laporan kasus omsk tht 2
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,tuba
Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Banyak ahli membuat pembagian dan klasifikasi
otitis media. Secara mudah, otitis media terbagi atas otitismedia supuratif dan otitis media non
supuratif (=otitis media serosa, otitis mediasekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi /
OE!.
Sur"ei pre"alensi di seluruh dunia, yang #alaupun masih ber"ariasi dalam hal definisi
penyakit, metode sampling serta mutu metodologi, menun$ukkan beban dunia akibat OS%
melibatkan &'))* $uta orang dengan telinga berair, &*+ di antaranya ()** $uta! menderita
kurang pendengaran yang signifikan.) Secara umum, pre"alensi OS% di ndonesia adalah ),+
dan pasien OS% merupakan '+ dari pasien-pasien yang berobat di poliklinik 010 rumah
sakit di ndonesia.2
Otitis media supuratif kronis dianggap sebagai salah satu penyebab tuli yangterpenting,
terutama di negara-negara berkembang, dengan pre"alensi antara 2 -3&+. 4i ndonesia antara
,2* - ',*+, di %orea ),))+, di adras ndia ,'+.5re"alensi tertinggi didapat pada
penduduk 6borigin di 6ustralia dan Bangsa ndian di 6merika 7tara.
Secara khusus, berdasarkan sure"i %esehatan ndera (2&!, 80B merupakan salah satu
pro"insi yang di data memeiliki angka morbiditas OS% yang tinggi. Berdasarkan data rekam
medis 9S75 80B tahun **&, didapatkan sebanyak )& (+! kasus OS% dari $umlah
keseluruhan 3)& pasien pada tahun itu. 4ari )& kasus yang ada, rentang usia tertinggi
mengenai usia *2* tahun (),:+! dan terendah mengenai usia ; '* tahun (&,*+!.3
0ipe klinik OS% dibagi atas dua, yaitu tipe tubotimpanal (tipe rinogen, tipe sekunder,
OS% tipe $inak! dan tipe atikoantral (tipe primer, tipe mastoid, OS% tipe ganas!. OS% tipe
ganas ini dapat menimbulkan komplikasi ke dalam tulang temporal dan ke intrakranial yang
dapat berakibat fatal.' 5erbedaan tipe klinik penyakit ini dibuat berdasarkan apakah penyakit
melibatkan pars tensa atau pars plasida membran timpani sehingga perbedaan anatomi inilah
yang selan$utnya menimbulkan istilah
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
2/18
>
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Telinga Tengah
2
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
3/18
Gambar 1.6natomi 0elinga
0elinga merupakan organ pendengaran sekaligus $uga organ keseimbangan. 0elinga
terdiri atas ) bagian, yaitu? (2! 0elinga luar, (! 0elinga tengah, dan ()! 0elinga dalam.:
0elinga tengah atau rongga telinga adalah suatu ruang yang terisi udara yang terletak di
bagian petrosum tulang pendengaran. 0elinga tengah berbentuk kubus. Batas-batas telingatengah?
- Batas luar? membran timpani
- Batas depan? 0uba Eustachius
- Batas ba#ah? @ena $ugularis (bulbus $ugularis!
- Batas belakang? aditus ad antrum, kanalis fasialis pars "ertikalis
- Batas atas? tegmen timpani (meningen/ otak!
- Batas dalam? Berturut- turut dari atas ke ba#ah kanalis semisirkularis horiAontal,
kanalis fasialis, tingkap lon$ong, tingkap bundar dan promontorium.
1. embran Tim!ani
3
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
4/18
Gambar ". Struktur embran 0impani
embran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan
terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida (membran
Sharpnell! sedangkan bagian ba#ah disebut pars tensa (membran propria!. 5ars flaksida
hanya berlapis dua, yaitu bagian luar ialah lan$utan epitel kulit liang telinga dan bagian
dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran pernafasan. 5ars tensa
memiliki satu lapisan lagi di tengah yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit
serat elastin yang ber$alan secara radier di bagian luar dan sirkuler di bagian dalam.
Bayangan penon$olan bagian ba#ah maleus pada membran timpani disebut sebagai
umbo. 4ari umbo bermula suatu refleks cahaya (cone of light! ke arah ba#ah, yaitu pada
pukul ' untuk membran timpani kanan, sementara membran timpani kiri pada arah $am :.
