kuliah 4 - operant conditioning1
DESCRIPTION
Konsep dasar operant conditioning, law of effectTRANSCRIPT
-
OPERANT CONDITIONING
Kuliah 4
-
LAW OF EFFECT
Edward Thorndike
Connectionism (1898) :
Perilaku yg disertai hasil positif akan
diperkuat, dan perilaku yg disertai hasil
negatif diperlemah.
Penelitian pada kucing di puzzle box
-
OPERANT CONDITIONING
(Instrumental Conditioning)
Konsep awal dikembangkan oleh B.F Skinner (Amerika,1938) Skinner Box.
Prinsip dasar : Respon yg diikuti oleh reinforcer akan diperkuat dan kemungkinan akan muncul kembali.
Lebih menekankan pada aktifitas organisme di lingkungan.
Tahap awal instumental conditioning adalah trial and error learning
-
OPERANT CONDITIONING
Yaitu bentuk belajar dimana konsekuensi dari TL mengubah
kemungkinan munculnya perilaku.
-
Konsep-konsep dalam
Operant Conditioning
1. Acquisition 2. Generalization 3. Discrimination 4. Extinction
-
1. ACQUISITION
a. Reinforcer harus mengikuti respon
b. Reinforcer harus segera mengikuti
c. Contingency
Reinforcer diberikan ketika respon yg
diinginkan muncul.
-
REINFORCEMENT
Reinforcer : stimulus atau kejadian yg
meningkatkan frekuensi respon.
Reinforcement adalah proses atau tindakan
memberikan reinforcer pada suatu respon.
-
Reinforcer primer dan sekunder
Reinforcer primer
Reinforcer yg dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan
alamiah/biologis.
Mis : makanan, air, udara, kehangatan.
Reinforcer sekunder (conditioned reinforcer)
Reinforcer yg awalnya stimulus netral menjadi reinforcer
setelah terasosiasikan dengan reinforcer lain.
Mis : pujian, nilai yg baik, uang.
-
Reinforcement positif dan negatif
Reinforcement positif (reward)
Frekuensi perilaku meningkat karena diikuti oleh stimulus yg menyenangkan (rewarding).
Reinforcement negatif
Frekuensi perilaku meningkat karena diikuti dengan diambilnya/dihilangkannya stimulus yang tidak menyenangkan (aversive)
-
Shaping
Yaitu suatu proses belajar perilaku
kompleks dgn cara pemberian reward pada
perilaku yg mengarah pada perilaku yg
diharapkan.
Mis : singa melompat ke lingkaran.
-
Superstitious Behavior
Suatu proses belajar dimana stimulus
dan respon terkesan berhubungan
padahal tidak.
Contoh ?
-
Jadwal Reinforcement
Yaitu frekuensi dan waktu pemberian reinforcement yg mengikuti perilaku yg diharapkan.
a. Continuous reinforcement schedule
Perilaku diberikan reinforcement sepanjang waktu.
b. Partial (intermittent) reinforcement schedule
Pemberian reinforcement tidak sepanjang waktu.
-
Partial (intermittent)
reinforcement schedule
1. Fixed-ratio schedule
2. Variable-ratio schedule
3. Fixed-interval schedule
4. Variable-interval schedule
-
Berdasarkan jumlah
1. Fixed-ratio schedule
Pemberian reinforcer setelah sejumlah
perilaku muncul scr konstan.
2. Variable-ratio schedule
Pemberian reinforcer setelah sejumlah
perilaku muncul namun tidak dapat
diramalkan kapan pemberiannya.
-
Berdasarkan waktu
3. Fixed-interval schedule
Pemberian reinforcement setelah beberapa
waktu tertentu scr konstan.
4. Variable-interval schedule
Pemberian reinforcement mengikuti jadwal
waktu yang bervariasi.
-
Contoh :
Ratio Interval
Fixed salesman kuis mingguan
Variable mesin judi kuis mendadak