kti siska

78
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGURANGAN RASA KANTUK PADA SAAT PEMBELAJARAN GRAMMAR DIKELAS 3 DAAR EL-QOLAM 2 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan pada Bidang Kajian Sosial Dan Humaniora Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 Disusun Oleh: SISKA ARIYANTI Kelas:5 IPS B /NIS: 1213.3.23553 (Kajian Ilmu Sosial dan Humaniora) PROGRAM EXCELLENT CLASS

Upload: czska-ariyanti

Post on 29-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

biar nga ilang taro sini aja lah my lovely kti :*

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGURANGAN RASA KANTUK PADA SAAT PEMBELAJARAN GRAMMAR DIKELAS 3 DAAR EL-QOLAM 2

KARYA TULIS ILMIAHDiajukan pada Bidang Kajian Sosial Dan Humaniora Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2

Disusun Oleh:

SISKA ARIYANTIKelas:5 IPS B /NIS: 1213.3.23553(Kajian Ilmu Sosial dan Humaniora)

PROGRAM EXCELLENT CLASS 4

PONDOK PESANTERN DAAREL QOLAM GINTUNG2014

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGURANGAN RASA KANTUK PADA SAAT PEMBELAJARAN GRAMMAR DIKELAS 3 DAAR EL-QOLAM 2Oleh:SISKA ARIYANTIKelas 5 IPS B/NIS: 1213.3.23553

Karya Tulis Ilmiah ini disetujui sebagai syarat kelulusan di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 Pembimbing Tanda Tangan Tanggal

Ahmad Taufiq, S.Pd.

Gintung,./../2015Mengetahui,Koordinator Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora

Tata Suwanta, M. Pd.LEMBAR PENGESAHANPENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP PENGGURANGAN RASA KANTUK PADA PEMBELAJARAN GRAMMAR SANTRI KELAS 3 DAAR EL-QOLAM 2Oleh:SISKA ARIYANTIKelas:5IPS B/NIS:1213.3.23553

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji KTI Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2Pada Tanggal/./2015

Penguji 1 Penguji 2

() (....)

Gintung, ././2015Mengetahui Kepala SMA Daar el-Qolam

H. Chamdan Widadi, S.Ag.LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada pembelajaran grammar dikelas 3 Daar el-Qolam 2 ini saya susun sebagai syarat kelulusan dari Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam ini merupakan hasil karya saya sendiri.Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan karya tulis ilmiah yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ilmiah ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiarism dalam bagian-bagiantertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan ijazah pondok yang saya dapatkan dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan dan kebijakan Pengasuh dan Pemimpin Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

Gintung,,//2015 Penulis

SISKA ARIYANTI

ABSTRAKNama:Siska Ariyanti, NIS: 23553, Judul: Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi sebagai penggurang Rasa Kantuk Pada saat pembelajaran Grammar Kelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent ClassPembelajaran adalah hal yang terpenting yang terjadi pada aktivitas guru dan siswa dikelas maka dari itu pembelajaran haruslah efektif dan bervariasi. Seperti pembelajaran yang bisa diterapkan adalah pembelajaran diskusi, diskusi adalah sebuah aplikasi pembelajaran yang merurujuk pada suatu masalah untuk diselesaikan bersama dalam kelompok, maka dari itu guru haruslah selalu membimbing siswanya.Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran grammar di kelas 3 Daar el-Qolam 2 ?, bagaimana respon santri kelas 3 terhadap pembelajaran grammar dengan menggunakan metode diskusi ?, bagaimana pengaruh metode diskusi terhadap pengurangan rasa kantuk saat pembelajaran grammar santri kelas 3 ?. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk menggetahui penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran grammar di kelas 3, mengetahui pengaruh metode diskusi terhadap respon santri kelas 3 Daar el-Qolam 2, hubungan fungsional antara penggunaan metode pembelajaran diskusi dengan rasa kantuk santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.Metode yang digunakan penulis adalah metode korelasional, teknik penggumpulan data dengan angket. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class dengan jumlah sempel 30 orang, dan populasi dengan jumlah 198 orang. Populasi diambil dari seluruh santri kelas 3. Hasil penelitian di peroleh data 0,20 yang berada antara 0,00-0,20. Interpretasinya adalah antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang rendah. Selanjutnya berdasarkan hasil uji signifikan diketahui thitung 1,08 ttabel 0,854 pada taraf signifikan 20%. Interpretasinya terdapat korelasi positif yang determinasinya adalah 4% dan sisanya 96% dipengaruhi faktor lain.

ABSTRACTAuthor: Siska Ariyanti, identification number : 12.13.23553, Title : The effect of discussion method to lose sleepy during grammar learning at 3 grade Program Excellent Class Daar el-Qolam.Learning is the most important thing that occurs in the activity of teachers and students dikelas therefore it shall be effective learning and varies .Like learning which can be applied is learning discussion , discussion is an application of learning which merurujuk on an issue to resolve together in groups , therefore you shall always teacher guide their students.The formulation of a problem in this research is how the use of a method of discussion in learning grammar in the class 3 daar el-qolam 2 ? what response santri learning grammar class 3 against using a method of discussion ? how the influence of a method of discussion on the reduction of sleepiness when learning grammar santri class 3 ? .Thus the purpose of this research is to use a method of discussion in learning grammar in the class 3 , knowing the influence of a method of discussion on the class 3 daar response santri el-qolam 2, functional relationship between the use of the learning methods of discussions with sleepiness santri daar el-qolam 2 the class 3.Methods used writer is a method of correlational , penggumpulan technique with poll data .Study was conducted in a hut pesantren14 daar el-qolam sempel program the number of excellent class with 30 people , and the population with 198 the number of people .The population taken from all santri class 3 .Get the results of research in which is located between 0,00-0,20 0.20 data .Her interpretation of x and y is between variables there are a low correlation .Based on the next significant test known thitung 1,08 ttabel 0,854 the first significant 20 percent .Her interpretation determinasinya positive correlation is there are 4 percent and the remaining 96 percent of affected other factors .

