laporan praktikum satopin 1.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI INDUSTRI
PSYCHROMETRIC DATA
Oleh :Aditya Bagus W.NIM. A1H009005
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2010
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup dalam
rumah tinggal atau bangunan – bangunan bertingkat, khususnya di daerah
beriklim tropis dengan udara yang panas dan tingkat kelembaban tinggi,
diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar baik udara segar dari alam dan
aliran udaran buatan. Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh lebih
dari 5 km/jam dengan suhu/ temperatur kurang dari 30°C dan banyak
mengandung O2.
Pengkondisian udara merupakan perlakuan terhadap udara untuk mengatur
suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna
mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu
ruangan. Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga
mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal. Sistem pengkondisian udara
pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :
1. Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja
2. Pengkondisian udara untuk industri
Sistem pengkondisian udara untuk industri dirancang untuk memperoleh
suhu, kelembaban dan distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan. Dengan adanya
pengkondisian udara ini, diharapkan udara menjadi segar sehingga karyawan
dapat bekerja dengan baik, pasien di rumah sakit menjadi lebih nyaman dan
penghuni rumah tinggal menjadi nyaman
Praktikum Satuan Operasi Industri acara I ini membantu mahasiswa
jurusan teknologi pertanian untuk mengetahui lebih jauh bagaimana tentang
psikometrik data untuk pengkondisian udara tersebut dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam bidang pertanian dan industri.
Dalam acara pertama praktikum Satuan Operasi Industri akan
dititikbertatkan pada percobaan atau praktek dilapangan untuk mengetahui
penghitungan suhu udara secara nyata dengan menerapkan tabel psikometrik yang
sudah ada dan studi pustaka untuk mencari nilai RH .
B. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian grafik Psikometrik dan RH serta alat pengukurnya
serta alat pengukurnya yaitu termometer bola basah dan bola kering.
2. Mengetahui fungsi grafik Psikometrik untuk industri
.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Psikometrik adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat termodinamika dari
udara basah. Secara umum digunakan untuk mengilustrasikan dan menganalisis
perubahan sifat termal dan karakteristik dari proses dan siklus sistem penyegaran
udara (air conditioning). Diagram psikometrik adalah gambaran dari sifat-sifat
termodinamika dari udara basah dan variasi proses sistem penyegaran udara dan
siklus sistem penyegaran udara. Dari diagram psikometrik akan membantu dalam
perhitungan dan menganalis kerja dan perpindahan energi dari proses dan siklus
sistem penyegaran udara. (Halliday, D & Resnick, R. 1990)
Meskipun prinsip-prinsip psychrometry berlaku untuk setiap sistem fisik
yang terdiri dari campuran gas-uap, sistem yang paling umum dari bunga adalah
campuran uap air dan udara, karena penerapannya di pemanasan, ventilasi, dan
AC dan meteorologi. Dalam istilah manusia, kenyamanan kita sebagian besar
konsekuensi, bukan hanya suhu udara di sekitarnya, tetapi (karena kita keren diri
kita melalui keringat) sejauh mana udara yang jenuh dengan uap air.
Proses yang terjadi pada udara dapat diganbarkan dalam bagan
psikrometrik guna menjelaskan perubahan sifat-sifat udara yang penting seperti
suhu, asio kelembaban dan entalpi dalm proses-proses tersebut. Beberapa proses
dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut :
a. Proses Pemanasan dan pendinginan
Proses pemanasan dan pendinginan diartikan sebagai laju perpindahan
kalor yang hanya disebabkan oleh perubahan suhu bola kering. Suatu
perubahan suhu bola kering tanpa ada perubahan rasio kelembaban.
b. Pelembaban adiabatik dan non adiabatik
c. Pendinginan dan pengurangan kelembaban
Proses ini menurunkan suhu bola kering dan rasio kelembaban. Proses
ini terjadi pada koil pendingin atau alat penurun kelembaban.
