modul wahidah
TRANSCRIPT
mengenal Metamorfosis kupu-kupu
BELAJAR KEREATIFCERDAS UNTUK MEMIMPIN
Oleh:Wahida Abdullah
I
Daftar Isi
Kata Sambutan...............................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................iii
Bab I kronologis Evolusi Kupu-kupu...........................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................1
B. Sejarah Istilah efeek Kupu-kupu..........................................................................2
C. Ilustrasi.................................................................................................................7
Bab II proses Terbentuknya Kupu-kupu serta Macam Jenis kupu..........................8
A. Pengertian Metamorfosis......................................................................................8
1. Telur ..............................................................................................................8
2. Larva (ulat)....................................................................................................10
3. Pupa (kepompong)........................................................................................10
4. Kupu-kupu.....................................................................................................12
B. Macam Jenis Kupu-Kupu....................................................................................13
Bab III jinis Kupu-kupu Di Dunia..............................................................................15
1. Famili papilionidea – the swallowlails................................................................15
2. Famili preridae – the whites and yellows............................................................17
3. Famili Rionidae – the metalmarsk......................................................................18
4. Famili Nymphalidae – The Brush Poted butterflies...........................................19
Bab IV Kesimpulan.......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
I
KATA SAMBUTAN
ه بسم حمن الل حيم الر الر
Menyusun atau membuat buku ini merupakan suatu aktifitas yang penting bagi
mahasiswa di setiap perguruan tinggi. Penulis buku ini yang dapat di katakan berlaku
secara universal. Institut Agama Islam Negeri Kendari, belum pernah menulis atau
menerbitkan buku ini yang berlaku secara resmi di lingkungan perguruan tinggi ini.
Oleh karena itu Institut Agama Islam Negeri Kendari ini saya sambut dengan penuh
legah dan Suka cita. Dengan buku ini semua mahasiswa di Perguruan Tinggi Institut
Agama Islam Negeri telah memiliki buku acuan sebagai referensi di masa depan yang
akan datang. Dan pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih atas
bimbingan yang telah ibu Dosen berikan kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan buku ini.
Baruga, 06 Mei 2015
Wahida. A bdullah Nim : 12010103071
I
KATA PENGANTAR
ه بسم حمن الل حيم الر الر
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik
dan hidayat-Nya, serta salawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Buku ini berjudul “Metamorfosis Kupu-Kupu). Buku ini ditulis berdasarkan
informasi yang didapat dari observasi dan wawancara langsung kepada narasumber dan
berbagai sumber media, termasuk media cetak dan media elektronik.
Bagaimanapun buku ini masih memerlukan penyempurnaan, namun buku ini telah
memberikan sedikit kontribusi ilmu yang mudah-mudahan dapat bermanfaat. Untuk
kesempurnaan buku ini, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
yang akan saya terima dengan senang hati diiringi rasa ucapan terima kasih, sehingga saya
dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan buku ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Baruga, 06Mei 2015
Wahida.A bdullah Nim : 12010103071
I
BAB I
Kronologi Evolusi Kupu-Kupu
A. Latar Belakang
Evolusi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sejarah asal usul makhluk
hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Evolusi terjadi secara
perlahan-lahan dan bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke bentuk yang
lebih kompleks. Evolusi sendiri dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Dengan
variasi genetik menimbulkan banyak sifat baru dimana variasi genetik dapat terjadi karena mutasi
gen. Selain itu, seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Seleksi alam menuntut setiap
organisme dapat mempertahankan hidupnya sehingga akan terjadi perubahan morfologi, fisiologi
dan tingkah laku.
