laporan penelitian pariwisata

43
LAPORAN PENELITIAN SISTEM PENGELOLAAN PARIWISATA TAMAN MAYURE DAN MUSIUM NEGERI NTB OLEH ABDURRAHMAN NPM : 1 0 3 5 0 0 0 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Upload: rahman-klu

Post on 14-Jun-2015

23.099 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan penelitian pariwisata

LAPORAN PENELITIAN

SISTEM PENGELOLAAN PARIWISATA

TAMAN MAYURE DAN MUSIUM NEGERI NTB

OLEH

ABDURRAHMANNPM : 1 0 3 5 0 0 0 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

HAMZANWADI SELONG LOTIM

2012/2013

Page 2: Laporan penelitian pariwisata

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini berjudul “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman Mayure dan

Musium Negeri NTB” dan disahkan pada tanggal …./……../………. Di pancor

selong lombok timur

Pancor, 17 November 2012

KaprodiPendidikan Sejarah,

MUHTASAR, M.Pd.

Pengampu Mata Kuliyah,

H. RAHMAN, M.Pd

ii

Page 3: Laporan penelitian pariwisata

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat tuhan yang maha kuasa dan atas kekuasaannya yang

menciptakan alam semesta dengan segala isi dan keindahannya sehingga kita

dapat menikmatinya dengan di anugrahkan nikmat kesehatan dan keafiatan

sampai saat ini.

Shalawat beserta salam atas junjungan alam nabi besar muhammad SAW

yang telah membawa risalah untuk kebahagiaan dinia dan akhirat, nabi terakhir

yang menuntun manusia kejalan yang di ridhoi Allah SWT serta mengajarkan

kepada manusia bagaimana menjaga alam semesta ciptaan Allah SWT ini.

Penelitian yang berjudil “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman Mayure

Dan Musium Negeri NTB” merupakan penelitian dalam rangka mengetahui

segala bentuk sistem pengelolaan dari kedua objek wisata tersebut. Penelitian ini

dilaksanakan untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai sistem pariwisata

tersebut pada mata kuliyah Sistem Pengembangan Pariwisata. Hal ini dilakukan

semata-mata untuk memperbanyak pengetahuan mengenai kepariwisataan.

Dalam penelitian sederhana dan dalam laporan ini tentunya banyak sekali

kesalahan yang kami selaku pelaksana penelitian dan penulis laporan ini lakukan

baik itu secara sadar atau pun tidak, sengaja maupun tidak. Dengan itu kami

memintak keritik dan saran dari semua pihak yang siifatnya membangun demi

lebih baiknya lapran penelitian kami selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan dalam kata pengantar laporan

penelitian ini, semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi segenap pembaca

atau kita semua. Amien yha robbal ‘alamin

Pancor, 12 November 2012

Penulis

iii

Page 4: Laporan penelitian pariwisata

DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................... i

Halaman pengesahan........................................................................................ ii

Kata pengantar.................................................................................................. iii

Daftar isi........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 5

A. Latar belakang................................................................................ 5

B. Identifikasi masalah........................................................................ 6

C. Batasan masalah.............................................................................. 6

D. Rumusan masalah........................................................................... 7

E. Tujuan penelitian............................................................................ 7

F. Manfaat penelitan........................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8

A. Kajian tentang system..................................................................... 8

B. Kajian tentang pengelolaan............................................................. 9

C. Kajian tentang pariwisata............................................................... 9

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 12

A. Observasi........................................................................................ 12

B. Wawancara..................................................................................... 13

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 16

A. Taman Mayure................................................................................ 16

B. Musium Negeri NTB...................................................................... 17

BAB V PENUTUP........................................................................................... 21

A. Kesimpulan..................................................................................... 21

B. Saran............................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22

LAMPIRAN - LAMPIRAN

iv

Page 5: Laporan penelitian pariwisata

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian

daerah dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya. Dari kegiatan

itu, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan

pariwisata. Salah satunya memunculkan dan menata destinasidestinasi

pariwisata baru harus ditunjang pembangunan sektor kepariwisataan

berkelanjutan.

