kti teh hijau sebagai pencerah kulit

14
KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA ASEP SUHANDI (21111059), GARNADI JAFAR, M.Si., Apt. ABSTRAK Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Kulit memiliki karakter yang berbeda-beda. Seperti pada kulit wajah dengan tebal tipis. Wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering ditatap atau diperhatikan oleh orang lain. Salah satu permasalahan pada kulit wajah adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark circle) atau lebih dikenal sebagai mata panda. Mata panda adalah salah satu contoh dari pigmentasi kulit. Enzim tirosinase merupakan pemeran penting dalam terjadinya pigmentasi kulit. Ekstrak teh (Camellia sinensis (L)) memiliki aktivitas daya hambat terhadap tirosinase sehingga melanin yang merupakan pembentuk pigmen hitam tidak akan terbentuk. Sehingga secara perlahan-lahan lingkaran hitam pada mata panda akan tersamarkan. Antioksidan polifenol teh hijau mampu menghambat secara maksimum aktivitas tirosinase, terutama katekin komponen epigallocatechin gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC) dan epicatechin-3-gallate (ECG) yang mempunyai daya hambat terhadap terjadinya pigmentasi karena paparan UVB. Sehingga teh hijau (Camellia sinensis (L)) dapat menjadi alternatif bleaching skin alami sebagai formulasi sediaan untuk membantu memudarkan pigmentasi kulit mata panda. Hidrogel merupakan aplikator yang cocok diterapkan dalam penghilangan pigmentasi kulit mata panda. Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah, cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan obat, pembalut luka bakar, membran hemodialisis, super absorbant, dan sebagainya. Kata kunci : mata panda, hidrogel, ekstrak teh hijau, bleaching skin. ABSTRACT Skin is the first barrier of bodies defense that is owned by a variety of body. Skin has a different character. Like on the sin face with a thin thick. Face is the body part that most often stare or noticed by other. One of the problems of the skin is dark circles or better known as mata panda. Mata panda is an one example of skin pigmentations. The tyrosinase is an important role of the skin pigmentation. green tea extract (Camellia sinensis (L)) has inhibitory activity against tyrosinase thus forming pigment melanin which is black will not be formed.So slowly dark circle will be masked. Antioxidant of green tea extract can inhibit the activity of tyrosinasemaximum several, especially epigallocatechin gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC) and epicatechin-3-gallate (ECG) that have inhibitory effect on the occurence of pigmentation due to UVB exposure. So green tea extract (Camellia sinensis (L)) can be an alternative as a natural bleaching skin to preparation formulation help diminish pigmentation mata panda. Hydrogel an applicator that is suitable to help diminsh skin pigmentation mata panda. Hydrogel is biocompatible in the blood, body fluids, and tissues of living. In addition, hydrogels also has a water permeability high enough, so that it can be used as a matrix for drug release control, burns dressings,hemodialysis membranes, super absorbant and so on. Keyword : Dark circle, hydrogel, green tea extract,bleaching skin.

Upload: asep-handi

Post on 26-Dec-2015

157 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KTI

TRANSCRIPT

Page 1: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA

SINENSIS (L)) SEBAGAI BLEACHING SKIN

PADA MATA PANDA

ASEP SUHANDI (21111059), GARNADI JAFAR, M.Si., Apt.

ABSTRAK

Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Kulit memiliki

karakter yang berbeda-beda. Seperti pada kulit wajah dengan tebal tipis. Wajah merupakan bagian

tubuh yang paling sering ditatap atau diperhatikan oleh orang lain. Salah satu permasalahan pada

kulit wajah adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark circle) atau lebih dikenal sebagai mata

panda. Mata panda adalah salah satu contoh dari pigmentasi kulit. Enzim tirosinase merupakan

pemeran penting dalam terjadinya pigmentasi kulit. Ekstrak teh (Camellia sinensis (L)) memiliki

aktivitas daya hambat terhadap tirosinase sehingga melanin yang merupakan pembentuk pigmen

hitam tidak akan terbentuk. Sehingga secara perlahan-lahan lingkaran hitam pada mata panda akan

tersamarkan. Antioksidan polifenol teh hijau mampu menghambat secara maksimum aktivitas

tirosinase, terutama katekin komponen epigallocatechin gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC)

dan epicatechin-3-gallate (ECG) yang mempunyai daya hambat terhadap terjadinya pigmentasi

karena paparan UVB. Sehingga teh hijau (Camellia sinensis (L)) dapat menjadi alternatif bleaching

skin alami sebagai formulasi sediaan untuk membantu memudarkan pigmentasi kulit mata panda.

Hidrogel merupakan aplikator yang cocok diterapkan dalam penghilangan pigmentasi kulit mata

panda. Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah, cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping

itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai

matriks untuk pengendalian pelepasan obat, pembalut luka bakar, membran hemodialisis, super

absorbant, dan sebagainya.

Kata kunci : mata panda, hidrogel, ekstrak teh hijau, bleaching skin.

ABSTRACT

Skin is the first barrier of bodies defense that is owned by a variety of body. Skin has a different

character. Like on the sin face with a thin thick. Face is the body part that most often stare or

noticed by other. One of the problems of the skin is dark circles or better known as mata panda.

Mata panda is an one example of skin pigmentations. The tyrosinase is an important role of the skin

pigmentation. green tea extract (Camellia sinensis (L)) has inhibitory activity against tyrosinase

thus forming pigment melanin which is black will not be formed.So slowly dark circle will be

masked. Antioxidant of green tea extract can inhibit the activity of tyrosinasemaximum several,

especially epigallocatechin gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC) and epicatechin-3-gallate

(ECG) that have inhibitory effect on the occurence of pigmentation due to UVB exposure. So green

tea extract (Camellia sinensis (L)) can be an alternative as a natural bleaching skin to preparation

formulation help diminish pigmentation mata panda. Hydrogel an applicator that is suitable to help

diminsh skin pigmentation mata panda. Hydrogel is biocompatible in the blood, body fluids, and

tissues of living. In addition, hydrogels also has a water permeability high enough, so that it can be

used as a matrix for drug release control, burns dressings,hemodialysis membranes, super

absorbant and so on.

Keyword : Dark circle, hydrogel, green tea extract,bleaching skin.

