^ufmui&i - dspace.uii.ac.id
TRANSCRIPT
PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA DAN SENG PADA
ENDAPAN SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRY
PULO GADUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapaigelar Sarjana Sains (S.Si.) Program Studs Kimia
pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuau alamUniversitas Islam Indonesia
Jogjakarta
ISLAM
^ufmui&i
Disusun Oleh:
ANIKA HARIANI. S
No. MHS: 97612022
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNTVERSri AS ISLAM INDONESIA
JOGJAKARTA
2003
PENENTUAN KANDUNGAN SENG DAN TEMBAGA PADA ENDAPAN
SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRI PULO GADUNG DENGAN
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
Oleh:
ANIKA HARIANI.S
97612022
Telah Dipertahankan Di Hadapan dewan Penguji skripsi Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan llmu pengetahuan Alain
Universitas Islam Indonesia
Dewan Penguji
1. Drs. Allwar, MSc.
2. Rianto, Msi.
3. Rudy Saputra Msi.
4. Is Fatimah, Msi.
Tanggal: 2 September 2003
Mengetahui,
Dekan Fakultas Matematika danjlmu Pengetahuan alam
HALAMAN PENGESAHAN
JOGJAKARTA, APRIL 2003
Judul skripsi:
PENENTUAN KANDUNGAN SENG DAN TEMBAGA PADA ENDAPAN
SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRT PULO GADUNG DENGAN
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
Telah disetujui dan diterima dengan baik:
Pembimbing
( Drs. Alfevar, M.Sc.)
Mengetahui,
Kepala jurusan kimia
( Riyanto, M.Si.)
in
Pembimbing II
(Riyanto, M.SL )
MOUO
ARU EANVA MANUSIA, ItlAPI AM MASIE MANUtlA;
AMI UBAK BAPAlMtNQCBJAKAN iCGAUNVM
ItlAPI AKU MASIE EISA BCBBJUt JttK.UK;
BJlA EARtNA AKU UBAK BIJjI MSNQtBJAEAN SCMUANVA, ME IIBAKAKAN
JMNOCAK MCNGWAKAN SUUAZU VANG MAMPU KUCAKUKAN
OK ABA VANG PtRtU BJOKHCBJlA BALAM RTBMr IJVL ttMUANVA EANVA
PCUCU UNZUK BIPAEAM1
KIZA MtNWMAll MHAMAIAN KAMNA SllA PZBNAS MtBASAKAN
KEBLNWAN
KIIA MtNQEAEQAl CAEAVA, KARtNA KIO PtENAE BALAM KCg££AP-WJ
MAKA BCfiltM PUCA, KIO BAPAl BCBfiCJtDUU KABINA KIO PtENAE
MtBSAKAN KtSEBIHAN
IV
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah atas segala rahmat hidayah dan kemudahan yang
dimudahkan Allah SWTJaporan penelitian yang tertuang di dalam skripsi tentang
Penentuan Kandungan Seng dan Tembaga Pada endapan Sungai di Kawasan
Industri Pulo Gadung dengan Spektrofotometri Serapan Atom ini telah berhasil
tersusun. Shalawat dan salam semoga telimpah selalu kepada junjungan dan
panutan yang tercinta Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka wawasan kita
tentang keutamaan ilmu.
Logam yang bearsal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni,
organik dan anorganik. Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh
manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah
peradaban manusia.
Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan proses
yang sanagat erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia.
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal
pada keadaan yang lebih buruk. Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar
atau rusak disebabkan oleh banyak hal. Namun dari sekian banyak hal penyebab
tercemarnya suatu tatanan lingkungan aadalah limban. Limbah adalah hasil
samping dari proses produksi yang tidak dapaaat digunakan dan dapat berbentuk
benda cair, padat, gas, udara, debu, suara dan getaran.
Pertimbangan tersebut mendorong penulis untuk mcneliti kandungcn seng
dan tembaga pada endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung. Data peneliti
ini di harapkan bermanfaat dalam pemanfaatan lebih lanjut.
Daalaam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dappat tersusun :
1. Bapak Jaka Nugraha, M.Si, Dekan Fakultas Matematika dan limu
Pengetahuan Alam
2. Bapak Drs. Allwar, M.Sc, selaku pembimbing I, atas bimbingannya selama
penelitian dan penyusunan skripsi
3. Bapak Riyanto, M.Si, selaku dosen pembimbing II dan ketua jurusan kimia,
atas bimbingannya selama penelitian dan penyusunan skripsi
4. Kepala Laboratorium kimia beserta stafnya, atas izin dan kerja sananya.
5. Anak-anak MIPA angkatan 97 yang tidak bisa disebutkap satu persatu
6. Dan semua pihak yang tidak disebut satu persatu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum bisa dikatakan ser.ipurna,
namun besar harapan penulis semoga skipsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua",
Amin.
Wassalamualaikum, Wr.Wb.
Jogjakarta, 18 April 2003
Penulis
VI
PtRStMBAEAN
SKBIPJI IJVI KUPtEttMBAEKAN HJVIKK EtCUABGAKV CCBCUVO
PAPAH HUNAN t.t BAN MAMAE VOEM
jtBfKjUHKKlf:
INBAH CtSZABI BANNANBIA IBI PANGtBUKA
PAMPAKU ZtUCINZA :
JIBI7IJV KHBJVMWJUV
vn
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL {
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN MOTTO jv
KATA PENGANTAR v
HALAMAN PERSEMBAHAN vii
DAFTAR ISI viji
DAFTAR GAMBAR viAl
DAFTAR TABELAll
DAFTAR LAMPIRAN xiii
INTISARI xiv
ABSTRAK xiv
BAB I PENDAHULUAN !
1.1 Latar bclakang j
1.2 Rumusan masalah -*
1.3 Tujuan penelitian 4
1.4 Manfaat penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
BAB III DASAR TEORI 7
3.1 Logam seng 7
3.2 Logam tembaga 7
3.2.1 Sifatdan kegunaan Cu 10
vi i i
3.2.2 KeracunanCu U
3.3 Preparasi sampel 11
3.4 Spektrofotometri serapan atom 13
3.4.1 Kesalahan dalam spektrofotometri serapan atom 16
3.5 Instrumentasi 17
3.5.1 Sumber cahaya 17
3.5.2 Peralatan Pengatoman (atomizer) atau sistem absorbsi 18
3.5.3 Monokromator 19
3.5.4 Detektor 20
3.5.5 Peralatan pencatatan 21
3.6 Cara kerja suatu metoda analisis spektrofotometri serapan atom 21
3.6.1 Gangguan kimia 22
3.6.2 Gangguan fisika 22
3.6.3 Gangguan spektra 22
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 24
4.1 Alat dan Bahan 24
4.1.1 Alat yang digunakan 24
4.1.2 Bahan yang digunakan 24
4.2 PengambiIan sampel 24
4.3 Larutan standar 26
4.3.1 Larutan standtembaga 26
4.3.2 Larutan star seng 26
IX
4.4 Preparasi sampel 26
4.5 Pengukuran sampel endapan sungai 27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 28
5.1 Lokasi pengambilan sampel 29
5.2 Optimasi spektrofotometri serapan atom 29
5.3 Pengukuran larutan standar 31
5.3.1 Larutan standar tembaga 31
5.3.2 Larutan standar seng 32
5.4 Penentuan tembaga dan seng dengan spektrofotometri
serapan atom 34
5.5 Uji statistik konsentrasi tembaga dan seng dalam 3 sampel 37
5.5.1 Statistika uji anava satu arah konsentrasi tembaga 38
5.5.2 Statistika uji anava satu arah konsentrasi seng 38
BAB VI KES1MPULAN DAN SARAN 40
6.1 Kesimpulan 40
6.2Saran 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMP1RAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1Skema peralatan spektrofotometri serapan atom 17
Gambar 2Skema lampu katoda berongga ]8
Gambar 3Peta lokasi pengambilan gambar 28
Gambar 4Kurva kalibrasi larutan standar tembaga versus absorban 30
Gambar 5Kurva kalibrasi larutan standar seng versus absorbansi 31
XI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Temperatur nyala j5
Tabel 5.1 Kondisi optimum peralatan spektrofotometri serapan atom 28
Tabel 5.2 Konsentrasi tembaga dan seng pada endapan sungai
di kawasan industri PuloGadung 34
Tabel 5.3 Fhitung versus Ftabel 38
xi 1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Foto lokasi pengambilan sampel
Lampiran 2Daftar investor dan jenis industri di kawasan industri Pulo Gadung
Lampiran 3 Hasil absorbansi larutan standar tembaga
Lampiran 4 Hasil absorbansi larutan standar seng
Lampiran 5Perhitungan penentuan konsentrasi tembaga dan seng
Lampiran 6 Peraturan pemerintah RI No. 18 tanggal 27 febuari 1999
Lampiran 7 Uji statistik konsentrasi tembaga dan seng dalam 3 sampel
xm
PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA DAN SENG PADA ENDAPAN
SUNGAI DI KAWASAN INDUSTRI PULO GADUNG DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
INTISARI
ANIKAHARIANI.SNIM. 97612022
Kawasan industri Pulo Gadung banyak dialiri sungai dan parit dengankondisi sungai dan parit yang tidak sehat, dimana kondisinya berwarna bitamberbau dan banyak terdapat sampah. Untuk itu penelitian ini dilakukan gunamengetahui kandungan tembaga dan seng.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2002. Pengambilan sampeldilakukan di tiga sungai yang berbeda dan berada pada kr.wasan industri PuloGadung Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometriserapan atom, dan dilakukan dengan destruksi kering menggunakan HF, HCI danH2O2.
Dari analisis tersebut, diperoleh hasil untuk sampel Ayang merupakantitik pertama mengandung 0,0406 ppm logam tembaga dan 0,8659 ppm logamseng; sampel B yang merupakan titik kedua mengandung 0,0664 ppm logamtembaga dan logam seng 1,5759 ppm; sampel Cyang merupakan titik ketigamengandung 0,0438 ppm logam tembaga dan 0,6079 ppm logam seng.Kata kunci :Tembaga dan seng, sedimen, spektrofotometri serapan atom.
xiv
THE CONTENT FORMULATION OF COPPER AND ZINC ON RIVER
SEDIMENT IN PULO GADUNG INDUSTRIAL ZONE BY ATOMIC
ABSORBTION SPECTROPHOTOMETER METHOD
ABSTRACT
ANIKA HARIANI. SSTUDENT NO: 97612022
Pulo Gadung industrial zone was much flowed by river and path with badnver and path condition, where its condition was black-colored'smeS andcoT^ "^^^** reSearch is Condl,cted to know the content oft-opper ana zinc.
This research is conducted in December 2002. The sample collection isSSTtV" thfee TrCnt "^^ a" W3S'" PU,° ^dung^dtiaTLn^^J^JTTt'l USmg 3n ut0miC abs°rbtion sP^rophotometer method,and conducted by dried destruction by using HF HC1 en H202
containing S^"181^ *^ ^ ^^ Samp,C AWtlich is the firs* P™*k I'! Pr °f C0PPn metal and °'8659 PPm af zinc ™M< sample Bnnrl J . rPO,mKCOntun,n8 °'°664 Ppm of C0PPer and zi"c m*als of 157590PP607Cez,,^::thal,S ^ " P°int "g °'°438 °f-PP- -ta'l andKey words: Cupri and zinc metal, rivers precipitate sample, atomic absorption
spectrophotometry.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Logam yang berasal dari kerak bumi berupa bahan-bahan murni organik
dan anorganik. Logam merupakan balian pertama yang di kenal oleh manusiadan
digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban
manusia. Logam-logam mula-mula diambil dari pertambangan di bawah tanah
(kerak bumi), yang kemudian dicairkan dan dimumikan di dalam pabrik menjadi
logam-logam murni. Dalam proses pemumian logam-logam tersebut, yaitu dari
pemumian logam, sebagjan darinya terbuang ke dalam lingkungan. Secara alami
siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi, kemudian ke lapisan tanah,
kemudian ke makhluk hidup (tanaman, hewan, dan manusia), ke dalam air,
mengendap dan akhimya kembali ke kerak bumi. Pada umumnya kandungan
logam-logam berat secara alamiah sangat rendah di dalam tanah, kecuali tanah
tersebut sudah tercemar.
Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu
proses yang sangat erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh
manusia. Pencemaran logam-logam berat dapat terjadi pada lingkungan daerah
yang bermacam-macam, dan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu udara,
tanah/daratan, dan air/lautan. Pencemaran udara oleh logam sangat erat
hubungannya dengan sifat-sifat logam itu sendiri, sedangkan pencemaran
tanah/daratan atau air/lautan erat hubungannya dengan penggunaan logam itu
sendiri.
Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah ada bermacam-macam
bentuk. Ada pencemaran berupa bau, warna, suara, dan balikan pemutusan mata
rantai dari suatu tatanan hidup atau penghancuran tatanan ekosistemnya.
Air merupakan zat yang penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia
ini, dari hewan yang berspecies terendah sampai yang rertinggi, juga manusia dan
tanaman. Apabila air sudah tercemar logam-logam yang berbahaya akan
menyebabkai hal-hal yang buruk bagi kehidupan. Pada air tawar yang biasanya
mengalir di sungai, logam yang terkandung di dalamnya biasanya berasal dari
buangan air limbah, erosi dan dari udara secara langsung.
Sering kali limbah industri di buang ke sungai, baik itu limbah langsung
dari pembuangan industri ataupun limbah yang telah diolah terlebih dahulu, tentu
ini sangat mempengaruhi struktur tanah dan kandungan atom yang terkandung di
dalam tanah. Bila kandungan atom dalam tanah telah melampaui daya dukungnya
maka terjadilah pencemaran.
Tembaga merupakan logam berat yang telah dimanfaatkan secara luas
dalam kehidupan manusia. Sebagai logam berat, tembaga berbeda dari logam
berat lainnya seperti Hg, Co, dan Cr. Cu digolongkan ke dalam logam berat yang
dipentingkan atau esensiat, meskipun Cu termasuk logam berat beracun, unsur
logam ini sangat dibutuhkan tubuh walau dalam jumlah sedikit. Aktivitas
manusia, seperti buangan industri, pertambangan Cu, industri galangan kapal, dan
aktivitas pelabuhan lainnya merupakan salah satu jalur yang mempercepat
terjadinya peningkatan kandungan Cu dalam perairan.
Seng termasuk dalam logam berat esensial, yang memiliki efek positif dan
efek negatif. Efek positifhya, dalam konsentrasi yang sedikit dapat mencegah
iritasi, sedangkan efek negatif timbul bila konsentrasi seng melebihi ambang
batas.
Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa endapan sungai.
Sampel ini diambil ditiga sungai yang berbeda dan terdapat di kawasan industri
Pulo Gadung, yang teletak di kelurahan dan kecamatan Pulo Gadung Jakarta
Timur. Di dalam kawasan industri Pulo Gadung ini tedapat tiga ratus sembilan
pabrik dan terbagi dalam dua puluh satu blok. Ada pabrik bahan-bahan kimia,
alumunium, farmasi, percetakan, dan lain sebagainya, data selengkapnya tersaji
dalam lampiran 1 dan 2.
Kawasan industri Pulo Gadung ini dialiri banyak sungai dan parit, dengan
kondisi sungai dan parit yang tidak sehat, dimana sungai dan parit tersebut
berwarna hitam, baunya sangat menyengat danbanyak terdapat sampah.
Guna mengetahui kandungan uusur-unsur logam yang terdapat dalam
endapan sungai di Kawasan Industri Pulo Gadung perlu ditentukan dengan
metoda analisisyang cepat dan mempunyai ketelitian yang tinggi.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Berapakah kandungan tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan
industri Pulo GadungJakarta Timur.
2. Apakah ada perbedaan kandungan tembaga dan seng yang siknifikan daii tiga
lokasi pengambilan sampel.
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Menentukan kandungan tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan
industri Pulo GadungJakarta Timur
2. Menentukan tingkat siknifikan perbedaan kandungan tembaga dan seng pada
endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat yangdapatdiambil daripenelitian ini adalah:
1. Dapat mengetahui kandungan tembaga dan seng yang terdapat pada kawasan
sungai yang ada dikawasan industri Pulo Gadung
2. Dapat mengetahui ada tidaknya perbedaan yang sikDifikan pada endapan
sungai di kawasan industri Pulo Gadung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan kandungan tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur dengan metode spektrofotometri serapan
atom merupakan salah satu metode analisis instrumental yang digunakan untuk
analisis kuantitatif unsur-unsur logam dan semi logam dalam suatu sampel.
Govert dan Whitehead (1973) telah melakukan penelitian tentang
penentuan kandungan tembaga dalam batuan yang mengandung besi,
alummunium, magnesium, kalsium, natrivm dan kalium. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada interferensi dari logam-logam di atas pada
penentuan logam tembaga. Govett dan Whitehead mempelajari kegagalan dalam
metode spektrofotometri serapan atom dari bagian yang membekas pada batuan
dan menutup semua bagian yang membekas pada sampel sehingga menyebabkan
kenaikkan nilai dari tembaga seng, kobal dan natrium. Kemudian larutan
diencerkan sehingga konsentrasi larutan menjadi rendah dan menimbulkan
kegagalan yang senipa.
Burkey (1972) menunjukkan metoda denganmenggunakan HCI-HF-H2O2.
Tembaga dan seng dapat secara langsung ditentukan setelah dilakukan
pengenceran secara benar, akan tetapi tidak halnya dengan timah, karena timah
sensitifterhadap gangguan antar elemen.
Dalam analisis spektrofotometri serapan atom sampel harus dalam bentuk
larutan dan ini biasanya membutuhkan destruksi untuk memecah ikatan.
Dekomposisi sampel adalah salah satu langkah yang penting dalam teknik analisis
unsur-unsur kelumit. Sampel yang dianalisis dengan spektrofotometri serapan
atom harus dalam bentuk larutan, dan ini biasanya menggunakan metode
pengukuran spektroskopi serapan atom, dan voltamotri (Yang, 1990). Pemilihan
metode dekomposisi sampel sangat mempengaruhi keberhasilan suatu analisis.
Dekomposisi yang baik harus dapat menguraikan sampel secara efektif, meskipun
tidak harus merupakan dekomposisi yang sempurna (Johnson dan Maxwell,
1981), Sandell (1959), menagatakan secara garis besar ada dua cara yang bisa
dipergunakan yaitu destruksi kering (pengabuan Kering) dan destruksi basah
(Pengabuan basah). Dalam destruksi kering sampel dipanaskan pada temperatur >
500°C. Keuntungan metode ini adalah sederhana dan terhindar dari pengotor
seperti dalam destruksi basah. Namun, dapat tenadi kehilangan unsur-unsur
kelumit tertentu. Disamping itu, mungkin juga terjadi reaksi antara unsui yang
rendah dalam wadah silika atau porselain. Unsur-unsur dalam fraksi yang cukup
besar akan terabsorbsi pada permukaan wadah dengan membentuk suatu silikat
yang tidak dapat dihancurkan seluruhnya oleh asam.
Spektrofotometri serapan atom memiliki beberapa keunggulan antara lain
selektif, sensitif dan spesifik (analisis tertentu dengan panjang gelombang atau
garis resonansi yang sesuai) untuk analisis logam runutan serta relatif murah
dengan pengerjaan yang sederhana (Skoog, 1992). Berkenaan dengan hal tersebut
maka untuk menentukan tembaga dan seng dalam endapan sungai di kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur digunakan metode spektrofotometri serapan
atom.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Seng
Seng dengan nomor atom 30 dan berada pada unsur transisi golongan lib,
mempunyai sifat unik dan mirip logam alkali yakni tidak memberikan tingkat
oksidasi selain +2. Seng merupakan logam berat esensial yang memiliki efek
positifdan efek negatif.
Seng merupakan logam putih kebiru-biruan, mengkilap, spesifikasi graviti
7,14, namun mudah ternoda. Strukturnya dapat berubah dari keemasan rapat
heksagonal yang sangat baik dan pemanjangan seperempat sumbu.
Seng memiliki titik leleh 410° C dan titi didih 906° C. Seng memiliki
konfigurasi ( Ar ) 3d10 As2, sehingga seng termasuk unsur logam transisi karena
adanya elektron yang menempati kulit d. seng mudah larut dalam setiap jenis
asam, seng yang benar-benar murni tidak akan larut dalam asam dengan
kecepatan yang mudah terukur, kecuali dengan HNO.v
Seng adalah logam yang murni, melarut lambat sekali dalam asam dan
dalam alkali, adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau tembaga
yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam
itu dapat mempercepat reaksi.
Sekitar 200 jenis enzim mengandung Zn. sehingga Zn merupakan logam
yang terbanyak berikatan dengan enzim. Seng juga berperan dalam menstabilkan
unsur protein, misalnya insulin, alkohol dehidrogenase hati, alkalin fosfatase dan
superoksida dismutase.
3.2 Tembaga
Tembaga dengan nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu dan
merupakan unsur transisi dengan nomor atom 29 dan massa atom 63,55 dapat
membentuk senyawa stabil dengan bilangan oksidasi lebih dari satu kompleks
tembaga (II) terlanitan mempunyai bilangan oksidasi normal dan stabr'l dan
kompleks tembaga (I) yang tidak iarut juga stabil di dalam medium perairan.
Unsur logam iniberbentuk kristal dengan warna kemerahan.
Tembaga dan senyawa yang tersebar dalam lingkungan dan sering di air
permukaan. Sifat-sifat tembaga yang terkandung dalam air tergantung pada pH
dan konsentrasi anion-anion dalam air. Dalam tanah kandungan tembaga
tergantung pada keadaan geografis, jauh dari industri akibat penggunaan pupuk.
Kandungan tembaga dalam air minum bervariasi antara 0,01 sampai 0,5 mg/L
(WHO, 1984).
Tembaga merupakan salah satu unsur logam murni yang sangat kuat,
keras, tahan lama dan sangat bermanfaat bagi manusia. Dari sifet tersebut
tembaga mempunyai kegunaan yang cukup luas, diantaranya digunakan sebagai
padatan logam yang merupakan salah satu keistimewaan tembaga dalam air laut
dominan sebagai pengompleks danhidroksil.
Unsur tembaga di alam, dapat ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan
tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau sebagai senyawa
padat dalam bentuk mineral.
Untuk dapat masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan, Cu (tembaga)
dapat masuk mdalui berbagat macam sumber. Secara global sumber masuknya
unsur logam Cu dalam tatanan lingkungan adalah secara alamiah dan non
alamiah.
Secara alamiah, Cu d*pat masuk ke dalam suatu tatanan lingkuagan
sebagai akibat dari berbagai peristiwa alam. Unsur ini dapat bersumber dari
peristiwa pengikisan (erosi) dari batuan mineral. Sumber lain adalah debu-debu
dan atau partikel-partikel Cu yang ada dalam lapisan udara, yang dibawa turun
oleh air hujan. Dalam badan perairan Iaut diperkirakan proses alamiah mi
memasok Cu sebesar 325.000 ton per tahua Melalui jalur non alamiah, Cu masuk
ke dalam suatu tatanan lingkungan sebagi akibat dari aktivitas manusia. Jalur dari
aktivitas manusia ini untuk memasukkan Cu ke dalam tatanan lingkungan ada
bermacain-macam pula. Sebagai contoh adalah buangan industri yang memakai
Cu dalam proses produksinya, industri galagan kapal karena memakai Cu sebagai
campuran bahan pengawet, industri pengolahan kayu, buangan rumah tangga dan•'•<
lain sebagainya.
Logam berat Cu digolongkan ke dalam logam berat dipentingkan atau
logam berat esensial, artinya, meskipun Cu merupakan logam berat beracun,
unsur logam berat ini sangat dibutuhkan tubuh meski dalam jumlah yang sedikit.
karena itu Cu juga termasuk ke dalam logam-logam esensial bagi manusia, seperti
besi (Fe) dan lain sebagainya.
Pada manusia Cu dikelompokkan ke dalam metalloenzim dalam sistem
metabolismenya. Selain manusia, organisme lainnya juga sangat membutuhkan
Cu untuk kehidupannya. Mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai pada hewan darat
maupun biota perairan. Tembaga yang masuk ke dalam tatanan lingkungan
10
maupun biota perairan. Tembaga yang masuk ke dalam tatanan lingkungan
perairan dapat berasal dari peristiwa-peristiwa alamiah dan sebagai efek samping
dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
Aktivitas manusia, seperti buangan industri, pertambangan Cu, industri
galangan kapal dan berbagai macam dari aktivitas pelabuhan lainnnya merupakan
salah satu jalur yang mempercepat terjadinya peningkatan kelarutan Cu dalam
badan perairan. Proses daur ulang yang terjadi dalam sistem tatanan lingkungan
perairan yang merupakan efek dari aktivitas biota perairan juga sangat
berpengaruh terhadap peningkatan Cu dalam badanperairan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daya racun yang dimiliki oleh
logam Cu dapat membunuh biota perairan. Cu menempati peringkat keempat
dalam dayaracun yangdimiliki setelah logam-logam Hg, Pb dan Ag. (Niebor and
Ricardson, 1980).
3.2.1 Sifat dan kegunaan Cu ,
Secara fisika, logam Cu (tembaga) digolongkan ke dalam logam-logam
pengjhantar listrik yang baik. Cu merupakan logam penghantar listrik terbaik
setelah perak (Argentum-Ag). Karena itu logam Cu banyak digunakan dalam
bidang elektronikaatau perlistrikan.
Sesuai dengan kelogamannya, Cu dapatmembentuk alloy dengan berbagai
macam logam. Alloy yang dibcntuk dengan logam-logam lain itu digunakan
secara luas sesuai dengan sifat alloy yang membentuknya. Dalam bidang industi
lainnya, senyawa Cu banyak digunakan. Sebagai contoh adalah industri cat
sebagai antifoling. Industriinsektisida, firagisida dan lainsebagainya.
11
Selain manusia, organisme lainnya juga sangat membutuhkan Cu untuk
kehidupannya. Mulai dari tumbuh-tumbuhan sampai pada hewan darat maupun
biota perairan. Kerang misalnya, membutuhkan jumlah Cv untuk cairan tubuhuya.
3.2.2 Keracunan Cu
Bentuk tembaga yang paling beracun adalah debu-debu Cu yang dapat
mengakibatkan kematian pada dosis 3,5 mg/kg. Pada manusia, efek keracunan
utama yang ditimbulkan akibat terpapar oleh debu atau uap logam Cu adalah
terjadinya gangguan pernafasan bagian atas. Efek keracunan yang ditimbulkan
akibat dari terpapar oleh debu atau uap Cu tersebut adalah terjadinya kerusakan
atropik yang berhubungan dengan hidung. Kerusakan itu merupakan gabungan
dari sifat initatif yang dimiliki oleh debu atau uap Cu tersebut.
Sumber-sumber dari keberadaan debu atau uap Cu di udara sangat banyak.
Namun yang terpenting diantaranya adalah yang berasa! dari industri peleburan
bijih Cu dan pengelasan logam-logam yang mengandung Cu. Hal ini disebabkan
kedua kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang paling banyak melepaskan debu
atau uap ke udara.
Sesuai dengan sifatnya sebagai logam berat beracun, Cu dapat
mengakibatkan keracunan secara akut dan kronis. Keracunan akut dan kronis ini
terjadinya ditentukan oleh besarnya dosis yang masuk dan kemampuan organisme
untuk menetralisir dosis tersebut.
3.3 Preparasi sampel
Sampel yang dianalisis dengan spektrofotometri harus dalam bentuk
larutan, dan ini biasanya membutuhkan destruksi untuk memecah ikatan dengan
13
3.4 Spektrofotometri serapan atom
Metode analisis spektrofotometri serapan atom adalah salah satu metode
analisis kimia yang dilakukan berdasarkan pada pengukuran berdasarkan sifat
fisik yang timbul atau berubah akibat adanya interaksi materi dengan berbagai
bentuk energi, seperti energi panas, energi radiasi, energi kimia dan energi listrik.
Sudah tentu setiap metode analisis mempunyai kemampuan dan kelemahan yang
dapat diketahui dari kepekaan, keselektifan, ketelitian, kedapat ulangan
{reproducibility) serta faktor pengganggunya. Dalam hal keselektifan, cara
analisis ini cukup selektif karena frekuensi radiasi yang diukur karakteristik
untuk setiap unsur dan kemampuannya untuk menentukan unsur-unsur daiam
larutan berkisar antara ppm dan ppb (106 sampai 10 ~\
Prinsip dasar analisis spektrometri serapan atom adalah interaksi energi
radiasi dengan atom suatu unsur yang diselidiki. Atom dalam keadaan tigkat dasar
jika menyerap energi radiasi elektromagnetik dapat merabali keadaan tingkat
tenaga tereksitasi.
Pada cara analisis emisi, interaksi akan menyebabakan terjadinya
efektifitas atom ketingkat yang lebih tinggi. Keadaan tereksitasi ini tidak
beriangsung lama (tidak stabil), dan akan kembali ketingkat semula atau tingkat
dasar {groundstate ) dengan melepaskan sebagian atau seluruh tenaga eksitasinya
dalam bentuk radiasi. Frekuensi yang dipancarkan ini, karakteristik untuk setiap
unsur dan intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang tereksitasi dan
kemudian mengalami proses deeksitasi. Salah satu cara untuk mengeksitasikan
14
atom-atom ini adalah dengan memberikan energi dalam bentuk panas (misalnya
dengan nyala api).
Pada cara analisis absorbsi, keadaan berlawanan dengan cara emisi. Yaitu
jika pada populasi atom yang berada pada tingkat dasar {ground state) dikenakan
seberkas radiasi, maka akan terjadi penyerapan energi radiasi oleh atom-atom
yang berada pada tingkat dasar tersebut. Penyerapan ini menyebabkan terjadinya
pengurangan terhadap intensitas energi radiasi yang diberikan. Frekuensi yang
paling banyak diserap adalah frekuensi radiasi resonansinya, dimana frekuensi ini
karakteristik untuk setiap unsur. Sedangkan pengurangan inlensitasnya sebanding
dengan jumlah atom yangberadapadatingkatdasar tersebut.
Untuk memperoleh atom dalam keadaan tingkat dasar diperlukan energi
untuk memisahkan atom dari ikatannya dalam suatu molekul senyawa. Pada
spektrometri serapan atom nyala, energi tersebut diperoleh dari energi panas nyala
api. Nyala api yang berasal dari pembakaran campuran gas pembakar dan gas
pengoksida, akan menghasilkan panas yang bervariasi sehingga dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan proses pengatoman unsur yang dianalisis. Hubungan
kuantitas antara intensitas sinar yang diserap dan konsentrasi unsur yang dianalisis
memenuhi hukum Bouger-Lambert-Beer.
Keberhasilan analisis tergantung pada proses eksitasi aan cara
memperoleh garis resonansi yang tepat. Temperatur nyala harus sangat tinggi.
15
Tabel 3.1 Temperatur Nyala
Bahan baki.r Oksidan udara Oksidan Oksigen N20
Hidrogen 2100 2780
Asetilen 2200 3050 2955
Propana 1950 2800
Umumnya bahan bakar yang digunakan adalah propane, butana hydrogen
dan asetilen. Sedangkan oksidatornya adalah udara, oksigen, N20 dan asetilen.
Logam-logam yang mudah diuapkan seperti Cu, Pb, Zn dan Cd umumnya
ditentukan pada suhu-suhu rendah sedangkan unsur yang tidak mudah diatomisasi
diperlukan pada suhu tinggi dapat dicapai dengan oksidator bersama gaspembakar.
Larutan sampel diaspirasikan ke dalam suatu nyala dan unsur-unsur di
dalam atom diubah menjadi uap atom seningga nyala mengandung atom unsur-
unsur yang dianalisis. Beberapa diantaranya, atom akan tereksitasi secar termal
oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam
keadaan dasar {Ground Stale). Atom-atom ground state ini kemudian menyerap
radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur yang
bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan sumber radiasi adalah sama
dengan panjang gelombang yang diabsorbsi oleh atom dalam nyala. Absorbsi ini
mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu absorbsi berbanding lurus dngan panjang
nyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap dalam nyala. Kedua variabel ini
sangat sulit untuk ditentukan, tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan sehingga
16
absorbansi hanya berbanding langsung dengan konsentarsi analit dalam larutan
sampel.
Apabila zat yang dianalisis konsentrasinya relatif kecil dan mengandung
beberapa unsur pengganggu, maka pada penyiapan larutan perlu dilakukan
pemisahan dan pemekatan antara lain dengan jalan destruksi.
Keuntungan menggunakan spektrofotometri serapan atom dibandingkananalisis kimia lainnya adalah :
1.Kecepatan analisis
2.Ketelitian sampai ketingkat runut
3.Tidak memerlukan pemisahan pendahuluan
3.4.1 Kasalahan-kesalahan dalam spektrofotometri serapan atom
Kesalahan dalam pengukuran secara spektrofotometri serapan atom dapat
timbul dari banyak sebab. Banyak hal yang dapat dicegah dengan memperhatikan
dan pikiran sehat. Sel-sel contoh harus bersih. Beberapa zat, misalnya saja protein
kadang-kadang melekat sangat kuat pada sel dan dapat dicuci bersih hanya dengan
kesukaran. Penempatan sel dalam sinar harus dapat ditiru kembali. Sidik jari saja
dapat menyerap radiasi ultra ungu. Gelembung gas tidak boleh ada dalam optik.
Ketidaktepatan contoh dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan jika dalam
pengukuran tidak direncanakan dengan hati-hati.
Larutan yang diukur tidak harus menyerap praktis, semua radiasi hampir
tidak menyerap apapun. Diumpamakan bahwa kesalahan dalam pengukuran
transmitan adalah tetap, tidak tergantung padu harga transmitansi. Kesalahan telah
dianggap seluruhnya timbul dari ketidaktentuan skala alat. Dalam beberapa alat
17
modern yang paling baik, sebaliknya, faktor pemba.as daiam ketelitian terletak
pada suatu tempat, biasanya dalam tingkat "derau " dari sirkuit detcktor.
3.5 Instrumentasi
Terdapat lima bagian pokok dalam setiap pengamatan eksternal, dan
kelima bagian ini menjadi suatu peralatan spektrofotometri serapan atom.
