^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

85
PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA DAN SENG PADA ENDAPAN SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRY PULO GADUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sains (S.Si.) Program Studs Kimia pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuau alam Universitas Islam Indonesia Jogjakarta ISLAM ^ufmui&i Disusun Oleh: ANIKA HARIANI. S No. MHS: 97612022 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTVERSri AS ISLAM INDONESIA JOGJAKARTA 2003

Upload: others

Post on 10-Apr-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA DAN SENG PADA

ENDAPAN SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRY

PULO GADUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

SERAPAN ATOM

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapaigelar Sarjana Sains (S.Si.) Program Studs Kimia

pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuau alamUniversitas Islam Indonesia

Jogjakarta

ISLAM

^ufmui&i

Disusun Oleh:

ANIKA HARIANI. S

No. MHS: 97612022

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNTVERSri AS ISLAM INDONESIA

JOGJAKARTA

2003

Page 2: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

PENENTUAN KANDUNGAN SENG DAN TEMBAGA PADA ENDAPAN

SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRI PULO GADUNG DENGAN

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Oleh:

ANIKA HARIANI.S

97612022

Telah Dipertahankan Di Hadapan dewan Penguji skripsi Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan llmu pengetahuan Alain

Universitas Islam Indonesia

Dewan Penguji

1. Drs. Allwar, MSc.

2. Rianto, Msi.

3. Rudy Saputra Msi.

4. Is Fatimah, Msi.

Tanggal: 2 September 2003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Matematika danjlmu Pengetahuan alam

Page 3: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

JOGJAKARTA, APRIL 2003

Judul skripsi:

PENENTUAN KANDUNGAN SENG DAN TEMBAGA PADA ENDAPAN

SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRT PULO GADUNG DENGAN

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Telah disetujui dan diterima dengan baik:

Pembimbing

( Drs. Alfevar, M.Sc.)

Mengetahui,

Kepala jurusan kimia

( Riyanto, M.Si.)

in

Pembimbing II

(Riyanto, M.SL )

Page 4: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

MOUO

ARU EANVA MANUSIA, ItlAPI AM MASIE MANUtlA;

AMI UBAK BAPAlMtNQCBJAKAN iCGAUNVM

ItlAPI AKU MASIE EISA BCBBJUt JttK.UK;

BJlA EARtNA AKU UBAK BIJjI MSNQtBJAEAN SCMUANVA, ME IIBAKAKAN

JMNOCAK MCNGWAKAN SUUAZU VANG MAMPU KUCAKUKAN

OK ABA VANG PtRtU BJOKHCBJlA BALAM RTBMr IJVL ttMUANVA EANVA

PCUCU UNZUK BIPAEAM1

KIZA MtNWMAll MHAMAIAN KAMNA SllA PZBNAS MtBASAKAN

KEBLNWAN

KIIA MtNQEAEQAl CAEAVA, KARtNA KIO PtENAE BALAM KCg££AP-WJ

MAKA BCfiltM PUCA, KIO BAPAl BCBfiCJtDUU KABINA KIO PtENAE

MtBSAKAN KtSEBIHAN

IV

Page 5: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah atas segala rahmat hidayah dan kemudahan yang

dimudahkan Allah SWTJaporan penelitian yang tertuang di dalam skripsi tentang

Penentuan Kandungan Seng dan Tembaga Pada endapan Sungai di Kawasan

Industri Pulo Gadung dengan Spektrofotometri Serapan Atom ini telah berhasil

tersusun. Shalawat dan salam semoga telimpah selalu kepada junjungan dan

panutan yang tercinta Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka wawasan kita

tentang keutamaan ilmu.

Logam yang bearsal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni,

organik dan anorganik. Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh

manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah

peradaban manusia.

Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan proses

yang sanagat erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia.

Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal

pada keadaan yang lebih buruk. Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar

atau rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun dari sekian banyak hal penyebab

tercemarnya suatu tatanan lingkungan aadalah limban. Limbah adalah hasil

samping dari proses produksi yang tidak dapaaat digunakan dan dapat berbentuk

benda cair, padat, gas, udara, debu, suara dan getaran.

Page 6: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Pertimbangan tersebut mendorong penulis untuk mcneliti kandungcn seng

dan tembaga pada endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung. Data peneliti

ini di harapkan bermanfaat dalam pemanfaatan lebih lanjut.

Daalaam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dappat tersusun :

1. Bapak Jaka Nugraha, M.Si, Dekan Fakultas Matematika dan limu

Pengetahuan Alam

2. Bapak Drs. Allwar, M.Sc, selaku pembimbing I, atas bimbingannya selama

penelitian dan penyusunan skripsi

3. Bapak Riyanto, M.Si, selaku dosen pembimbing II dan ketua jurusan kimia,

atas bimbingannya selama penelitian dan penyusunan skripsi

4. Kepala Laboratorium kimia beserta stafnya, atas izin dan kerja sananya.

5. Anak-anak MIPA angkatan 97 yang tidak bisa disebutkap satu persatu

6. Dan semua pihak yang tidak disebut satu persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum bisa dikatakan ser.ipurna,

namun besar harapan penulis semoga skipsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua",

Amin.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Jogjakarta, 18 April 2003

Penulis

VI

Page 7: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

PtRStMBAEAN

SKBIPJI IJVI KUPtEttMBAEKAN HJVIKK EtCUABGAKV CCBCUVO

PAPAH HUNAN t.t BAN MAMAE VOEM

jtBfKjUHKKlf:

INBAH CtSZABI BANNANBIA IBI PANGtBUKA

PAMPAKU ZtUCINZA :

JIBI7IJV KHBJVMWJUV

vn

Page 8: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL {

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN MOTTO jv

KATA PENGANTAR v

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

DAFTAR ISI viji

DAFTAR GAMBAR viAl

DAFTAR TABELAll

DAFTAR LAMPIRAN xiii

INTISARI xiv

ABSTRAK xiv

BAB I PENDAHULUAN !

1.1 Latar bclakang j

1.2 Rumusan masalah -*

1.3 Tujuan penelitian 4

1.4 Manfaat penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

BAB III DASAR TEORI 7

3.1 Logam seng 7

3.2 Logam tembaga 7

3.2.1 Sifatdan kegunaan Cu 10

vi i i

Page 9: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

3.2.2 KeracunanCu U

3.3 Preparasi sampel 11

3.4 Spektrofotometri serapan atom 13

3.4.1 Kesalahan dalam spektrofotometri serapan atom 16

3.5 Instrumentasi 17

3.5.1 Sumber cahaya 17

3.5.2 Peralatan Pengatoman (atomizer) atau sistem absorbsi 18

3.5.3 Monokromator 19

3.5.4 Detektor 20

3.5.5 Peralatan pencatatan 21

3.6 Cara kerja suatu metoda analisis spektrofotometri serapan atom 21

3.6.1 Gangguan kimia 22

3.6.2 Gangguan fisika 22

3.6.3 Gangguan spektra 22

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24

4.1 Alat dan Bahan 24

4.1.1 Alat yang digunakan 24

4.1.2 Bahan yang digunakan 24

4.2 PengambiIan sampel 24

4.3 Larutan standar 26

4.3.1 Larutan standtembaga 26

4.3.2 Larutan star seng 26

IX

Page 10: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

4.4 Preparasi sampel 26

4.5 Pengukuran sampel endapan sungai 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 28

5.1 Lokasi pengambilan sampel 29

5.2 Optimasi spektrofotometri serapan atom 29

5.3 Pengukuran larutan standar 31

5.3.1 Larutan standar tembaga 31

5.3.2 Larutan standar seng 32

5.4 Penentuan tembaga dan seng dengan spektrofotometri

serapan atom 34

5.5 Uji statistik konsentrasi tembaga dan seng dalam 3 sampel 37

5.5.1 Statistika uji anava satu arah konsentrasi tembaga 38

5.5.2 Statistika uji anava satu arah konsentrasi seng 38

BAB VI KES1MPULAN DAN SARAN 40

6.1 Kesimpulan 40

6.2Saran 40

DAFTAR PUSTAKA

LAMP1RAN

Page 11: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1Skema peralatan spektrofotometri serapan atom 17

Gambar 2Skema lampu katoda berongga ]8

Gambar 3Peta lokasi pengambilan gambar 28

Gambar 4Kurva kalibrasi larutan standar tembaga versus absorban 30

Gambar 5Kurva kalibrasi larutan standar seng versus absorbansi 31

XI

Page 12: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Temperatur nyala j5

Tabel 5.1 Kondisi optimum peralatan spektrofotometri serapan atom 28

Tabel 5.2 Konsentrasi tembaga dan seng pada endapan sungai

di kawasan industri PuloGadung 34

Tabel 5.3 Fhitung versus Ftabel 38

xi 1

Page 13: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Foto lokasi pengambilan sampel

Lampiran 2Daftar investor dan jenis industri di kawasan industri Pulo Gadung

Lampiran 3 Hasil absorbansi larutan standar tembaga

Lampiran 4 Hasil absorbansi larutan standar seng

Lampiran 5Perhitungan penentuan konsentrasi tembaga dan seng

Lampiran 6 Peraturan pemerintah RI No. 18 tanggal 27 febuari 1999

Lampiran 7 Uji statistik konsentrasi tembaga dan seng dalam 3 sampel

xm

Page 14: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA DAN SENG PADA ENDAPAN

SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRI PULO GADUNG DENGAN METODE

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

INTISARI

ANIKAHARIANI.SNIM. 97612022

Kawasan industri Pulo Gadung banyak dialiri sungai dan parit dengankondisi sungai dan parit yang tidak sehat, dimana kondisinya berwarna bitamberbau dan banyak terdapat sampah. Untuk itu penelitian ini dilakukan gunamengetahui kandungan tembaga dan seng.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2002. Pengambilan sampeldilakukan di tiga sungai yang berbeda dan berada pada kr.wasan industri PuloGadung Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometriserapan atom, dan dilakukan dengan destruksi kering menggunakan HF, HCI danH2O2.

Dari analisis tersebut, diperoleh hasil untuk sampel Ayang merupakantitik pertama mengandung 0,0406 ppm logam tembaga dan 0,8659 ppm logamseng; sampel B yang merupakan titik kedua mengandung 0,0664 ppm logamtembaga dan logam seng 1,5759 ppm; sampel Cyang merupakan titik ketigamengandung 0,0438 ppm logam tembaga dan 0,6079 ppm logam seng.Kata kunci :Tembaga dan seng, sedimen, spektrofotometri serapan atom.

xiv

Page 15: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

THE CONTENT FORMULATION OF COPPER AND ZINC ON RIVER

SEDIMENT IN PULO GADUNG INDUSTRIAL ZONE BY ATOMIC

ABSORBTION SPECTROPHOTOMETER METHOD

ABSTRACT

ANIKA HARIANI. SSTUDENT NO: 97612022

Pulo Gadung industrial zone was much flowed by river and path with badnver and path condition, where its condition was black-colored'smeS andcoT^ "^^^** reSearch is Condl,cted to know the content oft-opper ana zinc.

This research is conducted in December 2002. The sample collection isSSTtV" thfee TrCnt "^^ a" W3S'" PU,° ^dung^dtiaTLn^^J^JTTt'l USmg 3n ut0miC abs°rbtion sP^rophotometer method,and conducted by dried destruction by using HF HC1 en H202

containing S^"181^ *^ ^ ^^ Samp,C AWtlich is the firs* P™*k I'! Pr °f C0PPn metal and °'8659 PPm af zinc ™M< sample Bnnrl J . rPO,mKCOntun,n8 °'°664 Ppm of C0PPer and zi"c m*als of 157590PP607Cez,,^::thal,S ^ " P°int "g °'°438 °f-PP- -ta'l andKey words: Cupri and zinc metal, rivers precipitate sample, atomic absorption

spectrophotometry.

xv

Page 16: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Logam yang berasal dari kerak bumi berupa bahan-bahan murni organik

dan anorganik. Logam merupakan balian pertama yang di kenal oleh manusiadan

digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban

manusia. Logam-logam mula-mula diambil dari pertambangan di bawah tanah

(kerak bumi), yang kemudian dicairkan dan dimumikan di dalam pabrik menjadi

logam-logam murni. Dalam proses pemumian logam-logam tersebut, yaitu dari

pemumian logam, sebagjan darinya terbuang ke dalam lingkungan. Secara alami

siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi, kemudian ke lapisan tanah,

kemudian ke makhluk hidup (tanaman, hewan, dan manusia), ke dalam air,

mengendap dan akhimya kembali ke kerak bumi. Pada umumnya kandungan

logam-logam berat secara alamiah sangat rendah di dalam tanah, kecuali tanah

tersebut sudah tercemar.

Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu

proses yang sangat erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh

manusia. Pencemaran logam-logam berat dapat terjadi pada lingkungan daerah

yang bermacam-macam, dan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu udara,

tanah/daratan, dan air/lautan. Pencemaran udara oleh logam sangat erat

hubungannya dengan sifat-sifat logam itu sendiri, sedangkan pencemaran

Page 17: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

tanah/daratan atau air/lautan erat hubungannya dengan penggunaan logam itu

sendiri.

Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam-macam

bentuk. Ada pencemaran berupa bau, warna, suara, dan balikan pemutusan mata

rantai dari suatu tatanan hidup atau penghancuran tatanan ekosistemnya.

Air merupakan zat yang penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia

ini, dari hewan yang berspecies terendah sampai yang rertinggi, juga manusia dan

tanaman. Apabila air sudah tercemar logam-logam yang berbahaya akan

menyebabkai hal-hal yang buruk bagi kehidupan. Pada air tawar yang biasanya

mengalir di sungai, logam yang terkandung di dalamnya biasanya berasal dari

buangan air limbah, erosi dan dari udara secara langsung.

Sering kali limbah industri di buang ke sungai, baik itu limbah langsung

dari pembuangan industri ataupun limbah yang telah diolah terlebih dahulu, tentu

ini sangat mempengaruhi struktur tanah dan kandungan atom yang terkandung di

dalam tanah. Bila kandungan atom dalam tanah telah melampaui daya dukungnya

maka terjadilah pencemaran.

Tembaga merupakan logam berat yang telah dimanfaatkan secara luas

dalam kehidupan manusia. Sebagai logam berat, tembaga berbeda dari logam

berat lainnya seperti Hg, Co, dan Cr. Cu digolongkan ke dalam logam berat yang

dipentingkan atau esensiat, meskipun Cu termasuk logam berat beracun, unsur

logam ini sangat dibutuhkan tubuh walau dalam jumlah sedikit. Aktivitas

manusia, seperti buangan industri, pertambangan Cu, industri galangan kapal, dan

Page 18: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

aktivitas pelabuhan lainnya merupakan salah satu jalur yang mempercepat

terjadinya peningkatan kandungan Cu dalam perairan.

Seng termasuk dalam logam berat esensial, yang memiliki efek positif dan

efek negatif. Efek positifhya, dalam konsentrasi yang sedikit dapat mencegah

iritasi, sedangkan efek negatif timbul bila konsentrasi seng melebihi ambang

batas.

Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa endapan sungai.

Sampel ini diambil ditiga sungai yang berbeda dan terdapat di kawasan industri

Pulo Gadung, yang teletak di kelurahan dan kecamatan Pulo Gadung Jakarta

Timur. Di dalam kawasan industri Pulo Gadung ini tedapat tiga ratus sembilan

pabrik dan terbagi dalam dua puluh satu blok. Ada pabrik bahan-bahan kimia,

alumunium, farmasi, percetakan, dan lain sebagainya, data selengkapnya tersaji

dalam lampiran 1 dan 2.

Kawasan industri Pulo Gadung ini dialiri banyak sungai dan parit, dengan

kondisi sungai dan parit yang tidak sehat, dimana sungai dan parit tersebut

berwarna hitam, baunya sangat menyengat danbanyak terdapat sampah.

Guna mengetahui kandungan uusur-unsur logam yang terdapat dalam

endapan sungai di Kawasan Industri Pulo Gadung perlu ditentukan dengan

metoda analisisyang cepat dan mempunyai ketelitian yang tinggi.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diambil

rumusan masalah sebagai berikut:

Page 19: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

1. Berapakah kandungan tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan

industri Pulo GadungJakarta Timur.

2. Apakah ada perbedaan kandungan tembaga dan seng yang siknifikan daii tiga

lokasi pengambilan sampel.

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Menentukan kandungan tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan

industri Pulo GadungJakarta Timur

2. Menentukan tingkat siknifikan perbedaan kandungan tembaga dan seng pada

endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yangdapatdiambil daripenelitian ini adalah:

1. Dapat mengetahui kandungan tembaga dan seng yang terdapat pada kawasan

sungai yang ada dikawasan industri Pulo Gadung

2. Dapat mengetahui ada tidaknya perbedaan yang sikDifikan pada endapan

sungai di kawasan industri Pulo Gadung

Page 20: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan kandungan tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur dengan metode spektrofotometri serapan

atom merupakan salah satu metode analisis instrumental yang digunakan untuk

analisis kuantitatif unsur-unsur logam dan semi logam dalam suatu sampel.

Govert dan Whitehead (1973) telah melakukan penelitian tentang

penentuan kandungan tembaga dalam batuan yang mengandung besi,

alummunium, magnesium, kalsium, natrivm dan kalium. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tidak ada interferensi dari logam-logam di atas pada

penentuan logam tembaga. Govett dan Whitehead mempelajari kegagalan dalam

metode spektrofotometri serapan atom dari bagian yang membekas pada batuan

dan menutup semua bagian yang membekas pada sampel sehingga menyebabkan

kenaikkan nilai dari tembaga seng, kobal dan natrium. Kemudian larutan

diencerkan sehingga konsentrasi larutan menjadi rendah dan menimbulkan

kegagalan yang senipa.

