makalah ekonomi

24
1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Ekonomi semester II, di tahun ajaran 2013, dengan judul Lembaga Keuangan Bukan Bank. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat membantu semua kalangan untuk lebih mengetahui lagi mengenai Lembaga Keuangan Bukan Bank. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. TIM PENYUSUN KELOMPOK 4

Upload: deschie-tri-aksara

Post on 22-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Lembaga Keuangan Bukan Bank

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ekonomi

1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Ekonomi semester II, di tahun ajaran 2013, dengan judul Lembaga Keuangan Bukan Bank.

Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat membantu semua kalangan untuk lebih mengetahui lagi mengenai Lembaga Keuangan Bukan Bank.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

TIM PENYUSUN

KELOMPOK 4

Page 2: Makalah Ekonomi

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... 1

BAB I

A. Latar Belakang ...................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3

BAB II

A. Pengertian LKBB ...................................................................... 5

B. Klasifikasi LKBB ...................................................................... 5

C. Pengertian Asuransi...................................................................... 8

D. Klasifikasi Asuransi...................................................................... 9

E. Prinsip Asuransi ...................................................................... 9

F. Sistem Kerja ...................................................................... 13

G. Kelebihan ...................................................................... 14

H. Kekurangan ...................................................................... 14

BAB III

A. Penutup ...................................................................... 16

Page 3: Makalah Ekonomi

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan non bank adalah Semua badan yang melakukan kegiatan di bidang

keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan

jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna

membiayai investasi perusahaan. Atau dapat juga diartikan sebagai badan usaha yang

melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung,

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk

kegiatan produktif.

Adapun dasar hukum pendirian Lembaga keuangan non bank adalah Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 792 / MK / IV / 12 / 70 tanggal 7 Desember 1970 kemudian diubah dan

ditambah dengan keputusan Menteri Keuangan.

Lembaga keuangan non bank ini memeliki beberapa tujuan yang diantaranya adalah :

1. Untuk mendorong perkembangan pasar modal

2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah

Selain tujuan lembaga keuangan non bank ini juga memiliki peranan dalam

perekonomian yang diantaranya:

1. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa

2. Memperlancar distribusi barang

3. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan

Mengenai jenis-jenis lembaga non bank ini, seyogyanya menjadi pokok pembahasan

masalah yang akan dibahas dalam bab berikutnya.

Page 4: Makalah Ekonomi

4

B. Perumusan Masalah

Untuk membatasi kajian dalam makalah ini, maka perlu sekiranya dirumuskan masalah

yang menjadi pokok bahasan. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apa yang di maksud dengan Lembaga keuangan non bank itu?

2. Apa saja jenis-jenis lembaga keuangan non bank?

3. Bagaimanakah klasifikasi, prinsip, system kerja, kelebihan dan kekurangan Asuransi?

Page 5: Makalah Ekonomi

5

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)

Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di

bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif. Bentuk

dana yang dihimpun tidak boleh dalam tabungan. Maka dari itu, untuk mengatasi pendanaan

tersebut, LKBB menghimpun dana dengan cara menerbitkan surat berharga dan

menyalurkannya untuk membiayai kegiatan investasi atau konsumsi individu perusahaan.

Pembinaan dan pengawasan LKBB dilakukan oleh Departemen Keuangan.

KLASIFIKASI LKBB

Ada beberapa jenis dalam LKBB, adalah sebagai berikut :

1) Pegadaian (Pawn Shop)

Pegadaian adalah salah satu LKBB yang memberikan pinjaman kepada nasabah

dengan meminta jaminan. Pegadaian melayani orang-orang yang membutuhkan

pinjaman uang dalam jumlah kecil. Jaminan barang yang dipakai adalah jaminan barang

bergerak, dan jangka waktu pelunasan paling lama satu tahun. Apabila sampai waktu

pelunasan si peminjam tidak dapat melunasi utangnya, barang yang akan dipinjam akan

dilelang. Uang hasil pelelangan digunakan untuk menutup utang beserta bunganya.

Contoh salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa gadai adalah

Perum Pegadaian.

2) Perusahaan Pembiayaan/Leasing (Leasing)

Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan

dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara

langsung dari masyarakat. Leasing disebut juga sewa guna. Perusahaan leasing disebut

juga sebagai leasur, sedangkan pihak pembeli disebut lease.

