panca sila

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang terkenal akan kesakralannya, yang terkenal dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal Ika”. Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita, pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila. Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut. Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.

Upload: ria-prasetyo

Post on 04-Aug-2015

60 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panca Sila

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang

terkenal akan kesakralannya, yang terkenal dengan semboyannya “Bhinneka Tunggal

Ika”. Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang

terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan

hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia.

Itulah lambang negara kita, pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai

tersebut terkandung di dalam lima garis besar dalam kehidupan berbangsa negara.

Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila.

Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai

Pancasila tersebut.

Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku,

bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu

keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah

naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.

Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan

bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar

kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu

itulah, Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di

Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat

Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta

membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam

masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Persatuan Indonesia jika dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini

disebut Nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai ssuatu bangsa, satu

Page 2: Panca Sila

dengan seluruh warga yang ada dimasyarakat. Oleh karena rasa satu demikian

kuatnya, maka dari padanya timbul rasa cinta bangsa dan tanah air. Akan tetapi perlu

di ketahui bahwa rasa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan

yang menjurus kepada chauvinism, yaitu rasa yang mengagungkan bangsa sendiri,

dan merendahkan bangsa lain.jika hal ini terjadi, maka bertentangan dengan sla kedua

yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Walaupun ditulis cinta bangsa dan tanah

air, tidak dimaksudkan untuk chauvinism. Dengan demikian jelas bahwa konsekwensi

lebih lanjud dari kedua haltadi adalah menggalang persatuan dan kesatuan

bangsa,yang pada akhir-akhir inijustru menunjukkan gejala disintegrasi bangsa.

Hal ini sejalan dengan pengertian kesatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, hal-

hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalnya menonjolnya

kekuasaan, penonjolan keturunan, harus dusahakan agar tidak terwujud sebagai suatu

prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui bahwa ikatan kekeluargaan,

kebersamaan di Indonesia sejak dulu hingga sekarang lebih dihargai dari pada

kepentingan pribadi. Namun, tentunya semangat ini bagi bangsa Indonesia

mengalami dinamikannya sendiri. Kadang kuat tapi kadang menjadi lemah karena

beberapa berbagai macam sebab. Pada saat ini rasa nasionalisme bangsa Indonesia

ditantang dan dalam kondisi yang agak rapuh karena banyak dari elemen bangsa yang

lebih mementingkan kepentingan golongannya sendiri dari pada kepentingan bangsa

dan negaranya. Misalnya munculnya gejala-gejala separatisme, primodialisme yang

mengancam disintegrasi bangsa Indonesia.

Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan

dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang

bersifat sistematis. Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Kesatuan

Yang Maha Esa dan Kemanusian Yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai

sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan

Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam

arti idiologis, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan. Nilai persatuan ini

dikembangakan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib. Nilai

Page 3: Panca Sila

persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam

wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Perwujudan Persatuan Indonesia adalah

manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi keberagaman budaya atau

etnis yang bukannya ditunjukkan untuk perpecahan namun semakin eratnya

persatuan, solidaritas tinggi, serta rasa bangga dan kecintaan kepada bangsa dan

kebudayaan.

Persatuan yang dimaksud dalam sila ketiga meliputi makna persatuan dan

kesatuan dalam arti ideologis, politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan. Nilai

persatuan ini dikembangkan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib

dan didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara

yang merdeka dan berdaulat. Faktor persatuan merupakan faktor dinamis dalam

kehidupan bangsa Indonesia.

Persatuan Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.

Perwujudan persatuan Indonesia adalah memberi tempat bagi keragaman budaya dan

etnis. Paham kebangsaan yang terdapat dalam sila ini merupakan wujud asas

kebersamaan, solidaritas, serta rasa bangga dan kecintaan kepada bangsa dan

kebudayaannya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia adalah nilai

kerohanian dan nilai etis, yaitu sebagai berikut.

1. Kedudukan dan martabat manusia Indonesia untuk menghargai keseimbangan

antara kepentingan pribadi dan masyarakat.

2. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan

membela kehormatan bangsa dan negara.

3. Nilai patriotik serta penghargaan rasa kebangsaan sebagai realitas yang dinamis.

Page 4: Panca Sila

B. Rumusan Masalah

Untuk membahas tentang Persatuan Indonesia terdapat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa makna dari persatuan dan kesatuan ?

