makalah anfar alat bahan dan caker(2)

9
TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS FARMASI METODE ANALISIS FORMALIN DALAM TAHU Oleh: Rizky Akbar R. (G1F012082) Putri Sukma Andriana (G1F012084) Sari’ah Aini Rahmawati (G1F012086) Putri Margareta (G1F012088) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI

Upload: nindya-nur-bagaskarina

Post on 01-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Anfar

TRANSCRIPT

TUGAS TERSTRUKTUR

ANALISIS FARMASI

METODE ANALISIS FORMALIN DALAM TAHU

Oleh:Rizky Akbar R.

(G1F012082)

Putri Sukma Andriana

(G1F012084)

Sariah Aini Rahmawati

(G1F012086)

Putri Margareta

(G1F012088)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

PURWOKERTO

2014

METODE ANALISIS FORMALIN DALAM TAHU

I. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

-Neraca Analitik

-Spektro UV-Vis

-Sentrifuse

-Kuvet

-Pipet Volume 1,2,3,5 ml

-Labu Ukur 10 ml 7 buah

-Labu ukur 25 ml 3 buah-Tabung reaksi 1 set-Blender 1 set-Beker glass 100 ml 5 buah-Sendok 1 buah

-Batang pengaduk 1 buah

-Kain lap

-Gelas ukur 10 ml 1 buahB. BAHAN

-Aquades qs-Asam asetat glasial 0,75 ml-Formalin 37% 1 ml-Amonium asetat 37,5 gram-Asetil aseton 0,5 ml-Sampel tahu berbeda 3 buah II. CARA KERJA1. Penyiapan Sampel

Sebanyak 3 sampel tahu yang berbeda, dilakukan penimbangan

Masing-masing tahu tersebut di blender hingga hancur

Tambahkan aquades sebanyak 50 cc pada setiap tahu tersebut

Kemudian tahu tersebut disaring dan ditampung dalam beker glass Lakukan dekantasi, hingga terdapat endapan Cairan jernih hasil pengedapan dipakai untuk preparasi sampel.2. Pembuatan Pereaksi Nash Sebanyak 0,5 ml asetil aseton, 0,75 ml asam asetat, dan 37,5 gram amonium asetat diambil dan ditampung dalam beker glass yang tertutup Kemudian dilarutkan dengan 250 ml aquades.3. Pembuatan Larutan Standar Formalin Larutan standar dibuat konsentrasi range 1-6 ppm dari larutan induk formalin 37% diperoleh data sebesar 1,48 ppm; 1,85 ppm; 2,96 ppm; 3,7 ppm; 4,44 ppm; 5,55 ppm Larutan stok formalin 37% dibuat larutan dengan konentrasi 37.000 ppm dengan dipipet 1 ml larutan stok formalin 37 % kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml dan di tambahkan aquades hingga tanda batas

Larutan stok konentrasi 37.000 ppm dibuat larutan dengan konsentrasi 3.700 ppm dengan dipipet 1 ml larutan stok 37.000 ppm formalin kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml dan di tambahkan aquades hingga tanda batas

Larutan stok konentrasi 3.700 ppm dibuat larutan dengan konsentrasi 370 ppm dengan dipipet 1 ml larutan stok 3.700 ppm formalin kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml dan di tambahkan aquades hingga tanda batas

Larutan stok konentrasi 370 ppm dibuat larutan dengan konsentrasi 37 ppm dengan dipipet 1 ml larutan stok 370 ppm formalin kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml dan di tambahkan aquades hingga tanda batas