Page 6: Makalah Ekonomi

6

Perusahaan pembiayaan dalam melakukan kegiatannya, terdiri dari bidang-bidang :

a. Sewa guna usaha, yaitu usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang

modal untuk digunakan oleh penyewa pengguna usaha selama jangka waktu

tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

b. Modal ventura, yaitu usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke

dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu

tertentu.

c. Perdagangan surat berharga, yaitu usaha pembiayaan dalam berntuk

perdagangan surat berharga

d. Anjak piutang, yaitu suatu pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau

perngalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu

perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

e. Usaha kartu kredit, yaitu usaha pembiayaan untuk membeli barang dan jasa

dengan menggunakan kartu kredit.

f. Pembiayaan konsumen, yaitu usaha pembiayaan pengadaan barang untuk

kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran atau berkala.

Contoh Perusahaan Pembayaran di Indonesia di antaranya : F.I.F, B.A.F,

S.A.F, INDOMOBIL FINANCE, ADIRA FINANCE, B.C.A FINANCE, dan B.I.I

FINANCE.

3) Dana Pensiun (Pensiun Fund)

Dana pensiun adalah suatu lembaga yang mengelola dan pensiun yang dananya

diperoleh dari yayasan atau perusahaan, yang sebagai jaminan hari tua bagi anggota

yayasan atau perusahaan tersebut.

Dana pensiun dapat berperan aktif dalam pembiayaan pembangunan, sekaligus

membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, dan

memperbesar produksi nasional. Contoh : PT. Taspen yang mengelola dana pensiun para

pegawai negeri.

4) Pasar Modal (Stock Exchange)

Pasar modal adalah tempat bertemunya emitmen (pihak pencari modal) dan investor

(pihak yang memiliki dana) untuk mengadakan transaksi guna memperoleh modal.

Page 7: Makalah Ekonomi

7

Para pelaku yang terlibat di pasar modal, antara lain emitmen, perusahaan efek,

perusahaan publik, dan rekan dana. Sedangkan lembaga yang menunjang

terselenggaranya perdaganga di pasar modal, antara lain Biro Administrasi Efek, bank

kostudian, wali amanat, penasihat investasi, dan peningkatan efek.

Keuntungan pasar modal :

1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.

2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.

3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.

Kelemahan pasar modal :

1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang

akan terlibat  di dalamnya.

2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.

3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

Manfaat bagi Investor :

Memperoleh deviden bagi pemegang saham

Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham

Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi

Mempunyai hak suara dalam RUPS

Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi

Manfaat bagi Emiten :

Mendapatkan dana yang lebih besar

Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana

Memperkecil ketergantungan terhadap bank

Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan

Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan

Manfaat bagi Pemerintah :

Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan

Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi

Page 8: Makalah Ekonomi

8

Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja

5) Asuransi (Insurance)

PENGERTIAN ASURANSI

Asuransi (Insurance) adalah LKBB yang bergerak untuk menjual jasa/produk protek

finansial untuk menghadapi berbagai kejadian yang kurang menguntungkan atau resiko di

luar dugaan di kemudian hari, seperti kecelakaan, kebakaran, kematian, dan lain sebagainya.

Asuransi berjangka di sektor swasta. Uang yang dipegang sangat besar dan kewajiban jatuh

tempo biasanya dalam tempo yang lama. Perjanjian pihak penanggung (asuransi) dengan

tertanggung (pihak yang dijamin) harus dibuat dokumen yang disebut surat perjanjian

asuransi, yang disebut polis. Contoh asuransi : PT Asuransi Jasa Raharja, PT. Asuransi

Bumi Putra, PT. Asuransi Jiwa Sraya, Asuransi Kesehatan.

Tujuan asuransi pada dasarnya untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerugian

karena sesuatu hal terhadap barang-barang yang dipertanggung dari suatu peristiwa yang

tidak jelas di kemudian hari.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah

perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu

pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko

disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah

sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya

yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung

disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di

masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.

Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta. Mengetahui bahwa

kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka

Page 9: Makalah Ekonomi

9

mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan

tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana.

Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan

rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.

Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang

asuransi atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246:[2]

"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk

memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang

tak tertentu.”

KLASIFIKASI ASURANSI

Ditinjau dari usahanya, perasuransian di Indonesia terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

1. Asuransi jiwa (life insurance) adalah usaha yang memberikan jasa penanggulangan

resiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang

dipertanggunngkan.

