laporan analisis data kematian maternal
DESCRIPTION
tesTRANSCRIPT
LAPORAN ANALISIS DATA KEMATIAN MATERNAL
KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012
1. Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Wilayah Puskesmas di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel wilayah kerja puskesmas tidak terdapat data yang missing atau
dari 43 data seluruhnya merupakan data yang valid.
Gambar 1.1 Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Wilayah Kerja Puskesmas
di Kabupaten Jember Tahun 2012
Berdasarkan gambar 1.1, dapat diketahui bahwa kematian maternal
tertinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ajung yaitu sebanyak 4 kasus atau
sebesar 9,3%. Sebanyak 3 kasus atau 7% kematian maternal terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Ajung, Bangkalsari, Silo 2, Lojejer dan Panti. 2 kasus atau
4,7% kematian maternal terjadi di wilayah kerja Puskesmas Silo 1, Arjasa,
Kaliwates, Balung, Wuluhan, dan Tanggul. Sedangkan 1 kasus atau sebesar 2,3
% kematian maternal terjadi di wilayah kerja Puskesmas Puger, Sumberbaru,
Patrang, Sumbersari, Samboro, Jombang, Kasiyan, Kalisat, Mangli, Cakru,
Kencong, Rowo Tengah, Jelbuk, Sukowono, dan Klungkung Sukorambi.
2. Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Usia Ibu di Kabupaten
Jember Tahun 2012
Variabel usia ibu tidak terdapat data yang missing atau dari 43 data
seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 2.1 Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Kelompok
Usia Ibu di Kabupaten Jember Tahun 2012
Kelompok Usia Frekuensi Persentase< 20 tahun 2 4,7 %20-35 tahun 29 67,4 %> 35 tahun 12 27,9 %Jumlah 43 100 %
Gambar 1.1 Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Usia Ibu di Kabupaten
Jember Tahun 2012
Kasus kematian maternal berdasarkan kelompok umur mayoritas terjadi
pada usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 29 kasus atau sebesar 67,4%. Kelompok
usia >35 tahun terdapat sebanyak 12 kasus atau 27,9%. Minoritas terjadi pada
kelompok usia <20 tahun yaitu 2 kasus 4,7%. Mean usia kematian maternal
adalah 29,86, dengan kata lain usia rata-rata kasus kematian maternal adalah
pada umur 29,86 tahun. Modus usia kematian maternal adalah 30, dengan kata
lain usia yang sering muncul mengalami kejadian kematian maternal adalah
pada umur 30 tahun.
3. Distribusi Kematian Maternal Berdasarkan Penyebab Kematian di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel penyebab kematian tidak terdapat data yang missing atau dari 43
data seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 3.1 Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Penyebab
Kematian di Kabupaten Jember Tahun 2012
Penyebab Kematian Frekuensi PersentasePEB/Eklamsia 17 39,5 %Perdarahan 11 25,6 %Lain-lain 11 25,6 %Jantung 3 7 %Infeksi 1 2,3 %Jumlah 43 100 %
Gambar 3.1 Diagram Batang Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Penyebab
Kematian di Kabupaten Jember Tahun 2012
Dari tabel atau grafik 3.1 diketahui bahwa kasus kematian materna
berdasarkan penyebabnya mayoritas terjadi karena kejadian PEB/Eklamsia
yaitu sebanyak 17 kasus atau sebesar 39,5%. Kejadian perdarahan dan faktor
lain (sesak, illius, sepsis, atonia uteri, letsu, kardiomegali, meningitis, Ret Plac,
prolapsus uteri, lupus, KP Miller dan inversio uteri) merupakan faktor
penyebab kematian kedua dengan kejadian sebanyak 11 kasus atau sebesar
25,6%. Faktor jantung menempati peringkat penyebab kematian maternal
selanjutnya dengan jumlah 3 kasus atau sebesar 9%. Faktor infeksi merupakan
penyebab kematian maternal yang paling sedikit yaitu hanya pada 1 kasus atau
sebesar 2,3 %.
4. Distribusi Kematian Maternal Berdasarkan Tempat Kematian di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel penyebab kematian tidak terdapat data yang missing atau dari 43
data seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 4.1 Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Tempat Kematian
di Kabupaten Jember Tahun 2012
Tempat Kematian Frekuensi PersentaseRS 32 74 %Rumah Ibu 6 14 %Puskesmas 3 7 %Perjalanan 2 4,7 %Jumlah 43 100 %
Gambar 4.1 Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Tempat Kematian di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Mayoritas kasus kematian maternal berdasarkan tempat kematian
Kabupaten Jember Tahun 2012 terjadi di rumah sakit yaitu sebanyak 32 kasus
atau 74 %. Di rumah ibu terjadi kematian maternal sebanyak 6 kasus atau 14%,
Puskesmas 3 kasus atau 7%, dan dalam perjalanan sebanyak 2 kasus (4,7%).
