laporan keempat

Upload: merli

Post on 05-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    1/23

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    2/23

    I.1 La a! Bela"a#$

    *okelat adalah se+utan untuk hasil olahan makanan atau minumandari +i,i kakao . *oke lat atau sering dikenal se+agai kokoa dihasilkan dari

    tum+uhan kakao atau dikenal dengan nama latin Theobroma cacao .

    *okelat atau cocoa diam+il dari +agian +i,i pohon kakao. Bi,i kakao

    adalah +agian dari +uah kakao yang peman-aatannya sudah sangat luas.

    Peman-aatan +i,i kakao tidak hanya ter+atas dalam industri pangan semata

    tetapi ,uga industri non pangan seperti industri o+at o+atan dan industri

    kosmetik. Bi,i kakao yang diperdagangkan dan dipergunakan untuk

    pem+uatan produk produk /oklat yang diperoleh dari +uah tanaman

    kakao. dapun di0esi-ikasi olahan kakao yaitu pulpa pasta +u+uk /oklat

    dan lemak /oklat. Dimana pada proses pem+uatan olahan kakao harus

    memperhatikan kualitas +i,i kakao yang akan diolah. Bi,i kakao yang akan

    diolah terle+ih dahulu dilakukan sortasi untuk mendapatkan mutu +i,i

    kakao yang +ermutu dan menghilangkan atau dipisahkan +i,i kakao yang

    tidak diinginkan selama proses pengolahan ( tma2inata dkk 199$)

    Bu+uk /okelat atau cocoa powder diperoleh melalui proses penghalusan

    +ungkil ( cocoa cake ) hasil pengempaan. 3ntuk memperoleh ukuran yang

    seragam setelah penghalusan perlu dilakukan pengayakan. Bu+uk /okelat

    relati- sulit dihaluskan di+andingkan +u+uk atau tepung dari +i,i +i,ian lain

    karena adanya kandungan lemak. Lemak yang tersisa di dalam +u+uk

    mudah meleleh aki+at panas gesekan pada saat dihaluskan sehingga

    menye+a+kan komponen alat penghalus +eker,a tidak optimal. Pada suhu

    yang le+ih rendah dari & 4* lemak men,adi tidak sta+il menye+a+kan

    +u+uk mudah menggumpal dan mem+entuk +ongkahan ( lump ). Mutu

    +u+uk kakao dapat dipertim+angkan +erdasarkan +e+erapa hal yaitu p5

    kandungan lemak kadar air ukuran partikel 2arna dan -la0or. Bu+uk

    kakao halus yang lolos ayakan merupakan produk yang siap ,ual. Produk

    +u+uk kakao terse+ut ,uga dapat di0ariasikan men,adi /oklat +u+uk manis

    dengan men/ampur +u+uk kakao susu gula dan +ahan lain se+agai

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kakaohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kakaohttp://id.wikipedia.org/wiki/Biji

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    3/23

    penyedap dengan proporsi tertentu sesuai selera konsumen (Mulato et al.

    #!!#).

    I.2 T%&%a#

    dapun tu,uan dari praktikum ini adalah diharapkan mahasis2a terampil

    melakukan pengolahan /oklat +u+uk pada +er+agai perlakuan.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Ta#a'a# Ka"a(

    Tanaman /oklat termasuk dalam genus Theobroma dengan nama latin

    Theobroma cacao. Dalam +ahasa 6unani Theo +erarti de2a sedangkan

    Broma +erarti makanan atau santapan. 7adi dengan kata lain Theobroma

    +erarti makanan para de2a. *oklat +erasal dari xocotil (+ahasa suku

    8te/) yang +erarti minuman pahit. 'uku 8te/ dan Maya di Meksiko

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    4/23

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    5/23

    kulit +uahnya tipis dan +er+intil +intil kasar dan lunak. Bi,i +uahnya

    +er+entuk +ulat telur dan +erukuran +esar dengan kotiledon +er2arna

    putih pada 2aktu +asah. 7enis /oklat ini +anyak di+utuhkan oleh

    pa+rik pa+rik untuk pem+uatan /oklat yang +ermutu tinggi.