LEMBAR DEDIKASI

Sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, Hidup dan Matiku HanyaKepada-Mu Robb smestaAlam yang selalu memberi kenikmatan yang takadabatasnya.Hormat dan baktiku Persembahkan untuk orang tua kuTercinta yang tak pernah lelah untuk mendoakan ku setiap saat.Cinta dan Jalinan Kasih Sayang Ku Curahkan Pada Kakak, adik danKaluarga besarku yang setia untuk mensuport ku dimana pun mereka berada.Bakti dan Dedikasi Ku Hantur kan Untuk Pondokku Daar el-Qolam, Serta Bangsa dan Negara Tumpah Darahku.Dengan Segala Kerendahan Hati Ku Persembahkan KaryaIni,,,!

MOTTO

Its My self,wants bully?Mirror!And DO THE BEST DONT FEEL THE BEST

Dimana pun engkau berada selalu lah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan (B.J HABIBIE)

BE THE NEXT TAKLUKAN HARI INIKATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhnah wa Ta`l yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan (KTI) dengan judul :PENGARUH METODE DISKUSI SEBAGAI PENGGURANG RASA KANTUK PADA PEMBELAJARAAN GRAMMAR KELAS 3 PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 2Karya sederhana ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program Excellent Class Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Gintung, Jayanti, Tangerang.Penulis menyadari, bahwa karya tulis ini tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penyusunan karya tulis ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: Al-Ustdz Drs. K. H. Ahmad Syahiduddin sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Daar el-Qolam yang telah mencurahkan segenap perhatian dan pemikiran untuk kemajuan pondok dan perkembangan Umat Islam. Al-Ustdz Drs. K. H. Odhy Rosihuddin sebagai Pemimpin Pondok yang telah bekerja keras dalam peningkatan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam. Al-Ustdz Hanafi, sebagai wali kelas, yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan karya tulis ini. Al-Ustdz Ahmad Taufiq, S. Pd. Sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ini. Astdz dan ustdzt yang telah memberikan ilmu dan pendidikan yang berharga pada penulis. Staf administrasi yang telah membantu penulis dalam merampung kan karya tulis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada astdz wali kelas enam dan segenap santri kelas enam Program Excellent Class yang telah banyak membantu penulis untuk memperoleh data penelitian dan karya tulis ilmiah ini. Akhirnya, secara khusus lagi, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ayahanda dan ibunda, yang telah tidak henti-hentinya memberikan semangat, doa dan selalu memotivasi penulis dalam penulisan karya tulis ini.Tak ada gading yang tak retak.Tak ada yang sempurna di dunia ini. Demikian pula dengan penulisan karya tulis ilmiah ini. Kritik dan saran sangatlah penulis harapkan dan dapat disampai kan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga karya tulis ini menjadi tambahan khazanah pengetahuan bagi siapa pun yang membacanya.

Tangerang,...................................

SISKA ARIYANTI

DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI

BAB I 5

PENDAHULUAN Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia bertaqwa kepada Tuhan yang Maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan[footnoteRef:1] [1: (UU Sisdiknas : 2003)]

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang menggunakan media dan metode tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran terjadi transfer (pemindahan) sejumlah ilmu pengetahuan, kemampuan teknologi, kebudayaan, nilai-nilai (value) maupun berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran harus berlangsung secara nyaman, edukatif, variatif, menantang bagi peserta didik. Tugas guru sebagai pendidik salah satunya memfatilitasi terjadinya pembelajaran seperti itu.Pengembangan Model-model pembelajarn merupakan suatu keniscayaan yang harus dipersiapkan dan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki tipe interest yang berbedabeda dalam menerima materi belajar yang disampaikan guru. Siswa ada yang memiliki tipe auditif, yaitu senang mendengarkan penjelasan dari guru, tipe visual yaitu senang belajar melalui melihat dengan perantara media pembelajaran, dan ada siswa yang tipe kinestetik, yaitu senang belajar melalui pengalaman langsung. Oleh karena itu guru harus mampu mengembangkan model-model pembelajaran secara bervariasi agar menyentuh semua interest individu siswa.Melakukan kegiatan yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan menurunkan dalam semangat belajar. Siswa yang bosan biasanya cenderung akan menggananggu proses belajar. Variasi adalah salah satu cara yang membuat siswa tetap kosentrasi dan termotivasi, sehingga kegiatan pembelajaran senantiasa berjalan dinamis, artinya selalu terjadi berbagai variasi dan inovasi. Mengapa variasi dalam kegiatan pembelajaran ini diperlukan ? ada alasan yang mendasarinya, yaitu adanya unsur kejenuhan dan kebosanan dalam diri manusia termasuk anak didik sifat jenuh dan bosan merupakan salah satu bagian watak dasar manusia, sehingga menghendaki adanya variasi dalam berbagai hal yang menyangkut kebutuhan hidupnya. Belajar juga merupakan rasa ingin tahu manusia dalam rangka meningkat kan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan kepribadiannya. Oleh karena itu, variasi dalam kegiatan pembelajaran mutlak diperlukan dan penting dilakukan oleh guru sebagai penggerak utama terjadinya kegiatan pembelajaran.Metode diskusi merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur. Agar santri tidak merasa jenuh sebaiknya asatiz menggunakan metode ini agar santri berperan aktif dalam berpartisipasi dalam belajar.Dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Dalam pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam perkembangan santri dalam pelajaran, terutama dalam mood santrinya, dan jika dalam pembelajaran ustad mengajar dengan menarik santri akan mudah merangsang pelajaran yang disampaikan ustadz/ustazah, dan apabila sebaliknya kadang santri akan merasa bosan karena dalam pembelajaran hanya monoton dan tidak menarik maka santri pun akan mengantuk dan tidur atau tidak sama sekali memperhatikan gurunya, dan mengobrol selama pelajaran berlangsung. Maka dari itu pengajar sebaiknya lebih kreatif dalam mengajar yaitu mengubah metode yang biasa diterapkan denga metode yang tidak biasa digunakan dalam kelas, agar murid pun akan belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif sendiri dalam kelas dan tidak bosan dalam pembelajaran ustad/ustazah tersebut, sehingga akan membangkitkan semangat para santri untuk belajar pelajaran tersebut, dan selalu menanti pelajaran itu datang. Dengan demikian materi yang disampaikan akan cepat meresap kepada para santri. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah metode diskusi. Berdasarkan uraian penulis tertarik melakukan penelitiaan dengan judul Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Pengurangan Rasa Kantuk Pada Saat Pembelajaran Grammar dikelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2Batasan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: Pengaruh Metode Diskusi Sebagai pengurang rasa kantuk pada pembelajaran santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:1. Bagaimana penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran grammar di kelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2?2. Bagaimana respon santri kelas 3 terhadap pembelajaran grammar dengan metode diskusi ?3. Bagaimana pengaruh penggunaan Metode Diskusi terhadap pengurangan rasa kantuk saat belajar grammar pada santri kelas 3?

Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui data tentang:1. Mengetahui penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran Grammar di kelas 3,2. Mengetahui pengaruh metode diskusi terhadap respon santri kelas 3 Daar el-Qolam 2,3. Hubungan fungsional antara penggunaan metode pembelajaran diskusi dengan rasa kantuk santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.

Manfaat Penelitian1. Manfaat secara teoritis Penulis berharap penelitian ini dapat berguna sebagai pengembangan metode pembelajaran yang tepat dan efektif, sehingga dapat terciptanya proses belajar mengajar yang dinamis dan dapat mengurangi rasa kantuk santri.2. Manfaat secara praktis:a. Sebagai salah satu syarat kelulusan santri kelas 6 pondok pesantren Daar el-Qolam 2 Program Excellent Class,b. Memberikan informasi kepada santri satu tentang pengaruh yang diberikan dalam pembelajaran metode diskusi,c. Memberikan gambaran pengaruh metode diskusi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA1. Pembelajaran1. Pengertian PembelajaranPembelajaran (instruction) bemakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi. Metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah dirncanakan.[footnoteRef:2] [2: Jumanta Hamdayama, S. M. (2014). Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.]

Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian pembelajaran diantaranya :a. Pembelajaran adalah proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek khusus dari pendidikan.[footnoteRef:3] [3: (Corey).]

b. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.[footnoteRef:4] [4: (UU SPN No.20 Tahun 2003)]

c. Pembelajaran adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[footnoteRef:5] [5: (Mohammad Surya)]

d. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapi tujuan pembelajaran.[footnoteRef:6] [6: (Oemar Hamalik)]

e. Pembelajaran adalah rangkaian peristiwa yang mempengaruhi pembelajaran sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah.[footnoteRef:7] [7: (Ganged an Brigga)]

Pengertian Model PembelajaranStrategi menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Senada dengan pendapatnya Kemp, Dick dan Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta diskusi atau siswa. Upaya mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan suatu metode yang dapat merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi suatu strategi pembelajaran menggunakan beberapa metode. Misalnya, untuk melaksanakan strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah sekaligus metode tsnya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran. Oleh sebab itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjukan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation acheiving something, sedangkan metode adalah a way In achieving something.Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merajuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998) mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches). Pendekatan yang berpusat yang berpusat kepada guru menunjukan pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan diskoveri serta pembelajaran induktif.Ciri-ciri model pembelajaran[footnoteRef:8] [8: Dr.Rusman, M. (2010). Model-model Pembelajaran (hal: 136). Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.]

Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori Jhon Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berfikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif.3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.4. Memiliki bagian model-model yang dinamakan (1) urutan langkah-langkah pembelajaran ;(2) adanya prinsip-prinsip reaksi;(3) system social dan;(4) system pendukung. Keempat bagian tersebut memiliki pedoman praktis bila guru akan melaksankan suatu model pembelajaran.5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.6. Membuat persiapan mengajar (desain intruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

Pengertian Metode Pembelajaran[footnoteRef:9] [9: Abdul Majid, M. (2013). Strategi Pembelajaran.(hal: 21) Bandung: PT Remaja RosdaKarya.]

Metode menurut J.R David dalam Teaching Strategies for Collage Class Room ialah a way in achieving something (cara untuk mecapai sesuatu). Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat metode pembelajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi pembelajaran. Dalam bahasa arab metode dikenal dengan istilah at-thariq (jalan atau cara).Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengertian metode Diskusi[footnoteRef:10] [10: Jumanta Hamdayama, S. M. (2014). Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. (hal:131)Bogor: Ghalia Indonesia.]

Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapar, pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu untuk mecari kebenaran. Metode diskusi merupakan kegitan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan leebih teliti mengenai sesuatu. Disamping itu, untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan. Oleh karena itu, diskusi berbeda dengan debat yang tidak lebih dari perang mulut, dimana orang beradu argumentasi, paham, dan kemampuan persusi guna memenagkan pahamnya sendiri. Diskusi juga berbeda dengan ceramah. Diskusi tidak hanya melibatkan pemahaman guru. Oleh karenanya, diskusi mengandung nilai demokratis dengan memberikan kepada semua peserta didik untuk mengeluarkan dan mengembangkan ide-ide mereka.Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.[footnoteRef:11] [11: Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain: 2006]

1. Jenis-jenis Diskusi1. Disksui KelasDiskusi kelas atau juga disebut diskusi kelompok pada proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah seperti berikut:a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi pembelajaran di kegiatan awal pembelajaran.b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi, atau kasus yang diberikan.c. Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis.d. Sumber masalah (guru,siswa,atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit.e. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator.f. Sumber masalah memberi tanggapan.g. Moderator menyimpulkan hasil diskusi.Diskusi kelompok kecilDiskusi kelomok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.Simposium Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang bedasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.Diskusi PanelDiskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri atas 4-5 orang dihadapan Kdiskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sebagai peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif, perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.Tujuan metode diskusi adalah memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya dan mengambil suatu jawaban aktual atau suatu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama.Beberapa hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menggunakan metode diskusi adalah sebagai berikut:a. Berkenaan dengan perencanaan diskusi.1) Tujauan diskusi harus jelas, agar arah diskusi lebih terjamin.2) Peserta diskusi harus memenuhi persyaratan tertentu, dan jumlahnya disesuaikan dengan sifat diskusi itu sendiri3) Penentuan dan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.4) Waktu dan tempat diskusi harus tepat, sehingga tidak akan berlarut-larut.b. Berkenaan dengan pelaksanaan diskusi.1) Membuat struktur kelompok (pimpinan, sekretaris, dan anggota).2) Membagi tugas dalam diskusi.3) Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi.4) Mencatat ide-ide / saran-saran yang penting.5) Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.6) Menciptakan situasi yang menyenangkan.c. Berkenaan dengan tindak lanjut diskusi.1) membuat hasil-hasil / kesimpulan dari diskusi.2) Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi sepenuhnya.3) Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang.d. Catatan yang perlu diperhatikan.1) Kepandaian dan kelincahan pimpinan diskusi.2) Jelas tidaknya masalah dan tujuan yang dirumuskan.3) Partisipasi dari setiap anggota.4) Terciptanya situasi yang merangsang berjalannya diskusi.5) Menguasakan masalhnya supaya cukup problematic dan merangsang peserta didik berfikir. Biasanya masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan pikiran.Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusia) Kelebihan Metode Diskusi1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja)2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara kongstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang baik.3) Membiasakan anak didik untuk membiasakan mendengarkan pendapat orang lain, sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan sifat toleran.4) Membiasakan anak didik untuk berpikir kritis dan memngungkapkan ide-ide kritisnya.

a) Kekurangan metode diskusi1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.3) Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak efektif.4) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara5) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.6) Alokasi waktu yang karena banyak memakan waktu.Langkah-Langkah Melaksanakan DiskusiAgar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.1) Langkah Persiapan Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menetapkan masalah yang ingin dibahas. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus manakala dibutuhkan.2) Pelaksanaan Diskusi Memeriksa segala persiapan yang diangap dapat memegaruhi kelancaran diskusi Memberikan pengarahan sebelum dilaksakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan. Melaksanakan diskusi dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksaan diskusi memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, mislnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan dan lain sebagainya. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok yang sedang dibahas hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi pembahasan dan tidak fokus.3) Menutup DiskusiAkhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakukan hal-hal berikut: Membuat fokus-fokus pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi. Meriview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

Pengertian KantukNgantuk atau kantuk adalah aktivitas tubuh yang merespon keadaan tubuh karena kelelahan atau kurang tidur dengan cara menguap, mata sayu dan berair. Sebagai isyarat bahwa tubuh butuh istirahat/tidur.Pesantren, sebagai konsekuensinya ketua Pondok Pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut.Pegertian Pelajaran Grammar (Tata Bahasa Inggris)[footnoteRef:12] [12: Carthy, R. h. (2008). Tata Bahasa Inggris ABC Plus Cermat, Cerdas & Lengkap hal 13-15. Surabaya: GITAMEDIA PRESS.]