Dari larutan konsentrasi 37 ppm dibuat larutan dengan konsentrasi:

a. Sebesar 3,7 ppm dibuat dengan cara mengambil 1 ml larutan konsentrasi 37 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 10 ml, tambahkan dengan aquades hingga

garis batasb. Sebanyak 18,5 ppm dibuat dengan cara mengambil 5 ml tambahkan larutan konsentrasi 37 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 10 ml, add dengan aquades hingga garis batas

c. Sebanyak 1,48 ppm dibuat dengan cara mengambil 1 ml larutan konsentrasi 37 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 25 ml, tambahkan dengan aquades hingga garis batas

d. Sebanyak 2,96 ppm dibuat dengan cara mengambil 2 ml larutan konsentrasi 37 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 25 ml, tambahkan dengan aquades hingga garis batas

e. Sebanyak 4,44 ppm dibuat dengan cara mengambil 3 ml larutan konsentrasi 37 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 25 ml, tambahkan dengan aquades hingga garis batas

f. Sebanyak 1,85 ppm dibuat dengan cara mengambil 1 ml larutan konsentrasi 18,5 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 10 ml, tambahkan dengan aquades hingga garis batas

g. Sebanyak 5,55 ppm dibuat dengan cara mengambil 3 ml larutan konsentrasi 18,5 ppm, kemudian dimasukkan dalam labu ukur 10 ml, tambahkan dengan aquades hingga garis batas

4. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum (( max ) Sebanyak 5 ml larutan stok konsentrasi 2,96 ppm ditambah 5 ml pereaksi Nash

Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 380-780 nm (( teoritis formalin 412 nm)5. Pembuatan Kurva Kalibrasi Dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi regresi linier antara absorbansi larutan dengan konsetrasi formalin standar

Sebanyak 5 ml larutan stok formalin ditambah 5 ml pereaksi Nash

Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum dengan blangko aquades.6. Pembuatan Larutan Blangko Sebanyak 5 ml aquades diambil dan ditampung dalam tabung reaksi

Tambahkan pereaksi Nash sebanyak 5 ml

Larutan tersebut dimasukkan ke dalam kuvet untuk diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis dan catat hasil absorbansinya.7. Pengukuran Kadar Formalin Sebanyak 5 ml sampel diambil dan dimasukkan kedalam tabung reaksi

Kemudian ditambah pereaksi Nash sebnayak 5 ml

Selanjutnya larutan dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur absorbansi menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada ( max maksimum menggunakan blangko aquades.

III. PERHITUNGAN Larutan stok formalin 37% = 370.000 ppm

Dilakukan pengenceran dari larutan formalin 370.000 ppm menjadi 37.000 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

370.000 x 1 = M2 x 10

M2= 37.000 ppm

Dari pengenceran 37 ppm diperoleh larutan range 1-6 ppm, berikut data perhitungannya:1. M1 x V1 = M2 x V2

37 x 1 = M2 x 10

M2

= 3,7 ppm

2. M1 x V1 = M2 x V2

37 x 1 = M2 x 25

M2

= 1,48 ppm

3. M1 x V1 = M2 x V2

37 x 2 = M2 x 25

M2

= 2,96 ppm

4. M1 x V1 = M2 x V2

37 x 3 = M2 x 25

M2

= 4,44 ppm

5. M1 x V1 = M2 x V2

37 x 5= M2 x 10

M2

= 18,5 ppm

Dari pengenceran 18,5 ppm diperoleh data perhitungan sebesar:

6. M1 x V1 = M2 x V2

18,5 x 1 = M2 x 10

M2

= 1,85 ppm7. M1 x V1 = M2 x V2

18,5 x 3 = M2 x 10

M2

= 5,55 ppm Sehingga diperoleh 6 data sebesar 1,48 ppm; 1,85 ppm; 2,96 ppm; 3,7 ppm; 4,44 ppm; 5,55 ppm dari range 1-6 ppm sebagai larutan standar formalinRumus

QUOTE

DAFTAR PUSTAKAHarmita, 2006, Analisis Fisikokimia, UI Press:Jakarta

M1 x V1 = M2 x V2

37.000 x 1 = M2 x 10

M2 = 3.700 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

3.700 x 1 = M2 x 10

M2 = 370 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

370 x 1 = M2 x 10

M2 = 37 ppm