lidah

34
Blog Rahmi Safitriani Selasa, 17 Maret 2015 INDERA PENGECAP DAN PENDENGARAN MAKALAH FISIO ANATOMI INDERA PENGECAP DAN PENDENGARAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara. Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap

Upload: sahril-sahril

Post on 26-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anatomi lidah

TRANSCRIPT

Page 1: LIDAH

Blog Rahmi Safitriani

Selasa, 17 Maret 2015

INDERA PENGECAP DAN PENDENGARAN

MAKALAH FISIO ANATOMIINDERA PENGECAP DAN PENDENGARAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima

jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya

merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression)

dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa

kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan,

penciuman dan suara.

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan

luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan

yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh

tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung,

telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima /

panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan

sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai

dengan insting kita.

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang

dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.

Page 2: LIDAH

Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas

pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang

terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan

rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan

direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.

Sedangkan telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk

mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui /

mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya

dengan mata kepala kita sendiri.

1.2  RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas maka dapat kita buat rumusan masalah sebagai

berikut :

1.      Apa pengertian dari indera pengecap dan pendengaran ?

2.      Apa fungsi dari indera pengecap dan pendengaran ?

3.      jelaskan anatomi dan fisiologi pada lidah dan telinga ?

4.      Jelaskan system persyarafan pada indera pengecap dan pendengaran?

5.      Jelaskan vaskularisasi pada indera pengecap dan pendengaran?

6.      Jelaskan kelainan yang terdapat pada indera pengecap dan pendengaran ?

1.3  TUJUAN

1.      Kita dapat mengetahui pengertian dari indera pengecap dan pendengaran

2.      Kita dapat mengetahui fungsi dari indera pengecap dan pendengaran

3.      Kita dapat mengetahui anatomi dan fisiologi pada lidah dan telinga

4.      Kita dapat mengetahui system persyarafan pada indera pengecap dan

pendengaran

5.      Kita dapat mengetahui vaskularisasi pada indera pengecap dan

pendengaran

6.      Kita dapat mengetahui kelainan yang terdapat pada indera pengecap dan

pendengaran

Page 3: LIDAH

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 INDRA PENGECAP

2.1.1 Pengertian Indra pengecap

indera pengecap

Adalah indera yang lebih sederhana daripada penciuman. sensasi yang kita

sebut pengecap berhubungan dengan bau dan rasa makanan di dalam

mulut. 

Lidah

adalah suatu organ muskular yang berhubungan dengan pengunyahan,

pengecapan dan pengucapan yang terletak pada sebagian di rongga mulut

dan faring.

Makanan dapat diketahui rasanya karena adanya reseptor pengecap

pada lidah yang disebut kuncup pengecap. Reseptor pengecap sangat peka

terhadap zat kimia berupa larutan. Puting pengecap terdapat di kuncup

pengecap (papila). Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada

bagian lantai mulut yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi

rasa. Lidah  manusia di lengkapi dengan tunas-tunas pengecap yang bisa

mendeteksi zat kimia di dalam makanan dan minuman.

Page 4: LIDAH

         Reseptor pengecap : kuncup pengecap yang ditemukan terutama di tepi

permukaan atas lidah dan pada palatum molle. 

         Kuncup pengecap terdiri atas kumpulan sel yang berlubang kecil dan

menonjol ke permukaan lidah à papilla 

Struktur kuncup pengecap

o   Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap, suatu kemoreseptor

yang terletak terutama di lidah, tetapi juga terdapat pada palatum lunak dan

epiglottis.

o   Kuncup pengecap terdapat dalam tonjolan mukosa lidah yang disebut papila.

o   Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan

sel sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori

pengecap sentral serta dibasahi dengan saliva.

Fungsi kuncup pengecap  Substansi saliva yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam

saliva

  Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap. Hal

tersebut akan menstimulasi dendrit sensorik yang berpilin di sekitar sel-sel

sensorik dan mengakibatkan impuls saraf yang kemudian di transmisi di

sepanjang sraf fasial dan saraf glosofaringeal melalui jalur pengecap menuju

insula korteks serebelar.

Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman

untuk mengidentifikasi aroma makanan untuk di olah dalam otak sehingga

manusia bisa merasakan perbedaan aroma makanan dan minuman yang

akan di kosumsi

Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

indra khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri atas dua kelompok

otot :

1.      Otot intrinsikà Lidah melakukan gerak halus

Page 5: LIDAH

2.      Otot ekstrinsikà Mengaitkan lidah pada bagian bagian sekitarnya serta

melaksanakan gerakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat

mengunyah dan menelan

Lidah mengaduk makanan , menekannya pada langit langit dan gigi ,dan

akhirnya mendorong masuk faring.

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf

masuk dan keluar pada akarnya.Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan

dengan gigi gigi bawah , sementara dorsum merupakan permukaan

melengkung pada bagian atas lidah.

Bila lidah digulung kebelakang , tampaklah permukaan bawahnya yang

disebut frenulum linguae,sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan

bagian posterior lidah pada dasar mulut.

2.1.2 Fungsi lidah

a.       Mendorong makanan

b.      Mengaduk makanan

c.       Menbolak-balik makanan

d.      Merasakan keras dan lembutnya makanan

e.       Melumatkan makanan

f.       Fungsi papil/kuncup pengecap: kuncup pengecap bekerja sama dengan

reseptor pada rambut pengecap, kemudian menstimulasi dendrite sensorik-

impuls saraf- saraf fasial (CN VII) dan saraf glosofarinyeal (CN IX) melalui

jalur pengecap – insula korteks serebelar.

2.1.3 Anatomi fisiologi lidah

Page 6: LIDAH

         Dasar lidah, yaitu sepertiga posterior, bagian faringeal dari lidah, dasar lidah

mendekati dasar mulut.

Page 7: LIDAH

         Badan lidah, yaitu dua pertiga anterior dari lidah, terletak tepat di rongga

mulut.

         Apeks lidah, yaitu bagian ujung dari lidah.

         Papilla lingual, permukaan tertentu dari lidah yang mempunyai struktur

agak naik dari mukosa khusus. Terdiri dari:

  Papilla filiformis, papila yang tipis, seprti benang, dan keputih-putihan, yang

membuat permukaan dorsal memiliki tekstur beledu/beludru.

  Papilla Fungiformis, papilla yang berwarna kemerahan, lebih kecil dan

berbentuk seperti bintil-bintil jamur pada permukaan dorsal.

         Sulcus terminalis, adalah struktur yang terletak lebih posterior dari

permukaan dorsal dan lebih sulit untuk dilihat secra klinis groove-nya yang

berbentuk seperti huruf V terbalik.

         Foramen Caecum, terletak di ujung belakang sulcus terminalis yang

menghadap ke kerongkongan. Ukurannya kecil dan seperti pit.

         Papilla Circumvallte, yaitu papilla yang memiliki bentuk seperti jamur yang

besar, berada di sepanjang sisi anterior sulcus terminalis, jumlahnya sekitar

10-14. Di belakang sulcus terminalais dan foramen caecum pada permukaan

dorsal terdapat struktur jaringan yang irregular yaitu lingual tonsil.

         Papilla Foliata, yaitu papilla yang terletak di permukaan lateral lidah.

         Taste Bud (Kuncup perasa), yaitu struktur yang berhubungan dengan papila

lingual yang merupakan organ khusus untuk merasa/mengecap rasa.

         Sulcus media, yaitu lekukan garis tengah pada bagian permukaan dorsal

lidah.

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini

tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel

reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada

permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis

asam, pahit dan asin.

                     Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di

bagian depan lidah

Page 8: LIDAH

                     Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian sisi depan lidah

                     Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah

                     Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah

1)      Pahit yang ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan, seperti kina, zat ini banyak

yang bersifat racun.

2)      Asin, ditimbulkan oleh kation Na, K, Ca.

3)      Manis ditimbulkan oleh gugus OH. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan

asam amino tertentu.

