laporan tetap pestisida dampak lingkungan
DESCRIPTION
dddTRANSCRIPT
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA
“ DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP LINGKUNGAN “
Oleh :
FERDI WINANDA05111007037
KELOMPOK 3
AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pestisida adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan hama. Pestisida dapat digolongkan berdasarkan fungsi mekanisme
biologisnya atau metode aplikasi. Setiap penggunaan pestisida membawa beberapa
resiko yang terkait. Pestisida dan Pencemaran Udara Pestisida berkontribusi sebagai
polutan udara. Pestisida kimiawi yang tersuspensi kedalam udara yang akan dibawa
oleh angin ke seluruh penjuru mampu menjadi kontaminan yangberbahaya terhadap
lingkungan. Kecepatan angin merupakan salah satu faktor pendukungpendispersian
polutan udaram termasuk pestisida.Pestisida umumnyabersifat volatil. Hal inilahyang
merupakan jalan bagi zat ini untuk terdipsersi ke dalam udara. Faktor lain yang
amatmendukung adalah faktor cuaca seperti angin, suhu lingkungan, dan kelembaban
udara. - Pestisida dan Pencemaran Air dan Tanah Beberapa senyawa kimia penyusun
pestisida adalah kontaminan tanah yang persistendalam arti bahwa sifat
pencemarannya akan berlangsung dalam jangka waktu yang lamabertahan di dalam
tanah.
Penggunaan pestisida menurunkan biodiversitas di dalamtanah.Degradasi dan
penyerapan adalah dua faktor yang sangat mempengaruhi sifat persistenpestisida
dalam tanah. Pestisida bergerak dari lahan pertanian menuju aliran sungai dan danau
yang dibawa olehhujan atau penguapan, tertinggal, atau larut pada aliran permukaan,
terdapat pada lapisan tanahdan larut bersama dengan aliran air tanah. Penumpahan
yang tidak disengaja atau membuang bahan bahan kimia yang berlebihanpada
permukaan air akan meningkatkan konsentrasi pestisida di air. Kualitas air
dipengaruhi olehpestisida berhubungan dengan keberadaan dan tingkat
keracunannya, dimana kemampuannyauntuk diangkut adalah fungsi dari
kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikeltanah. Fiksasi nitrogen
dibutuhkan di dalam pertumbuhan tanaman.Insektisida seperti DDT,methyl
parathion, dan pentachlorophenol telah menunjukkan pengaruh terhadap sinyal
kimiarhizobium yang berperan dalam pengikatan nitrogen di dalam tanah. Reduksi
terhadap sinyaltersebut akan mengurangi fiksasi nitrogen sehingga berpengaruh pada
menurunnya hasil panenbila dibandingkan dengan tanah berkualitas tanpa polutan
pestisida, dimana fiksasi nitrogenberlangsung normal. Pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkattertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuaidengan peruntukannya Pencemaran dapat timbul sebagai akibat
kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam(misal gunung meletus, gas beracun
akibat penggunaan pestisida).Ilmu lingkungan biasanyamembahas pencemaran yang
disebabkan perbuatan manusia yang sulit untuk dicegah,Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari
Dengan meningkatnya pembangunan nasional dan juga terjadinya peningkatan
industrialisasi diperlukan saran-sarana yang mendukung lancarnya proses
industrialisasi tersebut, yaitu dengan meningkatkan sektor pertanian, kondisi
pertanian di Indonesia di masamen datang banyak yang akan diarahkan untuk
kepentingan agroindustri. Salah satu bentuknya akan mengarah pada pola pertanian
yang makin monokultur, baik itu pada pertanian darat maupun akuakultur. Dengan
kondisi tersebut, maka berbagai jenis penyakit yang tidak dikenal atau
menjadimasalah sebelumnya akan menjadi kendala bagi peningkatan hasil berbagai
komoditiagroindustri. Peningkatan sektor pertanian memerlukan berbagai sarana
yang mendukung agardapat dicapai hasil yang memuaskan dan terutama dalam hal
mencukupi kebutuhan nasional dalam bidang pangan/sandang dan meningkatkan
perekonomian nasional dengan mengeksporhasil ke luar negeri. Sarana-sarana yang
mendukung peningkatan hasil di bidang pertanian ini adalah alat-alat pertanian,
pupuk, bahan-bahan kimia yang termasuk di dalamnya adalah pestisida.Beberapa
B. Tujuan
Untuk mengetahui dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikan Mas
1. Sistematika Ikan Mas
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio Linn.
2. Morfologi
Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada
kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang
tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup
insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono,
2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan
ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan
anggota gerak yang bebas. Selain itu system alat pencernaan ikan mas secara
umum terdiri atas saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga ke anus
sebagai berikut:
1. Rongga mulut, di dalam rongga terdadat sebagai berikut
a. Lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan
b. Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah.
c. Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut.
2. Faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat
insang.
3. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang.
4. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari
usus.
5. Ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa
kelenjar pencernaan, antara lain:
a) Hati, terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus.
b) Pangkereas terletak dibagian lambung dan usus.
c) Jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan
di bungkus oleh selaput.
Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan
pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem
pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002)
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20 oC-25 oC pH air
antara 7-8 (Herlina,2002). Diantara jenis ikan Mas itu sendiri jika di amati lebih
lanjut ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini
menunjukkan adanya perbedaan ras pda jenis ikan air tawar. Ras-ras yang ada
pada ikan mas antara lain:
1. Punten: Warna sisik hijau gelap, mata menonjol, gerakan lamban dan jinak
punggung lebar dan tinggi, ikan ini mempunyai panjang dan relatif pendek di
bandingkan ikan mas lainya.
2. Sinyonya: Warna sisik kuning muda, badan relative panjang, mata tidak begitu
menonjol dan normal pada usia yang masih muda, sedang yang sudah tua sipit,
yag masih muda gerakannya jinak dan suka berkumpul pada permukaan air,
perbandingan panjang dan terhadap tinggi badan antara 3,66:1.
3. Majalaya: Warna sisik hijau keabu-abuan, dengan tepi sisik lebih gelap kearah
punggung badan relative pendek, punggung tinggi (membungkuk) dengan
perbandingan panjang dan tinggi badan 3,20:1 dan gerakan jinak.
4. Kumpai: Warnanya bermacam-macam, tanda yang khasnya adalah siripnya
panjang dan gerakannya lambat
5. Kancra Domas: Sisik kecil-kecil, bagian atas hijau kehitaman dan ada bagian
titik yang mengkilap, bagian bawah sebatas garis badan berwarna putih.
6. Fancy Carp (Koi): Warna beraneka ragam, gerakan lamban dan jinak, badan
relatif pendek dan tinggi.
3. Habitat
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak
terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau
danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di
atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan
air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara
sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa
berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik.
Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar
dan tepi perairan.
B. Baygon
Baygon mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin. Propoxur
adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah menewaskan ribuan
orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus
Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga
kuat sebagai zat karsinogenik sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Dampak Penggunaan Pestisida terhadap Lingkungan ini di
lakukan di laboratorium inseksida jurusan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) ,Pada
tanggal 8 April 2013 pukul 10.00WIB s/d Selesai.