d. Pengurangan kelembaban kimiawi
e. Pada proses kimiawi, uap air dari udara diserap atau diadsorbsi oleh
suatu bahan higroskopik. Jika proses tersebut diberi penyekat kalor,
sehingga entalpinya tetap, dan karena kelembabannya turun maka suhu
udara tersebut harus naik.
f. Pencampuran Udara
Campuran dua aliran udara adalah proses yang umum di dalam
pengkondisian udara. Pencampuran udara antara w1 kg/detik udara
dari keadaan 1 dengan w2 kg/detik udara dari keadaan 2. Hasilnya
adalah kondisi 3, terlihat pada grafik psikrometrik.
Tujuan utama sistem pengkondisian udara adalah mempertahankan
keadaan udara didalam ruangan dan meliputi pengaturan temperatur, kelembaban
relatif, kecepatan sirkulasi udara maupun kualitas udara. Sistem pengkondisian
udara yang dipasang harus mempunyai kapasitas pendinginan yang tepat dan
dapat dikendalikan sepanjang tahun. Kapasitas peralatan yang dapat
diperhitungkan berdasarkan beban pendinginan setiap saat yang sebenarnya. Alat
pengatur ditentukan berdasarkan kondisi yang diinginkan untuk mempertahankan
selama beban puncak maupun sebagian. Beban puncak maupun sebagian tidak
mungkin dapat diukur sehingga diperlukan prediksi melalui perhitungan yang
mendekati keadaan yang sebenarnya.
Untuk maksud perkiraan tersebut diperlukan survei secara mendalam agar
dapat dilakukan analisis yang teliti terhadap sumber-sumber beban pendinginan.
Pemilihan peralatan yang ekonomis dan perancangan sistem yang tepat dapat
dilakukan juga beban pendinginan sesaat yang sebenarnya dapat dihitung secara
teliti.
Beban pendinginan sebenarnya adalah jumlah panas yang dipindahkan
oleh sistem pengkondisian udara setiap hari. Beban pendinginan terdiri atas panas
yang berasal dari ruang dan tambahan panas. Tambahan panas adalah jumlah
panas setiap saat yang masuk kedalam ruang melalui kaca secara radiasi maupun
melalui dinding akibat perbedaan temperatur. Pengaruh penyimpanan energi pada
struktur bangunan perlu dipertimbangkan dalam perhitungan tambahan panas.
Perhitungan beban pendingin dapat diperoleh dari ASHRAE Handbook of
Fundamentals. Tata cara perhitungan ini dapat menghasilkan sistem pengaturan
udara yang terlalu besar yang mengakibatkan kurang efisien dalam pemakaian.
Dengan makin besarnya biaya-biaya pemakaian energi maka makin dirasa
perlu mengadakan optimasi sistem pengaturan udara suatu gedung atau bangunan
yang harus dihitung dari waktu kewaktu secara dinamis.
Didalam kenyataannya kalor yang masuk kedalam gedung tidak tetap,
karena faktor-faktor yang mempengaruhi kalor tersebut juga berubah-ubah.
Sebagai contoh temperatur udara luar (lingkungan) nilainya merupakan fungsi
waktu, yaitu maksimum disiang hari rendah dipagi dan sore hari, sedang
minimumnya dimalam hari. Demikian pula kelengasan udara luar maupun radiasi
surya yang mengenai dinding bangunan nilainya berubah terhadap waktu.
Untuk memperhitungkan pengaruh dari perubahan tersebut sangatlah sulit,
bahkan mungkin tidak praktis untuk dihitung. Oleh karena itu untuk menentukan
keadaan tak lunak (transien) akan dipilih faktor-faktor yang dominan. Disamping
itu akan diperhatikan adanya absorbsi oleh struktur bangunan.
Kelembaban relative (RH) suatu saat disuatu tempat dapat dilihat dari
tabel pengamatan suhu bola basah dan suhu bola kering. Penyajian data data
kelembaban harian berasal dari rerata pengamatan seperti ditunjukan dalam
persamaan berikut;
RH harian = (RH 07.00+2.RH 13.00+RH 18.00) / 4
Untuk dsata dari kertas pias higrograf rambut mengunakan rumus;
RH= ( RH mak+ RH min )/ 2
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini
dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau
kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah
humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah
bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan
dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di
udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan
tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).
Kelembaban relatf dari suatu campuran udara-air didefinisikan sebagai
rasio dari tekanan parsial uap air dalam campuran terhadap tekanan uap jenuh air
pada temperatur tersebut. Kelembaban relatif menggunakan satuan persen dan
dihitung dengan cara berikut:
di mana:
RH adalah kelembaban relatif campuran;
Р(H2O) adalah tekanan parsial uap air dalam campuran; dan
Р*(H2O) adalah tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut dalam
campuran.
Seringkali gagasan uap air udara holding disajikan untuk menggambarkan
konsep kelembaban relatif. Ini, bagaimanapun, adalah sebuah kesalahpahaman.
Udara adalah campuran gas (nitrogen, oksigen, argon, uap air, dan gas lainnya)
dan dengan demikian unsur campuran hanya bertindak sebagai transporter uap air
tetapi bukan pemegang itu.
Kelembaban sepenuhnya dipahami dari segi sifat fisik air dan dengan
demikian tidak berhubungan dengan konsep air udara memegang. Bahkan, udara-
volume kurang dapat mengandung uap air sehingga kelembaban volume ini. Bisa
dengan mudah ditentukan.
Kesalahpahaman bahwa udara menyimpan air kemungkinan hasil dari
penggunaan kata kejenuhan, yang sering disalahgunakan dalam deskripsi
kelembaban relatif. Dalam konteks ini saturasi kata mengacu pada keadaan uap
air, bukan kelarutan salah satu bahan yang lain.
III. METODOLOGI
A. Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Termometer bola basah
2. Termometer bola kering
3. Psychrometric Chart
B. Prosedur kerja
Langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:
1. Termometer bola basah dan bola kering diletakan pada suatu tempat tertentu
di halaman laboratorium.
2. Pengukuran suhu dilakukan selama 5 menit.
3. Setiap 1 menit nilai suhu pada termometer bola basah dan bola kering diukur
dan dimasukan dalam tabel.
4. Hasil pencatatan suhu dicocokan dengan Psychrometric Chart untuk dicari
RH-nya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengamatan
Menit ke-Thermometer
Dry Wet
1 23 23
2 23 23
3 23 23
4 23 23
5 23 23
Rata-rata 23 23
2. Perhitungan
a.
dry=23+23+23+23+235
dry=23
b.
wet=23+23+23+23+235
wet=23
c.
RH=100%
B. Pembahasan
Psikometri merupakan kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan uap air,
yang mempunyai arti penting didalam teknik pendingin, karena udara atmosfir
tidak kering betul tetapi merupakan campuran antara udara dan air. Pada beberapa
proses, kandungan air sengaja disingkirkan dari udara, tetapi pada proses yang
lain air ditambahkan.
Psychrometrics atau psychrometry adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan bidang teknik berkaitan dengan penentuan sifat fisik dan
termodinamika campuran gas-uap. Istilah ini berasal dari psuchron Yunani
(ψυχρόν) yang berarti "dingin" dan metron (μέτρον) yang berarti "berarti
pengukuran".
Rasio psychrometric merupakan sifat penting dalam bidang psychrometrics,
yang berhubungan kelembaban mutlak dan kelembaban kejenuhan dengan
perbedaan antara suhu bola kering dan suhu jenuh adiabatik.
Campuran udara dan uap air adalah sistem yang paling umum ditemui dalam
psychrometry. Psychrometric Rasio campuran udara-uap air adalah sekitar
kesatuan, yang berarti bahwa perbedaan antara suhu jenuh adiabatik dan suhu bola
basah campuran udara-uap air kecil. Properti sistem udara-uap air
menyederhanakan perhitungan pengeringan dan pendinginan sering dilakukan
dengan menggunakan hubungan psychrometic.
