laporan departemen gerontik

9
LAPORAN DEPARTEMEN GERONTIK CLINICAL STUDY 2 KELOMPOK 6A Oleh: Yuniar Valentine P. (105070207111011) Nur Faiqoh Fajar Sari (105070200111042) Ratih Dwi Lestari (105070201111018) JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: yuniar-valentine-putri-pratiwi

Post on 25-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

LAPORAN DEPARTEMEN GERONTIKCLINICAL STUDY 2

KELOMPOK 6AOleh:Yuniar Valentine P.(105070207111011)Nur Faiqoh Fajar Sari(105070200111042)Ratih Dwi Lestari(105070201111018)

JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014

1. RUMAH SEHATa. VentilasiRumah yang sehat harus memungkinkan pertukaran udara dengan luar rumah. Karena itu, rumah harus dilengkapi dengan ventilasi yang cukup.1) Tujuan ventilasiTujuan ventilasi untuk menjaga aliran udara di dalam rumah agar tetap segar dan aliran udara yang terus menerus dapat membebaskan udara dalam ruangan dari bakteri patogen. Serta menjaga agar ruangan tetap memiliki kelembapan yang optimum.2) Macam ventilasi yaitu Ventilasi alamiah,yaitu ventilasi yang dibuat dalam bentuk lubang udara yang memungkinkan udara keluar atau masuk secara alamiah. Namun,ventilasi alamiah ini meruapakan jalan masuk nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah.sebaiknya ditutup dengan ram kawat yang agak rapat. Ventilasi buatan yaitu alat-alat khusus untuk mengalirkan udara,misalnya kipas angin dan mesin penghisap udara.b. CahayaJika ruangan dalam rumah kurang cahaya maka udara dalam ruangan akan menjadi media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Namun, jika terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan dapat merusak mata. Cahaya dalam ruangan dapat bersumber dari:1) Cahaya alamiah, yaitu cahaya matahari. Sangat penting karena dapat membunuh bakteri patogen di dalam rumah.2) Cahaya buatan,yaitu cahaya yang bersumber bukan dari cahaya matahari,misalnya lampu, lilin, dan lain lain. c. Binatang Penular penyakitTidak ada tikus bersarang di dalam rumahd. Air Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.e. Tersedia sarana penyimpan makanan yang amanf. Limbah Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tdak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah.2. AIR MINUMa. Syarat air bersihAir bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat fisik, biologi maupun kimiawi. Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat sbbi: air tidak berwarna, bening/jernih air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau air tidak bberbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tdak bau belerang, dllb. Sumber air bersih dapat diperolehAir bersih untuk kebutuhan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Namun seringkali sumber air bersih jauh dari lokasi tempat tinggal suatu kelompok masyarakat, sehingga sulit dan membutuhkan tenaga dan biaya untuk mendapatkannya. Sumber-sumber air tersebut adalah: mata air air sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal) air ledeng atau perusaahan air minum air hujan air dalam kemasanc. Menjaga air minum yang ada di rumah supaya sehatMeskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu bebas dari kuman penyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai mendidih, karena kuman akan mati pada suhu 100 derjat C (saat air, mendidih). Untuk merebus air sebaiknya sampai mendidih dan biarkan kurang lebih 3 menit setelah mendidih.Disamping cara tersebut diatas, ada beberapa cara untuk membunuh kuman dalam air, misal derngan member bahan-bahan kimia terbatas yang sudah dinyatakan aman bagi kesehatan (misal air rahmat, sodis, dll)

3. POLA HIDUP BERSIH DAN SEHATPola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat (Suratno & Rismiati, 2001). Sedangkan menurut Kotler (2002), pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau kegiatan seseorang yang di dukung oleh keinginan dan minat, serta bagaimana pikiran seseorang dalam menjalaninya dan berinteraksi dengan linkungannyaa. Kebiasaan Mencuci Tangan Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai penyakit. Perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) ternyata bukan merupakan perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan bermaterikan peningkatan cuci tangan tersebut. Dengan demikian dapat dipahami betapa perilaku ini harus dilakukan, antara lain karena: Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapat menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya. Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu Sebelum kanan Sebelum menyiapkan makanan Setelah buang air besar Setelah menceboki bayi/anak Setelah memegang unggas/hewan Selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberap waktu lain yang juga penting dan harus dilakukan cuci tangan, yaitu: Sebelum menyusui bayi Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung Setelah membersihkan sampah Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak) Cara mencuci tangan yang benar Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya Bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan Bersihkan tangan pakai lap bersih.b. Kebiasaan Memotong Kuku Kuku biasanya menjadi tempat penularan telur cacing dari tanah ke dalam tubuh. Kuku sebaiknya selalu dipotong dua hari sekali dan pendek untuk menghindari penularan bakteri/cacing dari tangan ke mulutc. Faktor MakananBagi lansia sebaiknya mengkonsumsi makanan seperti sayuran segar yang di cuci bersih dengan pestisida, buah segar, tahu, tempe yang berprotein tinggi. Terutama hati yang banyak mengandung gizi seperti kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2, B12 dan vitamin C.d. Faktor Olahraga Olahraga yang teratur apapun itu, baik untuk kesehatan kita seperti senam, berenang, jalan kaki, yoga, waitangkung, taichi, dan lain-lain. Berolahraga dapat menurunkan kecemasan dan mengurangi perasaan depresi dan lowself esteem. Selain fisik sehat jiwa juga terisi, membuat kita merasa muda dan sehat di usia tua.e. Perilaku yang dianjurkan pada lansia 1) Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mau menerima keadaan, sabar, dan optimis serta meningkat rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan. 3) Menjalin hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama. 4) Olahraga ringan tiap hari. 5) Makan sedikit tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta banyak minum. 6) Berhenti merokok dan minum minuman keras. 7) Minum obat sesuai dengan anjuran dokter/ petugas kesehatan yang lain. 8) Mengembangkan hobi sesuai kemampuan. 9) Tetap memelihara dan bergairah dalam kehidupan sex. 10) Memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur. f. Perilaku yang kurang dianjurkan pada lansia 1) Kurang berserah diri. 2) Pemarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa. 3) Menyendiri. 4) Kurang gerak. 5) Makan yang tidak teratur dan kurang tidur. 6) Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum minuman keras. 7) Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan. 8) Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan. 9) Menganggap kehidupan sex tidak diperlukan lagi dimasa tua. 10) Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur