museum budaya melayu - dspace.uii.ac.id
TRANSCRIPT
NO
Proposal Tugas Akhfr \ >
Museum Budaya Melayu
<£12,000
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar MuseumBudaya Melayu
Lokasi: Kota Pangkalpinang-Provinsi BangkaBelitung
Disusun 0!eh:
Nama: Indra Setiawan Syamsi
No. Mhs 00512188
Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jogjakarta2004
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL TUGAS AKHIR
JUDUL:
MUSEUM BUDAYA MELAYU
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional Pada Tata Ruang Luar
Museum Budaya Melayu
Lokasi : Kota Pangkalpinang- Provinsi Bangka Belitung
Disusun Oleh :
Nama : INDRA SETIAWAN SYAMSI
No. Mhs : 00512188
Jogjakarta, 4 November 2004
Mengesahkan,
Ir. fSupriyanta, M Si
Dosen Pefaibimbing Tugas Akhir
Mengetahui,
Ir. Revianto B^Santosa, M. Arch
Ketua Jurusatn Teknik Arsitektur UII
ABSTRAK
Museum Budaya Melayu di Pangkalpinang,Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, merupakan Fasilitas yang dapat mendukung perkembangan Kebudayaan Melayu yang
ada, terutama bagi perkembangan Kebudayaan Melayu di Kepulauan Bangka Belitung. Museum
ini memiliki Fasilitas Utama seperti ruang Display 2Dimensi maupun 3 Dimensi. dan didukung
pula dengan Fasilitas lainnya seperti : Ruang Pertunjukan, Perkantoran, Auditorium, serta adanya
Fasilitas berupa Cafe Indoor dan Perpustakaan yang menjadi daya tarik tersendiri pada Museum
Budaya Melayu. Mentransformasikan Tipologi Rumah Melayu Tradisional kedalam penataan
Ruang Luar merupakan Konsep Utama dalam mendesain Museum Budaya Melayu, dengan
penekanan pada Pola Ruang yang ada pada Rumah Melayu Tradisional.
Skematik Desain meliputi pengembangan penekanan Desain dengan berdasarkan Konsep
Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu pada Site
di Pangkalpinang yang berdekatan dengan Pantai Pasir Padi yang merupakan Objek Wisata
Utama yang ada di Kota Pangkalpinang. Skema Perwilayahan Kegiatan merupakan penerapan
Transformasi Tipologi Pola Ruang yang ada pada Rumah Melayu Tradisional sehingga membagi
Bangunan menjadi Lima Massa Bangunan, dan mengkategorikan berdasarkan Pelaku Kegiatan
pada sebuah Museum. Skema Gubahan Massa terbentuk berdasarkan Orientasi Site dan
Gabungan penerapan Alam serta mentransformasikan Gubahan bentuk Rumah Melayu. Skema
Sirkulasi ruang luar dibuat mengikuti bentuk massa dengan menggunakan penerapan Pelaku
Kegiatan yang ada pada Rumah Melayu Tradisional. Gerbang Bangunan memberikan nilai
Monumental tersendiri, serta sebagai " Welcome Entrance" ( Jalan masuk utama ) dan keluar-
masuknya pengunjung serta Karyawan adalah melalui Gerbang Museum. Skema Tata Hijau
diletakkan mengelilingi Bangunan yang berfungsi sebagai Barrier serta pembatas dengan lahan
disebelahnya.
Hasil akhir pada Transformasi Tipologi ini adalah Pengembangan Deasin yang telah
disusun. Beberapa penerapan diungkapkan pada penataan ruang-ruang Luar Museum seperti
Pola Ruang Display ( sebagai massa Bangunan Utama ), Perkantoran, Ruang Pertunjukan,
Auditorium, Cafe serta Perpustakaan, Basement yang merupakan penerapan fungsi dari
Panggung pada Rumah Melayu Tradisional serta Balcon depan dengan bentukan Tradisional
Melayu diharapkan dapat memberikan kesan tegas sebuah Kebudayaan yaitu Kebudayaan
Melayu.
HALAMAN PERSEMBAHAN
KUPERSEMBAHKAN TUGAS AKHIR INI UNTUK :
KEDUA ORANG TUAKU„KAKAKKUABANGKU, ADIKKUserta PUTRIDAN VANYA,
YANG SUDAH BANYAK MENDUKUNG SECARA MATERIALDAN SPIRITUAL..
ADEKKU TERSAYANG: " Luv u too "
111
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohrnanirrohim
Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas rahmat-Nya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul : " Museum
Budaya Melayu".
Adapun kesulitan yang dialami selama melakukan penyusunan Tugas Akhir tersebut dapat
penulis atasi berkat bantuan dari dosen pembimbing dan semua pihak.
Dengan terselesaikannya Laporan Perancangan Tugas Akhir ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Revianto Budi Santosa, M. Arch selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur
Universitas Islam Indonesia.
2. Bapak Ir. Supriyanta M. Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu
pada pelaksanaan Tugas Akhir.
3. Bapak Achmad Syaifullah selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak
masukan untuk Tugas Akhir ini.
4. Dosen-Dosen Arsitektur atas Do'a dan dukungannya.
5. Kedua orang tuaku ( Ayah dan Mem' ) di Pangkalpinang, Kakakku tercinta Indri
Devita beserta Abangku Robby Nurdianto, Adikku tersayang Tri Agna Sari, serta
Putri cantik Pangkalpinang " Kesyha Amanda Putri dan Vanya" dan seluruh Keluarga
besar di Bangka atas Do'a dan dukungannya.
6. Keluarga Besar di Ungaran dan di Solo atas Nasehat, dorongan dan yang terutama
sekali atas Do'anya.
7. Adekku "Dhina" : "makasih banget atas Do'a, dukungan, kesabaran, bantuan, dan
pengertiannya ya.."
8. Temen-temen satu bimbingan Tugas Akhir, Mirza,Eko, Arif serta temen-temen satu
Studio semuanya.
9. Temen-temen Arsitektur '98, '99, '00, '01 yang sering menjenguk serta memberikan
masukan dan dorongan.
10. Temen-temen Kostanku, Rikhi Rich yang udah minjemin Komputer, Oksya yang
udah minjemin sepatu buat pendadaran, Jembeng yang udah minjemin Celana
panjang Hitam, sertaWidi.Thank's atas Do'a dan segalanya.
IV
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dan keterbatasan akan penulisan Laporan
Perancangan Tugas Akhir ini, serta kurangnya penekanan-penekanan Transformasi Konsep,
dikarenakan sulitnya mengumpulkan data-data serta Literatur yang Konkrit tentang Kebudayaan
Melayu. Dikarenakan itulah harap dimaklumi atas keterbatasan-keterbatasan tersebut.Akhir kata,
penulis mengharapkan dari teselesainya Tugas Akhir ini semoga dapat dijadikan sebagai salah
satu referensi untuk Tugas Akhir berikutnya.
Wabillahitaufiq walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jogjakarta, 4JNovember 2004
(Iridra Setiawan Syamsi)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN '
ABSTRAK "
HALAMAN PERSEMBAHAN •»
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
LAMPIRAN x
DAFTAR PUSTAKA xi
BAB I Pendahuluan
1.1 Pengertian Judul '
1.2 Latar Belakang 2
1.2.1 Latar Belakang Museum 3
1.2.2 Pengertian Bangsa dan Budaya Melayu 4
1.2.3 Tipologi Rumah Budaya melayu 6
1.3 Rumusan Permasalahan
1.3.1 Permasalahan Umum 17
1.3.2 Permasalahan Khusus 17
1.4 Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan 17
1.4.2 Sasaran ,7
1.5 Lingkup Pembahasan
1.5.1 Arsitektural 17
1.5.2 Non Arsitektural 18
1.6 Spesifikasi Umum Proyek 18
1.6.1 Judul 18
1.6.2 Lokasi 18
1.6.3 Lokasi Site 18
1.6.4 Bentuk Bangunan '8
1.6.5 Fungsi 18
1.6.6 Pelaku Kegiatan 18
vi
1.6.7 Jenis Kegiatan 18
1.7 Kebutuhan dan Besaran Ruang 19
1.8 StudiKasus 24
1.9 Konsep Rancangan 27
BAB II Skematik Desain
2.1 Lokasi Site 30
2.2 Arah Angin 31
2.3 View Dari Site 32
2.4 Zonifikasi Kegiatan 33
2.5 Skema Perwilayahan Kegiatan 34
2.6 Solusi Desain 35
2.7 Pola Ruang Rumah Melayu Tradisional 36
2.8 Transformasi Pola Ruang Pada Museum Budaya Melayu 37
2.9 Kebutuhan Ruang 38
2.10 Skema Gubahan Massa 39
2.11 Skema Sirkulasi 43
2.12 Skema Siteplan 46
2.13 Skema Denah Ruang Pamer 47
2.14 Skema Denah Ruang Administrasi 48
2.15 Skema denah Auditorium dan Cafetaria 49
2.16 Skema Denah Ruang Pertunjukan 50
2.17 Skema Tampak Banguan 51
2.18 Skema Struktur 52
BAB III
3.1 Situasi 53
3.2 Site Plan 54
3.3 Denah 56
3.4 Tampak 57
3.5 Potongan 58
3.6 Detail 59
vu
DAFTAR GAMBAR
BAB I
1.1 Peta Kota Pangkalpinang 2
1.2.2 Kesenian Budaya Melayu 5
1.2.3.a Rumah Panggung 7
1.2.3.b Type Rumah Tradisional Melayu 9
1.2.3.C Atap LipatKajang 10
1.2.3.d AtapLayar 11
1.2.3.e Rumah Perabung Melintang 11
1.8.a Reinventing the Spirt of The City 25
1.8.b Guggenheim Museum Bilbao 25
1.8.c Desain Interior 26
1.9.a Peta Lokasi 27
1.9.b KondisiSite 27
1.9.c Transformasi Ruang Serambi 28
1.9.d Zonifikasi Site 29
BAB II
2.1 Lokasi Site 30
2.2 Arah Angin 31
2.3 View Dari Site 32
2.4 Zonifikasi Kegiatan 33
2.5 Skema Perwilayahan Kegiatan 34
2.6 Solusi Desain 35
2.7 PolaRuang Rumah Melayu Tradisional 36
2.8 Transformasi Pola Ruang Pada Museum Budaya Melayu 37
2.9 Kebutuhan Ruang 38
2.10 Skema Gubahan Massa 39
2.11 Skema Sirkulasi 43
2.12 Skema Siteplan 46
viii
2.13 Skema Denah Ruang Pamer 47
2.14 Skema Denah Ruang Administrasi 48
2.15 Skema denah Auditorium dan Cafetaria 49
2.16 Skema Denah Ruang Pertunjukan 50
2.17 Skema Tampak Banguan 51
2.18 Skema Struktur 52
BAB III
3.1 Situasi 53
3.2 Site Plan 54
3.3 Denah 56
3.4 Tampak 57
3.5 Potongan 58
3.6 Detail 59
IX
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
BAB I
1.1 Pengertian Judul
Museum merupakan bangunan yang di rancang sedemikian rupa sehinggamampu sebagai sumber ilmu pengetahuan, pendidikan, informasi, dan rekreasi, sertadapat mengkomunikasikan benda pamer sehingga meningkatkan apresiasi dankemudahan pengunjung untuk memahami.
Museum berasal dari bahasa Yunani kuno " Museon " yang berarti ruang yang di
peruntukkan untuk dewi - dewi kesenian. Sedangkan pada masa renaisance museumberarti gedung yang memuat benda - benda yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.Menurut Sir jhon Forsdyke ( direktur British Museum ) museum adalah sebagai badantetap yang memelihara kenyataan dengan kata lain memamerkan kebenaran benda-benda selama kebenaran itu tergantung dari bukti - bukti berupa benda.
Sedangkan menurut anggaran dasar internasional Council Of Museum ( ICOM )pasal 2, museum adalah : suatu badan tetap yang di usahakan untuk kepentinganumum dengan tujuan untuk memelihara, menyelidiki, memperbanyak pada umumnya,dan memamerkan kepada khalayak ramai guna penikmatan dan pendidikan, kumpulan
objek - objek dan barang - barang kesenian, sejarah, ilmiah dan teknologi, kebun raya,kebun binatang, akuarium, perpustakaan umum dan lembaga - lembaga arsip untukumum yang mempunyai ruangan - ruangan yang tetap akan di anggap sebagai
museum juga.
Departemen P dan K dalam SK Mendikbud No : 092/o/ 1973 menegaskan :Museum adalah lembaga untuk menyelenggarakan pengumpulan ( collecting )
pengawetan ( preservating ), penyajian ( exibiting ), perawatan (recording ), penerbitanhasil penelitian dan pemberian bimbingan edukatif dan kulturil tentang benda yang
bernilai budaya dan ilmiah.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 1
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
1.2 Latar Belakang
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Propinsi ke-31 di Negara KesatuanRepublik Indonesia yang terbentuk atas dasar keinginan seluruh lapisan
masyarakatyang ada di daerah ini.