Page 2: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 2

PENDAHULUAN

Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai

pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Sehingga

proteksi pertama terhadap ancaman dari luar

atau agent peyakit tergantung dari kondisi

kulit. Menurut (Retno dan Fatma, 2007).

“Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat

penting bagi tubuh diantaranya adalah

memungkinkan bertahan dalam berbagai

kondisi lingkungan, sebagai barrier infeksi,

mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),

sensasi, eksresi dan metabolisme”.

Kulit memiliki karakter yang berbeda-beda.

Seperti pada kulit wajah dengan tebal tipis,

menyebabkan sedikit goresan benda tajam

dapat dengan mudah melukai wajah, adanya

paparan sinar matahari berlebih dapat

membuat intensitas warna kulit wajah menjadi

berubah, infeksi bakteri acne dapat membuat

kulit wajah berjerawat akibat produksi sebum

di kulit wajah yang berlebih.

Wajah merupakan bagian tubuh yang paling

sering ditatap atau diperhatikan oleh orang

lain. Bagian tubuh pertama yang dilihat oleh

setiap individu saat berjumpa tidak lain adalah

wajah karena dari wajah dapat teridentifikasi

“who we are, how we are, where we are, and

sometimes what we hope to be”. Selain itu,

kulit wajah akan menggambarkan bagaimana

kepribadian, kesehatan, hingga usia seseorang.

Salah satu permasalahan pada kulit wajah

adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark

circle) atau lebih dikenal sebagai mata panda.

Mata panda dapat terjadi secara alami maupun

akibat dari berbagai faktor seperti genetika,

kurang tidur, animea, defisiensi vitamin K,

penyakit hati, dehidrasi, merokok dan minum

alkohol, terlalu banyak terpapar sinar

matahari, alergi.

Mata panda merupakan pigmentasi kulit.

Pigmentasi kulit terjadi akibat adanya melanin,

pigmen hitam, pada lapisan dalam epidermis.

Makin banyak melanin, makin gelap warna

kulit. Pembentukan melanin disebabkan oleh

adannya aktivitas enzim tirosinase.

Antioksidan polifenol teh hijau telah terbukti

mampu menghambat secara maksimum

aktivitas tirosinase.

Dengan adanya aktivitas daya hambat

tirosinase dari ekstrak teh maka pembentukan

pigmen hitam khususnya pada mata panda

akan berkurang. Sehingga secara perlahan-

lahan lingkaran hitam pada mata panda akan

tersamarkan. Oleh karena itu, ektrak teh

digunakan sebagai bahan aktif yang berperan

dalam pigmentasi kulit (bleaching skin).

Masyarakat cenderung mudah dan cepat

memperoleh informasi. Sehingga saat ini

masyarakat lebih banyak mengenal teh sebagai

antioksidan padahal lebih dari itu teh banyak

memiliki manfaat tak terkecuali bleaching

skin. Dengan didukungnya kekayaan alam

Indonesia yang melimpah ruah, selain sebagai

negara pemilik iklim subtropis menjadikan

komoditas teh sebagai salah satu kekayaan

alam dan merupakan bagian dari kebutuhan

sehari-hari masyarakat.

Untuk lebih memperluas manfaat dari teh,

selanjutnya teh di ekstraksi dan diformulasikan

dengan gel. Dari berbagai macam turunan gel.

Hidrogel merupakan aplikator yang cocok

diterapkan dalam penghilangan pigmentasi

kulit mata panda.

“Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah,

cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping

itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air

yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan

sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan

obat, pembalut luka bakar, membran

hemodialisis, super absorbant, dan

sebagainya” (Anonim, 1989).

Page 3: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 3

Sumber : www.google.co.id/search?q=gambar+kulit&source

Gambar 1

Lapisan kulit

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut (Retno dan Fatma, 2007). “Kulit

merupakan organ yang berfungsi sangat

penting bagi tubuh diantaranya adalah

memungkinkan bertahan dalam berbagai

kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi,

mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),

sensasi, eksresi dan metabolisme”.

Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu :

1. Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang

paling luar

2. Dermis (korium, kutis, kulit jangat)

Dibawah dermis terdapat subkutis atau

jaringan lemak bawah kulit (hipodermis).

Dermis Dermis adalah lapisan yang terdiri dari

kolagen jaringan fibrosa dan elastin. Lapisan

superfisial menonjol kedalam epiermis berupa

sejumlah papila kecil. Lapisan yang lebih

dalam teretak pada jaringan subkutan dan

fasia. Lapisan ini mengandung pembuluh

darah, pembuluh limfe, dan saraf.

Dermis mengandung serat yang elastis

sehingga kulit yang dikerutkan akan kembali

kebentuk semula.

Epidermis Para ahli histologi membagi epidermis dari

bagian terluar hingga kedalam 5 lapisan, yaitu:

1. Lapisan Tanduk (Stratum corneum),

sebagai lapisan yang paling atas.

2. Lapisan Jernih (Stratum lucidum), disebut

juga “lapisan barrier”

3. Lapisan Berbutir-butir (Stratum

granulosum)

4. Lapisan Malphigi (Stratum spinosum)

yang hanya selnya seperti berduri

5. Lapisan Basal (stratum basale/ stratum

germinativum) yang hanya tersusun oleh

satu lapis sel-sel basal.

Sel-sel epidermis ini disebut keratinosit.

Bagian epidermis inilah yang mempunyai

mekanisme proteksi yang sangat penting

(Elias, Feingold & Fluhr, 2003).

“Dipandang dari segi kosmetik, epidermis

merupakan bagian kulit yang menarik karena

kosmetik dipakai pada epidermis itu.

Meskipun ada beberapa jenis kosmetik

digunakan sampai dermis, namun tetap

penampilan epidermis yang menjadi tujuan

utama. Dengan kemajuan teknologi, dermis

menjadi tujuan dalam kosmetik medik”

(Iswari, dan Fatma, 2007).

Mayoritas sel epidermis adalah keratinosit

yang membuat protein keratin. Keratinosit

merupakan sel yang berasal dari ektodermal

dan jenis sel primer dalam epidermis dengan

jumlah minimal 80% dari seluruh sel yang ada.

Sel ini juga menyediakan komponen barrier

epidermal, yaitu sebagai stratum korneum.

Fungsi keratinosit hanya terbatas pada sintesis

keratin, dan juga merupakan bagian penting

dalam pertahanan imun kulit dan tubuh.

Fenomena perbedaan warna kulit.