    +. 7enis Forastero

    7enis ini +anyak diusahakan di +er+agai

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    6/23

    Bi,i kakao adalah +agian dari +uah kakao yang peman-aatannya sudah

    sangat luas. Peman-aatan +i,i kakao tidak hanya ter+atas dalam industri

    pangan semata tetapi ,uga industri non pangan seperti industri o+at o+atan

    dan industri kosmetik. Bi,i kakao yang diperdagangkan dan dipergunakan

    untuk pem+uatan produk produk /oklat diperoleh dari +uah tanaman

    kakao. Mutu yang dihasilkan dari +i,i kakao akan sangat menentukan

    penilaian dan pena2aran harga dari pihak pem+eli karena hal itu akan

    mempengaruhi dapat tidaknya /oklat yang dihasilkan digunakan oleh

    industri industri yang memproduksi makanan dan minuman yang

    +eraroma /oklat. Pengolahan +i,i yang kurang sempurna akan

    menye+a+kan +i,i kakao akan men,adi le+ih asam. Bi,i yang memiliki

    keasaman tinggi akan mengham+at dan merusak pem+entukan aroma serta

    menurunkan flavour spesi-ik kakao. pa+ila +i,i yang asam terse+ut

    langsung diolah men,adi +u+uk kakao maka rasa dan aroma yang khas dari

    kakao akan hilang sehingga produk kakao akan sulit diterima oleh

    konsumen (Badan gri+isnis Departemen Pertanian 199$).

    III. METODELOGI

    III.1 ,a" % -a# Te' a

    Praktikum Teknologi Bahan Penyegar tentang Pengolahan *oklat Bu+uk

    dilaksanakan pada hari 'enin #" pril #!1% Pukul 1".!! 1;.!! B. di

    la+oratorium Pengolahan 5asil Pertanian 7urusan Teknologi 5asil

    Pertanian akultas Pertanian 3ni0ersitas Lampung

    III.2 Ala -a# Baha#

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    7/23

    dapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kompor serok

    2a,an mortar ayakan /angkir sendok tim+angan

    dapun +ahan yang digunakan pada praktikum ini adalah +i,i /oklat

    kering

    III.+ Ca!a Ke!&a

    Disiapkan alat dan +ahan untuk proses pem+uatan +u+uk /oklat. Pertama

    +i,i kakao yang telah kering dilakukan sortasi terle+ih dahulu untuk

    memisahkan +i,i kakao yang tidak layak untuk dilakukan proses

    pengolahan. Bi,i kakao yang telah disortasi kemudian ditim+ang hingga

    se+anyak 1!! gram. Bi,i kakao se+anyak 1!! gram yang telah ditim+ang

    disangrai dengan perlakuan 2aktu yang +er+eda +eda untuk setiap

    kelompok yaitu kelompok 1 dan # selama 1" menit> kelompok & an

    selama #! menit> kelompok " % dan ; selama #" menit> dan kelompok

    $ 9 1! selama &! menit. 'elan,utnya +i,i kakao yang telah disangrai

    didinginkan terle+ih dahulu se+elum dilakukan pengelupasan kulit ari. 5al

    ini supaya mempermudah saat pengelupasan kulit ari. 'etelah itu +i,i

    kakao yang telah disangrai dihaluskan dengan mortar hingga diperoleh

    +u+uk /oklat yang halus. Pada proses penghalusan +i,i kakao dengan

    mortar maka mengaki+atkan keluarnya minyak /oklat. 'ehingga minyak

    dan +u+uk /oklat terpisah kemudian +u+uk /oklat dapat diu,i si-at

    organoleptinya mulai dari rasa aroma 2arna dan penerimaan keseluruhan.

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    8/23

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    IV.1 Da a Pe#$a'a a#

    dapun data yang diperoleh dari hasil praktikum adalah se+agai +erikut :

    Ta+el 1. Pengamatan Pengolahan *oklat Bu+uk

    Pe!la"%a#/'e#)

    Be!a A alKa"a( /$!a'

    Be!a Ka"a(Sa#$!a)/$!a'

    Be!a Ka"a(B% %" /$!a'

    Re#-e'e#/3

    1" 1!! 1&! 9& " 5alus ? &1 1!;Kasar ? & %1

    5alus ?&& #%Kasar ? % %&

    #! 1!! $% ;!" 5alus ? #% 99!Kasar ? &9 9 1

    5alus ?&1 1&Kasar ? % !;

    #" 1!! $# ;%! 5alus ? ## !#"Kasar ? !