2. Bagaimana Penerapan Pancasila dalam kehidupan ?

3. Dampak jika makna pancasila tidak dihargai ?

Dalam tulisan ini mencoba mengkaji pancasila dengan pendekatan sosiologis.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, perilaku dan perkembangan

masyarakat. Maka dari itu dalam konteks manusia Indonesia yang dihubungkan

dengan pokok dasar Negara ini yaitu Pancasila hal ini sangat penting sekali.

Pendekatan penelitian sosiologis selalu memusatkan perhatian kepada unsure-unsur

atau gejala khusus dalam masyarakat manusia, dengan menganalisa kelompok-

kelompok khusus, hubungan antar kelompok, individu dengan individu atau proses-

proses yang terdapat dalam masyarakat.1 Dalam hal ini focus penulisan adalah

penafsiran makna sila terhadap kehidupan sehari-hari, yaitu tentang kesatuan dan

persatuan bangsa.

1 Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat, Jakarta: Rineka cipta, 2000. hal. 29.

BAB II

Page 5: Panca Sila

PEMBAHASAN

A. Kerangka Teori

Sila ketiga pancasila yaitu Persatuan Indonesia yang merupakan dasar filsafat

negara kita, telah diketahui bahwa biarpun didalam susunannya rakyat dan tanah air

tumpah darah kita terdiri atas bagian – bagian yang mengandung unsur – unsur

perbedaan dan pertentangan, namun bagian – bagiannya itu hanya dalam hubungan

kesatuan sebagai bangsa dan wilayah negara sehingga dapat memperoleh bentuk sifat

penjelmaan dirinya yang selengkap – lengkapnya. Dengan demikian persatuan dan

kesatuan bangsa dan wilayah negara kita sesuai dengan yang disebut hakekat satu,

dan oleh karena itu kesatuan sifatnya mutlak tidak dapat terbagi dan terpisah dari

bangsa dan wilayah negara – negara lain atas dasar kesatuan rakyat Indonesia dengan

tanah air tumpah darahnya yang merupakan satu – satunya pokok dasar bagi

terwujudnya kepribadian bangsa Indonesia.

Makna yang terkandung dalam kata persatuan hakikatnya adalah satu, yang

artinya bulat dan tidak terpecah-pecah. Mungkin persatuan di Indonesia bisa jika

dihubungkan dengan pengertian yang lebih baru bisa menjadi Nasionalisme. Menurut

Panggabean, Nasionalisme di bagi menjadi 2 macam yaitu, Kulturnation ( fokusnya

pada formasi kesadaran dan solidaritas Nasional / sentiment Nasional ) dan

Staatnatioon ( sebagai fenomena gerak idiologis yang bertujuan meraih otonom dan

identitas politik ).

Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah.

Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka

disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu

dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Oleh Karena rasa satu yang begitu

kuatnya, maka dari padanya timbul rasa cinta bangsa dan tanah air. Akan tetapi perlu

diketahui bahwa rasa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan

yang menjurus kepada chauvinisme, yaitu rasa yang mengagungkan bangsa sendiri,

dengan merendahkan bangsa lain. Jika hal ini terjadi, maka bertentangan dengan sila

kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Walaupun ditulis cinta bangsa dan

Page 6: Panca Sila

tanah air, tidak dimaksudkan untuk chauvimisme. Dengan demikian jelaslah bahwa

konsekuensi lebih lanjut dari kedua hal tadi adalah menggalang persatuan dan

kesatuan bangsa, yang pada akhir – akhir ini justru menunjukkan gejala disintegrasi

bangsa. Hal ini sejalan dengan pengertian persatuan dan kesatuan.

Oleh karena itu hal – hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan

kesatuan, misalnya penonjolan kekuasaan, penonjolan keturunan, harus diusahakan

agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia.

Perlu diketahui bahwa ikatan kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak

dulu sampai sekarang lebih di hormati daripada kepentingan pribad. Namun, tentunya

semangat ini bagi bangsa Indonesia mengalami dinamikanya sendiri. Kadang menjadi

kuat, tapi pada suatu saat akan melemah. Pada saat ini justru nasionalisme bangsa

Indonesia, ditantang dan dalam kondisi yang agak rapuh, karena banyak dari elemen

bangsa yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada

kepentingan bangsa dan negara. Misalnya, fenomena disintegrasi, unculnya gejala

primor-dialisme dan separatisme.