1.Sumber cahaya
2.Peralatanpengatoman
3.Monokromator
4.Detektor
5.Pencatat
&lens lens
atomizedhollowcathode lamp sample®1 996 B.M. Tissue
detector
monochromator •Qreadout]") amplifier
Gambar l Skema peralatan spektrofotometri serapan atom(Skoog, 1996)
3.5.1 Sumber cahaya
Sumber cahaya diperlukan untuk menghasilkan sinar yang dapat diserap
atom-atom dari unsur yang diperiksa. Sumber cahaya yang diperlukan adalah
sumber cahaya yang menghasilkan sinar dengan speklrum diskret. Sinai yang
mempunyai garis spektra yang kecil tetapi mempunyai intensitas sinar yang besar.
Sumber cahaya yang digunakan yaitu hallow-cathode lamps dan e/ekfrode/ess
discharge lamps.
18
Hallow-cathode lamps {lampu katoda berongga) merupakan sumber
cahaya yang paling banyak digunakan. Hallow-chatode lamps dapat dibuat
dengan satu jenis logam biasa saja {single cathde lairps) maupun lebih dari satu
jenis logam yang di letakkan secara terpisah {multi cathode lamps). Keuntungan
multi cathode lamps diantaranya untuk analisis unsur yang bebeda tidak perlu
mengganti lampu asalkan terdapat katoda yang berasal dari logam yang sr.ma
dengan unsur yang dianalisis.
Anode
Glass.shield
Hollow
cathode
He--'totAir
Quariror
Pyrcxwindow
Gambar 2 Skema lampu katoda berongga (Skoog, 1996)3.5.2 Peralatan pengatoman (atomizer) atau sistem absorbsi
Sistem absorbsi diperlukan untuk menyediakan media atom-atom netrai
yang nantinya dapat melakukan penyerapan sinar. Sistem yang dipakai ada dua
macam, yaitu sistem dengan nyala api dan tanpa nyala Ielekirotermal).
Atomisasi dengan nyala api merupakan cara pengatoman dalam
spektrofotometri serapan atom yang hingga saat in: masih banyak digunakan.
Sistem ini sama halnya dengan Hamefotometri, yaitu dengan menggunakan
penyemprotan dan pengabutan ke dalam suatu alat yang kemudian dibakar dengan
bahan bakar gas.
Efisiensi pengatoman tergantung pada sifat-sifat fisik larutan sampel, cara
penyemprotan dan pengabutannya serta jenis bahan bakar yang dipergunakan.
Proses atomisasi dengan nyala api beriangsung melalui 5tahap, yaitu:
1. Penyemprotan dan pengabutan
2. Pengendapan butirancairan
3. Pencampuran butir cairan dengan gas pembakar
4. Disulvasi butir cairan
5. Penguraian atau pemecahan senyawa
Penentuan seng dan tembaga menggunakan spektrofotometri serapan atom
dengan nyala api karena di dalam nyala api terdapat nebulizer yang berfungsi
mengubah larutan seng dan tembaga menjadi uap atau aerosol halus di masukkan
ke dalam nyala untuk atomisasi. Atomisasi dengan nyala menberikan hasil
pengukuran yang lebih sensitif dari pada sistem atomisasi elektrotermal karena
atomisasi nyala dikerjakan pada termperatur yang relatif rendah (700-900°C),
sedangkan atomisasi elektrotermal dikerjakan dengan temperatur tinggi.
3.5.3 Monokromator
Fungsi monokromator adalah untuk mengisolir salah satu garis resonansi
dari sekian banyak spektrum yang dihasilkan oleh hallow cathode lamps.
Monokromator yang bagus harus dapat mengisolir hanya satu garis resonansi dan
membuang yang lainnya. Kesanggupan untuk memisah-misahkan spektrum sinar
(resolusi), merupakan faktor yang paling penting dari suatu monokromator.
Dalam resolusi atomik, monokromator yang digunakan pada umumnya
mempunyai resolusi 0,2 nm. Sedangkan dalam emisi atomik paling sedikit
20
resolusinya 0,2 dan kadang-kadang diperlukan yang lebih bagus lagi sampai 0,03nm.
Resolusi yang bagus biasanya dapat dicapai dengan menggunakan grating.
Grating ini terbuat dari bahan kenyal (biasanya epoxi resin) berbentuk persegi
yang dilapisi dengan lapisan tipis aluminium. Pada permukaan aluminium yang
sangat tipis ini dibuat garis-garis halus sebanyak 500-3000 garis per milimeter.
Garis-garis ini sangat lurus, sejajar, berjarak dan berbentuk sama.
Sinar yang mengenai garis-garis ini akan di pancarkan (defraksi) dan
didispersikan dengan sudut yang berbeda sesuai dengan panjang gelombang
(jangan sekali-sekali menyentuh permukaan grating)
3.5.4 Detektor
Detektor pada SSA tergantung pada jenis monokromatornya. Dalam hal
tertentu dimana hanya berhubungan dengan unsur-unsur alkali maka detektor
jenis barrier layer cells dapat digunakan.
Dalam detektor untuk spektrofotometer, mengharapkan kepekaan tinggi di
dalam daerah spcktral yang penting, dianggap linier untuk tenaga radiasi, waktu
yang dianggap cepat, dapat dipengaruhi oleh amplifikasi, tingkat stabilitas tinggi
atau tingkat "derau " rendah.
Willard (1994), mengemukakan bahwa detektor berfungsi untuk
mendeteksi sinyal-sinyal yang diterima dan diterjemahkan menjadi informpsi-
informasi analitis berupa pembacaan.
21
3.5.5 Peralatan pencatatan
Peralatan ini diperlukan untuk merubah dan mencatat sinyal-sinyal listrik
yang berasal dari detektor kesuatu bentuk yang mudah dibaca oleh operator,
misalnya dalam bentuk galvanometer atau angka-angka digital sesuai dengan hasilanalisis.
Peralatan SSA yang modern biasanya dilengkapi dengan sirku.t-sirkuit
elektronik untuk menghasilkan angka-angka hasil anal.sis yang mudah dibaca.
Sinyal-sinyal listrik dari detektor secara elektronik dapat diintcgrasikan dalamjangka waktu tertentu dan hasilnya dirata-ratakan.
3.6 Cara kerja suatu metoda analisis spektrofotometri serapan atom
Cara kerja metode ini biasanya di ukur dengan limit deteksi, ketelit.an, dan
ketepatan metode tersebut. Limit deteksi yaitu spsktmfolomcter modern yangmemiliki kemampuan yang cukup untuk membedakan signal absorbansmya yang
besar lebih kecil dan pada 0,0044. Sensitifitas dan limit deteksi dipengaruhi oleh
variable-vanabel pengukuran seperti tempcralur atomisasi, lebar celah
monokromator, sensitifitas detektor, dan cara pemrosesan signal
Ketepatan suatu metode analisis merupakan suatu ukuran yang
menggambarkan kesesuaian antara hasil analisis suatu unsur dengan metode ini,
dengan kandungan scsungguhnya unsur itu dalam sampel yang dianalisis.
Ketepatan suatu analisis ditentukan oleh ada tidaknya kesalahan sistematik selama
beriangsungnya analisis tersebut. Apabi'a tidak terdap.it kesalahan sistematik
selama analisis, metode spektrofotometri serapan atom dapat menghasilkan data
dengan ketepatan yang tinggi.
22
3.7 Gangguan analisis
Gangguan analisis dalam spektrofotometri serapan atom dapat dibedakan
menjadi gangguan kimia, gangguan fisika, dan gangguan spektra (Narsito,l992).3.7.1 Gangguan kimia
Gangguan ini terjadi karena keterlibatan reaksi kimia yang dapat
menurunkan konsentrasi uap atom dalam ruang atomisasi. Reaksi kimia ini dapat
terjadi baik dalam fasa cair sebelum atomisasi maupun dalam fase gas selamaproses atomisasi.
Gangguan ini sering terjadi karena pembentukan garam-garam yang
memiliki titik lebur tinggi dari unsur yang dianalisa. Gangguan ini dapat diatasi
dengan mengoptimasi secara seksama kondisi pengukuran.
3.7.2 Gangguan fisika
Ganguan ini terjadi apabila dalam atomizer terbentuk partikulat yang tentu
saja akan menurunkan intensitas radiasi melalui hamburan cahaya. Dapat lerjadi
karena perbedaan sifat fisika larutan sampel dan sifat fisika larutan standar, seperti
viskositas, tegangan muka, berat jenis dan kandungan garam. Biasanya dapat
diatasi dengan menyamakan kondisi larutan cuplikan dan larutan standar.
3.7.3 Gangguan spektra
Gangguan ini lerjadi apabila dalam atomizer terdapat spesies lain yang
menyerap radiasi pada panjang gelombang yang overlap atau sat.gat dekat dengan
daerah serapan atom unsur yang didapatkan hingga pemisahan dengan
monokromator tidak dimungkinkan. Walaupun demikian gangguan spektra dalam
spektrofotometer serapan atom dapat terjadi bila spekira atom unsur yang
23
dianalisis dari garis spektra atom unsur pengganggu hanya terpisah kurang dari
0,01 nm.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Alat dan bahan
4.1.1 Alat-alat yang digunakan
1. Kompor listrik merek Maspion
2. Kertas saring Whatman No.42
3. pH meter merek Merck
4. Timbangan digital merek Sartovius
5. Oven listrik merek Memmert
6. Ayakan elektrik 100 mesh
7. Sentrifuse merek Janetzki T5
8. Spektrofotometri serapan atom merk Hitachi polarized zeeman
4.1.2 Bahan yang digunakan
1. Sampel endapan sungai
2. Aquades
3. HC1 pekat merek Merck (v/v)
4. H202 37% merek Merck (v/v)
5. HF 40 % merek Merck (v/v)
6. Larutan standar Cu dan Zn (spektosol merek Bohl)
4.2 Pengambilan sampel
Untuk mendapatkan data kandungan Zn dan Cu dalam endapan sungai di
kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur perlu dilakukan pengambilan
sampel dengan benar. Pengambilan sampel endapan sungai di kawasan industri
24
25
Pulo Gadung Jakarta Timur menunjukkan kebenaran dari kaiakteristik endapansungai sesuai dengan kenyataan di lapangan. Oleh karena itu dibutuhkan metode
pengambilan sampel dengan menggunakan sendok sungu, kemudian ditempatkan
dalam toples kaca tertutup yang terlebih dahulu dicuci bersih, kemudian dibilas
dengan HCI. dan kemudian dibilas lagi dengan menggunakan aguades, dan wadahdikeringkan.
Pengambilan sampel dilakukan di 3 titik, muara sungai yang be-ada di
kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur di jadikan sebaga. patokanpengambilan sampel, di kawasan industri Pulo gadung Jakarta Timur dikelilingioleh banyak sekali sungai-sungai dan parit, selain surgai-sungai dan pantbermuara ketempat yang sama, ada yang membclah jalur dari sungai ya.ag samasebagian mengalir kemuara dan ada juga yang mengal.r keluar dan kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur. Sampel diambil dari tiga sungai yangberbeda, yaitu:
I. Titik pertama diambil di luar kawasan industri Pulo Gadung Jakarta Timur
berjarak 1000 mdari muara. Sampel diambil di bawah permukaan air denganke dalaman sampai dengan 20 cm pada lubang yang sama
2. Titik kedua berada pada jarak 500 m dan muara dan diambil d: dalam
kawasan industr, Pulo Gadung Jakarta Timur. Sampel diambil di bawah
permukaan air dengan ke dalaman sairpai dengan 20 cm
3. Titik ketiga diambil pada jarak 750 in dari muara. berada di dalam kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur. Sampel diambil d, bawah permukaan air
dengan ke dalaman sampai dengan 20 cm. Untuk sampel yang ketiga ini,
26
sampel diambil pada sungai yang mempunyai dua jalur. Jalur yang satu masuk
ke muara dan jalur yang kedua ke luar dari kawasan industri Pulo GadungJakarta Timur, dan sampel diambil di tengah jalur.
Gambar selengkapnya sisajikan dalam lampiran I.
4.3 Larutan standar
4.3.1 Larutan standar tembaga
Larutan standar untuk tembaga menggunakan larutan standar untuk
tembaga dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200; 0,300; 0,400; 0.500 ppm
4.3.2 Larutan standar seng
Larutan standar untuk seng menggunakan spektrosol larutan standar untuk
seng dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200; 0,300; 0,400; 0,500 ppm
4.4 Preparasi sampel
1. Sampel dipanaskan pada suhu 130° C selama 3 jam, kemudian sampeldihaluskan sampai dengan 100 mesh
2. Sampel diambil 1,0 gram dan ditambahkan 2ml air, 2ml HCI pekat, 10 ml HF
20 %dalam lumpang porselen, kemudian campuran mi dipanaskan pada suhu
130 C sampai volume 2 ml (hampir kering)
3. Sampel didinginkan
4. Sampel yang telah didinginkan ditambahkan 2 ml HCI pekat dan 2 ml H202
lalu didiamkan selama 5 menit
5. Sampel dipanaskan kembali untuk penguapan
6. Residu has'l penguapan setelah dingin ditambahkan dengan 2ml HCI pekat
7. Sampel disaring dan residu di buang
27
8. Larutan hasil penyaringan ditambah dengan aquades sampai 100 ml9. Larutan disentrifuse
4.5 Pengukuran sampel endapan sungai
Pengukuran sampel dilakukan dengan cara mengambil larutan hasilpreparasi sampel kemudian diukur dengan spektrofotometri serapan atom.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Lokasi pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan di kawasan ir.dustri Pulo gadung JakartaTimur. Kawasan industri Pulo Gadung ini disebelah utara dibatasi oleh jalan rayaBekasi, sebelah timur dibatasi oleh pemukiman penduduk Kelurahan Rawa terate.sebelah selatan dibatasi oleh jalan raya Jatinegara timur, sebelah barai dibatasioleh pemukiman penduduk kelurahan Pulo Gadung dan terminal bus PuloGadung.
Sampel diambil ditiga sungai yang berbeda yang berada di kawasanindustri Pulo Gadung, dimana kawasan industri tersebut banyak terdapat sungaidan parit yang semuanya berwarna hitam, baunya menyengat dan banyak terdapatsampah.
Gambar 3Peta lokasi pengambilan sampel
28
29
Titik pertama diambil pada sungai yang terletak sebelah timur bagian luar
kawasan industri, walaupun diambil dibagian luar kawasan namun sungai tersebut
juga mengalir dari daerah industri, memang kawasan industri ini selain dikelilingi
oleh pemukiman penduduk juga dikelilingi daerah-daerah industri lainnya.
Titik kedua diambil di dalam kawasan industri Pulo Gadung, dimana pada
titik ini paling dekat muara. Dimana titik kedua ini berada diantara blok G, J, L
dan M.
Titik ketiga ini diambil di dalam kawasan industri Pulo Gadung sebelah
barat dalam. Sungai tempat pengambila sampel ini mengalir dari luar kawasan
industri Pulo Gadung, masuk ke dalam dan kemudian sungai ini membelah
menjadi dua jalur dimana jalur yang satu masuk ke dalam kawasan indusiri Pulo
Gadung dan jalur yang satunya lagi mengalir ke luar kawasan industri Pulo
Gadung.
Untuk lebih jelasnya foto-foto tempat pengambilan sampel ditiga tempat
yang berbeda tescbut disajikan pada lampiran 1.
5.2 Optimasi spektrofotometri serapan atom
Sebelum spektrofotometri serapan atom digunakan untuk mengukur
larutan standar perlu dilakukan optimasi alat terlebih dahulu i-ntuk memperolcn
hasil analisis yang baik, hal ini dikarenakan reaksi kimia dapat terjadi dalam nyala
dan menghasilkan interferensi dalam nyala tersebut. Inteiferensi ini dapat terjadi
karena atom-atom dalam larutan tidak terdistribusi secara homoger, pada
pembentukan senyawa-senyawa terlarut.
30
Beberapa variabel yang harus diop,imasi, kare„a kond,s, optinlum muksua,„ unsure tidak sama an,ara sa,u dan lainnya. Data selengkapnya d,ajika„dalam tabel 5.1.
Tabel 5.1 kondisi optimum peralatan spektrofotometri serapan atom unsuretembaga dan seng
Parameter Kondisi optimum
CuZn
Arus lampu 5 mA5 mA
Panjang gelombang 324,8 nm 213,9 nm
Lebar eelah 0,5 nm 1,0 nm
Laju udara 13,5 L/menit 13,5 L/menit
Laju asetilen 2,5 L/menit 1,78 L/menit
Tinggi pembakar 13 cm 10 cm
Penentuan kandungan seng dan tembaga pada endapan sungai di kawasanindustri Pu.o Gadung Jakarta Timur menggunakan asetilen sebagai sebaga: bahanbakar dan udara sebagai oksidannya. Khopkar (1990), mengatakan atom tembagadan seng mudah diuapkan sehingga dapat ditentukan pada suhu rendah.
Asetilen dan udara berfungsi membawa sampel dalam bentuk larutanmasuk ke dalam sistem pengkabutan yang akan mengubal, sampel larutan menjadiaerosol halus (uap) yang siap masuk ke dalam sistem nyala untuk atomic.Menurut Narsito (1992), keuntungan atomisasi nyala asetilen-udara adalah:1• Dapat memberikan hasil yang maksimal
31
2. Dapat digunakan untuk analisis berbagai unsur
3. Sensitivitas dan kecermatannya tinggi
Laju alir bahan bakar dan oksidan yang dibutuhkan tergantung pada
ukuran pembakar (burner) dan komponen-komponen sampel.
5.2 Pengukuran larutan standar
5.2.1 Larutan standar tembaga
Larutan standar tembaga dibuat dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200;
0,300; 0,400; dan 0,500 ppm yang kemudian di analisis dengan spektrofotometer
serapan atom dimulai dari 0,00 ppm (blanko) sampai konsentrasi 0,500 ppm,
sehingga didapat absorbansi masing-masing larutan standar, yang kemudian
dibuat kurva kalibrasi konsentrasi versus absorbansi. Hasil absorbansi larutan
standar selengkapnya dapat dilihat pada lampiran3. Kurva kalibrasi disajikan
dalam gambar 4.
0,2 0,3 0,4 0,5
konsentrasi Cu (ppm)
Gambar 4 Kurva kalibrasi larutan tembaga konsentrasi versus absorbansi
32
Dari data di atas, didapatkan kurva kalibrasi standar linear, sehingga
menggunakan persamaan linear y=bx +a, yaitu y =0,537x +2,619.10-3 dengan
r 0,999. Dimana y adalah absorbansi, b adalah slope, x adalah konsentrasi dan a
adalah intersep.
5.2.2 Larutan standar seng
Larutan standar seng dibuat dengan konsentrasi 0,00; 0,100; 0,200; 0,300;
0,400; dan 0,500 ppm yang kemudian dianalisis dengan spektrofotometer serapan
atom dimulai dari 0,00 ppm (blanko) sampai konsentrasi 0,500 ppm, sehingga
didapat absorbansi masing-masing larutan standar, yang kemudian dibuat. kurva
kalibrasi konsentrasi versus absorbansi. Hasil absorbansi larutan standar
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Kurva kalibrasi disajikan daiani
gambar 5.
absorbansi
1 -
0,8-♦
♦
0,6-♦
0,4-♦
0,2 - ♦
O 4 • n1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
konsentrasi Zn (ppm)
Gambar 5 Kurva kalibrasi larutan standar seng konsentrasi versus absorbansi
3.3
Dari data di atas, didapatkan kurva kalibrpsj standar linear, sehingga
menggunakan persamaan linear y=bx +a, yaitu y=1,773:; +1,348.10"2 dengan r
0,999. Dimana y adalah absorbansi, b adalah slope, x adalah konsentrasi dan a
adalah intersep.
5.3 Penentuan tembaga dan seng dengan spektrofotometri serapan atom
Analisis logam dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom
memerlukan sampel dalam bentuk larutan berair. Oleh sebab itu, diperlukan
destruksi untuk memccah ikatan tembaga maupun seng dengan unsur lainnya
yang ada dalam sampel, sehingga yang tertinggal hanya logam-logamnya saja
Proses ini sangat penting karena akan menentukan berhasil atau tidaknya analisis.
Sampel endapan sungai di kawasan industri Puio Gadung Jakarta Timur
menggunakan HF - HCI - H202 sebagai destruktor. HF - HCI - FF02 efektif
dalam melarutkan tembaga maupun seng pada sampel. Johnson dan Maxwell
(1981), asam klorida cukup luas penggunaannya pada dekomposisi sampel. Asam
klorida sering dikombinasikan dengan asam kuat lain, penentuan kandungan
tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung
mengkombinasikannya dengan HF dan H202.
Hasil penelitian kandungan tembaga dan seng pada endapan i.ungai di
kawasan industri Pulo Gadung didapatkan absorbansi maupun konsentrasi dalam
sampel, data selengkapnya di sajikan dalam tabel 5.2.
Tabel 5.2 Konsentrasi tembaga dan seng pada endapan sungai di kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur.
34
Kode sampel Absorbansi Konsentrasi
Cu Zn Cu Zn
0,221 0,743
A 0,219
0,222
0,771
0,721
0,040610,0002 0,8659± 0,0029
0,181 0,560
B 0,182
0,180
0,546
0,579
0,0664 ±0,0003 1,5759 ±0,0048
0,238 0,531
C 0,238 0,523 0,0438 ±0,000 0,6079 ±0,0005
0,238 0,527
Perhitungan penentuan konsentrasi tembaga dan seng disajikar secara
lengkap dalam lampiran 5.
Dilihat dari table 5.2, konsentrasi logam tembaga dan seng terbesrr berada
pada sampel B, tepatnya pada titik kedua, yaitu berada di dalam kawasan industri
Pulo Gadung 500 mdari muara. Letak titik kedua berada diantara blok G,J,L dan
M, dimana pada blok tersebut banyak terdapat pabrik-pabr.k yang menghasilkan
jenis industri diantaranya, garmen, komponen kendaraan bermotor, cat, vernis dan
lak, logam untuk komponen motor dan lain sebagainya, data selengkapnya bisa
dilihat pada lampiran 2. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 18
tanggal 27 febuari tahun 1999, bahwa jenis industri yan<> terdapat pada blok G, J,
35
Ldan M, merupakan jenis-jenis industri yang menghasilkan pencemaran logamberat utamanya seng dan tembaga, data selengkapnya pada lampiran 6.
Konsentrasi tembaga seperti yang terdapat pada tabel 5.2 berkisar antara
0,0406 ppm sampai 0,0664 ppm, sedangkan standar normal konsentrasi tembagamenurut Peterson dan Alloway (1979) adalah 0,002-0,3 ppm. Ini menunjukkan
bahwa endapan sungai yang berada pada tiga sungai yang berbeda itu di kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur belum tercemar oleh logam tembaga.
Walaupun masih dalam batas kewajaran, namun perlu diwaspadai
keberadaan logam tembaga di kawasan industri Pulo Gadung. Kawasan mdustri
Pulo Gadung itu sendiri berbatasan dengan pemukiman penduduk dan tidak
mustahil kalau penduduk setempat memanfaatkan sungai-sungai lersebut,
misalnya untuk mencuci, menyiram tanaman sayuran, dan lain sebagainya. Biota
perairan sangat peka terhadap kelebihan Cu dalam biota perairan tempat
hidupnya. Konsentrasi Cu terlarut yang mencapai 0,01 ppm, akan mengakibatkan
kematian bagi titoplangton. Kematian tersebut disebabkan daya racun Cu telah
menghambat aktivitas enzim dalam pembelahan fitoplangton.
Sedangkan pada manusia, keracunan utama yang ditimbulkan akibat
terpapar oleh debu atau uap Cu adalah terjadinya gangguan pada jalur pemafasan
bagian atas. Efek keracunan yang ditimbulkan akibat terpapar oleli debu dan uap
Cu tesebut adalah terjadinya kerusakan atropik pada selaput lendir yang
berhubungan dengan ludung. Kerusakan itu merupakan akibat dari gangguan sifatiritatif yang dimiliki oleh debu atau uap Cu tersebut.
36
Sesuai dengan sifatnya sebagai logam berat beracun, Cu dapat
mengakibatkan keracunan secara akut dan kronis. Terjadinya keracunan akut dan
kronis ditentukan oleh besarnya dosis yang masuk dan kemampuan organismeuntuk menetralisir dosis tersebut.
Konsentrasi seng pada endapan sungai di kawasan industri Pulo Gadung
Jakarta Timur berkisar antara 0,60786 ppm sampai dengan 1,57593 ppm.
Sedangkan batas normal seng menurut Peterson dan Allovvay (1979), berkisar
antara 0,01 ppm-0,3 ppm, ini menunjukkan bahwa endapan sungai di kawasan
industri Pulo Gadung Jakarta Timur jauh melebihi batas normal, dan dapat dikatan
endapan sungai di tiga sungai tesebut telah tercemar Icgam Zn.
Walaupun logam seng dalam jumlah yang sedikit dapat mencegah
terjadinya iritasi, namun dalam jumlah yang bayak dapat menyebabkan efeknegatif.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan, pada toksitas Zn yang telah
tercampur dengan air, pengaruh toksitasnya lebih besar dari pada logam itu secara
individu. Keracunan Zn sering dijumpai pada hewan yang hidup di daerah
tercemar. Earness dkl;„ (1984) melaporkan bahwa, anak kuda yang digcinbalakan
pada padang rumput di daerah indurtri akam menunjukkan gejala-gejala
pembentukan tulang yang abnormal ditandai dengan pembesaran tulang-tulangpanjang.
Penyakit devisiensi Zn pada orang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan, kedewasaan masa kelamin terhambat, bmbulnya penyakit kulit. dan
37
lain sebagainya. Pada manusia seng merupakan unsur yang terlibat dalam
sejumlah besar enzim yang yang mengkatalisis reaksi metabolik yang vital
5.4 Uji statistik konsentrasi tembaga dan seng dalam 3sampel
Tabel 5.2 menunjukkan masing-masing memiliki konsentrasi yangberbeda. Untuk itu diperlukan uji statistik agar dapat diketahui tingkat perbedaan
yang signifikan dari konsentrasi sampel masing-masing Pengujian dilakukan
dengan statistik uji anava satu arah, gunanya agar dapat diketahui ada tidaknyaperbedaan yan'j signifikan.
Uji tdi gunakan untuk menguji dua sampel, berarti uji statistik yang sesuai
untuk menguji tingkat signifikan konsentrasi sampel adalah statistik uji anava satu
arah. Dengan asums. populasi-populasi yang diuji berd.stribusi normal, varian
dari sampel tersebut sama dan tidak salmg berhubungan satu dengan lainnya.Hasil telah dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil selengkapnya tersajidalam lampiran 7.
Anava bcrguna untuk menguji apakah ketiga sampel mempunyai rata-rata
yang sama, hipotesis yang dipakai untuk masalah ini adalah;
Ho : Ketiga konsentrasi sampel satu dengan lainnya adalah sama
Hi : Ketiga konsentrasi sampel satu sama lainnya adalah tidak sama
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai •• luting dengan Ftabel.
F hitung > F tabel : Iloditolak
F hitung < F tabel : Hi diterima
38
Untuk menguji mana saja sampel yang berbeda dan mana yang samadilakukan uji post hoc test, hasil.uji signifikan dapat dilihat dengan ada tidaknya
pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata. Tanda "*'
menunjukkan adanya perbedaan nyata pada signifikan. Selain itu, hasil ujisignifikan dapat dilihat berdasarkan nilai probabilitas.
Jika probabilitas > 0,005, Ho diterima
Jika probabilitas < 0,005, Ho ditolak
Tabel 5.3 F hitung versus F tabel
Logam F table F hitung Keterangan
Seng 6,994 693,014 Ho ditolak
Tembaga
L6,994 7014,724 Ho ditolak
5.4.1 Statistik uji anava satu arah konsentarsi tembaga
Data yang didapatkan pada uji anava (pada lampiran 7), didapatkan Fhitung 7014,724 sedangkan Ftabel 6,994, menunjukkan bahwa Fhitung >Ftabel,Ho ditolak, maka ditank kesimpulan tembaga untuk ketiga sampel dalam tiga kalipengulangan terlihat perbedaan nyata. Hal ini yang menunjukkan adanyaperbedaan yang signifikan pada setiap sampel. Harga probabilitas scbesar 0,000
atau <0,05 sehingga Ho ditolak. Dapat diambil kesimpulan, konsentrasi tembagaberbeda secara nyata dalam tiga kali pengulangan.
5.4.2 Statistik uji anava satu arah konsentrasi seng
Pada seng (data selengkapnya pada lampiran 7) didapatkan F hitung693,014 dan nilai Ftabel 6,944. sama halnya dengan konsentrasi tembaga, F
39
hitung >Ftabel, Ho ditolak, kesimpulannya konsentrasi seng ketiga sampel yangdilakukan tiga kali pengulangan memang berbeda nyata. Pada uji post hoc test
lebih menjelaskan bahwa konsentrasi seng ketiga sampel dalam tiga kalipengulangan analisis terlihat berbeda nyata, dan ini menunjukkan perbedaan yangsignifikan pada setiap sampel. Harga probabilitasnya adalah 0,000 atau <0,05sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan. Setelah dilakukan
statistik uji anava satu arah, didapat kesimpulan bahwa konsentrasi seng ketigasampel dalam tiga kali pengulangan memang berbeda secara nyata.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Dari data penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan pada penentuankandungan tembaga dan seng di' kawasan industri Pulo Gadung denganmetode spektrofotometri serapan atom, dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata sampel t.ap titiknya untuk logam tembaga. titik pertama 0,0444 ppm, titikkedua 0,0664 ppm, titik ketiga 0,0503 ppm. Sedangkan untuk logam sen»titik pertama 0.8659 Ppm, titlk Wu i>5759 ppm ti|ik ke,iga ^ ^
2. Dari data penelitian, konsentrasi terbesar berada pada titik kedua6.2 Saran
Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah :
I. Dalam pene.itian in, terlihat adanya konsentrasi yang besar pada log™tembaga dan seng, sebaiknya kawasan industri tidak berbatasan langsungdengan pemukiman penduduk.
2. Menginga, tembaga dan seng merupakan logam yang berbahaya dan dapatterakumulasi secara b.ologis, maka sebaiknya pcmantauan kdar tembaga danseng dalam endapan sungai dikawasan industri Pulo Gadung tetap dilakukan.
3. Mencoha menentukan kandungan .„8am bera, la.nnva dengan destruktor danmetode yang berbeda.
40
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, L.O., 2000, Studi Analisis Fe dan Zn dalam Dogfish Liver CertifieldReference Material dengan SSA, Skripsi FMIPA UGM, Jogjakarta.
Anonim, 1985, Standar Methods for Water and Waste Water, 61'1 ed, AmericanPublic Heald Assosiasion, Washington.
Burkey, K. E., 1972, Analitical Chemistry, Anal. Chem, Amsterdam, 19.
Cambell, W. C.. 1975, Chemical Analysis, Talanta. New York, 22.
Connel, T. L., and Miller. G. J., 1995, Kimia dan Ekotoksilogi Pencemaran, UlPress, Jakarta
Cotton, F. A., and Wilkinson, G., 1989, Kimia Anurganik Dasar, Ul Press,Jakarta.
' Darmono, 1995, Logam dalam Sistem Biologi Makhtuk Hidup, Ul Press,Jakarta.
Day, Jr. R. A., and Undenvood, A.L., 1990, Analisa Kimia Kuantitatif, Eriangga,Jakarta.
Eamens, G.J., J.F. Macadam dan E.A Laing., 1984, Skeletal abnormalities inyoung horses asosiated with zinc toxicity' and hvpocuprosis, Aust VetJ., 61 (7): 205-207
Eko Sugiarto, 1990, Analisis Instrumen, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.
Govet, G. J. s., and Whitehead, J., 1975, Chemical and Geological MaterialAnalisys, Explore, New York, 92-94, 100-102.
Johnson, W.M., and Maxwell, J.a., 1981, Rock and Mineral Analysis. Second edA Wiley Intersience Publication, New York 92-94, 100-102.
Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Ul Press, Jakarta.
Narsito, 1992, Dasar-Dasar Spektrofotometri Serapan Atom, Labo-atoriumAnalisis Kimia dan Fisika UGM, Jogjakarta.
Palar, H„ 1994, Pencemaran dan Toksilogi Logam Berat, Rhineka Cipta, Jakarta
Peterson, P. J„ and Alloway, 1979, The Chemistry, Biochemistry and Biologi ofCadmium, Elsevier Biomedical Press, Holland.
Sandell, E. B., 1959, Colorimetric Determination of Trace of Metui, 3"' ed,Intersciance Publisher Inc, New York.
Sanzolone, R, F., Chao, A. A., Atomic Absorbsion Spectometric Determination ofCopper, Zinc, and lead in Geological Materials, anal. Chem am^terdam163-168. " '
Skoog., West., and Holler., 1991, Fundamental ofAnalltical Chemistry, SaunderGolden Sun Burst. Series.
Vogel, 1990, Analisis Anorganik Kualitatif PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
Willard, H.H., Merit. L.. Dean, J.A., 1974, Instrumental Of Analysis. 5ed. VanNostren, New York.
Yang, H. H., and Lin, S.M., 1990, Effect of Wet Decomposition Methods on TheDetermination of Cobalt, Copper, Selenium, and Zinc in BiologicalSamples Using ElectropHoresis, Anal. Chem, Amsterdam, 104, 13-16.
Lokasi pengambilan sampel titik pertama
^Sv^ptWWWWtWMWtWi^ 4*iMW4
Lokasi pengambilan sampel titik kedua
Lokasi pengambilan sampel titik ketiga
99
93
189
99
9f
1991
99
99
§i
!9
§§
9§
99
§§
9§
f8
§819
89
99
9i9:99
99
8§
§3
8I
i9
§5
99
9§
§9
99
99
91
«3
3C
j3
£.$
fc°~
"*
",*
**
?5
\A FijiB11iiiiiillT§|FiiljTjTFjjjjjjjji11111§ai^IilTiiliiiiiiiiiiiiiniHTiili
>_
«n
.-.*
,
zS
2zzzzzz5
22
§iS
So
oo
3o
po
go
pv>
ao
oo
ia
i;r'
P§88§888sj888lipR
od
dd
dc
zz
5
§
55
/O
dd
drC
Oz
2n
Zz
**
^=
zzzz=
:*
z=
aza
==
SS
11
11
11
11
111
ii
11
11
99
B?
»£♦
°
"lait;
*.s
aiS
iS
SS
!
llllllillll2
22
5S
22
2J
S2
**.>
**.-3
*;c
oo
r»»
5**.
c.