Secara Geografis Propinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak pada 105°-108° BTdan 03°-30° LS. Memiliki Luas wilayah 81.582 Km2 terdiri dari wilayah daratan 16.281
Km2 yang meliputi 2 pulau besar dan 251 pulau-pulau kecil dengan panjang pantai
1.200 Km dan perairan laut seluas 65.301 Km2.
PULAU BANGKA PULAU BELITUNG
Gambar 1.1 : Peta Kota Pangkal Pinang
Dengan semangat "Serumpun Sebalai" dan didukung kekayaan sumber daya
Alam yang dimiliki oleh Kepulauan Bangka Belitung, serta mayoritas penduduknyaadalah Puak Melayu, diharapkan dapat berperan aktif dalam memacu pembangunan di
Ketiga daerah yaitu Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang.Salah satu kunikan yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan sebagai asset wisata
adalah tradisi-tradisi budaya masyararakat.Sampai saat ini tradisi budaya masih terus
dilestarikan dan dijadikan kegiatan rutin maupun ritual yang lahir dari budaya Melayu
antara lain Sepintu Sedulang, Upacara Perang Ketupat, Sembahyang Kubur dan Kawin
Massal.
Kota Pangkalpinang yang menjadi Ibukota Propinsi memiliki posisi strategis serta
sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan kebudayaan Melayu yang ada
di Kepulauan Bangka Belitung.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 •
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
Diharapkan dengan Museum Budaya Melayu dapat memberikan IntegritasKebudayaan serta dapat melestarikan Kebudayaan Melayu yang ada di KepulauanBangka Belitung pada Khususnya serta Bangsa Melayu lainnya yang tersebar diseluruh pelosok Dunia pada umumnya. Sumber: Potensi Investasi dan profit Kepulauan
Bangka Belitung.
1.2.1 Latar Belakang Museum
Museum adalah sebuah Bangunan yang memiliki Nilai Historis yang
tinggi serta memamerkan Benda-benda bersejarah yang mengingatkan kita
kembali ke zaman dimana benda-benda tersebut berawal.
Beberapa Arkeologi berpendapat Museum adalah rumah bagi temuan
mereka dan sebagai tempat bermukim bagi benda-benda yang mereka temukan.
Namun bagi para Pendidik ,Museum adalah sebuah tempat dimana mereka
dapat menceritakan berawalnya sebuah sejarah dan proses terjadinya sejarah
tersebut.
Sering kita menganggap bahwa peran sentral museum adalah sebagaigudang penyimpanan benda-benda, sehingga seringkali peran aktif orang-orang
yang akan mengamati, menikmati dan belajar berbagai aspek budaya seringterlewatkan. Hal ini makin menjauhkan museum dari dinamika kehidupan dan
minat masyarakat untuk mengunjungi dan mendapat manfaat dari museum.
Untuk itu diperlukan pemahaman baru yang meletakkan manusia yang belajar
sebagai alasan utama keberadaan suatu museum.
Namun semakin hari semakin meluas pengartian terhadap fungsi Bangunan
ini,dengan kata lain Museum tidak hanya di fungsikan sebagai SebuahBangunan yang hanya menyimpan Benda-benda Purbakala namun juga
berbagai fugsi diwujudkan seiring pergantian waktu berlalu dan tuntutan
perubahan zaman.
Kebutuhan akan Museum didirikan karena adanya tuntuan Masa Depan yang
selalu berharap untuk diceritakannya kembali Masa-masa terdahulu dan
dibuktikannya kembali dengan Benda-benda Masa Lampau.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melavu
Melayu adalah sebuah Puak atau acapkali disebut sebagai Rumpun dimana
memiliki Ciri Fisik Kulit Sawo matang, memiliki rambut hitam, dan Rumpun
Melayu banyak kita lihat disekeliling kita dan mungkin juga salah satunya adalah
kita sendiri.
Bangsa Melayu atau dikenal dengan Ras Melanesia memiliki kebudayaan
yang tinggi sama seperti Bansa-bangsa yang lainnya yang ada di seluruhpenjuru Bumi ini.Namun keberadaan Bangsa Melayu sering kali terabaikankarena perbedaan Letak Geografis dan terbagi kedalam berbagai Negara di
Dunia.
Dibangunnya Bangunan ini pada tapak di daerah Pulau Bangka,karena
letak Geografis Bangka dan Mayoritas penduduk Bangka adalah Rumpun
Melayu,disertai dengan Sejarah yang terjadi disana bahwa dominasi
Rumpun Melayu yang sangat besar yang mempengaruhi pola kehidupan
masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.
1.2.2 Pengertian Bangsa dan Budaya Melayu
Istilah Melayu yang kita kenal dewasa ini bermula digunakan untuk
menyebut sekelompok penduduk yang mempunyai ciri-ciri fisik atau rasial yangberbeda dengan kelompok penduduk yang memiliki ciri-ciri rasial Mongoloid
yang berasal dan Asia Selatan. Berdasarkan penelitian paleo-antropologi sertaarkeologi, dapat diperkirakan bahwa sejak 2500 SM terjadi gelombang
perpindahah penduduk dan daratan Asia ke arah kepulauan Nusantara.
Selain ciri-ciri rasial yang menandai kedatangan orang-orang dan daratan
Asia, juga dibawa serta kompleks kebudayaan tertentu, karena itu merekamemang berhak menyandang nama sebagai pendukung kompleks kebudayaan
khusus. Namun karena luasnya persebaran dan besarnya .
keanekaragaman kebudayaan yang mereka kembangkan, seorang sarjana
Perancis yang mempunyai perhatian besar pada asul-usul, perkembangan, danpersebaran kebudayaan di Asia Selatan menamakan kelompok penduduk dankebudayaan yang menyebardi kepulauan Nusantara sebagai Indonesia untuk
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 4
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
membedakan dengan penduduk dan kebudayaan di daratan Asia Tenggara. Di
antara sempalan penduduk yang kemudian menetap di sepanjang pantaikepulauan Nusantara dan kemudian mengembangkan kebudayaan pantaiyang bertumpu pada kebudayaan perdagangan ialah mereka yang kemudiandikenal sebagai orang Melayu. Di Indonesia orang Melayu dikenal sebagai salahsatu sukubangsa yang cukup besar peranan dan sumbangan dalam
pengembangan kebudayaan nasional.
Ciri paling mendasar bagi identitas kesukubangsaan Melayu pada masa
sekarang adalah bahasanya yang mendasari bahasa nasional Indonesia, mem
eluk agama Islam, dan kebudayaan yang cenderung terbuka terhadappembaharuan. Ciri yang lain nampaknya berangkat dan anggapan pendudukash, bahwa orang atau kelompok yang beralih memeluk agama Islam adalah
menjadi orang Melayu seperti yang terjadi di pulau Kalimantan dan Sumatera.
Menjadikan bahasa sebagai pegangan untuk mengidentifikasikan suku-sukubangsa Melayu tidak dapat diterapkan sepenuhnya. Karena suku-suku bangsayang bahasanya termasuk rumpun bahasa Melayu belum tentu mengakusebagai orang Melayu, sebaliknya mereka lebih suka menggunakan identitaskesukubangsaannya sendiri, seperti orang Minangkabau. Lampung, Banjar, dan
sebagainya.
Gambar 1.2.2 : Kesenian Budaya Melayu
Sementara itu ada kelompok-kelompok suku bangsa yang dengan tegas
menyebut dirinya sebagai orang Melayu, yang dibedakan dari sukubangsaMelayu lain berdasarkan batas geografis dan kesejahteraan. Dengan demikian
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 •
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
dikenal adanya sukubangsa Melayu Langkat atau Melayu Deli, Melayu Jambi,
Melayu Riau, Melayu Bangka, Melayu Pontianak, dan seterusnya.
7 Unsur kebudayaan yang di jabarkan secara Universal:
1 .Sistem Religi dan Upacara keagamaan
2. Sistem dan Organisasi kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem Tekhnologi dan Peralatan
Sedangkan menurut Prof. Kuntjaraningrat ; Kebudayaan memiliki 3
perwujudan :
I. Suatu kompleks dari Ide-ide, Gagasan, Nilai-nilai, Norma-norma,dsb
II. Suatu kompleks Aktifitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat
III. Sebagai benda-benda hasil karya manusia
Teori dari Kuntjaraningrat tersebut didukung oleh Prof. Sudjana ( pakar
Budayawan dan Ahli sejarah ) dan menambahkan bahwa adanya keterkaitan
yang kuat antara Budaya dan Peradaban.
1.2.3 Tipologi Rumah Budaya Melayu
Rumah Tradisional Melayu pada umumnya terdiri atas tiga jenis, yaitu:
Rumah Tiang Enam, Rumah Tiang Enam Berserambi, dan Rumah Tiang Dua
Belas ( Rumah Serambi). Rumah Tiang Dua Belas atau Rumah Serambi
merupakan rumah besar dengan tiang induk sebanyak dua belas buah.
Tipologi
Tipologi rumah Tradisional Melayu adalah rumah panggung atau berkolong,
dan memiliki tiang-tiang tinggi. Hal ini sesuai dengan iklim setempat serta
kebiasaan yang sudah turun temurun. Tinggi tiang penyangga rumah sekitar dua
sampai dua setengah meter. Tinggi rumah induk bagian atas sekitar tiga atau
tiga setengah meter. Suasana didalam ruangan sejuk dan segar karena banyak
memiliki jendela serta lubang angin (Ventilasi).
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 6
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional padaTata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
JHH0tar »
Gambar 1.2.3.a : Rumah Panggung
Fungsi Tiap-tiap Ruangan
Setiap Ruangan pada rumah Melayu memiliki nama dan fungsi tertentu.
Selang depan berfungsi sebagai tempat meletakkan barang-barang tamu, yang
tidak dibawa ke dalam ruangan. Ruang serambi depan berfungsi sebagai tempat
menerima tamu pria, tetangga dekat, orang-orang terhormat, dan yang dituakan.
Ruang serambi tengah atau ruang induk berfungsi sebagai tempat menerima
tamu Agung, dan yang sangat dihormati. Ruang Selang samping berfungsi
sebagai tempat meletakkan barang yang tidak dibawa ke dalam ruang serambibelakang. Tempat ini merupakan jalan masuk bagi tamu wanita. Ruang dapur
dipergunakan untuk memasak dan menyimpan barang-barang keperluan dapur.
Karena susunan papan lantainya jarang, maka sampah dapat langsung dibuang
ke tanah.
Ruangan kolong rumah biasanya digunakan sebagai tempat bekerja sehari-
hari dan menyimpan alat-alat rumah. Sedangkan WC dan kandang kambing atau
ayam letaknya agak dibelakang rumah.
Rumah Kediaman
Rumah kediaman Lazim disebut rumah tempat tinggal atau rumah tempat
diam, yaitu rumah yang khusus untuk tempat kediaman keluarga.
Didalam Ungkapan dikatakan :
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 7
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melavu
Tuah semut ada sarangnya
Tuah ayam ada sangkaknya
Tuah kambing ada rebannya
Tuah manusia ada Rumahnya
Yang disebut rumah kediaman
Rumah beradat dan berlembaga
Rumah bertua dan beranak muda
Rumah ada pantang larangnya
Rumah lepas rumah berbilik
Rumah bersekat beruang luas
Rumah berinduk dan berpenanggan
Rumah berpelantarjauh dekat
Rumah berselasar luar dalam
Yang disebut rumah kediaman
Tempat beranak berketurunan
Tempat sakitjenguk menjenguk
Tempatsenangjelang menjelang
Tempat berhimpun sanak saudara
Tempat berlabuh kaum kerabat
Yang dikatakan rumah kediaman
Diam menetap salin bersalin
Tempat pusaka diturunkan
Tempat tali darah dipanjangkan
Dari ungkapan tersebut dapat diartikan bahwa Rumah tinggal adalah sebuah
tempat yang diagungkan dan termasuk disucikan karena disitulah sebagian
besar kehidupan manusia dilangsungkan.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 8
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional padaTata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
rtf-i ri*w<$«f«*iiiiwa«t§
Gambar 1.2.3.b : Type rumah tradisional Melayu
Didalam kehidupan sehari-hari, rumah kediaman wajib dijaga dan dipelihara
dengan sebaik-baiknya agar lebih memberi kenyamanan dan kebahagiaan bagi
penghuninya. Didalam Ungkapan disebutkan :
Berdiri rumah membawa tuah
Berdiripondok membawa elok
Disitu panas disejukkan
Disitu keras dilunakkan
Disitu kusut diselesaikan
Disitu keruh dijernihkan
Rumah dibuat menurut adat
Rumah berdiri karena budi
Rumah dibangun dengan santun
Rumah ditunggu dengan ilmu
Ungkapan lain menyebutkan :
Pantang rumah tersia-sia
Pantang adat dibuat-buat
Demikian Indah, bijak, dan beragam ungkapan dibuat orang tentang rumah,
menunjukkan besarnya arti keberadaan sebuah rumah bagi masyarakat Melayu.
