kurva disosiasi dan regulasi pernafasan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan
1/5
Kurva Disosiasi dan Regulasi Pernafasan
Sel darah merah mempunyai komponen yang disebut hemoglobin (Hb) yang
berfungsi untuk mengikat gas dan memberi warna merah pada eritrosit. Hemoglobin
terdiri dari gugus hem dan globin. Pada gugus hem, terdapat komponen Fe 2+ yang
berada di setiap rantai gugus globin. Sedangkan, gugus globin pada orang dewasa
terdiri dari rantai dan ! masing"masing ber#umlah 2 rantai. $ksigen yang berperan
dalam metabolisme tubuh, akan diikat oleh Fe2+ dalam pengangkutannya.
( %ur&a disosiasi se'ara umum )
%ur&a disosiasi adalah suatu kur&a yang menggambarkan kadar dan
kekuatan ikatan Hb dan oksigen.alam beberapa kondisi, terikatnya $ 2 pada heme
bergantung pada tekanan parsial okseigen atau biasa disebut P$2. Pada saat P$2tinggi, maka oksigen akan terikat dengan heme. Sebaliknya, #ika P$2 rendah maka
oksigen agan terlepas dari heme.
-
8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan
2/5
finitas (ke'enderungan suatu unsur atau senyawa untuk membentuk ikatan
kimia dengan unsur atau senyawa lain) Hb terhadap $2 #uga dipengaruhi oleh * hal
selain P$2 , yaitu
. pHPH adalah dera#at keasaman yang berhubungan dengan kadar H+.
Semakin tinggi kadar H+ maka pH akan semakin rendah2. Suhu
Suhu normal tubuh adalah sekitar -,/"-0,/ dera#at 'el'ius
-. %onsentrasi P1 atau 2,- ifosfogliseratP1 merupakan hasil metabolisme eritrosit se'ara anaerob
*. %adar $2Saat kita terengah"engah setelah berolah raga, maka hal itu menun#ukkan
bahwa kadar $2 dalam darah kita tinggi.
Pengaruh suhu terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb
Pengaruh suhu terhadap saturasi oksigen dalam darah adalah ketika semakin
tinggi suhu tubuh, maka $2 yang diikat Hb akan semakin sedikit dan kur&anya
dikatakan bergeser ke kanan (saturasi Hb turun). %alau suhu tubuh rendah, maka $2yang diikat Hb akan semakin tinggi dan kur&anya dikatakan bergeser ke kiri (saturasi
Hb naik). Pada saat suhu tinggi, maka saturasi Hb (menun#ukkan #umlah $ 2 yang
diikat oleh Hb) akan menurun. 3aka hal ini menun#ukkan adanya oksigen yang
dilepas dan akan ditangkap oleh sel"sel yang membutuhkan $ 2 untuk kebutuhan
FYI
Jika darah terpapar oksidan ( contoh : polusi ) maka Fe2+ Fe3+ maka
akan terbentu methemoglobin, maka warna darah akan menadi merah
tua
-
8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan
3/5
metabolisme. Suhu yang tinggi menyebabkan ikatan antara Fe2+ dengan $2 longgar
dan akan lepas.
Pengaruh pH terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb
Pengaruh pH terhadap #umlah oksigen yang terikat pada Hb adalah ketika ion
H+ datang, maka ion H+ mampu melepas satu ikatan $2 dengan Fe2+ karena akan
mendesak $2 dan bereaksi dengan Fe2+. %etka kadar H+ tinggi (pH asam) maka
akan semakin lebih banyak $2 yang dilepas dan kur&anya akan bergeser ke kanan
(saturasi Hb turun). Sebaliknya, ketika kadar H+ rendah (pH basa) maka akan
semakin lebih banyak $2 yang terikat dan kur&anya akan bergeser ke kiri (saturasi
Hb naik).
Pengaruh kadar CO2 terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb
Pengaruh kadar $2 terhadap #umlah oksigen yang terikat pada Hb adalah
ketika ada molekul $2 yang datang, maka akan mendesak satu molekul oksigen
dan melepas satu molekul H+. Semakin banyak molekul $2 maka kur&a akan
bergeser ke kanan, karena molekul oksigen yang dilepas semakin banyak #uga.
isamping itu, molekul H+ #uga semakin banyak yang dilepas. Hal ini mengakibatkan
H+ yang dilepas akan mendesak $2 pada Hb, maka kur&a disosiasinya akan
semakin ke kanan.
Peningkatan suhu, konsentrasi $2, dan kadar H+ merupakan karakteristik
#aringan yang aktif dalam metabolik.