9efleks cahaya adalah cahaya dari luar yang dipantulkan oleh membran timpani. 4i
membran timpani terdapat dua serabut yaitu sirkuler dan radier sehingga menyebabkan
timbulnya refleks cahaya.
4
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
5/18
embran timpani dibagi men$adi 3 kuadran dengan menarik garis searah dengan
prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo, sehingga
didapatkan bagian/kuadran?
- 6tas-depan
- 6tas-belakang
- Ba#ah depan
- Ba#ah belakang
Epitel yang melapisi rongga timpani dan setiap bangunan di dalamnya merupakan
epitel selapis gepeng atau kuboid rendah, tetapi di bagian anterior pada pada celah tuba
auditi"a (tuba Eustachius! epitelnya selapis silindris bersilia. amina propria tipis dan
menyatu dengan periosteum.:
2. T#lang Pen$engaran
Caitu tulang maleus, inkus dan stapes. %etiga tulang ini merupakan tulang kompak
tanpa rongga sumsum tulang. 0ulang maleus melekat pada membran timpani. 0ulang
maleus dan inkus tergantung pada ligamen tipis di atap ruang timpani. empeng dasar
stapes melekat pada tingkap celah o"al (fenestra o"alis! pada dinding dalam.:
". %tot
0erdapat otot kecil yang berhubungan dengan ketiga tulang pendengaran. Otot-otot ini
berfungsi protektif dengan cara meredam getaran-getaran berfrekuensi tinggi.
a. %tot ten&or tim!aniterletak dalam saluran di atas tuba auditi"a, tendonnya ber$alan
mula-mula ke arah posterior kemudian mengait sekeliling sebuah ton$ol tulang kecil
untuk melintasi rongga timpani dari dinding medial ke lateral untuk berinsersi ke dalam
gagang maleus.
b. Ten$o otot &ta!e$i#&ber$alan dari ton$olan tulang berbentuk piramid dalam dinding
posterior dan ber$alan anterior untuk berinsersi ke dalam leher stapes.
'. D#a B#ah Ting(a!
Ting(a! o)alpada dinding medial ditutupi oleh lempeng dasar stapes, memisahkanrongga timpani dari perilimfe dalam skala "estibuli koklea. Oleh karenanya getaran-getaran
membrana timpani diteruskan oleh rangkaian tulang-tulang pendengaran ke perilimf telinga
dalam. 7ntuk men$aga keseimbangan tekanan di rongga-rongga perilimf terdapat suatu
5
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
6/18
katup pengaman yang terletak dalam dinding medial rongga timpani di ba#ah dan belakang
tingkap o"al dan diliputi oleh suatu membran elastis yang dikenal sebagai ting(a! b#lat
*+ene&tra rot#n$#m,. embran ini memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skala
timpani koklea.:
-. T#ba A#$iti)a *E#&tahi#&,
enghubungkan rongga timpani dengan nasofaring, lumennya gepeng, dengan dinding
medial dan lateral bagian tulang ra#an biasanya saling berhadapan menutup lumen.
Epitelnya ber"ariasi dari epitel bertingkat, selapis silindris bersilia dengan sel goblet dekat
farings. 4engan menelan dinding tuba saling terpisah sehingga lumen terbuka dan udara
dapat masuk ke rongga telinga tengah. 4engan demikian tekanan udara pada kedua sisi
membran timpani men$adi seimbang.:
2.2 %titi& e$ia S#!#rati+ Kroni&
Otitis media supuratif kronis (OS%! ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membrane timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang
timbul. Sekret dapat berbentuk encer atau kental, bening atau berupa nanah.
