partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan...

227
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (POSYANTEK) DI KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh RIZA FAUZIYAH 11150540000005 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2020 M

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT MELALUI PROGRAM POS PELAYANAN

TEKNOLOGI TEPAT GUNA (POSYANTEK) DI KECAMATAN

GROGOL PETAMBURAN JAKARTA BARAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh

RIZA FAUZIYAH

11150540000005

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2020 M

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi
Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi
Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi
Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

i

ABSTRAK

Riza Fauziyah

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakata Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan faktor

pendukung penghambat partisipasi masyarakat dalam program pos

pelayanan teknologi tepat guna (posyantek). Dengan perumusan masalah (1)

Bagaimana proses dari partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program

posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan? (2) Bagaimana faktor-faktor

pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam program

posyantek tersebut.

Metodelogi penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis

penelitian deskriptif. Dengan menggunakan sumber data primer dan

sekunder yaitu menggunakan data yang diperoleh dari wawancara, observasi

dan dokumentasi, serta data yang diperoleh dari catatan-catatan, buku-buku,

bulletin, dokumen-dokumen tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini.

Melalui program Posyantek, ialah program pemberdayaan

masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan Teknologi tepat guna,

memberikan kegiatan produktif dan perubahan ekonomi kepada penerima

manfaat juga masyarakat sekitar serta pendampingan kepada penerima

manfaat hingga mandiri di dalam usahanya. Proses pemberdayaan Program

Posyantek yang dilaksanakan oleh posyantek Kecamatan Grogol Petamburan

di beberapa kelurahan melalui beberapa tahapan. Yang mendominasi dalam

tangga partisipasi terdapat 7 tangga kemitraan pada anak tangga keempat

yang berarti memberikan peluang partisipasi yang lebih nyata dan berarti

bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah daerah

Kata kunci : partisipasi, posyantek, pemberdayaan masyarakat

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh

Alhamdulillah, Segala puji hanya pada-MU satu-satunya zat yang

kusembah Allah SWT. Atas karunia, ridho dan kekuatan dari-Nya lah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Partisipasi

Masyarakat dalam Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna

(Posyantek) di Kecamatan Grogol Petamburan Jakata Barat” sebagai

syarat dalam memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat dan salam

marilah kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, Beliau pemberi

syafa’at kelak di hari kiamat kepada seluruh umat.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam

proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat

bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah

SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Untuk itu penulis menyampaikan ucapakan terima kasih dan penghargaan

kepada Bapak Muhtadi M.Si selaku pembimbing yang dengan sabar,

tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat

berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan penuh

sadar dan ketulusan pula kepada :

1. Kedua orang tua penulis tercinta Ibu Siti Mamiek Slamet dan Ayah

Husni Minwari, yang selalu tulus ikhlas mendoakan penulis dan

memberikan dukungan materi maupun moril, serta memberikan

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

iii

setiap do’a dan pengorbanan mendapat balasan dari Allah SWT.

Amiiiin.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc MA., Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Suparto, M.Ed.Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Siti Napsiyah sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Sihabuddin

N, M.Ag sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Cecep Wijaya,

M.A sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan alumni

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Muhtadi, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Pengembangan

Masyarakat Islam, serta Ibu WG Pramita Ratnasari, S.Ant, M.Si.

Sebagai Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Muhtadi M.Si. sebagai dosen pembimbing yang telah sabar,

tulus, tekun dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

memberi bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat

berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi.

7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalankan

perkuliahan.

8. Pimpinan dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberi fasilitas berupa

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

iv

buku-buku dan referensi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi.

9. Adik tercinta Khoyrul Amrina yang selalu memberikan motivasi,

dukungan materi maupun moril kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

kebaikannya. Aamiin

10. Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat yang telah memberikan

izin penelitian dan informasi terkait Posyantek untuk kelanjutan

penelitian ini

11. Eko Herry Waluyo selaku ketua forum Posyantek Nasional dan ketua

Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan yang telah memberikan

izin dan informasi. Semoga kepemimpinan bapak selalu diberkahi

Allah SWT

12. Pak Erwin Yahya Sitompul, Ibu Dewi Kurnianingsih, Ibu Heriyani,

Ibu Sri Lestari dan Ibu Kasiatun selaku pengurus dan penerima

manfaat di Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan. Terimakasih

atas semua partisipasinya kepada penulis selama melakukan

penelitian.

13. Teman diskusi di Ciputat Munah Herawati, Mety Andriyani, Rizki

Dalina, Dini Masrika, Nur Hikmah Ardhini, Septiani Rahmawati,

Roza Juni Andri dan Salsabilla. Terimakasih telah menjadi teman

sekaligus keluarga yang selalu memberikan semangat dan motivasi

semoga selalu diberkahi Allah SWT.

14. Teman seperjuangan Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

(PMI) angkatan 2015, Faskan Aditama, Fakhriy Naufal, Muhammad

Halim Ramdhan, Salman Hidyatullah, Cici Nanda F, Laily

Mukhibatul Ulla, Putri Robiatul Islamiyah, Solehuddin, Firzianur

Raya, Cecep Novan Hidayat, Fajar Setiawan, Imam Fauzi, Saiful

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

v

Iqbaluddin, Chairul Hamzah dan yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, sahabat dan teman-teman seperjuangan, dan kakak kelas adik

kelas semuanya yang telah banyak memberikan semangat, dukungan,

masukan dan motivasi selama dalam perkuliahan maupun dalam

penulisan skripsi. Terimakasih atas dukungan dan doa yang telah

diberikan.

15. Teman-teman seperjuangan di Pramuka MAN 1 Jakarta Indah Safitri,

Iin Sri Agisni, Vidinda Disri Ayudhita, Lusiana dan yang yang tidak

bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan

semangat, motivasi dan masukan selama perkuliahan maupun dalam

penulisan skripsi. Terimakasih atas dukungan dan do’a yang telah

diberikan.

16. Anak-anakku di SDN Wijaya Kusuma terimakasih atas semangat

dan do’a yang telah diberikan.

17. Keluarga Besar serta Sahabat-sahabat tercinta yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih

banyak kekurangan karena keterbatasan yang penulis miliki serta kesulitan

dalam melaksanakan penelitian dan penulisan, oleh karena itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarkatuh

Ciputat, 8 Januari 2020

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................

ABSTRAK .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................ 7

1. Pembatasan Masalah ................................................ 8

2. Perumusan Masalah .................................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 8

1. Tujuan Penelitian ...................................................... 8

2. Manfaat Penelitian .................................................... 9

E. Metodologi Penelitian ................................................... 10

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................... 10

2. Waktu dan Tempat Penelitian .................................. 11

3. Subjek dan Objek Penelitian .................................... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 12

5. Teknik Analisa Data ................................................. 15

6. Teknik Validasi Keabsahan Data ............................. 16

7. Teknik Penulisan ...................................................... 16

8. Macam dan Sumber Data ......................................... 16

F. Tinjauan Pustaka Terdahulu .......................................... 17

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

vii

G. Sistematika Penulisan ................................................... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi partisipasi ........................................................ 22

B. Tangga partisipasi ......................................................... 30

C. Pemberdayaan masyarakat ............................................ 34

D. Definisi program ........................................................... 40

E. Definisi teknologi.......................................................... 47

F. Kerangka berfikir .......................................................... 55

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Gambaran umum wilayah ............................................ 56

B. Profil Posyantek ............................................................ 57

C. Visi dan Misi Posyantek Kecamatan

Grogol Petamburan ....................................................... 59

D. Dasar Hukum ................................................................ 60

E. Pembentukkan Posyantek ............................................. 60

F. Struktur Organisasi ....................................................... 62

G. Petunjuk Pelaksanaan.................................................... 64

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Data dan Temuan penelitian ......................................... 68

1. Proses parisipasi dan kontribusi masyarakat

dalam program posyantek ....................................... 69

2. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat

dalam program posyantek ....................................... 119

3. Tangga partisipasi masyarakat dalam

Program posyantek.................................................. 123

4. Faktor pendukung dan penghambat partisipasi

masyarakat dalam program posyantek .................... 127

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

viii

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis Temuan Penelitian .......................................... 130

1. Analisis partisipasi dan kontribusi masyarakat

dalam program posyantek ...................................... 130

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 166

B. Saran-Saran ................................................................... 169

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 172

LAMPIRAN.............................................................................

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Teoritical Sampling......................................................... 13

Tabel tangga partisipasi ............................................................ 31

Tabel tahapan-tahapan dalam posyantek .................................. 117

Table tangga parrisipasi dalam posyantek ................................ 121

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar letak Geografis Kecamatan Grogol Petamburan ......... 54

Bagan Alur Tujuan posyantek .................................................. 57

Struktur Organisasi ................................................................... 60

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan suatu proses terencana guna

menciptakan suatu perubahan kearah yang lebih baik dengan cepat, serta

dapat memberikan berbagai macam perubahan kemajuan dalam segala

bidang aspek bagi masyarakat. Pembangunan tidak hanya membantu

memenuhi sarana dalam bentuk nyata seperti bangunan, jembatan, jalan

ataupun bantuan sesaat yang diberikan pada masyarakat. Pembangunaan

hendaknya juga memperhatikan kualitas sumber daya manusianya,

dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk

menjadi mandiri dengan keterampilan yang dimiliki, secara tidak

langsung akan membantu mereka keluar dari jerat kemiskinan.

Dalam upaya pemerataan dan meningkatkan pembangunan

di seluruh Indonesia, pembangunan masyarakat perlu ditingkatkan,

sehingga dapat mencapai mutu kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang adil dan sejahtera. Dalam rangka meningkatkan

sistem usaha pembangunan masyarakat agar lebih produktif dan

efisien, diperlukan teknologi. Salah satu hal penting untuk

menciptakan sistem teknologi baru dalam konteks tersebut adalah

“teknologi tepat guna”.

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai

dengan kondisi dimana teknologi tersebut digunakan atau diterapkan,

baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun budaya, sehingga

masyarakat setempat mudah berpartisipasi dan bisa memenuhi

kebutuhan mereka secara efektif. Teknologi tepat guna juga mengacu

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

2

pada teknologi yang merupakan alternatif yang tidak dapat didaur ulang,

dan ketergantungan manusia yang tidak terkontrol pada teknologi dari

teknologi modern, yang mengakibatkan berbagai masalah, termasuk

polusi dan pemborosan sumber daya alam. (Tanaka, 2012)

Berbicara tentang alam, maka erat kaitannya dengangn

lingkungan. Dimana lingkungan merupakan tempat tinggal manusia.

Namun selama ini lingkungan dipahami sebagai sesuatu yang

removable, sehingga pengurasan yang berlebihan terhadap alam untuk

kepentingan ekonomi dan teknologi dianggap manusiawi. Padahal

dayagunaannya dapat dimanfaatkan melalui pengolahan Teknologi

Tepat Guna (TTG). Sebagaimana firman Allah dalam

Q.S Al-Anbiyaa/21:79

رنا مع داوۥد ٱلجبال يسب حن وٱلط ن وكلا ءاتينا حكما وعلما وسخ ها سليم من ير ففه

علين وكنا ف

Artinya : Maka Kami telah memberikan pengertian kepada

Sulaiman tentang hukum yang lebih tepat); dan kepada masing-masing

mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan

gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud.

Dan kamilah yang melakukannya.

Tafsir Al-Anbiya’ Ayat 79 (versi Jalalain)

Lalu Kami memahamkan kepada Sulaymân bagaimana

seharusnya berfatwa. Dan keduanya Kami beri ilmu pengetahuan dan

kebijaksanaan tentang segala hal ihwal kehidupan. Kami menundukkan

bersama Dâwûd gunung dan burung untuk menyucikan Allah dari segala

sesuatu yang tidak pantas untuk-Nya. Semua itu Kami lakukan dengan

kekuasaan Kami yang tidak terkalahkan. Q.S Al-Anbiyaa/21:80

كم من بأسكم فهل أنتم شاكرون وعلمناه صنعة لبوس لكم لتحصن

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

3

Artinya: Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju

besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka

hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

Menurut tafsir yang ada pada kitab Al-Qurthubi, ayat ini

merupakan pokok landasan tentang upaya pembuatan alat-alat dan

sebab-sebab. Allah Ta’ala telah mengabarkan tentang Nabi Daud AS,

bahwa ia membuat baju besi, teropong, dan makan dari hasil kerjanya

sendiri. Sementara Adam adalah seorang petani, Nuh seorang tukang

kayu, Luqman seorang penjahit, dan Thalut adalah penyamak kulit

Berdasarkan tafsir di atas Islam menganjurkan untuk

menciptakan atau menggunakan alat yang dapat memudahkan pekerjaan

kita. Itulah teknologi, dan ternyata ide pemanfaatan teknologi ini ada di

dalam Al-Qur’an. Teknologi itu memang memiliki dua sisi. Dia bisa

bermanfaat jika digunakan dengan tujuan yang baik, atau bisa menjadi

musuh jika digunakan untuk tujuan yang tidak baik.

Dalam kehidupan sehari-hari salah satunya bisa menjadi contoh

dari teknologi tepat guna salah satunya ialah pemanfaatan sampah yang

dapat digunakan menjadi sesuatu yang beraneka ragam, jika masyarakat

tau bagaimana sisi lain dari sampah yang tidak hanya digunakan

kemuadian dibuang, padahal banyak sekali manfaat dari sampah yang

bisa dikembangkan untuk menjadi sarana kreatifitas bagi masyarakat.

Partisipasi masyarakat dirasa sangat penting dalam proses

pembangunan. Keberhasilan pembangunan akan tercapai jika

masyarakat berpartisipasi didalamnya. Agar masyarakat tidak bisa lepas

dari pembangunan. dimana masyarakat diajak untuk berperan serta

untuk berpartisipasi karena masyarakat dianggap mengetahui tentang

permasalahan dan kepentingan atau kebutuhan mereka. Mereka

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

4

memahami tentang keadaan lingkungan sosial dan ekonomi

masyarakatnya.

Partisipasi masyarakat dalam program pos pelayanan teknologi

tepat guna (Posyantek) di kecamatan Grogol Petamburan berkisar 60%

masyarakat yang ikut serta dalam program ini. Presentase yang cukup

baik tetapi tidak semua melaksanakannya dengan baik juga. Masalah

yang terjadi diantaranya adalah sedikitnya pengetahuan masyarakat

terhadap program posyantek menjadi banyak kekurangan partisipasi

dalam masyarakat. Pengetahuan dalam hal ini yaitu sedikitnya informasi

yang di dapat oleh masyarakat akan program ini sedangkan banyak

diantaranya terdapat masyarakat yang ingin lebih produktif

memanfaatkan waktu luang khususya ibu-ibu yang sadar akan

pemanfaatan teknologi tepat guna dalam berbagai bidang yang akan

dibina langsung melalui program posyantek, walaupun sebenarnya

bervariasi. Diantara yang mengikutinya berdasarkan minat untuk belajar,

dan yang 40% nya mereka hanya datang memenuhi undangan yang di

kirim melalui kelurahan setempat

Tetapi disamping itu juga kurangnya partisipasi masyarakat

dalam penggunaan teknologi tepat guna secara mendalam hingga

berhasil, mereka yang sudah melakukan pelatihan-pelatihan belum tentu

melaksanakan hingga berhasil, beberapa diantaranya hanya

mengumpulkan tanpa diolah dan di buat sendiri seperti yang diajarkan

oleh posyantek. Mereka juga tidak semuanya mengimplementasikan

program yang di ajarkan hingga menjadi sebuah pendapatan ekonomi.

Selanjutnya indikasi masyarakat yang masih kurang dalam

keikutsertaan adalah birokrasi undangan yang tidak sampai langsung

pada masyarakat sehingga ketika pelaksanaannya yang datang selalu

orang-orang yang sama. Selanjutnya kurangnya sinergi antara pengurus

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

5

program posyantek kepada pihak pemerintah sehingga program berjalan

dengan sendirinya tanpa bantuan dari pemerintah. Jika partisipasi

masyarakat dan program posyantek berjalan juga bersinergi penuh

kepada pihak pemerintah maka keberhasilan akan berjalanya program

posyantek semakin maju, maka perlu adanya kesehatan dalam birokrasi

yang jelas serta peran masyarakat yang benar-benar serius dalam binaan

program posyantek untuk kemajuan pembangunan. (Ketua Posyantek

Grogol Petamburan Pak Eko, Wawancara, 8 Mei 2019)

Dalam menjembatani proses alih teknologi untuk dapat

mempercepat pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) oleh

masyarakat dan sebagai upaya memeratakan serta meningkatkan

pembangunan di Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Administrasi

Jakarta Barat, masyarakat dituntut memiliki kemampuan untuk

memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) secara optimal guna

peningkatan daya saing usaha hasil produknya untuk peningkatan

kesejahteraannya.

TTG dalam konteks pemberdayaan masyarakat, merupakan

pemicu pertumbuhan. Pemanfaatan TTG secara optimal oleh masyarakat

akan mampu mewujudkan usaha masyarakat yang dapat mengefisienkan

ongkos produksi, memperbaiki proses mutu produksi, meningkatkan

kapasitas dan nilai tambah produk, sehingga dapat mensejahterahkan

masyarakat, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan memberantas

kemiskinan.

Alih TTG dilaksanakan melalui upaya pemasyarakatan TTG,

yang bertujuan untuk mendorong meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan masyarakat, sehingga masyarakat lebih

aktif dan berpikir rasional dalam mengeksploitasi sumber daya alam

bagi usaha meningkatkan pendapatan. Pemasyarakatan teknologi yang

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

6

tepat dan sesuai dengan kebutuhan merupakan upaya yang strategis

dalam rangka meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Mengingat faktor – faktor tertentu, seperti kesenjangan akses informasi,

keterbatasan modal, dan kendala geografi, maka dalam proses alih

teknologi khusunya Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada masyarakat

diperlukan campur tangan pemerintah untuk akselerasinya. (Eko, 2013)

Komitmen Pemerintah untuk melakukan pemberdayaan

masyarakat melalui TTG telah dituangkan dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri nomor 20 tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat

melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna yang memberi amanat

kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan. Untuk efisiensi,

efektivitas dan sinergitas pembinaan, maka di tingkat kecamatan

dibentuk lembaga kemasyarakatan yang disebut Pos Pelayanan

Teknologi Tepat Guna (Posyantek) yang bertugas memberikan

pelayanan teknis, informasi, promosi dan orientasi TTG kepada

masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan salah

satu elemen yang krusial dan mutlak diperlukan dalam rangka

pembangunan, terlebih jika dikaitkan dengan pergeseran paradigma

pembangunan yang kini telah menempatkan manusia dan masyarakat

sebagai sentral dalam pembangunan yang tidak hanya memandang

masyarakat sebagai objek yang dibangun tetapi sebagai subjek dari

pembangunan itu sendiri. Konteks partisipasi masyarakat dalam

program posyantek juga menjadi salah satu dari pembangunan yang

berkelanjutan dari aspek sumber daya manusia. perencanaan yang telah

di buat oleh posyantek harus di implentasikan demi keberhasilan

masyarakat itu sendiri yang akan mengasah keterampilan masyarakat

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

7

guna mengembangkan pertumbuhan potensi ekonomi juga memperbaiki

pendapatan masyarakat sekitar.

Berdasarkan pada penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk

mengkaji lebih jauh mengenai pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

oleh kelembagaan Posyantek dalam penelitian yang berjudul:

“Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakata Barat”.

2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah peneliti buat, maka

dirumuskan beberapa identifikasi masalah pembahasan sebagai berikut :

1. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam penggunaan teknologi tepat

guna secara mendalam hingga berhasil\

2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam implementasi program

hingga menjadi pendapatan

3. Sedikitnya pengetahuan masyarakat terhadap adanya program

Posyantek

4. Birokrasi undangan yang tidak sampai langsung pada masyarakat

sehingga ketika pelaksanaannya yang datang selalu orang-orang yang

sama.

5. Kurang bersinerginya birokrasi antara program posyantek dengan

pihak pemerintah

6. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

8

Mengenai pembatasan masalah dari penelitian yang dilakukan

peneliti, maka peneliti melakukan pembatasan masalah agar menjadi

lebih terfokus dari kajiannya, yaitu kajian mengenai Partisipasi

Masyarakat dalam program pos pelayanan teknologi (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakata barat.

Pembatasan masalah yang dilakukan peneliti adalah sebagai

suatu upaya dari kurangnya waktu yang peneliti miliki untuk

membahas semua yang ada yang bersangkutan dengan penelitian

yang peneliti lakukan. Dengan adanya pembatasan masalah ini

sekiranya agar upaya yang dilakukan peneliti dalam meneliti secara

benar atau sama dengan yang peneliti temui di tempat penelitian.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diutarakan di atas, maka

perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses partisipasi pemberdayaan masyarakat

dalam program posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan?

2. Bagaimana faktor-faktor pendukung dan penghambat

partisipasi masyarakat dalam program posyantek di

Kacamatan Grogol Petamburan?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Mengenai tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti,

Ada beberapa pokok tujuan penulisannya dalam penyusunan

karya tulis ini sebagai langkah awalnya yaitu:

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

9

1. Untuk mengetahui proses pendukung terhadap partisipasi masyarakat

dalam pemanfaatan program posyantek di Kecamatan Grogol

Petamburan

2. Untuk mengetahui faktor-faktor dari partisipasi masyarakat dalam

program posyantek di Kacamaran Grogol Petamburan

b. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu untuk

menambah khazanah ilmu dakwah, khususnya yang

berhubungan dengan unsur-unsur masyarakat Islam. Adapun

secara praktis penelitian ini yaitu:

1) Penelitian ini sebagai salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana (S1) di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2) Manfaaat penelitan ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis, penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk

mengembangkan ilmu yang telah didapatkan di bangku

perkuliahan, khususnya pada mata kuliah Pengembangan

Masyrakat Islam, karena pendidikan menduduki posisi sentral

dalam pembangunan. Ssasaran dari adanya pengembangan

kapasitas relawan adalah peningkatan kualitas dan kecakapan

dalam melakukan pelayanan terhadap penanganan bencana.

3) Penelitian ini juga diharapkan dapat merangsang penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan bidang teknologi tepat

guna agar diperoleh pemahaman terhadap pengembangan

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

10

kapasitas individu secara menyeluruh dan saling

menyempurnakan.

4) Manfaat Praktis: Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi

pemahaman terkait pengembangan kapasitas individu yang

dapat mengembangkan mutu karakteristik masyarakat agar

lebih produktif lagi dalam memanfaatkan teknologi tepat guna.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman

untuk peneliti dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang

didapat selama kuliah ke dalam karya tulis yang nyata serta

dapat dijadikan sebagai kajian ilmiah dan referensi bagi

penelitian selanjutnya.

3. Metodologi Penlitian

1. Jenis dan Pendeketan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Penelitian

kualitatif dilakukan karena penelitian ini ingin menjelaskan fenomena

yang tidak dapat dikuantitatifkan serta bersifat deskriptif seperti pola,

pengertian tentang konsep tertertentu, dan sebagainya. Penelitian

dengan pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk memahami

fenomena dalam kehidupan masyarakat serta aktivitas sosial lainnya.

Penelitian kualitatif berusaha untuk memahami atau menafsirkan

fenomena dalam sudut pandang makna-makna yang diberikan oleh

masyarakat kepada mereka. (Sugiyono, 2013, 7-9)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, karena penelitinya bermaksud meneliti secara

mendalam. Bogdan Taylor (Syamsir, 2009) dalam bukunya “metode

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

11

penelitian sosial” menjelaskan bahwa metodologi kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.

Awal mula melakukan penelitian berawal dari tanggal 5 Mei

2019 mengunjungi Kecamatan Grogol Petamburan yang berada di

Kelurahan Tanjung Duren Jakarta Barat dengan tujuan untuk

meminta izin kepada pihak Kecamatan untuk diadakan penelitian dan

membicarakan terkait salah satu program Kecamatan Grogol

Petamburan yaitu program posyantek program yang bersifat

pengembangan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi. Setelah

surat masuk ke bagian kasikesra peneliti dihubungi via telepon

dengan ketua bagian kasikesra (ketua seksi kesejahteraan

masyarakat) untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.

Setelah itu bagian kasikesra memberikan peneliti nomor telpon ketua

posyantek Grogol Petamburan untuk informasi lebih lanjut. Pada

tanggal 8 Mei 2019 peneliti menemui ketua Posyantek Grogol

Petamburan yang juga menjadi ketua forum posyantek Nasional

untuk melakukan izin penelitian dan melakukan wawancara.

2. Waktu dan tempat

Mulai melakukan penelitian pada tanggal 31 Juli 2019 peneliti

diundang untuk mengikuti kegiatan gelar produk posyantek yang

diadakan Walikota Jakarta Barat yang diikuti oleh seluruh kader

posyantek se Jakarta Barat. Tanggal 7 September 2019 mengunjungi

kembali ketua posyantek untuk melakukan wawancara yang telah

disusun di pedoman wawancara. Tanggal 10- 12 September 2019

melakukan wawancara ke beberapa pengurus yang juga sebagai

penerima manfaat. Pada tanggal 15 Oktober 2019 melakukan

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

12

wawancara kembali via whatsapp ke penerima manfaat yang berada

di Medan. Selanjutnya terkait informasi dan data yang kurang penulis

berkomunikasi dengan Ketua dan pengurus lainnya melalui via

whatsapp.

Penelitian ini dilakukan di bengkel Posyantek Jl.Tomang tinggi

17 A No.17 RT.001 RW.007 Kel. Tomang Kec. Grogol Petamburan

Jakarta Barat. Adapun penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

sampai dengan selesai. Kemudian dari sudut lokasi tempat penelitian

berdekatan dengan rumah tinggal sehingga memudahkan peneliti

untuk melakukan penggalian data. Masa waktu penelitian dilakukan

selama 6 bulan yang dimulai dari bulan Mei 2019 sampai dengan 18

November 2019

3. Subjek dan objek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat

dalam posyantek dan pihak pengurus dalam upaya Pemberdayaan

masyarakat melalui program pos pelayanan teknologi (posyantek) di

Grogol Petamburan. objek penelitannya adalah pengurus yang juga

sebagai penerima manfaat yang ada di masing-masing Kelurahan

yang ada di Kecamatan Grogol Petambura Jakarta Barat

4. Teknik pengumpulan data

1. Interview (wawancara)

Selanjutnya peneliti juga melakukan interview untuk

mendapatkan data. Interview ialah proses pengumpulan data

dengan melakukan sesi wawancara. (Bungin, 2012) Dengan

melakukan wawancara kepada pihak terkait, interview adalah cara

yang berbeda dengan observasi seperti sebelumnya yaitu melalui

panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

13

dan lainnya, interview adalah cara untuk mendapatkan data dengan

mengajukan pertanyaan ke pihak terkait atau wawancara.

Tabel 1.1

Teoritical sampling

No. NAMA INFORMAN METODE

PENGKAJIAN

1. Agus Sebagai kabag (ketua

bagian umum)

Kecamatan Grogol

Petamburan Jakarta

Barat. Yang

memberikan

informasi terkait

birokrasi perizinan.

Obeservasi langsung

dan wawancara

2. Subhan Sebagai ketua bagian

kasikesra Kecamatan

Grogol Petamburan

Jakarta Barat. Yang

memberikan nomor

telpon ketua

Posyantek untuk

informasi lebih lanjut

mengenai Program

Posyantek

Via telpon

(peneliti dihubungi

langsung oleh pihak

kasikesra)

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

14

3. Eko Herry

waluyo

Sebagai objek

penelitian yaitu

penerima manfaat

dengan alat tepsor,

sebagai ketua

Posyantek Kecamatan

Grogol Petamburan

dan juga ketua forum

Posyantek Nasional

Obeservasi langsung

dan wawancara

4. Erwin Yahya

Sitompul

Sebagai objek

penelitian yaitu

pengurus dan

penerima manfaat

dengan produksi kain

perca

Obeservasi langsung

dan wawancara

5. Dewi

Kurnianingsih

Sebagai objek

penelitian yaitu

penerima manfaat

dengan owner

produksi kain perca

di Kelurahan Grogol

Obeservasi langsung

dan wawancara

6. Heriyani Sebagai objek

penelitian yaitu

pengurus dan

penerima manfaat

owner produksi oleh-

oleh khas Jakarta di

Kelurahan Jelambar

Obeservasi langsung

dan wawancara

7. Sri Lestari

Rahayu, ST

Sebagai objek

penelitian yaitu

pengurus dan

penerima manfaat

owner produksi

bunga akrilik di

Kelurahan tanjung

Obeservasi langsung

dan wawancara

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

15

Duren

8. Kasiatun Sebagai objek

penelitian yaitu

pengurus dan

penerima manfaat

owner Produksi

rempeyek dengan alat

mesin pencacah

kacang

Obeservasi langsung

dan wawancara

Sumber: Data Wawancara Peneliti

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi. Observasi adalah proses pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan indera penglihatan, penciuman, peraba,

serta pendengaran yang kemudian ditransformasikan kedalam

bahasa penelitiah ilmiah. (Bungin, 2012)

Peneliti melakukan penelitian salah satunya dengan

melakukan observasi atau pengamatan dari apa yang dilihat,

didengar dan didapat dari apa saja yang terjadi di bengkel

Posyantek Jl.Tomang tinggi 17 A No.17 RT.001 RW.007 Kel.

Tomang Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat tempat penelitian

yaitu yang memberikan program-program bantuan ke masyarakat

dan ditulis ditransformasikan kedalam bahasa penelitian ilmiah.

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah

purposive (bertujuan) sampling yang memberikan keleluasaan

kepada peneliti dalam menyeleksi informan yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Karena purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

16

paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia

sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. (Bungin, 2012)

3. Recorder dan Catatan Notebook

Proses pengumpulan data selanjutnya yang peneliti lakukan

adalah recording. (Bungin, 2012) atau proses perekaman dan

mencatat langsung dibuku catatan temuan lapangan. sebenarnya

pengambilan data juga tidak jauh berbeda dengan teknik

pengambilan data interview namun dengan melakukan recorded

atau catatan note book ini sengaja dimasukkan agar peneliti

menghindari kelupaan saat proses pengambilan data dengan

interview.

4. Teknik Analisa Data

Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan pendekatan

analisis model Miles dan Huberman, yang didalamnya

membahas tentang: Pertama, reduksi data ialah pengumpulan

data, memfokuskan, serta memilah dan memilih data mana saja

yang dibutuhkan. Kedua, model data yaitu suatu proses

pengumpulan data yang tersusun sesuai kriterianya masing-

masing. Ketiga, penarikan kesimpulan merupakan langkah akhir

pada sebuah kegiatan penelitian, dimana isinya berisikan tentang

ringkasan semua data yang diperoleh sehingga muncul sebuah

manfaat dan saran untuk kedepannya. (Prof. Dr. Emzir, M.Pd,

2012, 129-133)

5. Teknik Validasi Keabsahan Data

Teknik validasi keabsahan data ialah berfungsi sebagai

menjaga kebenaran dalam isi data yang telah didapat, dari sini

peneliti menggunakan taktik triangulasi, menurut Matthew B.

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

17

Miles dan A. Michael Huberman taktik tersebut berupaya

membandingkan indeks-indeks yang ada, masing-masing setiap

indeks itu sendiri memiliki metode yang berbeda pula untuk

mendapatkannya, sehingga mengarahkan kepada kesimpulan

yang tepat. (Tjetjep Rohendi Rohidi, 1992, 436-437)

6. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017” yang diterbitkan oleh

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku ceqda

7. Macam dan Sumber Data

Sumber data yang akan ditelusuri untuk memperoleh data

lapangan terdiri atas sumber yaitu:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh

langsung dari narasumber yang akan diteliti dengan cara

wawancara mendalam, narasumber dalam penelitian ini yaitu

kabag umum Kecamatan Grogol Petamburan, pengurus yang

juga menjadi penerima manfaat Posyantek Kecamatan Grogol

Petamburan Jakarta Barat.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen tentang

penerima manfaat dari Posyantek yang mendukung penelitian

ini seperti pedoman Posyantek profil Posyantek, catatan

penelitian dan transkip wawancara serta dokumen hasil dari

Progam Posyantek yang lainnya

3. Tinjauan Pustaka

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

18

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pencarian tinjauan pustaka

serta penepatan konteks sebagai langkah untuk proses penyusunan skripsi

hal ini bertujuan untuk memperkuat konten hasil penelitian dan temuan

peneliti di lapangan serta menghindari kesamaan karya milik orang lain.

Berikut adalah bahan referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang

peneliti angkat :

Judul skripsi : Peran Posyantek (Pos pelayanan teknologi) dalam

pemberdayaan masyarakat

Penulis : Dwi Hapsari Nur Arofah

Fakultas komunikasi dan informatika

Program studi Ilmu komunikasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dalam penelitian ini yaitu ingin mendeskriptifkan peran

komunikasi Posyantek dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui

pemahaman dan penggunaan tentang TTG. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan Posyantek

cukup berhasil, yaitu pendekatan secara langsung serta membentuk

kelompok yang mana terlihat dari antusias masyarakat yang

mendapatkan sosialisasi program. Pemilihan kepala desa sebagai

oponion leaders oleh Posyantek, memberi kemudahan bagi pemberdaya

untuk masuk ke dalam lingkungan sosial masyarakat. (Arofah, 2017)

Skripsi ini sama-sama membahas tentang program posyantek dan

bagaimana peran komunikasi posyantek dalam upaya pemberdayaan

masyarakat melalui peggunaan TTG. Dan berbeda dengan pembahasan

penulis tentang partisipasi masyarakat dalam program posyantek di

Kecamatan Grogol Petamburan.

Judul skripsi : Proses pemberdayaan usaha kecil menengah melalui

penerapan teknologi tepat guna (Studi kasus mitra

Page 33: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

19

binaan pos pelayanan teknologi tepat guna karya

mandiri Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan)

Penulis : Binta Gunawan

Jurusan pendidikan luar sekolah

Fakultas ilmu pendidikan

Universitas Negeri Semarang

Hasil penelitian ini adalah mendiskripsikan tahap-tahap dan yang

mendiskripsikan apa yang didapat UKM dengan adanya pemberdayaan

melalui penerapan TTG. Temuan penelitian ini adalah pertama, proses

penyelenggaraan pemberdayaan melalui penerapan TTG pada dua UKM

sangat efektif dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, di dalam

proses evaluasi hasil pembelajaran secara kognitif, afektif dan

psikomotorik berpengaruh terhadap kemampuan menggunakan TTG,

yang selanjutnya diterapkan dalam proses produksi. Dan berbeda dengan

pembahasan penulis tentang bagaimana partisipasi masyarakat dalam

pemanfaatan program posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan.

Judul Skripsi : Manajemen Pos pelayanan teknologi

(Posyantek) Nagari Tuo Kecamatan Pariangan

Kabupaten Tanah Datar Dalam pengelolaan teknologi

tepat guna

Penulis : Husnul Firki

(Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas

Andalas, Padang) (Jurusan Ilmu Administrasi Negara,

Universitas Andalas, Padang)

Page 34: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

20

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan

Manajemen Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Nagari Tuo

Kecamatana Pariangan Kabupaten Tanah Datar dalam pengelolaan

teknologi tepat guna telah berjalan dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari

penerapan fungsi-fungsi manajemen William H Newman seperti

perencanaan, pengorganisasian, pengumpulan sumber, pengendalian kerja

dan pengawasan. Masyarakat dapat merasakan keberadaan Posyantek

sebagai lembaga yang memberikan pelayanan teknis, informasi, promosi

dan orientasi TTG. Sehingga dengan keberadaan Posyantek tersebut

penerapan dan pemanfaatan TTG kepada masyarakat akan terlaksana

dengan baik. (Fikri, 2016)

Skripsi ini sama-sama membahas tentang proram posyantek di

tingkat kecamatan yang berdasarkan pemanfaatan teknologi tepat guna

kepada masyarakat. Dan berbeda dengan pembahasan penulis tentang

bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program serta hasil

dari program posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan .

4. Dokumentasi

Dokumentasi juga merupakan suatu metode yang dapat

digunakan dalam penelitain dengan cara menganalisis setiap

dokumen-dokumennya.

5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini tersusun sistematika pembahasan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab pertama yang berisi jawaban

apa dan mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Bagian

ini memberikan gambaran mengenai topik penelitian

Page 35: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

21

yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada bab

pendahuluan ini memuat beberapa bagian yang terdiri

dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan Teoritis mencakup hal-hal mengenai Pengertian

partisipasi masyarakat, bentuk-bentuk partisipasi, unsur-

unsur partisipasi, faktor penghambat partisipasi, faktor

pendorong partisipasi, tangga partisipasi, pengertian

pemberdayaan masyarakat, jenis, ragam dan metode

pemberdayaan masyarakat, tipe-tipe program, tujuan

program, sasaran program, pengertian teknologi,

pengertian teknologi tepat guna, ciri-ciri teknologi tepat

guna, manfaat teknologi tepat guna, kerangka berfikir.

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Gambaran umum penelitian membahas tentang informasi

dari objek penelitian yang meliputi gambaran umum

Posyantek, Visi dan Misi Posyantek, Demografi wilayah,

dan petunjuk pelaksanaan Posyantek Kecamatan Grogol

Petamburan.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN

Mencakup hal-hal yang mengenai Aktivitas Rutin yang

meliputi: Proses dari proses partisipasi pemberdayaan

masyarakat dalam program posyantek di Kecamatan

Grogol Petamburan, faktor-faktor pendukung dan

Page 36: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

22

penghambat partisipasi masyarakat dalam program

posyantek di Kacamatan Grogol Petamburan.

BAB V ANALISIS DATA

Analisis data adalah bentuk pengolahan data menjadi

informasi sehingga karakteristik data bisa dipahami dan

bermanfaat untuk solusi permasalahan. Analisis data

dalam penelitian ini membahas tentang sejauh mana

proses pencapaian yang dilakukan Posyantek Kecamatan

Grogol Petamburan dalam melaksanakan Program

Posyantek dengan pemberdayaan masyarakat dan

pengembangan potensi masyarakat dalam meningkatkan

ekonomi.

BAB VI PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian penutup yang mencakup

hal-hal mengenai Saran serta Kesimpulan dari temuan

dan analisis penelitian yang didapatkan dalam program

posyantek di Kacamatan Grogol Petamburan JakartaBarat.

Page 37: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

22

BAB II

TINJAUNAN TEORITIS

A. Definisi Partisipasi

1. Pengertian Partisipasi

Pengertian partisipasi selalu bersinonim dengan peran serta.

Seorang ilmuan yang bernama Keith Davis mengemukakan

definisinya tentang partisipasi yang dikutip oleh R.A. Santoso

Sastropoetro sebagai berikut: “Partisipasi dapat didefinisikan

sebagai keterlibatan mental atau pikiran atau moral atau perasaan

di dalam situasi kelompok yang mendorong untuk memberikan

sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta

turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.”

(Santoso, 1998)

Menurut Gordon W. Allport mengenai partisipasi menyatakan

bahwa: “Seseorang yang berpartisipasi sebenarnya mengalami

keterlibatan dirinya/egonya yang sifatnya lebih dari pada

keterlibatan dalam pekerjaan atau tugas saja, dengan keterlibatan

dirinya berarti keterlibatan pikiran dan perasaannya.” (Santoso,

1998)

Dari uraian di atas bahwa partisipasi menyangkut keterlibatan

diri dan tidak semata-mata hanya keterlibatan fisik dalam

pekerjaan atau tugas saja, dan unsur dalam partisipasi tersebut di

dalam realitanya tidak akan terpisahkan satu sama lain, tetapi

akan saling menunjang. Dalam realitanya, terutama dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, istilah

partisipasi ini sering dikaitkan dengan usaha di dalam mendukung

program pembangunan.

Page 38: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

23

Midgley mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat

berkonotasi the directninvolvement of ordinary people in local

affairs. Partisipasi masyarakat berarti keterlibatan masyarakat

biasa dalam urusan-urusan setempat. Midgley kemudian

menegaskan bahwa partisipasi masyarakat disebut tercapai

apabila program yang diinginkan dan dimanfaatkan oleh

masyarakat itu sendiri setelah semua dukungan eksternal

berakhir. Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan daerah

selanjutnya dapat dimengerti sebagai keterlibatan langsung

masyarakat secara sukarela dan mandiri, baik dalam perencanaan

maupun pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah. (Muluk, 2007)

Partisipasi masyarakat jarang sekali memberi peluang bagi

warga untuk mengubah atau mempengaruhi keputusan badan

pemerintah. Menghadapi belum idealnya derajat partisipasi

masyarakat dalam pemerintah daerah, teori ladder of

empowerment dari Burns, Hambleton, & Hogget menyarankan

bahwa sebaik-baiknya penyelenggara pemerintah daerah

mengembangkan derajat partisipasi masyarakat dengan

menyediakan mekanisme yang lebih baik. Meskipun demikian,

pengembangan derajat partisipasi ini seharusnya menyesuaikan

dengan situasi dan kondisi daerah setempat. Sintetis tangga

partisipasi diperlukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan

situasi nyata di Indonesia. Sintetis ini dihasilkan dadri

mempertimbangkan adanya mekanisme partisipasi yang telah

berjalan, kebutuhan akan saluran partisipasi, serta mekanisme

yang memungkinkan dijalankan sesuai dengan kondisi Indonesia.

(Muluk, 2007)

Page 39: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

24

Pengertian yang secara umum dapat ditangkap dari istilah

partisipasi adalah, keikutsertaan seseorang atau sekelompok

anggota masyarakat dalam suatu kegiatan. Pengertian seperti tu,

nampaknya selaras dengan pengertian yang dikemukakan oleh

beberapa kamus bahasa sosiologi.

Sebagai suatu kegiatan, Verhangen (1979) menyatakan

bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi

dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian kewenangan,

tanggung jawab, dan manfaat. Tumbuhnya interaksi dan

komunikasi tersebut, dilandasi oleh adanya kesadaran yang

dimiliki oleh bersangkutan mengenai :

a) Kondisi yang tidak memuaskan, dan harus diperbaiki

b) Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia

atau masyarakatnya sendiri

c) Kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang

dapat dilakukan

d) Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan

sumbangan yang bermanfaat bagi kegiatan yang

bersangkutan. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

Menurut Soetrisno bahwa secara umum, ada dua jenis

definisi partisipasi yang beredar di masyarakat, yaitu:

1. Partisipasi rakyat dalam pembangunan sebagai dukungan

rakyat terhadap rencana/proyek yang dirancang dan

ditentukan tujuannya olehperencana. Ukuran tinggi

rendahnya partisipasi rakyat dalam definisi inipun diukur

dengan kemauan rakyat ikut menanggung biaya

pembangunan,baik berupa uang maupun tenaga dalam

melaksanakan pembangunan.

Page 40: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

25

2. Partisipasi rakyat dalam pembangunan merupakan kerjasama

yang erat antara perencana dan rakyat dalam merencanakan,

melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan hasil

pembangunan yang telah dicapai. Ukuran tinggi dan

rendahnya partisipasi rakyat dalam pembangunan tidak hanya

dengan kemauan rakyat untuk menanggung biaya

pembangunan,tetapi juga dengan ada tidaknya hak rakyat

untuk ikut menetukan arah dantujuan proyek yang akan

dibangun di wilayahnya. Ukuran lain yang dapat digunakan

adalah ada tidaknya kemauan rakyat untuk secara mandiri

melestarikan dan mengembangkan hasil proyek itu. (

Soetrisno, 1995)

Menurut Adi, partisipasi masyarakat atau keterlibatan

warga dalam pembangunan dapat dilihat dalam 4 (empat) tahap,

yaitu:

1. Tahap Assesment

Dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dan

sumberdaya yang dimiliki. Untuk ini, masyarakat dilibatkan

secara aktif melihat permasalahan yang sedang terjadi,

sehingga hal tersebut merupakan pandangan mereka sendiri.

2. Tahap Alternative Program atau Kegiatan

Dilakukan dengan melibatkan warga untuk berpikir

tentang masalah yang mereka hadapi dan cara mengatasinya

dengan memikirkan beberapa alternatif program.

3. Tahap Pelaksanaan (Implementasi)

Program atau Kegiatan Dilakukan dengan melaksanakan

program yang sudah direncanakan dengan baik agar tidak

melenceng dalam pelaksanaannya di lapangan.

Page 41: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

26

4. Tahap Evaluasi (termasuk evaluasi input, proses, dan hasil)

Dilakukan dengan adanya pengawasan dari masyarakat dan

petugas terhadap program yang sedang berjalan. (Adisasmita,

2006)

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, maka

dalam penelitian ini definisi partisipasi masyarakat yang

dimaksudkan oleh peneliti, yakni keikutsertaan/keterlibatan

masyarakat dalam perencanaan dengan memberikan

sumbangan ide terhadap proyek pembangunan yang akan

dilaksanakan, di mana dalam hal ini masyarakat berfungsi

sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan yang

mengetahui betul kondisi di daerahnya sendiri, sehingga

pembangunan yang nantinya dilaksanakan di daerah mereka

betul-betul seperti yang mereka butuhkan.

2. Bentuk-bentuk partisipasi

Dusseldorp, (1981) mengidentifikasi beragam bentuk-bentuk

kegiatan partisipasi oleh setiap warga masyarakat dapat berupa :

a. Menjadi anggota kelompok-kelompok masyarakat

b. Melibatkan diri pada kegiatan diskusi kelompok

c. Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk

menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain

d. Menggerakkan sumberdaya masyarakat

e. Mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan

f. Memanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan

masyarakat.(Mardikanto & Soebianto, 2013)

Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan,

yaitu sebagai berikut.

1) Partisipasi melalui kontak dengan pihak lain.

Page 42: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

27

2) Partisipasi dalam memperhatikan atau menyerap dan

memberi tanggapan terhadap informasi.

3) Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk

pengambilan keputusan.

4) Partisipasi dalam pelaksanaan organisasional

pembangunan.

5) Partisipasi dalam menerima, memelihara dan

mengembangkan hasil pembangunan.

6) Partisipasi dalam menilai pembangunan (Ndraha, 1994)

3. Unsur-Unsur Partisipasi

Menurut Keith Davis di dalam pengertian partisipasi ini

terdapat tiga buah unsur yang penting sehingga memerlukan

perhatian yang khusus yaitu:

a. Bahwa partisipasi sesungguhnya merupakan suatu

keterlibatan mental dan perasaan, lebih dari semata-mata atau

hanya keterlibatan secara jasmaniah.

b. Unsur kedua adalah kesediaan memberikan sumbangan

kepada usaha mencapai tujuan kelompok.

c. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. (Santoso, 1998)

Berdasarkan uraian di atas, maka partisipasi tidak saja identik

dengan keterlibatan secara fisik dalam pekerjaan dan tugas saja

akan tetapi menyangkut keterlibatan diri sehingga akan timbul

tanggung jawab dan sumbangan yang besar dan penuh terhadap

kelompok.

4. Faktor penghambat partisipasi

Menurut Nurdjati “rendahnya partisipasi masyarakat, menurut

beberapa ahli juga disebabkan karena keterbatasan kemampuan

yang mereka miliki, seperti kesempatan untuk mendapatkan

Page 43: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

28

informasi dan rendahnya pendidikan”. Keterbatasan yang

dimaksud dapat berupa materi, tenaga, pengetahuan, kesadaran

dan lain-lain.

Hambatan partisipasi masyarakat terletak pada kesiapan

mereka untuk melakukan partisipasi sepenuhnya. Penyebabnya

adalah :

a. Kemiskinan atau keterbatasan waktu, dana dan tenaga untuk

menghadiri pertemuan serta memperhatikan lingkungan

b. Tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan guna

melestarikan kawasan cagar budaya

c. Lemahnya rasa kebeersamaan atau solideritas khususnya bagi

mereka yang baru tinggal di tempat baru

d. Tidak adanya antusiasme terhadap partisipasi masyarakat

karena adanya pengalaman-pengalaman mengecewakan di

masa lalu

e. Terdapat perbedaan kepentingan

f. Tidak adanya kesadaran bahwa masyarakat dan individu

mempunyai hak-hak untuk berpartisipasi

g. Minimnya transparasi. (Nurdjati, 2000)

Dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat partisipasi

masyarakat yaitu disebabkan karena keterbatasan kemampuan

masyarakat yang mereka miliki, seperti kurangnya penambahan

pembekalan ilmu juga informasi-informasi yang jarang sampai

pada masyarakat sehingga kesempatan untuk beproses melalui

fasilitas yang ada tidak bisa diakses. Maka dari itu perlu adanya

perbaikan system yang baik pada pihak Daerah untuk

mengkontrol program-program masyarakat yang seharusnya

Page 44: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

29

benar-benar sampai informasinya dan pelaksanaannya pada

masyarakat.

5. Faktor Pendorong/ pendukung Partisipasi

Ada tiga utama kenapa partisipasi masyarakat menjadi sangat

penting, menurut Conyers dalam Syerly :

a. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna

memperbolehkan informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan

sikap masyarakat setempat yang tanpa kehadirannya program

pembangunan serta proyek-proyekannya akan gagal.

b. Masyarakat akan mempercayai proyek pembangunan jika

merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya

karena mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek

tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek

tersebut.

c. Merupakan salah satu hak demokrasi bila masyarakat

dilibatkan. (Syerly, 2003). Menurut Khairudin dalam Nurdjati

ditinjau dari segi motivasinya, partisipasi anggota masyarakat

terjadi karena :

d. Rasa takut atau terpaksa dapat memotivasi masyarakat untuk

aktif berpartisipasi

e. Ikut-ikutan karena dorongan rasa solideritas yang tinggi antara

sesame anggota masyarakat.

f. Kesadaran, biasanya akan timbul dari dorongan interen

anggota masyarakat tersebut untuk berpartisipasi. (Nurdjati,

2000)

Mengambil kesimpulan diatas mengenai apa yang

menjadikan faktor pendorong partisispasi yakni lebih kepada

agar masyarakat dapat merasakan suatu proses pencapaian

Page 45: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

30

program yang mana masyarakat ikut serta dan terlibat

didalamnya. faktor pendorong lain juga bisa karena timbulnya

kesadaran dari masyarakat karena tujuan dari partisipasi ini

untuk masyarakat lebih memahami dan mengetahui apa saa

kebutuhan yang diperlukan dalam pemberdayaan.

B. Tangga Partisipasi

Temuan yang berasal dari pandangan beragam stakeholder

pemerintahan daerah tentang partisipasi masyarakat ini telah memperkuat

teori ladder of empowerment dari Burns, Hambleton & Hogger bahwa

derajat partisipasi yang lebih tinggi merupakan derajat yang lebih ideal.

Tuntutan adanya derajat pada tingkatan citizen control dalam penentuan

kebijakan daerah dan implementasinya merupakan bukti kuat yang

mendukung teori ladder of empowerment.

Sintetis tangga partisipasi diperlukan untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan dengan situasi nyata di Indonesia. Sintetis ini dihasilkan dari

mempertimbangkan adanya mekanisme partisipasi yang telah berjalan,

kebutuhan akan saluran partisipasi serta mekanisme yang memungkinkan

dijanlan sesuai dengan kondisi Indonesia. Selain itu, tangga partisipasi

yang baru seharusnya tetap menyediakan ruang bagi kemungkinan

munculnya mekanisme partisipasi yang tidak partisipatif atau yang

seolah-olah partisipat if. Hal ini diperlukan untuk mengingatkan berbagai

pihak terhadap kemungkinan terjadinya menipulasi partisipasi, yakni

seakan-akan terjadi partisipasi dalam proses kebijakan daerah sementara

sebenarnya masyarakat tidak sama sekali. Fungsi peringatan dan deteksi

dini terhadap paktik nonpartisipatif menjadi penting dalam tangga

partisipasi ini.

Sintetis tangga partisipasi memunculkan tangga partisipasi baru

dibandingkan dengan dua karya sebelumnya. Tangga partisipasi ini tentu

Page 46: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

31

lebih sesuai dengan situasi nyata dalam pemerintahan daerah di Indonesia.

Dalam tangga partisipasi baru ini terdapat tiga jenjang partisipasi, yakni

nonpartisipasi, partisipasi, dan kendali warga. Tiga jenjang ini tentu sama

dengan apa yang juga telah dirumuskan, baik oleh Arnstein maupun

Burns,Humbleton, & Hogget.

Tabel tangga partisipasi

TANGGA

PARTISIPASI

MEKANISME PARTISIPASI

YANG DIMUNGKINKAN

Kendali

warga 6. Kendali warga

Referendum

Pemilu untuk anggota DPRD

Pilkada langsung

Partisipasi

Kuat 5. Delegasi

Badan otonom berbasis

fungsi atau tempat tinggal

Partisipasi

sedang 4. Kemitraan

Hak inisiaptif masyarakat

Rukin tetangga (RT

Rukun warga (RW)

Lembaga pemberdayaan

masyarakat kelurahan

(LPMK)

Partisipasi

sedang 3. Konsultasi

Dengar pendapat publik

Konsultasi public

Musyawarah perencanaan

pembangunan (musrenbang)

Kontak publik via media

massa

Jejak pendapat

Lobbying

Pratisipasi

lemah 2. Informasi

Piagam warga (`Citizen’s

Charter)

Situs internet (eGov)

Kunjungan kerja anggota

Page 47: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

32

DPRD

Aktivitas massa Resses

Sidang paripurna terbuka

DPRD

Non

patisipasi 1. Manipulasi

Pengarahan massa

Distorsi informasi

Formalitas berbagai

mekanisme partisipasi

Sumber : (Muluk,2007)

Jenjang nonpartisipasi memiliki anak tangga tunggal, yakni

manipulasi sebagai anak tangga pertama dalam tangga partisipasi ini.

Pada intinya, anak tangga manipulasi mencerminkan kondisi mekanisme

partisipasi yang seakan-akan terjadi partisipasi dan ada kemuurahhatian

penyelenggara pemerintahan daerah untuk melibatkan masyarakat dalam

eberagam bentuknya. Manipulasi partisipasi juga dilakukan dengan

menyebarkan informasi yang bersifat distortif sehingga masyarakat tidak

memiliki informasi yang benar dan transparan dalam mengambil

keputusan partisipasi tertentu. Jika hal tersebut terjadi, hasil partisipasi

yang dilakukan oleh masyarakat tidak mencerminkan aspirasi nyata dari

masyarakat. Formalitas partisipasi dilakukan sekan-akan telah terjadi

partisipasi masyarakat guna memberikan legitimasi yang kuat terhadap

proses kebijakan tertentu.

Jenjang partisipasi memiliki empat anak tangga, yakni informasi,

konsultasi, kemitraan, dan delegasi. Anak tangga informasi sebagai anak

tangga kedua memiliki berbagai contoh mekanisme partisipasi, seperti

siding paripurna DPRD, situs internet pemerintah daerah, kunjungan kerja

anggota DPRD, masa reses dan citizen’s charter (piagam warga).

Berbagai mekanisme yang berada dalam anak tangga ini tidak

memberikan peluang bagi masyarakat untuk terlihat dalam kebijakan

Page 48: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

33

yang telah diambil. Mekanisme ini lebih sering berfungsi sebagai

sosialisasi kebijakan daerah. Oleh karena itu, anak tanffa informasi ini

tetap merupakan bagian dari jenjang partisipasi, meskipun sebenarnya

memiliki kadar partisipasi yang lemah dalam melibatkan masyarakat

dalam mempengaruhi proses kebijakan publik.

Anak tangga ketiga, konsultasi, konsultasi mempunyai berbagai

contoh mekanisme partisipasi seperti dengar pendapar public, konsultasi

public, musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), kontrak

public via media massa. Keterlibatan masyarakat dalam proses perumusan

kebijakan dapat berarti ada peluang untuk memengaruhi kebijakan dapat

berarti ada peluang untuk memengaruhi kebijakan sejak diawal proses.

Kedua, berbagai mekanisme partisipasi dalam anak tangga konsultasi juga

sudah mengandung unsur informasi terhadap agenda kebijakan. Akan

tetapi, anak tangga konsultasi ini tidak dapat ditempatkan pada posisi

lebih tinggi karena pada dasanya kewenangan masyarakat untuk

menentukan kebijakan selama proses kebijakan tetap tidak besar.

Anak tangga keempat yaitu kemitraan, memiliki mekanisme

partisipaso yang telah berjalan dengan baik, yakni LPMK, RT, RW. Akan

tetapi masih dimungkinkan adanya berbagai mekanisme partisipasi lain,

seperti hak inisiatif warga untuk mengajukan rancangan peraturan daerah.

Kemitraan layak ditempatkan diatas konsultasi karena memberikan

peluang partisipasi yang lebih nyata dam berarti bagi keterlibatan

masyarakat dalam pemerintah daerah. Akan tetapi, kemitraan tetap

memiliki keterbatasan tertentu yang ditunjukkan dari masih kuatnya

kewenangan penyelenggara pemerintahan daerah dalam mengendalikan

pemerintahan. Kendali kebijakan masih di tangan penyelenggara

pemerintahan daerah sehingga kendali actual tidak berada di tangan

masyarakat. Dalam banyak hal, fasilitasi pemerintah daerah masih

Page 49: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

34

dominan dalam hubungan kemitraan ini. untuk itulah anak tangga ini

berada di bawah anak tangga dlelgasi dan kendali warga.

Anak tangga kelima adalah delegasi, yang berarti menyerahkan

sebagian porsi kewenangan kepada organisasi kemasyarkatan tertentu.

Mekanisme ini dapat menyusun kebijakna tertentu selakigus

menjalankannya dengan berpedoman pada kebijakan strategis yang dibuat

oleh pemrintah daerah atau DPRD. Oleh karena itu, delegasi tetap

merupakan bagian dari jenjang partisipasi (bahkan yang terkuat) dan

bukannya berada dalam jenjang kendali warga.

Anak tangga tertinggi adalah kendali warga yang bermakna ada

kekuasaan masyarakat untuk menentukan keputusan atau kebijakan

tertentu yang berlaku di daerah. Kendali warga dapat dijadikan acuan

sebagai preskripsi dari pemerintahan daerah pada khususnya dan

administrasi public pada umumnya.

Secara umum, tangga partisipasi ini dapat dijadikan acuan bagi

pengembangan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan daerah.

Tangga ini lebih realistis daari sudut pandang keberadaan berbagai

mekanisme partisipasi yang sudah berjalan dan upaya peningkatannya

pada anak tangga partisipasi tertinggi. Ada jara yang relative dekat antara

tangga tertinggi yang telah dicapai secara nyata dengan anak tangga

tertinggi yang mugkin dapat diterapkan. Jika upaya meningkatkan

partisipasi masyarakat berdasarkan pada ladder of empowerment dari

Burns, Hambleton & Hogget maka tahapan yang harus dicapai masih

terlalu jauh sehingga daoat mengurangi motivasi untuk mengembangkan

partisipasi masyarakat. (Muluk, 2007)

C. Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilakukan oleh

masyarakat dengan atau tanpa dukungan pihak luar, untuk

Page 50: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

35

memperbaiki kehidupannya yang berbasis kepada daya mereka

sendiri, melalui upaya optimasi daya serta peningkatan posisi tawar

yang dimiliki, dengan perkataan lain, pemberdayaan harus

menempatkan kekuatan masyarakat sebagai modal utama serta

menghindari “rekayasa” pihak luar yang seringkali mematikan

kemandirian masyarakat setempat. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

Di Amerikan Serikat juga telah lama dikembangkan filsafah 3-T:

teach, truth, and trust (pendidikan, kebenaran dan kepercayaan/

keyakinan). Artinya, pemberdayaan meruoakan kegiatan pendidikan

untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran yang telah diyakini,

dengan menerapkan setiap inivasi (informasi baru) yang telah diuji

kebenarannya dan telah diyakini akan dapat memberikan manfaat

(ekonomi maupun non ekonomi) bagi perbaikan kesejahterannya.

(Mardikanto & Soebianto, 2013)

Pemberdayaan secara konseptual membahas bagaimana individu,

kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan

mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan

sesuai dengan keinginan mereka. (Tonny, 2014) Pemberdayaan

masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak

mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah

memapankan dan memandirikan masyarakat. (Rukminto, 2002)

Dalam memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masyarakat

berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan

bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang

Page 51: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

36

dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama

sekali tanpa daya, karena jika demikian akan sudah punah.

b. Memperkuat potensi dan daya yang dimiliki masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih

positif, selain hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini

meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan

berbgai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam

berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat

menjadi berdaya.

c. Memberdayakan mengandung arti pula melindungi. Dalam proses

pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah

lemah, oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang

lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan

masyarakat. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk

mencegah terjadinya persaingan tidak seimbang, serta eksploitasi

yang kuat atas yang lemah. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

1. Jenis, Ragam, dan Metode Pemberdayaan Masyarakat

Selain metode percakapan, dialog, pertemuan, ceramah, diskusi

dan lain-lain, pada perkembangan terakhir banyak diterapkan

beragam metode pemberdayaan masyarakat “partisipatif” berupa:

a. RRA (Rapid Rural Appraisal)

RRA merupakan metode penilaian keadaan secara cepat, yang

dalam praktik, kegiatan RRA lebih banyak dilakukan oleh “orang

luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat. Sebagai

suatu teknik penilaian, RRA menggabungkan beberapa teknik

yang terdiri dari:

1) Review atau telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan

pengamatan lapangan secara ringkas.

Page 52: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

37

2) Observasi/pengamatan lapangan secara langsung.

3) Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya.

4) Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik.

5) Studi kasus, sejarah local, dan biografi.

6) Kecenderungan-kecenderungan.

7) Pembuatan kuesioner sederhana yang singkat.

8) Pembuatan laporan lapangan secara cepat. (Mardikanto &

Soebianto, 2013)

b. PRA (Partisipatory Rapid Appraisal)

PRA merupakan penyempurnaan dari RRA atau penilaian

keadaan secara partisipatif, berbeda dengan PRA yang dilakukan

oleh (sekelompok) tim yang terdiri dari “orang luar”, PRA yang

dilakukan lebih banyak melibatkan “orang dalam” yang terdiri

dari semua stakeholder (pemangku kepentingan kegiatan) dengan

difasilitasi oleh orang-luar yang lebih berfungsi sebagai “nara

sumber” atau fasilitator dibanding sebagai instruktur atau guru

yang “menggurui”. Melalui PRA, dilakukan kegiatan-kegiatan:

1) Pemetaan-wilayah dan kegiatan yang terkait dengan topik

penilaian keadaan.

2) Analisis keadaan berupa keadaan masa lalu, sekarang dan

kecenderungan di masa depan, identifikasi perubahan yang

terjadi dan alasan-alasannya, identifikasi (akar) masalah atau

alternatif pemecahannya dan analisis strength, weakness,

opportunity, and threat (SWOT) terhadap semua alternative

pemecahan masalah.

3) Pemilihan alternative masalah yang paling layak dan dapat

diandalkan.

Page 53: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

38

4) Rincian tentang stakeholder dan peran yang diharapkan dari

para pihak, serta jumlah atau sumber-sumber pembiayaan

yang dapat dilaksanakan untuk melaksanakan program yang

akan diusulkan/direkomendasikan. (Mardikanto & Soebianto,

2013)

c. FGD (Focus Group Discussion)

Sebagai suatu metode pengumpulan data, FGD merupakan

interaksi individu-individu (sekitar 10-30 orang) yang tidak saling

mengenal, oleh seorang pemandu moderator diarahkan untuk

mendiskusikan pemahaman dan pengalamannya tentang sesuatu

program atau kegiatan yang diikuti dan dicermatinya. Secara

keseluruhan FGD akan dilaksanakan mulai dari tingkat

kelompok, komunitas dan lokalitas. Lama diskusi sangat

tergantung dari peranan dan kemampuan moderator sehingga

timbul diskusi diantara partisipan.

Sebagai suatu metode pengumpulan data, FGD dirancang

dalam beberapa tahapan:

1) Perumusan kejelasan tujuan FGD, utamanya tentang isu-isu

pokok yang adan dipercakapkan, sesuai dengan tujuan

kegiatannya.

2) Persiapan pertanyaan-pertanyaan.

3) Identifikasi dan pemilihan partisipan yang terdiri dari

pemangku kepentingan dan nara-sumber yang kompeten.

4) Persiapan ruangan diskusi dan lain-lain.

5) Pelaksanaan diskusi.

6) Penulisan laporan. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

Page 54: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

39

d. PLA (Partisipatory Learning and Action)

PLA merupakan salah satu bentuk tertentu dari penelitian

kualitatif digunakan untuk mendapat pemahaman yang mendalam

tentang situasi komunitas. PLA adalah suatu proses dimana

komunitas akan menganalisis situasi yang mereka hadapi dan

mengambil keputusan tentang bagaimana cara untuk mengatasi

permasalahan yang ada. Selain itu PLA juga dikenal sebagai

metode dan pendekatan pembelajaran mengenai kondisi dan

kehidupan komunitas dari, dengan, dan untuk masyarakat sendiri.

Menurut konsepnya, PLA merupakan “payung” dari metode-

metode partisipasi berupa RRA, PRA, PAR dan PALM. PLA

merupakan bentuk baru dari metode pemberdayaan masyarakat

yang dahulu disebut “learning by doing” atau belajar sambil

bekerja. PLA merupakan metode pemberdayaan masyarakat yang

terdiri dari proses belajar (melalui: ceramah, curah pendapat,

diskusi, dll). (Mardikanto & Soebianto, 2013)

e. SL atau Sekolah Lapangan

Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS

merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh

sekelompok masyarakat pada hamparan tertentu, yang diawali

dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian

diikuti dengan curah pendapat, berbagi pengalaman (sharing),

tentang alternative dan pemilihan cara-cara pemecahan masalah

yang paling efektif dan efisien sesuai dengan sumberdaya yang

dimiliki. Sebagai suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS

biasanya difasilitasi oleh nara-sumber yang berkompeten.

(Mardikanto & Soebianto, 2013)

Page 55: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

40

f. Pelatihan Partisipatif

Sebagai proses pendidikan, kegiatan pemberdayaan

masyarakat banyak sekali dilakukan melakui pelaksanaan

pelatihan-pelatihan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat

dipandang sebagai suatu proses pendidikan non-formal atau

pendidikan luar-sekolah. Pemberdayaan masyarakat bukanlah

kegiatan bersifat mendadak, melainkan harus terencana atau lebih

direncanakan sebelumnya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat

harus mengacu pada kebutuhan yang sedang dirasakan penerima

manfaat, oleh karena itu penyelenggaraan harus dengan

penelusuran program pendidikan yang diperlukan atau (need

assessment). Untuk kemudian disusunlah program yang dalam

pendidikan formal disebut silabus dan kurikulum. (Mardikanto &

Soebianto, 2013)

D. Definisi Program

a. Jenis / Tipe Program

Program pelatihan adalah sebagai serangkaian kegiatan

dengan tujuan untuk meningkatkan pegetahuan, sikap dan

keterampilan. Pelaksanaan program-program tersebut dilakukan oleh

pemerintah maupun swasta atas dasar kerjasama dengan pihak

pemerintah. Menurut Boyle (dalam Rejeki, 1998) mengemukakan

adanya tiga tipe program dalam pembangunan,khususnya pendidikan

luar sekolah. Tipe-tipe program itu adalah tipe program

developmental, tipe program institusional, dan tipe program

informasional.

1. Tipe program developmental ini mengidentifikasi masalah-

masalah pokok klien, masyarakat atau segmen masyarakat.

Page 56: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

41

2. Tipe program institusional berfokus pada pengembangan dan

peningkatan kemampuan dasar seseorang.

3. Tipe program informasional ini berupa pertukaran informasi antara

pendidik atau perencana dan warga belajar.

a. Dalam makalahnya, Supriyono (dalam Tsuroyah, 2003)

menjelaskan bahwa :

Program developmental disebut juga program

pengembangan masyarakat, dimana tujuan utama program ini

adalah terpecahkanya masalah-masalah (social, ekonomi,

budaya, politik dan hankam) Program institusional disebut juga

program training atau pelatihan, yang bertujuan dikuasainya

seperangkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan atau

keterampilan) oleh khalayak sasaran, sedangkan, Program

informasional dapat disebut juga sebagai penyuluhan atau

publisitas bertujuan tersampaikannya seperagkat informasi-

informasi oleh khalayak sasaran yang telah terpilih

b. Sedangkan menurut Kadir (1991:103) ada tiga tipe program

pendidikan luar sekolah yang dapat dipilih.

Program informasional atau penyuluhan, yakni upaya

pendidikan yag bertujuan tersebarnya informasi-informasi baru

yang penting bagi masyarakat atau kelompok sosial untuk

peningkatan taraf hidup dan perbaika lingkungan. Informasi itu

adalah sebagai berikut:

1) Perundang-undangan, misalnya UU Perkawinan, UU

Perpajakan, UU Keormasan dan sebagainya,

2) Penemuan-penemuan baru, misalnya VUTW, teknologi tepat

guna dan sebagainya,

Page 57: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

42

3) peraturan / keijaksanaan baru, misalnya wajib helm bagi

pengendara motor. Program institusional atau training, yakni

upaya pendidikan yang diberikan kepada perseoragan

dengan tujuan penguasaan kemampuan-kemampuan tertentu

yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu di

lapangan kerja atau dimasyarakat.

Program ini adalah sebagai berikut :

a) Tindak lanjut dari program informasional misalnya

setelah mengikuti adanya teknologi baru mereka ingin

belajar mempergunakanya

b) pemberian keterampilan baru sama sekali, misalnya

keterampilan las, tukang kayu, komputer, MBO, dan

sebagainya. Program developmental, yakni upaya

pendidikan luar sekolah yang dimaksudkan untuk

membantu suatu masyarakat atau kelompok sosial dalam

mengenali dan memecahkan masalah yag mereka hadapi.

Bentuk kegiatannya adalah sebagai berikut :

1) gotong-royong, penghijuan, bakti sosial, pengumpla

dana kemanusiaan,

2) pengorganisasian masyarakat, misalnya :

pembentukan koperasi, kepanitiaan, dan organisasi

social masyarakat.

Beberapa jenis program yang dilaksanakan untuk

pendidikan orang dewasa menurut Faisal (1981) adalah: (a)

pendidikan bekal bekerja (b) pendidikan jiwa-baru, (c)

pendidikan kader, dan (d) pendidikan yang bersifat rekreatif-

apresiatif dan kesegaran jasmani. (Efendi, 2017)

Page 58: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

43

b. Tujuan Program

Tujuan pelaksanaan program pelatihan disesuaikan dengan program

yang dilaksanakan. Pada umumnya tujuan ini dimaksudkan untuk

meningkatkan taraf kemampuan pengetahuan, sikap, nilai dan

keterampilan, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup dan partisipasi

dalam pembangunan yang diselenggarakan (Abdulhak,1986). Tujuan

ini merupakan titik sentral atau kondisi yang akan dicapai dari

pelaksanaan program. Kejelasan tujuan membawa arah yag mudah

didalam pelaksanaan program, sehingga penentuan keseluruhan bagian

yang ada kaitannya dengan program dan pencapaian program akan

mudah dapat diselesaikan (Abdulhak, 1986) Menurut Abdulhak (1986)

tujuan program ini dapat ditinjau dari:

1) Tujuan jangka panjang

Dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pendidikan secara

utuh dan lengkap dari mulai tahapan awal sampai tahapan akhir atau

keseluruhan bahan belajar.

2) Tujuan jangka pendek

Merupakan tujuan-tujuan antara yang terdapat pada program

pendidikan yang mempunyai tujuan jangka panjang, sehingga tujuan

jangka pendek ini merupakan tahapan-tahapan yag perlu dilalui

dalam rangka mencapai tujuan akhir.

c. Sasaran Program

Peserta atau sasaran yang akan mengikuti pelatihan adalah

masyarakat umum, yang terdiri dari karyawan baru, karyawan lama

ataupun masyarakat umum.

1) Karyawan Baru, yaitu karyawan yang baru diterima bekerja pada

suatu lembaga. Mereka diberi pengembangan agar memahami,

terampil dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga para

Page 59: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

44

karyawan dapat bekerja lebih efisien danefektif pada jabatan atau

pekerjaannya. Pengembangan karyawan baru perlu dilaksanakan

agar teori dasar yang telah mereka kuasai dapat

diimplementasikansecara baik dalam pekerjaannya.

2) Karyawan lama, yaitu karyawan lama yang oleh lembaga

ditugaskan untuk mengikuti pengembangan, seperti pada Balai

Latihan Kerja. Pengembangan karyawa lama dilaksanakan karena

tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan lembaga, pembaruan metode

kerja, serta persiapan untuk promosi.

Menurut Sismanto (1984) sasaran pendidikan luar sekolah adalah:

a) Sasaran umum, meliputi populasi individu organisasi, populasi

jenis kelamin, profesi dan lain-lain, populasi senasib, serta

kelompok-kelompok non edukatif dan lain-lain. Sasaran diatas

apabila dijabarkan lebih luas lagi adalah sebagai berikut; buta

huruf, pengangguran, orang-orang yang “terdesak”, orang-orang

yang terpencil dan dipencilkan, orang-orang yang putus belajar,

orang-orang yang drop out, orang-orang yag tidak sempat

mengenyam pendidikan formal, orang-orang yang ingin belajar

tetapi tidak punya sarana, orang yang tidak mengerti akan

kebutuhannya, sehingga untuk mengerti perlu diberi petunjuk dan

diberi kompas, orang-orang yang kualitas hidupnya masih rendah,

pengusaha-pengusaha lemah, orang-orang yang miskin, orang-

orang yag terjagkit penyakit jorok, dan lain-lain.

b) Sasaran Khusus, prioritas yang diutamakan adalah kelompok

sasaran yang tinggal di wilayah terpencil, orang-orang buta huruf,

kelompok berpenghasilan rendah, orang terdesak.

Page 60: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

45

Ada beberapa klasifikasi yang dapat diguanakan untuk

menentuka sasaran, sebagaimana dinyatakan Faisal (19981:84)

bahwa dasar-dasar klasifikasi yang dimasksud, seperti: usia, jenis

kelamin, lingkungan tempat tinggal, latar belakang pekerjaan,latar

belakang pendidikan yag dicapai, dan latar belakang kelainan

sosial. Dari penjelasan tersebut diatas dapat dipaparkan sebagai

berikut:

1. Usia : anak-anak, usia pemuda / remaja, dan usia orang dewasa.

2. Jenis Kelamin : laki-laki dan wanita

3. Lingkungan tempat tinggal : perkotaan, pinggiran kota, dan

pedesaan-pedalaman.

4. Latar belakang pekerjaan : warga masyarakat yang belum

memasuki lapangan kerja, dan warga masyarakat yang telah

berkecimpung di dalam dunia kerjanya masingmasing.

5. Latar belakang pendidikan : buta huruf atau tidak

berkesempatan mengikuti pendidikan formal, sudah mampu

baca tulis, akan tetapi belum memadai tingkat pengetahuannya,

tingkat pengetahuan dan kemampuan sudah relatife memadai,

dan memiliki tingkat pendidikan formal setingkat perguruan

tinggi.

6. Latar belakang kelainan sosial, warga masyarakat yang normal

tapi terlantar, warga masyarakat yang mengalami

penyimpangan sosial non-politik dan warga masyarakat yang

menjadi tahanan politik.

d. Metode

Pelaksanaan pendidikan dan pengembangan karyawan harus

didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam

program pengembangan perusahaan (Hasibuan, 2001:76). Metode

Page 61: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

46

harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada

berbagai faktor yaitu biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar

peserta, latar belakang peserta dan lain-lain. Ada beberapa

alternatife metode pengembangan pendidikan dan latihan yang

dapat dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan proses belajar

yang akkan diselenggarakan, yaitu, model komunikasi eksposotis,

model komunikasi diskoverim teknik komunikasi kelompok kecil,

pembelajaran berprogram, pelatihan dalam industry, teknik simulasi

dan metode studi kasus.

e. Media

Menurut Hamalik dalam Soetrisno dan Sayuti (1984:39) “ media

pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam

rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru

dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.

f. Evaluasi

Evaluasi perlu dilakukan secara teratur dan terus menerus, bukan

hanya pada akhir kegiatan pembelajaran. “ Apabila evaluasi hanya

dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran (catur wulan) maka ada

kecenderungan peserta didikpun hanya akan belajar pada waktu

menjelang akhir kegiatan pembelajaran itu, dan ini akan

mempengaruhi mutu hasil belajar “ (Sihombing, 2001). “ Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian yang menunukkan bahwa bentuk dan

frekuensi evaluasi yang dilakukan mempengaruhi tingkah laku

belajar peserta didik dan mutu hasil belajar (Sihombing, 2001)

Evaluasi atau biasa juga disebut penilaian pada dasarnya adalah

“mengukur perubahan tingkah laku yang telah terjadi” (Zainudin,

1986). Evaluasi atau penilaian dilakukan terhadap seluruh atau

sebagian komponen dan pelaksanaan pelatihan otomotif. Menurut

Page 62: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

47

Sudjana (1992) “evaluasi dapat diselenggarakan secara terus

menerus, berkala, dan sewaktu-waktu pada saar sebelum, sedang,

atau setelah suatu program pendidikan dilaksanakan”.

Suatu pelatihan diadakan untuk memenuhi kebutuhan suatu

organisasi. Pada prinsipnya suatu pelatihan diadakan karena

kebutuhan tertentu dari pada organisasi, dan bukan karena keinginan

pribadi seorang pemimpin atau karena adanya sisa anggaran atau

karena kelatahan dimana lembaga lain mengadakannya. Bias saja

suatu pelatihan diadakan dengan suatu tujuan yang masih kabur,

misalnya karena meyakini bahwa bagaimanapun bentuk latihannya

kalau oarang dilatih pasti ada gunanya karena latihan membuat orang

lebih pandai.

E. Definisi Teknologi

a. Pengertian Teknologi

Teknologi adalah hasil buatan dan binaan manusia, teknologi

merupakan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan fisik dan

mental manusia. Karena teknologi adalah suatu hal yang hrus

diterapkan apabila kita ingin mengambil manfaatnya, biasanya

perwujudannya berbentuk suatu kombinasi perangkat keras dan

perangkat lunak dengan proposi relative yang berbeda-beda.

(Toelihere dkk, 1985)

Selanjutnya menurut Baiquini dalam (Mardikanto, 2012)

mengatakan Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan dan

merupakan himpunan rasionalitas insani untuk memanfaatkan

lingkungan dan mengendalikan gejala-gejala didalam proses

produktif yang ekonomis maupun nonekonomis.

Page 63: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

48

B. Teknologi tepat guna

TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak

merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi

dan aspek lingkungan hidup. (Impres No. 3 Tahun 2001)

Gede Raka dalam (Suwahyo, 2000) mengatakan bahwa jika

teknologi dikaitkan dengan istilah tepat guna, hal ini menunjukkan

sebagai suatu upaya seleksi dan usaha-usaha pemanfaatannya agar

sesuai dengan kepentingan pembangunan pedesaan. Dengan

demikian secara operasional teknologi tepat guna bukan hanya

berarti pada alat atau perankat keras sarana produksi, melainkan

lebih dari itu. Disini mencakup perangkat lunak dan pengetahuan

pengetahuan lain yang menunjang dapat dikembangkan di desa.

Selanjutnya dalam (Slamet, 1994), Teknologi Tepat Guna atau

yang disingkat dengan teknologi tepat guna adalah teknologi yang

digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya

teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan

secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak

ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok

masyarakat tertentu menurut Kamaludin (1983) dalam (Soetomo,

2009) pengertian teknologi tepat dirumuskan melalui dua hal

penting. Pertama, secara bagaimana teknologi dikembangkan,

diarahkan dan dikendalikan untuk menunjang kesejahteraan 46

hidup manusia. Kedua, secara bagaimana teknologi itu digunakan

dalam penggalian dan pengembangan kekayaan alam yang

membawa manfaat bagi manusia secara terus menerus dengan

mengamankan lingkungan hidup bagi generasi yang akan datang.

Page 64: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

49

C. Ciri-ciri teknologi tepat guna

Dapat dikemukakan ciri-ciri yang mencakup menggambarkan

teknologi tepat guna adalah sebagai berikut :

a. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi

tulang punggung pertanian, industri, pengubah energy,

transportasi, kesehatan dan kesejahteraanmasyarakat disuatu

tempat,

b. Biaya investasi cukup rendah/ relative murah,

c. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan

didukung oleh keterampilan setempat

d. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya

e. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat temasuk

sumber alam, energy, bahan secara lebih baik dan optimal

f. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan

kepada pihak luar (self-realiance motivated) ( Aini, 1996)

Terdapat banyak alasan yang dapat di kemukakan untuk

menjelaskan mengapa perlunya mengembangkan teknologi tepat

guna di Negara-negara yang sedang berkembang. Beberapa

diantaranya adalah :

1) Teknologi tepat guna lebih sederhana dan lwbih mudah

dipahami oleh masyarakat yang mempunyai kualitas

keterampilan dan teknologi yang bisa dikembangkan menjadi

sesuatu yang bermanfaat dan bernilai

2) Alat-alat yang relative bisa dibuat sendiri atau bisa dengan

mudah ditemui, juga harganya yang cukup murah di kalangan

masyarakat

3) Teknologi itu besifat keterampilan juga bersifat karya

sehingga membuka peluang kesempatan kerja yang lebih luas

Page 65: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

50

untuk bisa mengatasi tingkat pengangguran yang menjolak

tinggi

4) Teknologi tepat guna juga menimbulkan kepekaan social

sehingga masyarakat tidak hanya peduli pada dirinya sendiri

tetapi bahu-membahu membantu sesame dengan

mengandalkan keterampilan yang akan membuahkan hasil

karya yang bernilai dan yang paliing penting bermanfaat

untuk lingkungan sekitar.

D. Manfaat teknologi tepat guna

Teknologi tepat guna bermanfaat untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya,

pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin

meningkatdari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami

mekanismenya. Mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan

membebani masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun

materil (dapat menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi

masyarakat). (Aini, 1996)

Kebijakan pemanfaatan TTG dalam bentukan regulasi telah

diatur dalam keputusan Menteri Dalam Negeri Otonomi Daerah No.4

tahun 2001 tentang penerapan TTG, disebutkan bahwa TTG

dimanfaatkan untuk : (a) Meningkatkan kemampuan pengetahuan

dan keterampilan masayarakat dalam menggunakan TTGuntuk

peningkatan kapasitas dan mutu produksi. (b) Meningkatkan

pelayanan informasi dan membantu masyarakat untuk mendapatkan

TTG yang dibutuhkan.(c) meningkatkan nilai tambah bagi kegiatan

ekonomi masyarakat. (d) meningkatkan daya saing produk unggulan

daerah.

