lapkas revisi teori update lama

Upload: wahyudi-cahya-aprillian

Post on 05-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA KATATONIKPenyaji : 1. Ony Nurverda3. Siti Khasanah2. Tedy Pratama4. Sobur purwadhi5. Wahyudi Cahya AUniversitas: Malahayati Tanggal Masuk : 16 November 2015Pembimbing: dr. Silvy A. Hasibuan, Sp.KJHari /tanggal: 26 November 2015Tempat : Ruang Bursa RSUD Dr.RM.DJOELHAM KOTA BINJAI

1. PENDAHULUAN Skizofrenia merupakan penyakit kronik. Sebagian kecil dari kehidupan mereka berada dalam kondisi akut dan sebagian besar penderita lebih lama dalam fase residual yaitu fase yang memperlihatkan gambaran penyakit yang ringan.1Skizofrenia merupakan kumpulan gejala klinik yang ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.2Hampir 1% penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja atau dewasa muda. Awitan pada laki laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempuan antara 25-35 tahun. Prognosisnya biasanya lebih buruk pada laki laki bila dibandingkan dengan perempuan. Awitan setelah umur 40 tahun jarang terjadi.1Diagnosis skizofrenia, menurut sejarahnya mengalami perubahan perubahan. Ada beberapa cara untuk menegakkan diagnosis. Pedoman utntuk menegakkan diagnosis adalah DSM-IV (diagnostic and statistical manual IV) yang didalamnya terdapat ktiteria objektif dan spesifik untuk mendefinisikan skizofrenia. Belum ada penemuan yang patognomonik untuk skizofrenia. Diagnosis di tegakkan berdasarkan kumpulan gejala (sindrom) atau deskripsi klinis.1