SELAIN itu, kegiatan ini harus dapat dijadikan momentum dalam upaya

menggalang semangat solidaritas dan kebersamaan untuk membangun industri

pariwisata yang lebih baik sebagai wujud tanggung jawab bersama.

Lebih jauh lagi, apresiasi masyarakat terhadap pentingnya peran industri

pariwisata dalam membangun perekonomian daerah melalui kesadaran diri

sendiri untuk senantiasa menggali, menumbuhkan, dan melestarikan

nilai-nilai budaya daerah sebagai aspek penting

Dalam membangun pariwisata. Dengan demikian, pada akhirnya nanti,

dapat tercapai kesejahteraan masyarakat Banten berlandaskan iman dan takwa.

Membicarakan tentang peranan pemerintah dalam pariwisata, sangat tidak

asing lagi. Peran pemerintah yang sangat penting terutama dalam melindungi

wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi pengalaman perjalanannya.

Peran atau peraturan-peraturan yang penting harus dibuat penerintah untuk

kepentingan tersebut adalah peraturan

Perlindungan wisatawan, terutama bagi biro perjalanan wisata. Selain itu,

pemerintah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam.

Seperti flora dan fauna yang langka, air tanah dan udara agar tidak terjadi

pencemaran yang dapat mengganggu, bahkan merusak suatu ekosistem. Oleh

karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang

berlaku mutlak dilaksanakan pemerintah. Di dalam pengembangan pariwisata

harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh,

5

Page 6: Laporan penelitian pariwisata

sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari

segi ekonomi, sosial, dan kultural.

Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata

ke dalam program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara.

Di samping itu, rencananya harus mampu memberikan kerangka kerja

kebijakan pemerintah untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan

pariwisata. Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam

garis besarnya adalah menyediakan infrastruktur (tidak hanya bentuk fisik),

memperluas berbagai fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah

dengan pihak wisata, pengaturan dan promosi umum keluar negeri. Tidak

dapat dipungkiri, hampir di seluruh daerah di Indonesia terdapat potensi

pariwisata, sehingga yang diperhatikan sarana transportasi, keadaan

infrastruktur, dan sarana-sarana pariwisata

Di indonesia umumnya dan hususnya di NTB terdapat banyak sekali

tempat-tempat sebagai objek pariwisata yang merupakan tempat idaman para

pengunjung baik dari wisatawan manca negara maupun dari wisatawan lokal.

Tidak hanya keindahan alam serta pasilitasnya saja, pengelolaan pariwisata

harus diperhatikan karena memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan-

wisatawan tersebut.

Melihat sistim pariwisata tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian guna mengkaji serta mengamati lebih lanjut sistim pengelolaan

pariwisata sebagai inti masalah dalam penelitan ini dengan judul “Sistem

Pengelolaan Pariwisata Taman Mayure dan Musium Negeri NTB”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan urayan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi beberpa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengelelolaan pariwisata taman mayura?

2. Bagaimana sistem pengelolaan pariwisata musium negeri NTB?

C. BATASAN MASALAH

a. Batasan Tempat

6

Page 7: Laporan penelitian pariwisata

Dalam penelitian ini kami membatasi tempat agar nantinya

penelitian ini tidak terlalu lebar yaitu bertempat di taman mayure dan

musium negeri NTB.

b. Batasan Tema

Teman penelitian ini ialah “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman

Mayure dan Musium Negeri NTB”

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pokok pikiran di atas dan agar penelitian lebih terarah maka

dapat di rumuskan masalah yang akan di lakukan dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimana sistem pengelelolaan pariwisata taman mayura?

2. Bagaimana sistem pengelolaan pariwisata musium negeri NTB?

E. TUJUAN PENELITIAN

Setiap segala sesuatu pasti memiliki tujuan dan maksud yang jelas, begitu

juga dengan penelitian yang kami lakukan ini yaitu dengan tujuan:

1. Bagaimana nantinya pembaca mampu memahami dan mengetahui

pengelolaan pariwisata taman mayure

2. Bagaimana nantinya pembaca mampu memahami dan mengetahui

pengelolaan pariwisata musium negeri NTB

F. MANFAAT PENELITAN

Adapun mampat penelitian ini ialah :

1. Diharapkan sebagai pedoman bagi masyarakat yang ada di nusa tenggara

barat ini.

