laporan kinerja (lkj) - badan keuangan dan aset … · web viewberikut ini akan disajikan rumusan...

162
Laporan Kinerja (LKj) BKAD Tahun 2016 1.1 Latar Belakang Akhir tahun anggaran 2016 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul telah dilakukan penataan perangkat daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Berdasarkan peraturan daerah tersebut sebagai penyelenggaraan fungsi penunjang pemerintahan bidang keuangan adalah Badan Keuangan dan Aset Daerah. Oleh karena itu perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan penunjang pemerintahan bidang keuangan mengalami perubahan nomenklatur yang semula Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKAD) menjadi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Maka Laporan Kinerja Tahunan (LKj) sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan selama tahun 2016 sebagaimana telah diamanahkan Bupati Bantul disusun oleh perangkat daerah pelaksana fungsi tersebut sebagai salah satu etintas akuntabilitas kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Penyusunan LKj ini sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj ini sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan melalui pengukuran atas pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai wujud komitmen kepala BKAD terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan 1

Upload: vocong

Post on 05-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

1.1 Latar BelakangAkhir tahun anggaran 2016 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul telah dilakukan penataan perangkat daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Berdasarkan peraturan daerah tersebut sebagai penyelenggaraan fungsi penunjang pemerintahan bidang keuangan adalah Badan Keuangan dan Aset Daerah. Oleh karena itu perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan penunjang pemerintahan bidang keuangan mengalami perubahan nomenklatur yang semula Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKAD) menjadi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Maka Laporan Kinerja Tahunan (LKj) sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan selama tahun 2016 sebagaimana telah diamanahkan Bupati Bantul disusun oleh perangkat daerah pelaksana fungsi tersebut sebagai salah satu etintas akuntabilitas kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Penyusunan LKj ini sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj ini sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan melalui pengukuran atas pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai wujud komitmen kepala BKAD terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) dengan mencantum target kinerja dari Indikator Kinerja Utama (IKU) BKAD sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Selain itu LKj tahun 2016 juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai bagian dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah

1

Page 2: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. LKj BKAD tahun 2016 diharapkan dapat memberi informasi yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan evaluasi berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja BKAD pada penyelenggaraan fungsi penunjang pemerintahan bidang keuangan yang meliputi bidang pendapatan daerah, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

2. Menginformasikan atas pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen PK kepada pemberi mandat dalam hal ini adalah Bupati Bantul.

1.2 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama

Setelah dilakukan analisa tentang gambaran pelayanan, kajian atas hasil evaluasi pelaksanaan tugas, pokok dan tata kerja serta kajian atas pencapaian sasaran strategis BKAD pada fungsi penunjang pemerintahan bidang keuangan yang meliputi bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah terdapat beberapa isu penting dalam penyelenggaran tugas, pokok dan tatakerja. Perumusan isu-isu penting tersebut memiliki maksud untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra SKPD. Adapun isu penting terkait penyelenggaraan fungsi yang melekat pada DPPKAD adalah sebagai berikut:

1. Kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah masih rendah atau sebaliknya sumber pendapatan daerah Kabupaten Bantul masih banyak tergantung pada sumber pendapatan dari Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana Perimbangan;

2. Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah;

3. Rendahnya kapasitas fiskal;4. Porsi belanja pegawai terhadap belanja daerah masih tinggi;5. Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi dalam

pengelolaan keuangan daerah:6. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Bantul masih ditemukan penjelasan antara lain tentang pengelolaan aset daerah yaitu adanya selisih nilai aset hasil inventarisasi, aset tetap belum seluruhnya disajikan dengan informasi yang jelas dan lengkap. Hal tersebut mengindikasikan belum terwujudnya tata kelola aset daerah yang tertib administrasi dari perencanaan sampai dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah kurang akurat;

2

Page 3: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

7. Masih terdapat SKPD yang tidak konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan rencana yang telah dituangkan dalam DPA SKPD, sehingga penyerapan dana sebagian besar di akhir tahun anggaran.

Rekomendasi dan catatan strategis atas isu penting terkait penyelenggaraan tugas, pokok dan tatakerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah nomor 1) peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah atau sebaliknya berkurangnya ketregantungan pendapatan daerah Kabupaten Bantul terhadap pendapatan dari Pemerintah Pusat atau bersumber dari Dana Perimbangan, 2) betambahnya kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah dan 3) bertambahnya kapasitas fiskal daerah, staregi yang diambil yaitu optimalisasi pendapatan asli daerah terutama dari pendapatan pajak dan retribusi daerah. Optimalisasi pendapatan asli daerah dilaksanakan dengan yaitu sebagai berikut

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah. Langkah-langkah yang diambil dalam melaksanakan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah sebagai berikut:

a. Penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem perpajakan dan retribusi daerah;

b. Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi daerah;

c. Sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah;

d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaanpemungutan pendapatan daerah;

e. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar unit satuan kerja terkait; dan

f. Peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daerah.2. Sedang ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah

dilaksanakan memperkuat basis pajak dan retribusi daerah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Updating data basis pajak daerah serta optimalisasi pemanfaatan data perpajakan yang bersangkutan;

b. Pengkajian ataspotensi dari jenis retribusi baru dan potensi pajak daerah dilaksanakan dengan kerjasama pihak ke 3 (tiga);

c. Optimlisasi penyerapan pendapatan dari pajak daerah terutama dari PBB P2 dan BPHTB yang telah menjadi pajak daerah.

3. Meningkatkan pendapatan asli daerah bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan meningkatkan kontribusi pendapatan bagian laba

3

Page 4: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD melalui upaya pengelolaan BUMD secara efisien dan efektif yang dapat ditempuh dengan perbaikan manajemen, peningkatan profesionalisme BUMD, serta memperkuat permodalan melalui penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan daerah.

4. Terwujudnya tertib administrasi dalam tata kelola aset daerah dari perencanaan sampai dengan pemanfaatan aset daerah sehingga data barang milik daerah dapat disajikan dengan akurat agar menjadi bagian dalam mewujudkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam rangka meningkatkan keakuratan data barang milik daerah, strategi yang diambil optimalisasi pengelolaan barang milik daerah. Kebijakan yang diambil adalah inventarisasi, klarifikasi dan penataan barang milik daerah. Cara yang ditempuh untuk mendukung strategi dan kebijakan yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan komitmen kepala SKPD/Unit Kerja selaku pengguna barang/kuasa pengguna barang dalam mengelola barang daerah secara tertib administrasi sesuai aturan berlaku;

b. Meningkatkan pemahaman pengelola barang milik daerah SKPD/Unit Kerja tentang Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedure Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul melalui kegiatan forum komunikasi pengurus barang milik daerah;

c. Dipergunakan SIMDA BMD dalam pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan, dan akuntansi;

d. Melaksanakan klarifikasi dan inventarisasi barang milik daerah yang dipergunakan SKPD/Unit Kerja sebagai tindak lanjut atas temuan BPK RI terhadap Laporan Keuangan Daerah;

e. Meningkatkan pemahaman pengurus barang melalui bimbingan teknik dan pendampingan pengurus barang dalam pengelolaan barang daerah dari pencatatan aset daerah, barang yang berasal dari pengadaan, mutasi, hibah, penghapusan dan optimalisasi aset untuk peningkatan PAD serta optimalisasi aset bagi pengguna barang SKPD.

5. OPD diharapkan konsisten dalam melaksanakan kegiatan dengan rencana yang dalam DPA SKPD, sehingga penyerapan dana sebagian besar tidak terjadi di akhir tahun anggaran. Strategis yang dilaksanakan sebagai berikut:

4

Page 5: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

a. Meningkatkan displin anggaran bagi selurh SKPD agar kegitan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan alokasi dalam DPA/DPPA SKPD;

b. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh SKPD dalam rangka dilakukan evaluasi penyerapan atas anggaran belanja seluruh SKPDserta di anggaran belanja pada seluruh SKPD dapat dipertanggungjawaban sesuai dengan aturan yang berlaku; dan

c. Melaksanakan pelatihan kepada seluruh pengelola keuangan SKPD tentang implementasi SIMDA Keuangan Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah melalui kerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bantul.

1.3 Organisasi BKAD

Dengan diundangkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah pada tanggal 19 Juni 2016 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan penataan perangkat daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah dengan ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul pada tanggal 23 Deptember 2016. Dalam Peraturan Daerah tersebut pada Bab II pasal 3 huruf e nomor 3 disebutkan Badan Keuangan dan Aset Daerah Tipe A, melaksanakan usrusan penunjang keuangan. Sebagai penyelenggara urusan penunjang keuangan berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 129 Tahun 2016 tentang Kedudukan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul, BKAD mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan dengan fungsi yang diselenggarakan meliputi

1. penyusunan kebijakan teknis bidang pendapatan, keuangan dan aset;

2. pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang pendapatan, keuangan dan aset;

3. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang pendapatan, keuangan dan aset;

4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang bidang pendapatan, keuangan dan aset;

5. pelaksanaan fungsi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah;6. pelaksanaan fungsi Pejabat Penatausahaan Barang Milik Daerah;7. pelaksanaan fungsi Pembina Pengelola Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD);

5

Page 6: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

8. pelaksanaan kesekretariatan Badan Keuangan dan Aset Daerah; dan

9. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Sebelum ditetapkan dan diundangkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016, perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan penunjang keuangan memiliki sejarah pembentukan sebagai berikut:

1. Sebelum tahun 2007 sebagai penyelenggaran keuangan daerah oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul yang bertugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan fungsi pada bidang pengelolaan keuangan daerah;

2. Tahun 2007 telah dilaksanakan penataan perangkat daerah dengan ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan administrasi keuangan daerah dalam rangka memperkuat otonomi daerah yang meliputi aspek pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD). Ketugasan DPKAD sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 adalah melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. DPKAD dibentuk dengan menggabungkan 3 perangkat daerah yang memiliki tugas yang berbeda yaitu 1)Dinas Pendapatan Daerah melaksanakan tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah pada bidang pendapatan daerah, 2)Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul melaksanakan ketugasan membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan fungsi pada bidang pengelolaan keuangan daerah; dan 3)Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul melaksanakan ketugasan membantu Sekretaris Daerah dalam pengelolaan aset/kekayaan daerah.

3. Tahun 2011 telah dilaksanakan kembali penataan organisasi perangkat daerah dengan ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 tahun 2011 tentang Perubahan Ke-Tiga atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul tertanggal 29 Desember 2011. Berdasarkan Peraturan daerah tersebut organisasi perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan administrasi keuangan daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, potensi, dan kemampuan daerah untuk mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan di daerah, maka nomenklatur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset

6

Page 7: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Daerah (DPKAD)diubah atau diganti menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Ketugasan DPPKAD berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 tahun 2011 yaitu sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah memiliki ketugasan yaitu melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Diundangkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 maka organisasi perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan penunjang keuangan adalah BKAD yang memiliki fungsi sebagaimana tersebut diatas. BKAD dipimpin oleh Kepala yang memiliki fungsi sebagai:

1. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah;

2. Pembina Pengelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);3. Pejabat Penatausahaan Barang Milik Daerah; 4. Pengguna anggaran; dan5. pengguna barang daerah

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut diatas, BKAD memiliki 6 bidang hal tersebut sesuai dengan penjelasan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 antara lain disebutkan Badan Keuangan dan Aset Daerah yang menyelenggarakan fungsi penunjang Urusan Pemerintah bidang keuangan, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 89 Peraturan Pemerintah Nomor 18 tentang Perangkat Daerah ditambah 2 (dua) bidang lebih banyak dari ketentuan Tipe A. Tugas masing-masing bidang sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 129 Tahun 2016 yaitu

1. Bidang Pendaftaran dan Penetapan mempunyai melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan dukungan teknis bidang pendapatan daerah.

2. Bidang Penagihan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis kebijakan teknis dan pelaksanaan dukungan teknis penagihan pajak daerah dan pengelolaan piutang pajak daerah, pemrosesan permohonan keringanan/keberatan pajak daerah serta pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan pajak daerah dan pengendalian retribusi daerah.

3. Bidang Anggaran mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan dukungan teknis bidang anggaran.

4. Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan dukungan teknis bidang perbendaharaan

5. Bidang Akuntasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis bidang dan melaksanakan dukungan teknis bidang akuntansi

7

Page 8: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

6. Bidang Aset mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan dukungan teknis penatausahaan dan pengelolaan barang milik daerah.

Struktur organisasi BKAD sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 129 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul yaitu (lihat Gambar Struktur Organisasi BKAD)

Gambar 1.1Struktur Organisasi BKAD Kabupaten Bantul

1.4 Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Penyusunan Kiuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual;

8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8

Page 9: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

11.---------------------------------------------------------------------------------Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

16. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Daerah;

9

Page 10: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;

23. Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedure Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016;

26. Peraturan Bupati Bantul Nomor 96 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016;

27. Peraturan Bupati Bantul Nomor 82 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016;

28. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor 914/006/PPKD/2016;

29. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Nomor 914/080/DPPA/PPKD/2016.

10

Page 11: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

2.1 Rencana Strategis

BKAD dalam menyelenggarakan fungsi penunjang Urusan Pemerintah bidang keuangan dijiwai dengan semangat dan komitmen untuk melakukan pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset daerah di Pemerintah Kabupaten Bantul secara akuntabel, transparan, profesional dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan good and clean goverment. Berlandaskan atas semangat dan komitmen tersebut BKAD berupaya mewujudkan sebagai berikut:

1. Terlaksananya pengelolaan keuangan daerah berdasarkan azas secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat; dan

2. Terlaksananya pengelolaan barang milik daerah berdasarkan azas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai.

3. Optimalisasi pendapatan asli daerah menuju tingkat kemampuan keuangan daerah yang lebih baik yang tercermin meningkatnya persentase pendapatan asli daerah (PAD) terhadap pendapatan dan belanja daerah

Upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas BKAD telah menetapkan visi dan misi sebagai pedoman seluruh jajaran dalam melaksanakan tugas dan fungsi, serta tata kerja untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan seperti yang tertuang dalam Rencana Stratejik (Renstra) tahun 2016-2021. Visi, misi dan tujuan tersebut telah disesuaikan dengan indikator kinerja dari sasaran daerah yang menjadi tanggungjawab BKAD sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten

11

Page 12: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Bantul Tahun 2016-2021. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut terdapat 15 sasaran Pemerintah Kabupaten Bantul, BKAD ikut mendukung sasaran pertama yaitu “terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas” dari misi dan tujuan pertama dengan indikator sasaran “indeks tata kelola Pemerintahan (Indonesia Governance Index/IGI)” dan sasaran daerah ke-lima “terwujudnya perekonomian daerah yang berkualitas” dari misi dan tujuan ke-tiga dengan indikator kinerja “pertumbuhan ekonomi”. Sesuai dengan urusan yang ditangani bentuk dukungan BKAD atas sasaran daerah pertama berupa indikator kinerja (outcome) yaitu 1)opini pemeriksaan BPK atas LKPD Kabupaten tahun n-1, persentase PAD terhadap pendapatan daerah, dan persentase PAD terhadap belanja daerah. Sedang sasaran daerah ke-lima adalah berupa indikator kinerja percepatan belanja pemerintah.

Renstra BKAD tahun 2016-2021 memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, dan sasaran bagi pelaksanaan berbagai program dan kegiatan selama periode lima tahun yaitu tahun 2016 s/d 2021 yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan yang diselaraskan dan diarahkan kebijakan pembangunan khususnya pada fungsi penunjang keuangan daerah yang meliputi aspek pendapatan daerah, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan aset daerah yang disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan. Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

12

Menjadi institusi yang terpercaya dan handal

dalam tata kelola keuangan dan aset

Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang profesional,akuntabel,transparan dan taat pada aturan yang berlaku;

Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka

Mningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah berdasarkan SAP berbasis akrual;

Mewujudkan optimalisasi dan ketepatan waktu penyerapan belanja pemerintah

Terwujudnya akuntabilitas dan transparanasi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual;

Terwujudnya displin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas

Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka

Page 13: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Alat yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis yaitu dengan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU (key performance indikator) memiliki peran dalam merubah sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realitis. BKAD telah menetapkan empat IKU sebagai alat untuk mengukur terselenggaranya fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan melalui pencapaian sasaran 1) meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah yang transparan dan akuntabel, 2) terwujudnya disiplin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas, dan 3)meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Selain itu IKU juga dipergunakan mengukur keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran daerah pertama dan sasaran daerah yang ke-lima yang menjadi tanggungjawab BKAD sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Berikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1)

Tabel 2.1Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

Sasaran Indikator Kinerja Formula

Terwujudnya akuntabilitas dan transparanasi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual

Opini Pemeriksaan BPK atas LKPD Tahun n-1

Opini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun N-1 (1=WTP; 2=WDP; 3=Tidak Wajar dan 4=Tidak Menyatakan Pendapat)

Terwujudnya displin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas

Percepatan Penyerapan Belanja Pemerintah Daerah

Realisasi belanja daerah semester I dibagi alokasi belanja daerah semester I x 100%

Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

Jumlah realisasi PAD dibagi jumlah realisasi belanja daerah dikalikan seratus persen

Persentase PAD terhadap Belanja Daerah

Jumlah realisasi PAD dibagi jumlah realisasi belanja daerah dikalikan seratus persen

13

Page 14: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Capain atas Indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis pada kondisi awal (tahun 2016) atau tahun pertama dan target kondisi akhir dari periode dokumen Renstra tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.2)

Tabel 2.2Kondisi Awal dan Target Akhir Tahun dari IKU

Sasaran Indikator Kinerja Satuan

Kondisi

Awal (tahu

n 2015)

Target

Akhir (Tahu

n 2021)

Terwujudnya akuntabilitas dan transparanasi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual

Opini Pemeriksaan BPK atas LKPD Tahun n-1

WTP:1; WDP:2; Tidak Wajar:3;

Tidak menyatakan pendapat:4

1 1

Terwujudnya displin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas

Percepatan Penyerapan Belanja Pemerintah Daerah

% 55 75

Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

% 17 21

Persentase PAD terhadap Belanja Daerah

% 21 26

2.2 Penetapan Kinerja

Dokumen penetapan kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau kesepakatan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh perangkat daerah dalan waktu satu tahun. Dokumen PK merupakan komitmen kepala perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan penunjang pemerintahan bidang keuangan dalam hal ini adalah BKAD yang merepresentasikan tekad dan janji untuk pencapaian kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala DPPKAD/BKAD sebagai pihak pertama sebagai penerima amanah dengan Bupati Bantul sebagai pihak ke-dua selaku pemberi amanah yang telah ditandatangani oleh kedua pihak pada tanggal 29 Januari 2016.

14

Page 15: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 2.2Perjanjian Kinerja DPPKAD/BKAD Tahun 2016

Dalam dokumen PK tersebut memuat pernyataan penetapan kinerja aparatur, sasaran strategis, dan IKU berserta target kinerja yang ingin dicapai juga memuat anggaran belanja langsung yang dibutuhkan terlaksananya berbagai program sebagai upaya pencapaian sasaran strategis. Penyusunan dokumen PK tersebut berdasarkan pada indikator kinerja dari sasaran daerah yang terdapat pada RPJMD Kabupaten Bantul tahun 2016-2021, Renstra tahun 2016-2021, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2016. Penetapan Kinerja tahun 2016 merupakan tahun pertama dari periode Renstra BKAD sehingga capaian kinerja tahun 2016 tersebut mencerminkan capaian awal periode tahun 2016-2021. Penetapan Kinerja BKAD tahun 2016 sebagai berikut: (lihat Tabel 2.3)

Tabel 2.3Penetapan Kinerja (PK) BKAD Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Targ

et

Terwujudnya akuntabilitas dan transparanasi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual

Opini Pemeriksaan BPK atas LKPD Tahun n-1

WTP:1; WDP:2; Tidak Wajar:3;

Tidak menyatakan pendapat:4

1

Terwujudnya displin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas

Percepatan Penyerapan Belanja Pemerintah Daerah

% 55

Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka

Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

% 17,5

15

Page 16: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Persentase PAD terhadap Belanja Daerah

% 21

2.3 Program Untuk Pencapaian Sasaran

Pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dibutuhkan anggaran belanja langsung semula sebesar Rp6.979.829.975,00 setelah Perubahan APBD Kabupaten Bantul tahun 2016 bertambah sebesar Rp400.697.700,00 atau menjadi sebesar Rp7.380.527.675,00. Anggaran tersebut dibutuhkan oleh BKAD untuk mendanai terlaksananya program pokok/utama yang berjumlah tiga program dengan 65 kegiatan. Ke-tiga program tersebut adalah 1)program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, 2)program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota, dan 3)program pengelolaan barang daerah. Rincian program pokok/utama beserta pagu anggaran belanja langsung per sasaran strategis dan per indikator kinerja adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 2.4 dan Grafik 2.5)

Tabel 2.4Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis BKAD Tahun

2016No Indikator

Sasaran Program Jml. Keg.

Anggaran Belanja

Langsung

IOpini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

30 Rp 1.644.256.105

Program Pengelolaan Barang Daerah 11 Rp

694.848.700

Sasaran I 41 Rp 2.339.104.805

IIPersentase PAD terhadap pendapatan daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

10 Rp 3.129.289.350

Sasaran II 10 Rp 3.129.289.350

III Prosentase PAD terhadap Belanja

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

9 Rp 1.799.337.100

Sasaran III 9 Rp 1.799.337.100

IV

Percepatan penyerapan realisasi belanja pemerintah daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

6 Rp 105.555.420

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan 1 Rp

7.241.000

16

Page 17: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Kabupaten/Kota

Sasaran IV 7 Rp 112.796.420

Jumlah sasaran I, II, III, dan IV 67 Rp 7.380.527.675

Grafik 2.5 Anggaran Belanja Langsung per Indikator Kinerja Utama BKAD

Tahun 2016 (dalam jutaan Rupiah)

IKU I IKU II IKU III IKU IV

Rp2,339.10

Rp3,129.29

Rp1,799.34

Rp112.80

Sumber data : DPPA BKAD tahun 2016, diolah

Agenda penting dalam reformasi birokrasi yang sedang diselenggarakan oleh Pemerintah saat ini adalah perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. BKAD sebagai salah satu organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang mengemban amanah dari Bupati Bantul sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan untuk melaksanakan urusan penunjang pemerintahan bidang

17

Page 18: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

keuangan daerah meliputi tata kelola pada aspek pendapatan daerah, keuangan daerah, dan aset daerah berkewajiban mempertanggungjawabkan atas anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk terlaksananya berbagai program dan kegiatan sebagai upaya pencapaian target indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja tahun 2016 dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja. Sebagai landasan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan akuntabilitas kinerja memberi informasi tentang tingkat pencapaian target indikator dari masing-masing sasaran yang telah disepakati oleh Kepala BKAD selaku penerima amanah dengan Bupati Bantul sebagai pemberi amanah sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kinerja. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen PK dengan realisasi. Pengukuran atas capaian kinerja tersebut mempergunakan skala nilai peringkat kinerja sebagai berikut: (lihat Tabel 3.6)

Tabel 3.6 Skala Penilaian Realisasi Kinerja

NoInterval Nilai

Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode

1 ≥ 90,1 Sangat Baik2 75,1 ≤ 90 Tinggi3 65,1 ≤ 75 Sedang4 50,1 ≤ 65 Rendah5 ≤ 50 Sangat Rendah

3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016

Selama tahun 2016 terselenggaranya tugas, fungsi dan tatakerja pada fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan yang diamanahkan kepada BKAD oleh Bupati Bantul sebagaimana telah diperjanjikan dalam dokumen Penetapan Kinerja untuk mewujudkan target kinerja sebagai IKU BKAD. Capaian atas IKU adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.7 dan Bagan 3.8)

18

Page 19: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tabel 3.7 Capaian IKU BKAD Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Targe

tRealis

asi%

Capaian

Katagori

1 Opini Pemeriksaan BPK atas LKPD Tahun n-1

WTP:1; WDP:2; Tidak Wajar:3; Tidak menyatakan pendapat:4

1 1 100%

2Percepatan Penyerapan Belanja Pemerintah Daerah

% 55 48 87%

3Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

% 21 20,22 96%

4Persentase PAD terhadap Belanja Daerah

% 18 20 111%

Dari hasil pengukuran capaian atas ke-empat indikator kinerja utama tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa 75% atau sebanyak 3 indikator kinerja utama berupa opini BPK atas LKPD tahun n-1, persentase PAD terhadap pendapatan daerah, dan persentase PAD terhadap belanja daerah memiliki katagori Sangat Baik dengan persentase capaian sama atau diatas 96% dan 25% atau hanya satu indikator kinerja utama yaitu percepatan penyerapan belanja pemerintah daerah memiliki katagori capaian tinggi dengan persentase capaian sebesar 87%.

3.2 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Sasaran 1

19

Sasaran 1Terwujudnya akuntabilitas dan transparanasi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual;Sangat Baik; 3; 75%

Tinggi; 1; 25%

Bagan 3.8Pencapaian Indikator Kinerja

Utama BKAD Tahun 2016

Page 20: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Indikator kinerja dari sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas dan transparansi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual adalah opini BPK atas LKPD Kabupaten Bantul tahun n-1. LKPD merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul tahun n. Capaian atas indikator kinerja dari sasaran pertama yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.9)

Tabel 3.9 Target dan Realisasi Indikator Kinerja

Opini Pemeriksaan BPK atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun n-1

Indikator Formula

Capaian

Tahun

2015

Tahun 2016

Target

Realisasi

% Capaia

n

Opini Pemeriksaan BPK atas LKPD Tahun n-1

Opini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun N-1 (1=WTP; 2=WDP; 3=Tidak Wajar dan 4=Tidak Menyatakan Pendapat)

1 1 1 100%

Sumber data : BKAD, tahun 2017Perkembangan opini yang diterbitkan BPK selama periode tahun 2010 s/d tahun 2016 sebagai hasil pemeriksaan keuangan atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2009, LKPD Kabupaten Bantul tahun 2010, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2011, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2012, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2013, LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2014, dan LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015 disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.10)

Grafik 3.10 Perkembangan Opini BPK atas LKPD Pemerintah Kabupaten Bantul

Periode tahun 2010-2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

WDP WDP

WTP WTP WTP WTP

Sumber data : BKAD, tahun 2017

20

Opini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun n-1 (1=WTP; 2=WDP; 3=Tidak Wajar dan 4=Tidak Menyatakan Pendapat)

Page 21: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015 merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul 2015. Diundangkan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 maka pemerintah daerah seluruh Indonesia menerapkan akuntansi berbasis akrual, baik penerapan sistem akuntansi maupun penyajian laporan keuangannya. Proses penyusunan LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015 dimulai pada bulan Januari 2016 dengan menggabungkan laporan-laporan keuangan seluruh SKPD sebagai entitas akuntansi dan laporan keuangan PPKD dalam fungsi sebagai entitas akuntansi terdiri dari tujuh komponen laporan yaitu 1)Laporan Operasional (LO), 2)Neraca, 3)Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), 4)Laporan Arus Kas (LAK), 5)Laporan Realisasi Anggaran (LRA), 6)Laporan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), dan 7)Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan keuangan konsolidasi dilakukan oleh BKAD selaku PPKD yang mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul sebagai konsolidator. Laporan konsolidasi ini dibuat karena Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) dibangun dengan arsitektur pusat dan cabang (Home Office – Branch Office). BKAD selaku PPKD bertindak sebagai kantor pusat, sedangkan SKPD bertindak sebagai kantor cabang.Sesuai dengan amanat UU RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, BPK melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara dan keuangan daerah dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Dalam memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara dan keuangan daerah melalui proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah.Setelah selesai dilaksanakan pemeriksaan pendahuluan atas LKPD Kabupaten Bantul selama 40 (empatpuluh) hari, pada tanggal 30 Mei 2016 BPK Perwakilan Provinsi DIY menyerahkan LHP atas LKPD Kabupaten/Kota yang dihadiri oleh Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Kabupaten/Kota di wilayah provinsi DIY.

21

Page 22: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.3 Penyerahan LHP Kab/Kota di Prov. DIY

Diraihnya opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015 sebagai indikator kinerja dari sasaran 1 yaitu terwujudnya akuntabilitas tata kelola keuangan daerah berbasis akrual yang menggambarkan keberhasilan reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten Bantul khususnya dalam tata kelola keuangan daerah.

