makalah pbl b11

Upload: joshua-pattinson-legi

Post on 16-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    1/19

    Makalah PBL

    Universitas Kristen Krida Wacana

    Nama: Joshua Peterson anak Peter Legi

    Kelompok : C4

    NIM: 102009326

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    2/19

    Pendahaluan

    Pada PBL Blok 11 Metabolik Endokrin, kelompok saya telah diberikan suatu kasus tentangseorang anak-anak berumur 11 tahun yang mengalami pertumbuhan mendadak sejak setahun

    yang lalu dan pada saat ini dia telah mencapai ketinggian 193 cm. Ternyata pada usia semuda ini

    ketinggian dia dianggap abnormal dan juga disebabkan oleh beberapa kelainan pada hormone

    sehingga menyebabkan pertumbuhan yang abnormal pada anak-anak ini. Dalam pertemuan PBL

    yang pertama,kelompok saya telah membahas kasus ini dari segi hormon pertumbuhan yang

    dibagi kepada adenohipofisa dan hormon lain dan juga dari segi faktor lain yang dapat

    menyebabkan kelainan yaitu dari faktor genetik dan juga gizi yang mempengaruhi pertumbuhan

    anak-anak. Dalam makalah ini, saya telah membahas kasus ini sesuai dengan topik pembahasan

    dalam pertemuan PBL yang pertama. Saya dengan ini juga ingin berterima kasih kepada para

    dosen yang telah mengajar dalam kuliah untuk blok 11 ini dan juga kepada pembimbing PBL

    Dr.Hartanti yang telah membimbing sesi PBL kelompok kami. Selain itu, saya juga ingin

    berterima kasih kepada ahli kumpulan C4 yang telah member kerjasama selama sesi PBL

    dijalankan. Saya berharap agar hasil dari makalah ini dan juga pembelajaran mandiri dapat

    membantu saya dalam pembelajaran untuk blok ini dan juga membantu saya untuk persiapan

    saya buat ujian integrasi yang akan dijalankan. Sekian, terima kasih.

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    3/19

    Daftar isi

    halaman

    1. Hormon pertumbuhan.1-122. Faktor lain...13-143. Kesimpulan 15

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    4/19

    Hormon Pertumbuhan

    Struktur makroskopik adenohipofisa

    Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur

    bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang

    yang sangat kecil untuk mengembang.Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke

    atas, seringkali menekandaerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan

    menyebabkan sakitkepala atau gangguan penglihatan.Hipofisa mengendalikan fungsi dari

    sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian

    otak yang terletak tepat diatashipofisa.Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus

    anterior (depan) dan lobus posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior

    (adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui

    pembuluh darah yangsecara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus

    posterior(neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.1

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    5/19

    Lobus anterior menghasilkan hormon yang pada akhirnya mengendalikan fungsi

    Kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dan organ reproduksi (indung telur danbuah zakar)

    Laktasi (pembentukan susu oleh payudara)

    Pertumbuhan seluruh tubuh.

    Adenohipofisa juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan

    hormon yang menghambat sensasi nyeri.

    Hipofisa posterior menghasilkan hormon yang berfungsi:

    Mengatur keseimbangan air

    Merangsang pengeluaran air susu dari payudara wanita yang menyusui

    Merangsang kontraksi rahim.

    Dengan mengetahui kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang beradadibawah kendali

    hipofisa (kelenjar target), maka hipotalamus atau hipofisa bisamenentukan berapa banyak

    perangsangan atau penekanan yang diperlukan oleh hipofisa sesuai dengan aktivitas kelenjar

    target. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisa (dan hipotalamus) tidak semuanya dilepaskan terus

    menerus. Sebagian besar dilepaskan setiap 1-3 jam dengan pergantian periode aktif dan tidak

    aktif. Beberapa hormon (misalnya kortikotropin yang berfungsi mengendalikankelenjar adrenal,

    hormon pertumbuhan yang mengendalikan pertumbuhan dan prolaktinyang mengendalikan