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SEJARAH Sejarah dokter psikiatri dan neurologis yang telah menulis dan mengemukakan teori tentang skizofrenia adalah sejalan dengan sejarah psikiatri itu sendiri. Emil Kraepelin (1856-1926) dan Eugen Bleuler (1857-1939) adalah dua tokoh kunci dalam sejarah skizofrenia. Benedict A. Morel (1809-1873), seorang dokter psikiatri Perancis, yang menggunakan istilah demense precoce untuk pasien yang memburuk dimana penyakitnya dimulai pada masa remaja. Karl ludwig kahlbaum (1828-1899) menggambarkan gejala katatonia dan Ewol Hecker (1843-1909) menulis tentang prilaku kacau (bizzare) pada hebefrenia.32.2 DEFINISISkizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.2.3 EPIDEMIOLOGI 2.3.1 Insiden dan prevalensiPrevalensi skizofrenia di Amerika Serikat dilaporkan secara bervariasi terntang dari 1 sampai 1,5 persen, konsisten dengan rentang tersebut, penelitian Epidemiological Catchment Area (ECA) yang disponsori oleh National Institute of Mental Health (NIMH) melaporkan prevalensi seumur hidup sebesar 1,3%. Kira-kira 0,025% sampai 0,05% populasi total diobati untuk skizofrenia dalam satu tahun. Walaupun duapertiga dari pasien yang diobati tersebut membutuhkan perawatan dirumah sakit, hanya kira-kira setengah dari semuapasien skizofrenik mendapatkan pengobatan, tidak tergantung pada keparahan penyakit.3 2.3.2 Usia dan Jenis KelaminPrevalensi jenis kelamin antara laki-laki dan wanita hampir sama, tetapi berbeda dalam onset dan perjalanan penyakit. Laki-laki mempunyai onset skizofrenia lebih awal daripada wanita. Usia puncak onset untuk laki-laki adalah 15-25 tahun, sedangkan untuk wanita adalah 25-35 tahun. Onset skizofrenia sebelum usia 10 tahun atau sesudah usia 50 tahun adalah sangat jarang. Kira-kira 90% pasien dalam pengobatan skizofrenia adaah antara umur 15 dan 55 tahun. Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa laki-laki lebih beresiko daripada wanita untuk terganggu oleh gejala negative. Wanita lebih memiliki fungsi social yang baik daripada laki-laki.3 2.3.3 Musim kelahiranSuatu temuan kuat dalam penelitian skizofrenia adalah bahwa orang yang lahir pada musim dingin dan awal musim semi lebih banyak dijumpai daripada orang yang lahir diakhir musim semi dan musim panas. Secara spesifik, dibelahan bumi utara, termasuk Amerika Serikat, orang skizofrenik lebih sering dilahirkan di bulan Januari sampai April. Dibelahan bumi selatan, orang skizofrenik lebih sering dilahirkan dari bulan Juli sampai September. Secara historis, prevalensi skizofrenia diTimur laut dan Barat Amerika Serikat adalah lebih tinggi daripada daerah lainya.32.3.4 Distribusi GeografisSkizofrenia tidak terdistribusi rata secara geografis di seluruh Amerika serikat atau diseluruh dunia. Secara historis, prevalensi skizofrenia diTimur laut dan Barat Amerika Serikat adalah lebih tinggi daripada daerah lainya. Tetapi, beberapa daerah geografis di dunia mempunyai prevalensi skizofrenia yang tinggi secara tidak biasa. Beberapa ahli telah menginterprestasikan geografis untuk skizofrenia tersebut sebagai dukungan untuk suatu penyebab infektif (sebagai contohnya, virus) dari skizofrenia.32.3.5 Angka ReproduksiPemakaian obat psikoterapetik, kebijaksanaan pintu terbuka di rumah sakit, deinstitusionalisasi di rumah sakit negara, penekanan pada rehabilitasi dan perawatan yang didasarkan pada komunitas bagi pasien skizofrenia semuanya telah menyebabkan peningkatan umum angka perkawinan dan fertilisasi diantara orang skizofrenik. Karena faktor-faktor tersebut, jumlah anak yang dilahirkan dari orang tua skizofrenia menjadi dua kali lipat dari tahun 1935 sampai 1955. Angka fertilitas untuk orang skizofrenik sekarang mendekati angka untuk populasi umum.32.3.6 Penyakit MedisOrang skizofrenik mempunyai angka mortalitas dari kecelakaan dan penyebab alami yang lebih tinggi daripada populasi umum. Peningkatan mortalitas tersebut tidak dijelaskan oleh variabel yang berhubungan dengan institusi atau yang berhubungan dengan pengobatan. Angka yang lebih tinggi kemungkinan berhubungan dengan kenyataan bahwa diagnosis dan pengobatan keadaan medis dan bedah pada pasien skizofrenik dapat merupakan tantangan klinis. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa sampai 80 persen dari semua pasien skizofrenia mempunyai penyakit medis bermakna yang terjadi bersama-sama dan sampai 50 persen keadaan tersebut mungkin tidak terdiagnosa.32.3.7 Sosial ekonomiPasien skizofrenia berada dalam kelompok sosial ekonomi rendah. Pengamatan tersebut telah dijelaskan oleh hipotesis pergeseran kebawah , yang menyatakan bahwa orang yang terkena bergeser ke kelompok sosial ekonomi rendah karena penyakitnya. Suatu penjelasan hipotesis akibat social, yang menyatakan bahwa stress yang dialami oleh anggota kelompok sosioekonomi rendah berperan dalam perkembangan skizofrenia.32.4 ETIOLOGI Walaupun skizofrenia dibicarakan seakan-akan merupakan penyakit tunggal, kategori diagnostik dapat termasuk berbagai gangguan yang tampak dengan gejalaprilaku yang agak mirip. Skizofrenia kemungkinan merupakan suatu kelompok gangguan dengan penyebab yang berbeda dan secara pasti memasukkan pasien yang gambaran klinisnya, respon pengobatannya dan perjalanan penyakitnya adalah bervariasi.32.4.1 Model diatesis-stresPada model diatesis-stres yang paling umum biologis atau lingkungan atau kedua-duanya. Komponen lingkungan dapat biologi (sebagai contohnya infeksi, psikologis (sebagai contohnya situasi keluarga yang penuh ketegangan atau kematian teman terdekat)).32.4.2 Neurobiologi Penyebab skizofrenia tidak diketahui. Tetapi dalam dekade yang lalu semakin banyak penelitian telah melibatkan peranan patofisiologis untuk daerah tertentu di otak , sistem limbil, kortek frontalis, dan ganggalia basalis.3 Hipotesis dopaminRumusan yang paling sederhana dari hipotesis dopamin untuk skizofrenia menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan terlalu banyaknya aktivitas dopaminergik . obat yang meningkatkan aktivtas dopaminergik adalah amfetamin.3 SerotininUntuk menurunkan gejala psikotik dan dalam menurunkan perkembangan gangguan pergerakan berhubungan dengan antagonisme-D2. Serotinin telah berperan dalam gangguan mood, perilaku bunuh diri, dan impulsif yang juga dapat ditemukan pada pasien skizofrenik.3 NorepinefrinBahwa pemberian antipsikotik jangka panjang menurunkan aktivitas neuron noradnergik di lokus sereleus dan bahwa efek terapetik dari beberapa antipsikotik mungkin melibatkan aktivitasnya pada reseptor adrenergik.3 Asam aminoPada pasien skizofrenia mengalami kehilangan neuron GABA-ergik didalam hipokampus.3 Neuropatologi Untuk menemukan dasar neuropatologis skizofrenia menyebabkan klasifikasi skizofrenia sebagai suatu gangguan fungsional. Dua daerah otak yang mendapatkan paling banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganggalia basalis. Sisitem limbik peranannya dalam mengendalikan emosi. Ganggalia basalis pada skizofrenia mempunyai pergerakan yang aneh.32.4.3 Genetika Bahwa kemungkinan menderita skizofrenia jika anggota keluarga lainnya juga menderita skizofrenia dan kemungkinan seseorang menderita skizofrenia adalah berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudraan tersebut.3Tabel 1 prevalensi skizofrenia pada populasi spesifik3PopulasiPrevalensi (%)

