lp hdr (2)

34
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH OLEH : NI KETUT DEWI JAYANTHI 1002105013 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2014

Upload: kinta-dkurchachi

Post on 07-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keperawatan Jiwa

TRANSCRIPT

I. KASUS (MASALAH UTAMA
Harga Diri Rendah (HDR)
Konsep diri adalah semua ide, kepercayaan dan pandangan yang diketahui
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
(Stuart dan Sundeen, 200! hal" 22#)"
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain" (Sulis$ati, 200%!
hal" &')"
angguan konsep diri adalah suatu keadaan negati dari perubahan mengenai
 perasaan, pikiran atau pandangan tentang dirinya sendiri yang negati"
(*arpenito,200+,hal" &&)" Konsep diri terdiri atas lima komponen yaitu gambaran
diri, ideal diri, peran diri, identitas diri, dan harga diri(Sunaryo, 200+, hal" )"
Harga diri adalah penilaian diri terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa -auh perilaku memenuhi ideal diri (Sulis$ati, 200%! hal" '2)
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa -auh perilaku sesuai dengan ideal diri" .encapaian ideal diri
atau cita / cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia" (Keliat,
200%)"
dengan menganalisa seberapa -auh perilaku sesuai dengan ideal" .encapaian ideal
diri atau cita / cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia (udi 1na
Keliat, ''')" Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan
diekspresikan tingkat kecemasan yang sedang sampai berat" Harga diri rendah
disertai oleh evaluasi diri yang negati, membenci diri sendiri dan menolak diri"
 
Harga diri rendah -uga dapat diartikan sebagai perasaan negati terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri dan merasa gagal mencapai keinginan"
. K)*+)"!" K)",!+ D&$&
3enurut Stuart dan Sundeen (''&), komponen konsep diri terdiri dari 4
*itra tubuh, adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dengan tidak 
disadari terhadap tubuhnya
5deal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku
 berdasarkan standar apreasiasi, tu-uan atau nilai6nilai personal tertentu"
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa sebabnya baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri"
.enampilan adalah serangkaian pada perilaku yang diharapkan oleh lingkungan
sosial berhubungan dengan ungsi individu di berbagai kelompok sosial"
5dentitas personal adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang
 bertanggung-a$ab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan
individu"
.engertian harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan
diekspresikan tingkat kecemasan yang sedang sampai berat"Harga diri rendah
disertai oleh evaluasi diri yang negati, membenci diri sendiri dan menolak diri"
Harga diri rendah adalah kesadaran dimana individu mengalami atau beresiko
mengalami evaluasi diri negati tentang kemampuan atau diri (*arpenito4 20004
%2)"
" Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami evaluasi
diri negati mengenai diri atau kemampuan dalam $aktu lama"
2" Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positi mengalami perasaan negati mengenai diri dalam
 berespon, terhadap suatu ke-adian (kehilangan perubahan), misalnya ter-adi
trauma yang tiba6tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus
sekolah, putus hubugan ker-a dll" .ada pasien yang dira$at dapat ter-adi harga
diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan 4 pemeriksaan isik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter,
 
tubuh yang tidak tercapai karena di ra$at7sakit7penyakit, perlakuan petugas yang
tidak menghargai"
Stuart dan Sundeen (''04 20) mengatakan4
a) 1ktualisasi adalah pernyataan diri positi tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima"
 b) Konsep diri adalah individu mempunyai pengalaman yang positi dalam
 beraktualisasi diri
c) Harga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri adapti dengan
konsep diri maladapti"
 psikososial dan kepribadian de$asa yang harmonis"
e) Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
 berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain"
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. F'%)$ P$!&,+),&,&
a" 8aktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggung -a$ab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang
tidak realistis"
 
 b" 8aktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan peran
ker-a, harapan peran kultural"
c" 8aktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan orang
tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial"
2. F'%)$ P$!,&+&%',&
 psikologis atau menyaksikan ke-adian yang mengancam kehidupannya"
 b" Ketegangan peran berhubungan dengan peran
atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai rustasi"
c" 9ransisi peran situasi adalah ter-adi dengan
 bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian
d" 9ransisi peran sehat sakit akibat pergeseran
dari keadaan sehat ke sakit dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan
ukuran bentuk, penampilan, ungsi tubuh, perubahan isik berhubungan dengan
tumbang normal moral dan prosedur medis kepera$atan"
. T'"' '" #!''
3enurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Keliat (''24 0)" 9anda dan
ge-ala yang ditemukan pada individu harga diri rendah 4
" 3enge-ek dan mengkritik diri sendiri"
2" 3erendahkan atau mengurangi martabat
" Rasa bersalah dan kha$atir 
&" 3erusak atau melukai orang lain
9anda dan ge-ala yang muncul pada gangguan konsep diri harga diri rendah
yaitu4 perasaan tidak mampu, mengukur diri sendiri dengan orang lain, perasaan negati 
terhadap tubuh, pandangan hidup yang bertentangan, penolakan terhadap kemampuan
 personal, mengkritik diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan,gangguan dalam berhubungan, penurunan produktivitas,
destrukti yang diarahkan pada orang lain dan diri sendiri, rasa bersalah, ketegangan
 
menarik diri secara sosial(Stuart ; Sundeen, 200)"
-. PENATALAKSANAAN MEDIS
3enurut ha$ari (200), terapi pada gangguan -i$a ski:orenia de$asa ini sudah
dikembangkan sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya
lebih manusia$i daripada masa sebelumnya" 9erapi yang dimaksud meliputi 4
) .sikoarmaka
1dapun obat psikoarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat adalah sebagai
 berikut 4
a) Dosis rendah dengan eektiitas terapi dalam $aktu yang cukup singkat"
 b) 9idak ada eek samping kalaupun ada relative kecil"
c) Dapat menghilangkan dalam $aktu yang relative singkat, baik untuk ge-ala
 positi maupun ge-ala negative ski:orenia"
d) <ebih cepat memulihkan ungsi kogbiti"
e) 9idak menyebabkan kantuk
i) Dan kalau mungkin pemakainanya dosis tunggal" erbagai -enis obat
 psikoarmaka yang beredar dipasaran yang hanya diperoleh dengan resep
dokter, dapat dibagi dalan 2 golongan yaitu golongan generasi pertama
(typical) dan golongan kedua (atypical)" =bat yang termasuk golongan
generasi pertama misalnya chlorproma:ine H*<, 9horida:ine H*<, dan
Haloperidol" =bat yang termasuk generasi kedua misalnya 4 Risperidone,
=lo:apine, >uentiapine, lan:apine, ?otatine, dan aripipra:ole"
2) .sikoterapi
9herapy ker-a baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan
orang lain, penderita lain, pera$at dan dokter" 3aksudnya supaya ia tidak 
mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat membentuk kebiasaan
yang kurang baik" Dian-urkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama"
(3aramis,200%,hal"2)
 