2. Hasil penelitian ini juga di harapkan bisa di jadikan salah satu acuan bagi

para peneliti yang ingin meneliti leibih lanjut dan lebih akurat lagi.

7

Page 8: Laporan penelitian pariwisata

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN TENTANG SISTEM

Pengertian Sistem Menurut Para Ahli

1) L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk

merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan

yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan

dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2) John Mc Manama

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun

dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu

kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara

efektif dan efesien.

3) C.W. Churchman.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang

dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4) J.C. Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling

berhubungan.

5) Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian

yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga

interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi

keseluruhan

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa

sistem itu adalah prosedur yang logis dan memiliki bagian dan berhubungan

antara yang satu dan yang lainnya serta memiliki ketergantungan diantara

mereka.

8

Page 9: Laporan penelitian pariwisata

B. KAJIAN TENTANG PENGELOLAAN

Pengertian pengelolaan menurut para ahli

1) Wardoyo (1980:41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan

adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan

perencanaan ,pengorganisasian pengerakan dan pengawasan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang

berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang

bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki

secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah

direncanakan sebelumnya.

Definisi pengelolaan oleh para ahli diatas terdapat perbedaan–

perbedaan, hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut

yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang

berintikan perencanaan, pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang

bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara

efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

C. KAJIAN TENTANG PARIWISATA

Definisi Pariwisata Menurut Beberapa Ahli

a) Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti

(1992:8) adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi

wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah

dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para

pengunjung lainnya.

b) Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47)

menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu

perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang

diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya

semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk

berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-

9

Page 10: Laporan penelitian pariwisata

mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk

memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

c) Menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah

perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara,

dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari

keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup

dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

d) Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata, yaitu :

pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan

penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif

lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga

merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan

cinderamata, penginapan dan transportasi.

e) Menurut pendapat dari James J. Spillane (1982:20) mengemukakan bahwa

pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan

mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu,

memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan

tugas, berziarah dan lain-lain.

f) Devinisi yang di kemukakan oleh A.J. Burkart dan S. Medik (1987)

Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka

waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya

hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-

tempat tujuan itu.

g) Devinisi yang dikemukakan oleh Wahab dalam Oka Yoeti (1994, 116.)

Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar

yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam

suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang

dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka

ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh

pekerjaan tetap.

10

Page 11: Laporan penelitian pariwisata

h) Menurut pendapat Anonymous (1986) Pariwisata adalah kegiatan

seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan

perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan.

i) Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yoeti, (1991:103). Pariwisata

berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai

banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat

diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim

dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata

”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-

kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam

bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.

j) Menurut pendapat RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala

kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

k) Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut :

Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata

akan kembali ke tempat asalnya.

Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi,

akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.

Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenanga.

Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya

dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah

yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari

tempat asal.

11

Page 12: Laporan penelitian pariwisata

BAB III

METODE PENELITIAN

 

A. OBSERVASI

Pengamatan (Observasi) adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap

suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami

pengetahuan dari sebuah fenomena   berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan

untuk melanjutkan suatu penelitian.

Kebaikan dan kejelekan observasi :

1. Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :

a. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai

keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari

data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.

b. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang

rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.

c. Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata

letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.

d. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.

2. Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :

a. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak

nyaman,sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.

b. Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan

pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidakselalu dilakukan atau

volume-volume kegiatan tertentu.

c. Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.

d. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari

biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam teknik observasia.

12

Page 13: Laporan penelitian pariwisata

a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi : Apa yang akan

diobservasi , dimana letak lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang

akan melaksanakan observasi tersebut, siapa yang akan diobservasi, bagaimana

melaksanakan observasi tersebut.

b. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat

c. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)

d. Lengkapilah dengan catatan selama observasie. kaji ulang hasil observasi dengan

individu-individu yang terlibat. 

