makalah pkn.docx

22
Pendidikan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban Warga Negara Disusun oleh: Ikrimatul Ismi (P07134114066) Absen 17 Kelas B D IV Analis Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM i

Upload: ikrimatulismi

Post on 18-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pendidikan KewarganegaraanHak dan KewajibanWarga Negara

Disusun oleh:Ikrimatul Ismi (P07134114066)Absen 17Kelas BD IV Analis Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.POLITEKNIK KESEHATAN MATARAMJURUSAN ANALIS KESEHATANMATARAM2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Mah Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul Hak dan Kewajiban Warga Negara. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian hak dan kewajiban, pengertian Warga Negara Indonesia (WNI), serta pengertian hak dan kewajiban bagi warga negara.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita. Amin.

Mataram, 6 Maret 2015 Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.iKATA PENGANTAR.iiDAFTAR ISI..iiiBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang...11.2. Rumusan Masalah..21.3. Tujuan2BAB II PEMBAHASAN2.1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara..32.2. Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia....42.3. Hak dan kewajiban mahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia....62.4. Studi Kasus mengenai Hak dan Kewajiban...........................................7BAB III PENUTUP3.1. Kesimpulan..113.2. Saran11DAFTAR PUSTAKA...12

5

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKehidupan bermasyarakat dan bernegara oleh manusia dimaksudkan untuk memudahkan upaya mencapai tujuan dan cita-cita. Setiap orang menginginkan apa yang menjadi tujuan dan kemauan serta cita-cita terlaksana dengan baik, bahkan berhasil setinggi mungkin (maksimal). Apa yang menjadi idaman tersebut, kenyataannya tidak semua dapat tercapai dalam suatu kehidupan.Dalam hubungan itulah orang menginginkan hidup bersama, bersatu dengan orang lain, bermasyarakat dan bernegara. Dari sisi lain kehidupan bermasyarakat itu memang sesuai dengan kodrat manusia. Manusia adalah pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan hamba Tuhan Yang Maha Esa.Untuk dapat memahami pengertian negara marilah sebentar kita ambil istilah bahasa asing, state, staat, stat, status, dan stato. Dari semua kata tersebut terkandung pengertian tempat berdiri atau posisi. Artinya di mana kita berada, bagaimanapun posisi kita yang menentukan hubungan atau ikatan kita terhadap sesuatu. Jadi keberadaan kita dalam negara menentukan posisi, hubungan, dna status kita. Dalam kehidupan bernegara orang terikat atau tertentu posisinya. Ada hak dan ada pula kewajibannya. Kehidupan bernegara menimbulkan hak dan kewajiban.Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.Ada sebagian masyarakat yang merasa bahwa pemerintah tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Selain itu, ada juga orang-orang yang benar-benar hak mereka sebagai warga negara telah didapat, akan tetapi mereka tidak mau menunaikan kewajibannya sebagai warga negara. Hal ini terjadi karena masyarakat kurang paham tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Atau mereka paham tetapi hawa nafsu telah menguasai akal pikiran mereka sehingga tertutup kebaikan di dalam jiwa mereka.Oleh karena itu, disusunlah makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara ini. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, penulisan makalah ini juga agar pembaca dapat memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara Indonesia.

1.2. Rumusan MasalahDari latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:1. Apakah pengertian hak dan kewajiban warga negara?2. Bagaimanakah hak dan kewajiban warga negara Indonesia? 3. Bagaimanakah hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara Indonesia?4. Apakah contoh kasus mengenai hak dan kewajiban warga negara ?

1.3. TujuanTujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:1. Mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.2. Memahami hak dan kewajiban warga negara Indonesia. 3. Memahami hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara Indonesia.4. Mengetahui contoh kasus mengenai hak dan kewajiban warga negaraBAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Pengertian HakHak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya (Prof. Dr. Notonagoro). Hak juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya. Pengertian KewajibanWajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya : melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP. Pengertian Warga NegaraWarga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Yang dapat dikatakan warganegara menurut UUD 1945 yang dijelaskan didalam pasal 26 ayat (1) bahwa yang menjadi warganegara adalah orang orang bangsa indonesia asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan UU.