Grammar (Tata Bahasa) adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan kata-kata yang emiliki wujud tertentu menjadi kalimat yang tepat. Jadi, English Grammar (Tata Bahasa Inggris) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara menyusun beberapa jenis kata bahasa inggris sehingga menjadi suatu kalimat bahasa inggris yang tepat.Di dalam tata bahasa inggris (English Grammar) ada 3(Tiga) dasar tata bahasa, yaitu:1. Orthography2. Etymology3. Syntax OrthographyOrthography, merupakan ilmu yang mempelajari cara penulisan dan pengucapan huruf-huruf bahasa inggris dengan benar.Materi yang dibahas dalam orthography, terdiri atas:1. Letter (Huruf)Letter (huruf) merupakan lambing dari bunyi atau dalam arti yang lain disebutkan bahwa letter (huruf) adalah tanda goresan yang diucapkan atau dibunyikan.Dalam orthography, huruf dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:a. Small Letter (Huruf Kecil)a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y zb. Capital Letter (Huruf Besar)A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y ZBeberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan capital letter (huruf besar)adalah bahwa huruf besar digunakan untuk: 1. Semua nama-nama orang, kota, Negara, sekolah, perusahaan serta nama-nama tempat lainnya, misalnya: Nama Orang : Billy, Edward, Lilian, Sarah, etc. Nama Kota : Jakarta, New York, Tokyo, Bangkok, etc. Nama Negara : Germany, Indonesia, England, etc. Nama Sekolah : Airlangga University, Indonesia University, etc. Nama-nama hari dan nama-nama bulan, misalnya: Nama hari : Sunday,Monday, etc. Nama bulan : January, march, etc.3. nama-nama singkatan dari kata sebagai gelar, misalnya:BA (Bechlor of Arts), Ph.D. (Doctor of Philosophy), etc.4. Nama-nama sesuatu yang digunakan, misalnya:Allah, Prophet, God, Lord, etc.5. Kata pertama dari setiap kalimat, misalnya: They went to doctor last night.Mereka pergi kedokter kemarin malam I am a studentSaya seorang pelajar2. Word (Kata)Word (kata) merupakan rangkaian dari huruf-huruf yang membentuk sebuah arti, misalnya: Love (Cinta), or (atau), get (mendapatkan), beg (meminta), sad (sedih), hope(mengharap).3. Syllable (suku kata)Syllable (suku kata) merupakan bagian-bagian dari sebuah kata yang dapat langsung diucapkan. EtimologyEtimology merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan huruf-huruf bahasa inggris yang tepat kedalam sebuah kata bahasa inggris.Dalam etimology, kata-kata bahasa inggris dikelompokan dalam 8 (delapan) bagian atau dapat juga disebut The Eight Parts of Speech (delapan bagian penyusunan kalimat)Beberapa jenis-jenis pembagian dalam grammar: [footnoteRef:13] [13: Millah, I. F. (2012). English Grammar for Class three. (Hal:1)Tangerang: Daar el-Qolam Press.]

a. Noun (kata benda)b. Pronoun (kata ganti)c. Verb (kata kerja)d. Adjective (kata sifat)e. Adverb (kata keterangan)f. Preposition (kata depan)g. Conjunction (kata sambung)h. Interjection (kata seru) SyntaxSyntax merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan kata-kata bahasa inggris menjadi sebuah kalimat bahasa inggris yang tepat dan sesuai atau dapat juga dikatakan bahwa syntax merupakan bagian dari tata bahasa (grammar) yang mempelajari tentang proses pembentukan sebuah kalimatHipotesis PenelitianPengertian hipotesis penelitian menurut Sugiyono, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjytnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.Suatu hipotesis harus dapat diuji beradsarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah peneliti mengumpulkan data, selanjutnya peneliti harus menyimpulkan hipotesis. Ada bahhayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima dan membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau prasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjujung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.[footnoteRef:14] [14: Sugiyono. Hipotesis Penelitian, artikel diakses tanggal 11 februari 2015, dari http://gultomhans.wordpress.com]

Terlepas dari penjelasan mengenai hipotesis diatas, penulis merumuskan sebuah hipotesis penelitiannya.Pada penelitian ini penulis mencoba memberikan hipotesis bahwa penggunaan metode diskusi dapat mengurangi rasa kantuk pada saat pembelajaran Grammar di kelas 3 Daar el-Qolam yang diukur dengan: HO: Metode diskusi tidak berpengaruh Terhadap Pengurangan rasa kantuk santri kelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 saat pembelajaran Grammar. Hi: Metode Diskusi berpengaruh Terhadap Pengurangan rasa kantuk santri kelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 saat pembelajaran Grammar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN1. Waktu dan Tempat1. Waktu PenelitianNo.AktivitasBulan

NovDesJanFebMarAprKet

1.Penelitian Pendahuluan

2.Penyusunan Proposal

3.Penyusunan Instrumen

4.Menjaring Data

5.Analisis Data

6.Menyusun Naskah KTI

7.Sidang KTI

2. Tempat penelitianPenelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Program Excellent Class yang terletak di Desa Pasir Gintung Kabupaten Jayanti Tangerang.Populasi dan Sempel 1. PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karateristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah santri kelas 3 Daar el-Qolam 2 tahun ajaran 2014-2015 sebanyak 198 santri.2. SampelAdapun sempel yang akan diambil sebanyak 15% santri dari setiap kelas, yang berarti koresponden sebanyak 30 dari jumlah santri kelas 3 Daar el-Qolam 2. Agar lebih jelas lihatlah tabel dibawah ini. NokelasJumlahjumlah Angket

PutraPutrijumlah

13A1617335

23B1618345

33C1518335

43D1616325

53E1618345

63F1616325

Jumlah19830

Variabel

IndikatorSumber DataAPDNo Item

Metode Pembelajaran Diskusi(Variabel X)1. Merupakan metode yang sering digunakan2. Grammar adalah pelajaran yang disukai.3. Membantu pemahaman santri4. Metode yang efektif5. Metode yang cocok pada pembelajaran grammar.Santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.Angket1

2

3

45

Pengurang rasa kantuk(Variabel Y)6. Keantusiasan santri tergantung pada metode yang digunakan7. Rasa kantuk berkurang jika mengunakan metode ini.8. Metode diskusi berperan penting pada pemecahan masalah.9. Sangat membantu santri yang mengantuk.10. Semangat santri bertambah.Santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.Angket6

7

8

9

10

Jenis metode Penelitian Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif untuk menguji pengaruh pembelajaran diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada pembelajaran Grammar pada santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan angket dan observasi. Angket diberikan kepada sempel penelitian untuk mengetahui secara langsung pengaruh penelitian ini.Teknik Analisis Dataa. Analisis Parsial: dengan menggunakan satistik Deskriftifb. Analisis Koreksimal: dengan langkah sebagai berikut:1. Menghitung koefisien korelasi dengan rumus Product Moment Person:

r = Korelasin = jumlah sempelx = jumlah variabel Xy = jumlah variabel Y2. Menguji Hipotesis dengan rumus uji stastistik T:

