muskuloskeletal - s1 kesehatan masyarakat
TRANSCRIPT
muskuloskeletal
Tugas anatomi fisiologi
Fitria Wahyu, S.Kep.,Ns.
OLEH :
S1 kesehatan masyarakat
STIKes Majapahit MojokertoTahun Ajaran 2013/2014
ANATOMI DASAR KEPALA (CRANIUM)
Cista Astri AqnataNovanda Dino Pahlevi
A. Tulang Kepala (Os. Cranium) 1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :
a. Os frontal (tulang dahi)b. Os parietal (tulang ubun-ubun)c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.
3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang-tulang seperti :a. Tulang pelipis ( os Temporal )b. Sebagian tulang dahic. Tulang ubun-ubund. Tulang baji.
anterior view
lateral view
*Os. Cranium tersusun atas:1 tulang dahi (os.frontale)2 tulang ubun-ubun (os.parietale)1 tulang kepala belakang (os.occipitale)2 tulang baji (os.sphenoidale)2 tulang pelipis (os.temporale)2 tulang tapis (os.ethmoidale)
*SuturaTulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura. Sutura-sutura tersebut adalah :1) Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal.2) Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan.3) Sutura lambdoidea/ lambdoidalis yang menghubungkan antara os parietal dan os occipital. .
tulang wajah
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)2 tulang rahang atas (os.maxilla)2 tulang rahang bawah (os.mandibula)2 tulang pipi (os.zygomaticum)2 tulang langit-langit (os.pallatum)2 tulang hidung (os.nasale)2 tulang mata (os.laximale)1 tulang lidah (os.hyoideum)2 tulang air mata (os.lacrimale)2 tulang rongga mata (os.orbitale)
4. Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:
Bagian hidung terdiri atas :1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis yang tegak.
Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot.
B. Otot-otot Kepala
Cranial Mucle Lateral View
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi matab. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buahb. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar matac. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter matad. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawahb. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidungc. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawahd. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbukab. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakangc. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas:a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depanb. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
Cranial Muscle Anterior View
*Otot-otot Leher
otot leher dan punggung1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
ANATOMI DASAR KEPALA (CRANIUM)
Posted by Syauqinaa Sabiilaa, at 21.25
A. Tulang Kepala (Os. Cranium)
1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :
a. Os frontal (tulang dahi)
b. Os parietal (tulang ubun-ubun)
c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :
a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.
b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.
Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis.
*Os. Cranium tersusun atas:
1 tulang dahi (os.frontale)
2 tulang ubun-ubun (os.parietale)
1 tulang kepala belakang (os.occipitale)
2 tulang baji (os.sphenoidale)
2 tulang pelipis (os.temporale)
2 tulang tapis (os.ethmoidale)
*Sutura
Tulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura. Sutura-sutura tersebut adlah :
1) Sutura coronalis yang menghubungkan antara os frontal dan os parietal.
2) Sutura sagitalis yang menghubungkan antara os parietal kiri dan kanan.
3) Sutura lambdoidea/ lambdoidalis yang menghubungkan antara os parietal dan os occipital.
.
3. Smping tngkorak, dbntuk oleh tulang2 spt:
a. Tulang pelipis ( os Temporal )
b. Sebagian tulang dahi
c. Tulang ubun-ubun
d. Tulang baji.
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
2 tulang rahang atas (os.maxilla)
2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
2 tulang pipi (os.zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os.pallatum)
2 tulang hidung (os.nasale)
2 tulang mata (os.laximale)
1 tulang lidah (os.hyoideum)
2 tulang air mata (os.lacrimale)
2 tulang rongga mata (os.orbitale)
4. Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.
Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:
Bagian hidung terdiri atas :
1) Os Lacrimal (tulang mata) letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di sudut mata.
2) Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah atas
3) Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung danj bentuknya berlipat-lipat.
Septum nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari tulang tapis yang tegak.
Bagian rahang trdiri atas tulang-tulang sperti:
1) Os Maksilaris (tulang rahang atas)
2) Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.
3) Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan kanan
4) Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu. Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat melekatnya otot.
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:
a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
Otot-Otot Leher
1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
Anatomi Otot pada Wajah
1. M. Occipitofrontalis
(Bersama, M. Occipitofrontalis dan M. temporoparietalis disebut sebagai M. epicranius)
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo :
Venter frontalis : kulit alis mata dan glabella, membentuk sebuah lapisan otot bersama Mm. Procerus, corrugator supercilii, depressor supercilii et orbicularis oculi
Venter occipitalis : Linea nuchalis suprema
Insertio : Galea aponeurotica
Fungsi : Menggerakkan kulit kepala, menciptakan kerut miring di dahi
2. M. Temporoparietalis
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Kulit temporal, fascia temporalis
Insertio : Galea aponeurotica
Fungsi : Menggerakkan kulit kepala.
3. M. Auricularis anterior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Fascia te4mporalis
Insertio : Spina helicis
Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke depan dan ke atas
4. M. Auricularis Superior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Galea aponeurotica
Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula
Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang dan ke atas
5. M. Auricularis Posterior
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Processus mastoideus, tendo M. sternokleimastoideus
Insertio : Bagian dorsocranial pangkal auricula
Fungsi : Menggerakkan daun telinga ke belakang
6. M. Orbicularis Oculi
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars orbitalis ars nasalis ossis frontalis, Proc. frontalis maxillae, Lig. Palpebrae mediale
Pars Palpebralis : Lig. Palpebrale mediale, saccus lacrimalis
Pars Lacrimalis : Crista lacrimalis posterior of the Os lacrimale, saccus lacrimalis.
Insertio : Pars orbitalis : Lig. Palpebrale laterale, transisi menjadi suatu otot melingkar membentuk cincin di lateral.
Pars palpebralis : Lig. palpebrale laterale
Pars lacrimalis : Canaliculi lacrimalis, tepi-tepi kelopak mata.
Fungsi : Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakkan alis mata.
7. M. Depressor Supercilii
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars nasalis ossis frontalis, punggung hidung.
Insertio : Sepertiga medial kulit alis mata
Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis, menciptakan kerutan miring tepat di atas pangkal hidung.
8. M. Corrugator Supercilii
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars nasalis ossis frontalis
Insertio : Sepertiga medial (lateral) kulit alis mata, galea aponeurotica
Fungsi : Menggerakan kulit dahi dan alis mata ke arah pangkal hidung, menciptakan kerut vertical tepat di atas pangkal hidung.
9. M. Procerus
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os nasale, Cartilago nasi lateralis
Insertio : Kulit Glabella
Fungsi : Menarik turun kulit dahi dan alis mata
10. M. nasalis
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars alaris : Jugum alveolare dentis incisivi lateralis
Pars transversa : Jugum alveolare dentis canini
Insertio : Pars alaris : ala nasi, pinggir cuping hidung
Pars transversa : Cartilago nasi lateralis, membran tendo dorsum nasi
Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri
Pars alaris : membuka lebar lebar cuping hidung
Pars transversa : Mengecilkan lubang hidung
11. M. Depressor septi nasi
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : jugum alveolare dentis incisivi medialis
Insertio : cartilago alaris major, cartilago septi nasi
Fungsi : Menggerakkan cupping hidung dan hidungnya sendiri
12. M. Orbicularis Oris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Pars marginalis dan Pars labialis : sebelah lateral angulus oris
Insertio : Kulit bibir
Fungsi : Menutup bibir, sehingga juta menggerakkan cuping hidung, pipi dan juga kulit dagu
13. M. Buccinator
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Bagian posterior Proc. alveolaris maxillae, Raphe pterygomandibularis, bagian posterior Proc. alveolaris mandibulae
Insertio : Angulus oris, bibir atas dan bawah
Fungsi : Menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intraoral )ketika meniup dan mengunyah)
14. M. Levatoor labii superioris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Margo infraorbitalis dan bagian Zygomaticus maxilla di dekatnya; berasal dari massa otot M. Orbicularis oculi
Insertio : Bibir atas
Fungsi : Menarik bibir atas ke lateral dan atas
15. M. Depressor Labii inferioris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Basis mandibulae sebelah mendial foramen mentale
Insertio : Bibir bawah, dagu, serabut dalam ke mukosa
Fungsi : Menarik bibir bawah ke lateral dan bawah
16. M. Mentalis
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Jugum Alveolare dentis incisivi lateralis bawah
Insertio : kulit dagu
Fungsi : Membentuk lekuk didagu, eversi bibir bawah (bersama dengan musculus orbicularis oris.