    5alus ?#% %1Kasar ? "& ;!

    &! 1!! "# $% 9 % 5alus ? 1" 9Kasar ? "! "9$

    5alus ?1; ;;Kasar ? "$ 19

    Ta+el #. Pengu,ian *oklat Bu+uk Berdasarkan 'i-at @rganoleptik

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    9/23

    Pa#el)*

    La'aPe#4a#$!a)a#

    ,a!#a Ra*a A!('a Pe#e!)'aa#"e*el%!%ha#

    1 dan # 1" menit *oklatkayumanis

    Pahit sing 'ukaA+iasa

    & dan #! menit 5itamke/oklatan

    Khas/oklat

    Ter+akarAgosong 'ukaA+iasa

    " %dan ;

    #" menit 5itamke/oklatan

    Khas/oklat

    Khas /oklat 'ukaA+iasa

    $ 9

    dan 1!

    &! menit *oklat

    kayumanis

    Pahit Khas /oklat 'ukaA+iasa

    IV.2 Pe' aha*a#

    *oke lat atau sering dikenal se+agai cocoa dihasilkan dari tum+uhan kakao atau

    dikenal dengan nama latin Theobroma cacao . *okelat atau cocoa diam+il dari

    +agian +i,i pohon kakao. Bi,i kakao adalah +agian dari +uah kakao yang

    peman-aatannya sudah sangat luas. Peman-aatan +i,i kakao tidak hanya ter+atas

    dalam industri pangan semata tetapi ,uga industri non pangan seperti industri

    o+at o+atan dan industri kosmetik. Bi,i kakao yang diperdagangkan dan

    dipergunakan untuk pem+uatan produk produk /oklat yang diperoleh dari +uah

    tanaman kakao. Bi,i kakao yang akan diolah terle+ih dahulu dilakukan sortasi

    untuk mendapatkan mutu +i,i kakao yang +ermutu dan menghilangkan atau

    dipisahkan +i,i kakao yang tidak diinginkan selama proses pengolahan. Bi,i kakao

    mengandung +er+agai ma/am komponen kimia 8at gi8i dan senya2a +ioakti- di

    dalamnya (5aryadi dan 'upriyanto #!!1).

    *oklat +u+uk atau cocoa powder ter+uat dari +ungkil atau ampas +i,i /oklat yang

    telah dipisahkan lemak /oklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus

    sehingga ter+entuk tepung /oklat. Terdapat # ,enis /oklat +u+uk yaitu melalui

    proses natural ( non alkali#ed cocoa powder ) dan yang kedua melalui proses dut/h

    (alkali#ed cocoa powder ). $atural cocoa powder memiliki 2arna le+ih terang

    sedangkan %utch cocoa powder memiliki 2arna le+ih gelap. Ke+anyakan /oklat

    +u+uk yang di,ual dipasaran adalah ,enis natural cocoa powder . *oklat +u+uk

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    10/23

    natural di+uat dari +u+ur /oklat atau +alok /oklat pahit dengan menghilangkan

    se+agian +esar lemaknya hingga tinggal 1$ #& . *oklat ,enis ini +er+entuk

    tepung mengandung sedikit lemak dan rasanya pahit (Cogt et al . 199 ).

    Bu+uk /okelat atau cocoa powder diperoleh melalui proses penghalusan +ungkil

    (cocoa cake ) hasil pengempaan. 3ntuk memperoleh ukuran yang seragam setelah

    penghalusan perlu dilakukan pengayakan. Bu+uk /okelat relati- sulit dihaluskan

    di+andingkan +u+ukAtepung dari +i,i+i,ian lain karena adanya kandungan lemak.

    Lemak yang tersisa di dalam +u+uk mudah meleleh aki+at panas gesekan pada

    saat dihaluskan sehingga menye+a+kan komponen alat penghalus +eker,a tidak

    optimal. Pada suhu yang le+ih rendah dari & 4* lemak men,adi tidak sta+il

    menye+a+kan +u+uk mudah menggumpal dan mem+entuk +ongkahan ( lump )

    (Mulato et al. #!!#).

    Proses pengolahan kakao +u+uk diantaranya dimulai dari tahap pertama yaitu

    penyangraian Proses penyangraian merupakan salah satu proses yang

    menentukan kualitas dari kakao yang dihasilkan untuk diolah men,adi produk

    ,adi. Proses penyangraian memiliki +e+erapa tu,uan yaitu proses penyangraianyang +aik harus dapat mengem+angkan rasa aroma 2arna memudahkan

    pelepasan kulit dari +i,i mengurangi kadar air dan mengendorkan kulit sehingga

    dengan mudah dapat dipisahkan kulitnya pada proses pemisahan +i,i kulit.

    Peru+ahan pertama yang ter,adi pada proses penyangraian diantaranya adalah

    penurunan kadar air dan pengeringan +i,i kakao. Peru+ahan kedua adalah

    ter,adinya penghilangan rasa asam dengan menguapnya komponen asam

    organi/0olatile seperti asam asetat yang sangat dominan ter+entuk pada proses-ermentasi +i,i. 'elain itu komponen utama seperti tanin yang menye+a+akan rasa

    pahit sepat dapat teroksidasi selama proses penyangraian. 'edangkan untuk

    pengem+angan komponen rasa dapat diketahui dari aroma yang ter+entuk (Lee et

    al. #!!1)

    Kedua yaitu pemisahan kulit proses pemisahan kulit dilakukan karena hanya +i,i

    kakao (ni+) sa,a yang digunakan untuk proses pengoalahan selan,utnya. Kulit +i,i

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    11/23

    kakao tidak /o/ok untuk dikonsumsi oleh manusia karena memiliki kandungan

    selulosa yang /ukup tinggi yang dapat mengaki+atkan rasa pedih. Kulit +i,i ,uga

    dapat menye++akan kapasitas penghan/uran +i,i se/ara mekanis sangat rendah.

    Proses pemisahan ni+ dari +i,i dilakukan setelah +i,i disangrai dan mengalami

    proses tempering (Be/kett #!!!)..

    Ketiga pengempaan lemak kakao dikeluarkan dari inti +i,i dengan /ara dikempa

    kemudian kakao +u+uk akan terpisahkan dari lemak kakao. nti +i,i kakao yang

    masih panas dimasukkan kedalam alat kempa hidrolis dengan dinding silinder

    di+eri lu+ang lu+ang se+agai penyaring. *airan lemak akan keluar mele2ati

    lu+ang lu+ang terse+ut sedangkan +ungkil inti +i,i akan tertahan didalam silinder.

    endemen lemak yang di peroleh dari pengempaan antara lain dipengaruhi oleh

    suhu inti +i,i kadar air ukuran partikel inti +i,i kadar protein inti +i,i tekanan

    kempa dan 2aktu pengempaan. lemak kakao tetap padat meskipun sudah

    men/apai titik lelehnya & &"4* dengan temperin! . Lemak kakao mempunyai

    2arna putih kekuningan dan mempunyai +au khas /okelat.

    Be+erapa -aktor yang +erpengaruh se/ara signi-ikan terhadap kualitas kakao +u+uk yaitu +ahan +aku +i,i /oklat ( cocoa bean ) serta proses produksi untuk

    menghasilkan kakao +u+uk. Bahan +aku utama produk kakao adalah +i,i /okelat.

    Cocoa powder atau +u+uk /okelat adalah komponen padatan dari /airan /okelat

    yang telah dikurangi kandungan minyaknya melalui proses pressin! . Dalam

    pengolahan +u+uk /oklat adapun parameter yang diamati yaitu p5 fineness

    (kehalusan) kadar air dan mikro+iologi. @leh karena itu pada proses pengolahan

    +i,i kakao se+elum men,adi kakao +u+uk kita harus memperhatikan +e+erapa-aktor -aktor yang dapat mempengaruhi kualitas kakao +u+uk. Bi,i /okelat yang

    +erkualitas +agus adalah +i,i /okelat yang telah di-ermentasi terle+ih dahulu.

    Mikroorganisme natural yang +erperan pada proses -ermentasi +i,i /okelat adalah

    yeast +akteri asam laktat dan +akteri asam asetat. Produk kakao yang diolah dari

    +i,i kakao yang telah di-ermentasi memiliki aroma yang khas dan rasa yang le+ih

    kuat di+andingkan dengan +i,i /okelat non -ermentasi (Kus2artini #!11).

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    12/23

    Produk /oklat seperti kakako +u+uk yang +erkualitas tinggi diolah murni dari

    daging +i,i /oklatAni+ tanpa /ampuran kulit +i,i /oklat ( shell) perasa tam+ahan

    (essence ) ataupun 8at pe2arna. Kemudian pada proses pengolahan +i,i /oklat

    dengan /ampuran kulit +i,i +iasanya akan le+ih riskan untuk terkontaminasi

    mikroorganisme karena +iasanya kulit +i,i kering /oklat diproses dengan suhu

    tinggi dan 2aktu penyangraian yang kurang memadai sehingga mudah

    terkontaminasi mikroorganisme. 'elama proses produksi +i,i kakao men,adi

    produk /oklat +iasanya menggunakan mesin karena kemampuan mesin

    merupakan salah satu -aktor utama yang menentukan kualitas dari +u+uk /oklat.

    Bu+uk /oklat yang +erkualitas tinggi yaitu +u+uk /oklat yang memiliki standar

    kehalusan minimal 99 ;" . 'ehingga dalam hal ini mesin yang digunakan harus

    memiliki kemampuan yang +aik pada saat proses pengolahan dan tidak

    mengaki+atkan kandungan +ahan yang akan diolah men,adi +erkurang

    (Kus2artini #!11).

    dapun syarat mutu kakao +u+uk sesuai pada ta+el di+a2ah ini :

    Ta+el '< Kakao Bu+uk (&; ;:#!!9)

    Pa!a'e e! U&) Sa %a# S4a!a '% %

    Keadaan :a. Bau Khas kakao +e+as dari

    +au asing +. asa Khas kakao +e+as dari

    +au asing/. arna *okelat atau 2arna lain

    aki+at alkalisasiKehalusan (lolos ayakan mesh #!!)(+A+)

    min. 99 "

    Kulit (shell) dihitung dari alkali -reeni+ (+A+)

    maks. 1 ;"

    Kadar air (+A+) maks. " !Kadar lemak (+A+) min. 1! !Ce'a!a# l($a' 5

    a. Tim+al (P+) mgAkg maks. # ! +. Kadmium (*d) mgAkg maks. 1 !/. Timah ('n) mgAkg maks. !

    *emaran rsen ( s) mgAkg maks.1 !Ce'a!a# ')"!( a 5

    a. ngka Lempeng total koloniAg maks. " E 1! &

    +. Bakteri +entuk ke/il PMAg F&

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    13/23

    /. &scherchia coli per g negati- d. 'almonella per #" g negati- e. Kapang koloniAg maks. "!-. Khamir koloniAg maks. "!

    S%' e! : Departemen Pertanian #!!9.

    'elama penyangraian mem+utuhkan suhu dan 2aktu yang optimum atau sesuai.

    'uhu yang di+utuhkan selama penyangraian yaitu le+ih rendah antara 9" 11!4*.

    pa+ila suhu yang tinggi akan menye+a+kan rasa kakao men,adi pahit terutama

    pada lemak kakao yang dihasilkan. 'ementara suhu penyangraian yang le+ih

    rendah sesuai untuk pem+uatan produksi +u+uk kakao dan lemak kakao +eraroma

    lem+ut. *oklat +u+uk merupakan pengolahan pendahuluan untuk semua hasil

    olahan akhir kakao. Tu,uan penyangraian adalah mengem+angkan /ita rasa dan

    aroma khas /oklat menurunkan kadar air mematikan mikro+a

    menggelem+ungkan kulit +i,i hingga mudah dipisahkan dari ni+ dan mem+uat

    ni+ le+ih renyah sehingga memudahkan penghan/uran dan penghalusan. 3ntuk

    mengetahui kesempurnaan penyangraian penyangrai mengam+il /ontoh +i,i

    kemudian dipe/ahkan dan di/ium +aunya. 'elama proses setelah penyangraian

    +anyak ter,adi peru+ahan peru+ahan dalam +i,i kakao yang ditandai dengan

    kehilangan air dan komponen komponen 0olatil asam 0olatil 2arna men,adi

    le+ih gelap dan yang terpenting adalah kulit menggelem+ung sehingga le+ih

    memudahkan proses selan,utnya. 'elain itu selama penyangraian menye+a+kan

    2arna kotiledon men,adi /oklat tua rasa sepat +erkurang dan aroma khas /oklat

    men,adi ta,am. Penyangraian pada suhu rendah atau terlalu /epat akan

    menye+a+kan aroma tidak menghasilkan aroma khas /oklat.

