lapkas doplang rigar

Upload: rigar-david-s

Post on 01-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nnn

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

Laporan kasus

seorang laki-laki 53 tahun dengan ISK

Diajukan untuk melengkapi syarat kepaniteraan Komprehensif

Pembimbing :dr. Sapta Eka Putra, Mhkesdr. Suciati Jandraningrum

Disusun oleh :Rigar David Sungkono22010113210095

UPTD PUSKESMAS DOPLANG - BLORAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2015HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa: Rigar David SNIM: 22010113210095Bagian : Kepaniteraan Komprehensif UPTD Puskesmas Doplang / FK UNDIPJudul Kasus Besar : Seorang laki-laki 53 tahun dengan iskPembimbing : dr. Sapta Eka Putra, Mhkes dr. Suciati Jandraningrum

Blora, 31 Juli 2015 Kepala Puskesmas, Pembimbing,

dr. Sapta Eka Putra, Mhkesdr. Suciati Jandraningrum

33

BAB ILAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PENDERITANama : Tn.KUmur : 53 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat : Doplang RT 001 RW 001 BloraPekerjaan: Perangkat DesaAgama : IslamMasuk RS: 22 Juli 2015Ruang: Bangsal Rawat Inap UPTD Puskesmas DoplangStatus: Umum

II.DAFTAR MASALAHNoMasalah AktifTanggalNoMasalah PasifTanggal

1.Infeksi saluran kemih 22-07-2015

III. DATA DASARA. DATA SUBYEKTIFAutoanamnesis (Tanggal 22 Juli 2015 pukul 06.30 WIB)Keluhan utama : Nyeri perutRiwayat Penyakit Sekarang :Onset dan kronologis : 1 hari sebelum masuk puskesmas pasien mengeluh nyeri perut di daerah ulu hati, menembus sampai pinggang, nyeri terus menerus dan semakin memberat. Kualitas : Gradual Kuantitas : Terus menerus Faktor Memperberat : Pasien jarang minum air putihFaktor Memperingan : -Gejala Penyerta : Demam (-), menggigil (-), nyeri kepala (-), mual (+), muntah (-), batuk (-), pilek (-), perut kembung (+), nyeri pinggang (+), BAK anyang-anyangan (-), nyeri saat BAK (-), BAK pernah keluar pasir (-), BAK berwarna merah (-), BAB hitam (-), flatus (-) sejak jam 3 pagi, pasien mengeluh tidak bisa BAB sejak 1 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat sakit kencing manis (-) Riwayat sakit tekanan darah tinggi (-) Riwayat sakit ginjal (-) Riwayat mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri (-)

Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat kencing manis (-) Riwayat sakit tekanan darah tinggi (-) Riwayat batu saluran kemih (-) Riwayat sakit ginjal (-)

Riwayat Sosial Ekonomi :Pasien bekerja sebagai perangkat desa, istri bekerja sebagai ibu rumah tangga, biaya hidup ditanggung oleh pribadi. Biaya pengobatan menggunakan pembiayaan umum.Kesan sosial ekonomi : cukup

B. DATA OBYEKTIFPEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 22 Juli 2015 pukul 07:00 WIB)Keadaan umum : Tampak lemasKesadaran: kompos mentis, GCS 15 (E4M6V5)Tanda vital : TD : 100/70 mmHgN : 86 x/menit, regular, isi dan tegangan cukupRR : 20 x/ menitt : 36.4C (aksiler)Kepala: Mesosefal, turgor kulit cukupMata: Konjungtiva palpebra pucat -/-, sklera ikterik -/-Telinga: Discharge -/-Hidung: Nafas cuping hidung -/-, discharge -/-Tenggorokan: T1-1, faring hiperemis (-)Mulut: Bibir sianosis (-), bibir kering (-)Leher: Pembesaran lnn -/-, deviasi trachea (-), JVP tidak meningkatThorax: Bentuk dada normal, simetris, retraksi (-)Cor I: Ictus cordis tidak tampak Pa :Ictus cordis teraba di SIC IV 2 cm medial linea midclavicula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar, pulsasi parasternal (-), sternal lift (-), pulsasi epigastrial (-)Pe:Batas atas :SIC II linea parasternal sinistraBatas kanan :Linea parasternal dextra Batas kiri :SIC IV 2 cm medial linea midclavicula sinistraAu:Bunyi jantung I-II reguler, bising (-), gallop (-).Pulmo depan I: Simetris saat statisSimetris saat dinamis. Pa: Stem fremitus kanan = kiri Pe: Sonor seluruh lapangan paru Au : SD: vesikuler (+/+), ST : (-)Pulmo belakang I: Simetris saat statisSimetris saat dinamis. Pa: Stem fremitus kanan = kiri, nyeri ketok CVA (+/+) Pe: Sonor seluruh lapangan paru Au : SD: vesikuler(+/+), ST : (-)

SD VesikulerST (-/-)SD VesikulerST (-/-)

