makalah mri

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radiologi merupakan salah satu penunjang dalam dunia kedokteran. Seiring dengan perkembangan zaman radiologi pun ikut berkembang, dahulu bidang radiologi hanya dapat memperlihatkan tulang-tulang saja. Namun setelah di temukannya alat imejing salah satunya yaitu MRI , pemeriksaan dalam bidang radiologi pun menjadi bermacam-macam diantaranya kita dapat mengetahui gambaran yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf, dan jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan atau konvensional. MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, tanpa penggunaan sinar x, ataupun bahan radioaktif. Selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak 1

Upload: arrief-nurcahyo

Post on 20-Dec-2015

442 views

Category:

Documents


95 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiologi merupakan salah  satu penunjang dalam dunia kedokteran.

Seiring dengan perkembangan zaman radiologi pun ikut berkembang,

dahulu bidang radiologi hanya dapat memperlihatkan tulang-tulang saja.

Namun setelah di temukannya alat imejing salah satunya yaitu MRI ,

pemeriksaan dalam bidang radiologi pun menjadi bermacam-macam

diantaranya kita dapat mengetahui gambaran yang dapat menunjukkan

perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan

lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf,

dan jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal dibandingkan dengan

pemeriksaan CT Scan atau konvensional.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan suatu alat diagnostik

mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan

medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi,

tanpa penggunaan sinar x, ataupun bahan radioaktif. Selama pemeriksan

MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan

bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh

antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di

layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga

tubuh bagian dalam.

Pemeriksaan menggunakan MRI terdiri dari kontras dan non kontras

diantaranya Head , Abdomen , Whole spine ( c-spine, l-spine, t-spine ),

Breast, IatauA Head , Shoulder , Humerus , Knee joint dan sebagainya.

1

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah prosedur penatalaksanaan pemeriksaan Head,

Whole spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), I atau A Head, Shoulder, Knee

joint di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk ?

C. Manfaat

a. Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

pemeriksaan MRI non kontras, khususnya pemeriksaan Head , Whole

spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), IatauA Head , Shoulder , Knee joint

di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk ?

b. Sebagai bahan acuan untuk kedepannya dalam prosedur

penatalaksanaan pemeriksaan MRI Hea, Whole spine ( c-spine, l-

spine, t-spine ) , I atau A Head, Shoulder, Knee joint di Rumah Sakit

Siloam Kebon Jeruk ?

c. Pembaca dapat mengetahui tentang prosedur penatalaksanaan

pemeriksaan MRI Head, Whole spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), I

atau A Head, Shoulder, Knee joint di Rumah Sakit Siloam Kebon

Jeruk ?

D. Tujuan

a. Memberikan informasi tentang teknik pemeriksaan MRI Head, Whole

spine ( c-spine, l-spine, t-spine ), I atau A Head , Shoulder , Knee joint

khususnya di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.

b. Mengetahui langkah-langkah pemeriksaan MRI Head, Whole spine (

c-spine, l-spine, t-spine ), I atau A Head, Shoulder, Knee joint

khususnya di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.

c. Memenuhi salah satu tugas untuk kelengkapan penilaian praktek kerja

lapangan di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk.

2

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Observasi

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 13

Januari 2014 sampai dengan tanggal 01 Februari 2014 di Rumah Sakit

Siloam Kebon Jeruk, Jl. Raya Perjuangan kav 8, Kebon Jeruk, Jakarta

Barat 11530.

3

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian MRI

Gambar: Contoh pesawat MRI Magnetom Avanto 1.5 Tesla

Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik

muthakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan

medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi,

penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang menghasilkan

rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan

menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla

= 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.

Merupakan metode rutin yang dipakai dalam diagnosis medis karena

hasilnya yang sangat akurat.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik

penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik

inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI relatif komplek karena

gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Alat

tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal,

4

sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila

pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan

tampak jelas , sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat

dievaluasi secara teliti.

Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur

tehnik MRI dan tindakan penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.

Beberapa faktor kelebihan yang dimilikinya, terutama kemampuannya

membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak

memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuiai untuk diagnostik

jaringan lunak. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena

gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila

pemilihan para-meter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat

memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang

kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi

secara teliti.