    pembuatan air susu) mengikuti suatu irama yang teratur, yaitu kadarnya meningkat dan menurun

    sepanjang hari, biasanya mencapai puncaknya sesaat sebelum bangun dan turun sampai kadar

    terendah sesaat sebelum tidur. Kadar hormon lainnya bervariasi, tergantung kepada beberapa

    faktor. Pada wanita, kadar LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone)

    yangmengendalikan fungsi reproduksi, bervariasi selama siklus menstruasi. Terlalu banyak atauterlalu sedikitnya satu atau lebih hormon hipofisa menyebabkan sejumlah gejala yang

    bervariasi.1

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    6/19

    Struktur mikroskopik adenohipofisa

    Jenis sel pada hipofisis anterior dibagi menjadi dua yaitu kromofob dan kromofil. Sel kromofilik

    dibagi lagi menjadi asidofil yang terwarnai oleh pewarna asam dan basofil yang terwarnai oleh

    warna basa. Sejumlah sel kromofobik merupakan sel skretorik yang inaktif dan memiliki sedikit

    granula sekretorik. Sedangkan sel sekretorik kromofilik tebagi menjadi lima jenis yaitu:2

    1. sel somatotrop yang menghasilkan hormon pertumbuhan,

    2. sel laktotrop (yang juga disebut mamotrop), yang mensekresikan prolaktin,

    3. sel kortikotrop, yang mengeluarkan ACTH,

    4. sel tirotrop, yang mensekresikan TSH, dan,

    5. sel gonadotrop, yang mensekresikan LH dan FSH.

    Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang

    mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh kelenjar

    ini; namun, sel-sel ini menskresikan hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid,

    fungsi seksual, dan sekresi susu di payudara. Hipofisis anterior juga mengandung sel

    folikulostelata, yakni sel kromofob yang mengeluarkan tonjolan antara sel-sel sekretorik. Sel ini

    mengandung dan mensekresikan sitokin IL-6, namun peran fisiologinya masih belum diketahui.2

    Fungsi adenohipofisa

    Lobus anterior merupakan 80% dari berat kelenjar hipofisa. Bagian inimelepaskan hormon

    yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik yang normal atau merangsang aktivitas

    kelenjar adrenal, kelenjar tiroid serta indung telur atau buah zakar. Jika hormon yang dilepaskan

    terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kelenjar endokrin lainnya juga akanmelepaskan hormon

    yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Tiga hormon glikoprotein hipofisis yakni FSH, LH dan

    TSH, masing-masing tersusun atas dua subunit. Subunit tersebut , yang diberi nama dan ,

    memiliki sejumlah ativitas tetapi harus bekerja secara kombinasi agar efek fisiologisnya menjadi

    maksimal. Subunit ini merupakan hormon sebuah gen dn memliki komposisi asam amino yang

    sama, walaupunresidu karbohidratnya berbeda. Subunit , yang dibentuk oleh gen yang berbeda

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    7/19

    dan berlaian dalam strukturnya, menentukan spesifitas hormon.Enam hormon yang disekreskan

    oleh hipofisis anterior adalah:3

    Thyroid stimulating hormon (TSH, tirotropin)-Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dantriiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar

    reaksi kimia diseluruh tubuh.

    Adrenocorticotropic hormon (ACTH)-Mengatur sekresi beberapa hormonadrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolism glukosa, protein dan

    lemak.

    Luteinizing hormon (LH)-Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitasreproduksinya. Pada wanita, LH bertanggung jawab dalam ovulasi, luteinisasi (yaitu

    pembentukan korpus luteum pascaovulasi yang menghasilkan hormon di ovarium), dan

    penghaturan sekresi hormon seks wanita, estrogen, dan progesterone, oleh ovarium. Pada

    pria, hormon ini merangsang hormon interstisium leydig di testis untuk mengelluarkan

    hormon seks pria, testosterone, sehingga hormon ini diberi nama interstitial cell-

    stimulating hormon.