Gambar 3.4Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPD Kab. Bantul Tahun 2015

Selama tahun 2016 upaya yang telah dilakukan BKAD untuk mempersiapkan LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015/tahun 2016 agar dapat memenuhi kriteria kesesuaian dengan SAP, kecukupan pengungkapan, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dengan melaksanakan program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan program pengelolaan barang daerah. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh bidang Anggaran, bidang Akuntansi, dan Sekretariat BKAD. Kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah oleh Sekretariat bersifat fasilitasi. Sedang program pengelolaan barang daerah dilaksanakan oleh bidang Aset. Hasil (outcome) dari ke-dua program tersebut untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Bantul dalam meraih opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2015, dan sebagai persiapan untuk mempertahankan opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul tahun 2016 adalah sebagai berikut:

3.2.1 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja pada Aspek Penganggaran dan Pengendalian APBD (Bidang Anggaran)

22

Page 23: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Inti ketugasan Bidang Anggaran adalah membantu ketugasan kepala BKAD selaku kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku PPKD yaitu menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD. Bidang Anggaran juga memiliki ketugasan membantu terlaksananya wewenang PPKD dalam melaksanakan fungsi BUD yaitu menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD, mengesahkan DPA/DPPA SKPD, dan melakukan pengendalian pelaksanaan APBD. Selain itu bidang Anggaran sebagai salah satu Kuasa BUD bertugas menyiapkan anggaran kas dan menyiapkan SPD. Terselenggaranya ketugasan tersebut, bidang Anggaran telah melaksanakan 11 kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang memiliki 4 indikator kinerja sebagai hasil/outcome dari program tersebut. Capaian atas indikator kinerja tersebut yaitu: (lihat Tabel 3.11)

Tabel 3.11 Capaian Hasil (Outcome) Aspek Penganggaran dan Pengendalian APBD

Tahun 2016

Indikator FormulaTahun 2016

Target

Realisasi

% Capaia

n

Ketepatan waktu penyusunan RAPBD/RPABD Kabupaten Bantul

Tgl ditandangani persetujuan bersama antara Bupati dan pimpinan DPRD ttg raperda APBD dibanding dgn waktu persetujuan antara Bupati dan pimpinan DPRD tentang raperda APBD yg diatur dalam peraturan perundang-undangan (1=Tepat Waktu dan 0=Tidak Tepat Waktu)

1 1 100%

Tgl ditandangani persetujuan bersama antara Bupati dan pimpinan DPRD ttg raperda APBD dibanding dgn waktu persetujuan antara Bupati dan pimpinan DPRD tentang raperda APBD yg diatur dalam peraturan perundang-undangan (1=Tepat Waktu dan 0=Tidak Tepat Waktu)

1 1 100%

Perumusan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD

Jumlah Peraturan Bupati Bantul tentang kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD yang ditetapkan dalam tahun n

2 3 150%

Berkurangnya jumlah permohonan revisi DPA dan melebihi standar

Jml revisi DPA/melebihi standar harga barang & jasa tahun n-1 dikurangi jml revisi DPA/melebihi standar harga barang & jasa tahun dikalikan 100%

5 5 100%

Capaian atas ke-4 indikator tersebut menunjukkan katagori sangat baik dengan persentase capaian sama atau diatas 100%. Berikut ini disampaikan penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja (hasil) dari sisi penganggaran yaitu:1. Ketepatan waktu penyusunan RAPBD/RPAPBD

Penyusunan rancangan APBD Kabupaten Bantul tahun 2017 telah dilaksanakan dengan tepat waktu sesuai

23

Page 24: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

aturan yang berlaku atau capaian atas indikator ini sebesar 100% yang terukur dengan sebagai berikut:

Ketepatan waktu penyusunan rancangan

perubahan APBD tahun 2016Penyusunan rancangan perubahan APBD Kabupaten Bantul tahun 2016 telah dilaksanakan dengan tepat waktu sesuai aturan yang berlaku atau capaian atas indikator ini sebesar 100% yang terukur dengan sebagai berikut:

2. Perumusan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBDPeraturan Bupati Bantul tentang kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD yang ditetapkan dalam tahun 2016 sebanyak 3 yaitu

Peraturan Bupati Bantul Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2015 tentang Standardisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul;

Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2016 tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul; dan

Peraturan Bupati Bantul Nomor 102 Tahun 2016 tentang Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017

Tahun 2016 ditargetkan sebanyak dua peraturan bupati tentang kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD yang ditetapkan. Sehingga capaian indikator ini sebesar 150%.

3. Berkurangnya jumlah permohonan revisi DPA dan melebihi standar

24

Tepat WaktuPersetujuan bersama antara Bupati dan Pimpinan DPRD tentang Raperda APBD tahun 2017 ditandatangani pada tanggal 30 November 2016Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 mengatur pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutanTepat WaktuPersetujuan bersama antara Bupati dan Pimpinan DPRD tentang Raperda APBD tahun 2017 ditandatangani pada tanggal 27 September 2016Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 mengatur pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan

Page 25: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Persentase berkurangnya surat ijin revisi DPA dan melebihi standar satuan harga barang dan jasa ditargetkan sebesar 5% tercapai 5% maka persentase capaian sebesar 100%. Tahun 2016 telah diterbitkan 93 surat ijin melebihi standar harga barang dan jasa, surat ijin perubahan alokasi DPA dan surat ijin penggunaan dana sisa lelang. Sedang tahun 2015 diterbitkan 98 surat ijin melebihi standar harga barang dan jasa, surat ijin perubahan alokasi DPA dan surat ijin penggunaan dana sisa lelang. Sehingga tahun 2016 menunjukkan penurunan surat ijin yang diterbitkan sebanyak 5 surat ijin atau berkurang 5%. Surat ijin melebihi standar harga barang dan jasa, surat ijin perubahan alokasi DPA dan surat ijin penggunaan dana sisa lelang yang diterbitkan selama periode tahun 2015 dan tahun 2016 disajikan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.12)

Tabel 3.12 Penerbitan surat ijin melebihi standar harga barang dan

jasa, surat ijin perubahan alokasi DPA dan surat ijin penggunaan

dana sisa lelang tahun 2015 dan tahun 2016

No Uraian Jumlah Surat Ijin

Tahun 2016 Tahun 2015

1 Revisi Belanja Langsung (DPA) 57 66

2 Revisi Alokasi Triwulanan 83 Revisi Belanja Tidak

Langsung 34 Revisi Ijin Melebihi SHBJ 21 255 Ijin Penggunaan Dana Sisa

Lelang 4 7

Jumlah 93 98Sumber data : Bidang Anggaran, BKAD Tahun 2017

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh bidang Anggaran melalui program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah sehingga target dari hasil program tersebut dapat tercapai sebagaimana telah dibahas diatas yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunan Analisa Standar Belanja (ASB)Dokumen ASB berguna sebagai pedoman dalam menyusun anggaran sehingga SKPD mempunyai kepastian dan aturan berkaitan dengan jenis belanja dan jumlah (besaran) rupiah yang diperkenankan untuk tiap-tiap kegiatan. Manfaat lain dari ASB yaitu pengendalian anggaran untuk menjamin

25

Page 26: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

anggaran belanja yang ditetapkan merupakan anggaran belanja yang efisien dan ekonomis. Tahun 2016 tersusun enam Standar Belanja Umum (SBU) yaitu SBU kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, SBU workshop-rapat kerja, SBU bimbingan teknis untuk masyarakat (pelajar/mahasiswa/masyarakat), SBU kegiatan bimbingan teknis untuk PNS, petugas atau yang disetarakan, SBU penilaian angka kredit, dan SBU penerapan standart pelayanan minimal (SPM) . Ke-enam SBU tersebut diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 93 Tahun 2016 tentang Analisa Standar Belanja Pemerintah Kabupaten Bantul. Peraturan Bupati Bantul tersebut menjadi pedoman SKPD dalam menentukan standar penilaian kewajaran belanja atas anggaran belanja yang diajukan untuk melaksanakan kegiatan dalam satu tahun anggaran. Sehingga kegiatan yang diusulkan SKPD merupakan usulan yang paling ekonomis, efisien, dan efektif.

Gambar 3.5 Rapat Koordinasi

Penyusunan ASB

2. Penyusunan Standar Satuan HargaSebagai salah satu pedoman SKPD dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam APBD Kabupaten Bantul tahun anggaran 2017 secara tertib administrasi diperlukan adanya peraturan Bupati Bantul yang mengatur standarisasi harga barang dan jasa Pemerintah Kabupaten Bantul. Rancangan peraturan tersebut disusun oleh tim penyusun standarisasi harga barang dan jasa Kabupaten Bantul tahun 2016, serta telah ditetapkan rancangan peraturan tersebut menjadi Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2016 tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul ditetapkan pada tanggal 29 Desember 2016 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017. Kegiatan ini juga telah menggandakan Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2016 dalam bentuk buku sebanyak 320 buku yang didistribusikan ke seluruh SKPD dan Pemerintah Desa se-Kabupaten Bantul.

26

Page 27: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.6Buku Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2016

Tim Standarisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan evaluasi atas standar yang mengatur biaya perjalanan dinas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bantul nomor 94 tahun 2015 sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka telah dilakukan perubahan atas peraturan bupati tersebut dengan ditetapkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2015 tentang Standardisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul pada tanggal 12 Agustus 2016. Ketentuan tentang biaya perjalanan dinas yang diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 62 Tahun 2016 meliputi sebagai berikut:

Uang harian Perjalanan Dinas Dalam Daerah untuk wilayah Jakarta, Banten, Jabar, Jatim dan Luar Jawa, wilayah Jawa Tengah dan perjalanan dinas kurang dari 8 jam di wilayah DIY; dan

Uang representasi.

Berlakunya Peraturan Bupati Bantul Nomor 62 Tahun 2016 pada tanggal diundangkan maka biaya perjalanan dinas yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan dengan memperhatikan prinsip selektif, ketersediaan anggaran dan kesesuian pencapaian kinerja SKPD, efisiensi dan akuntabilitas sesuai dengan aturan pelaksanaan perjalanan dinas luar daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul tersebut.

27

Page 28: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.7Peraturan Bupati Bantul Nomor 62 Tahun 2016

Tahun 2016 kegiatan ini juga telah melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu dengan penyedia jasa konsultansi Kantor Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun (KJPP MBPRU) untuk melaksanakan riset studi penetapan besaran rupiah tunjangan perumahan bagi pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bantul. Riset ini dilaksanakan sebagai acuan penetapan Peraturan Bupati Bantul tentang Tunjangan Perumahan bagi Pimpinan dan anggota DPRD sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Peeraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBDRancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017 disusun dan dikoordinator oleh BKAD selaku PPKD. Tujuan dari penyusunan APBD Kabupaten Bantul yaitu sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat selama periode tahun 2017. Dasar hukum penyusunan APBD Tahun 2017 adalah Peraturan Menteri Dalam Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017.

28

Page 29: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Kegiatan ini telah menyusun rancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017, serta telah dilaksanakan pembahasan-pembahasan dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan penandatangan Surat Persetujuan Bersama pada tanggal 30 November tahun 2016. Tanggal ditandatangani surat persetujuan sesuai dengan ketentuan tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD tahun 2017 sebagaimana diatur dalam Menteri Dalam Nomor 31 Tahun 2016. Setelah rancangan peraturan daerah tersebut dievaluasi oleh Gubernur Provinsi DIY dan dilakukan penyempurnaan atas rancangan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2016 sesuai hasil evaluasi, maka pada tanggal 29 Desember 2016 rancangan peraturan daerah tersebut ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017. Kegiatan ini telah menggandakan Raperda tentang APBD tahun 2017 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2016 tentang APBD Tahun Anggaran 2017 dalam bentuk buku sebanyak 150 buku.

4. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBDRancangan peraturan KDH tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 disusun oleh BKAD selaku PPKD. Proses penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran APBD Tahun 2017 sama dengan proses penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD tahun 2017. Seperti halnya rancangan peraturan daerah tentang APBD, rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran APBD tahun 2017 sebelum ditetapkan menjadi peraturan KDH juga dilakukan evaluasi oleh Gubernur Provinsi DIY. Tujuan dilakukan evaluasi ini adalah tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan dan kebijakan nasional, keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur, serta untuk meneliti sejauh mana APBD tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah lainnya. Setelah dilakukan pembenahan rancangan peraturan bupati ini sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur Provinsi DIY, pada tanggal 29 Desember 2016 ditetapkan rancangan tersebut menjadi Peraturan Bupati Bantul Nomor 155 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja

29

Page 30: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Daerah (APBD) Kabupaten Bantul Tahun 2017. Peraturan bupati tersebut sebagai landasan operasional SKPD dalam melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan pada tahun 2017,

5.Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBDPenyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun 2016 disusun oleh BKAD dalam pelaksanaan ketugasan sebagai PPKD bersama TAPD, sebagai upaya Pemerintah kabupaten Bantul menyesuaikan rencana keuangannya dengan perkembangan yang terjadi, perkembangan dimaksud bisa berimplikasi pada meningkatnya anggaran penerimaan maupun pengeluaran, atau sebaliknya juga untuk mengakomodasi pergeseran-pergeseran dalam satu SKPD. Landasan hukum penyusunan rancangan peraturan daerah ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016. Rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun 2016 disusun berdasarkan kesepakatan bersama antara Bupati Bantul dan DPRD Kabupaten Bantul atas Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Rancangan Plafon Proritas Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan. Rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun 2016 disampaikan ke DPRD untuk dilakukan pembahasan dan disepakati bersama yang dituangkan dalam nota kesepakatan antara Bupati Bantul dan pimpinan DPRD pada tanggal 27 September 2016.

Gambar 3.8Rapat Koordinasi Persiapan Penyusunan Perubahan APBD

Rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD Kabupaten Bantul tahun 2016 dievaluasi oleh Gubernur Provinsi DIY dan dilakukan penyempurnaan atas rancangan peraturan daerah tersebut sesuai dengan hasil evaluasi Gubernur Provinsi DIY. Pada tanggal 26 Oktober 2016 rancangan peraturan daerah tersebut ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13

30

Page 31: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016. Kegiatan ini telah melaksanakan penggandaan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2016 dalam bentuk buku sebanyak 35 buku.

6. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBDSebagai tindak lanjut atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul tentang Perubahan APBD maka disusun rancangan peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD yang ditetapkan menjadi Peraturan Bupati sebagai landasan operasional pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mengalami perubahan. Kegiatan penyusunan rancangan ini dilaksanakan oleh BKAD selaku PPKD. Kegiatan ini telah menyusun rancangan peraturan bupati mengenai penjabaran perubahan APBD tahun anggaran 2016 dengan menggunakan aplikasi Simda keuangan daerah serta ditetapkan menjadi Peraturan Bupati Bantul Nomor 82 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016. Peraturan Bupati tersebut dicetak dan digandakan dalam bentuk buku sebanyak 50 eksemplar dan telah didistribusikan ke seluruh SKPD sebagai landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengalami perubahan.

7. Pencermatan dan Penerbitan DPA SKPDKegiatan ini telah melaksanakan pencermatan dan penerbitan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) yang telah disusun oleh seluruh kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran dengan mempergunakan aplikasi Simda Keuangan Daerah dengan meng-entry anggaran kas atas pendapatan yang akan dicapai setiap triwulan bagi SKPD penghasil dan meng-entry belanja tidak langsung maupun belanja langsung oleh seluruh SKPD setiap triwulan. Rancangan DPA/DPPA tersebut diverifikasi TAPD, dan dilaksanakan pencermatan DPA/DPPA SKPD oleh tim Pencermatan DPA/DPPA Kabupaten Bantul. DPA/DPPA SKPD yang telah dicermati dan diverifikasi disahkan oleh Kepala BKAD selaku PPKD dalam melaksanakan fungsinya sebagai BUD dengan persetujuan Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul sebagai koordinator pengelolaan keuangan daerah. Tahun 2016 telah diterbitkan DPA/DPPA SKPD sebanyak 63 DPA dan 63 DPPA SKPD dibuat rangkap dua dan digandakan sebanyak

31

Page 32: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

tujuh, tembusan DPA/DPPA SKPD disampaikan kepada kepala SKPD selaku pengguna anggaran sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan, arsip BKAD, Inspektorat, Badan Pemeriksa Keuangan, Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Bappeda, Bidang Akuntansi, Bidang Perbendaharaan dan Bidang Aset.

8. Penyusunan Anggaran KasKegiatan penyusunan anggaran kas dilaksanakan oleh BKAD dalam melaksanakan salah satu ketugasan Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD). Anggaran kas ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai perkiraan arus kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang telah disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar. Kegiatan ini telah menyusun dua buku anggaran kas yaitu buku anggaran kas berdasarkan APBD tahun 2016 dan buku anggaran kas berdasarkan Perubahan APBD tahun 2016, masing-masing buku anggaran kas digandakan sebanyak 25 eksemplar.

9. Penerbitan SPDManajemen kas berdasarkan anggaran kas Pemerintah Kabupaten Bantul tahun anggaran 2016 yang telah ditetapkan ddipergunakan sebagai dasar penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dokumen SPD disiapkan dan diterbitkan oleh Kuasa BUD dan ditandatangani oleh Kepala BKAD selaku PPKD. Selama tahun 2016 telah diterbitkan 386 SPD dengan jumlah dana yang disediakan sebesar Rp2.385.322.406.918,41 untuk 59 SKPD dan PPKD (lihat Tabel 3.13).

Tabel 3.13Penerbitan SPD Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2016

No UraianJumlah

SPD Rupiah

1 Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) 156

Rp 1.225.249.824.78

2,00

2 Belanja Tidak Langsung Non Belanja Pegawai

164 Rp 272.114.934.325,

32

Page 33: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

51

3 Belanja Langsung 237 Rp

861.202.647.810,90

4 Pembiayaan Daerah 74 Rp

26.755.000.000,00

Jumlah 652 Rp

2.385.322.406.918,41

Sumber data : Bidang Anggaran BKAD, 2017

10. Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan APBDPenyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD ini merupakan ketugasan DPPKAD sebagai PPKD dalam melaksanakan fungsi bendahara umum daerah. Pada tahun 2016 melalui kegiatan ini telah disusun rancangan peraturan bupati tentang kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD tahun anggaran 2017 dan telah ditetapkan pada tanggal 29 Desember 2016 rancangan peraturan bupati tersebut menjadi Peraturan Bupati Bantul Nomor 102 Tahun 2016 tentang Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017 yang mengatur dan menjadi acuan seluruh SKPD dalam melaksanakan berbagai kegiatan seperti yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017 dengan berdaya guna dan berhasil guna. Melalui kegiatan ini juga telah dicetak Peraturan Bupati Bantul Nomor 102 Tahun 2015 dalam bentuk buku sebanyak 260 buku untuk didistribusikan ke seluruh SKPD dan Pemerintah Desa se Kabupaten Bantul.

11. Pengendalian Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan DaerahPengendalian pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai salah satu pelaksanaan kewenangan PPKD selaku BUD untuk melakukan pengendalian atas pelaksanaan APBD sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan seluruh

33

Page 34: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

SKPD dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan ini telah memfasilitasi dengan memberi telaah bagi SKPD atau unit kerja dalam melaksanakan kegiatan memerlukan suatu kebijakan dikarenakan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, misalnya Peraturan Bupati Bantul Nomor 94 Tahun 2015 tentang Standarisasi Harga Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2016 dan kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan anggaran yang dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Kegiatan ini telah melakukan pencermatan dan pengkajian terhadap surat permohonan ijin melebihi standar, surat permohonan ijin melakukan revisi DPA maupun DPPA, dan surat permohonan penggunaan dana sisa lelang sebanyak 93 surat permohonan. Dari kajian yang telah dilakukan telah diterbitkan surat ijin sebanyak 93 surat melebihi standar harga barang dan jasa, surat ijin perubahan alokasi DPA dan surat ijin penggunaan dana sisa lelang. Adapun rincian surat permohonan pengajuan revisi sebagai berikut: (lihat Tabel 3.14)

Tabel 3.14 Jumlah Dokumen Pengajuan Revisi

Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2016

No Uraian Jumlah

1 Revisi Belanja Langsung (DPA) 57

2 Revisi Alokasi Triwulanan 83 Revisi Belanja Tidak

Langsung 34 Revisi Ijin Melebihi SHBJ 215 Ijin Penggunaan Dana

Sisa Lelang 4Jumlah 93

Sumber data : Bidang Anggaran BKAD, 2017

3.2.2 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja pada Aspek Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah (Bidang Akuntansi)

34

Page 35: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Pokok dari ketugasan bidang Akuntansi adalah membantu ketugasan kepala BKAD selaku kepala SKPKD selaku PPKD yaitu menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; membantu melaksanakan fungsi BUD yang berwenang memberi petunjuk teknis sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah, melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah, dan menyajikan informasi keuangan daerah; dan sebagai kuasa BUD bertugas yaitu memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk. Terlaksananya ketugasan tersebut bidang Akuntansi melaksanakan program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang memiliki dua indikator kinerja sebagai hasil/outcome dari program tersebut. Capaian atas indikator kinerja tersebut yaitu: (lihat Tabel 3.15)

Tabel 3.15 Capaian Hasil (Outcome) Bidang Akuntansi BKAD Tahun 2016

Indikator FormulaTahun 2016

Target

Realisasi

% Capaian

Ketepatan waktu Laporan Pertanggungjawaban tentang Pelaksanaan APBD ditetapkan

Waktu penyampaian raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD dibanding dengan waktu penyampaian raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang diatur dalam peraturan (1=Tepat Waktu dan 0=Tidak Tepat Waktu)

1 1 100%

Persentase penerapan akrual basis oleh SKPD dengan benar

(Jumlah SKPD yang menerapkan berbasis akrual dibagi dengan jumlah SKPD) dikalikan 100%

60 60 100%

Capaian atas ke-2 indikator tersebut menunjukkan katagori sangat baik dengan persentase capaian sebesar 100%. Berikut ini disampaikan penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja (hasil) dari sisi penganggaran yaitu:

1. Ketepatan waktu laporan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan APBD ditetapkan

35

Page 36: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bagian Ketiga pasal 298 ayat (1) disebutkan Kepala Daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 dan rancangan peraturan bupati tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 telah disampaikan kepada DPRD pada tanggal 3 Juni 2016. Maka penyampaian rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 ke DPRD sudah sesuai dengan aturan.

2. Persentase penerapan akrual basis oleh SKPD dengan benar Angka persentase penerapan SAP berbasis akrual oleh SKPD dengan benar ditargetkan sebesar 60% berarti dari 59 SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul ditargetkan sebanyak 35 OPD telah menerapkan SAP berbasis akrual dengan benar. Capaian atas penerapan SAP berbasis akrual dengan benar adalah sebanyak 35 OPD dari 59 OPD maka angka persentase capaian indikator kinerja ini sebesar 100%.

Kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang telah dilaksanakan oleh bidang Akuntansi sehingga target dari hasil program tersebut dapat tercapai sebagaimana telah dibahas diatas yaitu sebagai berikut:

1) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

36

Tepat WaktuRancangan perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2016 disampaikan kepada DPRD pada tanggal 3 Juni 2016Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bagian Ketiga pasal 298 ayat (1) disebutkan Kepala Daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir

Page 37: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Bantul tahun anggaran 2015, telah disusun rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015. Rancangan peraturan daerah tersebut telah disampaikan oleh Bupati Bantul kepada DPRD yang memuat laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, serta dilampiri dengan laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK dan ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerah/perusahaan daerah pada enam bulan setelah tahun anggaran berakhir (bulan Juni 2016). Rancangan peraturan daerah tersebut juga telah dilakukan pembahasan untuk mendapat persetujuan bersama dengan DPRD serta dievaluasi oleh Gubernur DIY. Gubernur menetapkan pernyataan hasil evaluasi atas rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015, serta oleh Bupati Bantul rancangan tersebut ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06 Tahun 2016 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 pada tanggal 3 Agustus 2016. Kegiatan ini telah menggandakan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06 tahun 2016 dalam bentuk buku sebanyak masing-masing 75 eksemplar untuk buku 1 dan buku 2.

Gambar 3.9Buku Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06 Tahun 2016

Kegiatan ini juga telah menyampaikan informasi keuangan daerah (IKD) ke Kementrian Keuangan sebagai penyelenggara SIKD (Sistem Informasi Keuangan Daerah) secara nasional berupa Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2015 yang terdiri dari realisasi APBD tahun 2016 Neraca, laporan perubahan ekuitas (LPE), laporan saldo anggaran lebih (LPSAL), laporan arus kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan beserta salinan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06 Tahun 2016 dalam bentuk soft copy dan hard copy

37

Page 38: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

2) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 dijabarkan dalam rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 dilengkapi dengan lampiran yang terdiri dari ringkasan laporan realisasi anggaran dan penjabaran laporan realisasi anggaran. Setelah mendapat persetujuan bersama dengan DPRD rancangan peraturan Bupati Bantul tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 juga dievaluasi oleh Gubernur DIY untuk mendapatkan penetapan hasil pernyataan evaluasi. Berdasarkan penetapan tersebut Bupati Bantul telah menetapkan rancangan peraturan bupati tentang penjabaran pertenggungjawaban pelaksanaan APBD menjadi Peraturan Bupati Bantul Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 pada tanggal 30 Juli 2016. Kegiatan ini telah menggandakan Peraturan Bupati Bantul tersebut dalam bentuk buku masing-masing sebanyak 75 eksemplar untuk buku 1, buku 2, buku 3, dan buku 4.1Gambar 1 Peraturan Darah Kabupaten Bantul No 06

Tahun Gambar 3.10

Buku Peraturan Bupati Bantul tentang Penjabaran PertanggungjawabanPelaksanaan APBD tahun 2015

3) Penyusunan Neraca Dinas/InstansiSetiap SKPD berkewajiban dan dituntut menyusun laporan keuangan berupa neraca SKPD setiap bulan dengan benar dan akuntabel, oleh karena itu BKAD berkerjasama dengan BPKP Perwakilan Propinsi DIY melaksanakan pendampingan (coaching clinic) pembuatan laporan keuangan berupa neraca atau Laporan Realisasi Anggaran (LRA) SKPD se Kabupaten Bantul. Selama tahun 2016 telah dilaksanakan beberapa kali pendampingan dalam rangka penyusunan laporan keuangan

38

Page 39: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

berupa neraca oleh seluruh SKPD dengan benar dan akuntabel sebagai persiapan penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi disusun oleh BKAD selaku PPKD dengan menggabungkan/mengkonsolidasikan laporan keuangan dari seluruh SKPD dengan laporan keuangan PPKD. Pendampingan juga dilaksanakan terkait dengan penyusutan aset tetap sebagai salah satu pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Bantul dengan diterapkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Maka pada tanggal 21 s/d 14 Maret 2016 bertempat di ruang Simda Keuangan Daerah telah dilaksanakan proses entri penyusutan aset tetap oleh seluruh pembuat neraca SKPD dengan didampingi oleh BPKP Perwakilan DIY

Gambar 3.11Entri Data Penyusutan Aset Tetap

Kegiatan ini juga telah melakukan evaluasi pelaksanaan penyusunan neraca SKPD sebagai tindak lanjut pemeriksaan BPK tahun 2015 dan Inspektorat tentang pengelolaan persediaan untuk dicantumkan dalam neraca bulanan perlu dilakukan rekonsiliasi setiap bulan antara penyimpan barang dan bendahara pengeluaran. Selama tahun 2016 kegiatan ini telah membantu penyusunan neraca dari seluruh SKPD dan PPKD sebanyak 720 neraca dan telah menyusun neraca kompilasi Pemerintah Kabupaten Bantul per 31 Desember 2015.