    'etelah penyangraian +i,i /oklat (ni+) mengalami proses penggilingan

    (pelumatan). Proses ini dilakukan se/ara +ertingkat se+anyak # & tahap untuk

    memperoleh pasta /oklat ( cocoa li'uor atau cocoa mass ) dengan tingkat

    kehalusan tertentu. Bungkil +i,i hasil dari pengepressan (penum+ukan) dihaluskan

    dengan menggunakan alat penghalus (misalnya mortar) dan diayak untuk

    memperoleh ukuran partikel +u+uk yang seragam.. Proses penggilingan

    menye+a+kan dinding dinding sel daging +i,i pe/ah dan /airan lemak keluar dari

    dalam +i,i sehingga daging +i,i yang semula padat men,adi /airan kental yang

    dise+ut pasta kakao. Pasta kakao merupakan /ampuran lemak kakao yang

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    14/23

    +er+entuk /air dan partikel non lemak yang mempunyai +entuk padat. Keduanya

    dapat dipisahkan dengan alat kempa (mortar) di dalam silinder yang dilengkapi

    dengan saringan. Lemak yang tersisa di dalam +u+uk mudah meleleh aki+at panas

    gesekan pada saat dihaluskan. Lemak kakao /air akan menero+os saringan dan

    keluar dari dinding silinder. Lemak kakao memiliki si-at khas yakni +ersi-at

    plastis 2arna putih kekuningan dan mempunyai aroma khas /okelat. Kadar lemak

    didalam /oklat +u+uk +erkisar antara 1! G ## . Bu+uk /oklat dengan kadar

    lemak yang le+ih tinggi +iasanya memiliki 2arna yang le+ih gelap dan -la0or

    yang le+ih ringan. 3ntuk memperoleh /okelat +u+uk maka se+agian lemak

    /okelat (/o/oa +utter) yang ada di dalam pasta /okelat harus dikeluarkan. Proses

    pengeluaran lemak dilakukan dengan mengepres pasta menggunakan pengepres

    (hidraulik atau mekanis) pada tekanan !! G "!! +ar dan suhu 9! G 1!!H*.

    Praktikum kali ini menggunakan +i,i kakao se+anyak 1!! gram untuk setiap

    kelompok dengan perlakuan 2aktu penyangraian yang +er+eda +eda kelompok 1

    dan # selama 1" menit diperoleh hasil pada paktikum ini yaitu +erat kakao sangrai

    9& " g halus ? &1 1!; g dan kasar ? & %1 g. Kelompok & dan selama #!

    menit diperoleh hasil pada paktikum ini yaitu +erat kakao sangrai $% ;!" g halus

    ? #% 99! g dan kasar ? &9 9 1 g. Kelompok " % dan ; selama #" menit diperoleh

    hasil pada paktikum ini yaitu +erat kakao sangrai $# ;%! g halus ? ## !#" g dan

    kasar ? ! g. Kelompok $ 9 dan 1! selama &! menit diperoleh hasil pada

    paktikum ini yaitu +erat kakao sangrai $% 9 % g halus ? 1" 9 g dan kasar ?

    "! "9$ g. Persentase endemen diperoleh dengan per+andingan +erat kakao

    +u+uk terhadap +erat kakao sangrai dikali 1!! . Dari hasil analisis sidik ragam

    yang diperoleh dapat dilihat +ah2a perlakuan u,i +er+agai tingkatan suhu

    mem+erikan pengaruh +er+eda sangat nyata terhadap persentase rendemen pada

    +u+uk kakao hal ini ter,adi karena per+edaan yang terlihat dari setiap tingkatan

    suhu dan lama penyangraian yang menun,ukkan hasil yang +er+eda.

    Dari data diatas diperoleh nilai rendemen +erturut turut +u+uk kakao perlakuan 1

    dan adalah halus && #% dan kasar % %& untuk perlakuan # diperoleh hasil

    rendemen halus &1 1& dan % !; . Tingginya rendemen pada /oklat +u+uk

    perlakuan 1 di+andingkan dengan kopi +u+uk # dise+a+kan per+edaan ,umlah air

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    15/23

    yang diuapkan pada perlakuan # karena luas permukaan le+ih +esar maka le+ih

    +anyak air yang diuapkan oleh luas permukaan +ahan pada saat pengeringan.