Page 66: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

51

F. Kerangka berfikir

Posyantek adalah lembaga kemasyarakatan ditingkat kecamatan yang

memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis

TTG. Wartek adalah warung teknologi tepat guna yang berkedudukan di

tingkat desa atau kelurahan yang memberikan pelayanan teknis,

informasi dan orientasiberbagai jenis TTG. TTG adalah Teknologi yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat menjawab permasaalahan

masyarakat serta tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan

masyarakat secara mudah dan dapat menambah aspek ekonomi dan

aspek lingkungan. (Eko, 2015)

Pentingnya partisipasi masyarakat merupakan salah satu hal yang

krusial dan mutlak diperlukan dalam rangka pembangunan.

Pembangunan kini telah menempatkan manusia atau masyarakat sebagai

sentral dalam pembangunan yang tidak hanya memandang masyarakat

sebagai objek yang dibangun tetapi sebagai subjek dari pembangunan itu

sendiri. Begitu juga dengan posyantek yang sudah ada dalam program

Pemprov DKI Jakarta, masyarakat harus berperan aktif dalam

menjalankan program tersebut yang didalamnya terdapat berbagai

macam pemanfaatan teknologi tepat guna sebagai alat untuk memuahkan

hasil dari pemanfaatan lingkungan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Conyers (1982) terdapat tiga alasan utama mengapa partisipasi

masyarakat menjadi sangat penting, yaitu 1) partisipasi masyarakat

merupakan suatu alat ukur untuk memperoleh informasi mengenai

kondisi, dan kebutuhan masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya

program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal. Kedua, yaitu

bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program

pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan

perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui perihal proyek

Page 67: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

52

tersebut. Ketiga, adanya anggapan bahwa merupakan suatu hak

demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat

itu sendiri (Supriatna, 2000).

1. Bentuk partisipasi di masing-masing tahapan

Indikator dalam rangka mengukur dimensi keterlibatan

masyarakat dalam perencanaan khususnya dalam perencanaan program

pembangunan dapat dilihat melalui 5 indikator sebagai berikut, 1)

keterlibatan dalam rappat atau musyawarah, 2) kesediaan dalam

memberikan data dan informasi, 3) keterlibatan dalam penyusunan

rancangan rencana pembangunan, 4) keterlibatan dalam penentuan

skala prioritas kebutuhan, 5) keterlibatan dalam pengambilan

keputusan.

2. Tahapan-tahapan pemberdayaan :

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar program

pemberdayaan berjalan sebagaimana mestinya, yaitu:

a. Tahap Persiapan (Persiapan petugas dan persiapan lapangan)

b. Tahap Pengkajian Assesment (Mengidentifikasi masalah dan juga

sumber daya yang dimiliki klien)

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

(Memahami masalah dan berfikir tentang masalah yang mereka

hadapi dan bagaimana cara mengatasinya)

d. Tahap Performulasian Rencana Aksi (Merumuskan dan

menentukan program dan kegiatan apa yang mereka lakukan

guna mengatasi masalah yang ada.

e. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan (Tahap yang paling

penting karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik

akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak

ada kerjasama antara petugas dengan warga masyarakat)

Page 68: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

53

f. Tahap Evaluasi (pendamping agar dapat menetapkan apakah

warga berhak atau kesiapan dan mampu untuk melanjutkan

kegiatan program)

g. Tahap Terminasi (Pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran). (Rukminto, 2002)

3. Tangga partisipasi di masing-masing tahapan

Derajat tertinggi dari tangga partisipasi adalah ‘kendali

warga’ yang memberikan peluang keterlibatan lebih kuat dalam

pembuatan kebijakan. Warga ambil bagian secara langsung baik

dalam pengambilan keputusan maupun pelayanan publik. Derajat

ini menunjukkan adanya redistribusi kekuasaan dari pemerintah

kepada masyarakat. Dengan adanya anak tangga ini, suatu daerah

dapat mengevaluasi atau bahkan mengembangkan tingkat

pemberdayaan warganya sesuai situasi yang ada, serta dapat

mengontrol diposisi mana tingkat partisipasi masyarakat

didaerahnya berada. Tangga partisipasi juga berguna untuk

merangsang pemikiran yang lebih jelas tentang hakikat

pemberdayaan. Siapapun dapat mengurangi atau menambah jumlah

anak tangga partisipasi, tergantung kepada situasinya. (Muluk,

2007)

4. Faktor pendukung partisipasi masyarakat

Mengambil kesimpulan diatas mengenai apa yang menjadikan

faktor pendorong/ pendukung partisispasi yakni lebih kepada agar

masyarakat dapat merasakan suatu proses pencapaian program yang

mana masyarakat ikut serta dan terlibat didalamnya. faktor

pendorong lain juga bisa karena timbulnya kesadaran dari

masyarakat karena tujuan dari partisipasi ini untuk masyarakat lebih

memahami dan mengetahui apa saja kebutuhan yang diperlukan

Page 69: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

54

dalam pemberdayaan. Faktor pendukung partisipasi masyarkat juga

terletak pada kejelasan program yang di berikan kepada masyarakat,

semakin jelas arah dan tujuannya semakin terciptanya partisipasi

masyarakat yang diinginkan.

5. Faktor penghambat partisipasi masyarakat

Faktor penghambat partisipasi masyarakat yaitu disebabkan

karena keterbatasan kemampuan masyarakat yang mereka miliki,

seperti kurangnya penambahan pembekalan ilmu juga informasi-

informasi yang jarang sampai pada masyarakat sehingga

kesempatan untuk beproses melalui fasilitas yang ada tidak bisa

diakses. Maka dari itu perlu adanya perbaikan system yang baik

pada pihak Daerah untuk mengkontrol program-program

masyarakat yang seharusnya benar-benar sampai informasinya dan

pelaksanaannya pada masyarakat.

Page 70: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

55

Kerangka berfikir

Sumber: Data Kerangka Berfikir

Partisipasi Masyarakat dalam program pos pelayanan teknologi tepat

guna (Posyantek) di Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Tahapan pemberdayaan :

1. Tahap persiapan

2. Tahap pengkajian (Assensment)

3. Tahap perencanaan

4. Tahap perfomulasi rencana aksi

5. Tahap pelaksanaan program/

kegiatan

6. Tahap evaluasi / tahap

kelembagaan

7. Tahap terminasi

Tangga Partisipasi :

1. Manipulasi (non partisipasi)

2. Informasi (partisipasi lemah)

3. Konsultasi (parisipasi sedang)

4. Kemitraan (partisipasi sedang)

5. Delegasi (partisipasi kuat)

6. Kendali warga (kendali warga)

Faktor

pendukung Faktor

penghambat

Page 71: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

56

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Grogol Petamburan

Jakarta Barat

1. Geografi

Bengkel Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

bertempat di Jl.Tomang Tinggi 17 A RT.011 RW. 07 Kelurahan Tomang

Kecamatan Grogol Petamburan- Jakarta Barat 11440. Kategori wilayah

Jakarta Barat terdiri dari Letak Jakarta Barat 106o22’42’’ BT/EL - 106 o

58’18’’ BT/EL, 5 o19’12’’ LS/SL - 6 o23’54’’ LS/SL, Luas Wilayah

129,54 km², Letak di atas Permukaan Laut/ 7 M dpl/M asl. Beriklim Panas

dengan curah hujan rata-rata 1.154 mm. Jumlah Kecamatan 8 Kecamatan.

(BPS, 2019)

Posisi yang melengkapi wilayah ini dengan batas-batas:

a. (Utara) Jakarta Utara (Kecamatan Penjaringan)

b. (Timur) Jakarta Pusat (Kecamatan Gambir)

c. (Selatan) Jakarta Selatan dan Propinsi Banten (Kota Tangerang)

d. (Barat) Propinsi Banten (Kota Tangerang).

Page 72: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

57

2. Demografi

Secara administratif wilayah Jakarta Barat dibagi menjadi 8

Kecamatan dan 56 kelurahan dengan kode pos 11710 hingga 11850.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Diantaranya Kecamatan Cengkareng, Kalideres, Grogol Petamburan,

Kembangan, Taman sari, Tambora, Kebon Jeruk dan Palmerah.

B. Profil Posyantek

1. Sejarah Posyantek

Posyantek (Pos Pelayanan Teknolgi tepat guna) peraturan

Gubernur daerah khusus ibu kota Jkarta No. 155 Tahun 2015

tentang perubahan atas pergub 88 tahun 2011 tentang

pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG.

Sebagaimana diketahui bahwa teknologi merupakan salah satu

faktor pendorong perubahan, baik perubahan di bidang ekonomi

maupun sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu, alih teknologi

ke masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan masyarakat

memiliki peran penting. Selama ini proses alih teknologi ke

masyarakat berjalan mengikuti mekanisme pasar. Artinya, alih

teknologi terjadi karena ada kebutuhan atau permintaan.

Mengingat faktor-faktor tertentu, seperti kesenjangan akses

informasi, keterbatasan modal, dan kendala geografi, maka dalam

proses alih teknologi khususnya Teknologi Tepat Guna (TTG)

kepada masyarakat diperlukan campur tangan pemerintah untuk

akselerasinya/percepatannya.

Dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap TTG,

melalui Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

Page 73: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

58

dan Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan

dan Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sumber

Daya Alam Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi memberikan pedoman kepada

Gubernur, Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk :

a. melaksanakan operasionalisasi Posyantek Desa dan Posyantek;

b. memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan

pengendalian terhadap pelaksanaan Posyantek desa dan

Posyantek, serta meningkatkan dan memantapkan koordinasi

keterpaduan pelaksanaannya dengan dinas/instansi terkait yang

ada di daerah;

c. menetapkan pola pembinaannya;

d. mengalokasikan dana/anggaran yang bersumber dari APBD

Provinsi dan Kabupaten/Kota, dana desa serta dana lainnya

yang sah dan tidak mengikat untuk pengembangan posyentek

desa dan posyantek; dan

e. melaporkan hasil pelaksanaannya.

Oleh karena itu dalam rangka pembinaan dan pengembangan

Posyantek Desa dan Posyantek, Direktorat Jenderal Pembangunan

dan Pemberdayaan Masyarakat Desa-Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi menyusun Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan

Posyantek Desa dan Posyantek.

Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut

Posyantek adalah lembaga pelayanan TTG antar desa yang

berkedudukan di kecamatan yang memberikan pelayanan teknis,

informasi dan orientasi berbagai jenis TTG.

Page 74: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

59

2. Visi dan misi Posyantek

a. Visi

Maksud pembentukan dan pengembangan Posyantek dan

Posyantek desa adalah untuk mempercepat alih teknologi dan

pemanfaatan TTG oleh masyarakat terutama di perdesaan.

b. Misi

Tujuan pembentukan dan pengembangan Posyantek dan

Posyantek desa adalah sebagai berikut :

1) Menjembatani masyarakat pemanfaat/pengguna TTG dengan

sumber TTG;

2) Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan teknis, pelayanan informasi dan

promosi berbagai jenis TTG kepada masyarakat; dan

3) Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku

kepentingan dalam rangka pemanfaatan dan penerapan TTG.

Gambar 1. Bagan Alur Tujuan Posyantek desa /Posyantek.

Page 75: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

60

c. Dasar Hukum

1) Intruksi Presiden Nomor 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan

Pembangunan Teknologi Tepat Guna

2) Dalam Negeri No. 20 Tahun 2010 tentang pemberdayaan

Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna

3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 1992 tentang

Pemasyarakatan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di

Pedesaan.

4) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 2001 tentang

Penerapan Teknologi Tepat Guna.

5) Intruksi Gubernur Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan

Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (POSYANTEK)

Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

6) Peraturan Gubernur Nomor 88 tahun 2011 tentang Pemberdayaan

Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna.

7) Keputusan Walikota Jakarta Barat No. 1118/2012 tentang

pengurus posyantek kecamatan

3. Pembentukkan Pos Pelayanan teknologi tepat guna (Posyantek)

Pembentukan Posyantek desa dilakukan dalam musyawarah

desa, sedangkan pembentukan Posyantek dilakukan pada

musyawarah antar desa dengan tahapan sebagai berikut:.

a. Gagasan awal pendirian Posyantek desa/Posyantek didasarkan

pada kebutuhan masyarakat akan suatu teknologi yang dapat

mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

serta harus dibahas di dalam rembug/musyawarah desa.

b. Pemerintah Desa dan masyarakat bersepakat mendirikan

Posyantek desa/Posyantek.

Page 76: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

61

c. Beberapa aktivitas yang perlu dilakukan dalam menyiapkan

pendirian Posyantek desa/Posyantek meliputi:

1) Melakukan penjaringan calon dan memilih pengurus

posyantek desa/posyantek yang didasarkan atas kesadaran

sendiri/sukarela, kemauan/kesediaan dalam memfasilitasi alih

teknologi, serta memiliki dedikasi untuk pemberdayaan

masayarakat dan kemajuan desa;

2) Menyusun Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga (AD-

ART) :

a) Arti Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga dan

fungsinya. AD-ART adalah aturan tertulis organisasi yang

dibuat dan disepakati bersama oleh seluruh anggota yang

berfungsi sebagai pedoman organisasi dalam mengambil

kebijakan serta menjalankan aktivitas dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Sifat dari

AD-ART adalah mengikat bagi setiap komponen

organisasi dan bersifat melindungi kepentingan bersama.

b) Perbedaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(1) Anggaran Dasar

Anggaran Dasar (AD) adalah peraturan tertulis

memuat dan terdiri dari aturan-aturan pokok saja

dalam organisasi yang berfungsi sebagai pedoman dan

kebijakan untuk mencapai tujuan serta menyusun

aturan-aturan lain. Biasanya disusun sebelum

kepengurusan terbentuk.

(2) Anggaran Rumah Tangga (ART)

Anggaran Rumah Tangga adalah aturan tertulis,

sebagai bentuk operasional yang lebih terinci dari

Page 77: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

62

aturan-aturan pokok dalam Anggaran Dasar (AD)

dalam melaksanakan tata kegiatan organisasi.

Biasanya disusun setelah pengelola terbentuk, dan

disyahkan melalui rapat anggota

4. Pengesahan/Legalisasi

Untuk mendapatkan pengakuan secara permanen, posyantek

desa/posyantek selanjutnya mengajukan pengesahan kepada :

a. Posyantek desa mengajukan penetapan pengurus kepada

Kepala Desa.

b. Posyantek mengajukan penetapan pengurus kepada

Bupati/Walikota.

c. Selanjutnya Posyantek desa/Posyantek dapat mengajukan

legalisasi badan hukum ke notaris atau mengajukan Surat

Keterangan Terdaftar (SKT) ke Organisasi Perangkat Daerah

yang menangani bidang politik dalam negeri di

Kabupaten/Kota untuk memperoleh pengesahan.

5. Struktur Organisasi Posyantek

Dengan mengacu pada struktur organisasi Posyantek desa atau

Posyantek, maka kepengurusan Posyantek desa atau Posyantek sebagai

berikut:

Page 78: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

63

a. Pengurus Posyantek desa atau Posyantek dipilih berdasarkan

hasil musyawarah desa yang dihadiri para inovator TTG,

pelaku/pemanfaat TTG, penggiat TTG dan tokoh masyarakat

di desa atau antar desa yang secara sukarela/swadaya

membentuk lembaga pelayanan TTG;

b. Jumlah dan susunan pengurus posyantek desa atau

posyantek sebagaimana dimaksud pada poin (1) paling

sedikit berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari ketua, sekretaris,

bendahara, seksi pengembangan dan seksi pelayanan atau

disesuaikan dengan kebutuhan;

c. Penetapan pengurus Posyantek desa ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Desa;

d. Penetapan pengurus Posyantek ditetapkan dengan Keputusan

Bupati/Walikota;

e. Pengurus Posyantek desa atau Posyantek harus memiliki

kriteria sebagai berikut:

1) Mewakili unsur masyarakat;

2) Bukan dari kalangan PNS dilingkup Organisasi

Pemerintah Daerah (OPD), atau aparatur pemerintah desa

setempat;

3) Bukan partisipan, anggota/pengurus organisasi

pendukung (sayap), anggota atau pengurus partai politik

tertentu;

4) Memahami adat istiadat masyarakat setempat;

5) Berdomisili di desa atau kecamatan lokasi Posyantek atau

Posyantek desa setempat;Peduli terhadap masyarakat

sekitarnya dalam mendayagunakan TTG;

6) Aktif, kreatif dan inovatif

Page 79: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

64

7) Memiliki kemampuan manajerial;

8) Memiliki jiwa/spirit pengabdian dan pemberdayaan

masyarakat yang baik;

9) Memiliki motivasi untuk mengembangkan TTG;

10) Memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan

masyarakat setempat;

11) Berpengalaman dalam mengelola dana dari berbagai

sumber;

12) Memiliki sifat jujur, disiplin, tidak tercela, rendah hati

dan sabar; serta

13) Berpengalaman dalam menjalin kerjasama dan kemitraan

dengan lembaga terkait.

6. Petunjuk pelaksanaan

1. Jenis Kegiatan

Dengan mengacu pada tugas Posyantek desa atau Posyantek,

maka kegiatan yang dapat dilakukan Posyantek desa atau

Posyantek meliputi inventarisasi TTG, pelayanan informasi TTG,

kursus/pelatihan TTG, peragaan TTG, pendampingan pemanfaatan

dan pengembangan TTG. Adapun rincian kegiatannya adalah

sebagai berikut:

a. Inventarisasi TTG

Kegiatan ini bertujuan agar Posyantek desa atau

Posyantek memiliki informasi/data yang terkait dengan

sumber daya alam, jenis-jenis TTG yang telah

ada/dimanfaatkan masyarakat (TTG eksisting) dan jenis-jenis

kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai bahan acuan untuk

memberikan pelayanan informasi/teknis TTG kepada

masyarakat. TTG yang diinventarisasi dapat berasal dari

Page 80: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

65

dalam dan luar desa/daerah tersebut, yang meliputi bidang

pertanian, kelautan dan perikanan, perkebunan, kehutanan,

industry pengolahan, infrastruktur/sipil bangunan, dan lain

sebagainya.

b. Pelayanan informasi TTG

Pelayanan informasi TTG dilakukan melalui penyuluhan,

pemberian informasi langsung kepada masyarakat yang

datang ke Posyantek desa/Posyantek, pembuatan leaflet,

brosur, spanduk, iklan layanan masyarakat melalui radio, dan

sejenisnya. Juga dapat disediakan informasi pasar TTG yang

merupakan layanan informasi pemasaran, harga, permintaan

dan penawaran TTG dan hasil produk TTG yang diproduksi

masyarakat. Layanan ini dapat dibuka setiap hari atau

dijadwalkan secara teratur.

c. Kursus/ Pelatihan TTG

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan

pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG. Materi, waktu,

frekuensi dan peserta kursus/pelatihan didasarkan pada

kebutuhan masyarakat di wilayah desa/kecamatan setempat.

Kegiatan ini dijadwalkan secara teratur dengan

memperhatikan kebutuhan teknologi oleh masyarakat

d. Peragaan TTG

Keputusan untuk menggunakan suatu jenis TTG perlu

adanya bukti dan atau fakta empirik. Oleh karena itu, dalam

rangka mensosialisasikan suatu jenis TTG kepada masyarakat

diperlukan peragaan TTG. Peragaan TTG dapat dilakukan

melalui:

Page 81: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

66

1) Pameran TTG di tingkat kecamatan pada kesempatan

tertentu, seperti pada peringatan 17 Agustus, kebangkitan

nasional, dan sejenisnya;

2) Demonstrasi penggunaan TTG di beberapa

desa/kelurahan. Dalam rangka peragaan TTG, Posyantek

desa/Posyantek dapat bekerjasama dengan pihak

pembuat/pencipta TTG.

e. Pendampingan Pemanfaatan TTG

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempercepat proses alih

teknologi kepada masyarakat (pemanfaat TTG) dalam rangka

pendayagunaan sumberdaya alam dan sumberdaya lokal di

daerah. Sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas

dalam proses produksi barang maupun jasa, yang pada

akhirnya dapat meningkatkan daya saing produk yang

dihasilkan serta menumbuh kembangkangkan kewirausahaan

dan industry mikro kecil di desa-desa.

f. Pengembangan TTG

Kegiatan ini dilakukan melalui kajian dan perekayasaan

TTG, yang dapat dilakukan secara mandiri maupun menjalin

kerjasama dengan swasta, lembaga penelitian dan

pengembangan pemerintah/pemda, perguruan tinggi/sekolah

kejuruan, bengkel rekayasa teknologi, dan sejenisnya.

Sedangkan dalam rangka mendorong karsa dan cipta

masyarakat dalam pengembangan TTG, Posyantek dapat

menyelenggarakan lomba cipta TTG kerjasama dengan

Pemerintah Kabupaten/Kota dan pihak ketiga.

2. Kegiatan Usaha Produktif yang dilakukan oleh Posyantek

a. Kelurahan Grogol : Daur ulang limbah kain perca

Page 82: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

67

b. Kelurahan Jelambar : Budidaya tanaman hias, composting

c. Kelurahan Jelambar Baru : Pengolahan sampah dengan

komposter

d. Kelurahan Wijaya Kusuma : Pengolahan sampah, daur ulang

limbah kain perca. Bank sampah

e. Kelurahan Tomang : Tespor/ Biogas sampah organic, daur

ulang limbah Styrofoam dan Koran. Bank sampah

f. Kelurahan Tanjung Duren Utara : Sulam Pita, kerajinan

manik-manik

g. Kelurahan Tanjung duren Selatan : Pisang goreng masu, daur

ulang limbah kain perca.

3. Rancangan Kerja

a. Sosialisasi TTG

b. Pemutakhiran data pemanfaat TTG

c. Pemetaan TTG

d. Peningkatan Pembinaan Pengurus, Wartek, dan masyarakat

dalam pengolahan sampah rumah tangga.

e. Peningkatan koordinasi antar pengurus Posyantek dengan

Wartek

f. Peningkatan koordinasi dan hubungan kerja dengan

organisasi Pemerintah dan Swasta serta Komunitas

lingkungan.

g. Pengembangan informasi dan komunikasi internal dan

eksternal melalui media internet online dengan PKK,

KARANG TARUNA, LMK, RW/RT dan Lembaga terkait.

Page 83: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

68

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN

A. Temuan Penelitian

Dalam temuan ini peneliti membahas tentang partisipasi

masyarakat dalam program pos pelayanan teknologi tepat guna

(Posyantek) di Kecamatan Grogol Pertamburan Jakarta Barat.

Penelitian ini berfokus pada proses pemberdayaan serta faktor

pendukung dan penghambat yang ada di Posyantek Grogol

Petamburan Jakarta Barat. Dalam upaya menjembatani alih

teknologi tepat guna untuk proses pemberdayaan masyarakat,

Posyantek hadir untuk memberikan informasi serta pelatihan juga

pengembangan TTG seperti pengolahan limbah sampah rumah

tangga dengan alat tepsor, limbah Koran dan Styrofoam,

pengolahan kerajinan kain perca, pembuatan oleh-oleh khas

Jakarta, pembuatan bunga akrilik dan pembuatan peyek dengan

mesin pencacah kacang dan lain sebagainya sehingga menjadikan

masyarakat mandiri dengan TTG serta inovasi-inovasi yang telah

diberikan oleh Posyantek untuk pengembangan ekonomi.

Posyantek adalah sebuah institusi yang memberikan

pelayanan kepada masyarakat untuk mengembangkan

usahanya. Di jakarta, jakarta adalah magnet begitu banyak

penduduk datang kesini untuk meningkatkan

kesejahteraannya. Dan itu dilakukan dengan kegiatan

ekonomi, meningkatkan nilai tambah, disitu ada teknologi

dan tempat ini, teknologi ini meningkatkan produktivitas,

memberikan added value. Bila sebuah unit seperti posyantek

ini memberikan layanan-layanan teknologi tepat guna

dimasyarakatnya, maka masyarakat akan bisa menggunakan

sumber daya yang dimilikinya untuk mendapatkan nilai

tambah, meningkatkan produktvitas, ujungnya kesejahteraan

Page 84: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

69

yang lebih baik. Teknologi tepat guna, mungkin mikro, tapi

begitu digunakan oleh masyarakat, dia punya dampak nyata

pada produktivitas, pada kesejahteraan. (Pernyataan

Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan. S.E.,

M.P.P., Ph.D, 2019)

Dengan adanya pernyataan langsung dari Gubernur tentang

posyantek melalui video yang diunggah di akun instragram miliknya

ini membuat nilai tambah dalam proses yang mendukung adanya

kegiatan ini. Informasi tentang keberadaan program Posyantek yang

mungkin masih banyak masyarakat yang tidak tahu peran dan

fungsinya dalam pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, catatan lapangan

dan dokumentasi, penulis akan menguraikan hasil dari temuan

lapangan :

1. Proses partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam program

pos pelayanan teknologi tepat guna (Posyantek) di Kecamatan

Grogol Petamburan Jakarta Barat

Salah satu temuan penelitian pertama yang di dapat oleh

peneliti bahwasannya Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna

(Posyantek) membantu pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat

untuk dapat digunakan oleh masyarakat dengan teknologi yang

diajarkan oleh Posyantek. Masyarakat dituntut aktif dalam

pengeloalan sampah dan adanya posyantek sangat membantu dalam

penanganan sampah yang sudah menjadi gejala yang sangat

signifikan di masyarakat. Di samping itu pengelolaan sampah yang

diterapkan oleh Posyantek berujung pada pemberdayaan masyarakat

yang membuat masyarakat menemukan nilai tambah ekonomi dari

adanya pengelolaan sampah ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Page 85: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

70

ketua bagian umum di Kecamatan Grogol Petamburan Pak Agus

sebagai berikut :

“Pada gejala sampah sudah banyak dilingkungan

masyarakat, posyantek ada pengelolaan sampah yang

namanya bioteknologi dan ada bank sampah yang dibentuk

pada setiap kecamatan dan perkelurahan berdasarkan

insturksi Gubenrnur. Masyarakat dilibatkan dalam

pengelolaan sampah yang berbasis bioteknologi.

Pelatihannya ada di pihak Kecamatan, narasumber pada

KLH dan OKE OCE yang menitikberatkan peran serta

masyarakat khususnya dari kalangan bawah agar bisa

menggunakan teknologi tepat guna untuk menciptakan

pemberdayaan masyarakat dan masyarakat mempunyai

usaha ekonomi setelah pelatihan tersebut”.

(Wawancara dengan Agus, 2 Mei 2019)

Dengan demikian gejala sampah yang menjadi masalah besar

pada masa ini bisa berkurang dengan adanya pengelolaan sampah

yang ada di Posyantek. Dengan adanya instruksi langsung dari

Gubernur tentang diadakannya Bank sampah pada setiap kecamatan

dan kelurahan membuat masyarakat sadar akan pentingnya

pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan dan sebagai alat

untuk terbentuknya pemberdayaan masyarakat agar masyarakat bisa

menjalankan teknologi tepat guna melalui sampah yang pada

akhirnya memberikan hasil nilai tambah ekonomi untuk mereka.

sebagaimana dikemukakan oleh :

“Apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kami disini selaku

para inovator memunculkan inovasi-inovasi yang sekiranya

layak di pake dan bisa digunakan oleh masyarakat. Seperti

bank sampah, disini teknologinya banyak ya, hanya karna

salah riset salah evaluasi, banyak pemerintah yang banyak

memberikan alat-alat kepada masyarakat yang pada akhirnya

pada mangkrak dan banyak tidak dipake karna lingkup

masyarakat tidak menerima. Secara kebisingan tidak bisa

diterima. Cuma dengan adanya bank sampah mempunyai

sistem secara langsung. Pemerintah tidak menangani secara

Page 86: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

71

banyak hanya berapa persen saja 50% juga tidak. Dan pada

hal ini saya meneglola biogas membuat inovasi sendiri agar

sampah yang ada bisa dimanfaatkan secara teknologi”.

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 8 Mei 2019)

Pada wawancara bersama dengan ketua forum Posyantek

Nasional dan juga pengurus Posyantek Kecamatan Grogol

petamburan, posyentek telah memberikan dampak baik bagi

pengembangan potensi juga pengembangan ekonomi masyarakat.

Dengan memberikan pelatihan tentang adanya Posyantek serta

beberapa tahap-tahap lainnya membantu mereka agar lebih mandiri

dan memberikan nilai tambah bagi mereka untuk melakukan usaha

dengan teknologi tepat guna yang diberikan. Pada konteks partisipasi

masyarakat dalam Program Posyantek, para masyarakat yang

berperan aktif dalam program posyantek terbilang cukup pada masa

tertentu, temuan yang di dapat bahwasannya posyantek tidak banyak

orang yang tahu tetapi mempunyai peran serta yang cukup baik bagi

mereka yang terlibat di dalamnya. Posyantek juga mempunyai

dampak pemberdayaan yang bagus untuk kesejahteraan masyarakat

sekitar karena teknologi tepat guna yang diterapkan.

a. Partisipasi dan kontribusi Masyarakat dalam tahapan

Inventarisasi di Posyantek Grogol Petamburan Jakarta Barat

Kegiatan ini bertujuan agar Posyantek memiliki

informasi/data yang terkait dengan sumber daya alam, jenis-jenis

TTG yang telah ada/dimanfaatkan masyarakat dan jenis-jenis

kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai bahan acuan untuk

memberikan pelayanan informasi/teknis TTG kepada masyarakat.

Pada kegiatan awal di posyantek terdapat tahapan

inventarisasi yang didalamnya terdapat kegiatan surat-menyurat,

Page 87: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

72

pencatatan dan pendataan barang-barang. Dalam hal ini ketua

bagian umum kecamatan Grogol petamburan mengungkapkan :

“Partisipasi masyarakat dalam hal ini sangat antusias, akan

tetapi program dimulai karena adanya kebutuhan

masyarakat. Pada tahap inventarisasi ini sebetulnya sudah

ada bagian yang menjalankan yaitu sekertaris selebihnya

pengurus yang membantu”(Wawancara dengan Agus, 2 Mei

2019)

Dalam hal ini pihak kecamatan hanya mengatahui tahapan

inventarisasi sudah ada bagian yang menjalankannya yaitu

sekertaris dan pengurus ikut membantu. Hal ini juga diungkapkan

oleh ketua forum posyantek Nasional yang juga orang yang sangat

aktif dalam menjalankan posyantek ini dari tingkat kelurahan,

kecamatan hingga Nasional :

“Sebetulnya dalam hal ini sudah ada bagiannya yaitu

sekertaris, susunan pengursnyapun sudah ada dan lengkap,

tetapi karena pengurus sudah masing-masing mempunyai

kesibukan akhirnya saya yang ngerjain dari mulai surat-

surat, pencatatan potensi, sosialisasi program juga dalam

pengelolaan web dan pamphletpun saya yang mengerjakan,

Namun tetap kita sebagai pengurus di dalamnya membantu,

contoh misalnya saya di gropet itu sebagai seksi sosialisasi

tentang posyantek begitu ada yang bisa kita tangkap sumber

daya manusianya berpotensi artian dalam mengerjakan

sosialisasi di dalam masyarakat pada pengerjaan ekonomi

mereka kita catat, akhirnya pada acara di kecamatan mereka

kita panggil” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Dalam temuan ini partisipasi masyarakat dalam tahapan

inventarisasi terbilang sangat aktif, sebagai pengurus dimana

semua pengerjaan surat-menyurat, pengelolaan web serta pamflet-

pamflet dikerjakannya. Pada kontribusinya yakni pencatatan

potensi sumber daya manusia dijalankan. Berbeda dengan temuan

Page 88: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

73

sebelumnya bahwa disini, masyarakat sebagai pelaku pihak yang

menjalankan program mereka menjalankan misi bahwa dengan

pencatatan potensi masyarakat pada sosialisasi dan pengerjaan

ekonomi itu pada akhirnya akan di panggil diacara sosialisasi serta

pelatihan yang di adakan Kecamatan. Pada tahapan ini ada

tanggapan dari pengurus lain selaku seksi pengembangan yang

juga pelaku modal usaha kain perca di Kelurahan Grogol

mengungkapkan :

“Di posyantek itu bergilir dalam satu minggu minimal ada

satu yang menjaga posyantek kecamatan, namun sekarang ini

para anggota dan pengurus itu sudah sibuk dalam karyanya

sendiri akhirnya susah ketemu. Kesibukannya seputar jaga

bazar, banyak pesenan dan sudah banyak yang menjadi

pembicara. Dan dalam inventarisasi itu sudah ada

bagiannya”(Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Dalam temuan ini sebagai pengurus menyatakan

bahwasannya ada penjagaan di kantor kecamatan yang di

dalamnya terdapat kantor posyantek dan pengurus yang

seharusnya melaksanakan tugas piket. Akan tetapi di karenakan

kesibukan dan juga umur pengurus sudah mulai menua para

pengurus ini sibuk dengan produksinya masing-masing yang

sebelumnya mereka dapatkan dari program posyantek. Dalam

surat menyurat dan pencatatan barang-barang Erwin tidak pada

bagiannya dan sudah ada yang mengurus. Lain hal dengan pelaku

usaha kain perca istri dari Erwin juga sebagai pengurus dari

Wartek (Warung teknologi) yang berada pada tingkat kelurahan

dalam hal ini mengungkapkan :

“Kita disini sebagai pelaku usaha di wartek jadi hanya

ngurusin karya, Mereka itukan udah pada naek jadi udah

Page 89: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

74

sibuk masing-masing saya disini yaa produksi, kalo ada

panggilan buat isi pemateri saya dateng, kalo ada panggilan

isi stand saya isi” (Wawancara dengan Dewi kurnianingsih,

10 September 2019)

Dalam temuan ini, Kurnia selaku penerima manfaat

Kelurahan Grogol mengungkapkan bahwasannya di bawah

Posyanyek ada Wartek (Warung Teknologi) yang berada di tingkat

Kelurahan, dalam pengelolaan inventarisasi pihak pengurus

kecamatan yang mengelola pihak wartek (Warung Teknologi)

mengurus produksi usahanya.

Di Wartek Grogol menjalani usaha kerajinan kain perca yang

di produksi oleh Dewi Kurniangingsih, inovasinya terlahir dari

pelatihannya di Posyantek menciptakan suatu karya seni yang

menjadikan nilai jual dan unik. Dari sesuatu yang tidak berharga

menjadi sesuatu yang mempunyai nilai seni dan kebutuhan di

masyarakat. Dari sebuah sisa-sisa potongan pakaian dan juga baju-

baju layak pakai dijadikan inovasi untuk mereka buat kerajinan.

Diantaranya alat pemegang gagang panci yang panas, tas-tas unik

dari bekas bahan levis, almamater kampus mini yang dijadikan

pajangan mobil, kalung manik-manik yang bahan dasarnya kain

perca dan masih banyak lagi.

Usaha produksi ini sudah banyak yang tahu khususnya

kalangan menengah keatas, disamping itu juga kain perca yang

dinamai “Kurnia Collection” produksinya sudah sampai luar

Negeri. Di dalam Negeri ada beberapa perusahaan di bidang

makanan menjadikan usaha kain perca konsumen tetapnya. Pada

temuan lain di wartek Kelurahan Jelambar yang berusaha pada

produksi oleh-oleh khas Jakarta, Heriyani selaku owner “UKM

Page 90: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

75

Melati Jelambar” juga pengurus Posyantek Kecamatan Grogol ini

mengungkapkan :

“Kalau dalam tahap inventarisasi ini ada bazar-bazar kita isi

terus ngajak temen-temen juga dalam kontribusinya Kita

bahas di laporan aja mengenai hasil dari kegiatan yang kita

ikutin” (Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam temuan ini, Heriyani selaku owner juga pengurus

Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan. Heriyani juga aktif di

berbagai lembaga yang ada instansi pemerintah. Dalam

produksinya Heriyani juga banyak berperan aktif dalam

mempromosikan di kalangan pengusaha-pengusaha di Indonesia

sepertinya. Heriyani selaku pengurus dalam inventarisasi surat

menyurat dan pendataan barang tidak pada bagiannya tetapi pada

rapat membahas laporan mengenai kegiatan yang diikuti dan juga

mengajak banyak orang untuk membantu usaha produksinya.

Dalam pembahasan laporan mengenai kegiatan yang

diikutinya ini sebagai bentuk laporan secara tertulis untuk diajukan

ke posyantek atas kegiatan yang telah di jalani. Selebihnya dalam

inventarisasi ini sudah ada yang bertanggung jawab dalam

penyusunan serta urusan lain dalam inventarisasi. Pada hal lain

seperti pendataan barang-barang hanya melaporkan, sekertaris atau

Pak Eko yang merapihkan. Dalam hal ini Bu Sri Lestari selaku

sekertaris Posyantek mengungkapkan :

“Inventarisasi surat-menyurat ada di pak Eko, pas bergabung

secara administrasi udah lengkap itu gak di tangan saya, jadi

semua yang urus ditangan pak Eko, ibarat katanya Posyantek

ini saya jalanin jalanin aja karna saya juga sekarang di

LPTRA, Tapi dalam birokrasinya saya yang urusin”

(Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September

2019)

Page 91: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

76

Dalam temuan ini sekertaris Posyantek yang sudah pasti

dalam hal inventarisasi ini adalah urusannya, tetapi karena Lestari

juga konsen di bidang lain dan juga menjadi pekerjaannya sekarang

akhirnya lebih aktif di LPTRA. Akan tetapi sebagai pengurus tidak

secara keseluruhan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai

sekertaris, Lestari juga mengurusi dalam birokrasi, penanganan surat

yang diutus langsung oleh Pak Eko dan bagian-bagiannya dalam

posyantek selaku sekertaris. Sebagai penerima manfaat Lestari di

Tanjung Duren memproduksi kerajinan bunga akrilik dan sulam pita.

Produksinyapun sudah lama dan aktif juga dalam pengadaan stand di

acara-acara yang ada di Jakarta. Dalam tanggapan lain juga

diungkapkan oleh Kasiatun sebagai berikut :

“Kalau rapat-rapat ada pertemuan yang bahas masalah

Posyantek atau wartek bagaimana mencari solusi yg di

mengerti gitu aja terus nyiapin kebutuhan-kebutuhan yang di

rasa penting untuk di persiapkan dalam sebuah acara supaya

berjalan lancar” (Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober

2019)

Dalam inventarisasi surat menyurat dan pencatatan barang-

barang Kasiatun tidak ikut membantu tetapi membantu dalam

menyiapkan kebutuhan untuk acara agar berjalan dengan lancar.

Disamping itu Kasiatun dalam rapat ikut mencari solusi masalah

dalam Posyantek dan juga wartek.

Pada tahap inventarisasi ini temuan-temuan yang di dapat

mengenai partisipasi dan kontribusi masyarakat di Posyantek Grogol

Petamburan terbilang cukup sesuai tugas pokok dan fungsi walaupun

ada besar dan kecilnya, seperti Pak Eko yang memang secara

keaktifan sudah pada tingkat awal yang memang jabatannya juga

sebagai Ketua Forum Posyantek Nasional. Diakuinya bahwa segala

Page 92: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

77

urusan-urusan inventarisasi dikerjakan akan tetapi pengurus yang lain

pun diberikan tugas juga sesuai jabatan walaupun yang

menyelesaikan Pak Eko.

b. Partisipasi dan kontribusi Masyarakat dalam tahapan Informasi/

sumber daya alam di Posyantek Grogol Petamburan

Pada tahapan informasi ini masih dalam tahap inventarisasi

yang bertujuan agar Posyantek memiliki informasi/data yang terkait

Di dalamnya terdapat kegiatan penginformasian kepada masyarakat.

Program posyantek yang berada dibawah instansi Pemerintah, dalam

penginformasiannya ke masyarakat masih kurang. Rata-rata

masyarakat tidak tahu posyantek apalagi tugas dan fungsinya,

padahal peran posyantek dalam pemberdayaan masyarakat sangat

baik.

Posyantek sebagai program yang menjembantani alih

teknologi untuk pengembangan usaha masyarakat, pengembangan

inovasi dan juga pengembangan modal usaha dari teknologi tepat

guna yang diajarkan posyantek. Walaupun pada usaha produksi ada

yang memakai TTG ada juga yang tidak secara keseluruhan memakai

TTG. Jika diterapkan pada masyakarat berdampak nilai ekonomi

yang cukup signifikan akan tetapi dalam tahapan informasi masih

kurang kepada masyarakat. Dalam hal ini pihak instansi kecamatan

selaku ketua bagian umum mengungkapkan :

“Pada penginformasian program posyantek, kita selalu

melakukan sosialisasi, penginformasian kepada lurah, RW

dan RT. Pada saat pelaksanaannya juga masyarakat cukup

antusias dan banyak” (Wawancara Agus, 2 Mei 2019)

Dalam temuan ini, pihak Kecamatan selalu melakukan

sosialisasi kepada pihak-pihak terkait untuk di sampaikan pada

Page 93: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

78

masyarakat melalui surat undangan. Masyarakat yang hadirpun ada

yang perwakilan masing-masing RW ada juga yang datang dengan

sendirinya pada pelaksanaan pelatihan. Pihak Kecamatan hanya

memfasilitasi pada pelaksanaannya ada pada masing-masing

pelatihan yang akan diselenggarakan. Dalam hal lain juga Eko selaku

pengurus aktif dan juga ketua forum posyantek Nasional

mengungkapkan :

“Sebenernya masyarakat tahu namun dalam fungsi posyantek

dan sumber daya alam yang ada, Sampah itu menurut saya

sudah menjadi sumber daya alam bukan suatu menjadi

permasalahan tapi jika diolah dengan benar dan masyarakat

paham, maka dengan adanya bank sampah itukan bukti

bahwa benar-benar pemberdayaan yang ada/ begitu juga

makanan contoh disini ada jualan peyek yang tadi

digorengnya minyaknya masih banyak sehingga orang

makannya kurang enak nah kita ada mesin namanya peniris

minyak sehingga ketika di makan tidak ada bekas minyak

yang ada dilidah itukan menjadi satu nilai inovasi baru dan

telah menjadi sumber ekonomi dia yang cukup banyak dari

TTG” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September

2019)

Eko sebagai pengurus telah menjelaskan informasi ke

masyarakat yang berisi sebenarnya masyarakat tahu akan fungsi dari

posyantek namun kepekaan terhadap lingkungannya masih kurang.

