ltm 1 manajemen kep, kosep manajemen keperawatan

11
 Lembar Tugas Mandiri (LT M) Mata Ajar : Manajemen Keperawatan Tu gas 1 QBL : Nama : Deri Wilasa  NPM : 1306489 110 Kelas : A – Ekstensi Kelompok : F 3 Konsep Manajemen Asuhan Keperaa!an dan "eraa! #ebagai Leader A$ Ma najemen !alam keperawatan" manajemen #er$%#%n&a n 'en&an peren (an aan )  planning *" pe n& or &a ni sasian )organizing *" pen&at%ran st a+ )  staffing *" kepemi mpina n )leading * 'an pen&e n'a lia n )controlling * akti,i tas-akti ,itas %pa. a kep erawatan ata% 'i,isi 'ep artemen kep era wat an 'an 'ari s%# %ni t 'epartemen )/wan#%r&" 000* Man ajemen kep erawatan mer %pa kan pen &&% naa n wak t% .an & e+ek ti+" ke# er$a silan ren(ana per awat man ajer kli nis" .an & memp%n.a i teori ata% sistematik 'ari prinsip 'an meto'e .an& #erkaitan pa'a instit%si .an& #esar 'an or&anisasi keperawatan 'i 'alamn.a" termas%k setiap %nit )/wan#%r&" 0 00 * Me n%r% t Ko2 ie r" ) 010 * manaje me n keperawatan a' al a$ men.elesaikan t%&as or&anisasi %nt%k mew%j%'kan s%at% pro&ram 'en&an melaksanakan peran 'an +%n&si .an& #er#e'a 'en&an tipe or&anisasi 'an tin&kat manajemen 1 i n&katan Manajemen Men%r%t Ko2ier )010* 'alam melaksanakan manajemen memiliki ti&a tin&katan .ait%: a Manajer in &kat Pertama /es eor an& .an & #er tan&&% n& jawa# men &at %r pek erja an sta+ non ma naj eri al 'an akti ,i tas $aria n kelompok ke rja at a% kelomp ok tertent% an&&%n& jawa# mereka a'ala$ mem#eri moti,asi kepa'a sta + a&a r 'ap at men(apai t%j %an or& ani sasi Manaje r pertama ini mewaki li sta+ 'al am $al pel apo ran kep a'a man ajer a'mini stra si

Upload: d-ry-wilasa

Post on 05-Oct-2015

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konsep Manajemen Keperawatan

TRANSCRIPT

Lembar Tugas Mandiri (LTM)Mata Ajar : Manajemen KeperawatanTugas 1 QBL :