4)     Asam yang ditimbulkan oleh ion H

Lidah mempunyai tiga macam papila, sebagai berikut. :

1.     Papila berbentuk benang (papila filiformis)

merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh

permukaan lidah.Organ ujung untuk pengecapan adalah adalah putting

putting pengecap yang sangat banyak terdapatdalam dinding papilla

sirkumvalata dan fungiformis.

Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada

rasa pengecapan yang sebenarnya .Selaput lender langit langit dan faring

juga bermuatan putting putting pengecap.

2.     Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata)

Page 9: LIDAH

Ada 8 hingga 12 buah jenis ini yang terletak pada bagian dasar

lidah.Papila sirkumvalata adalah jenis papilla yang terbesar , danmasing

masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papila ini tersusun

berjajar membentuk huruf V pada bagian belakang lidah

3.     Papila berbentuk jamur (Papila fungiformis )

menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.

2.1.5 Persarafan Lidah

Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Saraf sensoris, untuk mempersarafi :

a. Dua pertiga anterior oleh nervus lingualis.

b. Sepertiga posterior oleh nervus lingualis, glosofaring dan vagus.

2. Saraf pengecap, untuk mempersarafi :

a. Dua pertiga anterior oleh serabut-serabut nervus fasialis.

b. Satu pertiga posterior oleh nervus glosofaring.

3. Saraf motorik

Mempersarafi otot-otot lidah yaitu otot stiloglosus, hioglosus dan

genioglosus.

Page 10: LIDAH

Lidah memiliki pelayanan persyarafan yang majemuk..Otot otot lidah mendapat

persyarafan dari urat syaraf hipoglosus ( saraf otak ke XII ). Daya

perasaaanya dibagi menjadi :

1.      Perasaan Umum : yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan

ukuran , bentuk ,susunan, kepadatan , suhu dan sebagainya

Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagan anterior lidah dalam

serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf cranial ke-V

2.      Rasa pengecap khusus : manis,pahit,asam dan asin

Impuls indera pengecap bergerak dalam korda timpani bersama saraf lingual

, lantas bersatu dengan saraf cranial ketujuh , yaitu nervus saraf fasialis

saraf cranial ke –IX , saraf glosofaringeal , membawa baik impuls perasaan

umum maupun perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah

2.1.6       Vaskularisasi Lidah

1.      Arteri Lingualis

Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini

terus berjalan melewati otot-otot pengunyahan bagian posterior menuju ke

tulang hioid, kemudian bersama-sama dengan nervus hipoglosus dan vena

lingualis menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri

lingualis ini bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior

terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis :

1. Arteri sublingualis berjalan diantara otot genioglosus dan glandula sublingual.

2. Arteri lingualis profunda terletak di bagian lateral permukaan bawah lidah.

3.      Vena vena pada lidah

Vena lingualis profunda terletak pada membrane mukosa bagian lateral

bawah lidah . Vena lingualis profunda dan vena sublingualis bergabung

Page 11: LIDAH

dengan dorsal lingualis di daerah posterior dari otot hioglosus , lalu berjalan

menuju vena jugularis.

4.      Pembuluh Limfe

Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju

posterior menembus dinding faring dan memasuki nodus limfatikus di

daerah servikal yang terletak di sebelah lateral vena jugularis interna:

1. Pembuluh marginal

Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas

lidah. Pembuluh marginal terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior

berjalan dari ujung lidah dan berakhir di nodus limfatikus submaksilaris,

bagian posterior berjalan di belakang otot milohioid dan berakhir di nodus

jugulo omohioiedeus.6

2.      Pembuluh sentral

Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan

berakhir pada nodus submental.6

2.1.7 Mekanisme Pengecapan.

Mekanisme kerja lidah adalah :

Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut

berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini

ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak,

lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan

menentukan rasa dari makanan yang kita makan.

Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap

menjadi kurang sensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan,

Page 12: LIDAH

dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif.

Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat

menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari.

Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan

kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di

permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan

menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak

bekerja maksimal.

Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu

karena lidah

tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh

lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan

makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau

yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.

Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang

ujung2 syaraf2

pengecap yg terdapat di papilla rangsang diteruskan ke otak ( otak

memproses dan kita merasakan berbagai rasa pada makanan ).