    Follicle-stimulating hormon (FSH), mengatur pertumbuhan gonad sesuai denganaktivitas reproduksinya. Memiliki fungsi berbeda pada pria dan wanita. Pada wanita

    hormon ini berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel

    ovarium, tempat berkembangnya ovum atau telur. Selain itu, hormon FSH mendorong

    sekresi hormon estrogen oleh ovarium. Pada pria, FSH diperlukan dalam reprodiuksi

    sperma.

    Prolaktin, meningkatkan perkembangan payudara dan pembentukkan susu pada wanita,fungsi pada pria belum diketahui.

    Hormon pertumbuhan, Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan caramempengaruhi pembentukan protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    8/19

    Hormon pertumbuhan

    Hormon pertumbuhan, atau yang disebut juga sebagai hormon somatotropik atau somatotropin,

    merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis anterior yang merupakan molekul

    protein kecil yang terdiri atas 191 asam amino yang dihubungkan dengan rantai tunggal dan

    mempunyai berat molekul 22.005. Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan

    tubuh yang memang mampu bertumbuh. Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan

    proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari

    beberapa tipe sel seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.4

    Efek metabolik hormon pertumbuhan

    Selain dari efek hormon pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan. Hormon pertumbuhan

    mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang meliputi :4

    1. Peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh

    2. Meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa, meningkatkan asam lemak bebas

    dalam darah, dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi

    3. menurunkan kecepatan pemakaian glukosa diseluruh tubuh

    Jadi, secara singkat efek metabolik hormon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh,

    menggunakan lemak dari tempat penyimpanannya, dan menghemat karbohidrat.

    Peran hormon pertumbuhan dalam meningkatkan penyimpanan protein

    1. Bertambahnya pengangkutan asam amino melewati membran sel. Hormon pertumbuhansecara langsung meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan mungkin

    sebagian besar asam amino melewati membran sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini

    meningkatkan konsentrasi asam amino di dalam sel dan paling tidak berperan sebagianterhadap naiknya sintesis protein.

    2. Peningkatan transkripsi inti DNA untuk membentuk RNA. Hormon pertumbuhan jugamerangsang transkripsi DNA di dalam inti, sehingga meningkatkan jumlah pembentukan

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    9/19

    RNA. Keadaan ini selanjutnya meningkatkan sintesis protein dan juga meningkatkan

    pertumbuhan bila energi, asam amino, vitamin, dan bahan-bahan lain cukup tersedia.

    3. Penurunan katabolisme protein dan asam amino. Karena terjadi pengangkutan asamlemak yang banyak dan digunakan sebagai sumber energi

    Peran hormon pertumbuhan dalam meningkatkan pemakaian lemak sebagai energi

    1. Hormon pertumbuhan mempunyai efek yang spesifik dalam menyebabkan pelepasanasam lemak dari jaringan adiposa sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam

    cairan tubuh. Selain itu, di dalam jaringan di seluruh tubuh, hormon pertumbuhan

    meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil-KoA dan kemudian digunakan

    untuk energi.

    2. Di bawah pengaruh hormon pertumbuhan ini, lebih disukai lemak sebagai energidaripada karbohidrat dan protein. Dibawah pengaruh jumlah hormon pertumbuhan yang

    berlebihan, pengangkutan lemak dari jaringan adiposa seringkali menjadi sangat besar

    sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk di hati dan dilepaskan kedalam cairan

    tubuh, dengan demikian menyebabkan ketosis. Pergerakan lemak yang berlebihan dari

    jaringan adiposa juga dapat menyebabkan perlemakan hati.

    Efek Hormon Pertumbuhan terhadap Metabolisme Karbohidrat

    Hormon pertumbuhan mempunyai empat pengaruh utama terhadap metabolisme glukosa dalam

    sel, yaitu:4

    1. Penurunan pemakaian glukosa untuk energi. Berkurangnya pemakaian mungkin sebagian

    disebabkan oleh meningkatnya pengangkutan dan penggunaan asam lemak untuk mendapatkan

    energi yang disebabkan pengaruh hormon pertumbuhan. Jadi, asam lemak membentuk banyak

    sekali asetil-KoA yang sebaliknya memicu timbulnya efek umpan balik yang menghambat

    pemecahan glikolitik dari glukosa dan glikogen.