4) Penyusunan Kebijakan AkuntansiTahun 2016 telah disempurnakan Peraturan Bupati Bantul Nomor 77 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah dan sebagai tindak lanjut rekomendasi BPK RI dalam laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015 yaitu tentang pengelolaan aset tetap yang belum memadai, dan pencatatan Aset Tetap Tak Berwujud (ATB). Tahun 2016 telah dilaksanakan beberapa kali Focus Group Discussion (FGD) kebijakan akuntansi

39

Page 40: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

tentang penghapusan piutang dan amortisasi aset tak berwujud oleh tim Penyusun Kebijakan Akuntansi dengan melibatkan BPKP Perwakilan Provinsi DIY, KPKNL Yogyakarta dan DPPKA Provinsi DIY sebagai narasumber antara lain pada tanggal 21 Juli 2016, 28 Juli 2016, 12 Oktober 2016, dan 14 November 2016. Melalui beberapa kali FGD telah tersusun rancangan peraturan bupati tentang Pedoman Penghapusan Piutang Daerah dan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dan telah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati Bantul yaitu sebagai berikut:

1. Peraturan Bupati Bantul Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul; dan

2. Peraturan Bupati Bantul Nomor 148 Tahun 2016 tentang Pedoman Penghapusan Piutang Daerah.

Dalam rangka membangun persamaan persepsi tentang pengelolaan piutang daerah yang diarahkan pada optimalisasi penyelesaian piutang daerah, pengelolaan aset tetap, dan pencatatan aset tetap tak berwujud (ATB) telah dilaksanakan sosialisasi Peraturan Bupati Bantul Nomor 103 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Bantul Nomor 148 Tahun 2016 dengan peserta seluruh kepala OPD sebagai pengguna anggaran dan kuasa pengguna barang pada tanggal 29 Desember 2016.

5) Percepatan Penyerapan Anggaran dan Peningkatan Kualitas AkuntabilitasDalam rangka mempersiapkan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul tahun anggaran 2016 sebelum diaudit dan diterbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul tahun anggaran 2016 oleh BPK RI, kegiatan percepatan penyerapan anggaran dan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan daerah telah melaksanakan beberapa kali rapat koordinasi antara lain sebagai berikut:

Terlaksananya “Brainstorming Penyusunan Laporan Keuangan” pada tanggal 27, 28 April 2016 dan 2, 3 Mei 2016 dengan peserta seluruh pembuat neraca SKPD dengan narasumber dari BPKP Perwakilan Provinsi DIY. Maksud diadakan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman bagi pembuat neraca dalam menyusun laporan keuangan SKPD berbasis akrual dengan materi yang disampaikan meliputi mengulas kembali kebijakan dan sistem dan prosedur akuntansi pemerintah Kabupaten Bantul, instal aplikasi SIMDA versi 2.7.9, pembuatan jurnal standar akuntansi berbasis akrual, jurnal tidak standar akuntansi berbasis akrual, dan simulasi penyusunan laporan keuangan.

40

Page 41: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.12Brainstorming Penyusunan Laporan Keuangan

Terselenggaranya rapat koordinasi penyusunan laporan akhir tahun 2016 bagi bendahara pengeluaran SKPD pada tanggal 14 Desember 2016. Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Kepala Bidang Akuntansi BKAD dengan materi tentang pertanggungjawaban pengelolaan keuangan SKPD oleh bendahara pengeluaran, Setoran Pajak dan setor sisa UP paling lambat tanggal 30 Desember 2016 jam 12.00 WIB, Dimohon tidak ada setoran baik sisa UP, TU, LS apabila terdapat sisa pada Tahun Anggaran 2016 yang disetor pada tahun 2017, dan tersebut di atas dikirim paling lambat tanggal 10 Januari 2017.

Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan dari BLUD UPT Puskesmas di Kabupaten Bantul dan dapat memback up data pada waktu penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah khususnya untuk mengetahui Surplus/difisit dari masing-masing Puskesmas. Telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi penerapan keseragaman format laporan Penatausahaan Pengelolaaan Keuangan BLUD UPT Puskesmas di Kabupaten Bantul dilaksanakan pada tanggal 15 September 2016 di gedung Induk yang diikuti oleh unsur BKAD, Dinas Kesehatan, Inspektorat dan Bendahara BLUD UPT Puskesmas se Kabupaten Bantul. Selain itu sosialisasi sebagai upaya mempersiapkan pengelolaan keuangan BLUD UPT Puskesmas lebih mandiri karena sampai tahun ini penganggaran pendapatan untuk 27 Puskesmas masih menginduk pada Dinas Kesehatan dengan satu kode rekening sedang masing-masing Puskesmas telah mengelola anggaran belanja sendiri.

Gambar 3.13Sosialisasi Pengelolaan BLUD Puskesmas

6) Rekonsiliasi Bank dan Evaluasi Realisasi APBD

41

Page 42: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Peningkatan akuntabilitas data keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul secara periodik telah dilaksanakan pencocokan catatan atas pengeluaran dan penerimaan daerah melalui Bank BPD DIY Cabang Bantul selaku pemegang kas daerah. Selama tahun 2016 telah dilaksanakan pembenahan dan pembetulan hasil rekonsiliasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan bulan Desember tahun 2015 dan bulan Januari s/d bulan November tahun 2016 dengan peserta rekonsiliasi dari Bank BPD DIY Cabang Bantul, DPPKAD, dinas/instansi penghasil, dan pengelola dana bergulir.

7) Penyusunan Laporan SemesteranPenyusunan laporan realisasi semester pertama APBD tahun anggaran 2016 dilaksanakan dengan menggabungkan laporan semester pertama anggaran pendapatan dan belanja dengan disertai prognosis untuk enam bulan berikutnya dari seluruh SKPD. Penyusunan laporan tersebut menjadi laporan realisasi semester pertama APBD tahun anggaran 2016 dan prognosis semester untuk enam bulan berikutnya. Laporan realisasi semester pertama APBD tahun 2016 dan prognosis enam bulan berikutnya disusun dalam bentuk buku dan telah digandakan sebanyak 75 buku. Laporan ini telah digunakan sebagai salah satu acuan pengambilan kebijakan untuk perubahan APBD tahun anggaran 2016. Sebagai persiapan penyusunan laporan semester I dan prognosis semester II tahun anggaran 2016 telah dilaksanakan rapat koordinasi persiapan penyusunan laporan semester I dan prognosis semester II Tahun Anggaran 2016. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan dihadiri oleh tim TAPD Kabupaten Bantul. Dalam kesempatan tersebut dilakukan pembahasan mengenai jadwal pelaksanaan, pemanfaatan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa), pergeseran anggaran dan kebutuhan data. Laporan semester I dan prognosis semester II Tahun Anggaran 2016 dikirim ke DPRD pada tanggal 30 Juli 2016.

Gambar 3.14

42

Page 43: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis 6 Bulan BerikutnyaTahun Anggaran 2016

8) Pengelolaan dan Pelaporan Dana Tugas PembantuanTersusunnya laporan sebagai hasil rekonsiliasi Satuan Kerja (Satker) di Unit Akuntansi Wilayah (UAW) sebanyak empat laporan atas dana tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yaitu Laporan Tugas Pembantuan Triwulan I, II, III, dan triwulan IV. Laporan tersebut telah dikirim ke Kantor Wilayah Perbendaharaan dengan tepat waktu. Adapun laporan anggaran dan realisasi pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul sampai dengan triwulan IV tahun 2016 dapat dilihat pada register pengiriman rekonsilisasi Satker tugas pembantuan pada tabel sebagai berikut: (lihat Tabel 3.16)

Tabel 3.16Register Rekonsiliasi Satker Tugas Pembantuan Tahun 2016

NO

KODE BA/ES 1

KODENAMA SATKER KE

G ANGGARAN REALISASI % SATKER

DINAS

010KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Rp 544.218.000

Rp 544.213.531

1DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH(06)

040170 206

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul

TP Rp 544.218.000

Rp 544.213.531

100,00

010KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Rp 1.375.791.000

Rp 1.258.509.202

2DITJEN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (08)

040171 217

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul

TP Rp 1.375.791.000

Rp 1.258.509.202

91,48

018 KEMENTERIAN PERTANIAN

Rp 3.808.000.000

Rp 3.596.275.180

3DITJEN HOLTIKULTURA (04)

049038 206

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul

TP Rp 3.808.000.000

Rp 3.596.275.180

94,44

026

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Rp 1.525.403.000

Rp 1.468.976.700

4DITJEN PEMBINAAN PENEMPATAN KERJA(04)

049139 204

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bantul

TP Rp 1.525.403.000

Rp 1.468.976.700

96,30

044

KEMENTERIAN KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL

Rp 950.000.000

Rp 723.359.000

5MENTERI NEGARA KOPERASI

418653 203

Dinas Perindustrian Perdagangan

TP Rp 950.000.000

Rp 723.359.000

76,14

43

Page 44: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

NO

KODE BA/ES 1

KODENAMA SATKER KE

G ANGGARAN REALISASI % SATKER

DINAS

DAN PENGUSAHA

dan Koperasi Kab. Bantul

Jumlah Rp 8.203.412.000

Rp 7.591.333.613

92,54

Sumber data : Bidang Akuntansi BKAD, 2017

2.3.3 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Fasilitasi Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kegiatan-kegiatan pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan oleh Sekretariat bersifat menfasilitasi kegiatan-kegiatan pengelolaan keuangan daerah yaitu sebagai berikut:

1. Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Keuangan DaerahDalam era transparansi, publik memiliki hak guna memperoleh berbagai macam informasi termasuk pengelolaan keuangan daerah. Melalui kegiatan penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi keuangan daerah telah disusun leaflet memuat realisasi anggaran pendapatan dan belanja Pemerintah Kabupaten Bantul dan neraca pemerintah Kabupaten Bantul dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015; buku analisa tentang pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan dan neraca daerah tahun 2014 dan tahun 2015; dan buku saku memuat tentang realisasi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah tahun 2014 dan tahun 2015. Selain itu kegiatan ini juga menyajikan berbagai informasi tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah dalam rangka transparansi pengelolaan keuangan yang dapat dilihat menu yang ditampilkan pada web BKAD (Gambar 3.14) yang menyajikan menu transparansi pengelolaan keuangan daerah serta berita yang memuat berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan.

44

Page 45: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.15Web DPPKAD Kab. Bantul

Dalam menu transparansi pengelolaan keuangan daerah telah disajikan informasi tentang Ringkasan RKA seluruh SKPD; Rancangan Peraturan Daerah APBD; Rancangan Peraturan Daerah Perubahan APBD; Ringkasan DPA seluruh SKPD; Ringkasan DPA PPKD; Laporan Realisasi Anggaran seluruh SKPD kecuali Kecamatan; Laporan Realisasi Anggaran PPKD, LKPD yang sudah diaudi dan Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Kegiatan ini telah menyusun Standard Operating Procedure (SOP) yang dipergunakan sebagai acuan bagi PNS dan pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan BKAD dalam melaksanakan tugas pokok dan tata kerja pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah sehingga terwujud kinerja pelayanan yang efektif, transparan, dan akuntabel yang berorientasi pada hasil. Tahun 2016 terlaksananya tugas, pokok dan tatakerja telah didukung dengan 113 SOP terdiri dari pengelolaan keuangan daerah sebanyak 27 SOP, pengelolaan pendapatan daerah (pajak daerah) sebanyak 57 SOP, pengelolaan barang milik daerah sebanyak 9 SOP, dan administratif BKAD sebanyak 20 SOP. Dari 113 SOP pada terdapat 6 SOP dirubah/ dlakukan revisi dikarenakan terdapat perubahan prosedure pada penatausahaan manajemen investasi daerah yaitu SOP penyusunan target penerimaan pendapatan dari penempatan uang daerah, SOP penyusunan perjanjian kerjasama penempatan uang daerah, SOP penempatan uang daerah, SOP pencairan uang daerah, SOP laporan kondisi deposito, dan SOP penelahaan penempatan uang daerah di Bank Umum.

3. Pengelolaan Simkeuda

Pengelolaan keuangan daerah dengan mengintegrasikan seluruh fungsi pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari fungsi penganggaran, fungsi penatausahaan keuangan

45

Page 46: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

daerah sampai dengan fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan daerah menggunakan aplikasi Simda Keuangan Daerah (Simkeuda). Sistem informasi ini merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh BPKP. Fungsi penganggaran telah dilaksanakan dengan Simda keuangan daerah yaitu telah disusun buku rancangan peraturan daerah/rancangan peraturan bupati tentang APBD/perubahan APBD dan DPA/DPPA dengan mempergunakan aplikasi Simda Keuangan Daerah. Fungsi penatausahaan keuangan daerah telah dilaksanakan dengan SIMDA Keuangan Daerah dari proses penerbitan SPD, pembuatan SPP/SPM oleh seluruh SKPD, penerbitan SP2D oleh Kuasa BUD sampai SPJ SKPD beserta register-register dan formulir-formulir pengendalian anggaran lainnya. Serta fungsi akuntansi dan pelaporan telah dilaksanakan yaitu dari proses penyusuan jurnal buku besar, buku pembantu dan laporan keuangan (laporan realisasi anggaran dan laporan arus kas).

Gambar 3.16Simda Keuangan Daerah

Permasalahan yang dihadapi selama tahun 2016 pada tata kelola keuangan daerah dari aspek pelaporan keuangan daerah dan sistem akuntansi berserta solusi yang akan dipergunakan sebagai acuan tahun berikutnya adalah sebagai berikut:

Pada tahapan penganggaran dan pengendalian keuangan daerah, dan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah yang merupakan bagian dari siklus pengelolaan keuangan daerah. Permasalahan dan solusi dari ke-dua tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

Permasalahan: 1. Masih terdapat beberapa SKPD tidak konsisten tentang

jadwal pelaksanaan kegiatan dan tidak sesuai dengan aturan tentang standar harga barang dan jasa;

2. Masih terdapat beberapa SKPD dalam menyusun neraca SKPD dilakukan oleh bendahara pengeluaran;

46

Page 47: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3. Kurang koordinasi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga data aset yang disajikan dalam neraca tidak sama dengan data aset yang dilaporkan oleh pengurus barang.

4. Kurangnya konsistenai SDM, rekonsiliasi data pelaksanaan penyusutan aset dan persediaan

Solusi:1. Pengajuan revisi DPA sebagai salah satu indikator penilaian

evaluasi kinerja yang diatur dalam Perturan Bupati Bantul;2. Pemisahan ketugasan antara penyusun neraca dan

bendahara pengeluaran;3. Meningkatkan koordinasi dalam entitas akuntansi antara

penyusun neraca dan pengurus barang sehingga ada kesamaan data aset yang disajikan dalam neraca dan laporan aset;

4. Petugas penyusun neraca dalam etintas akuntansi tidak hanya 1 (satu) penyusun neraca diharapkan ke depan penyusunan neraca dilakukan oleh 2 (dua) petugas penyusun neraca;

5. Pelaksanaan pendampingan penyusunan neraca dinas/instansi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DIY lebih intensif dilaksanakan.

6. Diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan standar akuntansi berbasis akrual.

7. Konsitensi pelaksanaan, keterbukaan transparansi pengelolaan, kemauan dan kemampuan tertib administrasi dalam tata kelola keuangan di masing-masing SKPD/Unit Kerja

8. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara bendahara pengeluaran, pembuat neraca dan penyimpan barang di masing-masing SKPD

2.3.4 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Pengelolaan Barang Daerah (Bidang Aset)

Inti dari ketugasan bidang Aset adalah sebagai berikut:

1. Membantu melaksanakan wewenang kepala BKAD sebagai PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD yaitu melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah;

2. Melaksanakan ketugasan bidang Aset sebagai kuasa BUD untuk menyimpan seluruh bukti kepemilikan kekayaan daerah;

47

Page 48: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3. Membantu terlaksananya wewenang dan tanggungjawab kepala BKAD sebagai Pejabat Penatausahaan Barang antara lain meneliti dan memberikan pertimbangan persetujuan dalam penyusunan rencana kebutuhan barang milik daerah dan rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang milik daerah kepada Pengelola Barang, memberikan pertimbangan kepada Pengelola Barang atas pengajuan usul pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan Bupati serta mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan barang milik daerah; dan

4. Terlaksananya ketugasan kepala bidang Aset sebagai Pengurus Barang Pengelola.

Terlaksananya ketugasan tersebut diatas bidang Aset melaksanakan program pengelolaan barang daerah. Program ini dilaksanakan dalam rangka mengamankan barang milik daerah, menyeragamkan langkah-langkah dan tindakan dalam pengelolaan barang milik daerah dan memberikan jaminan kepastian hukum dalam pengelolaan barang/milik daerah. Sedangkan tujuan dari program pengelolaan barang milik daerah adalah menunjang kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, terwujudnya akuntabilitas, terwujudnya ketertiban, efektif dan efisien dalam pengelolaan barang milik daerah. Selain itu pengelolaan barang milik daerah mempunyai peran yang penting sebagai salah satu unsur penilaian opini BPK RI atas LKPD Kabupaten Bantul dalam penyajian aset tetap pada Neraca Kabupaten Bantul. Maka sasaran program ini adalah teriventarisasinya aset daerah seluruh SKPD/Unit Kerja dengan indikator kinerja akurasi data BMD Kabupaten Bantul Tahun n-1. Capaian atas indikator kinerja tersebut yaitu: (lihat Tabel 3.17)

Tabel 3.17Capaian Indikator Kinerja Akurasi Data BMD Tahun 2016

Indikator Kinerja

Formula Target

Realisasi

%Capai

an

Akurasi Data BMD

Selisih antara jumlah aset per 31 Desember dengan jumlah aset hasil audit BPK dibagi jumlah aset hasil audit BPK x 100%

75% 99,94% 133%

Capaian akurasi data barang milik daerah diperoleh dengan membandingkan data BMD yang telah dihimpun oleh bidang Aset BKAD dengan data BMD yang telah diaudit oleh BPK yaitu sebagai berikut: Ilihat Tabel 3.18)

48

Page 49: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tabel 3.18Data BMD Setelah di Audit dan Un Audited Tahun 2015 (dalam Jutaan

Rupiah)No Jenis Aset KI

BData Aset Selisih

AuditUn Audit per 31

Desember 2015Rupiah %

1 Tanah A Rp 132.625,09

Rp 130.274,21

Rp 2.350,88

98,23%

2 Peralatan dan Mesin B Rp

421.699,41 Rp 420.966,66

Rp 732,75

99,83%

3 Gedung dan Bangunan C

Rp 1.113.889,24

Rp 1.111.547,16

Rp 2.342,08

99,79%

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan D

Rp 1.680.757,50

Rp 1.680.757,50

Rp 0,00

100,00%

5 Aset Tetap Lainnya E Rp

66.266,45 Rp 66.260,04

Rp 6,41

99,99%

6 Kontruksi Dalam Pengerjaan F Rp

1.098,57 Rp 4.527,84

Rp(3.429,27)

412,16%

  Jumlah Rp 3.416.336,26

Rp 3.414.333,40

Rp 2.002,86

99,94%

Sumber Data : Data BMD dari Bidang Aset dan Neraca Audit Kabupaten Bantul Tahun 2015

Tahun 2015 data aset yang disajikan pada neraca setelah diaudit BPK RI terdapat selisih sebesar Rp2.002.855.668,47 dengan angka persentase perbedaan selisih sebesar 0,06% dari data aset yang dihimpun oleh Bidang Aset BKAD. Selisih tersebut menginformasikan belum akuratnya data aset yang telah disusun melalui pelaksanaan program pengelolaan barang milik daerah. Sehingga capaian atas indikator kinerja akurasi data barang milik daerah sebagaimana tersebut diatas.

1. Peningkatan SDM Aparatur PemdaPeningkatan pemahaman/pengetahuan pengurus barang seluruh SKPD/Unit Kerja dalam mengelola barang daerah telah dilaksanakan pembinaan melalui forum komunikasi pengurus barang daerah Kabupaten Bantul. Melalui forum ini seluruh pengurus barang di semua SKPD/Unit Kerja dapat melaksanakan ketugasan dengan lebih kapabel untuk menunjang keberhasilan tata kelola barang milik daerah secara tertib, efektif, efisien dan taat pada aturan yang berlaku. Tahun 2016 terlaksananya beberapa kali forum komunikasi pengurus barang yaitu sebagai berikut:

Bimbingan teknis pengelolaan barang persediaan bagi penyimpan barang persediaan pada tanggal 9 dan 10

49

Page 50: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Agustus 2016 di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Kabupaten Bantul jumlah peserta sebanyak 86 penyiman barang dari seluruh SKPD/Unit Kerja dan 98 pengurus barang SMPN, SMAN, SMKN, UPT PPD, dan SKB. Tujuan terselenggaranya bimtek ini adalah peningkatan pemahaman dan pengetahuan seluruh penyimpan/pengurus barang tentang penatausahaan barang persediaan menuju terwujud tata kelola barang persediaan dengan tertib, efektif, dan efisien di masing-masing SKPD/Unit Kerja. Sehingga data persediaan yang disajikan oleh masing-masing penyimpan/pengurus barang semakin akuntabel. Narasumber dari bimtek ini adalah BPK Provinsi DIY menyampaikan materi tentang penyajian laporan barang persediaan untuk penyusunan Neraca LKPD Kabupaten Bantul, Kepala BKAD menyampaikan materi gambaran umum pengelolaan BMD, Inspektorat menyampaikan materi tentang pengawasan, pengendalian dan pengamanan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Kepala Bidang Akuntansi BKAD menyampaikan materi tentang pedoman umum pengelolaan barang persediaan.

Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 pada tanggal 14 dan 15 Desember 2016 di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Kabupaten Bantul jumlah peserta 86 penyiman barang dari seluruh SKPD/Unit Kerja dan 65 pengurus barang SMPN, UPT PPD, dan SKB. Sosialisasi ini dilaksanakan karena adanya perubahan peraturan pengelolaan barang milik daerah dengan diundangkan ke-dua peraturan tersebut maka Kabupaten Bantul perlu malakukan pembenahan dalam tata kelola BMD. Tujuan terselenggaranya sosialisasi ini terwujudnya tertib administrasi dan akuntabel dalam tata kelola BMD di masing-masing SKPD/Unit Kerja sebagai substansi dalam upaya Pemerintah Kabupaten Bantul meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah. Materi yang disampaikan yaitu tentang gambaran umum pengelolaan BMD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 oleh Kepala BKAD, tata kelola BMD berdasarkan Peraturan Menterri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 oleh Kepala Bidang Aset BKAD, dan penjaringan aspirasi Rancangan Peraturan Daerah tentang pengelolaan barang milik daerah oleh narasumber dari Bagian Hukum.

Setiap bulan selama tahun 2016 kegiatan ini juga telah menfasilitasi bagi pengurus barang SKPD/Unit Kerja yang mengalami kesulitan/permasalahan dalam penatausahaan barang milik daerahnya.

50

Page 51: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

2. SimbadaKegiatan Simbada dilaksanakan untuk mewujudkan pengelolaan barang milik daerah khususnya penatausahaan barang daerah secara akurat, cepat, efisien dan efektif serta menciptakan transparansi kebijakan pengelolaan barang milik daerah dengan mempergunakan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal, yaitu dengan mempergunakan Simda BMD Vers 2.0.0.1 yang dibuat oleh BPKP.

Penatausahaan BMD telah dilaksanakan melalui entry data mutasi aset/barang milik daerah berdasarkan Kartu Inventaris Barang (KIB) A kelompok tanah, Kartu Inventaris Barang (KIB) B kelompok Peralatan dan Mesin, Kartu Inventaris Barang (KIB) C kelompok Gedung dan Bangunan, Kartu Inventaris Barang (KIB) D kelompok Jalan Irigasi dan jaringan (Jaringan, Kartu Inventaris Barang KIB) E kelompok Aset Tetap Lainnya, dan Kartu Inventaris Barang (KIB) F kelompok Konstruksi dalam Pengerjaan oleh seluruh SKPD/Unit Kerja kecuali seluruh sekolah dasar negeri dan UPT PPD.

Tahun 2016 entry data mutasi aset pada KIB A, KIB B, KIB C, KIB D dan KIB E beserta pelaksanaan verifikasi data hasil entry data tersebut untuk 279 SD dan 17 UPT PPD dengan Simda BMD telah dilaksanakan dengan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu CV Kemofomedia. Sebagai persiapan pelaksanaan penatausahaan data aset di seluruh SDN dan UPT dengan Simda BMD telah dialksanakan acara sosialisasi pemanfaatan aplikasi Simda BMD bagi pengurus barang yang terselenggara dari tanggal 11 Agustus s/d 11 September 2016 bertempat di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. Tujuan dilaksanakan sosialisasi adalah pengelola BMD bisa melakukan pencatatan dan pengelolaan BMD dimasing-masing UPT PPD dan sekolah dasar dengan lebih tertib dan akuntabel dengan pemanfaatan aplikasi Simda BMD.

51

Gambar 3.17Aplikasi Simda BMD v 2.0.0.1

Page 52: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3. Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Pengelolaan BarangBerdasarkan surat edaran, setiap SKPD/unit kerja, mengirimkan Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BMD (RKPBMD) tahun 2017 ke BKAD. RKBMD dan RKPBMD dari seluruh SKPD/unit kerja direkap ke dalam Daftar Kebutuhan BMD (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan BMD (DKPBMD) sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan tahun 2017. Selain itu seluruh SKPD/unit kerja sebagai pengguna/kuasa pengguna barang daerah memiliki kewajiban menyusun laporan barang semesteran dan tahunan yang disampaikan kepada Bupati melalui pengelola barang daerah. Oleh BKAD selaku pejabat penatausahaan barang milik daerah laporan tersebut direkap menjadi laporan barang milik daerah yang dipergunakan sebagai bahan penyusunan neraca Pemerintah Daerah. Tahun 2016 kegiatan ini telah menyusun Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) tahun 2017, Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BMD (RKPBMD) tahun 2017, Daftar Kebutuhan BMD (DKBMD) tahun 2017, Daftar Kebutuhan Pemeliharaan BMD (DKPBMD) tahun 2017, Laporan Mutasi Semester II tahun 2015, Laporan Mutasi Semester I tahun 2016, dan Laporan BMD tahun 2015.

4. Pengamanan Dokumen Pemilikan Barang Milik DaerahTitik berat kegiatan ini adalah penertiban/pengamanan secara fisik dan administratif sehingga barang milik daerah dapat dipergunakan/dimanfaatkan secara optimal serta terhindar penyerobotan, pengambil alihan atau klaim dari pihak lain. Tahun 2016 telah terlaksananya penyimpanan bukti kepemilikan tanah dan/atau bangunan Pemerintah Daerah dan bukti kepemilikan kendaraan dinas/operasional yaitu sebanyak 251 sertifikat dan sebanyak 1.671 BPKB. Rincian dokumen kepemilikan kendaraan dinasdisajikan sebagai berikut: (lihat Tabel 3.19)

Tabel 3.19Dokumen Kepemilikan Kendaraan Dinas Tahun

2016No. Uraian Jumla

h1 Bukti Pemilikan Kendaraan

Bermotor Roda 6 44

2 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 4 340

52

Page 53: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 3 36

4 Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Roda 2 1263

Jumlah BPKB Kendaraan Dinas 1671Sumber data : Bidang Aset BKKAD, tahun 2017

Selain penyimpanan dokumen kepemilikan tersebut diatas juga telah memberi pelayanan kepada seluruh SKPD/Unit Kerja yang meminjam BPKB kendaraan dinas/operasional dengan menerbitkan surat keterangan sebagai pengganti BPKB kendaraan dinas/operasional untuk perpanjangan STNK atas kendaraan dinas/operasional yang dipakai oleh masing-masing SKPD/Unit Kerja yaitu triwulan I sebanyak 412 surat keterangan, triwulan II sebanyak 319 surat keterangan, triwulan III sebanyak 502 surat keterangan, dan triwulan IV sebanyak 438 surat keterangan.

5. Evaluasi dan Rekonsiliasi Barang Milik DaerahTerwujudnya tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah serta untuk menjadi salah satu bahan penyusunan neraca daerah maka perlu dilaksanakan evaluasi dan rekonsiliasi data barang milik daerah dari seluruh SKPD sehingga terdapat persamaan data barang milik daerah antar pembuat neraca, pengurus barang dan penyimpan barang. Evaluasi dan rekonsiliasi barang milik daerah dilaksanakan dengan mencocokkan dan mengevaluasi data barang milik daerah yang dikuasai oleh masing-masing SKPD (sebanyak 58 SKPD/Unit Kerja). Hasil evaluasi dan rekonsiliasi BMD setiap triwulan dengan mengukur kebenaran dan ketepatan waktu penyampaian pelaporan aset setiap triwulan dari 58 SKPD/Unit Kerja diperoleh data sebagai berikut: (lihat Bagan 3.20)

53

Page 54: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

memuaskan; 20; 34%

baik; 18; 31%

cukup; 13; 22%

kurang; 7; 12%

Hasil rekonsiliasi data barang milik daerah antara penyusun laporan keuangan dan pengelola barang SKPD dituangkan kedalam berita acara hasil rekonsiliasi yang memuat hasil tentang saldo akhir aset tetap dan saldo akhir aset lainnya sampai dengan periode tertentu. Berita acara tersebut ditandatangani oleh pengurus barang dan pembuat neraca dengan diketahui kepala SKPD/Unit Kerja sebagai pengguna/kuasa pengguna barang. Selama tahun 2016 kegiatan ini telah menfasilitasi tersusunnya berita acara rekonsiliasi barang milik daerah masing-masing SKPD sebanyak 240 dokumen.

6. Penghapusan Barang DaerahPenghapusan barang milik daerah adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya (Pasal 1 ayat 31 Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2008).Sebagai langkah awal dari proses penghapusan barang milik daerah, BKAD telah mengirimkan 2 surat edaran SKPD di Kabupaten Bantul yaitu

Surat Edaran Nomor 011/084 tentang Usulan Penghapusan Gedung dan atau Bangunan Tahun 2016

Surat Edaran Nomor 020/07 tentang Usulan Mutasi Aset Tetap yang tidak dipergunakan Tahun 2016

Setelah dilakukan penilaian kondisi fisik gedung/bangunan tidak utuh serta telah dianggarkan biaya perbaikan terdapat beberapa SKPD/Unit Kerja yang mengusulkan mutasi aset tetap yang disertai BAST (Berita Acara Serah Terima) yang ditandatangani oleh

54

Bagan 3.20Ketepatan dan kebenaran

pelaporan aset dari SKPD/Unit

Page 55: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dengan Pengelola Barang dan setelah memperoleh persetujuan Pengelola Barang, maka bongkaran gedung/bangunan dilakukan pengalihan kepemilikan barang milik daerah melalui pemusnahan karena bongkaran bangunan sudah tidak dapat dipergunakan/dimanfaatan kembali, hibah kepada pihak ke-tiga, dan penjualan melalui proses lelang. Tahun 2016 penerimaan dari penjualan bahan-bahan bejas bangunan sebesar Rp247.050.000,00. Dasar penghapusan bongkaran gedung/bangunan dari Daftar Barang Milik Daerah telah diterbitkan surat keputusan sebagai berikut:

1. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 151 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Ruang Kelas, Ruang BP, dan Ruang Perpustakaan SMK 1 Sanden Tahun Anggaran 2016;

2. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 152 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Pasar Koripan dan Pasar Grogol Tahun Anggaran 2016;

3. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 153 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Atap Kantor Kecamatan Bambanglipuro;

4. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 160 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Rumah Dinas Kepala Sekolah SD Klagaran Tahun Anggaran 2016;

5. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 173 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Pelayanan 1 dan 2 Puskesmas Banguntapan I Tahun Anggaran 2016;

6. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 265 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung RSUD Panembahan Senopati, Kantor PMD Lama, SD 2 Wojo, dan Pasar Hewan Pandak Tahun Anggaran 2016;

7. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 274 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Puskesmas Kretek, Puskesmas Sanden, Puskesmas Srandakan, Puskesmas Pandak I, Puskesmas Pundong, Puskesmas Sewon I dan Puskesmas Banguntapan I Tahun Anggaran 2016;

8. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 444 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Bangunan/Gedung Eks Rumah Dinas Dokter Puskesmas Sewon I Tahun Anggaran 2016.

9. Tahun 2016 setelah barang inventaris (aset tetap) yang diusulkan untuk mutasi karena aset tetap yang tidak dipergunakan oleh pengguna/kuasa pengguna barang.

55

Page 56: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Proses pengambilan dan pengumpulan aset tatap selain gedung/bangunan dilaksanakan selama 27 hari yaitu dari tanggal 1 April s.d. 26 Mei 2016 yang disertai dengan BAST yang ditandatangai antara pengguna/kuasa pengguna barang dengan pengelola barang. Barang-barang inventaris yang diambil telah dilakukan verifikasi/pencocokan data aset tetap (non kendaraan/inventaris) dan kendaraan yang diusulkan mutasi untuk dilaksanakan penghapusan dari daftar barang pengguna atau kuasa pengguna barang pada tahun 2016. Seluruh dinas/instansi di Kabupaten Bantul telah diundang dalam acara tersebut dengan membawa data aset tetap (non kendaraan/inventaris) dan tidak tetap (non kendaraan/inventaris) dan membawa fotokopi STNK kendaraan yang diusulkan mutasi untuk dihapuskan tahun 2016.

Hasil verifikasi tersebut terdapat 33.728 barang inventaris non kendaraan untuk diusulkan dihapuskan, dan sebanyak 30 kendaraan diusulkan untuk dihapus terdiri atas 2 unit kendaraan roda enam (bus), 6 unit kendaraan roda empat, 8 unit kendaraan roda tiga, dan 14 unit kendaraan roda dua. Setelah semua barang diambil selanjutnya dilakukan proses verifikasi dan juga pemilahan atas barang-barang tersebut mana barang yang masih bisa dijual dengan proses lelang dan barang yang harus dimusnahkan karena sudah tidak dapat diambil manfaatnya.

Gambar 3.18Barang Inventaris yang Diusulkan Dihapus, Tahun 2016

Hasil pemilahan terhadap aset tetap selain gedung/bangunan yang diserahkan kepada pengelola barang telah dilaksanakan proses pemindahtanganan atau pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang dilaksanakan dengan sebagai berikut:

1. Pemusnahan karena barang inventaris berupa lap top hilang sebagai tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Inspektorat;

56

Page 57: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

2. Barang inventaris berupa tensimeter digital dan kapal motor telah dihibahkan kepada pihak ketiga sesuai dengan proposal yang diajukan; dan

3. Barang inventaris lainnya dijual dengan proses lelang.

Lelang aset tetap selain bangunan/gedung berupa kendaraan dinas/operasional sebanyak 30 unit yang terdiri dari roda 6 sebanyak 2 unit, roda 4 sebanyak 6 unit, roda 3 sebanyak 8 unit, dan roda 2 sebanyak 14 unit. Lelang tersebut dilaksanakan dengan perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta yang diselenggarakan di Pendopo Parasamya pada tanggal 25 Oktober 2016. Dari penjualan kendaraan dinas/operasional tersebut diperoleh hasil penjualan kendaraan dinas/operasional sebesar Rp89.042.000,00.

Sebagai dasar menghapus aset tetap selain gedung/bangunan dari Buku Inventaris (BI) Pemerintah Kabupaten Bantul telah diterbitkan Surat Keputusan Bupati Bantul sebagai berikut:

1. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 87 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Barang Inventaris Tensimeter Digital dari Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2016;

2. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 150 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Barang Inventaris Kapal Motor dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016;

3. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 263 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Barang-barang Inventaris Peralatan dan Mesin Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016;

4. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 395 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Barang-barang Inventaris Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016;

5. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 423 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Barang-barang Kendaraan Dinas Roda 2, Roda 4 dan Roda 6 Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016; dan

6. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 430 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah berupa Barang-barang Inventaris Lap Top Acer dari Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016.

Tahun 2016 hasil penjualan atas barang milik daerah yang telah dihapus dari daftar barang milik daerah sebagaimana telah ditetapkan dengan surat keputusan bupati diatas telah diperoleh

57

Page 58: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

pendapatan asli daerah dari hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp429.192.000,00 terdiri dari sebagai berikut:

1. Penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai sebesar Rp93.100.000,00;

2. Penjualan kendaraan dinas roda empat,tiga, dan enam sebesar Rp73.782.000,00;

3. Penjualan kendaraan dinas roda dua sebesar Rp15.260.000,00; dan

4. Penjualan bahan-bahan bekas bangunan besar Rp247.050.000,00.

7. Verifikasi dan Inventarisasi Barang Milik DaerahSalah satu ketugasan BKAD sebagai Pejabat Penatausahaan Barang yaitu membantu Pengelola Barang dalam pelaksanaan koordinasi inventarisasi dan menyusun laporan dengan menghimpun hasil inventarisasi barang milik daerah berdasarkan daftar rekapitulasi inventaris yang dibuat dan dilaporkan dari seluruh SKPD (58 SKPD) dan unit kerja (120 unit kerja) sebagai pengguna/kuasa pengguna barang secara periodik yaitu semesteran dan tahunan dalam bentuk laporan. Kegiatan ini telah melakukan verifikasi hasil pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah masing-masing SKPD sehingga terwujud sinkronisasi Buku Inventaris (BI) SKPD/Unit Kerja dengan BI Kabupaten Bantul merupakan tujuan dari kegiatan ini. Tahun 2016 kegiatan ini telah merekapitulasi dan menghimpun laporan mutasi dan semesteran dari 58 SKPD menjadi Laporan Mutasi Tahun 2015, Lapran Semester II Tahun 2015, Laporan Semester I tahun 2016, dan Buku Inventaris Kabupaten Bantul Tahun 2015. Rekapitulasi dari BI Kabupaten Bantul tahun 2015 diperoleh data barang milik daerah sebagai berikut: (lihat Grafik 3.21)

Grafik 3.21Data Barang Milik Daerah Tahun 2015 (dalam Jutaan Rupiah)

58

Page 59: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Kib A Kib B Kib C Kib D Kib E Kib F

Rp132,625.09

Rp421,699.41

Rp1,113,889.24

Rp1,680,757.50

Rp66,266.45 Rp1,098.57

Sumber data : Bidang Aset BKAD, 2017

8. Verifikasi Hasil Pengadaan Barang Milik DaerahPengguna/kuasa pengguna barang wajib menyampaikan laporan hasil pengadaan barang milik daerah tahun 2016 kepada Bupati Bantul melalui Pengelola Barang untuk ditetapkan status penggunaannya. Kegiatan ini telah menyusun daftar pengadaan barang milik daerah tahun 2016 yang disusun dengan menggunakan laporan seluruh SKPD/unit kerja tentang pengadaan barang milik daerah tahun 2016 dengan dana yang bersumber dari APBD maupun non APBD yang dilengkapi dokumen pengadaan barang dari seluruh SKPD/unit kerja. Laporan atas hasil pengadaan barang daerah dari masing-masing pengguna/kuasa pengguna barang selama tahun 2016 sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah Pasal 44 maka status pengguna barang milik daerah ditetapkan oleh Bupati yaitu dengan ditetapkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 262 Tahun 2016 tentang Status Pengguna Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015. Dalam lampiran Keputusan Bupati Bantul Nomor 262 Tahun 2016 diperoleh data tentang status penggunaan BMD yang diperoleh dari sumber dana APBD Kabupaten Bantul dan status penggunaan yang diperoleh dari sumber dana APBD Kabupaten Bantul dan sumber yang lainnya yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.22)

Tabel 3.22Status Penggunaan BMD Tahun 2015 berdasarkan Jumlah RupiahNo Kelompok BMD

Sumber Dana APBD APBD dan Sumber

Lainnya1 Tanah Rp

6.424.569.300,00 Rp 4.650.634.800,00

2 Peralatan dan mesin Rp 67.352.255.675,00

Rp 71.307.289.644,00

3 Gedung dan Rp Rp

59

Page 60: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

bangunan 47.174.601.339,00 140.271.612.250,00 4 Jalan, irigasi dan

jaringan Rp 173.240.916.576,00

Rp 184.020.030.973,00

5 Aset tetap lainnya Rp 927.410.100,00

Rp 942.917.100,00

6 Konstruksi dalam pengerjaan

Rp -

Rp -

7 Aset lainnya Rp 158.985.500,00

Rp 158.985.500,00

Jumlah Rp 295.278.738.490,00

Rp 401.351.470.267,00

Sumber data : Bidang Aset BKAD tahun 2017

Selain itu kegiatan ini telah menfasilitasi pembuatan berita acara serah terima (BAST) antara seluruh kepala SKPD/unit kerja sebagai pengguna/kuasa pengguna barang dengan Kepala BKAD sebagai pembantu pengelola barang milik daerah atas penggunaan barang milik daerah yang pengadaan dilaksanakan pada tahun 2015 untuk mendukung terselenggaranya tugas dan fungsinya sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Bantul Nomor 262 Tahun 2016 tentang Status Pengguna Barang Milik Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015.

9. Penataan Aset

Kegiatan penataan aset telah melaksanakan pendayagunaan/optimalisasi aset daerah yang tidak atau belum digunakan melalui pinjam-pakai dengan persetujuan Bupati Bantul selaku penguasa barang milik daerah yang ditetapkan dengan surat keputusan Bupati Bantul tentang persetujuan pinjam-pakai. Pinjam pakai barang milik daerah dalam rangka mengoptimalkan barang milik daerah yang belum atau tidak dilakukan penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang dan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tahun 2016 telah diterbitkan Surat Keputusan Bupati Bantul tentang persetujuan pinjam pakai barang milik daerah kepada instansi vertikal mitra pemanfaatan sebanyak 2 dokumen yaitu 1. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 32 Tahun 2016 tentang

Persetujuan Pinjam Pakai Tanah dan Gedung Eks. Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul Kepada Komando Distrik Militer 0729/Bantul; dan

2. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 170 Tahun 2016 tentang Persetujuan Pinjam Pakai Gedung Eks. Tuti Barat kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta.

60

Page 61: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Sampai dengan tahun 2016 terdapat 4 gedung yang dipinjam pakai yang dimanfaatan yaitu (lihat Tabel 3.23)

Tabel 3.23Pemfaatan Tanah dan Gedung/Bangunan dengan Pinjam Pakai s/d

Tahun 2016No Pemohon Tanah dan

BangunanPemanfaata

n Jangka Waktu

1 KPUD Bantul

Gedung Eks. Tuti Tengah

Kantor KPUD Bantul

24 Mar 2015 s/sd13 Okt 2018

2 Pemerintah Provinsi DIY Tanah Pembibitan

Pertanian1 April 2015 s/d 31 Maret 2020

3 KodimGedung Eks. Dinas Perindustrian. Perdagangan dan Koperasi

Sekretariat Fepabri

21 Jan 2016 s/d 201 Jan 2021

4 Rupbasan Bantul Gedung Eks. Tuti Barat

Kantor Rupbasan Bantul

15 Mei 2016 s/d 14 Mei 2021

Sumber data : Bidang Aset BKAD, tahun 2017

Pinjam pakai barang milik daerah selain tanah dan bangunan/gedung antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Instansi Vertikal untuk terselenggaranya pemerintahan sampai dengan tahun 2016 yaitu (lihat Tabel 3.24)

Tabel 3.24Pemfaatan Selain Tanah dan Gedung/Bangunan

dengan Pinjam Pakai s/d Tahun 2016No Jenis Barang Milik Daerah Jumlah

1 Kendaraan dinas/operasional roda 4 92 Kendaraan dinas/operasional roda 2 153 Peralatan dan mesin 71

Sumber data : Bidang Aset BKAD, tahun 2017

Pemanfaatan atas gedung/bangunan yang sedang tidak dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bentuk sewa oleh pihak ke-tiga selaku penyewa dengan mempertimbangkan efisiensi biaya pemeliharaan, menghasilkan pendapatan daerah, optimalisai fungsi barang milik daerah dan berdasarkan pertimbangan tertentu yang bermanfaat bagi pemerintah daerah. Setelah diteliti dan dilakukan kajian permohonan sewa melalui pelaksanaan rapat koordinasi dan hasil rapat koordinasi disampaikan kepada pengelola barang, serta pengelola barang telah mengajukan permohonan izin kepada Bupati. Setelah memperoleh persetujuan Bupati Bantul, tahun

61

Page 62: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

2016 telah disewakan gedung/bangunan kepada pihak ke-tiga dengan ditetapkan Surat Keputusan Bupati Bantul yaitu:

1. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 286 Tahun 2016 tentang Penyewaan Tanah dan Gedung Eks Transito Kabupaten Bantul Kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta; dan

2. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 334 Tahun 2016 tentang Penyewaan Sebagaian Tanah dan Gedung Eks Dinas Perijinan Bantul Kepada KBTK Bhakti Anisa.

Sampai dengan tahun 2016 sebagaian tanah dan gedung yang disewakan kepada pihak ke-tiga yaitu (lihat Tabel 3.25)

Tabel 3.25Daftar Pemfaatan Tanah dan Gedung/Bangunan dengan Sewa s/d

Tahun 2016No Pemohon Tanah dan Bangunan Pemanfaatan Jangka

Waktu

1 PWNU DIY Tanah dan Gedung Eks Transito Kabupaten Bantul UNU Yogyakarta

13 Des 2016 s/d 12 Des 2018

2Yayasan KBTK Bhakti Annisa Wanita Islam Bantul

Sebagian tanah dan gedung eks Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

KBTK Bhakti Annisa

29 Des 2016 s/d 28 Des 2021

3 SMP Unggulan Aisyiah Bantul Gedung Eks. Dimennof SMP Unggulan

Aisyiah Bantul15 Jun 2012 s/d 14 JUN 2017

4 PT BPD DIY Tanah di Kompelks Perkantoran Manding

Kantor Kas BPD DIY Cab. Bantul

14 Des 2014 s/d 13 Des 2020

Sumber data : Bidang Aset BKAD, tahun 2017

Kegiatan pemanfaatan barang milik daerah melalui penyewaan barang milik daerah pada tahun 2016 telah diperoleh pendapatan dari sewa gedung sebesar Rp55.000.000,00 terdiri dari PWNU DIY sebesar Rp23.000.000,00 disetor tanggal 30 Agustus 2016 dan Lembaga Kelompok Bermain Bhakti Annisa Wanita Islam Bantul sebesar Rp32.000.000,00 disetor tanggal 27 Desember 2016. Dalam rangka optimalisasi BMD ini juga dilaksanakan penetapan status penggunaan BMD untuk dioperasikan pihak lain untuk menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD. Dalam tahun 2016 ini telah ditetapkan 2 keputusan BupatiBantul tentang penetapan status penggunaan BMD untuk dioperasikan pihak lain yaitu :

1. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 254 tahun 2016 Tentang Status Penggunaan BMD untuk dioperasikan oleh Pemerintah Desa se Kabupaten Bantul;

62

Page 63: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

2. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 725 Tahun 2016 Tentang status penggunaan BMD untuk dioperasikan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk Kantor Cabang Yogyakarta.

Sampai dengan tahun 2016 sebagaian tanah dan gedung yang disewakan kepada pihak ke-tiga yaitu (lihat Tabel 3.26)

Tabel 3.26Daftar Penggunaan BMD untuk Dioperasikan Pihak Lain Tahun 2016

No Pemohon Jenis BMD Pemanfaatan Masa Berlaku

1Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Komputer PCPemerintah Desa se- Kabupaten Bantul

Juli 2016 s/d Juli 2021

2

Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Sebagian gedung eks. Dinas Perindustrian, Perdagagangan dan Koperasi

Pembinaan UKM Kabupaten Bantul oleh PT BTN Yogyakarta

14 Desember 2016 s/d 13 Desember 2020

Sumber data : Bidang Aset BKAD, tahun 2017

10. Kegiatan Penyusunan Regulasi Pengelolaan Barang Milik DaerahBarang milik daerah merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang perlu dikelola secara tertib untuk mencapai pengelolaan barang milik daerah secara berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu sesuai dengan amanat yang diatur dalam ketentuan Pasal 105 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan barang milik daerah diatur dengan Perda berpedoman pada kebijakan pengelolaan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (3) pada tahun 2016 melalui kegiatan penyusunan regulasi pengelolaan barang milik daerah telah menyusun perubahan naskah akademik dan perubahan draf peraturan daerah Kabupaten Bantul tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah sebagai pengganti Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 30 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. Perubahan atas draf peraturan daerah ini dilaksanakan tahun ini karena dengan diundangkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah yang diundangkan pada tanggal 11 April 2016 sebagai pengganti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Selama tahun 2016 permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tata kelola barang milik daerah beserta solusi yang

63

Page 64: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

akan diambil sebagai langkah perbaikan terlaksananya tata kelola barang milik daerah tahun depan yaitu sebagai berikut:

Permasalahan :

Opini WTP atas LKPD yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Bantul selama tiga tahun berturut-turut dengan paragraf penjelasan antara lain tentang tata kelola aset tetap yang belum memadai. Penyebab belum memadai tata kelola aset tetap yaitu sebagai berikut:

1. Masih terdapat beberapa SKPD/Unit Kerja belum menganggap pengurusan barang milik daerah sebagai hal penting dan menjadi prioritas;

2. Masih terdapat beberapa pengguna barang/kuasa pengguna barang yang kurang memahami tentang pentingnya pengelolaan barang daerah dibawah kekuasaannya secara tertib sesuai aturan yang berlaku, sehingga laporan aset yang disajikan kurang akurat berdampak atas kekauratan laporan barang milik daerah sebagai dasar penyusunan neraca Kabupaten Bantul;

3. Dokumen barang milik daerah sebagaian tidak ada;4. Keterbatasan SDM pengelola barang milik daerah pada

SKPD/Unit Kerja;5. Belum dilaksanakan secara keseluruhan pengelolaan barang

milik daerah dengan memperggunakan Simda BMD, sehingga penatausahaan barang milik daerah masih dilaksanakan secara manual yang memakan waktu yang lama dan menjadi tidak efisien;

6. Simda BMD belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Solusi :1. Membangun komitem seluruh kepala SKPD/Unit Kerja sebagai

pengguna/kuasa pengguna barang daerah berserta seluruh jajarannya untuk melakukan tata kelola aset daerah dibawah kekuasaan secara tertib adminsitrasi;

2. Ketepatan dan kebenaran laporan BMD telah dipergunakan sebagai salah satu indikator kinerja untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;

3. Tata kelola aset daerah dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah dilaksanakan dengan menggunakan Simda BMD;

4. Meningkatkan tunjangan pengurus barang milik daerah;5. Memberikan sanksi bagi SKPD/Unit Kerja yang belum

menyampaikan laporan BMD semesteran/tahunan berupa penundaan pencairan uang persediaan (UP);

64

Page 65: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

6. Melaksanakan inventarisasi dan sensus barang milik daerah secara mandiri di masing-masing SKPD/Unit Kerja; dan

7. Dalam meningkatkan keterbatasan SDM pengelola BMD antara lain melaksanakan secara rutin workshop pengurus barang.

3.3 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Sasaran 2

Indikator kinerja dari sasaran ini adalah percepatan belanja pemerintah dengan angka persentase yang direncanakan dicapai tahun 2016 adalah sebesar 55%. Indikator kinerja tersebut dipergunakan untuk pengukuran kinerja keuangan daerah dengan mempergunakan penilaian atas penyerapan anggaran belanja daerah semester I dibandingkan dengan anggaran belanja daerah yang dialokasikan semester I sebagaimana diatur dalam anggaran kas. Manajemen kas/anggaran kas dipergunakan untuk menilai baik tidaknya perencanaan yang dibuat oleh SKPD dalam penyerapan anggaran belanja daerah khususnya penyerapan belanja langsung, karena penyerapan belanja langsung oleh SKPD yang sesuai dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas menunjukkan perencanaan yang baik dimana kegiatan-kegiatan dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan jadwal atau alokasi penarikan dana yang tercatum dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Berdasarkan perubahan anggaran kas sebagai manajemen kas yang telah mengatur ketersediaan dana dalam rangka membiayai belanja tidak langsung dan belanja langsung semester I dan II selama tahun 2016 sebagaimana pada tabel sebagai berikut: (lihat Grafik 3.27)

Grafik 3.27Alokasi Anggaran Belanja Daerah per Semester Tahun 2016 (dalam

Jutaan Rupiah)

65

Sasaran 2Terwujudnya disiplin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kasPercepatan Penyerapan Belanja

Pemerintah Daerah

Realisasi Belanja Daerah Semester I dibagi Alokasi Belanja Daerah Semester I dikalikan 100%

Page 66: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Semester I Semester II

Rp680,829 Rp816,536

Rp617,783

Rp243,419

Belanja tidak langsungBelanja langsung

Sumber data : Anggaran Kas Kabupaten Bantul Tahun 2016Berdasarkan perubahan anggaran kas anggaran belanja daerah sebesar Rp2.358.567.406.917,42 dialokasikan pada semester I sebesar 55,06% atau Rp1.298.612.280.635,00 dan semester II sebesar 44,94% atau Rp1.059.955.126.282,42. Penyerapan belanja daerah dengan membandingkan anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada semester I dan semester II tahun 2016 disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.28 dan Tabel 3.29)

Grafik 3.28Penyerapan Belanja Daerah per Semester Tahun 2016 (dalam

Jutaan Rupiah)

Anggaran Realisasi Anggaran RealisasiSemester I Semester II

Rp1,298,612

Rp629,275

Rp1,059,955 Rp1,387,269

Semester I Semester I

Sumber data : BKAD, data sangat sementara per Januari 2017 (sebelum diaudit BPK)

Tabel 3.29Alokasi dan Realisasi Belanja Daerah Semester I Tahun 2016

(dalam Jutaan Rupiah)

UraianSemester I %

Penyerapan

Semester II % Penyerapan

Total % Penyerapan

Anggaran

Realisasi

Anggaran

Realisasi

Anggaran

Realisasi

Belanja Tidak Langsung

Rp 680.829

Rp 451.160

66%

Rp 679.413

Rp 814.731

120%

Rp 1.360.242

Rp 1.265.890

93%

Belanja Langsung

Rp 617.783

Rp 178.116

29%

Rp 245.639

Rp 572.538

233%

Rp 863.423

Rp 750.654

87%

66

Page 67: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Belanja Daerah

Rp 1.298.612

Rp 629.275

48%

Rp 925.052

Rp 1.387.269

353%

Rp 2.223.665

Rp 2.016.544

91%

Sumber data : BKAD, data sangat sementara per Januari 2017 (sebelum diaudit BPK)

Grafik dan tabel diatas menunjukkan capaian atas kinerja percepatan penyerapan belanja daerah dengan mempergunakan formula diatas yaitu sebesar 48% maka capaian indikator kinerja penyerapan belanja daerah yang direncanakan sebesar 55% tidak tercapai.

Tabel 3.30Capaian Indikator Kinerja Percepatan Penyerapan Belanja Daerah

Indikator FormulaTahun 2016

Target

Realisasi

% Capaia

nPercepatan Penyerapan Belanja Pemerintah Daerah

Realisasi belanja daerah semester I dibagi alokasi belanja daerah semester I x 100%

55% 48% 87%

Sumber data : Anggaran Kas Kabupaten Bantul Tahun 2016 dan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Daerah s/d Juni 2016

Tidak tercapainya target indikator kinerja dari sasaran ini terutama dipengaruhi oleh rendahnya penyerapan belanja langsung yaitu sebesar 28,83%, sedang belanja tidak langsung memiliki penyerapan dengan angka perssentase diatas target dari indikator ini yaitu sebesar 66,27%. Penyerapan belanja tidak langsung memiliki angka persentase diatas angka persentase penyerapan belanja pemerintah daerah yang direncanakan akan dicapai, sebaliknya angka persentase penyerapan belanja langsung menunjukkan angka persentase jauh dibawah angka persentase penyerapan belanja pemerintah yang ditargetkan. Hal tersebut mengindikasikan kurang baiknya perencanaan yang dibuat oleh SKPD dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan-kegiatan, karena sebagian besar penyerapan belanja langsung oleh SKPD belum sesuai dengan dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas dimana kegiatan-kegiatan dilaksanakan oleh SKPD tidak sesuai dengan jadwal atau alokasi penarikan dana yang tercatum dalam masing-masing DPA SKPD. Indikator kinerja dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang terkait dengan indikator kinerja utama BKAD percepatan penyerapan belanja daerag adalah persentase jumlah SKPD dengan penyerapan diatas target kabupaten yang menjadi tanggungjawab bidang Perbendaharaan.