2. Asuransi kerugian (non-life insurance) adalah usaha yang memberikan jasa

penanggulangan resiko atau kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum

kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

3. Asuransi sosial (social insurance) adalah asuransi yang menanggung kepada perserta

yang pensiun. Contoh : PT. Taspen, PT. Jamsostek, dan Jasindo.

4. Reasuransi (Reinsurance) adalah pengalian sebagai resiko kepada penanggung lain oleh

penanggung yang pertama, karena beban asuransi yang ditanggungnya dirasa sangat

berat. Contoh : PT. Asuransi Umum

PRINSIP DASAR ASURANSI

Dalam dunia asuransi ada 5 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi,yaitu : Industri

asuransi, baik asuransi kerugian maupun asuransi jiwa,memiliki prinsip-prinsip yang

menjadi pedoman bagi seluruh penyelenggaraan kegiatan perasuransian dimanapun berada

Page 10: Makalah Ekonomi

10

1. Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)

Anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda

menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian

atau kerusakan atas obyek tersebut. Kepentingan keuangan ini memungkinkan Anda

mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda. Apabila terjadi musibah atas

obyek yang diasuransikan danterbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan

keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi.Utmost

Good Faith (Kejujuran Sempurna) yang dimaksudkan adalah bahwa Anda berkewajiban

memberitahukan sejelas-jelasnya danteliti mengenai segala fakta-fakta penting yang

berkaitan dengan   obyek yang diasuransikan. Prinsip ini pun menjelaskan risiko-risiko

yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan

secara jelas serta teliti. Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting

tersebut berlaku:

a)Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi

selesai dibuat, yaitu pada saat kami menyetujui kontrak tersebut. 

b)Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.

c)Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada

kaitannyadengan perubahan-perubahan itu.

2. Indemnity (Indemnitas)

Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga menimbulkan kerugian

maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan posisi keuangan Anda

setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan

demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar daripada kerugian yang

Anda derita.

Contoh:

Harga pasar kendaraan sebesar 100 juta rupiah, diasuransikan sebesar 100 juta

rupiah.Bila terjadi musibah sehingga kendaraan tersebut:

a. Hilang, dan harga pasar kendaraan saat itu :

• 100 juta rupiah, maka anda menerima ganti rugi sebesar 100 juta rupiah,  

Page 11: Makalah Ekonomi

11

• 125 juta rupiah, maka Anda menerima ganti rugi sebesar nilai yang diasuransikan,

yaitu 100 juta rupiah,

• 75 juta rupiah, maka Anda menerima ganti rugi sebesar harga pasar, yaitu 75 juta

rupiah.

b. Rusak akibat kecelakaan, maka biaya perbaikan, penggantian suku cadang, ongkos

kerja bengkel seluruhnya akan menjadi tanggung jawab kami sehingga maksimum

sebesar 100 juta rupiah.

Beberapa cara pembayaran ganti rugi yang berlaku:

• Pembayaran dengan uang tunai, atau

• Perbaikan, atau

• Penggantian, atau

• Pemulihan kembali.

3. Subrogation (Subrogasi)

Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-UndangHukum Dagang, yang

berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada

tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam

segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada

tertanggung". Dengan kata lain, apabila Anda mengalami kerugian akibat kelalaian atau

kesalahan pihak ketiga maka kami, setelah memberikan ganti rugi kepada Anda, akan

menggantikan kedudukan Anda dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga

tersebut.

4. Contribution (Kontribusi)

 

Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yanga sama pada beberapa perusahaan

asuransi. Namun bila terjadi kerugian atasobyek yang diasuransikan maka secara

otomatis berlaku prinsipkontribusi. Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila kami telah

membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak Anda, maka kami berhak menuntut

perusahaan-perusahaan lain yang terlibat suatu pertanggungan (secara bersama-sama

menutup asuransi harta benda milik Anda) untuk membayar bagian kerugian masing-

masing yang besarnya sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya.

Contoh:

Page 12: Makalah Ekonomi

12

Anda mengasuransikan satu unit bangunan rumah tinggal seharga 100 juta rupiah

kepada tiga perusahaan asuransi:

PT Asuransi A = Rp 100.000.000,00

PT Asuransi B = Rp 50.000.000,00

PT Asuransi C = RP 50.000.000,00Total = Rp 200.000.000,00

Bila bangunan tersebut terbakar habis (mengalami kerugian total) maka maksimum ganti

rugi yang Anda peroleh dari :

PT Asuransi A = (100.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp. 50.000.000,00

PT Asuransi B = (50.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp. 25.000.000,00

PT Asuransi C = (50.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.25.000.000,00

Total = Rp 100.000.000,00

Berarti jumlah ganti rugi yang Anda terima dari ke-3 perusahaan asuransi tersebut

bukanlah Rp. 200.000.000,00 melainkan Rp.100.000.000,00 sesuai dengan harga rumah

sebenarnya.

