makalah ugm pancasila hore.doc

Upload: adji-nugroho

Post on 11-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    1/7

    MASIHKAH INDONESIA BERDAULAT DENGANENERGINYA ?

    Melindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

    ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

    sosial.

    Cabang- cabang produksi yang penting baginegara dan yang menguasai hajat hidup orang

    banyak dikuasai oleh negara.

    Bumi dan air dan kekayaan alam yangterkandung didalamnya dikuasai oleh negara dandipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran

    rakyat.Negara bertanggung jawab atas penyediaanfasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas.

    VS

    UU No. 22 Tahun 2001

    Tentang Minyak & Gas Bumi

    UU No. 25 Tahun 2007

    Tentang Penanaman Modal

    Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2007

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    2/7

    Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup &Bidang Usaha Yang Terbuka

    Kapitalisasi energi dan dominasi asing merupakan permasalahan penting di bidang energi dinegara-negara Dunia Ketiga. Penguasaan bidang energi oleh korporasi-korporasi besar telah

    menimbulkan persoalan yang tidak sebatas kepada bidang energi dan teknologi energi itu sendiri.Tetapi juga merambah kepada kehidupan sosial budaya dan kemasyarakatan. Sebut saja kasus kontrak karya yang rumit, kebocoran subsidi BBM, kasus Freeport yang menjadi pembahasan dunia, hinggakasus pertambangan di Bima. Kesemuanya itu merupakan sebagian kisah dari serangkaian kerapuhan

    bidang energi di Indonesia.

    Kedaulatan energi merupakan mimpi yang tak kunjung terealisasi. Perkembangan demokrasi diIndonesia ternyata tidak berbanding lurus dengan pembangunan kedaulatan energi nasional.Pemanfaatan energi dewasa ini masih memperhitungkan faktor modal. Siapa yang memiliki kapital,dialah yang berkuasa. Menurut Ikhsanuddin Nursi, 95% sektor Minyak Bumi dan Gas Alam (MIGAS)

    Indonesia dikuasai oleh asing. Bahkan 44% porsi Migas Nasional dikuasai oleh Chevron yangnotabenenya adalah korporasi asing. Sedangkan Pertamina hanya menguasai 16% saja. Sisanya 40%lagi dikuasai oleh perusahaan asing lainnya, seperti Total E&P (10%), Conoco Phillips (8%), MedcoEnergy (6%), China National Offshore Oil Corporation (5%), China National Petroleum Corporations(2%), dan British Petroleum, Vico Indonesia, serta Kodeco Energy (masing-masing 1%). Dengan katalain, Pertamina malah dianak-tirikan di negeri sendiri. Belum lagi soal penguasaan blok-blok strategisenergi. Blok Cepu misalnya yang diserahi kekuasaannya kepada ExxonMobile.

    Energi yang merupakan jantung peradaban memiliki posisi kunci untuk mempertahankanhegemoni Barat. Peran vital energi ini melahirkan perebutan dan penguasaan. Kisah tragis Libya dan

    Irak sejatinya adalah upaya Amerika Serikat untuk menguasai tambang-tambang energi di keduanegara itu. Barat tentu masih ingat, selepas perang Arab-Israel negara-negara Arab dengan kekuatanenerginya telah merusak tatanan kehidupan di belahan bumi mereka.

    Jika di masa lalu kita dijajah dengan pendudukan militer. Dewasa ini, kita dijajah dengan perjanjian dan perundangan. Korporasi asing hari ini memainkan peran yang sama dengan VOCdahulu. Bedanya, hari ini berbagai korporasi tersebut dilanggengkan oleh regulasi yang ada. Undang-undang Penanaman Modal, Undang-undang Migas, dan sederetan regulasi lain di bidang energi besertaanak-anak peraturannya memberikan gambaran betapa lemahnya kedaulatan kita di bidang energi.Dalam bahasa Hendry Saparini, energi di Indonesia hanya dijadikan sebagai komoditas komersial

    semata bukan komoditas strategis. Kesalahan paradigma inilah yang menjadikan pengelolaan energi diIndonesia tidak memihak kepada rakyat.

    Menurut LEMHANAS setidaknya ada dua hal yang mencirikan kedaulatan energi; bebas dariketergantungan kepada satu jenis energi dan bebas dari ketergantungan kepada negara lain. Indonesiamemang telah merdeka lebih dari 60 tahun. Tetapi kemantapan kemerdekaan kita masih dipertanyakan.Penguatan kemampuan nasional adalah jalan bagi kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat adalahcita-cita kemerdekaan Indonesia. Penguatan itu lahir dari komitmen. Itulah sebabnya kedaulatan energi

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    3/7

    tidak akan terwujud kecuali dengan politik yang lurus. Sayangnya, meskipun kita telah memilikiDewan Energi Nasional (DEN) yang diketuai langsung oleh presiden, kedaulatan energi belum jugaterbangun di negara kita.

    Pada 3 Januari 2012 silam, presiden dalam pidatonya di rapat kabinet ketika itu menjadikanenergi sebagai salah satu isu strategis nasional. Komitmen terhadap agenda tersebut setidaknya

    dicirikan dengan beberapa keberanian; keberanian memberikan keluasan pengelolaan energi kepadaanak bangsa, keberanian untuk membatasi dominasi asing, keberanian untuk melakukan revisi terhadap

    berbagai regulasi energi yang merugikan bangsa, dan keberanian untuk renegosiasi di bidang energidengan berbagai korporasi pemilik modal. Selama berbagai keberanian ini tidak terwujud, Indonesiaakan tetap berada pada urutan 113 dari 143 negara Asia terkait pengelolaan energi sebagaimana surveyyang dilakukan oleh Technology Global. Parahnya, dalam survey yang sama Indonesia berada di

    bawah Timor Leste yang baru merdeka.