Burkey (1972) menunjukkan metoda denganmenggunakan HCI-HF-H2O2.

Tembaga dan seng dapat secara langsung ditentukan setelah dilakukan

pengenceran secara benar, akan tetapi tidak halnya dengan timah, karena timah

sensitifterhadap gangguan antar elemen.

Dalam analisis spektrofotometri serapan atom sampel harus dalam bentuk

larutan dan ini biasanya membutuhkan destruksi untuk memecah ikatan.

Page 21: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Dekomposisi sampel adalah salah satu langkah yang penting dalam teknik analisis

unsur-unsur kelumit. Sampel yang dianalisis dengan spektrofotometri serapan

atom harus dalam bentuk larutan, dan ini biasanya menggunakan metode

pengukuran spektroskopi serapan atom, dan voltamotri (Yang, 1990). Pemilihan

metode dekomposisi sampel sangat mempengaruhi keberhasilan suatu analisis.

Dekomposisi yang baik harus dapat menguraikan sampel secara efektif, meskipun

tidak harus merupakan dekomposisi yang sempurna (Johnson dan Maxwell,

1981), Sandell (1959), menagatakan secara garis besar ada dua cara yang bisa

dipergunakan yaitu destruksi kering (pengabuan Kering) dan destruksi basah

(Pengabuan basah). Dalam destruksi kering sampel dipanaskan pada temperatur >

500°C. Keuntungan metode ini adalah sederhana dan terhindar dari pengotor

seperti dalam destruksi basah. Namun, dapat tenadi kehilangan unsur-unsur

kelumit tertentu. Disamping itu, mungkin juga terjadi reaksi antara unsui yang

rendah dalam wadah silika atau porselain. Unsur-unsur dalam fraksi yang cukup

besar akan terabsorbsi pada permukaan wadah dengan membentuk suatu silikat

yang tidak dapat dihancurkan seluruhnya oleh asam.

Spektrofotometri serapan atom memiliki beberapa keunggulan antara lain

selektif, sensitif dan spesifik (analisis tertentu dengan panjang gelombang atau

garis resonansi yang sesuai) untuk analisis logam runutan serta relatif murah

dengan pengerjaan yang sederhana (Skoog, 1992). Berkenaan dengan hal tersebut

maka untuk menentukan tembaga dan seng dalam endapan sungai di kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur digunakan metode spektrofotometri serapan

atom.

Page 22: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Seng

Seng dengan nomor atom 30 dan berada pada unsur transisi golongan lib,

mempunyai sifat unik dan mirip logam alkali yakni tidak memberikan tingkat

oksidasi selain +2. Seng merupakan logam berat esensial yang memiliki efek

positifdan efek negatif.

Seng merupakan logam putih kebiru-biruan, mengkilap, spesifikasi graviti

7,14, namun mudah ternoda. Strukturnya dapat berubah dari keemasan rapat

heksagonal yang sangat baik dan pemanjangan seperempat sumbu.

Seng memiliki titik leleh 410° C dan titi didih 906° C. Seng memiliki

konfigurasi ( Ar ) 3d10 As2, sehingga seng termasuk unsur logam transisi karena

adanya elektron yang menempati kulit d. seng mudah larut dalam setiap jenis

asam, seng yang benar-benar murni tidak akan larut dalam asam dengan

kecepatan yang mudah terukur, kecuali dengan HNO.v

Seng adalah logam yang murni, melarut lambat sekali dalam asam dan

dalam alkali, adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau tembaga

yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam

itu dapat mempercepat reaksi.

Sekitar 200 jenis enzim mengandung Zn. sehingga Zn merupakan logam

yang terbanyak berikatan dengan enzim. Seng juga berperan dalam menstabilkan

unsur protein, misalnya insulin, alkohol dehidrogenase hati, alkalin fosfatase dan

superoksida dismutase.

Page 23: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

3.2 Tembaga

Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu dan

merupakan unsur transisi dengan nomor atom 29 dan massa atom 63,55 dapat

membentuk senyawa stabil dengan bilangan oksidasi lebih dari satu kompleks

tembaga (II) terlanitan mempunyai bilangan oksidasi normal dan stabr'l dan

kompleks tembaga (I) yang tidak iarut juga stabil di dalam medium perairan.

Unsur logam iniberbentuk kristal dengan warna kemerahan.

Tembaga dan senyawa yang tersebar dalam lingkungan dan sering di air

permukaan. Sifat-sifat tembaga yang terkandung dalam air tergantung pada pH

dan konsentrasi anion-anion dalam air. Dalam tanah kandungan tembaga

tergantung pada keadaan geografis, jauh dari industri akibat penggunaan pupuk.

Kandungan tembaga dalam air minum bervariasi antara 0,01 sampai 0,5 mg/L

(WHO, 1984).

Tembaga merupakan salah satu unsur logam murni yang sangat kuat,

keras, tahan lama dan sangat bermanfaat bagi manusia. Dari sifet tersebut

tembaga mempunyai kegunaan yang cukup luas, diantaranya digunakan sebagai

padatan logam yang merupakan salah satu keistimewaan tembaga dalam air laut

dominan sebagai pengompleks danhidroksil.

Unsur tembaga di alam, dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan

tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa

padat dalam bentuk mineral.

Untuk dapat masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan, Cu (tembaga)

dapat masuk mdalui berbagat macam sumber. Secara global sumber masuknya

Page 24: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

unsur logam Cu dalam tatanan lingkungan adalah secara alamiah dan non

alamiah.

Secara alamiah, Cu d*pat masuk ke dalam suatu tatanan lingkuagan

sebagai akibat dari berbagai peristiwa alam. Unsur ini dapat bersumber dari

peristiwa pengikisan (erosi) dari batuan mineral. Sumber lain adalah debu-debu

dan atau partikel-partikel Cu yang ada dalam lapisan udara, yang dibawa turun

oleh air hujan. Dalam badan perairan Iaut diperkirakan proses alamiah mi

memasok Cu sebesar 325.000 ton per tahua Melalui jalur non alamiah, Cu masuk

ke dalam suatu tatanan lingkungan sebagi akibat dari aktivitas manusia. Jalur dari

aktivitas manusia ini untuk memasukkan Cu ke dalam tatanan lingkungan ada

bermacain-macam pula. Sebagai contoh adalah buangan industri yang memakai

Cu dalam proses produksinya, industri galagan kapal karena memakai Cu sebagai

campuran bahan pengawet, industri pengolahan kayu, buangan rumah tangga dan•'•<

lain sebagainya.

Logam berat Cu digolongkan ke dalam logam berat dipentingkan atau

logam berat esensial, artinya, meskipun Cu merupakan logam berat beracun,

unsur logam berat ini sangat dibutuhkan tubuh meski dalam jumlah yang sedikit.

karena itu Cu juga termasuk ke dalam logam-logam esensial bagi manusia, seperti

besi (Fe) dan lain sebagainya.

Pada manusia Cu dikelompokkan ke dalam metalloenzim dalam sistem

metabolismenya. Selain manusia, organisme lainnya juga sangat membutuhkan

Cu untuk kehidupannya. Mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai pada hewan darat

maupun biota perairan. Tembaga yang masuk ke dalam tatanan lingkungan

Page 25: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

10

maupun biota perairan. Tembaga yang masuk ke dalam tatanan lingkungan

perairan dapat berasal dari peristiwa-peristiwa alamiah dan sebagai efek samping

dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Aktivitas manusia, seperti buangan industri, pertambangan Cu, industri

galangan kapal dan berbagai macam dari aktivitas pelabuhan lainnnya merupakan

salah satu jalur yang mempercepat terjadinya peningkatan kelarutan Cu dalam

badan perairan. Proses daur ulang yang terjadi dalam sistem tatanan lingkungan

perairan yang merupakan efek dari aktivitas biota perairan juga sangat

berpengaruh terhadap peningkatan Cu dalam badanperairan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daya racun yang dimiliki oleh

logam Cu dapat membunuh biota perairan. Cu menempati peringkat keempat

dalam dayaracun yangdimiliki setelah logam-logam Hg, Pb dan Ag. (Niebor and

Ricardson, 1980).

3.2.1 Sifat dan kegunaan Cu ,

Secara fisika, logam Cu (tembaga) digolongkan ke dalam logam-logam

pengjhantar listrik yang baik. Cu merupakan logam penghantar listrik terbaik

setelah perak (Argentum-Ag). Karena itu logam Cu banyak digunakan dalam

bidang elektronikaatau perlistrikan.

Sesuai dengan kelogamannya, Cu dapatmembentuk alloy dengan berbagai

macam logam. Alloy yang dibcntuk dengan logam-logam lain itu digunakan

secara luas sesuai dengan sifat alloy yang membentuknya. Dalam bidang industi

lainnya, senyawa Cu banyak digunakan. Sebagai contoh adalah industri cat

sebagai antifoling. Industriinsektisida, firagisida dan lainsebagainya.

Page 26: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

11

Selain manusia, organisme lainnya juga sangat membutuhkan Cu untuk

kehidupannya. Mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai pada hewan darat maupun

biota perairan. Kerang misalnya, membutuhkan jumlah Cv untuk cairan tubuhuya.

3.2.2 Keracunan Cu

Bentuk tembaga yang paling beracun adalah debu-debu Cu yang dapat

mengakibatkan kematian pada dosis 3,5 mg/kg. Pada manusia, efek keracunan

utama yang ditimbulkan akibat terpapar oleh debu atau uap logam Cu adalah

terjadinya gangguan pernafasan bagian atas. Efek keracunan yang ditimbulkan

akibat dari terpapar oleh debu atau uap Cu tersebut adalah terjadinya kerusakan

atropik yang berhubungan dengan hidung. Kerusakan itu merupakan gabungan

dari sifat initatif yang dimiliki oleh debu atau uap Cu tersebut.

Sumber-sumber dari keberadaan debu atau uap Cu di udara sangat banyak.

Namun yang terpenting diantaranya adalah yang berasa! dari industri peleburan

bijih Cu dan pengelasan logam-logam yang mengandung Cu. Hal ini disebabkan

kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang paling banyak melepaskan debu

atau uap ke udara.

Sesuai dengan sifatnya sebagai logam berat beracun, Cu dapat

mengakibatkan keracunan secara akut dan kronis. Keracunan akut dan kronis ini

terjadinya ditentukan oleh besarnya dosis yang masuk dan kemampuan organisme

untuk menetralisir dosis tersebut.

3.3 Preparasi sampel

Sampel yang dianalisis dengan spektrofotometri harus dalam bentuk

larutan, dan ini biasanya membutuhkan destruksi untuk memecah ikatan dengan

Page 27: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

13

3.4 Spektrofotometri serapan atom

Metode analisis spektrofotometri serapan atom adalah salah satu metode

analisis kimia yang dilakukan berdasarkan pada pengukuran berdasarkan sifat

fisik yang timbul atau berubah akibat adanya interaksi materi dengan berbagai

bentuk energi, seperti energi panas, energi radiasi, energi kimia dan energi listrik.

Sudah tentu setiap metode analisis mempunyai kemampuan dan kelemahan yang

dapat diketahui dari kepekaan, keselektifan, ketelitian, kedapat ulangan

{reproducibility) serta faktor pengganggunya. Dalam hal keselektifan, cara

analisis ini cukup selektif karena frekuensi radiasi yang diukur karakteristik

untuk setiap unsur dan kemampuannya untuk menentukan unsur-unsur daiam

larutan berkisar antara ppm dan ppb (106 sampai 10 ~\

Prinsip dasar analisis spektrometri serapan atom adalah interaksi energi

radiasi dengan atom suatu unsur yang diselidiki. Atom dalam keadaan tigkat dasar

jika menyerap energi radiasi elektromagnetik dapat merabali keadaan tingkat

tenaga tereksitasi.

Pada cara analisis emisi, interaksi akan menyebabakan terjadinya

efektifitas atom ketingkat yang lebih tinggi. Keadaan tereksitasi ini tidak

beriangsung lama (tidak stabil), dan akan kembali ketingkat semula atau tingkat

dasar {groundstate ) dengan melepaskan sebagian atau seluruh tenaga eksitasinya

dalam bentuk radiasi. Frekuensi yang dipancarkan ini, karakteristik untuk setiap

unsur dan intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang tereksitasi dan

kemudian mengalami proses deeksitasi. Salah satu cara untuk mengeksitasikan

Page 28: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

14

atom-atom ini adalah dengan memberikan energi dalam bentuk panas (misalnya

dengan nyala api).

Pada cara analisis absorbsi, keadaan berlawanan dengan cara emisi. Yaitu

jika pada populasi atom yang berada pada tingkat dasar {ground state) dikenakan

seberkas radiasi, maka akan terjadi penyerapan energi radiasi oleh atom-atom

yang berada pada tingkat dasar tersebut. Penyerapan ini menyebabkan terjadinya

pengurangan terhadap intensitas energi radiasi yang diberikan. Frekuensi yang

paling banyak diserap adalah frekuensi radiasi resonansinya, dimana frekuensi ini

karakteristik untuk setiap unsur. Sedangkan pengurangan inlensitasnya sebanding

dengan jumlah atom yangberadapadatingkatdasar tersebut.

Untuk memperoleh atom dalam keadaan tingkat dasar diperlukan energi

untuk memisahkan atom dari ikatannya dalam suatu molekul senyawa. Pada

spektrometri serapan atom nyala, energi tersebut diperoleh dari energi panas nyala

api. Nyala api yang berasal dari pembakaran campuran gas pembakar dan gas

pengoksida, akan menghasilkan panas yang bervariasi sehingga dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhan proses pengatoman unsur yang dianalisis. Hubungan

kuantitas antara intensitas sinar yang diserap dan konsentrasi unsur yang dianalisis

memenuhi hukum Bouger-Lambert-Beer.

Keberhasilan analisis tergantung pada proses eksitasi aan cara

memperoleh garis resonansi yang tepat. Temperatur nyala harus sangat tinggi.

Page 29: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

15

Tabel 3.1 Temperatur Nyala

Bahan baki.r Oksidan udara Oksidan Oksigen N20

Hidrogen 2100 2780

Asetilen 2200 3050 2955

Propana 1950 2800

Umumnya bahan bakar yang digunakan adalah propane, butana hydrogen

dan asetilen. Sedangkan oksidatornya adalah udara, oksigen, N20 dan asetilen.

Logam-logam yang mudah diuapkan seperti Cu, Pb, Zn dan Cd umumnya

ditentukan pada suhu-suhu rendah sedangkan unsur yang tidak mudah diatomisasi

diperlukan pada suhu tinggi dapat dicapai dengan oksidator bersama gaspembakar.

Larutan sampel diaspirasikan ke dalam suatu nyala dan unsur-unsur di

dalam atom diubah menjadi uap atom seningga nyala mengandung atom unsur-

unsur yang dianalisis. Beberapa diantaranya, atom akan tereksitasi secar termal

oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam

keadaan dasar {Ground Stale). Atom-atom ground state ini kemudian menyerap

radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur yang

bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan sumber radiasi adalah sama

dengan panjang gelombang yang diabsorbsi oleh atom dalam nyala. Absorbsi ini

mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu absorbsi berbanding lurus dngan panjang

nyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap dalam nyala. Kedua variabel ini

sangat sulit untuk ditentukan, tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan sehingga

Page 30: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

16

absorbansi hanya berbanding langsung dengan konsentarsi analit dalam larutan

sampel.

Apabila zat yang dianalisis konsentrasinya relatif kecil dan mengandung

beberapa unsur pengganggu, maka pada penyiapan larutan perlu dilakukan

pemisahan dan pemekatan antara lain dengan jalan destruksi.

Keuntungan menggunakan spektrofotometri serapan atom dibandingkananalisis kimia lainnya adalah :

1.Kecepatan analisis

2.Ketelitian sampai ketingkat runut

3.Tidak memerlukan pemisahan pendahuluan

3.4.1 Kasalahan-kesalahan dalam spektrofotometri serapan atom

Kesalahan dalam pengukuran secara spektrofotometri serapan atom dapat

timbul dari banyak sebab. Banyak hal yang dapat dicegah dengan memperhatikan

dan pikiran sehat. Sel-sel contoh harus bersih. Beberapa zat, misalnya saja protein

kadang-kadang melekat sangat kuat pada sel dan dapat dicuci bersih hanya dengan

kesukaran. Penempatan sel dalam sinar harus dapat ditiru kembali. Sidik jari saja

dapat menyerap radiasi ultra ungu. Gelembung gas tidak boleh ada dalam optik.

Ketidaktepatan contoh dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan jika dalam

pengukuran tidak direncanakan dengan hati-hati.

Larutan yang diukur tidak harus menyerap praktis, semua radiasi hampir

tidak menyerap apapun. Diumpamakan bahwa kesalahan dalam pengukuran

transmitan adalah tetap, tidak tergantung padu harga transmitansi. Kesalahan telah

dianggap seluruhnya timbul dari ketidaktentuan skala alat. Dalam beberapa alat

Page 31: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

17

modern yang paling baik, sebaliknya, faktor pemba.as daiam ketelitian terletak

pada suatu tempat, biasanya dalam tingkat "derau " dari sirkuit detcktor.