Yang tidak boleh dilakukan dalam observasia.

a. Menggangu kerja individu yang diobservasi maupun individu lainnya.

b. Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting.

c. Jangan membuat asumsi-asumsi. 

Dari hal diatas dapat di simpulankan Observasi adalah metode yang cukup

mudah dilakukan untuk pengumpulandata. Penggunanan metode ini sangat

dipengaruhi oleh interesnya sangpeneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada

statistika survei,misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi

kelokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepatuntuk

digunakan

B. WAWANCARA

Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu

mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.

Cara inilah yang banyak dilakukan di Indonesia belakangan ini.

Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa

wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh

dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu

merupakan tulang punggung suatu penelitian survey.

A. Pengertian Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir (1988) adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan

13

Page 14: Laporan penelitian pariwisata

si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).

Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk

tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses

pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat

membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari adalah antara

lain:

Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal

sebelumnya.

Responden selalu menjawab pertanyaan.

Pewawancara selalu bertanya.

Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban,

tetapi harus selalu bersifat netral.

Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat

sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan

kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada penelitian,

wawancara dapat berfungsi sebagai metode primer, pelengkap atau sebagai

kriterium (Hadi, 1992). Sebagai metode primer, data yang diperoleh dari

wawancara merupakan data yang utama guna menjawab pemasalahan

penelitian.

Mengenai latar belakang pengguanaan wawancara sebagai metode

pengumpulan data pada suatu penelitian, pendapat Allport ( dalam Hadi,

1992) berikut perlu dipertimbangkan: “If we want to know how people

feel, what their experience and what they remember, what their emotions

and motives are like, and the reasons for acting as they do – why not ask

them?” Dari pendapat itu, kita mengetahui bahwa wawancara dapat atau

lebih tepat digunakan untuk memperoleh data mengenai perasaan,

pengalaman dan ingatan, emosi, motif, dan sejenisnya secara langsung dari

subjeknya.

14

Page 15: Laporan penelitian pariwisata

B. Jenis Wawancara

Sebagaimana metode lainnya yang digunakan pada penumpulan

data, metode wawancara dibedakan berdasarkan cara

pengadministrasiannya menjadi wawancara pribadi (Lerbin, 2007).

Wawancara pribadi dapat dilakukan di rumah subjek, melalui komputer,

dan di tempat perbelanjaan. Wawancara yang dilakukan di tempat

perbelanjaan itu sering disebut wawancara mall intercept.

Berdasarkan strukturnya, wawancara dibedakan menjadi wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur. Pada wawancara terstruktur, hal-hal yang

akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya secara

rinci. Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum

ditetapkan secara rinci. Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara

yang tak terstruktur disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara di

lapangan.

Hal yang dijelaskan pada metode angket banyak berkaitan secara

langsung dengan metode wawancara karena wawancara sendiri memang

dapat dipandang sebagai bentuk lain dari angket, khususnya dari segi

pengadministrasiannya. Sejalan dengan itu, banyak hal-hal yang dijelaskan

pada metode angket dapat juga dugunakan pada pelaksanaaan wawancara,

terutama mengenai pengembangan hal-hal yang akan diungkap atau

ditanyakan.

15

Page 16: Laporan penelitian pariwisata

BAB IV

PEMBAHASAN

A. TAMAN MAYURE

1. Asal Mula Taman Mayura

Sejarah keberadaan Taman Mayura berhubungan erat dengan sejarah

keberadaan orang-orang Bali di Lombok. Taman ini sudah ada sejak

Kerajaan Singasari atau Karangasem Sasak di Lombok pada awal abad ke-

19. Ketika itu di Lombok masih terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti

Mataram, Pagesangan, Sengkano, dan sebagainya.

Dalam perkembangan selanjutnya, dari kerajaan-kerajaan kecil itu

sampai dengan tahun 1823 hanya tinggal dua kerajaan, yaitu Singasari dan

Mataram. Kedua kerajaan ini pun berperang. Singasari kalah, raja dan

keluarganya melakukan puputan di Sweta. Hanya dua orang anaknya yang

masih kecil-kecil, laki-laki dan perempuan, yang sempat diamankan dan

dibawa ke Karangasem (Bali). Walaupun Mataram berada di pihak yang

menang, namun rajanya tewas dalam peperangan itu. Sebagai pewaris

tahta kerajaan Mataram adalah Anak Agung Gde Ngurah Karangasem

(Putra Mahkota) dan adiknya bernama Anak Agung Ketut Ngurah

Karangasem.

Pada pertengahan abad ke-19, Putra Mahkota Kerajaan Mataram

membangun Puri di atas bekas Kerajaan Singasari yang hancur.

Pembangunannya selesai pada tahun 1866. Puri itu diberi nama Singasari

atau Karangasem, kemudian diganti menjadi Cakranegara. Tahun 1894

ketika terjadi perang melawan Belanda yang berakhir dengan kekalahan

Mataram, Puri kerajaan hancur. Perisitiwa penting yang terjadi pada waktu

itu ialah ditemukannya Keropak (naskah lontar) yang kemudian terkenal

dengan nama Negarakertagama. Pada waktu itu, keropak tersebut

kemudian diketahui sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran

yang paling lengkap tentang kerajaan Majapahit.

16

Page 17: Laporan penelitian pariwisata

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka Taman Mayura dan juga

Pura Meru dapat dipandang sebagai satu-satunya bukti kehadiran kerajaan

Singasari atau Karangasem di Lombok, atau kerajaan Mataram yang

kemudian mengganti nama menjadi Cakranegara.

Taman Mayura Cakranegara tak hanya sebagai objek peninggalan

sejarah dan budaya namun kini juga mengemban fungsi sebagai tempat

kegiatan ritual keagamaan, sarana rekreasi, dan fungsi sosial bagi

masyarakat di sekitarnya. Karena statusnya masih digunakan sebagai

sarana kegiatan ritual, maka tak heran jika Anda berkunjung ke sana maka

akan terlihat orang-orang yang sedang melakukan sembahyang bagi umat

Hindu. Masyarakat yang melakukan sembahyang bukan hanya Lombok

saja, melainkan juga dari Bali, terutama pada hari-hari besar bagi umat

Hindu.

Selain sebagai sarana kegiatan ritual keagamaan, taman ini pun

difungsikan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat sekitarnya yang

mempunyai hobi memancing. Di Taman Mayura terdapat kolam yang

mengelilingi Bale Kencana Taman Mayura dengan latar belakang Pura

Meru dan oleh pengelola Taman tersebut ditabur benih ikan untuk

pemancingan. Pada hari libur biasanya banyak pengunjung terutama

masyarakat sekitarnya yang melakukan kegiatan dengan memancing.

Sebelum peristiwa peledakan bom di Bali, Taman Mayura dulu banyak

dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Sekarang tinggal beberapa

wisatawan asing yang berkunjung di sana, selebihnya wisatawan domestik

dari dalam Lombok atau dari luar Lombok.

B. MUSIUM NEGERI NTB

1. Sejarah Berdirinya Musium Negeri NTB

Mataram memiliki sebuah museum yang dijadikan sebagai lambang

perjalanan hidup dan bagian dari perkembangan provinsi NTB, yang

dinamakan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Museum ini didirikan pada

17

Page 18: Laporan penelitian pariwisata

tahun 1976 dan Museum ini resmi dibuka pada tanggal 23 Januari 1982 oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef.

2. Letak atau posisi Musium negeri NTB

Museum ini terletak di Jalan Panji Tilar Negara No.6 Kota Mataram

dengan gaya bangunan mengikuti arsitektur rumah adat sasak pada bagin

atapnya.

3. Koleksi-Koleksi Yang Di Simpan Pada Musium Negeri NTB

Museum Negeri NTB ini berisikan koleksi-koleksi benda-benda

peninggalan sejarah perjalanan NTB dan masyarakatnya seperti patung,

senjata, lontar, keramik, dan lain-lain yang semuanya terekam di sini. Suasana

dan koleksi dari Museum Negeri NTB ini hampir mirip dengan Museum

Nasional (Museum Gajah) yang ada di Jakarta, hanya saja di sini benar-benar

lengkap koleksinya fokus berkaitan dengan NTB. Kalau di Museum Nasional

kan beberapa contoh koleksi dari seluruh Indonesia, jadi tidak selengkap di

Museum Negeri NTB jika urusan koleksi khusus daerah NTB.

