makalah ketidak tertiban berlalulintas

4
PENDAHULUAN Menurut UU no. 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Lampu lalu lintas (traffict light) adalah lampu yang menggendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyebrangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainya. Lampu ini menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti srcara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas dipersimpangan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing – masing pergerakan kendaraan agar bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah , hati-hati yang ditandai dengan warna kuning , dan hijau yang berarti dapat berjalan. PERMASALAHAN Dalam teori, lampu lalu lintas didesain dengan sempurna untuk mengatur arus pada tempat tempat yang memiliki dua atau lebih arus lalu lintas yang berbeda, namun dalam penerapan seringkali banyak kekurangan yang terjadi, sehingga fungsi yang diinginkan dari lampu lalu lintas itu sendiri tidak tercapai. Pada studi kasus yang dilakukan pada persimpangan antara jalan H.R. Soebrantas dan jalan S. M. Amin (Simpang Tabek Gadang) dimana pada persimpangan ini mempertemukan tiga arus lalu lintas yang berbeda.

Upload: rezky-rendra

Post on 14-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ketidak Tertiban Berlalulintas

PENDAHULUAN

Menurut UU no. 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Lampu lalu lintas (traffict light) adalah lampu yang menggendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyebrangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainya. Lampu ini menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti srcara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas dipersimpangan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing – masing pergerakan kendaraan agar bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada.

Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.

PERMASALAHAN

Dalam teori, lampu lalu lintas didesain dengan sempurna untuk mengatur arus pada tempat tempat yang memiliki dua atau lebih arus lalu lintas yang berbeda, namun dalam penerapan seringkali banyak kekurangan yang terjadi, sehingga fungsi yang diinginkan dari lampu lalu lintas itu sendiri tidak tercapai.

Pada studi kasus yang dilakukan pada persimpangan antara jalan H.R. Soebrantas dan jalan S. M. Amin (Simpang Tabek Gadang) dimana pada persimpangan ini mempertemukan tiga arus lalu lintas yang berbeda.

Gambar 1. Sketsa Persimpangan Tabek Gadang ( persimpangan antara Jl. H.R. Soebrantas dan Jalan SM. Amin)

Pada persimpangan ini peran dari lampu lalu lintas (traffict light) menjadi tidak optimal karena banyaknya pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sehingga waktu tunggu pada persimpangan tersebut menjadi lebih lama dikarenakan anrian akibat beradunya arus dari ketiga arah tersebut.

Dari Pasar Pagi

Dari UR

Dari terminal akap

Jl. H.S. Soebrantas Jl. SM. Amin

Page 2: Makalah Ketidak Tertiban Berlalulintas

Gambar 2. Sketsa arus pada persimpangan.

Besarnya volume kendaraan yang melewati persimpangan ini menambah permasalahan, hal ini karena pada daerah tersebut terdapat dua buah perguruan tinggi yaitu Universitas Riau (UR) dan Universitas Islam Negri (UIN) sehingga pada jam – jam sibuk volume kendaraan melebihi kapasitas jalan.

Seringkali terjadi kemacetan pada persimpangan Tabek Gadang karena kurangnya kesadaran pengendara terhadap ketertiban lalu lintas yaitu berupa pelanggaran lampu lalu lintas. Ketika lampu lalu lintas berwarna merah banyak pengendara yang memaksa untuk tetap melaju dan banyak yang berhenti tidak pada garis batas berhenti pada lampu lalu lintas tersebut.

Gambar 3. Pengendara yang berhenti melewati garis batas.

Page 3: Makalah Ketidak Tertiban Berlalulintas

Pengendara tidak mau mengalah satu sama lain, hal ini seringkali menyebabkan arus dari ketiga arah bentrok dan menyebabkan kemacetan

Gambar 4. Kemacetan yang terjadi akibat arus dariketiga arah yang bentrok

PENYELESAIAN

Untuk menyelesaikan permasalahan kurang tertibnya pengendara pada persimpangan, khususnya persimpangan Tabek Gadang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Jangka Pendek

Pengendalian ketertiban pada persimpangan dalam jangka waktu pendek dapat dengan mensiagakan aparat pada persimpangan tersebut, dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap pengendara yang melakukan pelangggaran. Hal ini terbukti efektif, karena dari beberapa kesempatan terlihat sewaktu petugas bersiaga pada lokasi terlihat arus lalu lintas menjadi lebih teratur.

2. Jangka Panjang

Pengendalian dalam jangka pendek tidak selamanya efektif, karena memerlukan tenaga dan waktu yang banyak, untuk itu perlu dilakukan penanggulangan dalam jangka panjang, salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi terpadu sedini mungkin pada masyarakat bagaimana cara berlalu lintas yang baik, sehingga tanpa diatur oleh aparatpun pengendara sudah menyadari pentingnya untuk tertib dalam berlalu lintas.