Abdomen: I : Cembung, venektasi (-) Au : Bising usus (+) normal Pe: Hipertympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-) Pa: hepar teraba 2 cm dibawah arcus costa (permukaan rata, tepi tajam, konsistensi kenyal) , lien tak teraba, nyeri tekan (+) regio epigastrial dan regio suprapubik

Ekstremitas : Superior InferiorEdema -/- -/-Akral dingin -/- -/-Sianosis -/- -/-Capillarry refill 105 CFU per ml. Lekosituria (piuria) 10/LPB hanya ditemukan pada 60-85% dari pasien-pasien dengan bakteriuria bermakna (CFU per ml >105). Kadang-kadang masih ditemukan 25% pasien tanpa bakteriuria. Hanya 40% pasien-pasien dengan piuria mempunyai bakteriuria dengan CFU per ml >101. Analisa ini menunjukkan bahwa piuria mempunyai nilai lemah untuk prediksi ISK.Tes dipstick pada piuria untuk deteksi sel darah putih. Sensitivitas 100% untuk >50 leukosit per HPF, 90% untuk 21-50 leukosit, 60% untuk 12-20 leukosit, 44 % untuk 6-12 leukosit. Selain itu pada pemeriksaan urin yang tidak disentrifuge dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopik secara langsung untuk melihat bakteri gram negatif dan gram positif. Sensitivitas sebesar 85 % dan spesifisitas sebesar 60 % untuk 1 PMN atau mikroorganisme per HPF. Namun pemeriksaan ini juga dapat mendapatkan hasil positif palsu sebesar 10%11.b. Uji Biokimia5Uji biokimia didasari oleh pemakaian glukosa dan reduksi nitrat menjadi nitrit dari bakteriuria terutama golongan Enterobacteriaceae. Uji biokimia ini hanya sebagai uji saring (skrinning) karena tidak sensitif, tidak spesifik dan tidak dapat menentukan tipe bakteriuria.c. Mikrobiologi5Pemeriksaan mikrobiologi yaitu dengan Colony Forming Unit (CFU) ml urin. Indikasi CFU per ml antara lain pasien-pasien dengan gejala ISK, tindak lanjut selama pemberian antimikroba untuk ISK, pasca kateterisasi, uji saring bakteriuria asimtomatik selama kehamilan, dan instrumentasi. Bahan contoh urin harus dibiakan lurang dari 2 jam pada suhu kamar atau disimpan pada lemari pendingin. Bahan contoh urin dapat berupa urin tengah kencing (UTK), aspirasi suprapubik selektif.Interpretasi sesuai dengan kriteria bakteriura patogen yakni CFU per ml >105 (2x) berturut-turut dari UTK, CFU per ml >105 (1x) dari UTK disertai lekositouria > 10 per ml tanpa putar, CFU per ml >105 (1x) dari UTK disertai gejala klinis ISK, atau CFU per ml >105 dari aspirasi supra pubik. Menurut kriteria Kunin yakni CFU per ml >105 (3x) berturut-turut dari UTKd. Renal Imaging Procedures2Renal imaging procedures digunakan untuk mengidentifikasi faktor predisposisi ISK, yang biasa digunakan adalah USG, foto polos abdomen, pielografi intravena, micturating cystogram dan isotop scanning. Investigasi lanjutan tidak boleh rutin tetapi harus sesuai indikasi antara lain ISK kambuh, pasien laki-laki, gejala urologik (kolik ginjal, piuria, hematuria), hematuria persisten, mikroorganisme jarang (Pseudomonas spp dan Proteus spp), serta ISK berulang dengan interval 6 minggu.9. Terapia. Infeksi saluran kemih atas (ISKA) 2Pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut (PNA) memerlukan rawat inap untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotik parenteral minimal 48 jam. Indikasi rawat inap pada PNA antara lain kegagalan dalam mempertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap antibiotik oral, pasien sakit berat, kegagalan terapi antibiotik saat rawat jalan, diperlukan investigasi lanjutan, faktor predisposisi ISK berkomplikasi, serta komorbiditas seperti kehamilan, diabetes mellitus dan usia lanjut.The Infectious Disease Society of America menganjurkan satu dari tiga alternative terapi antibiotic IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam, sebelum adanya hasil kepekaan biakan yakni fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.b. Infeksi saluran kemih bawah (ISKB)Prinsip manajemen ISKB adalah dengan meningkatkan intake cairan, pemberian antibiotik yang adekuat, dan kalau perlu terapi simtomatik untuk alkanisasi urin dengan natrium bikarbonat 16-20 gram per hari2,5Pada sistitis akut, antibiotika pilihan pertama antara lain nitrofurantoin, ampisilin, penisilin G, asam nalidiksik dan tetrasiklin. Golongan sulfonamid cukup efektif tetapi tidak ekspansif. Pada sistitis kronik dapat diberikan nitrofurantoin dan sulfonamid sebagai pengobatan permulaan sebelum diketahui hasil bakteriogram5.