@*9 adalah pengobatan untuk menimbulkan ke-ang granmall secara artiicial
dengan mele$atkan aliran listrik melalui elektrode yang dipasang satu atau dua
temples" 9herapi ke-ang listrik diberikan pada ski:orenia yang tidak mempan
denga terapi neuroleptika oral atau in-eksi, dosis terapi ke-ang listrik +6%
 -oule7detik" (3aramis, 200%)
ski:orrenia yang ditu-ukan pada kemampuan dan kekurangan klien" 9eknik 
 perilaku menggunakan latihan keterampilan sosial untuk meningkatkan
kemampuan sosial" Kemampuan memenuhi diri sendiri dan latihan praktis dalam
komunikasi interpersonal" 9herapi kelompok bagi ski:orenia biasanya
memusatkan pada rencana dan masalah dalam hubungan kehidupan yang nyata"
(Kaplan dan Sadock,''&,hal"#2&)
stimulasi kogniti7persepsi, theerapy aktivitas kelompok stimulasi sensori, therapi
aktivitas kelompok stimulasi realita dan therapy aktivitas kelompok sosialisasi
(Keliat dan 1kemat,200%,hal")" Dari empat -enis therapy aktivitas kelompok 
diatas yang paling relevan dilakukan pada individu dengan gangguan konsep diri
harga diri rendah adalah therapyaktivitas kelompok stimulasi persepsi" 9herapy
aktivitas kelompok (91K) stimulasi persepsi adalah therapy yang mengunakan
aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk 
didiskusikan dalam kelompok, hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
 persepsi atau alternati penyelesaian masalah"(Keliat dan 1kemat,200%,hal"+')
III. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
3enurut Stuart dan Sundeen (''&) penatalaksanaan pada klien dengan gangguan
konsep diri berokus pada tingkat penilaian kogniti terhadap kehidupan yang terdiri dari4
" .ersepsi
" 3enyadari masalah dan perubahan sikap
.rinsip asuhan kepera$atan yang diberikan terlihat dari kema-uan klien
meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu 4
" 3eluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan keterbukaan dan
saling percaya"
2" 3enyelidiki dan mengeksplorasi diri (sel eAploration) yaitu membantu klien untuk 
menerima perasaan dan pikirannya"
" .erencanaan realita (realita planing) membantu klien bah$a hanya sa-a di yang dapat
merubah bukan rang lain"
tindakan yang perlu untuk merubah respon maladapti dan mempertahankan respon
adapti"
.engka-ian yang dilakukan adalah untuk mencari data okus yang menge-ek,
mengkritik diri sendiri, merendahkan martabat, menolak kemampuan yang dimiliki,
rasa bersalah kha$atir menghukum diri sendiri, mengalami ge-ala isik, gangguan
 penggunaan :at, menunda keputusan7 dalam menmgambil keputusan, sulit bergaul,
menarik diri dari realita, cemas, panas, cemburu, kebenaran, dan penilaian diri sendiri"
) Datar masalah kepera$atan
a" Harga Diri Rendah
 b" Hambatan 5nteraksi Sosial
2) .ohon masalah
3enurut 8itria (200') dan Bosep (200'), pohon masalah pada pasien
dengan harga diri rendah kronik adalah sebagai berikut4
Risiko .erilaku Kekerasan
Core Problem
Klien merasa tidak mampu menyelesaikan masalahnya, merasa tidak bisa
melakukan hal yang seperti orang lain secara umum bisa lakukan, tidak mau
 bertemu dengan orang lain, merasa bersalah"
 b) Data =b-ekti 
mampu memenuhi kebutuhan dasar, perilaku menyendiri, perubahan pola
komunikasi"
a) Data Sub-ekti 
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa6 apa, bodoh,
 -elek, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri, selalu merasa
 bimbang"
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan, mimik klien menampakkan ekspresi tidak berdaya dan tidak 
 berguna, menun-ukkan prilaku nonaserti"
Klien merasa dirinya tidak ada yang memperhatikan dan sendirian, merasa
dirinya ditolak oleh lingkungan, merasa dirinya tidak aman ada di
masyarakat, keluarga atau orang lain mengatakan bah$a klien sering terlihat
menyendiri"
Klien terlihat -arang berkomunikasi dengan orang lain, kontak mata dengan
la$an bicara -arang ter-adi, sedih, Klien tampak menghindari orang lain,
$a-ah kurang brseri, aktivitas kurang, sering terlihat menyendiri"
. D&'#"),' K!+!$''%'"
%" Risiko .K  
Keliat, udi 1nna" (20)" Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas" Cakarta4 @*"
Kusuma$ati ; Hartono, 200,  Buku Ajar Keperawatn Jiwa, Cakarta 4 Salemba 3erdika
3ocomedia"
 ita, 8itria" (200')"  Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Stratei Pelaksanaan !indakan Keperawatan "LP dan SP# " Cakarta4 Salemba 3edika"
 ur-anah, 5" 200+$ Pedoman Penananan Pada %anuan Jiwa " Bogyakarta4 uha 3edika
Stuart, " E" 200#" Buku Saku Keperawatan Jiwa " @disi %" Cakarta" @*"
 
 ber-abat tangan,
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik4
non verbal
6 9anyakan nama lengkap dan nama panggilan
yang disukai klien
6 9un-ukkan sikap empati dan menerima klien
apa adanya
klien"
interaksi selam -am
klien menyebutkan 4
6 1spek positi yang dimiliki klien, keluarga,
lingkungan"
2"2" ersama klien buat datar tentang 4
6 1spek positi klien, keluarga, lingkungan"
6 Kemampuan yang dimiliki klien"
2"" eri pu-ian yang realistis, hindarkan memberi
 penilaian negati"
" Klien dapat
dilaksanakan"
 pelaksanaannya"
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien 4
 