5. Proximate Cause (Kausa Proksimal)

Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka

pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang

menggerakkan suatu rangkaian peristiwatanpa terputus sehingga pada akhirnya

terjadilah musibah ataukecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk

mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah: "Unbroken Chainof Events"

yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus. Sebagai contoh, kasus

klaim kecelakaan diri berikut ini:

a)Seseorang mengendarai kendaraan diajalan tol dengankecepatan tinggi sehingga mobil

tidak terkendali dan terbalik. 

b)Korban luka parah dan dibawa kerumah sakit.

c)Tidak lama kemudian korban meninggal dunia.Dari peristiwa tersebut diketahui

bahwa kausa proksimalnyaadalah korban mengendarai kendaraan dengan kecepatan

tinggisehingga mobil tidak terkendali dan terbalik. Melalui kausa proksimal akan dapat

Page 13: Makalah Ekonomi

13

diketahui apakah penyebab terjadinya musibahatau kecelakaan tersebut dijamin dalam

kondisi polis asuransiataukah tidak.

SISTEM KERJA PERUSAHAAN ASURANSI

Selalu ada risiko dalam hidup seperti kebakaran, pencurian atau gempa bumi.

Banyak orang berharap untuk menghindari konsekuensi keuangan penggantian milik pribadi

yang hilang atau rusak. Asuransi merupakan cara untuk melindungi keuangan pribadi Anda

dari beban yang tidak semestinya. Asuransi adalah benar-benar suatu bentuk manajemen

risiko di mana risiko ditransfer ke perusahaan asuransi dengan imbalan pembayaran atau

premi. Keikutsertaan seseorang dalam program asuransi diikat dalam kontrak hukum yang

disebut polis asuransi. Dalam polis tersebut dijelaskan secara rinci semua hak, tanggung

jawab dan kewajiban pemegang polis atau tertanggung dan perusahaan asuransi.

Ketika polis asuransi dibeli seseorang,  uang premi dari polis tersebut digabungkan

ke dalam apa yang disebut pool asuransi. Dalam pool tersebut, sejumlah besar orang ikut

berpartisipasi. Anggota baru bergabung, anggota lama meninggal atau membatalkan

keikutsertaan. Setiap anggota dijanjikan oleh Perusahaan Asuransi akan dibayar sejumlah

uang bila kerugian yang dipertanggungkan terjadi, asalkan premi yang menjadi

kewajibannya telah dibayar.

Jika seseorang menderita kerugian yang tercakup dalam polis, dia

mengajukan klaim. Klaim adalah laporan lengkap kerugian yang dialami dan nilainya.

Jumlah uang yang dibayarkan kepada seseorang didasarkan pada kerugian yang terjadi dan

batas maksimum yang dapat diberikan menurut polis.

Perusahaan asuransi menjalankan bisnis pengambil alihan atau pengelolaan risiko.

Ketika Anda membeli asuransi jiwa, misalnya, perusahaan asuransi tentu berharap Anda

berumur panjang agar dapat membayar semua kewajiban premi Anda ke dalam pool.

Namun, perusahaan asuransi juga tahu bahwa ada kemungkinan Anda meninggal tidak lama

setelah membayar premi pertama. Dalam hal ini, perusahaan asuransi berisiko membayar

jauh lebih besar daripada yang Anda kontribusikan.

Untuk mengukur risiko ini, perusahaan asuransi menggunakan statistik yang dapat

memprediksi jumlah orang yang benar-benar akan meninggal dunia atau mengalami

kerugian dan mengajukan klaim dalam suatu periode. Perusahaan asuransi memang tidak

bisa tahu kapan orang tertentu dalam pool akan mengalami risiko, tetapi mereka dapat

memperkirakan jumlah orang yang akan meninggal atau mengalami kerugian di tahun

Page 14: Makalah Ekonomi

14

pertama, tahun berikutnya dan seterusnya. Karena sebagian besar orang yang ikut

berasuransi tidak mengajukan klaim, perusahaan asuransi dapat membayar klaim-klaim

yang bernominal jauh lebih besar dibandingkan uang premi yang diterima dari pemegang

polis.