Populasi umum1,0

Bukan saudra kembar pasien skizofrenik8,0

Anak dengan satu orang tua skizofrenik12,0

Kembar dizigotik pasien skizofrenik12,0

Anak dari kedua orang tua skizofrenik40,0

Kembar monozigotik pasien skizofrenik47,0

2.4.4 Faktor KeluargaKekacauan dan dinamika keluarga memegang peranan penting dalam menimbulkan kekambuhan dan mempertahankan remisi. Pasien yang beresiko adalah pasien yang tinggal bersama keluarga yang hostilities, memperlihatkan kecemasan yang berlebihan, sangat protektif terhadap pasien, terlalu ikut campur, sangat pengeritik, (disebut Ekspresi Emosi tinggi) pasien skizofrenia sering tidak dibebaskan oleh keluarganya. Penelitian terbaru menyatakan bahwa pola komunikasi keluarga tersebut mungkin disebabkan oleh dampak memiliki anak skizofrenia.12.5 GEJALAKLINIS1. Gangguan pikiran a. gangguan proses fikir asosiasi longgar: ide pasien sering tidak menyambung dan melompat dari satu topic ketopik lain yang tidak berhubungan. Pemasukan berlebihan: arus fikiran yang mengalami gangguan karna dimasuki informs yang tidak relevan. Neurologisme: pasien menciptakan kata-kata baru Terhambat: pasien sering berhenti bicara tiba-tiba kemudian menyambung kembali dengan topic yang lain. Klang asosiasi: pasien menggunakan kata-kata yang baru tetapi bukan berdasarkan isi fikiranya. Ekolalia: pasien mengulang kata-kata atau kalimat yang diucapkan orang lain. Alogia: pasien berbicara sangat sedikit.2. Gangguan isi pikira. waham waham adalah suatu kepercayaan palsu yang menetap yang tidak sesuai dengan fakta dan kepercayaan tersebut mungkin aneh atau bias juga tidak aneh.b. tilikanpasien tidak menyadari penyakitnya serta kebutuhan terhadap pengobatan yang dapat dilihat orang lain.3. gangguan persepsia. halusinasihalusinasi bias berbentuk pendengaran, pengelihatan, penciuman, dan perabaan.b. ilusi dan depersonalisasiadanya missinterpretasi panca indra terhadap objek.4. gangguan emosi afek tumpul atau datar afek tak serasi afek labil5. gangguan prilakuperilaku yang tidak sesuai atau aneh terlihat seperti gerakan tubuh yang aneh, menyeringai, perilaku ritual, sangat ketolol-tololan, agresif dan perilaku seksual yang tidak pantas. 1