9•*
5?°i
*V>
-•^
^"
f*o
W«
2
ll§lllllllllglll§a51§lIlll§§gi§g§§Sl§§|g|gSggSg§g53gs5535gg5a3552li555ilB
/
./I'STIU ESTATE i'uluuaihim;DAI- I All I.N i » MlIK 1)1 KAWASAN I.NOl SI'KI I'l'I.UliADUM;
rrr.Mri:ilUI
NOMOR
KAPLINO
n.).n.i* •
n.n.3J
nxoi
n.x.01
0.K.0)
nxoi
O.K.N
n.K.o»
O.K.II
an. ii
UXU
1X11
axis
HXI63
uxi6A
11.01
n.u.03
n.L.01
at.04
O.L.05
U.L.M
BX.07
U.L.0U.9
0.LI3
DX.ll.l3.il
ItUrtl'
tu.ii
an?
UM.0I.I1.I4
0.M.0M.1
n.M.04
auos
HUM
a.u.01
B.MOI
0M.0*
IBM 10
auto
1M.I1
nxoi
ax.01
nx.oi
ILN.04
BJ).0J
nxw^ii
OM.ll
n.H.14
UM.U
aitun
an*
IlJ.JT.il
SUA.I
BLAA.1
HUA.1-6
!ILAA,7.I
m.AAt.10
KAMA PEKliSAIL. XS
PAMA PER3ADA NUSANTAKA ft
FEDERAL KARYATAMA
TRAKTOR NUSANTARA PT
D4DO0ERMAN rwiSISI PT i y..\ •> aha i- f
AXXCANiMvnsMj;srri'iAMA i
TUNAS SUKSES IT
ME1TNCA PRIMA NUUSTRIVI. WORK IT
BB4TAN0TOEDJOE PT
TEC*W0TAMAPT/LVDOK.>:.\> IT
0R1ND0 MURNI PT
SANOH INDONESIA PT
DUABERJL1AN I'T
1.0K0M0T1FEKA SAKTI IT
SOMA BOM ELECTRIC PT
KAYABA INDONESIA PT U
FEDERAL SUPERIOR CHAIN PT
LESTARJ MAKMUR IAYA SENTOSA PT
SA1UMA1NDAH
FUJIDHARMAPT
UNBHAICTUM PT
WATTYL DIMET I'T
DBSANTI GRAFIKA PT
DIC INDONESIA IT
ASSAB AUS7ENITE INI»:a:.lA
MEDVAkMA LA0OKATC>KII:> I'i
KUMALA S/ RI IMUAII FT
FEDERAL SUPP.R10R CIIATN P T
MUARATEWI! SPRINO III) P;
COTBXJ WAS
BL1IXU I'T
PEKTJA PT
AMUSHRULAN PT
D1ANORAHA EU-CTRICA
PRIMA IAHAR STEEL
OUNA ELEKTRO PT
MUZATEX »AYA PT/PAN OAS ?T
FOSKOCTOSECO INDONESIA HT
SWADKAXMAERAORAPINDOSAXASA I'T
MITRA REKACITKA LESTARJ PT
C3PTA MEDIA PT •
DIAN RAXYAT PT I
BSLAK UTAMA FT
OAYA JAVORIT PRES PT
UTAMA IAYATAMAINDAH PT
KIMIA FARMA PT
ASAP ABACI PT I
ASAPABADIPTD
KBMFOODS PT
SARANA BA.;T! SEME3TA
SANOOAR SARANA BAM PT
MARTINOBJ-RTOI PT
DANKOS LAJORATORSS PT 1
TOMSHfttAOUNA INDONESIA PT
OETEXA FOUNTNDO PT
INDONESIASTEELTUBEWORKS LTDPaWANABATJPPAKAJISA ft
HMPMtAYA PT 0
wm°i^e&&!£ wsSMwttiv-nue.n
15
BLBlkll (?«huw)
swab rent/, psmuca ft
CATUR AOtTYA SSNTOSa
OPTASAKSAMAINDONESIA PT •wnu makdou metai* rso pt
MANPOUMZfALINDO PTItlXaXBUMlT?^- —
iWMJLANOi.. . .-OKJNDFOSPOMPA
AROABADIUTAMAWtMmmuiXk: •:""MBTAPMUIMOO UTAMA PT
'j^iyraJiSrib'utama ptwla^Smt^i^;^ ''•'••••TKAXTORNUSAKTARA PT
AAlBOROINDUSTTtresPT
m.oo.1
rn.oc.iA
BLOCK
mmwB8&aocj.4,j
""PC-*
•v<
. \J A »
im:i
n.:??
1.165
::.»IJ
0 Itu
VUlW
).V1(>
:.m»
a. 96 J
fiAAl
».UUP
J urtl
5J0U
\9oo
3.90U
5.6*1
j.:m
\460
E.ou
:l..M*
;u.iw
*.lA*k.
:v»)
:u,ovo
5.0U5
i.IK
: 1.720
'ii.ood
\0l*l
5.0«)
•>,»7)
'M*l
1,000
>.coo
>.w
3,000
:.ooo
:.n\
t.nt
J.000
5.000
5.000
53,000
«.M!
1.059
3,000
t.m
i.iii
3.05«
i:,too
3.3)3
31.410
II.30H
10,000
3.000
3,000
3.000
3.000
3,097
6)3
•J.OOJ '
1.171
1.3)1
131
1,379
: !«•VJJTI0JJ5
1.797
alvmat
K/\WAOi:i.AM I NO ll
RAWAOKl.AM I
PULOUADUNO NO ).'
IIII.iXiAUI.'KC NO JI
KAWASUM'MI.K SO I
KAWASUMIM
KAWASOMUR UAJCM NV
RAWAUELA.M V
KAWACULAM IV.-»
KAWAOIiLAkl IV77
KAWAIIL'I.AM IW
KAWAOIM.AM IV.J
KAWACKLAM IVI
RAWAOELA.M W
KAWATERATIi I'l
PULOOADUNO NO.JU
PULOOADUNO NO ti
PUI.OCADUNU no :t
KAWAUELAI.I LI0
KAW.Uil-I.AM I'd
KAWAC.liLAM III'I
lOWVACLLAM III.'
KAWAUI-I.AJil lll/J
KAWAlitl.AM 1117
ITAWAUIILAM V s
KAWAOl'LAKI IV'd
KAWAOELAKIIVM
KAWAltRAII: IV/:
KAWACLLAM It
KAWAUk'LAXI lit/?
kawaullaK. i:: j
kawauela.mui.6
KAWAOCLAM lll/S
KAWACULA3.I tll/t
KAWACKLAM IW
RAWAGCLAM IV7
KAWACELA3.I ll>3
RAWAOL'LAXI IT)
RAWACELAM II NO I
KAWAOLLAW \n
KAWACELAXI1/4
RAWAOILAW W:
RAWACELAM WI
RAWACULAKD NO. 6
ILAWACCLAM V/l
PULOKAMBINC NO 15
PULOKAMMNUNOI)
PULOKAMD1NC NO 11
PULOKAMBINC NO 9
PULOBUAKAN Ifl
PULOAYANO NO )
RAWAOATEL
RAWASUMim TIWUU NO I
WLOAYANC
RAWASUMURI
RAWASUMUK TIKIUR
KAWASUMUR
RAWASUMUK 11XJUR
RAXVAVUMUK "
RAWASUMUkC
RAWASUMUK TIMUR
RAW.«SUMUH TIMUR
1LAWASUMUR TIMUR
i^Ato3iifiw'fl,-••^s'•.'•..^••RAWASUMURID
RAWASUMURin
.1AWASUMURM
KAWASUMUR 0
RAWASUMUK B
BAVASjS 'BJiai4-'.'?"?RAWASUMURin
KAWASUMUR D
NOMOK
Tlil.liPO.N'
4m:oi.i
J«U5SJ
J605J34
4K9IIXIU'7I!I>
isviov7Mn.in:o
460M75
<70JI31/4703I5J
4WJ.111
J«X)I76/46«PI77
jkwiss:
4(91)67
4tf94UI4/4nUIIO
•IS9S964-460IO5S
J899944««O0)ll)
aU
I6I40JSU6IGOIV
4tl)S93
IKI079MSO6O7
46O4147/4CO0I4)
4<im:io:
IS94W3H0OJ7IO
^9i:o>/4b'%07)
4613)13
4611)14
mnutinfnf)
49624)/4lJU7)l
4600l63.4»on.l60.|
4(4JJOU9'4C0907].74
4614334
IS9S))1Mli!>6tin
46O010I/46O3S))
4613)34
46O023W3(V4liys:i0
4*940))fl69!
47396t»j
4614444/460)70)
460)963
48V2IVW47D77V
4604444
489)155
41116)
46II1IS
«S9))94/4D9)4I3
461907)
440907)
460)311
489100)7460)590
4B9)1I0/4S94440
4S93SOS/4S9SI14
489)3tJ
460)963-7
46039367)7
4600177
470)0)1 .
.6W64I
•^UttjAl rMi»i.'t&4609646
4609646
as
460CU6
4610369
ygmm4606909
4(9I419/460I1I3
4N«43(y4i50|JM.460)301/460)301
ttaiiwimiiisi''
JENIS INDUSTRI
WORKSHOP
PENOIiMASAN PEI.UKUS
ALAT BERAT
UARANC KAKL'T
KACA MATA/ALAT3 Ol'l IK
UAKANO IADI DAKI klJI.IT
CETAKAN LOCJ-I
I'ARMASI
U1.EK.TRONIK
ALAT-ALAT OI.AJI RAGA
KONDGNSOK
OAHAN-UAIIAN KJMIA
OUDANQ ft TEMI'AT I'KODUKM
kSCKANICAL ELECTRIC
|i;OMPONlN KENDARAANRANTAISEPEDA MOTOIt
SOL DR.KARBT 41 PI.AST1K
ASSEMDLINO MODU.
MLTERAN USTR1K
MINYAK GORENC
PAINT MANUFAK IUlUNli
I'UHCETAKAN
TINTA CETAK
IliKKAKAS
l-'AHMASI
ELEKTRONIK
RANTAI SEPEDA
PER KENDAKAAN UKKMOTOK
TEKSTIL DAN KATUN
ELniCTKONIK
I'EKCViTAKA^I
KONFBKL1
WORKSHOP AI.ATTEI.I K')Ml..'.l>
kffiSlN
ELEKTRONIK
OXYGEN
DAKANKIKOA
PEKOITAKAN
PERAXTTAN KOMPUThH
P2KCBTAKAN
PERCETAKAN
ESBALOK
PERCETAKAN
I'EMOTONOAN KERTAS
PARMAS1
KQNYAK CORENG
MINYAK OORENG
DAO04O KALENGAN
PERCETAKAN
KOMPONEN ALAT3 0ESAR
KOSMBTIKA
PARMASI
POMPAAIRLAUr
FOUNDRYJW.lTS.ACCESOK[ns
PCABAJA
CACAO BUTTER SlfUT
FABKOCASTDAN PERBENUKtu.v:'
REPAOUNO KERAM1X
KNALPOTMOBS.
FABROCASI DAN PERBENGKELAN
FABXKASI DAN PEKaENGKELAN
JiES*'''. ••.'.•..:.•....•••tmsmammtf•••-•• xr.-.'' •INDUSTRI POMPA
WORKSHOP
PBRBHNOKBLAN 4 B4DU3TTJ
riaw^iMiM-kWiamm :':
ALATBBXAT/BESAR
BOILEK 8PKV1CE «- QENSET
U3A1IA
Dalam
PMA
PMDN
PMDN
PMDN
I'klDN
I'MA
PMA
PMDN
VVHi)D.
CMIV
I'MDN
PMDN
PMA
PMA
PMA
PMA
PMA
NON FAS
PMDN
I'Mj,
PMI7N
PMDN
PMDN
I'MA
PMA
r-MDN
PMA
PMDN
PMON
l/NIISV.-
TM15N
I'MDN
I'MDN
I'M ON
PMDN
PMDN
PMA
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
NON FAS
PMDN
I'MA
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMA
PMUN
PMA
TMDN
PMDN
PMDN
P3JCXV
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
HiPMDN
PMDN
M<RN:JPMDN
..pmdn;;:
PMA
PMA
.WHJUSrWJ ESTATE PvJLOUAJJUMJ
NOMOR
KAPUNO
BLCC7
ramou
eldo-oid
m.DD.01.1,4
moD.o).io
HLDO.il.
nxsD.li
n.DD.1)
HDD. 14
ta.DD.ij
HLDD.I6
18.88.1
m.M.i
n.m.2.i,(D.BS.4
nWjB.FF.0I
homm
tl.rT.Olt
9FP.04
1FF.01
1 .VIM
LW.OJ
1.FF.M.1
LFF.IJi
I.FF.I4
IIJ.05
111.06
UJ.07.1
1.11.09
LJMO
I.H.I I
LOXI
I.OXI
LOR.li
LOR.H
1.R.01
1XM
I.K.034
IK 01
1X04.3
IXWA.61I1X07.1
I.X.09
RIO
XII
R.M.2I
XJ4
X14«M
R.30
XII
111.))
1.13
116.10,31117.11,12.3)
S.l-4 * 11-14
S.14.JJ '1.16
in
131,19,30Ul
U4
US
1)6
J»
.40
Mm: awm43,41.44,453-10
01
04
£206
C^ELfflpo MURNI PT
DAI
NAMA PERUSAHAAN
aalboko industries pt
mbnsa bna sukses ei
mewanoan sakti pt
01^0 indonesia pt
dic astra chemical pt
andnisarana ptk1rana elok pt
cahaya kencana sakt1ivumtini setiono pt
NUSAPUTKAUINAMANDIIU I'INERLWA INDAH PT
GRAHAOBOTAMAPERUANA I'TMERAP1 UTAMA PARMAALSTOM DISTRIBUTION
[BIO STAR KN1TTN0 ITWA1IANA CITRA NAUA11
SANTOSA PUTKALANOGLNC ITFEDERAL MOTOR
NiaiOLASlABCIKATOIUEMM) l|KIUTUI.ISTIWAEKADIIAKMA IINOU1PUVKA ANGKASA ITYOUTA PlASlNDvli-KA IAMI I'cKEIJAYOKAN WAXNA I'ICIMa I' IDHARMASAXANA PEKDANa I-1NICHOLAS LABORATORIES I.NT) ITSHINTO LANCE IT
BALI MEDIA PT
YAMAHA MUSJX MANK ISO I IAftUNODUMI SWADAYA f\B04TAN0 RAMA MAND0UPTSAPTA PUSAKA NUSANTAJIA ITDDUJKTORAT JENDERAL I'AJAKASTKAAORONlAOAASTRA AOKO NlACiA
SOMAL1NDOUSTAR1MYA PTJSAPTAOUNAADINV'SA PTTDUAUSTENITE PTMOREL RENEE PAKrtJM MULTI ikdMOREL RENEE PARFUM MULTI LVDOLOBAL AOKOTEK NUSANTARa PTKADERA A-R INDONESIA PTKADEPAA-R INDONESIA PTPAMJNDOTIOAT I'TDALAIPUSTAKAIT IIFA1AR ABADI MAM.N1>-) |'|FAJAK ABADIMASCVOO PTINDONESIA STEEL TUUE WORKS I IuPAMtNDOTIOAT'PTPAMINDOTIOAT PTMULTISUKSEJIAYASAKTI IT(ENJANOAN SAKTI n PT
UPPOMELCOPTWAHYU ABADI PT
SNA*MEADOW INTERNATIONAL HIS04AK MEADOW LNIUKNATIONAL ITSANOOAR SARANaBAM ITMARTINABBitTC PT
TOTAL CMEMB4DO LOKA PTTOTAL CHEMMX3LOKA PTLtPPOMELCOPTTEMABARU FT
LIT-POMELOOPTJANASANOKAJU PTDANXOS LABORATORIES PT0KADERA A-RINDONESIA PTKADERA A-RINDONESIA PTi'tfyjfcfoS. lKAMUliVA FT vJOENOBS DCAMULYA PTBAYERINDONESIA PTOTBRMASTATA TRADINO
XAXYATrrn
'I AJ< I.N\ t'STUK l>i KAWASAN INUU.VII'lTMel 1001
IUA3
(XI3I
1.613
5,330
.V640
IV.0.10
37.996
6.J50
6.3)0
6..I30
5.73K
3.141
4.'>»
• .)t.U
i. ;co
I S.VJV
6.(00
• ..•>«
7.5MI
:m.i.«i
j.*wi, i•.»;«'•
Vi«M
:. um
' i/fll
i v«i
" V.7
:: :iu
- j2(
\7!»)
•641V
M4J
! ' Mil
i-.'.s:''•j.lKM
7,:u«i
'.4JII
' 4.950
7.JU0
I V9K
l".'«»l
V.'.'l
3"1)
t.r.u
ti.7.«:
j;xa
Lino
4 6/3
9.?V6
4.W3
U.J'O
H.551
lo.VU!)
«.4,0
l.»0
9,J:'J
9.IO0
3.UU0
3,»n
i.stv
6J»
3.93S
1.744
6.UIV
4«,»*0
7,i)7
6.1T3
«.4«1
7.;o
JlCVWAflATELICXWAGATEL NO. I)
KAWACATLT.
KAWAIiATIil. NO i:
KAWAfiATtl. NU |.f
KAWAUATb'L NO 4
KAWACATEL
muisuiiK
PULOSIDIK
KAWAOAIT-L
POLOSID1K
PULOAYANU
KAWAGATBI.
PULOAYANG RAYA
IVLOAYAS'tl 0-1
PULOAYANG Vii
RAWASUMUK NO 10POLOAYANORAYA
PULOAYANG B/(
PULOAYANOM
PULOAYANGN0.3
IPULOAYAN0NO.il
RAWAOATfLNO.I
KAWAOATEL NO «
KAWAOATEI.
KAWAOATEL
RAWAOATBL
KAWACIRANO
KAWAOIKANC
KAWASUMUR NO. 13KAWA00LAN0
RAWAOIXANO NO.«
KAWAGWAN0NO.3RAWAOIRANO NO t
AI.AMAT
RAWASUMUK n
PULOBUAKAN
PULOHUAKAN
PULOIIUAKAN
DUAKAN KAYA
RAWASUMUK Ul [I
kawasumur 10
rawasumuk
rawasumuk i
rawasumuk ii
rawasumuk ii
pulouuakank.ua
pvloduakan kava
pui.ouuakan kaya
puloiiuakan
kawasumuk i
pui.oimjarankay4
puloayaniikaya
PULOIIUAftAN KAYA
I1JU1IIIIAKAN
IHLOIIUAKAN KAVA
I'Ul.lllUJKAN KAX \
IVLlHIUAKAN
fUl.OUUAKANKAY.V
COI.IMUAKAN
IIJlAiMllAKANKAVA
PULOIIUAKAN V
PULOIIUAKAN IV
|lVI.01H.'AK.\NK.AVAIPULOAYANG K,\YAInilAAYAM KAVAPULOIIUAKAN KAYA
l«UI.OAYAN0 KAVA
PULOAYANU KAVA
PULOAYANG
RAWACELAM V
RAWACELAM III 5
KAWAGATIil.
KAWA0A1VL
ui ruLOUADUNU
NOMOR
TELF.PON
4610569
4601947-30
4897323
460)393
460)1)3/460)336
4610313
3KO6333/38030S4
4613949-60/4615(191
430.I36.V4100I.17
4M)V4>3
4«i:.vv>.i«46<o:ii.i
46131660
460)480
46007.1)
4(4l)639/.l6(i;63.1
4603)77.79/3574
46o:k<0
IMO17dMf*i.( 171
46ti:.v6k'
46035Hl^..l60;.llil
460:K5u
•I6((2b.l0..1
IENIS INDUI.TI1I
BOILER SERVICE II GENSET
FARMASLKOSMETK
FARMAS1
KAMASt
ZAT PEWARNA
ALAT-ALAT KEDOKTERAN
DECORAIIVE LAMI'
IpERCETAKAN t PENTiKBITANELECTRONIC
I'LMOTONG K I'fOAG KEKI AN
KOSMB11K
COLA (PEMAJ4ISJ
REPACKING 41DISTRIBUSI
ALAT-ALAT LISTKIK
PERAIUTAN
minyak ookeng
BaRang-BaKanc 1'i.astu:
[MANUFACTURE MOICIKFARMASI
ELtaKONIKA
IIAKANU-UAKANn DAKII/KJam
UAKANli-UAKANi; 1'I.A.VITKCAT
KOMPONEN KENDARAAN
FARMASI * ALATKEIXIK'IVKANCOI.OKZJN0 IANCI--
IIK«I|.II»46I):.IJ.)
•60)IIW/I6(i)l(l9
4(1:9)307
4606965
1)66316
4616333
4616.1.13
4K93tlO/4tilOI47
434473.V460696.14603.194
4600673
460)113/3130
4600066/4601988
4600370/4609180
4191930
4|W3l7.V4lt97:.lK
46IIKI.1V
4t</7|)V47l.1|?7
4»7I))4/47|)|7J
<90099I/46<I369)^nic:"*!.-^460193*46100)6
4193)13
46033)0-183)
419)373
460)I)9/460.I0K4
41«)}|0/46093tl141-97»13,'4J974|;
46I00I.V4601669
•dl
460I37/19
460007?
46O0417/K8
4604030
4H0213
4191930
460008)
4601100 .
4601100
4«*JtJ6/460)77346C3O30
4603337
460906)
4893640/4893743
A1AT MU.SIKNON-1KAIJISI
KONSTRUKSI UAJA
R01T KUE ft DEJENISNYAWORKSHOP
PHtKANTORAN
IIANGUNAN UMUM
OANGUNANUMUM
BANOUNANUMUM
BANGUNAN UIAMA
PERKAKAS
FARFUMA ALAT KI-CT
FARFUM * ALAT KECT
KOMPONEN KENDARAANOERMOlJOK MOBIL
PERLENOKAPAN KENDAILAANIPARE PART
PEKCL'TAKAN
PEKKAYUAN
PERKAYUAN
ELECTRONIC
SPARE PART KEN)) BEKMOl OK
KNALPOTMOnn.
ALAT RUMAH TANGGA
KEPACKJNO
ELECTRONIC
PERCETAKAN
MSJYAK OOKENG
SPECIALY FAT
ALAT-ALAT HERAT
KOSMETTX
SABUN BUBUK DETERGENT
SADUN BUBUK DETERGENT
ELECTRONIC
PERCETAKAN
ELECTRONIC
PAKAIAN1ADI
FKKMASI
PEKLENOKAPANKENDARAAN
PERLENOKAPAN KENDARAANAJAT'PBmiIMSIH:* kOSMETIKALAT PEMIIERSIH A KOSMLTIKKBvaAPERTANIAN
RSPACKINO 4t DISTKJTJUTOR
PERCETAKAN
KABEL
iKOSMlmC
USAHA
DAUX'
PMDN
PMDN
PMA
I'MA
PMON
PMDN
PMDN
PMDN
I'MDN
I'MDN
PMDN
I'MDN
PMA
PMA
PMA
I'MDN
PMDN
PMDN
PMA
PMDN
I'MDN
I'MDN
I'MDN
PMDN
I'MA
PMDN
PMA
I'MDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMA
PMDN
PMDN
PMA
PMDN
PMDN
PMDN
PMA
PMA
PMA
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMLlf.
TMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDI.
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMA
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
,fA INDUSTRI ESTATE I'UtOOAUO.VUUAKIAK I.m LSI OK 01 KAWAS'A-N IMR'STKI I
HrrMvllVUI
NOMOR
KAPLINO NAMA PERUSAHAAN
HLT.07 PMK MAW OA DUA PT
m.T.01 TORiUNA REDBCON PT
BLT.09 U0NB4D0 IAYA PT
ULT.IO IAYA KON ITRUKSI MANGU AI.A PIT |
m.T.11 SUMMAAOUNO PT 1
f djjju;. ,...£'&. O^llVAN !BLU.OI SARANA STEEL CORP I'T |
mum CBTA SAKSAMA INDONESIA IT 1
1 muo) JOENOESIKAMULTAPT !
eluoj CAHAYA KENCANA SAKTI I'T 1 j! m.u.06 PUTKA SUMBER KWDA PT !1 m.u.07 GOLDEN DAYA SAKTI j1 muin SUMBEROASSAKTI PRIMA PT
1 mum SUMBEROAS SAKTI PRIMA PT
1 ttUll l^nXASlMBEKKKIDA PT
« BUM CAHAYA KENCANA SAKTI PT 0
> mui) CAHAYA KENCANA SAKTI PT Ul
• m.ui< PBLANGINUSAOEMILANG PT
9 OUI7 lOENOES IKAMULYA IT
LUAS
0.0
1,76)
9,000
1.176
I2.V3V
11,01/8
3.73.4
).<*)
3.8IK
>70
3.9MI
3.U7II
3.045
3.430
1.430
3.4)0
3,4)0
3,430
3.4.16
2,4.1'l
3.44K.974
LeasssSt.l 0X04,3,6 PTPwnroHEP
1 tn.BB.0t. PTPtTKnTIEP
) • HLFF.03 PTPwMroJTEP
4 mo.R PT F«n«ro ITEP
13,000
j 3.300| 13.172I 30.330
ALAMAT
KAWAOIKANG NO 3
RAWASUMUK NO 16
KAWAGIKANO NO 4
KAWABUIAK NO >
KAWABULAK I
UAWAIIUI.AU 11 A
KAWABULAK 11
RAWASUMUK NO 3»
RAWAIIULAK IV
KAWAUULAK NO *
KAWA1IULAK II
RAWABULAK S
RAWABULAKB
KAWABUIAK 0
KAWABULAK NO. K
KAWABULAK NO «
KAWABULAK II NO 16
KAWA'.IULAK H'I7
RAWASUSUMUil NO. 3
RAWASUMUK 11
PULOBUAKAN
PULOAYANG RAYA
'ULUliADUNL.'
NOMOK
TEUEPON
6393139/6396)0)
4609009
460889)
4600220
4711340/2151
6.1V)S09/69O7J55
4K8I3.18/48KI2)9
4602979/46OUIIO
639)6))
56614)9
3661439
639363)
4603979
4600040
4601793
46t)HiOO/4/0iTJK
IEN1S INDUSTRI
MINYAK 0OREN0
PREMXXED CONCRETE
KOSMETDC. DLL.
ASPHALT MIXING PLANT
STATIONERY. •».,(.'.• .
wire'mesii a formingknalpot moi11l
alat i'emulksii i * kosmi-tik
percetakan
alat-alat r1jmah tangga
alat alat kecanitkan
0AS(OX3GEN)
GAS (OX10EN)ALAT-ALAT RUMAH TANGGA
PERCETAKAN
PERCETAKAN
PERCETAKAN
ALAT PEM1IF.KSIII
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
I'MDN
TMllM
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PMDN
PM3N
PM5N
PMDN
PMDN
LAMPIRAN 3
Hasil absorbansi larutan stanJar tembagaRegression: Larutan standar tembaga
Variables Entered/Removedb
Model
1
VariablesEntered
KONSEN3
VariablesRemoved
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ABSOR
Method
Enter
Model Summary
Model
1 UXJO-
R Square1.000
Adjusted RSquare
.999
a. Predictors: (Constant), KONSEN
Model
1 RegressionResidual
Total
Sum of
Squares
5.044E-02
2.110E-05
5.046E-02
a. Predictors: (Constant), KONSENb. Dependent Variable: ABSOR
ANOVA"
df
1
A
5
Coefficients9
Std. Errorof the
Estimate
2.297E-03
Mean
Square5.044E-02
5.276E-069559,497
_§&.0008
Standardized
Unstandardized Coefficient
Model
Coefficients s
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 2.619E-03 ,002 1.575 ion
KONSEN .537 .005 1.000 97.773 ,000a. Dependent Variable: ABSOR
LAMPIRAN 4
Hasil absorbansi larutan standar seng
Regression: Larutan standar sengVariables Entered/Removedb
Model
1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
KONSEN8
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ABSOR
Enter
Model Summary
Model
1 ,999aRSquaire
,998
a. Predictors: (Constant), KONSEN
Model1 Regression
Residual
Total
Sum ofSquares
.550
1.217E-03
.552
a. Predictors: (Constant), KONSENb. Dependent Variable: ABSOR
Adjusted RSquare
,997
ANOVAb
df
1
4
5
Coefficients*
Std. Errorof the
Estimate
1.744E-02
MeanSquare
,550
3.043E-04
Mcdei
UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
(Constant)KONSEN
B
1.348E-02
1.773
a. Dependent Variable: ABSOR
Std. Error
.013
.042
Beta
,999
1808,574
t
1.067
42.527
Sig.
,000°
Sig.
.346
.000
LAMPIRAN 5
Perhitungan konsentrasi tembaga dalam endapan sungai
Volume larutan :100mL
Berat awal sampel ; l,000 gram
Absorbansi sampel
Sampel A:
1. Absorbansi 1 : 0,221
2. Absorbansi 2 : 0,219
3. Absorbansi 3 : 0,222
Sampel B :
J. Absorbansi 1 : 0,181
2. Absorbansi 2.0,182
3. Absorbansi 3 : 0,180
Sampel C:
1. Absorbansi 1 : 0,238
2. Absorbansi 2 : 0,238
3. Absorbansi 3 : 0,238
Persamaan regresi linier untuk timbal: y =0,537x +2.619.10"3
Untuk sampel A:
1.0,221 =0.537.x +2.619.10"3
X = C Regresi = 0,407 ppm
0,407mg , innv - • , nnn f xlxlOOmL = 0,0407/wgkonsentrasi = 1000/nL
=M407_^_ =1,00 g /g
2. 0,219 =0,537x +2,619.10"3
X = C Regresi - 0,403 ppm
0,403/wv T——±x\xl00mL =0,0403mgkonsentrasi = 1000/wZ, *
=0,0403Wg= w1,00* /g
3. 0,222 =0,537x4-2.619.10"3
X = C Regresi = 0,409ppm
0,409ms
Konsentrasi = 1000m/,
=0,0409Wg= g/
Konsentrasi tembaga rata-rata pada sampfeA: 0,04063 ppm
Untuk sampel B :
1. 0,181 =0,537x +2,619.10"3
X= C regresi = 0,332 ppm
0,332/ng „ tnnv _ . — -x2x\00mL = 0,0dd4mgKonsentrasi = 1000/wZ, *
0,0664/wg mo /lftft = 0,0664 mWl,00g /g
2. 0,182 =0,537x +2,619.10'3
X = C regresi = 0,334 ppm
0,334wg „Konsentrasi - lob^f*2*100^ =°'0668^
=0^0668^ =Q wg/l,00g /g
3.0,180 =0,537x +2,619.10"3
X = C regresi = 0,330 ppm
0,330w£ „ ,_Konsentrasi - T^fJr2jfl00/Ml =°'066^
-W!^„ 0,066^/l,00g /g
Konsentrasi tembaga rata-rata pada sampel B: 0,0664Untuk sampelC:
1. 0,238 =0,537x +2,619.10"3
X= C regresi = 0,438 ppm
0,438/ng , ,_Konsentrasi - Tb^T'1"100^ =°'0438^
=°4^=o,0438>yl,00g /g
2.0,238-0,537x4-2,619.10"3
X = C regresi = 0,438 ppm
0,43 8/wg
Konsentrasi = 1000/wLxlxlOOmL = 0,043 8/wg
,0.0438^ ^/gL,00g
3.0,238 =0,537x +2,619.10"3
X = C regresi = 0,438ppm
0,438/wg
Konsentrasi = \000mLxlxlOOmL = 0,0438/wg
.0.0438^, Wl,00g /g
Konsentrasi tembaga rata-ratapada sampel C : 0,0438 ppm
Perhitungan konsentrasi seng dalam endapan sungai
Berat awal sampel : 1,000 gram
Absorbansi
Sampel A:
1. Absorbansi 1 :0,743
2. Absorbansi 2: 0,771
3. Absorbansi 3 : 0,721
Sampel B :
1. Absorbansi 1 : 0,560
2. Absorbansi 2 : 0,546
3. Absorbansi 3 :0,579
Sampel C :
1. Absorbansi 1 : 0,531
2. Absorbansi 2 : 0,523
3. Absorbansi 3 : 0,527
_2Persamaan regresi linieruntuk seng: y = 1,773 x + 1,348.10
1. 0,743 = l,773x+l,348.10~2
X = C Regresi = 0,441 ppm
0,44 \mgKonsentrasi = 1000/w/,
jc2Lx100/wZ, = 0,8631/wg
, 0,8631 mg m mg1,00 g /g
2.0,219=l,773x +l,348:10"2
X = C Regresi = 0,427 ppm
0,427/wg
Konsentrasi = lOOOwZ,xUxlQOmL = 0,&967mg
=0,8967/wg= %7/wg/l,00g A
3.0,222=l,773x+l,348.10"2
X = C Regresi = 0,399ppm
0,399/wg
Konsentrasi = 1000/wL^2brl00wiiC = 0,838/wg
=M^£ =0,838Vloos 7s
Konsentrasi seng rata-rata pada sampel A: 0,86593 ppm
Untuk sampel B :
1. 0,560 =l,773x + l,348.10*2
X = C regresi = 0,308 ppm
0,308/wpv _ • — -*51xl00/w£ = l,5708/wirKonsentrasi = 1000/wZ, *
=i^M =U7o8-g/1,00^ /g
2.0,546=l,773x+l,348.i0*2
X = C regresi = 0,330ppm
Konsentrasi- S5WW=1^
=ii^£-i4n/wg/l,00g _1'" /g
3.0,579=l,773x + l,348.10"3
X = C regresi = 0,319ppm
0,319/wgv *_ • -x5brl00/wZ, = l,627/WjeKonsentrasi = lOOOmL *,«*'«»«
l,00g ' * /g
Konsentrasi seng rata-rata pada sampel B: 1,57593 ppmUntuk sampel C •
1. 0,527 = l,771x +1,348.iO"2
X = C regresi = 0,292ppm
0,292/wgKonsentrasi - 7^*2W°0/"L =°'6132"*
l,00g /g
2. 0,523 = l,773x+1,348.10"2
X - C regresi = 0,287 ppm
0,287mg „, „
Konsentrasi - Tb^wf*21*100^ =°'6035^
.MPi^ =o,6035Vl,00g /g
3.0,527=l,771x+l,348.10"2
X = C regresi = 0,289 ppm
0.289/nj?v _ . -*21;cl00/wZ, = 0,6069/Wj?Konsentrasi = 1000/wZ, K
=M069^= g/l,00g /g
Konsentrasi seng rata-rata pada sampel C:0,607866 ppm
LAMPIRAN 6
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 18TAHUN 1999
TANGGAL : 27 FEBRUARI 1999 .
