momentum

32
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Created by ENR, UNTIRTA 2015

Upload: rievan-putra

Post on 07-Apr-2017

83 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Momentum

TRANSFER MOMENTUMTINJAUAN MIKROSKOPIK

GERAKAN FLUIDA

Created byENR, UNTIRTA 2015

Page 2: Momentum

𝜏= 𝐹𝐴=𝜇(𝑑𝑉 𝑥

𝑑𝑦 )

Page 3: Momentum

SHEAR STRESS

X

YZ

Sx

Page 4: Momentum

Sekarang situasinya kita ganti dengan aliran fluida dalam pipa

Rr

xP1 P2

LX=0 X=L

Fluida: ρ ,μ

Page 5: Momentum

Pipa berjari-jari R. Fluida bergerak di dalam pipa ke arah X positif. Fluida memiliki densitas sebesar ρ dan memiliki

viskositas sebesar μ. Volume atur (Control Volume) untuk fluida memiliki

panjang sebesar L dan mengisi penuh pipa pada arah r.

Page 6: Momentum

Karena fluida bergerak ke arah X positif (ke kanan), itu sama saja dengan mengatakan bahwa pipa bergerak ke kiri.

Kalau pipa bergerak ke kiri maka akan ada transfer momentum dari dinding pipa menuju ke pusat pipa melalui fluida;

dan sebaliknya jika kita meninjau fluida bergerak ke kanan maka akan ada transfer momentum dari dalam fluida menuju dinding pipa.

Page 7: Momentum

Dengan menggunakan asumsi bahwa antara fluida dengan permukaan pipa tidak terjadi slip (fluida tidak tergelincir) dan fluida bergerak ke arah X positif makaakan ada transfer momentum ke arah r.

Berapakah laju transfer momentum ke arah r ini?

kita tinjau dalam lingkup yang lebih kecil dengan mengambil elemen fluida itu setebal dr ke arah r seperti berikut ini

Page 8: Momentum
Page 9: Momentum

hukum kekekalan momentum, yang padakeadaan stedy dapat ditulis sbb:

Ada momentum (gaya viskous) masuk ke elemen volume melalui permukaan dalam pada posisi r, yaitu:

1

[2𝜋 𝑟𝐿 .𝜏𝑟𝑥 ]𝑟

Page 10: Momentum

Ada momentum (gaya inersia) masuk pada penampang 1, (pada x = 0), sebesar:

2

𝑚 .𝑎𝑥=𝑚 .𝑣𝑥

𝑡 𝑚=𝜌∀Untuk

Volum

𝑚 .𝑣 𝑥

𝑡 =𝜌∀ .𝑣𝑥

𝑡 =𝜌 .𝑄 .𝑣𝑥

𝑚 .𝑎𝑥=(2𝜋𝑟 ∆𝑟 .𝑣𝑥)(𝜌 .𝑣𝑥)

Page 11: Momentum

Jadi, momentum (gaya inersia) pada titik 1 (x=0) adalah:

Kita tuliskan:

Ada gaya (tekanan) terhadap permukaan fluida pada penampang 1 (pada x=0), sebesar:

3

Ada gaya (tekanan) terhadap permukaan fluida pada penampang 2 (pada x=L), sebesar

4

Page 12: Momentum

Ada momentum (gaya viskous) keluar dari elemen volume melalui permukaan luar pada posisi r+Δr, yaitu:

5

Ada momentum (gaya inersia) keluar pada penampang 2, (pada x = L), sebesar

6

Pada sistem ini juga ada bekerja gaya gravitasi, namun karena posisi aliran adalah datar, maka gaya gravitasi ini tidak memberi konstribusi terhadap gerak aliran.

Page 13: Momentum

jumlahkan semua gaya yang telah diuraikan itu

susun kembali

fluida diasumsikan bersifat incompressible dan luas penampang pada z = 0 sama dengan luas penampang pada z = L

Page 14: Momentum

maka vz sama pada dua penampang itu

Persamaan terakhir tersebut menjadi :

atau:

bagi dengan

mendekati nol

Page 15: Momentum

atau

Suku sebelah kiri tak lain adalah turunan pertama (first derivative) dari terhadap r ; dan

M a k a :

Page 16: Momentum

atau

Untuk memperoleh distribusi fluks momentum, persamaan ini kita ingtegralkan:

Kita peroleh:

C1 adalah konstanta integrasi

Page 17: Momentum

bahwa fluksi momentum bukanlah tak berhingga pada posisi r = 0. Artinya, pada r = 0, rx ada nilainya dan berhingga. Konsekuensi logisnya haruslah C1 = 0.

I N G A T

rx ini menyatakan fluksi momentum ke arah radial (jari-jari) r, yang disebabkanoleh bergeraknya fluida ke arah tangensial, x.

Page 18: Momentum

Selanjutnya kita akan melihat profil kecepatan gerak fluida pada arah x terhadap posisi r

tak lain adalah

Kenapa di sini ada tanda (-)

Karena vx berkurang jika r bertambah, atau dengan kata lain, (dvx/dr) bernilai negatif, sedangkan tak pernah negatif; dan begitu juga dengan µ

Page 19: Momentum

mengintegralkan persamaan diatas, menjadi:

C2 adalah konstanta integrasi

Kita mempunyai informasi bahwa fluida yang bersentuhan dengan permukaan pipa (artinya fluida yang berada pada posisi r = R) kecepatannya ke arah tangensial (arah x ) adalah nol

Page 20: Momentum

Profil kecepatan fluida ke arah x adalah

Jika kita plot hubungan antara Vx dengan r akan kita peroleh kurva persamaan kuadrat. Dimanakah letak titik maksimumnya ??

Page 21: Momentum

Pada r = 0, apakah kecepatannya maksimum atauminimum? menguji turunan ke dua (second derivative):

Karena turunan ke dua bernilai negatif (lebih kecil dari nol), kita ambil kesimpulan bahwa, kecepatan gerak fluida ke arah x pada posisi r = 0 merupakan kecepatanmaksimum

Page 22: Momentum

Terlihat bahwa kecepatan gerak fluida bergantung pada faktor dari luar berupa Δp,

dimensi pipa berupa R dan L, dan faktor pada sifat fluida itu sendiri berupa μ

Faktor luar Dimensi pipa Sifat Fluida

Page 23: Momentum

Grafik hubungan antara r dan Vx

Page 24: Momentum

Persamaan Kurva ini diplot untuk nilai = 25 satuan dannilai R (jari-jari pipa) = 10 satuan

Ilustrasi alirannya kira-kira seperti pd gbr brkt

Page 25: Momentum

hasil kerja MATLAB. Sumbu datar menunjukkan arah jari-jari pipa dan sumbu tegak menunjukkan kecepatan ke arah x. Kecepatan maksimum berada pada posisi (0,0) di tengah-tengah bidang sumbu datar

Sketsa koordinat pipa untuk grafik

Page 26: Momentum

Distribusi fluksi momentum

Distribusi kecepatan

Kecepatan maksimum

Kecepatan aliran fluida ke arah x bergantung pada posisi r; artinya kecepatan fluida itu bervariasi terhadap r.

Kalau begitu, berapakah kecepatan rata-ratanya? Kecepatan rata-rata adalah jumlah kecepatan di semua posisi r dan dibagi dengan luas penampang aliran.

Page 27: Momentum

Jumlah semua kecepatan itu adalah pada posisi r dari r = 0 hingga ke r = R untuk satu lingkaran penuh dari sudut θ = 0 derajat hingga θ = 360 derajat atau dari θ = 0 hingga θ = 2π; yaitu:

Ingat bahwa Vx adalah fungsi r

luas penampang aliran (luas penampang pipa) adalah:

=

Page 28: Momentum

Dengan demikian, kecepatan rata-rata, <Vx>, aliran fluida dalam pipa adalah:

Artinya, kecepatan rata-rata adalah setengah dari kecepatan maksimum

Bila

Page 29: Momentum
Page 30: Momentum

Bagaimana dengan laju alir volumetris? Laju alir volumteris adalah luas penampang alira (luas penampang pipa) dikalikan dengan kecepatan rata-rata,yaitu::

Persamaan terakhir ini dikenal sebagai Persamaan Hagen-Poiseuille

gaya dorongnyai hambatannya

Page 31: Momentum
Page 32: Momentum

Fluida encer mengalir dengan aliran laminar pada celah yang terbentuk oleh 2dinding parallel dengan jarak 2B. Fluida Newtonian dalam keadaan steady. Fluidamengalir karena perbedaan tekanan dan pengaruh gravitasi. Tentukana. Fluks momentumb. Distribusi kecepatanc. Kecepatan rata – ratad. Debit (laju alir volum) fluida

SOAL