kurva disosiasi dan regulasi pernafasan

Upload: muhammad-kemal-nurriesmawan

Post on 07-Jul-2018

270 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan

    1/5

    Kurva Disosiasi dan Regulasi Pernafasan

    Sel darah merah mempunyai komponen yang disebut hemoglobin (Hb) yang

    berfungsi untuk mengikat gas dan memberi warna merah pada eritrosit. Hemoglobin

    terdiri dari gugus hem dan globin. Pada gugus hem, terdapat komponen Fe 2+ yang

    berada di setiap rantai gugus globin. Sedangkan, gugus globin pada orang dewasa

    terdiri dari rantai dan ! masing"masing ber#umlah 2 rantai. $ksigen yang berperan

    dalam metabolisme tubuh, akan diikat oleh Fe2+ dalam pengangkutannya.

    ( %ur&a disosiasi se'ara umum )

    %ur&a disosiasi adalah suatu kur&a yang menggambarkan kadar dan

    kekuatan ikatan Hb dan oksigen.alam beberapa kondisi, terikatnya $ 2 pada heme

    bergantung pada tekanan parsial okseigen atau biasa disebut P$2. Pada saat P$2tinggi, maka oksigen akan terikat dengan heme. Sebaliknya, #ika P$2 rendah maka

    oksigen agan terlepas dari heme.

  • 8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan

    2/5

     finitas (ke'enderungan suatu unsur atau senyawa untuk membentuk ikatan

    kimia dengan unsur atau senyawa lain) Hb terhadap $2 #uga dipengaruhi oleh * hal

    selain P$2 , yaitu

    . pHPH adalah dera#at keasaman yang berhubungan dengan kadar H+.

    Semakin tinggi kadar H+ maka pH akan semakin rendah2. Suhu

    Suhu normal tubuh adalah sekitar -,/"-0,/ dera#at 'el'ius

    -. %onsentrasi P1 atau 2,- ifosfogliseratP1 merupakan hasil metabolisme eritrosit se'ara anaerob

    *. %adar $2Saat kita terengah"engah setelah berolah raga, maka hal itu menun#ukkan

    bahwa kadar $2 dalam darah kita tinggi.

    Pengaruh suhu terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb

    Pengaruh suhu terhadap saturasi oksigen dalam darah adalah ketika semakin

    tinggi suhu tubuh, maka $2  yang diikat Hb akan semakin sedikit dan kur&anya

    dikatakan bergeser ke kanan (saturasi Hb turun). %alau suhu tubuh rendah, maka $2yang diikat Hb akan semakin tinggi dan kur&anya dikatakan bergeser ke kiri (saturasi

    Hb naik). Pada saat suhu tinggi, maka saturasi Hb (menun#ukkan #umlah $ 2  yang

    diikat oleh Hb) akan menurun. 3aka hal ini menun#ukkan adanya oksigen yang

    dilepas dan akan ditangkap oleh sel"sel yang membutuhkan $ 2  untuk kebutuhan

    FYI

     Jika darah terpapar oksidan ( contoh : polusi ) maka Fe2+ Fe3+ maka

    akan terbentu methemoglobin, maka warna darah akan menadi merah

    tua

  • 8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan

    3/5

    metabolisme. Suhu yang tinggi menyebabkan ikatan antara Fe2+ dengan $2 longgar 

    dan akan lepas.

    Pengaruh pH terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb

    Pengaruh pH terhadap #umlah oksigen yang terikat pada Hb adalah ketika ion

    H+ datang, maka ion H+ mampu melepas satu ikatan $2 dengan Fe2+ karena akan

    mendesak $2 dan bereaksi dengan Fe2+. %etka kadar H+  tinggi (pH asam) maka

    akan semakin lebih banyak $2 yang dilepas dan kur&anya akan bergeser ke kanan

    (saturasi Hb turun). Sebaliknya, ketika kadar H+  rendah (pH basa) maka akan

    semakin lebih banyak $2 yang terikat dan kur&anya akan bergeser ke kiri (saturasi

    Hb naik).

    Pengaruh kadar CO2 terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb

    Pengaruh kadar $2 terhadap #umlah oksigen yang terikat pada Hb adalah

    ketika ada molekul $2 yang datang, maka akan mendesak satu molekul oksigen

    dan melepas satu molekul H+. Semakin banyak molekul $2  maka kur&a akan

    bergeser ke kanan, karena molekul oksigen yang dilepas semakin banyak #uga.

    isamping itu, molekul H+ #uga semakin banyak yang dilepas. Hal ini mengakibatkan

    H+  yang dilepas akan mendesak $2  pada Hb, maka kur&a disosiasinya akan

    semakin ke kanan.