3.5 Instrumentasi

Terdapat lima bagian pokok dalam setiap pengamatan eksternal, dan

kelima bagian ini menjadi suatu peralatan spektrofotometri serapan atom.

1.Sumber cahaya

2.Peralatanpengatoman

3.Monokromator

4.Detektor

5.Pencatat

&lens lens

atomizedhollowcathode lamp sample®1 996 B.M. Tissue

detector

monochromator •Qreadout]") amplifier

Gambar l Skema peralatan spektrofotometri serapan atom(Skoog, 1996)

3.5.1 Sumber cahaya

Sumber cahaya diperlukan untuk menghasilkan sinar yang dapat diserap

atom-atom dari unsur yang diperiksa. Sumber cahaya yang diperlukan adalah

sumber cahaya yang menghasilkan sinar dengan speklrum diskret. Sinai yang

mempunyai garis spektra yang kecil tetapi mempunyai intensitas sinar yang besar.

Sumber cahaya yang digunakan yaitu hallow-cathode lamps dan e/ekfrode/ess

discharge lamps.

Page 32: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

18

Hallow-cathode lamps {lampu katoda berongga) merupakan sumber

cahaya yang paling banyak digunakan. Hallow-chatode lamps dapat dibuat

dengan satu jenis logam biasa saja {single cathde lairps) maupun lebih dari satu

jenis logam yang di letakkan secara terpisah {multi cathode lamps). Keuntungan

multi cathode lamps diantaranya untuk analisis unsur yang bebeda tidak perlu

mengganti lampu asalkan terdapat katoda yang berasal dari logam yang sr.ma

dengan unsur yang dianalisis.

Anode

Glass.shield

Hollow

cathode

He--'totAir

Quariror

Pyrcxwindow

Gambar 2 Skema lampu katoda berongga (Skoog, 1996)3.5.2 Peralatan pengatoman (atomizer) atau sistem absorbsi

Sistem absorbsi diperlukan untuk menyediakan media atom-atom netrai

yang nantinya dapat melakukan penyerapan sinar. Sistem yang dipakai ada dua

macam, yaitu sistem dengan nyala api dan tanpa nyala Ielekirotermal).

Atomisasi dengan nyala api merupakan cara pengatoman dalam

spektrofotometri serapan atom yang hingga saat in: masih banyak digunakan.

Sistem ini sama halnya dengan Hamefotometri, yaitu dengan menggunakan

penyemprotan dan pengabutan ke dalam suatu alat yang kemudian dibakar dengan

bahan bakar gas.

Page 33: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Efisiensi pengatoman tergantung pada sifat-sifat fisik larutan sampel, cara

penyemprotan dan pengabutannya serta jenis bahan bakar yang dipergunakan.

Proses atomisasi dengan nyala api beriangsung melalui 5tahap, yaitu:

1. Penyemprotan dan pengabutan

2. Pengendapan butirancairan

3. Pencampuran butir cairan dengan gas pembakar

4. Disulvasi butir cairan

5. Penguraian atau pemecahan senyawa

Penentuan seng dan tembaga menggunakan spektrofotometri serapan atom

dengan nyala api karena di dalam nyala api terdapat nebulizer yang berfungsi

mengubah larutan seng dan tembaga menjadi uap atau aerosol halus di masukkan

ke dalam nyala untuk atomisasi. Atomisasi dengan nyala menberikan hasil

pengukuran yang lebih sensitif dari pada sistem atomisasi elektrotermal karena

atomisasi nyala dikerjakan pada termperatur yang relatif rendah (700-900°C),

sedangkan atomisasi elektrotermal dikerjakan dengan temperatur tinggi.

3.5.3 Monokromator

Fungsi monokromator adalah untuk mengisolir salah satu garis resonansi

dari sekian banyak spektrum yang dihasilkan oleh hallow cathode lamps.

Monokromator yang bagus harus dapat mengisolir hanya satu garis resonansi dan

membuang yang lainnya. Kesanggupan untuk memisah-misahkan spektrum sinar

(resolusi), merupakan faktor yang paling penting dari suatu monokromator.

Dalam resolusi atomik, monokromator yang digunakan pada umumnya

mempunyai resolusi 0,2 nm. Sedangkan dalam emisi atomik paling sedikit

Page 34: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

20

resolusinya 0,2 dan kadang-kadang diperlukan yang lebih bagus lagi sampai 0,03nm.

Resolusi yang bagus biasanya dapat dicapai dengan menggunakan grating.

Grating ini terbuat dari bahan kenyal (biasanya epoxi resin) berbentuk persegi

yang dilapisi dengan lapisan tipis aluminium. Pada permukaan aluminium yang

sangat tipis ini dibuat garis-garis halus sebanyak 500-3000 garis per milimeter.

Garis-garis ini sangat lurus, sejajar, berjarak dan berbentuk sama.

Sinar yang mengenai garis-garis ini akan di pancarkan (defraksi) dan

didispersikan dengan sudut yang berbeda sesuai dengan panjang gelombang

(jangan sekali-sekali menyentuh permukaan grating)

3.5.4 Detektor

Detektor pada SSA tergantung pada jenis monokromatornya. Dalam hal

tertentu dimana hanya berhubungan dengan unsur-unsur alkali maka detektor

jenis barrier layer cells dapat digunakan.

Dalam detektor untuk spektrofotometer, mengharapkan kepekaan tinggi di

dalam daerah spcktral yang penting, dianggap linier untuk tenaga radiasi, waktu

yang dianggap cepat, dapat dipengaruhi oleh amplifikasi, tingkat stabilitas tinggi

atau tingkat "derau " rendah.

Willard (1994), mengemukakan bahwa detektor berfungsi untuk

mendeteksi sinyal-sinyal yang diterima dan diterjemahkan menjadi informpsi-

informasi analitis berupa pembacaan.

Page 35: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

21

3.5.5 Peralatan pencatatan

Peralatan ini diperlukan untuk merubah dan mencatat sinyal-sinyal listrik

yang berasal dari detektor kesuatu bentuk yang mudah dibaca oleh operator,

misalnya dalam bentuk galvanometer atau angka-angka digital sesuai dengan hasilanalisis.

Peralatan SSA yang modern biasanya dilengkapi dengan sirku.t-sirkuit

elektronik untuk menghasilkan angka-angka hasil anal.sis yang mudah dibaca.

Sinyal-sinyal listrik dari detektor secara elektronik dapat diintcgrasikan dalamjangka waktu tertentu dan hasilnya dirata-ratakan.

3.6 Cara kerja suatu metoda analisis spektrofotometri serapan atom

Cara kerja metode ini biasanya di ukur dengan limit deteksi, ketelit.an, dan

ketepatan metode tersebut. Limit deteksi yaitu spsktmfolomcter modern yangmemiliki kemampuan yang cukup untuk membedakan signal absorbansmya yang

besar lebih kecil dan pada 0,0044. Sensitifitas dan limit deteksi dipengaruhi oleh

variable-vanabel pengukuran seperti tempcralur atomisasi, lebar celah

monokromator, sensitifitas detektor, dan cara pemrosesan signal

Ketepatan suatu metode analisis merupakan suatu ukuran yang

menggambarkan kesesuaian antara hasil analisis suatu unsur dengan metode ini,

dengan kandungan scsungguhnya unsur itu dalam sampel yang dianalisis.

Ketepatan suatu analisis ditentukan oleh ada tidaknya kesalahan sistematik selama

beriangsungnya analisis tersebut. Apabi'a tidak terdap.it kesalahan sistematik

selama analisis, metode spektrofotometri serapan atom dapat menghasilkan data

dengan ketepatan yang tinggi.

Page 36: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

22

3.7 Gangguan analisis

Gangguan analisis dalam spektrofotometri serapan atom dapat dibedakan

menjadi gangguan kimia, gangguan fisika, dan gangguan spektra (Narsito,l992).3.7.1 Gangguan kimia

Gangguan ini terjadi karena keterlibatan reaksi kimia yang dapat

menurunkan konsentrasi uap atom dalam ruang atomisasi. Reaksi kimia ini dapat

terjadi baik dalam fasa cair sebelum atomisasi maupun dalam fase gas selamaproses atomisasi.

Gangguan ini sering terjadi karena pembentukan garam-garam yang

memiliki titik lebur tinggi dari unsur yang dianalisa. Gangguan ini dapat diatasi

dengan mengoptimasi secara seksama kondisi pengukuran.

3.7.2 Gangguan fisika

Ganguan ini terjadi apabila dalam atomizer terbentuk partikulat yang tentu

saja akan menurunkan intensitas radiasi melalui hamburan cahaya. Dapat lerjadi

karena perbedaan sifat fisika larutan sampel dan sifat fisika larutan standar, seperti

viskositas, tegangan muka, berat jenis dan kandungan garam. Biasanya dapat

diatasi dengan menyamakan kondisi larutan cuplikan dan larutan standar.

3.7.3 Gangguan spektra

Gangguan ini lerjadi apabila dalam atomizer terdapat spesies lain yang

menyerap radiasi pada panjang gelombang yang overlap atau sat.gat dekat dengan

daerah serapan atom unsur yang didapatkan hingga pemisahan dengan

monokromator tidak dimungkinkan. Walaupun demikian gangguan spektra dalam

spektrofotometer serapan atom dapat terjadi bila spekira atom unsur yang

Page 37: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

23

dianalisis dari garis spektra atom unsur pengganggu hanya terpisah kurang dari

0,01 nm.

Page 38: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Alat dan bahan

4.1.1 Alat-alat yang digunakan

1. Kompor listrik merek Maspion

2. Kertas saring Whatman No.42

3. pH meter merek Merck

4. Timbangan digital merek Sartovius

5. Oven listrik merek Memmert

6. Ayakan elektrik 100 mesh

7. Sentrifuse merek Janetzki T5

8. Spektrofotometri serapan atom merk Hitachi polarized zeeman

4.1.2 Bahan yang digunakan

1. Sampel endapan sungai

2. Aquades

3. HC1 pekat merek Merck (v/v)

4. H202 37% merek Merck (v/v)

5. HF 40 % merek Merck (v/v)

6. Larutan standar Cu dan Zn (spektosol merek Bohl)

4.2 Pengambilan sampel

Untuk mendapatkan data kandungan Zn dan Cu dalam endapan sungai di

kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur perlu dilakukan pengambilan

sampel dengan benar. Pengambilan sampel endapan sungai di kawasan industri

24

Page 39: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

25

Pulo Gadung Jakarta Timur menunjukkan kebenaran dari kaiakteristik endapansungai sesuai dengan kenyataan di lapangan. Oleh karena itu dibutuhkan metode

pengambilan sampel dengan menggunakan sendok sungu, kemudian ditempatkan

dalam toples kaca tertutup yang terlebih dahulu dicuci bersih, kemudian dibilas

dengan HCI. dan kemudian dibilas lagi dengan menggunakan aguades, dan wadahdikeringkan.

Pengambilan sampel dilakukan di 3 titik, muara sungai yang be-ada di

kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur di jadikan sebaga. patokanpengambilan sampel, di kawasan industri Pulo gadung Jakarta Timur dikelilingioleh banyak sekali sungai-sungai dan parit, selain surgai-sungai dan pantbermuara ketempat yang sama, ada yang membclah jalur dari sungai ya.ag samasebagian mengalir kemuara dan ada juga yang mengal.r keluar dan kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur. Sampel diambil dari tiga sungai yangberbeda, yaitu:

I. Titik pertama diambil di luar kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur

berjarak 1000 mdari muara. Sampel diambil di bawah permukaan air denganke dalaman sampai dengan 20 cm pada lubang yang sama

2. Titik kedua berada pada jarak 500 m dan muara dan diambil d: dalam

kawasan industr, Pulo Gadung Jakarta Timur. Sampel diambil di bawah

permukaan air dengan ke dalaman sairpai dengan 20 cm

3. Titik ketiga diambil pada jarak 750 in dari muara. berada di dalam kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur. Sampel diambil d, bawah permukaan air

dengan ke dalaman sampai dengan 20 cm. Untuk sampel yang ketiga ini,

Page 40: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

26

sampel diambil pada sungai yang mempunyai dua jalur. Jalur yang satu masuk

ke muara dan jalur yang kedua ke luar dari kawasan industri Pulo GadungJakarta Timur, dan sampel diambil di tengah jalur.

Gambar selengkapnya sisajikan dalam lampiran I.

4.3 Larutan standar

4.3.1 Larutan standar tembaga

Larutan standar untuk tembaga menggunakan larutan standar untuk

tembaga dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200; 0,300; 0,400; 0.500 ppm

4.3.2 Larutan standar seng

Larutan standar untuk seng menggunakan spektrosol larutan standar untuk

seng dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200; 0,300; 0,400; 0,500 ppm

4.4 Preparasi sampel

1. Sampel dipanaskan pada suhu 130° C selama 3 jam, kemudian sampeldihaluskan sampai dengan 100 mesh

2. Sampel diambil 1,0 gram dan ditambahkan 2ml air, 2ml HCI pekat, 10 ml HF

20 %dalam lumpang porselen, kemudian campuran mi dipanaskan pada suhu

130 C sampai volume 2 ml (hampir kering)

3. Sampel didinginkan

4. Sampel yang telah didinginkan ditambahkan 2 ml HCI pekat dan 2 ml H202

lalu didiamkan selama 5 menit

5. Sampel dipanaskan kembali untuk penguapan

6. Residu has'l penguapan setelah dingin ditambahkan dengan 2ml HCI pekat

7. Sampel disaring dan residu di buang

Page 41: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

27

8. Larutan hasil penyaringan ditambah dengan aquades sampai 100 ml9. Larutan disentrifuse

4.5 Pengukuran sampel endapan sungai

Pengukuran sampel dilakukan dengan cara mengambil larutan hasilpreparasi sampel kemudian diukur dengan spektrofotometri serapan atom.

Page 42: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Lokasi pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan di kawasan ir.dustri Pulo gadung JakartaTimur. Kawasan industri Pulo Gadung ini disebelah utara dibatasi oleh jalan rayaBekasi, sebelah timur dibatasi oleh pemukiman penduduk Kelurahan Rawa terate.sebelah selatan dibatasi oleh jalan raya Jatinegara timur, sebelah barai dibatasioleh pemukiman penduduk kelurahan Pulo Gadung dan terminal bus PuloGadung.

Sampel diambil ditiga sungai yang berbeda yang berada di kawasanindustri Pulo Gadung, dimana kawasan industri tersebut banyak terdapat sungaidan parit yang semuanya berwarna hitam, baunya menyengat dan banyak terdapatsampah.

Gambar 3Peta lokasi pengambilan sampel

28

Page 43: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

29

Titik pertama diambil pada sungai yang terletak sebelah timur bagian luar

kawasan industri, walaupun diambil dibagian luar kawasan namun sungai tersebut

juga mengalir dari daerah industri, memang kawasan industri ini selain dikelilingi

oleh pemukiman penduduk juga dikelilingi daerah-daerah industri lainnya.

Titik kedua diambil di dalam kawasan industri Pulo Gadung, dimana pada

titik ini paling dekat muara. Dimana titik kedua ini berada diantara blok G, J, L

dan M.

Titik ketiga ini diambil di dalam kawasan industri Pulo Gadung sebelah

barat dalam. Sungai tempat pengambila sampel ini mengalir dari luar kawasan

industri Pulo Gadung, masuk ke dalam dan kemudian sungai ini membelah

menjadi dua jalur dimana jalur yang satu masuk ke dalam kawasan indusiri Pulo

Gadung dan jalur yang satunya lagi mengalir ke luar kawasan industri Pulo

Gadung.

Untuk lebih jelasnya foto-foto tempat pengambilan sampel ditiga tempat

yang berbeda tescbut disajikan pada lampiran 1.

5.2 Optimasi spektrofotometri serapan atom

Sebelum spektrofotometri serapan atom digunakan untuk mengukur

larutan standar perlu dilakukan optimasi alat terlebih dahulu i-ntuk memperolcn

hasil analisis yang baik, hal ini dikarenakan reaksi kimia dapat terjadi dalam nyala

dan menghasilkan interferensi dalam nyala tersebut. Inteiferensi ini dapat terjadi

karena atom-atom dalam larutan tidak terdistribusi secara homoger, pada

pembentukan senyawa-senyawa terlarut.

Page 44: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

30

Beberapa variabel yang harus diop,imasi, kare„a kond,s, optinlum muksua,„ unsure tidak sama an,ara sa,u dan lainnya. Data selengkapnya d,ajika„dalam tabel 5.1.

Tabel 5.1 kondisi optimum peralatan spektrofotometri serapan atom unsuretembaga dan seng

Parameter Kondisi optimum

CuZn

Arus lampu 5 mA5 mA

Panjang gelombang 324,8 nm 213,9 nm

Lebar eelah 0,5 nm 1,0 nm

Laju udara 13,5 L/menit 13,5 L/menit

Laju asetilen 2,5 L/menit 1,78 L/menit

Tinggi pembakar 13 cm 10 cm

Penentuan kandungan seng dan tembaga pada endapan sungai di kawasanindustri Pu.o Gadung Jakarta Timur menggunakan asetilen sebagai sebaga: bahanbakar dan udara sebagai oksidannya. Khopkar (1990), mengatakan atom tembagadan seng mudah diuapkan sehingga dapat ditentukan pada suhu rendah.

Asetilen dan udara berfungsi membawa sampel dalam bentuk larutanmasuk ke dalam sistem pengkabutan yang akan mengubal, sampel larutan menjadiaerosol halus (uap) yang siap masuk ke dalam sistem nyala untuk atomic.Menurut Narsito (1992), keuntungan atomisasi nyala asetilen-udara adalah:1• Dapat memberikan hasil yang maksimal

Page 45: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

31

2. Dapat digunakan untuk analisis berbagai unsur

3. Sensitivitas dan kecermatannya tinggi

Laju alir bahan bakar dan oksidan yang dibutuhkan tergantung pada

ukuran pembakar (burner) dan komponen-komponen sampel.

5.2 Pengukuran larutan standar

5.2.1 Larutan standar tembaga

Larutan standar tembaga dibuat dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200;

0,300; 0,400; dan 0,500 ppm yang kemudian di analisis dengan spektrofotometer

serapan atom dimulai dari 0,00 ppm (blanko) sampai konsentrasi 0,500 ppm,

sehingga didapat absorbansi masing-masing larutan standar, yang kemudian

dibuat kurva kalibrasi konsentrasi versus absorbansi. Hasil absorbansi larutan

standar selengkapnya dapat dilihat pada lampiran3. Kurva kalibrasi disajikan

dalam gambar 4.

0,2 0,3 0,4 0,5

konsentrasi Cu (ppm)

Gambar 4 Kurva kalibrasi larutan tembaga konsentrasi versus absorbansi

Page 46: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

32

Dari data di atas, didapatkan kurva kalibrasi standar linear, sehingga

menggunakan persamaan linear y=bx +a, yaitu y =0,537x +2,619.10-3 dengan

r 0,999. Dimana y adalah absorbansi, b adalah slope, x adalah konsentrasi dan a

adalah intersep.

5.2.2 Larutan standar seng

Larutan standar seng dibuat dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200; 0,300;

0,400; dan 0,500 ppm yang kemudian dianalisis dengan spektrofotometer serapan

atom dimulai dari 0,00 ppm (blanko) sampai konsentrasi 0,500 ppm, sehingga

didapat absorbansi masing-masing larutan standar, yang kemudian dibuat. kurva

kalibrasi konsentrasi versus absorbansi. Hasil absorbansi larutan standar

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Kurva kalibrasi disajikan daiani

gambar 5.

absorbansi

1 -

0,8-♦

0,6-♦

0,4-♦

0,2 - ♦

O 4 • n1

0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

konsentrasi Zn (ppm)

Gambar 5 Kurva kalibrasi larutan standar seng konsentrasi versus absorbansi

Page 47: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

3.3

Dari data di atas, didapatkan kurva kalibrpsj standar linear, sehingga

menggunakan persamaan linear y=bx +a, yaitu y=1,773:; +1,348.10"2 dengan r

0,999. Dimana y adalah absorbansi, b adalah slope, x adalah konsentrasi dan a

adalah intersep.

5.3 Penentuan tembaga dan seng dengan spektrofotometri serapan atom

Analisis logam dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom

memerlukan sampel dalam bentuk larutan berair. Oleh sebab itu, diperlukan

destruksi untuk memccah ikatan tembaga maupun seng dengan unsur lainnya

yang ada dalam sampel, sehingga yang tertinggal hanya logam-logamnya saja

Proses ini sangat penting karena akan menentukan berhasil atau tidaknya analisis.

Sampel endapan sungai di kawasan industri Puio Gadung Jakarta Timur

menggunakan HF - HCI - H202 sebagai destruktor. HF - HCI - FF02 efektif

dalam melarutkan tembaga maupun seng pada sampel. Johnson dan Maxwell

(1981), asam klorida cukup luas penggunaannya pada dekomposisi sampel. Asam

klorida sering dikombinasikan dengan asam kuat lain, penentuan kandungan

tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung

mengkombinasikannya dengan HF dan H202.

Hasil penelitian kandungan tembaga dan seng pada endapan i.ungai di

kawasan industri Pulo Gadung didapatkan absorbansi maupun konsentrasi dalam

sampel, data selengkapnya di sajikan dalam tabel 5.2.

Page 48: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Tabel 5.2 Konsentrasi tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur.

34

Kode sampel Absorbansi Konsentrasi

Cu Zn Cu Zn

0,221 0,743

A 0,219

0,222

0,771

0,721

0,040610,0002 0,8659± 0,0029

0,181 0,560

B 0,182

0,180

0,546

0,579

0,0664 ±0,0003 1,5759 ±0,0048

0,238 0,531

C 0,238 0,523 0,0438 ±0,000 0,6079 ±0,0005

0,238 0,527

Perhitungan penentuan konsentrasi tembaga dan seng disajikar secara

lengkap dalam lampiran 5.

Dilihat dari table 5.2, konsentrasi logam tembaga dan seng terbesrr berada

pada sampel B, tepatnya pada titik kedua, yaitu berada di dalam kawasan industri

Pulo Gadung 500 mdari muara. Letak titik kedua berada diantara blok G,J,L dan

M, dimana pada blok tersebut banyak terdapat pabrik-pabr.k yang menghasilkan

jenis industri diantaranya, garmen, komponen kendaraan bermotor, cat, vernis dan

lak, logam untuk komponen motor dan lain sebagainya, data selengkapnya bisa

dilihat pada lampiran 2. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 18

tanggal 27 febuari tahun 1999, bahwa jenis industri yan<> terdapat pada blok G, J,

Page 49: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

35

Ldan M, merupakan jenis-jenis industri yang menghasilkan pencemaran logamberat utamanya seng dan tembaga, data selengkapnya pada lampiran 6.

Konsentrasi tembaga seperti yang terdapat pada tabel 5.2 berkisar antara

0,0406 ppm sampai 0,0664 ppm, sedangkan standar normal konsentrasi tembagamenurut Peterson dan Alloway (1979) adalah 0,002-0,3 ppm. Ini menunjukkan

bahwa endapan sungai yang berada pada tiga sungai yang berbeda itu di kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur belum tercemar oleh logam tembaga.

Walaupun masih dalam batas kewajaran, namun perlu diwaspadai

keberadaan logam tembaga di kawasan industri Pulo Gadung. Kawasan mdustri

Pulo Gadung itu sendiri berbatasan dengan pemukiman penduduk dan tidak

mustahil kalau penduduk setempat memanfaatkan sungai-sungai lersebut,

misalnya untuk mencuci, menyiram tanaman sayuran, dan lain sebagainya. Biota

perairan sangat peka terhadap kelebihan Cu dalam biota perairan tempat

hidupnya. Konsentrasi Cu terlarut yang mencapai 0,01 ppm, akan mengakibatkan

kematian bagi titoplangton. Kematian tersebut disebabkan daya racun Cu telah

menghambat aktivitas enzim dalam pembelahan fitoplangton.

Sedangkan pada manusia, keracunan utama yang ditimbulkan akibat

terpapar oleh debu atau uap Cu adalah terjadinya gangguan pada jalur pemafasan

bagian atas. Efek keracunan yang ditimbulkan akibat terpapar oleli debu dan uap

Cu tesebut adalah terjadinya kerusakan atropik pada selaput lendir yang

berhubungan dengan ludung. Kerusakan itu merupakan akibat dari gangguan sifatiritatif yang dimiliki oleh debu atau uap Cu tersebut.

Page 50: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

36

Sesuai dengan sifatnya sebagai logam berat beracun, Cu dapat

mengakibatkan keracunan secara akut dan kronis. Terjadinya keracunan akut dan

kronis ditentukan oleh besarnya dosis yang masuk dan kemampuan organismeuntuk menetralisir dosis tersebut.

Konsentrasi seng pada endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung

Jakarta Timur berkisar antara 0,60786 ppm sampai dengan 1,57593 ppm.

Sedangkan batas normal seng menurut Peterson dan Allovvay (1979), berkisar

antara 0,01 ppm-0,3 ppm, ini menunjukkan bahwa endapan sungai di kawasan

industri Pulo Gadung Jakarta Timur jauh melebihi batas normal, dan dapat dikatan

endapan sungai di tiga sungai tesebut telah tercemar Icgam Zn.

Walaupun logam seng dalam jumlah yang sedikit dapat mencegah

terjadinya iritasi, namun dalam jumlah yang bayak dapat menyebabkan efeknegatif.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan, pada toksitas Zn yang telah

tercampur dengan air, pengaruh toksitasnya lebih besar dari pada logam itu secara

individu. Keracunan Zn sering dijumpai pada hewan yang hidup di daerah

tercemar. Earness dkl;„ (1984) melaporkan bahwa, anak kuda yang digcinbalakan

pada padang rumput di daerah indurtri akam menunjukkan gejala-gejala

pembentukan tulang yang abnormal ditandai dengan pembesaran tulang-tulangpanjang.

Penyakit devisiensi Zn pada orang dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan, kedewasaan masa kelamin terhambat, bmbulnya penyakit kulit. dan

Page 51: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

37

lain sebagainya. Pada manusia seng merupakan unsur yang terlibat dalam

sejumlah besar enzim yang yang mengkatalisis reaksi metabolik yang vital

5.4 Uji statistik konsentrasi tembaga dan seng dalam 3sampel

Tabel 5.2 menunjukkan masing-masing memiliki konsentrasi yangberbeda. Untuk itu diperlukan uji statistik agar dapat diketahui tingkat perbedaan

yang signifikan dari konsentrasi sampel masing-masing Pengujian dilakukan

dengan statistik uji anava satu arah, gunanya agar dapat diketahui ada tidaknyaperbedaan yan'j signifikan.

Uji tdi gunakan untuk menguji dua sampel, berarti uji statistik yang sesuai

untuk menguji tingkat signifikan konsentrasi sampel adalah statistik uji anava satu

arah. Dengan asums. populasi-populasi yang diuji berd.stribusi normal, varian

dari sampel tersebut sama dan tidak salmg berhubungan satu dengan lainnya.Hasil telah dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil selengkapnya tersajidalam lampiran 7.

Anava bcrguna untuk menguji apakah ketiga sampel mempunyai rata-rata

yang sama, hipotesis yang dipakai untuk masalah ini adalah;

Ho : Ketiga konsentrasi sampel satu dengan lainnya adalah sama

Hi : Ketiga konsentrasi sampel satu sama lainnya adalah tidak sama

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai •• luting dengan Ftabel.

F hitung > F tabel : Iloditolak

F hitung < F tabel : Hi diterima

Page 52: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

38

Untuk menguji mana saja sampel yang berbeda dan mana yang samadilakukan uji post hoc test, hasil.uji signifikan dapat dilihat dengan ada tidaknya

pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata. Tanda "*'

menunjukkan adanya perbedaan nyata pada signifikan. Selain itu, hasil ujisignifikan dapat dilihat berdasarkan nilai probabilitas.

Jika probabilitas > 0,005, Ho diterima

Jika probabilitas < 0,005, Ho ditolak

Tabel 5.3 F hitung versus F tabel

Logam F table F hitung Keterangan

Seng 6,994 693,014 Ho ditolak

Tembaga

L6,994 7014,724 Ho ditolak

5.4.1 Statistik uji anava satu arah konsentarsi tembaga

Data yang didapatkan pada uji anava (pada lampiran 7), didapatkan Fhitung 7014,724 sedangkan Ftabel 6,994, menunjukkan bahwa Fhitung >Ftabel,Ho ditolak, maka ditank kesimpulan tembaga untuk ketiga sampel dalam tiga kalipengulangan terlihat perbedaan nyata. Hal ini yang menunjukkan adanyaperbedaan yang signifikan pada setiap sampel. Harga probabilitas scbesar 0,000

atau <0,05 sehingga Ho ditolak. Dapat diambil kesimpulan, konsentrasi tembagaberbeda secara nyata dalam tiga kali pengulangan.

5.4.2 Statistik uji anava satu arah konsentrasi seng

Pada seng (data selengkapnya pada lampiran 7) didapatkan F hitung693,014 dan nilai Ftabel 6,944. sama halnya dengan konsentrasi tembaga, F

Page 53: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

39

hitung >Ftabel, Ho ditolak, kesimpulannya konsentrasi seng ketiga sampel yangdilakukan tiga kali pengulangan memang berbeda nyata. Pada uji post hoc test

lebih menjelaskan bahwa konsentrasi seng ketiga sampel dalam tiga kalipengulangan analisis terlihat berbeda nyata, dan ini menunjukkan perbedaan yangsignifikan pada setiap sampel. Harga probabilitasnya adalah 0,000 atau <0,05sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan. Setelah dilakukan

statistik uji anava satu arah, didapat kesimpulan bahwa konsentrasi seng ketigasampel dalam tiga kali pengulangan memang berbeda secara nyata.

Page 54: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Dari data penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan pada penentuankandungan tembaga dan seng di' kawasan industri Pulo Gadung denganmetode spektrofotometri serapan atom, dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata sampel t.ap titiknya untuk logam tembaga. titik pertama 0,0444 ppm, titikkedua 0,0664 ppm, titik ketiga 0,0503 ppm. Sedangkan untuk logam sen»titik pertama 0.8659 Ppm, titlk Wu i>5759 ppm ti|ik ke,iga ^ ^

2. Dari data penelitian, konsentrasi terbesar berada pada titik kedua6.2 Saran

Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah :

I. Dalam pene.itian in, terlihat adanya konsentrasi yang besar pada log™tembaga dan seng, sebaiknya kawasan industri tidak berbatasan langsungdengan pemukiman penduduk.

2. Menginga, tembaga dan seng merupakan logam yang berbahaya dan dapatterakumulasi secara b.ologis, maka sebaiknya pcmantauan kdar tembaga danseng dalam endapan sungai dikawasan industri Pulo Gadung tetap dilakukan.

3. Mencoha menentukan kandungan .„8am bera, la.nnva dengan destruktor danmetode yang berbeda.

40

Page 55: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, L.O., 2000, Studi Analisis Fe dan Zn dalam Dogfish Liver CertifieldReference Material dengan SSA, Skripsi FMIPA UGM, Jogjakarta.

Anonim, 1985, Standar Methods for Water and Waste Water, 61'1 ed, AmericanPublic Heald Assosiasion, Washington.

Burkey, K. E., 1972, Analitical Chemistry, Anal. Chem, Amsterdam, 19.

Cambell, W. C.. 1975, Chemical Analysis, Talanta. New York, 22.

Connel, T. L., and Miller. G. J., 1995, Kimia dan Ekotoksilogi Pencemaran, UlPress, Jakarta

Cotton, F. A., and Wilkinson, G., 1989, Kimia Anurganik Dasar, Ul Press,Jakarta.

' Darmono, 1995, Logam dalam Sistem Biologi Makhtuk Hidup, Ul Press,Jakarta.

Day, Jr. R. A., and Undenvood, A.L., 1990, Analisa Kimia Kuantitatif, Eriangga,Jakarta.

Eamens, G.J., J.F. Macadam dan E.A Laing., 1984, Skeletal abnormalities inyoung horses asosiated with zinc toxicity' and hvpocuprosis, Aust VetJ., 61 (7): 205-207

Eko Sugiarto, 1990, Analisis Instrumen, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.

Govet, G. J. s., and Whitehead, J., 1975, Chemical and Geological MaterialAnalisys, Explore, New York, 92-94, 100-102.

Johnson, W.M., and Maxwell, J.a., 1981, Rock and Mineral Analysis. Second edA Wiley Intersience Publication, New York 92-94, 100-102.

Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Ul Press, Jakarta.

Narsito, 1992, Dasar-Dasar Spektrofotometri Serapan Atom, Labo-atoriumAnalisis Kimia dan Fisika UGM, Jogjakarta.

Page 56: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Palar, H„ 1994, Pencemaran dan Toksilogi Logam Berat, Rhineka Cipta, Jakarta

Peterson, P. J„ and Alloway, 1979, The Chemistry, Biochemistry and Biologi ofCadmium, Elsevier Biomedical Press, Holland.

Sandell, E. B., 1959, Colorimetric Determination of Trace of Metui, 3"' ed,Intersciance Publisher Inc, New York.

Sanzolone, R, F., Chao, A. A., Atomic Absorbsion Spectometric Determination ofCopper, Zinc, and lead in Geological Materials, anal. Chem am^terdam163-168. " '

Skoog., West., and Holler., 1991, Fundamental ofAnalltical Chemistry, SaunderGolden Sun Burst. Series.

Vogel, 1990, Analisis Anorganik Kualitatif PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Willard, H.H., Merit. L.. Dean, J.A., 1974, Instrumental Of Analysis. 5ed. VanNostren, New York.

Yang, H. H., and Lin, S.M., 1990, Effect of Wet Decomposition Methods on TheDetermination of Cobalt, Copper, Selenium, and Zinc in BiologicalSamples Using ElectropHoresis, Anal. Chem, Amsterdam, 104, 13-16.

Page 57: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Lokasi pengambilan sampel titik pertama

^Sv^ptWWWWtWMWtWi^ 4*iMW4

Lokasi pengambilan sampel titik kedua

Page 58: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Lokasi pengambilan sampel titik ketiga

Page 59: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

99

93

189

99

9f

1991

99

99

§i

!9

§§

99

§§

f8

§819

89

99

9i9:99

99

§3

8I

i9

§5

99

§9

99

99

91

«3

3C

j3

£.$

fc°~

"*

",*

**

?5

Page 60: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

\A FijiB11iiiiiillT§|FiiljTjTFjjjjjjjji11111§ai^IilTiiliiiiiiiiiiiiiniHTiili

>_

«n

.-.*

,

zS

2zzzzzz5

22

§iS

So

oo

3o

po

go

pv>

ao

oo

ia

i;r'

P§88§888sj888lipR

od

dd

dc

zz

5

§

55

/O

dd

drC

Oz

2n

Zz

**

^=

zzzz=

:*

z=

aza

==

SS

11

11

11

11

111

ii

11

11

99

B?

»£♦

°

"lait;

*.s

aiS

iS

SS

!

llllllillll2

22

5S

22

2J

S2

**.>

**.-3

*;c

oo

r»»

5**.

c.

9•*

5?°i

*V>

-•^

^"

f*o

2

ll§lllllllllglll§a51§lIlll§§gi§g§§Sl§§|g|gSggSg§g53gs5535gg5a3552li555ilB

Page 61: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

/

./I'STIU ESTATE i'uluuaihim;DAI- I All I.N i » MlIK 1)1 KAWASAN I.NOl SI'KI I'l'I.UliADUM;

rrr.Mri:ilUI

NOMOR

KAPLINO

n.).n.i* •

n.n.3J

nxoi

n.x.01

0.K.0)

nxoi

O.K.N

n.K.o»

O.K.II

an. ii

UXU

1X11

axis

HXI63

uxi6A

11.01

n.u.03

n.L.01

at.04

O.L.05

U.L.M

BX.07

U.L.0U.9

0.LI3

DX.ll.l3.il

ItUrtl'

tu.ii

an?

UM.0I.I1.I4

0.M.0M.1

n.M.04

auos

HUM

a.u.01

B.MOI

0M.0*

IBM 10

auto

1M.I1

nxoi

ax.01

nx.oi

ILN.04

BJ).0J

nxw^ii

OM.ll

n.H.14

UM.U

aitun

an*

IlJ.JT.il

SUA.I

BLAA.1

HUA.1-6

!ILAA,7.I

m.AAt.10

KAMA PEKliSAIL. XS

PAMA PER3ADA NUSANTAKA ft

FEDERAL KARYATAMA

TRAKTOR NUSANTARA PT

D4DO0ERMAN rwiSISI PT i y..\ •> aha i- f

AXXCANiMvnsMj;srri'iAMA i

TUNAS SUKSES IT

ME1TNCA PRIMA NUUSTRIVI. WORK IT

BB4TAN0TOEDJOE PT

TEC*W0TAMAPT/LVDOK.>:.\> IT

0R1ND0 MURNI PT

SANOH INDONESIA PT

DUABERJL1AN I'T

1.0K0M0T1FEKA SAKTI IT

SOMA BOM ELECTRIC PT

KAYABA INDONESIA PT U

FEDERAL SUPERIOR CHAIN PT

LESTARJ MAKMUR IAYA SENTOSA PT

SA1UMA1NDAH

FUJIDHARMAPT

UNBHAICTUM PT

WATTYL DIMET I'T

DBSANTI GRAFIKA PT

DIC INDONESIA IT

ASSAB AUS7ENITE INI»:a:.lA

MEDVAkMA LA0OKATC>KII:> I'i

KUMALA S/ RI IMUAII FT

FEDERAL SUPP.R10R CIIATN P T

MUARATEWI! SPRINO III) P;

COTBXJ WAS

BL1IXU I'T

PEKTJA PT

AMUSHRULAN PT

D1ANORAHA EU-CTRICA

PRIMA IAHAR STEEL

OUNA ELEKTRO PT

MUZATEX »AYA PT/PAN OAS ?T

FOSKOCTOSECO INDONESIA HT

SWADKAXMAERAORAPINDOSAXASA I'T

MITRA REKACITKA LESTARJ PT

C3PTA MEDIA PT •

DIAN RAXYAT PT I

BSLAK UTAMA FT

OAYA JAVORIT PRES PT

UTAMA IAYATAMAINDAH PT

KIMIA FARMA PT

ASAP ABACI PT I

ASAPABADIPTD

KBMFOODS PT

SARANA BA.;T! SEME3TA

SANOOAR SARANA BAM PT

MARTINOBJ-RTOI PT

DANKOS LAJORATORSS PT 1

TOMSHfttAOUNA INDONESIA PT

OETEXA FOUNTNDO PT

INDONESIASTEELTUBEWORKS LTDPaWANABATJPPAKAJISA ft

HMPMtAYA PT 0

wm°i^e&&!£ wsSMwttiv-nue.n

15

BLBlkll (?«huw)

swab rent/, psmuca ft

CATUR AOtTYA SSNTOSa

OPTASAKSAMAINDONESIA PT •wnu makdou metai* rso pt

MANPOUMZfALINDO PTItlXaXBUMlT?^- —

iWMJLANOi.. . .-OKJNDFOSPOMPA

AROABADIUTAMAWtMmmuiXk: •:""MBTAPMUIMOO UTAMA PT

'j^iyraJiSrib'utama ptwla^Smt^i^;^ ''•'••••TKAXTORNUSAKTARA PT

AAlBOROINDUSTTtresPT

m.oo.1

rn.oc.iA

BLOCK

mmwB8&aocj.4,j

""PC-*

•v<

. \J A »

im:i

n.:??

1.165

::.»IJ

0 Itu

VUlW

).V1(>

:.m»

a. 96 J

fiAAl

».UUP

J urtl

5J0U

\9oo

3.90U

5.6*1

j.:m

\460

E.ou

:l..M*

;u.iw

*.lA*k.

:v»)

:u,ovo

5.0U5

i.IK

: 1.720

'ii.ood

\0l*l

5.0«)

•>,»7)

'M*l

1,000

>.coo

>.w

3,000

:.ooo

:.n\

t.nt

J.000

5.000

5.000

53,000

«.M!

1.059

3,000

t.m

i.iii

3.05«

i:,too

3.3)3

31.410

II.30H

10,000

3.000

3,000

3.000

3.000

3,097

6)3

•J.OOJ '

1.171

1.3)1

131

1,379

: !«•VJJTI0JJ5

1.797

alvmat

K/\WAOi:i.AM I NO ll

RAWAOKl.AM I

PULOUADUNO NO ).'

IIII.iXiAUI.'KC NO JI

KAWASUM'MI.K SO I

KAWASUMIM

KAWASOMUR UAJCM NV

RAWAUELA.M V

KAWACULAM IV.-»

KAWAOIiLAkl IV77

KAWAIIL'I.AM IW

KAWAOIM.AM IV.J

KAWACKLAM IVI

RAWAOELA.M W

KAWATERATIi I'l

PULOOADUNO NO.JU

PULOOADUNO NO ti

PUI.OCADUNU no :t

KAWAUELAI.I LI0

KAW.Uil-I.AM I'd

KAWAC.liLAM III'I

lOWVACLLAM III.'

KAWAUI-I.AJil lll/J

KAWAlitl.AM 1117

ITAWAUIILAM V s

KAWAOl'LAKI IV'd

KAWAOELAKIIVM

KAWAltRAII: IV/:

KAWACLLAM It

KAWAUk'LAXI lit/?

kawaullaK. i:: j

kawauela.mui.6

KAWAOCLAM lll/S

KAWACULA3.I tll/t

KAWACKLAM IW

RAWAGCLAM IV7

KAWACELA3.I ll>3

RAWAOL'LAXI IT)

RAWACELAM II NO I

KAWAOLLAW \n

KAWACELAXI1/4

RAWAOILAW W:

RAWACELAM WI

RAWACULAKD NO. 6

ILAWACCLAM V/l

PULOKAMBINC NO 15

PULOKAMMNUNOI)

PULOKAMD1NC NO 11

PULOKAMBINC NO 9

PULOBUAKAN Ifl

PULOAYANO NO )

RAWAOATEL

RAWASUMim TIWUU NO I

WLOAYANC

RAWASUMURI

RAWASUMUK TIKIUR

KAWASUMUR

RAWASUMUK 11XJUR

RAXVAVUMUK "

RAWASUMUkC

RAWASUMUK TIMUR

RAW.«SUMUH TIMUR

1LAWASUMUR TIMUR

i^Ato3iifiw'fl,-••^s'•.'•..^••RAWASUMURID

RAWASUMURin

.1AWASUMURM

KAWASUMUR 0

RAWASUMUK B

BAVASjS 'BJiai4-'.'?"?RAWASUMURin

KAWASUMUR D

NOMOK

Tlil.liPO.N'

4m:oi.i

J«U5SJ

J605J34

4K9IIXIU'7I!I>

isviov7Mn.in:o

460M75

<70JI31/4703I5J

4WJ.111

J«X)I76/46«PI77

jkwiss:

4(91)67

4tf94UI4/4nUIIO

•IS9S964-460IO5S

J899944««O0)ll)

aU

I6I40JSU6IGOIV

4tl)S93

IKI079MSO6O7

46O4147/4CO0I4)

4<im:io:

IS94W3H0OJ7IO

^9i:o>/4b'%07)

4613)13

4611)14

mnutinfnf)

49624)/4lJU7)l

4600l63.4»on.l60.|

4(4JJOU9'4C0907].74

4614334

IS9S))1Mli!>6tin

46O010I/46O3S))

4613)34

46O023W3(V4liys:i0

4*940))fl69!

47396t»j

4614444/460)70)

460)963

48V2IVW47D77V

4604444

489)155

41116)

46II1IS

«S9))94/4D9)4I3

461907)

440907)

460)311

489100)7460)590

4B9)1I0/4S94440

4S93SOS/4S9SI14

489)3tJ

460)963-7

46039367)7

4600177

470)0)1 .

.6W64I

•^UttjAl rMi»i.'t&4609646

4609646

as

460CU6

4610369

ygmm4606909

4(9I419/460I1I3

4N«43(y4i50|JM.460)301/460)301

ttaiiwimiiisi''

JENIS INDUSTRI

WORKSHOP

PENOIiMASAN PEI.UKUS

ALAT BERAT

UARANC KAKL'T

KACA MATA/ALAT3 Ol'l IK

UAKANO IADI DAKI klJI.IT

CETAKAN LOCJ-I

I'ARMASI

U1.EK.TRONIK

ALAT-ALAT OI.AJI RAGA

KONDGNSOK

OAHAN-UAIIAN KJMIA

OUDANQ ft TEMI'AT I'KODUKM

kSCKANICAL ELECTRIC

|i;OMPONlN KENDARAANRANTAISEPEDA MOTOIt

SOL DR.KARBT 41 PI.AST1K

ASSEMDLINO MODU.

MLTERAN USTR1K

MINYAK GORENC

PAINT MANUFAK IUlUNli

I'UHCETAKAN

TINTA CETAK

IliKKAKAS

l-'AHMASI

ELEKTRONIK

RANTAI SEPEDA

PER KENDAKAAN UKKMOTOK

TEKSTIL DAN KATUN

ELniCTKONIK

I'EKCViTAKA^I

KONFBKL1

WORKSHOP AI.ATTEI.I K')Ml..'.l>

kffiSlN

ELEKTRONIK

OXYGEN

DAKANKIKOA

PEKOITAKAN

PERAXTTAN KOMPUThH

P2KCBTAKAN

PERCETAKAN

ESBALOK

PERCETAKAN

I'EMOTONOAN KERTAS

PARMAS1

KQNYAK CORENG

MINYAK OORENG

DAO04O KALENGAN

PERCETAKAN

KOMPONEN ALAT3 0ESAR

KOSMBTIKA

PARMASI

POMPAAIRLAUr

FOUNDRYJW.lTS.ACCESOK[ns

PCABAJA

CACAO BUTTER SlfUT

FABKOCASTDAN PERBENUKtu.v:'

REPAOUNO KERAM1X

KNALPOTMOBS.

FABROCASI DAN PERBENGKELAN

FABXKASI DAN PEKaENGKELAN

JiES*'''. ••.'.•..:.•....•••tmsmammtf•••-•• xr.-.'' •INDUSTRI POMPA

WORKSHOP

PBRBHNOKBLAN 4 B4DU3TTJ

riaw^iMiM-kWiamm :':

ALATBBXAT/BESAR

BOILEK 8PKV1CE «- QENSET

U3A1IA

Dalam

PMA

PMDN

PMDN

PMDN

I'klDN

I'MA

PMA

PMDN

VVHi)D.

CMIV

I'MDN

PMDN

PMA

PMA

PMA

PMA

PMA

NON FAS

PMDN

I'Mj,

PMI7N

PMDN

PMDN

I'MA

PMA

r-MDN

PMA

PMDN

PMON

l/NIISV.-

TM15N

I'MDN

I'MDN

I'M ON

PMDN

PMDN

PMA

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

NON FAS

PMDN

I'MA

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMA

PMUN

PMA

TMDN

PMDN

PMDN

P3JCXV

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

HiPMDN

PMDN

M<RN:JPMDN

..pmdn;;:

PMA

PMA

Page 62: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

.WHJUSrWJ ESTATE PvJLOUAJJUMJ

NOMOR

KAPUNO

BLCC7

ramou

eldo-oid

m.DD.01.1,4

moD.o).io

HLDO.il.

nxsD.li

n.DD.1)

HDD. 14

ta.DD.ij

HLDD.I6

18.88.1

m.M.i

n.m.2.i,(D.BS.4

nWjB.FF.0I

homm

tl.rT.Olt

9FP.04

1FF.01

1 .VIM

LW.OJ

1.FF.M.1

LFF.IJi

I.FF.I4

IIJ.05

111.06

UJ.07.1

1.11.09

LJMO

I.H.I I

LOXI

I.OXI

LOR.li

LOR.H

1.R.01

1XM

I.K.034

IK 01

1X04.3

IXWA.61I1X07.1

I.X.09

RIO

XII

R.M.2I

XJ4

X14«M

R.30

XII

111.))

1.13

116.10,31117.11,12.3)

S.l-4 * 11-14

S.14.JJ '1.16

in

131,19,30Ul

U4

US

1)6

.40

Mm: awm43,41.44,453-10

01

04

£206

C^ELfflpo MURNI PT

DAI

NAMA PERUSAHAAN

aalboko industries pt

mbnsa bna sukses ei

mewanoan sakti pt

01^0 indonesia pt

dic astra chemical pt

andnisarana ptk1rana elok pt

cahaya kencana sakt1ivumtini setiono pt

NUSAPUTKAUINAMANDIIU I'INERLWA INDAH PT

GRAHAOBOTAMAPERUANA I'TMERAP1 UTAMA PARMAALSTOM DISTRIBUTION

[BIO STAR KN1TTN0 ITWA1IANA CITRA NAUA11

SANTOSA PUTKALANOGLNC ITFEDERAL MOTOR

NiaiOLASlABCIKATOIUEMM) l|KIUTUI.ISTIWAEKADIIAKMA IINOU1PUVKA ANGKASA ITYOUTA PlASlNDvli-KA IAMI I'cKEIJAYOKAN WAXNA I'ICIMa I' IDHARMASAXANA PEKDANa I-1NICHOLAS LABORATORIES I.NT) ITSHINTO LANCE IT

BALI MEDIA PT

YAMAHA MUSJX MANK ISO I IAftUNODUMI SWADAYA f\B04TAN0 RAMA MAND0UPTSAPTA PUSAKA NUSANTAJIA ITDDUJKTORAT JENDERAL I'AJAKASTKAAORONlAOAASTRA AOKO NlACiA

SOMAL1NDOUSTAR1MYA PTJSAPTAOUNAADINV'SA PTTDUAUSTENITE PTMOREL RENEE PAKrtJM MULTI ikdMOREL RENEE PARFUM MULTI LVDOLOBAL AOKOTEK NUSANTARa PTKADERA A-R INDONESIA PTKADEPAA-R INDONESIA PTPAMJNDOTIOAT I'TDALAIPUSTAKAIT IIFA1AR ABADI MAM.N1>-) |'|FAJAK ABADIMASCVOO PTINDONESIA STEEL TUUE WORKS I IuPAMtNDOTIOAT'PTPAMINDOTIOAT PTMULTISUKSEJIAYASAKTI IT(ENJANOAN SAKTI n PT

UPPOMELCOPTWAHYU ABADI PT

SNA*MEADOW INTERNATIONAL HIS04AK MEADOW LNIUKNATIONAL ITSANOOAR SARANaBAM ITMARTINABBitTC PT

TOTAL CMEMB4DO LOKA PTTOTAL CHEMMX3LOKA PTLtPPOMELCOPTTEMABARU FT

LIT-POMELOOPTJANASANOKAJU PTDANXOS LABORATORIES PT0KADERA A-RINDONESIA PTKADERA A-RINDONESIA PTi'tfyjfcfoS. lKAMUliVA FT vJOENOBS DCAMULYA PTBAYERINDONESIA PTOTBRMASTATA TRADINO

XAXYATrrn

'I AJ< I.N\ t'STUK l>i KAWASAN INUU.VII'lTMel 1001

IUA3

(XI3I

1.613

5,330

.V640

IV.0.10

37.996

6.J50

6.3)0

6..I30

5.73K

3.141

4.'>»

• .)t.U

i. ;co

I S.VJV

6.(00

• ..•>«

7.5MI

:m.i.«i

j.*wi, i•.»;«'•

Vi«M

:. um

' i/fll

i v«i

" V.7

:: :iu

- j2(

\7!»)

•641V

M4J

! ' Mil

i-.'.s:''•j.lKM

7,:u«i

'.4JII

' 4.950

7.JU0

I V9K

l".'«»l

V.'.'l

3"1)

t.r.u

ti.7.«:

j;xa

Lino

4 6/3

9.?V6

4.W3

U.J'O

H.551

lo.VU!)

«.4,0

l.»0

9,J:'J

9.IO0

3.UU0

3,»n

i.stv

6J»

3.93S

1.744

6.UIV

4«,»*0

7,i)7

6.1T3

«.4«1

7.;o

JlCVWAflATELICXWAGATEL NO. I)

KAWACATLT.

KAWAIiATIil. NO i:

KAWAfiATtl. NU |.f

KAWAUATb'L NO 4

KAWACATEL

muisuiiK

PULOSIDIK

KAWAOAIT-L

POLOSID1K

PULOAYANU

KAWAGATBI.

PULOAYANG RAYA

IVLOAYAS'tl 0-1

PULOAYANG Vii

RAWASUMUK NO 10POLOAYANORAYA

PULOAYANG B/(

PULOAYANOM

PULOAYANGN0.3

IPULOAYAN0NO.il

RAWAOATfLNO.I

KAWAOATEL NO «

KAWAOATEI.

KAWAOATEL

RAWAOATBL

KAWACIRANO

KAWAOIKANC

KAWASUMUR NO. 13KAWA00LAN0

RAWAOIXANO NO.«

KAWAGWAN0NO.3RAWAOIRANO NO t

AI.AMAT

RAWASUMUK n

PULOBUAKAN

PULOHUAKAN

PULOIIUAKAN

DUAKAN KAYA

RAWASUMUK Ul [I

kawasumur 10

rawasumuk

rawasumuk i

rawasumuk ii

rawasumuk ii

pulouuakank.ua

pvloduakan kava

pui.ouuakan kaya

puloiiuakan

kawasumuk i

pui.oimjarankay4

puloayaniikaya

PULOIIUAftAN KAYA

I1JU1IIIIAKAN

IHLOIIUAKAN KAVA

I'Ul.lllUJKAN KAX \

IVLlHIUAKAN

fUl.OUUAKANKAY.V

COI.IMUAKAN

IIJlAiMllAKANKAVA

PULOIIUAKAN V

PULOIIUAKAN IV

|lVI.01H.'AK.\NK.AVAIPULOAYANG K,\YAInilAAYAM KAVAPULOIIUAKAN KAYA

l«UI.OAYAN0 KAVA

PULOAYANU KAVA

PULOAYANG

RAWACELAM V

RAWACELAM III 5

KAWAGATIil.

KAWA0A1VL

ui ruLOUADUNU

NOMOR

TELF.PON

4610569

4601947-30

4897323

460)393

460)1)3/460)336

4610313

3KO6333/38030S4

4613949-60/4615(191

430.I36.V4100I.17

4M)V4>3

4«i:.vv>.i«46<o:ii.i

46131660

460)480

46007.1)

4(4l)639/.l6(i;63.1

4603)77.79/3574

46o:k<0

IMO17dMf*i.( 171

46ti:.v6k'

46035Hl^..l60;.llil

460:K5u

•I6((2b.l0..1

IENIS INDUI.TI1I

BOILER SERVICE II GENSET

FARMASLKOSMETK

FARMAS1

KAMASt

ZAT PEWARNA

ALAT-ALAT KEDOKTERAN

DECORAIIVE LAMI'

IpERCETAKAN t PENTiKBITANELECTRONIC

I'LMOTONG K I'fOAG KEKI AN

KOSMB11K

COLA (PEMAJ4ISJ

REPACKING 41DISTRIBUSI

ALAT-ALAT LISTKIK

PERAIUTAN

minyak ookeng

BaRang-BaKanc 1'i.astu:

[MANUFACTURE MOICIKFARMASI

ELtaKONIKA

IIAKANU-UAKANn DAKII/KJam

UAKANli-UAKANi; 1'I.A.VITKCAT

KOMPONEN KENDARAAN

FARMASI * ALATKEIXIK'IVKANCOI.OKZJN0 IANCI--

IIK«I|.II»46I):.IJ.)

•60)IIW/I6(i)l(l9

4(1:9)307

4606965

1)66316

4616333

4616.1.13

4K93tlO/4tilOI47

434473.V460696.14603.194

4600673

460)113/3130

4600066/4601988

4600370/4609180

4191930

4|W3l7.V4lt97:.lK

46IIKI.1V

4t</7|)V47l.1|?7

4»7I))4/47|)|7J

<90099I/46<I369)^nic:"*!.-^460193*46100)6

4193)13

46033)0-183)

419)373

460)I)9/460.I0K4

41«)}|0/46093tl141-97»13,'4J974|;

46I00I.V4601669

•dl

460I37/19

460007?

46O0417/K8

4604030

4H0213

4191930

460008)

4601100 .

4601100

4«*JtJ6/460)77346C3O30

4603337

460906)

4893640/4893743

A1AT MU.SIKNON-1KAIJISI

KONSTRUKSI UAJA

R01T KUE ft DEJENISNYAWORKSHOP

PHtKANTORAN

IIANGUNAN UMUM

OANGUNANUMUM

BANOUNANUMUM

BANGUNAN UIAMA

PERKAKAS

FARFUMA ALAT KI-CT

FARFUM * ALAT KECT

KOMPONEN KENDARAANOERMOlJOK MOBIL

PERLENOKAPAN KENDAILAANIPARE PART

PEKCL'TAKAN

PEKKAYUAN

PERKAYUAN

ELECTRONIC

SPARE PART KEN)) BEKMOl OK

KNALPOTMOnn.

ALAT RUMAH TANGGA

KEPACKJNO

ELECTRONIC

PERCETAKAN

MSJYAK OOKENG

SPECIALY FAT

ALAT-ALAT HERAT

KOSMETTX

SABUN BUBUK DETERGENT

SADUN BUBUK DETERGENT

ELECTRONIC

PERCETAKAN

ELECTRONIC

PAKAIAN1ADI

FKKMASI

PEKLENOKAPANKENDARAAN

PERLENOKAPAN KENDARAANAJAT'PBmiIMSIH:* kOSMETIKALAT PEMIIERSIH A KOSMLTIKKBvaAPERTANIAN

RSPACKINO 4t DISTKJTJUTOR

PERCETAKAN

KABEL

iKOSMlmC

USAHA

DAUX'

PMDN

PMDN

PMA

I'MA

PMON

PMDN

PMDN

PMDN

I'MDN

I'MDN

PMDN

I'MDN

PMA

PMA

PMA

I'MDN

PMDN

PMDN

PMA

PMDN

I'MDN

I'MDN

I'MDN

PMDN

I'MA

PMDN

PMA

I'MDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMA

PMDN

PMDN

PMA

PMDN

PMDN

PMDN

PMA

PMA

PMA

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMLlf.

TMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDI.

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMA

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

Page 63: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

,fA INDUSTRI ESTATE I'UtOOAUO.VUUAKIAK I.m LSI OK 01 KAWAS'A-N IMR'STKI I

HrrMvllVUI

NOMOR

KAPLINO NAMA PERUSAHAAN

HLT.07 PMK MAW OA DUA PT

m.T.01 TORiUNA REDBCON PT

BLT.09 U0NB4D0 IAYA PT

ULT.IO IAYA KON ITRUKSI MANGU AI.A PIT |

m.T.11 SUMMAAOUNO PT 1

f djjju;. ,...£'&. O^llVAN !BLU.OI SARANA STEEL CORP I'T |

mum CBTA SAKSAMA INDONESIA IT 1

1 muo) JOENOESIKAMULTAPT !

eluoj CAHAYA KENCANA SAKTI I'T 1 j! m.u.06 PUTKA SUMBER KWDA PT !1 m.u.07 GOLDEN DAYA SAKTI j1 muin SUMBEROASSAKTI PRIMA PT

1 mum SUMBEROAS SAKTI PRIMA PT

1 ttUll l^nXASlMBEKKKIDA PT

« BUM CAHAYA KENCANA SAKTI PT 0

> mui) CAHAYA KENCANA SAKTI PT Ul

• m.ui< PBLANGINUSAOEMILANG PT

9 OUI7 lOENOES IKAMULYA IT

LUAS

0.0

1,76)

9,000

1.176

I2.V3V

11,01/8

3.73.4

).<*)

3.8IK

>70

3.9MI

3.U7II

3.045

3.430

1.430

3.4)0

3,4)0

3,430

3.4.16

2,4.1'l

3.44K.974

LeasssSt.l 0X04,3,6 PTPwnroHEP

1 tn.BB.0t. PTPtTKnTIEP

) • HLFF.03 PTPwMroJTEP

4 mo.R PT F«n«ro ITEP

13,000

j 3.300| 13.172I 30.330

ALAMAT

KAWAOIKANG NO 3

RAWASUMUK NO 16

KAWAGIKANO NO 4

KAWABUIAK NO >

KAWABULAK I

UAWAIIUI.AU 11 A

KAWABULAK 11

RAWASUMUK NO 3»

RAWAIIULAK IV

KAWAUULAK NO *

KAWA1IULAK II

RAWABULAK S

RAWABULAKB

KAWABUIAK 0

KAWABULAK NO. K

KAWABULAK NO «

KAWABULAK II NO 16

KAWA'.IULAK H'I7

RAWASUSUMUil NO. 3

RAWASUMUK 11

PULOBUAKAN

PULOAYANG RAYA

'ULUliADUNL.'

NOMOK

TEUEPON

6393139/6396)0)

4609009

460889)

4600220

4711340/2151

6.1V)S09/69O7J55

4K8I3.18/48KI2)9

4602979/46OUIIO

639)6))

56614)9

3661439

639363)

4603979

4600040

4601793

46t)HiOO/4/0iTJK

IEN1S INDUSTRI

MINYAK 0OREN0

PREMXXED CONCRETE

KOSMETDC. DLL.

ASPHALT MIXING PLANT

STATIONERY. •».,(.'.• .

wire'mesii a formingknalpot moi11l

alat i'emulksii i * kosmi-tik

percetakan

alat-alat r1jmah tangga

alat alat kecanitkan

0AS(OX3GEN)

GAS (OX10EN)ALAT-ALAT RUMAH TANGGA

PERCETAKAN

PERCETAKAN

PERCETAKAN

ALAT PEM1IF.KSIII

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

I'MDN

TMllM

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PMDN

PM3N

PM5N

PMDN

PMDN

Page 64: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

LAMPIRAN 3

Hasil absorbansi larutan stanJar tembagaRegression: Larutan standar tembaga

Variables Entered/Removedb

Model

1

VariablesEntered

KONSEN3

VariablesRemoved

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ABSOR

Method

Enter

Model Summary

Model

1 UXJO-

R Square1.000

Adjusted RSquare

.999

a. Predictors: (Constant), KONSEN

Model

1 RegressionResidual

Total

Sum of

Squares

5.044E-02

2.110E-05

5.046E-02

a. Predictors: (Constant), KONSENb. Dependent Variable: ABSOR

ANOVA"

df

1

A

5

Coefficients9

Std. Errorof the

Estimate

2.297E-03

Mean

Square5.044E-02

5.276E-069559,497

_§&.0008

Standardized

Unstandardized Coefficient

Model

Coefficients s

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 2.619E-03 ,002 1.575 ion

KONSEN .537 .005 1.000 97.773 ,000a. Dependent Variable: ABSOR

Page 65: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

LAMPIRAN 4

Hasil absorbansi larutan standar seng

Regression: Larutan standar sengVariables Entered/Removedb

Model

1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

KONSEN8

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: ABSOR

Enter

Model Summary

Model

1 ,999aRSquaire

,998

a. Predictors: (Constant), KONSEN

Model1 Regression

Residual

Total

Sum ofSquares

.550

1.217E-03

.552

a. Predictors: (Constant), KONSENb. Dependent Variable: ABSOR

Adjusted RSquare

,997

ANOVAb

df

1

4

5

Coefficients*

Std. Errorof the

Estimate

1.744E-02

MeanSquare

,550

3.043E-04

Mcdei

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

(Constant)KONSEN

B

1.348E-02

1.773

a. Dependent Variable: ABSOR

Std. Error

.013

.042

Beta

,999

1808,574

t

1.067

42.527

Sig.

,000°

Sig.

.346

.000

Page 66: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

LAMPIRAN 5

Perhitungan konsentrasi tembaga dalam endapan sungai

Volume larutan :100mL

Berat awal sampel ; l,000 gram

Absorbansi sampel

Sampel A:

1. Absorbansi 1 : 0,221

2. Absorbansi 2 : 0,219

3. Absorbansi 3 : 0,222

Sampel B :

J. Absorbansi 1 : 0,181

2. Absorbansi 2.0,182

3. Absorbansi 3 : 0,180

Sampel C:

1. Absorbansi 1 : 0,238

2. Absorbansi 2 : 0,238

3. Absorbansi 3 : 0,238

Persamaan regresi linier untuk timbal: y =0,537x +2.619.10"3

Untuk sampel A:

1.0,221 =0.537.x +2.619.10"3

X = C Regresi = 0,407 ppm

Page 67: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

0,407mg , innv - • , nnn f xlxlOOmL = 0,0407/wgkonsentrasi = 1000/nL

=M407_^_ =1,00 g /g

2. 0,219 =0,537x +2,619.10"3

X = C Regresi - 0,403 ppm

0,403/wv T——±x\xl00mL =0,0403mgkonsentrasi = 1000/wZ, *

=0,0403Wg= w1,00* /g

3. 0,222 =0,537x4-2.619.10"3

X = C Regresi = 0,409ppm

0,409ms

Konsentrasi = 1000m/,

=0,0409Wg= g/

Konsentrasi tembaga rata-rata pada sampfeA: 0,04063 ppm

Untuk sampel B :

1. 0,181 =0,537x +2,619.10"3

X= C regresi = 0,332 ppm

0,332/ng „ tnnv _ . — -x2x\00mL = 0,0dd4mgKonsentrasi = 1000/wZ, *

Page 68: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

0,0664/wg mo /lftft = 0,0664 mWl,00g /g

2. 0,182 =0,537x +2,619.10'3

X = C regresi = 0,334 ppm

0,334wg „Konsentrasi - lob^f*2*100^ =°'0668^

=0^0668^ =Q wg/l,00g /g

3.0,180 =0,537x +2,619.10"3

X = C regresi = 0,330 ppm

0,330w£ „ ,_Konsentrasi - T^fJr2jfl00/Ml =°'066^

-W!^„ 0,066^/l,00g /g

Konsentrasi tembaga rata-rata pada sampel B: 0,0664Untuk sampelC:

1. 0,238 =0,537x +2,619.10"3

X= C regresi = 0,438 ppm

0,438/ng , ,_Konsentrasi - Tb^T'1"100^ =°'0438^

=°4^=o,0438>yl,00g /g

2.0,238-0,537x4-2,619.10"3

X = C regresi = 0,438 ppm

Page 69: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

0,43 8/wg

Konsentrasi = 1000/wLxlxlOOmL = 0,043 8/wg

,0.0438^ ^/gL,00g

3.0,238 =0,537x +2,619.10"3

X = C regresi = 0,438ppm

0,438/wg

Konsentrasi = \000mLxlxlOOmL = 0,0438/wg

.0.0438^, Wl,00g /g

Konsentrasi tembaga rata-ratapada sampel C : 0,0438 ppm

Perhitungan konsentrasi seng dalam endapan sungai

Berat awal sampel : 1,000 gram

Absorbansi

Sampel A:

1. Absorbansi 1 :0,743

2. Absorbansi 2: 0,771

3. Absorbansi 3 : 0,721

Sampel B :

1. Absorbansi 1 : 0,560

2. Absorbansi 2 : 0,546

3. Absorbansi 3 :0,579

Page 70: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Sampel C :

1. Absorbansi 1 : 0,531

2. Absorbansi 2 : 0,523

3. Absorbansi 3 : 0,527

_2Persamaan regresi linieruntuk seng: y = 1,773 x + 1,348.10

1. 0,743 = l,773x+l,348.10~2

X = C Regresi = 0,441 ppm

0,44 \mgKonsentrasi = 1000/w/,

jc2Lx100/wZ, = 0,8631/wg

, 0,8631 mg m mg1,00 g /g

2.0,219=l,773x +l,348:10"2

X = C Regresi = 0,427 ppm

0,427/wg

Konsentrasi = lOOOwZ,xUxlQOmL = 0,&967mg

=0,8967/wg= %7/wg/l,00g A

3.0,222=l,773x+l,348.10"2

X = C Regresi = 0,399ppm

0,399/wg

Konsentrasi = 1000/wL^2brl00wiiC = 0,838/wg

Page 71: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

=M^£ =0,838Vloos 7s

Konsentrasi seng rata-rata pada sampel A: 0,86593 ppm

Untuk sampel B :

1. 0,560 =l,773x + l,348.10*2

X = C regresi = 0,308 ppm

0,308/wpv _ • — -*51xl00/w£ = l,5708/wirKonsentrasi = 1000/wZ, *

=i^M =U7o8-g/1,00^ /g

2.0,546=l,773x+l,348.i0*2

X = C regresi = 0,330ppm

Konsentrasi- S5WW=1^

=ii^£-i4n/wg/l,00g _1'" /g

3.0,579=l,773x + l,348.10"3

X = C regresi = 0,319ppm

0,319/wgv *_ • -x5brl00/wZ, = l,627/WjeKonsentrasi = lOOOmL *,«*'«»«

l,00g ' * /g

Konsentrasi seng rata-rata pada sampel B: 1,57593 ppmUntuk sampel C •

1. 0,527 = l,771x +1,348.iO"2

Page 72: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

X = C regresi = 0,292ppm

0,292/wgKonsentrasi - 7^*2W°0/"L =°'6132"*

l,00g /g

2. 0,523 = l,773x+1,348.10"2

X - C regresi = 0,287 ppm

0,287mg „, „

Konsentrasi - Tb^wf*21*100^ =°'6035^

.MPi^ =o,6035Vl,00g /g

3.0,527=l,771x+l,348.10"2

X = C regresi = 0,289 ppm

0.289/nj?v _ . -*21;cl00/wZ, = 0,6069/Wj?Konsentrasi = 1000/wZ, K

=M069^= g/l,00g /g

Konsentrasi seng rata-rata pada sampel C:0,607866 ppm

Page 73: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

LAMPIRAN 6

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 18TAHUN 1999

TANGGAL : 27 FEBRUARI 1999 .

KODE

ILIMBAHJENIS INDUSTRI/

KEGIATANKODE

KEGIATANSUMBER

PENCEMARANASAL/

URAIAN LIMBAHPENCEMARAN

UTAMAD201

DJO?

0203

PUPUK

PESTISIDA \y

Bahan organik atau i-r-ganik ,tnqdigunakan untuk penrcrantaii'-atau pcngcndaliin nj-a ata.gulma (insektisida. k:-;)isida.fungisida, algasi:a. •::en»idadefoliant)

PROSES KLORO A.<a;:

Umumnya meru;a«j.-, ujiatj-ickait dalam pr::-kj- senya-ikima atau prodn ya-: ;(rbahjdasar plaslik scrs-ti !.-2» kcs-<lorin, vinylchlc-:c,polyvinyUhlarirte. tuy -mcngar.dung klc-'n.eihylrnedichlor •>. '•,.- ::-;Bn..:.atom hydrochlc: z

.ir.g

24 12

2421

2411

2413

2429

1. Manufaklur, Formulasi. ~,%[-?. PfOdl/k y.lnr) lirt.A- nir ,,,'

r.si c

rri<,.,

• cmak.ii.in

• Proses produksi amonia.urea dan/>tau «sam fosf.it

• IPAL yang mcnrjul.iliefluen dari prosesproduksi diatas

•MFDP' pestisida• Penyimpanan danpcngemasan pestisidaIPAL yang mengolaheflucn dari prose:produksi pestisida

Proses produksi Mono(metoda elektrolisi*dengan menggunakanproses sel merkuri)

- Pemumian garam• Proses produksi soda

kostik (metoda selmerkuri)

• IPAl yang mengolahefluen dari prosesproduksi di atas

• Katalis bek.s

• Sludge proses produksi• limliah lalirrntoriiim•Sludge dari IPAl• Karbon aktii bckas

• Sludge dari IPAL• Aial pengci.ias.m clan

perlengkap<in• Produk off-tpec'• Residu proses produksi

dan formulasi- Pclarut bekas

• Absorban dan filter bekas- Residu proses destilasi,

evaporasi• Pengumpu'an debu• Limbah laboraloriurn• Residu dar: insincrator

Sludge,dan IPALAbsorban dtn filter bckasAiat yang terkenta-ninasiHg

Sludge ha>il prosespengawetan

limbah tajoratorium

Logam Berat(terutamaAs, Hg)Sulfirla/Sriiyawa amonia

'V'")h CO N»|Ci>nf"

• Dalian aktif pestisida• Miilrokarbon terhalogenasi• Pelarut mudah tcrbakar• Logam dan logam berat

(terutama As, Pb. Hg,Cu. Zn. Th)

• Senyawa Snorganik

Logam Dfiat(lerulamaHg)Hidrokarbooterhalogenasi

KODE

LIMBAH

0204

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

KODE

KEGIATANSUMBER

PENCEMARANASAL/

URAIAN LIMBAHPENCEMARAN

UTAMA

D205

0206

RESIN AOESIf

Phenol formaldehyde V.'F), u,-.jformaldehlde (U?). relamine'formaldehide (,«.F), ;,t.

POLIMER

Kegiatan produksi, baik khuusataupun terintegrasi dalammanufaktur produk pustik ata."rat. dengan c;ra pclimerlus'iyang menghasilkan produk se;«-ti

Jmisalnya: Polyvinyl chloride (p'/-')polyvinyl acetate (PVA;. polyethylene(PI), polypropiltnt (??).ocrylonitrile butadiene styrene 'A3S)acrylonitrile styrtnt (AS), synttticresin (alkyd, amino, t?3xy, pheroli-polyester, polyurethone. vinylocrylk) Ptthalote (PIT), polystyreneCS). polyethylene tertphtholate(fir), polystyrene (PS), styrentbutadiene rubber (S8R).

PETROKIMIA

Industri yang menghasilkan preiukorganik dari proses pemecahanfraksl minyak bumi atau gas ala-n,tcrmasuk produk turunan yangdlhasitkan langsung dari produk

2429

2413

2<30

2520

2430

2320

2411

2413

2429

MfDP resin adesifIPAL yang mengolahsfluen dari produksiadeslf

• MFOP monomer danpolimer

•IPAl yang mengolahefluen dari produksipolimer

•MFOP produk petrokimia•IPAL yang mengolahefluen proses pengolahanlimbah

Bahan dan produk oj-specResidu dari kegiatan

resin produksi•Katalis bekas•Pelarut bekas• limbah laboratorium• Sludge dari IPAL

• Monomcr/oligoiner yangtidak bcreaksiKatalis bekas

Residu produksi/rcaksioolimer absorban

I (nmalnyj; karbon aktifbckas)

• Umbjh laboratorium• Sludge dari IPAL•Sisa dan bekas stabiliser

(misalnya dalam produksi"'"L. C-!, 2n, As)

- tire rctardont (misalnyaSb dan senyawa brominorganik)

• Senyawa Sn organikResidu dari prosnsdestilasi

Bahan Organik (terutarmJenyawa fenol)Hidrokarhon terhalogenasi

•Be'bagai senyawa organikHidroLarbon terhalogenasiLogam berat (terutamaCd. Pb. Sb. Sn)Sludge tcrkontaminjsi <*n|dari proses produksirayon/resin akrilik

• Sludge proses produksidan fasilitas penyimpanan

• KaMli; bekas• Tar (residu akhir)•Residi.- p.-oses produksi/

reaksi

Organik•Hidrokarbon terhalogenasi)

logim berat (terutamaCr. Hi, Sb)

• Hidrokarbon aromatis

\

Page 74: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

KODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARAN

LIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN I.IMBAH UTAMA

dasarnya. Misalnya: porafin, olefin. -Absorban (misalnya:

nafton den Hidrokorbon aromatis karbon aktif) bekas dan

(metana, etana, propano, etilen, filter bekas

propilen, bitano, sikloheksano. • limbah laboratorium

biniena, toluen, noftolen, asetilen. • Sludge dari 'PAL «H

asam asetat, xilene) dan seluruh • Residu/ash proses spray o-ybr0 - &W 9*ttproduk turunannya drying

• Pelarut bekas

I il * ••

<3

0207 PENGAWETAN KAYU 2010 • Proses pengawetan kayu • Sludge dari pros;: • Fenol terklorinisi (misal

2021 - IPAl yang mengolah pengawetan kayu dan nya: pentaklorofenol) ^C2029 efluen proses fasilitas penyimpanan • hidrokarbon

3511 pengawetan kiyu • Sludge dari alat terhalogenasi4520 pengolahan pengawetan

kayu• Produk off-soec dan

produk left-aver• Pelarut bekas

• Kemasan b?kas

-Sludge dari IPAl

- Senyawa organometal

0208 PEIEBURAN/PENCOL/HAS BESI -> 2710 • Proses peleburan besi/ - Ash, dross, slag dari • Logam berat (terutama

DaN BAJA 2731 baja furnace As, Cr, Pb, Ni, Cd. Th. dan

2891 - Ptoses casting besi/baja - Oebu, residu dan/atau Zn)- Proses besi/baja: rolling. sludge dari fasilitas • Organik (fenolic, naftalen)

drawing, sheeting pcngendali pencemaran •Sianida 4 fjt/ -\s(£• Coke monufocturing udara • Limbah minyak *i Vv-Vf• IPAl yang mengolah • Sludge dari IPAl

efluen dari coke oven/ • Pasir foundry dan debublast furnoce cupola

• Smulsi minyak daripcndingin/pelumas

• Sludge amnionia still lime• Sludge f/ari proses roling 1

KODE JENIS JNDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARANLIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA

0209 OPERASI PENYEMPURNAAN BAJA i/" 2710 • Penyempurnaan dan • Larutan asam/alkall • Logam- berat (terutama2731 pemrosesan baja bekas dan residunya As, Cr, Pb, NI, Cd, Th, dan

• Steelsurface treatment • Residu terkontaminasl Zn)(pickling, passivation, Sianida (Act mttal •Larutan asim dan alkali

•Nltrit-^tfcmfcl (ip.cleaning) treatment)• Slag dan residu tain yang • fluorlda ^

terkontaminasi logam berat -Sianida (kompleks)•Sludge dari proses

pengolahan residu• Larutan prrgolah bekas• flujrinj aoe,if bekas

0210 PELEBURAN TIMAH HITAM (Pb) v/ 2720 • Proses peleburan timah • Sludge dari fasilitas • Logam berat (terutama2732 sekunder dan/atau primer proses peUburan As, Pb, Cd, Zn, Th) ^ £

-Larutan asam3720 • IPAL yang mengolah • Oebu dan/aau sludgeefluen dari proses dari fasilitas pengendalipeleburan timah pencemaran udara

- Ash. slag dan drost yangmerupakan residu dari Iproses pel'buran

• limlah d:ri prosesSJkiVnmtVij

• Larutan asam bekas

• Sludge daii IPAl

0211 PELEBURAN DAN PiMuSMAN \/ 2720 • Proses primer dan • Sludge da-i fttH'tis - logam berat (terutama 'TEMBAGA 2732 skunder peleburan dan proses peiiburan dan Cu, Pt. Cd, Th)

3720 penyempurnaan tembaga• Peieburan dengan electric

r.xhfurnace• Pabrik asam (acid plant)• IPAL yang mengolah

efluen dari prosespeleburan tembaga

penyemp.-naan

• Oebu dan'atau sludgedari faiil'tas ptngendallpencemaran udara

- Larutan asam bekas

• larutan asam

_j

kj2 &.«; \pA*- ^W^ W<VT)^\vA\/tf) &2,A**}*

fl 60*

Of oh

foon

4

Page 75: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

KODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARANLIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA

• Residu dan prosespenyempurnaan secara

elektrolitis

• Sludge dan [PAL• Sludge dari Acid plant

blowdown• Ash, slon dan dross yang

merupakan residu dariproses peieburan

• Organik {binder dan0212 TINTA y/ 2221 •MFOP tint- -Sludge dari prosesKegiatan-kegiatan yang mengguna 2102 • Proses deinking pada produksi dan resin)*kan tinta seperti percetakan paia 2109 pabrik bubur kertas penyimpanan - Hidrokarbon terhalogenasikertas, plastik, tekstil, dll.. 2422 • IPAL yang mengolah • Sludge te-kontaminasi •Senyawa organometal-termasuk proses deinking pada 2520 effluen dari proses yang tinta - Pelarut mudah terbaarpabrik bubur kertas. J 2211 berhubungan dengan - Pelarut bekas • Logam berat (terutama

tinta •Sludge dari IPAL Cr, Pb)f rv'IflWj'uV • Residu da'i proses • Pigmen dan ?at warna

f-vV-W pencucian • Oeterjen• Kemasan bckas tinta • Calico printing • As• Produk off-spec dan

kadaluarsa

0213 UKSTIl 1711/1712 - Proses finishing tekstil • Sludge dari IPAL • logam berat (terutama1721/1722 • Proses dyeing b'han mengandung logam berat As. Cd, Cr, Pb, Cu. Zn)1723/1729 tekstil • Pelarut bckas (cleaning) • Hidrokarbon terhalogenasi1810/1820 • PrOSCS printing tuli.ni • Fire leltiiu'anl (Sh/ (dari proses dressing dan

tekstil scny.iwa L'lom organik) finishing)• IPAL yang mengolah • Pigmen, aat warna dan

effluen prose; kegiatan pelarut organik

. . , „ i

diatas • Tensiooctive (surfactant)

KODE

LIMBAH

0214

C215

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

MANUFAKTUR DAN PERAKITAN vKENDARAAN DAN MESIN

Mencakup manufaktur danperakltan kendaraar. bermotor,sepeda, kapal, pesawat terbang,traktor, alat-alat berat, generator,mesln-mesln produksi dll.

Termasuk pembuatan suku cadangdan asesori dan rangka

ELEKTROPLATINO DAN GAIVANIS v 'Mencakup kegiatan pelaplsanlogam pada permukaan logam atauplastik dengan proses elektris

LtivccH-.

KOOE

KEGIATAN

2813/29122913/29152927/31103410/34203430/35303591/3592

2892

2710/27202811/28122891/28932899/29112912/29152919/2922

2924/29252926/29272930/31103120/31903210/3220,2.-»0/3<103420/34303530/35913502/36103699/4520

SUMBERPENCEMARAN

•Seluruh proses yangberhubungan fabrikasldan finishing logam,manufaktur mesin dansuku cadang danperakltan. Termasukkegiatan yang terkaitdengan 0215 dan 0216IPAl yang mengoiahtffluen dari proses diatas

Semua proses yangberkaitan denganktgiatan 'pelaplsanlogam termasuk prosesperlakuan: phosphating,etching, polishing,chemical convervoncoating, anodising

•fri-treatment: pikling,degrtusing, stripping,eltening, grinding, sandblasting, wtld cleaning,depointingIPAl yang mengolaheffluen proseselektroplatlng dangalvanls

ASAL/URAIAN LIMBAH

•Sludge pro>cs produksi•Pelarut bekas dan cairan

pencuci (o.ganlk &inorganik)Residu proses produksiSludge dari IPAL

Sludge pengolahan danpencucian

larutan per.golah bekasLarutan as:m (pickling)Dross, slogPelarut bekas(terklorlnasl)Larutan bel.as prosesdtgrtasingSludge IPA:.Residu dari larutan batch

PENCEMARANUTAMA

• Logam dan logam berat(terutimi As, Ba, Cd, Cr,Pb, Ag, Hg, Cu, Nl, Zn,St, Sn)NltratResidu catMlnyik dan gemukSenyiwi imonlaPelarut mudah terbakar

•Asbestos -^tHjiu/^vu•larutan asam '.

•logam dan logam berat(terutama Cd, Cr, Cu, Pb,As, Ba, Hg, Se, Ag, Ni,Zn, Sn)Sianida

Senyawa amonlaFluerlda-* /.•„ ..vvf.not V^wM,*Nltrat ^rV :

^Ljfrfr,

*iy<

Page 76: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

KODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARANLIMBA 1" KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA

0216 CAT 2422 •MFPO cat -Sludge cat - Bahan organik (resin)™

Termasuk varnish dan bahan 20*9/2811 • IPAl yang mengolah • Pelarut bckas • Hidrokarbon terhalogenasipclapis lain 2812/2892 effluen proses yang • Sludge dari IPAl • Caunir sludge

2893/2899 berkaitan dengan cat • Filter bekas • Pelarut mudah meledak2911/2912 • Produk off-spLC • Pigmen2915/2919 • Residu prose', de.stilasi • Logam dan logam berat2922/2924 • Cat anti korcsi (Pb, Cr) (terutama As, Ba, Cd. Cr,2925/2926 • Oebu dan/atau sludge Pb, Hg, Se, Ag, Zn)2927/2930 dari unit per.gendalian • Senyawa Sn organikiUO/3120 pencemaran udara3190/3150 • Sludge prose; dip3210/3220 painting

3230

3410

1 3420/3430| 3530/35911 3592/3610) 3699/4520

3511/3694

3699

0217 B.'TERt SEl KERING ' 31/.0 • MFOP b.ilcrc ml kciinrj • Sludge proses produksi • logam hcr.U (tcrulam.)i

1• IPAl yang nicn<|nUli • Residu prose-, produksi Cd. Pb, Ni. In. Hg)

effluen prosct prniliiksi • n.ilcro hrkas. o/f-ipec • Residu p.ld.Hb.ilcrc dan k.iilaluaika

• Sludge dari IPAlmrnijandung logam

• Metal poivdtt! • Duit. slog, aih

0218 BATERE SEl BASAH ! 3;«o •MFOP jaVere sel basah • Sludge proses produksi - Logam berat (terutamai • IPAL yang mengolan • Batcre bckas. kadaluorsa Cd. Pb. Ni. Zn. Sb)1

c.'f'jcn prr>;es produksi d.tn ofjspec • Asain/alkalih.itcir • Sludge dari IPAl • Sel mengandung uliiim

1 • Uriiljii as.m'/.ilk.ili 1

KODE

LIMBAHJENIS INDUSTRI/

KEGIATANKODE

KEGIATANSUMBER

PENCEMARANASAL/

URAIAN LIMBAHPENCEMARAN

UTAMA0219 KOMPONEN ELEKTRONIK/

PERALATAN -ELEKTRONIK3110/31203150/3190

• Manufaktur dan perakltankomponen dan oeralatan

•Sludge proset produksi•Pelarut beka.

• logam dan logam berat(terutama As, Ba, Cd, Cr,Pb. Ag. Hg, Cu, Ni, Zn,Se. Sn, Sb)

3210/3220 elektronik • Mercury contuctor/switch3230/3320 • IPAl yang mengolah • Lampu Jluororesens (Hg)

effluen proses • Coated glass• larutan etching untuk

printed circui'• Caustic stripping

(photoresist)• Residu solder dan fluxnya• limbah peng.;catan

•Nitrat

-Fluorida

-Residu cat• Bahan organik• larutan alkali/asam• Pelarut terhalogenasi• Residu proses etching(FeCI.)