Selain dimaksudkan dalam berbagai ungkapan, rumah kediaman juga disebut
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 •
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
dengan beragam nama. Berdasarkan bentuk atapnya, rumah kediaman
dinamakan Rumah Bubung Melayu atau Rumah Belah Rabung atau Rumah
Rabung. Namun Rumah Bubung Melayu diberikan oleh para pendatang bangsa
asing, terutama China dan Belanda, karena berbeda dengan bentuk rumah
mereka, yaitu seperti kelenteng maupun rumah limas yang mereka sebut
sebagai rumah Eropa.
Sedangkan nama Rumah Belah Rabung diberikan oleh orang Melayu karena
bentuk atapnya terbelah oleh bubungannya. Orang tua-tua menyebut dengan
Berlah Krol yaitu rambut yang disisir terbelah dua.
Nama Rumah Rabung berasal dari kata rabung, singkatan dari perabung.
Penyebutan ini untuk membedakan dengan bentuk atap yang tidak memakai
perabung seperti bangunan pondok ladang atau gubuk yang disebut Pondok
Pisang Sesikat.
Atap Lipat Kajang
Gambar 1.2.3.c : Atap Lipat Kajang
Sebutan lain yang diberikan untuk rumah adalah berdasarkan pada bentuk
kecuraman dan variasi atap. Rumah dengan atap curam disebut rumah Lipat
Kajang, dan bila atapnya diberi tambahan di bagian bawah (kaki atap) dengan
atap lain maka disebut rumah Atap Layer atau rumah AmparLabu.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 10
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melavu
Atap Layar atau Am par Labu
Gambar l.2.3.d : Atap Layar
Penamaan lain adalah berdasarkan pada posisi rumah terhadap jalan raya.
Rumah yang dibuat dengan perabung atap sejajar dengan jalan raya di mana
rumah itu terletak, disebut Rumah Perabung Panjang, sedangkan bila perabung
rumah tegak lurus terhadap jalan raya dimana rumah itu mengjhadap, disebut
Rumah Perabung Melintang.
Rumah Perabung Melintang
x
Jalan Raya
Gambar 1.2.3.e : Rumah Perabung Melintang
Rumah didirikan di atas tiang yang tingginya antara 1,50-2,40 meter. Ukuran
Rumah tidak ditentukan. Besar kecilnya bangunan bergantung kepada
kemampuan pemiliknya. Pada umumnya orang-orang kaya atau orang yang
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 •
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional padaTata Ruang Luar Museum Budaya Melavu
memegang posisi penting di dalam masyarakat membuat rumah berukuran
besar. Sedangkan orang yang kurang mampu cukupmembuat rumah sekedar
untuk tempat berteduh saja.
Pada rumah yang didirikan di tepi sungai atau pantai, tiang dibuat tinggi
supaya rumah tidak terendam air pasang. Kolong rumah sering digunakan untuk
tempat bertukang membuat perahu atau pekerjaan lain, di samping sebagai
tempat menyimpan sebagian alat pertanian dan alat nelayan.
Pentingnya sebuah Museum
Beberapa tahun terakhir ini dimana perkembangan Bangsa melayu sendiri
merosot sangat tajam dan mengindikasikan sebuah gejala menuju Minoritas
karena mungkin disebabkan karena ketidakpercayaan atau hilangnya percaya
diri Bangsa Melayu itu sendiri.
Beberapa Indikasi menunjukan Globalisasi merenggut kebebasan dalam
mengekspresikan Budaya melayu.Seperti yang terjadi di Negara Malaysia bahwa
Bangsa Melayu mendominasi disegala sektor kehidupan namun Budaya Melayu
sendiri beranjak mengikuti pola kehidupan Modern dan mulai untuk
meninggalkan sedikit demi sedikit Tradisi Kebudayaan Melayu.
Di Negara Indonesia, khususnya Masyarakat Pulau Bangka yang sekarang
ini terdiri dari berbagai suku dan Agama serta Ras yang berbeda menyebakan
perubahan drastis dan pola kehidupan Masyarakat Melayu di Pulau Bangka.
Budaya Melayu yang tersebar luas di seluruh pelosok muka bumi dan setelah Festifal
Dunia Melayu Dunia Islam yang diselenggarakan pada bulan Desember 2003 di Ibukota
Provinsi Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang, maka dapat diidentifikasikan bahwa
sangat sulitnya merumuskan kategori dari Budaya Melayu itu sendiri. Karena setiap
Daerah bahkan di setiap Negara memiliki corak Budaya Melayu yang berbeda-beda dan
mulai terpengaruh oleh pesatnya perkembangan Globalisasi.
Museum Budaya Melayu ini diharapkan dapat menjadi sebuah prasasti yang
menyuarakan kepentingan Bangsa Melayu yang ada di Pulau Bangka, agar
dapat di jaga dan diteruskan tradisinya kepada para penerusnya, dimana adanya
proses pembelajaran yang terjadi di Museum tersebut.adanya proses "Reuni"
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 12
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
dimana berkumpulnya kembali para Bangsa Melayu di Museum tersebut, adanya
proses menghargai pendapat orang lain bahwa siapapun dapat melihat Museum
tersebut dari segala kalangan Masyarakat.
Syarat dalam Merancangan Museum
Menurut Drs. Amir Sutaarga ( Persoalan Museum di Indonesia ), Guna
memperoleh perwujudan Museum yang dapat mewadahi kegiatannya diperlukan
patokan-patokan yang digunakan sebagai dasar perancangan.
1. Persyaratan Umum Arsitektur Museum
a. Museum harus mempunyai Ruang kerja bagi para konservatornya
dibantu oleh perpustakaan dan staff Administrasi.
b. Museum harus mempunyai ruang-ruang untuk koleksi penyelidikan
(Reference Collection) yang disusun menurut system dan metoda yang
knas bagi ilmu yang mencakupnya dalam hal ini adalah Kebudayaan
Melayu .
c. Museum harus mempunyai ruangan-ruangan untuk pameran sewaktu-
waktu (Temporary Exhibition) yang sifatnya lebih khusus, tetapi lebih jelas
dan sedapat mungkin diselenggarakan secara konstruktif sehingga terasa
faedahnya bagi pendidikan masyarakat. (dapat diselenggarakan
bertepatan dengan acara ritual Kebuadayaan seperti acara tahunuh
perang ketupat).
d. Museum harus dilengkapi dengan suatu Laboratorium yang berkewajiban
mencari cara-cara merawat atau mengawetkan barang-barang koleksinya,
menghindarkan dari bahaya serangga, dan bahaya-bahaya kehancuran
lainnya secara fisik.
e. Museum harus mempunyai ruangan-ruangan untuk bagian penerangan
dan pendidikan, yang dapat memberikan kesempatan kerja bagi para
anggota staff Kebudayaan yang ditugaskan untuk mengatur dan
menyusun acara-acara kunjungan, ceramah, pemutaran film/slide bagi
para pelajar sekolah, Mahasiswa, Tourist, dll.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 13
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
f. Museum harus mempunyai Studio dengan perlengkapan pemotretan dan
pembuatan alat-alat audio Visual lainnya, Studio untuk membuat
reproduksi barang-barang koleksi atau untuk membetulkan barang-barang
koleksi yang rusak.
g. Museum harus dilengkapi dengan alat Audio Visual berupa Slide Film,
alat-alat penyimpan suara.dll.
h. Museum yang besar Koleksinya harus sanggup menyelenggarakan
pameran-pameran keliling.
2. Faktor Pertimbangan dalam Perencanaan Ruang dan Bentuk Museum
A. Tidak boleh terjadi kekacauan jumlah pengunjung dalam ruang
B. Type pengunjung dalam kaitannya dengan fasilitas yang harus disediakan
C. Memperhatikan perilaku pengunjung
D. Aktifitas ruang pamer Museum
E. Ruang-ruang pamer Altematif bagi pengunjung
F. Segi-segi konservasi pameran
G. Ruang/Area pusat yang besar sehingga pengunjung dapat mencapai
seluruh pandangan terhadap Museum dan rute yang memberikan kesan
Khusus
H. Area "Reception" adalah Istimewa, penting sebagai area untuk
pencapaian ke berbagai ruang lain
I. Ruang pameran permanent yang mempunyai 3 (Tiga) pendekatan model
yaitu: pertama, menggunakan ruang besar dengan Fleksibilitas yang
tinggi terhadap perubahan barang "lay-out" pameran . Kedua, ruang kecil
seperti gallery didesain untuk suatu jenis pameran yang khas. Ketiga,
perpaduan antara kedua pendekatan diatas.
J. Area Pameran temporer, sering merupakan daerah yang menarik
pengunjung umum dan biasanya menggunakan tkhnik yang canggih dan
ukuran ruang yang cukup besar.
K. Perawatan terhadap barang-barang pamer tidak hanya melalui Restorasi
tetapi juga Konservasi, sehingga diperlukan hubungan langsung antara
ruang pamer dengan ruang perawatan.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 14
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum BudayaMelayu
3. Beberapa Patckan tentang perancangan Museum adalah:
1. Hendaknya digunakan Material bangunan yang mudah dan sedikit
perawatan
2. Perhatian penuh terhadap koleksi-koleksi
3. Memperhatikan pengunjung-pengunjung yang datang ke Museum
4. Perhatian terhadap Staff museum berikut ruang-ruang untuk mereka
5. Penempatan Gudang pada celah atau tempat yang susah dijangkau oleh
umum
6. Gudang hendaknya cukup untuk penyimpanan selama 1 Tahun
7. Perhatian terhadap keamanan koleksi dari bahaya Kebakaran
8. Kontrol temperature dan kelembaban udara hendaknya menggunakan
system sentral
9. Menawarkan pengunjung untuk kontak langsung dengan koleksi pamer
10. Dan dari keseluruhan desain museum merupakan monument kemashuran
dari Arsiteknya.
Untuk menentukan Alternatif yang dipakai dalam merancang Museum
Budaya Melayu, maka dicari suatu criteria yang diambil dari kegiatan Museum
yang paling menonjol.yaitu:
• Museum Budaya Melayu, dipakai sifat kegiatan Museum yang mengarah
pada :
> Penyelidikan ilmu pengetahuan dan pengembangan ilmu
> Sumber Informasi
> Pelestarian
> Dokumentasi
• Museum Budaya Melayu, dipakai kriteria sifat kegiatan Museum yang
mengarah pada :
> Pendidikan dasar tentang keberadaan sebuah kebudayaan
> Wisata
> serta semangat berkebudayaan
Sesuai dengan tugas dan tujuan Museum sebagai wadah pengumpulan,
pemeliharaan, pengawetan, dan pameran benda-benda Kebudayaan Melayu
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 15
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
maka bagian yang menjadi hal utama yang harus ada pada Museum Budaya
Melayu ini adalah:
s Bagian Dokumentasi
•/ Bagian Konservasi dan Preservasi
s Bagian Display
Kemudian setelah ketiganya menjasi hal yang utama dalam mengkoordinir
segala hal yang berhubungan dengan materi koleksi pamer, baik dalam hal
penyeleksian, penyajian, dan desain pameran serta preservasi pengawetan dari
benda koleksi, dan ketiganya termasuk kedalam kelompok kegiatan Khusus.
Adapun hal kedua yang termasuk sebagai bagian pendukung pada sebuah
Museum adalah:
•s Bagian Edukasi
•S Bagian kepustakaan
s Bagian Publikasi
•s Bagian Humas ( Public Relation )
Dari keempat bagian diatas diwujudkan dalam bentuk disediakannya fasilitas
pendidikan berupa ruang perpustakaan maupun informasi pendidikan,
Kebudayaan Khususnya Kebudayaan Melayu. Kegiatan Promosi pada bagian
publikasi berusaha untuk mendukung kelangsungan dari keberadaan Museum
Budaya Melayu, dan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan pelayanan
sebagai fasilitas pendukung Museum Budaya Melayu.
Adapun hal ketiga yang termasuk prioritas utama dalam kegiatan yang ada di
Museum Budaya Melayu termasuk bagian servis untuk kenyamanan dan
kepuasan pengunjung adalah:
•s Keamanan dan Ketertiban
•s Administrasi dan Managerial pelaksanaan
•s Rekreasi
•/ Dan lain-lainnya
Sehingga dalam pelaksanaan keseluruhan bagian masing-masing
mempunyai tugas dan kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan tanggung
jawabnya.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 16
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
1.3 Rumusan Permasalahan
1.3.1 Permasalahan Umum
Bagaimana Merancang suatu wadah Bangunan yang menyimpan nilai-
nilai Kebudayaan yang Terpadu tentang Budaya Melayu di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sekaligus menjadi nilai tambah Pariwisata dan
mempromosikannya secara Aktifmaupun Pasif serta Visual.
1.3.2 Permasalahan khusus
Bagaimana mengkonsep , mengorganisasikan dan menata Ruang-ruang
serta kelengkapan sebuah Museum Budaya Melayu dan sistem Aktifitas yang
terjadi, sehingga dapat terselenggara secara effektif, yang diungkapkan melalui
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional dengan tidak meninggalkan
Potensi Site yang ada yaitu Pantai Pasir Padi di Kota Pangkalpinang.