Secara keseluruhan arti dan makna Pancasila sila ketiga, adalah:

1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia Cinta

Tanah Air.

2. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.

3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka

Tunggal Ika.

4. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

5. Rela berkorban demi bangsa dan negara.

6. Nasionalisme

7. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa

8. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan

warna kulit,

9. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah

menurut agamanya.

10. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.

Page 7: Panca Sila

11. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.

12. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah

menurut agamanya masing-masing

13. Menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia

B. Kejelasan Sumber Sitasi

Nasionalisme sebagai loyalitas ( etnis dan Nasional ), keinginan untuk

menegakkan Negara. Ibrahim Alfian menyatakan bahwa bentuk-bentuk organisasi

sosial politik seperti kekerabatan marga dan kesukuan merupakan hasil

perkembangan alamiah2., sedangkan nasionalisme lebih merupakan hasil

perkembangan historis. Nasionalisme merupakan transformasi pemahaman

kolektivitas berdasar pengalaman kolektif dalam sejarah.pembentukan ideologi

nasionaisme sebagai suatu faham yang mempengaruhi sejarah politik berkembang

secara bertahap.

2 Jamal, D. 1984. Pokok- Pokok Bahasa Pancasila.Bandung : Remaja Karya CV

Bandung.

Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi dari

sumpah pemuda yamg berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku

bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia

mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia

menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia”. Sumpah Pemuda yang dilahirkan

sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928

di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda

Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan

bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Hal ini sangat jelas sekali

tampak rasa nasionalisme yang sangat besar dari para pemuda pada masa itu, yang

dengan segala cara bagaimana mempersatukan negara ini supaya menjadi negara

yang merdeka berdaulat, adil dan makmur

Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri seseorang

tersebut dengan sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta bangsa dan cinta tanah

air. Perlu diketahui bahwa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia

Page 8: Panca Sila

bukan menjurus pada chauvinisne3. Sikap chauvinime ini akan menimbulkan

disintegrasi baik di di dalam negara maupun sudah berada di luar negeri. Apabila sifat

ini sudah melekat pada diri seseorang yang sudah salah mengartikan apa itu

nasionalisme, maka hal ini akan berdampak dengan disintegrasi tersebut. Hal-hal

yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalnya penonjolan

kekuasaan, penonjolan keturunan4, harus diusahankan agar tidak terwujud sebagai

suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui ikatan kekeluargaan,

kebersamaan di Indonesia sejak dulu sampai sekarang lebih dihormati daripada

kepentingan pribadi. Namun tentunya semangat ini bagi bangsa indoneisa mengalami

dinamikanya sendiri, yang kadang kuat kadang melemah. Pada saat ini nasionalisme

bangsa Indonesia bisa jadi semakin memudar dikarenakan banyak mementingkan

kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan negara.

Chauvinime adalah suatu rasa yang mengagungkan bangsa sendiri dan

merendahkan bangsa lain yang dianggapnya rendah dari pada negara atau bangsa

yang ditinggali. Hal ini sangat bertentangan dengan pancasila, terutama sila ke dua. 4

Rukiyati dkk.Pendidikan Pancasila.Jogjakarta, UNY Press.2008. hal 69.

C. Tawaran Solusi

Dengan berbagai situasi yang bisa menyebabkan rasa nasionalisme yang

menjadi melemah bahkan memudar, misalnya dengan adanya pengaruh dari

globalisasi, akses-akses hubungan antara Indonesia dengan pihak asing semakin

bebas, baik dalam hal teknologi, ekonomi dan sebagainnya menjadi semakin terbuka

lebar, bahkan bisa dibilang tanpa filter. Hal ini menyebabkan pudarnya semangat

nasionalisme terhadap bangsa kita. Di kalangan remaja yang masih labil dengan hal-

hal baru menjadikan terjadinya akulturasi, baik kebudayaan, pola pikir dan

sebagainya. Mereka cenderung mementingkan dirinya, maksudnya cenderung

mencari jati diri mereka, sehingga mereka cenderung mudah terombang-ambing.