Intensitas warna kulit secara fundamental

ditentukan oleh :

1. Jumlah melanosom yang terdapat di dalam

keratinosit dan melanosit

2. Kecepatan melanogenesis di dalam

melanosit

3. Kecepatan tranasper di dalam populasi

keratinosit.

Page 4: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 4

Gambar 2

Pembentukan Melanosit

Gambar 3

Perluasan melanosit menuju keratinosit

Oleh karena itu, dikenal 2 macam warna kulit :

1. Warna kulit konstitutif, yaitu warna yang

secara genetik diturunkan tanpa

dipengaruhi faktor sinar ultraviolet dan

hormon.

2. Warna kulit fakultatif, yaitu warna kulit

akibat pengaruh sinar ultraviolet dan

hormon. Warna ini jelas tampak pada

bagain badan yang tidak tertutup pakaian.

“Jenis kelamin dan ras tidak mempengaruhi

jumlah melanosit/unit area. Perbedaan pada

warna kulit terutama karena perbedaan jumlah

granul melanin” (Alya, 2004).

Pembentukan melanosom secara alami

Pembentukan melanosom di dalam melanosit

melalui melalui 4 fase (Toda et.,al., 1968)

yaitu :

Fase I : permulaan pembentukan

melanosom dari matriks protein dan tirosinase,

diliputi memberan dan berbentuk vasikula

bulat.

Fase II : disebut pre-melanosom,

pembentukan lebih sempurna, belum terlihat

adanya pembentukan melanin.

Fase III : mulai nampak adanya deposit

melanin di dalam melanin di dalam membran

vesikula. Disini mulai terjadi melanisasi

melanosom.

Fase IV : deposit melanin memenuhi

melanosom yang merupakan partikel – partikel

padat dan berbentuk sama.

Proses melanisasi melanosom terjadi di fase III

dan IV sebelum melanosom dieksresikan ke

keratinosit. Telah terbukti bahwa terdapat

korelasi antara warna kulit dan besarnya

melanosom. Kulit hitam memiliki melanosom

besar, tunggal, padat dengan melanin,

sedangkan melanosom pada orang kulit putih

tersusun dari pertikel yang bergabung dan

tidak padat dengan melanin.

Dalam diagram tersebut dijelaskan bahwa

tirosinase disintesis dalam retikulum

endoplasma yang kasar dan diakumulasikan

dalam vesikel kompleks Golgi. Vesikel yang

bebas sekarang dinamakan melanosom.

Sintesis melanin dimulai pada melanosom

tahap II, di mana melanin diakumulasikan dan

membentuk melanosom tahap III. Terakhir

struktur ini hilang dengan aktivitas tirosinase

dan membentuk granul melanin. Granul

melanin bermigrasi ke arah juluran melanosit

dan masuk ke dalam keratinosit.

Dibawah ini terdapat perpindahan melanosit

menuju keratinosit.

Page 5: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 5

Gambar 4

Mata panda

http://vectorvondoom.com/wp-content/uploads/2014/04/mata-panda.jpg

Pigmentasi Kulit

Pigmentasi kulit terutama akibat adanya

melanin, pigmen hitam, pada lapisan dalam

epidermis. Makin banyak melanin, makin

gelap warna kulit. Pigmetasi terutama

dikendalikan oleh hormon adrenal dan

hipofisa. Pigmentasi meningkat akibat

ultraviolet.

Pembentukan melanosom akibat sinar UV B

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan

kulit berwarna lebih gelap karena sinar

matahari mengandung ultra violet (UV),

diantara ultra violet tersebut ultra violet B

(UVB) merupakan sinar yang paling poten

menyebabkan kerusakan jaringan kulit baik

akut ataupun kronis. Salah satu reaksi akut

akibat UVB menyebabkan terjadinya inflamasi

akut dan pigmentasi lambat pada kulit

manusia.

Sintesis melanin dapat terjadi karena paparan

sinar matahari secara langsung maupun tak

langsung. Secara langsung bila sinar UV

memicu melanosit pada membrana sel yang

akan mengahasilkan ROS (reactive oxygen

species) sebagai photoproduct, selanjutnya

ROS mengaktifkan phopholipase-C (PLC) dan

membebaskan diacetyl glycerol (DAG) dan

inositoltriphosphat. Kedua senyawa ini

bergungsi sebagai second messenger yang

akan mengaktifkan faktor nuclear sehingga

transkripsi DNA yang ada di inti sel terpicu.

Transkripsi DNA akan menghasilkan

tyrosinase dan berakhir dengan sintesis

melanin. Secara tidak langsung paparan sinar

matahari akan memicu keratinosit, dan juga

melalui pelepasan DAG kedalam sitoplasma

akan mempengaruhi transkripsi DNA yang

berujung pada sintesis dan sekresi berbagai

sitokin yang berperan sebagai mitogen bagi

melanosit untuk berproliferasi, migrasi dan

melakukan sintesis melanin.

Mata Panda

Mata Panda/ Lingkaran Hitam dibawah Mata

(dark circle) adalah merupakan salah satu

contoh dari pigmentasi kulit. Pigmentasi kulit

ini biasanya terjadi pada kulit dibawah mata.

Kulit di area mata cenderung lebih tipis

dibandingkan dengan kulit di bagian wajah

lainnya. Hal ini menyebabkan kulit di area

mata lebih mudah menunjukkan kondisi yang

sedang dialami seperti mata panda atau

penuaan yang akan tampak jelas terlihat.

Namun, adanya mata panda dapat membuat

seseorang tampak kusam dan pucat. Lebih

jauh lagi adanya mata panda dapat membuat

kepercayaan diri menurun.

Mata panda dapat terjadi disebabkan oleh

berbagai faktor. Meskipun demikian mata

panda dapat terjadi secara normal dapat

terjadi. Sebagaimana Dr. Satish Mehta (Times

of India, 2013) mengungkapkan bahwa

“Manusia memiliki pembuluh darah kecil

seperti jaring laba-laba di bawah kulit, kapiler

ini sangat halus sehingga sel darah harus antri

untuk melewatinya dan dalam beberapa proses

sebagian dari mereka bocor. Untuk mengatasi

kebocoran tersebut, enzim-enzim diciptakan

dan membuat sel darah merah menghitam.

Tipisnya kulit di sekitar mata membuat lingkar

hitam lebih mudah terlihat di area tersebut. ”

(dikutip dalam detik health, 2013).

Fator – faktor penyebab Mata panda :

a. Genetika

b. Kurang tidur

Page 6: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 6

c. Merokok dan minum alkohol

d. Terlalu banyak terpapar sinar matahari

(paparan sinar matahari menarik

pigmentasi permukaan kulit dan

menciptakan lingkaran hitam

e. Alergi (setiap kondisi yang menyebabkan

mata gatal dapat menyebabkan lingkaran

gelap akibat menggosok atau menggaruk

kulit di sekitarnya).

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa lingkaran hitam di

sekitar mata dapat terjadi akibat:

1. Anemia

Kurangnya zat besi juga membuat

oksigenasi jaringan tubuh berkurang

akibat rendahnya pasokan darah

beroksigen. Selain itu, pembuluh darah

terlihat lebih jelas di balik kulit yang

tipis di sekitar mata. Kurang oksigen

mengakibatkan darah terlihat biru

gelap.

2. Dehidrasi

Dehidrasi adalah salah satu alasan

paling umum penyebab munculnya

lingkaran hitam di bawah mata. Ketika

tubuh tidak memiliki asupan air yang

cukup, gejalanya akan sering terlihat di

area tertentu. Dehidrasi dapat

menyebabkan kelopak mata terasa

berat sehingga mata terlihat sayu. Kulit

akan kehilangan elastisitas dan

kelembabannya, sehingga kulit menjadi

kering dan mudah muncul keriput atau

kerutan. Terutama untuk di area mata,

karena kulit di sekitar mata sangatlah

tipis.

3. Penyakit hati

Lingkaran hitam juga bisa muncul

sebagai akibat dari disfungsi karena

berbagai penyakit hati, misalnya

hepatitis.

4. Defisiensi vitamin K

Kurangnya vitamin K dalam tubuh

dapat menyebabkan penggumpalan

darah dan mudah memar. Pecahnya

pembuluh kapiler dapat mengakibatkan

kantung mata menghitam sehingga

terlihat lelah dan sakit.

Bleaching Skin

“Pemutih kulit adalah suatu produk kosmetik

yang mengandung bahan farmakologis aktif

yang dapat menekan atau menghambat

pembentukan melanin atau menghilangkan

melanin yang sudah terbentuk, sehingga akan

memberikan warna kulit yang lebih putih”

(Rini, 2011).

Menurut (Charles, 2010, Hunter, 2011;

Jablonski, 2006) “Pemutihan kulit adalah

penggunaan sediaan produk kosmetik dan

produk dermatologis untuk menghilangkan

melanin dari kulit dari waktu ke waktu

(berangsur-angsur)...”. (Dikutip Dalam,

Charles, tt).

Asalan yang membuat seseorang memakai

Bleaching Skin antara lain : “...kulit yang

dianggap terlalu gelap; lebih menyukai

memiliki kulit terang, keyakinan terhadap kulit

terang dianggap lebih indah, agar dipandang

sebagai modis, modern dan memfasilitasi

mobilitas sosial, pengaruh respon to peer; dan

sebagai potensi menarik lawan jenis” (Blay,

2007; Jablonski, 2006). Dikutip Dalam

(Charles, 2012).

Mekanisme Kerja Pemutih

Menghambat produksi melanin dalam

melanosit

Mengurangi jumlah melanin yang sudah

terbentuk dalam melanosit

Merangsang ekskresi melanin dlm

epidermis

Menghambat enzim tyrosinase

Memutus rantai oksidasi, mereduksi

dopaqinin kembali menjdi DOPA

Merupakan racun selektif terhadap

melanosit

Competitive inhibitor dengan DOPA

Page 7: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 7

https://www.google.co.id/

search?q=teh+hijau

Bahan Pemutih yang Aman

Berikut ini adalah bahan pemutih yang aman

digunakan[1]

:

Arbutin

Kojic Acid

Lioric extact

Chamomile Extract

Antipollon

Mulberry extract

Greentea exract

Teh

Sinonim

Camellia bohea Griff.,

C. Sinensis (L.) O.K.,

C. Theifera Dyer., Thea

sinensis L., T.assamica

Mast.,

T.cocchinchinensis

Lour., T. Cantoniensis

Lour., T. Chinensis

sims., T.viridis L.

Nama daerah Enteh (sunda)

Divisi Spermatophyte

Sub divisi Angiospermae

Kelas Dicotylydoneae

Ordo Guttiferales (Clusiales)

Famili (suku) Camelliaceae (Tehaceae)

Nama Simplisia Cameliae Folium (daun teh)

Khasisat dan sifat :

“Daun berbau aromatik dan sedikit pahit.

Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik),

stimulansia jantung (kardiotonik), menstimulir

susunan saraf pusat, penyegar badan,

berkhasiat sebagai astringan pada saluran

cerna”. (Setiwan, 1999).

Deskripsi :

Tanaman teh umumnya ditanam diperkebunan,

dipanen secara manual, dan dapat tumbuh

pada ketinggian 200-2.300 dpl. Teh berasal

dari kawasan India bagiaan Utara dan Cina

Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang

terkenal yaitu varietas assamica yang berasal

dari Assam dan varietas sinensis yang berasal

dari Cina. Varietas assamica daunnya agak

besar dengan ujung yang runcing, sedangkan

varietas sinensis daunnya lebih kecil dan

ujungnya adak tumpul.

Daun mengandung kafein (2-3%), theobromin,

theofilin, tanin, xantin, adenin, minyak atsiri,

kuersetin, naringinin, dan natural fluoride.

Tanin mengandung zat epigallocatechin galat,

yang mampu mencegah kanker lambung dan

kerongkongan. Setiap 100 g daun teh

mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75-

80% air, polifenol 25%, protein 20%,

karbohidrat 4%, kafein 2,5%, serat 27%, dan

pektin 6%.

Polifenol teh hijau merupakan antioksidan

alam yang sangat kuat karena mempunyai

gugus hidroksil yang lebih dari polifenol teh

hitam atau teh oolong.

Menurut (Dvorakova, Dorr , Valcic, 1999 dan

Katiyar, Afaq, Perez 2001).“...teh hijau

mempunyai katekin isomer sedangkan teh

hitam mempunyai katekin polimer dan teh

oolong berada diantara kedua teh tersebut.