17. M. Transversus Menti
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Cabang oblik dari M. mentalis
Insertio : kulit dagu
Fungsi : Menggerakkan kulit dagu
18. M. Depressor anguli oris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Basis mandibulae, tepat di bawah foramen mentale
Insertio : Bibir bawah, pipi disebelah lateral sudut mulut, bibir atas
Fungsi : Menarik sudut mulut ke bawah
19. M. Risorius
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Fascia parotidea, Fascia messeterica
Insertio : Bibir atas, sudut mulut
Fungsi : Menarik sudut mulut ke lateral dan atas, membentuk lesung dipipi.
20. M. Levator Anguli Oris
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Fossa canina maxillae
insertio : sudut mulut
Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas
21. M. Zygomaticus Major
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticotemporalis
insertio : bibir atas, sudut mulut
Fungsi : Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas
22. M. Zygomaticus Minor
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Os Zygomaticum di dekat sutura zygomaticomaxillaris
insertio : bibir atas, sudut mulut
Fungsi : Menggerakkan bibir, cuping hidung, pipi dan kulit dagu, memperdalam sulcus nasolabialis.
23. M. Levator labii superioris alaeque nasi
Persarafan : Nervus facialis (VII)
Origo : Proc. frontalis maxillae; berasal dari massa otot M. orbicularis oculi
insertio : cuping hidung, sudut mulut, bibir atas, serabut dalam: bagian lateral dan posterior cuping hidung
Fungsi : Menggerakkan bibir, alae nasi, pipi dan kulit dagu
Anatomi Otot Internal Lidah
1. M. Longitudinalis superior
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Radix linguae
Insertio : Ujung lidah
Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, Apex linguae
2. M. Longitudinalis inferior
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Radix linguae
Insertio : Ujung lidah
Fungsi : Retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah, menurunkan ujung lidah, Apex linguae
3. M. Transversus linguae
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Margo lateralis linguae, Septum linguae
Insertio :Margo lateralis linguae, aponeurosis linguae
Fungsi : Menyempitkan lidah, memanjangkan lidah bersama-sama dengan M. verticalis linguae
4. M. Verticalis linguae
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Radix linguae, septum linguae
Insertio : aponeurosis linguae
Fungsi : Melebarkan lidah
Anatomi Otot Eksternal Lidah
1. M. Genioglossus
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Spina mentalis mandibulae
Insertio : aponeurosis linguae
Fungsi : Memajukkan dan menekan lidah
2. M. hyoglossus
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Cornu majus and Corpus ossis hyodei
Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae
Fungsi : Retraksi dan menekan lidah
3. M. chondroglossus (pembentukan bervariasi)
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Cornu minus ossis hyodei
Insertio : bagian lateral aponeurosis linguae
Fungsi : Retraksi lidah dan menekan pangkal dan badan lidah
4. M. styloglossus
Persarafan : Nervus hypoglossus (XII)
Origo : Margo anterior processus styloidei ossis temporalis, ligamen stylomandibulare
Insertio : memasuki bagian lateral lidah dari atas dan belakang
Fungsi : Retraksi dan mengangkat lidah
Anatomi Otot Pengunyah
Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis.