2.6 DIAGNOSISPedoman diagnostik Skizofrenia berdasarkan PPDGJ III sebagai berikut:2 Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :a. -thought eco= isi pikiran dirinya sendiri yang berulang dan bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau -thought insertion or withdrawal= isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan-thought broadcasting= isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinyab. -delusion of control= waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu kekuatan tertentu dari luar, atau-delusion of influence= wahamtentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar, atau-delusion of passivity= waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan atau pengindraan khusus); -delusional perception= pengalaman indrawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat. c. Halusinasi auditorik suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbgai suara yang berbicara), atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh. d. Waham- waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dari dunia lain). Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :e. Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.g. Prilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.h. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atu medikasi neuroleptika. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodormal). Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek prilaku pribadi (personal behaviour),bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, skiap larut dalm diri sendiri (self-absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial.2

2.7 SKIZOFRENIA KATATONIKSkizofrenia Katatonik adalah subtype skizofrenia dengan ciri klasik dari tipe katatonik adalah gangguan nyata pada fungsi motorik, yang mungkin berupa stupor, negativism, rigiditas, kegembiraan, atau posturing. Kadang-kadang pasien menunjukkan perubahan yang cepat antara kegembiraan dan stupor. Ciri penyerta adalah stereotipik, manerisme, dan fleksibilitas klinis (waxy flexibilitiry). Mutisme sering ditemukan, selama stupor atau kegembiraan katatonik.3Pedoman diagnotik skizofrenia katatonik berdasarkan PPDGJ III, yaitu:2 Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya:a. Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)b. Gaduh-gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal) c. Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)d. Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah yang berlawanan)e. Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya)f. Fleksibilitas cerea / waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar)g. Gejala-gejala lain seperti common automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat. Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gannguan katatonik, diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain.Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostic untuk skizofrenia. Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alcohol dan obat-obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.5.8 PENATALAKSANAAN 5.8.1 Psikofarmakologi : RisperidoneRisperidone merupakan anipsikotika pertama, setelah clozapin, yang mendapat persetujuan FDA. Risperidon termasuk kedalam kelompok benzisoxazole. Risperidone dengan nama dagang Risperdal tersedia dalam bentuk tablet yaitu 1mg, 2mg, dan 3mg. Dosis berkisar antara 4-16mg tetapi dosis yang biasa digunakan berkisar antara 4-8mg. Selain dalam bentuk tablet, resperidone juga tersedia dalam bentuk depo (long acting) yang dapat digunakan setiap 2 minggu. Obat ini disuntikan secara IM dan tidak menimbulkan rasa sakit di tempat penyuntikan karena ia merupakan ruspensi dengan pelarut air.Farmakokinetik. Absorbsi Risperidone dimetabolisme di liver menjadi 9-hydroxiriperidone, yang profil farmakologinya sama dengan komponen induknya. Puncak plasma level, komponen induk, dicapai setelah 1 jam pemberian sedangkan untuk hasil metaboliknya setelah 3 jam. Metabolisme dan Eliminasi Bioavailabilitas risperidone adalah 70%. Enzim hepar yang metabolismenya adalah CYP 2D6. Enzim ini tidak aktif pada sekitar 7% orang kulit putih (genetik poliomorfisme). Oleh karena metabolitnya mempunyai aktivitas yang hampir sama dengan komponen induknya, variasi ini tidak begitu berpengaruh.

FarmakodinamikTidak terdapat hubungan yang jelas antara konsentrasi risperidone dalam darah dengan efikasi klinik. Mekanisme kerjaRisperidone merupakan antagonis kuat baik terhadap serotonin (terutama 5-HT2A), dan reseptor D2. Risperidone juga mempunyai afinitas kuat terhadap a1 dan a2 tetapi afinitas terhadap -reseptor dan muskarinik rendah. Walaupun dikatakan ia merupakan antagonis D2 kuat, kekuatannya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan haloperidol. Akibatnya, efek samping ekstrapiramidalnya lebih rendah bila dibandingkan dengan haloperidol. Akivitasnya melawan gejala negatif dikaitkan dengan aktivitasnya terhadap 5HT2 yang juga tinggi.

Tabel 2 Sediaan Obat Anti Psikosis dan Dosis Anjuran.NONAMA GENERIKSEDIANDOSIS

1Chlorpromazid20 mg,100 mgInjeksi 25 mg/ml150-600 mg/hari

2Haloperidol0,5 mg, 1,5 mg, 5 mgInjek 5 mg/ml5-15 mg/hari50 mg/2-4 minggu

3Perphenazine2 mg, 4mg,8mg12-24 mg/hari

FluphenazineFluphenazine decanoate2,5 mg, 5 mgInjek 25 mg/ml10-15 mg/hari25 mg/2-4 minggu

4Levomepromazine25 mg25-50 mg/hari

5Trifluoperazine1 mg, 5 mg10-15 mg/hari

6Thioridazine50 mg, 100 mg150-600 mg/hari

7Sulpiride200 mgInjek 50 mg/ml300-600 mg/hari1-4 mg/hari

8Pimozide1 mg, 4 mg2-4 mg/hari

9Risperidone 1 mg, 2 mg, 3 mg2-6 mg/hari

10Clozapine 25 mg, 100 mg25-100 mg/hari

11Quetiapine25 mg, 100 mg, 200 mg50-400 mg/hari

12Olanzapine5 mg, 10 mg10-20 mg/hari

Pengaturan DosisDalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan: Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari) Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak efek samping (dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu mengganggu kualitas hidup pasien.Mulai dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari sampai mencapai dosis efektif (mulai peredaan sindroma psikosis) dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi) diturunkan setiap 2 minggu dosis maintanance dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun (diselingi drug holiday 1-2 hari/mingu) tapering off (dosis diturunkan tiap 2-4 minggu) stop.Profil efek sampingEfek samping obat anti-psikosis dapat berupa: Sedasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun) Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik, mulut kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intra okuler meninggi, gangguan irama jantung) Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, akathisia, sindrom Parkinson: tremor, bradikinesia, rigiditas) Gangguan endokrin (amenorrhea, gynaecomastia), metabolic (jaundice) hematologic (agranulocytosis), biasanya untuk pemakaian jangka panjang.

5.8.2 Non Psikofarmakologik Terapi kognitif perilaku Focus terapi kognitif perilaku adalah instruksi mengenai keyakinan salah pasien dan informasi mengenai serangan panik. Terapi keluargaKeluarga pasien dengan gangguan panic dan agrofobia juga mungkin telah dipengaruhi oleh gangguan anggota keluarga. Terapi keluarga yang ditujukan pada edukasi dan dukungan sering bermanfaat. Psikoterapi berorientasi insight (tilikan)Terapi ini dapat memberikan keuntungan di dalam terapi gangguan panik dan agrofobia. Terapi berfokus membantu pasien mengerti ansietas yang tidak disadari yang telah dihipotesiskan, simbolisme situasi yang dihindari, kebutuhan untu menekan impuls dan keuntungan sekunder gejala tersebut. Suatu resolusi konflik pada masa bayi dini dan Oedipus dihipotesiskan berhubungan dengan resolusi. Fisioterapi kombinasi Walaupun farmakoterapi efektf menghilangkan gejala primer gangguan panikdan agoraphobia, psikoterapi dapat dibutuhkan untuk terapi gejala sekunder. Intervensi psikoterapeutik membantu pasien menghadapi rasa takut keluar rumah. Disamping itu beberapa pasien akan menolak karena mereka yakin bahwa obat akan menstigmasi mereka sebagai orang sakit jiwa sehingga intervensi terapeutik dibuituhkan untuk membantu mereka mengerti dan menghilangkan resistensi mereka terhadap farmakoterapi. Terapi supportif Terapi suportif dapat melibatkan keluarga, saudara dan orang-orang terdekat dari pasienh untuk membantu secara akltif objek fobik selamapengobatan dilakukan. Pasien diberikan reassuance dan kenyamanan, digali potensi-potensi yang ada dan belum tampak, didukung egonya agar lebih bias beradaptasi optimal dalam fungsi social dan pekerjaan.

2.9 PROGNOSISTabel 3 gambaran yang menunjukkan prognosis baik dan buruk dalam skizofreniaPrognosis baikPrognosis buruk

Onset lambatFaktor pencetus jelasOnset akutRiwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang baikGejala gangguan mood (terutama gangguan depresi)MenikahRiwayat keluarga gangguan moodSistem pendukung yang baikGejala positifOnset mudaTidak ada faktor pencetusOnset tidak jelasRiwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid yang burukPrilaku menarik diri, autistikTidak menikah, bercerai ataujanda/dudaRiwayat keluarga skizofreniaSistem pendukung yang burukGejala negatifTanda dan gejala neurologisRiwayat trauma perinatalBanyak relapsRiwayat penyerangan

17