laporan pengukuran kelistrikan otomotif

11
LAPORAN PRAKTIK ALAT UKUR DAN PENGUKURAN KELISRTIKAN Disusun oleh : Nama : Roy Asep Prastyo Rindiyanto NIM : 5202414042 Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: roy-apr

Post on 15-Feb-2017

426 views

Category:

Automotive


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

LAPORAN PRAKTIK ALAT UKUR

DAN PENGUKURAN KELISRTIKAN

Disusun oleh :

Nama : Roy Asep Prastyo Rindiyanto

NIM : 5202414042

Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Page 2: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek

secara sistematik dengan cara membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sudah diketahui nilainya. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek.

Pengukuran di dalam dunia otomotif sangatlah penting, karena pada komponen otomotif tidak lepas dari objek pengukuran. Baik itu pengukuran yang dilakukan menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat, dalam hal ini akan membahas tentang pengukuran komponen otomotif dengan menggunakan multimeter.

Pengukuran yang dilakukan pada dunia otomotif tidak lepas dari pengukuran kelistrikan diantaranya ada pengukuran hambatan/tahanan, tegangan, arus, kontinuitas, frekuensi, rpm dll yang dapat dilakukan dengan menggunakan satu alat yaitu multimeter. Pada laporan ini akan membahas tentang pengukuran menggunakan multimeter untuk mengukur tahanan/ hambatan, arus dan tegangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Cara melakukan pengukuran dengan alat ukur multimeter pada

beberapa komponen otomotif. 2) Alat apa saja yang digunakan. 3) Hasil pengukuran dari komponen yang diukur.

1.3 TUJUAN

1) Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan pengukuran komponen

otomotif dengan menggunakan alat ukur multimeter secara tepat dan benar.

2) Mahasiswa dapat mengetahui dan membaca hasil pengukuran yang dilakukan multimeter pada komponen kelistrikan otomotif.

1.4 MANFAAT

1) Mengembangkan pengetahuan mahasiswa tentang cara pengukuran komponen kelistrikan otomotif dengan menggunakan alat ukur multimeter.

2) Menjelaskan pada mahasiswa tentang cara pembacaan alat ukur multimeter.

Page 3: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 MULTIMETER DIGITAL

Multimeter digital terdiri dari tiga alat ukur sekaligus, yaitu untuk

mengukur tegangan, arus, dan tahanan. Dapat digunakan untuk mengukur

besaran listrik DC maupun AC. Sakelar selektor digunakan untuk pemilihan

jenis pengukuran, seperti tegangan AC/DC, pengukuran arus AC/DC,

pengukuran tahanan, pengukuran diode, dan pengukuran kapasitor.

Multimeter digital mampu menampilkan hasil beberapa pengukuran untuk

arus miliAmper, temperatur °C, tegangan miliVolt, resistansi ohm, frekuensi

Hz, daya listrik mW sampai kapasitansi nF.

Multimeter Digital menampilkan kuantitas yang diukur sebagai angka,

yang mencegah paralaks kesalahan. Terminal kabel untuk tegangan dengan

arus berbeda. Terminal untuk pengukuran arus kecil 300 mA dengan arus

sampai 10 A dibedakan.

Gambar 1. Multimeter Digital

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015) 2.2 ALAT DAN BAHAN

a. Alat

1. Multimeter Digital

b. Bahan

1. Baterai

2. Kabel Busi

3. Kabel Coil

4. Kipas Radiator

5. Ignition Coil

6. Lampu kota

Page 4: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

2.3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum pengukuran komponen kelistrikan otomotif

ini dilaksanakan pada :

Hari : Senin

Tanggal : 1 Juni 2015

Tempat : Laboratorium TUK Gedung E9-TMB Lantai 1, Teknik Mesin

FT UNNES

Page 5: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

BAB III PEMBAHASAN

1. PENGUKURAN TEGANGAN BATERAI (DC VOLT)

PROSEDUR :

a. Pilih selektor DC Volt (V).

b. Pastikan pilihan tepat dengan melihat layar (DC).

c. Jika di layar tampil tulisan mV, tekan tombol Range beberapa kali sampai

di layar tampil tulisan V.

d. Perhatikan posisi terminal kabel, kabel merah terminal positif (+) kabel

hitam terminal negatif (-), jangan sampai terbalik.

e. Pengukuran dilakukan secara parallel.

f. Setelah pengukuran terbaca, tekan tombol Hold saat angka mulai stabil

untuk menahan hasil pengukuran pada tampilan.

Gambar 2. Posisi selector pada saat pengukuran tegangan baterai

DC Volt (V) (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Gambar 3. Pengukuran tegangan baterai (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Hasil Pengukuran : 12,7 Volt

Page 6: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

2. PENGUKURAN TAHANAN KABEL BUSI

a. Pastikan kabel busi yang akan diukur tidak teraliri arus.

b. Pilih selector Ohm (Ω).

c. Perhatikan layar, jika simbol yang tampil (Ω), tekan tombol Range beberapa

kali sampai muncul simbol (k Ω)

d. Terminal kabel boleh terbalik.

e. Lakukan pengukuran sampai hasil pengukuran terbaca.

f. Tekan tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran.