Patogene&i&
Banyak penelitian pada he#an percobaan dan preparat tulang temporal menemukan
bah#a adanya disfungsi tuba Eustachius, yaitu suatu saluran yang menghubungkan rongga di
belakang hidung (nasofaring! dengan telinga tengah (ka"um timpani!, merupakan penyebab
utama ter$adinya radang telinga tengah ini (otitis media, O!.&
5ada keadaan normal, muara tuba Eustachius berada dalam keadaan tertutup dan akan
membuka bila kita menelan. 0uba Eustachius ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan
udara telinga tengah dengan tekanan udara luar (tekanan udara atmosfer!. Dungsi tuba yang
belum sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada anak danposisi tuba yang
datar men$elaskan mengapa suatu infeksi saluran nafas atas pada anak akan lebih mudah
men$alar ke telinga tengah sehingga lebih sering menimbulkan O daripada de#asa. ,: 5ada
6
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
7/18
anak dengan infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari nasofaring melalui tuba Eustachius
ke telinga tengah yang menyebabkan ter$adinya infeksi dari telinga tengah.
5ada saat ini ter$adi respons imun di telinga tengah. ediator peradangan pada telinga
tengah yang dihasilkan oleh sel-sel imun infiltrat, seperti netrofil, monosit, dan leukosit serta sel
lokal seperti keratinosit dan sel mastosit akibat proses infeksi tersebut akan menambah
permeabilitas pembuluh darah dan menambah pengeluaran sekret di telinga tengah. Selain itu,
adanya peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan mukosa telinga tengah
karena stimulasi bakteri menyebabkan ter$adinya akumulasi sel-sel peradangan pada telinga
tengah.2*
ukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah bentuk dari satu lapisan,
epitel skuamosa sederhana, men$adi pseudostratified respiratory epithelium dengan banyak
lapisan sel di antara sel tambahan tersebut. Epitel respirasi ini mempunyai sel goblet dan sel yang
bersilia, mempunyai stroma yang banyak serta pembuluh darah. 5enyembuhan O ditandai
dengan hilangnya sel-sel tambahan tersebut dan kembali ke bentuk lapisan epitel sederhana.22
0er$adinya OS% disebabkan oleh keadaan mukosa telinga tengah yang tidak normal
atau tidak kembali normal setelah proses peradangan akut telinga tengah, keadaan tuba
Eustachius yang tertutup dan adanya penyakit telinga pada #aktu bayi.,:
Kla&i+i(a&i
OS% dibagi atas tipe, yaitu?
2. 0ipe tubotimpanal
0ipe tubotimpanal disebut $uga sebagai tipe $inak (benigna! dengan perforasi yang
letaknya sentral. Biasanya tipe ini didahului dengan gangguan fungsi tuba yang
menyebabkan kelainan di ka"um timpani. 0ipe ini disebut $uga dengan tipe mukosa karena
proses peradangannya biasanya hanya pada mukosa telinga tengah, dan disebut $uga tipe
aman karena tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.'
7
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
8/18
Gambar '. 5erforasi Sentral
. 0ipe atikoantral
Beberapa nama lain digunakan untuk tipe ini OS% tipe tulang karena penyakit
menyebabkan erosi tulang, tipe bahaya ataupun sering disebut sebagai chronic supurative
otitis media with cholesteatoma.'
5erforasi membran timpani yang ter$adi pada tipe ini biasanya perforasi yang marginal
dan atik. 5erforasi marginal ialah perforasi yang dihasilkan dari suatu kantong retraksi dan
muncul di pars plasida, merupakan perforasi yang menyebabkan tidak ada sisa pinggir
membran timpani (anulus timpanikus!. Oleh sebab itu dinding bagian tulang dari liang
telinga luar, atik, antrum, dan sel-sel mastoid dapat terlibat dalam proses inflamasi sehingga
tipe ini disebut penyakit atikoantralF.'
Gambar -. 5erforasi arginal
Gambar /. 5erforasi 6tik
8
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
9/18
%olesteatoma pada OS% tipe atikoantral adalah suatu kantong retraksi yang dibatasi
oleh epitel sel skuamosa yang diisi dengan debris keratin yang muncul dalam ruang yang
berpneumatisasi dari tulang temporal. %olesteatoma mempunyai kemampuan untuk tumbuh,
mendestruksi tulang, dan menyebabkan infeksi kronik sehingga suatu otitis media kronik
dengan kolesteatoma sering dikatakan sebagai penyakit yang tidak amanF dan secara umum
memerlukan penatalaksanaan bedah.'
Ge0ala Klini&
Ge$ala yang paling sering di$umpai adalah telinga berair, adanya sekret di liang telinga
yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang (mukous!, tidak
berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau
busuk, kadangkala disertai pembentukan $aringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar
dapat bercampur darah. 6da kalanya penderita datang dengan keluhan kurang pendengaran atau
telinga keluar darah.