Katekin atau polifenol merupakan suatu

senyawa yang mempunyai potensi sebagai

antioksidan alam yang poten.” (dikutip dalam

Betty, 2010)

Dalam daun teh kering mengandung senyawa

polifenol 30-35 %, komposisi predominan

polifenol teh adalah katekin (Flavan-3-ols)

yang terdiri dari empat komponen terbanyak

yaitu : epicatecin (EC), epigallocatechin

(EGC), epicatechin-3-gallate (ECG) dan

epigallocatechin gallate (EGCG), dari keempat

komponen tersebut EGCG merupakan

komponen paling efektif sebagai antioksidan

Page 8: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 8

alam yang potensial sebagai kemoproventif

kutan terhadap inflamasi atau karsinogen

“Perbedaan dari beberapa jenis katekin dilihat

dari jumlah gugus hidroksilnya (-OH)”

(Robinson, 1991).

Pemanfaatan teh di masyarakat

1. Teh hijau banyak digunakan dalam

industri kosmetik sebagai produk pemutih

atau pencerah kulit.

2. Teh dimanfaatkan untuk mengatasi mata

panda dengan kompres menggunakan teh

celup.

3. Teh digunakan sebagai salah satu

alternatif untuk memperpanjang

penyimpanan ikan bandeng segar pada

suhu kamar dengan cara perendaman

dalam ekstrak teh hijau (Camellia sinensis

(L) Kuntze), karena di dalamnya

mengandung senyawa bioaktif yang dapat

bersifat sebagai antimikrobia (senyawa

flavanol dan katekin).

4. Menurut (UB Prasetya Online, 2014).

"...Desa Tambakrejo sebagai sentra

produsen ikan asin non formalin karena

menggunakan alternatif pengawet alami

berupa teh dan daun pandan..." (dikutip

dari Okezone, 2014)

5. Bagi masyarakat Cina, menyuguhkan teh

bagi tamu itu adalah wajib. Karena teh

adalah simbol penghargaan dan

penghormatan bagi mereka.

Ekstraksi

Menurut (Harbone, 1987) Polifenol dapat

diisolasi dari daun teh menggunakan metode

maserasi dan cara terbaik untuk memisahkan

dan mengidentifikasi senyawa fenol adalah

dengan KLT (dikutip dalam Rustanti, 2009)

Menurut (Cheong, et.,al., 2005) dalam

(Hukmah, 2007). “Pemilihan metode maserasi

dikarenakan senyawa katekin rentan terhadap

panas sehingga tidak bagus menggunakan

metode soxhlet karena jika menggunakan

metode soxhlet konsentrasi senyawa katekin

akan mengalami penurunan” (dikutip dalam

Rustanti, 2009).

Berdasarkan penelitian Cheong, et.,al., (2005)

dalam (Hukmah, 2007) menyatakan bahwa

ekstraksi dipengaruhi bentuk sampel, lama dan

suhu ekstraksi. Oleh karena itu, menurut

(Rustanti, 2009) “Hasil ekstraksi senyawa

katekin antara daun dengan serbuk teh lebih

cepat serbuk akan tetapi dengan semakin

bertambahnya waktu hasil ekstraksi katekin

menurun”.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

ekstraksi menggunakan pelarut air, metanol

90% dan etanol 70% memberikan kesimpulan

bahwa metanol 90% memberikan hasil

aktivitas antioksidan terbaik pada suhu 40o C.

(Shoirotul Hukmah, 2007).

Mekanisme Kerja Ekstrak teh

Teh hijau (Camellia sinensis) mengandung

polifenol 8-12% dan 2-4% kafein (10-80 mg /

cangkir). Teh hijau menurunkan sel-sel

melanoma dalam kultur jaringan dan

pembentukan sel karsinoma, sel skuamosa

dengan pemberian topikal. Hal ini juga

meningkatkan diferensiasi sel keratinosit dan

meningkatkan penyembuhan luka. Banyaknya

kandungan katekin dan antioksidan aktif

ditunjukan oleh keberadaan epigallocatechin

gallate (EGCG). Semakin tinggi konsentrasi

EGCG maka semakin banyak kandungan

katekin dan antioksidan yang dimiliki. Teh

hijau memiliki konsentrasi EGCG tertinggi.

Sediaan topikal Teh hijau memproteksi

paparan sinar matahari. Hal ini dapat

mengurangi jumlah sel-sel kulit yang terbakar

sebesar 66%.

Antioksidan polifenol teh hijau mampu

menghambat secara maksimum aktivitas

tirosinase, terutama komponen EGCG, EGC

dan ECG yang mempunyai daya hambat

terhadap terjadinya pigmentasi karena paparan

UVB.

Page 9: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 9

Hidrogel

Hidrogel telah ditemukan oleh Wichterle and

Lim pada tahun 1960. Pada mulanya hidrogel

dicetuskan untuk penggunaan biologi. Namun,

teknologi hidrogel telah dikembangkan secara

luas oleh industi farmasi.

Hidrogel merupakan polimer hidrofilik yang

mampu menyerap sejumlah air sehingga

mengembang dan mempertahankan air

tersebut dalam keadaan mengembang (Swollen

state). (Kazanskii, Dubrovskii, 1992) dan

(Sederel, 1983).

Menurut (Rosiak JM, 1991). “Hidrogel

merupakan polimer hirofilik yang mempunyai

kemampuan mengembang (swelling) dalam

air, tetapi tidak larut dalam air, serta

mempunyai kemampuan mempertahankan

bentuk asalnya” (dikutip dalam Prasetyo,tt).

Hidrogel tidak dapat larut dalam air,

sebagaimana diungkapkan oleh (Cathy, 2000).

“...Ini disebabkan oleh adanya struktur

jaringan rantai molekul polimer yang tersusun

secara tiga dimensi yang dimiliki hidrogel

tersebut. Hidrogel juga mempunyai beberapa

keuntungan antara lain bersifat lembut,

mempunyai kandungan air yang tinggi, tidak

dapat ditembus mikroba, memiliki fleksibilitas

tinggi, mudah disterilkan terutama dengan

radiasi gamma, dan mudah dilalui oleh

oksigen. Adanya sifat-sifat ini menyebabkan

hidrogel sangat tepat untuk digunakan sebagai

pembalut luka”.

Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah,

cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping

itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air

yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan

sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan

obat, pembalut luka bakar, membran

hemodialisis, super absorbant, dan sebagainya

(Anonim, 1989).

Advantages and disadvantages

Menurut (Lachman, 1994). Keuntungan

sediaan hidrogel :

1. Efek pendinginan pada kulit saat

digunakan.

2. Penampilan sediaan yang jernih dan

elegan.

3. Pada pemakaian di kulit setelah kering

meninggalkan film tembus pandang.

4. Elastis.

5. Mudah dicuci dengan air, pelepasan

obatnya baik.

6. Kemampuan penyebarannya pada kulit

baik.

Kekurangan sediaan hidrogel :

1. Harus menggunakan zat aktif yang

larut di dalam air sehingga diperlukan

penggunaan peningkat kelarutan

seperti surfaktan agar gel tetap jernih

pada berbagai perubahan temperatur.

2. Sangat mudah dicuci atau hilang ketika

berkeringat

3. Kandungan surfaktan yang tinggi dapat

menyebabkan iritasi dan harga menjadi

lebih mahal.

Mekanisme kerja Hidrogel

Pada dasarnya, hidrogel memiliki kekuatan

mekanik yang rendah. Untuk memperkuat

strukturnya, hidrogel diikat silang (Crosslink)

oleh agen-agen pengikatnya. Crosslink

merupakan suatu ikatan yang menghubungkan

satu rantai polimer lainnya, dapat berupa

interasi kovalen (kimia) maupun interaksi non

kovalen (fisik) dan dapat meningkatkan massa

molekul polimer.

Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi

kemampuan daya absorbsi hidrogel terhadap

mediumnya antara lain :

1. Variasi agen pengikat silang (formaldehid,

asetal dehid dan glutaral dehid)

2. Komposisi agen pengikat silang

3. Waktu reaksi ikat silang

Namun, semakin banyak komposisi agen

pengikat silang dan semakin lama waktu reaksi

ikat silang yang digunakan, strukturnya

semakin kuat dengan adanya peningkatan

derajat ikat silangnya sehingga daya absorbsi

dan kemampuan mengembang (swelling)

hidrogel terhadap mediumnya akan berkurang.

Page 10: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 10

Mekanisme Swelling

Berikut ini merupakan mekanisme terjadinya

swelling pada hidrogel :

1. Polimer yang terikat secara silang

(Crosslink)

2. Dimasukkan ke dalam suatu pelarut

3. Polimer akan mengembang (swelling)

tanpa larut didalamnya

4. Total volume akan bertambah

5. Sedangkan, fraksi yang larut dari bahan

polimer tersebut akan larut

6. Berdifusi keluar dari polimer yang

mengembang

7. Bahan pengikat silang tersebut akan

mengembang dalam fase gel polimer 3

dimensi

8. Sampai kekuatan osmotik yang seimbang

dengan regangan rantai polimer tersebut.

Formula Umum Hidrogel

a. Basis gel (gelling agent)

Sejumlah polimer digunakan dalam

pembentukan struktur berbentuk jaringan

yang merupakan bagian penting dari sistem

gel. Termasuk dalam kelompok ini adalah

gom alam, turunan selulosa, dan karbomer.

Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi

dalam media air, selain itu ada yang

membentuk gel dalam cairan non-polar.

Beberapa partikel padat koloidal dapat

berperilaku sebagai pembentuk gel karena

terjadinya flokulasi partikel. Konsentrasi

yang tinggi dari beberapa surfaktan non-

ionik dapat digunakan untuk menghasilkan

gel yang jernih di dalam sistem yang

mengandung sampai 15% minyak mineral.

Gelling agent diantaranya : Chitosan,

Cerivat selulosa (MC, Na CMC, HPMC),

Natrium Alginat, Tragakan, Gelatin,

Albumin, Carbomer, Polietilenglikol.

b. Humektan

Humektan berfungsi sebagai penjerap air,

sehingga menjaga kelembaban gel dan

berguna untuk memperlicin dan mencegah

pecahnya gel. Humektan diantaranya :

Sorbitol, Trietanolamin, Gliserin, Triacetin.

c. Pengawet (Preserpatif)

Kandungan air yang tinggi pada gel akan

menyebabkan mudahnya mikroorganisme

atau jamur tumbuh. Oleh karena itu,

pembuatan gel sangat diperlukan

penambahan zat pengawet. Zat pengawet

diantaranya : Natrium Benzoat, DMDM

Hidantion, Metil Paraben, Propil Paraben.

d. Pengental (Tickening agent)

Zat pengental adalah zat yang ditambahkan

pada formulasi gel yang berfungsi sebagai

pengental pada sediaaan gel yang akan

dibuat. Penambahana zat pengental akan

dapat meningkatkan viskositas dari sediaan

gel yang dibuat. Adapun beberapa zat yang

berfungsi sebagai pengental yang dapat

digunakan adalah Dekstrin, HPMC,

Hidroksietil Selulosa, Trehalosa,

Metilselulosa.

e. Zat pendapar (Buffer PH)

Kulit yang relatif sensitif, maka pada

formulasi gel ditambahkan larutan

pendapar, hal ini bertujuan agar sediaan gel

yang dibuat memilliki pH yang sesuai

dengan pH kulit sehingga tidak bersifat

mengiritasi. Beberapa pendapar yang dapat

digunakan diantaranya : Asam Benzoat,

Dietilamin, Na Asetat, Larutan Natrium

laktat.

f. Pengaroma (flavour)

Penambahan pewangi pada formulasi

sediaan gel berfungsi untuk memberikan

aroma tertentu yang akan memberikan nilai

estetika tersendiri pada sediaan gel yang

dibuat. Pemilihan pewangi yang

ditambahkan perlu diperhatikan

keamanannya terhadap kulit. Pewangi yang

ditambahkan tidak boleh mengiritasi kulit

dan tidak bereaksi dengan zat aktif serta

dapat tercampur homogen dengan zat

lainnya.

Pengaroma diantaranya : Etil Asetat,

Minyak Mawar, Minyak Lavender,

Manitol.

Page 11: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 11

g. Chelating agent

Bertujuan untuk mencegah basis dan zat

yang sensitive terhadap logam berat.

Chelating agent contohnya adalah EDTA.

h. Pelembab (Moisturizing)

Moisturizing lebih dikenal dengan

pelembab berfungsi memberikan

kelembaban pada kulit yang dibutuhkan

pada kulit. Pada dasarnya pelembab

mengandung bahan-bahan yang dapat

menarik air dari bawah kulit sambil

mencegah terjadinya penguapan.