Pada pagar museum ditaruh bekas peninggalan meriam dan jangkar

sisa dari kedatangan Belanda dahulu. Memasuki museum kita bisa melihat

boneka yang berpakaian adat Sasak, Mbojo, dan Samawa yang merupakan

bagian budaya dari NTB, dan di sekitarnya ada beberapa peralatan hidup

masyarakat ala peradaban zaman dahulu seperti peralatan dapur mereka,

bercocok tanam, melaut, dan lain-lain.

Namun memang alat-alat tersebut tidak sepurba itu jadi masih banyak

yang saat ini bisa ditemui di pasar walau sudah mengalami modifikasi. Hal itu

mungkin terjadi karena mungkin peradaban yang berlangsung di NTB masih

dikategorikan muda sehingga manusia sudah mulai memasuki zaman modern

ketika berpindah ke daerah NTB.

Koleksi lainnya yang ada di sini adalah sejarah catatan mengenai

Lombok yang tertuliskan naskahnya di daun lontar. Tulisan yang ada ada yang

huruf arab, kawi, pokoknyakita tidak akan bisa mengerti apa yang dituliskan.

18

Page 19: Laporan penelitian pariwisata

Keterangan yang ada juga tidak terlalu lengkap mengenai penjelasan

mengenai isi tulisan, yang jelas di sana salah satunya ada yang menceritakan

mengenai Sasak, masyarakat asli Lombok. Koleksi etnografi seperti ini

biasanya menarik perhatian pengunjung yang ingin melakukan penelitian,

kalau pengunjung biasa sepertinya hanya melewatinya begitu saja karena tidka

terlalu ingin tahu mengenai isi tulisan yang tidak bisa dibaca dan dimengerti

itu.

Tidak hanya itu koleksi keramik-keramik yang banyak berasal dari

Cina, yang merupakan peninggalan dan juga hibah dari pedagang-pedagang

dari daratan Cina yang mengekspansi Indonesia di hampir seluruh wilayahnya,

termasuk NTB. Keramik yang ada di museum ini memiliki jumlah yang

lumayan banyak karena ternyata baru mendapatkan koleksi baru keramik yang

terpendam di dasar laut yang diduga merupakan dari pedagang-pedagang Cina

yang menjatuhkan barang bawaannya karena kelebihan beban pada kapal pada

masa itu. Selain itu museum ini juga kedatangan koleksi berbagai macam

tampilan kulit kerang yang ditemukan di daerah NTB.

Untuk di bagian senjata, di museum ini diperlihatkan berbagai macam

model keris yang biasa digunakan sebagai pelengkap upacara adat. Keris

memang diketahui sebagai senjata khas Jawa, namun karena berkembangnya

kerajaan Hindu sampai ke tanah Bali dan Lombok yang ajarannya berasal dari

Kerajaan Hindu Jawa, maka keris sebagai bagian dari upacara pun ikut

mengalami asimiliasi serta akulturasi di Lombok yang sampai saat ini masih

banyak digunakan sebagai pelengkap upacara.

Ada juga di sini riwayat perjalanan sejarah dari Kerajaan Bima,

kerajaan Islam di NTB. Beberapa benda peninggalan sultan (raja) seperti ikat

pinggang kebesarannya, stempel kerajaan, kertas-kertas dokumen sejarah yang

antara lain ada berisi perjanjian sultan dengan Belanda yang berisikan bahwa

sultan memang memegang penuh kekuasaan di Bima tapi posisinya masih

harus bertanggung jawab pada pemerintah Hindia di Batavia. Dahulu berarti

kerajaan Bima menempuh jalan diplomatis dengan Belanda sebagai salah satu

strateginya agar tidak terjadi peperangan yang merugikan rakyat.