KODE
ILIMBAHJENIS INDUSTRI/
KEGIATANKODE
KEGIATANSUMBER
PENCEMARANASAL/
URAIAN LIMBAHPENCEMARAN
UTAMAD201
DJO?
0203
PUPUK
PESTISIDA \y
Bahan organik atau i-r-ganik ,tnqdigunakan untuk penrcrantaii'-atau pcngcndaliin nj-a ata.gulma (insektisida. k:-;)isida.fungisida, algasi:a. •::en»idadefoliant)
PROSES KLORO A.<a;:
Umumnya meru;a«j.-, ujiatj-ickait dalam pr::-kj- senya-ikima atau prodn ya-: ;(rbahjdasar plaslik scrs-ti !.-2» kcs-<lorin, vinylchlc-:c,polyvinyUhlarirte. tuy -mcngar.dung klc-'n.eihylrnedichlor •>. '•,.- ::-;Bn..:.atom hydrochlc: z
.ir.g
24 12
2421
2411
2413
2429
1. Manufaklur, Formulasi. ~,%[-?. PfOdl/k y.lnr) lirt.A- nir ,,,'
r.si c
rri<,.,
• cmak.ii.in
• Proses produksi amonia.urea dan/>tau «sam fosf.it
• IPAL yang mcnrjul.iliefluen dari prosesproduksi diatas
•MFDP' pestisida• Penyimpanan danpcngemasan pestisidaIPAL yang mengolaheflucn dari prose:produksi pestisida
Proses produksi Mono(metoda elektrolisi*dengan menggunakanproses sel merkuri)
- Pemumian garam• Proses produksi soda
kostik (metoda selmerkuri)
• IPAl yang mengolahefluen dari prosesproduksi di atas
• Katalis bek.s
• Sludge proses produksi• limliah lalirrntoriiim•Sludge dari IPAl• Karbon aktii bckas
• Sludge dari IPAL• Aial pengci.ias.m clan
perlengkap<in• Produk off-tpec'• Residu proses produksi
dan formulasi- Pclarut bekas
• Absorban dan filter bekas- Residu proses destilasi,
evaporasi• Pengumpu'an debu• Limbah laboraloriurn• Residu dar: insincrator
Sludge,dan IPALAbsorban dtn filter bckasAiat yang terkenta-ninasiHg
Sludge ha>il prosespengawetan
limbah tajoratorium
Logam Berat(terutamaAs, Hg)Sulfirla/Sriiyawa amonia
'V'")h CO N»|Ci>nf"
• Dalian aktif pestisida• Miilrokarbon terhalogenasi• Pelarut mudah tcrbakar• Logam dan logam berat
(terutama As, Pb. Hg,Cu. Zn. Th)
• Senyawa Snorganik
Logam Dfiat(lerulamaHg)Hidrokarbooterhalogenasi
KODE
LIMBAH
0204
JENIS INDUSTRI/KEGIATAN
KODE
KEGIATANSUMBER
PENCEMARANASAL/
URAIAN LIMBAHPENCEMARAN
UTAMA
D205
0206
RESIN AOESIf
Phenol formaldehyde V.'F), u,-.jformaldehlde (U?). relamine'formaldehide (,«.F), ;,t.
POLIMER
Kegiatan produksi, baik khuusataupun terintegrasi dalammanufaktur produk pustik ata."rat. dengan c;ra pclimerlus'iyang menghasilkan produk se;«-ti
Jmisalnya: Polyvinyl chloride (p'/-')polyvinyl acetate (PVA;. polyethylene(PI), polypropiltnt (??).ocrylonitrile butadiene styrene 'A3S)acrylonitrile styrtnt (AS), synttticresin (alkyd, amino, t?3xy, pheroli-polyester, polyurethone. vinylocrylk) Ptthalote (PIT), polystyreneCS). polyethylene tertphtholate(fir), polystyrene (PS), styrentbutadiene rubber (S8R).
PETROKIMIA
Industri yang menghasilkan preiukorganik dari proses pemecahanfraksl minyak bumi atau gas ala-n,tcrmasuk produk turunan yangdlhasitkan langsung dari produk
2429
2413
2<30
2520
2430
2320
2411
2413
2429
MfDP resin adesifIPAL yang mengolahsfluen dari produksiadeslf
• MFOP monomer danpolimer
•IPAl yang mengolahefluen dari produksipolimer
•MFOP produk petrokimia•IPAL yang mengolahefluen proses pengolahanlimbah
Bahan dan produk oj-specResidu dari kegiatan
resin produksi•Katalis bekas•Pelarut bekas• limbah laboratorium• Sludge dari IPAL
• Monomcr/oligoiner yangtidak bcreaksiKatalis bekas
Residu produksi/rcaksioolimer absorban
I (nmalnyj; karbon aktifbckas)
• Umbjh laboratorium• Sludge dari IPAL•Sisa dan bekas stabiliser
(misalnya dalam produksi"'"L. C-!, 2n, As)
- tire rctardont (misalnyaSb dan senyawa brominorganik)
• Senyawa Sn organikResidu dari prosnsdestilasi
Bahan Organik (terutarmJenyawa fenol)Hidrokarhon terhalogenasi
•Be'bagai senyawa organikHidroLarbon terhalogenasiLogam berat (terutamaCd. Pb. Sb. Sn)Sludge tcrkontaminjsi <*n|dari proses produksirayon/resin akrilik
• Sludge proses produksidan fasilitas penyimpanan
• KaMli; bekas• Tar (residu akhir)•Residi.- p.-oses produksi/
reaksi
Organik•Hidrokarbon terhalogenasi)
logim berat (terutamaCr. Hi, Sb)
• Hidrokarbon aromatis
\
KODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARAN
LIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN I.IMBAH UTAMA
dasarnya. Misalnya: porafin, olefin. -Absorban (misalnya:
nafton den Hidrokorbon aromatis karbon aktif) bekas dan
(metana, etana, propano, etilen, filter bekas
propilen, bitano, sikloheksano. • limbah laboratorium
biniena, toluen, noftolen, asetilen. • Sludge dari 'PAL «H
asam asetat, xilene) dan seluruh • Residu/ash proses spray o-ybr0 - &W 9*ttproduk turunannya drying
• Pelarut bekas
I il * ••
<3
0207 PENGAWETAN KAYU 2010 • Proses pengawetan kayu • Sludge dari pros;: • Fenol terklorinisi (misal
2021 - IPAl yang mengolah pengawetan kayu dan nya: pentaklorofenol) ^C2029 efluen proses fasilitas penyimpanan • hidrokarbon
3511 pengawetan kiyu • Sludge dari alat terhalogenasi4520 pengolahan pengawetan
kayu• Produk off-soec dan
produk left-aver• Pelarut bekas
• Kemasan b?kas
-Sludge dari IPAl
- Senyawa organometal
0208 PEIEBURAN/PENCOL/HAS BESI -> 2710 • Proses peleburan besi/ - Ash, dross, slag dari • Logam berat (terutama
DaN BAJA 2731 baja furnace As, Cr, Pb, Ni, Cd. Th. dan
2891 - Ptoses casting besi/baja - Oebu, residu dan/atau Zn)- Proses besi/baja: rolling. sludge dari fasilitas • Organik (fenolic, naftalen)
drawing, sheeting pcngendali pencemaran •Sianida 4 fjt/ -\s(£• Coke monufocturing udara • Limbah minyak *i Vv-Vf• IPAl yang mengolah • Sludge dari IPAl
efluen dari coke oven/ • Pasir foundry dan debublast furnoce cupola
• Smulsi minyak daripcndingin/pelumas
• Sludge amnionia still lime• Sludge f/ari proses roling 1
KODE JENIS JNDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARANLIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA
0209 OPERASI PENYEMPURNAAN BAJA i/" 2710 • Penyempurnaan dan • Larutan asam/alkall • Logam- berat (terutama2731 pemrosesan baja bekas dan residunya As, Cr, Pb, NI, Cd, Th, dan
• Steelsurface treatment • Residu terkontaminasl Zn)(pickling, passivation, Sianida (Act mttal •Larutan asim dan alkali
•Nltrit-^tfcmfcl (ip.cleaning) treatment)• Slag dan residu tain yang • fluorlda ^
terkontaminasi logam berat -Sianida (kompleks)•Sludge dari proses
pengolahan residu• Larutan prrgolah bekas• flujrinj aoe,if bekas
0210 PELEBURAN TIMAH HITAM (Pb) v/ 2720 • Proses peleburan timah • Sludge dari fasilitas • Logam berat (terutama2732 sekunder dan/atau primer proses peUburan As, Pb, Cd, Zn, Th) ^ £
-Larutan asam3720 • IPAL yang mengolah • Oebu dan/aau sludgeefluen dari proses dari fasilitas pengendalipeleburan timah pencemaran udara
- Ash. slag dan drost yangmerupakan residu dari Iproses pel'buran
• limlah d:ri prosesSJkiVnmtVij
• Larutan asam bekas
• Sludge daii IPAl
0211 PELEBURAN DAN PiMuSMAN \/ 2720 • Proses primer dan • Sludge da-i fttH'tis - logam berat (terutama 'TEMBAGA 2732 skunder peleburan dan proses peiiburan dan Cu, Pt. Cd, Th)
3720 penyempurnaan tembaga• Peieburan dengan electric
r.xhfurnace• Pabrik asam (acid plant)• IPAL yang mengolah
efluen dari prosespeleburan tembaga
penyemp.-naan
• Oebu dan'atau sludgedari faiil'tas ptngendallpencemaran udara
- Larutan asam bekas
• larutan asam
_j
kj2 &.«; \pA*- ^W^ W<VT)^\vA\/tf) &2,A**}*
fl 60*
Of oh
foon
4
KODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARANLIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA
• Residu dan prosespenyempurnaan secara
elektrolitis
• Sludge dan [PAL• Sludge dari Acid plant
blowdown• Ash, slon dan dross yang
merupakan residu dariproses peieburan
• Organik {binder dan0212 TINTA y/ 2221 •MFOP tint- -Sludge dari prosesKegiatan-kegiatan yang mengguna 2102 • Proses deinking pada produksi dan resin)*kan tinta seperti percetakan paia 2109 pabrik bubur kertas penyimpanan - Hidrokarbon terhalogenasikertas, plastik, tekstil, dll.. 2422 • IPAL yang mengolah • Sludge te-kontaminasi •Senyawa organometal-termasuk proses deinking pada 2520 effluen dari proses yang tinta - Pelarut mudah terbaarpabrik bubur kertas. J 2211 berhubungan dengan - Pelarut bekas • Logam berat (terutama
tinta •Sludge dari IPAL Cr, Pb)f rv'IflWj'uV • Residu da'i proses • Pigmen dan ?at warna
f-vV-W pencucian • Oeterjen• Kemasan bckas tinta • Calico printing • As• Produk off-spec dan
kadaluarsa
0213 UKSTIl 1711/1712 - Proses finishing tekstil • Sludge dari IPAL • logam berat (terutama1721/1722 • Proses dyeing b'han mengandung logam berat As. Cd, Cr, Pb, Cu. Zn)1723/1729 tekstil • Pelarut bckas (cleaning) • Hidrokarbon terhalogenasi1810/1820 • PrOSCS printing tuli.ni • Fire leltiiu'anl (Sh/ (dari proses dressing dan
tekstil scny.iwa L'lom organik) finishing)• IPAL yang mengolah • Pigmen, aat warna dan
effluen prose; kegiatan pelarut organik
. . , „ i
diatas • Tensiooctive (surfactant)
KODE
LIMBAH
0214
C215
JENIS INDUSTRI/KEGIATAN
MANUFAKTUR DAN PERAKITAN vKENDARAAN DAN MESIN
Mencakup manufaktur danperakltan kendaraar. bermotor,sepeda, kapal, pesawat terbang,traktor, alat-alat berat, generator,mesln-mesln produksi dll.
Termasuk pembuatan suku cadangdan asesori dan rangka
ELEKTROPLATINO DAN GAIVANIS v 'Mencakup kegiatan pelaplsanlogam pada permukaan logam atauplastik dengan proses elektris
LtivccH-.
KOOE
KEGIATAN
2813/29122913/29152927/31103410/34203430/35303591/3592
2892
2710/27202811/28122891/28932899/29112912/29152919/2922
2924/29252926/29272930/31103120/31903210/3220,2.-»0/3<103420/34303530/35913502/36103699/4520
SUMBERPENCEMARAN
•Seluruh proses yangberhubungan fabrikasldan finishing logam,manufaktur mesin dansuku cadang danperakltan. Termasukkegiatan yang terkaitdengan 0215 dan 0216IPAl yang mengoiahtffluen dari proses diatas
Semua proses yangberkaitan denganktgiatan 'pelaplsanlogam termasuk prosesperlakuan: phosphating,etching, polishing,chemical convervoncoating, anodising
•fri-treatment: pikling,degrtusing, stripping,eltening, grinding, sandblasting, wtld cleaning,depointingIPAl yang mengolaheffluen proseselektroplatlng dangalvanls
ASAL/URAIAN LIMBAH
•Sludge pro>cs produksi•Pelarut bekas dan cairan
pencuci (o.ganlk &inorganik)Residu proses produksiSludge dari IPAL
Sludge pengolahan danpencucian
larutan per.golah bekasLarutan as:m (pickling)Dross, slogPelarut bekas(terklorlnasl)Larutan bel.as prosesdtgrtasingSludge IPA:.Residu dari larutan batch
PENCEMARANUTAMA
• Logam dan logam berat(terutimi As, Ba, Cd, Cr,Pb, Ag, Hg, Cu, Nl, Zn,St, Sn)NltratResidu catMlnyik dan gemukSenyiwi imonlaPelarut mudah terbakar
•Asbestos -^tHjiu/^vu•larutan asam '.
•logam dan logam berat(terutama Cd, Cr, Cu, Pb,As, Ba, Hg, Se, Ag, Ni,Zn, Sn)Sianida
Senyawa amonlaFluerlda-* /.•„ ..vvf.not V^wM,*Nltrat ^rV :
^Ljfrfr,
*iy<
KODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER ASAL/ PENCEMARANLIMBA 1" KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA
0216 CAT 2422 •MFPO cat -Sludge cat - Bahan organik (resin)™
Termasuk varnish dan bahan 20*9/2811 • IPAl yang mengolah • Pelarut bckas • Hidrokarbon terhalogenasipclapis lain 2812/2892 effluen proses yang • Sludge dari IPAl • Caunir sludge
2893/2899 berkaitan dengan cat • Filter bekas • Pelarut mudah meledak2911/2912 • Produk off-spLC • Pigmen2915/2919 • Residu prose', de.stilasi • Logam dan logam berat2922/2924 • Cat anti korcsi (Pb, Cr) (terutama As, Ba, Cd. Cr,2925/2926 • Oebu dan/atau sludge Pb, Hg, Se, Ag, Zn)2927/2930 dari unit per.gendalian • Senyawa Sn organikiUO/3120 pencemaran udara3190/3150 • Sludge prose; dip3210/3220 painting
3230
3410
1 3420/3430| 3530/35911 3592/3610) 3699/4520
3511/3694
3699
0217 B.'TERt SEl KERING ' 31/.0 • MFOP b.ilcrc ml kciinrj • Sludge proses produksi • logam hcr.U (tcrulam.)i
1• IPAl yang nicn<|nUli • Residu prose-, produksi Cd. Pb, Ni. In. Hg)
effluen prosct prniliiksi • n.ilcro hrkas. o/f-ipec • Residu p.ld.Hb.ilcrc dan k.iilaluaika
• Sludge dari IPAlmrnijandung logam
• Metal poivdtt! • Duit. slog, aih
0218 BATERE SEl BASAH ! 3;«o •MFOP jaVere sel basah • Sludge proses produksi - Logam berat (terutamai • IPAL yang mengolan • Batcre bckas. kadaluorsa Cd. Pb. Ni. Zn. Sb)1
c.'f'jcn prr>;es produksi d.tn ofjspec • Asain/alkalih.itcir • Sludge dari IPAl • Sel mengandung uliiim
—
1 • Uriiljii as.m'/.ilk.ili 1
KODE
LIMBAHJENIS INDUSTRI/
KEGIATANKODE
KEGIATANSUMBER
PENCEMARANASAL/
URAIAN LIMBAHPENCEMARAN
UTAMA0219 KOMPONEN ELEKTRONIK/
PERALATAN -ELEKTRONIK3110/31203150/3190
• Manufaktur dan perakltankomponen dan oeralatan
•Sludge proset produksi•Pelarut beka.
• logam dan logam berat(terutama As, Ba, Cd, Cr,Pb. Ag. Hg, Cu, Ni, Zn,Se. Sn, Sb)
3210/3220 elektronik • Mercury contuctor/switch3230/3320 • IPAl yang mengolah • Lampu Jluororesens (Hg)
effluen proses • Coated glass• larutan etching untuk
printed circui'• Caustic stripping
(photoresist)• Residu solder dan fluxnya• limbah peng.;catan
•Nitrat
-Fluorida
-Residu cat• Bahan organik• larutan alkali/asam• Pelarut terhalogenasi• Residu proses etching(FeCI.)