Dan Evolusi merupakan suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-
angsur dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga terbentuk spesies baru. Dimana evolusi akan
mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu
dengan yang lainnya. Variasi genetik terbentuk karena adanya mutasi gen, sehingga dapat
membentuk spesies-spesies baru lagi. Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam
reproduksi (kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi), seleksi
alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang melekat diantara
individu organisme yang menyusun suatu populasi. Seleksi alam diperlukan karena lingkungan selalu
berubah-ubah sehingga makhluk hidup harus mampu bertahan untuk kelangsungan hidupnya,
sehingga makhluk hidup yang dapat melewati seleksi alam harus memiliki kemampuan adaptasi yang
baik. Jika suatu makhluk hidup tidak mampu beradaptasi dan tidak dapat lolos dari seleksi alam
maka akan mengalami kepunahan.
Kupu-kupu melakukan evolusi karena didorong oleh suatu faktor yang dominan yaitu adaptasi
dan seleksi alam. Lingkungan yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga makhluk hidup
yang terdapat di lingkungan tersebut harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang
ada. Adaptasi sendiri dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, jika makhluk hidup
tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan punah. Salah satu bukti
evolusi pada kupu-kupu Biston betularia yaitu pada masa revolusi industri di Inggris. Pada saat itu
revolusi industri besar-besaran di Inggris, lingkungan di Inggris menjadi lebih gelap oleh polusi. Kupu-
I
kupu Biston betularia bersayap gelap lebih adaptif daripada yang bersayap cerah, sehingga kupu-
kupu yang bersayap cerah mudah ditangkap oleh predator.
Padahal sebelum revolusi industri terjadi, spesies kupu-kupu Biston betularia kebanyakan yang
berwarna cerah, anmun setelah revolusi industri banyak ditemukan kupu-kupu bersayap gelap.
Tembok-tembok dan habitat kupu-kupu berubah menjadi gelap akibat banyaknya asap dari pabrik,
maka kupu-kupu bersayap gelaplah yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup sedangkan kupu-
kupu bersayap cerah punah.
B. Sejarah Istilah “Efeek Kupu-Kupu”
Edward Norton Lorenz menemukan efek kupu-kupu atau apa yang menjadi landasan
teori chaos pada tahun 1961 di tengah-tengah pekerjaan rutinnya sebagai peneliti
meteorologi. Ia dilahirkan pada 23 Mei 1917 di Amerika Serikat dan memiliki latar belakang
pendidikan di bidang matematika dan meteorologi dari MIT. Dalam usahanya melakukan
peramalan cuaca, dia menyelesaikan 12 persamaan diferensial non-linear dengan komputer.
I
Pada awalnya dia mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan format enam
angka di belakang koma (...,506127). Kemudian, untuk menghemat waktu dan kertas, ia
memasukkan hanya tiga angka di belakang koma (...,506) dan cetakan berikutnya diulangi
pada kertas sama yang sudah berisi hasil cetakan tadi. Sejam kemudian, ia dikagetkan dengan
hasil yang sangat berbeda dengan yang diharapkan. Pada awalnya kedua kurva tersebut
memang berimpitan, tetapi sedikit demi sedikit bergeser sampai membentuk corak yang lain
sama sekali.[1]
Pada tahun 1963 Lorenz menerbitkan studi teoritis efek ini dalam artikel terkenal yang
berjudul Deterministic Nonperiodic Flow ("Aliran non-periodik yang menentukan")[2].
Berdasarkan artikel itu, kemudian ia mengatakan: "Seorang meteorolog mendapati bahwa
jika teori ini benar, maka satu kepakan sayap burung camar laut (seagull) dapat mengubah
jalannya cuaca untuk selamanya." Atas anjuran rekan-rekan sejawatnya, dalam kuliah-kuliah
dan publikasi selanjutnya, Lorenz menggunakan contoh yang lebih puitis, yaitu memakai
kupu-kupu. Menurut Lorenz, suatu kali ia tidak mempunyai judul untuk ceramahnya pada
pertemuan ke-139 American Association for the Advancement of Science tahun 1972, Philip
Merilees mengusulkan judul "Does the flap of a butterfly’s wings in Brazil set off a tornado
in Texas?" ("Apakah kepakan sayap kupu-kupu di Brasil menyulut angin ribut di Texas?").