67

Page 68: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3.3.1 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Sistem Penatausahaan Keuangan Daerah khusus Pencairan Belanja Pemerintah (Bidang Perbendaharaan)

Bidang Perbendaharaan memiliki ketugasan pokok adalah sebagai berikut:

1. Sebagai kuasa BUD bertugas melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi daerah, dan melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah;

2. Pengelolaan dan penyaluran gaji ASN;3. Pengoordinasian, pengendalian, dan pelaporan dana

transfer;4. Penyelenggaraan sekretariat Tuntutan Perbendaharaan

dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR);5. Koordinasi dan pembinaan pengelola keuangan SKPD;6. Penyelenggaraan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Iuran Wajib Pegawai (IWP), PPh Pasal 21 Gaji PNS, dan Tabungan Perumahan (Taperum) ASN; dan

7. Penyelenggaraan pembayaran iuran, dan pelaporan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Upaya yang dilaksanakan dalam rangka merealisasikan target percepatan penyerapan belanja pemerintah daerah BKAD melalui bidang Perbendaharaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan indikator kinerja jumlah SKPD dengan penyerapan anggaran belanja daerah diatas target kabupaten dengan angka persentase yang direncanakan dicapai sebesar 20%. Kepala bidang Perbendaharaan bertanggungjawab atas indikator kinerja tersebut dengan capaian indikator kinerja sampai triwulan II yaitu sebagai berikut: (lihat Bagan 3.31)

penyerapan ≤ 55%; 31

penyerapan ≥ 55%; 28

68

Grafik disamping menunjukkan dari anggaran belanja daerah yang dialokasikan semester I sebanyak 31 SKPD memiliki penyerapan anggaran belanja diatas 55% dan 28 SKPD dengan penyerapan anggaran belanja daerah dibawah 55%. Tahun 2016 telah direncanakan sebanyak 20% atau sebanyak 12 SKPD dengan penyerapan

Bagan 3.31 Persentase Jumlah SKPD dengan

Penyerapan diatas Target

Page 69: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tabel 3.31Capaian Indikator Cakupan Pencapaian Penyerapan Belanja

SKPD sesuai Target Kabupaten

Indikator FormulaTahun 2016

Target

Realisasi

% Capaia

nCakupan pencapaian penyerapan belanja SKPD sesuai target

Jumlah SKPD dengan penyerapan anggaran belanja daerah diatas target Kabupaten dibagi Jumlah SKPD x 100%

20% 53% 265%

Keberhasilan capaian indikator kinerja dari cakupan pencapaian penyerapan belanja SKPD sesuai target Kabupaten tidak diikuti dengan keberhasilan capaian persentase penyerapan belanja daerah. Hal tersebut disebabkan dengan besar atau kecilnya jumlah anggaran belanja yang dikelola dan dialokasikan serta jumlah belanja yang terserap sampai dengan riwulan II oleh masing-masing SKPD. Sampai dengan triwulan II berdasarkan jumlah anggaran belanja yang dialokasikan dan jumlah penyerapan di seluruh SKPD dapat diperoleh informasi sebagai berikut: (lihat Tabel 3.32)

Tabel 3.32Penyerapan Anggaran Belanja Daerah

Berdasarkan Jumlah Anggaran Belanja Daerah yang Dialokasikan

No Uraian

Penyerapan Belanja Langsung (Jumlah SKPD/Unit Kerja) Jumlah

diatas 55%

dibawah 55%

1 Persentase alokasi anggaran semester I ≥ 0,5% 25 10 35

2 Persentase alokasi anggaran semester I antara 0,5% ≤ 2,5% 3 13 16

3 Persentase alokasi anggaran semester I antara 2,6% ≥ 5,5% 0 4 4

4 Persentase alokasi anggaran semester I antara 5,6% ≤ 10% 0 1 1

5 Persentase alokasi anggaran semester I ≤ 10% 0 3 3

Jumlah 28 31 59Sumber data : Anggatan Kas Kabupaten Bantul Tahun 2016 dan Laporan Realisasi

APBD s/d Triwulan II Tahun 2016, diolah

Tabel tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwah dari 59 SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai berikut:

69

Page 70: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Terdapat 35 SKPD dengan persentase alokasi anggaran belanja daerah semester I terendah justru menunjukkan jumlah SKPD yang terbanyak dengan angka persentase penyerapan belanja daerah diatas 55% yaitu sebanyak 25 SKPD dan hanya 10 SKPD dengan angka persentase persentase penyerapan belanja daerah dibawah 55%;

Terdapat 16 SKPD dengan angka persentase alokasi anggaran belanja daerah semester I antara 0,5% s/d 2,5% dengan jumlah 3 SKPD memiliki angka persentase penyerapan belanja daerah diatas 55% dan 13 SKPD memiliki angka persentase penyerapan belanja daerah dibawah 55% sebanyak 13 SKPD; dan

Terdapat 8 SKPD yang memiliki angka persentase alokasi anggaran belanja daerah tertinggi yaitu antara 2,6% ≤ 10% justru menunjukkan angka persentase penyerapan belanja daerah dibawah 55%.

Dari kesimpulan tersebut diatas menunjukkan bahwa tercapainya target indikator kinerja cakupan pencapaian penyerapan belanja SKPD sesuai target kabupaten tidak diikuti dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja meningkatnya penyerapan belanja pemerintah. Hal tersebut disebabkan terdapat 22 SKPD yang memiliki angka persentase alokasi anggaran belanja daerah semester I diatas 2,6% dari total alokasi anggaran belanja daerah semester I justru menunjukkan angka persentase penyerapan belanja daerah dibawah 55%. Sedang sisanya yaitu sebanyak 37 SKPD dengan angka persentase alokasi anggaran belanja daerah semester I dibawah 2,6% dari total alokasi anggaran belanja daerah semester I justru menunjukkan angka persentase penyerapan belanja daerah diatas 55%

Rendahnya penyerapan belanja daerah sampai dengan semester I disebabkan sebagai berikut:

SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana anggaran kurang matang sehingga dalam pelaksanaan anggarannya membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian termasuk sering melakukan revisi atas dokumen pelaksanaan anggaran (DPA);

SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana tidak seuai dengana pelaksanaan jadwal pelakanaan kegiatan sehingga terdapat kebiasaan SKPD memiliki kecenderungan pengalokasian terhadap penarikan dana pada triwulan I lebih besar dibanding dengan triwulan berikutnya;

Adanya kehati-hatian dalam proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pengadaannya yang

70

Page 71: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

berpengaruh terhadap penyerapan anggaran belanja langsung;

Lemahnya koordinasi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran terutama untuk kegiatan pembangunan;

Keterlambatan penerimaan petunjuk teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana alokasi khusus; dan

Penyerapan belanja tidak langsung (kecuali belanja pegawai) belum sesuai dengan rencana penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA PPKD, dikarenakan penyaluran belanja hibah kepada kelompok masyarakat dan penyaluran belanja bantuan sosial kepada masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberkasan administrasi sebagai salah satu persyaratan mengakibatkan penyerapan belanja hibah dan belanja bantuan sosial dilaksanakan pada akhir tahun.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh bidang Perbendaharaan melalui program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten sehingga target dari hasil program tersebut dapat tercapai sebagaimana telah dibahas diatas yaitu sebagai berikut:

1) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)SP2D merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan BUD berdasarkan surat perintah membayar (SPM) yang diterbitkan oleh pengguna/kuasa pengguna anggaran atas beban pengeluaran DPA/DPPA SKPD dan DPA/DPPA PPKD. ahun 2016 BUD melaui kuasa BUD telah menerbitkan sebanyak 8.956 SP2D dengan nilai nominal sebesar Rp1.896.914.019.559,03 dengan rincian sebagai berikut: (lihat Tabel 3.33)

Tabel 3.33Penerbitan SP2D Tahun 2016

No Jenis SP2D Nominal (Rupiah)

SP2D (Lembar

)1 SP2D UP Rp

16.467.000.183,00 57

2 SP2D GU Rp 144.093.881.213,18 723

3 SP2D TU Rp 24.388.889.121,00 156

71

Page 72: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

No Jenis SP2D Nominal (Rupiah)

SP2D (Lembar

)4 SP2D Nihil Rp

37.416.919.186,00 214

5 SP2D LS Belanja Tidak langsung

Rp 380.503.023.160,85 2008

6 SP2D LS Belanja Langsung

Rp 1.294.044.306.696,00 5798

Jumlah Rp 1.896.914.019.559,03 8956

Sumber data : Bidang Perbendaharaan BKAD tahun 2017

2) Pengujian Lampiran Dokumen Penerbitan SP2D

Sebelum diterbitkan SP2D dilakukan pengujian dan penelitian kebenaran dan kelengkapan dokumen SPM dan kelengkapan lainnya yang diajukan pengguna/kuasa pengguna anggaran. Setelah dianggap benar sesuai dengan aturan berlaku maka dibuat rancangan SP2D. Selama tahun 2016 Kuasa BUD telah menguji dokumen SPM beserta kelengkapan sebanyak 8.993 dokumen.

3) Rekonsiliasi Belanja SKPDRekonsiliasi belanja SKPD dilaksanakan dengan pencocokan data belanja langsung dari masing-masing SKPD dengan data belanja langsung dari BKAD setiap triwulan, maka data belanja langsung tersaji dengan akurat dari seluruh SKPD dari aspek pertanggungjawaban atas anggaran belanja, SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa BUD maupun laporan realisasi penyerapan melalui. Hasil rekonsiliasi tersebut dituangkan kedalam berita acara hasil rekonsiliasi yang memuat hasil tentang data anggaran dan realisasi belanja langsung yang ditandatangani oleh staf seksi Belanja Langsung dengan bendahara pengeluaran diketahui oleh Kepala Seksi Belanja Langsung Bidang Perbendaharaan. Jumlah berita acara hasil rekonsiliasi belanja SKPD selama tahun 2016 sebanyak 236 dokumen. Kegiatan ini juga telah melaksanakan pemantauan terhadap penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 dengan 12 SKPD pengelola DAK.

Selain itu kegiatan ini juga telah menyusun daftar Rekapitulasi Transaksi Harian Belanja Daerah (RTH) yang merupakan daftar yang dibuat oleh Kuasa BUD yang memuat rekapitulasi Daftar Transaksi Harian (DTH) Pemerintah Kabupaten Bantul. Kuasa BUD telah melaporkan daftar RTH

72

Page 73: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

dalam bentuk hardcopy dan softcopy ke Kantor Pajak Pratama (KPP) secara bulanan paling lama tanggal 20 setelah bulan yang bersangkutan berakhir. Jumlah pajak yang telah dipotong/dipungut dan dilaporkan oleh bendahara pengeluaran SKPD/Kuasa BUD atas transaksi pengeluaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantul selama tahun 2016 sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.34)

Tabel 3.34 Daftar Pajak yang Dipungut/Disetor ke Kas Negara Tahun 2016

(dalam Jutaan Rupiah)No Bulan PPn PPh ps

21 PPh ps

22 PPh ps 23 PPh ps 4 (2)

1 Januari Rp 701.215.294

2 Februari Rp 37.139.999

Rp 635.343.005

Rp 4.071.120

Rp 2.156.000

3 Maret Rp 147.362.980

Rp 645.910.221

Rp 19.038.608

Rp 8.662.008

4 April Rp 432.119.730

Rp 8.235.709.040

Rp 48.769.383

Rp 25.633.595

Rp 3.588.000

5 Mei Rp 996.751.115

Rp 1.597.095.405

Rp 109.757.842

Rp 15.176.849

Rp 60.601.691

6 Juni Rp 2.705.202.083

Rp 5.136.090.467

Rp 63.583.661

Rp 38.321.640

Rp 522.351.629

7 Juli Rp 992.705.500

Rp 9.346.010.771

Rp 77.152.989

Rp 11.931.732

Rp 94.910.744

8 Agustus Rp 1.961.777.344

Rp 141.695.404

Rp 124.397.249

Rp 23.842.808

Rp 263.227.278

9 September

Rp 2.021.194.372

Rp 141.695.404

Rp 125.982.654

Rp 23.842.808

Rp 272.996.811

10 Oktober Rp 2.982.318.537

Rp 6.467.143.617

Rp 17.285.614

Rp 21.807.054

Rp 738.081.758

11 November

Rp 3.750.771.856

Rp 3.133.393.571

Rp 116.171.416

Rp 43.477.380

Rp 642.417.365

12 Desember

Rp 21.939.011.714

Rp 10.185.323.075

Rp 21.640.544.941

Rp 27.226.184.746

Rp21.899.149.755

Jumlah Rp37.966.355.230

Rp 46.366.625.274

Rp22.346.755.477

Rp 27.441.036.620

Rp24.497.325.031

Sumber data : Bidang Perbendaharaan BKAD, tahun 2017

4) Peningkatan Manajemen Investasi DaerahPemanfaatan uang daerah yang sementara belum digunakan untuk diinvestasikan jangka pendek dalam bentuk deposito di bank umum berlandaskan kepada Peraturan Bupati Bantul Nomor 65 Tahun 2014 tentang Penunjukan Bank Umum untuk Penyimpanan Uang Daerah. Tujuan dari penempatan

73

Page 74: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

uang daerah yang belum dimanfaatkan dalam bentuk deposito pada Bank Umum yaitu untuk menambah penerimaan daerah dari penerimaan bunga deposito sesuai dengan ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku. Pada tahun 2016 kegiatan peningkatan manajemen investasi daerah telah menargetkan penerimaan bunga deposito sebesar Rp19.000.000.000,00 terealisasi Rp25.141.745.710,82 atau tercapai 132,27%.Tahun 2016 telah dilakukan kajian terhadap Bank Umum yang mengajukan permohonan kemitraan kepada Bupati Bantul yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama atau Memorandum of understanding (Mou) antara Bupati Bantul/Pemerintah Kabupaten Bantul dengan sebelas bank berlangsung di Ruang Kerja Bupati Bantul pada tanggal 11 November 2016. Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah melalui administrasi yang baik dalam menyimpan uang daerah yang berasal dari penerimaan daerah untuk memperoleh pendapatan bagi hasil sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah sesuai yang ditargetkan APBD Kabupaten Bantul. Sebelas bank yang telah menandatangani Mou dengan Pemkab Bantul yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bantul, PT Bank Bukopin Tbk Cabang Yogyakarta, PT BNI (Persero) Cabang Utama Yogyakarta, PT Bank BPD DIY Cabang Bantul, PT BRI (Persero) Tbk Cabang Bantul, PT Bank BRI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta, PT PTN (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Yogyakarta, PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk Kantor Cabang Yogyakarta, PT Bank Syariah Mandiri Area Yogyakarta, dan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk Kantor Cabang Yogyakarta.

Gambar 3.19Penandatangan Mou antara Bupati Bantul dan 11 Bank

5) Pencetakan Daftar GajiPengolahan gaji PNS di Kabupaten Bantul meliputi pembuatan dan pencetakan daftar gaji bulanan dan rapelan gaji mempergunakan SIM Gaji dari PT Taspen (Persero). Sehingga pengelolaan sistem administrasi gaji dilaksanakan dengan lebih mudah, cepat, dan akurat yang menpermudah

74

Page 75: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

pelaksanaan rekonsiliasi Iuran Wajib Pegawai (IWP) dan penyampaian data base gaji PNSD yang harus dilaporkan secara detailmeliputi gaji PNSD dan rekap PNSD sebagai salah satu syarat dalam perhitungan DAU. Tahun 2016 telah tercetak daftar gaji PSN per unit kerja sebanyak 157 daftar gaji setiap bulannya termasuk daftar gaji bulan ke-13 dan daftar gaji Tunjangan Hari Raya (THR). Pencetakan daftar gaji tersebut dilaksanakan dua bulan sebelum gaji PNS/CPNS disalurkan. Selain itu telah mendukung terwujudnya kelancaran penyaluran atas gaji PNS/CPNS yang diterima setiap bulan termasuk gaji ke-13 dan THR.

Gambar 3.120Aplikasi SIM Gaji ASN dari PT Taspen (Pesero)

6) Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR)TP-TGR dilaksanakan untuk memperlancar pemulihan kerugian akibat kesalahan bendahara, PNS bukan bendahara, atau pejabat lain yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya akibat dari perbuatannya yang secara langsung telah merugikan keuangan daerah maka diwajibkan untuk mengganti kerugian tersebut. Tahun 2016 telah disetorkan ke kas daerah kerugian daerah sebesar Rp260.254.147,00 terdiri kerugian daerah atas hasil temuan Inspektorat sebesar Rp87.196.647,00 dan kerugian daerah yang ditangani oleh Tim TP-TGR sebesar Rp173.057.500,00 (berdasarkan data sementara per Januari 2016 2017, sebelum diaudit BPK). Kegiatan TP-TGR juga telah menyusun dua laporan yaitu Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester II Tahun 2015 dan Laporan Kegiatan Majelis Pertimbangan TP-TGR Semester I Tahun 2016. Laporan ini disampaikan kepada Gubernur DIY dengan tembusan disampaikan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi DIY, Bupati Bantul, dan Anggota Majelis Pertimbangan TP-TGR Kabupaten Bantul.

75

Page 76: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tahun 2016 Tim Majelis Pertimbangan TP-TGR telah menyelesaikan kerugian daerah akibat kehilangan barang daerah berupa kendaraan dinas R2 yang berada dalam penguasaan ASN bukan bendahara yang digunakan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dengan diterbitkan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).Pada tanggal 4 November 2016 bertempat di ruang rapat Setda Tim MPTGR dari Kota Tasikmalaya yang berjumlah 22 orang berkunjung di Bantul dipimpin oleh Ketua Setda Kota Tasikmalaya untuk mengetahui tentang gambaran MPTGR di Kabupaten Bantul. Kunjungan kerja tersebut diterima oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Bantul didampingi oleh kepala BKAD, kepala. BKD, dan beberapa perwakilan Tim TP-TGR Kabipaten Bantul.

Gambar 3.21Tim MPTGR Kota Tasikmalaya berkunjung di Bantul

7) Pengelolaan Dana PerimbanganDana perimbangan merupakan salah satu komponen pendapatan daerah yang memberi kontribusi tertinggi terhadap pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bantul. Kegiatan ini telah menfasilitasi kelancaran penyaluran dana perimbangan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Tahun 2016 telah ditransfer dana perimbangan ke Kas Daerah sebesar Rp1.519.047.148.289,89 atau terealisasi 96,25% terdapat selisih kurang sebesar Rp59.215.243.816,39 dari target sebesar Rp1.578.262.392.106,28. Anggaran dan realisasi dana perimbangan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi ditampilkan sebagai berikut: (lihat Tabel 3.35)

Tabel 3.35Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun 2016 (dalam

Jutaan Rupiah)No Uraian Target Realisasi

Sisa Anggaran (Belum

Tercapai Target)

% Capai

anI DANA Rp Rp Rp 90,77

76

Page 77: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

No Uraian Target Realisasi

Sisa Anggaran (Belum

Tercapai Target)

% Capai

anPERIMBANGAN 1.466.779,7

5 1.331.352

,78 (135.426,9

8) %

1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

Rp 39.277,44

Rp 39.338,42

Rp 60,98

100,16%

Bagi Hasil Pajak Rp 34.066,69

Rp 34.632,86

Rp 566,17

101,66%

Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pertambangan

Rp 8.603,60

Rp 10.396,54

Rp 1.792,95

120,84%

Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Rp 25.463,10

Rp 24.236,32

Rp (1.226,78)

95,18%

Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

Rp 5.210,74

Rp 4.705,56

Rp (505,19)

90,30%

Bagi Hasil Dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan

Rp 1,70

Rp 3,52

Rp 1,83

207,82%

Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan

Rp 1.089,19

Rp 452,03

Rp (637,17)

41,50%

Bagi Hasil dari Cukai Hasil Tembakau

Rp 4.119,85

Rp 4.250,01

Rp 130,15

103,16%

2 Dana Alokasi Umum Rp 999.814,37

Rp 999.814,37

Rp -

100,00%

3 Dana Alokasi Khusus (DAK)

Rp 427.687,95

Rp 292.200,00

Rp (135.487,96)

68,32%

IILAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

Rp 252.565,70

Rp 456.497,4

9 Rp

203.931,79 104,7

4%

1 Pendapatan Hibah Dari Pemerintah

Rp 6.250,00

Rp 6.148,74

Rp (101,26)

98,38%

2 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi

Rp 122.724,95

Rp 137.137,20

Rp 14.412,25

111,74%

Bagi hasil dari pajak kendaraan bermotor

Rp 36.801,35

Rp 38.569,32

Rp 1.767,97

104,80%

Bagi hasil dari bea balik nama kendaraan bermotor

Rp 22.942,30

Rp 26.597,62

Rp 3.655,33

115,93%

Bagi hasil dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor

Rp 30.447,73

Rp 36.566,00

Rp 6.118,28

120,09%

Bagi hasil dari pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah

Rp 5,76

Rp 15,66

Rp 9,90

271,82%

Bagi hasil dari pajak rokok

Rp 32.527,82

Rp 35.388,60

Rp 2.860,78

108,79%

3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Rp 99.912,95

Rp 99.912,95

Rp 0,00

100,00%

4 Bantuan Keuangan Rp Rp Rp 90,08

77

Page 78: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

No Uraian Target Realisasi

Sisa Anggaran (Belum

Tercapai Target)

% Capai

andari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

23.677,80 21.327,80 (2.350,00) %

JUMLAH PENDAPATAN

TRANSFER

Rp 1.719.345,4

5

Rp 1.595.879

,46

Rp (123.465,9

9)92,82

%Sumber data : Bidang Perbendaharaan, BKAD Tahun 2017

Tahun 2016 kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari dana transfer telah dapat dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kegiatan ini juga telah melaporkan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat yang telah ditransfer ke rekening kas daerah ke Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dengan bentuk pelaporan mengirim kembali lembar konfirmasi atas penyaluran transfer ke daerah setiap triwulan paling lambat 10 hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir serta melaporkan penyerapan penggunaan dana perimbangan. Kegiatan ini juga telah menghadiri undangan dari Pemerintah Pusat dalam rangka rekonsiliasi penerimaan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat sebanyak dua kali dengan ditandatangani Berita Acara antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang diwakili oleh BKAD.

8) Penyusunan SPT TahunanSurat Pemberitahuan (SPT) tahunan bagi PNS/CPNS merupakan laporan pajak yang dilaporkan satu tahun sekali (tahunan) oleh PNS/CPNS sebagai wajib pajak yang berkaitan dengan perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan yang telah diterima dalam satu tahun. PNS/CPNS sebagai wajib pajak berkewajiban menyampaikan SPT tahunan dengan benar, lengkap dan jelas ke Kantor Pajak Pratama. Kegiatan penyusunan SPT tahunan telah memfasilitasi penyusunan formulir 1721-A2 yang memuat penghasilan dan perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 periode tahun 2016 masing-masing PNS/CPNS se-Kabupaten Bantul sebanyak 11.283 formulir dan penyusunan SPT masa bulan Desember 2016. Formulir ini telah didistribusikan ke seluruh PNS/CPNS sebagai lampiran SPT tahunan (tahun 2016) yang dilaporkan ke Kantor Pajak Pratama dengan pemanfaatan e-filling yaitu penyampaian SPT secara elektronik yang dapat dilakukan melalui website

78

Page 79: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Pelaporan SPT Tahunan melalui e-filling dapat menghindari antrian yang panjang saat pelaporan.

9) Penerbitan SKPPKegiatan Penerbitan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dimaksudkan untuk terwujudnya tertib administrasi bagi PNS yang purna tugas, mutasi dan sebagainya sehingga tidak menyebabkan terjadi keterlambatan pembayaran pensiunan bagi PNS yang purna tugas, pembayaran gaji di instansi luar Kabupaten Bantul bagi PNS yang mutasi ke luar daerah dan sebagainya. Tahun 2016 kegiatan ini telah menerbitkan sebanyak 2264 SKPP terdiri sebagai berikut:

1. PNS yang telah mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) sebanyak 442 SKPP;

2. PNS yang meninggal dunia sebanyak 37 SKPP;3. PNS yang mutasi ke luar Kabupaten Bantul sebanyak

13 SKPP; 4. SKPP penyerahan P3D (penyerahan personil) ke

Pemerintah Provinsi DIY sebanyak 1.735 SKPP; dan 5. PNS yang mengajukan pensiun dini sebanyak 33 SKPP.

Diterbitkan SKPP Penyerahan P3D (khusus penyerahan personil) ke Pemerintah Provinsi DIY sebanyak 1.735 SKPP tertanggal 29 Desember 2016 sebagai tindak lanjut dari urusan pendidikan menengah khususnya SMA dan SMK bukan lagi menjadi kewenangan pemerintah kota/pemerintah kabupaten tetapi menjadi kewenangan urusan Pemerintah Provinsi DIY.

10) Pengelolaan dan Pelaporan Potongan IWP, Taperum dan PPh 21Gaji yang diterima oleh PNS/CPNS dibebankan pada APBD merupakan gaji bersih, sedang iuran atas potongan gaji PNS/CPNS berupa iuran wajib PNS daerah sebesar 10% dari gaji pokok dan tunjangan keluarga PNS daerah untuk iuran pensiunan, iuran tabungan hari tua dan iuran pemeliharaan kesehatan dan tabungan perumahan. Iuran wajib PNS daerah dan tabungan perumahan dipotong oleh BUD. Selain itu pemerintah daerah memiliki kewajiban membayar iuran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan asuransi

79

Page 80: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

kesehatan bagi PNS daerah atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah yang dianggarkan pada DPPKAD. Iuran wajib PNS daerah, Taperum dan iuran Pemda serta pajak penghasilan pasal 21 atas gaji yang diterima oleh PNS/CPNS juga dipotong, disetor dan dilaporkan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan sebagai pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 548 Tahun 2015 tentang Penunjukkan Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Anggaran Kas, Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD), Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP), memotong, menyetorkan dan melaporakn PPh 21 serta memotong dan menyetor potongan pihak ketiga.Tahun 2016 kegiatan ini telah melaksanakan pemotongan penyetoran dan pelaporan atas Iuran Wajib PNS Daerah, Taperum dan iuran Pemda serta pajak penghasilan Pasal 21 sebesar Rp79.330.723.813,00, sementara yang di setor sebesar Rp76.128.406.644,00 terdapat selisih sebesar Rp3.202.317.169,00 disebabkan adanya kompensasi pajak pada tahun 2015 akibat adanya perubahan PTKP. Rincian pemotongan dan pelaporan atas iuran wajib PNS disajikan sebagai berikut: (lihat Tabel 3.36)

Tabel 3.36Jumlah Iuran Wajib PNS, Taperum, PPh Pasal 21 dan Iuran

Wajib Pemda Tahun 2016

No Uraian Jumlah (Rp)

1 IWP PNS 8% Rp 41.740.745.514,002 IWP PNS 2% Rp 10.450.198.136,003 Taperum Rp 1.051.113.000,004 PPh 21 Rp 7.819.452.845,005 Iuaran BPJS Kesehatan Rp 15.675.297.204,006 Iuran Asuransi Jaminan

Kecelakaan Rp 1.152.852.051,00

7 Iuran Asuransi Jaminan Kematian Rp 1.441.065.063,00

Jumlah Rp 79.330.723.813,00

Sumber data : Bidang Perbendaharaan BKAD, tahun 2017

Pelaporan atas potongan gaji PNS/CPNS sebagaimana tersebut di atas melalui kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 84 pelaporan terdiri IWP sebanyak 24 pelaporan,

80

Page 81: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

PPh Pasal 21 sebanyak 12 pelaporan, Taperum sebanyak 24 pelaporan, dan Iuran Askes PP 28 sebanyak 24 pelaporan.