    Peningkatan suhu, konsentrasi $2, dan kadar H+  merupakan karakteristik

     #aringan yang aktif dalam metabolik.

  • 8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan

    4/5

    Pengaruh kadar DPG terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb

    P1 (ifosfogliserat) merupakan senyawa yang dihasilkan saat metabolisme

    anaerob. 4ritrosit merupakan sel yang melakukan metabolisme se'ara anaerob,

    maka P1 akan selalu ada pada eritrosit. Setiap satu molekul P1 akan mendesak

    * ikatan oksigen terhadap Hb. 5etapi, pada ke#adian sehari"hari P1 diproduksi

    dengan #umlah yang sedikit sehingga masih dapat dikompensasi oleh tubuh.

    Peningkatan #umlah P1 hanya ter#adi pada tubuh yang sudah sangat terganggu

    proses homeostasisnya. ontoh kondisi ini adalah aklimatisasi terhadap ketinggian,

    hipoksia kronis, dan anemia. %urangnya oksigen dalam tubuh dalam #angka waktu

    yang lama akan meningkatkan metabolisme se'ara anaerob, padahal hasil

    sampingan metablosme ini adalah P1 yang dapat melepas empat ikatan oksigen

    terhadap Hb. 6katan Hb dengan P1 lebih kuat dibandingkan Hb dengan $2

    Pergeseran kur&a disosiasi #uga dapat diakibatkan oleh * hal yang telah

    disebutkan tadi se'ara bersamaan.

    Pada HbF (Hb Fetal) yang dimiliki fetus, tidak ter#adi perubahan afinitas

    terhadap $2 ketika ter#adi peningkatan P1. Hal ini dikarenakan pada HbF rantai

    globinnya terdiri dari rantai dan 7 masing"masing ber#umlah dua rantai. 8antai 7

    memiliki afinitas yang rendah terhadap P1 dibandingkan rantai ! yang terdapat

    dalam Hb (Hb dult) pada orang dewasa.

    Regulas pernafasan

    8egulasi pernafasan bertu#uan untuk men#aga proses bernafas berlangsung

    terus menerus selama proses metabolisme ber#alan. 8egulasi ini ditentukan oleh -

    hal, yaitu pusat pernafasan di batang otak, faktor kimiawi, dan aktifitas dan faktor 

    lain.

    Pusat Pernafasan di atang Otak

    Pusat pernafasan di batang otak menyesuaikan kebutuhan tubuh terhadapgas"gas pernafasan. 9mumnya diatur se'ara tidak sadar, tetapi ada yang

  • 8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan

    5/5

    berpendapat #uga dapat diatur se'ara sadar dan tidak sadar. Pada batang otak, #uga

    terdapat pengaturan irama, &entilasi (kedalaman dan ke'epatan), faktor modifikasi

    lain untuk tu#uan lain (misalnya saat berbi'ara).

    Pada pusat pernafasan medula terdapat dua kelompok respiratorik. :aitu,

    kelompok respiratorik dorsal yang berperan dalam pemberian sinyal inspirasi dankelompok respiratorik &entral yang berperan dalam pemberian sinyal ekspirasi. ua

    kelompok ini beker#a se'ara beriringan, bukan bergantian. %etika men#elang impuls

    dari kelompok respiratorik dorsal selesai, maka impuls dari kelompok respiratorik

    &entral mulai mun'ul. Hal ini yang membuat gerakan pernafasan kita halus dan tidak

    menghentak"hentak.

    Pada pusat pernafasan di pons menyesuaikan pusat pernafasan di medula

    untuk menghasilkan irama pernafasan yang halus. Pusat pernafasan di pons terbagi

    men#adi pusat pneumotaksik yang berperan dalam memberikan sinyal penghentian

    inspirasi dan pusat apnustik yang berperan dalam memberikan sinyal penghentian

    ekspirasi.

    !aktor Kimia"i

     da tiga hal utama yang berperan, yaitu $2, $2, dan H+. Se'ara umum

    kadar gas dalam arteri di #aga supaya konstan. Perubahan pada kadar gas

    pernafasan ini diikuti dengan perubahan ke'epatan dan kedalaman &entilasi.

    Sebagai 'ontoh, ketika setelah berolahraga kadar $2  dalam tubuh meningkat,

    maka ter#adi pula perubahan ke'epatan dan kedalaman &entilas yang bertu#uan

    untuk segera membuang $2  keluar dan memasukkan $2 ke dalam tubuh agar 

    kadar gas dalam tubuh tetap.

    Setuap ;at kimia di dalam tubuh terdapat reseptor masing"masing.

    Perubahan tekanan P$2 akan dipantau oleh kemoreseptor yang terdapat di perifer 

    (badan karotis dan aorta).