landasan teori p6) berhubungan dan saling bekerja sama...

33
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan yang mempunyai fungsi yang sama untuk mencapai beberapa hasil. (Satzinger,2005, p6) Sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama dengan menerima input dan output dalam proses perubahan sebuah organisasi.(O’Brien,2005,p29) Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen yang terdiri dari model requirement, function, dan interface yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Upload: doannguyet

Post on 11-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan yang

mempunyai fungsi yang sama untuk mencapai beberapa hasil. (Satzinger,2005,

p6)

Sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling

berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama dengan

menerima input dan output dalam proses perubahan sebuah

organisasi.(O’Brien,2005,p29)

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

komponen yang terdiri dari model requirement, function, dan interface yang

saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Page 2: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

7

2.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah sekumpulan dari fakta yang diatur dalam cara yang

dapat memberikan arti untuk penggunanya. Dengan kata lain informasi yang ada

itu berasal dari data yang telah diproses (Turban,2003,p38)

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi sebuah wacana yang

sangat bermanfaat bagi penggunanya.Informasi terdiri dari data yang telah

ditransformasikan dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan.Pada intinya

informasi adalah data yang ditempatkan dalam konteks yang berguna dan berarti

untuk pemakai akhir (O’Brien,2005,p9)

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

sekumpulan fakta yang telah diproses menjadi sebuah wacana yang bermanfaat

yang memberikan arti bagi penggunanya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi yang teratur dari sumber daya

manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sumber daya manusia bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi

satu sama lainnya.Dengan menggunakan berbagai perangkat keras (hardware),

sebuah perintah dan prosedur yang memproses informasi (software),

networking.(O’Brien,2005,p5)

Page 3: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

8

Sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus.

(Turban,2003,p36)

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah kombinasi yang teratur dari Sumber Daya Manusia, hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang memiliki kerangka kerja berupa

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan

informasi untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

2.1.4 Komponen-komponen Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005,p10), sistem informasi memiliki beberapa komponen.

• Sumber daya manusia

Sumber daya manusia termasuk end-user dan IS specialist. End-user

adalah orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang

dihasilkan, sedangkan IS specialist adalah orang yang mengembangkan dan

menjalankan sistem informasi.

• Sumber daya perangkat keras

Sumber daya perangkat keras termasuk peralatan fisik yang digunakan

dalam pemrosesan informasi seperti komputer beserta bagian-bagiannya.

• Sumber daya piranti lunak

Sumber daya piranti lunak termasuk semua kumpulan perintah

pemrosesan informasi seperti sistem software, aplikasi software dan prosedur.

• Sumber daya data

Page 4: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

9

Data adalah fakta mentah atau observasi. Biasanya berupa fenomena fisik

atau transaksi bisnis.

• Sumber daya jaringan

Jaringan merupakan sumber daya pokok dari semua sistem informasi.

Sumber daya jaringan seperti media komunikasi dan jaringan pendukung.

Page 5: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

10

2.1.5 Analisis dan Perancangan Informasi Berbasis Objek

2.1.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Object Oriented analysis (OOA) mendefinisikan semua jenis objek yang

melakukan pekerjaan dalam suatu sistem dan menunjukkan interaksi user apa

yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut.

Object Oriented design (OOD) mendefiniskan semua jenis objek yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem,

menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan

menyempurnakan definisi dari tiap jenis object sehingga dapat

diimplementasikan dengan spesifik bahasa tertentu atau lingkungan.

Object Oriented programming (OOP) menuliskan laporan dalam bahasa

pemrograman untuk mendefinisikan apa yang setiap jenis object ini termasuk

pesan bahwa objek pengirim satu sama lain. (Satzinger, 2005:p90)

Page 6: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

11

2.1.5.2 Information System Development Phases

Menurut Satzinger (2005,p59), System Development Life Cycle (SDLC)

adalah seluruh proses yang membangun, menyebarkan, menggunakan, dan

memperbarui sistem informasi.

Gambar 2.1 SDLC (Satzinger, 2005:p40)

SDLC Phase Tujuan.

Project Planning Untuk mengidentifikasi ruang

lingkup sistem baru, pastikan bahwa

proyek ini

layak, dan

mengembangkan jadwal, rencana sumber

daya, dan anggaran untuk

sisa proyek.