11) Rekonsiliasi Data PegawaiTerlaksananya administrasi pengelolaan gaji PNS/CPNS dengan tertib yaitu dengan mencatat gaji/kekurangan gaji PNS/CPNS dalam kartu gaji pegawai dan data PNS/CPNS misalnya jumlah dan nama tunjangan keluarga dan semua surat keputusan yang mempengaruhi penerimaan gaji PNS/CPNS, misalnya surat keputusan bupati tentang kenaikan pangkat dan surat keputusan kenaikan gaji berkala. Kegiatan pengkartuan data PNS selama tahun 2016 telah mencatat atas gaji/kekurangan gaji yang telah diterima oleh masing-masing PNS/CPNS dengan membukukan dalam kartu gaji pegawai atas gaji/kekurangan gaji yang diterima sampai dengan bulan Desember 2016 dan setiap semester kartu gaji PNS/CPNS Kabupaten Bantul ini dicetak. Kegiatan ini juga telah melaksanakan pencocokan jumlah PNS/CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul secara periodik dengan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

3.3.2 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Fasilitasi Penyerapan Belanja Pemerintah (Sekretariat)

Sekretariat melaksanakan kegiatan fasilitasi penyaluran belanja PPKD sebagai upaya mendukung indikator kinerja percepatan penyerapan belanja pemerintah. 1) Fasilitasi Penyaluran Belanja PPKD

Kegiatan fasilitasi penyaluran belanja PPKD telah memfasilitasi pencairan belanja tidak langsung yang dianggarkan pada PPKD kepada penerima dan memfasilitasi pencairan pengeluaran pembiayaan daerah yang dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan daerah PPKD berdasarkan aturan yang berlaku. Tahun 2016 kegiatan ini telah menfasilitasi pencairan pengeluaran daerah yang diajukan oleh SKPD penanggungjawab teknis sebesar Rp253.966.237.233,00 dari anggaran pengeluaran daerah pada PPKD sebesar Rp298.869.934.325,51 dengan rincian disajikan sebagai berikut: (lihat Tabel 3.37 dan Tabel 3.38)

Tabel 3.37Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung pada PPKD Tahun 2016

(dalam Jutaan Rupiah)No Uraian Anggar

an Realis

asi Selisih Lebih

(Kurang) 1 Belanja Hibah Rp34.738, Rp31.86 Rp2.876,

81

Page 82: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

23 2,07 162 Belanja Bantuan Sosial Rp5.578,5

5Rp3.267,

35Rp2.311,

20

3Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

Rp12.664,76

Rp12.430,00

Rp234,76

4Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

Rp195.396,58

Rp185.304,70

Rp10.091,88

5 Belanja Tidak Terduga Rp23.736,82

Rp520,87

Rp23.215,95

Jumlah Rp272.114,93

Rp233.384,99

Rp38.729,95

Sumber data : Sub. Bag. Keuangan dan Aset Sekretariat BKAD, tahun 2017

Tabel 3.38Realisasi Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2016

No Uraian Angga

ran Realisas

i Selisih Lebih

(Kurang)

1 Pengeluaran Pembiayaan Rp26.755,00

Rp24.752,00

Rp2.003,00

Jumlah Rp26.755,00

Rp24.752,00

Rp2.003,00

Sumber data : Sub. Bag. Keuangan dan Aset Sekretariat BKAD, tahun 2017

Penyaluran belanja bantuan sosial dengan besaran di bawah Rp1.000.000,00 diterima tunai oleh penerima bantuan sosial. Melalui kegiatan ini juga telah dilaksanakan penyaluran bantuan sosial yang diterima dalam bentuk tunai oleh penerima antara lain:

Tanggal 17 Oktober 2016 telah disalurkan bantuan sosial kepada masyarakat untuk pembangunan MCK sebanyak 126 KK yang berasal dari kecamatan Bantul (14KK), kecamatan Banguntapan (32KK), kecamatan Imogiri (20KK), kecamatan Kasihan (4KK), kecamatan Bambanglipuro (24 KK), dan kecamatan Dlingo (32 KK) dengan besaran bantuan sebesar Rp900.000,00.

Tanggal 25 Juli 2016 telah disalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu untuk program lantainisasi sebanyak 77 KK yang berasal dari kecamatan Banguntapan (8KK), kecamatan Dlingo (7KK), kecamatan Imogiri (29KK), kecamatan Jetis (4KK), kecamatan Kasihan (10KK), kecamatan Kretek (2KK), kecamatan Pajangan (11KK), kecamatan, dan kecamatan Pundong (6 KK).

82

Page 83: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.21Pencairan Bantuan Sosial Pembangunan MCK Tahap II dan

Lantanisasi Tahun 2016

Permasalahan:1. Terlambatnya regulasi terlaksananya kegiatan-kegiatan yang

didanai dari DAK berakibat tertundanya pelaksanaan kegiatan-kegiatan;

2. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana anggaran kurang matang sehingga dalam pelaksanaan anggarannya membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian termasuk sering melakukan revisi atas dokumen pelaksanaan anggaran (DPA);

3. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana tidak seuai dengana pelaksanaan jadwal pelakanaan kegiatan sehingga terdapat kebiasaan SKPD memiliki kecenderungan pengalokasian terhadap penarikan dana pada triwulan I lebih besar dibanding dengan triwulan berikutnya;

4. Adanya kehati-hatian dalam proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan pengadaannya yang berpengaruh terhadap penyerapan anggaran belanja langsung;

5. Lemahnya koordinasi antara perencanaan dan pelaksanaan anggaran terutama untuk kegiatan pembangunan;

6. Keterlambatan penerimaan petunjuk teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana alokasi khusus; dan

7. Penyerapan belanja tidak langsung (kecuali belanja pegawai) belum sesuai dengan rencana penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA PPKD, dikarenakan penyaluran belanja hibah kepada kelompok masyarakat dan penyaluran belanja bantuan sosial kepada masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberkasan administrasi sebagai salah satu persyaratan mengakibatkan penyerapan belanja hibah dan belanja bantuan sosial dilaksanakan pada akhir tahun.

Solusi:Solusi sebagai upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan menumpuknya penyerapan belanja daerah pada akhir tahun yaitu sebagai berikut:

1. Konsultasi ke Pemerintah Pusat;2. SKPD/Unit Kerja dalam menyusun rencana penarikan dana untuk

satu tahun anggaran dirinci untuk tiap bulan per jenis belanja sebagai alat untuk menantau pelaksanaan kegiatan;

83

Page 84: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap SKPD/Unit Kerja yang memiliki penyerapan anggaran dengan deviasi tinggi antara realisasi dengan alokasi anggaran setiap triwulannya;

4. Kesesuaian penyerapan belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan telah dipergunakan sebagai salah satu indikator untuk mengevaluasi kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;

5. SKPD penanggungjawab teknis atas penyaluran belanja hibah dan belanja bantuan sosial dalam melaksanakan pemberkasan persyaratan administrasi lebih awal dilaksanakan sehingga pengajuan kepada BKAD selaku PPKD sesuai dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas; dan

3.4 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Sasaran 3

BKAD sebagai penyelenggaran fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan daerah sebagai indikator kinerja selain dari kualitas tata kelola keuangan dan aset daerah terukur dengan diraih/dipertahankan opini WTP atas LKPD dan percepatan penyerapan belanja pemerintah juga dari aspek pendapatan daerah. Sebagai ukuran keberhasilan/kegagalan dari aspek pendapatan telah ditetapkan sasaran 3 yaitu meningkatkan kemampuan keuangan daerah memiliki dua indikator kinerja yaitu persentase PAD terhadap pendapatan daerah dan belanja daerah. Ke-2 indikator kinerja tersebut untuk mengetahui peranan PAD terhadap pendapatan daerah dan peranan sebagai sumber dana untuk membiayai belanja daerah. Capaian atas indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.39)

Tabel 3.39Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran 3 Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Formula

Realisasi

Tahun 2015

Tahun 2016Targe

tRealisasi

% Capaia

n

Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

PAD dibagi pendapatan daerah dikalikan 100%

20% 21% 20,22% 96%

Persentase PAD PAD dibagi 20% 17% 20,05 118%

84

Persentase PAD terhadap Pendapatan

Daerah

Persentase PAD terhadap Belanja

Daerah Sasaran

3

Terlaksananya optimalisasi sumber-sumber PAD dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan

Page 85: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

terhadap Belanja Daerah

belanja daerah dikalikan 100% %

3.4.1 Persentase PAD terhadap Pendapatan Daerah

Persentase PAD terhadap pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan kontribusi atau peranan PAD terhadap pendapatan daerah. Tahun 2016 persentase PAD terhadap pendapatan daerah ditargetkan sebesar 21% terealisasi 20,22%. Target dan realisasi PAD dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Grafik 3.40 dan Tabel 3.41)

Grafik 3.40Persentase Kontribusi PAD, Dana Perimbangan, dan Lain-lain

Pendapatan DaerahTahun 2015 dan Tahun 2016

Realisasi Tahun 2015 Target Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016

20.02% 17.84% 20.22%

53.39%70.09% 66.56%

26.59%12.07% 13.22%

PAD Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah

Sumber data : Lapaoran Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2015 dan Tahun 2016 berdasarkan data sementara per Januari 2017

Tabel 3.41Target dan Realisasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah

Tahun 2015 dan Tahun 2016 (dalam Jutaan)Uraian Realisasi Tahun

2015 Tahun 2016

Target Realisasi

PAD Rp 390.624,49

Rp 373.241,81

Rp 404.414,27

Dana Perimbangan Rp 1.041.842,46

Rp 1.466.779,75

Rp 1.331.352,78

Lain-lain Pendapatan Rp Rp Rp

85

Page 86: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Daerah 518.756,28 252.564,80 264.526,69 Jumlah Pendapatan Daerah

Rp 1.951.223,24

Rp 2.092.586,36

Rp 2.000.293,74

Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah 20,02% 17,84% 20,22%

Sumber data : Lapaoran Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2015 dan Tahun 2016 berdasarkan data sementara per Januari 2017

Grafik 3.40 dan Tabel 3.41 menunjukkan bahwa kontribusi tertinggi sebagai sumber pendapatan daerah adalah dana perimbangan dengan angka persentase capaian tahun 2015 sebesar 53,39% dan tahun 2016 meningkat menjadi 66,56%. Sementara kontribusi terendah bersumber dari PAD tercapai dengan angka persentase tahun 2015 sebesar 20,02% dan tahun 2016 meningkat menjadi 20,22%. Tahun 2016 persentase PAD terhadap pendapatan daerah yang diperjanjikan dalam PK sebesar 21% sedang berdasarkan perubahan APBD tahun 2016 menjadi 17,84%. Berdasarkan terget persentase PAD terhadap pendapatan daerah terealisasi 20,22% maka persentase capaian indikator kinerja ini sebesar 96% katagori Sangat Berhasil.

Belum tinnginya angka persentase kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah tetapi PAD yang telah dicapai selama tahun 2011 s/d 2016 memiliki angka persentase kontribusi terhadap pendapatan daerah yang meningkat atau memilki pertumbuhan dengan trent yang positif/meningkat setiap tahun sebagaimana disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.42)

Grafik 3.42Perkembangan Persentase Kontribusi PAD terhadap Pendapatan

DaerahPeriode Tahun 2011 - 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

10.92%12.46%

14.75%

19.70% 20.02% 20.22%

Sumber data : Lap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015 serta tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2017 (sebelum diaudit BPK)

86

Page 87: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3.4.1.1 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja pada aspek Pencapaian Target PAD (Bidang Penagihan)

Ketugasan bidang Penagihan adalah melaksanakan penagihan pajak daerah dan pengelolaan piutang pajak daerah, pemrosesan permohonan keringanan/keberatan pajak daerah serta pengendalian operasional, pemeriksaan dan penindakan pajak daerah dan pengendalian retribusi daerah. Ketugasan tersebut terkait sebagai upaya tercapainya target PAD dan upaya meningkatnya peranan PAD sebagai sumber pendapatan daerah. Maka bidang Penagihan melaksanakan kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengeloaan keuangan sebagai indikator kinerja adalah persentase tercapainya PAD.

Grafik 3.43Target dan Realisasi PAD Tahun 2015 dan tahun 2016 (dalam

Jutaan Rupiah)

Realisasi Tahun 2015 Target Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016

Rp390,624.49

Rp373,241.81

Rp404,414.27

Sumber data: Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 dan tahun 2016 serta tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Jnuari 2016 (sebelum diaudit BPK)

Tahun 2016 PAD yang ditargetkan sebesar Rp373.241.806.617,00 tercapai sebesar Rp404.414.274.289,07 terdapat selisih lebih sebesar Rp31.172.467.672,07 atau tercapai 108,35% maka capaian indikator kinerja dari bidang Penagihan yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.44)

Tabel 3.44Capaian Indikator Kinerja Persentase Tercapainya PAD Tahun 2016

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

FormulaTahun 2015

Realisasi

Tahun 2016Targe

tRealisasi

% Capaia

nTercapainya pendapatan asli daerah

Realisasi PAD dibagi target PAD dikalikan seratus persen

116% 100% 105% 108%

Sumber data: Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 dan tahun 2016 serta tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Jnuari 2016 (sebelum diaudit BPK), diolah

87

Page 88: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Angka persentase capaian tercapainya target PAD tahun 2015 lebih tinggi daripada angka persentase capaian tercapainya PAD tahun 2016 tetapi jumlah realisasi PAD yang dicapai tahun 2016 lebih besar daripada jumlah PAD yang dicapai tahun 2015 sebagaimana telah disajikan pada Grafik 3.43. Selama periode tahun 2011 s/d 2016 PAD yang dicapai menunjukkan perkembangan yang meningkat setiap tahun dengan jumlah PAD tertinggi dicapai tahun 2016 yaitu sebagai berikut: (lihat Grafik 3.45)

Grafik 3.45Perkembangan PAD Tahun 2011 s/d 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Rp128,896.46 Rp166,597.78

Rp224,197.86

Rp357,411.06 Rp390,624.49 Rp404,414.27

Sumber data : Lap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015 serta tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2017 (sebelum diaudit BPK)

Capaian indikator kinerja program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan bidang Penagihan diatas 100% dengan katagori sangat berhasil. Keberhasilan tersebut telah didukung dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan oleh bidang Penagihan yaitu sebagai berikut:1) Operasional Pajak Daerah

Dasar hukum pemungutan atas 11 macam pajak daerah yang dilaksanakan oleh BKAD selaku PPKD adalah Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah. Tahun 2016 penerimaan pajak daerah ditargetkan sebesar Rp114.668.270.000,00 terealisasi sebesar Rp134.407.356.199,22 (berdasarkan data sangat sementara per Januari 2016) terdapat selisih lebih dari target yaitu sebesar Rp19.739.086.199,22 atau tercapai 117%. Realisasi dan target PAD dari pendapatan pajak daerah yang dicapai

88

Page 89: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

tahun 2015 dan tahun 2016 yaitu sebagai berikut: (lihat Grafik 3.46)

Grafik 3.46Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2015 dan Tahun

2016

Tahun 2015 Tahun 2016

Rp93,709.83 Rp114,668.27 Rp123,257.18 Rp134,407.36

Target Realisasi

Sumber data : Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 dan tahun 2016 serta tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Jnuari 2016 (sebelum diaudit BPK), diolah

Penerimaan pajak daerah tahun 2016 menunjukkan kinerja yang baik dengan tercapainya penerimaan pajak daerah yang ditargetkan sebagaimana disajikan pada grafik diatas. Penerimaan pajak daerah memberi kontribusi yang cukup besar terhadap PAD yaitu sebesar 33% dengan jumlah realisasi PAD sebesar Rp404.414.274.289,07 (data sementara per Januari 2016, sebelum dilakukan audit oleh BPK). Upaya yang telah dilaksanakan sehingga target penerimaan pajak daerah tercapai antara lain sebagai berikut:

Penagihan Pajak Daerah oleh Koordinator Pendapatan Kecamatan (KPK) pada 17 kecamatan khusus pajak, dan pajak air tanah;

Penagihan atas tunggakan pajak daerah yang tertunggak baik dalam maupun luar Kabupaten Bantul antara lain penagihan pajak tertunggak diluar wilayah Kabupaten Bantul menagih pajak reklame ke Avian dan Avitek di Surabaya, dan ke Semarang guna menagih pajak reklame PT Coca Cola, biro iklan Olah Sakti dan PBB P2 ke Pertamina;

Pengecekan lokasi pemasangan papan reklame baru sampai dengan bulan Juni 2016 sebanyak 12 titik;

Pelaksanaan validasi data BPHTB dengan melakukan cek lapangan untuk mengetahui Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) BPHTB dengan benar sebanyak 1.872 obyek pajak BPHTB; dan

Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap rekening tagihan listrik gedung-gedung milik pemerintah daerah dan Penerangan Jalan Umum (PJU) setiap bulan untuk mengendalikan tagihan rekening Penerangan

89

Page 90: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Jalan Umum (PJU) dan gedung-gedung Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul serta memantau anggaran belanja listrik rekening Penerangan Jalan Umum (PJU) dan gedung-gedung Pemerintah Daerah yang dianggarkan di BKAD.

2) Pengendalian PADArah kebijakan pendapatan daerah adalah optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah salah satu upaya yaitu dilaksanakan kegiatan pengendalian pendapatan asli daerah oleh BKAD selaku koordinator pendapatan daerah. Setiap triwulan kegiatan yang telah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh SKPD penghasil dalam bentuk rekonsiliasi dan evaluasi atas realisasi pendapatan asli daerah yang telah dicapai oleh masing-masing SKPD penghasil. Sehingga dapat diketahui kinerja atas pencapaian target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-masing SKPD penghasil serta telah dilaksanakan evaluasi bagi SKPD penghasil dengan target pendapatan asli daerah belum tercapai setiap triwulan sesuai dengan target pendapatan asli daerah yang diatur dalam Anggaran Kas Kabupaten Bantul. Hasil rekonsiliasi dan evaluasi tersebut telah disajikan dalam 4 laporan.Upaya yang dilaksanakan dalam pengendalian pengelolaan pajak daerah khususnya pengelolaan pajak restoran merupakan jenis pajak self assessment, yaitu wajib pajak melaporkan kewajiban perpajakannya sendiri, memperhitungkan besar pajak yang harus dibayar sendiri, dan menyetorkannnya sendiri ke Bank tempat pembayaran yang ditunjuk. Salah satu penentu keberhasilan pemungutan jenis pajak yang bersifat self assessment adalah kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannyamaka pada tanggal 2 September 2016 telah dilaksanakan sosialisasi pengelolaan pajak restoran dan manajemen pelaporan data transaksi wajib pajak secara online di gedung induk kompleks Parasamya dengan mengundang wajib pajak restoran di wilayah Kabupaten Bantul. Materi yang disampaikan tentang kemudahan proses penghitungan omset dan pelaporan pajak restoran, akan melakukan pemasangan tapping box di beberapa alat transaksi pembayaran di restoran yang ada di Kabupaten Bantul. Tapping Box merupakan alat untuk mengcapture data transaksi usaha wajib pajak dan mengirimkan data tersebut ke server DPPKAD Bantul secara Online.

90

Page 91: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.22Tapping Box

Manfaat yang bisa diambil dengan penggunaan tapping box antara lain adalah mengetahui data transaksi wajib pajak secara online dan realtime, menyediakan data perbandingan yang dilaporkan dalam SPTPD dengan hasil perekaman transaksi usaha, menciptakan transparansi pelaporan pajak, dan mengurangi interaksi fiskus dengan wajib pajak. Tahun 2016 kegiatan ini telah melaksanakan pengadaan 2 tapping box yang direncanakan dipasang di rumah makan dengan transaksi yang tinggi.

Gambar 3.23Sosialisasi pengelolaan pajak restoran dan manajemen

pelaporan data transaksi wajib pajak secara online

Selain itu kegiatan pengendalian PAD juga telah melaksanakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Pajak Daerah pada tanggal 18 Agustus 2016 bertempat di Gedung Induk Komplek Parasamya materi yang disampaikan tentang pelayanan prima dan penagihan pajak daerah. Peserta bimbingan teknis adalah seluruh pengelola pajak daerah dari bidang pendaftaran dan Penetepan, dan bidang Penagihan. Materi disampaikan tentang pelayanan prima dan penagihan pajak daerah.

Gambar 3.24

91

Page 92: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Bimbingan Teknis Pengelolaan Pajak Daerah

3) Studi Potensi Pajak Daerah dan Studi Potensi Retribusi DaerahDalam rangka mengetahui potensi PAD dari pajak khususnya pajak sarang burung walet dan retribusi parkir Kabupaten Bantul. Tahun 2016, BKAD mengadakan kerjasama dengan CV Multilisensi untuk melaksanakan kajian atas potensi pajak parkir dan retribusi parkir Kabupaten Bantul guna meningkatkan kontribusi penerimaan pajak sarang burung wallet dan retribusi parkir terhadap PAD. Melalui kerjasama dengan CV Multilisensi telah tersusun dokumen kajian yaitu sebagai berikut:

Laporan akhir kajian peningkatan potensi pajak sarang burung walet yang dikelola oleh Kabupaten Bantul.

Laporan akhir kajian peningkatan potensi retribusi parkir Kabupaten Bantul.

Dalam kedua dokumen laporan tersebut akan memberi arah atau gambaran kepada Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak sarang burung walet dan retribusi parkir. Adapun tujuan dilaksanakan studi potensi pajak sarang burung walet dan retribusi parkir yaitu sebagai berikut:

Memberi informasi tentang arah dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka meningkatkan kinerja di bidang pendapatan asli daerah dari pajak sarang burung walet dan retribusi parkir sehingga dapat meningkatkan kontribusi pendapatan pajak sarang burung walet dan retribusi parkir terhadap pendapatan asli daerah;

Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari pajak sarang burung walet dan retribusi parkir; dan

Memberikan estimasi potensi pendapatan asli daerah dari pajak sarang burung walet dan retribusi parkir.

4) Verifikasi Piutang DaerahTujuan dari kegiatan verifikasi piutang daerah khususnya piutang PBB P2 yaitu untuk memastikan kebenaran data Wajib Pajak dan Objek Pajak PBB-P2 serta melakukan verifikasi data dan melakukan pengklasifikasian piutang Pajak Bumi dan

92

Page 93: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dapat ditagih (aktif) dan tidak dapat ditagih (pasif) periode tahun 2013 s/d 2015 yang direncanakan dilaksanakan di lima wilayah kecamatan yaitu kecamatan Banguntapan, kecamatan Kasihan, kecamatan Sewon, kecamatan Sedayu, dan kecamatan Bantul. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan dikarenakan kegiatan verifikasi piutang daerah diusulkan sebagai salah satu kegiatan yang ditunda.

5) Intensifikasi Sumber-sumber Pendapatan DaerahKegiatan intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah (penghargaan pajak daerah) sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengelolaan PBB P2, tahun 2016 jumlah ketetapan PBB P2 Kabupaten Bantul sebanyak 612.172 SPPT sedangkan pendapatan pajak daerah dari PBB P2 ditargetkan sebesar Rp26.580.000.0000,00 sampai dengan bulan Agustus 2016 atau satu bulan sebelum jatuh tempo pembayaran PBB yang ditetapkan (yaitu tanggal 30 September 2016) baru terealisasi sebesar Rp16.380.746.389,00 atau terserap 62%. Dalam rangka untuk meningkatkan penerimaan PBB sebelum jatuh tempo telah diselenggarakan kegiatan intensifikasi penerimaan PBB tahun 2016 dari tanggal 22 Agustus sampai dengan 7 September 2015 yang berlangsung di 17 kecamatan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim intensifikasi PBB Kabupaten Bantul. Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah meningkatkan peran partisipasi masyarakat dalam membayar PBB sebelum jatuh tempo. Peserta kegiatan intensifikasi PBB P2 adalah camat, lurah desa, dan petugas yang menangani PBB P2 di tingkat kecamatan, desa serta pedukuhan. Melalui kegiatan ini semua dukuh telah melaporkan perkembangan penerimaan dan penyetoran PBB P2 sesuai wilayahnya. Dalam kegiatan instensifikasi tersebut disampaikan bahwasanya SPPT PBB telah dikirimkan kepada wajib pajak dan dihimbau kepada warga masyarakat wajib pajak untuk segera melakukan pelunasan PBB P2 karena akan segera jatuh tempo pada tanggal 30 September 2016.

Gambar 3.25Intensifikasi Penerimaan PBB P2

93

Page 94: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Upaya untuk mengotimalkan penerimaan pajak PBB P2 selain melalui kegiatan intensifikasi penerimaan PBB yang dilaksanakan di seluruh kecamatan juga dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak PBB P2 segera membayar pajak PBB P2 sebelum jatuh tempo yaitu melalui sebagai berikut:

Dikeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Nomor 973/01556/DPPKAD tentang Bulan Panutan Pembayaran PBB Tahun 2016;

Pemasangan spanduk tentang himbauan Bupati/Wakil Bupati Bantul mengajak masyarakat Bantul segera membayar PBB P2 sebelum jatuh tempo sebagai sumber pendanaan jalannya pembangunan di wilayah Bantul. Spanduk dipasang di lokasi yang strategis yang mudah dibaca dan dilihat oleh masyarakat Bantul, sedang spanduk juga di pasang dengan lokasi yang strategis di 75 desa;

Gambar 3.26Spanduk dan Baliho Himbauan Pembayaran PBB P2

Penyuluhan PBB P2 kepada wajib pajak melalui media masa, antara lain siaran di Bantul Radio, siaran dengan menggunakan mobil kelilling untuk menghimbau warga segera membayar pajak PBB P2 sebelum jatuh tempo di wilayah pedukuhan di seluruh kecamatan;

Keikutsertaan BKAD pada Bantul Expo sebagai ajang promosi potensi Kabupaten Bantul selain ikut meramaikan kegiatan tahunan juga bertujuan untuk memberi berbagai informasi tentang pajak daerah yang dikelola dan menyelenggarakan pelayanan pembayaran PBB P2 sehingga masyarakat dapat melakukan pembayaran PBB P2 di stand BKAD tanpa harus datang ke loket pembayaran pada jam kerja (08.00 – 15.00), karena BKAD telah berkerjasama dengan Bukopin yang membuka pelayanan dan penerimaan pembayaran PBB P2 mulai jam 15.00 - 20.00 WIB. Selain itu juga diselenggarakan undian pembayaran PBB P2 bagi wajib pajak PBB P2 yang telah melakukan pembayaran PBB P2 tahun 2016 dibuktikan dengan bukti pembayaran;

94

Page 95: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Gambar 3.27Stand DPPKAD di Bantul Expo, tahun 2016

Dalam rangka mempercepat dan mempermudah WP membayar PBB P2 disetiap pedukuhan dibuat posko pelayanan sebagai tempat pembayaran PBB dimana dukuh berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 123 Tahun 2016 tentang Penunjukan Petugas Pembantu PBB P2 memiliki tugas membantu melaksanakan pemungutan PBB P2 dari Wajib Pajak dengan menerima setoran pembayaran PBB P2 yang disertai dengan penyerahan Tanda Terima Sementara (TTS). Serta menyetorkan semua pembayaran PBB P2 dari wajib pajak ke tempat pembayaran.

Kegiatan ini juga telah melaksanakan pemberian uang stimulan pelunasan PBB P2 bagi kecamatan, desa, dan dukuh se-Kabupaten Bantul yang telah ikut mendukung untuk mengoptimalkan pemungutan PBB P2 sehingga target pendapatan pajak PBB P2 tercapai. Dasar hukum pemberian uang stimulan tersebut berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 125 Tahun 2016 tentang Pemberian uang stimulan pembayaran PBB P2 bagi Kecamatan, Desa dan Pedukuhan se-Kabupaten Bantul tahun anggaran 2016. Kegiatan ini telah mendukung tercapai penerimaan PBB P2 sebesar Rp30.995.848.814,00 dengan target sebesar Rp26.580.000.000,00 atau angka persentase capaian 117% (data sementara per Januari 2017).Kegiatan ini juga telah melaksanakan kerjasama dengan CV Isatech Indonesia untuk melaksanakan paket pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultasi Assesment SISMIOP. Assesment (tinjauan) terhadap SISMIOP dan pengelolaan PBB P2 untuk meningkatkan kualitas pengelolaan PBB P2 sehingga semakin baik pelayanan kepada wajib pajak yang diselenggarakan oleh BKAD.

6) Intensifikasi PPh OP (PPh Pasal 21)Pajak penghasilan orang pribadi Pasal 21 yang disumbangkan oleh wajib pajak mempunyai peran penting dalam APBD Kabupaten Bantul yaitu semakin besar dan tertib wajib pajak PPh OP (PPh Pasal 21) dalam menyetor dan melaporkan pajak atas penghasilan yang telah diterima berdampak langsung dengan jumlah pendapatan daerah yang bersumber dari dana

95

Page 96: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

bagi hasil Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Peningkatan kepatuhan dan pemahaman perpajakan terkait dengan pasal 21 dan PPh pasal 25/29 serta ketentuan tatacara pemungutan PPh telah diselenggarakan dua kali sosialisasi pajak penghasilan orang pribadi pasal 21 dan pasal 25 yaitu tanggal 18 s.d 21 April 2016 bertempat di Gedung Induk Lantai 3 Kompleks Parasamya Bantul dengan peserta 100 orang yang berasal dari 75 desa di Kabupaten Bantul. Sosialisasi kedua dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 13 November 2016 dengan peserta PNS dari Dinas Pendidikan Dasar sebanyak 200 orang. Terdapat dua materi yang disampaikan dalam acara sosialisasi tersebut yaitu peran dana bagi hasil pajak PPH Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN) pasal 25 dan PPh pasal 21 dalam APBD Kabupaten Bantul yang disampaikan oleh BKAD. Sedang narasumber dari KPP Pratama Bantul menyampaikan materi tentang tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh pasal 21.