Tetapi tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur

sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita

sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan.

2.1.8 Kelainan pada indera pengecap

1. Kanker Lidah         

Kanker lidah adalah kanker yang terjadi pada lidah. Kanker lidah adalah jenis

umum dan serius dari kanker kepala dan leher. Kondisi ini biasanya muncul

sebagai sel skuamosa (tempat, benjolan putih atau ulkus) pada lapisan luar

lidah. Studi penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat nikotin dan

ketergantungan alkohol memiliki insiden yang lebih tinggi kanker lidah.

Lebih dari 10.000 orang Amerika didiagnosa setiap tahun dengan kanker

lidah. Ketika kanker terbentuk di depan dua-pertiga dari lidah, itu

Page 13: LIDAH

diklasifikasikan sebagai jenis kanker rongga mulut disebut kanker lidah

mulut. Kanker yang berkembang di sepertiga sisanya lidah disebut kanker

dasar lidah dan dianggap sebagai bentuk tenggorokan (orofaringeal) kanker.

Penyebab kanker lidah

Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah dapat

memicu kanker lidah. Selain asap rokok, kebiasaan minum alkohol dapat

memicu munculnya kanker lidah, selain itu pemakaian gigi palsu yang tidak

sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetik dapat

menjadi penyebab kanker lidah.

Gejala dan tanda kanker lidahGejala dan tanda yang dapat muncul pada kanker lidah adalah :

1.     biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh

dengan pengobatan yang adekuat,

2.    mudah berdarah,

3.    nyeri lokal,

4.    nyeri yang menjalar ke telinga,

5.    nyeri menelan,

6.    sulit menelan,

7.    pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.

Pengobatan kanker lidah

Pengobatan kanker lidah berdasarkan stadium kanker, umumnya dilakukan

dengan operasi, radioterapi atau kemoterapi. Kanker pada dasar lidah

biasanya dirawat dengan kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi

(kemoradiasi), kadang-kadang diikuti dengan pembedahan.

2. Sariawan     

Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aphtosa adalah suatu

kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk

Page 14: LIDAH

bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.

Munculnya Seriawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan.

Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih

mudah terserang daripada pria.

Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya

seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas,

alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan

mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat

dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.

Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan

Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau

alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-

obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb

3.      Oral candidosis.  Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida

albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat

dikerok.

4.      Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat

licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil.

Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi

banyak didapatkan pada penderita anemia.

5.      Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak

maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila

parah akan dikelilingi pita putih tebal.

6.      Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya

satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.

7.      Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa

sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam

Page 15: LIDAH

pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan

kelainan pada syaraf.

2.2              INDERA PENDENGARAN

2.2.1       Pengertian system pendengaran

adalah sistem yang digunakan untuk mendengar. Hal ini dilakukan

terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf,

dan otak. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz.

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan

kompleks (pendengaran dan keseimbangan). Indera pendengaran berperan

penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan

kemampuan berkomunikasi.

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara

& juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada

manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.

Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau

benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang

mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan

di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak

melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus

vestibulokoklearis).

2.2.2       Anatomi fisiologi dari sistem pendengaran dan alat keseimbangan

1. AURIKEL /PINA= DAUN TELINGA  Terdiri dari tulang rawan, jaringan fibrus dan kulit, kecuali pada bagian bawah ,yaitu pada cuping telinga lebih banyakterdiri atas lemak.• Terdapat konkha, tragus, antitragus, helix, antihelix dan lobulus• Fungsi utama aurikel adalah untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE

2. MEATUS AUDITORIUS EKSTERNAL = LIANG TELINGA LUAR• Panjang + 2, 5 cm, berbentuk huruf S

Page 16: LIDAH

• 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kel. Serumen• 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal ) dan sedikit kelenjar serumen.• Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah serangga kecil masuk.• MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran tympani

3. MEMBRANA TYMPANI• Terdiri dari jaringan fibrosa elastis• Bentuk bundar dan cekung dari luar• Terdapat bagian yang disebut pars flaksida, pars tensa dan umbo. Reflek cahaya ke arah kiri jam tujuh dan jam lima ke kanan• Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya pada tulang pendengaran

4. TULANG TULANG PENDENGARAN         Adalah 3 tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti

rantai yang yang bersambung dari membrane timpani menuju rongga

telinga dalam.

         Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia.

         Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes

         Tulang sebelah luar adalah maleus, berbentuk seperti martil dengan gagang

yang terkait pada membrane timpani , sementara kepalanya menjulur

kedalam ruang timpani.

         Tulang yang berada di tengah adalah inkus atau landasan , sisi luarnya

bersendi dengan maleus , sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi

dalam sebuah tulang kecil , yaitu stapes

         Stapes atautulang sanggurdi dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang

lebih kecil , sementara dasarnya yang bulat panjang terkait pada membrane

yang menutup fenestra vesibuli atau tingkap jorong

         ketiga tulang ini Berfungsi mengalirkan getaran suara dari gendang telinga

menuju rongga telinga dalam.

5. CAVUM TYMPANI• Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga

bila terjadi infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis

6. TUBA EUSTACHIUS• Bermula dari ruang tympani ke arah bawah sampai nasofaring

Page 17: LIDAH

• Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa nasofaring• Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan tekanan secara mendadak.• Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin• Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah

7. VESTIBULA• Terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung makula• Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi.

8. KANALIS SEMISIRKULARIS ( SALURAN SETENGAH LINGKARAN )Bersambung dengan vestibula.• Terdiri dari 3 saluran yaitu superior , posterior , dan lateral. Saluran lateral

letaknya horizontal ,sementara ketiganya membuat sudut tegak lurus.

masing-masing berujung pada ampula.

• Pada ampula terdapat sel rambut, krista dan kupula• Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasi

9. KOKLEAAdalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinyalaksana

sebuah rumah siput.Belitan belitan itu melingkari sebuah sumbu berbentuk

kerucut yang memilikibagian tengah dari tulang , dan disebut Modiulus

Dalam setiap belitan ini terdapat saluranmembranosa yang menganung

ujung ujung akhirsyaraf pendengaran.

• Skala vestibuli yang berhubungan dengan vestibular berisi perilymph.• Skala tympani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perilymph• Skala media / duktus koklearis yang berisi endolymph• Dasar skala vestibuli disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran

Anatomi Telinga LuarTelinga luar, terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius

eksternus, dipisahkan dari telinga tengah oleh struktur seperti cakram yang

dinamakan membran timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua

sisi kepala kurang lebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh

kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah

kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang

suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di

depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput

Page 18: LIDAH

mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus

auditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut. Kanalis auditorius

eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral mempunyai

kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga

medial tersusun atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius

eksternus berakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung

kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti

lilin yang disebut serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong

sel kulit tua dan serumen ke bagian luar tetinga. Serumen nampaknya

mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.

Anatomi Telinga Tengah

Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah

lateral dan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di

antara kedua membran timpani terletak pada akhiran kanalis aurius

eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan

selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga

tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli

(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring

berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang

temporal. Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus,

inkus stapes. Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan

Page 19: LIDAH

ligamen, yang membantu hantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela

oval dan dinding medial telinga tengah), yang memisahkan telinga tengah

dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di

mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke

getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membran sangat tipis, dan dataran

kaki stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin.

Anulus jendela bulat maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila

ini terjadi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga tengah

kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar

1 mm dan panjangnya sekitar 35 mm, menghubungkan telinga ke

nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat

kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap

atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan

menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer.

Anatomi Telinga Dalam

Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk

pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu

juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis)

semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis

semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Di dalam lulang labirin

terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan

langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus

koklearis. Labirin membranosa tersusun atas utrikulus, akulus, dan kanalis

semisirkularis, duktus koklearis, dan organan Corti. Labirin membranosa

Page 20: LIDAH

memegang cairan yang dinamakan endolimfe. Terdapat keseimbangan yang

sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam, banyak

kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan

angular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis

dan merangsang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi

aktivitas elektris yang berjalan sepanjang cabang vestibular nervus kranialis

VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-

sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan

dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalis auditorius

internus, nervus koklearis, yang muncul dari koklea, bergabung dengan

nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan

sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung

dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis

(nervus kranialis VII). Kanalis auditorius internus mem-bawa nervus tersebut

dan asupan darah ke batang otak.