Di sini Eko selaku pembuat alat tepsor dan penerima manfaat selalu

berbicara soal isu lingkungan yang dikaitkan dengan sampah karena

Eko menciptakan inovasi alat TTG yang baik dan juga paling beda

dari yang lain yaitu alat tepsor yang dibuatnya untuk menghasilkan

pupuk dan biogas dari sampah rumah tangga.

Alat Tepsornya ini juga sudah banyak apresiasi dan juga sudah

banyak ada dalam pengisi materi dalam macam-macam kegiatan.

Sehingga menjadi bahan untuk masyarakat mengetahui akan

Page 94: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

79

keberadaan Posyantek. Dalam hal lain Erwin selaku pengurus

Posyantek Kecamatan yang juga membantu istrinya dalam

memproduksi kerajinan kain perca mengungkapkan :

“Yang penting kita tau dan cari informasi juga

menginformasikan, itu ada bidangnya sendiri, misal bagian it

ada bagiannya sendiri. Tapi Kalo ada keputusan kesepakatan

bersama” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Dalam hal ini Erwin selaku pengurus yang terpenting tahu

informasinya, mencari tahu setelah itu menginformasikan ke

masyarakat, selebihnya itu ada tugasnya masing-masing. Tetapi

dalam hal pengambilan keputusan melibatkan kesepakatan bersama

dengan pengurus. Lain hal dengan Kurnia yang merupakan pelaku

usaha Kain Perca mengungkapkan :

“Kalo ada undangan gitu saya tau tapi kalo udah ada yang

dateng yaudah saya gak dateng”(Wawancara dengan Dewi

Kurnianingsih, 10 September 2019)

Kurnia selaku penerima manfaat wartek (warung teknologi) di

kelurahan yang berfokus pada produksi sejauh ini selalu dilibatkan

dalam hal undangan para pelaku usaha di masing-masing wartek

yang berkompeten juga diikutsertakan dalam hal narasumber di

acara-acara pelatihan TTG di kecamatan. Sebagai penerima manfaat

Kurnia juga memberikan informasi ke masyarakat sekitar akan usaha

produksi yang telah ia jalanu. Keikutsertaannya dalam hal ini juga

sebagai bentuk apresiasi akan TTG yang di buat dan diproduksinya.

Dalam hal lain dengan Heriyani selaku owner oleh-oleh khas Jakarta

mengungkapkan :

“Kita sampein ke mereka, informasiin mereka. dan kadang-

kadang mereka udah tau sendiri dan akhirnya bantu-bantu.

Page 95: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

80

Malah sekarang mereka yang ngerjain sendiri karena udah

pada bisa saya tinggal produksi dan pemasarannya aja”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Pada temuan ini Heriyani selaku pengurus posyantek dan

penerima manfaat di wartek (warung teknologi) Kelurahan Jelambar

yang fokus pada produksi ini menginformasikan kepada masyarakat

sekitar dan rata-rata masyarakat sudah tahu sendiri akan usaha yang

di jalani Heriyani, apa yang telah diajarkan mereka sudah bisa.

Heriyani selaku owner hanya memproduksi dan memasarkan

produknya, jika tidak sedang sibuk Heriyani bantu untuk adonin

adonan dan pekerjaan lainnya.

Pada pengerjaan produksinya ini sudah banyak yang tahu

usahanya ini dalam berbagai acarapun sering terlibat di stand-stand.

Heriyani juga aktif sebagai narasumber di berbagai acara. Sejauh ini

Heriyani melakukan produksi usahanya di rumah, pekerjanya dibantu

oleh tetangga-tetangga sekitar rumahmya.

Disini terlihat bahwa Heriyani memberdayakan orang-orang

sekitar rumahnya untuk dipekerjakan dalam usaha produksi oleh-oleh

Jakarta tersebut, walaupun pada faktanya Heriyani hanya memakai

alat pencetak kue kembang goyang dalam penerapan TTG akan tetapi

usaha produksi yang di buatnya sudah berkembang cukup pesat

khususnya di Jakarta. Dalam hal lain dengan Lestari selaku pembuat

kerajinan akrilik dan juga pengurus Posyantek mengungkapkan :

“Kasih-kasih infonya paling ngingetin ibu-ibu untuk hadir,

Mengkonfirmasi kalo ada kegiatan” (Wawancara dengan Sri

Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Lestari sebagai pengurus posyantek kecamatan memberikan

informasi untuk mengingatkan ibu-ibu hadir dalam acara yang dibuat

posyantek dan mengkonfirmasi lagi jika ada kegiatan terdekat atau

Page 96: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

81

yang akan datang. Sebagai penerima manfaat dalam produksinya

masyarakat sekitar sudah tahu akan usahanya tetapi dalam pembuatan

Lestari tidak banyak menggunakan orang. Penerapannya dalam usaha

produktif memang cukup unik, pembuatan bunga akrilik yang

beraneka ragam membuat daya tarik tersendiri bagi mata yang

melihatnya. Dalam hal ini juga ditanggapi oleh Kasiatun sebagai

berikut :

“Partisipasinya sebagai pengurus ikut andil dalam setiap

event kegiatan posyantek kecamatan dan sudin atau dinas

PPAPP. Dan saya sebagai pelaku pemanfaatan TTG. Selagi

aktif kontribusinya memberikan informasi dan pelayanan TTG

kepada masyarakat yang membutuhkan” (Wawancara dengan

Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun sebagai pengurus ikut andil dalam setiap

event kegiatan yang diadakan posyanek kecamatan. Kasiatun sebagai

pemerima manfaat telah memberikan pelayanan informasi secara

tanggap kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dalam tahapan informasi sumber daya alam ini mereka

memberikan kesinergian yang cukup untuk Posyantek melalui

pelayanan informasi yang diberikan untuk masyarakat yang

membutuhkan akan adanya program Posyantek. Partisipasi dan

kontribusi pada hal ini juga memberikan informasi sumber daya alam

seluas-luasnya untuk masyarakat tentang Posyantek.

c. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-jenis

TTG yang telah dimanfaatkn oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan

Pada tahapan ini masih dalam tahap inventarisasi yang

bertujuan agar posyantek memiliki informasi/data yang terkait

dengan sumber daya alam, jenis-jenis TTG yang telah

Page 97: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

82

ada/dimanfaatkan masyarakat dan jenis-jenis kebutuhan TTG oleh

masyarakat sebagai bahan acuan untuk memberikan pelayanan

informasi/teknis TTG kepada masyarakat. Kegiatan di dalamnya

melihat kondisi penerima manfaat menjalankan jenis TTG yang telah

dimanfaakan atau dijalankan menjadi sebuah produksi.

Dalam penerapan Teknologi tepat guna ini memang

memunculkan beberapa inovasi baru serta usaha produktif yang

berjalan bagi setiap orang-orang yang terlibat di dalam posyantek,

jenis-jenis teknologi tepat guna yang telah dimanfaatkan oleh

masyarakat melalui posyantek memang tergolong cukup langka tidak

banyak dari mereka yang bertahan pada usaha produktifnya melalui

inovasi-inovasi baru yang dimunculkan serta penerapannya sebagai

salah satu sumber kebutuhan ekonomi. Kemunculan pemberdayaan

ekonomi melalui teknologi tepat guna ini seharunya bisa

dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Pada inovasinya Eko

mengungkapkan :

“Melihat kondisi masyarakat kita, tergantung pemerintahnya

juga dalam mensosialisasikan dan mengerahkan

masyarakatnya, pengurus tetep jalan tapi gabung juga sama

pemerintah, Cuma dalam pemenuhan alat masyarakat

kekurangan dalam pengadaan alat, yaitulah fungsi

pemerintah agar masyarakat yang punya keinginan untuk

mau dibina dan diberikan alat TTG sesuai dengan kebutuhan

dia, jangan sampe pemerintah kasih alat terhadap program

tapi masyarakat menolak karna keterbatasan sumber daya

manusianya kurang yang akhirnya sia-sia, nah fungsi

posyantek disitu menjembatani sumber daya manusia yang

ada di masyarakat untuk dibina dalam pengelolaan

lingkungan. Dan dalam alat Jakatra masih kurang. Dalam

ibu-ibu rumah tangga yang dibina oleh ibu-ibu PKK mereka

justru suka, mereka dapet bantuan alat sesuai dengan

kebutuhan dia” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Page 98: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

83

Dalam temuan ini Eko selaku pengurus posyantek dalam

jenis-jenis kebutuhan TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat

melihat situasi yang ada di masyarakatnya, keputusan serta kebijakan

pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengarahkan masyarakat.

Dalam hal ini, pengurus posyantek tetap bergabung dengan

pemerintah, pemerintah kurang dalam pengadaan alat yang seharunya

dibina, diberikan pelatihan dan diberikan alat sesuai kebutuhan

mereka.

Memang ada diantara masyarakat yang tidak peduli akan

penerapan teknologi tepat guna akan tetapi masih banyak masyarakat

yang membutuhkan itu khususnya ibu-ibu PKK yang aktif dalam

pengadaan acara-acara untuk masyarakat yang pastinya mereka

punya pemikiran lebih akan penerapan teknologi tepat guna untuk

usaha produksi ekonomi yang sangat berguna untuk membantu

perekonomian keluarga. Respon masayarakat dalam hal lain dengan

Erwin dan Kurnia, suami istri yang saling bersinergi dalam usaha

produktifnya, mengungkapkan :

“Iya apresiasi tapi hanya masyarakat kalangan tertentu, kalo

menengah ke bawah kurang minat, kalo menengah atas kan

suka buat bersih-bersih mereka suka, gak bisa buat menengah

bawah” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Erwin sebagai penerima manfaat tidak banyak andil dalam

pembuatan produksi akan tetapi lebih banyak memasarkan serta

mengurus posyantek di kecamatan. Respon masyarakat dalam hal ini

pun memang lebih banyak dari kalangan atas karna kembali lagi pada

kebutuhan dari masing-masing rumah dan juga harga barang

homemade yang cukup mahal pada masyarakat kalangan bawah.

Page 99: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

84

Dalam hal lain juga dengan Heriyani yang juga sebagai pengurus

Posyantek Kecamatan, mengungkapkan :

“Mereka bisa mempergunakan dan bikin gitu, malah

terkadang mereka yang lebih pinter dalam pembuatannya,

saya tinggal liatin dan memasarkan aja” (Wawancara

Heriyani, 11 September 2019)

Dalam temuan ini Heriyani selaku penerima manfaat sudah

pada tahap mengkontrol orang-orang yang dipekejakan, mereka

sudah paham dan lebih pintar dalam pembuatannya. Heriyani tinggal

memikirkan pemasaran, menjalin relasi yang banyak pada pihak-

pihak pengusaha dan mempromosikannya seperti dizaman sekarang.

Dalam hal lain dengan Lestari yang juga pengurus Posyantek

Kecamatan, mengungkapkan :

“Belum sepenuhnya menggunakan paling saya sampai saat

ini dalam TTG hanya menggunakan mesin jait, saya membuat

kerajinan bunga akrilik dan sulam pita” (Wawancara dengan

Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Dalam hal ini Lestari selaku penerima manfaat sudah

menggunakan walaupun tidak sepenuhnya hanya menggunakan

mesin jahit, dalam kontribusi Lestari sudah memproduksi hasil

karyanya ke berbagai stand-stand dan juga mempromosikannya.

Lestari disini juga sebagai sekertaris yang merangkap sebagai pelaku

usaha bunga akrilik dan sulam pita di Kelurahan Tanjung Duren.

Bentuk penerapannya dalam jenis teknologi tepat guna telah

dimanfaatkan sesuai dengan program Program Posyantek. Dalam

tanggapan lain oleh Kasiatun sebagai berikut :

“Karena produk saya kuliner jadi memberikan informasi

bagaimana cara mengolah limbah ampas kelapa yang

berlimpah bisa dimanfaatkan dan menghasilkan rupiah. Atau

mesin pembelah kacang untuk rempeyek yang selama ini saya

Page 100: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

85

gunakan juga menyiapkan langsung bahan-bahan supaya

bisa dipraktekkan ke Masyarakat” (Wawancara dengan

Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Dalam hal ini sebagai pengurus Kasiatun memberikan

informasi berupa cara pengolahan limbah ampas kelapa yang bisa

dimanfaatkan untuk dijadikan bahan makanan kembali. Sebagai

penerima manfaat Kasiatun bisa mengolah dan diproduksikan untuk

dijual. Kasiatun bukan hanya memberikan informasi tetapi juga

menyiapkan bahan-bahanya agar masyarakat bisa melihat dan meniru

yang diajarkan Kasiatun.

Dalam tahapan ini peran para inovator sangat berpengaruh

untuk dipraktekkan langsung dikalangan masyarakat agar

kebermanfaatanya sama-sama terasa. Agar masyarakat juga paham

jenis-jenis kebutuhan TTG bisa dijadikan acuan dalam kehidupan

sehari-hari.

d. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-jenis

kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di

Posyantek Grogol Petamburan

Pada tahapan ini masih dalam tahap inventarisasi yang

bertujuan agar posyantek memiliki informasi/data yang terkait

dengan sumber daya alam, jenis-jenis TTG yang telah

ada/dimanfaatkan masyarakat dan jenis-jenis kebutuhan TTG oleh

masyarakat sebagai bahan acuan untuk memberikan pelayanan

informasi/teknis TTG kepada masyarakat. Kegiatan di dalamnya

melakukan sosialisasi, memberikan informasi yang detail dan

dipraktekkan ke masyarakat untuk bisa dijadikan bahan acuan.

Page 101: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

86

Pemanfaatan jenis-jenis teknologi tepat guna yang telah

dimanfaatkan oleh masyarakat tak luput dari peran serta masyarakat

dalam menginformasikan program Posyantek serta produk usaha

masyarakat yang ada didalamnya. Hal ini juga berkaitan dengan

jenis-jenis kebutuhan teknologi tepat guna oleh masyarakat sebagai

acuan untuk memberikan layanan teknis TTG kepada masyarakat di

Posyantek. Berkenaan dengan hal ini Eko sebagai yang tergiat dalam

menjalankannya mengungkapkan :

“Yaa dari pembinaan Kecamatan dalam kegiatan nanti kita

masuk ke mereka, kadang kita mau ngadain sndri juga

bingung karna gaada operasional, kalo ditingkat kota ada

dana pembinaan, pendampingan dan ada sosialisasinya juga.

Kemarin di Walikota Jakarta Barat bentuknya sosialisasi”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Dalam temuan ini Eko sebagai pengurus pada tahap acuan

sudah memberikan pengajuan pada kecamatan untuk melakukan

pembinaan, namun kegiatan semacam ini yang mengadakan pihak

kecamatan, pengurus masuk ke dalamnya untuk menjalankan

program, untuk mengadakan kegiatan sendiri masih belum bisa

karena tidak ada operasional di dalamnya, kecuali posyantek tingkat

kota didalamnya ada dana operasional dan bisa menjalankan kegiatan

dengan sendiri. Sebagai penerima manfaat Eko telah menjadikan alat

tepsornya menjadi acuan untuk digunakan sehari-hari dan

mensosialisasikan itu ke masyarakat karena sangat bermanfaat untuk

pengolahan sampah rumah tangga agar bisa menjadi sesuatu yang

bisa dipakai kembali dalam bentuk gas dan pupuk. Dalam hal lain

dengan Erwin selaku pengurus mengungkapkan :

“Udah kita sebar luaskan, di kelurahan, RT, RW.

Kontribusinya kita memberitahukan Barangnya, harganya,

Page 102: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

87

menginformasikan barang yang gak berguna tapi bisa

menciptakan nilai tambah, barang yang berbeda yang lebih

berkelas walaupun dari barang yang sebelumnya dibuang,

dari cara penyajiannya, misal pake plastic apa gimana

mengemasnya itukan memakai teknologi tepat guna nah itu

dari posyantek” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul,

10 September 2019)

Dalam temuan ini Erwin selaku pengurus menginformasikan

barang produksinya kepada masyarakat bahwa ada suatu barang yang

mungkin tidak berguna dimata sebagian orang tetapi dengan

kreatifitas bisa menciptakan suatu karya yang bernilai tambah dan

sebagai kegiatan ekonomi produktif untuk penambahan ekonomi

keluarga. Dalam hal lain dengan Kurnia istri dari Erwin yang

memproduksi kain perca mengungkapkan :

“Kasih tau juga kan dengan kayak gini bisa nambah-nambah

penghasilan walaupun saya di rumah tapi bisa, kontribusinya

mengolah, memproduksi barang yang orang taunya dibuang

tapi kita bisa gunakan menjadi barang yang mempunyaai

harga dari teknologi tepat guna” (Wawancara dengan Dewi

Kurnianingsih, 10 September 2019)

Dalam temuan ini Kurnia selaku penerima manfat

menerapkan langsung TTG dari lingkungan, kontribusinya Kurnia

telah memproduksi jenis TTG yang telah dijadikan acuan untuk

memberikan layanan teknis kepada masyarakat memberikan

informasi bahwa ada suatu barang yang bisa dijadikan tambahan

ekonomi untuk ibu rumah tangga. Dalam hal lain dengan Heriyani

pelaku usaha produktif oleh-oleh khas Jakarta yang juga sebagai

pengurus mengungkapkan :

“Mereka lebih condong kesini aja karna disini kan udah

tinggal pake gak ribet beli segala macem. Kalo mau lebih

paling mereka jual lagi ke orang gitu. Lagi-lagi saya disini

Page 103: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

88

sebagai owner hanya mengontrol aja. Kalo lagi senggang

gini ya saya juga ikut ngadonin. Mereka juga bantu masarin

jadi kayak resseler” (Wawancara Heriyani, 11 September

2019)

Dalam temuan ini Heriyani selaku penerima manfaat melihat

pekerjanya nyaman dengan produksinya karena semua barang tinggal

dipakai, jika ada yang ingin menjualnya lagi ke konsumen diluar

pesanan yang ada di Heriyani. Heriyani juga sudah mempunyai

konsumen hingga luar Negeri, di Hongkong ada yang selalu pesan

untuk toko oleh-oleh khas Jakarta yang berdiri disana. Heriyani juga

bergabung dengan para pengusaha-pengusaha di Indonesia untuk

saling berkontribusi dalam menjual belikan prooduksinya. Heriyani

lebih mengurus pemasaran produksi usahanya akan tetapi juga

mengurus Ponsyantek Kecamatan. Dalam hal lain dengan Lestari

pengurus juga pelaku usaha bunga akrilik mengungkapkan :

“Belum terlalu diterima oleh masyarakat dan belum masuk

spesifikasi juga belum ada anggarannya, Kontribusi saya

memberi informasi hanya sebatas itu, walaupun belum ada

yang beli langsung lewat saya” (Wawancara dengan Sri

Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Sebagai pengurus Lestari mengatakan bahwa alat teknologi

yang telah digunakan dan diterapkan belum terlalu diterima oleh

masyarakat karna belum masuk spesifikasi juga belum ada anggaran

didalamnya. Alat yang di maksud Lestari disini seperti alat-alat berat

yang diberikan pemerintah untuk masyarakat yang dalam spesifikasi

belum diterima oleh masyarakat. Jadi, Lestari yang juga sebagai

penerima manfaat hanya sebatas memberikan informasi dan

memproduksi kerajinan bunga akrilik dan sulam pita miliknya.

Tanggapan lain juga diungkapkan oleh Kasiatun sebagai berikut :

Page 104: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

89

“Partisipasinya mengajarkan produksi dengan baik dan

benar, cara menggoreng dan mengolah limbah ampas kelapa

menjadi serundeng dan manularkan ilmu menggoreng

rempeyek yg enak ,garing dan renyah” (Wawancara dengan

Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Sebagai pengurus Kasiatun telah menjalankan produksi

dengan baik dan sebagai penerima manfaat Kasiatun telah

mengajarkan produksi peyeknya, cara meggoreng dan mengolah

limbah ampas kelapa menjadi serundeng kepada masyarakat

wilayahnya.

Secara keseluruhan tanggapan penerapan alat TTG sebagai

acuan untuk masyarakat masih pada tahap penginformasian,

masyarakat hanya sekedar tahu bahwa ada pihak-pihak yang

konsentrasi dan melakukan usaha produktif didalamnya, mereka

mengapresiasi tetapi karena tidak adanya operasional, pihak

penguruspun bingung ingin melakukan kegiatan karena kegiatan

yang ada itu atas kegiatan yang dibuat oleh Kecamatan. Sementara

itu, pihak pengurus berusaha sebaik mungkin agar Posyantek tetap

berjalan walaupun dengan tidak adanya operasional yang seharusnya

ada.

e. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan

Pelayanan informasi TTG dilakukan melalui penyuluhan,

pemberian informasi langsung kepada masyarakat yang datang ke

Posyantek desa/Posyantek, pembuatan leaflet, brosur, spanduk, iklan

layanan masyarakat melalui radio, dan sejenisnya. Kegiatan di

dalamnya seputar pelayanan informasi.

Pada tahapan pelayanan informasi ini partisipasi dan kontribusi

masyarakat berada pada cara penyebaran informasi yang dibuat oleh

Page 105: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

90

pihak pengurus dan pada tahapan pelayanan informasi ini Eko

mengungkapkan :

“Pelayanan informasinya pake brosur, web, fb, pamphlet

kepada mereka dan public. Nanti kalo ada undangan buat

mereka dari kecamatan nanti kita informasikan ke

masyarakat, Cuma emang kalo dalam brosur, web, pamphlet

baru kecil itu aja yang kita punya. bukan hanya posyantek

yang ngadain, banyak juga dari kegiatan-kegiatan lain”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Di samping Eko sebagai ketua forum posyantek Nasional,

Eko juga sebagai pengurus dan yang mengurus segala bentuk

kegiatan yang ada di Posyantek Grogol Petamburan. Kontribusinya

sudah sampai yang membuat web, brosur, menjadi narasumber

hingga mengelola web yang sudah ada. Pada tahapan ini peran serta

Eko memang cukup signifikan karna partisipasi dan kontribusinya

sangat berpengaruh dan penting bagi Posyantek Grogol Petamburan

juga Posyantek Nasional. Dalam hal ini pengurus lain juga

mengungkapkan :

“Antar posyantek itu berpartisipasi dalam pelayanan

informasi, jadi kita ada sistem atm (amati tiru motivasi) jadi

penggunaan tepat pada sasarannya gitu” (Wawancara

dengan Erwin Yahya Sitompul, 10 September 2019)

Berbeda dengan pendapat Eko, Erwin sebagai pengurus

mengamati setiap Posyantek yang ada, amati bagaimana kreatifitas

yang mereka buat, tiru yang bernilai beda dan pahami agar bisa

membuat seperti itu bukan dalam hal meniru secara keseluruhan

tetapi meniru bagaimana caranya agar bisa seunik dan sekreatif

Posyantek lain. Selanjutnya Posyantek lain dijadikan motivasi bahwa

Posyantek kita juga bisa dan lebih kreatif dari yang dibuat. Setelah

sistem yang di singkat ATM itu dipahami barulah ada rapat yang

Page 106: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

91

membahas dan mendiskusikan hasil dari ATM tersebut. Pada hal ini

juga di bahas oleh Heriyani, mengungkapkan :

“kita membantu untuk menginformasikan kita kan sering di

bazar tuh, bagaimana fungsinya dan lain sebagainya”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam hal ini Heriyani sebagai pengurus menginformasikan

setiap kali ada acara bazar dan acara-acara lainnya. Bagaimana fungsi

Posyantek. Selaku penerima manfaat yaitu oleh-oleh khas Jakarta.

Usaha Heriyani terbilang sukses karena sedikitnya orang Jakarta yang

membuat usaha oleh-oleh khas Jakarta. Selaku pengurus. Heriyani

juga aktif di berbagai kegiatan lain dibidang usaha produktif, selain

untuk memasarkan usaha produktifnya ini juga sebagai bentuk

menjalin relasi agar semakin banyak yang tau “Oleh-oleh Khas

Jakarta” yang di namai “Waicha”. Pada hal ini Lestari juga

mengungkapkan :

“Partisipasinya memberikan informasi jadi kalo ada yang

bertanya seputar posyantek kegiatan atau layanan ya saya

paham. Kontribusinya kalo ada pertanyaan tentang posyantek

yaa saya jawab kalo misalnya ya paham akan keberadaan

posyantek” (Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12

September 2019)

Dalam hal ini Lestari sebagai pengurus berpartisipasi pada

pemberian informasi terkait Posyantek selaku Sekertaris Lestari

paham seputar kegiatan dan layanan lainnya yang ada di Posyantek.

Pemberian informasi ini kepada warga masyarakat yang ingin tahu

atau yang menanyakan langsung kepada Lestari. Pada kontribusinya

Lestari paham akan keberadaan Posyantek sekarang, jika ada rapat-

rapat atau agenda terkait Posyantek Lestari datang, maka dari itu

Lestari paham akan keberadaan Posyantek sekarang, walaupun

pendapatnya berbeda dengan pengurus lainnya. Dalam tanggapan lain

juga diungkapkan oleh Kasiatun sebagai berikut :

Page 107: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

92

“Cuma memberikan semangat untuk para kader posyantek

dan warteknya biar tetap semangat dalam masing-masing

produksinya tapi susah juga kalau tidak tergerak hatinya”

(Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun sebagai pengurus memberikan

semangat kepada kader-kader posyantek dan wartek (warung

teknologi) agar terus semangat dalam produksinya juga dalam

menjalankan Posyantek.

Dalam tahapan pelayanan informasi ini bentuk partisipasi dan

kontribusi masyarakat dengan penyebaran pamphlet dan layanan

iklan lainnya yang telah dibuat. Penginformasian lain dikalangan

wilayah sendiri dengan cara terus menjalankan produksi aar

masyarakat melihat kegigihan dari para pelaku penerima manfaat dari

situ masyarakat menjadi penasaran dan ingin mnecoba. Selain itu

penginformasian dari acara-acara bazar atau acara-acara Kecamatan

dan juga acara UMKM yang diadakan Pemda setempat.

f. Bentuk Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam kegiatan

penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan

Pada tahapan ini masih dalam tahap Pelayanan informasi TTG

dilakukan melalui penyuluhan, pemberian informasi langsung kepada

masyarakat yang datang ke Posyantek desa/Posyantek, pembuatan

leaflet, brosur, spanduk, iklan layanan masyarakat melalui radio, dan

sejenisnya. Kegiatan di dalamnya menyiapkan acara dan juga ada

beberapa sebagai narasumber.

Dalam sebuah program pemberdayaan atau pelatihan di

dalamnya pasti terdapat penyuluhan untuk keberlanjutan program

kedepannya. Begitu juga di Posyantek, penyuluhan ini diadakan oleh

Kecamatan setempat dikarenakan Posyantek adalah program

Pemerintah untuk keberlangsungan pengembangan masyarakat. Di

Page 108: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

93

dalam kegiatan Penyuluhan, Posyantek tidak sendiri dalam acaranya,

setiap acara berlangsung juga ada program-program lain di dalamnya

seperti UMKM dan program-program pemerintah lainnya. Para

senior-senior yang telah berhasil dalam inovasinya di Posyantek

beberapa telah menjadi Narasumber di berbagai acara yang diadakan

pemrintah karena keberhasilan usaha produktifnya. Pada kegiatan ini

Eko selaku inovator tergiat yang ada di Posyantek Grogol

Petamburan, sering kali menjadi Narasumber di setiap acara-acara

kecamatan maupun acara yang di adakan Walikota yang ada di

Jakarta. Berkaitan dengan partisipasi dan kontribusi masyarakat

dalam hal ini Eko mengkapkan:

“Rata-rata masyarakat hanya hadir dan memenuhi

undangan partisipasinya ada juga yang menyumbang fikiran

dalam penyuluhan, diskusi, kontribusinya ada yang antusias

hingga tanya jawab, Kalo saya memang kegiatan ada yang

ngasih. Kecuali ada progres dari pemerintah biasanya kita

dikaitin jadi narasumber atau mantau kegiatan masyarakat.

Bahkan sama sekali tidak ada tupoksinya tapi kita jiwa

sosialnya aja. Paling enggak dia tau produk kita dia mau

pake” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September

2019)

Dalam temuan selaku pengurus Eko melihat partisipasi

masyarakat sudah pada tahap memenuhi undangan, menyumbang

fikiran serta Tanya jawab saat penyuluhan berlangsung. Eko selaku

pengurus dan penerima manfaat dalam kontribusinya Eko sering kali

menjadi Narasumber di berbagai kegiatan penyuluhan khususnya

Posyantek dan kegiatan lain seperti daur ulang sampah dan kegiatan

sosial juga memantau kegiatan yang berlangsung di masyarakat.

Walaupun bukan dalam tupoksinya tetapi karena Eko mempunyai

jiwa sosial yang tinggi dan selalu mempedulikan keadaan sosial

masyarakat paling tidak produk yang Eko buat orang lain tahu dan

Page 109: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

94

mau memakainya. Berbeda pendapat Erwin selaku pengurus juga

mengungkapkan :

“Minta aspirasi sama yang muda-muda, minta cara

produksiin gimana, pemasarannya juga dan bagaimana cara

peningkatannya” (Wawancara dengan Erwin Yahya

Sitompul, 10 September 2019)

Berbeda dengan Eko, dalam hal ini Erwin selaku pengurus di

Posyantek Kecamatan berpartisipasi dalam meminta aspirasi kepada

peserta yang muda-muda untuk aktif dalam penyuluhan, sebagai

penerima manfaat memproduksi, memasarkan dan juga peningkatan

pada setiap kegiatan produksi yang ada di Posyantek. Kontribusi

Erwin sendiri membantu menyiapkan acara berlangsung karena

selaku pengurus. Menyiapkan sebelum dan saat acara berlangsung.

Dalam hal lain juga di kemukakan oleh Kurnia, Kurnia

mengungkapkan :

“Kalau dalam partisipasinya Saya sudah menjadi

narasumber, kontribusinya kalo ada bazar nih saya pasti ikut

buka” (Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10

September 2019)

Dalam hal Kurnia selaku penerima manfaat telah menjadi

narasumber di berbagai acara pelatihan ataupun penyuluhan

Posyantek sendiri, Karena usaha uniknya yang menjadikan limbah

kain perca dan dijadikan sesuatu yang bernilai. Dalam kontribusinya

Kurnia pasti ikut buka stand jika ada kegiatan wirausaha ataupun

acara-acara lain yang ada di pemerintahan. Apresiasinya telah banyak

karena sudah diakui banyak orang, perusahaan bahkan dari luar

Negeri. Sama halnya dengan Kurnia, Heriyani selaku pengurus juga

yang sukses memproduksi oleh-oleh khas Jakarta mengungkapkan :

“Kalau dalam hal partisipasi saya berinteraksi dan yang kita

gatau jadi tau, kontribusinya saya sudah membuat produk

Page 110: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

95

dan menjadi narasumber di acara-acara kegiatan lain”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam hal ini Heriyani penerima manfaat di kegiatan

penyuluhan memberikan interaksinya dan menghasilkan pengetahuan

yang tidak tahu menjadi tahu. Kontribusinya dari kegiatan

penyuluhan inilah terbentuk suatu produksi yang sekarang berjalan

yaitu produksi oleh-oleh khas Jakarta dari berbagai jenis kue-kue

kering yang Heriyani dan pekerjanya buat. pada kontribusi lain

Heriyani telah menjadi Narasumber di berbagai kegiatan acara-acara

yang telah mengundangnya menjadi pembicara untuk

mempresentasikan hasil dari produksinya. dalam hal Heriyani telah

menjalankan serangkaian partisipasi serta kontribusi secara aktif di

tahapan penyuluhan juga berdampak pada bentuk perubahan

pengembangan ekonomi dari usaha yang diproduksi serta

menyebarkan informasi yang Heriyani tau ke orang banyak. Dalam

bentuk pendapat lain juga diungkapkan oleh Lestari yang

mengungkapkan :

“Pendataan tamu-tamu yang diundang-undang itu siapa aja

itukan sekecamatan, di data pada hari H tamu undangan dan

pesertanya, itu semua saya yang mendata, kalo kontribusinya

kan saya sudah menjalankan usaha akrilik” (Wawancara

dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Pada kegiatan ini Lestari selaku pengurus mendata tamu-

tamu undangan yang akan hadir dan yang hadir pada saat hari H.

Karena ini kegiatan yang diadakan kecamatan dan mengikuti banyak

program yang bukan hanya program Posyantek jadi pengumpulan

datanya harus tertata begitu juga dalam hal data peserta yang Lestari

urus pada hari H acara penyuluhan. Lestari sebagai penerima manfaat

telah membuat suatu produksi bunga akrilik yang Lestari buat

Page 111: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

96

sebagai bentuk kontribusi dalam program Posyantek. Dalam pendapat

lain juga oleh Kasiatun mengungkapkan :

“Memberikan informasi dan layanan tentang TTG kepada

masyarakat, Kontribusinya memberikan semangat kepada

para kader yang lainnya untuk tetap semangat. Kalau dulu

sering merangkap jadi pembicara juga tujuannya ya untuk

menjelaskan suatu prodak sih supaya benar dan ilmu yg saya

punya jd melebaaar luas” (Wawancara dengan Kasiatun, 15

Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun sebagai pengurus telah

menginformasikan tentang layanan TTG, kegunaan juga pentingnya

memanfaatkan teknologi tepat guna pada saat ini untuk

keberlangsungan pemberdayaan pada masyarakat, menurutnya

sebagai kontribusi Kasiatun terus memberikan semangat untuk para

kader agar tetap aktif dalam menjalankan posyantek. Sebagai

penerima manfaat Kasiatun telah menjadi pembicara karena produk

yang di bawanya tujuannya untuk menjelaskan produksi yang

Kasiatun Punya dan dijalani agar menyebar luas juga ilmu yang

Kasiatun punya untuk orang banyak agar bermanfaaat bagi

masyarakat khususnya yang membutuhkan.

Pada tahapan ini penyuluhan termasuk ke dalam agenda yang

cukup penting bagi keberlangsungan serangkaian program yang akan

berjalan, tentang pentingnya sebuah edukasi kepada masyarakat akan

pengetahuan TTG agar mempunyai bentuk manfaat yang terus

berkembang di bidang ekonomi juga lingkungan.

g. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam kegiatan

pemberian informasi di Posyantek Grogol Petamburan

Pada tahapan ini masih dalam tahap Pelayanan informasi TTG

dilakukan melalui penyuluhan, pemberian informasi langsung kepada

masyarakat yang datang ke Posyantek desa/Posyantek, pembuatan

Page 112: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

97

leaflet, brosur, spanduk, iklan layanan masyarakat melalui radio, dan

sejenisnya. Kegiatan di dalamnya menyiapkan acara dan juga ada

beberapa sebagai narasumber.

Dalam tahapan kegiatan pemberian informasi ini, masyarakat

yang terlibat dalam posyantek berpartisipasi dalam penyampaian

informasi terkait program-program yang didalamnya. kontribusi di

dalamnya juga sudah pada tahap pemberian informasi melalui

kontribusinya sebagai narasumber dalam sebuah pelatihan atau

kegiatan sejenis penyuluhan terhadap pemberian informasi terkait

pengembangan ekonomi dan potensi masyarakat. Dalam hal ini Eko

mengungkapkan :

”Kebetulan saya selaku ketua RT disini jadi paham, memang

seharusnya RT dan RW yang menginformasikan. Tapi gak

semua RT dan RW, Kelurahan paham tentang Posyantek.

Kalo udah ada instruksi dari kecamatan ada kegiatannya dari

kelurahan tersebut baru mereka mau itu juga hanya sekedar

partisipasi sebatas ngedampingin tidak ada material. Paling

pengurus dan anggota yang ngebantu. Sebenernya

pemerintah hanya sebatas legalitas, SK, kantor, kantor juga

kita masih gak fokus, kita di kasih kantor sama kecamatan

tapi kalo gaada incom pemasukan yaa kita juga bingung.

Dari kegiatan apapun itu mandiri aja paling yang urus

anggota saja” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Dalam hal ini Eko selaku pengurus telah menjalankan

tugasnya juga sebagai ketua RT untuk menginformasikan Posyantek

dan dengan segala macam cara untuk menyadarkan masyarakat agar

bisa sadar akan potensi yang bisa diasah pada Posyantek. Pemerintah

hanya legalitas dalam penyampaian informasi, selebihnya

manyarakat yang mengelola secara mandiri dan yang mengurus

anggota. Pada pendapat lain juga diungkapkan :

Page 113: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

98

“Kita itu kasih informasi dan penyuluhan ke wartek-wartek dan

wartek-wartek juga yang nantinya penyuluhan pada masyarakat

(rt,rw)” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Sebagai pengurus Erwin memberikan informasi kepada

wartek-wartek yang ada di setiap kelurahan, setelah itu ketika

informasi yang didapat itu telah sampai barulah masyarakat

menerima infromasi yang didapat dari penyuluhan yang diadakan

oleh wartek-wartek kelurahan setempat. Pada hal lain juga

diungkapkan :

“Saya disini selaku wartek yaa menginformasikan informasi

yang ada sesuai dari atas atau kecamatan, ketika disuruh jadi

narasumber saya terima, selagi saya bisa pada bidang saya”

(Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10 September

20191)

Kurnia sebagai penerima manfaat Wartek (warung teknologi)

Kelurahan Grogol pada posisi menunggu menerima infromasi dari

kecamatan karena wartek berada dikelurahan. Ketika informasi

masuk ke wartek, wartek segera memberikan informasi kepada

masyarakat terkhusus masyarakat yang terlibat dalam produksi di

wartek setempat. Kurnia telah pada posisi menjadi narasumber dalam

pemberian infromasi terkat Posyantek dan produksi yang Kurnia

buat. Masyarakat yang hadirpun aktif dan menerima apa yang

dijelaskan oleh Kurnia saat pemberian informasi tentang Posyantek.

Dalam hal lain juga mengungkapkan :

“Simpel aja Kalo ada orang yang nanya kita jelasin”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Sebagai pengurus jawabannya simple tapi berkontribusi dalam

pemberian informasi, ketika seseorang bertanya dijelaskan. Selaku

Page 114: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

99

penerima manfaat Heriyani telah sukses dalam usaha produksinya

dan telah memberdayakan orang-orang sekitar rumah untuk

membantu usaha produktifnya. Dalam hal lain juga mengungkapkan :

“Saya juga jadi narasumber di produk saya,

menginformasikan produk saya, kontribusinya udah tau

sendiri aja” (Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12

September 2019)

Sama halnya dengan Heriyani, Lestari selaku pengurus dalam

pemberian infromasi ini juga telah menjadi narasumber di produknya

yaitu bunga akrilik. Sebagai penerima manfaat sudah mendapatkan

nilai mendemokan produk sendiri dari ilmu yang dibina dari

Posyantek. Dalam hal lain juga mengungkapkan :

“Partisipasinya baik dan diterima oleh masyarakat,

Kontribusinya bisa langsung dipraktekkan caranya jadi tidak

hanya teori” (Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober

2019)

Pada kesempatan ini Kasiatun sebagai pengurus telah diterima

dengan baik dalam penyampaian informasi kepada masyarakat,

kontribusinya sebagai pengurus telah menjadi penerima manfaat yang

menerapkan praktek cara pembuatan produksinya jadi bukan hanya

sebatas teori saja.

Dalam hal ini pada beberapa orang yang diwawancara

mendapatkan nilai respon yang baik untuk masyarakat dan khususnya

untuk pengembangan diri sendiri agar bisa menjadi contoh untuk

masyarakat sekitar agar bisa menerapkan praktek produksi yang telah

dijalankan.

Page 115: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

100

h. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam kegiatan

pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek Grogol

Petamburan

Pada tahapan ini masih dalam tahap Pelayanan informasi TTG

dilakukan melalui penyuluhan, pemberian informasi langsung kepada

masyarakat yang datang ke Posyantek desa/Posyantek, pembuatan

leaflet, brosur, spanduk, iklan layanan masyarakat melalui radio, dan

sejenisnya. Kegiatan di dalamnya pembuatan poster, iklan atau

layanan untuk menyebarluaskan informasi terkait program yang akan

berlangsung agar masyarakat tahu dan mempunyai keingian untuk

berpartisipasi dalam program yang dibuat Posyantek. Dalam hal ini

pembuatan layanan iklan dll secara pembuatan memang menyeluruh

Eko yang membuatnya. Eko mengungkapkan :

“Brosur dan lain sebagaunya murni saya sendiri yang

ngelola dan gak hanya grogol aja. Pas lomba juga agak sibuk

juga karna saya juga yang bantu. Apalagi saya selaku ketua

forum Nasional saya gak bisa tinggal diem ngeliatnya”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Dalam hal ini Eko selaku pengurus yang selalu membuat

poster layanan iklan dll, disamping memang mahir dalam bidang

pembuatan design dan karya seni lainnya, Eko juga sebagai Ketua

Forum Nasional Posyantek, jadi tidak bisa tinggal diam jika belum

ada yang mengerjakan. Bukan hanya itu pada acara-acara Posyantek

di Kecamatan lain juga Eko yang membantu. Selebihnya dalam hal

penyebaran dan pemberitahuan kepada masyarakat, anggota serta

peran wartek-wartek di setiap kelurahan yang mengerjakan.