1.4 Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan
Merancang Museum Budaya Melayu untuk menampilkan atau Men-Display
kan Benda-benda Sejarah Melayu dari Kebudayaan Melayu ( dengan system
Terpadu ) di Daerah Kepulauan Bangka Belitung.
1.4.2 Sasaran
Menyusun konsep dasar Perencanaan dan Perancangan dalam
mentransformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional penerapan pada
Oraganisasi dan Penataan Ruang-ruang Museum Budaya Melayu.
1.5 Lingkup Pembahasan
1.5.1 Arsitektural
Membahas masalah pengaturan tata ruang dalam Museum Budaya yang
merupakan transformasi tipologi dari Rumah tradisional Melayu, Menyelesaikan
pola sirkulasi ruang dalam dan hubungan antar ruang
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 17
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melavu
1.5.2 Non Arsitektural
Pembahasan Tipologi Rumah Melayu Tradisional. Aspek Kebuadayaan yang
menjadi Bahan dasar Pembahasan Museum Budaya Melayu.
1.6 Spesifikasi Umum proyek
1.6.1 Judul
1.6.2 Lokasi
1.6.3 LuasSite
1.6.4 Bentuk Bangunan
1.6.5 Fungsi
1.6.6 Pelaku kegiatan
1.6.7 Jenis kegiatan
Museum Budaya Melayu di Kota Pangkalpinang,
dengan Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional
pada Tata Ruang Dalam Museum Budaya Melayu serta
pendekatan Kontekstual Pantai Pasir Padi pada Bentukan
Bangunan
: Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
:± 10.000 M2
: 2 Lantai
:Museum Budaya Melayu, melestarikan Kebudayaan Melayu
yang ada di Dunia pada umumnya dan di Kepulauan Bangka
Belitung pada Khususnya
: - Pengunjung
- Pengelola : terdiri atas Direktur Museum, Bagian
Administrasi, Bagian Preparasi, Bagian Perpustakaan,
Bagian Kuratorial, Bagian Konservasi dan Preservasi,
Bagian Publikasi dan Promosi
- Benda Koleksi : terdiri atas Benda-benda 2 Dimensi dan 3
Dimensi Peninggalan Kebudayaan Melayu
: - Pelayanan (service)
- Pameran (display)
- Kegiatan administrasi
- Kegiatan Khusus
- Kegiatan Pustaka- Kegiatan promosi
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 18
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melavu
1.7 Kebutuhan dan Besaran Ruang
Dari Deskripsi kriteria macam-macam kegiatan museum diketahui pelaku kegiatan
dan peranannya pada museum Budaya Melayu, sehingga untuk menganalisa
kebutuhan ruang perlu pengelompokan kegiatan yaitu :
1. Berdasarkan Bentuk Kegiatan
Bentuk
KegiatanKebutuhan ruang keterangan
Servis
(Pelayanan)
Rg informasi Ruang yang secara langsungmemberikan informasi kepadapengunjung
Rg. auditorium Ruang yang digunakan untukaktivitas-aktivitas pendukungseperti seminar, diskusi, acara-acara pengkajian yang berkaitandengan Kebudayaan Melayu, dll.
Rg. perpustakaan Berisi Koleksi Buku-buku yangmemuat Kebudayaan secaraGlobal maupun secara Spesifik.
Rg. audiovisual Ruangan ini digunakan untukmempresentasi cerita-ceritaataupun naskah-naskahKebudayaan Melayu dari mulaitimbulnya peradaban Melayu yangada di dunia
Rg. Konservasi Pengunjung secara langsungdapat menikmati KebudayaanMelayu secara langsung sepertimenonton Kesenian Tradisional
Melayu.
pameran Ruang Dokumentasi
(2 Dimensi)
Ruang ini memamerkandokumentasi yang ada padakebudayaan Melayu sepertiTulisan-tulisan yang di pajangberupa Dokumentasiperkembangan KebudayaanMelayu dari masa ke masa.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 19
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
Ruang Display
( 2 Dimensi dan 3Dimensi)
Ruang untuk men-display-kanBenda-benda KebudayaanMelayu baik yang 2 Dimensimaupun yang 3 Dimensi.
Keg. administrasi
Rg. Ka Museum
Rg. Wkl. Ka. Museum
Rg. Bendahara
Rg. Tata Usaha
Keg. khusus
Keterangan
Rg. Ka Preparator
Rg. Ka koservator
Rg. Ka Edukator
Gudang
Keg. pustaka
Rg. Ka perpustakaan
Rg. Staffperpustakaan
Rg. Persiapan
Rg. Referensi
Keg. servis
Area parkerpengunjung
Area parkir pengelola Menyediakan parkir khusus bagipengelola
Cafetaria Menyajikan Makanan-makananKhas Melayu.
Mushola
Lavatory,satpam,kebersihan
Book store/souvenir
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 20
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional padaTataRuang Luar Museum Budaya Melavu
2. Berdasarkan Pelaku Kegiatan
Rg.informasi
Pengunjung Rg. Pamer ( Rg. Display )
Rg. Perpustakaan
Auditorium
Audiovisual
Rg. Service
Rg. Administrasi
Pengelola Rg. Dokumentator
Rg. Konservator
Rg. Preparator
Rg. Rapat
Rg. Service
Rg. Kep perpustakaan
Gudang
Rg. Penerimaan
Benda koleksi Rg. Seleksi
Rg. Perawatan
Rg. Penyimpanan
Rg. Pameran
Rg. Persiapan pameran
Rg.penyimpanan Benda-benda Melayu
Rg. Persiapan Pertunjukan
Rg. Referensi
Rg. pustaka
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 21
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional padaTataRuang LuarMuseum Budaya Melayu
Besaran Ruang
Berdasarkan Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang maka dapat diasumsikan
Besaran Ruang sebagai Berikut:
No Bentuk
KegiatanRuang Kapasitas
(Orang)Standar
( M2 / Org )Hitungan
(M2)Luas
(M2)
1. Pelayanan(Servis)
Rg. Informasi 3 5 15 15
Rg. Auditorium 100 2 200
(Sirkulasi 10%) 20
220
Rg. Perpustakaan 7500 buah 400
Rg.AudioVisual 50 2.5 125 125
Rg. Konservasi 12 3 36
( Sirkulasi 30 % ) 10.8 46.8
TOTAL 806.8
2. Pameran
Berdasarkan
area
pengamatan
Rg. Pamer/Display(Objek 2 Dimensi) 14 buah 2.6x3 109.2
( Sirlulasi 30 % ) 32.76 141.96
Rg. Pamer/Display(Objek 3 Dimensi) 121 buah 6 726
( Sirlulasi 30 % ) 217.8 943.8
Rg. Dokumentasi2 Dimensi 8 buah 2 16
(Sirlulasi 10%) 1.6 17.6
TOTAL 1103.36
3. KegiatanAdministrasi
Rg. KepalaMuseum 1 8 8
Rg. Wakil KepalaMuseum 1 8 8
Rg.Bendahara 1 6 6
Rg.Tata Usaha 1 6 6
Rg.Sekretaris 2 4 8
(Sirlulasi 10%) 3.6
TOTAL 39.6
4. KegiatanKhusus
Rg. BagianPreparator 4 8 32
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 22
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Iluang Luar Museum Budayi1 Melayu
Rg.BagianKonservator 4 8 32
Rg. BagianEdukator 12 6 72
Gudang 50 buah 0.70 35
Rg.Sekretaris 2 4 8
(Sirlulasi 10%) 17.9
TOTAL 196.9
5. KegiatanPustaka
Rg. KepalaPerpustakaan 1 8 8
Rg. StaffPerpustakaan 6 6 36
Rg.Persiapan 6 2 12
Rg. Referensi 100 buah 200
(Sirlulasi 10%) 25.6
TOTAL 281.6
6. KegiatanPromosi
Rg.Kepala Promosi 1 8 8
Rg.Staff Promosi 4 4 24
Rg.Sekretaris 2 4 8
(Sirlulasi 10%) 4
TOTAL 44
7. Area Parkir
Parkir Pengunjung 200 12 2400
( Sirlulasi 30 % ) 720
TOTAL 3120
Parkir Pengelola 50 12 600
( Sirlulasi 30 % ) 180
TOTAL 780
8. Cafetaria
Area saji 200 0.66 132
( Sirlulasi 30 % ) 39.6
TOTAL 171.6
Area Jual 18 4 72
(Sirlulasi 10%) 7.2
TOTAL 79.2
9. Rg. Transisi
Rg.Serbaguna
V2. dari Rg. Display3 Dimensi 471.9
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 23
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata 1luang Luar Museum Budaya Melayu
Rg.Duduk( % dari
pengunjung)50 1.2 60
TOTAL 531.9
10. Rg.Pertunjukan
TOTAL 800
11. Fasilitas
Umum
Wc.Pria 4 3 12
Wc. Wanita 4 3 12
TOTAL 24
TOTAL
KESELU
RUHAN
±8450
1.8 Studi Kasus
Site yang terletak bersebelahan dengan Pantai Pasir Padi di harapkan dapat
memberikan semangat secara moral terhadap Pariwisata yang ada di Kota
Pangkalpinang khususnya dan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Umumnya.
Mengangkat Makna Simbolik Pantai Pasir Padi sebagai salah satu Objek Pariwisata
yang ramai dikunjungi para wisatawan baik Domestik maupun Mancanegara.
Diharapkan dengan Rancangan yang mengangkat makna Simbolik Pantai Pasir Padi
dapat menambah nilai tambah bagi Museum Budaya Melayu.
Seperti yang terdapat pada Referensi di bawah dimana Museum Billbao
memberikan Spirit yang kuat kepada kota Guggenheim melalui transformasi sungai
yang ada dan Sumber daya Alam yang ada.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 24
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
Gambar 1.8.a : Reinventing the Spirit of the city
Beberapa Referensi berupa llustrasi tentang Museum melalui Internet:
Guggenheim Museum Bilbao, Karya Frank O. gehry
•^ *
Gambar 1 8b : Guggenheim Museum bilbao
MUSEUM
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 25
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional padaTataRuang Luar Museum Budaya Melayu
Display Rooms 2DGallery
Gambar 1.8.c : Desain Interior
Display 3D
Makna Simbolic
Beberapa referensi yang di atas menerangkan bahwa dari Beberapa Museum
mengandung makna Simbolic yang sangat jelas dalam memberikan gambaran
keberadaannya kepada Public.
Singkat kata seperti Museum Bilbao,Frank Gehry dengan jelas memberikan Makna
Simbolic kepada Public bahwa keberadaan dari Museum Bilbao untuk kembali
mengangkat Nama kota tersebut sebagai Kota Industri Titanium yang hampir
mati,mencoba memberikan semangat akan kebangkitan Industri Titanium di Kota
tersebut. Adapun mengutip dari referensi tersebut, Museum Budaya Melayu mencoba
memberikan makna Simbolic kepada Public yang menyaksikan Museum Tersebut dari
Luar Bangunan maupun dari Dalam Bangunan tersebut dengan mengangkat konsep
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional. Dua moment yang sangat berbeda
akan di rasakan Public ketika hanya dengan melihat dari luar dan ketika Public tersebut
menjadi bagian sebagai Pengunjung Museum tersebut.
Museum Budaya Melayu ini diharapkan menjadi sebuah Simbol kebangkitan dan
menyadari akan keberadaan Bangsa Melayu yang melihat Bangunan tersebut, maupun
bagi para penikmat yang secara langsung masuk ke dalam Bangunan tersebut.
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 26
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang Luar Museum Budaya Melayu
1.9 Konsep Rancangan
F*AKITAI FASIf* PADI
Pasir
fr^ngM^U^^
* * /lSeL// .'/
Site
Gambar 1.9.a : Peta lokasi
Site Museum Budaya Melayu terletak di sebelah Barat ± 400 Meter dari Pantai
Pasir Padi Kota Pangkalpinang, dan terletak 12 Km sebelah Timur Pusat Kota
Pangkalpinang. Dengan Luasan Site ± 1,2 Hektar dan dengan perbedaan ketinggian
Kontur + 1.80 m dari ± 0.00 Jalan disebelah Utara Site.
$Ar
urui SITE
•m.Pantai Pasir Padi
>' >\ J
Gambar 1 9b : Kondisi Site
vfewdetfafcwSitemenghodcp tfeiw
Transformasi Konsep Arsitektural dan Non-Arsitektural pada Museum Budaya
Melayu memudahkan dalam mencapai Arah Perencanaan Museum. Transformasi
Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Museum Budaya Melayu dalam dilihat pada
penjabaran dibawah ini:
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 27
Transformasi Tipologi Rumah Melayu Tradisional pada Tata Ruang LuarMuseum Budaya Melayu
Gambar 1.9.C : Transformasi Rumah Serambi
Dengan ploting kebutuhan Ruang-ruang pada Museum Budaya Melayu seperti
dibawah ini:
Bagian Utama sebagai Point of Interest dimana Benda-benda Kebudayaan Melayu
di display di Ruangan tersebut dengan penataan benda-benda mengikuti pola
penataan yang ada pada Rumah Melayu Tradisional.
