lapkas parkinson.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
PARKINSON
Pembimbing
Dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S
Disusun Oleh:
Bunga Nur Annisa 2010730019
KEPANITERAAN BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF RSIJ CEMPAKA PUTIH
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Tak lupa salawat serta salam kepada junjungan
besar Rasulullah SAW beserta para sahabatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus parkinson ini.
Laporan kasus ini di susun berdasarkan kepustakaan dan dari berbagai buku ajar dan
internet sehingga kami bisa mengetahui lebih lanjut mengenai parkinson.
Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter pembimbing, dr. Wiwin
Sundawiyani, SpS yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan kasus ini.
Tak ada gading yang tak retak, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
demi perbaikannya laporan kasus ini. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, Desember 2015
Penulis
STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama : Tn. MA
Usia : 59 Tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jakarta Pusat
Tanggal masuk : 25 november 2015
AUTO ANAMNESIS
Keluhan utama
Tangan gemetar terus menerus sejak 8 bulan SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Os mengeluh tangan gemetar terus menerus sejak 8 bulan SMRS , keluhan ini
dirasakan oleh os hilang timbul . Keluhan dirasakan semakin berat dan terasa kaku
saat os menulis , os juga mengeluh memegang pulpen sering jatuh . Os mengatakan
keluhan gemetar sering timbul saat istirahat lalu saat tangan mulai beraktivitas
gemetar sedikit berkurang . Os juga merasa saat jalan atau saat akan menggapai suatu
barang gerakan os menjadi lambat Sehingga os merasa gerakannya seperti robot .
Os juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. Os merasa leher menjadi
kaku, bahu juga menjadi kaku dan perut terasa tegang. Os mengatakan saat ini tulisan
menjadi kecil-kecil dan rapat . Suara Os pun menjadi pelan .BAB & BAK dalam
keadaan normal.Keluhan trauma , demam , mual , muntah disangkal oleh Os .
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat trauma disangkal
Riwayat stroke disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat mengalami keluhan yang sama disangkal.
Riwayat darah tinggi disangkal.
Riwayat kencing manis pada ibu
Riwayat penyakit jantung disangkal.
Riwayat pengobatan
• Sempat berobat ke dokter lalu diberikan obat namun tidak diminum (hanya 1 kali)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4M6V5 15
Tanda vital
- TD 110/70 mmHg
- Nadi 88 kali/ menit
- Suhu 36,8 °C
- Pernapasan 20 kali/ menit
Status generalis
Kepala : Normocephal
Wajah : Hipomimia
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-), tiroid (-), massa (-)
Thorax
- Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
- Palpasi : Krepitasi -/-
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
- Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronki +/+, wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS
- Perkusi : Batas jantung normal
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
- Inspeksi : Datar, jejas (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Palpasi : Nyeri tekan (-), Nyeri epigastrium (-)
- Perkusi : Timpani
Ekstremitas
- Atas : akral hangat, RCT < 2 detik
- Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik
Status Neurologis• Kesadaran : composmentis
• GCS : E4V5M6 (15)
• R. Meningeal
- Kaku Kuduk : (-)
- Kuduk Kaku : (+)
- Lasegue sign : tidak terbatas
- Kernig sign : tidak terbatas
- Brudzinski I : (-)
- Brudzinski II : (-)
- Brudzinski III : (-)
Nervus cranialis
N. I (Olfaktorius)
Daya penghidu : Normal
N. II (Optikus)
Visus : Tidak dapat dilakukan
Lapangan pandang : Normal
N. III (Okulomotorius)