Statistik ini juga membantu untuk menentukan jumlah premi. Perusahaan asuransi

mengumpulkan informasi tentang tertanggung untuk dapat mengelompokkan mereka sesuai

karakteristik risiko yang sama dan menghitung tingkat premi berdasarkan kelompok

risikonya. Mereka yang memiliki risiko yang sama membayar premi yang sama. Proses ini

dikenal sebagai klasifikasi risiko atau underwriting. Dengan mengenakan premi sesuai

risiko, perusahaan asuransi dapat bertindak adil kepada semua pemegang polis

KELEBIHAN JASA ASURANSI

Beberapa keuntungan yang kita peroleh dari jasa auransi:

1. Dapat memindahkan resiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi

yang relatif kecil bila dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi.

2. Praktis. Kita secara otomatis akan diwajibkan menyisihkan dana untuk membayar

premi, hal ini sangat menguntungkan terutama untuk mereka yang kurang disiplin.

3. Mampu memberikan dana dengan segera. Misalnya Anda sakit dan perlu biaya

berobat yang cukup besar, dan saat itu kita tidak memiliki uang tunai yang cukup.

Anda tidak perlu khawatir kalau memiliki asuransi kesehatan. Hal ini dikarenakan,

sebagian atau seluruh biaya pengobatan akan dibayar oleh perusahaan asuransi

Anda. Tentunya ini tergantung perjanjian yang tertera dalam polis asuransinya.

4. Dapat berfungsi sebagai tabungan. Manfaat ini biasanya ada pada asuransi jiwa

seumur hidup. Sederhananya, premi yang Anda bayarkan akan kita terima kembali

kalau-kalau kita membatalkan polis atau asuransi sudah jatuh tempo.

5. Bisa dikombinasikan dengan investasi. Saat ini ada produk gabungan antara asuransi

dan reksadana yang terkenal dengan nama unit link. Singkatnya, dengan pada produk

unit link, sebagian premi yang kita bayarkan akan dialokasikan untuk investasi, dan

sebagian lagi untuk asuransi. Mengenai perbandingan investasi-asuransi, biasanya

tergantung keputusan pemegang polis.

KEKURANGAN JASA ASURANSI

Selain beberapa keuntungan diatas, asuransi juga memiliki beberapa kelemahan-

kelemahan, antara lain:

Page 15: Makalah Ekonomi

15

1. Premi kita akan hangus bila tidak terjadi klaim sampai jangka waktu asuransi habis.

Ini yang seringkali membuat orang enggan berasuransi. Anda harus kembali pada

tujuan utama membeli asuransi memindahkan resiko. Nasabah asuransi

memindahkan resiko rugi pada perusahaan dan mendapat imbalan berupa rasa aman.

Rasa aman itulah yang dibayarkan dengan premi. Jadi, bila asuransi jatuh tempo,

uang yang kita bayarkan tidak akan kembali. Karena pada masa asuransi tersebut,

sebetulnya kita telah membeli perlindungan.

2. Lingkup penanggulangan resiko terbatas. Potensi kerugian yang ditanggung

perusahaan asuransi sangat terbatas pada resiko-resiko yang dapat diukur nilai

ekonomisnya. Selain itu, asuransi hanya akan membayar bila Anda mengalami

kerugian akibat kejadian yang tercantum pada polis. Bila kita membeli asuransi

kebakaran, tentunya kita tidak akan mendapat santunan bila rumah kita rusak karena

gempa bumi.

Page 16: Makalah Ekonomi

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dikemukakan dimuka sekiranya dapat ditarik suatu kesimpulan

yang diantaranya :

1. Lembaga keuangan non bank adalah Semua badan yang melakukan kegiatan di bidang

keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan

jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna

membiayai investasi perusahaan. Atau dapat juga diartikan sebagai badan usaha yang

melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung,

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk

kegiatan produktif.

2. Adapun jenis-jenis dari perusahaan/lembaga keuangan non bank adalah sebagai berikut:

a. Asuransi

b. Perusahaan dana pensiun

c. Koperasi simpan pinjam

d. Pasar modal

e. Modal ventura

f. Anjak Piutang

g. Pegadaian

3. Peranan dari perusahaan/lembaga keuangan non bank bagi perekomian adalah sebagai

berikut :

a. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa

b. Memperlancar distribusi barang

c. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan