macam-macam sediaan steril

7
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sediaan Steril Sediaan steril adalah sedian yang selain memenuhi persyaratan fisika-kimia juga persyaratan steril. Steril berarti bebas mikroba. Sterilisasi adalah proses untuk mendapatkan kondisi steril. B. Macam-Macam Sediaan Steril 1. Injeksi Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah 100 ml atau kurang. Penggolongan injeksi : 1. Intramuskular : Di bagian otot relaksasi 2. Intravena : Pada vena yg tampak jelas 3. Subkutan : jaringan longgar di bawah kulit (dermis) dan bagian tubuh yang sedikit lemaknya. 4. Intraperitonial/ intra-abdominal : rongga peritonial atau langsung ke dalam organ-organ abdominal seperti hati, ginjal, atau kandung kemih

Upload: hurufmati

Post on 22-Sep-2015

3.447 views

Category:

Documents


311 download

DESCRIPTION

sediaan steril

TRANSCRIPT

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Sediaan SterilSediaan steril adalah sedian yang selain memenuhi persyaratan fisika-kimia juga persyaratan steril. Steril berarti bebas mikroba. Sterilisasi adalah proses untuk mendapatkan kondisi steril.

B. Macam-Macam Sediaan Steril1. InjeksiInjeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah 100 ml atau kurang. Penggolongan injeksi : 1. Intramuskular : Di bagian otot relaksasi2. Intravena : Pada vena yg tampak jelas 3. Subkutan : jaringan longgar di bawah kulit (dermis) dan bagian tubuh yang sedikit lemaknya.4. Intraperitonial/ intra-abdominal : rongga peritonial atau langsung ke dalam organ-organ abdominal seperti hati, ginjal, atau kandung kemih 5. Hipodermoklisis : Sama dgn SC, yaitu disuntikkan ke dalam jaringan yang longgar di bawah kulit (dermis) dan pada bagian tubuh yang sedikit lemaknya.6. Intrakardiak : bilik jantung 7. Intrasisternal : rongga sisternal sekeliling dasar otak8. Intrakutan/ intradermal : Injeksi dilakukan ke dalam kulit. Biasanya diberikan di permukaan anterior lengan depan.9. Intratekal : kantung lumbar (rongga sum-sum tulang belakang) yang terletak di ujung kaudal dari spinalis cordata10. Intrauterin :Injeksi yang dilakukan ke dalam uterus pada keadaan hamil11. Intraventrikular : Injeksi yang dilakukan ke dalam rongga-rongga sisi otak.12. Intra-arterial : Langsung ke dalam arteri 13. Intra-artikular : Ke dalam cairan sinovial pada persendian 14. Intralesional : Langsung ke dalam atau di sekitar luka 15. Intra-okular : Ke dalam mata a. Subkonjungtiva : Di bawah kapsul Tenon, di dekat mata b. Intrakameral/ intravitreal : Ke dalam vitreous humour c. Retrobulbar : Di sekitar bagian posterior dari bola mata d. Anterior chamber : Langsung pd arterior chamber 16. Intrapleural : Ke dalam rongga selaput dada

Keuntungan dan Kerugian Sediaan InjeksiKeuntungana. Dapat dicapai efek fisiolgis segera, untuk kondisi penyakit tertentu (Jantung berhenti)b. untuk sediaan yang tidak efektif diberikan secara oral (tidak tahan asam lambung)c. Baik untuk penderita yang tidak memungkinkan mengkonsumsi oral (Sakit jiwa atau tidak sadar)d. Pemberian parenteral memberikan kemungkinan bagi dokter untuk mengontrol obat, karena pasien harus kembali melakukan pengobatane. Sediaan parenteral dapat menimbulkan efek lokal seperti pada kedokteran gigi/anastesiologi f. Pengobatan parenteral merupakan salah satu cara untuk mengoreksi ganggun serius cairan dan keseimbangan elektrolit Kerugiana. harus dilakukan oleh personel yang terlatih dan waktu pemberian lebih lamab. Pemberian obat secara parenteral sangat berkaitan dengan ketentuan prosedur aseptik dengan rasa nyeri pada lokasi penyuntikan yang tidak selalu dapat dihindaric. Bila obat telah diberikan secara parenteral, sukar sekali untuk menghilangkan/merubah efek fisiologisnya karena obat telah berada dalam sirkulasi sistemik d. Harganya relatif lebih mahale. Masalah lain dapat timbul pada pemberian obat secara parenteral seperti septisema, infeksi jamur, inkompatibilias karena pencampuran sediaan parenteral dan interaksi obatf. Persyaratan sediaan parenteral tentang sterilitas, bebas dari partikel partikulat, bebas dari pirogen, dan stabilitas sediaan parenteral harus disadari oleh semua personel yang terlibat2. InfusInfus adalah cairan yang di berikan melalui intravena : nutrisi (dekstrosa), menjaga keseimbangan elektrolit (larutan ringer), untuk cairan pengganti (kombinasi dekstrosa dan NaCl), dan untuk tujuan khusus (hiperalimentasi parenteral)Terapi intravena digunakan untuk mengobati berbagai kondisi pasien. Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relatif banyak. Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.Pemberian cairan intravena (infus) yaitu memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (potter,2005). Tindakan infus diberikan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusidarah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu. Keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah :1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)3. Fraktur tulang, khususnya di pelvis (panggul) dan paha4. Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi5. Diare dan demam6. Luka bakar luas Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung3. SolidMisalnya sediaan parenteral rekonstitusi. Pencampuran intravena (intravenous admixtures) merupakan suatu proses pencampuran obat steril dengan larutan intravena steril untuk menghasilkan suatu sediaan steril yang bertujuan untuk penggunaan intravena. Ruang lingkup dari intravenous admixtures adalah pelarutan atau rekonstitusi serbuk steril, penyiapan suntikan intravena sederhana, dan penyiapan suntikan intravena kompleks (Kastango, 2004). Sesuai Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, apoteker bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pencampuran sediaan steril di rumah sakit sesuai dengan Praktek Penyiapan Obat yang Baik (Good Preparation Practices, GPP) sehingga terjamin sterilitas, kelarutan dan kestabilannya. Bila terjadi ketidaktepatan dalam pencampuran intravena, baik dari segi prosedur aseptis, teknik pencampuran, pelarutan, dan penyimpanannya dapat menyebabkan pengendapan obat yang beresiko menimbulkan penyumbatan pada alat injeksi dan membahayakan pasien. Tempat dan lama penyimpanan juga berpengaruh pada stabilitas obat. Obat yang sudah direkonstitusi memiliki batas waktu kestabilannya sehingga perlu diperhatikan lama penyimpanannya.4. SuspensiObat tersuspensi dalam pembawa yang sesuai untuk parenteral5. Obat Mata (larutan, suspensi, salep)Sediaan obat mata adalah sediaan steril berupa salep, larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan jalan meneteskan, mengoleskan pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata.Khusus untuk salep mata, zat aktif baik dalam bentuk terlarut atau serbuk tersuspensi halus di masukkan kedalam basis salep yang non iritan. Salep di sterilkan dengan cara panas atau radiasi dan sebagian di buat secara asptik. Sediaan ini harus di kemas dalam wadah tertutup dan bebas partikel logam. 6. Larutan untuk IrigasiLarutan yang di gunakan untuk mandi atau mencuci luka terbuka. Larutan di gunakan secara topikal.