Dipasaran kosmetik pelembab tersedia

untuk kulit kering dan ada juga untuk kulit

berminyak.

Evaluasi hidrogel secara umum

a. Organoleptis

Evaluasi organoleptis menggunakan panca

indra, mulai dari bau, warna, tekstur sedian,

konsistensi yang dilakukan terhadap subyek

responden dengan menetapkan kriterianya

pengujianya. Dilakukan penghitungan

prosentase masing-masing kriteria yang di

peroleh, pengambilan keputusan dengan

analisa statistik.

b. Evaluasi pH

Evalusi pH menggunakan alat pH meter,

dengan cara perbandingan 60 g : 200 ml air

yang di gunakan untuk mengencerkan,

kemudian aduk hingga homogen, dan

diamkan agar mengendap, dan airnya yang

di ukur dengan pH meter, catat hasil yang

tertera pada alat pH meter.

c. Daya Sebar Sebanyak 1 gram sediaaan gel diletakkan

dengan hati-hati di atas kaca berukuran 20 x

20 cm. Selanjutnya ditutup dengan kertas

mika dan diberikan pemberat diatasnya

hingga bobot mencapai 125 gram,

kemudian diukur diameter yang terbentuk

setelah 1 menit (Niyogi et al., 2012).

d. Homogenitas

Homogenitas sediaan gel ditunjukkan

dengan tercampurnya bahan-bahan yang

digunakan dalam formula gel, baik bahan

aktif maupun bahan tambahan secara

merata. Cara pengujian homogenitas yaitu

dengan meletakkan gel pada objek glass

kemudian meratakannya untuk melihat

adanya partikel-partikel kecil yang tidak

terdispersi sempurna.

PEMBAHASAN

Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai

pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Sehingga

proteksi pertama terhadap ancaman dari luar

atau agent peyakit tergantung dari kondisi

kulit. Namun, peran kulit tidak hanya sebagai

protektor fisik mekanis saja, perannya bisa

sebagai protektor biologis karena komponen

sel didalam kulit dapat mensintesis berbagai

struktur biologi seperti sitokin, melanin, yang

seemuanya adalah faktor yang bersifat

protektif.

Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu

epidermis, dermis, selain itu dibawah dermis

terdapat subkutis atau jaringan lemak bawah

kulit (hipodermis).

Lapisan epiermis menjadi mayoritas perhatian

terhadap pengembangan produk kosmetik.

(Elias, Feingold & Fluhr, 2003)

mengungkapkan “Bagian epidermis inilah

yang mempunyai mekanisme proteksi yang

sangat penting” Selai itu, pendapat yang

senada juga dikemukanakan oleh (Iswari, dan

Fatma, 2007). “Dipandang dari segi kosmetik,

epidermis merupakan bagian kulit yang

menarik karena kosmetik dipakai pada

epidermis itu...”.

Wajah merupakan bagian tubuh yang paling

sering ditatap atau diperhatikan oleh orang

lain. Bagian tubuh pertama yang dilihat oleh

setiap individu saat berjumpa tidak lain adalah

wajah karena dari wajah dapat tergambarkan

kepribadian, kesehatan, hingga usia seseorang.

Page 12: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 12

Gambar 2

Pembentukan Melanosit

Salah satu permasalahan pada kulit wajah

adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark

circle) atau lebih dikenal sebagai mata panda.

Mata panda dapat terjadi secara alami maupun

disebabkan oleh faktor genetika, kurang tidur,

merokok dan minum alkohol, Sinar UVB,

alergi, anemia, dehidrasi, penyakit hati.

Mata panda adalah salah satu contoh dari

pigmentasi kulit. Terjadinya pigmentasi kulit

dapat secara alami mupun disebabkan oleh

paparan sinar UVB (efek sinar UVB dan

terlebih UVC sangat berbahaya bagi

kehidupan manusia. (Kariosentono, tt).

Terjadinya pigmentasi kulit melalui beberapa

fase. (Toda et.,al., 1968) mengungkapkan

melanosom dibentuk dimulai dengan

pembentukan matriks protein dan tirosinase

yang diliputi memberan dan berbentuk

vasikula bulat. kemudian terjadi pembentukan

vasikula bulat lebih sempurna namun belum

terlihat adanya pembentukan melanin. Pada

proses selanjutnya, mulai nampak adanya

deposit melanin di dalam membran vesikula.

Kemudian mulai terjadi melanisasi

melanosom. Deposit melanin memenuhi

melanosom yang merupakan partikel-partikel

padat dan berbentuk sama. Terdapat korelasi

antara warna kulit dan besarnya melanosom.

Kulit hitam memiliki melanosom besar,

tunggal, padat dengan melanin, sedangkan

melanosom pada orang kulit putih tersusun

dari pertikel yang bergabung dan tidak padat

dengan melanin.

Untuk menghilangkan adanya pigmentasi kulit

khususnya mata panda diperlukan adanya zat

aktif yang dapat mengatasi hal ini. Bleaching

skin atau pemutih kulit adalah suatu produk

kosmetik yang mengandung bahan

farmakologis aktif yang dapat menekan atau

menghambat pembentukan melanin atau

menghilangkan melanin yang sudah terbentuk,

sehingga akan memberikan warna kulit yang

lebih putih” (Rini, 2011). Menjadi trauma

tersendiri bagi para konsumen yang pernah

mengalami kegagalan dalam mengatasi mata

panda dengan menggunakan bahan kimia.

Saat ini terjadi perlombaan para produsen

kosmetik memasarkan produk pemutihnya

yang diyakininya berasal dari bahan alami,

sehingga lebih aman penggunaanya. Oleh

karena itu, back to nature tengah menjadi

trendsetter saat ini.

Teh hijau (Camellia sinensis) mengandung

polifenol 8-12% dan 2-4% kafein (10-80 mg/

cangkir). Teh hijau menurunkan sel-sel

melanoma dalam kultur jaringan dan

pembentukan sel karsinoma, Teh hijau banyak

mengadung Flavonoid katekin yang

merupakan antioksidan aktif ditunjukan oleh

keberadaan epigallocatechin gallate (EGCG).