2.2. Hak dan kewajiban Warga Negara IndonesiaHak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.Hak Warga Negara Indonesia : Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2). Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A). Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1). Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dandiskriminasi. (pasal 28B ayat 2). Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2). Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1). Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1). Hak untuk memeluk suatu agama. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (pasal 29 ayat 2)Kewajiban Warga Negara Indonesia : Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayapembelaan negara. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

2.3. Hak dan Kewajiban Mahasiswa sebagai Warga Negara IndonesiaSebagai bagian dari Negara Indonesia mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. Hak dan kewajiban yang harus ditanamkan dalam diri mahasiswa antara lain :1. Kebebasan akademik menuntut dan mengkaji ilmu sesuai norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.2. Memperoleh pengajaran dan layanan di bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan.3. Menyelesaikan studi lebih awal.4. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi serta hasil belajarnya.5. Memanfaatkan sumber daya melalui perwakilan organisasi mahasiswa yang ada di kampus.6. Mematuhi peraturan yang berlaku.7. Memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan keamanan fakultas dan kampus.8. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.9. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.10. Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas atau kampus.

2.4. Studi Kasus mengenai Hak dan Kewajiban

Kejati Usut Penyelewengan Pupuk Subsidi, Perampasan Hak PetaniPalembang (ANTARA News) - Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan terus mengusut dugaan penyelewengan pupuk Urea bersubsidi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2009 dengan nilai kerugian mencapai Rp1,7 miliar.Menurut Ketua Tim Penyelidikan Intel Kejati Sumsel, Budi Utarto, didampingi Kasi Ekonomi Moneter Kejati, BP Marbun, di Palembang, Senin, pihaknya berupaya mengungkapkan kasus itu."Kami akan berupaya keras mengungkap kasus ini, karena menyangkut hajat petani yang haknya dirampas," ujar dia.Menurut dia, distributor mengambil pupuk bersubsidi dengan berkedok untuk petani di desa dalam wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Namun setelah pupuk diperoleh, baru kemudian dijual kepada pihak yang tidak berwenang memperolehnya, dan untuk petani hanya dijatah pupuk untuk kebutuhan produksi pada areal seluas dua hektare.Budi menyatakan, di daerah ini rawan terhadap penyelewengan pupuk bersubsidi, karena tertarik dengan keuntungan yang cukup besar. Ia menyebutkan, kuota pupuk bersubsi yang harga per kilogram Rp1.571, mencapai sekitar 2.600 ton lebih yang diselewengkan dari satu distributor dicurigai berada di Kabupaten Banyuasin, Sumsel."Dalam kasus ini, kami juga ungkap satu lagi distributor pupuk di daerah yang diduga melakukan penyelewengan pupuk bersubsidi, dan sedang dilakukan pendalaman kasus itu," kata dia pula.Pihak Kejati Sumsel telah melimpahkan ke tingkat penyidikan kasus penyelewengan dana untuk pupuk bersubsidi itu, dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait. Namun belum diungkapkan siapa pelaku dan nama perusahaannya."Ini semata untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan kasus ini. Apabila telah terekspose lebih dahulu, dapat saja dilakukan upaya menghilangkan semua butki berkaitan dengan indikasi perbuatan melawan hukum itu," ujar dia. (ANT-146*B014/K004)PembahasanPada kasus di atas, warga negara Indonesia atau lebih tepatnya para petani yang ada di Palembang tidak menerima haknya untuk mendapakan pupuk urea bersubsidi. Mereka terpaksa harus membeli pupuk yang harganya relatif lebih mahal. Hal ini disebabkan ulah dari distributor nakal yang mengeruk keuntungan pribadi dari subsidi pupuk urea dengan menjual pupuk bersubsidi terhadap pihak yang tidak berwenang menerimanya. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya pengawasan dan pendistribusian pupuk urea bersubsidi ke kalangan petani. Seharusnya pemerintah menyediakan distributor resmi untuk pendistribusian pupuk urea bersubsidi agar penerima pupuk bersubsidi tersebut tepat sasaran bukan kepada pihak lain.