Tanggapan lain kepada Erwin, mengungkapkan :

“Tergantung kebutuhan masyarakatnya, kontribusinya saya

ikut sebar luasin” (Wawancara dengan Erwin Yahya

Sitompul, 10 September 2019)

Page 116: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

101

Dalam hal ini Erwin selaku pengurus melihat pembuatan

layanan iklan itu tergantung kebutuhan masyarakatnya, kebutuhan

dalam program apa dan melihat potensi yang akan berkembang

bagaimana. Pada kontribusinya Erwin ikut sebar luaskan pamphlet

dan layanan iklan lainnya yang telah Eko buat ke masyarakat,

terutama ke warga sekitar tempat tinggal. Dalam tanggapan lain juga

diungkapkan oleh Kurnia istri dari Erwin:

“Saya di wartek memberi penyuluhan ke masyarkat sekitar

wartek Kelurahan setelah mendapatkan informasi dari

Posyantek” (Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10

September 2019)

Kurnia sebagai penerima manfaat menjalankan tugasnya di

wartek memberikan penyuluhan informasi terkait acara yang akan

diselenggarakan oleh Posyantek juga menyebarluaskan poster yang

telah dibuat. Pada intinya menunggu perintah dari yang lebih atas

dari wartek. Dalam hal ini juga Heriyani, mengungkapkan :

“Rembukan saja bagusnya gimana karna udah ada yang

ngerjain, kasih ide paling kalo di pameran”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Berbeda dengan yang lainnya, Heriyani selaku pengurus

ungkap dirinya rembukan bagaimana bagusnya karena sudah ada

yang mengerjakan yaitu Eko, jika ada acara event pameran, bertemu

dan sambil memberikan ide terkait pembuatan Poster ataupun terkait

acara-acara kedepannya. Dalam hal ini juga di ungkapkan oleh

Lestari :

“Pak Eko itu yg bikin, paling saya kirim foto ke pak Eko

Kontribusinya bikin profil produk” (Wawancara dengan Sri

Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Page 117: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

102

Untuk semua yang mempunyai produksi mengirim foto untuk

dijadikan Pamflet dan dibuat oleh Eko termasuk Lestari, Lestari juga

membuat Profil produknya untuk disetorkan juga ke Eko agar tertera

di Pamflet. Pada tanggapan lain juga mengungkapkan :

“Saya kurang aktif di bidang ini, taunya jadi aja Jadi tidak

bisa komentar” (Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober

2019)

Dalam hal ini Kasiatun sebagai pengurus kurang aktif dan

hanya tau sudah jadinya saja, jadi tidak bisa berkomentar apa-apa

dalam hal poster dan layanan iklan.

Sejauh ini partisipasi dan kontribusi dalam hal pembuatan

layanan iklan atau alat pemberitahuan kepada masyarakat Eko secara

garis besar yang membuat namun, dalam penyebarannya semua turut

membantu dan memberikan ide untuk konsep yang akan dibuat

kedepannya. Dalam hal Pembuatan pamphlet memang tidak

semuanya bisa, beruntung di Posyantek Grogol mempunyai Eko yang

bisa dan mau membuatnya.

i. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahapan

kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman

dan kemampuan masyarakat dalam menerapkan, menggunakan dan

mengembangkan TTG. Kegiatan di dalamnya kursus, pelatihan bagi

penerima manfaat dan menjalankan acara pelatihan sebagai pengurus.

Untuk membantu masyarakat dalam mengasah potensi agar

berpeluang untuk meningkatkan perekonomian dibutuhkannya suatu

pelatihan atau kursus dalam sebuah lembaga pemberdayaan. Dalam

hal ini Posyantek membantu untuk memberikan pelayanan terhadap

Page 118: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

103

masyarakat dibawah lembaga pemerintah. berkaitan dengan

partisipasi dan kontribusinya Eko mengungkapkan :

“Kegiatan dari kecamatan yang kasih materi kadang saya.

Mereka bantu fikiran juga. Kita juga ada iuran kalo ada

kegiatan pengurus ajaa yang iuran” (Wawancara dengan

Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Dalam hal ini Eko selaku pengurus posyantek yang membantu

terselenggaranya acara, membantu fikiran, ide-ide, Posyantek juga

ada iuran jadi jika ingin membuat kegiatan diluar dari kegiatan yang

dibuat kecamatan, Posyantek punya tabungan untuk acara tersebut,

karena diluar dari acara yang dibuat Kecamatan, Posyantek belum

ada dana operasional. Selebihnya yang memberi materi dari

Posyantek juga, misalnya Eko dan teman-teman anggota Posyantek

yang telah sukses dalam produksinya. Dalam hal ini juga

diungkapkan Erwin :

“Menginformasikan bagian-bagian bidang yang ingin di

latih, kontribusinya misal kain perca nanti kita yang kondisiin

dan urus” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Sebagai Anggota Posyantek Erwin menginformasikan bagian-

nagian bidang yang ingin dilatih pada saat kegiatan berlangsung.

Mengkondisikan kegiatan berjalan sesuai yang direncanakan,

sedangkan kontribusinya karena mengkondisikan pengisi materi dan

mengurus keperluan kegiatan. Beda halnya dengan istri yang berada

pada wartek dan sama-sama memproduksi kerajinan kain perca,

Kurnia mengungkapkan :

“Yang ngajarin ke mereka gimana bikin kerajinan ini, saya

narasumbernya juga kalo di pelatihan-pelatihan, sebenernya

kurang di biaya, pelatihannya emang gak bayar tapikan kita

harus siapin barang-barangnya buat peragain.. kalo

Page 119: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

104

pemdanya nyediain baru kita kerjain gitu” (Wawancara

dengan Dewi Kurnianingsih, 10 September 2019)

Dalam hal ini Kurnia penerima manfaat yang berada pada

wartek Grogol sudah menjadi narasumber di berbagai pelatihan-

pelatihan pada kerajinan yang dibuatnya, juga mengajarkan pada

pelatihan yang diadakan Posyantek. Hambatannya berada pada

kurangnya pembiayaan karena pada saat pelatihan itu memperagakan,

jika pemdanya nyediain dikerjakan. Dalam tanggapan lain juga

diungkapkan Heriyani :

“Pernah sebagai Peserta dan menjadi aktif aja, setelah ikut

pelatihan langsung ngejalanin karna udah ada wadahnya,

sekarang kadang-kadang saya juga sudah menjadi

narasumber di kegiatan UMKM” (Wawancara Heriyani, 11

September 2019)

Partisipasi Heriyani sebagai pengurus dalam hal ini aktif di

dalamnnya dan sebagai penerima manfaat kontribusinya telah

menjalankan produksi karena menurutnya sudah ada wadahnya, dan

sekarang sudah menjadi narasumber di kegiatan-kegiatan UMKM

karena Heriyani aktif di berbagai kegiatan ekonomi bukan hanya di

Posyantek. Dalam hal ini juga diungkapkan Lestari:

“Pelatihan saya sekedar membantu surat undangan untuk

narasumber aja, karena saya aktif bukan hanya disini”

(Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September

2019)

Dalam hal ini Partisipasi Lestari sebagai pengurus sekedar

membantu surat untuk narasumber, karena Lestari juga aktif di

tempat lain. Dalam tanggapan lain juga diungkapkan oleh Kaiatun :

“Sama saja kalau habis pelatihan ya sudah, ada yang di

lanjut ada yang tidak, Kalau saya kan memang jadi lahan

penghasilan produksi peyek saya bisanya di kuliner kalau

jualan non kuliner tidak bisa” (Wawancara dengan

Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Page 120: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

105

Dalam hal ini Kasiatun sebagai anggota menjadikan pelatihan

ini sebagai lahan penghasilan produksi peyek dibidang kuliner.

Dalam pelatihan Kasiatun berpartisipasi menyampaikan semangat

agar terus menggunakan TTG agar bisa menjadi penghasilan

ekonomi yang produktif.

Pada kesempatan ini masyarakat untuk mendapatkan

pelatihan dari Posyantek ternyata tidak semuanya menjalankan

sesudah pelatihan, seperti yang diwawancara diatas mereka semua

pelaku dari masyarakat yang melanjutkan hasil dari pelatihannya

untuk dijadikan produksi ekonomi mereka. diantaranya sukses

dibidangnya.

j. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman

dan kemampuan masyarakat dalam menerapkan, menggunakan dan

mengembangkan TTG. Perlu didalami sehingga diketahui masalah

yang harus dirapihkan didalamnya, juga terlihat potensi masyarakat

yang fokus dan tekun di dalam Posyantek. Dalam hal ini Eko

mengungkapkan :

“Peningkatan pemahaman yaa tergantung masyarakatnya,

hasil dari inovasi tentang alat sesuai kebutuhan kita arahin

ke UKM, lewat KUBE (Programnya Dinas Sosial) bahkan

jadi pengurus KUBE, mereka punya pendaan sosial, gak satu

dua dikasih alat, akhirnya alat dijual, padahal waktu

pengecekan pertama usahanya ada saya yang data”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Page 121: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

106

Peningkatan pemahaman tergatung pada potensi

masyarakatnya, Eko selaku pengurus mendata minat serta potensi

yang ada barulah muncul inovasi tentang alat yang sesuai dengan

kebutuhan setelah itu diarahkan ke UKM lewat program KUBE yang

mempunyai pendanaan sosial. penemuan yang berbeda adalah tidak

satu dua yang dikasih alat akhirnya alatnya dijual padahal waktu

pengecekan usaha produksinya. Masyarakat memang terkadang

banyak juga yang mengecewakan bukan hanya pemerintahnya saja.

tanggapan lain juga diungkapkan oleh Erwin :

“Kalau dalam hal ini dimulai dari berpartisipasi dalam

peningkatan pemahaman itu memang penting seperti

menerapkan apa yang telah diajarkan oleh Posyantek

kontribusinya dengan cara memproduksikan produksi dengan

baik” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Berpartisipasi dalam peningkatan pemahaman memang suatu

yang penting dan harus diterapkan untuk meningkatkan mutu kualitas

suatu produksi yang di jalani seperti yang dilakukan Erwin. Sebagai

pengurus dalam kontribusinya Erwin telah memproduksikan produksi

dengan baik sesuai yang diajarkan Posyantek untuk usahanya. Dalam

tanggapan lain juga diungkapkan oleh Kurnia :

“Partisipasinya saya yang buatin dirumah dibantu bapak

juga, kontribusinya saya suka membuat ide-ide baru dalam

produksi kain perca saya sehingga menigkatkan kualitasnya

juga” (Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10

September 2019)

Kurnia selaku penerima manfaat di wartek (warung teknologi)

Kelurahan Grogol sudah berpartisipasi menjalankan produksi kain

perrca dengan dibantu suaminya juga beberapa orang di rumahnya,

dalam kontribusinya Kurnia seringkali membuat ide-ide baru dalam

Page 122: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

107

produksi kain percanya, seperti pembuatan mini alamamater untuk

gantungan mobil, bahan levis yang dibuat tas dan lain sebagainya.

Tanggapan lain juga diungkapkan oleh Heriyani :

“Partisipasinya interaktif, dari situ kan udah dapet ilmu, ya

kita ikutin aja cara produksi yang baik, pemasaran yang baik

kita ikutin” (Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam partisipasinya Heriyani sebagai penerima manfaat

interaktif agar mendalami apa yang telah disampaikan untuk

peningkatan pemahaman demi keberlangsungan usaha produksinya.

Sehingga mendapatkan ilmu cara memproduksi, bagaimana cara

pemasarannya semua diikutin dengan baik. Tanggapan lain juga

diungkapkan oleh Lestari :

“Saya mendata aja tidak banyak andil dalam proses ini”

(Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September

2019)

Dalam hal ini Lestari sebagai pengurus hanya mendata saja

tidak banyak andil karena mempunyai kesibukan lain juga untuk

tetap aktif dan berkontribusi juga dalam Posyantek. Tanggapan

lainnya juga diungkapkan oleh Kasiatun :

“Kalau lagi pelatihan saya selalu pesan jangan bosan-bosan

untuk memberikan info yang berguna tentang TTG,

Terkadang ada rasa bosan juga karena angin-anginan

makanya cari penerusnya dengan di adakannya pelatihan

ini”(Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun sebagai anggota dan juga pelaku

produksi peyek menekankan untuk memberikan informasi tekait TTG

dan Posyantek agar masyarakat bisa menggunakan dan bisa

merasakan manfaatnya seperti Kasiatun walaupun dalam prosesnya

Page 123: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

108

tidak selamanya tekun da nada pasang surutnya. Bukan hanya ingin

masyarakat merasakan manfaatnya tetapi agar ada penerusnya..

Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek terbilang

cukup baik karena mereka telah menjalankan produksi, memasarkan

dan lain sebagainya walaupun dalam suatu usaha ada pasang surutnya

tetapi sejauh ini peningkatan pemahamannya cukup interaktif.

k. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam peragaan

TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan

Keputusan untuk menggunakan suatu jenis TTG perlu adanya

bukt atau fakta empirik. Oleh karena itu, dalam rangka

mensosialisasikan suatu jenis TTG kepada masyarakat diperlukan

peragaan TTG. Pada tahapan ini peragaan TTG pada kegiatan

pameran-pameran, acara undangan diberbagai kegiatan rata-rata

sudah berpartisipasi, dalam partisipasinya sudah melakukan

sosialisasi pada masyarakat sekitar tentang kegiataan TTG yang telah

mereka terapkan untuk dijadikan usaha produksi yang akan menjadi

lahan ekonomi atau setidaknya bisa menambah nilai ekononi untuk

keluarga. Pada tahapan ini penulis berkesempatan hadir pada acara

Temu inovator, peragaan alat Tepsor dari Grogol Petamburan juga

banyak berbagai macam gelar produk Posyantek yang diadakan

Walikota Jakarta Barat. Dalam hal ini diungkapkan oleh Eko sebagai

berikut :

“Partisipasinya antusias, Cuma lebih ke sendiri-sendiri.

Lebih ke mandiri. Dan kebetulan kemarin saya yang

meragakan di walikota dengan membawa anak didik saya di

Page 124: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

109

sekolah” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Menurut Eko sebagai pengurus dalam hal ini masyarakat lebih

mandiri dalam menerapkan termasuk Eko, pada kesempatan ini saya

diundang oleh Eko untuk hadir dan melihat acara Posyantek yang

diadakan oleh Walikota Jakarta Barat. Disana Eko memeragakan alat

Tepsornya kepada semua Posyantek yang hadir juga jajaran Walikota

yang hadir juga pada acara tersebut. Tanggapan lain juga

diungkapkan oleh Erwin :

“Memperlihatkan dan menjelaskan, tidak lupa menjelaskan

biayanya juga” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul,

10 September 2019)

Erwin Sebagai penerima manfaat pada saat pameran bukan

hanya menjelaskan barangnya saja akan tetapi tidak lupa rincian

biaya yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk. Dalam hal ini

juga diungkapkan Kurnia :

“Beberapa kali saya sudah diundang untuk memeragakan

kain perca ini di pameran dan sosialisasi, didalamnya saya

menjelaskan bagaimana saya bisa memproduksi ini, cara-

cara pembuatannya juga menawarkan pada pejabat-pejabat

setempat agar tertarik karena dalam produksi saya ini, ingin

terlihat unik sehingga kalangan ataspun tertarik untuk

melihat dan membelinya” (Wawancara dengan Dewi

Kurnianingsih, 10 September 2019)

Sebagai penerima manfaat Kurnia pada pameran ini memang

kain perca sebagai barang yang unik dan membuat orang tertarik

untuk bertanya. Sehingga sebelum bertanya Kurnia menjelaskan

terlebih dahulu. Dari keunikannya mempunyai nilai ketertarikan

untuk dibeli pada semua kalangan yang menjadi sasaran Kurnia dan

Erwin. Dalam tanggapan lain juga diungkapkan oleh Heriyani :

Page 125: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

110

“Selain jadi peserta dan buka stand dimana-dimana kalo

yang khusus posyantek di balai kota, Walaikota dan

mensosialisasi inovasi baru ini di pameran juga kepada

masyarkat sekitar ” (Wawancara Heriyani, 11 September

2019)

Heriyani sebagai penerima anfaat termasuk yang sukses

dalam produksinya walaupun tidak banyak menggunakan alat TTG

tetapi produksinya sudah banyak dikenal orang. Karena di Jakarta

jarang sekali menemukan oleh-oleh khas Jakarta, Heriyani membuat

usaha ini. pemasarannya juga sudah terbilang sangat baik karena

mempunyai rekan-rekan bisnis yang bisa saling menawarkan,

ditambah ada beberapa customer dari luar Negeri yang membuka

usaha oleh-oleh khas Jakarta. Dalam hal ini juga tanggapi oleh

Lestari menurutnya :

“Saya pernah di kasih stand dr posyantek, disana juga

ngajarin gimana cara buat produksi akrilik saya ini,

menjualnya juga” (Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu,

ST., 12 September 2019)

Dalam hal ini Lestari sebagai penerima manfaat juga pernah

berpartisipasi dalam memeragakan produksi usaha akriliknya di

pameran. Dalam hal ini juga diungkapkan oleh Kasiatun, menurutnya

:

“Semua sudah diurusi oleh pak Eko, produksi yang saya

bawa Selama ini belum ada, alat pembelah kacang cuma

gambar dan vidio aja kalau dulu, kalau sekarang saya punya

alat pembelah kacang dan saya gunakan untuk produksi

peyek saya. Dan sudah banyak yang tau juga karena saya

pernah diajak untuk ikut diacara-acara Posyantek”

(Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Page 126: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

111

Dalam hal ini Kasiatun sebagai penerima manfaat mempunyai

alat TTG yang digunakan untuk produksi peyeknya. Alat yang tidak

semua orang tau dan alat ini sangat membantu dalam prodes

pembuatan peyek Kasiatun. Kasiatun juga telah memeragakan alat ini

diacara-acara posyantek untuk menjelaskan kegunaan alat dan

bagaimana cara memakainya untuk pembelah kacang.

Dalam tahapan pameran ini terdapat orang-orang yang sudah

berhasil dalam memproduksi produksinya. berbagai informasi untuk

masyarakat diberikan guna menyadarkan pola pikir masyarakat untuk

bisa produktif dalam menjalankan program yang diberikan

pemerintah untuk masyarakat, agar terciptanya ekonomi yang cukup

pada kalangan keluarga dan juga anak muda.

l. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG dibeberapa Kelurahan di

Posyantek Grogol Petamburan

Keputusan untuk menggunakan suatu jenis TTG perlu adanya

bukti dan atau fakta empirik. Oleh karena itu, dalam rangka

mensosialisasikan suatu jenis TTG kepada masyarakat diperlukan

peragaan TTG. Pada tahapan ini Demostrasi merupakan suatu hal

yang penting bagi mereka yang sudah pada tahap memproduksi

produksi mereka agar lebih banyak orang tau usaha yang mereka

jalankan. Dalam hal ini Eko mengungkapkan sebagai berikut :

“Dalam demonstrasi kasih-kasih pelatihan ke masyarakat

yang mau. Iya saya mendemonstrasikan, saya ke kegiatan RT,

kegiatan RW dan masyarakat mau menerima hanya saja

dukungan dari pemerintah yang masih kurang. RT RW nya

berpengaruh. Dalam hal ini juga bank sampah disini saya

arahkan ke masyarakat agar bisa mengelola bukan hanya

dikumpulin aja tapi saya ajarin agar bisa punya nilai jual.

Kayak strerofoam itu dijual gak laku tapi saya buat

Page 127: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

112

kreatifitas. Padahal berbahaya” (Wawancara dengan Eko

Herry Waluyo, 7 September 2019)

Dalam hal ini Eko sebagai pengurus memberikan pelatihan-

pelatihan bagi masyarakat yang mau dalam pengelolaan sampah di

Tepsor untuk dijadikan biogas, pengumpulan sampah yang

mempunyai nilai jual dan juga kreatifitas, berawal dari pengelolaan

lingkungan agar menjadi kesadaran masyarakat untuk mengelola

sampah agar bisa produktif lagi. Dalam hal lain juga diungkapkan

oleh Erwin :

“Sama seperti penyuluhan gitu, kalau itu saya bantu-bantu

istri aja” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Kegiatan demonstrasi ini menurut Erwin selaku pengurus

sama seperti penyuluhan, bedanya demonstrasi ini masing-masing

mendemokan diwilayah masing-masing atau di kelurahan-kelurahan

setempat, disini Erwin membantu istrinya Kurnia untuk

mendemonstrasikan produksi kain percanya. Dalam tanggapan lain

juga diungkapkan oleh Kurnia :

“Waktu itu pernah demo jadi kita siapin barang-barangnya

terus langsung partekkan, jadi kaya kursuslah, kalo ke

kelurahan, kelurahan kita aja sini kelurahan grogol,

memeragain gitu” (Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih,

10 September 2019)

Pada saat demo Kurnia selaku penerima manfaat beserta

suami dan timnya menyiapkan barang-barangnya untuk dipraktekkan,

menurutnya ini semacam kursus yang diberikan Kurnia pada

masyarakat setempat dan juga Kelurahan Grogol. Pada tanggapan

lain juga diungkapkan Heriyani :

Page 128: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

113

“Kita kan sering diundang nih, dari pkk rw sampe ke tingkat

kota ngajarin. Di kecamatan juga udah jadi pemateri”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam hal ini Heriyani sebagai penerima manfaat dan

teamnya sudah sering diundang dari berbagai instansi mulai dari

PKK RW sampai ketingkat kota mereka mengajarkan apa yang telah

mereka produksikan. Dibeberapa acara Heriyani juga telah menjadi

pemateri untuk acara UMKM atau acara Posyantek itu sendiri. Pada

tanggapan lain juga diungkapkan Lestari menurutnya :

“Kalau demo gitu saya hanya melihat aja belom ada jobdesk,

dalam produksi akrilik saya, saya mendemokan kalau

pameran” (Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12

September 2019)

Dalam hal ini Lestari sebagai penerima manfaat hanya

melihat saja belum ada jobsdesk, mendemokan produksinya pada saat

pameran atau pada saat kumpul acara-cara lainnya. Dalam hal ini

juga diungkapkan Kasiatun menurutnya :

“Yang saya lihat Pak Eko yang sering memperagakan alat

tepsor nya di Posyantek Grogol Petamburan, produk dan ide.

Kalo produksi saya alat TTG saya sering cuma saya bawa

videonya sama hasilnya karena mesin saya besar terus serba

guna bisa untuk kripik juga berat kalau di bawa2 karena saya

juga kader Kube jadi saya sering ngajarin di panti-panti dan

tempat-tempat lain” (Wawancara dengan Kasiatun, 15

Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun sebagai penerima manfaat

mengapresiasi semangatnya Eko dalam mendemonstrasikan TTG

nya, pada Kasiatun sendiri sering melakukan demo tetapi hanya

melalui video dan hasil yang dibawa karena alatnya cukup besar dan

berat sehingga dalam hal ini memberitahunya melalui video.

Page 129: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

114

Kasiatun bukan hanya mendemokan ke masyarakat sekitar tetapi

karena Kasiatun sebagai kader Kube, Kasiatun juga mendemokannya

di panti-panti dan juga tempat-tempat lain untuk mengajarkan alat

TTG nya.

Pada tahapan ini partisipasi dan kontribusi masyarkat sudah

tergolong aktif, bahkan ada yang sampai mendemokannya di panti-

panti dan tempat lain. Mereka rata-rata sudah semaksimal mungkin

menginformasikan alat serta produksinya kepada masyarkat agar

masyarakat bisa seperti mereka juga dalam memproduksi

produksinya ke masyarakat.

m. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyatek Grogol

petamburan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempercepat proses alih

teknologi kepada masyarakat (pemanfaat TTG) dalam rangka

pendayagunaan sumberdaya alam dan sumberdaya lokal di daerah.

Sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas dalam proses

produksi barang maupun jasa, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan serta menumbuh

kembangkangkan kewirausahaan dan industry mikro kecil di desa-

desa.

Kegiatan pada tahapan pendampingan pemanfaatan TTG ini,

masyarakat dilihat sampai mana menggunakan TTG yang telah

diajarkan oleh Posyantek. Dalam hal ini Eko mengungkapkan :

“Pendampingan hari ini adanya ditingkat kota, nanti

langsung ke Posyantek tanpa melalui kecamatan kadang dari

Posyantek ke masyarakat bersama pemerintah. Posyantek

sendiri dalam pendampingan sekaligus sosialisasi dalam

prodak karna memang tidak ada biaya. Jadi terkadang

dibarengin sosialisasi pendampingan juga tapi untuk mereka

Page 130: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

115

yang melakukan tapi kalo yang belom sifatnya sosialisasi.

Biasanya mereka ada masalah dalam produknya. Dari

pendampingan itu kita arahin dari produksi, kapasitas

produksi, kemasan penyajian makanan, biasanya kita juga

dibarengin dalam penindustrian” (Wawancara dengan Eko

Herry Waluyo, 7 September 2019)

Pendampingan Posyantek memang adanya di tingkat kota

namun, Posyantek Kecamatan juga membantu dalam pendampingan

bersama pemerintah. Dalam pendampingan yang diadakan oleh

Posyantek Kecamatan sifatnya sosialisasi namun juga diselingi

pendampingan didalamnya seperti yang dijelaskan Eko terdapat

pemecahan maalah dalam ptoduksi, legalitas serta pemasaran yang

ada didalamnya. Dalam kegiatan ini Eko selaku pengurus telah

membantu pemerintah kota dan pemerintah daerah dalam

pendampingan untuk masyarakat. Sewaktu masih pada tahap

pendampingan Eko sebagai penerima manfaat menanyakan perihal

kapasitas produksi, pemasaran dan juga perindustrian, Dalam hal ini

juga diungkapkan oleh Erwin sebagai berikut :

“Pendampingan itukan buat pemula-pemula kita dampingin

tergantung bidang-bidangnya, misal dampingin masalah

Koran nanti ada yang dampingin pada bidangnya, masalah

perca nanti ada yang dampingin nah itu saya dan istri yang

urusin” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Menurut Erwin sewaktu masih pada tahap pendampingan

sebagai penerima manfaat menanyakan proses produksi dan lain-lain.

Didalam pendampingan itu ada bidang-bidangnya, disini Erwin

sebagai pengurus mendampingi masalah perca bersama istrinya.

Dalam hal ini juga dianggapi oleh Heriyani sebagai berikut :

“Sebagai pelaku usaha di dampingin instansi dan saya yang

sudah dampingin, dampinginnya di wilayah, dulu waktu

Page 131: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

116

masih di tahap pendampingan saya aktif terus bertanya

dalam produksi dan pemasaran” (Wawancara Heriyani, 11

September 2019)

Heriyani sewaktu masih pada tahap pendampingan sebagai

penerima manfaat aktif dalam bagaimana penanganan produksi dan

pemasaran. Selaku pengurus yang usahanya dari awal didampingi

instansi pemerintah, kini Heriyani sudah mendampingi para pelaku

usaha juga ditingkat wilayah. Dalam hal ini juga ditanggappi oleh

Lestari menurutnya :

“Gak pernah ngedampingin paling kasih informasi saja”

(Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September

2019)

Dalam hal ini Lestari tidak pernah mendampingi hanya

sekedar memberikan infromasi terkait Posyantek. Dalam hal ini juga

ditanggapi oleh Kasiatun menurutnya :

“Dulu aktif ikut ngedampingin ibu-ibu sekarang lagi pengen

istirahat sambil menularkan ilmu ke ibu-ibu yang produktif

biar pada pinter cari penghasilan untuk kebutuhan, Dulu ke

mana-mana ada acara kegiatan TTG atau kemasyarakatan

pasti ikut” (Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Pada masanya Kasiatun sebagai pengurus aktif dalam

pendampingan ke masyarakat, mengikuti proses demi proses

ditahapan pendampingan, sekarang berbagi ilmu di kalangan ibu-ibu

wilayahnya agar lebih produktif memanfaatkan waktu dengan TTG

agar mempunyai penghasilan sendiri dengan ilmu yang diberikan

Kasiatun. Sebagai penerima manfaat terus menjalankan sesuai

pendampingan agar usaha berjalan dengan baik.

Pada tahapan pendampingan ini beberapa dari mereka dari

yang di dampingi sekarang sudah mendampingi bersama dengan

pemerintah. Tahap pendampingan ini seperti dijelaskan adalah tahap

Page 132: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

117

penyelesaian masalah dalam produksi, legalisasi, pemasaran,

perindustrian dan masalah-masalah pendampingan lain di bidang

usaha. Walaupun pendampingan adanya di tingkat wilayah kota

Posyantek Kecamatan membantu dalam proses pendampingan

dengan pemerintah.

n. Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan

Kegiatan ini dilakukan secara mandiri maupun menjalin

kerjasama dengan swasta, lembaga penelitian dan pengembangan

pemerintah/pemda, perguruan tinggi/sekolah kejuruan, dan

sejenisnya. Pada tahapan pengembangan ini masyarakat yang dibina

sudah pada produksi yang produktif, legalisasi, pemasaran dan lain-

lain. Disini masyarakat akan dibina melalui tahap pengembangan

agar menjadi produktif di masing-masing bidang usahanya. Dalam

hal ini ditanggapi oleh Eko sebagai berikut :

“Dalam tahap pengembangan ini sangat antusias karna udah

dalam tahap pengembangan, sertifikasi prodak dan

legalisasi. Sebenernya itu usaha sampingan aja. Kita juga

punya gerai produk”(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo,

7 September 2019)

Pada tahapan ini Eko sebagai pengurus mendampingi

masyarakat yang dibina sudah pada tahap memproduksi, legalisasi

dan juga produk bisa ditaro di gerai Posyantek setempat. Dalam

tanggapan lain juga diungkapkan oleh Erwin sebagai berikut :

“Pada tahap ini saya sebagai anggota memfasilitasi untuk

pengembangan usaha mereka, kontribusinya mamfasilitasi

birokrasinya"(Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Dalam tahapan pengembangan ini pengurus memfasilitasi

untuk pengembangan usaha produksinya, seperti yang telah

Page 133: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

118

dijelaskan Eko, Erwin juga memfasilitasi bagaimana tahapan

birokrasi pada legalisasi, pemasaran dan tahapan pegembangan lain

untuk keberlangsungan peningkatan produksi masyarakat. dalam hal

ini juga ditanggapi oleh Kurnia sebagai berikut :

“Pada tahapan pengembangan ini saya selaku pelaku usaha

Fokus ke produksi aja, yang urusin itu udah ada anggota”

(Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10 September

2019)

Seperti yang dijelaskan Kurnia sebagai penerima manfaat

fokus pada produksinya karena Kurnia berada pada posisi wartek,

urusan pengembangan sudah pada anggota Posyantek Kecamatan.

Dalam hal ini juga ditanggapi oleh Heriyani :

“Soal pengembangan, legalisasi begitu saya belum ikut serta

hanya tau dan sudah ada yang urus biasanya anggota dari

Kecamatan atau pada Wilayah, kalau untuk pemasaran

produksi sendiri memang saya yang urus selaku owner”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam tahapan pengembangan ini, Heriyani belum ikut serta

hanya sekedar tahu, tetapi sebagai penerima manfaat memproduksi

usaha oleh-oleh khas Jakartanya sudah memasarkan keberbagai

kalangan masyarakat, juga telah ada di layanan online shop. Dalam

hal ini juga di tanggapi oleh Kasiatun sebagai berikut :

“Tak boleh bosan memberikan support dan semangat para

pengguna dan teman sesama TTG. Dari peyek dah

bermacam-macam merembet ke nasi box, makanan ringan

dll. Tadi nya asal ada event saya bawa prodak dan kartu

nama, sekarang tinggal enaknya kalau order tinggal telpon

atau wa. Satu lagi di kualitas dan kebersihan pruduknya biar

tetap rasa nya renyah. Alhamdulillah sudah jarang ngikutin

bazar biar yg muda-muda aja, Mau saya si kedepannya agar

bisa Pemasaran ke kantor-kantor besar, kementrian-

kementrian dan mengikuti bazaar-bazar besar di PRJ”

(Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Page 134: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

119

Dalam tahapan pengembangan ini perkembangan yang

dirasakan oleh Kasiatun sebagai penerima manfaat berkembang baik

dan lancar dalam produksi peyeknya, bahkan bukan hanya peyek

tetapi berbagai macam produksi lainnya. Perkembangan lainnya juga

dirasakan dari pemasaran yang menyebarkan kartu nama sekarang

tinggal menunggu telpon atau WA. Kasiatun berharap agar

perkembangan pemasaran bisa jauh lebih baik seperti pemasaran ke

kantor-kantor juga ke kementrian-kementrian

Dalam tahapan ini masyarakat yang dibina sudah pada tahap

memproduksi, legalisasi dan juga produk bisa ditaruh di gerai

Posyantek setempat, pengembangan yang terjadi menjalin kerjasama

ke berbagai wadah agar usaha produksi semakin banyak yang tahu.

Walaupun sudah pada tahap ini masyarakat akan terus dikontrol

perkembangan usahanya agar pemasaran berjalan dengan lancar.

Berikut ini bentuk pastisipasi dan kontribusi dalam Program

Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat sebagai

berikut :

Tabel tahapan pemberdayaan

No. Tahapan Bentuk partisipasi dan kontribusi

1. Tahapan

inventarisasi

Pada tahap inventarisasi ini temuan-temuan

yang di dapat mengenai partisipasi dan

kontribusi masyarakat di Posyantek Grogol

Petamburan terbilang cukup sesuai tugas pokok

dan fungsi pada setiap pengurus walaupun ada

besar dan kecilnya. Seperti Pak Eko yang

memang secara keaktifan sudah pada tingkat

awal yang memang jabatannya juga sebagai

Ketua Forum Posyantek Nasional. Diakuinya

bahwa segala urusan-urusan inventarisasi

dikerjakan akan tetapi pengurus yang lain pun

diberikan tugas juga sesuai jabatan walaupun

yang menyelesaikan Eko.

Page 135: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

120

No. Tahapan Bentuk partisipasi dan kontribusi

2. Tahapan

informasi

Dalam tahapan informasi SDA ini mereka

memberikan kesinergian yang cukup untuk

Posyantek melalui pelayanan informasi yang

diberikan kepada masyarakat membutuhkan.

Partisipasi dan kontribusi dalam hal ini

mencakup bentuk tenaga untuk memberikan

informasi SDA seluas-luasnya bagi masyarakat

tentang Posyantek.

3. Tahapan

jenis-jenis

TTG yang

telah

dimanfaatka

n

masyarakat

Dalam tahapan ini peran para inovator/

pengurus yang sekaligus menjadi penerima

manfaat sangat berpengaruh untuk dipraktekkan

langsung dikalangan masyarakat supaya

kebermanfaatanya sama-sama terasa. Agar

masyarakat juga paham jenis-jenis kebutuhan

TTG bisa dijadikan acuan dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Tahapan

jenis-jenis

kebutuhan

TTG oleh

masyarakat

sebagai

acuan

Secara keseluruhan tanggapan penerapan alat

TTG sebagai acuan untuk masyarakat masih

pada tahap penginformasian, masyarakat hanya

sekedar tahu bahwa ada pihak-pihak yang

konsentrasi dan melakukan usaha produktif

didalamnya, mereka mengapresiasi tetapi

karena tidak adanya operasional, pihak

penguruspun bingung ingin melakukan kegiatan

karena kegiatan yang ada itu atas kegiatan yang

dibuat oleh Kecamatan. Sementara itu, pihak

pengurus berusaha sebaik mungkin agar

Posyantek tetap berjalan walaupun dengan tidak

adanya operasional yang seharusnya ada.

5. Tahapan

pelayanan

informasi

Dalam tahapan pelayanan informasi ini bentuk

partisipasi dan kontribusi masyarakat dengan

penyebaran pamphlet dan layanan iklan

lainnya. Penginformasian lain di wilayah

sendiri dengan cara terus menjalankan produksi

agar masyarakat melihat kegigihan dari para

pelaku penerima manfaat dari situ masyarakat

menjadi penasaran dan ingin mencoba. Selain

itu penginformasian dari acara-acara bazar atau

acara-acara Kecamatan dan juga acara UMKM

yang diadakan Pemda setempat.

Page 136: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

121

No. Tahapan Bentuk partisipasi dan kontribusi

6. Tahapan

penyuluhan

Tahap penyuluhan pada saat menjadi peserta/

masyarakat memenuhi undangan partisipasinya

yang hadir menyumbang fikiran, diskusi dan

tanya jawab. Pada saat menjadi pengurus para

pengurus menjalankan acara sesuai dengan

tugasnya. Saat menjadi penerima manfaat rata-

rata dari meneka sudah menjadi narasumber

diberbagai acara penyuluhan UMKM di tingkat

wilayah, kota dan Pemda setempat

7. Tahapan

kegiatan

pemberian

informasi

Dalam kegiatan pemberian informasi, para

pengurus berpartisipasi dalam penyampaian

informasi terkait program-program posyantek.

Pemberian informasi melalui kontribusinya

sebagai narasumber dalam sebuah pelatihan

atau kegiatan sejenis penyuluhan terhadap

pemberian informasi terkait pengembangan

ekonomi dan potensi masyarakat.

8. Tahapan

pembuatan

leaflet/

brosur/

layanan

iklan

Sejauh ini partisipasi dan kontribusi dalam hal

pembuatan layanan iklan atau alat

pemberitahuan kepada masyarakat Eko secara

garis besar yang membuat namun, dalam

penyebarannya semua turut membantu dan

memberikan ide untuk konsep yang akan dibuat

kedepannya. Dalam hal Pembuatan pamphlet

memang tidak semuanya bisa, beruntung di

Posyantek Grogol mempunyai Eko yang bisa

dan mau membuatnya.

9. Tahapan

kursus/

pelatihan

Partisipasi dan kontribusi mereka ada yang

menjadi pemateri, mengurus acara dan

membantu surat undangan untuk narasumber,

mengajarkan bagaimana cara pembuatannya.

Pada kesempatan ini masyarakat untuk

mendapatkan pelatihan dari Posyantek ternyata

tidak semuanya menjalankan sesudah pelatihan,

seperti yang diwawancara diatas mereka semua

pelaku dari masyarakat yang melanjutkan hasil

dari pelatihannya untuk dijadikan produksi

ekonomi mereka. diantaranya sukses

dibidangnya.

Page 137: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

122

No. Tahapan Bentuk partisipasi dan kontribusi

10. Tahapan

peningkatan

pemahaman

Bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat

dalam peningkatan pemahaman di Posyantek

terbilang cukup baik karena mereka telah

menjalankan produksi, memasarkan dan lain

sebagainya walaupun dalam suatu usaha ada

pasang surutnya tetapi sejauh ini peningkatan

pemahamannya cukup interaktif.

11. Tahapan

peragaan

TTG/

produksi

pada

kegiatan

pameran

Dalam tahapan pameran ini terdapat orang-

orang yang sudah berhasil dalam memproduksi

produksinya. selain mempromosikan

produksinya mereka memberikan berbagai

informasi untuk masyarakat diberikan guna

menyadarkan pola pikir masyarakat untuk bisa

produktif dalam menjalankan program yang

diberikan pemerintah untuk masyarakat, agar

terciptanya ekonomi yang cukup pada kalangan

keluarga dan juga anak muda.

12. Tahapan

demonstrasi

Pada tahapan ini partisipasi dan kontribusi

masyarkat sudah tergolong aktif, bahkan ada

yang sampai mendemokannya di panti-panti

dan tempat lain. Mereka rata-rata sudah

semaksimal mungkin menginformasikan alat

serta produksinya kepada masyarkat agar

masyarakat bisa seperti mereka juga dalam

memproduksi produksinya ke masyarakat.

13. Tahapan

pendamping

an

Pada tahapan pendampingan ini beberapa dari

mereka dari yang di dampingi sekarang sudah

mendampingi bersama dengan pemerintah.

Tahap pendampingan ini seperti dijelaskan

adalah tahap penyelesaian masalah dalam

produksi, legalisasi, pemasaran, perindustrian

dan masalah-masalah pendampingan lain di

bidang usaha. Walaupun pendampingan adanya

di tingkat wilayah kota Posyantek Kecamatan

membantu dalam proses pendampingan dengan

pemerintah.

14. Tahapan

pengembang

an

Dalam tahapan ini masyarakat yang dibina

sudah pada tahap memproduksi, legalisasi dan

juga produk bisa ditaro di gerai Posyantek

setempat, pengembangan yang terjadi menjalin

Page 138: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

123

kerjasama ke berbagai wadah agar usaha

produksi semakin banyak yang tahu. Walaupun

sudah pada tahap ini masyarakat akan terus

dikontrol perkembangan usahanya agar

pemasaran berjalan dengan lancar.

Berikut ini tangga pastisipasi dan kontribusi dalam Program

Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat sebagai

berikut :

Tabel tangga partisipasi dalam program Posyantek

No. Tahapan-tahapan dalam

Posyantek Tangga Partisipasi

1. Tahapan inventarisasi Manipulasi

2. Tahapan informasi dan sumber

daya alam

Informasi

3. Tahapan jenis-jenis TTG yang

telah dimanfaatkan oleh

masyarakat

Konsultasi

4. Tahapan Jenis-jenis kebutuhan

TTG oleh masyarakat sebagai

acuan untuk memberikan

pelayanan teknis TTG kepada

masyarakat

Konsultasi

5. Tahap pelayanan informasi Kemitraan

6. Tahap kegiatan penyuluhan Delegasi

7. Tahap pemberian informasi Kemitraan

8. Tahap pembuatan leaflet/

brosur/ layanan iklan

Manipulasi

9. Tahapan kursus atau pelatihan Kemitraan

10. Tahap peningkatan,

pemahaman dan kemampuan

dalam menerapkan,

menggunakan dan

mengembangkan TTG

Kendali warga

Page 139: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

124

No. Tahapan-tahapan dalam

Posyantek Tangga Partisipasi

11. Tahap peragaan TTG pada

kegiatan pameran-pameran

Kendali warga

12. Tahap Demonstrasi

penggunaan TTG dibeberapa

kelurahan

Kendali warga

13. Tahapan pendampingan Kemitraan

14. Tahapan pengembangan Kemitraan

2. Faktor pendukung dan penghambat partisipasi dan kontribusi

masyarakat dalam program pos pelayanan teknologi tepat guna

(Posyantek) di Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Masuk ke dalam faktor pendukung dan penghambat

partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam program Posyantek.

Terdapat apa saja yang menjadi pendukung serta penghambat dalam

berjalannya program Posyantek ini dikalangan anggota dan juga

masyarakat penerima manfaat program Posyantek.

a. Faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam menjalankan

program di Posyantek Grogol Petamburan

Setiap program pasti ada faktor pendukung dalam berjalannya

suatu program, dengan didasari jiwa sosial yang tinggi para anggota

Posyantek terus menjalankan program disamping banyaknya faktor

penghambat tetapi harus terus dijalankan. Dalam hal ini Eko

bertanggapan sebagai berikut :

“Faktor pendukungnya kendaraan, tanpa kendaraan kita

tidak bisa kemana-mana. Saya juga sering diundang dalam

acara-acara tingkat kota, wilayah juga Pemda. Dan juga yaa

jiwa sosial, berbagi dan kekeluargaan udah itu aja”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Pada faktor pendukung yang diungkapkan Eko merupakan

ungkapan seorang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan

Page 140: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

125

peduli terhadap masyarakat sekitar juga peduli lingkungan seperti

yang Eko banyak lakukan, prestasinya dalam kepedulian lingkungan

sudah diakui banyak orang bahkan banyak menginspirasi masyarakat.

panggilan pembicara mungkin sudah tidak terhitung lagi juga

pekerjaannya sebagai tenaga pengajar seni. Dalam tanggapan lain

juga diungkapkan oleh Erwin :

“Faktor pendukung posyantek tidak lepas dari peran

pemerintah daerah, pemdanya mendukung biasanya sukses

dan disini pemdanya dukung” (Wawancara dengan Erwin

Yahya Sitompul, 10 September 2019)

Beda halnya dengan Eko, Erwin berpendapat bahwa yang

menjadi faktor pendukung dari berjalannya Posyantek ini adalah

peran pemerintah daerah untuk perkembangan masyarakat agar lebih

produktif dalam memanfaatkan teknologi tepat guna, juga dalam

pengembangan usaha agar mempunyai nilai tambah ekonomi.

Menurut Erwin Pemda setempat mendukung akan adanya program

Posyantek ini. Dalam tanggapan lain juga diungkapkan oleh Kurnia

sebagai berikut :

“Faktor pendukungnya sama pemda juga, pendukung lainnya

juga melihat Posyantek yang lebih sukses agar kita bisa

seperti mereka, dimulai dari semangat diri sendiri juga untuk

merubahnya” (Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10

September 2019)

Disamping pendukug dari Pemda, Kurnia mempunyai faktor

pendukung lain untuk memacu semangatnya dengan melihat kader

Posyantek lain yang lebih sukses di bidangnya. Dalam hal ini juga

ditanggapi oleh Heriyani sebagai berikut :

“Faktor pendukungnya kalo ada bazar-bazar bisa ikut, kalo

ada pelatihan-pelatihan kita bisa ikut bahkan sudah menjadi

Page 141: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

126

narasumber, jadi lebih berguna tambah wawasan dan ilmu”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Faktor pendukung lainnya menurut Heriyani mendapatkan

kesempatan untuk ikut bazar-bazar, pelatihan-pelatihan diberbagai

acara juga sekarang bisa menjadi Narasumber yang tadinya menjadi

peserta dan di didik juga. Nilai tambah lainnya mendapatkan

wawasan dan ilmu untuk produksi dan untuk dibagikan ke

masyarakat lainnya. Dalam hal ini juga ditanggapi Lestari sebagai

berikut :

“Harusnya dari dulu ada uang operasinal jadi kalo kita

kumpul ada biayanya ada support jadi gak jalanin aja”

(Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September

2019)

Dalam hal ini faktor pendukungnya jalanin saja karena belum

ada dana operasional yang jelas untuk anggota. Tanggapan lain juga

diungkapkan Kasiatun sebagai berikut :

“Pokoknya harus semangat agar Posyantek Gropet maju

lagi, Semua sih memang perlu pengorbanan, produk ini yang

saya bisa., terus banyak juga pemesanya itu yang mendukung

saya terus jalanin produksi ini, ingin menularkan ilmu yang

saya punya ,melalui posyantek dll” (Wawancara dengan

Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Menurut Kasiatun karena banyaknya pesanan dalam usahanya

itu yang membuat dia terus menjalankan produksinya, Kasiatun juga

ingin membagi ilmunya ke orang banyak agar bisa berbagi manfaat.

Pada faktor pendukung ini masing-masing mempunyai

jawaban yang berfariasi, semuanya adalah suatu bentuk proses yang

mereka rasakan selama menjalankan program di Posyantek, karena

peran mereka berganda. Menjadi anggota juga menjadi pelaku usaha

produksinya masing-masing. Faktor pendukung inilah yang menjadi

Page 142: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

127

pacuan agar terus mengembangkan diri di dalam usaha ekonomi yang

dimiliki mereka.

b. Faktor penghambat dalam menjalnakan program di Posyantek

Grogol Petamburan

Setiap ada faktor pendukung pasti ada faktor penghambat

didalamnya. ini yang banyak dicurahkan kepada mereka dan banyak

berharap akan kepekaan pemerintah untuk keberlanjutan Posyantek.

Dalam hal ini diungkapkan oleh Eko sebagai berikut :

“Faktor penghambatnya operasional tapi hari ini bagaimana kita

mengatasi operasional tetep berjalan kita urungan, temen-temen

pelaku usaha juga yang membantu. Tapi kalo yang namanya

udah ada operasional pasti progress-progres acara kita

terlaksana. Sekarang kita cari CSR juga susah diwilayah

walaupun banyak pengusaha-pengusaha, mereka gak paham

posyantek. Gubuernur tau Cuma sekedar tau tapi sebenernya

pelakunya posyantek lagi”(Wawancara dengan Eko Herry

Waluyo, 7 September 2019)

Faktor penghambatnya adalah operasional, tetapi Posyantek terus

berjalan walaupun tidak didukung dalam hal operasional, mereka

berunding dan iuran agar tetap berjalan program ini. disamping itu

besar harapan Eko agar pemerintah menengok Posyantek dan

membrikan dana operasonal agar semua acara berprogres dan

terlaksana dengan baik. Dengan cara lain Eko dan teman-teman

anggota lain juga mencari CSR perusahaan agar bisa menengok dan

membantu program ini tetapi mereka kurang paham akan arti

Posyantek. Pihak pemda hanya sekedar tahu tetapi pada pelaksannya

Posyantek lagi secara banyak menjalankan yang padahal harus

bersinergi antara Posyantek dan pihak pemerintah setempat. Dalam

hal ini juga diungkapkan oleh Erwin sebagai berikut :

Page 143: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

128

“Disamping faktor dana operasional yang tidak didukung

pemerintah, faktor manusianya atau SDM itu yang menghambat,

misal kita dapet order banyak SDM nya kurang yang bantu

produksinya siapa, itu juga harus diperhatikan” (Wawancara

dengan Erwin Yahya Sitompul, 10 September 2019)

Menurut Erwin Faktor SDM juga perlu diperhatikan karena ini

menyangkut pada produksi usaha yang semakin meningkat berarti

harus semakin ditambah SDM yang ada dengan pensosialisasi

Posyantek secara menyeluruh dan ini perlu diperhatikan juga. Dalam

hal ini juga ditanggapi oleh Kurnia sebagai berikut :

“Faktot penghambatnya itu yaa sama dana operasional yang

tidak ada, dan juga SDM yang kurang karena pihak pemda yang

kurang mensosialisasikan Posyantek kepada masyarakat,

akhirnya masyarakat rata-rata tidak tau Posyantek itu apa”

(Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10 September 2019)

Sama seperti Erwin, Kurnia juga beranggapan bahwa bukan

hanya operasional dan SDM tetapi pemerintah harus

mensosialisasikan Posyantek pada masyarakat, agar tidak hanya

segelintir orang yang tau Posyantek. Dalam hal ini juga diungkapkan

oleh Heriyani sebagai berikut :

“Faktor penghambatnya program posyantek sempet gak berjalan

mungkin karena pemerintah kurang bersinergi pada Posyantek

tetapi pengurus tetap berjalan dan produksi tetap berjalan”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam hal ini Heriyani katakan sempat tidak berjalan besar

kemungkinan karena kurang bersinergi antara Posyantek dengan

pemda setempat. Tetapi tidak menutup semangat para pegurus untuk

terus menjalankan Posyantek demi masyarakat yang sudah antusias

dalam menjalankan program ini. dalam hal ini juga ditanggapi oleh

Lestari, sebagai berikut :

Page 144: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

129

“Operasional udah pasti, kalo ada operasional kan dan

laporan pertanggung jawabannya jadi lebih bertanggung

jawab juga dalam program-program lainnya” (Wawancara

dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Sama seperti yang lainnya masih operasional yang menjadi

faktor penghambat, jika ada dana operasional, pengurus juga bisa

lebih maksimal dalam menjalankan program juga ada laporan

pertanggung jawaban atas dana yang telah pemda setempat berikan.

Dalam hal ini juga ditanggapi oleh Kasiatun sebagai berikut :

“Kalau saya pribadi faktor penghambatnya fasilitasnya

kurang, komitmen yang dibangun juga kurang dikit kalau di

Gropet. Kalau dalam produksi kurang dukungan SDM karena

tenaganya sudah berkurang” (Wawancara dengan Kasiatun,

15 Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun berpendapat beda dengan yang lainnya,

menurutnya kurangnya dukungan fasilitas yang menjadi pengambat

dalam Posyantek, juga kurangnya membangun komitmen di

Posyantek Grogol. Faktor usia yang semakin tua juga membuat faktir

peghambat karena sudah berkurang tenaga yang ada.

Pada faktor penghambat ini rata-rata menjawab faktor

penghambatnya dana operasional yang tidak ada sehingga agar terus

berjalan mereka mengakalkan untuk iuran demi berjalannya program

Posyantek. kebersinergian antara posyantek dengan pihak Pemda

harus berjalan karena bagaimanapun Proggam Posyantek masih

dibawah naungan Pemerintah Daerah dan secara operasional

seharusnya ada agar mendukung program-program yang ada serta

berprogres maksimal dalam menjalankan program ini. jika tidak

dirubah tidak akan ada penerus dari Posyantek apalagi para pengurus

rata-rata sudah usia lanjut. Jika tidak dibenahi tidak akan ada

regenerasi selanjutnya sehabis mereka.

Page 145: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

130

BAB V

ANALISIS

A. Analisis Temuan Penelitian

Dari beberapa data temuan lapangan, maka penulis akan

menganalisis tentang partispasi, kontribusi, proses, faktor pendukung

dan faktor penghambat dalam pemberdayaan program Pos Pelayanan

Teknologi tepat guna (Posyantek) yang di lakukan Posyantek

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, sebagai berikut :

1. Partisipasi dan kontribusi Masyarakat dalam program

Posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan dalam program

pos pelayanan teknologi tepat guna (Posyantek)

Diuraikan dalam tinjauan teoritis bab II mengenai Paritisipasi

masyarakat dalam program Posyantek yang terkait pengembangan

masyarakat, maka penulis akan menggunakannya sebagai alat analisis

untuk melihat partisipasi masyarakat terhadap pemberdayaan

masyarakat melalui program Posyantek.

Dalam hal ini peniliti menggunakan teori Midgley

mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat berkonotasi the

directninvolvement of ordinary people in local affairs. Partisipasi

masyarakat berarti keterlibatan masyarakat biasa dalam urusan-

urusan setempat. Midgley kemudian menegaskan bahwa partisipasi

masyarakat disebut tercapai apabila program yang diinginkan dan

dimanfaatkan oleh masyarakat itu sendiri setelah semua dukungan

eksternal berakhir. Partisipasi masyarakat dalam pemerintahan daerah

selanjutnya dapat dimengerti sebagai keterlibatan langsung

masyarakat secara sukarela dan mandiri, baik dalam perencanaan

maupun pelaksanaan kebijakan daerah dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah. (Muluk, 2007)

Page 146: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

131

a. Analisis Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam program

Posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan

Menurut Gordon W. Allport mengenai partisipasi menyatakan

bahwa: “Seseorang yang berpartisipasi sebenarnya mengalami

keterlibatan dirinya/ egonya yang sifatnya lebih dari pada keterlibatan

dalam pekerjaan atau tugas saja, dengan keterlibatan dirinya berarti

keterlibatan pikiran dan perasaannya.” (Santoso, 1998) Dari uraian

tersebut bahwa partisipasi masyarakat menyangkut keterlibatan diri

dan tidak semata-mata hanya keterlibatan fisik dalam pekerjaan atau

tugas saja, dan unsur dalam partisipasi tersebut di dalam realitanya

tidak terpisahkan satu sama lain, tetapi akan menunjang. Dalam

realitanya, terutama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, istilah partisipasi ini sering dikaitkan dengan usaha di

dalam mendukung program pembangunan.

Dengan adanya instruksi langsung dari Gubernur tentang

diadakannya Bank sampah pada setiap Kecamatan dan Kelurahan

membuat masyarakat sadar akan pentingnya pengelolaan sampah

untuk menjaga lingkungan dan sebagai alat untuk terbentuknya

pemberdayaan masyarakat agar masyarakat bisa menjalankan

teknologi tepat guna melalui sampah yang pada akhirnya

memberikan hasil nilai tambah ekonomi untuk mereka. Dalam hal ini

masyarakat yang berada pada pengurus Posyantek Kecamatan juga

sebagai Ketua forum Posyantek Nasional mengungkapkan :

“Apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kami disini selaku

para inovator memunculkan inovasi-inovasi yang sekiranya

layak di pakai dan bisa digunakan oleh masyarakat. Seperti

bank sampah, disini teknologinya banyak ya, hanya karna

salah riset salah evaluasi, banyak pemerintah yang banyak

memberikan alat-alat kepada masyarakat yang pada akhirnya

pada mangkrak dan banyak tidak dipake karna lingkup

Page 147: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

132

masyarakat tidak menerima. Secara kebisingan tidak bisa

diterima. Cuma dengan adanya bank sampah mempunyai

sistem secara langsung. Pemerintah tidak menangani secara

banyak hanya berapa persen saja 50% juga tidak. Dan pada

hal ini saya meneglola biogas membuat inovasi sendiri agar

sampah yang ada bisa dimanfaatkan secara teknologi”.

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 8 Mei 2019)

Dengan memberikan pelatihan tentang adanya Posyantek

serta beberapa tahap-tahap lainnya membantu mereka agar lebih

mandiri dan memberikan nilai tambah bagi mereka untuk melakukan

usaha dengan teknologi tepat guna yang diberikan. Masuk ke dalam

partisipasi masyarakat dalam Program Posyantek, para masyarakat

yang berperan aktif dalam program posyantek terbilang cukup pada

masa tertentu, temuan yang di dapat bahwasannya posyantek tidak

banyak orang yang tahu tetapi mempunyai peran serta yang cukup

baik bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Posyantek juga

mempunyai dampak pemberdayaan yang bagus untuk kesejahteraan

masyarakat sekitar karena teknologi tepat guna yang diterapkan.

Pada kegiatan awal di posyantek terdapat tahapan

inventarisasai yang ada di posyantek. Dalam hal ini ketua bagian

umum kecamatan Grogol petamburan mengungkapkan :

“Partisipasi masyarakat dalam hal ini sangat antusias, akan

tetapi program dimulai karena adanya kebutuhan

masyarakat. Pada tahap inventarisasi ini sebetulnya sudah

ada bagian yang menjalankan yaitu sekertaris selebihnya

pengurus yang membantu”(Wawancara dengan Agus, 2 Mei

2019)

Hal yang sama di ungkapkan oleh Eko Herry Waluyo :

“Sebetulnya dalam hal ini sudah ada bagiannya yaitu

sekertaris, susunan pengursnyapun sudah ada dan lengkap,

tetapi karena pengurus sudah masing-masing mempunyai

kesibukan akhirnya saya yang ngerjain dari mulai surat-

surat, pencatatan potensi, sosialisasi program juga dalam

pengelolaan web dan pamphletpun saya yang mengerjakan,

Namun tetap kita sebagai pengurus di dalamnya membantu,

Page 148: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

133

contoh misalnya saya di gropet itu sebagai seksi sosialisasi

tentang posyantek begitu ada yang bisa kita tangkap sumber

daya manusianya berpotensi artian dalam mengerjakan

sosialisasi di dalam masyarakat pada pengerjaan ekonomi

mereka kita catat, akhirnya pada acara di kecamatan mereka

kita panggil” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Dalam temuan ini partisipasi masyarakat dalam tahapan

inventarisasi ini memang terbilang sangat aktif, dimana semua

pengerjaan surat-menyurat, pengelolaan web serta pamphlet-

pamphlet dikerjakannya. Pada kontribusinya yakni pencatatan potensi

sumber daya manusianya juga dijalankan. Berbeda dengan temuan

sebelumnya bahwa disini, masyarakat sebagai pelaku pihak yang

menjalankan program mereka menjalankan misi bahwa dengan

pencatatan potensi masyarakat pada sosialisasi dan pengerjaan

ekonomi itu pada akhirnya akan di panggil diacara sosialisasi serta

pelatihan yang di adakan Kecamatan.

Dalam tahapan informasi ditanggapi oleh Kasiatun sebagai

berikut :

“Partisipasinya sebagai pengurus ikut andil dalam setiap

event kegiatan posyantek kecamatan dan sudin atau dinas

PPAPP. Dan saya sebagai pelaku pemanfaatan TTG. Selagi

aktif kontribusinya memberikan informasi dan pelayanan TTG

kepada masyarakat yang membutuhkan” (Wawancara dengan

Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun ikut andil dalam setiap event kegiatan

yang diadakan Posyantek Kecamatan. Kasiatun sebagai pemerima

manfaat TTG. Pada kontribusinya Kasiatun telah memberikan

pelayanan informasi secara tanggap kepada masyarakat yang

membutuhkan. Dalam tahapan informasi sumber daya alam ini

mereka memberikan kesinergian yang cukup untuk Posyantek

melalui pelayanan informasi yang diberikan untuk masyarkat yang

Page 149: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

134

membutuhkan akan adanya program Posyantek. Partisipasi dan

kontribusi pada hal ini juga memberikan informasi sumber daya alam

seluas-luasnya untuk masyarakat tentang Posyantek.

Dalam hal tahapan jenis-jenis TTG yang telah dimanfaatkan dengan

Heriyani yang juga sebagai pengurus Posyantek Kecamatan,

mengungkapkan :

“Mereka bisa mempergunakan dan bikin gitu, malah

terkadang mereka yang lebih pinter dalam pembuatannya,

saya tinggal liatin dan memasarkan aja” (Wawancara

Heriyani, 11 September 2019)

Dalam temuan ini partisipasi serta kontribusi Heriyani sudah

pada tahap mengkontrol orang-orang yang di pekerjaka sudah paham

dan lebih pintar dalam pembuatannya. Heriyani tinggal memikirkan

pemasaran, menjalin relasi yang banyak pada pihak-pihak pengusaha

dan mempromosikannya seperti di zaman sekarang.

Dalam tahapan penyuluhan diungkapkan oleh Lestari sebagai

sekertaris Posyantek yang mengungkapkan :

“Pendataan tamu-tamu yang diundang-undang itu siapa aja

itukan sekecamatan, di data pada hari H tamu undangan dan

pesertanya, itu semua saya yang mendata, kalo kontribusinya

kan saya sudah menjalankan usaha akrilik” (Wawancara

dengan Sri Lestari Rahayu, ST., 12 September 2019)

Pada kegiatan ini Lestari mendata tamu-tamu unndangan yang

akan hadir dan yang hadir pada saat hari H, karena ini kegiatan yang

diadakan kecamatan dan mengikuti banyak program yang bukan

hanya program Posyantek jadi pengumpulan datanya harus tertata

begitu juga dalam hal data peserta yang Lestari urus pada hari H

acara penyuluhan. Pada kontribusinya Lestari telah membuat suatu

produksi bunga akrilik yang Lestari buat sebagai bentuk kontribusi

dalam program Posyantek

Page 150: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

135

Dalam hal ini pembuatan layanan iklan dan lain-lain secara

pembuatan memang menyeluruh Eko yang membuatnya. Eko

mengungkapkan :

“Brosur dan lain sebagaunya murni saya sendiri yang

ngelola dan gak hanya grogol aja. Pas lomba juga agak sibuk

juga karna saya juga yang bantu. Apalagi saya selaku ketua

forum Nasional saya gak bisa tinggal diem ngeliatnya”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Dalam hal ini Eko yang selalu membuat poster layanan iklan

dan lain-lain, disamping memang mahir dalam bidang pembuatan

design dan karya seni lainnya, Eko juga sebagai Ketua Forum

Nasional Posyantek, jadi tidak bisa tinggal diam jika belum ada yang

mengerjakan. Bukan hanya itu pada acara-acara Posyantek di

Kecamatan lain juga Eko yang membantu. Selebihnya dalam hal

penyebaran dan pemberitahuan kepada masyarakat, anggota serta

peran wartek-wartek di setiap kelurahan yang mengerjakan. Dalam

tahapan pelatihan atau kursus Kurnia memproduksi kerajinan kain

perca, Kurnia mengungkapkan :

“Yang ngajarin ke mereka gimana bikin kerajinan ini, saya

narasumbernya juga kalo di pelatihan-pelatihan, sebenernya

kurang di biaya, pelatihannya emang gak bayar tapikan kita

harus siapin barang-barangnya buat peragain.. kalo

pemdanya nyediain baru kita kerjain gitu” (Wawancara

dengan Dewi Kurnianingsih, 10 September 2019)

Dalam hal ini Kurnia yang berada pada wartek Grogol sudah

menjadi narasumber di berbagai pelatihan-pelatihan pada kerajinan

yang dibuatnya, juga mengajarkan pada pelatihan yang diadakan

Posyantek. Hambatannya berada pada kurangnya pembiayaan untuk

narasumber karena pada saat pelatihan narasumber memperagakan

hasil produksinya jadi, jika Pemda menyediakan pembiayaan, maka

pihak narasumber mengerjakan tugasnya, jika tidak seadanya saja

diperagakan pada saat pelatihan berlangsung. Dalam hal peningkatan

Page 151: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

136

pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan, menggunakan dan

mengembangkan TTG Eko mengungkapkan :

“Peningkatan pemahaman yaa tergantung masyarakatnya,

hasil dari inovasi tentang alat sesuai kebutuhan kita arahin

ke UKM, lewat KUBE (Programnya Dinas Sosial) bahkan

jadi pengurus KUBE, mereka punya pendaan sosial, gak satu

dua dikasih alat, akhirnya alat dijual, padahal waktu

pengecekan pertama usahanya ada saya yang data”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Peningkatan pemahaman tergatung pada potensi

masyarakatnya, setelah di data minat serta potensi yang ada barulah

muncul inovasi tentang alat yang sesuai dengan kebutuhan setelah itu

diarahkan ke UKM lewat program KUBE yang mempunyai

pendanaan sosial. penemuan yang berbeda adalah tidak satu dua yang

dikasih alat akhirnya alatnya dijual padahal waktu pengecekan usaha

produksinya. Masyarakat memang terkadang banyak juga yang

mengecewakan bukan hanya pemerintahnya saja.

Dalam tahapan pameran diungkapkan Kurnia :

“Beberapa kali saya sudah diundang untuk memeragakan

kain perca ini di pameran dan sosialisasi, didalamnya saya

menjelaskan bagaimana saya bisa memproduksi ini, cara-

cara pembuatannya juga menawarkan pada pejabat-pejabat

setempat agar tertarik karena dalam produksi saya ini, ingin

terlihat unik sehingga kalangan ataspun tertarik untuk

melihat dan membelinya” (Wawancara dengan Dewi

Kurnianingsih, 10 September 2019)

Pada pameran ini memang kain perca sebagai barang yang

unik dan membuat orang tertarik untuk bertanya. Sehingga sebelum

bertanya Kurnia menjelaskan terlebih dahulu. Dari keunikannya

mempunyai nilai ketertarikan untuk dibeli pada semua kalangan yang

menjadi sasaran Kurnia dan Erwin. Dalam tahapan ini juga

diungkapkan oleh Kasiatun sebagai berikut :

Page 152: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

137

“Produksi yang saya bawa Selama ini belum ada, alat

pembelah kacang cuma gambar dan vidio aja kalau dulu,

kalau sekarang saya punya alat pembelah kacang dan saya

gunakan untuk produksi peyek saya. Dan sudah banyak yang

tau juga karena saya pernah diajak untuk ikut diacara-acara

Posyantek” (Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Dalam hal ini Kasiatun mempunyai alat TTG yang digunakan

untuk produksi peyeknya. Alat yang tidak semua orang tau dan alat

ini sangat membantu dalam prodes pembuatan peyek Kasiatun.

Kasiatun juga telah memeragakan alat ini diacara-acara posyantek

untuk menjelaskan kegunaan alat dan bagaimana cara memakainya

untuk pembelah kacang.

Pada tahapan Demonstrasi diungkapkan Heriyani :

“Kita kan sering diundang nih, dari pkk rw sampe ke tingkat

kota ngajarin. Di kecamatan juga udah jadi pemateri”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Dalam hal ini Heriyani dan timnya sudah sering diundang dari

berbagai instansi mulai dari PKK RW sampai ke tingkat kota, mereka

mengajarkan apa yang telah mereka produksikan. Di beberapa acara

Heriyani juga telah menjadi pemateri untuk acara UMKM atau acara

Posyantek itu sendiri.

Dalam pendampingan Eko mengungkapkan :

“Pendampingan hari ini adanya ditingkat kota, nanti langsung ke

Posyantek tanpa melalui kecamatan kadang dari Posyantek ke

masyarakat bersama pemerintah. Posyantek sendiri dalam

pendampingan sekaligus sosialisasi dalam prodak karna memang

tidak ada biaya. Jadi terkadang dibarengin sosialisasi

pendampingan juga tapi untuk mereka yang melakukan tapi kalo

yang belom sifatnya sosialisasi. Biasanya mereka ada masalah

dalam produknya. Dari pendampingan itu kita arahin dari

produksi, kapasitas produksi, kemasan penyajian makanan,

biasanya kita juga dibarengin dalam penindustrian”

(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Page 153: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

138

Dalam pendampingan yang diadakan oleh Posyantek

Kecamatan sifatnya sosialisasi namun juga diselingi pendampingan

di dalamnya seperti yang dijelaskan Eko terdapat pemecahan masalah

dalam produksi, legalitas serta pemasaran. Pendampingan Posyantek

memang adanya di tingkat kota namun, Posyantek Kecamatan juga

membantu dalam pendampingan bersama pemerintah. Dalam hal ini

juga diungkapkan oleh Erwin sebagai berikut :

“Pendampingan itukan buat pemula-pemula kita dampingin

tergantung bidang-bidangnya, misal dampingin masalah

Koran nanti ada yang dampingin pada bidangnya, masalah

perca nanti ada yang dampingin nah itu saya dan istri yang

urusin” (Wawancara dengan Erwin Yahya Sitompul, 10

September 2019)

Menurut Erwin pendampingan di disni untuk pemula-pemula

yang baru berproses di Posyantek, yang butuh pendampingan pada

proses produksi dan lain-lain. Dalam tahapan pengembangan

ditanggapi oleh Eko sebagai berikut :

“Dalam tahap pengembangan ini sangat antusias karna udah

dalam tahap pengembangan, sertifikasi prodak dan

legalisasi. Sebenernya itu usaha sampingan aja. Kita juga

punya gerai produk”(Wawancara dengan Eko Herry Waluyo,

7 September 2019)

Pada tahapan ini masyarakat yang dibina sudah pada tahap

memproduksi, legalisasi dan juga produk bisa di taruh di gerai

Posyantek setempat. Dengan demikian partisipasi masayarakat

program Posyantek dalam pemberdayaan mampu menjadikan

masyarakat menjadi produktif di bidang usahanya masing-masing

sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah dijalankan di Posyantek.

Page 154: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

139

b. Tangga Partisipasi masyarakat dalam program Posyantek di

Kecamatan Grogol Petamburan

Partisipasi masyarakat jarang sekali memberi peluang bagi

warga untuk mengubah atau mempengaruhi keputusan badan

pemerintah. Menghadapi belum idealnya derajat partisipasi

masyarakat dalam pemerintah daerah, teori ladder of empowerment

dari Burns, Hambleton, & Hogget menyarankan bahwa sebaik-

baiknya penyelenggara pemerintah daerah mengembangkan derajat

partisipasi masyarakat dengan menyediakan mekanisme yang lebih

baik. Meskipun demikian, pengembangan derajat partisipasi ini

seharusnya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah

setempat. Sintetis tangga partisipasi diperlukan untuk menyesuaikan

dengan kebutuhan dan situasi nyata di Indonesia. Sintetis ini

dihasilkan dari mempertimbangkan adanya mekanisme partisipasi

yang telah berjalan, kebutuhan akan saluran partisipasi, serta

mekanisme yang memungkinkan dijalankan sesuai dengan kondisi

Indonesia. (Muluk, 2007)

Page 155: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

140

Tabel: Tangga partisipasi dalam program Posyantek Kecamatan

Grogol Petamburan

No. Tahapan-tahapan dalam

Posyantek Tangga Partisipasi

1. Tahapan inventarisasi Kemitraan

2. Tahapan informasi dan

sumber daya alam

Kemitraan

3. Tahapan jenis-jenis TTG yang

telah dimanfaatkan oleh

masyarakat

Konsultasi

4. Tahapan Jenis-jenis

kebutuhan TTG oleh

masyarakat sebagai acuan

untuk memberikan pelayanan

teknis TTG kepada

masyarakat

Konsultasi

5. Tahap pelayanan informasi Kemitraan

6. Tahap kegiatan penyuluhan Delegasi

7. Tahap pemberian informasi Kemitraan

8. Tahap pembuatan leaflet/

brosur/ layanan iklan

Konsultasi

9. Tahapan kursus atau pelatihan Kemitraan

10. Tahap peningkatan,

pemahaman dan kemampuan

dalam menerapkan,

menggunakan dan

mengembangkan TTG

Kendali warga

11. Tahap peragaan TTG pada

kegiatan pameran-pameran

Kendali warga

12. Tahap Demonstrasi

penggunaan TTG dibeberapa

kelurahan

Kendali warga

13. Tahapan pendampingan Kemitraan

14. Tahapan pengembangan Kemitraan

Page 156: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

141

a. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahapan inventarisasi di

Posyantek Grogol Peramburan

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dalam tahapan ini

berpartisipasi untuk mengurus inventarisasi atau pencatatan, dalam

hal ini surat-menyurat dan lain sebagainya dikerjakan bersama

dengan pengurus, dalam hal ini sudah ada yang bertugas yaitu

sekertaris, namun pengurus lain terutama Eko yang membantu proses

tahapan inventarisasi ini. Dalam tangga partisipasi berada pada anak

tangga keempat yaitu kemitraan yang memberikan peluang

partisipasi yang lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan masyarakat

dalam pemerintah daerah.

b. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahapan informasi/ sumber

daya alam di Posyantek Grogol Petamburan

Pada tahapan informasi ini peran pengurus memberikan

informasi seluas-luasnya kepada masyarakat melalui berbagai

mekanisme yang dibuat. Pihak RT dan RW juga berpengaruh dalam

proses informasi yang akan berjalan, kesinergian pengurus dengan

produksinya, pengurus dengan masyarakat yang diberikan informasi

dalam ruang lingkup mereka. Dalam tangga partisipasi berada pada

anak tangga keempat yaitu kemitraan yang memiliki mekanisme

partisipasi yang telah berjalan dengan baik, yakni LPKM, RT, RW,

akan tetapi masih dimungkinkan adanya berbagai mekanisme

partisipasi lain, seperti hak inisiatif warga untuk mengajukan

rancangan peraturan daerah.

c. Bentuk partisipasi masyarakat dalam jenis-jenis TTG yang telah

dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek Grogol Petamburan

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa dalam tahap jenis-jenis

TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat yang fokus pada

Page 157: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

142

bidangnya mempunyai pengaruh yang cukup kuat untuk

keberlangsungan usaha produksi mereka. dalam penerapannya juga

dipraktekkan langsung kepada masyarakat sekitar wilayah agar

kebermanfaatannya sama-sama terasa juga masyarakat paham akan

TTG yang bisa menjadi acuan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

tangga partisipasi berada pada anak tangga ketiga yaitu konsultasi,

keterlibatan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan dapat

berarti peluang untuk mempengaruhi kebijakan dapat berarti ada

peluang untuk mempengaruhi kebijakan sejak diawal proses.

d. Bentuk partisipasi masyarakat dalam jenis-jenis kebutuhan TTG

oleh masyarakat sebagai acuan untuk memberikan pelayanan

teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek Grogol

Petamburan

Dalam tahapan ini masyarakat yang tidak terlibat berada pada

tahap penginformasian, hanya sekedar tahu akan adanya usaha

produktif yang telah berjalan dengan adanya Posyantek. Pihak

pengurus susah jika yang ingin melakukan kegiatan karena

keterbatasan dana operasional. Dalam tangga partisipasi berada pada

tangga yaitu konsultasi, berbagai mekanisme partisipasi dalam anak

tangga konsultasi juga sudah mengandung unsur informasi terhadap

agenda kebijakan.

e. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahap pelayanan informasi

TTG di Posyantek Grogol Petamburan

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tahapan pelayanan

informasi melalui pamflet, brosur, layanan iklan dan sebagainya,

dalam hal lain juga melalui penginformasian di wilayah sendiri dan

juga diacara-cara bazar & pameran. Dalam tangga partisipasi berada

pada anak tangga keempat yaitu kemitraan. yang memberikan

Page 158: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

143

peluang partisipasi yang lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan

masyarakat dalam pemerintah daerah.

f. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan penyuluhan di

Posyantek Grogol Petamburan

Dalam tahap penyuluhan ini bervariasi ada yang memenuhi

undangan, menyumbang fikiran serta tanya jawab dan juga sebagian

telah menjadi narasumber diberbagai acara penyuluhan tentang

produksi ekonomi. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga

kelima yaitu delegasi, yang berarti menyerahkan sebagian porsi

kewenangan kepada organisasi kemasyarakatan kepada organisasi

kemasyarakatan tertentu, mekanisme ini dapat menyusun kebijakan

tertentu sekaligus menjalankannya dengan berpedoman pada

kebijakan strategis yang dibuat oleh pemerintah daerah.

g. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberian

informasi di Posyantek Grogol Petamburan

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tahapan kegiatan

pemberian informasi terdapat penyampaian informasi terkait

program-program yang didalamnya. sebagian dari mereka juga

narasumber dalam sebuah pelatihan atau kegiatan sejenis penyuluhan

terhadap pemberian informasi terkait pengembangan ekonomi dan

potensi masyarakat. Dalam tangga partisipasi berada pada anak

tangga kempat yaitu kemitraan, memberikan peluang partisipasi yang

lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam

pemerintah daerah.

h. Bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembuatan

leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek Grogol Petamburan

Dalam tahap kegiatan pembuatan leaflet, brosur dan layanan

iklan ini alat pemberitahuan kepada masyarakat Eko secara garis

Page 159: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

144

besar yang membuat namun, dalam penyebarannya semua turut

membantu dan memberikan ide untuk konsep yang akan dibuat ke

depannya, dalam hal Pembuatan pamflet memang hanya Eko yang

bisa. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga ketiga yaitu

konsultasi, berbagai mekanisme partisipasi dalam anak tangga

konsultasi juga sudah mengandung unsur informasi terhadap agenda

kebijakan.

i. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahapan kursus dan

pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan

Sebagaimana telah di jelaskan bahwa tahapan kegiatan kursus

dan pelatihan, tidak semua masyarakat yang hadir melanjutkan ke

proses selanjutnya. Seperti yang diwawancara diatas mereka semua

pelaku dari masyarakat yang melanjutkan hasil dari pelatihan untuk

dijadikan produksi ekonomi mereka. Diantaranya sukses pada

produksinya. Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga

keempat yaitu kemitraan, memberikan peluang partisipasi yang lebih

nyata dan berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah

daerah. Akan tetapi, kemitraan tetap memiliki keterbatasan tertentu

yang ditunjukkan dari masih kuatnya kewenangan penyelenggara

pemerintah daerah dalam mengendalikan pemerintahan.

j. Bentuk partisipasi masyarakat dalam peningkatan pemahaman

dan kemampuan dalam menerapkan, menggunakan dan

mengembangkan TTG di Posyantek Grogol Petamburan

Dalam tahapan peningkatan pemahaman dan kemampuan

dalam menerapkan, menggunakan dan mengembangkan TTG ini

masyarakat telah pada tahap memproduksi dan meningkatkan

pemahaman terhadap apa yang telah dijalankan, setelah itu diarahkan

ke UKM lewat program KUBE yang mempunyai pendanaan sosial.

Page 160: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

145

Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga keempat yaitu

kemitraan, memberikan peluang partisipasi yang lebih nyata dan

berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah daerah. Akan

tetapi, kemitraan tetap memiliki keterbatasan tertentu yang

ditunjukkan dari masih kuatnya kewenangan penyelenggara

pemerintah daerah dalam mengendalikan pemerintahan.

k. Bentuk partisipasi masyarakat dalam peragaan TTG pada

kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol Petamburan

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa dalam tahapan

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran terdapat orang-orang

yang sudah berhasil dalam memproduksi produksinya. Memeragakan

dan memasarkan hasil produksi yang telah dibuatnya. Dalam tangga

partisipasi berada pada anak tangga tertinggi yaitu kendali warga

yang bermakna ada kekuasaan masyarakat untuk menentukan

keputusan atau kebijakan tertentu yang berlaku . Kendali warga dapat

dijadikan acuan sebagai preskripsi dari pemerintah daerah pada

khususnya dan administrasi public pada umumnya.

l. Bentuk partisipasi masyarakat dalam demonstrasi penggunaan

TTG di beberapa kelurahan di Posyantek Grogol Petamburan

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa dalam tahapan

demonstrasi penggunaan TTG masyarakat sudah tergolong aktif,

bahkan ada yang sampai mendemokannya di panti-panti dan tempat

lain. Mereka rata-rata sudah semaksimal mungkin menginformasikan

alat serta produksinya kepada masyarakat agar masyarakat bisa

seperti mereka juga dalam memproduksi produksinya ke masyarakat.

Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga tertinggi yaitu

kendali warga yang bermakna ada kekuasaan masyarakat untuk

menentukan keputusan atau kebijakan tertentu yang berlaku . Kendali

Page 161: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

146

warga dapat dijadikan acuan sebagai preskripsi dari pemerintah

daerah pada khususnya dan administrasi public pada umumnya.

m. Bentuk partisipasi masyarkat dalam tahap pendampingan

pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan

Dalam tahapan pendampingan ini beberapa dari mereka dari

yang didampingi sekarang sudah mendampingi bersama pemerintah.

Tahap pendampingan ini seperti dijelaskan adalah tahap penyelesaian

masalah dalam produksi, legalisasi, pemasaran, perindustrian dan

masalah-masalah pendampingan lain di bidang usaha. Walaupun

pendampingan adanya di tingkat wilayah kota Posyantek Kecamatan

membantu dalam proses pendampingan dengan pemerintah. Dalam

tangga partisipasi berada pada anak tangga keempat yaitu kemitraan.

yang memberikan peluang partisipasi yang lebih nyata dan berarti

bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah daerah.

n. Bentuk partisipasi masyarakat dalam tahap pengembangan TTG

di Posyantek Grogol Petamburan

Dalam tahapan ini masyarakat yang dibina sudah pada tahap

memproduksi, legalisasi dan juga produk bisa ditaro di gerai

Posyantek setempat. pengembangan yang terjadi menjalin kerjasama

ke berbagai wadah agar usaha produksi semakin banyak yang tahu.

Walaupun sudah pada tahap ini masyarakat akan terus dikontrol

perkembangan usahanya agar pemasaran berjalan dengan lancar.

Dalam tangga partisipasi berada pada anak tangga keempat yaitu

kemitraan. yang memberikan peluang partisipasi yang lebih nyata

dan berarti bagi keterlibatan masyarakat dalam pemerintah daerah.