Bagian Pendukung diletakkan di bagian samping, menjadi aktivitas pendukung yang
sangat penting seperti perpustakaan, Bagian Pengembangan Edukasi serta Public
Relation yang diletakkan berdampingan dengan bagian promosi sehingga dapat
mendukung jalannya Museum Budaya Melayu.
Kolom-kolom berjumlah 12 belas buah yang memberikan ciri khas tipologi Rumah
Melayu Tradisional Tiang Dua Belas ( Rumah Serambi).
o
o
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 28
Transformasi Tipologi Rumah Melavu Tradisional pada TataRuang Luar Museum Budaya Melayu
Gambar 1.9.d : Zonifikasi Site
INDRA SETIAWAN SYAMSI - 00512188 - 29
2.1
Lo
kasi
Sit
e
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Bud
aya
Mel
ayu
BA
BII
SK
EM
AT
IKD
ES
AIN
Pa
nta
iP
asir
Pa
di
Pasi
r-0
.20
t'o
'M'
Worun
gMaka
nj^I
\Afcain
gMaka
rj
aV
h»
>*
Sit
e*
2£ Gam
bar
2.1
:L
ok
asi
Sit
e
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
0
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
daya
Mela
yu
2.2
Ara
hA
ng
in
Pa
nta
iP
asir
Pa
di
* • Pcjg
ir-0
.2&
••
.••
±o
flJJ
^.
Waru
ngM
aklan
|^
lwtA
Jhg
Majb
rj
+0
.40♦
»cd en
•Q
^0
.40
*
<«•
*
k...♦;Q.-y
•••
•♦*
7/V
;vr;
Orie
nta
si
AA
ata
ha #
•"
♦•"
»•
♦ »£
&:
•+
0.7
0
+0.
80C
°•
5'-
.+
1.1
0
•V
liJW
• ^S
ite
+1
.80
Gam
bar
2.2
:A
rah
Ang
in
An
ali
sa
Sit
e
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
]
2.3
Vie
wD
ari
Sit
e
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iR
umah
Mel
ayu
Trad
isio
nal
Pada
Tata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
uday
aM
elay
u
Pa
mxa
iP
asir
Pa
di
Pasir
-0
.20
±o
.66
"
\*
»
*»
!"\
\•
\i
»\
\i
SN
11
\\
\I
\I
f"1
I
\I
II
'•T
»*
A»
.~.
|Waru
ngM
akan
|^
jWaru
ngM
^kar^
v\
\C
DC
D^»
\^
ll
•
ses
/V.K
<V
/r.-
rtr
+0
.70
V
+0
.80
'v•s
.+
1.1
0
Sit
e+
1.M
Gam
bar
2.3
:V
iew
Dari
Sit
e
An
ali
sa^
ite
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
2
2.4
Zo
nif
ika
siK
egia
tan
Tra
nsfo
rmas
iTip
olog
iRum
ahM
elav
uT
radi
sion
alPa
daT
ata
Rua
ngL
uarM
useu
mB
udav
aM
elay
u
mSe
rambi)
Kete
ra
ng
an
:
Sera
mbi
Dep
an
Sera
mbi
Teng
ah
Irs.
Indu
k)
Selan
g
Dep
an
Selan
g
Sam
pin
g
Sera
mbi
Bel
akan
g
Gam
bar
2.4
:Zon
ifik
asi
Keg
iata
n
Sebaq
aruan
quntu
kmene
nrnat
amuP
na.:6
3130
3CS
6K3I,
Crang
-orar:
g:erhn
r ~3t
03"v
3ngg:"U
3K3-
Bert jn
gs:seb
gaeD
aiT
*'~
3t3
\:
dan
vanq
sanq
a:rc
ma!
Sebaga
itemp
atmelet
akkan
barang
-baran
gtamo
yangti
dakdib
awake
daiamr
uangan
Sebaga
itemp
atmetet
akKan
barang
yang
tidakd
ibawak
edaiam
ruang
Seram
bibelak
ang1la
iannas
ukoaa
:lamu
wanit
a)
Sebaga
itemp
attran
sisiseb
eium
masuk
keDap
ur
3et
3:,
V3
h3
M"'
i;",
|
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
3
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Trad
isio
nalP
ada
Tata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
uday
aM
elav
u
2.5
Ske
ma
Per
wil
aya
ha
nK
egia
tan S
kem
aP
erw
ilay
ahan
Keg
iata
n
^./
Ift!
:
,m
elip
uti
6K
ateg
ory:
Gam
bar
2.5
:S
kem
aP
erw
iaya
han
Keg
iata
n
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
4
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Trad
isio
nal
Pada
Tata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
uday
aM
elay
u
2.6
So
lusi
Desa
in
> c D 0S
eJa
ra
np
erfc
em
fem
ea
n
Ketx
jda
va
an
Mela
yu
Ma
in
Re.A
ud
io
Visu
al
En
tra
nce
Solu
siD
esai
n
(Sir
kula
si)
Ben
da
-b
en
da
Keb
ud
aya
an
Mela
yu
f2
Oim
en
si
J
!g
.D
isp
la
y
0
RG
.S
EL
EK
SI
iS
en
da
-b
en
da
Ke&
ud
ava
an
Mela
yu
r3
Oim
en
si
J
1E
.DIS
PL
A1
R6
.S
ER
VI3
Cafetaria
)A
FE
TA I
JFR
g.T
ra
nsisi
VR
g.T
ra
nsisi
IFR
g.P
usta
ka
Rg
.D
oku
men
sta
si
Rg.Preservasi
dankdnservas
Sirk
ulas
iBa
ngun
anU
tam
a
Gam
bar
2.6
:S
olu
siD
esa
in
3G
.PE
RT
UN
JUK
AI'
Pa
ng
gu
ng
Kesen
ian
Bu
da
ya
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
5
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iRum
ahM
elavu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Buda
yaM
elayu
2.7
Pol
aR
ua
ng
Ru
ma
hM
elay
uT
radi
sion
al
iTra
disio
nal
IRPA
DI
Sela
ng
Sa
mp
in
bK
an
an
V I J.
«"\
*•
•
Sera
mbi
Teng
ah
(rg,
Indu
k)
PO
IN
TO
F
Mai
nJe —12
-g-
ir^
^»
NT
RA
NC
E_
^»
In
terest
in..
..
IT I I
6
ft-
Hi-
*•**
^t#
?i
*
Gam
bar
2.7
:Po
laR
uang
Rum
ahM
elay
uT
radi
sion
al
\P
^
/-!
••«.
.
Pr
""•
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
6
Tra
nsfo
rmas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Tra
disi
onal
Pada
Tat
aR
uang
Luar
Mus
eum
Bud
aya
Mel
ayu
2.8
Tra
nsfo
rmas
iP
ola
Rua
ngpa
daM
useu
mB
uday
aM
ealy
u
iTra
disio
nal
View
rIR
PADI
Keg
iatan
Pertu
nju
kan
(S
up
po
rtin
gA
ctiv
ities
)
Po
in
to
f
Keg
iata
nPa
mer
ai
rg,I
nduk
!
l
Main
EJntr
anee -1
2-w
%*.
...ia
In
terest
\I..
.P-
RE
CIF
E-A
TIQ
+H
T" I I
fft-
*»
fesS
«ffl
»
/,,.-••"
Serv
ices
\nm
mm
mm
t**
*»
tr-
Gam
bar
2.8
:Tra
nsfo
rmas
iPo
laR
uang
pada
Mus
eum
Bud
aya
Mel
ayu IN
DR
AS
ET
IAW
AN
SY
AM
SI-
00
51
21
88
37
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Trad
isio
nal
Pada
Tata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
uday
aM
elay
u
2.9
Keb
utu
ha
nR
ua
ng
Keb
utu
ha
nR
ua
ng
berd
asa
rka
nP
ela
ku
Keg
iata
n
1.1
rn
iMii
iju
ng
Al
nit
M'U
l<i
K.I
<'i
Hid
ro
leksi
^
Rg
.In
fd
rm
asi
Rg
.P
am
er
(R
g.
Disp
lay
)
Rg
.P
erp
ustak
aan
Au
dito
riu
m
Rg
.A
ud
io
Visu
al
Rg
.S
erv
is
Rg
.P
ertu
nju
kan
Park
ir
Pen
gu
nju
ng
Rg
.A
dm
in
istrasi
Rg
.D
dk
um
en
ter
Rg
.K
dn
serv
atd
r
Rg
.P
rep
aratd
r
Rg
.R
ap
at
Rg
.S
erv
is
Rg
.P
en
gelo
la
Perp
ustak
aan
Gu
dan
g
Park
ir
Pen
gelo
la
Rg
.P
en
erim
aan
Rg
.S
elek
si
Rg
.P
eraw
atan
dan
Pen
yim
pan
an
Rg
.P
ersiap
an
Pam
eran
Rg
.R
eferen
si
dan
Pu
stak
a
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
8
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iR
umah
Mel
ayu
Trad
isio
nalP
ada
Tata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
uday
aM
elay
u
2.1
0S
kem
aG
ub
ah
an
Ma
ssa !•
Sk
em
aG
ub
ah
an
Masa
*ftg
.Tra
nsis
ia*
_-m
m••
»Jt
mm
m
Mw
m
Gam
bar
2.1
0.a
:S
kem
aG
ub
ah
an
Mass
a
irio
tin
gIje
sa
ra
nK
ua
ns
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
83
9
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
yuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
daya
Mela
yu
Sk
em
aG
ub
ah
an
Massa
use
um
Bu
day
aM
elay
u:
Sim
etri
kal
dari
den
ah
Ru
mah
Mel
ayu
Tra
disi
ona
Akt
ifita
sy
an
gad
ap
ad
a
Gam
bar
2.1
0.b
:S
kem
aG
ub
ah
an
Mass
a
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
0
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iRu
mah
Mel
ayu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Bud
aya
Mel
ayu
iTra
disio
nal
Gu
bah
an
Massa
Sk
em
a
5IM
ET
RIC
AL
>
Den
ah
Ru
ma
hM
ela
yuT
rad
isio
na
l
fe>
•Sel
ang
Kiri
-J*R
g.lnd
uk*
«•*
«*r.
««.t*
....j.
Sel
ang
Kan
anS
im
etrica
l*
••»V
-i
Gam
bar
2.1
0.C
:S
kem
aG
ub
ah
an
Mass
a
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
841
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
daya
Mela
yu
iTr
adisi
onal
Sk
em
a
Dri
en
tasi
ke
.Lu
ar
V•
-«{
^m
^
J
Sim
etrical*
-;
V\
r
/
Gu
bah
an
Massa
,O
rien
tasi
ke
L/alam
•*1Vif
ci.J
k.a
WZ
SlM
ET
RIC
AL
*
'.»...
».tA
i—«.
..
czfl
zzi
WK
HI^
^
Gam
bar
2.1
0.d
:S
kem
aG
ub
ah
an
Mass
a
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
2
2.1
1S
kem
aS
irku
lasi
Tra
nsfo
rmas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Tra
disi
onal
Pada
Tat
aR
uang
Luar
Mus
eum
Bud
ava
Mel
ayu
4fc
'
SK
EM
A
^
M=
=T
!u
I-1J
jj1
iJ
"1
{•
];'j
["
---
-"--•-'
•
[1
-~j
I
r~-'"
"L'"•••
;\
1•
I
ii
•I
—1
J
I.—-n
rj-"rr
nrr
r'n
-:
!l:e
i_li
Mrku
lati
Icin
tiii
ilii
iiii
Mrku
kn
lI
•••>
<i>
t<ui
Mu
vtim
Gam
bar
2.1
1.a
:S
kem
aS
irk
ula
si
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
3
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
daya
Mela
yu
Ak
Area
/%kti
fllm
'tin
oij
Lx
iiL
"
Pen
&U
nJu
ng
Gam
bar
2.11
.b:
Are
aA
ktif
itas
Pen
gunj
ung
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
4
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iRum
ahM
elavu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Buda
vaM
elavu
AreaA
ktffltm
M.
Io
r*
cm
<ii
i/•
mu
seu
m
Gam
bar
2.1
l.c
:A
rea
Akt
ifit
asK
arya
wan
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
5
2.1
2S
kem
aS
ite
Pla
n
Park
irL
uar
Rg.
Pam
er«-
^M
ain
En
tran
ce«-
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iRum
ahM
elavu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Buda
vaM
elavu
Sk
em
aS
itep
lan
*>C
afe
tari
a
>R
g.P
ertu
njuk
ar^
♦Area
Serv
is
»R
g.K
egia
tan
Kh
usu
s
Ad
min
istr
asi
<*-
+\
Are
aH
ijau
Gam
bar
2.12
:S
kem
aS
itep
lan
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
6
Tran
sform
asiT
ipolog
iRum
ahM
elavu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Buda
vaM
elavu
2.13
Ske
ma
Den
ah
Ru
an
gP
am
er
OJxG
lXlC
lDe
nahR
g.Pa
mer
I I I,
*.D
enah
Rg.
Pam
er
,««
^ors
**J
/»>
Den
ahR
e.A
udio
visu
iik
um
en
tasi
1/-
,.u
=„
-°
RgI
nfor
mas
iS
\.
i4
-—
-—
ip—
l.;S
imetr
kal
*h
Rua
n&is
play
V\
(3D
ijens
i)
tenah
Rg.P
amST
—_
|"1
—De
nahR
g.Ko
nserva
si]2
Dim
ensi
)1
fI
L"
1 I I IS
imetr
kal
Gam
bar
2.13
:S
kem
aD
enah
Rua
ngP
amer
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
7
Tra
nsfo
rmas
iT
ipol
ogi
Rum
ahM
elav
uT
radi
sion
alPa
daT
ata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
udav
aM
elav
u
2.14
Ske
ma
Den
ah
Ru
an
gA
dm
inis
tra
si Sk
em
aD
enah
Rg.
Adm
inis
tras
idan
Keg
iata
nK
hu
s
Rg.
Keg
iata
nA
dmin
istr
asi
Rg.
Keg
iata
nK
husu
s
•,
Sim
etr
kal
*»
-+
E3
'
if-
"1£
-4—
Sim
etrk
al
EG
EE
CE
EE
EE
E
Gam
bar
2.14
:S
kem
aD
enah
Rua
ngA
dmin
istr
asi
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
8
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
dava
Mela
yu
2.1
5S
kem
aD
ena
hA
ud
ito
riu
md
an
Ca
feta
ria
.^
Den
ah
Au
dit
ori
um
*-
E2
i
El
-i
E3
Den
ah
Au
dit
oriu
md
an
Ca
feta
ria
4A
.
-*B
alk
on
Cafe
men
gh
adap
Pan
tai
^D
enah
Caf
etar
iad
an
Per
pu
stak
aan
W:t
j»a
<v*
"3
-•U
Sim
etr
kal
_^
__
x-^
^^
_r_
*-,
Sim
etr
kal
EH
®I*
*i
"-.ill
E03
m0
E0
QrjlO
DE
lE
i
Gam
bar
2.1
5:
Sk
em
aD
enah
Au
dit
ori
um
dan
Caf
etar
ia
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
84
9
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
daya
Mela
yu
2.16
Ske
ma
Den
ah
Ru
an
gP
ertu
nju
kan
Sk
em
aD
ena
hR
g.P
ertu
nju
kan
Rg.
Dud
ukP
enon
ton*
-
ID D
Sim
etr
kal
--
Tan
gg
aM
enu
run
«-• •
-*In
do
or
Sta
ge Sim
etr
kal
M-
•*•L
avat
ory
EB
EB
BE
B
Gam
bar
2.16
:Ske
ma
Den
ahR
uang
Per
tunj
ukan
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
0
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
g1.i
iarM
useu
mBu
dava
Mela
yu
2.1
7S
kem
aT
am
pa
kB
an
gu
na
n
Sk
em
aT
am
pa
kB
an
gu
na
n
T.
Ko
nsep
IA
MP
AK
...••
iillll
lillil
iit...
-•">•>
«»>•
>»•"
aa
ictc
Ky
san
oo
Ou
oo
oa
C«
3a
xx
K>
tx^
^a
arx
st
JS
_B
_
Ru
mah
Pan
gg
un
gA
tap
Lip
atK
ajan
g
Gam
bar
2.17
:S
kem
aT
ampa
kB
angu
nan
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
851
2.1
8S
kem
aS
tru
ktu
r
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
dava
Mela
yu
.,.i
-,
1
!iT
lf
-1
•'
=•
t.—
r.
i:•*
+& £ E
¥3
IL
fetl
yg
I
rzrw
iztz
f
Sit
epla
n
Gam
bar
2.1
8:
Sk
em
aS
tru
ktu
r
Kol
ombe
rjum
fanl
12
Bela
sb
uah
*ci
rik
has
Ru
mah
Mel
ayu
Tra
disi
onal
dari
segi
Stru
ktur
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-00
5121
885
2
Tran
sform
asiT
ipolog
iRum
ahM
elavu
Trad
ision
alPa
daTa
taRu
ang
Luar
Mus
eum
Buda
vaM
elayu
SIT
UA
Mi
BA
BII
I
LA
PO
RA
NP
ER
AN
CA
NG
AN
Sit
e:
>1
2.0
th)
Ha
bera
da12
Km
sebe
lah
Tim
urPu
sat
Kot
aPa
nqka
lpiu
anq,
sebe
lah
Tim
urSi
tem
enqh
adap
Pant
aiPa
sirPa
di,b
erja
rak
400
Met
erda
riSi
teO
rien
tasi
lianq
ttnan
Men
qhad
afik
ear
ahJa
lan
Mas
uk,
Nam
unO
ffice
s(K
anto
r)di
rota
sikan
>10
Dcra
jatm
enqi
kuti
Arah
Uta
ra.a
gar
Ther
mal
lianq
unau
men
jadi
tidak
terl
atu
Pana
s.Se
bela
hV
tara
Site
adal
ah>
250
Met
erad
alah
fala
nB
esar
Mcn
uju
Pant
aiPa
sirPa
di,
seda
nqka
nse
bela
hBa
ratd
anSe
fata
uSi
tead
alah
laha
nkv
sonq
ijanq
dita
nam
iPo
hon
Kefa
pa
Gam
bar
3.1
:S
itu
asi
Caf
i+Pe
rpus
taka
anM
erup
akan
FasU
ltasf
ynO
nhoi
gU
tam
ada
ndi
trans
ferrm
asik
ansS
aaai
Sefa
ngSa
mpi
ngK
iri
Area
for
Safe
tyan
dSec
urity
Rg.
Disj
dag
3Dda
n2
Dim
ensi
Ada
fafi
Ban
guna
nU
tam
ada
nm
eruy
akan
Titik
Sum
fmSi
met
riea
f•u
atnf
iitia
yada
Mus
eum
liuda
gaM
elay
u,se
rta
tran
sfor
mas
ida
riSe
fang
Dep
anda
nSe
ram
diTe
ngaf
t
Rg.
Pert
unju
kan
•uru
yaka
nfa
silita
sye
ttduk
ung
Uta
ma
tran
sfor
mas
iita
riSe
ram
diB
elak
ang
Are
afo
rSe
rvic
este
rdir
idar
iRij.
Gen
st't,
Gud
ang
sert
aM
ush
ofla
.d
andi
scf'
efnf
tT
imu
r
terd
ayat
WC
.l'm
um
Offi
ces
(Kan
tor)
term
asuk
Fasif
itas
Pend
ukun
gU
tam
ada
ndi
tran
sfor
mas
ikan
seba
gai
Sefa
ngSa
myi
ngK
anan
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
3
Ma
inE
ntr
an
ce
Lcb
arja
lan
=14
Met
erFr
ontG
ate
=Se
curi
tyW
efco
mcG
ate
=F
ount
ain
(Air
Man
cur)
Sirf
cufa
siA
tur
Sir
ku
lasi
uta
ma
adal
ah(H
awai
idct
ujan
Sebu
ahGe
rban
g:ya
nij
sang
atSi
met
ris,s
erta
Fron
tSc
curi
tifya
utj
ak
an
mtm
an
tau
keht
ar-m
asuk
mja
ket
uia
raau
.
^N
orth
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
yuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
daya
Mela
yu
SIT
EP
LA
N
Veg
etas
iD
eyan
:di
tana
mid
enqa
nye
poho
man
ijanq
berta
juk
lebar
.seh
ingg
ada
pat
mem
berik
anN
itaus
nR
inda
ng,
Sejn
k,se
rta
men
qura
nqil
utcu
sitas
Cah
aua
Mat
afu
tri
ked
alam
Han
quna
n.
Vet
jeta
siSa
nvpi
ntj
:di
tana
mid
enga
nyc
yoho
nan
Kcla
ya.
men
cirik
anke
adaa
ulin
qkun
qan
seki
tar
qaiu
tda
erah
Pant
ai.
Pisa
myi
nqK
anto
rdi
tana
mi
Tum
buha
nm
enja
tar
mem
beri
kesa
nA
sri
yada
Hau
guua
n.
Gam
bar
3.2
.a:
Sit
epl
an
Vege
tasiB
efada
ngdi
tana
miy
ohon
kcla
ya,
ifunq
sikan
juqa
seba
gai
'aga
rye
mln
uas
deng
anla
han
koso
nqd
isel
vial
iS
ite.
Sttm
Ou
Sim
etri
eaf
Ada
lah
Tra
nsfo
rmas
ida
riP
ola
Rum
ahM
etai
juIr
adisi
onat
gang
sanq
atSi
met
ris
jiada
Rua
nq-r
uanq
dida
tam
nija
.
Are
aP
arki
rtn
tuk
area
park
irqa
nqbe
rada
dida
lam
bang
unan
ijanq
juqa
adala
hBa
sem
entd
ifunq
sikan
untu
km
cmyc
rtcq
asT
rans
form
asi
Rum
ahPa
nqgu
ntj
yada
Rum
ahM
elau
uT
radi
sion
af.
Seda
nqka
nAr
eaPa
rkir
ijanq
diht
ardi
funq
sikan
untu
kye
nqun
junq
yang
fiaut
jam
cuqu
njuu
gida
lam
wakt
uija
nqsa
nqat
sinqk
at,a
tau
Shor
tTi
me
Park
inq
Are
a.
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
4
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
dava
Mela
yu
SM
ET
MS
Siim
Ou
Sim
etri
eal
Ger
bang
Vtam
am
erup
akan
mva
ldar
ititi
kyo
ros
dari
Sum
Ou,
dan
berf
ungs
ise
baga
iGer
bang
gang
sang
atM
on
um
enta
l.
Sum
bnSi
met
rkal
Sim
etris
gang
ada
pada
Rum
ahM
elayu
Trad
ision
alm
erup
akan
Sim
etris
gang
Dina
mis.
dim
ana
Poro
sSum
bnad
alah
mer
upak
anyo
ros
gang
mem
baqi
ruan
g-ru
ang
yang
ada
yada
Rum
ahM
elayu
Trad
ision
alm
enja
diDi
nam
isda
nsa
iinq
berfm
bung
anse
hing
gam
enciy
taka
nK
char
mon
isan
anta
rrua
ng.
Tran
sform
asii
nim
enja
diye
ndal
aman
Des
ain
yada
Mus
eum
Buda
yaM
elayu
,dim
ana
Bang
unan
sebe
lahba
ratm
aupu
nseb
efah
Tim
urdi
bata
side
ngan
yoro
sSum
buSi
metr
isda
riAw
atbe
rupa
Mai
nG<
atesa
mpa
iyad
aAr
eaSe
rvis
(Are
aSe
ram
bilie
faka
nq),
waUu
qnm
tidak
sam
ape
rsis
teta
pim
embe
rikan
Ahi
rpe
rger
akan
gang
Din
amis
yada
Mus
eum
.
Gam
bar
3.2.
b:S
itepl
an
Stim
Ou
Sim
etri
eal
Ada
lah
Tran
sfor
mas
idar
iPo
laR
umah
Mel
ayu
Trad
ision
alija
nqsa
ngat
Sim
etri
spa
daR
uang
-rua
ngdi
dala
muq
a.
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
5
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
vuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
dava
Mela
yu
Cafe
dan
Perp
usta
kaan
sebefa
htim
urad
afah
Cafe
deuy
anpe
neka
nan
•yad
aUn
surd
anNu
ansa
Mefa
yuya
nydit
unju
kany
ada
Efem
en-ef
emen
Bany
unan
,baik
beru
paO
rnam
cnta
si,at
aujm
nH
iasan
-fiias
anDi
ndin
yLa
inny
a.Se
befah
Bara
tter
sedi
aj'er
jmsta
kaan
yanq
men
yedia
kau
usta
kaK
ebud
niiaa
nM
efauu
dari
scfu
ndiN
cyar
a.
Sum
buSi
met
riea
l
Baf
con m
ditr
ansfo
rmas
ikan
dari
Sela
nyDe
pan
yany
mem
ifiki
funq
sise
baga
irua
ngtr
ansis
iscb
efum
Tam
utam
u/pe
nqun
junq
mem
asuk
iBan
guna
nat
auSe
ram
biTe
nyah
.
^N
ort
hRg
.Per
tunj
ukan
Kay
asita
syen
onto
n<
150
Ora
ny.d
enga
nEn
tran
ceat
auj>
intu
mas
uk^
f.be
rhad
apan
lang
sung
deuy
anm
any
Disy
fay
atau
Bang
unan
Utam
a
Gam
bar
3.3
:D
en
ah
1A
ud
itor
ium
Deuy
anfu
asan
daya
tany
mny
deng
an4
Kofom
Utam
ame
namO
aftM
onum
enta
fitas
j>ad
aRu
anya
nter
sebu
t,di
sam
piny
ruan
yan
tcrd
apat
sefa
sar
deng
anL
ebar
sefa
sar
=2
Met
er
Orn
amen
Mela
yudi
tunj
ukan
yada
pola
Lant
aida
ndi
ndin
gR
uang
an.
Rg.D
isjjfa
tj2D
dan
3Dm
erup
akan
Bang
unan
utam
aya
nqm
emam
erka
nse
qala
bent
ukbe
nda-
bend
aK
ebud
ayaa
nM
elayu
baik
didi
spta
y2D
mau
pun
3Dya
nqdi
paja
ngda
ndi
yam
erka
ndi
Lant
aiD
ua.
Sum
Ou
Sim
etri
eaf2
5x
25
M
<10
0O
rany
Offic
es(K
anto
r)Ry
.Adm
inist
rasi,
Rua
nqru
anq
untu
kke
qiat
a)i-k
cyia
tan
Khus
us,s
erta
Loro
nypa
njan
yscp
anjan
y>
60M
eter
*^"
dan
febar
Loro
ny=
2M
erer
ditra
nsfo
rmas
ikan
Nuan
saLo
mnq
yada
Rum
ahM
elayu
Trad
ision
af.
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
6
Tra
nsfo
rmas
iTip
olog
iR
umah
Mel
avu
Tra
disi
onal
Pada
Tat
aR
uang
Lua
rMus
eum
Bud
avaM
elay
u
Sum
buSi
met
riea
fGe
rban
yUt
ama
mer
upak
anaw
afda
ritit
ikyo
rosd
ari
Sum
bu,d
anbe
rfung
sise
baga
iGer
bany
yany
sany
atM
onu
men
tal.
Efe
tnen
Uta
ma
tany
yade
pan
dan
Sefa
nyDe
pan
men
uju
Ban
yuna
nU
tam
am
erup
akan
Efetn
enUt
ama
untu
km
embe
rikan
kesa
nse
buah
yres
eden
yany
digu
naka
nyad
aM
useu
mBu
daya
Mela
yu.
Efetn
enPe
nduk
ung
yada
teras
Cafe
dan
Audi
toriu
mba
nyak
men
yyun
akan
Orna
men
Khas
Mef
ayu,
yada
Orn
amen
tasi
terse
but
Ukira
nda
nCo
rak
mefa
mba
nyka
nCi
riK
hasd
ariB
anys
aM
efay
u.
Vie
w
mes
kiyu
nQ
rient
asiB
anyu
nan
adaf
ahm
enyf
iaday
kear
ahM
ain
Entr
ance
,nam
unsu
duty
any
dida
yatu
ntuk
seka
fiyus
men
ikm
ati
yem
anda
nyan
Pant
aicu
kuy
Luas
.
Tivo
fogi
Pang
gung
tran
sform
asid
ariT
ampa
kRu
mah
Mela
yuTr
adisi
onal
yang
yatin
yKh
asad
afah
Pany
yuny
.K
onstr
uksi
atap
yany
tinyy
im
efin
duny
iBan
guna
nPa
nyyu
nyda
risin
arpa
nas
Mat
afia
ri.
Efe
men
Afa
mPa
sirPa
ntai
serta
Peyo
hona
nK
efapa
dan
Peyo
hona
nbe
rtaju
kLc
bar
men
jaba
rkan
Bany
unan
terse
but
sany
atRa
mah
Liny
kuny
anda
nPe
yoho
nan
terse
butd
ayat
men
yura
nyi\
yana
snya
Sina
rMat
ahar
iyan
ym
asuk
keda
fam
Mu
seu
m.
Gam
bar
3.4
:Tam
pak
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
7
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iRum
ahM
elav
uTr
adisi
onal
Pada
Tata
Rua
ngLu
arM
useu
mB
udav
aM
elav
u
PO
TO
NG
AN
KoC
omPa
daRy
Disy
fay
(Ban
yuna
nUt
ama)
,Kofo
mbe
rjumf
ah12
buah
Ciri
Khas
Rum
ahM
eafy
uTr
adisi
onaf
dari
segiS
trukt
ur,
Leba
rKof
omya
daRg
.Disp
laysa
ma
deng
anba
ngun
anta
inny
aya
itu
60C
m.N
amun
keteb
afan
dind
inyy
ada
sem
uaba
ngun
anad
afah
20Cm
,m
embe
rikan
kesa
nM
onum
enta
fdan
Eksis
tensi
Bang
unan
Trad
ision
af
Ata
pm
engg
unak
anA
tap
Pefa
na,
deng
ansu
sutm
iriny
25dc
raja
t,m
engg
unak
anku
da-k
uda
8/12,
sesu
aide
ngan
Tran
sform
asiA
tap
Rum
ahM
efay
uTr
adisi
onal,
yaitu
Ata
pL
ipat
Kaj
any.
Pon
das
i
TT
tTT
TT
T
Cafe
+Pe
rpus
taka
an
Q\
Ry.P
ertu
njuk
an
Kes
efuru
han
Bang
unan
Men
ggun
akan
Pond
asiF
ooty
tat
Bafo
kIn
duk
=30
/40,
deng
anKo
fom=
60Cm
,Ad
anya
man
yBa
sem
enty
any
digu
naka
nse
baga
iPar
kir
dany
erge
raka
nyad
aBa
ngun
ante
rjad
iyad
aLa
ntai
Satu
dan
Du
a.
Gam
bar
3.5
:P
oton
gan
+
TOf
fices
(Kan
tor)
PO
TO
NG
AN
B-B
RgD
isyfa
y2D
dan
3D
Ata
pm
engg
unak
anAt
apPe
fana
,.
deng
ansu
sutm
iriny
30de
raja
t,-P
men
yyun
akan
kuda
-kud
a8/1
2,:s
esua
iden
gan
Tran
sform
asiA
tay
Rum
ahM
efayu
Trad
ision
af,y
aitu
Atap
Laya
r/At
apAm
yar
Labu
.
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
8
Tran
sfor
mas
iTip
olog
iRum
ahM
elav
uTr
adis
iona
lPad
aTa
taR
uang
Luar
Mus
eum
Bud
aya
Mel
ayu
Tend
efc 0.
deng
anbu
kaan
yang
sang
atleb
atra
nsfo
rmas
idar
iJen
defa
yang
aday
ada
Rum
ahM
elayu
Trad
isi&
nal.m
embe
rikan
kekh
asan
terse
ndiri
bagi
Bang
unan
Kan
tor^
.ya
daM
useu
mBu
daya
Mela
yu.
Leba
rJe
ndet
a=
1M
eter
Ting
giJe
ndeta
=1.6
Mete
rda
nVe
ntita
sidi
atas
jend
elaleb
ihm
etnpe
rteya
stra
nsfo
rmas
iter
sebut
.
Vc$e
tasi
diba
wah
yang
gung
(Bat
kon
)Aud
itoriu
mdi
tana
mid
enga
nVe
getas
iyan
ym
eram
bat,
tum
buha
nya
ngm
eram
batd
anye
rdu.
Dih
iasi
deng
anta
nam
anm
endm
bah
sugs
aim
enja
dileb
ihNa
tura
l,sa
ma
sepe
rtiya
daRu
mah
Mela
yuTr
adisi
onal,
dim
ana
diba
wah
yang
gung
rum
ahdi
tana
mi
deng
anta
nam
an-ta
nam
anm
eram
bat.
Gam
bar
3.6
:D
eta
il
SH
AD
ING
deng
anya
njan
gSh
adin
g=
2M
eter,
keteb
afan
Shad
ing
=0.
20M
eter
men
yura
ngiI
nten
sitas
caha
yaM
atah
ari
yany
mas
uk,s
ehin
yya
daya
tmefi
ndun
yiBa
yian
dalam
ruan
yan,
danj
uya
mem
bant
uke
nyam
anan
Ther
mal
Bang
unan
.
XJki
ra
n
ukira
nyad
adi
ndin
gBa
lkon
Audi
toriu
m,
deng
anPo
laUk
iran
Buny
ada
nse
jenisn
ya,
mer
upak
anCi
rikh
asU
kira
nyad
aRu
mah
Mela
yuTr
adisi
onal
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
85
9
Tran
sform
asiT
ipol
ogiR
umah
Mela
yuTr
adisi
onal
Pada
Tata
Ruan
gLu
arM
useu
mBu
dava
Mela
yu
LA
MP
IRA
NG
AM
BA
RK
ER
JA
IND
RA
SE
TIA
WA
NS
YA
MS
I-0
05
12
18
86
0
LAMPIRAN
NV
BN
VJ
.V
dN
VM
8B
LZ
U0
0I
ISH
l'VlM
VA
IVd
nS
1
00
1•'J
NV
Td
ZU
Sn
vm
vu
3s
vu
am
j
WH
VS
30
N3
d«
S7
88
1O
Nvim
sn
va
nvo
vh
vn
VM
SIS
VH
VK
SV
1U
N3
QI
5NtatN
I8W3d
N3
SO
Q
WIO
NV
S'O
NV
NId
TO
TIS
NV
dW
>»
HA
V1
3H
VA
va
na
nn
3sn
n
SO
OV
PO
OZ
HI
dV
N3
QU
31
S3
H3
S
IA3
00
IH
3d
WS
3H
OO
NIH
VT
SI
SV
llSU
3A
JN
n
NW
NV
DN
3H
3d
HV
dlld
lSH
INH
Bl
SV
lltlUV
J
yfw
&iisw
wsn
un
r
VIH
MS
VO
ni
£IT
HI
J
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
rTE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
IKS
IPIL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UN
IVE
RS
ITA
SIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
PE
FU
OD
EV
I
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Kot
aP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
A
DO
SEN
PEM
BIM
BIN
GID
EN
TIT
AS
MA
HA
SISW
AN
AM
AG
AM
BA
RSK
ALA
NO
.L
BR
JML
LB
RPE
NG
ESA
HA
N
NAM
AIN
DR
ASE
TIA
WA
NSI
TUA
SI1
:20
02
21
Ir.
SUPR
IYA
NT
A.M
SI
IND
RA
SE
TIA
WA
N
00
51
21
88
NO
.M
HS
TA
ND
AT
AN
GA
N
f^T
^T
UG
AS
AK
HIR
JU
RU
SA
NA
RS
ITE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
IKS
IPIL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UN
IVE
RS
ITA
SIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TIT
AS
MA
HA
SIS
WA
NA
MA
GA
MB
AR
SKAL
Ajr
Ir.
SUP
RIY
AN
TA
,MSI
NAM
A|I
ND
RASE
TIAW
ANB
AS
EM
EN
T1
:2
00
:
NO
.M
HS
00
51
21
88
|K
ota
PA
NG
KA
LP
INA
NG
.BA
NG
KA
TA
ND
AT
AN
GA
NI l !
___L
JML
LB
R|P
EN
GE
SAH
AN
21
^l»
LA
«>>
•&-
w-
TT
-<R>
(S>
hT>
—(U
>-<
V>;«
)-(X
>-r
rr
rt
ti
T'T
t"'
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
ITE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
7E
KN
KS
IPIL
DA
NP
ER
&tC
AN
AA
M
UW
VE
RS
nM
SJS
l
PE
RIO
DE
W
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.20
04
/20
0S
Fir
st
Flo
or
Pla
n
OF
FIC
ES
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
A
I
Cp—<4>
—C^>—
COH
jpK
nKo)
-^-
Fir
st
Flo
or
Pla
n
EX
HIB
ITIO
NR
OO
M
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TT
TA
SM
AH
AS
ISW
A
NA
MA
IND
RA
SE
TIA
WA
N
k.S
UP
WY
AN
TA
MS
IT
AN
DA
TA
NG
AN
Seco
nd
Flo
or
Pla
n
OF
FIC
ES
NA
MA
GA
MB
AR
SK
AL
AN
O.
LB
R
1:
20
04
DE
NA
H
JM
LL
BR
11
PE
NG
ES
AH
AN
'I1
LA
K\
TU
GA
SA
KH
IR
juru
sa
nA
Rsm
acn
m
FA
KU
LT
AS
TB
Om
tO
IL
OA
HF
Bie
ilC
AN
AA
N
UH
VB
tSir
AS
BL
AM
IN
OO
mS
IA
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
3
Fir
st
Flo
or
Pla
n
2D
GA
LL
ER
Y
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
GJA
NG
KA
DO
SEN
PE
MB
IMB
ING
!ID
EN
TIT
AS
MA
HA
SISW
A
Ir.S
UP
RIY
AN
TA
JtS
I
NA
MA
NO
.UH
S
TA
ND
AT
AN
GA
N
IND
RA
SE
TIA
WA
N
NA
MA
GA
MB
AR
I17
Seco
nd
Flo
or
Pla
n
3D
GA
LL
ER
Y
SK
AL
AN
O.