-
8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan
4/5
Pengaruh kadar DPG terhadap jumlah oksigen yang terikat pada Hb
P1 (ifosfogliserat) merupakan senyawa yang dihasilkan saat metabolisme
anaerob. 4ritrosit merupakan sel yang melakukan metabolisme se'ara anaerob,
maka P1 akan selalu ada pada eritrosit. Setiap satu molekul P1 akan mendesak
* ikatan oksigen terhadap Hb. 5etapi, pada ke#adian sehari"hari P1 diproduksi
dengan #umlah yang sedikit sehingga masih dapat dikompensasi oleh tubuh.
Peningkatan #umlah P1 hanya ter#adi pada tubuh yang sudah sangat terganggu
proses homeostasisnya. ontoh kondisi ini adalah aklimatisasi terhadap ketinggian,
hipoksia kronis, dan anemia. %urangnya oksigen dalam tubuh dalam #angka waktu
yang lama akan meningkatkan metabolisme se'ara anaerob, padahal hasil
sampingan metablosme ini adalah P1 yang dapat melepas empat ikatan oksigen
terhadap Hb. 6katan Hb dengan P1 lebih kuat dibandingkan Hb dengan $2
Pergeseran kur&a disosiasi #uga dapat diakibatkan oleh * hal yang telah
disebutkan tadi se'ara bersamaan.
Pada HbF (Hb Fetal) yang dimiliki fetus, tidak ter#adi perubahan afinitas
terhadap $2 ketika ter#adi peningkatan P1. Hal ini dikarenakan pada HbF rantai
globinnya terdiri dari rantai dan 7 masing"masing ber#umlah dua rantai. 8antai 7
memiliki afinitas yang rendah terhadap P1 dibandingkan rantai ! yang terdapat
dalam Hb (Hb dult) pada orang dewasa.
Regulas pernafasan
8egulasi pernafasan bertu#uan untuk men#aga proses bernafas berlangsung
terus menerus selama proses metabolisme ber#alan. 8egulasi ini ditentukan oleh -
hal, yaitu pusat pernafasan di batang otak, faktor kimiawi, dan aktifitas dan faktor
lain.
Pusat Pernafasan di atang Otak
Pusat pernafasan di batang otak menyesuaikan kebutuhan tubuh terhadapgas"gas pernafasan. 9mumnya diatur se'ara tidak sadar, tetapi ada yang
-
8/18/2019 Kurva Disosiasi Dan Regulasi Pernafasan
5/5
berpendapat #uga dapat diatur se'ara sadar dan tidak sadar. Pada batang otak, #uga
terdapat pengaturan irama, &entilasi (kedalaman dan ke'epatan), faktor modifikasi
lain untuk tu#uan lain (misalnya saat berbi'ara).
Pada pusat pernafasan medula terdapat dua kelompok respiratorik. :aitu,
kelompok respiratorik dorsal yang berperan dalam pemberian sinyal inspirasi dankelompok respiratorik &entral yang berperan dalam pemberian sinyal ekspirasi. ua
kelompok ini beker#a se'ara beriringan, bukan bergantian. %etika men#elang impuls
dari kelompok respiratorik dorsal selesai, maka impuls dari kelompok respiratorik
&entral mulai mun'ul. Hal ini yang membuat gerakan pernafasan kita halus dan tidak
menghentak"hentak.
Pada pusat pernafasan di pons menyesuaikan pusat pernafasan di medula
untuk menghasilkan irama pernafasan yang halus. Pusat pernafasan di pons terbagi
men#adi pusat pneumotaksik yang berperan dalam memberikan sinyal penghentian
inspirasi dan pusat apnustik yang berperan dalam memberikan sinyal penghentian
ekspirasi.
!aktor Kimia"i
da tiga hal utama yang berperan, yaitu $2, $2, dan H+. Se'ara umum
kadar gas dalam arteri di #aga supaya konstan. Perubahan pada kadar gas
pernafasan ini diikuti dengan perubahan ke'epatan dan kedalaman &entilasi.
Sebagai 'ontoh, ketika setelah berolahraga kadar $2 dalam tubuh meningkat,
maka ter#adi pula perubahan ke'epatan dan kedalaman &entilas yang bertu#uan
untuk segera membuang $2 keluar dan memasukkan $2 ke dalam tubuh agar
kadar gas dalam tubuh tetap.
Setuap ;at kimia di dalam tubuh terdapat reseptor masing"masing.
Perubahan tekanan P$2 akan dipantau oleh kemoreseptor yang terdapat di perifer
(badan karotis dan aorta).