Gambar 3.28Sosialisasi PPh pasal 21

Tahun ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.07/2014 tentang Perubahan atas PMK Nomor 209/PMK.07/2015 tentang Perubahan Rincian Dana Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2016, Pemerintah Kabupaten Bantul telah menerima dana bagi hasil pajak penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri dan pajak penghasilan Pasal 21 sebesar Rp24.236.316.741,00. Penerimaan DBH PPh WPOPDN dan PPh ps 21 tahun 2016 merupakan penerimaan yang paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan semakin besar dan tertib wajib pajak PPh OP (PPh Pasal 21) dalam menyetor dan melaporkan pajak atas penghasilan yang telah diterima. Perkembagan Penerimaan DBH PPh WPOPDN dan PPh ps 21 selama enam tahun disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.47)

Grafik 3.47Perkembangan Penerimaan DBH PPh WPOPDN dan PPh ps 21

selama Periode

96

Page 97: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tahun 2011 s/d 2016

Sumber data : BKAD, 2017

7) Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal

Terlaksananya kegiatan sosialisasi ketentuan dibidang cukai dan pemberantasan cukai ilegal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PMK Nomor 28/PMK.07/2016 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai. Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan adalah memasang spanduk himbauan tentang pemberantasan cukai illegal di 17 kecamatan se Kabupaten Bantul. Kegiatan ini juga telah mengadakan sosialisasi ketentuan bidang cukai bertempat 5 desa yaitu Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan (10 Oktober 2016), desa Srihardono Kecamatan Pundong (11 Oktober 2016), Desa Trimurti Kecamatan Srandakan (12 Oktober 2016),Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret (13 Oktober 2016) dan desa Guwosari Kecamatan Pajangan (17 Oktober 2016). Peserta sosialisasi ini perangkat desa, petani dan tokoh masyarakat di wilayah ke 5 desa tersebut. Sosialisasi ini diadakan berkerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan menyampaikan materi tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau untuk peningkatan kualitas bahan baku industri hasil tembakau. Sedang materi tentang peran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) dalam APBD Kabupaten Bantul disampaikan oleh BKAD.

Gambar 3.29Sosialisasi ketentuan di bidang cukai

97

Page 98: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Sosialisasi juga dilaksanakan dengan terlaksananya pengadaan 5 unit baliho yang dipasang di beberapa titik di jalan Kabupaten Bantul bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cukai tembakau dan hasil berbagai olahan tembakau lainnya, agar masyarakat lebih mengerti dan memahami arti pentingnya ketentuan cukai tembakau terhadap kegiatan pembangunan. Sehingga tidak terjadi pelanggaran dalam bentuk peredaran cukai palsu dan peredaran barang barang dari tembakau dan hasil olahan tembakau tanpa cukai.

Gambar 3.30Baliho pemberantasan cukai illegal

Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bantul telah menerima dana bagi hasil dari cukai tembakau sebesar Rp4.250.006.807,00 sesuai dengan penerimaan yang telah ditargetkan. Penerimaan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor-47/PMK.07/2016 tentang Rincian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016.

3.4.2 Persentase PAD terhadap Belanja Daerah

Persentase PAD terhadap belanja daerah dipergunakan untuk mengukur peranan PAD dalam memberi kontribusi atau sebagai sumber untuk mendanai belanja daerah. Tahun 2016 persentase PAD terhadap belanja daerah ditargetkan sebesar 17% terealisasi 21,54%. Target dan realisasi PAD dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.48 dan Grafik 3.49)

Tabel 3.48

98

Page 99: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Target dan Realisasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah

Tahun 2015 dan Tahun 2016 (dalam Jutaan Rupiah)Uraian Realisasi

Tahun 2015Tahun 2016

Target RealisasiPAD Rp

390.624,49 Rp 373.241,81

Rp 404.414,27

Dana Perimbangan Rp 1.041.842,46

Rp 1.466.779,75

Rp 1.331.352,78

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Rp 518.756,28

Rp 252.564,80

Rp 264.526,69

Belanja Daerah Rp 2.179.257,34

Rp 2.358.567,41

Rp 2.016.543,98

% PAD terhadap belanja daerah 18% 16% 20%

Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan BKAD, data sangat sementara per Januari 2017

Grafik 3.49Angka Persentase Kontribusi PAD, Dana Perimbangan, dan Lain-lain

Pendapatan DaerahTerhadap Belanja Daerah Tahun 2015 dan Tahun 2016

Realisasi Tahun 2015 Target Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016

18% 16% 20%

48%62%

66%

24%11%

13% % lain-lain pendapatan daerah ter-hadap be-lanja daerah

% dana per-imbangan terhadap be-lanja daerah

% PAD ter-hadap be-lanja daerah

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015, tahun 2016 berdasarkan data sementara per Januari 2017 (sebelum diaudit BPK)

Tabel 3.48 dan Grafik 3.49 menunjukkan bahwa kontribusi tertinggi sebagai sumber dana untuk membiayai belanja daerah adalah penerimaan dana perimbangan dengan angka persentase tahun 2015 sebesar 48%, tahun 2016 ditargetkan berdasarkan perubahan APBD tahun 2016 sebesar 62% dan terelisasi 66%. Sedang kontribusi terendah sebagai sumber dana untuk membiayai belanja daerah adalah PAD dengan angka persentase kontribusi PAD terhadap belanja daerah tahun 2015 tercapai sebesar 18% dan tahun 2016 yang diperjanjikan dalam PK ditargetkan sebesar 18%, berdasarkan perubahan APBD tahun 2016 ditargetkan sebesar 16% serta terelisasi 20%. Maka capaian persentase PAD terhadap belanja daerah diatas target maka angka persentase capaian indikator kinerja ini sebesar 121% katagori Sangat Berhasil yaitu sebagaimana berikut: (lihat Tabel 3.50)

Tabel 3.50Capaian Persentase PAD terhadap Belanja Daerah Tahun 2015

dan Tahun 2016Indikator Kinerja

Tahun 2015

Tahun 2016

99

Page 100: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Persentase PAD terhadap belanja daerah

Jumlah realisasi PAD dibagi jumlah realisasi belanja daerah dikalikan seratus persen

18% 18% 21% 121%

Meskipun masih rendah angka persentase kontribusi PAD sebagai sumber untuk mendanai belanja daerah selama periode tahun 2011 s/d tahun 2016 menunjukkan perkembangan yang terus meningkat setiap tahun sebagaimana disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.51)

Grafik 3.51Perkembangan Persentase Kontribusi PAD terhadap Belanja

DaerahPeriode Tahun 2011 - 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

11%13%

16%

21%

18%20%

Sumber data : Lap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015 serta tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Jnuari 2016 (sebelum diaudit BPK)

Selama periode tahun 2011 s/d tahun 2016 persentase konribusi PAD terhadap belanja daerah pada empat tahun pertama (tahun 2011, tahun 2012, tahun 2013, dan tahun 2014) menunjukkan perkembangan yang meningkat, tahun 2015 mengalami perkembangan yang menurun, dan tahun 2016 kembali meningkat dengan angka persentase sebesar 20%. Keberhasilan capaian indikator kinerja dari sasaran 3 yaitu terlaksananya optomalisasi sumber-sumber PAD dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah dengan tercapainya target indikator kinerja dari persentase kontribusi PAD terhadap belanja daerah didukung dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh bidang Pendaftaran dan Penetapan.

100

Page 101: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3.4.2.1 Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja pada Aspek Pertumbuhan Pajak dan Retribusi Daerah

Pokok ketugasan bidang Pendaftaran dan Penetapan adalah membantu terlaksananya ketugasan kepala SKPKD selaku PPKD yaitu melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah; membantu terlaksananya wewenang PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku PPKD yaitu melaksanakan pemungutan pajak daerah; dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan dukungan teknis bidang pendapatan daerah. Ketugasan tersebut terkait sebagai upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk merealisasi target PAD khususnya bersumber dari pendapatan pajak dan retribusi daerah untuk meningkatnya peranan PAD sebagai sumber pendanaan belanja daerah. Maka bidang Pendaftaran dan Penetapan melaksanakan kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengeloaan keuangan sebagai indikator kinerja adalah pertumbuhan pendapatan pajak dan retribusi daerah. Perkembagan pendapatan pajak dan retribusi daerah tahun 2014, tahun 2015 dan tahun 2016 yaitu sebagai berikut: (lihat Grafik 3.52)

Grafik 3.52Perkembangan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Tahun

2015 dan 2016(dalam Jutaan Rupiah)

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Rp104,362.65 Rp120,180.28

Rp137,767.24

Rp126,674.76

Rp149,261.90 Rp161,031.82

Target Realisasi

Sumber data : Data tahun 2015 berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2015 dan data tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2016 dari Bidang Pendaftaran dan Penetapan BKAD, diolah.

Grafik diatas menunjukkan pendapatan pajak dan retribusi daerah menunjukkan pertumbuhan atau perkembangan dengan trent yang meningkat setiap tahun dengan rata-rata pertumbuhan tahun 2015 dan 2016 sebesar

101

Page 102: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Rp17.178.530.496,00 atau setiap tahun meningkat sebesar 13%. Pertumbuhan pendapatan pajak dan retribusi daerah tahun 2015 dan 2016 disajikan sebagai berikut: (lihat Tabel 3.53)

Tabel 3.53Pertumbuhan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2015 dan

Tahun 2016(jutaan Rupiah)

UraianRealisasi Pertumbuh

anRealisa

si Tahun 2016

Pertumbuhan

Rata-rata Pertumbuh

anTahun 2014

Tahun 2015

Rupiah % Rupia

h % Rupiah %

Pajak daerah Rp 99.558

Rp 123.257

Rp 23.699

24%

Rp 134.407

Rp 11.150

9%

Rp 17.424

16%

Retribusi daerah

Rp 27.116

Rp 26.005

Rp (1.112)

-4%

Rp 26.624

Rp 620

2%

Rp (246)

-1%

Jumlah pendapatan pajak dan retribusi daerah

Rp 126.675

Rp 149.262

Rp 22.587

18%

Rp 161.032

Rp 11.770

8%

Rp 17.179

13%

Sumber data : Data tahun 2015 berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2015 dan data tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2016 dari Bidang Pendaftaran dan Penetapan BKAD, diolah.

Berdasarkan tabel tersebut diatas maka capaian indikator kinerja persentase pertumbuhan pendapatan pajak dan retribusi daerah yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.54)

Tabel 3.54Capaian Pertumbuhan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah

Indikator

Realisasi Tahu

n 2015

Tahun 2016Kode

Target

Realisasi

% Capaia

n

Pertumbuhan pendapatan pajak dan retribusi daerah

18% 18% 8% 44%

Pertumbuhan pendapatan pajak dan retribusi daerah yang dicapai tahun 2016 sebesar 8% dibawah target maka angka persentase capaian indikator kinerja ini sebesar 44% katagori Sangat Rendah. Meskipun tidak tercapai target tetapi pendapatan pajak dan retribusi menunjukkan pertumbuhan yang positif atau bertambah 8% atau terdapat peningkatan sebesar Rp11.769.921.177,00 dari pendapatan pajak dan retribusi daerah yang dicapai tahun 2015. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yaitu sebagai berikut:

102

Page 103: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

1)Optimalisasi Pendapatan Daerah

Kegiatan optimalisasi pendapatan daerah dilaksanakan oleh BKAD dalam ketugasannya sebagai koordinator atas pendapatan asli daerah. Kegiatan ini telah melaksanakan rapat koordinasi secara rutin setiap bulan dengan melibatkan semua SKPD penghasil sebagai upaya tercapainya target pendapatan asli daerah yang diampu oleh masing-masing SKPD penghasil, mengevaluasi kinerja pendapatan asli daerah dan melaksanakan rekonsiliasi data pendapatan asli daerah dari masing-masing SKPD penghasil dengan data pendapatan asli daerah yang dihimpun oleh BKAD. Hasil dari kegiatan ini juga telah tersusunnya laporan setiap bulan yang melaporkan pendapatan asli daerah yang dicapai hasil dari rekonsiliasi data pendapatan asli daerah dengan SKPD penghasil dan evaluasi pencapaian target pendapatan asli daerah. Laporan tersebut secara rutin telah disampaikan kepada Bupati Bantul dengan tembusan Inspektorat.

2) Pelayanan Pajak DaerahKegiatan pelayanan pajak daerah dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak sehingga wajb pajak daerah sebagai pengguna atas pelayanan yang telah diselenggarakan merasa puas dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajibannya dalam perpajakan. Selama tahun 2016 petugas pelayanan pajak telah melayani wajib pajak sesusai SOP yang telah ditetapkan sebanyak 25.446 wajib pajak/objek pajak dengan rincian sebagai berikut: (lihat Tabel 3.55)

Tabel 3.55Pelayanan Pajak Daerah Tahun

2016No Jenis Pajak Satu

an Jumlah

1 PBB OP 12.412

2 BPHTB OP 11.520

3 Pajak Reklame WP 661

4 Pajak Restoran WP 451

5 Pajak Hotel WP

103

Page 104: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

No Jenis Pajak Satuan Jumlah

55 6 Parkir WP

68

7Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

WP 87

8 Pajak Air Tanah WP

170 9 Pajak Hiburan WP

22

Jumlah

25.446

Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan BKAD, 2017

Peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dilaksanakan dengan menyediakan ruangan pelayanan dengan tata ruang yang lebih representatif antara lain ruangan pelayanan yang sejuk, kursi tunggu, pervorator karcis, dan penyediaan SIM pendapatan yang terintegrasi sampai proses pelaporan, memberikan piagam pengukuhan wajib pajak dan piagam yang berisi pengumuman tarif pajak restoran kepada pengelola hotel dan restoran di wilayah Kabupaten Bantul, serta menyediakan berbagai blangko antara lain blangko permohonan pajak daerah, surat setoran pajak daerah, blangko validasi Surat Setoran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SSPD-BPHTB).

Gambar 3.31Loket Pelayanan Pajak Daerah

Gambar 3.32Ruang Pelayanan Pajak Daerah

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui BKAD selalu berupaya untuk mempercepat pelayanan kepada wajib pajak menuju terwujudnya pelayanan prima yang

104

Page 105: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

menitikberatkan terselenggaranya pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari wajib pajak sebagai pengguna pelayanan telah diselenggarakan antara lain sebagai berikut:

Program Layanan Selasa Sehari (si-Sari) merupakan program layanan penelitian/validasi selasa sehari surat setoran pajak daerah bea perolehan hak atas tanah dan bangunan untuk mempercepat pengajuan permohonan penelitian surat setoran pajak Bea Perolehan Hak Tanah Bangunan (BPHTB).

Gambar 3.33Pelayanan BPHTB Program Si-Sari

Pemasangan Anjungan Informasi Pelayanan BPHTB di ruang Pelayanan Pajak Daerah BKAD sebagai akselarasi pelayanan pajak daerah terkait layanan penelitian SSPD BPHTB. Wajib pajak dengan mudah memperoleh informasi berkaitan dengan status berkas BPHTB yang diajukan dengan mengakses ajungan informasi pelayanan BPHTB dengan cara menginput nomor Bukti Penerimaan Surat (BPS).

Gambar 3.34Anjungan Informasi Pelayanan BPHTB

Tanggal 24 Agustus 2016 Pemerintah Kabupaten Bantul melaunching aplikasi pajak bumi ladan bangunan (PBB) online. Aplikasi ini adalah sistem pelayanan PBB secara dalam jaringan (daring) yang dapat diakses melalui alamat http://pbb.bantulkab.go.id. Melalui sistem daring,

105

Page 106: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

pelayanan PBB bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja sepanjang tersedia layanan internet. Melalui aplikasi ini WP bisa mengetahui berapa nilai tunggakan pajak yaitu cukup dengan memasukkan  nomor objek pajak (NOP) pada kolom yang tersedia, maka wajib pajak dapat melihat nilai pembayaran PBB dan data pembayaran PBB selama lima tahun terakhir baik yang sudah lunas atau belum. WP  juga sekaligus dapat mengoreksi data-data terkait objek pajak miliknya. Bahkan, WP juga dapat merubah data objek pajak misalnya, memecah atau menggabungkan objek pajak.

Gambar 3.35Launching PPB Online oleh

Bupati Bantul

Upaya untuk memasyarakatkan aplikasi PBB Online sehingga WP dapat memanfaatkan aplikasi ini pada tanggal 22 Agustus 2016 bertempat di Pendopo Parasamya telah dilaksanakan Sosialisasi PBB Online. Hadir sebagai undangan dalam acara sosialisasi tersebut adalah seluruh Camat dari 17 Kecamatan di Kabupaten Bantul, Kepala Desa dari 75 desa di Kabupaten Bantul, dan perwakilan dari pedukuhan di wilayah Bantul.

Kegiatan pelayanan pajak daerah juga telah melaksanakan sosialisasi pajak daerah di 17 kecamatan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman wajib pajak terhadap ketentuan pajak daerah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan manfaat dari pendapatan pajak daerah sebagai sumber untuk membiayai jalannya roda pemerintah dalam memberikan pelayanan publik serta meningkatkan kemandirian daerah sehingga akan tumbuh kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak daerah dengan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Materi yang disampaikan pada acara sosialisasi yaitu resume Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, Peraturan Bupati Bantul Nomor 5 Tahun 2012 tentang Tatacara Pengelolaan Pajak Hotel,

106

Gambar 3.36Aplikasi PBB Online

Page 107: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Peraturan Bupati Bantul Nomor 6 Tahun 2012 tentang Tatacara Pengelolaan Pajak Restoran, dan Peraturan Bupati Bantul Nomor 08 Tahun 2012 tentang Tatacara Pengelolaan Pajak Reklame. Selain itu juga disampaikan akan dilakukan pendataan pajak daerah di 17 kecamatan oleh tim khusus dari BKAD yang bertujuan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak guna mendorong pembangunan di Kabupaten Bantul. Peserta dari dari sosialisasi ini adalah unsur PNS kecamatan, seluruh dukuh, dan perwakilan dari wajib pajak.Terselenggaranya pelayanan yang berkualitas selain tersedianya sarana dan prasarana yang memadai juga dipengaruhi dengan ketrampilan dan pengetahuan dari petugas pelayanan. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan tugas pelayanan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika sesuai dengan pelayanan yang memenuhi standar pelayanan prima telah dilaksanakan bimbingan teknis pelayanan pajak daerah pada tanggal 29 November 2016 bertempat di Gedung Induk Lantai III Sayap Barat. Peserta dalam bimbingan ini adalah seluruh petugas Koordinator Pendapatan Kecamatan dan petugas pelayanan pajak daerah.

3) Pendataan dan Penetapan Wajib PajakPenggalian potensi wajib pajak daerah di luar PBB P2 dan BPHTB telah dilaksanakan pendataan dan penetapan wajib pajak di wilayah enam kecamatan yaitu Kecamatan Kasihan, Kecamatan Sewon, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Bantul, Kecamatan Kretek, dan Kecamatan Piyungan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kepatuhan atau kesadaran masyarakat terhadap pajak daerah agar lebih taat dalam membayar pajak daerah. Ketaatan masyarakat dalam membayar pajak daerah akan diimbangi dengan pelayanan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini BKAD. Tim pendataan dan penetapan wajib pajak telah mendata secara langsung potensi-potensi obyek pajak daerah yang tersebar di ke-enam wilayah kecamatan yang dilaksanakan setiap triwulan. Tahun 2016 kegiatan ini telah mendata wajib pajak baru sebagai potensi penerimaan pendapatan asli daerah dari pajak daerah diluar PBB dan BPHTB yaitu sebanyak 201 wajib pajak baru yang terdiri dari 7 WP pajak hotel, 32 WP pajak air tanah, 22 WP pajak restoran, 1 WP pajak MBLB, dan 65 WP pajak parkir.

107

Page 108: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

4) Pengelolaan Arsip Wajib PajakBerkas yang disampaikan oleh wajib pajak daerah harus ditangani dengan profesional atau tidak dengan mudah disalahgunakan dan hal lain juga menyangkut fungsi pengawasan yang terwujud dalam pemeriksaan pajak daerah yang tidak terlepas pemanfaatan berkas pajak daerah yang disimpan pada BKAD. Oleh karena itu melalui kegiatan ini telah dilaksanakan pengelolaan arsip wajib pajak setiap bulan sehingga berkas wajib pajak daerah terdata dan tertata dengan tertib. Tahun 2016 jumlah arsip wajib pajak yang terdata dan tertata sebanyak 33.282 berkas sesuai dengan standar kearsipan yang berlaku merupakan indikator output telah diwujudkan pelaksanaan kegiatan ini. Rincian berkas wajib pajak disajikan sebagai berikut: (lihat Tabel 3.56)

Tabel 3.56Jumlah Berkas Wajib Pajak

Tahun 2016

No Uraian Jumlah Berkas

1 PBB 12.4122 BPHTB 11.5203 Pajak Reklame 6614 Pajak Restoran 5.4125 Pajak Hotel 6606 Parkir 8167 Pajak Mineral Logam

dan Batuan 1748 Pajak Air Tanah 1.5059 Pajak Hiburan 122

Jumlah 33.282Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan

BKAD, 2017

5) Penilaian Bangunan KhususKegiatan ini dilaksanakan untuk menentukan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang akan dijadikan dasar  pengenaan PBB atas bangunan khusus dengan kategori obyek pajak non standart dan obyek pajak khusus dengan meninjau lapangan atas objek pajak. Bangunan khusus merupakan bangunan-bangunan dilihat dari sisi bentuk diluar umumnya bentuk banguanan misalnya menara telekomunikasi, POM

108

Page 109: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

bensin, gedung pertemuan, gudang, pabrik. Tahun 2016 telah dilakukan penialaian enam menara telekomunikasi untuk dilakukan verifikasi dengan meninjau lapangan untuk dilakukan pendataan dan pengukuran sebagai dasar penentuan NJOP yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.57)

Tabel 3.57Data Menara Telekomunikasi yang Diverifikasi Tahun 2016No Wajib Pajak

Tahun dibang

unKetinggian

Type Alamat Pemilik

Tanah

1

Tower bersama group beralamat di jl jend. Sudirman Jaksel

2015 72 m 4 how

Ngrukeman Tamantirto Kasihan

Sidik Siswanto

2 PT Indosat 2015 36 m 4 how

Gatak Tamantirto Tanah kas desa Bantul (Jln Urip Sumoharjo Bantul)

  

3 PT Protelindo 2015 25 m 4 kaki

TKD Bantul (gedung bersama Badegan)

 

4 PT Triview geospatial 2015 42 m 4

kakiTempuran Tamantirto Bantul

Darmo Prawiro

5 TBG/Telkomsel 2015 32 m 4 kaki

Kembaran Tamantirto Kasihan

Masjid (fasilitas umum)

6

Tower bersama group beralamat di jl jend. Sudirman Jaksel

2015 62 m 4 kaki

Mranggen tamantirto kasihan Karyono

Sumber data : Bidang Pendaftaran dan Penetapan BKAD, 2017

Penilaian ulang NJOP atas objek pajak dilakukan juga pada Kantor Koperasi alamat Jl. Prof Soepomo Bantul diperoleh data keluasan tanah 1250 m2 dan 3164 m2 dengan kondisi bangunan sedang, gedung Pertemuan Perwosi, pabrik Dansap lokasi di kecamatan Sedayu, POM Bensin jalan Parangtritis, POM bensin jalan Wates Argosari dan POM bensin jalan Parangtritis Panggungharjo Sewon.

6) Pendataan PBB P2

Tujuan pendataan PBB P2 adalah untuk menciptakan basis data yang akurat dan up to date dengan mengintegrasikan semua aktivitas administrasi PBB ke dalam satu wadah, sehingga pelaksanaannya dapat lebih seragam, sederhana, cepat, dan efisien. Harapan pendataan PBB P2 adalah terciptanya pengenaan pajak yang lebih adil dan

109

Page 110: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

merata, peningkatan realisasi potensi/pokok ketetapan, peningkatan tertib administrasi, dan peningkatan penerimaan PBB, serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada WP. Selain itu pendataan PBB P2 dilakukan sebagai upaya menjaga akurasi data yang memenuhi unsur relevan, tepat waktu, andal, danmutakhir, maka basis data perlu dipelihara dengan baik. Tahun 2016 pendataan PBB P2 dilakukan di desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan dengan bekerjasama pihak ketiga. Kegiatan ini tidak terlaksana dikarenakan gagal dalam proses lelang dimana peserta lelang tidak memenuhi persyaratan teknis atau kualifikasi.

7) Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan

Tahun 2016 merupakan tahun ke 4 PBB P2 diserahkan dan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul sebagai pajak daerah dengan dasar hukum Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P2). Maka proses pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan PBB P2 telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul antara melalui kegiatan pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan. Kegiatan pengelolaan pajak bumi dan bangunan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut:

Proses cetak masal SPPT PBB dilaksanakan tanggal 1 Februari 2016 bertempat di ruang kerja bidang Pendaftaran dan Penetapan BKAD, yang dimulai dengan mencetak Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) , dilanjutkan dengan pencetakan SPPT PBB P2.

Gambar 3.37Proses Cetak Massal SPPT PBB P2 tahun 2016

Rekapitulasi ketetapan PBB Sektor Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Bantul Tahun 2016 adalah:

1. Jumlah Objek Pajak : 620.1262. Jumlah SPPT                   :    612.1723. Luas Bumi                       :    377.139.489 m2

110

Page 111: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

4. NJOP bumi                  :    Rp30.932.158.641,00

5. Luas Bangunan                :    12.053.560 m2

6. NJOP Bangunan              :    Rp6.426.218.839,00

7. Ketetapan PBB                :   Rp39.138.256.617,00

Penyerahan secara simbolis SPPT PBB dilaksanakan tanggal 16 Maret 2016 bertempat di Pendopo Parasamya oleh Bupati Bantul (Gambar 3.38) yang ditandai dengan diserahkan SPPT PBB tahun 2016 kepada Lurah Desa Berprestasi. Penyerahan secara simbolis dimaksudkan agar masyarakat Bantul dan pemangku kepentingan mengetahui bahwa SPPT PBB P2 tahun 2016 telah disampaikan ke Pemerintah Desa yang dilanjutkan dengan pendistribusian kepada wajib pajak serta pembayaran. Dalam acara ini diserahkan juga penghargaan bagi Pemerinitah Desa yang berprestasi dan Wajib Pajak yang sudah membayar pajak. Desa yang sudah lunas membayar pajak tahun 2016, maka diberikan kepada Lurah Desa Berprestasi yaitu yaitu Desa Terong Dlingo, Desa Mangunan Dlingo, Desa Tirtohanggo Kretek, Desa Tirtomulyo Kretek, dan Desa Triwidadi Pajangan. Selanjutnya diserahkan pula Wajib Pajak Terbesar dan Terawal yaitu Pertamina wilayah IV Jateng-DIY, PT Madu Baru, UAD Yogyakarta dan PT Nasmoco Bantul. Bagi WP perseorangan juga diberikan penghargaan sebagai WP Panutan yaitu kepada Iqbal Toko Furiniture dan H.Khadari Pengusaha POM bensin.

Gambar 3.38 Bupati Bantul menyerahkan SPPT PBB kepada Lurah Desa Berprestasi

Tindak lanjut dari proses pendistribusian SPPT PBB P2 ke 75 desa pada 17 kecamatan di Kabupaten Bantul, tim pengelolaan PBB P2 melaksanakan pemantauan penyampaian SPPT PBB ke seluruh wajib pajak PBB P2 di seluruh desa guna memastikan SPPT PBB P2 telah

111

Page 112: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

didistribusikan dan telah diterima oleh seluruh wajib pajak PBB P2 dengan cepat dan tepat sehingga wajib pajak PBB P2 diharapkan dapat melaksanakan kewajiban dengan segera membayar PBB P2 sebelum jatuh tempo

Terciptanya pengelolaan PBB P2 di Kabupaten Bantul dengan baik dan meningkatnya kesadaran masyarakat membayar PBB P2 sebelum jatuh tempo selain kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut diatas juga diselenggarakan acara sosialisasi kepada seluruh camat, lurah dan dukuh. Acara sosialisasi PBB P2 dimaksudkan meningkatkan peran serta aparat pengelola PBB P2 mulai dari pedukuhan, desa, kecamatan dan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya pencapaian target pendapatan asli daerah dari PBB P2. Penyelenggaraan acara sosialisasi PBB P2 dari bulan April s/d Juni 2016 bertempat di 17 kecamatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dalam acara sosialisasi juga dilakukan pengundian hadiah untuk wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak PBB P2 lebih awal dan akan dilakukan pengundian di akhir acara sosialisasi ini.

Gambar 3.39Penyerahan hadiah secara simbolis

8) Regulasi Peraturan Pajak dan Retribusi Daerah

Kegiatan regulasi peraturan pajak dan retribusi daerah ini dimaksudkan untuk meninjau kembali peraturan perundangan-undangan yang berlaku saat ini dengan munculnya peraturan perundangan yang baru, sehingga pemerintah daerah perlu melakukan penyesuaian peraturan perundang-undangan sesuai dengan Surat Edaran Mendagri Nomor 188 tahun 2010 tentang Penataan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kegiatan ini telah menyusun rancangan peraturan bupati tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang telah ditetapkan menjadi peraturan sebagai berikut:

112

Page 113: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Peraturan Bupati Bantul Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah Tahun 2016 ditetapkan tanggal 18 Mei 2016;

Peraturan Bupati Bantul Nomor 46 Tahun 2016 tentang Penghapusan Sanksi Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Pelimpahan dari Pemerintah Pusat ditetapkan tanggal 17 Juni 2016;

Peraturan Bupati Bantul Nomor 65 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 43 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pendaftaran Objek Pajak Bumi dan Bangunana Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan tanggal 12 Agustus 2016;

Peraturan Bupati Bantul Nomor 72 Tahun 2016 tentang Sistem Informasi Manajemen Pelaporan Data Transakasi Wajib Pajak Secara Online ditetapkan tanggal 1 September 2016.

3.5 Kinerja Pendapatan Daerah

Tercapainya IKU dari sasaran meningkatnya kemampuan keuangan daerah didukung terselenggaranya fungsi penunjang pemerintahan bidang keuangan pada bidang pendapatan daerah. Selain itu BKAD juga melaksanakan ketugasan sebagai PPKD yang melaksanakan pemungutan pajak daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (mengatur tentang pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak sarang burung walet), Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan. PAD yang dikelola oleh BKAD sebagai salah satu perangkat daerah penghasil yaitu bersumber dari pendapatan pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Tahun 2016 kinerja PAD yang dikelola menunjukkan kinerja yang baik yaitu tercapainya PAD yang ditargetkan dengan angka persentase capainan sebesar 117% atau PAD terealisasi sebesar Rp192.261.828.263,41 terdapat selisih lebih sebesar Rp28.374.865.083,08,50 dari target sebesar Rp163.886.963.180,33. Target dan realisasi masing-masing sumber PAD yang dikelola oleh BKAD sebagai berikut: (lihat Tabel 3.58)

Tabel 3.58Target dan Realisasi PAD selaku SKPD Penghasil Tahun 2016

113

Page 114: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

(dalam Jutaan Rupiah)No Jenis Pajak Target Realisasi

Sisa Anggaran

(Belum Tercapai Target)

% Realisasi

I Hasil Pajak Daerah Rp 114.668,27

Rp 134.407,36

Rp 19.739,09 117%

1 Pajak Hotel Rp 1.150,00

Rp 1.349,74

Rp 199,74 117%

2 Pajak Restoran Rp 5.250,00

Rp 7.008,50

Rp 1.758,50 133%

3 Pajak Hiburan Rp 750,00

Rp 799,30

Rp 49,30 107%

4 Pajak Reklame Rp 1.500,00

Rp 2.448,50

Rp 948,50 163%

5 Pajak Penerangan Jalan Rp 26.750,00

Rp 29.754,04

Rp 3.004,04 111%

6 Pajak Parkir Rp 87,12

Rp 102,22

Rp 15,10 117%

7 Pajak Air Tanah Rp 199,65

Rp 315,82

Rp 116,17 158%

8 Pajak Sarang Burung Walet Rp 1,50

Rp 1,85

Rp 0,35 123%

9 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Rp 450,00

Rp 677,51

Rp 227,51 151%

10 Pajak PBB Rp

26.580,00 Rp 31.001,33

Rp 4.421,33 117%

11 Pajak BPHTB Rp

51.950,00 Rp 60.948,55

Rp 8.998,55 117%

II Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Rp 21.068,27

Rp 21.068,27

Rp 0,00 100%

1 PD. BPR. Bank Bantul Rp 3.386,43

Rp 3.386,43

Rp (0,00) 100%

2 PD. Aneka Dharma Rp 24,18

Rp 24,18

Rp - 100%

3 P D A M Rp 295,99

Rp 295,99

Rp - 100%

4 BUKP Rp 210,57

Rp 210,57

Rp - 100%

5 Bank Pembangunan Daerah Rp 17.151,11

Rp 17.151,11

Rp 0,00 100%

III

Lain-lain Pendapatan Asli yang Sah

Rp 28.150,42

Rp 36.786,20

Rp 8.635,78 131%

1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan

Rp 60,00

Rp 429,19

Rp 369,19 715%

2 Penerimaan Jasa Giro Rp 475,00

Rp 850,20

Rp 375,20 179%

3 Penerimaan bunga deposito Rp 19.000,00

Rp 25.131,95

Rp 6.131,95 132%

4 Tuntutan Ganti Kerugian Rp 16,50

Rp 283,77

Rp 267,27

1720%

5 Tuntutan Ganti Kerugian Rp -

Rp 1,15

Rp 1,15

#DIV/0!

6 Tuntutan Ganti Kerugian Rp -

Rp 0,02

Rp 0,02

#DIV/0!

7 Tuntutan Ganti Kerugian Rp 2.796,33

Rp 2.784,49

Rp (11,84) 100%

8 Tuntutan Ganti Kerugian Rp -

Rp 134,57

Rp 134,57

#DIV/0!

9 Tuntutan Ganti Kerugian Rp Rp Rp 124%

114

Page 115: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

No Jenis Pajak Target Realisasi

Sisa Anggaran

(Belum Tercapai

% Realisasi5.802,59 7.170,86 1.368,27

Jumlah Rp 163.886,96

Rp 192.261,83

Rp 28.374,87 117%

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran BKAD tahun 2016, data sangat sementara per Januari 2016 (sebelum audited)

Selama tahun 2011 s/d tahun 2016 PAD yang dikelola oleh BKAD menunjukkan pertumbuhan yang meningkat setiap tahun dengan rata-rata PAD bertambah sebesar Rp33.426.781.273,00 atau meningkat dengan angka persentase sebesar 39,76%. Perkembangan PAD selama periode tahun 2011 s/d 2016 disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.59)

Grafik 3.59Perkembangan PAD pada BKAD selaku SKPD

Periode Tahun 2011 s/d 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Rp48,440.10 Rp69,855.12

Rp110,236.36

Rp151,699.27 Rp174,684.79

Rp192,261.83

Sumber data : LRA Tahun 2011 s/d 2015 dan LRA tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2017 (unaudited)

Kontribusi PAD yang dikelola BKAD terhadap penerimaan PAD Pemerintah Kabupaten Bantul selama tahun 2011 s/d 2016 menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dengan angka persentase yang cukup tinggi yaitu sebagai berikut: (lihat Grafik3.60)

Tabel 3.60Perkembangan Kontribusi PAD pada BKAD terhadap Penerimaan PAD

Kabupaten Bantul Tahun 2011 s/d 2016

115

Page 116: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

38%42%

49%

42% 45%48%

Sumber data : LRA Tahun 2011 s/d 2015 dan LRA tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2017 (unaudited)

Grafik diatas menunjukkan tiga tahun pertama angka persentase kontribusi PAD yang dikelola oleh BKAD kepada penerimaan PAD menunjukkan perkembangan yang meningkat dengan angka persentase tertinggi dicapai tahun 2013 yaitu sebesar 49%. Tingginya angka persentase tersebut disebabkan dengan dilimpahkannya PBB P2 menjadi pajak daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Tahun 2014 angka persentase tersebut mengalami penurunan dan dua tahun berikut menunjukkan perkembangan yang meningkat dengan angka persentase tahun terakhir (tahun 2016) sebesar 48%. Dengan demikian BKAD sebagai salah satu perangkat daerah penghasil yang memiliki perananan yang penting terhadap penerimaan PAD di Kabupaten Bantul.

BKAD dalam melaksanakan ketugasan sebagai PPKD memiliki fungsi mengelola pendapatan transfer atau pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Dana transfer dialokasikan ke daerah untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pusat dan daerah, mengurangi kesenjangan pendanaan urusan pemerintahan antar daerah, mengurangi kesenjangan layanan publik antar daerah, dan mendanai pelaksanaan otonomi khusus. Tahun 2016 target dari penerimaan dana tarnsfer tidak tercapai dengan angka peresentase 92,84% atau terdapat seleisih kurang sebesar Rp121.013.822.035,83. Tidak tercapainya target pendapatan transfer berasal dengan angka persentase realisasi dibawah 100% yaitu dari sumber pendapatan bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam) sebesar 90,30% dan dana alokasi khusus sebesar 68,32%. Hal tersebut disebabkan karena jumlah pendapatan transfer untuk bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam) dipengaruhi dengan pagu anggaran pendapatan definitif dari Pemerintah Pusat. Sedang tidak tercapainya pendapatan DAK karena terdapat beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2016 sehingga berpengaruh terhadap DAK yang diluncurkan ke Pemerintah Daerah. Realisasi pendapatan transfer tahun 2016 telah dibahas pada kegiatan pengelolaan dana transfer.

116

Page 117: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Perkembangan pendapatan trnasfer selama tahun 2011 s/d 2016 disajikan sebagai berikut: (lihat Grafik 3.61)

Garfik 3.61Perkembangan Penerimaan Dana Transfer Kabupaten Bantul

Tahun 2011 s/d 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

38%42%

49%

42% 45%48%

Sumber data : LRA Tahun 2011 s/d 2015 dan LRA tahun 2016 berdasarkan data sangat sementara per Januari 2017 (unaudited)

Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi BKAD melaksanakan fungsinya sebagai koordinator pendapatan daerah selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Masih rendahnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah

Kesadaran wajib pungut pajak dan retribusi masih rendah; Belum adanya database potensi pendapatan daerah; Database Sismiop tidak valid meliputi data wajib pajak PBB,

objek pajak PBB dan peta PBB; Belum terkoordinirnya penanganan pendapatan secara

menyeluruh dan terintegrasi;

Solusi Perlu dilaksanakan intensifikasi dan ektensifikasi atas sumber-

sumber pendapatan asli daerah; Perlu dilakukan pendataan dan pemeliharaan basis data PBB

P2 secara rutin setiap tahun; Perlu dilaksanakan sosialisasi lebih intensif dalam rangka

meningkatkan keadaran wajib pungut pajak dan retribusi daerah atas kewajibannya;

Perlu dilaksanakan pendataan dan penyimpanan database dengan menggunkan sistem aplikasi yang terintegrasi;

Perlu koordinasi yang sinergis antar SKPD penghasil

117

Page 118: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

3.5 Akuntabilitas Anggaran Belanja BKAD Tahun 2016

Tahun 2016 terselenggaranya fungsi penunjang urusan pemerintah bidang keuangan telah dialokasikan pagu anggaran belanja pada BKAD berdasarkan perubahan APBD tahun 2016 sebesar Rp69.726.391.228,00 terealisasi Rp58.782.626.943,00 terdapat sisa anggaran belanja sebesar Rp10.943.764.285,00. Rincian realisasi anggaran belanja berdasarkan kelompok belanja sebagai berikut: (lihat Garfik 3.62)

Grafik 3.62Realisasi Anggaran Belanja DPPKAD Tahun 2016

Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung

Rp33,013.08 Rp36,713.31

Rp28,384.17 Rp30,398.45

Anggaran Realisasi

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, tahun 2017

Jumlah anggaran belanja tidak langsung yang dialokasikan sebesar Rp36.713.312.015,00 terealisasi Rp30.398.453.360,00 terdapat sisa anggaran sebesar Rp6.314.858.655,00 atau terserap 83%. Anggaran belanja tidak langsung tertinggi dialokasikan terkait dengan ketugasan BKAD sebagai penyelenggaraan pembayaran iuran, dan pelaporan iuran asuransi kesehatan, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Serta terkait dengan ketugasan BKAD sebagai salah satu perangkat daerah yang melakukan pemungutan pajak daerah dengan dianggarkan insentif pemungutan pajak daerah sebagai bentuk penghargaan atas kinerja dalam melaksanakan pemungutan pajak daerah. Realisasi anggaran belanja tidak langsung yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.63)

Tabel 3.63Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung BKAD Tahun 2016

(dalam Jutaan Rupiah) No Uraian Anggaran Realisasi Sisa

% Realisa

si BELANJA TIDAK

118

Page 119: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

No Uraian Anggaran Realisasi Sisa %

Realisasi

LANGSUNG1 Belanja Gaji dan Tunjangan Rp

7.345,05 Rp 7.113,70

Rp (231,35) 97%

- Gaji Pokok PNS/Uang Representasi

Rp 5.918,62

Rp 5.738,24

Rp (180,38) 97%

- Tunjangan Keluarga Rp 528,16

Rp 510,72

Rp (17,44) 97%

- Tunjangan Jabatan Rp 254,00

Rp 245,51

Rp (8,50) 97%

- Tunjangan Fungsional Rp 8,23

Rp 6,96

Rp (1,27) 85%

- Tunjangan Fungsional Umum

Rp 249,01

Rp 237,51

Rp (11,51) 95%

- Tunjangan Beras Rp 330,65

Rp 318,65

Rp (12,00) 96%

- Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus

Rp 56,29

Rp 56,04

Rp (0,25) 100%

- Pembulatan Gaji Rp 0,08

Rp 0,08

Rp (0,00) 97%

2 Iuran Asuransi Kesehatan Rp 19.592,27

Rp 15.675,30

Rp (3.916,97)

80%

3 Iuran Asuransi Jaminan Kecelakan Kerja

Rp 1.541,61

Rp 1.176,88

Rp (364,73) 76%

4 Iuran Jaminan Kematian Rp 1.902,01

Rp 1.417,04

Rp (484,97) 75%

5 Insentif Pemungutan Pajak Daerah

Rp 4.983,41

Rp 4.814,87

Rp (168,54) 97%

6 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

Rp 1.348,97

Rp 200,66

Rp (1.148,30)

15%

Jumlah Belanja Tidak Langsung

Rp 36.713,31

Rp 30.398,45

Rp (6.314,86)

83%

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, 2017

Anggaran belanja langsung yang dialokasikan terkait secara langsung dengan terlaksananya berbagai program dan kegiatan sebesar Rp33.013.079.213,00 terealisasi sebesar Rp28.384.173.583,00 terdapat sisa anggaran sebesar Rp4.528.905.630,00. Program yang dilaksanakan dikatagorikan menjadi dua kelompok yaitu sebagai program rutin dan program utama. Program utama merupakan program yang dilaksanakan sebagai upaya pencapaian IKU sebagaimana telah diperjanjikan dalam PK dan termuat dalam rencana kinerja tahunan (RKT) BKAD. Realisasi anggaran belanja langsung tahun 2016 yaitu sebagai berikut: (lihat Grafik 3.63)

Grafik 3.64Realisasi Anggaran Belanja Langsung per Program Tahun 2016

(dalam Jutaan Rupiah)

119

Page 120: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Program Rutin Program Utama

Rp25,428.05

Rp7,585.03

Rp22,768.85

Rp5,615.32

Anggaran Realisasi

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, 2017

Grafik diatas menunjukkan pagu anggaran belanja langsung terbesar/tertinggi dialokasikan untuk mendanai terlaksananya program rutin yaitu sebesar 77,02% sedang jumlah anggaran belanja langsung yang dialokasikan mendanai terlaksananya program utama/inti hanya 22,98%. Realisasi anggaran belanja langsung pada program rutin yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.65)

Tabel 3.65Realisasi Anggaran Belanja Langsung pada Program Rutin Tahun

2016(dalam Jutaan Rupiah)

No Program

Jml Keg Anggar

an Realisa

si Sisa %

Realisasi

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 13

Rp22.120,62

Rp 20.513,29

Rp 1.607,32

92,73%

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 8 Rp

3.229,00 Rp 2.237,25

Rp 991,75

69,29%

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

2 Rp 35,48

Rp 6,78

Rp 28,70

19,11%

4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

2 Rp 42,96

Rp 11,53

Rp 31,42

26,85%

Jumlah 25 Rp25.428,05

Rp22.768,85

Rp 2.659,20

89,54%

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, 2017

Anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebagai sumber pendanaan terlaksananya ke-empat program tersebut diatas sebesar Rp25.428.051.538,00 terealisasi sebesar Rp22.768.852.659,00 terdapat sisa anggaran sebesar Rp2.659.198.879,00 atau terelisasi 89,54%. Program pelayanan administrasi perkantoran membutuhkan anggaran belanja langsung terbesar dibanding dengan program-program lainnya yaitu sebesar Rp22.120.615.188,00 atau sebesar 87% dari total anggaran belanja langsung pada program rutin. Besarnya anggaran dan realisasi belanja langsung pada program administrasi perkantoran terutama untuk mendanai terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

120

Page 121: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

1. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik tahun 2016 membutuhkan dana sebesar Rp21.610.000.000,00 atau sebesar 65,46% dari keseluruhan pagu anggaran belanja langsung BKAD dan terealisasi sebesar Rp20.061.933.026,00 atau terserap 92,84% Kegiatan ini merupakan salah satu dari 13 kegiatan dari program pelayanan administrasi perkantoran dilaksanakan oleh BKAD sebagai organisasi perangkat daerah yang melaksanakan kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk melakukan pembayaran atas fasilitas listrik yang dipergunakan untuk penerangan jalan kabupaten dan gedung-gedung pemerintah daerah kepada PLN selaku penyedia jasa listrik. Selain itu kegiatan ini juga dilaksanakan oleh BKAD selaku pengelola atas pajak penerangan jalan dengan obyek pajak adalah penggunaan listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain yang pemungutan atas pajak penerangan jalan dilakukan oleh PLN. Hasil pendapatan dari Pajak Penerangan Jalan sebagian dialokasikan untuk penyediaan/pembayaran listrik untuk penerangan jalan. Kegiatan ini telah melakukan pembayaran atas fasilitas listrik yang dipergunakan untuk penerangan jalan kabupaten dan gedung-gedung pemerintah daerah kepada PLN setiap bulan selama tahun 2016.

2. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp179.306.500,00 terealisasi Rp179.224.209,00 atau 99,95%.

3. Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan tahun 2016 telah mengadakan barang cetakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa SKPD antara lain Kantor Pengelola Pasar, BKAD. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp110.000.000,00 terealisasi Rp87..162.150,00,00 atau sebesar 79,24%.

Selain program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang terdiri dari delapan kegiatan juga membutuhkan dana yang cukup tinggi yaitu sebesar 12,70% dari total anggaran belanja program rutin yaitu sebesar Rp3.228.998.300,00 terealisasi sebesar Rp2.237.246.307,00 atau terealisasi 69,29%. Dari delapan kegiatan terdapat lima kegiatan yang membutuhkan dana yang cukup tinggi yaitu kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan pengadaan kendaraan dinas/operasional; Tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan pengadaan kendaraan dinas sebanyak 27 unit R2 yang membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp479.969.050,00 atau sebesar 1,45% dari total anggaran belanja langsung DPPKAD. Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena terdapat kebijakan

121

Page 122: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan efisiensi anggaran pada APBD Perubahan Tahun 2016 sebagai dampak dari penundaan Dana Alokasi Umum (DAU);

2. Kegiatan pengadaan mebeleur;Dana yang dibutuhkan terlaksananya kegiatan ini sebesar Rp912.235.000,00 atau 2,76% dari total anggaran belanja langsung BKAD. Kegiatan ini telah mengadakan 25 macam mebeleur sebanyak 586 unit. Pengadaan mebeleur sebagaimana pada tabel diatas membutuhkan dana sebesar Rp769.618.643,00 sehingga terdapat sisa anggaran belanja sebesar Rp142.616.357,00 yang merupakan sisa lelang. Pengadaan mebelur tersebut untuk memenuhi kebutuhan antara lain Bupati/Wakil Bupati, kecamatan Sewon, Dinas Sumber Daya Air, Bagian Pemerintah Desa, BKAD.

3. Kegiatan pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor.Dana yang dialokasikan pada kegiatan ini sebesar Rp1.201.600.000,00 atau sebesar 3,64% dari total anggaran belanja langsung BKAD. Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya pengadaan berbagai 10 macam peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 164 unit. Pengadaan berbagai peralatan dan perlengkapan kantor tersebut membutuhkan dana sebesar Rp1.085.819.000,00 atau terserap sebesar 90,36% dari total dana pada kegiatan sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp115.781.000,00. Peralatan dan perlengkapan kantor yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan OPD-OPD berdasarkan RKBMD yang telah diajukan antara lain Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, BKAD, kecamatan Kretek, kecamatan Pajangan, kecamatan Kasihan.

4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Kegiatan ini dilaksanakan oleh BKAD selaku ketugasan sebagai Pejabat Penatausahaan Barang Milik Daerah untuk memelihara gedung-gedung milik daerah yang belum dipergunakan. Tahun ini telah dipelihara gedung eks Dinas Perijinan yang membutuhkan dana sebesar Rp156.279.000,00 atau terealisasi 88,79% dari ketersediaan anggaran belanja langsung sebesar Rp176.000.000,00.

5. Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung KantorTahun 2016 BKAD akan membuat gudang arsip khusus untuk menyimpan arsip-arsip yang diciptakan dengan lokasi diatas gudang aset milik BKAD yang membutuhkan anggaran sebesar Rp200.000.000,00 Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena terdapat kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan efisiensi anggaran pada APBD Perubahan Tahun 2016 sebagai dampak dari penundaan Dana Alokasi Umum (DAU).

122

Page 123: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Pagu anggaran belanja langsung yang diperjanjikan dalam Dokumen PK antara Bupati Bantul dengan Kepala BKAD sebesar Rp7.184.329.975,00 setelah perubahan APBD menjadi Rp7.585.027.675,00 terealisasi sebesar Rp5.599.027.675,00 atau terserap 74%. Realisasi atas pagu anggaran belanja langsung pada program utama yang telah dibutuhkan terlaksananya kegiatan-kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota, dan program pengelolaan barang daerah sebagai upaya pencapaian empat indikator kinerja utama dari tiga sasaran strategis sebagaimana telah dibahas diatas, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.66)

Tabel 3.66Realisasi Anggaran Belanja Langsung per Program pada Program

Utama Tahun 2016(dalam Jutaan Rupiah)

Program Anggaran

Realisasi Sisa

% Realis

asi Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Rp 6.678,44

Rp 4.998,16

Rp 1.680,28

74,84%

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

Rp 7,24

Rp 7,21

Rp 0,03

99,58%

Program Pengelolaaan Barang Daerah

Rp 899,35

Rp 609,95

Rp 289,39

67,82%

Jumlah Rp 7.585,03

Rp 5.615,32

Rp 1.969,71

74,03%

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, 2017

Terwujudnya dua indikator kinerja utama dari sasaran III yaitu meningkatnya kemampuan keuangan daerah memerlukan anggaran belanja langsung terbesar dibanding anggaran belanja langsung yang dibutuhkan untuk terwujudnya indikator kinerja utama dari sasaran I dan sasaran II sebagaimana telah disajikan pada grafik dan tabel sebagai berikut: (lihat Grafik 3.66 dan Tabel 3.67)

Grafik 3.67Realisasi AngAnggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

Tahun 2016

123

Page 124: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, 2017

Tabel 3.68Realisasi Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Tahun

2016Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Program

Jumlah Keg

Anggaran Realisasi%

Realisasi

Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah

Opini BPK atas LKPD Kabupaten Bantul

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

20 Rp 1.506,15

Rp 1.149,43

76%

Program pengelolaan BMD 11 Rp

899,35 Rp 609,95

68%

Terwujudnya displin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas

Percepatan penyerapan belanja pemerintah

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

12 Rp 248,81

Rp 223,85

90%

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

1 Rp 7,24

Rp 7,21

100%

Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

Persentase kontribusi PAD terhadap Pendapatan daerah

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

9 Rp 3.124,14

Rp 2.488,95

80%

Persentase kontribusi PAD terhadap belanja daerah

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

9 Rp 1.799,34

Rp 1.135,93

63%

Jumlah 62 Rp 7.585,03

Rp 5.615,32

74%

Sumber data : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja BKAD, 2017

Keterangan:

124

Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3

Rp2,405.50

Rp256.06

Rp4,923.48

Rp1,759.38

Rp231.06

Rp3,624.88

Anggaran

Realisasi

Page 125: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

1. Tercapainya opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul tahun n-1 sebagai indikator kinerja utama dari sasaran strategus I didukung terlaksananya 20 kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp1.506.146.575,00 terealisasi Rp1.149.428.520,00 dan 11 kegiatan dari program pengelolaan barang daerah membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp899.348.700,00 terealisasi Rp609.954.161,00;

2. Capaian atas percepatan penyerapan belanja pemerintahan didukung terlaksananya 12 kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp248.814.950,00 terealisasi Rp223.847.348,00 dan satu kegiatan dari program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota yang membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp7.241.000,00 terealisasi Rp7.210.750,00;

3. Terdapat dua indikator kinerja utama dari sasaran strategis III yaitu

Capaian persentase PAD terhadap pendapatan daerah didukung dengan terlaksananya 9 kegiatan dari program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp3.124.139.350,00 terealisasi Rp2.488.946.869,00

Capaian persentase PAD terhadap belanja daerah didukung terlaksananya 9 kegiatan dari program peningkatan pengembangan dan pengelolaan keuangan daerah membutuhkan anggaran belanja langsung sebesar Rp1.799.337.100,00 terealisasi Rp1.135.933.276,00.

125

Page 126: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Akhir tahun 2016 telah dilaksanakan penataan perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Bantul dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Berdasarkan peraturan daerah tersebut terdapat perubahan nomenklatur perangkat daerah yang berwenang menyelenggarakan fungsi penunjang keuangan daerah yaitu semula Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menjadi Badan Keuangan dan Aset Daerah. Oleh karena itu BKAD sebagai penyelenggara urusan penunjang keuangan daerah telah menyusun Laporan Kinerja (LKj) atas terselenggaranya fungsi penunjang keuangan daerah selama tahun 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepala DPPKAD/BKAD kepada Bupati Bantul yang telah memberi amanah dan tugas sebagaimana yang tertuang dalam dokumen perjanjian kinerja. Terdapat empat indikator kinerja fungsi penunjang keuangan dari sasaran daerah yang menjadi tanggungjawab BKAD sebagai IKU sebagaimana tertuang dalam RKT BKAD Tahun 2016. Capaian atas ke-empat IKU tersebut dapat disimpulkan 75% atau sebanyak tiga indikator kinerja sudah sesuai dengan target dan 25% atau hanya satu indikator kinerja utama tidak tercapai target. Capaian indikator kinerja utama dari masing-masing sasaran sebagai berikut:

126

Page 127: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Sasaran I yaitu terwujudnya akuntabilitas dan transparansi tata kelola keuangan dan aset daerah berbasis akrual terukur dengan tercapainya opini WTP atas LKPD Kabupaten Bantul Tahun 2015 maka angka persentase capaian atas indikator kinerja ini adalah 100% katagori Sangat Baik.

Sasaran II yaitu terwujudnya disiplin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas tidak tercapai target indikator kinerja percepatan penyerapan belanja pemerintah daerah 55% tercapai 48% maka angka persentase capaian 87% katagori Berhasil. Angka persentase capaian atas indikator kinerja ini menggambarkan belum terwujudnya disiplin penyerapan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan alokasi anggaran kas.

Sasaran III yaitu terlaksananya optimalisasi sumber-sumber PAD dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah memiliki dua indikator kinerja. Capaian atas ke-dua indikator kinerja tersebut yaitu sebagai berikut:1. Persentase PAD terhadap belanja daerah tahun 2016

ditargetkan 21% tercapai 20,05% maka angka persentase capaian indikator tersebut sebesar 118% katagori sangat berhasil;

2. Persentase PAD terhadap pendapatan daerah ditargetkan 21% tercapai 20,22% maka angka persentase capaian indikator kinerja tersebut sebesar 96% katagori sangat berhasil.

127

Page 128: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

128

Page 129: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

Pasword efilling: [email protected]

Pasword 22011968

129

Page 130: Laporan Kinerja (LKj) - Badan Keuangan dan Aset … · Web viewBerikut ini akan disajikan rumusan sasaran dan IKU BKAD: (lihat Tabel 2.1) Tabel 2.1 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja

Laporan Kinerja (LKj) BKADTahun 2016

130