Page 162: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

147

c. Proses Partisipasi pemberdayaan masyarakat dalam program

Posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan

Program pelatihan adalah sebagai serangkaian kegiatan

dengan tujuan untuk meningkatkan pegetahuan, sikap dan

keterampilan. Pelaksanaan program-program tersebut dilakukan oleh

pemerintah maupun swasta atas dasar kerjasama dengan pihak

pemerintah. Menurut Boyle (dalam Rejeki, 1998) mengemukakan

adanya tiga tipe program dalam pembangunan, khususnya pendidikan

luar sekolah. Tipe-tipe program itu adalah tipe program

developmental, tipe program institusional, dan tipe program

informasional.

1) Tipe program developmental ini mengidentifikasi masalah-

masalah pokok klien, masyarakat atau segmen masyarakat.

2) Tipe program institusional berfokus pada pengembangan dan

peningkatan kemampuan dasar seseorang.

3) Tipe program informasional ini berupa pertukaran informasi

antara pendidik atau perencana dan warga belajar.

Tujan pelaksanaan program disesuaikan dengan program yang

dilaksanakan. Pada umumnya tujuan ini dimaksudkan untuk

meningkatkan taraf kemampuan pengetahuan, sikap, nilai dan

keterampilan, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup dan partisipasi

dalam pembangunan yang diselenggarakan (Abdulhak, 1986:33).

Tujuan ini merupakan titik sentral atau kondisi yang akan

dicapai dari pelaksanaan program. Kejelasan tujuan membawa arah

yag mudah didalam pelaksanaan program, sehingga penentuan

keseluruhan bagian yang ada kaitannya dengan program dan

pencapaian program akan dapat diselesaikan (Abdulhak, 1986:34)

Menurut Abdulhak (1986:33) tujuan program ini dapat ditinjau dari:

Page 163: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

148

(a) Tujuan jangka panjang

Dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pendidikan

secara utuh dan lengkap dari mulai tahapan awal sampai tahapan

akhir atau keseluruhan bahan belajar.

(b) Tujuan jangka pendek

Merupakan tujuan-tujuan antara yang terdapat pada

program pendidikan yang mempunyai tujuan jangka panjang,

sehingga tujuan jangka pendek ini merupakan tahapan-tahapan yag

perlu dilalui dalam rangka mencapai tujuan akhir

Sebagaimana diketahui bahwa teknologi merupakan salah satu

faktor pendorong perubahan, baik perubahan di bidang ekonomi

maupun sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu, alih teknologi ke

masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan masyarakat

memiliki peran penting. Selama ini proses alih teknologi ke

masyarakat berjalan mengikuti mekanisme pasar. Artinya, alih

teknologi terjadi karena ada kebutuhan atau permintaan. Mengingat

faktor-faktor tertentu, seperti kesenjangan akses informasi,

keterbatasan modal, dan kendala geografi, maka dalam proses alih

teknologi khususnya Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada

masyarakat diperlukan campur tangan pemerintah untuk

akselerasinya/percepatannya.

Dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap TTG,

melalui Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan dan

Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sumber Daya

Alam Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi memberikan pedoman kepada Gubernur,

Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk :

Page 164: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

149

(1) melaksanakan operasionalisasi Posyantek Desa dan Posyantek;

(2) memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan pengendalian

terhadap pelaksanaan Posyantek desa dan Posyantek, serta

meningkatkan dan memantapkan koordinasi keterpaduan

pelaksanaannya dengan dinas/instansi terkait yang ada di daerah;

(3) menetapkan pola pembinaannya;

(4) mengalokasikan dana/anggaran yang bersumber dari APBD

Provinsi dan Kabupaten/Kota, dana desa serta dana lainnya yang

sah dan tidak mengikat untuk pengembangan posyentek desa dan

posyantek; dan

(5) melaporkan hasil pelaksanaannya. Oleh karena itu dalam rangka

pembinaan dan pengembangan Posyantek Desa dan Posyantek,

Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa – Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi menyusun

Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Posyantek Desa dan

Posyantek

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar program

pemberdayaan berjalan sebagaimana mestinya, yaitu:

(a) Tahap Persiapan (Persiapan petugas dan persiapan lapangan)

(b) Tahap Pengkajian Assesment (Mengidentifikasi masalah dan juga

sumber daya yang dimiliki klien)

(c) Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan (Memahami

masalah dan berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan

bagaimana cara mengatasinya)

(d) Tahap Performulasian Rencana Aksi (Merumuskan dan menentukan

program dan kegiatan apa yang mereka lakukan guna mengatasi

masalah yang ada.

Page 165: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

150

(e) Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan (Tahap yang paling

penting karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik akan

dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada

kerjasama antara petugas dengan warga masyarakat)

(f) Tahap Evaluasi (pendamping agar dapat menetapkan apakah warga

berhak atau kesiapan dan mampu untuk melanjutkan kegiatan

program)

(g) Tahap Terminasi (Pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran). (Rukminto, 2002)

Hasil pemberdayaan adalah suatu indikator untuk menilai

keberhasilan dari program pemberdayaan Posyantek yang di lakukan

masyarakat penerima manfaat dalam keberhasilannya menjalankan

program tersebut dengan menjalankan program Posyantek.

Sebagaimana yang di katakan seksi pengembangan yang juga

pelaku modal usaha kain perca di Kelurahan Grogol mengungkapkan:

“Di posyantek itu bergilir dalam satu minggu minimal ada satu

yang menjaga posyantek kecamatan, namun sekarang ini para

anggota dan pengurus itu sudah sibuk dalam karyanya sendiri

akhirnya susah ketemu. Kesibukannya seputar jaga bazar,

banyak pesenan dan sudah banyak yang menjadi pembicara. Dan

dalam inventarisasi itu sudah ada bagiannya”(Wawancara

dengan Erwin Yahya Sitompul, 10 September 2019)

Dalam temuan ini pengurus menyatakan bahwasannya ada

penjagaan di kantor kecamatan yang di dalamnya ada kantor

posyantek, pengurus yang seharusnya melaksanakan tugas piket.

Akan tetapi dikarnakan kesibukan dan juga umur pengurus yang

sudah mulai menua para pengurus ini sibuk dengan karyanya masing-

masing yang sebelumnya mereka dapatkan dari program posyantek

ini. pengurus bukan hanya mengurus programnya saja akan tetapi

Page 166: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

151

mereka juga berkarya dari ilmu yang mereka dapat agar

meningkatkan nilai kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Untuk membantu masyarakat dalam mengasah potensi agar

berpeluang untuk meningkatkan perekonomian dibutuhkannya suatu

pelatihan atau kursus. Dalam hal ini Posyantek membantu untuk

memberikan pelayanan terhadap masyarakat dibawah lembaga

pemerintah. berkaitan dengan partisipasi dan kontribusinya Eko

mengungkapkan :

“Kegiatan dari kecamatan yang kasih materi kadang saya.

Mereka bantu fikiran juga. Kita juga ada iuran kalo ada

kegiatan pengurus ajaa yang iuran” (Wawancara dengan

Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Kegiatan pelatihan ini yang membuat dari Kecamatan,

Posyantek yang membantu terselenggaranya acara, membantu

fikiran, ide-ide, Posyantek juga ada iuran jadi jika ingin membuat

kegiatan diluar dari kegiatan yang dibuat kecamatan, Posyantek

punya tabungan untuk acara tersebut, karena diluar dari acara yang

dibuat Kecamatan, Posyantek belum ada dana operasional.

Selebihnya yang memberi materi dari Posyantek juga, misalnya Eko

dan teman-teman anggota Posyantek yang telah sukses dalam

produksinya.

Dalam tahapan informasi dengan Heriyani selaku Owner

oleh-oleh khas Jakarta mengungkapkan :

“Kita sampein ke mereka, informasiin mereka. dan kadang-

kadang mereka udah tau sendiri dan akhirnya bantu-bantu.

Malah sekarang mereka yang ngerjain sendiri karena udah

pada bisa saya tinggal produksi dan pemasarannya aja”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Pada temuan ini wartek (warung teknologi) yang fokus pada

produksi ini menginformasikan kepada masyarakat sekitar dan rata-

Page 167: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

152

rata masyarakat sudah tahu sendiri akan usaha yang di jalani

Heriyani, apa yang diajarkan mereka sudah bisa, Heriyani selaku

owner hanya memproduksi dan memasarkan produknya, jika tidak

sedang sibuk Heriyani bantu untuk adonin adonan dan pekerjaan

lainnya.

Dalam tahapan informasi termasuk di dalamnya penyuluhan

kepada masyarakat. Penulis melihat keaktifan para penerima manfaat

dalam menyebarkan informasi terkait posyantek dan juga barang

yang di produksi mereka, dalam hal ini juga masyarakat sekitar ikut

merasakan dampak dari produksi yang dikelola para penerima

manfaat di Posyantek.

Untuk mendukung adanya pemberian penyuluhan, maka di

tahap selanjutnya ada tahapan kursus atau pelatihan TTG yang

diadakan Posyantek guna memberikan informasi serta mengasah

kemampuan msayarakat yang ikut untuk mau meningkatkan ekonomi

dengan pelatihan yang diberikan Posyantek. Dalam hal ini

diungkapkan Heriyani :

“Pernah sebagai Peserta dan menjadi aktif aja, setelah ikut

pelatihan langsung ngejalanin karna udah ada wadahnya,

sekarang kadang-kadang saya juga sudah menjadi

narasumber di kegiatan UMKM” (Wawancara Heriyani, 11

September 2019)

Dalam tahapan kursus partisipasi masyarakat tergolong aktif,

terbukti dalam pengerjaan produksi yang sekarang sedang dijalankan

masih produktif dan mempunyai nilai pemasaran yang tinggi dalam

segala kalangan. Dalam tahapan kursus ini partisipasi masyarakat

antusias karena di dalamnya diajarkan beberapa kegunaan alat TTG

yang akan digunakan untuk usaha produksi yang akan dijalankannya

nanti juga peningkatan pemahaman tergantung kebutuhan masyarakat

itu sendiri. Dalam tahapan ini juga tidak semua masyarakat yang tau

Page 168: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

153

menjadi peserta dalam kursus, akan tetapi hanya masyarakat yang

ingin dan mau belajar memproduksi usaha melalui program

Posyantek.

Setelah menjalankan kursus atau pelatihan, masyarakat

diberikan kesempatan untuk mengisi stand-stand acara yang telah

disiapkan untuk memeragakan produksi dan memasarkan secara

langsung di pameran-pameran atau acara yang didalamnya terdapat

UMKM. Dalam hal ini diungkapkan oleh Eko sebagai berikut :

“Partisipasinya antusias, Cuma lebih ke sendiri-sendiri.

Lebih ke mandiri. Dan kebetulan kemarin saya yang

meragakan di walikota dengan membawa anak didik saya di

sekolah” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Pada kesempatan ini saya diundang oleh Eko untuk hadir dan

melihat acara Posyantek yang diadakan oleh Walikota Jakarta Barat.

Disana Posyantek Grogol Petamburan memeragakan alat Tepsornya

kepada semua Posyantek yang hadir juga jajaran Walikota yang hadir

pada acara tersebut. Dalam hal ini pameran atau yang sering

dikatakan oleh mereka gelar produk Posyantek menjadi ajang untuk

memamerkan usaha produktif yang berjalan kepada semua Posyantek

yang hadir di semua wilayah di Jakarta Barat, juga ada pertemuan di

tingkat daerah. Acara ini guna memberikan informasi kepada jajaran

Walikota bahwasannya program ini masih ada dan berjalan juga

ajang mempromosikan usaha produksi yang mereka buat.

Dalam sebuah program pemberdayaan yang sudah berjalan

pastinya ada pendampingan yang di dalamnya penyelesaian masalah-

masalah yang terjadi di lapangan, legalisasi juga bagaimana cara

pemasaran yang tepat dan lain sebagainya. Dalam hal ini Eko

mengungkapkan :

Page 169: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

154

“Pendampingan hari ini adanya ditingkat kota, nanti

langsung ke Posyantek tanpa melalui kecamatan kadang dari

Posyantek ke masyarakat bersama pemerintah. Posyantek

sendiri dalam pendampingan sekaligus sosialisasi dalam

prodak karna memang tidak ada biaya. Jadi terkadang

dibarengin sosialisasi pendampingan juga tapi untuk mereka

yang melakukan tapi kalo yang belom sifatnya sosialisasi.

Biasanya mereka ada masalah dalam produknya. Dari

pendampingan itu kita arahin dari produksi, kapasitas

produksi, kemasan penyajian makanan, biasanya kita juga

dibarengin dalam penindustrian” (Wawancara dengan Eko

Herry Waluyo, 7 September 2019)

Pendampingan Posyantek hari ini adanya di tingkat kota

namun, Posyantek Kecamatan juga membantu dalam pendampingan

bersama pemerintah karena Posyantek Kecamatan yang

mendampingi dari awal kegiatan hingga pada tahap pendampingan

dan tahap pengembangan nanti. Dalam tahapan pendampingan juga

tahap penyelesaian masalah-masalah yang terjadi, diarahkan dalam

produksi ke tahapan-tahapan selanjutnya.

Selanjutnya adalah tahap pengembangan yang di dalamnya

peningkatan usaha produksi, legalisasi produk, pemasaran dan lain

sebagainya yang akan diarahkan oleh Posyantek. dalam hal ini juga

ditanggapi oleh Kurnia sebagai berikut :

“Pada tahapan pengembangan ini saya selaku pelaku usaha

Fokus ke produksi aja, yang urusin itu udah ada anggota”

(Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih, 10 September

2019)

Dalam tahapan pengembangan ini masyarakat yang sudah

bergerak pada usahanya masing-masing terus dibina hingga akhirnya

mandiri dalam usaha produktifnya. Sebagai proses pendidikan,

kegiatan pemberdayaan masyarakat banyak sekali dilakukan melalui

pelaksanaan pelatihan-pelatihan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat

dapat dipandang sebagai suatu proses pendidikan non-formal atau

Page 170: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

155

pendidikan luar-sekolah. Pemberdayaan masyarakat bukanlah

kegiatan bersifat mendadak, melainkan harus terencana atau lebih

direncanakan sebelumnya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus

mengacu pada kebutuhan yang sedang dirasakan penerima manfaat,

oleh karena itu penyelenggaraan harus dengan penelusuran program

pendidikan yang diperlukan atau need assessment. Untuk kemudian

disusunlah program yang dalam pendidikan formal disebut silabus

dan kurikulum. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

Sesuai dengan teori ini, bahwa sebuah pelatihan dalam

pemberdayan termasuk ke dalam proses pendidikan non formal atau

pendidikan luar sekolah. Dalam sebuah kegiatan pemberdayaan

merupakan suatu kegiatan yang terrencana dan mempunyai tujuan

keberhasilan akan pemberdayaan tersebut. Di Posyantek mempunyai

pedoman yang di dalamnya terdapat susunan tahapan untuk

masyarakat dalam menjalankan program. Di dalam Posyantek juga

mengacu pada kebutuhan masyarakat yang dirasakan penerima

manfaat. Oleh karena itu program Posyantek dikalangan masyarakat

memenuhi kebutuhan masyarakat penerima manfaat untuk

memperbaiki ekonomi dengan program pemberdayaan masyarakat

yang di adakan oleh Posyantek. Masyarakat yang dibina tidak akan

dilepaskan begitu saja setelah mendapatkan penyuluhan, pelatihan

serta pengetahuan tentang TTG akan tetapi juga diberikan

pendampingan agar tersampaikan hambatan yang dilalui oleh

penerima manfaat. Disamping itu juga adanya tahapan

pengembangan untuk adanya legalisasi, pemasaran juga pembekalan

kemandirian dalam menjalankan program pengembangan ekonomi

ini.

Page 171: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

156

d. Hasil Partisipasi pemberdayaan masyarakat dalam program

Posyantek di Kecamatan Grogol Petamburan

Berdasarkan hasil dari temuan penelitian, kegiatan yang

dilakukann Posyantek Grogol Petamburan melalui program

Posyantek, ialah program pemberdayaan masyarakat untuk

meningkatkan pengetahuan Teknologi tepat guna, memberikan

kegiatan produktif kepada penerima manfaat dan perubahan ekonomi

kepada penerima manfaat juga masyarakat sekitar serta

pendampingan kepada penerima manfaat hingga mandiri di dalam

usaha produktifnya. Posyantek dapat diberikan pada mereka yang

sudah melalui tahap kursus atau pelatihan, atau bagi mereka yang

ingin memulai usaha produktifnya untuk meningkatkan

perekonomian mereka dengan mengikuti tahapan-tahapan yang ada

di Posyantek.

1. Tahapan pameran untuk penerima manfaat dalam menjalankan

program Posyantek

Dalam menjalankann program Posyantek tahapan pameran

termasuk ke dalam tahap keberhasilan sesudah kursus atau pelatihan.

Tahap ini mereka akan diberikan stand pameran di acara-acara

UMKM untuk memasarkan produk mereka. Disamping itu juga ada

pelaksanaan gelar produk-produk Posyantek yang diadakan Walikota

atau Daerah untuk memegarakan TTG yang ada di wilayah tersebut.

Berikut wawancara Kurnia dengan Kerajinan Kain percanya :

“Beberapa kali saya sudah diundang untuk memeragakan

kain perca ini di pameran dan sosialisasi, didalamnya saya

menjelaskan bagaimana saya bisa memproduksi ini, cara-

cara pembuatannya juga menawarkan pada pejabat-pejabat

setempat agar tertarik karena dalam produksi saya ini, ingin

terlihat unik sehingga kalangan ataspun tertarik untuk

Page 172: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

157

melihat dan membelinya” (Wawancara dengan Dewi

Kurnianingsih, 10 September 2019)

Dari hasil wawancara pada pameran ini kain perca sebagai

barang yang unik dan langka sehingga membuat orang tertarik untuk

bertanya. Dalam pamerannya Kurnia menjelaskan terlebih dahulu

proses terbentuknya kerajinan kain perca, keunikannya ini

mempunyai nilai ketertarikan untuk dibeli pada semua kalangan yang

menjadi sasaran Kurnia dan Erwin, dalam hal ini juga usaha Kurnia

mengurangi limbah kain bekas atau pakaian tidak terpakai untuk

dijadikan kerajinan kain perca yang dibuatnya. Kerajinan kain perca

milik Kurnia diantaranya bros, pemegang gagang panci, tas dan lain

sebagainya. pemegang gagang panci ini telah tembus order pada

perusahaan-perusahaan yang membutuhkan juga sampai luar negeri.

Seperti di katakan oleh penerima manfaat kedua yaitu Eko

dengan Alat tepsor dan keraninan limbah korannya, sebagai berikut :

“Partisipasinya antusias, Cuma lebih ke sendiri-sendiri.

Lebih ke mandiri. Dan kebetulan kemarin saya yang

meragakan di walikota dengan membawa anak didik saya di

sekolah” (Wawancara dengan Eko Herry Waluyo, 7

September 2019)

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi penerima

manfaat terlihat mandiri ketika menjalankan produksinya, yang

terlibat adalah masyarakat sekitar dan sanak saudara pada wilayah

tersebut. Eko juga mendirikan bank sampah di daerahnya agar

sampah yang ada bisa dijual atau dikelola kembali dengan alat Tepsor

yang ia punya. alat Tepsornya bisa digunakan untuk pembuatan

pupuk juga bisa dibuat gas untuk memasak yang bahan dasarnya

sampah rumah tangga, namun alat ini belum banyak yang tau dan

hanya Eko yang menggunakannya untuk sehari-hari, tetapi dalam

pengolahan limbah Styrofoam, Koran dibuat sedemikian rupa bisa

Page 173: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

158

menjadi benda yang berguna dan mempunyai nilai jual, begitu juga

pada bank sampah yang dibuatnya agar masyarakat sadar akan

lingkungan yang bisa dimanfaatkan menjadi bernilai. Pada

kesempatan kemarin penulis mendatangi gelar produk Posyantek

Jakarta Barat dan pembicaranya kebetulan dari Posyantek Grogol

Petamburan yang mempraktekkan kegunaan dari alat tepsor Eko,

disana Eko membawa anak didik sekolahnya untuk membantu dalam

mempraktekkan alatnya di depan jajaran walikota juga Posyantek se-

Jakarta Barat. Pada temuan lain juga Eko yang sangat berpengaruh

dalam Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat,

sering kali terlibat dalam tingkat Daerah dan juga sebagai ketua

forum Posyantek se-Indonesia. Kasih gambar!

Seperti di katakan oleh penerima manfaat ketiga yaitu

Heriyani dengan oleh-oleh khas Jakarta, sebagai berikut :

“Selain jadi peserta dan buka stand dimana-dimana kalo

yang khusus posyantek di balai kota, Walaikota dan

mensosialisasi inovasi baru ini di pameran juga kepada

masyarkat sekitar ” (Wawancara Heriyani, 11 September

2019)

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi penerima

manfaat yang sebelumnya juga pernah melewati fase menjadi peserta

dan juga memulai usahanya dengan disediakannya stand yang khusus

Posyantek di balai kota. Penerima manfaat juga mensosialisasikan

usaha produksinya dengan masyarakar sekitar. Penerima manfaat

telah memberdayakan tetangga-tetangganya dengan membantu usaha

oleh-oleh Jakarta miliknya. Penulis melihat penerima manfaat bukan

hanya memberdayakan diri sendiri dan keluarganya tetapi juga

memberdayakan orang-orang sekitar rumahnya untuk turut

membantu dalam usaha produksinya. memang dalam memproduksi

Page 174: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

159

kue-kue keringnya penerima manfaat hanya memakai alat pencetak

biasa tetapi mempunyai inovasi baru yaitu peyek yang dibuat

berbentuk kembang goyang yang membuat orang melihatnya unik

dan berbeda. Dalam memproduksi Heriyani fokus pada sistem

pemasaran yang berada pada berbagai e-commerce dan juga masuk

pada forum pengusaha Indonesia yang menjadi sumber informasi

yang begitu besar untuk produksi usaha miliknya. Jika sedang ada

waktu luang penerima manfaat juga membantu dalam pembuatannya

tetapi karyawannya sudah banyak yang mandiri. Bahkan Heriyani

memperbolehkan karyawannya menjualkan kembali sesuai dengan

harga yang pas untuk dijual ke masyarakat. Kasih gambar!

Seperti di katakan oleh penerima manfaat keempat yaitu

Lestari dengan kerajinan akrilik, sebagai berikut :

“Saya pernah di kasih stand dr posyantek, disana juga

ngajarin gimana cara buat produksi akrilik saya ini,

menjualnya juga” (Wawancara dengan Sri Lestari Rahayu,

ST., 12 September 2019)

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi penerima

manfaat juga perah mendirikan stand dari Posyantek, memperagakan

apa yang dibisa dalam kerajinan akrilik. Kerajinan akrilik ini

memang dibuat hommed dan cara membuatnyapun sulit, tetapi begitu

jadi hasilnya terlihat bagus. Untuk penghasilan bisa sedikit

membantu dalam perekonomian karena menjual ke orang-orang

bukan hanya pada saat stand saja. kerajinannya juga ada sulam pita

yang tergolong unik dan tidak banyak orang bisa membuat dan

menjualnya. Dalam hal ini penerima manfaat saat ini tidak terlalu

fokus pada kerajinan akrilik dan sulam pitanya karena sedang bekerja

di LPTRA jadi usaha akrilik ini dibuat jika ada yang membeli dan

jika diminta untuk buka stand saja.

Page 175: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

160

Pengertian yang secara umum dapat ditangkap dari istilah

partisipasi adalah, keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota

masyarakat dalam suatu kegiatan. Pengertian seperti tu, nampaknya

selaras dengan pengertian yang dikemukakan oleh beberapa kamus

bahasa sosiologi. Seperti di katakan oleh penerima manfaat kelima

yaitu Kasiatun dengan alat pencacahnya dengan usaha peyek, sebagai

berikut :

“produksi yang saya bawa Selama ini belum ada, alat

pembelah kacang cuma gambar dan vidio aja kalau dulu,

kalau sekarang saya punya alat pembelah kacang dan saya

gunakan untuk produksi peyek saya. Dan sudah banyak yang

tau juga karena saya pernah diajak untuk ikut diacara-acara

Posyantek” (Wawancara dengan Kasiatun, 15 Oktober 2019)

Menurut hasil pengamatan penulis dalam partisipasi penerima

manfaat merasa bahwa alat yang ia punya belum ada yang punya

yaitu alat pembelah kacang, saat mendemonstrasikan ia hanya

membawa gambar dan video karena alat yang begitu besar dan berat

jika bawa kemana-mana, tetapi dalam beberapa event ia membawa

alatnya untuk pameran dan menjual beberapa produknya yaitu peyek

dan lain-lain. Menurut penulis penerima manfaat telah menjalankan

produksi dengan baik dan sudah menambah penhasilannya dengan

memproduksi peyek dengan alat TTG dan program dari Posyantek.

Produksinya juga bukan hanya di Jakarta tetapi juga di Medan.

Pada pemasarannya ia mulai menyebarkan kartu nama,

menjalin relasi orang banyak dan relasi lainnya. Ia berharap dalam

produksi yang ia dan teman-teman Posyantek buat ini bisa tembus

hingga ke pemerintahan karena ini produk binaan hasil dari program

pemerintah, harga jual dan peminatnya juga bisa lebih continue agar

penghasilan bisa bertambah dan statis.

Page 176: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

161

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilakukan oleh

masyarakat dengan atau tanpa dukungan pihak luar, untuk

memperbaiki kehidupannya yang berbasis kepada daya mereka

sendiri, melalui upaya optimasi daya serta peningkatan posisi tawar

yang dimiliki, dengan perkataan lain, pemberdayaan harus

menempatkan kekuatan masyarakat sebagai modal utama serta

menghindari “rekayasa” pihak luar yang seringkali mematikan

kemandirian masyarakat setempat. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

Pemberdayaan secara konseptual membahas bagaimana

individu, kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol

kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk

masa depan sesuai dengan keinginan mereka. (Tonny, 2014)

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan

harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang

tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan

keterbelakangan. Dengan kata lain, pemberdayaan adalah

memapankan dan memandirikan masyarakat. (Rukminto, 2002)

1) Faktor pendukung dan penghambat Partisipasi pemberdayaan

masyarakat dalam program Posyantek di Kecamatan Grogol

Petamburan

Pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang tidak terlepas

dari berbagai hambatan yang menyertainya. Hambatan yang sering

muncul adalah sulitnya untuk mensinergiskan berbagai

pemberdayaan itu dalam suatu program yang terpadu. Dengan

memusatkan pada satu dimensi, pengembangan akan mengabaikan

kekayaan dan kompleksitas kehidupan manusia, pengalaman

masyarakat dan kebutuhan masyarakat. Tidak ada alasan untuk

mengatakan bahwa berbagai tindakan untuk memberdayakan

Page 177: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

162

masyarakat tidak bisa disinergiskan hanya saja belum seluruhnya

bersinergi antara program dan masyarakat. Pengertian terpadu tidak

berarti semua jenis kegiatan pemberdayaan dilakukan secara

serentak. Pengembangan masyarakat secara terpadu dapat

digambarkan sebagai serangkaian kegiatan pemberdayaan yang

dilakukan secara sistematis dan saling melengkapi. Pemberdayaan

bukanlah program yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu

singkat atau bersifat temporer. Pemberdayaan harus dilaksanakan

secara berkesinambungan dengan terus mengembangkan jenis-jenis

kegiatan yang paling tepat untuk komunitas.

Faktor pendukung dari program Posyantek adalah adanya

jiwa-jiwa sosial dari setiap anggota masyarakat dan penerima

manfaat yang sudah merasakan dampak manfaat dari program

Posyantek. Pemda juga berpengaruh besar dalam menjalankan

program, tanpa adanya pemda program tidak akan ada karena

Posyantek adalah program pemerintah langsung yang dijalankan oleh

pengurus-pengurus walaupun dalam hal operasional belum

mendukung. Faktor pendukung selanjutnya adalah nilai ekonomi

yang penerima manfaat dapat dari menjalankan program Posyantek

sehingga pada akhirnya penerima manfaat bisa memperbaiki kualitas

hidup yang lebih baik dan kebermanfaat antar masyarakat sekitar

yang juga ikut merasakannya. Masyarakat juga menjadi mandiri

dengan kemampuan dan ruang yang telah ada. Juga tidak lepas dari

partisipasi yang seluas-luasnya dalam pembangunan daerah dengan

mendukung dan menjalankan program pemerintah.

Berikut wawancara dari penerima manfaat oleh Erwin sebagai

pengurus dan juga membantu Kurnia istrinya dalam memproduksi

Kerjaninan kain perca sebagai berikut:

Page 178: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

163

“Faktor pendukung posyantek tidak lepas dari peran

pemerintah daerah, pemdanya mendukung biasanya sukses

dan disini pemdanya dukung” (Wawancara dengan Erwin

Yahya Sitompul, 10 September 2019)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa faktor pendukung tidak

lepas dari peran pemerintah daerah, di Posyantek pemerintah sangat

mendukung dengan adanya program Posyantek ini. Karena

Posyantekpun ada hingga tingkat DKI dan ada yang bertanggung

jawab dalam hal itu. Di Amerikan Serikat telah lama dikembangkan

filsafah 3-T: teach, truth, and trust (pendidikan, kebenaran dan

kepercayaan/ keyakinan). Artinya, pemberdayaan meruoakan

kegiatan pendidikan untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran yang

telah diyakini, dengan menerapkan setiap inivasi (informasi baru)

yang telah diuji kebenarannya dan telah diyakini akan dapat

memberikan manfaat (ekonomi maupun non ekonomi) bagi

perbaikan kesejahterannya. (Mardikanto & Soebianto, 2013)

Berikut wawancara dari penerima manfaat oleh Heriyani

sebagai pengurus dan juga owner dari oleh khas Jakarta sebagai

berikut:

“Faktor pendukungnya kalo ada bazar-bazar bisa ikut, kalo

ada pelatihan-pelatihan kita bisa ikut bahkan sudah menjadi

narasumber, jadi lebih berguna tambah wawasan dan ilmu”

(Wawancara Heriyani, 11 September 2019)

Selain menambah wawasan dan ilmu, faktor pendukung juga

terjadi pada pengikut sertaan penerima manfaat pada acara bazar-

bazar dan pelatihan-pelatihan yang ada. Para penerima manfaat yang

telah berhasil juga telah diikutsertaan menjadi narasumber di

berbagai acara pemda.

Mengambil kesimpulan dari teori faktor pendorong/

pendukung yang ada di bab 2 mengenai apa yang menjadikan faktor

pendorong partisispasi yakni lebih kepada agar masyarakat dapat

Page 179: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

164

merasakan suatu proses pencapaian program yang mana masyarakat

ikut serta dan terlibat didalamnya. faktor pendorong lain juga bisa

karena timbulnya kesadaran dari masyarakat karena tujuan dari

partisipasi ini untuk masyarakat lebih memahami dan mengetahui apa

saa kebutuhan yang diperlukan dalam pemberdayaan.

Berikut wawancara dari penerima manfaat oleh Eko sebagai

ketua forum Posyantek Nasional sebagai berikut :

“Faktor penghambatnya operasional tapi hari ini bagaimana

kita mengatasi operasional tetep berjalan kita urungan,

temen-temen pelaku usaha juga yang membantu. Tapi kalo

yang namanya udah ada operasional pasti progress-progres

acara kita terlaksana. Sekarang kita cari CSR juga susah

diwilayah walaupun banyak pengusaha-pengusaha, mereka

gak paham posyantek. Gubuernur tau Cuma sekedar tau tapi

sebenernya pelakunya posyantek lagi”(Wawancara dengan

Eko Herry Waluyo, 7 September 2019)

Sama hal yang di katakana oleh Kurnia sebagai produksi

kerjinan kain perca sebagai berikut :

“Faktot penghambatnya itu yaa sama dana operasional yang

tidak ada, dan juga SDM yang kurang karena pihak pemda

yang kurang mensosialisasikan Posyantek kepada

masyarakat, akhirnya masyarakat rata-rata tidak tau

Posyantek itu apa” (Wawancara dengan Dewi Kurnianingsih,

10 September 2019)

Dapat disimpulkan dari teori faktor penghambat yang ada di

bab 2 bahwa faktor penghambat partisipasi masyarakat yaitu

disebabkan karena keterbatasan kemampuan masyarakat yang mereka

miliki, seperti kurangnya penambahan pembekalan ilmu juga

informasi-informasi yang jarang sampai pada masyarakat sehingga

kesempatan untuk beproses melalui fasilitas yang ada tidak bisa

diakses. Maka dari itu perlu adanya perbaikan system yang baik pada

pihak Pemerintah daerah untuk mengkontrol program-program

Page 180: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

165

masyarakat yang seharusnya benar-benar sampai informasinya dan

pelaksanaannya pada masyarakat.

Secara garis besar faktor penghambat program Posyantek

karena tidak adanya operasional dari pemerintah. Memang pemrintah

sangat mendukung dengan adanya program Posyantek untuk

pemberdayaan masyarakat, akan tetapi tidak didukung dengan adanya

dana operasional yang ada sehingga penguruspun sulit mengatasi

masalah yang ada, jalan keluar yang dijalankan pengrus adalah

dengan urungan atau iuran antar pengurus dan teman-teman pelaku

usaha yang sudah sukses untuk terus melanjutkan program

posyantek. Jika adanya operasional yang ada rencana-rencana

program akan berprogres lebih baik lagi, acarapun pasti terlaksana

semua. Pihak pemda yang kurang mensosialisasikan program

Posyantek juga menjadi faktor penghambat karena masyarakat jarang

ada yang tahu dan pihak pengurus harus mensosialisasikan kembali.

Padahal pada fakta lapangannya para pelaku usaha penerima manfaat

dari Posyantek yang sering menjadi Narasumber acara-cara UMKM

pada pihak Kelurahan, Kecamatan, wilayah dan juga Pemda

Page 181: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

166

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan bahwa :

Dalam upaya menjembatani alih teknologi tepat guna untuk proses

pemberdayaan masyarakat, Posyantek hadir untuk memberikan

informasi serta pelatihan juga pengembangan TTG seperti

pengolahan limbah sampah rumah tangga dengan alat tepsor, limbah

Koran dan Styrofoam, pengolahan kerajinan kain perca, pembuatan

oleh-oleh khas Jakarta, pembuatan bunga akrilik dan pembuatan

peyek dengan mesin pencacah kacang dan lain sebagainya sehingga

menjadikan masyarakat mandiri dengan TTG serta inovasi-inovasi

yang telah diberikan oleh Posyantek untuk pengembangan ekonomi.

Program pelatihan adalah sebagai serangkaian kegiatan

dengan tujuan untuk meningkatkan pegetahuan, sikap dan

keterampilan. Pelaksanaan program-program tersebut dilakukan oleh

pemerintah maupun swasta atas dasar kerjasama dengan pihak

pemerintah. Menurut Boyle (dalam Rejeki, 1998) mengemukakan

adanya tiga tipe program dalam pembangunan, khususnya pendidikan

luar sekolah. Tipe-tipe program itu adalah tipe program

developmental, tipe program institusional, dan tipe program

informasional.

Proses pemberdayaan Program Posyantek yang dilaksanakan

oleh posyantek Kecamatan Grogol Petamburan di beberapa kelurahan

melalui beberapa tahapan. Kegiatan pelatihan yang membuat dari

Kecamatan, Posyantek yang membantu terselenggaranya acara,

membantu fikiran dan ide-ide. Dalam tahapan informasi termasuk di

Page 182: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

167

dalamnya penyuluhan kepada masyarakat. Penulis melihat keaktifan

para penerima manfaat dalam menyebarkan informasi terkait

posyantek dan juga barang yang diproduksi mereka. Dalam tahapan

kursus partisipasi masyarakat tergolong aktif, terbukti dalam

pengerjaan produksi yang sekarang sedang dijalankan masih

produktif dan mempunyai nilai pemasaran.

Setelah menjalankan kursus atau pelatihan, masyarakat

diberikan kesempatan untuk mengisi stand-stand acara yang telah

disiapkan untuk memeragakan produksi dan memasarkan secara

langsung di pameran-pameran atau acara yang didalamnya terdapat

UMKM. Dalam hal ini pameran atau yang sering dikatakan oleh

mereka gelar produk Posyantek menjadi ajang untuk memamerkan

usaha produktif yang berjalan kepada semua Posyantek yang hadir di

semua wilayah di Jakarta Barat.

Dalam tahapan pendampingan juga tahap penyelesaian masalah-

masalah yang terjadi, diarahkan dalam produksi ke tahapan-tahapan

selanjutnya. Selanjutnya adalah tahap pengembangan yang

didalamnya peningkatan usaha produksi, legalisasi produk,

pemasaran dan lain sebagainya yang akan diarahkan oleh Posyantek.

Dalam tahapan pengembangan ini masyarakat yang sudah bergerak

pada usahanya masing-masing terus dibina hingga akhirnya mandiri

dalam usaha produktifnya.

Sebagaimana telah diuraikan di tabel dan dijelaskan pada bab

5 bahwa tangga partisipasi masyarakat dalam tahapan-tahapan di

Posyantek terdapat 3 konsultasi pada anak tangga ketiga yang berarti

keterlibatan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan dapat

berarti peluang untuk mempengaruhi kebijakan dapat berarti ada

peluang untuk mempengaruhi kebijakan sejak diawal proses. 7

Page 183: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

168

kemitraan pada anak tangga keempat yang berarti yang memberikan

peluang partisipasi yang lebih nyata dan berarti bagi keterlibatan

masyarakat dalam pemerintah daerah. 1 delegasi pada anak tangga

kelima yang berarti yang berarti menyerahkan sebagian porsi

kewenangan kepada organisasi kemasyarakatan kepada organisasi

kemasyarakatan tertentu, mekanisme ini dapat menyusun kebijakan

tertentu sekaligus menjalankannya dengan berpedoman pada

kebijakan strategis yang dibuat oleh pemerintah daerah. Dan 3

kendali warga pada anak tangga tertinggi yaitu ke 6 yang berarti

kendali warga yang bermakna ada kekuasaan masyarakat untuk

menentukan keputusan atau kebijakan tertentu yang berlaku . Kendali

warga dapat dijadikan acuan sebagai preskripsi dari pemerintah

daerah pada khususnya dan administrasi public pada umumnya.

Faktor pendukung dari program Posyantek adalah adanya

jiwa-jiwa sosial dari setiap anggota masyarakat dan penerima

manfaat yang sudah merasakan dampak manfaat dari program

Posyantek. Pemerintah daerah juga berpengaruh besar dalam

menjalankan program, tanpa adanya pemda program tidak akan ada

karena Posyantek adalah program pemerintah langsung yang

dijalankan oleh pengurus-pengurus walaupun dalam hal operasional

belum mendukung. Faktor pendukung selanjutnya adalah nilai

ekonomi yang penerima manfaat dapat dari menjalankan program

Posyantek sehingga pada akhirnya penerima manfaat bisa

memperbaiki kualitas hidup yang lebih baik dan kebermanfaatnya

antar masyarakat sekitar yang juga ikut merasakannya. Masyarakat

juga menjadi mandiri dengan kemampuan dan ruang yang telah ada.

Juga tidak lepas dari partisipasi yang seluas-luasnya dalam

Page 184: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

169

pembangunan daerah dengan mendukung dan menjalankan program

pemerintah.

Secara garis besar faktor penghambat program Posyantek

karena tidak adanya operasional dari pemerintah dari segi dana

sehingga pengurus dan pelaku usaha yang sudah sukses urungan atau

iuran untuk terus melanjutkan program posyantek. Pihak pemerintah

daerah yang kurang mensosialisasikan program Posyantek juga

menjadi faktor penghambat karena masyarakat jarang ada yang tahu

dan pihak pengurus harus mensosialisasikan kembali.

B. Saran

Dari berbagai informasi yang didapat peneliti dari hasil

penelitian, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi dasar

peneliti untuk memberikan usulan untuk memajukan program

Posyantek yang ada di Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan.

Peneliti berharap saran yang diberikan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan :

1. Kepada pengurus di Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan agar

di maksimalkan peran dan fungsi Posyantek yang sesungguhnya, dan

dilihat kembali fungsi teknologi tepat guna yang sebenarnya untuk

keberhasilan program Posyantek di masyarakat.

2. Kepada pengurus agar mencatat pencapaian keuntungan para ibu-ibu/

bapak-bapak yang ikut serta dalam memproduksi beberapa kegiatan

usaha produktif di setiap kelurahan agar tidak hanya pemilik yang

terlihat berdaya tetapi masyarakat yang terlibat dalam produksipun

merasakan keuntungannya.

3. Kepada pengurus di Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan agar

terus semangat mempertahankan dan menjalankan program

Posyantek, membantu dan mengatasi masalah ekonomi yang ada di

Page 185: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

170

masyarakat agar mau berproduktif dalam kegiatan meningkatkan

ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat dan bisa mengurangi

kemiskinan yang terjadi di Jakarta. Para pengurus agar terus

memberikan penyuluhan akan pentingnya berwirausaha. Para

pengurus juga agar tetap bertahan dengan jiwa-jiwa sosialnya untuk

membantu sesama manusia

4. Kepada para pendamping yang didampingi oleh pemerintah yang

menjalankan dan mengkrontrol para penerima manfaat agar terus

memberikan pemahaman yang bermanfaat bagi masyarakat dan para

penerima manfaat dengan memberikan bantuan berupa dana

operasional dan kebutuhan lainnya.