5. Distribusi Kematian Maternal Berdasarkan Jumlah Estafet Penolong di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel jumlah estafet penolong tidak terdapat data yang missing atau
dari 43 data seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 5.1 Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Jumlah Estafet
Penolong di Kabupaten Jember Tahun 2012
Jumlah Estafet Penolong Frekuensi Persentase
0 8 18,6 %
1x 8 18,6 %
2x 24 55,8 %
3x 3 7 %
Jumlah 43 100 %
Gambar 5.1 Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Jumlah Estafet Penolong
di Kabupaten Jember Tahun 2012
Berdasarkan jumlah estafet penolong, kematian maternal tertinggi terjadi
pada jumlah estafet penolong 2x yaitu sebanyak 24 kasus atau 55,8%. Alur
estafet penolong 2x rata-rata adalah dari Puskesmas dirujuk ke Rumah Sakit.
Untuk jumlah estafet penolong lain yaitu 1x dan tanpa penanganan tenaga
medis masing-masing terdapat 8 kasus atau sebesar 18,6% sedangkan jumlah
estafet penolong 3x terdapat sebanyak 3 kasus atau sebesar 7%.
6. Distribusi Kematian Maternal Berdasarkan Masa Kematian di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel masa kematian tidak terdapat data yang missing atau dari 43 data
seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 6.1 Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Masa Kematian di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Masa Kematian Frekuensi Persentase
Nifas 18 41,9 %
Bersalin 13 30,2 %
Hamil 12 27,9 %
Jumlah 43 100 %
Gambar 6.1 Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Masa Kematian di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Berdasarkan tabel dan gambar 6.1, dapat diketahui bahwa mayoritas masa
kematian pada kasus kematian maternal di Kabupaten Jember tahun 2012
adalah saat nifas yaitu dengan frekuensi sebanyak 18 kasus atau presentase
sebesar 41,9 %. Masa kematian maternal bersalin terdapat sebanyak 13 kasus
atau 30,2 % serta masa kematian kehamilan terdapat 12 kasus atau 27,9%.
7. Distribusi Kematian Maternal Berdasarkan Lama Penanganan di Rumah
Sakit Di Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel lama penanganan di Rumah Sakit tidak terdapat data yang
missing atau dari 43 data seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 6.1 Distribusi Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Masa Kematian Di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Lama Penanganan di RS Frekuensi PersentaseTidak tertangani 14 32 %
<= 1 jam 9 20,9 %<= 1 hari 7 16,3 %>1-3 hari 8 18,6 %
>= 4-7 hari 3 7 %>7 hari 2 4,7 %Jumlah 43 100 %
Gambar 7.1 Kasus Kematian Maternal Berdasarkan Masa Kematian Di
Kabupaten Jember Tahun 2012
Berdasarkan tabel dan gambar 7.1, dapat diketahui bahwa angka kasus
kematian maternal tertinggi terjadi pada ibu yang tidak tertangani pelayanan
rumah sakit yaitu sebanyak 14 kasus atau sebesar 32%. Menurut
kecenderungan grafik semakin lama penanganan ibu di rumah sakit maka
tingkat kematiannya semakin rendah. Hal ini terlihat berdasarkan data bahwa
ibu yang ditangani pelayanan rumah sakit <= 1 jam memiliki 9 kasus kematian,
ibu yang ditangani pelayanan rumah sakit <= 1 hari memiliki 7 kasus kematian,
ibu yang ditangani pelayanan rumah sakit > 1-3 hari jam memiliki 8 kasus
kematian, ibu yang ditangani pelayanan rumah sakit >=4-7 hari memiliki 3
kasus kematian dan ibu yang ditangani pelayanan rumah sakit > 7 hari
memiliki 2 kasus kematian.
8. Distribusi Kelompok Usia Ibu Menurut Sebab Kematian Maternal
Kabupaten Jember Tahun 2012
Variabel usia ibu menurut sebab kematian tidak terdapat data yang missing
atau dari 43 data seluruhnya merupakan data yang valid.
Tabel 8.1 Tabulasi Silang Distribusi Kelompok Usia Ibu Menurut Sebab
Kematian Maternal Kabupaten Jember Tahun 2012
Kelompok
Usia
Sebab Kematian
TotalPerdarahan
PEB/
EklamsiaInfeksi Jantung Lain-lain
n (%) n (%) n (%) n (%) n (%) N (%)
<20 tahun 1 50 0 0 0 0 0 0 1 50 2 100
20-35 tahun 6 20,7 13 44,8 1 3,4 2 6,9 7 24,
1
29 100
>35 tahun 4 33,3 4 33,3 0 0 1 8,3 3 25 12 100
Total 11 25,6 17 39,5 1 2,3 3 7 11 25,
6
43 100
Tabel 8.1 menunjukkan kematian maternal pada kelompok usia <20 tahun
memiliki sebab kematian perdarahan dan faktor lain masing-masing 1 kasus.
Kematian maternal pada kelompok usia 20-35 tahun memiliki distribusi
penyebab kematian yaitu : tertinggi pada faktor PEB/Eklamsia yaitu 13 kasus
(44,8%), diikuti faktor lain sebanyak 7 kasus (24,1%), perdarahan dengan 6
kasus (20,7%), jantung dengan 2 kasus (6,9%) dan infeksi 1 kasus (3,4%).
Sedangkan pada kematian kelompok maternal pada kelompok umur >35 tahun
penyebab tertinggi adalah faktor perdarahan dan PEB/Eklamsia dengan
masing-masing 4 kasus (33,33%), faktor lain sebanyak 3 kasus (25,6%) dan
jantung sebanyak 1 kasus (8,3%).