Bagan psychrometric memungkinkan semua parameter dari beberapa udara
lembab dapat ditentukan dari setiap tiga parameter independen, salah satunya
orang harus tekanan.Perubahan negara, seperti ketika dua aliran udara campuran,
dapat dimodelkan dengan mudah dan agak grafis dengan menggunakan grafik
psychrometric benar untuk tekanan udara atau ketinggian lokasi relatif terhadap
permukaan laut. Untuk lokasi di tidak lebih dari 2000 ft (600 m) dari ketinggian
itu adalah praktek yang umum untuk menggunakan grafik psychrometric.
Kelembaban relatif (Relative Humidity/RH) campuran udara-air
didefinisikan sebagai rasio dari tekanan parsial uap air dalam campuran terhadap
tekanan uap jenuh air pada suhu yang ditentukan.
Pengukuran Kelembaban relatif campuran udara-uap air dapat ditentukan
melalui penggunaan grafik psychrometric jika kedua suhu bola kering (T) dan
suhu wet bulb (Tw) dari campuran diketahui. Jumlah ini dapat segera diperkirakan
dengan menggunakan psychrometer sling.
Kelembaban relatif sistem udara-air tidak hanya tergantung pada temperatur,
tetapi juga pada tekanan mutlak dari sistem bunga. ketergantungan Hal ini
ditunjukkan dengan mempertimbangkan sistem udara-air di bawah ini. Sistem
tertutup (yaitu tidak peduli memasuki atau meninggalkan sistem).
Ada beberapa korelasi empiris yang dapat digunakan untuk memperkirakan
tekanan uap jenuh uap air sebagai fungsi temperatur. Persamaan Antoine adalah
salah satu kompleks paling formula ini, hanya memiliki tiga parameter (A, B, dan
C). korelasi lain, seperti yang disajikan oleh Goff-Gratch dan Magnus Tenten,
lebih rumit tapi menghasilkan akurasi yang lebih baik [rujukan?]. Korelasi
disajikan oleh Buck yang biasa ditemui dalam literatur dan memberikan
keseimbangan yang wajar antara kompleksitas dan akurasi:
dimana T adalah suhu udara kering dinyatakan dalam derajat Celsius (° C),
P adalah tekanan absolut dinyatakan dalam milibar (mbar), dan adalah tekanan
uap jenuh disajikan dalam hectopascals (hPa).
Buck telah melaporkan bahwa kesalahan relatif maksimum kurang dari
0,20% antara -20 ° C dan 50 ° C saat ini bentuk khusus dari rumus umum
digunakan untuk memperkirakan tekanan uap jenuh air.
Rasio kelembaban berdimensi biasanya dinyatakan sebagai gram air per
kilogram udara kering, atau butir air per pon udara (7000 butir sama dengan 1
pon). kelembaban spesifik adalah proporsi massa uap air per satuan massa dari
sampel udara (udara kering ditambah dengan uap air), yang berkaitan erat dengan
rasio kelembaban dan selalu lebih rendah nilai.
Entalpi spesifik dilambangkan dengan h, juga disebut konten panas per
satuan massa, adalah jumlah energi (panas) internal udara lembab dalam
pertanyaan, termasuk panas udara dan uap air di dalam. Dalam aproksimasi gas
ideal, garis-garis entalpi konstan yang sejajar dengan garis WBT konstan. Entalpi
diberikan dalam (SI) joule per kilogram udara, atau BTU per pon udara kering.
Volume spesifik, juga disebut kepadatan invers, adalah volume per satuan
massa dari sampel udara. Unit SI adalah meter kubik per kilogram udara kering;
unit lainnya adalah kaki kubik per pon udara kering.