1. Otot : M. Temporalis
Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3)
Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis
Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae
Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula
2. Otot : M. masseter
Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3)
Origo :
-Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus
-Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus
Insertio :
-Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica
-Pars profunda : margo inferior madibulae
Fungsi : menutup mulut
3. Otot : M. Pterygoideus medialis
Nervus : N. pterygoideus medialis (N. mandibularis (V/3)
Origo : Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pyramidalis ossis palatini
Insertio : Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea
Fungsi : menutup mulut
4. Otot : M. Pterygoideus lateralis
Nervus : N. Pterygoideus lateralis (N. mandibularis (V/3)
Origo :
-Caput superius : permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei, tuber maxillae (accessorius)
-Caput inferius : Facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis
Insertio :
-Caput superius : discus et capsula articulationis temporamandibularis
-Caput inferius : Fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae
Fungsi :
-Caput inferius: menarik mandibula kearah dalam
Tulang Belakang (os.vertebrae) & Otot Punggung
Disusun Oleh: 1. Ainur Pujianti 2. Rian Fitroh Huda
S1 Kesehatan Masyarakat Semester 2
A. Ruas Tulang Belakang
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas.
Bentuk dari tiap-tiap ruas tulang
belakang pada umumnya sama hanya
ada perbedaannya sedikit bergantug
pada kerja yang ditanganinya. Rias-
ruas ini terdiri atas beberapa bagian:
a. Badan ruas merupakan bagian yang
terbesar, bentuknya tebal dan kuat
terletak disebelah depan.
b. Lengkung ruas, bagian yang
melingkari dan melindungi lubang
ruas tulang belakang, terletak
disebelah belakang dan pada bagian
ini terdapat beberapa tonjolan yaitu:
Prosesus spinosus/taju duri,
terdapat ditengah lengkung ruas,
menonjol ke belakang.
Prosesus transversum/taju sayap, terdapat disamping kiri dan kanan lengkung ruas.
Prosesus artikularis/taju penyendi, membentuk persendian dengan ruas ruas tulang
belakang (vertebralis).
Ruas-ruas tulang belakang ini tersusun dari atas ke bawah dan di antara masing-masing ruas
dihubungkan oleh tulang rawan yang disebut cakram antar ruas sehingga tulang belakang
bias tegak dan membungkuk. Disamping itu di sebelah depan dan belakangnya terdapat
kumpulan serabut-serabut kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. Di
tengah bagian dalam ruas-ruas tulang belakang terdapat pula suatu saluran yang disebut
saluran sumsum belakang (kanalis medulla spinalis) yang dalamnya terdapat sumsum tulang
belakang.
Bagian-bagian dari ruas tulang belakang terdiri dari:
1) Vertebra servikalis (tulang leher) terdiri dari 7 ruas.
a. Atlas, merupakan vertebrata servikalis 1, tidak
mempunyai korpus dan prosesus spinosus. Atlas
berbentuk cincin dan terdiri dari dari arkus
anterior, arkus posterior, dan arkus inferior.
Tulang ini berartikulasi (membuat persendian)
dengan kondilus oksipitalis. Bagian bawah
berartikulasi dengan aksis membentuk artikulasioatlantoaksialis.
b. Aksis (prosesus odontoid), merupakan vertebra
servikalis II, terdapat di atas korpus atlas yang
menyatu dengan aksis yang memungkinkan
kepala dapat berputar kekiri dan ke kanan.
c. Prosesus prominan, merupakan ruad VII dari
vertebra servikalis dan prosesus yang paling
panjang, mempunyai transverses besar dan
foramen prosesusnya kecil dalalui oleh vena vertebralis.
d. Posesus spinosus, tonjolan dari tulang leher yang diraba pada masing-masing ruas
ditutupi oleh ligamentum nukhehea yang besar pada bagian belakang leher. Prosesus
transversum mempunyai lubang luabang (foramen transversus) tempat lewatnya arteri
dan vena vertebralis foramen vertebralis besar dan berbentuk segitiga. Prosesus
artikularis superior mempunyai artikulasi (sendi) yang rata dan kecil menghadap ke
belakang dan keatas. Prosesus artikularis inferior mempunyai fesies menghadap ke
bawah dan ke depan.
2) Vertebra torakalis (tulang punggung) terdiri dari
12 ruas.
Ukurannya agak besar, korpus (badan ruas)
berbentuk jantung, foramen vertebra relatif kecil dan
bulat, prosesus spinosus panjang dan melengkung
kebawah. Prosesus transversus bersendi dengan
tuberkulum kosta, prosesus artikularis superior mempunyai fesies menghadap kebelakang
lateral dan fasies prosesus artikularis inferior menghadap ke lateral. Pada bagian dataran
sendi sebelah atas, bawah dan kanan membentuk persendian dengan tulang iga.
3) Vertebra lumbalis (tulang punggung)
terdiri dari 5 ruas.
Badan ruas tiap vertebra lumbalis
berbentuk ginjal. Badan ruasnya besar,
tebal dan kuat, taju durinya agak picak.
Foramen vertebra lumbalis berbentuk
segitiga. Prosesus transversus panjang dan
langsing, prosesus spinosus pendek, rata
dan berbentuk segiempat mengarah lurus kebelakang. Fasies prosesus artikularis superior
menghadap ke medial dan fasies artikularis
inferior menghadap ke lateral. Vertebra
lumbalis tidak mempunyai fesies artikulasi
dengan kosta dan foramen prosesus tranversi.
Bagian ruas dari ke 5 agak menonjol disebut
promontorium.
4) Vertebra sakralis (tulang kelangkang)
teridiri dari 5 ruas.
Merupakan 5 ruas tulang yang bergabung menjadi satu membentuk sebuah tulang
disamping kiri dan kanannya terdapat lubang kecil 5 buah yang disebut foramen sakralis.
Batas anterior bersendi dengan lumbal V, batas inferior agak sempit bersendi dengan os
koksigis, kebagian bagian lateral sacrum bersendi dengan os koksa membentuk artikulasio
sakroillika. Tepi anterior dan superior sakrum 1 menonjol ke depan sebagai margo
posterior,aperture pelvis superior sebagai promontorium sakralis, foramen vertebralis
membentuk kanalis sakralis. Lamina sacral IV dan V tidak mempunyai garis tengah dan
membentuk hiatus sakralis. Permukaan anterior dan posterior sacrum mempunyai 4 lubang
(foramen) dinamakan foramen sakralis pada setiap sisinya dilalui oleh ramus ventralis dan
dorsalis sacrum I – IV. Os sacrum menjadi dinding bagian belakang dari rongga panggul
5) Vertebra koksigialis (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas
Terdiri dari 4 ruas yang membentuk segitiga kecil yang bersendi dengan ujung bawah
sacrum, vertebra koksigis pertama biasanya tidak ikut. Ruas tulang vertebra koksigialis
dapat bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sacrum.
B. Komponen punggung
Otot punggung
Ditunjang oleh punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua
otot ini berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetap dalam posisi
normal.
a. Spina erektor terdiri dari massa serat otot, berasal dari belakang sakrum dan
bagian perbatasan dari tulang inominate dan melekat ke belakang kolumna vertebra
atas, dengan serat yang selanjutnya timbul dari vertebra dan sampai ke tulang
oksipital dari tengkorak. Otot tersebut mempertahankan posisi tegak tubuh dan
memudahkan tubuh untuk mencapai posisinya kembali ketika dalam keadaan
fleksi.
b. Lastimus dorsi adalah otot datar yang meluas pada belakang punggung. Aksi
utama dari otot tersebut adalah menarik lengan ke bawah terhadap posisi bertahan,
gerakan rotasi lengan ke arah dalam, dan menarik tubuh menjauhi lengan pada saat
mendaki. Pada pernapasan yang kuat menekan bagian posterior dari abdomen.
Diskus
Merupakan bantalan tulan rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan. Terdapat
diantara vertebrae sehingga memungkinkan sendi-sendi untuk bergerak secara halus.