dapat dilakukan klien"
yang telah direncanakan"
%"" eri pu-ian atas usaha yang dilakukan klien"
%"+" Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan
cara mera$at klien dengan harga diri rendah"
"2" antu keluarga memberikan dukungan selama
klien dira$at"
N).D6 D6 K!+!$''%'" P!$!"7'"''"
2" 5solasi Sosial 9F3 4 Klien dapat
 berinteraksi dengan
orang lain
interaksi selama -am klien
• eri salam setiap berinteraksi
• .erkenalkan nama, nama panggilan
klien"
 -an-i setiap kali berinteraksi
yang dihadapi klien
• Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi dan perasaan klien
interaksi selama -am klien
• =rang yang tinggal serumah7teman
di rumah7di ruang pera$atan
orang tersebut
rumah7di ruang pera$atan
dengan orang tersebut
dengan orang tersebut"
diri atau tidak mau bergaul dengan orang
lain"
mengungkapkan perasaannya"
interaksi selama -am dengan
• 3anaat hubungan sosial
 berhubungan sosial dan kerugian menarik
diri"
mengungkapkan perasaannya"
interaksi selama -am dengan
sosial"
 berkenalan 7 berkomunikasi dengan 4
• .era$at lain
• Klien lain
kelompok sosial
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
kegiatan sesuai dengan -ad$al yang telah
dibuat"
 
interaksi selama -am klien
mengungkapkan perasaannya"
" Klien dapat
interaksi selama -am
keluarga dapat men-elaskan
"" Diskusikan pentingnya peran serta
keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi perilaku menarik diri"
membentu klien mengatasi perilaku
• .engertian menarik diri
 
diri"
klien untuk bersosialisasi"
sakit"
interaksi selama -am klien
obat
interaksi selama -am klien
$arna, dosis,cara, eek terapi dan eek
samping penggunaan obat"
dengan benar"
tanpa konsultasi dengan dokter"
dokter 7 pera$at -ika ter-adi hal6 hal yang
tidak diinginkan"
interaksi selama -am klien
 -am klien menun-ukkan tanda6tanda
6 3au menyebutkan nama,
menggunakan prinsip komunikasi
verbal maupun non verbal
6 .erkenalkan diri dengan sopan 6 9anyakan nama lengkap klien dan
nama panggilan yang disukai
 pera$at,
dihadapi"
menerima klien apa adanya
 perhatian kebutuhan dasar klien
selama -am klien menyebutkan4
menimbulkan halusinasi
selama -am klien menyatakan
 perasaan dan responnya saat
secara bertahap
dengan halusinasinya, -ika
sesuatu (halusinasi)"
apa yang sedang dialaminya"
klien mengalami hal tersebut,
namun pera$at sendiri tidak 
mengalami hal yang sama"
 
6 5si, $aktu, dan rekuensi (pagi,
siang, sore, malam atau sering dan
kadang6kadang)
menimbulkan halusinasi"
yang dirasakan -ika ter-adi halusinasi
dan beri kesempatan untuk  
dilakukan untuk mengatasi perasaan
dialaminya bila klien menikmati
-am klien menyebutkan tindakan
yang biasanya dilakukan untuk
tindakan yang dilakukan -ika ter-adi
halusiasi (tidur, marah, menyibukkan
 
 -am klien menyebutkan cara baru
mengontrol halusinasi"
 -am klien dapat memilih dan
memperagakan cara mengatasi
 -am klien melaksanakan cara yang telah
dipilih untuk mengendalikan
terapi aktivitas kelompok"
 beri pu-ian
maladapti diskusikan kerugian
atau mengontrol timbulnya halusinasi4
tidak nyata (Gsaya tidak mau
dengar7lihat7penghidu7raba7kecap
kegiatan sehari6hari yang telah
dian-urkan dan latih untuk  
dan dilatih, -ika berhasil beri pu-ian"
"# 1n-urkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi realita,
pertemuan keluarga, keluarga
menyatakan setu-u untuk  
melakukan pertemuan dengan
pertemuan keluarga
tempat dan topik)"
saat pertemuan keluarga7kun-ungan
6 .roses ter-adinya halusinasi 6 *ara yang dapat dilakukan klien
dan keluarga untuk memutus
kegiatan, -angan biarkan sendiri,
 