Diagno&i&
4iagnosis OS% ditegakan dengan cara?',
2. 6namnesis
5enyakit telinga kronis ini biasanya ter$adi perlahan-lahan dan penderita seringkali
datang dengan ge$ala-ge$ala penyakit yang sudah lengkap. 5ada anamnesis ini digali keluhan
utama dan keluhan penyerta.
. 5emeriksaan otoskopi
5emeriksaan otoskopi akan menun$ukan adanya dan letak perforasi. 4ari perforasi dapat
dinilai kondisi mukosa telinga tengah.
). 5emeriksaan audiologi
E"aluasi audiometri, pembuatan audiogram nada murni untuk menilai hantaran tulang
dan udara, penting untuk menge"aluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk
9
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
10/18
menentukan gap udara dan tulang. 6udiometri tutur berguna untuk menilai speech reception
thresholdpada kasus dengan tu$uan untuk memperbaiki pendengaran.
3. 5emeriksaan radiologi
9adiologi kon"ensional, foto polos radiologi, posisi SchHller berguna untuk menilai
kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan I0 scan dapat lebih efektif menun$ukkan
anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.
Penatala(&anaan e$i&
5rinsip mendasar penatalaksanaan medis pada OS% adalah?
2. 6ural toilet, yaitu pembersihan telinga dari sekret.
Obat cuci telinga 1O)+ selama )-' hari.
. 0erapi antimikroba topikal, yaitu pemberian tetes telinga antibiotik topikal.
6ntibiotik (minimal selama : hari! ? golongan penicilin (lini pertama!. Jika alergi pensilin,
beri eritromisin.
Penatala(&anaan Be$ah
5enatalaksanaan bedah dari OS% adalah secara operasi mastoidektomi, yang terdiri
dari?,2*
2. astoidektomi sederhana
Bertu$uan untuk menge"akuasi penyakit yang hanya terbatas pada rongga mastoid.
. astoidektomi radikal
10
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
11/18
Bertu$uan untuk mengeradikasi seluruh penyakit di mastoid dan telinga tengah, di mana
rongga mastoid, telinga tengah, dan liang telinga luar digabungkan men$adi satu ruangan
sehingga drainase mudah.
). 0impanoplasti
7ntuk kasus-kasus yang akan dilakukan perbaikan fungsi pendengaran.
Kom!li(a&i
%omplikasi OS% dapat dibagi atas?,
2. %omplikasi intratemporal (komplikasi ekstrakranial! terdiri dari parese n. fasial dan labirinitis.
. %omplikasi ekstratemporal (komplikasi intrakranial! terdiri dari abses ekstradural, abses
subdural, tromboflebitis sinus lateral, meningitis, abses otak, hidrosefalus otitis. 5ada OS%
ini #alaupun telinga berair sudah bertahun-tahun lamanya telinga tidak merasa sakit, apabila
didapati telinga terasa sakit disertai demam, sakit kepala hebat dan ke$ang menandakan telah
ter$adi komplikasi ke intracranial.
BAB III
LAP%AN KASUS
4E8006S 56SE8
8ama pasien ? ny.
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
12/18
6868ESS
%eluhan utama? keluar cairan bening dari telinga kiri
9i#ayat penyakit sekarang? pasien datang ke poli 010 9S75 80B dengan keluhan keluar
cairan bening dari telinga se$ak ) minggu yang lalu disertai dengan nyeri dan penurunan
pendengaran pada telinga yang sama, cairan tidak berbau, $ika di beri obat cairan berhenti
keluar. 5asien $uga mengeluh sering pilek tapi secret atau ingus tidak bisa
keluar.demam(-!,batuk(-!, pernah keluar cairan yang sama ' tahun yang lalu.
9i#ayat penyakit dahulu? -
9i#ayat penyakit keluarga?
9i#ayat sosial?
5asien merupakan ibu rumah tangga
9i#ayat pengobatan? pernah L operasi
9i#ayat alergi?
5asien tidak memiliki ri#ayat alergi makanan, obat-obatan, tidak pernah meler dan bersin-
bersin saat terkena debu atau dingin.