LB
RJ
ML
LB
RP
EN
GE
SA
HA
N
1:
20
02
1
4- f
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
TT
EK
TU
R
FA
KU
LT
AS
TE
KM
KS
tPH
DA
NP
ER
EH
CA
NA
AH
UH
VE
RS
fTA
S
PE
RIO
DE
W
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
40
00
5
Fir
st
Flo
or
Pla
n
LIB
RA
RY
-*,—
•—A
<rl
;«V
it'
rr
Fir
st
Flo
or
Pla
n
AU
DIT
OR
IUM
—%
'_-------
FR
ON
TE
LE
VA
TIO
N
PE
RIO
DS
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Kt«
aP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
A
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GN
AM
AG
AM
BA
RS
KA
LA
NO
.L
BR
JM
LL
BR
PE
NG
ES
AH
AN
Saa
afaW
£
illl
5
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
fTE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KSI
PIL
OA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
om
iER
sn-A
Sslm
im
ao
nesu
IDE
NT
ITA
SM
AH
AS
ISW
A
If.
SU
PR
IYA
NT
A.N
lSI
NA
MA
IND
RA
SE
TIA
WA
NT
am
pm
kD
ap
sn1
:2
00
72
1
NO
.UH
S0
0S
12
1S
S
TA
ND
AT
AN
GA
N
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
TT
EK
TU
R
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KS
IPIL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UN
TV
ER
SfT
AS
ISL
AM
IND
ON
ES
IA
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
/v
•^
Q^•a
sa
^i^s^S
S•k
\
fill
iiir
i^it
jrtJ
iLii
iri
%3
SpiH
iLUL.
bii
sis
1Sl
QIQ
^li
ttT
11am
ntL.
aLiL
talI
M^M
tA1
lltf
fla
Wp
^P.tj
AaaV
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
G
Ko
laP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
Ak
.S
UP
MY
AN
TA
JH
SI
WE
ST
EL
EV
AT
ION
jL-L
iaE
Ba
U-J
/i'L
EA
ST
EL
EV
AT
ION
IDE
NT
ITA
SM
AH
ASI
SWA
lN
AM
AG
AM
BA
RSK
ALA
\NO
.LB
RjJ
ML
LB
RPE
NG
ESA
HA
N\
1:
20
0IN
DR
AS
ET
IAW
AN
Ta
mp
ak
00
51
21
SB
TA
ND
AT
AN
GA
N
DE
TA
ILB
DE
TA
ILC
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
fTE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KH
KS
HL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UN
tVE
RS
ITA
SIS
LA
tlM
OO
NF
SlA
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
GJS
AN
GK
A
JSsL
sMi
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TIT
AS
MA
HA
SIS
WA
Ir.S
UP
RT
/AN
TA
MS
I
NA
MA
NO
.MH
S
TA
ND
AT
AN
&A
N
IND
RA
SE
TIA
WA
N
PO
TO
NG
AN
A-A
PO
TO
NG
AN
B-B
NA
MA
GA
MB
AR
Po
ton
ga
n
Da
taU
SK
AL
A
1:
20
0
1:
10
0
NO
.L
BR
JML
LB
RP
EN
GE
SA
HA
N
TU
GA
SA
KH
IRP
ER
IOD
EV
I
JORV
SANA
RSTT
EKTU
RSE
ME
STE
RG
EN
AP
FAKU
LTAS
TEKN
KSI
PIL
DAN
PERE
NCAN
AAN
TH
.200
4/20
05U
MT
VE
RS
ITA
S/S
LA
*IN
DO
NE
SIA
j^H
f1
DE
TA
ILS
EC
UR
ITY
.D.1
5
i
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
laP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
A
DE
TA
ILG
ER
BA
NG
EN
TR
AN
CE
DE
TA
ILF
UR
NIT
UR
E
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TIT
AS
MA
HA
SIS
WA
NA
MA
GA
MB
AR
SK
AL
AN
O.
LB
RJ
ML
LB
RP
EN
GE
SA
HA
N
IND
RA
SE
TIA
WA
N1
02
1
ir.
SU
PR
IYA
NT
AJ
IS)
NO
.MH
S
TA
N0
AT
AN
6A
N
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
R&
m=
KT
VR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KS
IPIL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
Um
VB
&fT
AS
mA
MIN
DO
NE
SIA
--&,-
•ab
Mp
iat
1M
/1I0
<v-
Yd /
/A
,
\
V-S
t7"v
yi
iI
MIS
O/
ISO
KIS
O/
ISO
-p
sno
M*
Mp
MIS
O/
ISO
Fir
st
Flo
or
Pla
n
2D
GA
LL
ER
Y
Seco
nd
Flo
or
Pla
n
3D
GA
LL
ER
Y
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
P1
NA
NG
.BA
NG
KA
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TIT
AS
MA
HA
SIS
WA
NA
MA
GA
MB
AR
PE
RIO
DE
VI
k.
SU
PR
IYA
NT
AJ
ISI
NA
MA
IND
RA
SE
TIA
WA
NR
an
ca
na
Po
nd
asi
SE
ME
ST
ER
GE
NA
PN
O.M
HS
00
51
21
81
da
nB
ato
k
TH
.2
00
4/2
00
5T
AN
DA
TA
NO
AN
SK
AL
A
1:
20
0
NO
.L
BR
JML
LB
R
11~T
21
PE
NG
ES
AH
AN
<<>̂
<k>
-<i)-
{m)-
-(n>-
<o)~
(p)
Fir
st
Flo
or
Pla
n
EX
HIB
ITIO
NR
OO
M
TU
GA
SA
KH
IR
JV
RU
SA
NA
RS
n-E
KT
VR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KSU
PS.
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UM
YE
RS
ITA
SIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
PE
RIO
DE
W
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
L
po
neM
feo
ttfc
tlS
OxlK
t
bam
*an
a*.I
S/3
S
pn
ttM
4S
/2S
Fir
st
Flo
or
Pla
n
OF
FIC
ES
-i\|
;j-^is
—
Vc
-M$—
#—
»*
<P
),Q
)(R
)<
5)—
(T)—
(U)~
<1
YY
fT
TT
-
-^ii
yY I
pa
nJM
MxiM
15
01
UO
Yv
rr
VY
T
Fir
st
Flo
or
Pla
n
,U
BR
AR
Y
M
JkA
YT
Yr
Seco
nd
Flo
or
Pla
n
OF
FIC
ES
H-L
=#^
-^5
t"
"B&
=»
Y-Y
r-(
rV
—Y
s>•
7"T
=ft fl•
y
Yy
Fir
st
Flo
or
Pla
n
,A
UD
ITO
RIU
M
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TT
TA
SM
AH
AS
ISW
AN
AM
AG
AM
BA
RS
KA
LA
NO
.L
BR
JM
LL
BR
12
PE
NG
ES
AH
AN
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
Ak.
SU
PR
IYA
NT
AM
SI
NA
MA
NO
.MH
S
TA
ND
AT
AN
GA
N
kV
DR
AS
ET
IAW
AN
Rat
wm
na
Po
nd
aa
l\
1:
20
0
00
51
21
01
f*-
^k d
lCsl
t Si
-Si) I $fiy-
\-j
*_
r~
irtf
r-
-<p)
/§>.
...{
£)—
-<s>
-(t>
—®
-(v>
—»—
Q<
>Y
)<
Z>
-
-A
—ao
)-- Y
^•Y
-
YY
Y>-
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
ITE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KS
tPIL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UH
VE
RS
1T
AS
ISL
AM
IND
ON
ES
IA
Fir
st
Flo
or
Pla
n
AU
DIT
OR
IUM
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
P
TH
.2
00
4/2
00
5
Fir
st
Flo
or
Pla
n
OF
FIC
ES
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
GB
AN
GK
A
-rtj
f I -fa!
Fir
st
Flo
or
Pla
n
LIB
RA
RY
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
G
k.S
UP
RIY
AN
TA
MS
I
-y|Y
--Y
)—®
(s>YD
—Cu
>-&
p-fa.
=
IP Yy-
-@—
i
Y*
IDE
NT
ITA
SM
AH
AS
ISW
A
NA
MA
NO
.MH
S
IND
RA
SE
TIA
WA
N
TA
ND
AT
AN
QA
N
YjS
ab
^t
Yy EH
-jy
^y
yty
iY
Vfz
>T
Y
Seco
nd
Flo
or
Pla
n
OF
FIC
ES
Fir
st
Flo
or
Pla
n
EX
HIB
ITIO
NR
OO
M
NA
MA
GA
MB
AR
Ra
nca
na
TH
KL
am
pu
\SK
AL
A
\1:
200
NO
.L
BR
JML
LB
RP
EN
GE
SA
HA
N
13
21
/la
LA
M\
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
ITE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KW
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UU
VE
RS
ITA
SIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
PT
H.
20
04
/20
05
Fir
st
Flo
or
Pla
n
2D
GA
LL
ER
Y
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
ftB
AN
GK
A
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
G
k.
SU
PR
IYA
HT
AM
SI
\,t
Y—
A-6
--Y
^Y
Yk
/
~^Y
YyY
'
-
Seco
nd
Flo
or
Pla
n
3D
GA
LL
ER
Y
1!
IDE
NT
ITA
SM
AH
AS
ISW
AN
AM
AG
AM
BA
RS
KA
LA
Ren
can
aT
Wk
Lm
mpu
1:2
00
NA
MA
IND
RA
SE
TIA
WA
N
TA
ND
AT
AN
GA
N
SSK
SOfe
S
-ym
-
iV-
fa—
it'H
Li-
fH,,„
J..,
t,,!,.
,t
r.-
-r
i,,«i»M
,rj,,"
it.mm
jHit
,•
i»»u
,,t.i
UH
i.'jW
mH
y'M
'IMr
.iilllliH
Ijju
jfcj
1,—
4i
'•*
Tlg
MM
rfi
JM
O
(QY^
Y<sV
<fH|v.(
v}~-(w
)(xY
-<Y>—
(z>
Ste
rna
*
Ren
e.
Po
laL
an
tai
1O
FF
ICE
S
—jo
y— Y
Yl
Wj'!
—I
kV-(
I)—
(m>
•<nH
»M
PY
YY
TY
YY
rY
-®~T
—
-ng
MM
uH
B3
0K
»o
t
Ren
e.
Po
iaL
an
tai
1E
XH
IBIT
ION
RO
OM
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
ITE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KSI
PIL
DA
NP
ER
EN
CA
NA
AN
UH
VE
RS
TT
AS
ISL
AM
IND
ON
ES
IA
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
GID
EN
TIT
AS
MA
HA
SIS
WA
PE
RIO
OE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
PT
H.
20
04
/20
05
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
G3
AN
GK
Ak
.S
UP
RIY
AN
TA
jaS
I
IND
RA
SE
TIA
WA
N
NO
.MH
S0
O5
12
1S
3
TA
ND
AT
AN
GA
N
Ren
e.
Po
laL
an
tai
2O
FF
ICE
S
NA
MA
GA
MB
AR
SKA
LA
NO
.L
BR
JML
LB
RP
EN
GE
SA
HA
N
Ra
nca
na
Po
laL
an
tai
1:
20
01
5
-Y r
TU
GA
SA
KH
IR
JU
RU
SA
NA
RS
ITE
KT
UR
FA
KU
LT
AS
TE
KN
KS
PA
.D
AN
PE
RE
NC
AN
AA
N
UN
KE
RS
n-A
BIS
LA
MIN
DO
NE
SIA
'JJ
\S^-
7T
±—
PE
RIO
DE
VI
SE
ME
ST
ER
GE
NA
PT
H.
20
04
/20
05
Ren
e.
Po
laL
an
tai
12
DG
AL
LE
RY
Ren
c.
Po
laL
an
tai
1
AU
DIT
OR
IUM
MU
SE
UM
BU
DA
YA
ME
LA
YU
Ko
taP
AN
GK
AL
PIN
AN
G.B
AN
GK
A
DO
SE
NP
EM
BIM
BIN
G
k.
SU
PR
IYA
NT
AJ
AS
I
Y7
>-
T -f-
1 I-Y
3>—
/jfe
r
IDE
NT
ITA
SM
AH
AS
ISW
A
IND
RA
SE
TIA
WA
N
NO
.MH
S
TA
ND
AT
AN
GA
N
#-
A
Ren
e.
Po
laL
an
tai
23
DG
AL
LE
RY
-1
^h
«M
uf»
30
x30
Un
aJR
ym
od
Ren
e.
Po
laL
an
tai
1L
IBR
AR
Y
NA
MA
GA
MB
AR
|SK
AL
AN
O.
LB
RJ
ML
LB
RP
EN
GE
SA
HA
N
Ran
cana
Pol
aL
anta
ij
1:20
01
12
1
n.
in
DAFTAR PUSTAKA
Potensi Investasi dan Profil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2003-2004
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Data Pengembangan
Provinsi 2003-2004
Mahyudin Al- Mudra, Rumah Melayu - Memangku Adap Menjemput Zaman, 2003
iv. Drs. Amir Sutaarga, Persoalan Museum di Indonesia
v. Internet, Frank o. Gehry, Guggenheim Museum Billbao
vi. Internet, British Museum
XI