5. Kepada penerima manfaat khususnya di Kecamatan Grogol

Petamburan agar lebih produktif lagi dalam menjalankan usahanya,

terus menjalin relasi yang banyak agar berkembang makin pesat dan

ekonomi semakin baik. Dan juga terus menebar manfaat kepada

masyarakat sekitar dengan usaha produktifnya agar sama-sama

merasakan kebermanfaatan dari usaha yang sedang dijalankan. Para

penerima manfaat juga terus semangat menjadi narasumber

diberbagai acara UMKM agar nama Posyantek menjadi banyak tahu.

6. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai pembuat

regulasi hendaknya memberikan aksi nyata terhadap keberadaan

posyantek. Pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi tentang

manfaat adanya posyantek bagi masyarakat, agar masyarakat mau

mengembangkan diri untuk mampu mensejahterakan dirinya

melalui posyantek. Aspek yang dapat dikaji kembali adalah

masalah anggaran dan fasilitas alat untuk posyantek agar dapat

lebih berkembang dalam melakukan kegiatannya. Selain itu,

masyarakat perlu lebih menyadari dan terbuka dengan keberadaan

Page 186: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

171

posyantek sehingga masyarakat dapat merasakan dampak dari

posyantek.

7. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan

penelitian ini di bidang lain dan mengembangkan pengetahuan

tentang dampak partisipasi masyarakat untuk Program posyantek,

pengembangan Ekonomi produktif dan menanamkan jiwa sosial

dalam kehidupannya.

Page 187: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

172

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Jurnal

Adi, Ismandi Rukminto. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteaan Sosial, Jakarta : FE-UI, 2002.

Adisasmitha Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan,

(Yogyakarta: Graha Ilmu)

Aini, Djamal Zoere. 1996. Prinsip-prinsip Ekologi. Ekosistem,

Lingkungan Pelestariannya. (Jakarta: PT. Bumi Aksara)

Azwar Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. ( Yogyakarta: Pustaka

Beratha, I. Nyoman. 1982. Desa: Masyarakat Desa dan Pembangunan

Desa. ( Jakarta: Ghalia Indonesia)

Burhan Bungin 2012, S.Sos, M.Si. Penelitian Kualitatif edisi Kedua. .”

(Indonesia :prenada media)

Keputusan dalam Negeri Otonomi Daerah No. 4 tahun 2001 tantang

penerapan TTG

Mardikanto Totok, dkk. 2013. Pemberdayaan Masyarakat dalam

Prespektif kebijakan publik. (Bandung: Alfabeta)

Muluk Khairul. 2007. Menggugat Prtisipasi Publik dalam pemerintahan

Daerah (Sebuah kajian dengan pendekatan berfikir sistem).

(Malang: Bayumedia Publishing)

Nasdian, Fredian Tonny. Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2014.

Ndraha, Taliziduhu 1990. Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan

Masyarakat Tinggal Landas , (Jakarta: Rineka Cipta)

Ndraha, Taliziduhu, 1994, Manajemen Pemerintahan, Pembangunan dan

Pembinaan Masyarakat (MP3M) di Lingkungan Departemen Dalam

Negeri, IIP: Jakarta

Page 188: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

173

Pedoman Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan 2019 Pelajar Press)

Rohmad, Zaini. 2016. Sosiologi Pembangunan. ( Yogyakarta: Ombak)

Safi’i, M. 2019. Manajemen Pembangunan Daerah: Teori dan Aplikasi

(Malang: Averroes Press)

Santoso Sastropoetro R.A. 1988. Partisipasi, Komunilasi, Persuasi, dan

Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. (Bandung: Alumni)

Slamet, Soemirat Juli. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press

Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi.

Surakarta: Sebelas Maret University Press)

Soetomo, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung:

Sinar Algesindo)

Soetrisno Loekman. 1995, Menuju Masyarakat Partisipatif. Cetakan

Pertama, (Yogyakarta: Kanisus)

Sugiyono. 2009. Memahami penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta)

Suwahyo dkk. 2000. Identifikasi Kebutuhan Pengembangan TTG

dibeberapa Desa yang terkena dampak Krisis Ekonomi. (Semarang:

LPM UNNES)

Syamsir Salam. 2006. Metode Penelitian Sosial” (Jakarta: UIN Jakarta

Press)

Tjetjep, Rohendi Rohidi. 1992. Analisis Data Kualitatif. (Jakarta: UI

Toelihere, Mozes R dkk, 1985. Pengantar, pengembang dan

Penyebarluasan Teknologi Tepat Guna. (Jakarta: Diroktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan dan Kebudayaan)

Yuli Kartika Efendi. 2017. Jurnal: Pelaksaan Program pendidikan

pelatihan di Dinas Kerja Transmigrasi dan kependudukan

pemerintah Provinsi Jawa Timur. Banyu Wangi. Universitas PGRI

Page 189: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

174

Kumpulan skripsi

Binta Gunawan, Proses pemberdayaan usaha kecil menengah melalui

penerapan teknologi tepat guna (Studi kasus mitra binaan pos

pelayanan teknologi tepat guna karya mandiri Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan),(Skripsi Jurusan pendidikan luar

sekolah Universitas Negeri Semarang)

Dwi Hapsari Nur Arofah. Peran Posyantek (Pos pelayanan teknologi)

dalam pemberdayaan masyarakat. (Skripsi S1 Program Studi Ilmu

Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2017)

Husnul Fikri,” Manajemen Pos pelayanan teknologi (Posyantek) Nagari

Tuo Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar Dalam

pengelolaan teknologi tepat guna”,(Skripsi Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Universitas Andalas, Padang 2016)

Sumber wawancara

Wawancara pribadi dengan Eko Herry Waluyo ketua Forum Posyantek

Nasional dan ketua Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan pada

tanggal 8 Mei 2019 dan 7 September 2019

Wawancara pribadi dengan Erwin Yahya Sitompul seksi pengembangan

Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan pada tanggal 10

September 2019

Wawancara pribadi dengan Dewi Kurnianingsih wartek Kelurahan

Grogol pemilik produksi kain perca pada tanggal 10 September

2019

Wawancara pribadi dengan Heriyani seksi kemitraan Posyantek

Kecamatan Grogol Petamburan dan pemilik produksi oleh-oleh

khas Jakarta pada tanggal 11 September 2019

Wawancara pribadi dengan Sri Lestari Rahayu, ST Sekertaris Posyantek

Kecamatan Grogol Petamburan dan pemilik produksi bunga akrilik

pada tanggal 12 September 2019

Page 190: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

175

Wawancara via whatapp dengan Kasiatun Bendahara Posyantek

Kecamatan Grogol Petamburan dan pemilik produksi rempeyek

pada tanggal 15 Oktober 2019

Sumber internet

Artikel Profile Posyantek Grogol Petamburan kota administrasi Jakarta

Barat. posyantekgropet2.wordpress.com diakses pada tanggal 15

Mei 2019 pukul 18:00

Bps Jakarta Barat. “Jakbar Kota” diakses pada 23 Juli 2019 dari

Www.Bps.go.id

Page 191: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 192: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Lampiran 1 surat-surat

Page 193: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi
Page 194: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi
Page 195: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi
Page 196: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Lampiran 2 Dokumentasi

LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN DAN WAWANCARA

DI POSYANTEK KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN

Peneliti di undang mengikuti acara gelar produk posyantek se Jakarta Barat

bersama dengan mahasiswa yang sedang magang di bank sampah dan para

siswa-siswi Pak Eko

Pada kesempatan kali ini Pak Eko menjadi Narasumber dan memperagakan alat

Tepsornya

Page 197: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Wawancara dengan Ketua Forum Posyantek Nasional dan juga sebagai ketua

Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan Pak Eko di Bengkel Posyantek

Alat Tepsor Pak Eko

Page 198: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Wawancara dengan pengurus Posyantek Kecamatan bidang seksi

pengembangan Pak Erwin dan juga produksi kerajinan kain perca di

kelurahan Grogol

Wawancara dengan pengurus wartek (warung teknologi) Kelurahan Grogol

Ibu Kurnia dan juga pemilik produksi kerajinan kain perca di Kelurahan

Grogol

Beberapa Produk kerajinan kain perca

Page 199: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Wawancara dengan pengurus Posyantek Kecamatan bidang seksi kemitraan

Ibu Heriyani dan juga produksi oleh-oleh khas Jakarta di kelurahan Jelambar

Packaging dan beberapa produk oleh-oleh khas Jakarta milik Bu Heriyani

Page 200: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Wawancara dengan Sekertaris Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan Ibu

Lestari dan juga produksi bunga akrilik dan sulam pita di kelurahan Tanjung

Duren Utara

Beberapa Produk kerajinan bunga akrilik dan sulam pita

Page 201: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Produksi peyek milik Ibu Kasiatun

Alat pencacah kacang milik Ibu Kasiatun untuk produksi peyeknya

Page 202: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Lampiran 3 Catatan Observasi

TABEL

KEGIATAN OBSERVASI

Hari/

Tanggal Kegiatan observasi Output

Senin, 29

april 2019

Peneliti berkunjung ke Walikota

Jakarta Barat bagian

pemberdayaan masyarakat untuk

meminta rekomendasi tempat

pemberdayaan masyarakat yang

ada di Jakarta Barat untuk

penelitian

Tidak mendapatkan hasil

apa-apa karena harus

melakukan birokrasi di

PTSP yang harus

membawa persyarakan-

persyaratan yang

didalamnya proposal

skripsi

Kamis, 2

Mei 2019

Setelah itu peneliti ke Kecamatan

Grogol Petamburan untuk

melakukan izin penelitian dan

menanyakan program posyantek

ke kabag umum kecamatan Pak

Agus.

Mendapatkan informasi

Posyantek, birokrasi dan

disposisi surat izin dari

kabag umum.

Senin, 6

Mei 2019

Peneliti di telpon oleh bagian

kasikesra Kecamatan Grogol

Petamburan Pak Sya’ban terkait

surat izin penilitian yang masuk

dan menjelaskan maksud tujuan

peneliti melakukan penelitian

Mendapatkan informasi

terkait surat yang sidah

masuk ke Camat dan

Kasikesra dan

mendapatkan nomor

telpon ketua Posyantek

Grogol Petamburan untuk

didatangi dan informasi

lebih lanjut soal Posyantek

Rabu, 8

Mei 2019

Peneliti berkunjung ke Bengkel

Posyantek yang juga menjadi

rumah Pak Eko selaku ketua

Posyantek Grogol Petamburan dan

ketua forum Posyantek Nasional.

Peneliti meminta izin melakukan

penelitian dan menayakan soal

sejarah berdirinya posyantek,

pemberdayaan ekonomi apa saja

yang ada di posyantek Grogol

Mendapatkan inforormasi

sejarah berdirinya

Posyantek dan sistem

pengolahan sampah yang

Pak Eko buat menjadi alat

Tepsor yang dibuatnya.

Rabu, 31

Juli 2019

Peneliti di undang mengikuti acara

gelar produk posyantek se Jakarta

Barat. Peneliti mengamati

Page 203: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Hari/

tanggal Kegiatan observasi Output

posyantek-posyantek yang

membawa produknya Masing-

masing dan disana banyak

beberapa jajaran walikota dan

tingkat Daerah memberikan

pemaparan kepada para kader

posyantek. Pada waktu itu juga

Pak Eko menjadi pembicara dan

memperagakan alat tepsornya

Mendapatkan informasi

terkait kegiatan posyantek

dan produk-produk

posyantek se Jakarta

Barat. Mendapatkan

informasi juga terkait

keberlangsungan

posyantek di tingkat

daerah.

Senin, 9

September

2019

Peneliti melakukan wawancara ke

Pak Eko selaku ketua terkait

observasi pengamatan mengenai

proses pemberdayaan masyarakat

di program Posyantek, Tahapan

yang ada didalamnya serta respon

masyarakat penerima manfaat

terhadap program posyantek

Mendapatkan file

pedoman posyantek yang

berisi sejarah, struktur,

tahapan-tahapan dan lain-

lain. Peneliti juga

diberikan kontak-kontak

para kader posyantek

dimasing-masing

kelurahan yang ada di

Kecamatan Grogol

petamburan untuk nntinya

akan dihubungi. Peneliti

juga banyak diceritakan

soal perkembangan

posyantek dari tahun

ketahun.

Selasa, 10

September

2019

Peneliti melakukan wawancara ke

pengurus bidang seksi

pengembangan yang juga

memproduksi kain perca. Pak

Erwin memberikan informasi

terkait jadwal piket dan birokrasi

jika ada acara. Pak Erwin juga

membantu dalam memasarkan

kain perca yang diproduksinya

dengan istri di rumah.

Mendapatkan informasi

terkait sistem jadwal piket

di posyantek dan kegiatan

produksi kain percanya

Pak Erwin

Selasa, 10

September

2019

Peneliti melakukan wawancara ke

wartek Kelurahan Grogol Bu

Kurnia yang memproduksi kain

perca yang dibuatnya dari

potongan-potongan baju layak

Mendapatkan informasi

terkait pembuatan

produksi kain perca

Page 204: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

pakai. Sampai bisa masuk ke

acara-acara pameran dan

menceritakan perjalanan

produksinya

Rabu, 11

September

2019

Peneliti melakukan wawancara ke

Pengurus yang juga memproduksi

oleh-oleh khas Jakarta yang berada

di Kelurahan Jelambar. Bu

Heriyani telah mempunyai

beberapa karyawan untuk

membantu produksinya. Bu

Heriyani juga menceritakan

bagaimana memasarkan

produksinya ke pengusaha-

pengusaha di Indonesia.

Mendapatkan informasi

bahwa tidak banyak yang

menjual oleh-oleh khas

Jakarta dan sistem

pemasaran Bu Heriyani

Kamis, 12

September

2019

Peneliti melakukan wawancara ke

sekertaris yang juga memproduksi

bunga akrilik. Bu Lestari yang

juga bekerja di LPTRA juga

menyempatkan waktunya untuk

membantu surat menyurat dalam

birokrasi dan lain-lain. Bu Lestari

juga memproduksi bunga akrilik

sebagai pajangan rumah dan

kerajinan sulam pita

Mendapatkan informasi

pembuatan bunga akrilik

Selasa, 15

Oktober

2019

Penerliti melakukan wawancara

via whatsApp ke Bu Kasiatun

dikarenakan Bu Kasiatun yang

berada di Medan. Kasiatun yang

mempunyai alat pencacah kacang

dan memproduksi rempeyek ini

alatnya cukup unik dan cukup

besar dan berat.

Mendapatkan informasi

alat pencacah kacang

untuk memproduksi

rempeyek

Page 205: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama :

Umur :

Jabatan :

Tanggal :

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Page 206: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembnagkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Page 207: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama : Eko Herry Waluyo

Umur : 54 tahun

Jabatan : Ketua Posyantek Kecamatan Grogol Petamburan dan

Ketua forum posyantek Nasional

Tanggal : Senin, 9 September 2019

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

Sebetulnya dalam hal ini sudah ada bagiannya yaitu sekertaris

susunan pengursnyapun sudah ada dan lengkap, tetapi karena

pengurus sudah masing-masing mempunyai kesibukan akhirnya saya

yang ngerjain dari mulai surat-surat, pencatatan potensi, sosialisasi

program juga dalam pengelolaan web dan pamphletpun saya.

Kita kan ada sosialisasi dan ada pemetaan potensi alam dan

teknologinya apa yang sedang mereka jalani. Setelah itu kita melihat

kapasitas produksinya. Bagaimana peningkatannya di telaah. kan ada

sekertaris dan ada susunan pegurusnya. Namun tetap kita sebagai

pengurus di dalamnya membantu, contoh misalnya saya di gropet itu

sebagai seksi sosialisasi tentang posyantek begitu ada yang bisa kita

tangkap sumber daya manusianya berpotensi artian dalam

mengerjakan sosialisasi di dalam masyarakat pada pengerjaan

ekonomi mereka kita catat akhirnya pada acara di kecamatan mereka

kita panggil.

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

Sebenernya dia tahu namun dalam fungsi posyantek dan sumber daya

alam yang ada. Sampah itu menurut saya sudah menjadi sumber daya

alam bukan suatu menjadi permasalahan tapi jika diolah dengan

benar dan masyarakat paham, maka dengan adanya bank sampah

Page 208: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

itukan bukti bahwa benar-benar pemberdayaan yang ada/ begitu juga

makanan contoh disini ada jualan peyek yang tadi digorengnya

minyaknya masih banyak sehingga orang makannya kurang enak

nah kita ada mesin namanya peniris minyak sehingga ketika di makan

tidak ada bekas minyak yang ada dilidah itukan menjadi satu nilai

inovasi baru dan telah menjadi sumber ekonomi dia yang cukup

banyak dari TTG.

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Melihat kondisi masyarakat kita, tergantung pemerintahnya juga

dalam mensosialisasikan dan mengerahkan masyarakatnya, pengurus

tetep jalan tapi gabung juga sama pemerintah, Cuma dalam

pemenuhan alat masyarakat kekurangan dalam pengadaan alat,

yaitulah fungsi pemerintah agar masyarakat yang punya keinginan

untuk mau bisa dibina dan diberikan alat TTG sesuai dengan

kebutuhan dia, jangan sampe pemerintah kasih alat terhadap program

tapi masyarakat menolak karna keterbatasan sumber daya

manusianya kurang yang akhirnya sia-sia, nah fungsi posyantek

disitu menjembatani sumber daya manusia yang adadi masyarakat

untuk dibina dalam pengelolaan lingkungan. Dan dalam alat Jakatra

masih kurang. Dalam ibu-ibu rumah tangga yang dibina oleh ibu-ibu

PKK mereka justru suka, mereka dapet bantuan alat sesuai dengan

kebutuhan dia

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Yaa dari pembinaan Kecamatan dalam kegiatan tar kita masuk ke

mereka, kadang kita mau ngadain sndri juga bingung karna gaada

operasional, kalo ditingkat kota ada dana pembinaan, pendampingan

dan ada sosialisasinya juga. Kemarin yang di walikota bentuknya

sosialisasi

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Pelayanan informasinya pake brosur, web, fb, pamphlet kepada

mereka dan public. Nanti kalo ada undangan buat mereka dari

Page 209: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

kecamatan nanti kita informasikan ke masyarakat, Cuma emang kalo

dalam brosur, web, pamphlet baru kecil itu aja yang kita punya.

bukan hanya posyantek yang ngadain banyak juga

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

Kebanyakan Cuma hadir, ada juga yang menyumbang fikiran,

diskusi, Tanya jawab. Kalo kita kalo memang ada kegiatan ada yang

ngasih. Kecuali ada progress dari pemerintah biasanya kita dikaitin

jadi narasumber atau mantau kegiatan masyarakat. Bahkan sama

sekali gaada tupoksinya tapi kita jiwa sosialnya aja. Paling enggak

dia tau prodak kita dia mau pake

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Kebetulan saya selaku ketua RT disini jadi paham, memang

seharusnya RT,RW yang menginformasikan. Tapi gak semua

RT,RW, Kelurahan paham tentang Posyantek. Kalo udah ada intruksi

dari kecamatan ada kegiatannya dari kelurahan tersebut baru mereka

mao itu juga hanya sekedar partisipasi sebatas ngedampingin gaada

material. Paling pengurus dan anggota yang ngebantu. Sebenernya

pemerintah hanya sebatas legalitas, SK, kantor, kantor juga kita

masih gak focus, kita di kasih kantor sama kecamatan tapi kalo gaada

incom pemasukan yaa kita juga bingung. Dari kegiatan apapun itu

mandiri aja paling yang urus anggota aja.

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Murni saya sendiri yang ngelola dan gak hanya grogol aja. Pas lomba

juga agak sibuk juga karna saya juga yang bantu. Apalagi saya selaku

ketua forum nasional saya gak bisa tinggal diem ngeliatnya.

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

Kegiatan dari kecamatan yang kasih materi kadang saya. Mereka

bantu fikiran juga. Kita juga ada iuran kalo ada kegiatan pengurus

ajaa yang iuran.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

Page 210: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

Yaa tergantung masyarakatnya, hasil dari inovasi tentang alat sesuai

kebutuhan kita arahin ke UKM, lewat KUBE (Programnya Dinas

Sosial) bahkan jadi pengurus KUBE, mereka punya pendaan sosial,

gak satu dua dikasih alat, akhirnya alat dijual, padahal waktu

pengecekan pertama usahanya ada. Saya data sekertaris yang gituin

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

Partisipasinya antusias, Cuma lebih ke sendiri-sendiri. Lebih ke

mandiri. Dan kebetulan kemarin saya yang meragakan di walikota

dengan membawa anak didik saya di sekolah.

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Kasih-kasih pelatihan ke masyarakat yang mau. Iya saya

mendemonstrasikan, saya ke kegiatan RT, kegiatan RW dan

masyarakat mau menerima hanya saja dukungan dari pemerintah

yang masih kurang. RT RW nya berpengaruh. Dalam hal ini juga

bank sampah disini saya arahkan ke masyarakat agar bisa mengelola

bukan hanya dikumoulin aja tapi saya ajarin agar bisa punya nilai

jual. Kayak strerofoam itu dijual gak laku tapi saya buat kreatifitas.

Padahal berbahaya

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Pendampingan hari ini adanya ditingkat kota, nanti langsung ke

posyantek tanpa melalui kecamatan kadang dari posyantek ke

masyarakat bersama pemerintah. Posyantek sndri dalam

pendampingan sekaligus sosialisasi dalam prodak karna memang

gaada biaya. Jadi kadang dibarengin sosialisasi pendampingan juga

tapi untuk mereka yang melaukan tapi kalo yang belom sifatnya

sosialisasi. Biasanya mereka ada masalah dalam produknya. Dari

pendampinga itu kita arahin dari produksi, kapasitas priduksi,

kemasan penyajian makanan, biasanya kita juga ngerendengin dalam

penindustrian

Page 211: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Sangat antusias karna udah dalam tahap pengembangan, sertifikasi

prodak dan legalisasi. Sebenernya itu usaha sampingan aja. Kita juga

punya gerai produk.

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

Faktor pendukungnya kendaraan, tanpa kendaraan kita tidak bisa

kemana-mana. Saya juga sering diundang dalam acara-acara tingkat

kota, wilayah juga Pemda. Dan juga yaa jiwa sosial, berbagi dan

kekeluargaan udah itu aja.

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Operasional tapi hari ini bagaimana kita mengatasi operasional tetep

berjalan kita urungan, temen-temen pelaku usaha juga yang

membantu. Tapi kalo yang namanya udah ada operasional pasti

progress-progres acara kita terlaksana. Sekarang kita cari CSR juga

susah diwilayah walaupun banyak pengusaha-pengusaha, mereka gak

paham posyantek. Gubuernur tau Cuma sekedar tau tapi sebenernya

pelakunya posyantek lagi

Ttd

Page 212: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama : Erwin Yahya Sitompul

Umur : 61 tahun

Jabatan : Pengurus bidang seksi pengembangan dan

Produksi kain perca

Tanggal : Senin, 10 September 2019

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

Di posyantek itu bergilir dalam satu minggu minimal ada satu yang

menjaga posyantek kecamatan, namun sekarang ini para anggota dan

pengurus itu sudah sibuk dalam karyanya sendiri akhirnya susah

ketemu. Kesibukannya seputar jaga bazar, banyak pesenan. Akirnya

lama-lama yang tadinya bisa dan sekarang sudah berhasil dari

kuliner maupun non kuliner. Dan dalam inventarisasi itu sudah ada

bagiannya dan bidangnya lain dengan saya

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

Yang penting kita tau dan cari informasi” kontribusinya : itu ada

bidangnya sendiri, misal bagian it ada bagiannya sendiri. Kalo ada

keputusan kesepakatan bersama

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Iya apresiasi tapi hanya masyarakat kalangan tertentu, kalo menengan

ke bawah kurang minat, kalo menengah atas kan suka buat bersih-

bersih dan mereka suka. Gabisa buat menengah bawah”

kontribusinya sudah memproduksi

Page 213: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Udah, udah kita sebar luaskan, di kelurahan, rt, rw. Kontribusinya

menginformasikan barang yang gak berguna tapi bisa menciptakan

nilai tambah, harganya juga, barang yang berbeda yang lebih berkelas

walaupun dari barang yang sebelumnya dibuang, dari cara

penyajiannya, misal pake plastik apa gimana mengemasnya itukan

memakai teknologi tepat guna nah itu dari posyantek.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Itu kan antar posyantek itu partisipasi tuh, jadi kita ada sistem atm

(amati tiru motivasi) jadi penggunaan tepat pada sasarannya gitu

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

Minta aspirasi sama yang muda-muda, minta produksiin gimana,

pemasarannya juga dan bagaimana cara peningkatannya

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Kita itu kasih informasi dan penyuluhan ke wartek-wartek dan

wartek-wartek juga yang nantinya penyuluhan pada masyarakat

(rt,rw)

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Tergantung kebutuhan masyarakatnya” kontribusinya : ikut sebar

luasin

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

Menginformasikan bagian-bagian bidang yang ingin di latih,

kontribusinya misal kain perca nanti kita kondisiin

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

Page 214: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

produksiin yang lebih baik

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

Memperlihatkan dan menjelaskan, menjelaskan biayanya juga

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Sama seperti penyuluhan gitu, kalau itu saya bantu-bantu istri aja

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Pendampingan itukan buat pemula-pemula kita dampingin tergantung

bidang-bidangnya, misal dampingin masalah koran nanti dia yang

dampingin, masalah perca nanti ada yang dampingin nah itu saya

yang urusin

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Memfasilitasi untuk pengembangan usaha mereka, kontribusinya :

mamfasilitasi birokrasinya

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

Faktor pendukung posyantek tidak lepas dari peran pemerintah

daerah pemdanya mendukung biasanya sukses dan pemdanya dukung

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Disamping faktor dana operasional yang tidak didukung pemerintah,

faktor manusianya atau SDM itu yang menghambat, misal kita dapet

order banyak SDM nya kurang yang bantu produksinya siapa, itu

juga harus diperhatikan

Page 215: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama : Dewi Kurnianingsih

Umur : 54 tahun

Jabatan : Wartek Kelurahan Grogol dan

Pemilik produksi kain perca

Tanggal : Senin, 10 September 2019

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

Kita disini sebagai pelaku usaha di wartek jadi hanya ngurusin karya,

Mereka itukan udah pada naek jadi udah sibuk masing-masing saya

disini yaa produksi, kalo ada panggilan buat isi pemateri saya dateng,

kalo ada panggilan isi stand saya isi

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

Kalo ada undangan gitu saya tau tapi kalo udah ada yang dateng

yaudah saya gak dateng

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Mereka bisa mempergunakan dan bikin gitu, malah terkadang mereka

yang lebih pinter dalam pembuatannya, saya tinggal liatin dan

memasarkan aja

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Kasih tau juga kan dengan kayak gini bisa nambah-nambah

penghasilan walaupun saya di rumah tapi bisa, kontribusinya

Page 216: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

mengolah, memproduksi barang yang orang taunya dibuang tapi kita

bisa gunakan menjadi barang yang mempunyaai harga dari teknologi

tepat guna

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

kita membantu untuk menginformasikan kita kan sering di bazar tuh,

bagaimana fungsinya dan lain sebagainya

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

Saya sudah menjadi narasumber, kalo ada bazar nih saya juga ikut

buka

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Saya disini selaku wartek yaa menginformasikan informasi yang ada

sesuai dari atas atau kecamatan, ketika disuruh jadi narasumber saya

terima, selagi saya bisa pada bidang saya

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

memberi penyuluhan ke wartek

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

Yang ngajarin ke mereka gimana bikin kerajinan ini, narasumbernya

juga kalo di pelatihan-pelatihan, sebenernya kurang di biaya,

pelatihannya emang gak bayar tapikan kita harus siapin barang-

barangnya buat peragain.. kalo pemdanya nyediain baru kita kerjain

gitu

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

Partisipasinya saya yang buatin dirumah dibantu bapak juga,

kontribusinya saya suka membuat ide-ide baru dalam produksi kain

perca saya sehingga menigkatkan kualitasnya juga

Page 217: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

Beberapa kali saya sudah diundang untuk memeragakan kain perca

ini di pameran dan sosialisasi, didalamnya saya menjelaskan

bagaimana saya bisa memproduksi ini, cara-cara pembuatannya juga

menawarkan pada pejabat-pejabat setempat agar tertarik karena

dalam produksi saya ini, ingin terlihat unik sehingga kalangan

ataspun tertarik untuk melihat dan membelinya

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Waktu itu pernah demo jadi kita siapin barang-barangnya terus

langsung partekkan, jadi kaya kursuslah, kalo ke kelurahan,

kelurahan kita aja sini kelurahan grogol, memeragain gitu

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Sebagai pelaku usaha di dampingin instansi dan saya yang sudah

dampingin, dampinginnya di wilayah, dulu waktu masih di tahap

pendampingan saya aktif terus bertanya dalam produksi dan

pemasaran

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Pada tahapan pengembangan ini saya selaku pelaku usaha Fokus ke

produksi aja, yang urusin itu udah ada anggota

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

Faktor pendukungnya sama pemda juga, pendukung lainnya juga

melihat Posyantek yang lebih sukses agar kita bisa seperti mereka,

dimulai dari semangat diri sendiri juga untuk merubahnya

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Faktor penghambatnya itu yaa sama dana operasional yang tidak ada,

dan juga SDM yang kurang karena pihak pemda yang kurang

mensosialisasikan Posyantek kepada masyarakat, akhirnya

masyarakat rata-rata tidak tau Posyantek itu apa

Page 218: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama : Heriyani

Umur : 48 tahun

Jabatan : Pengurus bidang sie kemitraan dan

Pemilik oleh-oleh khas Jakarta di Kelurahan Jelambar

Tanggal : Senin, 11 September 2019

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

Kalo ada bazar-bazar kita isi terus ngajak temen-temen juga. Kita

bahas di laporan aja

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

Kita sampein ke mereka, informasiin mereka. dan kadang-kadang

mereka udah tau sendiri dan akhirnya bantu-bantu. Malah sekarang

mereka yang ngerjain sendiri karena udah pada bisa saya tinggal

produksi dan pemasarannya aja.

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Mereka bisa mempergunakan dan bikin gitu yaa, malah mereka yang

lebih pinter.

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Mereka si lebih condong kesini aja karna disini kan udah tinggal pake

gak ribet beli segala macem. Kalo mau lebih paling mereka jual lagi

Page 219: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

ke orang gitu. Lagi-lagi saya disini sebagai owner hanya mengontrol

aja. Kalo lagi senggang gini ya saya juga ikut ngadonin. Mereka juga

bantu masarin jadi kayak resseler.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Membantu untuk menginformasikan kita kan sering di bazar tuh,

bagaimana fungsinya dan lain sebagainya.

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

Interaksi dan berpartisipasi yang kita gatau jadi tau

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Simple aja kalo ada orang yang nanya kita jelasin

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Rembukann aja bagusnya gimana karna udah ada yang ngerjain,

kasih ide paling kalo di pameran

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

Peserta dan menjadi akktif aja, setelah ikut pelatihan langsung

ngejalanin karna udah ada wadahnya.

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

Dari situ kan udah dapet ilmu, ya kita ikutin aja cara produksi yang

baik, pemasaran yang baik kita ikutin. Kontribusinya interaktif

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

Page 220: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Selain jadi peserta dan buka stand dimana-dimana kalo yang khusus

posyantek di balai kota walaikota dan mensosialisasi inovasi baru ini.

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Kita kan sering diundang nih, dari pkk rw sampe ke tingkat kota

ngajarin. Di kecamatan juga udah jadi pemateri

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Sebagai pelaku usaha di dampingin instansi dan saya yang sudah

dampingin, dampinginnya di wilayah

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Soal pengembangan, legalisasi begitu saya belum ikut serta hanya tau

dan sudah ada yang urus biasanya anggota dari Kecamatan atau pada

Wilayah, kalau untuk pemasaran produksi sendiri memang saya yang

urus selaku owner

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

kalo ada bazar-bazar bisa ikut, kalo ada pelatihan-pelatihan kita bisa

ikut, jadi lebih berguna tambah wawasan dan ilmu

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Faktor penghambatnya program posyantek sempet gak berjalan

mungkin karena pemerintah kurang bersinergi pada Posyantek tetapi

pengurus tetap berjalan dan produksi tetap berjalan

Ttd

Page 221: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama : Sri Lestari Rahayu, ST

Umur : 39 tahun

Jabatan : Sekertaris dan Produksi bunga akrilik dan sulam pita

Tanggal : Senin, 12 September 2019

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

Surat-menyurat ada di pak eko pas bergabung secara administrasi

udah lengkap itu gak di tangan saya, jadi semua yang urus ditangan

pak Eko, ibarat katanya Posyantek ini saya jalanin jalanin aja karna

saya juga sekarang di LPTRA. Posyantek juga gak seheboh dulu.

dalam birokrasinya juga saya yang urusin. Kalo disuruh buat surat-

surat yaa saya bikinin, kalo ada kehadiran ya saya sekedar hadir

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

Kasih-kasih infonya paling ngingetin ibu-ibu untuk hadir

Kontribusinya Mengkonfirmasi kalo ada kegiatan

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Belum menggunakan paling saya sampai saat ini dalam TTG hanya

menggunakan mesin jait. kontribusinya saya membuat kerajinan

bunga akrilik

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Page 222: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Belum terlalu diterima oleh masyarakat dan belum masuk spesifikasi

juga belum ada anggarannya. Kontribusinya menginformasi hanya

sebatas itu, walaupun belum ada yang beli langsung lewat saya.

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Memberikan informasi jadi kalo ada yang bertanya seputar posyantek

kegiatan atau layanan ya saya paham. Kontribusinya kalo ada

pertanyaan tentang posyantek yaa saya jawab kalo misalnya ya

paham akan keberadaan posyantek

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

Pendataan yang diundang-undang itu siapa aja itukan sekecamatan,

di data. Kontribusinya saya ngedata

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Saya juga jadi narasumber di produk saya, menginformasikan produk

saya

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Pak eko itu yg bikin, paling saya kirim foto ke pak eko kontribusinya

bikin profil produk saya

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

Pelatihan saya sekedar membantu surat undangan untuk narasumber

aja, karena saya aktif bukan hanya disini

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

Saya mendata aja tidak banyak andil dalam proses ini

Page 223: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

Saya pernah di kasih stand dr posyantek ya saya akui itu disana juga

ngajarin gimana cara buatnya

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Kalau demo gitu saya hanya melihat aja belom ada jobdesk, dalam

produksi akrilik saya, saya mendemokan kalau pameran

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Gak pernah ngedampingin paling kasih informasi saja

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Gak pernah ngedampingin paling kasih info

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

Harusnya dari dulu ada uang operasinal jadi kalo kita kumpul ada

biayanya ada support jadi gak jalanin aja

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Operasional udah pasti, kalo ada operasional kan dan laporan

pertanggung jawabannya jadi lebih bertanggung jawab juga dalam

program-program lainnya

Ttd

Page 224: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Program Pos Pelayanan Teknologi tepat guna (Posyantek) di

Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Nama : Kasiatun

Umur : 51 tahun

Jabatan : Bendaraha

dan Produksi rempeyek di Wartek Kelurahan Wijayakusuma

Tanggal : Senin, 15 Oktober 2019

1. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan inventarisasi di Posyantek Grogol Peramburan?

Kalau rapat-rapat ada pertemuan yang bahas masalah Posyantek atau

wartek bagaimana mencari solusi yg di mengerti gitu aja terus

nyiapin kebutuhan-kebutuhan yang di rasa penting untuk di

persiapkan dalam sebuah acara supaya berjalan lancar

2. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan informasi/ sumber daya alam di Posyantek Grogol

Petamburan?

Partisipasinya sebagai pengurus ikut andil dalam setiap event

kegiatan posyantek kecamatan dan sudin atau dinas PPAPP. Dan saya

sebagai pelaku pemanfaatan TTG. Selagi aktif kontribusinya

memberikan informasi dan pelayanan TTG kepada masyarakat yang

membutuhkan

3. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis TTG yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Karena produk saya kuliner jadi memberikan informasi bagaimana

cara mengolah limbah ampas kelapa yang berlimpah bisa

dimanfaatkan dan menghasilkan rupiah. Atau mesin pembelah

kacang untuk rempeyek yang selama ini saya gunakan juga

menyiapkan langsung bahan-bahan supaya bisa dipraktekkan ke

Masyarakat

Page 225: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

4. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam jenis-

jenis kebutuhan TTG oleh masyarakat sebagai acuan untuk

memberikan pelayanan teknis TTG kepada masyarakat di Posyantek

Grogol Petamburan?

Partisipasinya mengajarkan produksi dengan baik dan benar, cara

menggoreng dan mengolah limbah ampas kelapa menjadi serundeng

dan manularkan ilmu menggoreng rempeyek yg enak ,garing dan

renyah

5. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pelayanan informasi TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Cuma memberikan semangat untuk para kader posyantek dan

warteknya biar tetap semangat dalam masing-masing produksinya

tapi susah juga kalau tidak tergerak hatinya

6. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan penyuluhan di Posyantek Grogol Petamburan?

Memberikan informasi dan layanan tentang TTG kepada masyarakat,

Kontribusinya memberikan semangat kepada para kader yang lainnya

untuk tetap semangat. Kalau dulu sering merangkap jadi pembicara

juga tujuannya ya untuk menjelaskan suatu prodak sih supaya benar

dan ilmu yg saya punya jd melebaaar luas

7. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pemberian informasi di di Posyantek Grogol Petamburan?

Partisipasinya baik dan diterima oleh masyarakat, Kontribusinya bisa

langsung dipraktekkan caranya jadi tidak hanya teori

8. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

kegiatan pembuatan leaflet/ brosur/ layanan iklan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Saya kurang aktif di bidang ini, taunya jadi aja Jadi tidak bisa

komentar

9. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

tahapan kursus dan pelatihan di Posyantek Grogol Petamburan?

Sama saja kalau habis pelatihan ya sudah, ada yang di lanjut ada yang

tidak, Kalau saya kan memang jadi lahan penghasilan produksi peyek

saya bisanya di kuliner kalau jualan non kuliner tidak bisa

Page 226: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

10. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan,

menggunakan dan mengembangkan TTG di Posyantek Grogol

Petamburan?

Kalau lagi pelatihan saya selalu pesan jangan bosan-bosan untuk

memberikan info yang berguna tentang TTG, Terkadang ada rasa

bosan juga karena angin-anginan makanya cari penerusnya dengan di

adakannya pelatihan ini

11. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

peragaan TTG pada kegiatan pameran-pameran di Posyantek Grogol

Petamburan?

Semua sudah diurusi oleh pak Eko, produksi yang saya bawa Selama

ini belum ada, alat pembelah kacang cuma gambar dan vidio aja

kalau dulu, kalau sekarang saya punya alat pembelah kacang dan

saya gunakan untuk produksi peyek saya. Dan sudah banyak yang tau

juga karena saya pernah diajak untuk ikut diacara-acara Posyantek

12. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam

demonstrasi penggunaan TTG di beberapa kelurahan di Posyantek

Grogol Petamburan?

Yang saya lihat Pak Eko yang sering memperagakan alat tepsor nya

di Posyantek Grogol Petamburan, produk dan ide. Kalo produksi saya

alat TTG saya sering cuma saya bawa videonya sama hasilnya karena

mesin saya besar terus serba guna bisa untuk kripik juga berat kalau

di bawa2 karena saya juga kader Kube jadi saya sering ngajarin di

panti-panti dan tempat-tempat lain

13. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarkat dalam tahap

pendampingan pemanfaatan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Dulu aktif ikut ngedampingin ibu-ibu sekarang lagi pengen istirahat

sambil menularkan ilmu ke ibu-ibu yang produktif biar pada pinter

cari penghasilan untuk kebutuhan, Dulu ke mana-mana ada acara

kegiatan TTG atau kemasyarakatan pasti ikut

14. Bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam tahap

pengembangan TTG di Posyantek Grogol Petamburan?

Tak boleh bosan memberikan support dan semangat para pengguna

dan teman sesama TTG. Dari peyek dah bermacam-macam merembet

Page 227: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49859...Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kondisi dimana teknologi

ke nasi box, makanan ringan dll. Tadi nya asal ada event saya bawa

prodak dan kartu nama, sekarang tinggal enaknya kalau order tinggal

telpon atau wa. Satu lagi di kualitas dan kebersihan pruduknya biar

tetap rasa nya renyah. Alhamdulillah sudah jarang ngikutin bazar biar

yg muda-muda aja, Mau saya si kedepannya agar bisa Pemasaran ke

kantor-kantor besar, kementrian-kementrian dan mengikuti bazaar-

bazar besar di PRJ

15. Apa saja faktor pendukung dalam menjalankan program di Posyantek

Grogol Petamburan?

Pokoknya harus semangat agar Posyantek Gropet maju lagi, Semua

sih memang perlu pengorbanan, produk ini yang saya bisa., terus

banyak juga pemesanya itu yang mendukung saya terus jalanin

produksi ini, ingin menularkan ilmu yang saya punya ,melalui

posyantek dll

16. Apa saja fakor penghambat dalam menjalankan program di

Posyantek Grogol Petamburan?

Kalau saya pribadi faktor penghambatnya fasilitasnya kurang,

komitmen yang dibangun juga kurang dikit kalau di Gropet. Kalau

dalam produksi kurang dukungan SDM karena tenaganya sudah

berkurang

Ttd