lp- physical dan emotional abuse.doc
TRANSCRIPT
![Page 1: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
KLIEN DENGAN Physical dan Emotional abuse
A. ABUSE
1. Pengertian dan Definisi
Abuse adalah perilaku yang dirancang untuk mengendalikan dan
menaklukkan manusia yang lain melalui penggunaan ketakutan,
penghinaan, dan lisan atau fisik
(http://www.hc-sc.gc.ca/hppb/familyviolence/html/fvemotion_e.html).
Kata kekerasan merupakan terjemahan dari kata violence, artinya suatu
serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang.
Kekerasan di sini mulai dari kekerasan fisik seperti perkosaan, pemukulan,
sampai dengan kekerasan dalam bentuk yang lebih halus, seperti
pelecehan seksual dan penciptaan ketergantungan. Kekerasan tidak hanya
menyangkut siksaan fisik belaka, tapi juga meliputi perkataan, sikap, dan
berbagai hal atau sistem yang menyebabkan kerusakan secara fisik,
mental, sosial atau lingkungan, dan atau menghalangi seseorang untuk
meraih potensinya secara penuh. Bentuk kekerasan tidak hanya yang
mengandung aspek fisik, tapi juga aspek psikologis yang meliputi
perkataan dan sikap
(http://www.kompas.com/kompas-cetak/0312/19/muda/755287.htm).
2. Gejala Umum
1. Kekambuhan atas rekoleksi penyalahgunaan
2. Meningkat dalam perilaku agresif ke arah orang dewasa
3. Takut, marah, tekanan, sifat lekas marah, kecemasan, kelesuan atau
diganggu tidur.
4. Hilangnya kekuatan dan mengagumi diri sendiri. Mengijinkanorang lain
mengambil keuntungan dari mereka
5. Perasaan yang dicampur ke arah pelaku
6. Penampilan perilaku pemungutan ( thumb-sucking, pembicaraan bayi,
ngompol)
1
![Page 2: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/2.jpg)
7. Anak-Anak yang telah disalah-gunakan menggambarkan
o suatu gambaran diri lemah
o ketidak-mampuan untuk percaya atau mencintai orang lain
o agresif, mengganggu
o marah dan mengamuk
o self-destructive
o self-injury
o pemikiran mengenai bunuh diri
o pasif atau menarik diri
o ketakutan
o kegagalan atau permasalahan sekolah
o merasakan kesedihan atau gejala tekanan lain
o kilas balik, mimpi buruk
o penyalahgunaan obat/racun
o penyalahgunaan alcohol
B. PHYSICAL ABUSE
1. Pengertian dan Definisi
Penyalahgunaan fisk adalah tindakan nonconsensual: pukulan,
menghantam, memukul, menendang, menggaruk, dan menampar
( http://home.earthlink.net/~rebafan/abusetype.html).
Penyalahgunaan fisik ditandai oleh penderitaan fisik, luka-luka
atau kerugian sebagai hasil hantaman, memukul, menendang, tajam,
membakar ( http://www.indianchild.com/child_abuse.htm).
2. Indikator Fisik Physical Abuse
Masase muka luka-luka ( memukul mata sampai biru, rahang yang
patah, berdarah atau hidung berdarah atau bibir membengkak), dengan
implausible (penjelasan hampa atau bertentangan). Memar, bilur, tanda
menggigit, membakar (rokok, tali temali, atau dengan tanda-tanda
spesifik, seperti dengan suatu besi, setrika atau alat pemanas).
Subdural hematomas, pencabikan atau retak, barangkali dalam
2
![Page 3: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/3.jpg)
berbagai langkah-langkah penyembuhan, memar pada punggung,
perut.. Bengkak, sakit selama pergerakan, atau tidak biasa membatasi
pergerakan. Pakaian anak terkoyak, pakaian berdarah atau stained.
3. Indikator Tingkah Laku
Tingkah laku penarikan atau agresi
Anak melaporkan luka-luka oleh orang tua
Inappropriate/Immature
Perilaku manipulatip untuk mendapatkan perhatian
Kecenderungan ke arah hubungan dangkal
Tidak mampu untuk memusatkan, lamunan
Perilaku Self-Abusive atau ketiadaan perhatian untuk keselamatan
pribadi
C. EMOTIONAL ABUSE
1. Pengertian dan Definisi
Kekerasan emosional ialah bentuk kekerasan yang biasanya jarang
disadari, karena memang wujudnya tidak kelihatan. Namun sebenarnya,
kekerasan ini justru akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan
tidak nyaman. Bentuk kekerasan non fisik ini berupa pemberian julukan
yang mengandung olok-olok; membuat seseorang jadi bahan tertawaan,
mengancam, cemburu yang berlebihan, membatasi pasangannya untuk
melakukan kegiatan yang disukai, pemerasan, mengisolasi, larangan
berteman, caci maki, larangan bersolek, larangan bersikap ramah pada
orang lain dan sebagainya (fact-no_23.htm).
Tidak ada definisi yang diterima secara pasti tentang penyalahgunaan
emosional. Seperti format kekerasan lain di dalam hubungan,
penyalahgunaan emosional didasarkan pada kuasa dan kendali
(http://www.hc-sc.gc.ca/hppb/familyviolence/html/fvemotion_e.html.).
Penyalahgunaan Emosional (juga dikenal sebagai penyalahgunaan
lisan, penyalahgunaan mental, dan penganiayaan psikologis). Meliputi
tindakan atau kegagalan untuk bertindak dengan orang tua yang sudah
3
![Page 4: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/4.jpg)
menyebabkan atau bisa menyebabkan tingkah laku emosional, atau
kekacauan mental. Dapat meliputi parents atau caretakers dalam
menggunakan format hukuman, seperti pembatasan di (dalam) suatu
kamar kecil atau ruang gelap atau diikat pada kursi untuk periode waktu
lama, dan mengancam atau menteror seorang anak(
http://www.indianchild.com/child_abuse.htm.).
Kekerasan psikis yang bersifat emosional antara lain: berselingkuh,
memberi label negatif, merendahkan pasangan, mengisolasi atau
membatasi gerak sosial pasangan, mengambil alih keputusan pasangan,
bahkan mengancam, dan lain-lain (http://www.kompas.com/kompas-
cetak/0312/19/muda/755287.htm.).
Penyalahgunaan Emosional ( psychological/verbal abuse/mental luka-
luka/kerugian) meliputi penghilangan atau tindakan oleh caregivers yang
menyebabkan, atau bisa menyebabkan kekacauan mental (
http://www.focusas.com/Abuse.html.).
Penyalahgunaan emosional adalah segala hal penyalahgunaan yang
termasuk bukan kekersan fisik secara alami. Meliputi apapun dari
penyalahgunaan lisan dan kritik tetap ke taktik yang lebih sulit
dipisahkan, seperti intimidasi, manipulasi, dan penolakan ke selamanya
disenangkan.
Penyalahgunaan emosional adalah suatu pola perilaku yang
menyerang suatu perkembangan emosional anak dan self-worth.
Penyalahgunaan emosional meliputi permintaan berlebihan, tidak
beralasan atau agresif yang menempatkan harapan pada seorang anak di
luar kapasitasnya. Mengkritik tetap, meremehkan, menghina, menolak,
dan sindiran adalah sebagian dari format serangan lisan. Penyalahgunaan
emosional juga meliputi kegagalan untuk menyediakan pemeliharaan
psikologis yang penting bagi suatu pengembangan dan pertumbuhan
psikologis anak dengan tidak menyediakan cinta, bimbingan atau
dukungan ( Panitia Nasional untuk Pencegahan Penyalahgunaan Anak,
1987).
4
![Page 5: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Bentuk dari Emotional Abuse
a. Menolak
Menolak untuk mengakui adanya kehadiran seseorang, nilai atau
berkomunikasi ke seseorang bahwa dia atau ia adalah lebih rendah atau
sia-sia dalam devaluing perasaan dan pemikiran. Contoh: berulang-kali
memperlakukan seorang anak dengan cara yang berbeda dari saudara
kandung dengan cara menyarankan kemarahan, penolakan atau tidak
menyukai anak.
b. Penurunan pangkat
Menghina, menertawakan, saling mengatai, menirukan dan
infantilizing; perilaku yang dapat mengurangi identitas, martabat dan
self-worth individu. Contoh: teriakan, bersumpah, di depan umum
menghina atau memberikan label dungu atau cacat pada seseorang,
mengatakan senior seolah-olah dia tidak bisa membuat keputusan.
c. Terror
Meliputi teror atau ketakutan ekstrim dalam seseorang dan
pemaksaan oleh intimidasi menempatkan atau mengancam untuk
menempatkan seseorang dalam suatu lingkungan berbahaya atau tak
layak. Contoh: memaksa seorang anak untuk mengamati tindakan
kejam ke arah anggota keluarga lain atau binatang kesayangan;
ancaman untuk meninggalkan, secara fisik luka atau membunuh
seseorang, binatang kesayangan atau orang, dan ancaman untuk
menghancurkan kepemilikan seseorang.