    2. Peningkatan endapan glikogen di dalam sel. Bila terdapat kelebihan, hormon pertumbuhan,

    makan glukosa dan glikogen tidak dapat digunakan sebagai hasil energi sehingga glukosa yang

    masuk ke dalam sel dengan cepat dipolimerisasi menjadi glikogen dan selanjutnya diendapkan.

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    10/19

    Oleh karena itu, sel sangat cepat menjadi jenuh oleh glikogen dan tidak dapat glikogen lebih

    banyak.

    3. Berkurangnya ambilan glukosa oleh sel dan meningkatnya konsentrasi glukosa darah. Hal ini

    mungkin terjadi karena sel itu sudah menyerap glukosa yang berlebihan yang sudah sulit

    digunakan. Tanpa ambilan dan penggunaan oleh sel secara normal, konsentrasi glukosa darah

    sering meningkat sampai 50 persen atau lebih diatas normal dan keadaan ini disebut dengan

    diabetes hipofisis. Diabetes ini adalah diabetes yang tidak peka terhadap insulin.

    4. Peningkatan sekresi insulin, yang merupakan efek diabetogenik dari hormon

    pertumbuhan.Peningkatan konsentrasi glukosa darah disebabkan oleh rangsangan hormon

    pertumbuhan terhadap sel-sel beta pulau Langerhans untuk mensekresikan insulin tambahan.

    Selain itu, hormon pertumbuhan mempunyai efek perangsangan langsung pada sel. Gabungan

    dari kedua efek tersebut seringkali sangat merangsang insulin oleh sel-sel beta sehingga sel-sel

    beta tersebut sesungguhnya mati. Bila hal ini terjadi, timbul diabetes melitus. Oleh karena itu,

    hormon pertumbuhan dikatakan mempunyai efek diabetogenik.

    Somatomedin

    Efek hormon pertumbuhan pada pertumbuhan, tulang rawan dan metabolisme protein

    bergantung pada interaksi antara hormon pertumbuhan dan somatomedin, yang merupakan

    faktor pertumbuhan polipeptida yang disekresikan oleh hati dan jaringan lain.4

    Somatomedin utama dalam darah adalah insulin-like growth factor I (IGF-I, somatomedin C)

    dan insulin-like growth factor II (IGF-II). Faktor-faktor ini berkaitan dengan insulin, kecuali

    rantai C-nya tidak terpisah dan memiliki perluasan rantai A yang disebut domain D. pada

    manusia, ditemukan bentuk varian IGF-I yang tidak memiliki tiga residu asam amino terminal-

    amino di otak. mRNA untuk IGF-I dan IGF-II ditemukan di hati, tulang rawan, dan banyak

    jaringan lain, yang menunjukan bahwa molekul-molekul tersebut disintesis dari jaringantersebut.

    4

    Keduanya berikatan erat dengan protein dalam plasma sehingga memperpanjang waktu paruh

    IGF dalm sirkulasi. Saat ini telah teridentifikasi enam protein pengikat-IGF yang berbeda-beda,

    dengan pola distribusi di berbagai jaringan yang berlainan pula. Semua ditemukan dalam plasma,

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    11/19

    dengan protein pengikat-IGF 3 (IGFBP-3) berperan pada 95% pengikatan dalam sirkulasi.

    Reseptor IGF-I sangat mirip dengan reseptor insulin dan mungkin menggunakan banyak

    perangkat intrasel yang sama. Reseptor IGF-II adalah suatu reseptor manosa-6-fosfat yang

    berperan dalam membawa hidrolase asam dan protein intrasel lain ke organel-organel intrasel.