Dalam grafik ω-t, suhu udara kering (t) muncul sebagai absis (sumbu
horisontal) dan rasio kelembaban (ω) muncul sebagai (sumbu vertikal) ordinat.
grafik adalah berlaku untuk tekanan udara yang diberikan (atau elevasi di atas
permukaan laut). Dari yang independen setiap dua dari enam parameter bulb suhu
kering, suhu udara basah, kelembaban relatif, rasio kelembaban, entalpi spesifik,
dan volume spesifik, semua yang lain dapat ditentukan. Ada kemungkinan
kombinasi parameter independen dan berasal.
Termometer mengukur apa yang dikenal sebagai suhu bola kering dan bola
basah. pengukuran temperatur Elektronik, melalui termokopel, termistor, dan
perangkat suhu resistansi (RTDs), misalnya, telah banyak digunakan juga karena
mereka menjadi tersedia.
Suhu bola kering adalah suhu udara diukur dengan termometer secara bebas
terkena udara tapi terlindung dari radiasi dan kelembaban. suhu bola kering adalah
temperatur yang biasanya dianggap sebagai suhu udara, dan itu adalah suhu
termodinamika benar. Ini adalah suhu diukur dengan termometer biasa terkena
aliran udara. Tidak seperti suhu wet bulb, suhu udara kering tidak menunjukkan
jumlah uap air di udara. Dalam konstruksi, ini adalah suatu pertimbangan penting
ketika merancang sebuah bangunan untuk iklim tertentu. Nall disebut salah satu
"variabel iklim yang paling penting bagi kenyamanan manusia dan efisiensi energi
bangunan."
Sebuah termometer bola basah adalah sebuah alat yang dapat digunakan
untuk menduga jumlah uap air di udara. Jika sumbu kain lembab ditempatkan di
atas bohlam termometer, penguapan uap air dari sumbu akan menurunkan
pembacaan termometer (suhu). Jika udara sekitar thermometer bola kering,
penguapan dari sumbu lembab akan lebih cepat dibandingkan jika udara lembab.
Ketika udara jenuh, air tidak akan menguap dari sumbu dan suhu termometer
basah-bola lampu akan sama dengan bacaan di termometer kering-bola lampu.
Namun, jika udara tidak jenuh, air akan menguap dari sumbu menyebabkan suhu
membaca lebih rendah.
Keakuratan termometer bola basah sederhana tergantung pada seberapa
cepat udara melewati bohlam dan seberapa baik termometer terlindung dari suhu
radiasi sekitarnya. Kecepatan hingga 5.000 ft / menit (60 mph) yang terbaik tetapi
mungkin berbahaya untuk bergerak termometer di kecepatan itu.Kesalahan hingga
15% dapat terjadi jika gerakan udara terlalu lambat atau jika ada terlalu banyak
panas sekarang pancaran (dari sinar matahari, misalnya).
Suhu bola basah diambil dengan udara bergerak sekitar 1-2 m / s disebut
sebagai temperatur layar, sedangkan suhu yang diambil dengan udara bergerak
sekitar 3,5 m / s atau lebih disebut sebagai selempang suhu.
Psychrometer adalah perangkat yang meliputi baik termometer bola basah
dan bola kering. Sebuah psychrometer sling memerlukan operasi manual untuk
membuat aliran udara di atas umbi, tetapi psychrometer powered termasuk kipas
untuk fungsi ini. Mengetahui baik DBT kering dan WBT suhu bola basah-bola
lampu suhu, kita dapat menentukan RH kelembaban relatif dari grafik
psychrometric sesuai dengan tekanan udara.
Hubungan dari grafik psikometrik dengan Satuan Oprerasi industri adalah
untuk menentukan Iklim kontrol yang mengacu pada pengaturan suhu dan
kelembaban relatif bagi manusia, kesehatan kenyamanan dan keamanan, dan
untuk persyaratan teknis mesin dan proses pengindustrian di gedung-gedung,
kendaraan dan ruang tertutup lain yang merupakan tempat untuk kegiatan industri.
Perhitungan Iklim control melalui satuan operasi industri tersebut dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu dan hasil dari industri tersebut.
Ketika mengendalikan iklim di gedung-gedung industri kuncinya adalah
mengontrol kelembaban relatif dalam rentang nyaman, cukup rendah untuk
menjadi nyaman tetapi cukup tinggi untuk menghindari masalah yang
berhubungan dengan udara yang sangat kering.
Bila suhu tinggi dan kelembaban relatif rendah, penguapan air yang cepat,
tanah kering, pakaian basah tergantung pada baris atau rak cepat kering, dan
keringat mudah menguap contohnya kulit. mebel kayu dapat mengecilkan
menyebabkan cat yang mencakup permukaan ini untuk fraktur.
Bila suhu tinggi dan kelembaban relatif tinggi, penguapan air lambat. Bila
kelembaban mendekati 100 persen, kondensasi dapat terjadi pada permukaan,
yang menyebabkan masalah dengan cetakan, kerusakan korosi, dan kerusakan
lainnya yang berhubungan dengan kelembaban.
Produksi tertentu dan teknis proses dan perawatan di pabrik, laboratorium,
rumah sakit dan fasilitas lainnya membutuhkan spesifik tingkat kelembaban relatif
harus dipertahankan menggunakan humidifier, alat pengering udara dan sistem
kontrol yang terkait yang juga dapat diperhitungkan dalam satuan operasi industri.
Percobaan yang sudah dilakukan diperoleh hasil pada termometer bola basah
dan bola kering yaitu 23o C selama 5 menit. Setelah dihitung diperoleh rata-rata
suhu 23o C baik pada thermometer bola basah dan bola kering. Berdasarkan
psychrometric chart, Relative Humidity (RH) pada tempat yang kami gunakan
untuk percobaan memiliki nilai RH 100%.
Hal tersebut dapat terjadi karena Kelembaban relatif (RH) merupakan rasio
fraksi mol uap air untuk fraksi mol udara lembab jenuh pada suhu yang sama dan
tekanan. RH berdimensi, dan biasanya dinyatakan sebagai persentase. Garis RH
konstan mencerminkan fisika dari udara dan air: mereka ditentukan melalui
pengukuran eksperimental. Konsep bahwa udara "memegang" kelembaban, atau
kelembaban itu, di udara kering dan jenuh larutan pada proporsi tertentu,
(meskipun luas). Rasio Kelembaban (juga dikenal sebagai kadar air atau rasio
pencampuran) adalah proporsi massa uap air per satuan massa udara kering pada
kondisi tertentu (DBT, WBT, DPT, RH, dll). Hal ini biasanya diplot sebagai
(sumbu vertikal) ordinat grafik. Untuk DBT diberikan akan ada rasio kelembaban
tertentu yang sampel udara pada kelembaban relatif 100%: hubungan
mencerminkan fisika air dan udara dan harus ditentukan oleh pengukuran.
Kelembaban relatif Istilah dicadangkan untuk sistem uap air di udara.
Saturasi relatif Istilah digunakan untuk menggambarkan properti analog untuk
sistem yang terdiri dari fase terkondensasi selain air dalam fase non-terkondensasi
lainnya dari udara.
Suatu gas dalam konteks ini disebut sebagai jenuh bila tekanan uap air di
udara pada tekanan uap kesetimbangan uap air pada suhu gas dan campuran uap
air, air cair (dan es, pada suhu yang sesuai) akan gagal untuk kehilangan massa
melalui penguapan saat terkena udara jenuh. Mungkin juga sesuai dengan
kemungkinan embun atau kabut membentuk, di dalam sebuah ruang yang tidak
memiliki perbedaan suhu antara porsi nya, misalnya dalam menanggapi suhu
menurun.