2.2.3       Persyarafan Telinga

Nervus auditorus (saraf pendengaran )terdiri atas dua bagian :salah satunya

pengumpulan sensibilitas dari bagian vestibuler rongga telinga dalam, yang

mempunyai hubungan dengan keseimbangan.Serabut serabut saraf ini

bergerak menuju nucleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan

antara pons dan medulla oblongata ,lantas bergerak terus menuju

serebelum.

Bagian koklearis pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang

sebenarnya .Serabut serabut sarafnya mula mula dipancarkan pada sebuah

nucleus khusus yang berada tepat dibelakang thalamus, kemudian dari sana

dipancarkan lagi menuju pusat penerima akhir dalam korteks otak yang

terletak pada bagian bawah lobus temporalis.

2.2.4       Vaskularisasi pada telinga

Vaskularisasi Telinga Dalam 

Page 21: LIDAH

Telinga dalam diperdarahi oleh arteri auditori interna cabang dari arteri

cerebellaris anterior inferior dan arteri basilaris. Arteri auditori interna

membentuk dua cabang yaitu arteri vestibularis anterior yang memperdarahi

utrikulus dan sakulus bagian superior, serta bagian superior dan horizontal

dari kanalis semisirkularis. Cabang lain dari arteri auditori interna adalah

arteri koklearis komunis yang bercabang menjadi arteri koklearis dan arteri

vestibulokoklearis. Arteri koklearis memperdarahi semua bagian koklea

kecuali sepertiga bagian basal yang diperdarahi oleh rami koklearis, cabang

dari arteri vestibulokoklearis. Cabang lain dari arteri vestibulokoklearis

adalah arteri vestibular bagian posterior yang memperdarahi utrikulus dan

sakulus bagian inferior, serta kanalis semisirkularis bagian posterior.

Vena dialirkan ke vena auditori interna yang diteruskan ke sinus sigmoideus

atau sinus petrosus inferior. Vena-vena kecil melewati vestibular aqueduct

dan bermuara di sinus petrosus inferior dan superior.

2.2.5       Mekanisme pendengaran

• Getaran suara ditangkap oleh aurikel yang diteruskan keliang telinga

sehingga menggetarkan membran tympani.

• Getaran diteruskan ke tulang tulang pendengaran, stapes akhirnya

menggerakkan foramen oval yang juga menggerakkan perilymph dalm skala

vestibuli. Dilanjutkan melalui membran vestibuler yang mendorong

endolymph dan membran basal ke arah bawah, perilymph dalam skala

tympani akan bergerak sehingga mendorong foramen rotundum ke arah

luar.

• Skala media yang menjadi cembung mendesak endolymph dan mendorong

membran basal dan menggerakkan perilymph pada skala tympani.

Mekanisme Sistem Pendengaran

Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan ke lubang

telinga, dan menuju gendang telinga. Gendang Telinga bergetar untuk

merespons gelombang suara yang menghantamnya . Getaran ini

Page 22: LIDAH

mengakibatkan  tiga tulang(ossicle) di telinga tengah bergerak. Secara

mekanis getaran dari gendang telinga ini akan disalurkan, menuju cairan

yang berada di rumah siput( koklea). Getaran yang sampai di koklea ini akan

menghasilkan gelombang, sehingga rambut sel yang  ada di koklea akan

bergerak. Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi

elektrik ke saraf pendengaran ( auditory nerve,) dan menuju  ke pusat

pendengaran di otak. Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut menjadi

suara yang dapat dikenal oleh otak.

Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan sepanjang

saluran telinga ke gendang telinga. Dampak memukul suara gendang telinga

menciptakan getaran yang menyebabkan tiga tulang di telinga tengah -

maleus, inkus, dan stapes (martil, landasan dan sanggurdi) - untuk bergerak.

Terkecil, stapes, cocok ke jendela oval antara telinga tengah dan dalam.