Nama : Deri WilasaNPM : 1306489110Kelas : A EkstensiKelompok : FG 3

Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan dan Perawat Sebagai LeaderA. ManajemenDalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading) dan pengendalian (controlling) aktivitas-aktivitas upaya keperawatan atau divisi departemen keperawatan dan dari subunit departemen (Swanburg, 2000).Manajemen keperawatan merupakan penggunaan waktu yang efektif, keberhasilan rencana perawat manajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan metode yang berkaitan pada institusi yang besar dan organisasi keperawatan di dalamnya, termasuk setiap unit (Swanburg, 2000). Menurut Kozier, (2010) manajemen keperawatan adalah menyelesaikan tugas organisasi untuk mewujudkan suatu program dengan melaksanakan peran dan fungsi yang berbeda dengan tipe organisasi dan tingkat manajemen.1. Tingkatan ManajemenMenurut Kozier (2010) dalam melaksanakan manajemen memiliki tiga tingkatan yaitu:a. Manajer Tingkat PertamaSeseorang yang bertanggung jawab mengatur pekerjaan staf non manajerial dan aktivitas harian kelompok kerja atau kelompok tertentu. Tanggung jawab mereka adalah memberi motivasi kepada staf agar dapat mencapai tujuan organisasi. Manajer pertama ini mewakili staf dalam hal pelaporan kepada manajer administrasi. Sebutan untuk manajer tingkat pertama bisa saja perawat primer, kepala tim, perawat kasus atau perawat penanggung jawab. b. Manajer Tingkat MenengahSeseorang yang bertanggung jawab untuk mengawasi beberapa manajer tingkat pertama dan bertanggung jawab terhadap aktivitas dalam departemen yang mereka awasi. Manajer tingkat menengah bertindak sebagai perantara manajer tingkat pertama dan manajer tingkat atas. Manajer ini juga dapat disebut dengan supervisior, manajer perawat atau kepala perawat. c. Manajer Tingkat Atas (Tingkat Tinggi)Pada manajer ini merupakan ekskutif organisasi yang memiliki tanggung jawab utama untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana strategi. Perawat ekskutif merupakan perawat terdapat (RN) yang bertanggung jawab dalam mengelolah keparawatan dalam lingkup organisasi dan praktik keperawatan. Perawat dalam posisi ini dapat disebut sebagai wakil presiden bagi layanan kesehatan pasien, wakil presiden keperawatan, direktur keperawatan atau pimpinan perawat. 2. Model Keterampilan ManajemenMenurut Swanburg (2000), ketrampilan manajemen dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkatan yaitu :a. Keterampilan intelektual, yang meliputi kemampuan atau penguasaan teori, keterampilan berfikir. b. Keterampilan teknikal meliputi: metode, prosedur atau teknik. c. Keterampilan interpersonal, meliputi kemampuan kepemimpinan dalam berinteraksi dengan individu atau kelompok.3. Prinsip-prinsip ManajemenHenri Fayol dalam Swansburg & Swansburg, 2002 mengidentifikasi aktivitas atau fungsi administrator sebagai planning, organizing, coordinating dan controlling dan mendefinisikan manajemen dalam kata-kata berikut : To manage is to forecast and plan, to organize, to command, to coordinate and to control. To manage: melihat masa depan dan merencanakan tindakan. To organize: membangun struktur ganda, material dan manusia dari usaha tersebut. To command: mengikat bersama-sama, menyatukan dan menyelaraskan segala aktivitas dan usaha. To control: melihat segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan aturan yang dibangun dan memperlihatkan permintaan. Fayol mencantumkan prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:a. Division of work (pembagian kerja).b. Authority (otoritas). c. Discipline (disiplin).d. Unity of command (kesatuan komando/perintah).e. Unity of direction (kesatuan arah).f. Subordination of individual interest to the general interest (kepentingan individu tunduk pada kepentingan umum).g. Remuneration (penghasilan).h. Centralization (sentralisasi).i. Scalar chain (line of authority) (urutan otoritas).j. Order (ketertiban).k. Equity (keadilan).l. Stabillity or tenure of personnal (stabilitas jabatan pegawai).m. Initiative (prakarsa)n. Esprit de corps (kesetiakawanan korps).Berikut beberapa prinsip utama manajemen keperawatan menurut Swansburg & Swansburg, 2002 :a. Planning adalah fungsi utama dalam manajemen keperawatan dan penting untuk semua aktivitas atau fungsi manajemen.b. Penggunaan waktu yang efektif penting untuk manajemen keperawatan yang efektif, yang menampilkan rencana tindakan kedepan, pertumbuhan dan perubahan. c. Pengambilan keputusan merupakan elemen penting dalam manajemen keperawatan di semua tingkat. d. Perawat manajer mengatur disiplin praktek klinis dimana perawat professional menerapkan ilmunya untuk mengumpulkan data, membuat diagnose keperawatan dan asuhan keperawatan, mengawasi implementasi rencana asuhan keperawatan oleh tenaga terampil, dan mengevaluasi serta menyesuaikan rencana. e. Tujuan social disusun oleh perawat manajer dan dicapai oleh perawat klinis.f. Organizing adalah fungsi utama kedua manajemen keperawatan.g. Perubahan adalah elemen utama dalam manajemen keperawatan. h. Budaya organisasi seharusnya diatur untuk merefleksikan nilai dan keyakinan, dimana manajer dalam keperawatan memiliki tujuan umum membuat produktif nilai, aspirasi, dan tradisi pekerja yang individual sebaik anggota komunitas atau masyarakat.i. Directing atau leading adalah fungsi utama ketiga manajemen keperawatan, memberdayakan karyawan, meningkatkan kualitas dan memimpin hasil yang baik.j. Motivasi adalah elemen dasar fungsi directing dalam manajemen keperawatan, kepuasan penampilan dinilai dari kepuasan kerja, kualitas kerja, dan komitmen organisasi, kondisi yang memungkinkan perawat manajer menstimulasi motiasi perawat pelaksana. k. Komunikasi dan manajemen efektifmerupakan elemen penting manajemen keperawatan, yang dinilai dari lebih sedikitnya kesalah pahaman, memberikan pelaksana visi umum, pemahaman umum dan kesatuan arah serta usaha. l. Pertumbuhan staf merupakan elemen penting fungsi directing untuk menjaga kompetensi praktik perawat.m. Controlling atau evaluating adalah fungsi utama keempat dalam manajemen keperawatan termasuk proses evaluasi pemberian petunjuk dan sebaik apa rencana yang diambil terlaksana, membangun prinsip dan standar, membandingkan penampilan dengan standar, pola evaluasi dan mengoreksi kekurangan.

4. Proses manajemen KeperawatanProses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri atas: pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil.

a. Pengkajian dan pengumpulan dataPada tahap ini, seorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien , melainkan juga mengenai institusi (RS atau puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluhan.Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain. Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi risiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau ketrampilankesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Di dalam proses manajemen keperawatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.

b. Perencanaan Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan di sini dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staf, serta menegakkan kebijaksanaan, dan prosedur operasionaluntuk mencapai visi dan misi institusi yang telah ditetapkan.c. PelaksanaanTahap implementasi dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Fungsi kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam komponen fungsi yang terdiri atas kepemimpinan, komunikasi dan motivasi.d. EvaluasiTahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi disini adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasiyang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.5. Model Dalam Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Jenis model asuhan keperawatan menurut Marquis & Huston (2009)ModelDeskripsiPenanggung Jawab

Fungsional Berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan Perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang ada Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama [ada saat perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1- 2 jenis intervensi (misalnya merawat luka) keperawatan kepeda semua pasien di bangsalPerawat yang bertugas pada tindakan tertentu

