makalah mri
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radiologi merupakan salah satu penunjang dalam dunia kedokteran.
Seiring dengan perkembangan zaman radiologi pun ikut berkembang,
dahulu bidang radiologi hanya dapat memperlihatkan tulang-tulang saja.
Namun setelah di temukannya alat imejing salah satunya yaitu MRI ,
pemeriksaan dalam bidang radiologi pun menjadi bermacam-macam
diantaranya kita dapat mengetahui gambaran yang dapat menunjukkan
perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan
lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf,
dan jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal dibandingkan dengan
pemeriksaan CT Scan atau konvensional.
MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan suatu alat diagnostik
mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan
medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi,
tanpa penggunaan sinar x, ataupun bahan radioaktif. Selama pemeriksan
MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan
bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh
antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di
layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga
tubuh bagian dalam.
Pemeriksaan menggunakan MRI terdiri dari kontras dan non kontras
diantaranya Head , Abdomen , Whole spine ( c-spine, l-spine, t-spine ),
Breast, IatauA Head , Shoulder , Humerus , Knee joint dan sebagainya.
1
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah prosedur penatalaksanaan pemeriksaan Head,
Whole spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), I atau A Head, Shoulder, Knee
joint di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk ?
C. Manfaat
a. Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pemeriksaan MRI non kontras, khususnya pemeriksaan Head , Whole
spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), IatauA Head , Shoulder , Knee joint
di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk ?
b. Sebagai bahan acuan untuk kedepannya dalam prosedur
penatalaksanaan pemeriksaan MRI Hea, Whole spine ( c-spine, l-
spine, t-spine ) , I atau A Head, Shoulder, Knee joint di Rumah Sakit
Siloam Kebon Jeruk ?
c. Pembaca dapat mengetahui tentang prosedur penatalaksanaan
pemeriksaan MRI Head, Whole spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), I
atau A Head, Shoulder, Knee joint di Rumah Sakit Siloam Kebon
Jeruk ?
D. Tujuan
a. Memberikan informasi tentang teknik pemeriksaan MRI Head, Whole
spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), I atau A Head , Shoulder , Knee joint
khususnya di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.
b. Mengetahui langkah-langkah pemeriksaan MRI Head, Whole spine (
c-spine, l-spine, t-spine ), I atau A Head, Shoulder, Knee joint
khususnya di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.
c. Memenuhi salah satu tugas untuk kelengkapan penilaian praktek kerja
lapangan di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.
2
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Observasi
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 13
Januari 2014 sampai dengan tanggal 01 Februari 2014 di Rumah Sakit
Siloam Kebon Jeruk, Jl. Raya Perjuangan kav 8, Kebon Jeruk, Jakarta
Barat 11530.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian MRI
Gambar: Contoh pesawat MRI Magnetom Avanto 1.5 Tesla
Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik
muthakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan
medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi,
penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang menghasilkan
rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan
menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla
= 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Merupakan metode rutin yang dipakai dalam diagnosis medis karena
hasilnya yang sangat akurat.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik
penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik
inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI relatif komplek karena
gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Alat
tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal,
4
sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila
pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan
tampak jelas , sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat
dievaluasi secara teliti.
Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur
tehnik MRI dan tindakan penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.
Beberapa faktor kelebihan yang dimilikinya, terutama kemampuannya
membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak
memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuiai untuk diagnostik
jaringan lunak. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena
gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila
pemilihan para-meter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat
memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang
kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi
secara teliti.
B. Tujuan penggunaan MRI
Tujuan umum dilakukannya pemeriksaan MRI antara lain:
a. Deteksi atau konfirmasi adanya pendarahan.
b. Deteksi atau konfirmasi adanya tumor.
c. Memberikan informasi adanya robekan tendon.
d. Sangat membantu dalam evaluasi pasien yang menjalani terapi atau
operasi.
e. Memberi informasi adanya abses dan cairan.