Ketika jendela oval bergetar, cairan di telinga dalam mengirimkan getaran

ke organ pendengaran, disebut koklea.Pusat ini menerjemahkan impuls ke

otak suara bisa mengenali.

2.2.6       Kelainan-kelainan Pada Telinga

Ada dua jenis gangguan pendengaran :

a.      Gangguan Konduktif

biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau

kelainan telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan

seperti itu, hantaran suara efisien suara melalui udara ke telinga dalam

terputus. Dengan kata lain ketika gelombang suara terhalang masuknya dari

lubang telinga dan gendang telinga menuju ke rumah siput ( koklea ) dan

Saraf Pendengaran(Auditory Nerve).

b.      Gangguan Sensoris

melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain kehilangan

konduktsi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran

campuran begitu juga kehilangan pendengaran fungsional. Pasien dengan

kehilangan suara campuran mengalami kehilangan baik konduktif maupun

Page 23: LIDAH

sensori neural akibat disfungsi konduksi udara maupun konduksi tulang.

Kehilangan suara fungsional (atau psikogenik) bersifat inorganik dan tidak

berhubungan dengan perubahan struktural mekanisme pendengaran yang

dapat dideteksi biasanya sebagai manifestasi gangguan emosional.

1.      Radang telinga (otitas media) 

Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada

telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan

nanah

2.      Labirintitis

Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini

disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga

berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

3.      Motion sickness 

Mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini

merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah

rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang

terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai

dengan muka pucat, berkeringat dingin dan pusing.

4.      Tuli 

Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar.

Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf.

Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di

saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli

saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan

pada koklea khususnya pada organ korti. 

5.      Othematoma 

Page 24: LIDAH

Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut

othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi

dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan

pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan

(sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini

diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. 

6.      Penyumbatan 

Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan

menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter

akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan

dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar

nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang

berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat perforasi gendang

telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan

memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan

menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak

digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi

alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen

secara adekuat.

7. Perikondritis 

Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.

Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan

bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan

jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan

terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada

kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga.

Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung

hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya,

dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk

Page 25: LIDAH

infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk

infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan

antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya.

(medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat

pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain 

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

indera pengecap

Adalah indera yang lebih sederhana daripada penciuman. sensasi yang kita

sebut pengecap berhubungan dengan bau dan rasa makanan di dalam

mulut. 

Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian

depan lidah

Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian sisi depan lidah

Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah

Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah

Kelainan pada indera pengecap : kanker lidah, sariawan, Oral candidosis,

Atropic glossitis, Fissured tongue dll.

Pengertian system pendengaran

adalah sistem yang digunakan untuk mendengar. Hal ini dilakukan terutama

oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.

Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz.

Telinga terbagi menjadi telinga bagian luar, tengah dan dalam.

Kelainan pada telinga antara lain : tuli, Perikondritis , Penyumbatan ,

Othematoma ,radang telinga, labirintis , dll .

Page 26: LIDAH

3.2 Saran

Diharapkan makalah ini dapat lebih baik kedepannya dan bermanfaat bagi

banyak kalangan terutama mahasiswa dan pembaca .

DAFTAR PUSTAKA

Perace,Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

Syaifudin.2006 .Anatomi Fiiologi untuk Mahasiswa Keperawatan .Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC .

http://wonglow.blogspot.com/2010/06/mekanisme-sistem-pendengaran.html

http://probouut.wordpress.com/2012/03/27/sistem-pendengaran/

http://my.opera.com/yorihiruna/blog/2013/02/02/makalah-indera-

pendengaran

fri3ta.files.wordpress.com/2010/06/lidah.pdf

http://bioeducation10.blogspot.com/2012/11/kelainan-pada-lidah.html

Diposkan oleh Rahmi Safitriani di 18.46 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Page 27: LIDAH

Rahmi Safitriani Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

▼   2015 (3) o ▼   Maret (3)

TB PARU Suara hati dalam keheningan jiwa INDERA PENGECAP DAN PENDENGARAN

►   2014 (20)

Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger. v