    Sekresi IGF-I sebelum lahir tidak tergantung pada hormon pertumbuhan tetapi setelah lahir

    dirangsang oleh hormon pertumbuhan, dan molekul ini memiliki efek kuat menstimulasi

    pertumbuhan. Konsentrasi dalam plasma meningkat selama masa kanak-kanak dan memuncak

    pada masa pubertas, kemudian turun ke kadar yang rendah pada saat usia lanjut. Pada orang

    dewasa, gen untuk IGF-II diekspresikan hanya pada pleksus koroideus dan meningen.4

    Hormon pertumbuhan berlekatan secara lemah dengan protein plasma dalam darah. Oleh karena

    itu, hormon pertumbuhan dilepaskan dari darah kedalam jaringan dengan cepat, dengan waktu

    paruh di dalam darah sekita 20 menit. Sebaliknya, somatomedin C (IGF-I) melekat dengan kuat

    pada satu protein pembawa di dalam darah yang diproduksi sendiri responnya terhadap hormon

    pertumbuhan. Akibatnya, somatomedin C dilepaskan dengan lambat dari darah ke jaringan

    dengan waktu kira-kira 20 jam.4

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    12/19

    Rangsangan yang mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan

    Kecepatan sekresi hormon pertumbuhan tidak dapat ditentukan dari satu kali penilaian karena

    setiap hari terjadi letupan sekresi yang ireguler. Semakin bertambah usia seseorang, semakin

    berkurang sekresi hormon pertumbuhannya. Dan banyak pihak yang memanfaatkan penyuntikan

    hormon pertumbuhan untuk mengimabngi efek penuaan. Rangsangan yang dapat meningkatkan

    sekresi hormon pertumbuhan secara umum dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:5

    1. defisiensi substrat energi, seperti hipoglikemia (rendahnya konsentrasi asam lemak dalamdarah) dan puasa.Sangat tingginya jumlah hormon pertumbuhan selama kelaparan, sangat

    berhubungan erat dengan banyaknya protein yang pecah dan jumlah glukosa yang ada

    sehingga zat yang diperlukan untuk menghasilkan energi di suatu sel menjadi berkurang.

    2. jumlah asam amino tertentu meningkat dalam plasma3. stres

    Sedangkan rangsangan yang dapat mengurangi sekresi antara lain:

    1. Tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu tidur dengan adanya gerakan mata yang cepatdan acak.

    2. Glukosa. Pemberian infus glukosa menurunkan kadar hormon pertumbuhan dalamplasma dan menghambat responsnya terhadap olahraga.

    3. Kortisol4. Asam Lemak bebas5. medroksiprogesteron

    6.

    hormon pertumbuhan

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    13/19

    Kelainan pada sekresi hormon pertumbuhan

    Gigantisme

    Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal dari seluruh tubuh karenakelenjar hypophysis

    memproduksi hormon berlebihan. Hipofisis adalahkelenjar seukuran biji kacang tanah dan

    menggantung dari otak, terbaring disebelah dalam tulang pelipis dekat bola mata. Penyakit ini

    ditandai olehpembesaran dan penebalan tulang dahi, rahang, kaki, dan tangan secaraberangsur.

    Penyakit ini berlangsung lambat dan baru diketahui setelahpenderita memasuki usia menengah

    kelainan yang disebabkan oleh karenasekresi Growth Hormone (GH) yang berlebihan dan terjadi

    sebelum dewasaatau sebelum proses penutupan epifisis.5

    Gigantisme Primer atau Hipofisis, di mana penyebabnya adalah adenoma hipofisis

    Gigantisme Sekunder atau hipothalamik, disebabkan oleh karena hipersekresi GHRH dari

    Hipothalamus.

    Gigantisme yang disebabkan olehtumor ektopik (paru, pankreas,dll) yang mensekresi GH atau

    GHRH

    Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapatdiakibatkan tumor

    hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainanhipotalamus yang mengarah pada pelepasan

    GH secara berlebihan.Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone

    pertumbuhanterjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam

    masapertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutamaadalah tumor

    pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormonepertumbuhan. Sel asidofilik, sel pembentuk

    hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisisanterior menjadi sangat aktif atau bahkan timbul

    tumor pada kelenjarhipofisis tersebut. Hal ini mengakibatkan sekresi hormone

    pertumbuhanmenjadi sangat tinggi. Akibatnya, seluruh jaringan tubuh tumbuh dengancepat

    sekali, termasuk tulang. Pada Gigantisme, hal ini terjadi sebelum masaremaja, yaitu sebelum

    epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulangsehingga tinggi badan akan terus meningkat

    (seperti raksasa). Biasanya penderita Gigantisme juga mengalami hiperglikemi.