Setelah kita berhasil melaksanakan perjuangan melepaskan diri dari belenggu

penjajahan maka tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia adalah mewujudkan

Negara yang merdeka, besatu, berdaulat, adil dan makmur dan damai. Negara

Republik Indonesia harus mampu melindungi kepentingan seluruh warga Negara,

Page 9: Panca Sila

termasuk menjaga keselamatan bangsa dan tumpah darahnya, sebagaimana

ditekadkan Pembukaan UUD 1945 Alenia IV yang berbunyi “… Pemerintah Negara

Indonesiat melundungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia…”. Yang dimaksud bangsa secara umum adalah kesatuan orang-orang

yang mempunyai kesamaan asal keturunan , adapt istiadat, bahasa dan sejarahnya.

Menurut Ernest Renan bangsa Indonesia terbentuk dari orang-orang mempunyai

persaan latar belakang sejarah, serta perjuangan yang sama dalam memcapai hasrat

untuk bersatu.

Page 10: Panca Sila

BAB III

KESIMPULAN

Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak

ragam budaya yang berbeda-beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula. Perbedaan

itu sendiri justru memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa Indonesia.

Kebudayaan dari tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari terciptanya

budaya nasional Indonesia.

Jika kita melihat bangsa Indonesia pada masa lalu, maka yang ada di benak kita adalah

sebuah pertanyaan ’mengapa bagsa Indonesia dapat menunjukkan kesatuaannya saat itu

dan sekarang tidak?’. Hal itu terjadi karena seluruh komponen masyarakat mengalami

nasib yang, yaitu dalam masa penjajahan. Sekarang, rasa persatuan tersebut hanya dapat

kita lihat dalam beberapa kejadian saja di mana seluruh komponen masyarakat Indonesia

kembali merasa senasib, sepenanggungan, dan seperjuangan. Dalam permainan sepak

bola misalnya.

Baik masyarakat Jawa, Batak, Minang, Sunda, dan masyarakat budaya Indonesia lainnya

akan mendukung tim sepak bola Indonesia dengan rasa kesatuannya, yaitu

Indonesia, bukan Bugis, Madura atau suku-suku lainnya. Maka dari itu mari kita jaga

negara yang sudah dibangun para pendahulu kita dengan segenap perjuangan baik

material maupun fisik, supaya menjadi negara yang bersatu berdaulat adil dan makmur.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sifat dan keadaan – keadaan dinegara Indonesia harus sesuai dengan hakekatnya,

yaitu “satu” (mutlak dan tidak dapat terbagi oleh apapun)

2. Perbedaan dan pertentangan – pertentangan menumbuhkan rasa kesatuan dan

persatuan bagi bangsa ini.

3. Mengingat sifat persatuan dan kesatuan dari Pancasila, Persatuan Indonesia

adalah persatuan yang berke-Tuhanan YME , yang berkemanusiaan yang adil dan

beradab, yang berkerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan /perwakilan serta yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia sehingga pertalian dan hidup kebangsaan kita, pertalian hidup dan

Page 11: Panca Sila

kenegaraan kita terang sekali bukan merupakan tujuan rakyat Indonesia, akan

tetapi tidak lain dari alat atau cara kita yang sesuai dengan tujuan manusia untuk

hidup bersama.

4. Bahwa hal sebenarnya berbeda dengan yang banyak dibicarakan orang tentang

perbedaan – perbedaan serta pertentangan – pertentangan di dalam bangsa dan

negara kita dianggap atau dikuatirkan bertentangan dengan kesatuan kebangsaan

kita.

Saran

1. Sebagai bagian dari Negara Indonesia, sudah sepantasnya kita menjunjung tinggi

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

2. Mengamalkan sila Persatuan Indonesia sebagai hakikat dasar filsafat negara

Indonesia.

3. Menjadikan perbedaan menjadi satu kesatuan yang utuh.

DAFTAR PUSTAKA

http://teretaro.wordpress.com/2012/05/22/makalah-pendidikan-kewarganegaraan/

research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/download/5058/3617

http://budisusilosoepandji.wordpress.com/2012/06/07/revitalisasi-nilai-luhur-

pancasila-dalam-kehidupan-nasional/

http://ronnytriasmara.wordpress.com/2012/04/14/sikap-positif-terhadap-nilai-

nilai-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-2/

http://prasetya.ub.ac.id/berita/Kemajuan-Teknologi-Yang-Didukung-Karakter-

Bangsa-10859-id.pdf

http://zieper.multiply.com/journal/item/36/

Nilai_Pancasila_Sila_Ketiga_dalam_Kemajemukan_Budaya_Indonesia