Semakin tinggi konsentrasi EGCG maka

semakin banyak kandungan katekin dan

antioksidan yang dimiliki.

Salah satu kofaktor terjadinya mata panda

adalah adanya pembentukan melanin yang

dikatalis oleh tirosinase. Antioksidan polifenol

teh hijau mampu menghambat secara

maksimum aktivitas tirosinase, terutama

katekin turunan epicatechin-3-gallate (ECG),

epigallocatechin (EGC), epigallocatechin

gallate (EGCG), yang mempunyai daya

hambat terhadap terjadinya pigmentasi karena

paparan UVB. Sehingga teh hijau dapat

menjadi alternatif bleaching skin alami sebagai

formulasi sediaan untuk membantu

memudarkan pigmentasi kulit mata panda

dengan cara menghambat pembentukan sel

melanin (penyebab pigmentasi kulit).

Untuk memperoleh kandungan senyawa

EGCG, EGC dan ECG dalam katekin

diperlukan metode ekstraksi.

Maserasi merupakan metode yang cocok untuk

digunakan. Hal ini didasarkan pada penelitian

yang telah dilakukan menyatakan bahwa

Page 13: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 13

senyawa katekin rentan terhadap panas

sehingga tidak bagus menggunakan metode

soxhlet/ cara panas lain karena akan

menurunkan kadar senyawa katekin. Pelarut

ekstraksi “yang paling baik adalah metanol

90% karena memberikan hasil aktivitas

antioksidan terbaik (pada suhu 40oC)”.

(Hukmah, 2007).

Ekstrak teh ini diformulasikan dengan gel.

Dari berbagai macam turunan gel. Hidrogel

merupakan aplikator yang cocok dterapkan

dalam penghilangan pigmentasi kulit ini.

Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah,

cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping

itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air

yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan

sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan

obat, pembalut luka bakar, hemodialisis, super

absorbant, dan sebagainya (Anonim, 1989).

KESIMPULAN

Hidrogel ekstrak daun teh hijau dapat

membantu menghambat terjadinya pigmentasi

mata panda secara terus menerus (semakin

gelap). Karenanya, hidrogel ekstrak daun teh

hijau membantu memudarkan mata panda

secara berangsung-angsur hingga menjadi

tersamarkan. Namun, tidak akan

menghilangkan mata panda secara spontan.

Komponen utama EGCG, EGC dan CG dalam

katekin daun teh hijau mampu menghambat

secara maksimum aktivitas tirosinase yang

berperan dalam terjadinya pigmentasi kulit

(termasuk mata panda) karena paparan UVB.

UCAPAN TERIMAKASIH

Rasa syukur atas limpahan petunjuk dan

karunia-Nya dipanjatkan kepada Alloh swt.

Robb yang Maha Menatap yang mengetahui

segala isi hati.

Rosululloh saw. sebagai panutan yang telah

memberikan contoh tuladan berupa bagaimana

menyikapi permasalahan hidup, bertutur kata

yang lembut, dan berperilaku santun menjadi

pondasi dalam penyusunan ini.

Keluarga tercinta, yang menjadi inspirasi

hidup dan sumber penyemangat yang tidak

akan tergantikan.

Teman-teman satu bimbingan yang solid dan

kompak.

DAFTAR PUSTAKA Iswari T.R., & Latifah F, (2007). “Buku

Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik”.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Zoe Diana Draelos, laurent A. Thaman.

(2006).“Cosmetic formulation of skin

care”.vol.30. Newyork City–USA : Taylor

& Francis Group.

Rustanty, Elly. (2009). “Uji efektivitas

antibakteri dan identifikasi senyawa

katekin Hasil isolasi dari daun teh

(Camellia sinensis L. Var. Assamica)”.

Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Sains dan

Teknologi. UIN Malang.

Hukmah, Shoirotul, (2007). “Aktivitas

Antioksidan Katekin dari Teh Hijau

(Camellia sinensis O.K. var. Assamica

(Mast)). Hasil Ekstraksi dengan Variasi

Pelarut dan Suhu”. Skripsi. Jurusan Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi. UIN

Malang.

Dalimartha, Setiawan. (1999). “Atlas Tumbuhan

obat Indinesia jilid 1”. Depok : Trubus

Agriwidya.

Sugiarto, Bertha. 1990. “Fisiologi dan anatomi

modern untuk perawat, E/2”Jakarta : EGC

Khoiriah, Nurul A. (2011). “Tinjauan pustaka

formulasi sediaan masker gel dari ekstrak

buah tomat (lycopersicum escelentum

Mill.) sebagai antioksidan”. Sekolah

Tinggi Farmasi Bandung.

Kenanga. (2008). “Tinjauan Pustaka Sediaan

Gel Alpha Arbutin yang berfungsi sebagai

pencerah kulit”. Sekolah Tinggi Famasi

Bandung.

Page 14: KTI Teh Hijau sebagai pencerah kulit

2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN

TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI

BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 14

Fatmaningsih, Feti. (2008). “Tinjauan Pustaka

formulasi sediaan gel Ethylascorbic Acid

yang berfungsi sebagai pencerah kulit”.

Sekolah Tinggi Farmasi Bandung.

[1]http://www.infonuklir.com/modules/news/arti

cle.php?stoyid=52,”TeknikIrradiasi:Sterilisasi”

http://lib.uin-

malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/04530002.p

df Diakses pada 17/07/14 19:45 WIB.

http://www.erha.co.id/skinklopedia/keratinocyte

s\ Diakses pada 03/07/14 19:32 WIB.

http://www.restylane.com/id-ID/Indonesia/My-

story/Blog/4-Zat-dan-Vitamin-Yang-Dapat-

Mengurangi-Lingkaran-Hitam-Pada-

Mata/Diakses pada 07/07/14 14:29 WIB.

https://nanikartinah.wordpress.com/category/far

masi/teknologi-semi-solid-n-liquid/Diakses pada

05/07/14 19:44 WIB.

http://maskerorganik.com/6-faktor penyebab-

dan-cara-mengatasi-mata-panda/ Diakses pada

05/7/14 14:32 WIB.

http://bkpausm.blogspot.com/2011/01/ekstrak-

teh-hijau-untuk-pengawetan-ikan.html Diakses

pada 17/07/14 21:35 WIB.

https://zaenalramdhan.wordpress.com/tag/pharm

acist/ Diakses pada 18/07/14 06:45 WIB.