B. Alat danBahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) Toples, 2)
Baygon , 3) Stopwacth ,dan 4) Alat Tulis.sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah: 1) Ikan Mas ,dan 2) Air,
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja adalah sebagai berikut:
1. Siapkan alat danbahan yang akan kita gunakan
2. Ambil Toples yang berisi air secukupnya kira-kira ¾ bagian dari toples
3. Masukan ikan yang kita bawa (ikan Mas)
4. Lalu masukan Baygon yang kita anggap sebagai pestisidanya
5. Amati apa yang terjadi pada ikan dan catat di laporan sementara sesuai dengan
waktu yang ada di stopwacth
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Adapun hasil dari praktikum dampak penggunaan pestisida terhadap
lingkungan ini adalah sebagai berikut :
Table Pengamatan
Nama Ikan Nama Pestisida Waktu Reaksi Bahan Aktif
Ikan Mas Baygon 78 Detik Pusing Propoxur
(Cyprinus carpio 114 Detik Kejang-kejang transfluthrin
Linn.) 507 Detik Pingsan
945 Detik Mati
B. Pembahasan
Pada praktikum ini kami mengamati tingkat keberbahayaan penggunaan pestisida
terhadap lingkungan , dimana setiap kelompok menguji ikan yang mereka bawa
dengan bahan yang di anggap atau telah memiliki komposisi bahan aktif yang cukup
atau berbahaya , seperti hal kelompok saya itu menggunakan baygon sebagai
pestisidanya , ikan yang awal mulanya kami letakan di dalam toples dalam keadaan
segar tapi setelah terkena bahan cair dari baygon ikan mas tersebut mulai kejang –
kejang pada detik ke setelah itu pada detik ke ikan tersebut pingsan dan pada
menit ke ikan mati , dalam hal ini ternyata ukuran ikan juga menentukan proses
cepat atau lambatnya ikan mati oleh bahan percobaan yang kami gunakan seperti
halnya kelompok saya membawa ikan yang besar ukurannya sehigga saat penelitian
ikan kami belum mati dan ikan yang kelompok lain sudah mati , Hal ini terjadi
mungkin Karena bahan yang di gunakan ini merupakan racun perut bukan racun
kontak , karena jika racun kontak pasti ikan mati pada saat terkena oleh cairan
baygon yang kami bawa . ini menurut pengamatan saya
Saya berpikir seperti itu karena saat saya mengamati ikan yang kami bawa itu
lama proses matinya atau mungkin ini terjadi karena baygon yang kami masukan
kedalam air mengalami pemhomogenan terlebih dahulu dengan air sehingga
reaksinga cukup lama , banyak sekali yang terjadi pada ikan tiap kelompok itu
berbeda – beda semua seperti halnya kelompok 1 karena sampingan dengan
kelompok saya (3) itu ikan yang ada di kelompok mereka matinya kejang-kejang
sambil keluar darah di dekat atau di sekitar insangnya ikan mereka , berbeda lagi
dengan ikan cupang ikan yang di mna ukurannya kecil ini matinya cukup lumayan
cepat di sini saya berpikir tenyata ukuran badannya sangat menentukan dia (ikan)
untuk bertahan hidup di dalam air yang mendapat serangan bahan aktif yang
berbahaya ,
Dalam praktikum ini ternyata dapat kita simpulkan bahwa bahan aktif itu
berbahaya sekali , banyak sekarang orang mengunakan bahan kimia di dalam
makanan demi keuntungan yang besar , Betapa bahayanya ini jika termakan oleh kita
V.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya dapat dari praktikum Dampak Penggunaan
Pestisida Terhadap Lingkungan ini adalah sebagai berikut :
1) Bahan Aktif itu Berbahaya karena besifat menbunuh
2) Ukuran tubuh ikan juga mempengaruhi proses matinya ikan oleh bahan aktif
yang kami bawa
3) Ciri dari ikan yang terkena pestisida ini adalah kejang , pingsan .lalu mati
4) Baygon mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin.
5) Banyak sekali bahan aktif yang terdapat di kehidupan sehari-hari akibat dari
kecurangan untuk mendapatkan hasil yang banyak
B. Saran
Untuk menjaga keefisienan waktu gunakanlah ikan yang kecil agar cepat mati
karena belajar dari pengalaman ikan yang ada di kelompok saya
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Y. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Perkarangan. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Cahyono, B. 2002. Budidadaya Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta 10-14 hal
Djarijah, A. S. 2001. Pembenihan Ikan Mas. Kanisius. Yogyakarta, 30-34 hal
Herlina, 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Tawar. Agromedia Pustaka.
Jakarta. 12-17 hal
Hernowo, D. 2003. Kualitas Air Pemeliharaan Ikan Air Tawar. Penebar Swadaya.
Jakarta
Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P, AgroMedia Pustaka,