d. Pengasingan
Pembatasan fisik, pembatasan kontak normal dengan (orang) lain;
pembatasan kebebasan di dalam lingkungan seseorang. Contoh:
penguncian seorang anak dalam suatu kamar kecil atau ruang, menolak
kontak dengan cucu, depriving seseorang dalam transportasi atau
bantuan mobilitas.
e. Corrupting atau Exploiting
Sosialisasi seseorang ke dalam diterimanya perilaku atau gagasan
yang menentang standard undang-undang, penggunaan seseorang
5
![Page 6: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/6.jpg)
untuk keuntungan atau laba. Contoh: penyalahgunaan seksual anak;
mengijinkan seorang anak untuk menggunakan obat/racun atau
alkohol.
f. Penyangkalan Kemampuan reaksi Emosional
Kekurangan untuk menyediakan kepedulian dengan cara
mendengarkan apa yang sedang dilepaskan dan tidak dilibatkan, saling
berinteraksi hanya ketika perlu, pengabaian kebutuhan kesehatan mental
seseorang. Contoh: pengabaian suatu usaha anak untuk saling
berhubungan; kekurangan untuk menunjukkan kasih sayang, kepedulian
dan cinta untuk seorang anak.
3. Tipe- tipe Emotional Abuse
Penyalahgunaan emosional dapat mengambil banyak format. Tiga
pola umum perilaku, meliputi menyerang, menyangkal, dan memperkecil.
a. Menyerang
Format penyalahgunaan agresif meliputi saling mengatai,
menuduh, menyalahkan, mengancam. Menyerang perilaku biasanya
jelas nyata dan langsung.
Penyalahgunaan agresif dapat juga mengambil suatu format
tidak langsung dan boleh disamarkan; tersamar dan " membantu."
Mengkritik, menasehatkan, menawarkan solusi, penelitian,
pembuktian, dan tanya jawab orang lain adalah suatu usaha tulus hati
untuk membantu. Dalam beberapa peristiwa bagaimanapun, perilaku
ini adalah suatu usaha untuk meremehkan, mengendalikan, atau
merendahkan diri.
b. Penyangkalan
Ketidaksahan mencari untuk menyimpangkan atau mengikis
persepsi. Ketidaksahan terjadi manakala abuser menolak atau gagal
untuk mengakui adanya kenyataan. Sebagai contoh, jika penerima
menghadapi abuser sekitar suatu peristiwa saling mengatai, abuser
boleh meminta dengan tegas.
6
![Page 7: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/7.jpg)
Menolak adalah format penyangkalan yang lain , Menolak
meliputi menolak untuk mendengarkan, menolak untuk komunikasi,
dan secara emosional menarik hukuman. Membalas terjadi
manakala abuser memandang penerima sebagai suatu perluasan diri
mereka dan menyangkal manapun sudut pandang atau perasaan
yang menyimpang dari mereka sendiri.
c. Pengecilan
Pengecilan adalah suatu lebih sedikit format pengingkaran
ekstrim. Trivializing terjadi manakala abuser menyatakan bahwa apa
yang telah dikomunikasikan adalah tidak penting atau tidak logis.
Menyangkal dan memperkecil dapat merusakkan, sebagai
tambahan terhadap penurunan mengagumi diri sendiri dan
menciptakan konflik, menjadikan tak berguna, perasaan, dan
pengalaman dapat secepatnya mencurigai persepsi milik dan
pengalaman emosional.