Meskipun kepakan sayap kupu-kupu tetap konstan dalam konsep ini, lokasi kupu-kupu,
dampaknya dan lokasi dari dampak-dampak selanjutnya dapat bervariaasi luas.[3]
Kepakan sayap kupu-kupu secara teori menyebabkan perubahan-perubahan sangat kecil
dalam atmosfir bumi yang akhirnya mengubah jalur angin ribut (tornado) atau menunda,
mempercepat bahkan mencegah terjadinya tornado di tempat lain. Kepakan sayap ini merujuk
kepada perubahan kecil dari kondisi awal suatu sistem, yang mengakibatkan rantaian
peristiwa menuju kepada perubahan skala besar (bandin gkan: "efek domino" atau domino
effect). Jikalau kupu-kupu itu tidak mengepakkan sayapnya, trayektori sistem tersebut akan
berbeda jauh.
Perhatikan bahwa kupu-kupu tidak menyebabkan angin ribut atau tornado. Kepakan
sayapnya adalah bagian dari kondisi awal; satu himpunan kondisi menghasilkan tornado,
sedangkan himpunan kondisi lain tidak. Mungkin saja himpunan kondisi yang tidak
melibatkan kepakan sayap kupu-kupu menjadi penyebab angin ribut.
I
Istilah "butterfly effect" tidak digunakan dalam cerita ini, tetapi asal usul penggunaan
kupu-kupu dalam konsep ini adalah dari cerita yang ditulis pada tahun 1952 oleh Ray
Bradbury, "A Sound of Thunder" ("Suara guntur").
Efek kupu-kupu (bahasa Inggris: Butterfly effect) adalah istilah dalam "Teori Chaos" (Chaos
Theory) yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal" (sensitive
dependence on initial conditions), di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem
non-linear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam keadaan kemudian. Istilah yang pertama
kali dipakai oleh Edward Norton Lorenz ini merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap
kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa
bulan kemudian. Fenomena ini juga dikenal sebagai sistem yang ketergantungannya sangat peka
terhadap kondisi awal. Perubahan yang hanya sedikit pada kondisi awal, dapat mengubah secara
drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Jika suatu sistem dimulai dengan kondisi awal misalnya
2, maka hasil akhir dari sistem yang sama akan jauh berbeda jika dimulai dengan 2,000001 di mana
0,000001 sangat kecil sekali dan wajar untuk diabaikan. Dengan kata lain: kesalahan yang sangat
kecil akan menyebabkan bencana dikemudian hari.
"Teori Chaos" adalah teori yang berkenaan dengan sistem yang tidak teratur seperti awan,
pohon, garis pantai, ombak dll : random, tidak teratur dan anarkis. Namun bila dilakukan pembagian
(fraksi) atas bagian-bagian yang kecil, maka sistem yang besar yang tidak teratur ini didapati sebagai
pengulangan dari bagian-bagian yang teratur. Secara statistik: Chaos adalah kelakuan stokastik dari
sistem yang deterministik. Sistem yang deterministik (sederhana, satu solusi) bila ditumpuk-tumpuk
akan menjadi sistem yang stokastik (rumit, solusi banyak).
Sebuah tim Rusia-AS menemukan bahwa setiap tanda sayap kupu-kupu berbeda-beda terkait
erat dengan ruang geografisnya. Warna-warna sayap pada kupu-kupu tampaknya berevolusi seperti
I
‘team strip’, sehingga kupu-kupu dengan mudah mengidentifikasi spesies lain sebagai calon
pasangannya. Proses ini disebut dengan ‘reinforcement’ atau penguatan, dimana mampu mencegah
spesies yang terkait erat dari kawin silang sehingga mendorong untuk berpisah secara genetik dan
spesiasi. Itu merupakan spekulasi dari para ilmuwan selama bertahun-tahun tanpa melihatnya di
alam. Fenomena ‘reinforcement’ merupakan salah satu yang memiliki mekanisme dari seleksi alam
dalam memainkan peran dalam spesiasi.
Dua jenis yang berbeda dengan spesies yang sama harus berhenti kawin dengan satu sama lain
dalam waktu yang cukup lama untuk tumbuh terpisah secara genetik yaitu dengan isolasi geografis.
Suatu populasi dipisahkan oleh pegunungan atau sungai pada rastusan generasi, jika mereka
bertemu kembali maka mereka tidak lagi mampu berkembang biak. Tetapi isolasi geografis tidak
cukup menjelaskan tentang proses spesiasi. Maka mekanisme lain yang secara teoritis dapat
memisahkan suatu spesies adalah isolasi reproduksi. Isolasi terjadi ketika suatu makhluk hidup tidak
dipisahkan secara fisik, tetapi ‘memilih’ untuk tidak berkembang biak dengan satu sama lainnya
sehingga menyebabkan isolasi genetik. Isolasi reproduksi lebih sulit untuk dijelaskan daripada isolasi
geografis, maka dari itu para ahli biologi sangat antusias tentang famili kupu-kupu.
Tim Harvard menemukan saat mempelajari kupu-kupu genus Agrodiaetus yang memiliki habitat
yang luas di Asia. Kupu-kupu betina berwarna coklat sedangkan kupu-kupu jantan memiliki banyak
warna sayap mulai dari perak dan biru sampai coklat. Ditemukan juga bahwa jika spesies dari
Agrodiaetus yang terkait erat terpisah secara geografis, mereka terlihat cenderung terlihat sangat
mirip. Dimana artinya, mereka tidak menampilakn khas ‘team strip’. Tetapi jika spesies yang serupa
terkait erat yang hidup secara side-by-side, yang terlihat sangat berbeda dengan ‘team’nya. Efeknya
adalah mengecilkan kemungkinan terjadinya kawin antar spesies, sehingga akan mendorong isolasi
I
genetik dan perbedaan spesies. Perbedaan dalam warna sayap jantan lebih kuat ketika spesies
tersebut berbagi habitat dibandingkan saat mereka tidak berbagi.
Alasan penyokong evolusi munculnya ‘team strip’ dalam spesies yang terkait, atau subspesies,
hidup side-by-side adalah bahwa hibridasi biasnya hal tidak diinginkan. Oleh karena itu seleksi alam
akan mendukung cara untuk membedakan spesies.
Terdapat kupu-kupu hibrida yang dapat menunjukkan bukti adanya evolusi. Para ilmuawan
telah berhasil mengembangkan kupu-kupu hibrida yang warna tubuhnya merupakan kombinasi dari
dua jenis kupu-kupu. Bukan hanya hasil perkawinan silang dari dua jenis spesies, namun kupu-kupu
hibrida ini membuktikan evolusi dapat berjalan dua arah, karena biasanya spesies baru terbentuk
dari satu jenis spesies yang berkembang menjadi dua. Kupu-kupu hibrida tersebut merupakan hasil
dari perkawinan silang antara Heliconius cydno yang memiliki sayap berwarna hitam dengan corak
putih dan kuning dengan Heliconius melpomene yang berwarna hitam bercorak merah dan orange.
Hasil persilangannya memiliki sayap berwarna hitam corak berwarna merah dan kuning. Pada
habitat tempat kedua kupu-kupu tersebut ditemukan kupu-kupu jenis Heliconius heurippa yang
uniknya pewarnaan pada tubuh Heliconius heurippa mirip dengan pewarnaan yang ditemukan pada
kupu-kupu hibrisa yang dikembangkan, yang memiliki tubuh hitam dengan corak berwarna merah
dan putih. Dicurigai bahwa Heliconius heurippa merupakan hibrida liar hasil dari persilangan
Heliconius cydno dengan Heliconius melpomene.