0220 EKSPLORASI OAN PRODUKSIMiNYAK, GAS OAN PANAS SUMS
1110
1120- Eksplorasl dan produksi• Pemeliharaan fasilitas
produksi . .Pemeliharaan Fasilitas
• Slop minyak• Lumpur bor (uniting mud) •
bekas
Sludge minyak
Bahan organikBahin terkontaminasiminyaklojam berat
1 penyimpananIPAl yang m:ngolaheffluen pemrosesan
Karbon aktif ilan Merkuri (pada karbonabsorban bek.s aktif, molecular sieve, dll)
1 Sludge dari PALmlnyaii dan gas aiam Cutting pembjranTanki penyimpanan Residu dasar :anki (yang
memiliki len'.amlnan diatas st:ndar o'an memiliki
karakteristik limbah B3)0221 (HANG MINYAK OAN GAS SUMI 2320 Proses pengolahan Sludge minyak iahan organik
.
IPAl yang mengolaheffluen proses pengolahan .Unit Dissolved Airflotation (DAF)Pembeisihan heat
Katalis bekas
Karbon aktif bekasSludge dari IPAl
Bahan terkontaminasiminyakogam dan logam berat
'
Filter bekasResidu dasar tanki
terutama Ba, Cr, Pb, Ni)ulfida
•
exchangerTanki penyimpanan
•
re/ilioociiVe (Surfactant, 1(«•» |
JKODE JENIS INDUSTRI/ KODE SUMBER A3AL/ PENCEMARAN(LIMBAH KEGIATAN KEGIATAN PENCEMARAN URAIAN LIMBAH UTAMA
• (yang menvlikikontaminan diatas
standar dan memiliki
t karakteristik limbah 63)• Limbah laboratorium
- limbah PCB
0222 PERTAMBANGAN 1320 • Kegiatan pertambangan • Sludge pertambangan • Logam berat1020 yang bcrpolcnsi untuk tcrknntaminasi logam • Kesirlu |m;I,wuI
menghasilkan limbah B3 berat. flototion Sludge/ • Sianidaseperti penambangan tailingtembaga, emas, • (yang memilikibatubara, timah, dll. kontaminar. diatas
standar dan memiliki
karakteristik limbah B3)• Pelarut betas
•limbah laboratorium
•limbah Plfi
0223 PLTU YANG MENGGUNAKAN BAHAS 4010 • Pembakaran batubara • Fly oih • logam beratBAKAR BAIUBARA yang digunakan untuk • Bottom ash • Bahan organik (PNA-
i
pembangkit listrik • (yang memilikikontaminai diatas
standar dan memiliki
karakteristik limbah 83)• Limbah PC!1
polynnctcoi atoniatics)
0224 PENYAMAKjVN KUlII | 1911 • Proses tanning dan • Sludge dari proses • logam berat (terutama| 1912 finishing tanning dan finishinq Ci, Pb)1 1920 • Proses triinming/shorini]/ • I'clarut bi'kas • Pelarut organik! buffing •Sludge da-i IPAL • larutan asam
i • IPAl yang mengolah • Asam kromat bekas1
1tfjluen dari prose; diatar. | 1
KODE
LIMBAHJENIS INDUSTRI/ ; KODE
KEGIATAN 1KEGIATANSJMBER
PENCEMARANASAL/
URAIAN LIMBAHPENCEMARAN
UTAMA
0225 iAT WARNA OAN PIGMEN 2<22 •MFOP jat warna dan • Sludge proses produksi • Bahan organix• Hidrokarbon'' j 2429 pigmen dan fasilita. penyimpanan
<4U - IPAl yang mengolah • Pelarut bekas terhalogenasi• logam dan logam berat
(terutama Cr, Zn. Pb, Hg,Ni, Sn, Cu. Sb. Ba)
effluen proses yangberkaitan dengan lat
•Sludge dari IPAl• Residu produksi/reaksi
warna dan pigmen •Absorban dan filter jekas- Produk ojf-tpec •Senyawa organometal
•Sianida
•Nitrat*
• Fluorida, Sulfida• Arsen
0226 FARMASI 2423 • MFOP produk farmasi •Sludge dari fasilitas • Bahan organik• Hidrokarbon terhalogenasi- Pelarut mudah meledak
• IPAL yang mengolaheffluen proses
produksit • Pelarut bekas
manufaktur dan produksifarmasi • •
• Produk off spec.kadaluarsa dan sisa
• Sludge dari IPAl- Peralatan dan kemasan
• logam berat (terutamaAs)
•Oahan aktif
bckas
| • Residu proses produksi1 dan formulas!
• Absorban din filler(karbon aktif)
• Residu proses destilasi.evaporasi don reaksi
• limbah laboratorium• Residu dar! proses
L
insinerasi
KODE
LIMBAH
JENIS INDUSTRI/KEGIATAN
0227
0228
D229
0230
0231
KODE
LIMBAH
0232
C233
0234
0235
RUMAII SAK1T-rf
LABORATORIUM RISET DANKCMERSIAL
Beberapa industri memilik:laboratoriui.i, misalnya: ts«stit.makanan, pulp & paper,penycmpurnaan, bahan kirr-a. cat,karet, dll.
FOIOGRAFI
PENGOLAHAN 8A1UBARA M'.GANPJR0II5IS
Cokes productions
OAUR UlANG MINYAK PFl. -ASOtKAS
JENIS INDUSTRI/KEGIATAN
SABUN 0ETERJEN/PR00UKPEMBERSIH DESINFEKTAN/KOSMETIK
PENGOLAHAN LEMAK HEWA'VI/NABATI DAN OERIVATNYA
AUUMUN1UM THIKMAL MCTALIURGYAUUMUNIUM CHCMICAL CONVMSIONCOATING
PEIEBURAN OAN PENYEMPURNAANSENG • In
KODE
KEGIATAN
SUMBER
PENCEMARAN
7511
9309
7310
7422
2211/222122c'2/2429
7310
9000
KODE
KEGIATAN
2424
1514
2720
2732
ma
Seluruh RS dan
laboratorium klinis
Seluruh jenislaboratorium kecusli
yang termasuk 0227
MFOP bidang fotografi
Proses produksiIPAl yang mengolaheffluen dari proses
Proses purifikasi danrcgencrasi
SUMBER
PENCEMARAN
Proses manufaktur danformulas! produk
Manufaktur dan formulas!produk lemak nabati/hewani dan turunannya
• Proses peleburan danpenyempurnaan(pri,ner &sekundcr)Pelaplsan aluminiumIPAl yang mengolaheffluen iin prosescoatina
•Seng terelektrolisisdalam proses peleburandan Penycmpurnaan
•Pynmetallurghol zincpeleburan 8.PenyempurnainIPAl yang mengolaheffluen proses peleburandan Penyempurnaan
ASAL/'URAIAN LIMBAH
limbah Kinis
Produk f. rmasi
kadaluarsa
Peralata-. laboratorium
terkontai.iinasi
Kemasan produk farmasilimbah l.-.boratorium
Residu dari prosesinsinera i
Pelarut
Bahan kimia kadaluarsa
Residu sampel
Larutan developer, fixer,bleach b'kas
Pelarut jckas
off-set C-
Residu proses produksiCar)
Residu i.iinyak
Filter run absorban bckas
Kesiilu proses destilasidan evaporasi (tar)Residu minyak/emulsi/sludge (OAF/d.isar tanki)
ASAL/URAIAN LIMBAH
Residu uroduksi dankonsentrat
Filter dan absorban bekasPelarut bekas
• Konsentrat off-spec dankadaluarsa
•limbah laboratorium
• Residu fittrasi• Sludge mlnyak/lemak• limbah laboratorium• Residu proses destilasi•Katalis bekas (Cr)
•Manufiktur anoda-tar &residu Carbon
•Proses Hamming•Spent pot lining (katoda)•Residu proses pclsburan(slag den cms)Sludge dari IPAlAnoiing sludge
Sludge proses peleburandan fasilitas pemumianud?ra
• Debu/sludge dariperalatan pengendalipencemaran udara
- Slag dan dross (residuproses peleburan)
• Proses Skimming• Sludge dari IPAl
PENCEMARAN
UTAMA
Limbah terinfeksiResidu produk farmasiBalian-bahan kimia
Bahan kimia (murni atauterkonsentrasi) danlarutan kimia berbahayaatau beracun
• Perak
- Pelarut organik• Senyawa pengoksidasi
- llidrokarhon ori|anik(PNA)
- Residu minyak
• Material tcrkonlaminasiminyak
• logam berat (terutamaZn, Pb. Cr)
• Sludge minyak• Hidrokarbon tcrhalogena'.
PENCEMARANUTAMA
• Bahan organik•Hidrokarbon terhalogenas•logam berat (Zn)• Fluorida
•Nitrat• Tensioactive kuat' Residu asam
Logam berat (terutamaCr, NI. Zn)Residu minyakResidu asam
logam dan logam berat(terutama Cr)Residu asam
Sianida (proses Cryolite)
• logam berat (terutamaZn, Cr, Pb, Th)Residu asam
KODE
LIMBAH
D236
0237
0238
JENIS INDUSTRI/KEGIATAN
PROSES LOGAM NON-FtSSO
METAL HAROCNING
METAL/PLASTIC SHAP1SC
KODE
LIMBAH
JENIS INDUSTRI/KEGIATAN
0239 LAUNDRY OAN DP.Y CRANING
0240 l IPAl INDUSTRI
Fasilitas pengolahan limbah :i-teroadu dari kegiatan-kegiata-yang termasuk dalam tabel i-
0241 PENGOPERAS.'AN INSINESATC'LIMBAH
0242 OAUR ULANG FElARjr BEKAS
KODE
KEGIATAN
2710/27202811/28122891/28922899/29112912/29152919/29222924/2926
2927/31103120/31903430/3530
2710/27202731/27322811/28122891/28932899/29112912/29152919/1922
2924/2925
SUMBER
PENCEMARAN
•Proses cofd rolling,drawing, sheeting, danfinishing logam non-ferro(misalnya: Cu, At. Zn,alloy)
Seluruh prosespengolahan (misalnya:nitriding, corbwiiing)IPAL yang mengolaheffluen proses
Sur.uo proses yangbcrkaitan temasuk:
grinding, cutting, tolling,drawing, filling, dll.
KODE
KEGIATAN
SUMBER
PENCEMARAN
2926/2927
293C/31103120/31303410/34203430/35113530/35113530/35913592/4520
9301
9000
Proses cleaning dandegreosing yang memakaipelarut organik danpelarut kostik kuat
Proses insinerasi limbah
Recycte/Regenerasi/purifikasi pelarut organikbekas
_L
ASAL/URAIAN LIMBAH
- Sludge dari Acid plantblowdown
• electrolytic anode slime/sludge
- larutan oksalct dan
sludge-nya- larutan permanganat
(pickling)• Residu asam pickling- larutan pembersih alkali• Minyak emulsi pendlngin/
pclumas
•Sludge• Pelarut bekas
• Emulsi minyak (misalnya:CAir*n cutting il.in ininy.ikpendiugin
- Sludge dari prosesjnopi'ny
• Pelarut bck.is
ASAL/URAIAN LIMBAH
• Pelarut bekas
- larutan kostik bekas• Sludge prose cleaning
dan degreosing
•Sludge IPAl
Fly ashSlag/bottom rshRtsidu pengolahan fluegas
Residu proses destilasidan cvaporasiFilter dan absorban bekas
_L
> "
PENCEMARAN
UTAMA
- Logam berat (terutamaAs, 8a, Cd, Ci, Ni. Zn)
•Nitrat. Fluorida-Asam borat dan oksalat• Larutan asam/atkall• limbah minyak
logam dan logam berat(terutama Ba, Cr, Mn)Sianida
• logam dan logam berat- Einiilsi niiny.ik
Hidrokarbon
terhalogenasiFluorida-nitrat
PENCEMARAN
UTAMA
Pelarut organikHidrokarbonterhalogenasiLemak dan gemuk
• Logam dan logam berat(terutama As, Cd, Cr, Pb,Hg. Se, Ag. lu. Ni)Hidrokarbon
terhalogenasi(•bahan organik
• Amonia
•Sulfida
' Ftuo'ida
' logam beratResidu pembakaran tidaksempurna
Hidrokarbon
terhalogenasiOahan organik
LAMPIRAN 7
Uji statistik tembaga dan seng
Oneway: anova tembaga
Descriptive*
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Intervalfor Mean
Lower
BoundUpperBound
1,000000
2.000000
3,000000
Total
3
3
3
9
4.063E-02
6.640E-02
4.380E-02
5.028E-02
3.055E-04
4.000E-04
.00000000
1.217E-02
1.764E-04
2.309E-04
,00000000
4.057E-03
3.987E-02
6.541 E-02
4.380E-02
4.092E-02
4.139E-02
6.739E-02
4.380E-02
5.963E-02
Minimum Maximum
1,000000
2.000000
3.000000
Total
,040300
.066000
.043800
.040300
,040900
,066800
,043800
.066800
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic
2.531
df1 df2
Descriptives
_§&^160
ANOVA
Sum ofSquares df
Mean
Square F Sig.Between GroupsWithin GroupsTotal
1.185E-03
5.067E-07
1.185E-03
2
6
8
5.924E-04
8.444E-08
7014,724 ,000
Post Hoc Tests
Dependent Variable: A
Tukey HSD
Multiple Comparisons
(1) B (J) B
Mean
Difference
(l-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
BoundUpperBound
1.000000 2.000000
3,000000-2.577E-02*
-3.167E-03*
2.373E-04
2.373E-04
.000
.000
-2.65E-02
-3.89E-03
-2.50E-02
-2.44E-032,000000 1,000000
3,0000002.577E-02*
2.260E-02*
2.373E-04
2.373E-04
,000
.000
2.504E-02
2.187E-02
2.649E-02
2.333E-023.000000 1.000000
2.000000
3.167E-03*
-2.260E-02*
2.373E-04
2.373E-04
.000
.000
2.439E-03
-2.33E-02
3.895E-03
-2.19E-02
The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
Tukey HSDa
B N
Subset for alpha = .05
1 2 3
1.000000 3 4.063E-02
3.000000 3 4.380E-02
2,000000 3 6.640E-02Sig. 1,000 1.000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed,a. Uses Harmonic Mean Sample Size - 3,000.
Oneway: anova seng
Descriptives
N MeanStd.
Deviation Std. Error
95% Confidence Intervalfor Mean
LowerBound
UpperBound
1.000000
2.000000
3.000000
Total |
3
3
3
9
,86593333
1.5759333
,60786667
1.0165778
2.945E-02
4.870E-02
4.922E-03
.43508316
1.700E-02
2.812E-02
2.842E-03
.14502772
.79276954
1.4549476
.59564044
.68214326
.93909713
1.6969191
.62009290
1.3510123 I
1.000000
2,000000
3,000000
Minimum
.838000
1,530000
.603500
Maximum
,896700
1,627000
,613200Total I ,603500 | 1.627000
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic
2,400
df1 df2
Descriptives
_S|2_JZ1
ANOVA
BetweenGroupsWithin GroupsTotal
Sum of
Squares1.508
6.527E-03
1.514
Post Hoc Tests
dfMean
Square
,754
1.088E-03
693,014Sip,.
,000
Dependent Variable: ATukey HSD
Multiple Comparisons
(OB (J)B
Mean
Difference
(l-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
BoundUpperBound
1,000000 2,000000
3,000000
-.71000000*
,25806667*
2.693E-02
2.693E-02
,000
.000
-.79263106
,17543560
-.62736894
,340697732,000000 1,000000
3,000000,71000000*
,96806667*
2.693E-02
2.693E-02
.000
,000
,62736894
,88543560
.79263106
1.05069773,000000 1.000000
2,000000-.25806667*
-.96806667*
2.693E-02
2.693E-02
.000
.000
-.34069773
-1.050698
-.17543560
-.88543560
The mean difference is significant at the .05 level
Homogeneous Subsets
Tukey HSDa
B N
Subset for alpha = .05
1 2 33,000000
1,000000
2,000000
Sig.
3
3
3
,60786667
1,000
.86593333
1.000
1.5759333
1.000
Means for groups in homogeneous subsets aredisplayed,a. Uses Harmonic Mean Sample Size« 3.000.
T-Test Cu
One-Sample Statistics
N
3
3
3
Mean
,220667
,181000
.238000
Std.
Deviation
1.528E-03
1.000E-03
.000000*
Std. Error
Mean
8.819E-04
5.774E-04
.000000
a. t cannot be computed because the standard deviation is 0.
One-Sample Test
Test Value = 0
t dfSig.
(2-tailed)Mean
DifferenceA
B
.227
.520 |2
2
.000
.000
.220667
.181000
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower UpperA
B
.216872
.178516
.224461
.183484
Pagel
T-TestZn
One-Sample Statistics
N Mean 'Std.
Deviation
Std. Error
MeanA
B
C
3
3
3
,745000
,561667
.527000
2.506E-02
1.656E-02
4.000E-03
1.447E-02
9.563E-03
2.309E-03
One-Sample Test
Test Value = 0
t df
Sig.(2-tailed)
Mean
Difference
A
B
C
20,139
50,209
21,654
2
2
4-
,000
.000
.000
,745000
..561667
.527000
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower UpperA
B
C
,682748
,520522
.517063
.807252
,602811
.536937
Pagel