3. Menghitung Koefisien Determinasi:KD = R2 x 100%r = Koefisien KorelasiKD= Koefisien Determinasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASANDeskripsi Data Keantusiasan santri menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam pembelajaran yang diajarkan guru.Metode pembelajaran pada saat ini beraneka ragam seperti : metode diskusi, metode Tanya jawab, metode pemberian tugas, metode eksperimen, metode demontrasi, metode tutorial/bimbingan, metode debat, metode role playing, metode pemecahan masalah (problem solving). Keantusiasan santri tidak lepas dari peranan penting sosok yang ada dalam kegiatan pembelajaran tersebut, sosok penting itu adalah guru/asatidz.Bedasarkan hasil survei yang telah dilakukan penulis melalui kuisioner yang mencakup dua variabel yaitu penggunaan metode diskusi (X), dan pengurang rasa kantuk santri kelas 3 dalam pelajaran grammar (Y), dengan masing-masing variabel memiliki 5 pertanyaan untuk variabel X , dan 5 pertanyaan untuk variabel Y, dan mendapatkan hasil kuisioner sebagai berikut:Dari kedua tabulasi data hasil kuisioner, dapat digambarkan hubungan antara kedua variabel X dan Y pada tabel berikut :1. Analisis Korelasi Untuk menentukan derajat atau kekuatan hubungan variabel X dengan veriabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut:Interfal Koevisien Korelasi(nilai r)Tingkat Hubungan

0,00-0,20Sangat Rendah

0,21-0,40Rendah

0,41-0,60Sedang

0,61-0,80Kuat

0,81-1,00Sangat Kuat

Pengujian HipotesisUntuk mengetahui apakah kedua variabel terdapat hubungan dependen dan independen antara variabe X dan variabel Y, perlu dilakukan pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut:Ho: r=0 :Bentuk ini menyatakan diterimanya Ho atau independen.Kesimpulannya: tidak terdapat pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk santri kelas 3 pada saat pembelajaran grammar Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2.Ha:r0 :bentuk ini menyatakan ditolaknya Ho dependen.Kesimpulannya:terdapat pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk santri kelas 3 pada saat pembelajaran grammar Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2.Pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik analisis stastistik, secara sederhana dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:1. Menyajikan hipotesis nol (Ho) dengan hipotesis alternatif (Ha) :Ho: r=0 :Bentuk ini menyatakan diterimanya Ho atau independen.Kesimpulannya: tidak terdapat pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk santri kelas 3 pada saat pembelajaran grammar Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2.Ha:r0 :bentuk ini menyatakan ditolaknya Ho dependen.Kesimpulannya:terdapat pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk santri kelas 3 pada saat pembelajaran grammar Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2. 2. Menyusun tabel pembentu hitung analisis korelasi X dan Y: Tabulasi variabel XNoRespondenpertanyaanX

12345

115555525

223533317

333353115

445555525

555553321

663153315

771355317

883355521

995555525

10105555525

11111355317

12123155519

13131133311

1414113117

15153355319

16161133311

17175535321

18185555525

19195555525

20205555525

21213353317

22225555525

23235353521

24245353319

25255555525

26265151315

27273553319

28285355321

29295355321

30305333317

Tabulasi Data Variabel YNoRespondenpertanyaanY

678910

115555525

225555525

335535321

445555525

555353319

665555525

775535321

885555525

995555525

10101555521

11115553523

12125555525

13135555525

14145553321

15155555525

1616131319

17175131111

18185555525

19195555525

20203353519

21215555525

22225555525

23235333317

24245333115

25253555321

26265555121

27275535523

28283553319

29293553319

30305353319

Tabulasi antara Variabel X dan Y Variabel XVariabel Y X2Y2XY

2525625625625

1725289625425

1521225441315

2525625625625

2119441361399

1525225625375

1721289441357

2125441625525

2525625625625

2521625441525

1723289529391

1925361625475

1125121625275

72149441147

1925361625475

1191218199

2111441121231

2525625625625

2525625625625

2519625361475

1725289625425

2525625625625

2117441289357

1915361225285

2521625441525

1521225441315

1923361529437

2119441361399

2119441361399

1719289361323

586644121261435012704

3. Menghitung koefisien korelasi dengan rumus Product Moment Person:Berdasarkan tabel tabulasi X dan Y diketahui data-data sebagai berikut:XY=12704 (X)2=343.396X=586 (Y)2=416.025Y=644X2=12126Y2=14350Selanjutnya data-data diatas dimasukan kedalam rumus koefisien korelasi Product Momen Person:

=0.20Interfal Koevisien Korelasi(nilai r)Tingkat Hubungan

0,00-0,20Sangat Rendah

0,21-0,40Rendah

0,41-0,60Sedang

0,61-0,80Kuat

0,81-1,00Sangat Kuat

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa terdapat korelasi yang positif sebesar 0,18 yaitu tingkat hubungannya sangat rendah antara metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada saat pembelajaran grammar santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.

4. Menguji Hipotesis dengan rumus:

Kriteria pengujian: Tolak Ho jika t hitung t tabel Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel untuk taraf kesalahan % uji dua pihak dan dk = n-2= 28, maka harga ttabel=0,854. Ternyata harga thitung = 1.08 lebih besar dari harga ttabel =0.854 segingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat korelasi signifikan antara metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada pembelajaran grammar santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.5. Menghitung Koefisien Determinasi:KD = R2 x 100%r = Koefisien KorelasiKD= Koefisien Determinasi

Maka untuk lebih meyakinkan seberapa besar pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada pembelajaran Garammar santri kelas 3 Daar el-Qolam 2, dapat dihitung menggunakan koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:KD = R2 x 100%=0,182100%=0.04100%=4%Dengan demikian koefisien determinasi diartikan bahwa hubungan Metode Diskusi Sebagai Pengurang rasa kantuk pada pembelajaran grammar santri kelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 sebesar 4% dan sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain.Nilai thitung adalah 1.08 dan nilai ttabel adalah 0,854 dengan tingkat kesalahan % (d = n-2 atau 30-2), maka didapat ttabel < thitung, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada saat pembelajaran grammar santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.

PembahasanBerdasarkan hasil survey yang telah dilakukan penulis melalui penyebaran angket kepada seluruh santri kelas 3 di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2. Angket yang mencakup dua variabel yaitu Metode Diskusi (X) dan rasa kantuk (Y), dengan masing-masing variabel 5 pernyataan dan 5 pernyataan dengan berbagai macam cara perhitungan.Menurut perhitungan koefisien korelasi di atas teryata diperoleh hasilnya sebesar r=0,20 yang mana angket tersebut diberikan arti bahwa kedua variabel tersebut yaitu variabel X dan Y, memiliki hubungan yang rendah.Menurut koefisien determinasi diartikan bahwa hubunga Metode Diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada pembelajaran grammar santri kelas 3 Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 sebesar 4% dan sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain.Nilai t hitung adalah 1,08 dengan niali ttabel adalah 0,88 dengan tingkat kesalahan % (d = n-2 atau 30-2), maka didapat ttabel < thitung, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk pada saat pembelajaran grammar santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.Dari ketiga hasil perhitungan di atas, dapat dipastikan bahwa Metode Diskusi memiliki pengaruh terhadap pengurangan rasa kantuk santri kelas 3 Daar el-Qolam 2.Dan jika santri mengantuk dalam pembelajaran grammar, metode diskusi juga membantu dalam pengurangan rasa kantuk.

BAB V PENUTUP1. SimpulanBerdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk kelas 3 Daar el-Qolam 2 Gintung, dan mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Apabila melihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi, diketahui bahwa hasilnya sebesar 0,20 artinya bahwa tingkat pengaruh metode diskusi sebagai pengurang rasa kantuk sebesar 4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.2. Dilihat dari perhitungan koefisien korelasi diketahui bahwa r =1.08 yang berarti bahwa 4% tingkat keantusiasan pada pembelajaran grammar dipengaruhi oleh metode diskusi.3. Apabila dilihat dari pembuktian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukan bahwa ttabel< thitung, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara metode diskusi dengan rasa kantuk.

SaranBerdasarkan simpulan penelitian diatas, maka penulis mengajukan saran sehubungan mengurangi rasa kantuk pada efektivitas pembelajaran santri yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang dinamis di kelas. Saran- saran tersebut adalah:1. Untuk setiap pengajar sebaiknya memilih metode yang efektif demi efektivitas keadaan kelas, agar tercipta pembelajaran yang dinamis.2. Kepada siswa kelas 3 sebaiknya selalu berusaha memperhatikan penjelasan guru walaupun dalam keadaan mengantuk.3. Bagi para peneliti selanjutnya sebaiknya memanfaatkan karya tulis ilmiah ini sebagi bahan pertimbangan dan perbandingan guna menghasilkan karya tulis ilmiah yang lebih baik.DAFTAR PUSTAKAAbdul Majid, M. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.Carthy, R. h. (2008). Tata Bahasa Inggris ABC Plus Cermat, Cerdas & Lengkap. Surabaya: GITAMEDIA PRESS.Dr.Rusman, M. (2010). Model-model Pembelajaran. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.Jumanta Hamdayama, S. M. (2014). Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.Millah, I. F. (2012). English Grammar for Class three. Tangerang: Daae el-Qolam Press.Tata Suwanta M.Pd. (n.d.). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Tangerang: Daar el-Qolam Press.

LAMPIRANSTASTISTIK DESKRIPTIFHasil dari perolehan angket skala likert dengan lima alternatif jawaban Setuju (S)=5, Ragu (3)=3, Tidak Setuju (1)=1. Hasil akhir skala likert tersebut dijumlahkan dan dimasukan sesuai dengan variabel masing-masing dengan jumlah butir pertanyaan 10 dengan jawaban nilai terkecil 1, dan jawaban nilai tertinggi . Dengan demikian, contoh dari jumlah pemilih responden dapat disajikan sebagai berikut: 1. Data Hasil Penelitian (Variabel X)7111115 15151717171717191919192121212121252525252525252525 252. Distribusi Frekuensia. Menghitung jangkauan dengan rumus : J = Xmax Xmin=25-7=18b. Menentukan batas kelas dengan rumus Strugess : K=1+3,3.Log n. n=30 responden dilogaritmakan (Log30 = 1.477121255) k=1+3,3.(1.477121255) = 5.874500142 dibulatkan jadi 6.C . Menentukan interval kelas dengan rumus , diperoleh:C= =3d Membuat tabel distribusi frekuensi jika dalam penyusunan interval, batas kelasnya melebihi batas yang ditentukan, maka batas kelas dapat ditambah 1(batas kelas = 5+1=6). Kemudian dimasukan kedalam distribusi frekuensi untuk variabel X yaitu:Interval SkorTitik TengahFrekuensiPresentasi (%)Kumulatif

7-11931010

12-161431020

17-2119155070

22-2624930100

30100

Setelah distribusi frekuensi untuk variabel X diketahui, maka selanjutnya mencari titik tengah dengan cara (7+11)/2=9, (12+16)/2=14, dan seterusnya. Hasil dari distribusi frekuensi harus dibuat diagramnya, seperti dalam hal ini akan mengambil diagram histogramnya, bisa juga dalam bentuk diagram lainnya. 3 . Hisogram

4 . Diagram Line

Melalui hasil distribusi frekuensi, maka langkah selanjutnya mencari perhitungan mean, median, dan modus.5 . Menghitung Mean (M) : = 6 . Menghitung Median (Nilai Tengah)Interval SkorFrekuensiFkaFkb

7-113330

12-163627

17-21152124

22-269309

Median (Mdn) = u-xiMe=MedianB=Tepi bawah kelas medianN=banyak dataP=panjang kelas medianF=Jumlah semua frekuensi sebelum kelas medianF=frekuensi kelas medianInterval yang diperoleh =17-21fi=6fka=6interval= 5U=21+0.5=21.5

21.5-21.5-3=18.5Cara Kedua:Interval yang diperoleh= 17-21Fi=15Fkb=9Interval=5U=17-0.5=16.5

16.5-16.5+2=18.57 . Menghitung Modus (Mo)SkorFrekuensi

71

112

153

175

194

216

259

Modus(Mo)=u+Mo=ModusB=batas kelas interval dengan frekuensi terbanyakP=panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyakb1=frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.b2=frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval bSkor terbanyak urutan 25Fa=9-6Fb=9-0U=25-0.5=24.5Mo = 24.5+=24.75 dibulatkan 25Hasil perhitungan dari mean, median, dan modus dapat disimpulkan, bahwa mean() median () modus(25). Dengan demikian, distribusi data untuk variabel X memiliki jumlah positif.8 . Perhitungan Standar deviasi (SD).NoVariabel XVariabel Y X2Y2XY

12525625625625

21725289625425

31521225441315

42525625625625

52119441361399

61525225625375

71721289441357

82125441625525

92525625625625

102521625441525

111723289529391

121925361625475

131125121625275

1472149441147

151925361625475

161191218199

172111441121231

182525625625625

192525625625625

202519625361475

211725289625425

222525625625625

232117441289357

241915361225285

252521625441525

261521225441315

271923361529437

282119441361399

292119441361399

301719289361323

Jumlah586644121261435012704

2.

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama lengkap SISKA ARIYANTI, Peneliti lahir pada tanggal 25 Mei tahun 1998 di Jakarta. Peneliti lahir dari perkawinan antara ayah Sulistiyono dengan ibu Supriyanti dan juga merupakan putri kedua dari tiga bersaudara.Peneliti memulai studinya di TK FAJAR, lulus pada tahun 2004. Peneliti meneruskan studinya di SDN Banjar Sari 2, lulus pada tahun 2010, lalu peneliti meneruskan studinya di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Progam Regular dan lulus pada tahun 2012. Penulis meneruskan studinya di sekolah yang sama hanya saja berpindah ke Progam Excellent Class dan insya Allah akan lulus pada tahun 2016 mendatang.

Peneliti aktif pada organisasi SBH(Saka Bakti Husada), Basket, IBELDA(Ikatan Bela Diri Daar el-Qolam. Dalam pendidikannya penulis pernah menjuarai lomba Ahlu Sorof dan Nahwu ke-2 dalam acara Language Jambore kelas 4, Juara 1 lomba Hasta Karya dalam acara LAKSANA BANTARA, dan finalis MOV(Master Of Vocabulary) tahun 2015.

LEMBAR PERNYATAAN

NAMA:KELAS:Keterangan: S=Setuju R=Ragu TS=Tidak SetujuPetunjuk pengisian:Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat sesuai dengan yang anda alami dengan memberikan tanda ceklis().NOPERNYATAANSRTS

1Metode Diskusi adalah metode yang sering digunakan santri kelas 3 pada pembelajaran grammar

2Pelajaran Grammar adalah pelajaran yang saya sukai karena sering menggunakan metode diskusi.

3Metode diskusi membantu pemahaman santri terhadap suatu pelajaran.

4Pembelajaran grammar akan lebih efektif jika guru menggunakan metode diskusi.

5Metode diskusi adalah metode yang sangat cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran grammar

6Keantusiasan santri dalam belajar dipengaruhi oleh metode yang digunakan oleh pengajar pada saat pembelajaran

7Rasa kantuk akan berkurang ketika guru menggunakan metode diskusi pada saat pembelajaran grammar.

8Metode diskusi berperan penting dalam pemecahan masalah yang sedang dibahas, sehingga saya tidak mengantuk.

9Metode diskusi sangat membantu santri ketika mengantuk.

10Semangat saya bertambah dan tidak mengantuk saat guru menggunakan metode diskusi.

Nama KorespondenNoKorespondenNamaKelas

11Annisaa Noviyanti3A

22M. Nuril Fauzan3A

33M Rafi Dinillah3A

44Mariyah Haidar3A

55Siti Fatimah Az-zahra3A

66Arya Kurniantoro3B

77Teguh3B

88Zannuba Naswa Maula3B

99Sabrina3B

1010Qoulan Sadida3B

1111Hazel Mustafa Zaidan3C

1212Elfira Damayanti3C

1313Aji Wiratama3C

1414Salma Faradila3C

1515Dhia Rahadatul3C

1616Raydiva Tidar3D

1717Afdhal. Z3D

1818Dhurriah Zain3D

1919Shalihatul Azkiya3D

2020Santi Kusumawati3D

2121Ghina Hanum3E

2222Isna Khoirunnisa3E

2323Dhita3E

2424Irvan Z3E

2525Hilmy Dzulfiqar Rusdie3E

2626Amad Rifqi Hafiz3F

2727M. Althof A M3F

2828Nurmawwadah 3F

2929Putri Lingga Sari3F

3030Fitri Apriyana3F