0220 EKSPLORASI OAN PRODUKSIMiNYAK, GAS OAN PANAS SUMS

1110

1120- Eksplorasl dan produksi• Pemeliharaan fasilitas

produksi . .Pemeliharaan Fasilitas

• Slop minyak• Lumpur bor (uniting mud) •

bekas

Sludge minyak

Bahan organikBahin terkontaminasiminyaklojam berat

1 penyimpananIPAl yang m:ngolaheffluen pemrosesan

Karbon aktif ilan Merkuri (pada karbonabsorban bek.s aktif, molecular sieve, dll)

1 Sludge dari PALmlnyaii dan gas aiam Cutting pembjranTanki penyimpanan Residu dasar :anki (yang

memiliki len'.amlnan diatas st:ndar o'an memiliki

karakteristik limbah B3)0221 (HANG MINYAK OAN GAS SUMI 2320 Proses pengolahan Sludge minyak iahan organik

.

IPAl yang mengolaheffluen proses pengolahan .Unit Dissolved Airflotation (DAF)Pembeisihan heat

Katalis bekas

Karbon aktif bekasSludge dari IPAl

Bahan terkontaminasiminyakogam dan logam berat

'

Filter bekasResidu dasar tanki

terutama Ba, Cr, Pb, Ni)ulfida

exchangerTanki penyimpanan

re/ilioociiVe (Surfactant, 1(«•» |

Page 77: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

JKODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER A3AL/ PENCEMARAN(LIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA

• (yang menvlikikontaminan diatas

standar dan memiliki

t karakteristik limbah 63)• Limbah laboratorium

- limbah PCB

0222 PERTAMBANGAN 1320 • Kegiatan pertambangan • Sludge pertambangan • Logam berat1020 yang bcrpolcnsi untuk tcrknntaminasi logam • Kesirlu |m;I,wuI

menghasilkan limbah B3 berat. flototion Sludge/ • Sianidaseperti penambangan tailingtembaga, emas, • (yang memilikibatubara, timah, dll. kontaminar. diatas

standar dan memiliki

karakteristik limbah B3)• Pelarut betas

•limbah laboratorium

•limbah Plfi

0223 PLTU YANG MENGGUNAKAN BAHAS 4010 • Pembakaran batubara • Fly oih • logam beratBAKAR BAIUBARA yang digunakan untuk • Bottom ash • Bahan organik (PNA-

i

pembangkit listrik • (yang memilikikontaminai diatas

standar dan memiliki

karakteristik limbah 83)• Limbah PC!1

polynnctcoi atoniatics)

0224 PENYAMAKjVN KUlII | 1911 • Proses tanning dan • Sludge dari proses • logam berat (terutama| 1912 finishing tanning dan finishinq Ci, Pb)1 1920 • Proses triinming/shorini]/ • I'clarut bi'kas • Pelarut organik! buffing •Sludge da-i IPAL • larutan asam

i • IPAl yang mengolah • Asam kromat bekas1

1tfjluen dari prose; diatar. | 1

KODE

LIMBAHJENIS INDUSTRI/ ; KODE

KEGIATAN 1KEGIATANSJMBER

PENCEMARANASAL/

URAIAN LIMBAHPENCEMARAN

UTAMA

0225 iAT WARNA OAN PIGMEN 2<22 •MFOP jat warna dan • Sludge proses produksi • Bahan organix• Hidrokarbon'' j 2429 pigmen dan fasilita. penyimpanan

<4U - IPAl yang mengolah • Pelarut bekas terhalogenasi• logam dan logam berat

(terutama Cr, Zn. Pb, Hg,Ni, Sn, Cu. Sb. Ba)

effluen proses yangberkaitan dengan lat

•Sludge dari IPAl• Residu produksi/reaksi

warna dan pigmen •Absorban dan filter jekas- Produk ojf-tpec •Senyawa organometal

•Sianida

•Nitrat*

• Fluorida, Sulfida• Arsen

0226 FARMASI 2423 • MFOP produk farmasi •Sludge dari fasilitas • Bahan organik• Hidrokarbon terhalogenasi- Pelarut mudah meledak

• IPAL yang mengolaheffluen proses

produksit • Pelarut bekas

manufaktur dan produksifarmasi • •

• Produk off spec.kadaluarsa dan sisa

• Sludge dari IPAl- Peralatan dan kemasan

• logam berat (terutamaAs)

•Oahan aktif

bckas

| • Residu proses produksi1 dan formulas!

• Absorban din filler(karbon aktif)

• Residu proses destilasi.evaporasi don reaksi

• limbah laboratorium• Residu dar! proses

L

insinerasi

Page 78: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

KODE

LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

0227

0228

D229

0230

0231

KODE

LIMBAH

0232

C233

0234

0235

RUMAII SAK1T-rf

LABORATORIUM RISET DANKCMERSIAL

Beberapa industri memilik:laboratoriui.i, misalnya: ts«stit.makanan, pulp & paper,penycmpurnaan, bahan kirr-a. cat,karet, dll.

FOIOGRAFI

PENGOLAHAN 8A1UBARA M'.GANPJR0II5IS

Cokes productions

OAUR UlANG MINYAK PFl. -ASOtKAS

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

SABUN 0ETERJEN/PR00UKPEMBERSIH DESINFEKTAN/KOSMETIK

PENGOLAHAN LEMAK HEWA'VI/NABATI DAN OERIVATNYA

AUUMUN1UM THIKMAL MCTALIURGYAUUMUNIUM CHCMICAL CONVMSIONCOATING

PEIEBURAN OAN PENYEMPURNAANSENG • In

KODE

KEGIATAN

SUMBER

PENCEMARAN

7511

9309

7310

7422

2211/222122c'2/2429

7310

9000

KODE

KEGIATAN

2424

1514

2720

2732

ma

Seluruh RS dan

laboratorium klinis

Seluruh jenislaboratorium kecusli

yang termasuk 0227

MFOP bidang fotografi

Proses produksiIPAl yang mengolaheffluen dari proses

Proses purifikasi danrcgencrasi

SUMBER

PENCEMARAN

Proses manufaktur danformulas! produk

Manufaktur dan formulas!produk lemak nabati/hewani dan turunannya

• Proses peleburan danpenyempurnaan(pri,ner &sekundcr)Pelaplsan aluminiumIPAl yang mengolaheffluen iin prosescoatina

•Seng terelektrolisisdalam proses peleburandan Penycmpurnaan

•Pynmetallurghol zincpeleburan 8.PenyempurnainIPAl yang mengolaheffluen proses peleburandan Penyempurnaan

ASAL/'URAIAN LIMBAH

limbah Kinis

Produk f. rmasi

kadaluarsa

Peralata-. laboratorium

terkontai.iinasi

Kemasan produk farmasilimbah l.-.boratorium

Residu dari prosesinsinera i

Pelarut

Bahan kimia kadaluarsa

Residu sampel

Larutan developer, fixer,bleach b'kas

Pelarut jckas

off-set C-

Residu proses produksiCar)

Residu i.iinyak

Filter run absorban bckas

Kesiilu proses destilasidan evaporasi (tar)Residu minyak/emulsi/sludge (OAF/d.isar tanki)

ASAL/URAIAN LIMBAH

Residu uroduksi dankonsentrat

Filter dan absorban bekasPelarut bekas

• Konsentrat off-spec dankadaluarsa

•limbah laboratorium

• Residu fittrasi• Sludge mlnyak/lemak• limbah laboratorium• Residu proses destilasi•Katalis bekas (Cr)

•Manufiktur anoda-tar &residu Carbon

•Proses Hamming•Spent pot lining (katoda)•Residu proses pclsburan(slag den cms)Sludge dari IPAlAnoiing sludge

Sludge proses peleburandan fasilitas pemumianud?ra

• Debu/sludge dariperalatan pengendalipencemaran udara

- Slag dan dross (residuproses peleburan)

• Proses Skimming• Sludge dari IPAl

PENCEMARAN

UTAMA

Limbah terinfeksiResidu produk farmasiBalian-bahan kimia

Bahan kimia (murni atauterkonsentrasi) danlarutan kimia berbahayaatau beracun

• Perak

- Pelarut organik• Senyawa pengoksidasi

- llidrokarhon ori|anik(PNA)

- Residu minyak

• Material tcrkonlaminasiminyak

• logam berat (terutamaZn, Pb. Cr)

• Sludge minyak• Hidrokarbon tcrhalogena'.

PENCEMARANUTAMA

• Bahan organik•Hidrokarbon terhalogenas•logam berat (Zn)• Fluorida

•Nitrat• Tensioactive kuat' Residu asam

Logam berat (terutamaCr, NI. Zn)Residu minyakResidu asam

logam dan logam berat(terutama Cr)Residu asam

Sianida (proses Cryolite)

• logam berat (terutamaZn, Cr, Pb, Th)Residu asam

Page 79: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

KODE

LIMBAH

D236

0237

0238

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

PROSES LOGAM NON-FtSSO

METAL HAROCNING

METAL/PLASTIC SHAP1SC

KODE

LIMBAH

JENIS INDUSTRI/KEGIATAN

0239 LAUNDRY OAN DP.Y CRANING

0240 l IPAl INDUSTRI

Fasilitas pengolahan limbah :i-teroadu dari kegiatan-kegiata-yang termasuk dalam tabel i-

0241 PENGOPERAS.'AN INSINESATC'LIMBAH

0242 OAUR ULANG FElARjr BEKAS

KODE

KEGIATAN

2710/27202811/28122891/28922899/29112912/29152919/29222924/2926

2927/31103120/31903430/3530

2710/27202731/27322811/28122891/28932899/29112912/29152919/1922

2924/2925

SUMBER

PENCEMARAN

•Proses cofd rolling,drawing, sheeting, danfinishing logam non-ferro(misalnya: Cu, At. Zn,alloy)

Seluruh prosespengolahan (misalnya:nitriding, corbwiiing)IPAL yang mengolaheffluen proses

Sur.uo proses yangbcrkaitan temasuk:

grinding, cutting, tolling,drawing, filling, dll.

KODE

KEGIATAN

SUMBER

PENCEMARAN

2926/2927

293C/31103120/31303410/34203430/35113530/35113530/35913592/4520

9301

9000

Proses cleaning dandegreosing yang memakaipelarut organik danpelarut kostik kuat

Proses insinerasi limbah

Recycte/Regenerasi/purifikasi pelarut organikbekas

_L

ASAL/URAIAN LIMBAH

- Sludge dari Acid plantblowdown

• electrolytic anode slime/sludge

- larutan oksalct dan

sludge-nya- larutan permanganat

(pickling)• Residu asam pickling- larutan pembersih alkali• Minyak emulsi pendlngin/

pclumas

•Sludge• Pelarut bekas

• Emulsi minyak (misalnya:CAir*n cutting il.in ininy.ikpendiugin

- Sludge dari prosesjnopi'ny

• Pelarut bck.is

ASAL/URAIAN LIMBAH

• Pelarut bekas

- larutan kostik bekas• Sludge prose cleaning

dan degreosing

•Sludge IPAl

Fly ashSlag/bottom rshRtsidu pengolahan fluegas

Residu proses destilasidan cvaporasiFilter dan absorban bekas

_L

> "

PENCEMARAN

UTAMA

- Logam berat (terutamaAs, 8a, Cd, Ci, Ni. Zn)

•Nitrat. Fluorida-Asam borat dan oksalat• Larutan asam/atkall• limbah minyak

logam dan logam berat(terutama Ba, Cr, Mn)Sianida

• logam dan logam berat- Einiilsi niiny.ik

Hidrokarbon

terhalogenasiFluorida-nitrat

PENCEMARAN

UTAMA

Pelarut organikHidrokarbonterhalogenasiLemak dan gemuk

• Logam dan logam berat(terutama As, Cd, Cr, Pb,Hg. Se, Ag. lu. Ni)Hidrokarbon

terhalogenasi(•bahan organik

• Amonia

•Sulfida

' Ftuo'ida

' logam beratResidu pembakaran tidaksempurna

Hidrokarbon

terhalogenasiOahan organik

Page 80: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

LAMPIRAN 7

Uji statistik tembaga dan seng

Oneway: anova tembaga

Descriptive*

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Intervalfor Mean

Lower

BoundUpperBound

1,000000

2.000000

3,000000

Total

3

3

3

9

4.063E-02

6.640E-02

4.380E-02

5.028E-02

3.055E-04

4.000E-04

.00000000

1.217E-02

1.764E-04

2.309E-04

,00000000

4.057E-03

3.987E-02

6.541 E-02

4.380E-02

4.092E-02

4.139E-02

6.739E-02

4.380E-02

5.963E-02

Minimum Maximum

1,000000

2.000000

3.000000

Total

,040300

.066000

.043800

.040300

,040900

,066800

,043800

.066800

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic

2.531

df1 df2

Descriptives

_§&^160

ANOVA

Sum ofSquares df

Mean

Square F Sig.Between GroupsWithin GroupsTotal

1.185E-03

5.067E-07

1.185E-03

2

6

8

5.924E-04

8.444E-08

7014,724 ,000

Post Hoc Tests

Page 81: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Dependent Variable: A

Tukey HSD

Multiple Comparisons

(1) B (J) B

Mean

Difference

(l-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

BoundUpperBound

1.000000 2.000000

3,000000-2.577E-02*

-3.167E-03*

2.373E-04

2.373E-04

.000

.000

-2.65E-02

-3.89E-03

-2.50E-02

-2.44E-032,000000 1,000000

3,0000002.577E-02*

2.260E-02*

2.373E-04

2.373E-04

,000

.000

2.504E-02

2.187E-02

2.649E-02

2.333E-023.000000 1.000000

2.000000

3.167E-03*

-2.260E-02*

2.373E-04

2.373E-04

.000

.000

2.439E-03

-2.33E-02

3.895E-03

-2.19E-02

The mean difference is significant at the .05 level.

Homogeneous Subsets

Tukey HSDa

B N

Subset for alpha = .05

1 2 3

1.000000 3 4.063E-02

3.000000 3 4.380E-02

2,000000 3 6.640E-02Sig. 1,000 1.000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed,a. Uses Harmonic Mean Sample Size - 3,000.

Page 82: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Oneway: anova seng

Descriptives

N MeanStd.

Deviation Std. Error

95% Confidence Intervalfor Mean

LowerBound

UpperBound

1.000000

2.000000

3.000000

Total |

3

3

3

9

,86593333

1.5759333

,60786667

1.0165778

2.945E-02

4.870E-02

4.922E-03

.43508316

1.700E-02

2.812E-02

2.842E-03

.14502772

.79276954

1.4549476

.59564044

.68214326

.93909713

1.6969191

.62009290

1.3510123 I

1.000000

2,000000

3,000000

Minimum

.838000

1,530000

.603500

Maximum

,896700

1,627000

,613200Total I ,603500 | 1.627000

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic

2,400

df1 df2

Descriptives

_S|2_JZ1

ANOVA

BetweenGroupsWithin GroupsTotal

Sum of

Squares1.508

6.527E-03

1.514

Post Hoc Tests

dfMean

Square

,754

1.088E-03

693,014Sip,.

,000

Page 83: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

Dependent Variable: ATukey HSD

Multiple Comparisons

(OB (J)B

Mean

Difference

(l-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

BoundUpperBound

1,000000 2,000000

3,000000

-.71000000*

,25806667*

2.693E-02

2.693E-02

,000

.000

-.79263106

,17543560

-.62736894

,340697732,000000 1,000000

3,000000,71000000*

,96806667*

2.693E-02

2.693E-02

.000

,000

,62736894

,88543560

.79263106

1.05069773,000000 1.000000

2,000000-.25806667*

-.96806667*

2.693E-02

2.693E-02

.000

.000

-.34069773

-1.050698

-.17543560

-.88543560

The mean difference is significant at the .05 level

Homogeneous Subsets

Tukey HSDa

B N

Subset for alpha = .05

1 2 33,000000

1,000000

2,000000

Sig.

3

3

3

,60786667

1,000

.86593333

1.000

1.5759333

1.000

Means for groups in homogeneous subsets aredisplayed,a. Uses Harmonic Mean Sample Size« 3.000.

Page 84: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

T-Test Cu

One-Sample Statistics

N

3

3

3

Mean

,220667

,181000

.238000

Std.

Deviation

1.528E-03

1.000E-03

.000000*

Std. Error

Mean

8.819E-04

5.774E-04

.000000

a. t cannot be computed because the standard deviation is 0.

One-Sample Test

Test Value = 0

t dfSig.

(2-tailed)Mean

DifferenceA

B

.227

.520 |2

2

.000

.000

.220667

.181000

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Intervalof the Difference

Lower UpperA

B

.216872

.178516

.224461

.183484

Pagel

Page 85: ^ufmui&i - dspace.uii.ac.id

T-TestZn

One-Sample Statistics

N Mean 'Std.

Deviation

Std. Error

MeanA

B

C

3

3

3

,745000

,561667

.527000

2.506E-02

1.656E-02

4.000E-03

1.447E-02

9.563E-03

2.309E-03

One-Sample Test

Test Value = 0

t df

Sig.(2-tailed)

Mean

Difference

A

B

C

20,139

50,209

21,654

2

2

4-

,000

.000

.000

,745000

..561667

.527000

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Intervalof the Difference

Lower UpperA

B

C

,682748

,520522

.517063

.807252

,602811

.536937

Pagel