Kasus Bank CenturyJakarta (ANTARA) - Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menyatakan, kasus dugaan pelanggaran hukum pada pemberian dana talangan ke Bank Century senilai Rp6,7 triliun sebaiknya ditutup. "Soal kasus Bank Century sudahlah ditutup saja. Jangan digantung terus seperti layang-layang," kata Benny menjawab pertanyaan pers di sela-sela rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Senin.Benny menjelaskan, dalam kasus Bank Century, DPR telah merekomendasikan kepada lembaga penegak hukum untuk menindaklanjutinya dengan menggunakan data dari Panitia Angket Kasus Bank Century.Namun data dan dokumentasi yang dimiliki Panitia Angket Kasus Bank Century itu, kata dia, belum menjadi bukti hukum tapi harus dilakukan penyelidikan lagi."Yang menilai apakah data dan informasi dari Panitia Angket Century memiliki nilai pembuktian secara hukum adalah lembaga penegak hukum, yakni kepolisian, kejaksanaan dan KPK," kata Benny.Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini menjelaskan, KPK dan Kejaksaan menyelidiki untuk membuktikan ada atau tidak dugaan korupsi, sedangkan kepolisian menyelidiki untuk membuktikan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran hukum secara umum. Menurut dia, sampai sejauh ini, KPK dan Kejaksaan Agung tidak menemukan bukti-bukti untuk tindak pidana korupsi. Karena itu, katanya, DPR bisa meminta kepada KPK dan Kejaksaan Agung untuk mengumumkan kepada publik secara terbuka bahwa memang tidak ada unsur tindak pidana korupsi, sehingga kasus ini selesai. Benny meminta DPR dan lembaga penegak hukum segera memberikan kepastian hukum kepada publik sehingga bisa lebih memberikan kepastian pada pemerintahan. "Hendaknya jangan memelihara kasus Bank Century seperti layang-layang putus," katanya. Benny juga meminta Tim Pengawas Rekomendasi DPR hanya mengawasi penyelidikan yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum dan tidak boleh sampai mendikte. Soal pernyataan dari anggota DPR yang mengusulkan jika kinerja KPK rendah agar anggaran dikurangi, menurut dia, hal itu sudah merupakan bagian dari upaya mendikte kerja lembaga penegak hukum. "Seharusnya anggaran KPK ditingkatkan, programnya dalam pemberantasan korupsi juga meningkat," katanya. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani menilai pernyataan Benny K Harman adalah pernyataan pribadi bukan mewakili Komisi III. Menurut dia, kasus Bank Century sudah menjadi keputusan DPR jadi tidak bisa hanya diusulkan oleh seseorang untuk ditutup karena sudah memiliki kekuatan hukum. "Saya tidak paham dengan pernyataan itu. Kalau kasus Bank Century akan ditarik lagi ke belakang maka kita kecewa," katanya.PembahasanDisini terdapat pernyataan bahwa kasus ini belum bisa terselesaikan dikarenakan salah satunya adalah anggaran KPK yang rendah. Menurut kami kasus korupsi seperti ini bukan karena masalah anggaran, tetapi masih belum maksimalnya kerja KPK dalam menyelesaikan masalah ini. Dari sini kami mengambil langkah penyelesaian dengan cara mengambil kekayaan koruptor agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatan yang sangat merugikan rakyat tersebut.

BAB IIIPENUTUP

4.1. Kesimpulan Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Hak dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara. .Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu tercantum di dalam pasal 26, 27, 28, dan 3. Sebagai agent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam diri bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung jawab serta memiliki kesadaran dan bisa mengimplementasikan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia Banyak kasus mengenai hak dan kewajiban warga negara yang telah terjadi di negara Indonesia, diharapkan agar dapat ditangani dengan baik dan dapat membuat para pelaku jera untuk melakukan kesalahan lagi.

4.2. Saran Dengan adanya makalah mengenai hak dan kewajiban warga negara indonesia ini diharapkan agar semua warga negara dapat mengetahui apa saja hak-hak yang harus ia dapatkan serta kewajiban yang harus ia lakukan. Pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat perlu dilakukan agar terciptanya kehidupan yang damai, tenteram, dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKAAlhaj, Pangeran dan Usmani S.P.. 1999. Pendidikan Pancasila. Jakarta:Universitas Terbuka. Anonim. 2010. Hak dan Kewajiban Warga Negara (online). (https://ikma10fkmua.wordpress.com/2010/12/20/pkn/, diakses 22 Februari 2015).Haj, Nurul. 2012. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dengan UUD 45 (online). (https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/, diakses 22 Februari 2015).Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:Paradigma.Laily, Deassy. 2014. Hak dan Kewajiban Warga Negara (online). (https://www.academia.edu/6709503/Makalah_Hak_dan_Kewajiban_Warga_Negara_Disusun_dalam_rangka_memenuhi_tugas_mata_kuliah_Pendidikan_Kewarganegaraan, diakses 22 Februari 2015).Rahayu, Siti. 2013. Definisi Warga Negara Menurut UUD 1945 dalam Pasal 26 (online).(http://akusitirahayu.blogspot.com/2013/04/definisi-warganegara-menurut-uud-1945.html, diakses 22 Februari 2015).