    'elain itu tingginya rendemen yang dihasilkan dise+a+kan ,uga oleh -aktor

    kehilangan ( loss) pada saat pem+u+ukan sangat ke/il (5ayati dkk #!1#). dapun

    si-at organoleptik yang dihasilkan dari proses pengolahan kakao +u+uk yaitu

    perlakuan 1" menit menghasilkan 2arma /oklat kayu manis rasa pahit aroma

    asing. Perlakuan #! menit menghasilkan 2arna hitam ke/oklatan rasa khas

    aroma ter+akar. Perlakuan #" menit menghasilkan 2arna hitam ke/oklatan rasa

    khas /oklat aroma khas /oklat. Perlakuan &! menit menghasilkan 2arna /oklat

    kayu manis rasa pahit aroma khas /oklat. Perlakuan yang +er+eda +eda

    menye+a+kan si-at organoleptik dari masing masing sampel +er+eda. 'ehingga

    hasil yang diperoleh menye+a+kan mutu +u+uk kakao tidak sesuai kualitas yang

    dihasilkan.

    Berdasarkan ,urnal O )'a*) Me*)# Sa#$!a) T) e S)l)#-e! H(!)7(# al %# %"

    Pe#4a#$!a)a# B)&) Ka"a(88 pengendalian proses sangrai yang kurang +aik dapat

    menye+a+kan pasta /okelat yang dihasilkan akan memiliki /ita rasa hangus atau

    gosong ( burnt ). enomena terse+ut ter,adi karena energi panas yang +erle+ihan

    digunakan untuk proses pirolisis yang pada dasarnya merupakan reaksi

    dekomposisi senya2a hidrokar+on yang terkandung di dalam +i,i kakao. asa

    bitterness dise+a+kan oleh kandungan theo+romin dan antosianin pada kakao. Bi,i

    kakao yang tidak ter-ermentasikan dengan +aik akan memiliki kandungan

    theo+romin dan antosianin yang tinggi. asa astrin!ency dapat dise+a+kan oleh

    kandungan antosianin pada +i,i kakao. ntosianin se+agian terurai selama proses

    -ermentasi +erlangsung karena masuknya asam pada keping +i,i. asa acidity

    dise+a+kan oleh asam asetat dan asam laktat hasil -ermentasi. Dengan semakin

    te+al pulpa yang menempel pada permukaan +i,i maka potensi rasa acidity yang

    dihasilkan akan le+ih tinggi (7inap 199 )

    Berdasarkan literatur dengan ,udul Pe! a)"a# M% % B% %" Ka"a( Melal%)

    P!(*e* E"* !a"*) Le'a" Da# Al"al)*a*)9 salah satu /ara untuk mendapatkan

    2arna dan rasa +u+uk kakao yang le+ih +aik termasuk pada industri pengolahan

    kakao adalah melalui proses alkalisasi (Be/kett et al. 1999). 7umlah maksimum

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    16/23

    alkali yang dii8inkan adalah # " G & dari +erat +i,i. Penggunaan alkali kalium

    kar+onat natrium kar+onat natrium hidroksida dan kalium hidroksida harus

    di+atasi I " dan lamanya proses alkalisasi maksimum 1 ,am (Mini-ie 1999).

    Meskipun dapat memper+aiki 2arna dan rasa perlakuan alkalisasi dapat

    menim+ulkan ter,adinya reaksi penya+unan atau interesteri-ikasi pada lemak

    kakao. Penanganan yang hati hati perlu dilakukan agar proses alkalisasi dapat

    men/apai tu,uan yang diharapkan. Menurut Be/kett et al. (1999) alkalisasi dapat

    meningkatkan kualitas flavor terutama pada kakao. Kom+inasi pengepresan dan

    ekstraksi dengan pelarut organik +erhasil menurunkan kadar lemak sehingga

    sesuai dengan standar kualitas.

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    17/23

    V. KESIMPULAN

    dapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah se+agai +erikut :

    1. Lama pemanasan +erpengaruh terhadap si-at organoleptik +i,i kakao

    sangrai mulai dari 2arna aroma rasa dan rendemen.#. Peru+ahan 2arna +i,i kakao men,adi /oklat kayu manis kehitaman yang

    ter,adi selama proses penyangraian dise+a+kan adanya eaksi Maillard

    yang mengaki+atkan mun/ulnya senya2a +ergugus kar+onil (gugus reduksi)

    dan +ergugus amino.+. roma yang dihasilkan dari pengamatan yaitu menun,ukkan aroma khas

    /oklat pada perlakuan 2aktu 1" #" dan &! menit. 'edangkan pada perlakuan

    2aktu selama #! menit menghasilkan aroma ter+akar atau gosong.:. Diperoleh nilai rendemen +erturut turut +i,i kopi perlakuan 1 adalah halus

    && #% dan kasar % %& untuk perlakuan # diperoleh hasil rendemen

    halus &1 1& dan % !; . . Tingginya rendemen pada kopi +u+uk

    perlakuan 1 di+andingkan dengan kopi +u+uk # dise+a+kan per+edaan

    ,umlah air yang diuapkan pada perlakuan # karena luas permukaan le+ih

    +esar.;. Proses pengolahan +i,i kakao men,adi /oklat +u+uk sangat +ergantung

    pada proses penyangraian sehingga suhu dan 2aktu yang digunakan harus

    optimum atau sesuai standar. 'uhu yang di+utuhkan selama penyangraian

    yaitu le+ih rendah antara 9" 11!4*. pa+ila suhu yang tinggi akan

    menye+a+kan rasa kakao men,adi pahit terutama pada lemak kakao yang

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    18/23

    dihasilkan. 'ementara suhu penyangraian yang le+ih rendah sesuai untuk

    pem+uatan produksi +u+uk kakao dan lemak kakao +eraroma lem+ut.6. Penerimaan se/ara keseluruhan panelis atau pengu,i menyatakan respon

    yaitu suka terhadap ke empat sampel yang disa,ikan dengan perlakuanyang +er+eda.

    DAFTAR PUSTAKA

    tma2inata @. 199$. edoman Teknis en!u ian Cita *asa +opi . Balai

    Penelitian Perke+unan Bogor.

    *iptadi MJ

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    19/23

    'ari L #!!1. ,empela ari roses en!olahan +opi Bubu (Coffea canephora)

    lternatif %en!an ,en!!unakan uhu dan Tekanan *endah . akultas

    Teknologi Pertanian nstitut Pertanian Bogor. Bogor

    'etyani '. #!!#. Teknologi Pengolahan kopi. Buku ar 0urusan Teknolo!i 1asil

    ertanian. Fakultas ertanian . 3ni0ersitas Lampung. Bandar Lampung

    Carnam 5. . and 'utherland 7. P. 199 . Bevera!es (Technolo!y" Chemestry and

    ,icrobiolo!y) . *hapman and 5all London.

    inarno .= iratmad,a. 199&. Operasi en!erin!an ada en!olahan hasil

    ertanian . Mediatama 'arana Perkasa. 7akarta.

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    20/23

    LAMPIRAN

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    21/23

    A. Pe!h) %#$a#

    Berdasarkan data yang diperolah dari praktikum diatas maka diperolehnilai rendemen se+agai +erikut :

    umus : endemen ? Berat kakao +u+uk E 1!!Berat kakao sangrai

    Perlakuan (1" menit)

    endemen (halus)¿ 31,107

    93,532 x 100 = ¿ && #%

    endemen (kasar)¿ 43,614

    93,532 x 100 = ¿ % %&

    Perlakuan (#! menit)

    endemen (halus)¿ 26,990

    86,705 x 100 = ¿ &1 1&

    endemen (kasar)¿ 39,941

    86,705 x 100 = ¿ % !;

    Perlakuan (#" menit)

    endemen (halus)¿ 22,025

    82,760 x 100 = ¿ #% %1

    endemen (kasar)¿ 44,440

    82,760 x 100 = ¿ "& ;!

    Perlakuan (&! menit)

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    22/23

    endemen (halus)¿ 15,449

    86,946 x 100 = ¿ 1; ;;

    endemen (kasar)

    ¿ 50,598

    86,946

    x 100 = ¿

    "$ 19

    Bi,i kakao kering Bi,i kakao ditim+ang Bi,i kakao saat disangrai

    Bi,i kakao setelah disangrai Proses Penum+ukan Bi,i kakao setelah ditum+uk

  • 8/15/2019 Laporan Keempat

    23/23