    Dalam Pasal 33 UUD 1945 secara tegas dinyatakan Bumi air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi

    kemakmuran rakyat.Tapi kenyataan yang kita lihat saat ini adalah energi yang merupakan napaskehidupan bagi seluruh rakyat negeri ini 70% sumber energi yang ada masih dikuasai oleh Asing.

    Metro TV dalam acara diskusi anak negeri mengambil tema Runtuhnya KedaulatanEnergi.Banyak tokoh yang hadir dalam diskusi malam ini.Ichsanuddin Noorsy(PengamatKebijaksanan Publik) menjelaskan pembentukan UU yang selama ini dilakukan Pemerintah untuk selalu mengurangi subsidi yang bertujuan untuk menghapuskan subsidi dan ini selalu dilakukan setiapkali berhubungan dengan IMF.

    Sementara itu Kurtubi (Pengamat Perminyakan) mengatakan BPH Migas yang bekerja tanpa

    ada yang megawasinya menyebabkan melemahnya fungsi Pemerintah karena selalu berkurangnya dananjloknya produksi minyak. Sri Paulupi berpendapat tidak berdaulat kita terhadap negeri sendiri sepertiorang miskin yang dibatasi jatahnya.

    Saurip Kadi berpendapat supaya garis politik yang dijalankan oleh Pemerintah harus diluruskankembali untuk berjalan sesuai dengan amanah UUD 1945 Pasal 33.Sementara itu ada yang berpendapatkita bisa bekerja sama dengan asing dalam pengelolan kekayaan alam kita,karena mereka punya alat-alat pertambangan ,tapi harus jelas bagi hasilnya,dan harus kita yang mengendalikannya.

    Pada intinya kebanyakan nara sumber pada diskusi anak negeri ini menyatakan keprihatinannyaterhadap tidak berdayanya negeri ini terhadap kedaulatan energi sendiri yang dikuasai oleh orang asing,dan tidak mampunya Pemerintah untuk mengatasi semua permasalahan energi ini yang menjadi sumber kehidupan kita semua.

    Sampai kapan negeri ini selalu dikuasai oleh kekuatan asing di negeri sendiri,tanpa mampuuntuk mengurus sendiri sumber-sumber energi yang berada dinegeri Zamrud Khatulistiwa,seperti yangdiamanatkan oleh UUD 1945,untuk harus melaksanakannya

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    4/7

    Akhirnya apa kabar segenap tanah air dan tumpah darah Indonesia? Hampir seluruh sektor energi bumi pertiwi sudah dikuasai asing. Mungkin para politisi bisa mengatakan itu semua adalahhasil dari investasi internasional atau manfaat dari pergaulan global. Tapi, jika memang demikian,mengapa di dalam lubuk hati anak bangsa yang jujur justru terdengar tangisan ibu pertiwi? Mengapasetelah lebih dari 60 tahun kedaulatan Indonesia, air mata ibu pertiwi masih terus berlinang? Ibu

    pertiwi yang dulu kaya raya untuk membesarkan anak-anak bangsa yang dicintainya, kini sedangsusah, merintih dan berdoa.

    Padahal sesungguhnya dalam lanjutan lagu tersebut yang anehnya jarang dinyanyikan sampaiselesai terdapat jawaban dari doa ibu pertiwi. Ya, akan tiba suatu masa dimana putra-putrinya yang

    berhati tulus akan berkata :

    Lihatlah Ibu Pertiwi

    Kami datang berbakti ..

    Untuk menggembirakan Ibu

    Karena kami tetap cinta Ibu dan selalusetia..

    Maka kami akan bangkit menjaga hartapusaka

    UNTUK NUSA DAN BANGSA..

    Kawan sudah saatnya kita mulai, memulaisesuatu untuk Indonesia yang lebih baik. Tunjukkansedikit kepedulian untuk bumi pertiwi ini, Indonesia.

    Jadilah pemanis kopi di pagi hari untuk negeri ini.Saya yakin kamu adalah orang yang hebat, orangyang bisa ubah dunia ini dengan semangat yang adaditanganmu. Mungkin hal-hal seperti ini nggak bisaubah dunia ini, tapi saya coba untuk ubah

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    5/7

    pandanganmu, pandangan generasi muda untuk lebihpeka, membantu setiap nafas mereka yang kitasayang, melihat penderitaan saudara kita, mendengarsenandung lara mereka. Ini adalah momentum, sedikitkepedulian dari setiap anak muda apabila disatukanakan menghasilkan suatu reaksi fusi, efek yang LUARBIASA !! Rasanya akan sangat sulit jika kita bergeraksecara sporadis, individual. Mengapa kita tidakbersatu? Bersatu untuk generasi muda yang inginmemperbaiki negeri ini. Saling berbagi ide dan

    pendapat dengan elegan!! Tanpa konflik, represi ataubahkan intimidasi untuk menginspirasi pemudalainnya. Mari kita ciptakan KARYA yang membuatperubahan kecil yang berkelanjutan.

    Oh ya..Saya optimis kalau kamu masih sayang dengannegeri ini, Indonesia..

    Jadilah pemanis kopi dipagi hari untuk.. INDONESIA Dwi Prasetyo Aji N

    UntukIndonesia

    -kurangi berbicara dan tunjukkan sedikit aksimusaja, itu lebih baik.-

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    6/7

  • 7/23/2019 makalah ugm pancasila hore.doc

    7/7