5EE9%S668 DS%
Status Generalis
%eadaan umum ? Baik
%esadaran ? Iompos mentis
0anda "ital ?
04 ? 22*/* mm1g
12
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
13/18
8adi ? * L/menit
9espirasi ? * L/menit
Suhu ? )&,3MI
Status okalis
Pemeriksaan telinga
8o. 5emeriksaan
0elinga
0elinga kanan 0elinga kiri
2. 0ragus 8yeri tekan (-!, edema (-! 8yeri tekan (-!, edema (-!
. 4aun telinga Bentuk dan ukuran dalambatas normal, hematoma (-!,
nyeri tarik aurikula (-!
Bentuk dan ukuran dalambatas normal, hematoma (-!,
nyeri tarik aurikula (-!
). iang telinga Serumen (-!, hiperemis (-!,
furunkel (-!, edema (-!,
otorhea (-!
Serumen
Serumen (N! minimal,
hiperemis (-!, furunkel (-!,
edema (-!, otorhea (-!
3. embran
timpani
9etraksi (-!, bulging (-!,
hiperemi (-!, edema (-!,
perforasi (-!, sentral postero-
inferior!, cone of light (N!,
gambaran pulsasi (-!
9etraksi (-!, bulging (-!,
hiperemi (-!, edema (-!,
perforasi sentral (N!, cone of
light (-!
13
perforasi
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
14/18
Pemeriksaan hidung
5emeriksaan 1idung 1idung kanan 1idung kiri
1idung luar Bentuk (normal!, hiperemi
(!, nyeri tekan (-!,
deformitas (-!
Bentuk (normal!, hiperemi
(-!, nyeri tekan (-!,
deformitas (-!9inoskopi anterior
@estibulum nasi 8ormal, ulkus (-! 8ormal, ulkus (-!
Ia"um nasi Bentuk (normal!, mukosa
pucat (-!, hiperemia (-!
Bentuk (normal!, mukosa
pucat (-!, hiperemia (N!
eatus nasi media ukosa normal, sekret (-!,
massa ber#ara putih
mengkilat (-!.
ukosa normal, sekret (-!,
massa ber#ara putih
mengkilat (-!.
%onka nasi inferior Edema (-!, mukosa hiperemi
(-!
Edema (-!, mukosa
hiperemi (-!Septum nasi 4e"iasi (-!, perdarahan (-!,
ulkus (-!
4e"iasi (-!, perdarahan (-!,
ulkus (-!
Pemeriksaan Tenggorokan
Bibir ukosa bibir basah, ber#arna merah muda (8!
ulut ukosa mulut basah ber#arna merah muda
14
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
15/18
Geligi 8ormal
idah 0idak ada ulkus, pseudomembrane (-!
7"ula Bentuk normal, hiperemi (-!, edema (-!, pseudomembran (-!
5alatum mole 7lkus (-!, hiperemi (-!
Daring ukosa hiperemi (-!, refleL muntah (N!, membrane (-!,
sekret (-!
0onsila palatine %anan %iri
- -
Dossa 0onsillaris
dan 6rkus Daringeus
hiperemi (-! hiperemi (-!
5EE9%S668 5E878J68G
5emeriksaan radiologi
5ada pemeriksaan rontgen mastoid terdapat mastoiditis bilateral kiri tipe sclerotic.
5ada pemeriksaan rontgen thorak terdapat thorak dalam batas normal
5emeriksaan audiometry
5ada pemeriksaan audiometric terdapat pada aurikula sinistra I1 ringan dan
pada aurikula dekstra pendengaran normal.
%ultur sekret telinga
5ada pemeriksaan kultur terdapat obat-obat yang sensiti"e yaitu?
OfloLacin
8orfloLasin
5efloLasin
IiprofloLasin
e"ofloLasin
eropenem
cefoperaAon
46G8OSS
15
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
16/18
Otitis edia Supuratif %ronis 0ipe aman aktif aurikula sinistra
46G8OSS B6848G
-
0E965
0ympanoplasty 4eLtra
%E
5asien dian$urkan untuk tetap men$aga kebersihan telinga dan tidak mengorek-ngorek
liang telinga.