mencari bantuan -ika halusinasi
+" Diskusikan bersama klien tentang
kerugian tidak berhubungan dengan
kemampuan mengungkapkan perasaan
-am klien menyebutkan4
6 ama, $arna, dosis, eek samping
obat dan eek terapi"
%"2 Setelah 2 A 0 menit interaksi selama
-am klien mendemonstrasikan
-am klien menyebutkan akibat
%" Diskusikan dengan klien tentang
obat, nama, $arna, cara, dosis, eek
terapi dan eek samping penggunaan
obat"
%"eri pu-ian bila klien dapat
menggunakan obat dengan benar 
tanpa konsultasi dengan dokter 
dokter7pera$at -ika ter-adi hal6hal
dokter"
selama -am klien
• eri salam setiap berinteraksi
• .erkenalkan nama, nama panggilan
klien
 -an-i setiap kali berinteraksi
dihadapi klien
• Dengarkan ungkapan perasaan klien
-am menyebutkan 4
• .enyebab tidak mera$at
• 3anaat men-aga pera$atan diri untuk
keadaan isik, mental, dan sosial
• 9anda6tanda pera$atan diri yang baik 
• .enyakit atau gangguan kesehatan yang
 bisa dialami oleh klien bila pera$atan
diri tidak adekuat
%" Risiko .rilaku
• Ea-ah cerah, tersenyum
• eri salam setiap berinteraksi
• .erkenalkan nama, nama panggilan
klien
yang dihadapi klien
• Dengarkan dengan empati
menit interaksi selama
 perasaannya
% menit interaksi selama
-am klien dapat
sendri lingkungan atau
 perasaannya
kekerasan ter-adi
 
kekerasan"
 pernah dilakukannya"
ter-adi"
yang dilakukan pada4
• Celaskan berbagai alternati pilihan
untuk mengungkapkan marah selain
 perilaku kekerasan yang diketrahui
 bantal atau kasur, atau olah raga
6 erbal4 mengungkapkan bah$a
dirinya sedang kesal kepada
 
 pukul bantal atau kasur,
untuk mengungkapkan kemarahan"
dipilih
dipilih
• 1n-urkan klien menirukan peragaan
sudah dilatih saat marah7-engkel
mengatasi perilaku kekerasan
membantu klien mengatasi perilaku
 perilaku kekerasan)
 
menit interaksi selama -am
teratur dan kerugian -ika tidak  
menggunakan obat"
• Eaktu pemakaian
• *ara pemakaian
$aktu
• eri pu-ian terhadap kedisiplinan klien
 
 
tindakan yang telah direncanakan perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih dibutuhkan klien sesuai
dengan kondisinya saat ini. Pelaksanaan terdiri dari lima aspek, yaitu diagnosa, pelaksanaan, evaluasi, modifikasi dan paraf (Keliat,
1998)
E. Evaluasi
Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai respon dan efek dari tindakan keperawatan klien. Evaluasi dilaksanakan
secara terus menerus, membandingkan respon klien dengan kriteria hasil yang telah ditemukan. Evaluasi dapat ditentukan dengan
menggunakan pendekatan SOAP (S: respon subyektif klien, O: respon obyektif klien yang dapat diobservasi oleh perawat, A: analisa
ulang atas data subyektif dan obyektif untuk menyimpulkan apakah masalah tetap atau muncul masalah baru. P: bila ada masalah
baru rencanakan kembali untuk intervensi selanjutnya).
Hasil yang diharapkan pada klien dengan harga diri rendah adalah :
1. Klien tidak melakukan tindakan yang dapat melukai diri sendiri dan orang lain.
2. Klien dapat menunjukkan penurunan halusinasi
3. Klien dapat melakukan interaksi sosial.
4. Harga diri klien tinggi.
5. Klien dapat meningkatan kebutuhan mandi (Keliat, 1998)