Hewan hibrida memiliki ketahanan tubuh yang lebih lemah daripada induknya. Ketahanan
tubuh yang dimaksud adalah ukuran kemampuan makhluk hidup untuk berkembang biak dan
bertahan hidup. Keturunan pertama yang berjenis kelamin betina steril, tetapi yang jantan tidak.
Kupu-kupu Heliconius heurippa jantan yang subur mungkin akan terus kawin dengan kupu-kupu
betina dari salah satu jenis induknya sampai suatu ketika menghasilkan keturunan betina yang tidak
steril. Proses terbentuknya spesies baru dari keturunan silang yang subur ini disebut dengan
backcrossing. Namun pendapat ini diragukan oleh beberapa ilmuwan, karena kupu-kupu hibrida
akan sulit terbentuk di habitat yang relatif sama dengan kupu-kupu induknya, sebab mereka tidak
begitu terisolasi, salah satu kondisi untuk membentuk spesies baru. Namun para peneliti
menemukan bahwa kupu-kupu Heliconius heurippa memiliki minat yang lebih besar untuk kawin
dengan spesies sejenisnya daripada dengan dua spesies asalnya. Menurut Mavarez, jika corak
berwarna kuning atau merah pada kupu-kupu hibrida betina, kupu-kupu jantan hibrida tidak lagi
begitu tertarik untuk mendekat. Di habitat alami, pemilihan pasangan secara selktif adalah salah satu
bentuk isolasi reproduksi yang efektif.
I
C. ILUSTRASI
Efeek Kupu-Kupu Dalam “Lorens Attraktor”
WAKTU 0 ≤ t ≤ 30 (larger) koordinat z (larger)
Gambar-gambar ini menunjukkan 2 segment dari evolusi 3-dimensi dua trayektori (satu
biru, yang lain kuning) selama jangka waktu yang sama dalam "Lorenz attractor" yang
bermula dari 2 titik awal yang berbeda hanya 10−5 pada koordinat x. Awalnya, kedua
trayektori nampak sama (coincident), sesuai indikasi perbedaan kecil di antara koordinat z
dari trayektori biru dan kuning, tetapi untuk t > 23 perbedaannya menjadi sebesar nilai
trayektori. Posisi akhir kerucut menunjukkan kedua trayektori tidak lagi sama pada t = 30
I
BAB II
Proses Terbentuknya Kupu-Kupu
Serta Macam-macam Jenis Kupu-Kupu
A. Pengertian Metamorfosis
I
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan
perubahan penampilanyang terjadi pada kupu-kupu. Rekaman fosil menunjukkan bahwa kupu-kupu
telah berada di Bumi ini setidaknya sejak 40-50 juta tahun yang lalu. Meskipun begitu, masih banyak
hal dalam diri kupu-kupu yang belum dipahami sepenuhnya dan menjadi misteri. Yang kita tahu
dengan pasti, siklus hidup kupu-kupu yang lengkap terdiri dari empat tahap yang meliputi telur, larva
(ulat), pupa (kepompong), dan akhirnya kupu-kupu dewasa. Dan ternyata, dalam setiap tahapan
kehidupan hewan ini, terdapat kisah menarik tersendiri yang sayang untuk kita lewatkan. Berikut
BerbagaiHal sampaikan proses yang terjadi ketika ulat bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu.
Gambar Metamorposis kupu-kupu
1. Telur
Hal menarik pada binatang yang satu ini sudah langsung dapat kita jumpai ketika mereka
masih berupa telur. Kupu-kupu akan tertarik pada jenis tanaman tertentu, dan kupu-kupu betina
akan bertelur pada jenis tanaman dimana ulat akan makan. Telur kupu-kupu biasanya akan
dilekatkan ke bagian bawah daun dengan zat yang berfungsi sebagai semacam lem yang sangat
kuat. Sampai saat ini, tidak diketahui bagaimana struktur dan bahan kimia apa yang membentuk
lem tersebut. Tetapi lem ini bekerja dengan sangat baik, bahkan ikatan telur dan daun yang
dibentuk oleh lem ini jauh lebih kuat dibanding telur dan daun itu sendiri. Tahapan telur ini
dapat berlangsung dari beberapa minggu, sampai beberapa bulan, sebelum akhirnya menetas
dan menjadi larva.
I
Gambaar 1
Gambar 2
2. Larva (Ulat)
I
Larva atau ulat akan menetas dari telur sekitar enam hari kemudian. Makhluk-makhluk kecil
ini sangat rakus dan dengan cepat mulai menggerogoti setiap daun yang dilihatnya. Pada masa
ini, pertumbuhan ulat sangat luar biasa cepat, sehingga ia akan berganti kulit beberapa kali
untuk menyesuaikan tubuhnya yang menjadi berukuran lebih besar. Pada akhir siklus ini, ulat
akan memiliki panjang sekitar 5 cm. Ulat lalu akan mengeluarkan hormon-hormon tertentu, yang
berarti tiba saatnya untuk ulat tersebut melanjutkan hidupnya ke tahapan selanjutnya yaitu
berubah menjadi kepompong.
Gambar 1
3. Pupa (Kepompong)
Kepompong atau pupa (bahasa Latin pupa, 'boneka') adalah salah satu stadium
kehidupan serangga yang mengalami metamorfosis. Fase ini hanya didapati pada
serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, yaitu yang meliputi empat tahap;
embrio, larva, pupa, dan dewasa. Pada stadium ini struktur tubuh dewasa serangga mulai
terbentuk dan struktur tubuh larva lenyap. Kepompong umumnya inaktif dan tidak dapat
bergerak (sesil). Kepompong umumnya terbungkus dalam lapisan pelindung seperti
kokon (misalnya kepompong ulat sutra), sarang (misalnya lebah), atau cangkang dan
sering kali menggunakan kamuflase untuk mengecoh predator. Ulat kemudian akan
membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita sebut dengan kepompong.
Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau
kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong
ini, ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu
dewasa. Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari. Pada tahap ini, ulat
mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir semua bagian tubuhnya sendiri.
I
Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan yang sangat
kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Pada tahap
kehidupan ini, ada beberapa fakta menarik yang berhasil diketahui melalui penelitian
yang dilakukan di Georgetown University. Penelitian tersebut menemukan bahwa kupu-
kupu masih memiliki setidaknya beberapa dari ingatan yang mereka miliki ketika mereka
masih berwujud ulat. Entah bagaimana, neuron yang menyimpan memori ulat dapat
berhasil selamat dari proses pencernaan enzim yang mencerna hampir seluruh tubuh ulat.
Selain itu, bagaimana neuron ini selanjutnya dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu yang
berukuran lebih besar dan lebih kompleks dibanding otak ulat masih menjadi misteri yang
belum terpecahkan. Selain neuron, ada juga bagian tubuh ulat lainnya yang berhasil
selamat dari proses "penghancuran diri" yang dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa sel
embrio khusus yang dimilikinya. Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat,
tetapi mereka akan berhenti tumbuh pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan
hanya mulai tubuh lagi bila telah waktunya bagi ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu.
Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan menggunakan nutrisi yang berasal dari
bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk bagian-bagian dari tubuh kupu-
kupu. Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, dan sel embrio yang
berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula. Sebagai contoh, ada sel
embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ kupu-kupu dan lain-lain.
Gambar 1
Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang sangat
besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul
hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
Gambar 2
I
4. Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang
diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat
transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk
merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses
pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan
tubuh baru mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat ini adalah saat ketika
kupu-kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak memiliki
bentuk pertahanan apa pun.
Gambar 1
Gambar 2
I
B. Macam-macam Jenis Kupu-kupu
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam
ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).Secara
sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu
aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal),
sedangkan gengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau
hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya.
Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam
atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga
secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. Kupu-kupu dan ngengat amat
banyak jenisnya. Di Jawa dan Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis
ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada
ratusan jenis.Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya
jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat; padahal keduanya adalah makhluk yang sama.
Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat,
kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat.Kupu-kupu
umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa
jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk,
daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.
Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-
ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan
daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu
di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari
ulatnya.Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai hewan penyerbuk, yang membantu bunga-
I
bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-
kupu ini sangat bermanfaat.Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama
yang rakus. Bukan hanya tanam- tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon
buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh ulat dalam
waktu yang singkat.
BAB III
Jenis Kupu-kupu
Banyak jenis ulat –terutama dari jenis-jenis ngengat– yang menjadi hama pertanian yang
serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan
peternakan kupu-kupu :
1. Famili Papilionidae - The Swallowtails
Scarce Swallowtail,Iphiclides podalirius.
.
Palawan Birdwing,Troides trojana.
I
Cairns Birdwing,Ornithoptera priamus.
Blue Mormon,Papilio polymnestor.
Orchard Swallowtail Butterfly,Papilio aegeus.
Crimson Rose,Pachliopta hector.
Pipevine Swallowtail,Battus philenor.
I
Common Mime,Chilasa clytia.
2. Famili Pieridae - The Whites and Yellows
Green-veined White,Pieris napi.
The Orange Tip,Anthocharis cardamines.
Common Jezebel,Delias eucharis.
I
Common Brimstone,Gonepteryx rhamni.
3. Famili Riodinidae - The Metalmarks, Punches and Judies
The Plum Judy,Abisara echerius.
Punchinello,Zemeros flegyas.
Tailed Judy,Abisara neophron.
Lange's Metalmark
I
4. Famili Nymphalidae - The Brush-footed Butterflies
Rama-rama monarch,Danaus plexippus the most widely known danaine butterfly.
Common Nawab,Polyura athamas,a charaxine Nymphalidfrom India.
Morpho rhetenor helena a morphine fromSouth America.
Julia Heliconian,Dryas julia.
I
Sara Longwing,Heliconius saraa heliconine nymphalid.
Glasswing butterfly,Greta oto.
Lorquin's Admiral, Limenitis lorquinia limenitidine nymphalid.
I
Leopard Lacewing,Cethosia cyane ofsubfamily Cyrestinae.
Peacock Butterfly,Inachis io.
Comma Butterfly,Polygonia c-album.
Common Buckeye, Junonia coenia.
I
Crimson Patch,Chlosyne janais.
5. Famili Lycaenidae - The Blues
Red Pierrot,Talicada nyseus.
Small Copper,Lycaena phlaeas.
I
Monkey Puzzle, Rathinda amor.
Banded Blue Pierrot, Discolampa ethion.
BAB IV
Kesimpulan
Dalam menjalani kehidupannya, kupu-kupu termasuk jenis yang istimewa. kupu-kupu
memiliki daur hidup yang tidak semua binatang menyamai, yaitu metamorfosis. kupu-kupu lahir
dimulai dari dalam kumpulan telur yang ditempatkan di daun untuknya makan oleh induknya. induk
kupu- kupu tidak hanya menghasilkan telur satu atau dua buah telur, tetapi dalam jumlah yang
banyak sekali.dan ketika telur-telur itu menetas, mereka tidak langsung seketika menjadi kupu-kupu
kecil
ketika sang calon makhluk hidup mulai menetas, ia menjadi seekor ulat. di awal kehidupannya
ia tak mengenal ibunya karena ibunya menitipkan anaknya kepada alam. sang ulat tidak diberi
makan sehari-hari bahakan minum asi ibunya. mereka dititipkan di dedaunan yang paling enak
dan bisa makan dedaunan itu dengan lezatnya. dalam masa kecilnya sang ulat selalu tabah walaupun
banyak yang membencinya bahkan ancaman dimakan burung. sang ulat harus makan banyak-banyak I
agar dapat menyimpan banyak energi dalam tumbuh kembangnya sang ulat kemudian menjadi
kepompong, ketika menjadi kempompong, ia tidak boleh makan, harus meliputi seluruh badannya
dengan lendirnya dan berdiam di situ beberapa lama. ketika sudah pada masanya, sang kepompong
keluar menjadi makhluk yang lebih indah, menjadi kupu-kupu.
Dengan penuh rasa syukur sang kupu-kupu akan menari-nari dengan riang gembira
menikmati indahnya alam dibarengi dengan keindahan sayapnya, sambil menghiasi taman dan
bunga. sang kupu-kupu terus berkembang hingga akhirnya menemui pasangan hidupnya dan
mneruskan generasi kupu-kupu yang baru.
Evolusi pada kupu-kupu biasanya yang berperan penting adalah adaptasi dan seleksi alam.
Kupu-kupu yang tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya maka disebut gagal dalam
melalui seleksi alam. Seleksi alam terjadi karena adanya perubahan-perubahan yang ada di
lingkungan sehingga kupu-kupu harus mampu menyesuaikan diri. Evolusi kupu-kupu juga terjadi
karena isolasi geografis dan isolasi reproduksi. Suatu populasi yang terpisah oleh pegunungan atau
sungai saat bertemu kembali tidak mampu berkembang biak, namun itu masih diragukan dalam
evolusi kupu-kupu. Isolasi reproduksi terjadi karena kupu-kupu ‘memilih’ untuk tidak berkembang
biak dengan satu sama lainnya sehingga menyebabkan isolasi genetik.
Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu.
Pada prosesnya terjadi cukup panjang dari lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur
yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang
lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga
mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan
menjadi kupu-kupu baru. TELUR Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir
daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur
yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti
pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit. LARVA (ULAT) Setelah
menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong
sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya,
tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit. Jumlah pergantian kulit selama hidup
larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar. Larva kupu-
kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang
memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen. Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal,
larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada
ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan
I
kulit terakhir kali untuk membentuk pupa. PUPA (KEPOMPONG) Fase pupa kalau dilihat dari luar
seperti periode istirahat, padahal dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna.
Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Umumnya pupa
berwarna hijau.
A. Rangkuman
1. evolusi adalah ilmu yang mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan
genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.
2. Efek kupu-kupu (bahasa Inggris: Butterfly effect) adalah istilah dalam "Teori Chaos" (Chaos
Theory) yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal"
(sensitive dependence on initial conditions).
3. Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan
perubahan penampilanyang terjadi pada kupu-kupu.
4. telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan akhirnya kupu-kupu dewasa.
5. kupu-kupu meletakkan telurnya biasanya di bawah daunlebih enam (6) HAri
6. Ulat (Larfa ) menetas kurang lebih enam (6) hari.
I
7. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau
kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini,
ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu
dewasa. Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari.
B. Soal-soal
1. Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
2. Menurut istilah apa yang di maksud dengan efeek kupu-kupu?
3. Apa yang dimaksud dengan metamorfosis ?
4. Sebut dan jelaskan siklus terbentuknya kupu-kupu?
5. di bagian manakah kupu-kupu betina meletakkan telurnya ?
6. berapa harikah Ulat (Larfa ) menetas?
Ulat (Larfa ) menetas kurang lebih enam (6) hari.
7. Bagaimana proses ulat (larva) berubah menjadi kepompong?
DAFTAR PUSTAKA
http://winartiayu7.blogspot.com/2012/10/mekanisme-evolusi_99.html Diakses pada tanggal
30 April 2013
http://www.sibarasok.web.id/2013/04/pengertian-evolusi.html Diakses pada tanggal 30
April 2013
I
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4708459.stm Diakses pada tanggal 30 April 2013
http://www.plengdut.com/2012/10/teori-evolusi.html Diakses pada tanggal 30 April 2013
Diposkan oleh Diana pH di 11.13.00 AM
I