Tiap diskus mengandung cairan yang mengalir ke dalam dan keluar diskus. Cairan ini
berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. Diskus
bersifat elastis, mudah kembali ke bentuk semula jika tertekan diantara kedua vertebra.
Tulang dadaBiatira Rachma
Hayyu Rohma Maulidyah
Tulang dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.
Anatomi fisiologi “rangka ekstremitas”Fibriana Rahmawati
Fitriatul Zahro
Tubuh kita disusun oleh beberapa rangka seperti kranial (tengkorak) , vertebrate (tulang belakang) , ekstremitas (anggota gerak) , toraks (dada) , pelvis (panggul).
Rangka anggota gerak terdiri dari anggota ekstremitas atas /anggota gerak atas (tangan) dan anggota ekstremitas bawah/anggota gerak bawah (kaki).
Extremitas superioris• Os humerus (2 tulang lengan atas)
• Os radius (2 tulang pengumpil)
• Os ulna (2 tulang hasta)
• Ossa carpalia atau ossa carpi (8)
• Os naviculare atau os scafoid
• Os lunatum
• Os triquetrum
• Os pisiformis
• Os multangulum majus atau os trapezium
• Os multangulum minus atau os trapezoideum
• Os capitatum
• Os hamatum
• Ossa metacarpal (5)
• Phalanges (jari-jari; tunggal = phalanx)
Humerus
Humerus atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang dari anggota atas yang memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung.pada kedua sisi persendianujung bawah humerus terdapat dua epikondil yaitu epikondil lateral di sebelah luar dan epikondil medial di sebelah dalam.
Radius dan ulna
Radius adalah tulang di sisi lateral bawah yang merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung lebih pendek dari ulna.sedangkan ulna atau tulang hasta yang merupakan tulang yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung.tulang itu berada di lengan bawah dan lebih panjang dari radius
Tarsal (pada tangan)
Extremitatis Inferioris
• 2 Os femur (2 tulang paha)
• 2 Os tibia (2 tulang kering)
• 2 Os fibula (2 tulang betis)
• 2 Os patella (2 tulang tempurung lutut)
• 2 Os tarsal (2 tulang pangkal kaki)
• 5 Os metatarsal (5 tulang telapak kaki)
• 14 falanx (14 tulang jari-jari kaki)
•
Femur
Femur merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar yang berhubungan dengan asetabulum membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris.
Patela
Patela atau tempurung lutut adalah tulang baji atau tulang yang berkembang di dalam tendon otot kwardisep extensor.permukaan posteriornya halus dan bersendi dengan permukaan pateler dari tulang bawah femur.letaknya di depan sendi lutut.
Tibia dan fibula
* Tibia atau tulang kering merupakan kerangka utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis.tibia membuat sendi dengan tiga tulang yaitu femur,fibula dan talus.
* Fibula atau tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah.sebuah batang dan dua ujung.
Tulang telapak kaki (carpal)
PELVISAndika krisna sandy
Devi wahyuni(S1 Kesehatan masyarakat)
A. Bagian-bagian panggul :
a. Os. Coxae
Terletak disebelah samping dan depan dari pelvis wanita. Terdiri dari 3 tulang penyusun, yaitu : Os. Ilium, Os. Ischium, dan Os. Pubis.
- Os.IliumOs. Ilium merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang panggul. Memiliki permukaan anterior berbentuk konkaf yang disebut fossa iliaca. Bagian atasnya disebut Krista iliaca. Ujung-ujung disebut Spina Iliaca anterior superior dan spina Iliaca posterior superior. Terdapat tonjolan memanjang dibagian dalam Os. Ilium yang membagi pelvis mayor dan pelvis minor disebut linea innominata (linea terminalis).
- Os.Ischium
Terdapat disebelah bawah Os. Ilium. Merupakan tulang yang tebal dengan tiga tepi di belakang foramen obturator. Os. Ichium merupakan bagian terendah dari Os. Coxae. Memiliki tonjolan di bawah tulang duduk yang sangat tebal disebut Tuber Ischii berfungsi sebagai penyangga tubuh sewaktu duduk.