Reflex cahaya langsung : (+/+)
Reflex cahaya konsensuil : (+/+)
Bentuk pupil : Bulat, isokor
Ptosis : (-/-)
Strabismus divergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal
N. IV (Troklearis)
Strabismus konvergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal
N. V (Trigeminus)
Menggigit : (+) Reflex bersin : +
Membuka mulut : (+) kaku Reflex masseter : +
Sensibilitas wajah : (+) Reflex zygomatikum : +
Reflex kornea : (+/+) Gerakan mengunyah : +
N. VI (Abdusen)
Strabismus konvergen : (-/-)
Diplopia : (-/-)
Gerak bola mata lateral : Normal
N. VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi : Normal Bersiul : (-) Sulit
Mengedip : (+/+) Meringis : (+/+) kaku
Menutup mata : (+/+) Tic facialis : (-/-)
Mengembungkanpipi : (+/+) kaku
R. glabella : (-)
N. VIII (Vestibulo-koklearis)
Tes berbisik : (+/+)
TesRinne : (+/+)
Tes Weber : Tidak terdapat lateralisasi
TesSchwabach : normal , sama dengan pemeriksa
N. IX (Glosofaringeus)
Reflex muntah : (+)
N.X (Vagus)
Bersuara : (+) Refleks muntah : (+)
N.XI (Asesorius)
Memalingkan kepala : (+/+) Kekuatan bahu : (+/+)
Sikap bahu : Simetris Atrofi otot bahu : Eutrophy
N. XII (Hipoglosus)
Artikulasi : Normal Deviasi lidah : (-)
Tremor : (-) Kekuatan lidah : (+) normal
Menjulurkan lidah : Normal
PemeriksaanMotorik
Tonus
o Ekstremitas atas : Tonus tangan kiri meningkat
o Ekstremitas bawah : Tonus kaki kiri meningkat
Kontur otot
o Atrofi (-)
o Hipertrofi (-)
LenganAtas LenganBawah Tangan
D S D S D S
Kekuatan 5 4 5 4 5 5
Tonus N Hipertoni N Hipertoni N N
TungkaiAtas TungkaiBawah Kaki
D S D S D S
Kekuatan 5 4 5 4 5 5
Tonus N N N Hipertoni N N
Gerak Spontan Abnormal : Tremor (+/+)
Rigiditas : Tangan Dekstra/Sinistra (+/+) , Kaki Dekstra/Sinistra
(+/+)
Gaya Berjalan : Langkah Menggeser Pendek-pendek (Parkinson Gait)
Cog Wheel Phenomen : (+/+)
Frozen Shoulder : (+/+)
Pemeriksaan Sensorik, Otonom, Koordinasi
Sensorik, Otonom, Koordinasi
Kesan sensorik : Normal
Otonom
• Inkontinensia urin (-)
• Inkontinensia alvi (-)
• Retensio urin (-)
Koordinasi
• Point to point test : baik
Reflex fisiologis dextra/sinistra
• Bisep +/+, Tricep +/+, Brachioradialis +/+
• Patella +/+, Achilles +/+
Reflex patologis D/S
• Babinski -/-, Chaddock -/-
• Oppenheim -/-, Hoffman-tromner -/-
DIAGNOSIS KERJA :
• Diagnosis Klinis : Sindrom Parkinson
• Diagnosis Topis : Substansia Nigra
• Diagnosis Etiologi :
• Diagnosis Patologi : Degeneratif
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
• CT Scan (-)
RENCANA TERAPI
RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA)
Trihexyphenidyl 3 x 2 mg
Levazide 3x1 tab
Amantadine 200-300 mg/hari
FISIOTERAPI
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & meregangkan tangan
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
------------------------------------------
RESUME
------------------------------------------
Seorang laki-laki berusia 59 tahun
Keluhan Utama : Tangan gemetar terus menerus sejak 8 bulan SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Os mengeluh tangan gemetar terus menerus sejak 8 bulan SMRS , keluhan ini dirasakan
oleh os hilang timbul . Keluhan dirasakan semakin berat dan terasa kaku saat os menulis ,
os juga mengeluh memegang pulpen sering jatuh . Os mengatakan keluhan gemetar
sering timbul saat istirahat lalu saat tangan mulai beraktivitas gemetar sedikit berkurang .
Os juga merasa saat jalan atau saat akan menggapai suatu barang gerakan os menjadi
lambat Sehingga os merasa gerakannya seperti robot .Os juga merasa bergetar tanpa sadar
dan tak terkendali. Os merasa leher menjadi kaku, bahu juga menjadi kaku dan perut
terasa tegang. Os mengatakan saat ini tulisan menjadi kecil-kecil dan rapat . Suara Os pun
menjadi pelan .
BAB & BAK dalam keadaan normal.Keluhan trauma , demam , mual , muntah disangkal
oleh Os .
STATUS INTERNA
- Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang,
- GCS (E4V5M6) = 15
- TTV :
• TD : 110/70 mmHg
• Pulse: 88 kali/menit (regular)
• RR : 20 kali/ menit (reguler)
• S : 36,80C
STATUS GENERALIS
• Kesadaran : CM
• Kepala : normochepal, Wajah (Hipomimia)
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra
(-/-)
• Hidung : normonasi, deviasi septum (-), sekret (-)
• Mulut : mukosa bibir kering (-), sianosis (-),
• Telinga : normotia, sekret (-)
• Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Krepitasi -/-
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, jejas (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-)
Perkusi : timpani
Ekstremitas
Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-),
Bekas luka (-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• Kesadaran : compos mentis
• GCS : E4V5M6 (15)
• R. Meningeal
- Kaku Kuduk : (-)
- Kuduk Kaku : (+)
- Lasegue sign : tidak terbatas
- Kernig sign : tidak terbatas
- Brudzinski I : (-)
- Brudzinski II : (-)
- Brudzinski III : (-)
HASIL RESUME DARI PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS ADALAH :
N. I (Olfaktorius)
Daya penghidu : Normal
N. II (Optikus)
Visus : Tidak dapat dilakukan
Lapangan pandang : Normal
N. III (Okulomotorius)
Reflex cahaya langsung : (+/+)
Bentuk pupil : Bulat, isokor
Ptosis : (-/-)
Strabismus divergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal
N. IV (Troklearis)
Strabismus konvergen : (-/-)
Gerak bola mata : Normal
N. V (Trigeminus)
Menggigit : (+) Reflex bersin : +
Membuka mulut : (+) kaku Reflex masseter : +
Sensibilitas wajah : (+) Reflex zygomatikum : +
Reflex kornea : (+/+) Gerakan mengunyah : +
N. VI (Abdusen)
Strabismus konvergen : (-/-)
Diplopia : (-/-)
Gerak bola mata lateral : Normal
N. VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi : Normal Bersiul : (-) Sulit
Mengedip : (+/+) Meringis : (+/+) kaku
Menutup mata : (+/+) Tic facialis : (-/-)
Mengembungkanpipi : (+/+) kaku
R. glabella : (-)
N. VIII (Vestibulo-koklearis)
Tes berbisik : (+/+)
TesRinne : +/+
Tes Weber : (tidak terdapat lateralisasi)
TesSchwabach: normal , sama dengan pemeriksa
N. IX (Glosofaringeus)
Reflex muntah : (+)
N.X (Vagus)
Bersuara : (+) Refleks muntah : (+)
N.XI (Asesorius)
Memalingkan kepala : (+/+) Kekuatan bahu : (+/+)
Sikap bahu : Simetris Atrofi otot bahu : Eutrophy
N. XII (Hipoglosus)
Artikulasi : Normal Deviasi lidah : (-)
Tremor : (-) Kekuatan lidah : (+) normal
Menjulurkan lidah : Normal
HASIL RESUME PEMERIKSAAN MOTORIK PADA PASIEN ADALAH
• Tonus
• Ekstremitas atas : Tonus tangan kiri meningkat
• Ekstremitas bawah : Tonus kaki kiri meningkat
( Tonus meningkat setelah pasien digerakkan)
• Kontur otot
• Atrofi (-)
• Hipertrofi (-)
LenganAtas LenganBawah Tangan
D S D S D S
Kekuatan 5 4 5 4 5 5
Tonus N Hipertoni N Hipertoni N N
TungkaiAtas TungkaiBawah Kaki
D S D S D S
Kekuatan 5 4 5 4 5 5
Tonus N N N Hipertoni N N
• Gerak Spontan Abnormal : Tremor (+/+)
• Rigiditas : Tangan Dekstra/Sinistra (+/+) , Kaki Dekstra/Sinistra
(+/+)
• Gaya Berjalan : Langkah Menggeser Pendek-pendek (Parkinson Gait)
• Cog Wheel Phenomenon : (+/+)
• Frozen Shoulder : (+/+)
PEMERIKSAAN SENSORIK , OTONOM DAN KOORDINASI
Kesan sensorik : Normal
Otonom
• Inkontinensia urin (-)
• Inkontinensia alvi (-)
• Retensio urin (-)
Koordinasi
• Point to point test : baik
• R.fisiologis : Biseps +/+
Triseps +/+
Achilles +/+
Patella +/+
• Reflex patologis D/S
– Babinski -/-
– Chaddock -/-
– Oppenheim -/-
– Hoffman-tromner (-/-)
DIAGNOSIS KERJA :
DIAGNOSIS KLINIS :
Diagnosa Klinis :Sindrom Parkinson
Diagnosis topis : substansia nigra
Diagnosis etilogi :
Diagnosis patologi : degeneratif
Hasil dari pemeriksaan di atas maka pemeriksan ingin mengusulkan
pemeriksaan : CT Scan (untuk melihat daerah ganglia basalis apakah ada suatau massa atau
perdarahan).
RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA) : terapi yang diberikan kepada pasien
setelah pemeriksaan adalah
Trihexyphenidyl : 3x2mg ( untuk pasien Parkinson Idiopatik)
Levazide : 3x1 tab ( isinya mengandung : benserazid 25 mg & levodopa
100mg)
Amantadine : 200-300 mg/hari
FISIOTERAPI :
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & meregangkan tangan
PROGNOSIS :
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam (pasien akan mengalami gangguan gerak
sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien dibandingkan saat sehat)
BAB II
DAFTAR MASALAH DAN TINJAUAN KASUS
PARKINSON
DEFINISI
Penyakit Parkinson yaitu bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai oleh
degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai
adanya inklusi sitoplasmi ke osinofilik (Lewy bodies).