Analysis Untuk memahami dan

Page 7: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

12

mendokumentasikan secara detail

kebutuhan bisnis dan

pengolahan persyaratan sistem baru.

Design Untuk merancang sistem solusi

berdasarkan persyaratan yang

ditentukan dan

keputusan yang dibuat selama analisis.

Implementation Untuk membangun, menguji, dan

menginstal sistem informasi yang

handal dengan pengguna dilatih

siap untuk mendapatkan

keuntungan seperti yang diharapkan dari

penggunaan sistem.

Support Untuk menjaga sistem

berjalan produktif, baik awalnya dan

selama

bertahun-tahun seumur hidup sistem.

Table 2.1 SDLC (Satzinger, 2005:p40)

Menurut Satzinger (2005,p59), Pendekatan berorientasi obyek adalah

sebuah pendekatan untuk pengembangan sistem bahwa pandangan sistem

Page 8: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

13

informasi sebagai koleksi benda-benda berinteraksi yang bekerja sama untuk

menyelesaikan tugas-tugas. Object hal dalam sistem komputer yang dapat

merespon pesan.

2.1.6 Pemodelan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.1.6.1 User interface

Bagian-bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi

pengguna untuk membuat input dan output. User interface melibatkan hasil input

dan output yang lebih melibatkan system user. User interface memungkinkan

pengguna untuk berinteraksi dengan komputer untuk menjalankan

transaksi.(Satzinger,2005,p442)

Page 9: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

14

2.1.6.2 Use Case Description

Aktifitas yang dilakukan system, yang biasanya menanggapi dalam

permintaan oleh pengguna. Setiap use case ditentukan dengan detail untuk

menentukan persyaratan fungsional. Kemudian setiap software yang dibutuhkan

untuk setiap use case dirancang, diimplementasikan, dan

diuji.(Satzinger,2005,p52)

Gambar 2.2 Use Case Description (Satzinger, 2005:p172)

Page 10: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

15

2.1.6.3 Activity Diagram

Jenis diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai macam kegiatan

pengguna, orang yang melakukan setiap kegiatan, dan aliran sekuensial dari

kegiatan tersebut.(Satzinger,2005,p144)

Gambar 2.3 Activity Diagram (Satzinger, 2005:p141)

2.1.6.4 Event Table

Sebuah katalog dari use case yang menggunakan daftar event dalam baris

dan potongan kunci informasi tentang setiap event dalam kolom. Dalam event

table terdapat baris dan kolom yang berisi event dan detail dari event masing –

masing. Setiap baris di event table terdapat informasi tentang sebuah event dan

Page 11: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

16

use casenya. Setiap kolom pada table mewakilkan sebuah potongan kunci

tentang informasi yang ada pada event dan use casenya.(Satzinger,2005,p174)

Gambar 2.4 Event Table (Satzinger, 2005:p169)

Page 12: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

17

2.1.6.5 Domain Model Class Diagram

Sebuah kelas UML diagram yang menunjukkan hal-hal yang penting

dalam pekerjaan pengguna: masalah domain classes, asosiasi, dan atributnya.

Problem domain classes bukanlah software classes, meskipun mereka digunakan

untuk merancang software classes sebagai rancangan system dan telah

terimplementasi.(Satzinger,2005,p184)

Gambar 2.5 Domain Model Class diagram (Satzinger, 2005:p 413)

Page 13: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

18

2.1.6.6 Use case Diagram

Sebuah diagram yang menunjukkan berbagai peran pengguna dan cara

para pengguna berinteraksi dengan sistem. Use case mengidentifikasi bagaimana

system akan digunakan dan siapa saja aktor yang terlibat dalam setiap use

case.(Satzinger,2005,p213)

Gambar 2.6 Usecase (Satzinger, 2005: p243)

Page 14: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

19

2.1.6.7 System Sequence Diagram

Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal

dan sistem selama use case atau skenario. System sequence diagram digunakan

untuk menentukan input, output, dan urutan sekuensial dari input dan output.