- Os.Pubis
Terdapat disebelah bawah dan depan Os. Ilium. Dengan tulang duduk dibatasi oleh Foramen obturatum. Terdiri atas korpus (mengembang kebagian anterior). Os. Pubis terdiri dari ramus superior (meluas dari korpus ke asetabulum) dan ramus inferior (meluas ke belakang dan berat dengan ramus ischium). Ramus superior Os. Pubis berhubungan dengan dengan Os.Ilium, sedangkan ramus inferior kanan dan kiri membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan Os. ischium.
b. Os.SacrumTulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai ciri:
os ilium
os coccygis
os sacrum
os
pubis
os ischium
Os. sacrum berbentuk baji, terdiri atas 5 Vertebra sacralis. Vertebra pertama paling besar, mengahadap ke depan. Pinggir atas vertebra ini
dikenal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam penilaian ukuran-ukuran panggul.
Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf: foramina sacralis anterior.
c. Os.CoccygisBerbentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah bersatu. Pada saat persalinan, Os. Coccygis dapat didorong ke belakang sehingga dapat memperluas jalan lahir.
B. Sendi Pelvis
Terdapat 3 sendi pelvis yaitu :
1. Sacroiliaca
Sebagai penghubung Os. Sacrum dan Os. Ilium. Memungkinkan gerakan terbatas ke depan dan ke belakang. Pergeseran yang terlalu lebar pada articulatio ini sering menyebabkan rasa nyeri pada persendian.
2. Simphisis pubis
Terbentuk dari hubungan 2 Os.Pubis. Merupakan articulatio cartilagenia dan sendi amphiarthrosis yang pergerakan sendinya lebih sedikit. Longgarnya hubungan Simphisis pubis ini dapat menimbulkan simfisiolisis yang terasa sangat nyeri.
3. Articulatio sacroocygea
Memiliki hubungan dengan Os. Sacrum dan Os. Coccygeus. Adanya sendi ini memungkinkan Os. Coccygeus tertekan ke belakang pada waktu kepala janin lahir.
C. Jenis Pelvis menurut Caldwell-Moloy:
a. Pelvis Ginekoid : ditemukan pada 45% wanita. Panjang diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter tranversa.
b. Pelvis Android : bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Walaupun diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter tranversa, tetapi diameter tranversa dekat dengan sacrum. Bagian dorsal dari pintu atas panggul gepeng, bagian ventral menyempit ke muka. Ditemukan 15% pada wanita.
Sacro-iliac
Articulatio sacroocygea
Symphysis pubica
c. Pelvis Antropoid : ditemukan pada 35% wanita. Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telor. Diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter tranversa.
d. Pelvis Platipelloid : Ditemukan pada 5% wanita. Diameter tranversa lebih besar daripada diameter anteroposterior.
D. Gerakan PelvisPerubahan posisi pelvic sebenarnya dihasilkan oleh gerakan lumbal spine dan hip joint. Gerakan pada lumbal spine dan hip joint dapat menghasilkan pelvic bergerak tilting ke depan, ke belakang, ke samping, dan rotasi secara ho-rizontal.Gerakan yang terjadi pada pelvic terdiri dari : forward tilt (inklinasi meningkat), backward tilt (inklinasi menurun), lateral tilt, rotasi (lateral twist/memutar)
a. Forward TiltForward tilt adalah gerakan pelvic pada bidang sagital disekitar axis frontal-horizontal sehing-ga symphisis pubis berputar kebawah dan per-mukaan posterior sacrum berputar keatas. Dalam forward tilt, peningkatan sudut dibentuk oleh puncak os pubis dan peningkatan deviasi sacrum serta pelvis bagian posterior menjauh dari vertikal.
b. Backward tiltBackward tilt adalah suatu gerak rotasi pelvis dalam bidang sagital sekitar axis frontal-horizontal sehingga symphisis pubis bergerak ke depan – atas dan permukaan posterior sacrum berputar sedikit ke bawah.Dalam backward tilt, sudut dibentuk oleh pun-cak os pubis dan penurunan horizontal serta terjadi penurunan inklinasi horizontal sacrum dan posterior pelvis.