C. Keunggulan MRI
a. MRI lebih unggul untuk medeteksi beberapa kelainan pada jaringan
lunak otak, sumsum tulang serta musculoskeletal.
b. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
5
c. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan
difusi, perfusi, dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan
CT Scan.
d. Mampu membuat gambaran potongan melintang , tegak, dan miring
tanpa merubah posisi pasien.
e. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
f. Tidak merusak kesehatan pada penggunaan yang tepat.
g. Banyak pemeriksaan yang dapat dikerjakan tanpa memerlukan zat
kontras.
D. Kekurangan MRI
a. Tidak semua orang dapat masuk ke mesin ini. Contoh: karena ukuran
tubuh yang besar.
b. Adanya penyakit claustrophobic yang menyebabkan ketakutan yang
berlebihan jika masuk ke dalam lubang.
c. Terdapat noise yang sangat berlebihan selama masa scanning
d. Diharapkan kepada pasien agar tetap menjaga posisi tubuhnya selama
masa scanning.
e. MRI sangat mahal sekali, sehingga untuk melakukan diagnosa
membutuhkan biaya yang besar.
f. Peralatan yang digunakan juga mengalami interferensi, sehingga
mempengaruhi pola image yang dihasilkan.
g. Waktu pemeriksaan cukup lama.
h. Pasien yang mengandung metal tak dapat diperiksa terutama alat pacu
jantung , sedangkan pasien dengan wire dan stent maupun pen boleh
diperiksa.
E. Cara Kerja MRI
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat di luar medan
magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan.
Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI, maka atom H sejajar dengan
6
arah medan magnet . Demikian juga arah spinning sejajar dengan arah
medan magnet. Saat diberikan frekuensi radio, maka atom H
mengabsorpsi energi dari frekuensi radio tersebut. Akibatnya dengan
bertambahnya energi, atom H mengalami pembelokan, sedangkan
besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi
radio frekuensi yang diberikan.
Sewaktu radio frekuensi dihentikan maka atom H akan sejajar
kembali dengan arah medan magnet . Pada saat kembali inilah, atom H
akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang
berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan
diperkuat. Selanjutnya komputer mengolah dan merekonstruksi citra
berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.
Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal
sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang
berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain:
1. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan yang baik.
2. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaannya.
3. Artefak pada gambar dan cara mengatasinya.
4. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.
F. Instrumen MRI
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:
a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet.
Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu
mengetahui tentang : tipe magnet, efek medan magnet, magnet
shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut
b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga
buah kumparan koil, yaitu:
Gradien coil X, untuk membuat citra potongan sagittal.
Gardien coil Y, untuk membuat citra potongan koronal.
Gradien coil Z untuk membuat citra potongan aksial .
7
Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan
terbentuk potongan oblik.
c. Sistem frekuensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan
radio frekuensi serta mendeteksi sinyal.
d. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa,
mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan memori
beberapa citra.
e. Sistem pencetakan citra, fungsinya untuk mencetak gambar pada
film rontgent atau untuk menyimpan citra.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Jenis Pemeriksaan
Macam-Macam Pemeriksaan Imaging non kontras di RS Siloam Kebon
Jeruk
a. MRI Head
b. MRI-MRA Head
c. MRI Abdomen
d. MRI Whole Spine ( c-spine , t-spine, l-spine )
e. MRI Shoulder
f. MRI Humerus
g. MRI Breast
h. MRI Knee Joint
B. Teknik Pemeriksaan
Penatalaksanaan pemeriksaan imaging MRI non kontras di RS Siloam
Kebon Jeruk
a. MRI Head
Indikasi umum pemeriksaan MRI Head antara lain :
a. Pendarahan intracranial
b. infeksi
c. Sinusitis
d. Tumor
e. Infrak akut
f. Sakit kepala akut
g. Kelainan post trauma
9
h. Kompresi tulang belakang
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan
Posisi objek : MSP tubuh tepat
dipertengahan meja, head first, isocenter
tepat di glabella, tangan di samping tubuh
atau diatas dada.