10. Komplikasi2Komplikasi ISK bergantung dari tipe yaitu ISK tipe sederhana (uncomplicated) dan ISK tipe berkomplikasi (complicated). a. ISK sederhana (uncomplicated)ISK akut tipe sederhana yaitu non-obstruksi dan bukan pada perempuan hamil pada umumnya merupakan penyakit ringan (self limited disease) dan tidak menyebablan akibat lanjut jangka lama.b. ISK tipe berkomplikasi (complicated)ISK tipe berkomplikasi biasanya terjadi pada perempuan hamil dan pasien dengan diabetes mellitus. Selain itu basiluria asimtomatik (BAS) merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti penurun laju filtrasi glomerulus (LFG).Komplikasi emphysematous cystitis, pielonefritis yang terkait spesies kandida dan infeksi gram negatif lainnya dapat dijumpai pada pasien DM. Pielonefritis emfisematosa disebabkan oleh MO pembentuk gas seperti E.coli, Candida spp, dan klostridium tidak jarang dijumpai pada pasien DM. Pembentukan gas sangant intensif pada parenkim ginjal dan jaringan nekrosis disertai hematom yang luas. Pielonefritis emfisematosa sering disertai syok septik dan nefropati akut vasomotor. Abses perinefritik merupakan komplikasi ISK pada pasien DM (47%), nefrolitiasis (41%), dan obstruksi ureter (20%).Tabel 6. Morbiditas ISK selama kehamilanKondisiRisiko Potensial

BAS tidak diobati

ISK trimester III Pielonefritis Bayi prematur Anemia Pregnancy-induced hypertension Bayi mengalami retardasi mental Pertumbuhan bayi lambat Cerebral palsy Fetal death

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, 2009, hal. 101211. Prognosis5Prognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada umumnya baik dengan penyembuhan 100% secara klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang diberikan sesuai. Bila terdapat faktor predisposisi yang tidak diketahui atau sulit dikoreksi maka 40% pasien PNA dapat menjadi kronik atau PNK. Pada pasien Pielonefritis kronik (PNK) yang didiagnosis terlambat dan kedua ginjal telah mengisut, pengobatan konservatif hanya semata-mata untuk mempertahankan faal jaringan ginjal yang masih utuh. Dialisis dan transplantasi dapat merupakan pilihan utama.Prognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat sembuh sempurna, kecuali bila terdapat faktor-faktor predisposisi yang lolos dari pengamatan. Bila terdapat infeksi yang sering kambuh, harus dicari faktor-faktor predisposisi. Prognosis sistitis kronik baik bila diberikan antibiotik yang intensif dan tepat serta faktor predisposisi mudah dikenal dan diberantas.

DAFTAR PUSTAKA 1. Scanlon, V.C & Sanders, T. Essential of Anatomy and Physiology 5th edition. Philadelpia: FA Davis Company. 2007: 420-4322. Sukandar, E. Infeksi Saluran Kemih. In Sudoyo A.W, et all.ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Internal Publishing. 2009:1008-1014.3. Sukandar, E. Infeksi (non spesifik dan spesifik) Saluran Kemih dan Ginjal. In Sukandar E. Nefrologi Klinik Edisi III. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD. 2006: 29-724. Nguyen, H.T. Bacterial Infections of The Genitourinary Tract. In Tanagho E. & McAninch J.W. ed. Smiths General urology 17th edition. Newyork: Mc Graw Hill Medical Publishing Division. 2008: 193-1955. Macfarlane, M.T. Urinary Tract Infections. In, Brown B, et all ed. 4th Urology. California: Lippincott Williams & Wilkins. 2006: 83-166. Ronald A.R & Nicoll L.E. Infections of the Upper Urinary Tract. In Schrier R.W, ed. Diseases of the Kidney and Urinary Tract 7th edition Vol.1. Newyork: Lippincott Williams & Wilkins Publishers. 2001: 16877. Weissman, S.J, et all. Host-Pathogen Interactions and Host Defense Mechanisms. In In Schrier R.W, ed. Diseases of the Kidney and Urinary Tract 8th edition Vol.1. Newyork: Lippincott Williams & Wilkins Publishers. 2007: 817-8268. Abdelmalak, J.B, et all. Urinary Tract Infections in Adults. In Potts J.M, ed. Essential Urology, A Guide to Clinical Practice. New Jersey: Humana Press. 2004:183-1899. Anonim. Urinary Tract Infections (Acute Urinary Tract Infection: Urethritis, Cystitis, and Pyelonephritis). In Kasper, et all ed. Harrisons Manual of Medicine16th Edition. Newyork: Mc Graw Hill Medical Publishing Division. 2005:72410. Anonim. Pyelonephritis Acute. In Williamson, M.A & Snyder L.M. Wallachs Interpretation of Diagnostic Test 9th. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins a Wolters Kluwer Publishers. 2011: 730-73111. Meyrier, A. Urinary Tract Infection. Available from: http://www.kidneyatlas.org/book2/adk2_07.pdf

1