4. Indikator Emotional Abuse
a. Indikator Tampak
o anak mengayun-ayun, menghisap, menggigit diri
o agresif
o bersifat menyakiti orang lain
o menderita penyakit tidur, kekacauan suara
o membatasi aktivitas permainan atau pengalaman
o mempertunjukkan paksaan, obsesi, fobi, ledakan histeris
b. Indikator Tingkah laku
o statemen negatif tentang diri
o malu, pasif
o ketinggalan pengembangan dalam phisik, mental dan emosional
o diri perilaku bersifat merusak
o sangat agresif
o kejam ke orang lain
o sangat menuntut
7
![Page 8: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/8.jpg)
c Keluarga atau Indikator yang berkenaan dengan orang tua
o menyalahkan atau menurunkan harga diri anak
o acuh tak acuh pada kesejahteraan atau permasalahan anak
o menahan kasih sayang
o menunjukkan perawatan istimewa manakala ada lebih dari satu anak
dalam keluarga
Kemungkinan indikator lain
1.) Pada Anak-Anak
o tekanan
o penarikan
o rendah mengagumi diri sendiri
o takut
o kegagalan untuk tumbuh dalam masa kanak-kanak
o agresi
o ketidakstabilan pergerakan
o gangguan tidur
o keluhan kerusakan fisik yang tidak jelas
o perilaku tidak sesuai untuk umur atau
pengembangan
o passive, compliant
o usaha bunuh diri
o ketergantungan ekstrim
o underachievement
o ketidak-mampuan untuk percaya
o mencuri
o format penyalahgunaan lain atau mencurigai
2.) Pada Orang dewasa
o tekanan
o penarikan
o rendah mengagumi diri sendiri
8
![Page 9: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/9.jpg)
o ketertarikan menjengkelkan
o takut
o merasa rasa bersalah dan malu
o sering menangis
o self-blame/self-depreciation
o passive/compliant
o pengasingan sosial
o penolakan atau penundaan perawatan medis
o gelisah atau kegelisahan di sekitar caregiver atau relatif
o usaha bunuh diri
o penyalahgunaan unsur
o penghindaran kontak mata
o format penyalahgunaan lain (mencurigai)
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tujuan
a. Mengakhiri penyalahgunaan physical, emotional
b. Membangun kembali perasaan,pengertian self-worth
c. Memindahkan ketakutan, kesedihan
d. Mengurangi agresi
e. Membangun perasaan, pengertian empowerment
2. Tindakan Pertolongan
a. Melaporkan penyalahgunaan ke Perlindungan Anak atau Polisi
b. Membantu keluarga untuk temukan family, individual therapist
c. Dengan aktip membangun suatu sampai kontak mata, pengenalan jiwa
d. Mendorong untuk menyingkapkan penyalahgunaan
e. Membantu keluarga untuk membuat hidup rumah tangga normal
f. Menggunakan seni atau permainan untuk menyatakan kemarahan
g. Membantu siswa dalam mengidentifikasi arti penting bakat
h. Menyelidiki hilangnya kepercayaan
i. Menyediakan jalan alternatif untuk melepaskan agresi dan kemarahan
9
![Page 10: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/10.jpg)
j. Menciptakan suatu rencana untuk mendirikan kembali persahabatan
penuh arti
k. Bekerja dengan organisasi lain untuk meningkatkan kesadaran tentang
penyalahgunaan emosional
l. Dukungan pelayanan
o 24 jam help-line
o agen layanan sosial
o agen jasa keluarga atau kesejahteraan anak
o menjaga ketertiban
o layanan] bantuan tentang undang-undang
o profesional kesehatan
o pusat kesehatan masyarakat
o jawatan kesehatan
o pusat konseling masyarakat
o asosiasi masyarakat
o pusat persahabatan
o organisasi religius
10
![Page 11: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
fact-no_23.html
http://joy2meu.com/emotional_abuse.html.
http://home.earthlink.net/~rebafan/abusetype.html.
http://outreach.missouri.edu/parentlink/Library/abuse.htm
http://www.focusas.com/Abuse.html.
http://www.healthyplace.com/Communities/Abuse/socum/
emotional_abuse.htm.
http://www.hc-sc.gc.ca/hppb/familyviolence/html/fvemotion_e.html.
http://www.indianchild.com/child_abuse.html.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0312/19/muda/755287.htm.
http://www.nara-licensing.org/emotionalabuse.htm
http://www.safechild.org/childabuse3.htm.
http://www.soc-um.org/ea.html.
http://mis.spps.org/counselors/int_phys_em_abuse.html.
http://www.studentaffairs.cmu.edu/counseling/documents/emotion.htm.
http://www.s-t.com/projects/DomVio/voice.HTML.
11
![Page 12: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/12.jpg)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
Physical dan Emotional abuse
Disusun dalam rangka melaksanakan tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Poltekkes Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Malang
Oleh :
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEHNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MALANG
2004
12
1. Christin Susanti (0201100003)
2. Didik Surya Budi (0201100010)
3. Ema Ainun Nazla (0201100015)
4. M. Basuki Setiawan (0201100022)
5. Rif’ah Puspita Sari (0201100027)
6. Tri Trisna Budi Dewi (0201100034)
7. Yony Trisno Adianto (0201100039)
![Page 13: LP- Physical dan Emotional Abuse.doc](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022062423/55cf8fe8550346703ba12848/html5/thumbnails/13.jpg)
13