c. Lateral tiltLateral tilt adalah suatu gerak rotasi pelvis da-lam bidang frontal sekitar axis sagital-horizon-tal sehingga salah satu crista iliaca turun dan yang lainnya naik. Pada lateral tilt ke kiri, crista iliaca sisi kiri akan turun dan sisi kanan akan naik
d. Rotasi (lateral twist)Rotasi (lateral twist) adalah suatu gerak rotasi pelvis dalam bidang horizontal sekitar axis vertikal/longitudinal. Dalam rotasi, pelvis bagian depan berputar ke arah belakang.
E. OtotOtot-otot yang menyusun kerangka penopang organ-organ di dalam pelvis :a. Musculus sfingter ani ekternus
Otot ini merupakan cincin otot yang melingkari anus. Otot ini terbentuk dari gabungan serabut otot dari lapisan superficial dan profundal commisurra posterior dan kulit perineum sebagian menutupi musculus sfingter ani ekternus.
b. Muskulus BulbokavernosusOtot ini merupakan otot yang berasal dari pusat perinium dan memberikan serabut-serabut longitudinal pada kesua sisi uretra dan vagina. Muskulus Bulbokavernosus mengelilingi vulva yang bertujuan untuk membantu kontraksi dinding vagina saat melakukan koitus. Serabut ini juga mengelilingi ostia sebelum berinsersi pada corpus clitoridis. Serabut-serabut anterior memungkinkan
terjadinya ereksi klitoris pada saat aktivitas seksual.Otot ini juga sebagai penunjang muskulus levator ani yang terletak lebih dalam dari otot ini.
c. Muskulus Transversus parinea suferfisialisOtot ini berasal dari permukaan dalam masing-masing tuber isciadika dan berjalan transversal melintasi pintu keluar pelvis. Serabut-serabut dari masing-masing otot akan menyatu dan menyilangdengan jaringan superfisial corpus perinei.Musculus Transversus parinea suferfisialis sama halnya seperti musculus bulbokavernosus berfungsi untuk menopang muskulus levator ani yang terletak lebih dalam.
d. Muskulus Transversus parinea profundus.Para transversus perinei profunda (atau perineal melintang dalam) muncul dari rami inferior iskium dan berjalan ke garis tengah, di mana ia interlaces dalam tendon raphe dengan sesama dari sisi yang berlawanan. Itu terletak pada bidang yang sama sebagai sfingter uretra membranaceae ; sebelumnya dua otot digambarkan bersama-sama sebagai uretra Constrictor
e. Muskulus Stingfer uretraOtot ini merupakan muara dari uretra. Sfingter ini analog dengan sfingter pada pria, dan mempunyai nama yang sama. Namun di bandingkan dengan pria sfingter pada wanita lebih lemah dan merupakan struktur yang kurang penting. Ostium ini harus di bedakan dari klitoris yang harus diidentifikasi terlebih dahulu.
f. Muskulus PubokoksigeusMerupakan otot yang paling pentingdi antara semua otot dasar pelvis. Otot ini merupakan otot yang mengelilingi dan memperkuat uretra, vagina dan rectum. Otot ini juga merupakan penentu miksi, defekasi serta fungsi seksual yang normal.
g. Muskulus iliococcygeusOtot ini berasal dari linea alba faciae pada permukaan dalam masing-masing os. Illium dari masing-masing spina isciadika, serta berjalan ke belakang ke os. Coccygi.
h. Musculus ischiococcygeusBerasal dari masing-masing spina isciadika kemudian berlanjut ke bagian atas coccygi dan tepi bawah sakrum. Dilanjutkan ke posterior, sehingga diaphragma pelvis hampir tertutup. Otot-otot ini membantu menstabilkan articulatio sacroiliaca dan articulatio sacrococcygea.