7ntuk sementara, telinga kanan $angan dulu terkena air. Bila mandi telinga kanan ditutup
dengan kapas.
emberitahukan prosedur operasi secara umum dan prognosis dari tindakan operasi.
0emuan intra operasi?
4idapat granulasi pada liang telinga 2/) dalam
6tresia liang telinga 2/) dalam (terisi $aringan fibrous!
Jaringan granulasi melekat pada membran timpani
ukosa liang telinga baik
16
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
17/18
BAB I
PEBAHASAN
4iagnosis Otitis edia Supuratif %ronis didapatkan melalui hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik telinga yang dilakukan. 5ada anamnesis, tergambar $elas mengenai etiologi
dan per$alanan penyakit pasien. 6namnesis adanya keluhan penurunan pendengaran dan adanya
ri#ayat keluar cairan pada telinga kiri yang sering dan berulang se$ak ' tahun yang lalu
menun$ukkan tanda-tanda ter$adinya proses infeksi dan peradangan telah berlangsung kronis.
5emeriksaan fisik telinga mengonfirmasi adanya proses inflamasi akibat infeksi pada
telinga tengah. 0ampak adanya perforasi sentral membran timpani pada postero-inferior pars
tensa.
5ada dasarnya, prinsip terapi OS% tipe mukosa (tipe aman! ialah konser"atif atau
medikamentosa dan die"aluasi selama bulan. 8amun pada pasien ini, karena sekret pada liang
telinga masih aktif dan perforasi masih ada setelah diobserb"asi selama bulan, maka terapi
yang ideal yang dilakukan ialah timpanoplasti. Operasi ini bertu$uan untuk menghentikan infeksi
secara permanen, memperbaiki membrane timpani yang perforasi, mencegah ter$adinya
komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.
%ontrol setelah dilakukannya operasi tetap diperlukan untuk menilai adekuatnya hasil
tindakan operasi, khususnya kualitas pendengaran pasien dan gambaran membran timpani.
17
-
8/14/2019 Laporan Kasus Omsk THT 2
18/18
DA3TA PUSTAKA
2. %elompok studi otologi 5E9160%. Panduan Penatalaksanaan Baku Otitis Media
Supuratif Kronik (OMSK di !ndonesia. Jakarta, ei, **.
. Bro#ning G.G. "etiopatholog# of !nflammator# $onditions of the %&ternal and Middle %ar.
n? Scott-Bro#nFs Otolaryngology. & edition. @ol. ). Butter#orth-1einemann, 2:P )/)/2'.
). Korld 1ealth OrganiAation. Ihronic suppurati"e otitis media? Burden of !llness and
Management Options. Gene"a, S#itAerland, **3.
3. %adriyan, 1amsu. Seminar Otolog# Otitis Media Supurative Kronik (OMSK di 'TB.
ataram, *2.
'. 1elmi. Otitis edia Supuratif %ronis. 4alam? 1elmi. Otitis Media Supuratif Kronis. Balai
5enerbit D%-7, Jakarta, **'P '' :.
&. urakami C. Surgical "natom# and Patholog# for econstructive Middle %ar Surger# . n?
SuAuki J et al. 9econstructi"e Surgery of the iddle Ear. Else"ier, 6msterdam, 2, 22&.
:. Seeley, Stephens, 0ate. **3."natom# and Ph#siolog#) $h *+ The Special Senses ,th %d. 0he
cGra#Q1ill Iompanies, 8e# Cork
. Soepardi E6, skandar 18, editor. **2, Buku "-ar !lmu Kesehatan Telinga .idung
Tenggorok Kepala /eher %disi kelima. Jakarta? Balai penerbit D%7
. Ballenger J.J. 5enyakit 0elinga %ronis. 4alam? Ballenger J.J. Pen#akit Telinga) .idung)
Tenggorok) Kepala dan /eher. Edisi 2). Jilid dua. Binarupa 6ksara, Jakarta, 2:P ).
2*.Drootko 8.J. econstruction of the Middle %ar. n? Scott-Bro#nFs Otolaryngology. &thedition. @ol. ). Butter#orth-1einemann, 2:P)/22/2-.
22.Johnson G.4. Simple Mastoid Operation. n? Glasscock-Shambough Surgery of the Ear. 'th
edition. BI. 4ecker, 1amilton, Ontario, **)P3:.
18