Parkinsonism adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas,
bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai
macam sebab.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita 3 : 2. 5–
10% orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40
tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh
usia pada umumnya mencapai 1% di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 %
pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun.
PENYEBAB
Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut substantia
nigra mati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia yang penting
di dalam otak yang disebut dopamin. Dopamin adalah suatu bahan kimia yang dapat
menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di sepanjang jalur sel saraf
yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus. Ketika kira-kira 80% sel yang
memproduksi dopamine rusak, gejala penyakit parkinson akan nampak.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasi, yaitu :
a. Usiameningkat pada usia lanjut.
b. Rasial orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan Afrika.
c. Genetik
d. Lingkungantoksin, penggunaan pestisida, infeksi.
e. Cedera kranioserebralmasih belum jelas.
f. Stres emosional.
GAMBARAN KLINIS
1. Tremor saat istirahat
2. Rigiditas
3. Akinesia / bradikinesia
o Kedipan mata berkurang
o Wajah sepert itopeng
o Cara berjalan : langkah kecil-kecil
o Kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri)
4. Hilangnya reflex postural (lost of postural reflex)
Diagnosis Parkinson dapat diketahui dari pemeriksaan fisik, berupa:
1. TR Tremor: terlihat saat istirahat dan memegang benda
2. Rigiditas : fleksi dan ekstensi berulang
3. Akinesia/Bradikinesia
4. Postural instabilitas
Kriteria Diagnostik (Kriteria Hughes):
- Possible : terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas,
bradikinesia, kegagalan reflex postural.
- Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak
simetris.
- Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu
gejala lain yang tidak simetris.
STADIUM PENYAKIT
Skala menurut Hoehn dan Yahr merupakan skala penilaian yang paling sering digunakan
untuk menggambarkan progresifitas penyakit
0 Tidak tampak tanda-tanda penyakit
I. TRAP unilateral
II. TRAP bilateral
III. Terdapat gangguan keseimbangan
IV. Pasien butuh bantuan untuk aktivitas sehari-hari
V. Pasien hanya dapat berada di kursi atau tempat tidur bila tidak dibantu “wheelchair
bound”
Tanda khusus :
Meyerson’sign :
Tidak dapat mencegah mata berkedip– kedip bila daerah glabela diketuk berulang. Ketukan
berulang ((2x/detik) pada glabela membangkitkan reaksi berkedip-kedip (terus menerus).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan bila ada indikasi, antara lain:
- Neuro imaging : CT-Scan, MRI
- Laboratorium (Parkinson sekunder) : patologi anatomi
GEJALA PADA PASIEN
1. Tremor saat istirahat
2. Rigiditas
3. Akinesia / bradikinesia
o Wajah sepert topeng
o Cara berjalan : langkah kecil-kecil
o Kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri)
4. Hilangnya reflex postural (lost of postural reflex)
5. Frozen Shoulder
PENATALAKSANAAN PADA PASIEN
AntiKolinergik
Benztropine (Cogentin), trihexyphenidyl (Artane). Berguna untuk mengendalikan
gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.
Carbidopa/levodopa
Pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah
menjadi dopamine. Obat ini mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki
gerakan.Penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya
secara normal. Levodopa diberikan bersama carbidopa untuk meningkatkan
efektivitasnya dan mengurangi efek sampingnya.
COMT – inhibitors
Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Untuk mengontrol fluktuasi motor pada
pasien yang menggunakan obat levodopa.
Dopamine agonis
Bromocriptine (Parlodel), Pergolide (Permax), Pramipexole (Mirapex). Obat ini di
berikan pada awal pengobatan, dan sering kali ditambahkan pada pemberian levodopa
untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek samping
levodopa menimbulkan masalah baru.
MAO – B inhibitor
Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Berguna untuk mengendalikan gejala dari
penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.
Amantadine (Symmetrel)
Berguna untuk perawatan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran.
Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus benar-benar
diperhatikan,karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan
untuk menelan sehingga bisa terjadi kekurangan gizi (malnutrisi) pada penderita.
Makanan berserat akan membantu mengurangi ganguan pencernakan yang
disebabkan kurangnya aktivitas, cairan dan beberapa obat.
FISIOTERAPI :
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & melenggangkan tangan
SUMBER :
1. Diagnosis Topik Neurologi , DUUS ,Edisi ke-4 , Tahun 2010 Penerbit : EGC , hal 301-
303.
2. Clarke CE, Moore AP. Parkinson’s Disease. http://www.aafp.org/afp/
20061215/2046.html, 3 Juni 2008.
3. Mekanisme terjadinya Parkinson disease. www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF. 3
Juni 2008 .
4. Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinson’s Disease And Movements Disorders
4th.Philadelpia : Lippincott &Wilkins. Pp 91-99, 39-53.