B. Tujuan penggunaan MRI

Tujuan umum dilakukannya pemeriksaan MRI antara lain:

a. Deteksi atau konfirmasi adanya pendarahan.

b. Deteksi atau konfirmasi adanya tumor.

c. Memberikan informasi adanya robekan tendon.

d. Sangat membantu dalam evaluasi pasien yang menjalani terapi atau

operasi.

e. Memberi informasi adanya abses dan cairan.

C. Keunggulan MRI

a. MRI lebih unggul untuk medeteksi beberapa kelainan pada jaringan

lunak otak, sumsum tulang serta musculoskeletal.

b. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.

5

c. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan

difusi, perfusi, dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan

CT Scan.

d. Mampu membuat gambaran potongan melintang , tegak, dan miring

tanpa merubah posisi pasien.

e. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.

f. Tidak merusak kesehatan pada penggunaan yang tepat.

g. Banyak pemeriksaan yang dapat dikerjakan tanpa memerlukan zat

kontras.

D. Kekurangan MRI

a. Tidak semua orang dapat masuk ke mesin ini. Contoh: karena ukuran

tubuh yang besar.

b. Adanya penyakit claustrophobic yang menyebabkan ketakutan yang

berlebihan jika masuk ke dalam lubang.

c. Terdapat noise yang sangat berlebihan selama masa scanning

d. Diharapkan kepada pasien agar tetap menjaga posisi tubuhnya selama

masa scanning.

e. MRI sangat mahal sekali, sehingga untuk melakukan diagnosa

membutuhkan biaya yang besar.

f. Peralatan yang digunakan juga mengalami interferensi, sehingga

mempengaruhi pola image yang dihasilkan.

g. Waktu pemeriksaan cukup lama.

h. Pasien yang mengandung metal tak dapat diperiksa terutama alat pacu

jantung , sedangkan pasien dengan wire dan stent maupun pen boleh

diperiksa.

E. Cara Kerja MRI

Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat di luar medan

magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan.

Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI, maka atom H sejajar dengan

6

arah medan magnet . Demikian juga arah spinning sejajar dengan arah

medan magnet. Saat diberikan frekuensi radio, maka atom H

mengabsorpsi energi dari frekuensi radio tersebut. Akibatnya dengan

bertambahnya energi, atom H mengalami pembelokan, sedangkan

besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi

radio frekuensi yang diberikan.

Sewaktu radio frekuensi dihentikan maka atom H akan sejajar

kembali dengan arah medan magnet . Pada saat kembali inilah, atom H

akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang

berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan

diperkuat. Selanjutnya komputer mengolah dan merekonstruksi citra

berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.

Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal

sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang

berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain:

1. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan yang baik.

2. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaannya.

3. Artefak pada gambar dan cara mengatasinya.

4. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.

F. Instrumen MRI

Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:

a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet.

Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu

mengetahui tentang : tipe magnet, efek medan magnet, magnet

shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut

b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga

buah kumparan koil, yaitu:

Gradien coil X, untuk membuat citra potongan sagittal.

Gardien coil Y, untuk membuat citra potongan koronal.

Gradien coil Z untuk membuat citra potongan aksial .

7

Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan

terbentuk potongan oblik.

c. Sistem frekuensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan

radio frekuensi serta mendeteksi sinyal.

d. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa,

mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan memori

beberapa citra.

e. Sistem pencetakan citra, fungsinya untuk mencetak gambar pada

film rontgent atau untuk menyimpan citra.

8

BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis Pemeriksaan

Macam-Macam Pemeriksaan Imaging non kontras di RS Siloam Kebon

Jeruk

a. MRI Head

b. MRI-MRA Head

c. MRI Abdomen

d. MRI Whole Spine ( c-spine , t-spine, l-spine )

e. MRI Shoulder

f. MRI Humerus

g. MRI Breast

h. MRI Knee Joint

B. Teknik Pemeriksaan

Penatalaksanaan pemeriksaan imaging MRI non kontras di RS Siloam

Kebon Jeruk

a. MRI Head

Indikasi umum pemeriksaan MRI Head antara lain :

a. Pendarahan intracranial

b. infeksi

c. Sinusitis

d. Tumor

e. Infrak akut

f. Sakit kepala akut

g. Kelainan post trauma

9

h. Kompresi tulang belakang

Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan

Posisi objek : MSP tubuh tepat

dipertengahan meja, head first, isocenter

tepat di glabella, tangan di samping tubuh

atau diatas dada.

Persiapan pasien:

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau

tidak, dll.

Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan

barang-barang yang mengandung feromagnetik dilocker

yang telah disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar maka

harus dilepas.

Pasien tidur di atas meja pemeriksaan.

Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan

pasang ear plug agar pasien tidak merasa bising dengan

suara alat.

Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan

fungsinya.

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama pemeriksaan

berlangsung.

Beri selimut untuk pasien.

Teknik pemeriksaan:

10

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek yang

diperiksa, pasangkan coil kepala, sentrasikan sinar (iso

center) pada glabela atau tengah sudut mata.

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisir atau scanogram (sagital, coronal, dan

axial)

Parameter yang digunakan untuk MRI-Head non kontras:

Localizer

T2_tse_tra

DWI_b0_500_1000_TRA_p2

T1_se_tra_nosat

T2_flair_tra

T2_tse_cor

T1_se_sag

T2_swi3d_tra_p2_fast

T2_hemo (bila pasien mengalami pendarahan)

Setelah hasil gambaran kepala sudah baik, pasien

dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table

positioning pilih move to home.

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

yaitu sebanyak 5 film yang terdiri dari potongan sagittal,

potongan coronal, potongan axial T1, potongan axial T2,

dan potongan axial Flair. Untuk hasil gambaran DWI

apabila tidak dicurigai adanya stroke maka tidak perlu di

print.

Hasil Gambaran MRI Kepala Non kontras

Potongan coronal Topogram coronal

11

Potongan sagital Topogram sagital

Potongan axial Topogram axial

b. MRI – MRA Head

Indikasi umum pemeriksaan MRI – MRA Head antara lain :

a. stenosis

b. aneurisma

c. oklusi

d. Hepatomegali (MRA)

12

e. Arterosklerosis dari lengan atau kaki

f. Stroke

g. Carotid artery disease

Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan

Posisi objek : MSP tubuh tepat

dipertengahan meja, head first, isocenter

tepat di glabella, tangan di samping tubuh

atau diatas dada, berikan pasien selimut

agar merasa nyaman.

Persiapan pasien

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau

tidak, dll.

Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan

barang-barang yang mengandung feromagnetik dilocker

yang telah disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat dengan bantu

maka harus dilepas.

Pasien tiduran di meja pemeriksaan.

Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan

pasang ear plug.

Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan

fungsinya.

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama pemeriksaan

berlangsung.

Beri selimut untuk pasien.

Teknik pemeriksaan

13

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek yang

diperiksa, pasang coil kepala, sentrasikan sinar (iso center)

di glabela atau tengah sudut mata.

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisir atau scanogram.

Parameter yang digunakan untuk MRI - MRA Brain

Localizer

T2_tse_tra

DWI_b0_500_1000_TRA_p2

TOF_3D_3slab_fast

T1_se_tra_nosat

T2_flair_tra

T2_tse_cor

T1_se_sag

T2_swi3d_tra_p2_fast

Parameter yang digunakan untuk MRI - MRA Promo:

Localizer

TOF_3D_3slab_fast

T2_flair_tra

T1_tse_sag_p2

Setelah hasil gambaran kepala sudah baik, pasien

dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table

positioning pilih move to home.

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

yaitu sebanyak 7 film yang terdiri dari potongan sagittal,

potongan coronal, potongan axial T1, potongan axial T2,

potongan axial Flair, gambaran RICA dan LICA, dan

gambaran MRA dan VBA.

14

Untuk hasil gambaran MRA Promo sebanyak 3 film.

Hasil gambaran TOF_3D_3slab_fast di masukan ke dalam

3D dengan cara klik tombol icon 3D MPR lalu klik icon

MIP. Kemudian klik 3D voi punch mode untuk memotong

saraf yang tidak dibutuhkan.

Setelah selesai klik icon Radial Range untuk memberikan

sudut. Sudut yang diberikan (number of images) MRA Brain

6, sedangkan untuk MRA Promo 20.

Untuk angle between images 60.

Hasil gambaran MRA head

c. MRI Whole Spine

Indikasi umum pemeriksaan MRI Whole Spine antara lain :

a. HNP

b. Fraktur

c. Rupture

d. kelumpuhan

Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan.

15

Posisi Objek : MSP tubuh pasien tepat

ditengah meja pemeriksaan, head first,

isocenter di cervical 3 atau jakun, tangan

disamping tubuh, kedua tangan disamping

tubuh, gunakan bantalan lutut, gunakan

selimut.

Persiapan pasien

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, penggunaan alat pacu jantung, hamil

atau tidak, dll.

Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan

barang-barang yang mengandung feromagnetik dilemari

yang telah disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar

maka harus dilepas.

Pasien tiduran di meja pemeriksaan.

Memberikan penjelasan mengenai tata cara saat

pemeriksaan dan pasang headphone.

Pasien diberikan emergency call dan dijelaskan fungsinya.

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama

pemeriksaan berlangsung.

Beri selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.

Teknik pemeriksaan

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek

yang diperiksa, pasang coil cervical dan lumbal,

sentrasikan sinar (iso center) di cervical 3 atau jakun.

Beri bantalan dibawah lutut agar pasien nyaman dan tidak

merasa sakit.

16

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.

Parameter yang digunakan untuk MRI Whole Spine:

I_Localizer

II_localizer_200_F

III_localizer_400_F

I_T2_tse_sag_rst_384

II_T2_tse_sag_384

III_T2_tse_rst_sag

Untuk parameter selanjutnya sesuai dengan klinik pasien,

seperti LBP pada lumbal maka harus ditambahkan

parameter lumbal yaitu flair

Setelah hasil gambaran whole spine sudah baik, pasien

dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table

positioning pilih move to home.

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

yaitu sebanyak 6 film yang ditambahkan dengan film

composing dari cervical sampai lumbal-sacral.

Hasil Gambaran MRI Whole Spine

17

d. MRI Cervical

Indikasi umum pemeriksaan MRI Cervical antara lain:

a. Fraktur

b. Nyeri pada bagian tulang leher

c. Cedera atau trauma pada tulang leher

d. multiple sclerosis

e. Tumor atau kanker di tulang leher

f. tumors

g. bulging (herniated) discs

h. aneurysms (tojolan dari artery)

i. Osteomyelitis

Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan

Posisi Objek : MSP tubuh pasien tepat

ditengah meja pemeriksaan, head first,

isocenter di cervical 4 atau jakun, tangan

disamping tubuh, kemudian berikan pasien

selimut.

Persiapan pasien

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau

tidak, dll.

Pasien ganti baju dengan baju pasien, untuk wanita

tanggalkan pakaian dalam bagian atas dan kalung serta

simpan barang-barang yang mengandung feromagnetik

dilocker yang telah disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat dengan bantu

maka harus dilepas.

Pasien tiduran di meja pemeriksaan.

18

Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan

pasang ear plug.

Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan

fungsinya.

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama

pemeriksaan berlangsung.

Beri selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.

Teknik pemeriksaan

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek

yang diperiksa, pasang coil cervical, sentrasikan sinar (iso

center) di cervical 4 atau jakun.

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol masuk untuk memasukan pasien kedalam

gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.

Parameter yang digunakan untuk MRI Cervical:

Localizer

T2_tse_cor_rst_p2_FAST

T2_tse_sag_rst_384

T1_tse_sag

T2_tirm sag_fast

T2_me2d_tra_p2

T2_tse_tra_320

Setelah hasil gambaran cervical sudah baik, pasien

dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table

positioning pilih move to home.

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

yaitu sebanyak 4 film yang terdiri dari potongan sagittal

19

T1, potongan sagital T2, potongan axial T1, dan potongan

axial T2. Untuk hasil gambaran coronal di print apabila

pasien mengalami skoliosis.

Hasil gambaran potongan axial saat di print harus terdapat

reference images yang di atur dalam proportise

Hasil Gambaran MRI Cervical

Potongan coronal

Potongan sagital Topogram sagital

Potongan axial Topogram axial

e. MRI Lumbal-Sacral

20

Indikasi umum pemeriksaan MRI Lumbal-Sacral antara lain:

a. Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

b. Fraktur

c. Rupture

d. Bulging

e. Aneurysm

f. Tumor atau kanker

g. kompresi

Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan

Posisi objek : MSP tubuh tepat

dipertengahan meja, head first, isocenter di

lumbal 3 atau 3 jari diatas SIAS dengan

tangan pasien berada di samping tubuh,

kemudian berikan selimut.

Persiapan pasien

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, mengalami phobia ruang sempit atau

tidak, dll.

Pasien ganti baju dengan baju pasien, simpan barang-

barang yang mengandung feromagnetik dilocker yang

telah disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat dengan bantu

maka harus dilepas.

Pasien tiduran di meja pemeriksaan.

Beri penjelasan mengenai tata cara saat pemeriksaan dan

pasang ear plug.

Beri tombol emergency call kepada pasien dan jelaskan

fungsinya.

21

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama

pemeriksaan berlangsung.

Berikan selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.

Teknik Pemeriksaan

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek

yang diperiksa, coil yang digunakan untuk tulang

belakang thoracal dan lumbal sudah terpasang dimeja

pemeriksan, sentrasikan sinar (iso center) di lumbal 3 atau

3 jari di atas SIAS.

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.

Parameter yang digunakan untuk MRI Lumbal-sacral:

Localizer

T2_tse_rst_cor_p2_fast

T2_tse_rst_sag

T1_tse_sag

T1_tse_rst_tra_msma

T2_tse_tra_msma

T2_tirm_sagfast

Setelah hasil gambaran lumbal sudah baik, pasien

dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table

positioning pilih move to home.

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

yaitu sebanyak 4 film yang terdiri dari potongan sagittal

T1, potongan sagital T2, potongan axial T1, dan potongan

axial T2. Untuk hasil gambaran coronal di print apabila

pasien mengalami skoliosis.

22

Hasil gambaran potongan axial saat di print harus terdapat

reference images yang di atur dalam proportise.

Apabila dokter meminta lumbal-myelo maka ditambah

parameter myelo, lalu di buat gambaran 3D setelah itu

baru di print.

Hasil Gambaran MRI Lumbal-Sacral

Potongan coronal

Potongan sagital Topogram sagital

Potongan axial Topogram axial

23

f. MRI Knee Joint

Indikasi umum pemeriksaan MRI Knee Joint antara lain:

a. Post trauma

b. Osteoartrithis

c. Penumpukan cairan sendi belakang lutut (Baker’s cyst)

d. Fraktur

d. Tumor

Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan

Posisi objek : MSP tubuh tepat

dipertengahan meja, feet first, isocenter

dipertengahan patella dan patella harus

sejajar dengan garis yang ada di coil,

tangan di sampingataudiatas tubuh ,

gunakan bantalan kaki dan spons pada

lutut, gunakan selimut.

Persiapan pasien

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, penggunaan alat pacu jantung, hamil

atau tidak, dll.

Pasien ganti baju apabila di baju terdapat logam, simpan

barang-barang yang mengandung feromagnetik dilemari

yang telah disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar

maka harus dilepas.

Pasien tiduran di meja pemeriksaan.

Memberikan penjelasan mengenai tata cara saat

pemeriksaan dan pasang headphone.

Pasien diberikan emergency call dan dijelaskan fungsinya.

24

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama

pemeriksaan berlangsung.

Beri selimut untuk pasien.

Teknik pemeriksaan

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek

yang diperiksa, pasang coil knee, sentrasikan sinar (iso

center) di patella dan patella harus sejajar dengan garis

pada coil.

Beri bantalan pada kaki agar pasien nyaman dan beri

spons pada lutut agar tidak bergerak.

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.

Parameter yang digunakan untuk MRI Knee Joint:

Localizer_tra

localizer_sag+cor+tra

pd_tse_cor

t2_blade_fs_cor_320

pd_sag

pd_sag_fs

pd_fs_tra

Setelah hasil gambaran knee sudah baik, pasien

dikeluarkan dari gantry dengan mengklik icon table

positioning pilih move to home.

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

yaitu sebanyak 5 film untuk satu sisi yang terdiri dari

potongan sagital T1, potongan sagital T2, potongan

coronal T1, potongan coronal T2, dan potongan axial.

25

Hasil Gambaran MRI Knee Joint

Potongan coronal Topogram coronal

Potongan sagital topogram sagital

Potongan axial topogram axial

I. MRI Shoulder

Indikasi umum pemeriksaan MRI shoulder antara lain:

a. Fraktur

b. Adanya benjolan

c. Post trauma

26

d. Dislokasi sendi bahu

e. Penurunan alat gerak.

Posisi pasien :Pasien supine diatas meja pemeriksaan.

Posisi objek : MSP tubuh tepat dipertengahan

meja, head first dengan isocenter setinggi axila

dan bahu yang akan diperiksa dimasukkan

kedalam coil yang sudah terpasang dan terhubung

ke alat MRI. Ganjal bahu pada bagian atas dengan

menggunakan spons supaya tidak ada space antara

bahu dengan coil sehingga gambaran yang

dihasilkan bagus.

Persiapan pasien

Isi form screening seperti identitas pasien, berat badan,

riwayat penyakit, penggunaan alat pacu jantung, hamil

atau tidak, dll.

Pasien ganti baju dengan menggunakan baju pasien yang

sudah disediakan di rumah sakit, tanggalkan pakaian

dalam bagian atas untuk wanita. simpan barang-barang

yang mengandung feromagnetik dilemari yang telah

disediakan.

Apabila menggunakan gigi palsu dan alat bantu dengar

maka harus dilepas.

Pasien tiduran di meja pemeriksaan.

Memberikan penjelasan mengenai tata cara saat

pemeriksaan dan pasang headphone.

Pasien diberikan emergency call dan dijelaskan fungsinya.

27

Instruksikan pasien agar tidak bergerak selama

pemeriksaan berlangsung.

Berikan selimut untuk pasien agar pasien merasa nyaman.

Teknik pemeriksaan

Atur posisi pasien pada meja pemeriksaan sesuai objek

yang diperiksa, pasang coil bahu, sentrasikan sinar (iso

center) setinggi axila dan harus sejajar dengan garis pada

coil.

Tekan tombol naik pada pesawat MRI dan atur sehingga

objek berada ditengah.

Tekan tombol untuk memasukan pasien kedalam gantry.

Tentukan parameter pada window site dan pilih series.

Buat 3-plane lokalisiratauscanogram.

Parameter yang digunakan untuk MRI breast:

Localizer

Localizer 2nd sag cor

Pd_tse_fs_tra

T2_me2d_tra

Pd_tse_cor

T2_tse_rst_flair

Setelah hasil gambaran bahu sudah baik, maka dilanjutkan

dengan memasukkan kontras multihance melalui intravena

kemudian protocol pemeriksaan kembali dilakukan

dengan menggunakan kontras yang sudah dimasukkan

melalui intravena.

Setelah seleasi scaning, pasien dikeluarkan dari gantry

dengan mengklik icon table positioning pilih move to

home.

28

Lihat hasil gambaran yang akan di print (menu Viewing),

jumlah film sebanyak 4 lembar yaitu T1 sagittal, T1 axial,

T2 coronal, T2 sagittal, T2 axial, dan STIR coronal,

Hasil Gambaran MRI shoulder:

Topogram axial shoulder sagital topogram axial shoulder

coronal

Topogram axial T1 axial

29

T2 Coronal T1 sagital

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat penunjang diagnosa

yang aman dan dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitive

untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum

tulang belakang, otot, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray

biasa maupun CT scan.

Dengan begitu mempermudah dalam melakukan proses MRI seperti Head,

IatauA Head , Whole Spine ( c-spine, t-spine, l-spine ) , Abdomen , Breast,

30

Humerus , Shoulder, Knee Joint dan memberikan hasil diagnosa yang lebih

akurat.

B. Saran

Dalam pemeriksaan MRI persiapan pasien seperti melepaskan barang-

barang yang mengandung ferromagnetic atau logam, seperti jam tangan,

handphone, gigi palsu, alat bantu dengar, perhiasan imitasi kecuali emas

murni, dll yang dibawa dan digunakan pasien harus benar-benar diperhatikan

agar tidak ada bahan yang mengganggu pemeriksaan dan dapat merusak

pesawat MRI

31