Kasus Berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu Rasio pasien perawat= 1:1Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saait ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti: isolasi, intesive careManager keperawatan

Tim Berdasarkan kelompok pada filosofi keperawatan 6- 7 perawat profesional dan perawat associate bekerja sebagai suatu tim, disupervisi oleh ketua tim.Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2- 3 tim/ grup yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantuKetua tim

Primer Berdasarkan pada tindakan yang komprehensif dari filosofi keperawatan Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasien untuk mengkoordinir asuhan keperawatan Rasio perawat dan pasien1:4 / 1:5 dan penugasan metode kasus. Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai KRS. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.Perawat primer

B. Kepemimpinan1. PengertianKepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Swanbrug, 2000).2. TujuanTujuan kepemimpinan dalam keperawatan bervarias, bergantung pada aplikasi dan upaya seperti:a. Memperbaikan status kesehatan individu atau keluargab. Meningkatkan keefektifan dan tingkat kepuasan di antara tenaga professionalc. Memperbaiki sikap mayarakat dan dewan legislative terhadap profesi keperawatan serta harapan mereka terhadap profesi tersebut.Kepemimpinan dapat bersifat formal maupun informal. Pemimpin formal yaitu pemimpin yang ditunjuk, dipilih oleh sebuah organisasi dan mendapatkan otoritas resmi untuk mengambil, keputusan dan melakukan tindakan. Pemimpin informal merupakan pemimpin yang tidak ditunjuk secara resmi untuk mengarahkan. Perawat sebagai pemimpin (Kozier, 2010)a. Dapat ditunjuk secara resmi untuk menduduki sebuah posisi tertentu ataupun tidakb. Memiliki kekuatan dan otoritas untuk mengambil keputusan hanya selama pengikutnya bersedia dipimpin olehnya.c. Mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan, baik secara formal ataupun informald. Tertarik untuk mengambil risiko dan mencari ide-ide barue. Berhubungan dengan orang lain secara interpersonal dengan sikap intuitif dan empatif. Merasa mendapat pengakuan dengan pencapaian personal3. Sikap Seorang PemimpinBehavior atau prilaku yang harus dimiliki oleh seorang leader adalah sebagai berikut :a. Menentukan PrioritasAdalah suatu kemmapuan untuk memprioritaskan sesuatu, mulai dari perencanaan, pemecahan masalah, strategi. Sebagai seorang leader perlu memngingat 3 E dalam emnentukan prioritas, yaitu : Evaluate (evaluasi), Eliminate (menghilangkan), dan Estimate (perkiraan).b. Berfikir Kritis Inti dari berfikir kritis adalah kesediaan untuk bertanya dan terbuka terhadap ide-ide baru, dan cara baru untuk melakukan sesuatuc. Memecahkan MasalahPerawat yang efektif membantu orang lain untuk memecahkan masalah untuk menemukan solusi yang tepatd. Menghormati individu/ orang laine. Terampil KomunikasiYang termasuk kedalam terampil komunikasi adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mendengarkan orang lain, terbuka terhadap pertukaran informasi, dan mampu memberikan umpan balik terhadap informasi yang diterima.f. Mengkomunikasikan visi masa depan Pemimpin yang efektif mampu menunjukan visi di masa depan, oleh karena dengan adanya visi dapat menciptakan inspirasi ketika followers menghadapi kesulitang. Mengembangkan diri sendiri dan orang lain Pembelajaran tidak hanya berakhir pada saat berakhirnya masa sekolah, akan tetapi dapat didapat darimana saja baik formal maupun informal, sebagai seorang leader harus mampu mengembangkan diri sendiri dan orang lain baik secara pengetahuan, kompetensi guna pengembangan organisasi pula.4. Peran Dan Fungsi Kepala Ruang Sebagai PemimpinMenutur Depkes RI 1994, Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawat profersional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat.

1) Peran Kepala RuangTanggung jawab kepala ruangan menurutGillies (1998) adalah peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang berkualitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan.Tanggung jawab kepala ruangan dapat diidentifikasi sesuai dengan perannya meliputi:a.Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi, orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan.b.Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan dalam pelayanan keperawatan.c.Manajemen kuliatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan.d. Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan keperawatan.2) Fungsi Kepala RuangAdapun fungsi kepala ruangan menurutMarquis dan Houston (2000)sebagai berikut :a. Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.b. Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, dan menetapkan metode

Daftar Pustaka

Gillies, D.A. (1998). Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia : WB Saunders.Kozier, Barbara dkk . 2010. Fundamental of Nursing, Concepts, Process, and Practice. 7th edition. New jersey:person education Marquis, B.L.,& Huston, C.J.(2003). Leadership roles and management functions in nursing: theory and application. 3 th. ed. Philladelphia : Lippincott Williams & Wilkins.Swanburg, R.C. ( 2000 ). pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan : untuk perawat klinis. Jakarta : EGCSwansburg, R.C. & Swansburg, R.J. (2002). Introduction to Management and Leadership for Nurse Managers. 3rd Edition. Canada: Jones & Bartlett Publishers.