makalah purin pirimidin
TRANSCRIPT
BIOKIMIA
Biosintesis Purin dan Pirimidin
Oleh :
Nenny Aulia Rochman 121810401036
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2013
A. Metabolisme Purin dan Pirimidin
Purin dan pirimidin merupakan inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA. Purin dan pirimidin dapat disintesis
oleh prototrophic. Contoh Purin : Adenin, guanin, hipoxantin, xantin kemudian
dimetabolisme menjadi asam urat, sedangkan contoh Pirimidin : Sitosin, urasil,
dan timin kemudian dimetabolisme menjadi CO2 dan NH3.
Gambar 1. Alur Sintesis Purin dan Pirimidin
Asam Nukleat di dalam makanan berbentuk nukleoprotein, dengan
bantuan enzim proteolitik di dalam usus dipecah menjadi protein + Asam
Nukleat. Selanjutnya oleh enzim Ribonuklease, Deoksiribonuklease dan
Polinukleotidase, asam nukleat tersebut dipecah menjadi Nukleotida yang mana
Mononukleotida dihidrolisis oleh enzim Nukleotidase dan Fosfatase menjadi
Nukleosida + Asam Sulfat. Nukleosida yang ada di usus dengan bantuan enzim
Fosforilase diubah menjadi basa Purin / Pirimidin yang mana nantinya Purin akan
dioksidasi menjadi asam urat yang diabsorbsi di usus dan dikeluarkan sebagai
asam urat bersama urin.
Gambar 2. Struktur Molekul Purin dan Pirimidin
B. Biosintesis Nukleotida Purin
Proses biosintesis purin pada manusia digunakan untuk memenuhi
kebutuhan asam nukleat. Ureotelic adalah bahan akhir dari bahan nitrogen
yang tidak berguna yaitu berupa ureum dan asam urat (ekskresi melalui urine).
Adapun Inhibitor dari beberapa metabolit yang mirip dengan glutamine
(antifolate drugs) antara lain:
- Azaserin = pada reaksi 5
- Diazanorleusin = pada reaksi 2
- 6-merkapto purin = pada reaksi 13 dan 14
- Asam mikrofenolat = pada reaksi 14
Gambar 3. Analog Sintesa Purin dan Pirimidin
Gambar 4. Biosintesis Nukleotida Protein
Atom C (6) inti purin berasal dari atom karbon molekul CO2 yaitu udara
pernafasan.
Atom N (1) inti purin berasal dari atom nitrogen gugus amino (-NH2) yaitu
molekul aspartat.
Atom C (2) dan atom C (8) inti purin adalah produk reaksi transformilasi
yang berasal dari senyawa donor gugus formil yang mengakibatkn koenzim FH4
(tetra hidro folat).
Atom N (3) dan atom N (9) berasal dari nitrogen gugus amida molekul
glutamin.
Atom C (4) atom C (5) dan atom N (7) merupakan molekul glisin.
Gambar 5.Biosintesis Purin
Berikut ini adalah tahapan - tahapan biosintesis Purin :
Sintesis purin diawali dengan reaksi sintesis PRPP yang berasal dari
senyawa Ribose 5-Phospate melibatkan ATP dan ion Mg²+ sebagai aktivator
membentuk molekul PRPP (5-Phosphoribosyl pyrophosphate).
Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phospho ribosilamin dengan bantuan
PRPP Glutamyl Amdotransferase yang melibatkan PRPP dengan glutamin.
Reaksi ini juga menghasilkan asam amino glutamat + PPi.
Berikutnya pembentukan senyawa GAR (Glycinamide ribosyl-5-
phosphate) dari hasil reaksi senyawa 5-Phospho ribosilamin dengan glisin yang
mana Mg²+ sebagai aktivator untuk mentransformasi ATP menjadi ADP + Pi- .
Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus
formil, membentuk senyawa Formylglycinamide ribosyl-5-phosphate. Atom
karbon gugus formil tersebut menempati posisi atom C-8 inti purin.
Kemudian senyawa Formylglycinamide ribosyl-5-phosphate melakukn
reaksi aminasi (pada atom karbon ke 4) dengan senyawa donor amino (berupa
glutamin) dan membentuk senyawa Formylglycinamide ribosyl-5-phosphate
dengan atom N gugus amino yang baru menempati posisi N-3 inti purin.
Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai senyawa Formylglycinamide
ribosyl-5-phosphate dan membentuk senyawa Aminoimidazole ribosyl-5-
phosphate, yaitu dengan sintetase H2O yang membutuhkan ATP + Mg2+.
Senyawa Aminoimidazole ribosyl-5-phosphate melakukan fiksasi CO2
(carboxylase) membentuk senyawa Aminoimidazole carboxylate ribosyl-5-
phosphate dan atom karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C (6) inti
purin.
Reaksi berikutnya yaitu sintesis aspartate dan H2O membentuk senyawa
Aminoimidazole succinyl carboxamide ribosyl-5-phosphate.
