osteogenesis intrauterine ppt
DESCRIPTION
osteogenesis intrauterineTRANSCRIPT
OSTEOGENESIS INTRAUTERINE
Jatuwarih Pintautami
Pembentukkan tulang yang ada ditubuh manusia mulai terjadi pada minggu ketiga perkembangan mudigah.
Tulang-tulang ini berasal dari mesoderm intraembrional dan diferensiasi sel-sel lain seperti sel-sel krista neuralis dan mesoderm somatik.
Sel-sel mesoderm paraksial akan mengelompok membentuk jaringan tersegmentasi yang disebut dengan Somit (pada daerah tubuh) dan somiter (pada daerah kepala). Jaringan tersegmentasi ini akan berdiferensiasi ke arah ventromedial menjadi sklerotom (sel-sel pembentuk tulang) dan ke arah dorsolateral menjadi dermomiotom (sel-sel pembentuk otot dan kulit).
Sklerotom kemudian akan berkembang lagi menjadi sel-sel polimorfik, kemudian berkembang lagi menjadi sel mesenkim.
Sel mesenkim inilah yang kemudian membentuk tiga jenis sel pembentuk tulang yaitu - kondroblas (pembentuk tulang rawan), - fibroblast (pembentuk jaringan ikat), dan - osteoblas(pembentuk tulang sejati).
Osteoblas membentuk tulang sejati melalui proses osifikasi (penulangan).
Proses ini terbagi menjadi dua proses yaitu penulangan membranosa dan penulangan enkondral.
Pada proses penulangan membranosa, sel mesenkim akan langsung menjadi tulang sejati, proses ini biasanya terjadi pada tulang pipih seperti tulang kalvaria dan tulang cranial.
Pada proses penulangan enkondral, sel mesenkim tidak langsung menjadi tulang sejati melainkan menjadi tulang rawan hialin terlebih dahulu yang kemudian juga mengalami osifikasi.
Mineral utama dalam tulang :1. Kalsium
(Michael, 2006). Kalsium sangat penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut :
Diperlukan untuk pemeliharaan permeabilitas natrium normal di saraf.
Terlibat dalam memicu pelepasan asetilkolin dari ujung saraf padasambungan otot saraf.
Terlibat dalam eksitasi kontraksi dalam sel otot.
Sebagai sinyal intraseluler untuk beberapa hormone.
Diperlukan beberapa enzim untuk aktivitas normal.
Sekresi protein.
Terdapat tiga hormon yang berperan penting dalam pengaturanmetabolisme kalsium :
a. 1,25-Dihidroksikolekalsiferolmerupakan hormon steroid yang dibentuk dari vitamin D. Berguna untuk meningkatkan penyerapan kalsium dari ususdan meningkatkan responsifitas tulang terhadap hormon paratiroid.
b. Hormon Paratiroid (PTH)Menurut penelitian yang dilakukan oleh Miao D, et. All pada tahun 2002, PTH termasuk hormone peptide. Berguna untuk merangsang aktivitas osteoklas, pembentukan osteoklas, menghambat aktivitas osteoblas, sertameningkatkan konsentrasi kalsium plasma.
c. Kalsitosin
Pada ibu hamil dan menyusui, kalsitonin berfungsi untuk melindungitulang maternal dari proses resorbsi yang berlebihan untuk penyediaankalsium bagi pertumbuhan janin
2. Fosfor
Fosfor pentinguntuk fungsi otot dan sel-sel
darah merah, pembentukan adenosine
trifosfat(ATP) dan 2,3-difosfogliserat (DPG),
dan pemeliharaan keseimbangan
asam- basa, juga untuk sistem saraf dan
perantara metabolisme karbohidrat,
protein,dan lemak.
Demineralisasi / Mineralisasi
Mineralisasi tulang merupakan proses
penempatan kalsium ke dalam jaringan
tulang. Sedangkan demineralisasi
merupakan proses yang antagonisdengan
mineralisasi yaitu proses pengambilan
kalsium dari jaringan tulang.
Factors affecting newborn bone mineral content:in utero effects on newborn bone mineralization :
Recently we showed that maternal vitamin D deficiency may affect fetal bone mineralization.
Vitamin D dalam jumlah kecil merangsang kalsifikasi tulang secaralangsung dengan bekerja pada osteoblas dan secara tidak langsung denganmerangsang penyerapan kalsium di usus
Calcium supplementation during pregnancy and lactation: Effects on the mother and the fetus
Pregnant women at 22 weeks of gestation consumed a 2-g calcium carbonate supplement or a placebo daily to test the effects of supplementation on fetal BMC.
For all subjects, there was a significant trend that indicated a positive association between total maternal calcium intake and mean total-body BMC and lumbar spine BMC in the fetus.
Parathyroid hormone is essential for normal fetal bone formation.
PTH-deficient mice uniquely demonstrated diminished cartilage matrix mineralization, decreased neovascularization with reduced expression of angiopoietin-1, and reduced metaphyseal osteoblasts and trabecular bone.
PTH termasuk hormone peptide. Berguna untuk merangsang aktivitas osteoklas, pembentukan osteoklas, menghambat aktivitas osteoblas, sertameningkatkan konsentrasi kalsium plasma
Low Maternal Vitamin D Status and Fetal Bone Development: Cohort Study
Lower maternal 25-hydroxyvitamin vitamin D concentration was not related to fetal femur length but was associated with greater femoral metaphyseal cross-sectional area and a higher femoral splaying index at 19 weeks’ gestation.