    Hiperglikemiterjadi karena produksi hormone pertumbuhan yang sangat banyakmenyebabkan

    hormone pertumbuhan tersebut menurunkan pemakaianglukosa di seluruh tubuh sehingga

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    14/19

    banyak glukosa yang beredar di pembuluh darah. Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas

    menjadi terlalu aktifakibat hiperglikemi dan akhirnya sel-sel tersebut berdegenerasi.

    Akibatnya,kira-kira 10 persen pasien Gigantisme menderita Diabetes Melitus. Pada sebagian

    besar penderita Gigantisme, akhirnya akan menderita panhipopitutarisme bila Gigantisme tetap

    tidak diobati sebab Gigantismebiasanya disebabkan oleh adanya tumor pada kelenjar hipofisis

    yang tumbuhterus sampai merusak kelenjar itu sendiri.5

    Akromegali

    Akromegali adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormonpertumbuhan yang

    berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun. Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir

    selalu disebabkan oleh tumor hipofisa jinak (adenoma).5

    Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. Gambaran tulang wajah menjadi kasar,

    tangan dan kakinya membengkak.

    Penderita memerlukan cincin, sarung tangan, sepatu dan topi yang lebih besar.

    Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit.

    Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat di dalam kulit membesar, menyebabkan keringat

    berlebihan dan bau badan yang menyengat.

    Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) dapat menyebabkan rahang menonjol

    (prognatisme).

    Tulang rawan pada pita suara bisa menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak. Lidah

    membesar dan lebih berkerut-kerut. Tulangrusuk menebal menyebabkan dada berbentuk seperti

    tong. Seringditemukan nyeri sendi; setelah beberapa tahun bisa terjadi artritisdegeneratif yang

    melumpuhkan. Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat terganggu sehingga terjadi

    gagal jantung.

    Kadang penderita merasakan gangguan dan kelemahan di tungkai dan lengannya karena

    jaringan yang membesar menekan persarafan.Saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak juga

    bisa tertekan,sehingga terjadi gangguan penglihatan, terutama pada lapangpandang sebelah luar.

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    15/19

    Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa dewasa muda-yakni, sesuda hipofisis tulang panjang

    bersatu dengan batang tulang maka orang itu tidakdapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun jaringan

    ikat longgarnya masih terustumbuh dan tebal tulangnya msih terus tumbuh. Perbesaran tadi

    terutamadapat di lihat pada tulang tulang kecil tangan dan kaki serta pada tulangmembranosa,

    termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi ,tepi supraorbital, bagian bawah

    rahang, dan bagian tulang vertebra, sebabpada masa dewasa muda pertumbuhan tulang tulang

    ini tidak berhenti. Akibatnya, tulang rahang tampak menonjol ke depan, kadang kala

    sampaisetengah inci ke depan, dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan tepi supraorbitalnya

    sangat besar, hidung membesar sampai dua kali ukuran normal, kakinya membutuhkan sepatu

    berukuran 14 atau lebih besar, dan jarijarinya menjadi sangat tebal.

    Dwarfisme

    Dwarfisme dapat disebabkan oleh defisiensi GH, defisiensi IGF-I, atau penyebab

    lainnya. Beberapa kasus dwarfisme disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis

    anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak. Pada umumnya, pertumbuhan

    bagian-bagian tubuh sesuai satu sama lain, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang.

    Defisiensi hormon pertumbuhan biasanya disebabkan oleh defisiensi GH. Pada keadaan ini,

    respons hormon pertumbuhan terhadap GH tetap normal, tetapi sebagian penderita mengalami

    kelainan pada sel-sel pensekresi hormon pertumbuhan.

    5

    Pada satu tipe dwarfisme, yaitu pada Lorain dwarf, kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya

    normal atau malahan tinggi, namun penderita mengalami ketidak mampuan herediter untuk

    membentuk somastostatin sebagai respons terhadap hormon pertumbuhan.

    Perawakan pendek merupakan cirri kretinisme dan juga pubertas prekoks. Perawakan pendek

    juga merupakan bagian dari sindrom disgenesis gonad yang tampak pada penderita

    berkromosom XO (bukan XX atau XY).

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    16/19

    Faktor lain

    Faktor genetik adalah elemen dasar penentu tinggi seseorang. Seorang anak akan mencapai

    tinggi badannya dengan gen penentu tinggi badan yang diwarisinya. Jika orang tuanya memiliki

    perawakan yang tinggi, maka secara genetis anak cenderung memiliki perawakan yang tinggi

    pula. Namun sering kita jumpai, anak lebih tinggi dari orang tuanya. Hal ini bisa saja terjadi

    karena dari kedua orang tua kita mengenal konsep Potensi Tingi Genetik (seorang anak

    dilahirkan berpotensi atau akan mencapai tinggi dewasa tertentu yang berada dalam rentang

    waktu tertentu).6

    Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah. Ini

    berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan berpeluang memiliki tubuh

    yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja

    hal itu bukanlah suatu kepastian, namun hanya kecenderungan medis telah diamati.

    Faktor gizi turut mempengaruhi proses pertumbuhan pada manusia. Proses pertumbuhan tulang

    seorang anak dimulai dari lahir sampai usia 18 tahun. Namun, pertumbuhan tersebut terkait erat

    dengan pertambahan tinggi badan anak. Proses tumbuh panjang tercepat terjadi saat anak berusia

    0-1 tahun. Lalu setelah 4 tahun, kecepatan pertambahan panjang tersebut akan menurun. Ini

    berlaku baik pada anak lelaki maupun perempuan.6

    Ada upaya yang lebih mudah untuk memperbaiki tinggi tubuh si kecil. Yaitu lewat perbaikan

    nutrisi. Dengan memberikan makanan bergizi seimbang, terutama makanan yang banyak

    mengandung kalsium dan vitamin D, tulang anak akan tumbuh kuat dan optimal. Otomatis,

    pertambahan tinggi tubuhnya pun akan menggembirakan.

    Ada lagi cara mudah mengoptimalkan pertumbuhan tulang. Yakni berjemur di bawah sinar

    matahari. Salah satu komponen sinar matahari adalah ultraviolet (UV). Sinar UV inilah yang

    berperan besar dalam metabolisme vitamin D, yang penting bagi pertumbuhan tulang. Menjemur

    si kecil di sinar matahari antara waktu terbit hingga pukul 9.00 pagi sangat tepat untuk

    menguatkan tulang dan mengoptimalkan pertumbuhannya. Paling tidak selama setengah jam.

    Pertumbuhan tulang yang optimal memang menuntut makanan yang terbaik sejak anak

    dilahirkan. Pada saat itu, makanan terbaik untuk pertumbuhan tulang anak adalah air susu ibunya

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    17/19

    sendiri. ASI terbukti mengandungi kalsium (Ca), yang amat berguna bagi pertumbuhan tulang

    yang optimal.6

    Meski anak sudah mendapatkan berbagai makanan padat kalsium, pemberian susu ada baiknya

    tetap dilakukan. Sebab, susu banyak mengandung kalsium yang keberadaannya lebih terjamin,

    sementara makanan lain mungkin mengalami salah pengolahan yang membuat kandungan

    kalsium berkurang atau hilang.

    Selain itu, susu biasanya mudah dicerna anak, sehingga kandungan kalsium kemungkinan besar

    terserap baik oleh tubuhnya. Jadi, olah makanan untuk si kecil baik-baik. Kalau tak yakin dengan

    keutuhan kandungan kalsiumnya, beri mereka susu berkalsium.

    Selain asupan kalsium, si kecil pun perlu mendapat nutrisi tambahan berupa zat besi. Bayi,

    terutama pada saat penyapihan akan sangat rentan kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi bisa

    menimbulkan gangguan penyakit anemia.6

    Beberapa ahli medis menganjurkan pada para orang tua untuk memeriksa lebih dini, minimal

    satu kali, sebelum usia anak satu tahun lewat pemeriksaan kadar hemoglobin.

    Untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi, tidak ada salahnya Anda memberikan makanan

    yang kaya akan sumber zat besi. Perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi terutama sayuran

    hijau, daging merah, hati, unggas, sereal diperkaya zat besi. Selain itu, ikan, kerang-kerangan,

    buah kering bisa menjadi pilihan.

    Tingkatkan penyerapan zat besi, misalnya mengkonsumsi makanan kaya vitamin C, seperti buah

    tomat, dan jeruk. Daging merah selain merupakan sumber zat besi, juga dapat meningkatkan

    penyerapannya.6

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    18/19

    Kesimpulan

    Sebagai kesimpulan daripada kasus yang telah dibincangkan dapat saya simpulakan bahwa

    proses pertumbuhan pada manusia sangat dipengaruhi oleh sekresi hormon pertumbuhan yang

    bertanggungjawab dalam meregulasi pertumbuhan tubuh badan manusia. Selain itu, faktor lain

    turut berperan dalam mempengaruhi kadar pertumbuhan manusia sebagai contoh faktor asupan

    gizi dan genetik yang mempengaruhi kadar pertumbuhan. Faktor genetik berperan dalam

    menentukan kadar pertumbuhan dan ketinggian yang normal pada manusia. Ini bermaksud

    pertumbuhan ketinggian anak-anak dipengaruhi oleh gen yang dibawa dari orang tua yang

    berperanan dalam menentukan kadar pertumbuhan. Di samping itu, faktor gizi berperanan dalam

    zat-zat nutrient yang memainkan peranan penting dalam suatu metabolism yang berkaitan

    dengan pertumbuhan badan. Contohnya, perlunya kadar kalsium yang secukupnya dalam badan

    bagi membantu perkembangan metabolisme pertumbuhan tulang pada manusia. Sekiranya

    terdapat ketidak seimbangan pada asupan gizi dapat menyebabkan proses pertumbuhan manusia

    terganggu. Dalam kasus ini, kelainan yang dialami oleh remaja itu disebabkan oleh kelainan

    sekresi hormon pertumbuhan yang secara langsung berperanan dalam mengatur pertumbuhan

    badan.

  • 5/26/2018 Makalah PBL b11

    19/19

    Daftar pustaka

    1. JW Rohen, C Yokochi, LD Elke, Atlas anatomi manusia:Kajian fotografik tubuhmanusia, 5

    thed, 2002,Penerbit buku kedokteran ECG-diunduh 26 Oktober 2010.

    2. Elna Kartawiguna, Penuntun Praktikum Histologi, Kelenjar endokrin,2007 -diunduh pada25 Oktober 2010.

    3. Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia, Metabolisme endokrin,diunduh pada 27 Oktober2010.

    4. Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations,Thomas M. Devlin-5thed,Endocrinesystem,2010,pg 803-45,-diunduh pada 27 Oktober 2010.

    5. Guyton, Arthur C. Textbook of medical physiology / Arthur C. Guyton, John E. Hall.11th ed., Endrocinlogy and reproduction,2006, pg 905-955, -diunduh pada 27 Oktober

    2010.

    6. Mary Jones, Richard Fosbery, Dennis Taylor, Jeniffer Gregory, Biology A-Level,2007;22-diunduh pada 25 Oktober 2010.

    http://www.amazon.com/s/ref=ntt_athr_dp_sr_1?_encoding=UTF8&sort=relevancerank&search-alias=books&field-author=Thomas%20M.%20Devlinhttp://www.amazon.com/s/ref=ntt_athr_dp_sr_1?_encoding=UTF8&sort=relevancerank&search-alias=books&field-author=Thomas%20M.%20Devlin