Dengan bantuan adenylosuccinase senyawa Aminoimidazole succinyl
carboxamide ribosyl-5-phosphate disinteis dengan fumarate menjadi senyawa
Aminoimidazole carboxamide ribosyl-5-phosphate.
Selanjutnya senyawa Aminoimidazole carboxamide ribosyl-5-phosphate
melakukan reaksi formilasi yang dikatalisis oleh enzim transformilase dengan
koenzim FH4 (tetrahidrofolat) dan senyawa donor gugus formil, maka membentuk
senyawa Formimidoimidazole carboxamide ribosyl-5-phosphate.
Akhirnya terjadilah reaksi penutupan cincin yang kedua kalinya dengan
bantuan IMP Cyclohydrolase dan terbentuklah derivat purin yang pertama berupa
IMP (Inosin Monophosphate = Inosinic Acid). Sedangkan AMP dan GMP
diturunkan dari IMP.
Gambar 6. Perubahan IMP menjadi AMP dan GMP
Adenylosuccinate membantu mensintesis Inosin Monophosphate (IMP)
menjadi Adenylosuccinate (AMPS) dengan membutuhkan GTP dan Mg2+ untuk
dehidrasi NH3. Selanjutnya dengan bantuan Adenylosuccinase AMPS diubah
menjadi Adenosine monophosphate (AMP) yaitu merubah atom C yang rantainya
tunggal menjadi rangkap.
Sedangkan untuk merubah IMP menjadi GMP yaitu dari proses IMP
Dehydrogenase (NAD+ menjadi NADH + H+ ) membentuk Xanthosine
monophosphate (XMP). Selanjutnya XMP membutuhkan ATP utuk mengubah
Glutamine menjadi Glutamate dan membentuk Guanosine monophospate (GMP).
C. Katabolisme Purin
Hasil akhir dari katabolisme purin pada manusia adalah asam urat dengan
99% asam urat manusia didapat dari substrat oleh nukleosida purin fosforilase.
Xantin oksidase sangat aktif pada hati, usus halus, ginjal yang mana
menghambat pembentukan asam urat serta memegang peranan penting pada
keadaan hiperurikemia dan gout.
Pada orang normal (dalam jumlah kecil): asam urat diabsorbsi dan
langsung diekskresi, sedangkan pada golongan primata rendah: terdapat enzim
urikase yang merubah asam urat menjadi allantoin yang sangat mudah larut dalam
air.
D. Biosintesis Pirimidin
Pada biosintesis Pirimidin memerlukan bahan yang sama seperti PRPP,
glutamin, CO2, aspartat, dan H4 folat. Ada satu perbedaan antara biosintesis Purin
dan Pirimidin yaitu pada saat terjadinya penambahan gugus ribosa phosphate,
pada biosintesis purin penambahan tersebut berlangsung ditahap awal, sedangkan
pada biosintesis pirimidin berlangsung setelah perjalanan beberapa tahap lebih
jauh. Pada reaksi 4 dengan bantuan enzim Dihydroorotate dehydrogenase terjadi
di dalam mitokondria, sedangkan reaksi yang lannya terjadi di dalam sitosol.
Gambar 7. Biosintesis Pirimidin
Berikut ini adalah tahap - tahap biosintesis pirimidin :
Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan senyawa
Carbamoyl phosphate (CAP) dan Aspartic acid yang dihasilkan dari reaksi antara
glutamin, ATP dan CO2 yang dikatalisis oleh enzim phosphate sintetase yang
berlangsung didalam sitosol.
Berikutnya Carbamoyl phosphate berkondensasi dengan Aspartic acid
menghasilkan senyawa Carbamoyl aspartic acid (CAA) yang dikatalisis oleh
enzim Aspartate Transcarbamoylase.
Setelah itu terjadi reaksi penutupan rantai Carbamoyl aspartic acid
bersamaan dengan pembebasan H2O dengan bantuan enzim Dihydroorotase
menghasilkan Dihydroorotic acid (DHOA).
Melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim Dihydroorotate Dehydrogenase
(NAD+ menjadi NADH + H+ ) mengubah DHOA menjadi Orotic acid (OA).
Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa phosphate pada (OA).
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim Orotate Phosphoribosyl Transferase dan
menghasilkan orotidilat OMP (Orotidin monophosphate).
Akhirnya enzim Orotidylic Acid Decarboxylase mengkatalisis OMP dan
menghasilkan uridilat UMP (Uridin monophosphate) yaitu produk nukleotida
pertama pada biosintesis pirimidin, tetapi bukan basa murni pirimidin yang tidak
dapat diubah secara bebas oleh mammalia melainkan melalui salvage pathway
untuk mengubah nukleosida pirimidin, uridin, sitidin dan timidin menjadi
nukleotida pirimidinnya.
E. Katabolisme Pirimidin
Hasil akhir katabolisme Pirimidin berupa zat-zat yang mudah larut dalam
air alanin (dari sitosin dan urasil) dan amino isobutirat (dari timin) yang terjadi di
hati, sedangkan hasil akhir katabolisme purin sukar larut (asam urat, sodium urat).
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, F.Y. 2008. Metabolisme Nukleotida Purin & Pirimidin,
Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya