monografi pohon saga

4
MONOGRAFI POHON SAGA ( A de nant hera pavoni na Linn) Taksonomi dan Tata nama Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Resales Suku : Leguminosae Marga : Adenanthera Jenis : Adenanther a pavonina L Nama daerah Saga utan (Bangka), Kitoke laut (Sunda), Segawe sabrang (Jawa), Saghabinek (Madura), Saghanal dan Bibilaka (Nusa Tenggara). Persebar an di kampus Unesa Ketintang Ditemukan hanya didepan gedung C2,  berjumlah 4 pohon. Deskripsi Habitus berbentuk pohon dengan tinggi + 15 m. Morfologi Dan Anatomi Akar Akar tunggang; akar primer geotropisme; serabut akar muncul dari bagian lateral akar  primer, tumbuh ke segala arah. Coklat. Anatomi akar Morfologi Dan Anatomi Batang Batang berkayu; bulat; tinggi ± 15 m, Diameter  batang ± 82cm - 102 cm ; permukaan kasar; arah tumbuh tegak lurus; percabangan monopodial; arah tumbuh cabang condong ke atas; termasuk tumbuhan menahun.; Anatomi batang terbagi menjadi epidermis, korteks, berkas pembuluh, dan stele; xylem dan floem tersusun kolateral; coklat kehitaman. Anatomi batang

Upload: putri-mayang-sari

Post on 15-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

MONOGRAFI POHON SAGA (Adenanthera pavonina Linn)

Taksonomi dan Tata namaKlasifikasiDivisi: SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeBangsa: ResalesSuku: LeguminosaeMarga: AdenantheraJenis: Adenanthera pavonina L

Nama daerahSaga utan (Bangka), Kitoke laut (Sunda), Segawe sabrang (Jawa), Saghabinek (Madura), Saghanal dan Bibilaka (Nusa Tenggara).

Persebaran di kampus Unesa KetintangDitemukan hanya didepan gedung C2, berjumlah 4 pohon.

DeskripsiHabitus berbentuk pohon dengan tinggi + 15 m.

Morfologi Dan Anatomi AkarAkar tunggang; akar primer geotropisme; serabut akar muncul dari bagian lateral akar primer, tumbuh ke segala arah. Coklat.

Anatomi akar

Morfologi Dan Anatomi BatangBatang berkayu; bulat; tinggi 15 m, Diameter batang 82cm - 102 cm ; permukaan kasar; arah tumbuh tegak lurus; percabangan monopodial; arah tumbuh cabang condong ke atas; termasuk tumbuhan menahun.; Anatomi batang terbagi menjadi epidermis, korteks, berkas pembuluh, dan stele; xylem dan floem tersusun kolateral; coklat kehitaman.Anatomi batang

Morfologi Dan Anatomi DaunDaun majemuk menyirip tingkat dua beranak daun gasal dengan sempurna; panjang 56 cm, lebar 36 cm, dan panjang rachis 23 cm; tidak lengkap, tidak ada upih; anak daun bulat; pangkal membulat; ujung membulat; tepi rata; tipe pertulangan menjala; permukaan licin; tipis lunak; hijau, berbeda permukaan atas dan bawahnya; rumus daun . Anatomi daun Saga memiliki trikom non glandular dan tipe stomata anomositik.

Daun dan anak daun pohon saga

Stomata pada daun saga

Trikom pada daun saga

Daun saga muda

Morfologi BuahBuah sejati tunggal kering berbelah; polong; ada dua lapisan eksokrap dan endokarp yang tipis; mempunyai sekat semu, 13 ruang, panjang 15 cm lebar 2cm; pecah menurut dua kampuhnya (kampuh punggung dan kampuh perut); hijau ketika muda, coklat ketika tua; tangkai buah berduri kecil.

Buah polong pada pohon saga

Buah saga tua, pecah menurut dua kampuhnya

Duri kecil pada tangkai buah

Morfologi dan Anatomi BijiBiji berbentuk segitiga tumpul, 0,5 cm; keras; memiliki garis halus yang mengikuti bentuk biji, berada di tepian biji; terdiri dari kulit biji dan embrio; kulit biji tiga lapis, lapisan pertama merah, tebal, dan keras, lapisan kedua kuning dan tipis, lapisan ketiga putih dan tebal; embrio berwarna kuning; Biji muda lebih besar dari pada biji tua.

Lebar biji saga + 0,5 cm

Biji saga, a: kulit terluar; b: kulit tengah; c: kulit terdalam; d: Embrio abcd

Anatomi bijiKecambah (Plantula) Tipe perkecambahan epigeal dengan dua kotiledon.

Pembungaan dan pembuahan Perkembangan vegetative

PemanfaatanBatang sebagai bahan bangunan; mengandung tannin; Kulit batang Adenanthera pavonina untuk mencuci luka yang lama. Kulit batang dan daun Adenanthera pavonina mengandung saponin dan fla-vonoida, di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan daunnya mengandung polifenot.Hama dan penyakit Budidaya