19

Page 20: Laporan penelitian pariwisata

4. Jumlah koleksi di musium negeri NTB

Musium ini mempunyai 7.387 koleksi berupa koleksi geologi, biologi,

etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi dan kemarik. Oleh

pengelola museum, semua jenis koleksi itu ditata berdasarkan unsur

kebudayaannya seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi

kemasyarakatan, sistem teknologi, sistem etnik, Sasak dan Bali di pulau

Lombok dan etnik Sumbawa dan Mbojo yang mendiami Sumbawa.

5. Harga tiket masuk dan Jadwal Buka

Untuk melihat koleksi Museum Negeri NTB pengunjung dikenakan

harga tiket sebesar 1000 rupiah untuk dewasa dan 500 rupiah untuk anak-

anak. Harag tiket masuk di museum memang sangat murah padahal di

dalamnya merupakan koleksi sejarah yang nilainya tak terhingga. Seperti

layaknya museum di seluruh Indonesia, museum ini tutup di hari Senin dan

Hari Libur Nasional lainnya.

Museum Ngeri buka setiap Selasa hingga Kamis dari pukul 08.00-14.00

WITA. Sedangkan pada hari Jumat buka sejak pukul 08.00-11.00 WITA.

Untuk hari Sabtu dan Minggu buka dari jam 08.00 WITA dan berakhir

masing-masing pukul 12.30 dan 14. WITA. Khusus untuk haris Senin dan hari

libur nasional, museum ini tutup.

20

Page 21: Laporan penelitian pariwisata

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Taman mayure merupakan taman peninggalan awal masuknya agama

hindu di Lombok. Taman mayure ini di kelola oleh keturunan dari kerajaan

hindu itu sendiri. Adapun sistim yang dilakukan atau di jalankan tidak jauh

beda dengan daerah lain terutama yang menyangkut cagar budaya masyarakat

indonesia dahulunya.

Adapun musium negeri Nusa Tenggara Barat di kelola oleh pemerintah

sejak di resmikannya menjai musium negeri NTB. Musium ini di kelola

dengan sistim yang tersetruktur dan memiliki pegawai yang bekerja sesuai

dengan job-jobnya masing-masing

B. SARAN

Sehubungan degan pembahasan dalam penelitian ini, selaku penulis

menyajikan saran yang sekiranya bermamfaat meliputi :

1. Kepada pihak pemerintah penulis berharap supaya semua cagar budaya

yang ada di perhatikan dan dijaga.

2. Masyarakat nantinya memperhatikan dan mendukung pemerintah

dalam melestarikan cagar budaya yang ada.

21

Page 22: Laporan penelitian pariwisata

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Lerbin R. (2007), Riset Pemasaran, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nazir, Mohammad (2005), Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Singarimbun, Masri (1989), Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.

Tarigan, Joseph R. (1995), Metode Pengumpulan Data, edisi pertama,

Yogyakarta: BPFE.

Boxwell, Robert J., Jr. (1994), Benchmarking for Competitive Advantage,

McGraw-Hill, Inc., NewYork.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI (2005), Rencana Strategis

Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Nasional 2005 – 2009, Jakarta.

Porter, Michael E. (2004), Competitive Advantage: Creating and Sustaining

Superior Performance, with a new introduction, copyright 1985, Free Press

Publishing, New York.

Thurow, Lester C. (1999), Building Wealth: the New Rules for Individuals,

Companies, and Nations in a Knowledge-Based Economy, 1st Edition,

HarperCollins Publishers, Inc., New York.

Sumber: http://wisata-lombok.com

Photo: http://wisatanesia.com

22

Page 23: Laporan penelitian pariwisata

LAMPIRAN – LAMPIRAN

23

Page 24: Laporan penelitian pariwisata

Lampiran I

Daftar Nara Sumber

1. Nama :

Alamat : Mataram

Umur : 40 th

Pekerjaan : Pengelola Taman Mayure Mataram

2. Nama :

Alamat : Mataram

Umur : 45 th

Pekerjaan : Kepala bidang pengembangan analisis data

24

Page 25: Laporan penelitian pariwisata

Lampiran II

Taman Mayure

Istana atas air

Pose bersama Pengelola taman mayure

25

Page 26: Laporan penelitian pariwisata

Lampiran III

Musium negeri Mataram

Pengelola musium

26