Kabut terdiri dari tetesan sangat menit cairan, terutama yang
diselenggarakan oleh gerakan isostatic tinggi-tinggi (dengan kata lain, tetesan
jatuh melalui udara pada kecepatan terminal, tetapi karena mereka sangat kecil,
kecepatan terminal ini sangat kecil juga, sehingga tidak melihat ke kami seperti
mereka jatuh dan mereka tampaknya akan ditahan tinggi-tinggi).
Pernyataan bahwa kelembaban relatif (RH%) tidak pernah bisa di atas
100%, sedangkan panduan yang cukup baik, tidak mutlak akurat, tanpa definisi
yang lebih canggih kelembaban daripada yang diberikan di sini. Pengecualian
dapat diperdebatkan adalah awan Wilson ruang yang menggunakan, dalam
percobaan fisika nuklir, sebuah negara yang sangat singkat "jenuh" untuk
memenuhi fungsinya. Untuk dewpoint diberikan dan kelembaban yang sesuai
mutlak, kelembaban relatif akan berubah terbalik, meskipun nonlinearly, dengan
suhu. Hal ini karena tekanan parsial air meningkat dengan suhu.
Karena potensi yang semakin meningkat atas uap air yang lebih tinggi
tekanan parsial pada suhu udara yang tinggi, kandungan air udara di permukaan
laut bisa setinggi 3% oleh massa pada 30 ° C (86 ° F) dibandingkan dengan tidak
lebih dari sekitar 0,5 % oleh massa pada 0 ° C (32 ° F). Hal ini menjelaskan
tingkat rendah (jika tidak ada langkah-langkah untuk menambah kelembaban)
kelembaban dalam struktur dipanaskan selama musim dingin, ditandai dengan
kulit kering, mata gatal, dan ketekunan dari muatan listrik statis. Bahkan dengan
kejenuhan (100% kelembaban relatif) di luar ruangan. Sehingga memungkinkan
suatu tempat memiliki nilai RH sampai 100%.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Praktikum yang telah dilakukan kelompok kami menghasilkan suatu hasil
dari percobaan dan studi pustaka yaitu :
1. a. Psikometri data merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan bidang teknik berkaitan dengan penentuan sifat
fisik dan termodinamika campuran gas-uap
b. Kelembaban relatif (Relative Humidity/RH) campuran udara-air
didefinisikan sebagai rasio dari tekanan parsial uap air dalam
campuran terhadap tekanan uap jenuh air pada suhu yang
ditentukan
c. Sebuah termometer bola basah dan kering adalah sebuah alat yang
dapat digunakan untuk menduga jumlah uap air di udara
2. Hubungan dari grafik psikometrik dengan Satuan Oprerasi industri
adalah untuk menentukan Iklim kontrol yang mengacu pada
pengaturan suhu dan kelembaban relatif bagi manusia, kesehatan
kenyamanan dan keamanan, dan untuk persyaratan teknis mesin dan
proses pengindustrian di gedung-gedung, kendaraan dan ruang
tertutup lain yang merupakan tempat untuk kegiatan industri
B. Saran
Peralatan praktikum tentang Psycrometric Data ini perlu ditingkatkan yang sesuai standar agar mendapatkan data yang akurat sehingga perhitungannya pun tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Modul Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian. Universitas Jendal Soedirman: Purwokerto.
Anonim, http//.wikipedia.com/ Psycrometric data . diakses 30 Oktober 2010 jam 20.30
Anonim, http//.wikipedia.com/ Relative Humidity . diakses 30 Oktober 2010 jam 21.30
Anonim, http//.wikipedia.com/ Thermometer . diakses 30 Oktober 2010 jam 20.30
Earle, R.L.1893.Unit Operations in Food Processing.Pergamon.Oxford
Halliday, D dan Resnick, R. 1990. Fisika jilid II. Erlangga : Jakarta.
Hariyadi P. dan Kusnandar F. 2001. Prinsip Teknik Pangan. IPB : Bogor
.