Persiapan pasien:
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau
tidak, dll.
Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan
barang-barang yang mengandung feromagnetik dilocker
yang telah disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar maka
harus dilepas.
Pasien tidur di atas meja pemeriksaan.
Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan
pasang ear plug agar pasien tidak merasa bising dengan
suara alat.
Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan
fungsinya.
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama pemeriksaan
berlangsung.
Beri selimut untuk pasien.
Teknik pemeriksaan:
10
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek yang
diperiksa, pasangkan coil kepala, sentrasikan sinar (iso
center) pada glabela atau tengah sudut mata.
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisir atau scanogram (sagital, coronal, dan
axial)
Parameter yang digunakan untuk MRI-Head non kontras:
Localizer
T2_tse_tra
DWI_b0_500_1000_TRA_p2
T1_se_tra_nosat
T2_flair_tra
T2_tse_cor
T1_se_sag
T2_swi3d_tra_p2_fast
T2_hemo (bila pasien mengalami pendarahan)
Setelah hasil gambaran kepala sudah baik, pasien
dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table
positioning pilih move to home.
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
yaitu sebanyak 5 film yang terdiri dari potongan sagittal,
potongan coronal, potongan axial T1, potongan axial T2,
dan potongan axial Flair. Untuk hasil gambaran DWI
apabila tidak dicurigai adanya stroke maka tidak perlu di
print.
Hasil Gambaran MRI Kepala Non kontras
Potongan coronal Topogram coronal
11
Potongan sagital Topogram sagital
Potongan axial Topogram axial
b. MRI – MRA Head
Indikasi umum pemeriksaan MRI – MRA Head antara lain :
a. stenosis
b. aneurisma
c. oklusi
d. Hepatomegali (MRA)
12
e. Arterosklerosis dari lengan atau kaki
f. Stroke
g. Carotid artery disease
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan
Posisi objek : MSP tubuh tepat
dipertengahan meja, head first, isocenter
tepat di glabella, tangan di samping tubuh
atau diatas dada, berikan pasien selimut
agar merasa nyaman.
Persiapan pasien
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau
tidak, dll.
Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan
barang-barang yang mengandung feromagnetik dilocker
yang telah disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat dengan bantu
maka harus dilepas.
Pasien tiduran di meja pemeriksaan.
Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan
pasang ear plug.
Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan
fungsinya.
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama pemeriksaan
berlangsung.
Beri selimut untuk pasien.
Teknik pemeriksaan
13
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek yang
diperiksa, pasang coil kepala, sentrasikan sinar (iso center)
di glabela atau tengah sudut mata.
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisir atau scanogram.
Parameter yang digunakan untuk MRI - MRA Brain
Localizer
T2_tse_tra
DWI_b0_500_1000_TRA_p2
TOF_3D_3slab_fast
T1_se_tra_nosat
T2_flair_tra
T2_tse_cor
T1_se_sag
T2_swi3d_tra_p2_fast
Parameter yang digunakan untuk MRI - MRA Promo:
Localizer
TOF_3D_3slab_fast
T2_flair_tra
T1_tse_sag_p2
Setelah hasil gambaran kepala sudah baik, pasien
dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table
positioning pilih move to home.
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
yaitu sebanyak 7 film yang terdiri dari potongan sagittal,
potongan coronal, potongan axial T1, potongan axial T2,
potongan axial Flair, gambaran RICA dan LICA, dan
gambaran MRA dan VBA.
14
Untuk hasil gambaran MRA Promo sebanyak 3 film.
Hasil gambaran TOF_3D_3slab_fast di masukan ke dalam
3D dengan cara klik tombol icon 3D MPR lalu klik icon
MIP. Kemudian klik 3D voi punch mode untuk memotong
saraf yang tidak dibutuhkan.
Setelah selesai klik icon Radial Range untuk memberikan
sudut. Sudut yang diberikan (number of images) MRA Brain
6, sedangkan untuk MRA Promo 20.
Untuk angle between images 60.
Hasil gambaran MRA head
c. MRI Whole Spine
Indikasi umum pemeriksaan MRI Whole Spine antara lain :
a. HNP
b. Fraktur
c. Rupture
d. kelumpuhan
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan.
15
Posisi Objek : MSP tubuh pasien tepat
ditengah meja pemeriksaan, head first,
isocenter di cervical 3 atau jakun, tangan
disamping tubuh, kedua tangan disamping
tubuh, gunakan bantalan lutut, gunakan
selimut.
Persiapan pasien
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, penggunaan alat pacu jantung, hamil
atau tidak, dll.
Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan
barang-barang yang mengandung feromagnetik dilemari
yang telah disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar
maka harus dilepas.
Pasien tiduran di meja pemeriksaan.
Memberikan penjelasan mengenai tata cara saat
pemeriksaan dan pasang headphone.
Pasien diberikan emergency call dan dijelaskan fungsinya.
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama
pemeriksaan berlangsung.
Beri selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.
Teknik pemeriksaan
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek
yang diperiksa, pasang coil cervical dan lumbal,
sentrasikan sinar (iso center) di cervical 3 atau jakun.
Beri bantalan dibawah lutut agar pasien nyaman dan tidak
merasa sakit.
16
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.
Parameter yang digunakan untuk MRI Whole Spine:
I_Localizer
II_localizer_200_F
III_localizer_400_F
I_T2_tse_sag_rst_384
II_T2_tse_sag_384
III_T2_tse_rst_sag
Untuk parameter selanjutnya sesuai dengan klinik pasien,
seperti LBP pada lumbal maka harus ditambahkan
parameter lumbal yaitu flair
Setelah hasil gambaran whole spine sudah baik, pasien
dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table
positioning pilih move to home.
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
yaitu sebanyak 6 film yang ditambahkan dengan film
composing dari cervical sampai lumbal-sacral.
Hasil Gambaran MRI Whole Spine
17
d. MRI Cervical
Indikasi umum pemeriksaan MRI Cervical antara lain:
a. Fraktur
b. Nyeri pada bagian tulang leher
c. Cedera atau trauma pada tulang leher
d. multiple sclerosis
e. Tumor atau kanker di tulang leher
f. tumors
g. bulging (herniated) discs
h. aneurysms (tojolan dari artery)
i. Osteomyelitis
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan
Posisi Objek : MSP tubuh pasien tepat
ditengah meja pemeriksaan, head first,
isocenter di cervical 4 atau jakun, tangan
disamping tubuh, kemudian berikan pasien
selimut.
Persiapan pasien
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau
tidak, dll.
Pasien ganti baju dengan baju pasien, untuk wanita
tanggalkan pakaian dalam bagian atas dan kalung serta
simpan barang-barang yang mengandung feromagnetik
dilocker yang telah disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat dengan bantu
maka harus dilepas.
Pasien tiduran di meja pemeriksaan.
18
Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan
pasang ear plug.
Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan
fungsinya.
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama
pemeriksaan berlangsung.
Beri selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.
Teknik pemeriksaan
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek
yang diperiksa, pasang coil cervical, sentrasikan sinar (iso
center) di cervical 4 atau jakun.
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol masuk untuk memasukan pasien kedalam
gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.
Parameter yang digunakan untuk MRI Cervical:
Localizer
T2_tse_cor_rst_p2_FAST
T2_tse_sag_rst_384
T1_tse_sag
T2_tirm sag_fast
T2_me2d_tra_p2
T2_tse_tra_320
Setelah hasil gambaran cervical sudah baik, pasien
dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table
positioning pilih move to home.
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
yaitu sebanyak 4 film yang terdiri dari potongan sagittal
19
T1, potongan sagital T2, potongan axial T1, dan potongan
axial T2. Untuk hasil gambaran coronal di print apabila
pasien mengalami skoliosis.
Hasil gambaran potongan axial saat di print harus terdapat
reference images yang di atur dalam proportise
Hasil Gambaran MRI Cervical
Potongan coronal
Potongan sagital Topogram sagital
Potongan axial Topogram axial
e. MRI Lumbal-Sacral
20
Indikasi umum pemeriksaan MRI Lumbal-Sacral antara lain:
a. Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
b. Fraktur
c. Rupture
d. Bulging
e. Aneurysm
f. Tumor atau kanker
g. kompresi
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan
Posisi objek : MSP tubuh tepat
dipertengahan meja, head first, isocenter di
lumbal 3 atau 3 jari diatas SIAS dengan
tangan pasien berada di samping tubuh,
kemudian berikan selimut.
Persiapan pasien
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau
tidak, dll.
Pasien ganti baju dengan baju pasien, simpan barang-
barang yang mengandung feromagnetik dilocker yang
telah disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat dengan bantu
maka harus dilepas.
Pasien tiduran di meja pemeriksaan.
Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan
pasang ear plug.
Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan
fungsinya.
21
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama
pemeriksaan berlangsung.
Berikan selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.
Teknik Pemeriksaan
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek
yang diperiksa, coil yang digunakan untuk tulang
belakang thoracal dan lumbal sudah terpasang dimeja
pemeriksan, sentrasikan sinar (iso center) di lumbal 3 atau
3 jari di atas SIAS.
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.
Parameter yang digunakan untuk MRI Lumbal-sacral:
Localizer
T2_tse_rst_cor_p2_fast
T2_tse_rst_sag
T1_tse_sag
T1_tse_rst_tra_msma
T2_tse_tra_msma
T2_tirm_sagfast
Setelah hasil gambaran lumbal sudah baik, pasien
dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table
positioning pilih move to home.
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
yaitu sebanyak 4 film yang terdiri dari potongan sagittal
T1, potongan sagital T2, potongan axial T1, dan potongan
axial T2. Untuk hasil gambaran coronal di print apabila
pasien mengalami skoliosis.
22
Hasil gambaran potongan axial saat di print harus terdapat
reference images yang di atur dalam proportise.
Apabila dokter meminta lumbal-myelo maka ditambah
parameter myelo, lalu di buat gambaran 3D setelah itu
baru di print.
Hasil Gambaran MRI Lumbal-Sacral
Potongan coronal
Potongan sagital Topogram sagital
Potongan axial Topogram axial
23
f. MRI Knee Joint
Indikasi umum pemeriksaan MRI Knee Joint antara lain:
a. Post trauma
b. Osteoartrithis
c. Penumpukan cairan sendi belakang lutut (Baker’s cyst)
d. Fraktur
d. Tumor
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan
Posisi objek : MSP tubuh tepat
dipertengahan meja, feet first, isocenter
dipertengahan patella dan patella harus
sejajar dengan garis yang ada di coil,
tangan di sampingataudiatas tubuh ,
gunakan bantalan kaki dan spons pada
lutut, gunakan selimut.
Persiapan pasien
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, penggunaan alat pacu jantung, hamil
atau tidak, dll.
Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan
barang-barang yang mengandung feromagnetik dilemari
yang telah disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar
maka harus dilepas.
Pasien tiduran di meja pemeriksaan.
Memberikan penjelasan mengenai tata cara saat
pemeriksaan dan pasang headphone.
Pasien diberikan emergency call dan dijelaskan fungsinya.
24
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama
pemeriksaan berlangsung.
Beri selimut untuk pasien.
Teknik pemeriksaan
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek
yang diperiksa, pasang coil knee, sentrasikan sinar (iso
center) di patella dan patella harus sejajar dengan garis
pada coil.
Beri bantalan pada kaki agar pasien nyaman dan beri
spons pada lutut agar tidak bergerak.
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.
Parameter yang digunakan untuk MRI Knee Joint:
Localizer_tra
localizer_sag+cor+tra
pd_tse_cor
t2_blade_fs_cor_320
pd_sag
pd_sag_fs
pd_fs_tra
Setelah hasil gambaran knee sudah baik, pasien
dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table
positioning pilih move to home.
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
yaitu sebanyak 5 film untuk satu sisi yang terdiri dari
potongan sagital T1, potongan sagital T2, potongan
coronal T1, potongan coronal T2, dan potongan axial.
25
Hasil Gambaran MRI Knee Joint
Potongan coronal Topogram coronal
Potongan sagital topogram sagital
Potongan axial topogram axial
I. MRI Shoulder
Indikasi umum pemeriksaan MRI shoulder antara lain:
a. Fraktur
b. Adanya benjolan
c. Post trauma
26
d. Dislokasi sendi bahu
e. Penurunan alat gerak.
Posisi pasien :Pasien supine diatas meja pemeriksaan.
Posisi objek : MSP tubuh tepat dipertengahan
meja, head first dengan isocenter setinggi axila
dan bahu yang akan diperiksa dimasukkan
kedalam coil yang sudah terpasang dan terhubung
ke alat MRI. Ganjal bahu pada bagian atas dengan
menggunakan spons supaya tidak ada space antara
bahu dengan coil sehingga gambaran yang
dihasilkan bagus.
Persiapan pasien
Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,
riwayat penyakit, penggunaan alat pacu jantung, hamil
atau tidak, dll.
Pasien ganti baju dengan menggunakan baju pasien yang
sudah disediakan di rumah sakit, tanggalkan pakaian
dalam bagian atas untuk wanita. simpan barang-barang
yang mengandung feromagnetik dilemari yang telah
disediakan.
Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar
maka harus dilepas.
Pasien tiduran di meja pemeriksaan.
Memberikan penjelasan mengenai tata cara saat
pemeriksaan dan pasang headphone.
Pasien diberikan emergency call dan dijelaskan fungsinya.
27
Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama
pemeriksaan berlangsung.
Berikan selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.
Teknik pemeriksaan
Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek
yang diperiksa, pasang coil bahu, sentrasikan sinar (iso
center) setinggi axila dan harus sejajar dengan garis pada
coil.
Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga
objek berada ditengah.
Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.
Tentukan parameter pada window site dan pilih series.
Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.
Parameter yang digunakan untuk MRI breast:
Localizer
Localizer 2nd sag cor
Pd_tse_fs_tra
T2_me2d_tra
Pd_tse_cor
T2_tse_rst_flair
Setelah hasil gambaran bahu sudah baik, maka dilanjutkan
dengan memasukkan kontras multihance melalui intravena
kemudian protocol pemeriksaan kembali dilakukan
dengan menggunakan kontras yang sudah dimasukkan
melalui intravena.
Setelah seleasi scaning, pasien dikeluarkan dari gantry
dengan mengklik icon table positioning pilih move to
home.
28
Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),
jumlah film sebanyak 4 lembar yaitu T1 sagittal, T1 axial,
T2 coronal, T2 sagittal, T2 axial, dan STIR coronal,
Hasil Gambaran MRI shoulder:
Topogram axial shoulder sagital topogram axial shoulder
coronal
Topogram axial T1 axial
29
T2 Coronal T1 sagital
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat penunjang diagnosa
yang aman dan dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive
untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum
tulang belakang, otot, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray
biasa maupun CT scan.
Dengan begitu mempermudah dalam melakukan proses MRI seperti Head,
IatauA Head , Whole Spine ( c-spine, t-spine, l-spine ) , Abdomen , Breast,
30
Humerus , Shoulder, Knee Joint dan memberikan hasil diagnosa yang lebih
akurat.
B. Saran
Dalam pemeriksaan MRI persiapan pasien seperti melepaskan barang-
barang yang mengandung ferromagnetic atau logam, seperti jam tangan,
handphone, gigi palsu, alat bantu dengar, perhiasan imitasi kecuali emas
murni, dll yang dibawa dan digunakan pasien harus benar-benar diperhatikan
agar tidak ada bahan yang mengganggu pemeriksaan dan dapat merusak
pesawat MRI
31