System sequence diagram digunakan dalam konjungsi dengan penggambaran

detail atau dengan activity diagram untuk menunjukkan langkah – langkah dalam

proses dan interaksi antara aktor dan system.(Satzinger,2005,p213)

Gambar 2.7 System Sequence Diagram (Satzinger, 2005: p434)

Page 15: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

20

2.1.6.8 Software Architecture

Arsitektur paket aplikasi perangkat lunak ke dalam perangkat lunak

server, yang dapat dikelola dan diakses melalui web

server.(Satzinger,2005,p281)

2.1.6.9 Statechart diagram

Diagran yang menunjukkan life dari sebuah object pada states dan

transisi. Statechart menggambarkan sekumpulan state dari setiap object.

Statechart juga digunakan dalam perancangan untuk mengidentifikasi berbagai

macam state dari system itu sendiri dan event yang dapat

diproses.(Satzinger,2005,p214)

Gambar 2.8 Statechart Diagram (Satzinger, 2005: p267)

Page 16: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

21

2.1.6.10 Update Design Class Diagram.

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005, page 302), Design

Class Diagram dan detail interaction diagram menggunakan satu sama

lain sebagai pemasukan untuk perancangan dan dikembangkan pada

waktu yang sama interaksi pertama pada design class diagram dilakukan

berdasarkan model domain dan pada prinsip desain reenginering.

Design Class Diagram sekarang dapat dikembangkan untuk

masing-masing layernya. Dalam tampilan view layer dan data access

layer, beberapa kelas harus dispesifikasikan. Domain layer juga memiliki

beberapa kelas yang ditambahkan untuk use case controllers.

Page 17: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

22

Gambar 2.9 Update Design Class Diagram (Satzinger, 2005: p458)

Page 18: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

23

2.1.6.11 Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2005, page 316), Sequence

Diagram merupakan sebuah Diagram yang menunjukkan eksekusi

operation disebuah objek yang melibatkan pemanggilan operations di

objek lain.

Menurut Satzinger, Jackson dan Burd dikategorikan menjadi 3

bagian:

• First Cut Sequence Diagram

• View Layer

• Data Access layer

Page 19: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

24

2.1.6.11.1 First Cut Sequence Diagram.

Menggunakan semua element yang sama pada SSD,

Perbedaannya terdapat pada objek-objek internal dan pesan dalam system.

Gambar 2.10 First Cut Sequence Diagram (Satzinger, 2005: p439)

Page 20: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

25

2.1.6.11.2 View Layer

Melibatkan interaksi manusia dan computer serta membutuhkan

perancangan user interface untuk masing-masing use case.

Gambar 2.11 View Layer Sequence Diagram (Satzinger, 2005: p444)

Page 21: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

26

2.1.6.11.3 Data Access Layer

Prinsip pemisahan dari tanggung jawab juga diterapkan pada data

access layer. Pada system yang lebih kecil terdapat perancangan 2 layer,

dimana statement SQL digunakan untuk mengaksess database tertanam

business logic layer.

Gambar 2.12 Data Access Layer Sequence Diagram (Satzinger, 2005: p449)

Page 22: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

27

2.2 Teori Khusus

2.2.1 E - Learning

2.2.1.1 Pengertian E-Learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p6), E – learning adalah semua

kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi.

Menurut Piskurich (2003, pp1 – pp3) E – learning adalah pembelajaran

yang menggunakan jaringan komputer atau web sebagai mekanisme pengantara, dalam

hal ini penggunaan CD-ROM atau satelit juga dapat dipertimbangkan sebagai e –

Learning.

Menurut Clark dan Mayer (2003, p13) definisi E – Learning adalah

penyampaian instruksi ke sebuah komputer dengan menggunakan CD-ROM, internet,

atau intranet dengan fitur-fitur berikut ini:

• Termasuk di dalamnya konten/isi yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

• Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan latihan untuk membantu

pembelajaran.

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa E – Learning adalah

semua kegiatan pelatihan dan pembelajaran yang menggunakan jaringan komputer atau

web sebagai mekanisme perantara.

Page 23: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

28

2.2.1.2 Tipe – Tipe E – Learning

• Synchronous Training

Menurut Effendi dan Zhuang (2005,p7) Synchronous berarti

“pada waktu yang sama”. Synchronous Training adalah tipe pelatihan,

dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar

sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan

interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun

intranet. Pelatihan E – Learning Synchronous lebih banyak digunakan pada

seminar yang pesertanya berasal dari beberapa negara. Penggunaan tersebut

sering juga dinamakan web conference dan sering digunakan dikelas atau

kuliah universitas online.

Synchronous Training mengharuskan guru dan semua murid

mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide

presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi

melalui hubungan internet. Pesertapun dapat mengajukan pertanyaan atau

komentar melalui chat window.

Menurut Anita Rosen (2009, p60) synchronous E – Learning

adalah pembelajaran yang mirip dengan kelas tradisional. Instruktur dan

murid bersama – sama dalam conference dan login pada web page atau

fasilitas online white board yang sama. Saat ini Power Point merupakan

authoring tools yang paling populer untuk jenis sesi ini, tetapi membutuhkan

Page 24: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

29

mekanisme pengiriman yang mengubah menjadi Web-deliverable format.

Kebanyakan synchronous delivery system termasuk online white board

untuk melihat presentasi konten atau untuk memungkinkan instruktur untuk

berbagi desktop komputer mereka dengan peserta didik. Instruktur

mengontrol apa saja yang dapat ditampilkan, sedangkan peserta didik

mendengarkan penjelasan dan melihat online white board atau melewatkan

secara pasif dari komputer mereka. Instruktur dapat mengontrol peserta didik

untuk membuat diagram atau pertanyaan atau ijin untuk melihat dekstop

peserta didik. Komunikasi yang paling sering dilakukan adalah melalui

message boards atau IM (instant messaging).

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa synchronous E –

Learning adalah pelatihan dan pembelajaran yang waktunya terjadi secara

bersamaan yang dilakukan oleh instruktur dan peserta didik melalui

conference atau online white board.

• Asynchronous Training

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p7) Asynchronous Training

berarti ”tidak pada waktu yang bersamaan”. Seseorang dapat mengambil

pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih populer didunia E – Learning karena memberikan

keuntungan lebih bagi para peserta pelatihan, dapat mengakses pelatihan

kapanpun dan dimanapun.

Page 25: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

30

Pelatihan berupa paket pembelajaran yang dapat dijalankan

dikomputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau

pelajar lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan

menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan

animasi, simulasi, permainan yang edukatif, maupun latihan atau tes dengan

jawabannya.

Menurut Anita Rosen (2009, p60) Asynchronous training adalah

peserta didik yang dibimbing. Konten berada pada Internet, tersedia untuk

peserta didik yang ingin dilatih dalam waktu 24 jam, tujuh hari seminggu.

Konten harus lengkap dan mendalam, sehingga dapat dilakukan self study

yang memungkinkan.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa Asynchronous E –

Learning adalah Pelatihan dan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta

didik secara self study melalui konten yang selalu tersedia 24 jam, tujuh hari

seminggu.

2.2.1.3 Manfaat dan Peranan E – Learning

Manfaat positif yang bisa diambil dari E – Learning menurut Effendi dan

Zhuang (2005, p), antara lain:

• Kemampuan menulis yang semakin baik.

Page 26: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

31

• Penyampaian informasi dan pertanyaan yang lebih komprehensif.

Mengingat dalam E – Learning, pembelajar dapat bertanya dan menulis

apa saja kepada instruktur ataupun sejawatnya tanpa dibatasi ruang dan

waktu.

• E – Learning juga membantu guru melakukan penilaian menyeluruh

secara tepat dan teliti serta personalisasi setiap murid, sehingga setiap

murid dapat diamati perkembangan belajarnya secara pribadi.

E – learning sendiri mempunyai peranan yang cukup penting, antara lain :

• Meningkatkan pemerataan pendidikan.

• Meningkatkan prestasi belajar.

• Meningkatkan kehadiran murid dikelas.

• Meningkatkan rasa percaya diri.

• Meningkatkan wawasan.

• Mengatasi kekurangan tenaga pendidikan.

• Meningkatkan efisiensi.

Page 27: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

32

2.2.1.4 Kelebihan E – Learning

Menurut Effendi dan Zhuang (2005, p9) E – Learning memiliki kelebihan

sebagai berikut :

• Biaya : E – Learning akan mengurangi biaya suatu perusahan untuk pelatihan -

pelatihan. Dengan adanya E – Learning, perusahaan tidak perlu mengeluarkan

biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas serta transportasi peserta pelatihan

atau pelatihan.

• Fleksibilitas waktu : E – Learning membuat pengajar dan pelajar untuk dapat

menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar saat

mereka memiliki kesempatan.

• Fleksibilitas tempat : Media E – Learning adalah internet, sehingga memudahkan

bagi pengajar dan pelajar untuk mengaksesnya di manapun juga.

• Fleksibilitas kecepatan pembelajaran : Kemampuan seseorang dalam menangkap

materi belajar berbeda - beda, ada pelajar yang dapat dengan mudah memahami

materi yang disampaikan selain itu ada pula pelajar yang perlu mengulang

beberapa kali untuk dapat memahami materi yang disampaikan, kecepatan proses

belajar E – Learning dapat disesuaikan dengan pelajar itu sendiri.

• Standarisasi pengajaran : Pengajaran yang biasa dilakukan dengan tatap muka

langsung dengan pengajar, memiliki standarisasi yang bergantung pada pengajar

itu, apakah materi yang disampaikan mudah dimengerti atau pengajar tersebut

Page 28: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

33

tidak dapat menjelasakan materi dengan baik. Dalam E – learning standarisasi

merata karena penyampaian materi melalui media-media visual, yang tidak

bergantung pada suasana hati pengajar.

• Efektifitas pengajaran : Desain materi yang menerapkan teknologi animasi

canggih membantu pembelajar dalam memahami materi.

• Kecepatan distribusi : E – Learning dapat menjangkau pembelajar sampai ke

pelosok daerah selama di sana mempunyai akses internet, sehingga bila ada

perubahan maupun perbaikan materi, admisnistrator hanya perlu mengubah

server E – Learning tanpa harus mendatangi pelosok daerah yang menggunakan

materi itu.

• Ketersediaan on demand : E – Learning dapat diakses sewaktu-waktu maka

disetiap saat pembelajar dapat selalu mengaksesnya untuk mencari materi yang

tidak dimengerti atau terlupakan.

• Otomatisasi proses administrasi : E – Learning menggunakan suatu Learning

Management System (LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran -

pelajaran E – Learning dan sebagai sarana penyimpan data-data pelajar,

pelajaran dan proses yang sedang berlangsung. Pelatih yang memiliki akses ke

LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan untuk mengawasi kemajuan dan

keaktifan belajar muridnya.

Page 29: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

34

2.2.1.5 Karateristik Good E – Learning

Menurut Anita Rosen (2009, p46) E – Learning course yang baik mencakup

semua karateristik inti dari situs web yang baik dan dibangun untuk mempermudah

dalam mempelajari informasi yang diberikan. Prinsip dasar pada E – Learning sama

dengan prinsip dasar yang ada pada situs web sebagai berikut :

• Simple and Clean User Interface : E – Learning yang dibuat harus simple

namum informatif. Pada halaman depan course E – Learning terdapat course

name, course summary, dan navigasi yang jelas yang menjelaskan bagaimana

course dimulai.

• Access to Any Information Within Three Clicks : four level architecture yang ada

pada situs web harus diterapkan juga pada web course. Arsitektur tersebut

menyediakan akses ke halaman manapun dalam tiga click.

• Support of Global and Local Navigation : global and local navigation sangat

penting untuk E – Learner. Bagaimana cara melanjutkan course harus inuitif

jelas.

• No Bermuda Triangles : jika web arsitektur flat, menghasilkan informasi apapun

dalam tiga click pada gloal and local navigation maka dalam arsitektur web

tersebut tidak terdapat bermuda triangle. Namun fitur lain dapat menyebabkan

bermuda triangle. Links memudahkan dalam mengakses course akan tetapi pada

saat pembuatan links jangan menghubungkan halaman awal dengan halaman lain

Page 30: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

35

yang terselubung. Sebaiknya membawa ke halaman yang terkait pada window

yang terpisah.

• Sticky or a Ping-Pong Web Site : Sebuah course E – Learning yang baik harus

sticky dan ping – pong. Course harus sticky apabila peserta didik perlu

mengambil course karena mereka tinggal pada course site untuk waktu yang

cukup banyak. Course harus menjadi ping – pong ketika peserta didik telah

menyelesaikan course karena dapat sumber yang baik, yang dapat menjadi

tempat kembalinya peserta didik.

• Rapid Downloads.

• The Ability to Work on Any Screen and Browser.

• A “Look and Feel”: “Branding” in Web Page Layout and Design : training

course harus mendukung citra organisasi. Termasuk organization’s colors dan

logo di semua course.

2.2.2 Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah sistem yang membantu administrasi

dan berfungsi sebagai platform E – Learning content. LMS juga dipakai sebagai sistem

yang mengatur E – Learning content atau mata pelajaran E – Learning. (Effendi dan

Zhuang , 2005, p85).

Page 31: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

36

2.2.3 Learning Content Management System (LCMS)

Learning Content Management System (LCMS) adalah sistem yang fungsi

utamanya menyusun dan mengatur materi atau E – Learning content. Dalam LCMS

pengembang materi E – Learning dapat menciptakan storyboard, menggabungkan

materi, mengubah isi materi dan lain sebagainya. LCMS dapat cepat menciptakan materi

e-learning baru hanya dengan menggabungkan materi e-learning dalam LCMS. Bagian E

– Learning yang dapat digabung – gabungkan disebut learning object atau reuseable

learning object. (Effendi dan Zhuang , 2005, p85)

Menurut Surendro (2005, p47) terdapat beberapa komponen LCMS adalah

sebagai berikut:

• Learning object repository : Learning object repository adalah sebuah database

di mana materi pembelajaran disimpan dan dikelola. Objek pembelajaran yang

sama dapat digunakan untuk beberapa kali dan untuk beberapa tujuan yang

sesuai.

• Automated authoring application : Aplikasi ini digunakan untuk membuat objek

pembelajaran yang dapat digunakan kembali (reuseable) yang dapat diakses dari

repository. Aplikasi ini memungkinkan author untuk menggunakan objek

pembelajaran baru atau menggunakan kombinasi antara kedua objek

pembelajaran tersebut. Proses authoring dilakukan secara otomatis dengan

template, wizard dan productivity tools lainnya sehingga memungkinkan author

untuk membuat objek pembelajaran yang reuseable secara efisien. Author adalah

Page 32: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

37

mereka yang mempunyai pengetahuan khusus, tetapi tidak mempunyai keahlian

dalam bidang pemrograman, desainer grafis/instruksional.

• Dinamic delivery interface :Untuk memberikan objek pembelajaran yang sesuai

dengan profil siswa, hasil evaluasi atau informasi siswa lainnya., dibutuhkan

sebuah dinamic delivery interface. Komponnen ini juga menyediakan user

tracking, link ke sumber informasi yang berhubungan dan juga mendukung tipe

penilaian yang beragam dengan umpan balik dari siswa.

2.2.4 Internet

Menurut Turban et al. (2005, p50), internet adalah sistem jaringan computer dan

jaringan dari banyak jaringan yang meliputi seluruh dunia.Internet bersifat publik,

kooperatif, dan mandiri yang memfasilitasi akses ke ratusan atau jutaan manusia di

seluruh dunia. Menurut Turban et al. (2005, p478), internet merupakan rangkaian

jaringan dalam jaringan yang menghubungkan computer individual yang dimiliki oleh

pemerintah, universitas, grup non-profit dan perusahaan. Interkoneksi ini dihubungkan

dengan standar protokol yang bebas dan terbuka.

2.2.5 World Web Wide (WWW)

Menurut Turban et al. (2005, p50), World Wide Web adalah aplikasi yang

digunakan dalam internet yang berfungsi sebagai transportasi data yang diterima sebagai

standar untuk menyimpan, menerima, formatting, dan menampulkan informasi melalui

client server architecture.

Page 33: LANDASAN TEORI p6) berhubungan dan saling bekerja sama ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01037-SI Bab2001.pdf · Sebuah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara

38

2.2.6 Web Browser

Menurut Horton (2003,p98) browser adalah client application yang berjalan

pada komputer lokal (client) dan memungkinkan untuk menampilkan dan mengakses

konten web yang diminta dari server yang menjalankan software web hosting. Browser

dan server mengikuti hypertext transfer protocol (HTTP), yang mendefinisikan aturan

untuk bagaimana file harus diminta dan ditransmisikan.