Gambar 4. Posisi selector pada multimeter pada saat mengukur tahanan

kabel busi

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Gambar 5. Pengukuran tahanan kabel busi (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Hasil pengukuran : 0, 03 kΩ

Page 7: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

3. PENGUKURAN TAHANAN KOIL a) Pengukuran tahan primer kumparan koil

1) Pastikan komponen yang akan diukur tidak teraliri arus.

2) Pilih selektor Ω.

3) Perhatikan posisi terminal kabel, kabel positif (+) multimeter

dihubungkan dengan terminal positif (+) koil dan terminal kabel

negatif (-) dihubungkan dengan terminal negatif (-) koil.

4) Lakukan pengukuran sampai hasil pengukuran terbaca.

5) Tekan tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran pada layar.

Gambar 6. Pengukuran tahanan primer kumparan koil

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Hasil pengukuran : 1, 9 Ω

b) Pengukuran tahanan sekunder kumparan koil

1) Pastikan komponen yang akan diukur tidak teraliri arus.

2) Pilih selektor Ω.

3) Pastikan simbol yang tampil adalah k Ω.

4) Perhatikan posisi terminal kabel positif (+) multimeter

dihubungkan dengan terminal positif (+) koil dan terminal kabel

negatif (-) dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi koil.

5) Lakukan pengukuran pengukuran sampai hasil pengukuran

terbaca.

6) Tekan tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran.

Page 8: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

Gambar 7. Pengukuran tahanan kumparan sekunder koil

(Sumber : Dokmentasi Pribadi, 2015)

Hasil pengukuran : 11,73 kΩ

4. PENGUKURAN TAHANAN KABEL KOIL

a. Pastikan komponen yang akan diukur tidak teraliri arus

b. Pilih selektor Ω.

c. Pastikan simbol yang muncul adalah k Ω.

d. Perhatikan posisi terminal kabel multimeter saat mengukur harus

benar-benar berhubungan dengan terminal kabel tegangan tinggi,

posisi kabel boleh terbalik.

e. Lakukan pengukuran sampai hasil pengukuran terbaca.

f. Tekan tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran.

Gambar 8. Pengukuran tahanan kabel koil (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Hasil pengukuran : 2,3 kΩ

Page 9: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

5. PENGUKURAN TAHANAN KIPAS RADIATOR

a. Pastikan komponen yang akan diukur tidak teraliri arus

b. Pilih selektor Ω.

c. Pastikan simbol yang muncul di layar adalah Ω. d. Perhatikan posisi terminal kabel positif (+) multimeter

dihubungkan dengan terminal positif (+) pada kipas radiator

dan terminal kabel negatif (-) dihubungkan dengan terminal

negatif (-) pada kipas radiator.

e. Lakukan pengukuran sampai hasil pengukuran terbaca.

f. Tekan tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran.

Gambar 9. Pengukuran tahanan kipas radiator

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Hasil pengukuran : 2,0 kΩ

Page 10: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

6. PENGUKURAN TAHANAN LAMPU KOTA

a. Pastikan komponen yang akan diukur tidak teraliri arus.

b. Pilih selektor Ω.

c. Pastikan simbol yang tampil di layar adalah Ω. d. Perhatikan posisi terminal kabel positif (+) multimeter

dihubungkan dengan terminal positif (+) pada terminal lampu

kota dan terminal kabel negatif (-) dihubungkan dengan

terminal negatif (-) lampu kota.

e. Lakukan pengukuran samapai hasil pengukuran terbaca.

f. Tekan tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran.

Gambar 10. Pengukuran tahanan lampu kota

(Sumber : Dokumentasi Prbadi, 2015) Hasil pengukuran : 0, 8 Ω

Page 11: Laporan Pengukuran Kelistrikan Otomotif

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Multimeter dapat digunakan untuk mengukur Tegangan, Tahanan dan Arus listrik DC maupun AC. Multimeter terdiri dari dua jenis, Digital dan Analog. Multimeter digital dapat digunakan untuk mengukur tahanan arus, tegangan, frekuensi, rpm, temperature dll. Dalam praktikum pengukuran kali ini multimetee digital digunakan untuk mengukur besarnya tahanan dan tegangan pada komponen kelistrikan otomotif.

4.2 SARAN

a. Pengukuran komponen sebaiknya dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga keselamatan diri sendiri, alat, dan komponen.

b. Lakukan pengukuran komponen dengan teliti dan sungguh-sungguh agar hasil pengukuran lebih tepat.

c. Manfaatkan fungsi tombol-tombol yang disediakan pada multimeter digital, seperti Range untuk memilih satuan pengukuran, tombol Hold untuk menahan hasil pengukuran agar tetap tampil di layar.