path of insertion and guiding plane

17
Menentukan Arah Pemasangan dan Bidang Pemandu Setelah dilakukan surveying pada model, langkah selanjutnya dalam menentukan rencana perawatan gigi tiruan sebagian lepasan yakni dengan menentukan arah pemasangan dan bidang pemandu. Langkah tersebut dapat dilakukan secara bersamaan pada waktu surveying. Uraian singkat mengenai arah pemasangan telah dijelaskan pada saat surveying. Arah Pemasangan Didefinisikan sebagai arah pemasangan dan pelepasan gigi tiruan dari gigi penyangga.- GPT Arah pemasangan atau pelepasan gigi tiruan merupakan sudut yang dibentuk oleh gigi tiruan dengan gigi asli yang masih tersisa. Gambar 18.35a. seluruh gigi penyangga secara vertikal sejajar satu dengan yang lain, sehingga akan memudahkan pemasangan dan pelepasan gigi tiruan. 1

Upload: rizki-ramadhani

Post on 06-Aug-2015

509 views

Category:

Documents


56 download

DESCRIPTION

prosthodontic

TRANSCRIPT

Page 1: path of insertion and guiding plane

Menentukan Arah Pemasangan dan Bidang Pemandu

Setelah dilakukan surveying pada model, langkah selanjutnya dalam menentukan rencana perawatan gigi tiruan sebagian lepasan yakni dengan menentukan arah pemasangan dan bidang pemandu. Langkah tersebut dapat dilakukan secara bersamaan pada waktu surveying. Uraian singkat mengenai arah pemasangan telah dijelaskan pada saat surveying.

Arah Pemasangan

Didefinisikan sebagai arah pemasangan dan pelepasan gigi tiruan dari gigi penyangga.- GPT

Arah pemasangan atau pelepasan gigi tiruan merupakan sudut yang dibentuk oleh gigi tiruan dengan gigi asli yang masih tersisa.

Gambar 18.35a. seluruh gigi penyangga secara vertikal sejajar satu dengan yang lain, sehingga akan memudahkan pemasangan dan pelepasan gigi tiruan.

Gambar 18.35b. Gigi penyangga tidak sejajar satu dengan yang lain, hal ini akan mempersulit pada saat pemasangan dan pelepasan gigi tiruan. Untuk mengatasinya, dibuat relief pada daerah sangkutan yang ada pada gigi tiruan agar memudahkan pada saat pemasangan dan pelepasan gigi tiruan. Ini tidak harus dilakukan, sebaiknya gigi harus dikurangi atau ditegakkan untuk memudahkan pemasangan dan pelepasan gigi tiruan tanpa mengganggu retensi. Jika gigi penyangga miring tapi sejajar satu dengan yang lain, arah pemasangan gigi tiruan

1

Page 2: path of insertion and guiding plane

harus diubah sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu panjang gigi asli yang tersisa. Harus diingat bahwa gigi tiruan biasanya terpasang pada arah vertikal dan pasien seharusnya dapat membuka mulut cukup lebar agar gigi tiruan dapat terpasang.

Sebuah cara sederhana untuk menentukan arah pemasangan yang ideal adalah dengan mengubah kemiringan atau angulasi model kerja pada surveyor. Mengubah kemiringan akan mengubah bidang pemandu dan besarnya bukaan mulut yang diperlukan pada saat memasukkan gigi tiruan. Kemiringan yang berlebih (melebihi 10o terhadap bidang horizontal) harus dihindari untuk mencegah bukaan mulut yang berlebihan selama insersi.

Pertimbangan Klinis

Pada kasus kelas I memungkinkan terjadi banyaknya arah pemasangan. Arah pemasangan tunggal didapat dengan membuat bidang pemandu tambahan pada permukaan lingual gigi kodrat yang tersisa. Karena gigi tiruan dibuat agar kontak terhadap bidang pemandu selama insersi maka akan mengurangi jumlah arah pemasangan.

Gambar 18.36. Bidang pemandu dibuat pada permukaan proksimal gigi penyangga yang memandu gigi tiruan selama insersi hanya disepanjang arah pemasangan. Hal tersebut untuk mencegah penempatan gigi tiruan menempati arah lainnya.

Kasus kelas II modifikasi 1 mempunyai arah pemangan yang tunggal. Hal tersebut dikarenakan ruang modifikasi mempunyai dua bidang pemandu dan kedua sisi lengkung dihubungkan dengan konektor mayor yang kaku. Lengkung memiliki ruang modifikasi yang mengatur arah pemasangan (gambar 18.37).

2

Page 3: path of insertion and guiding plane

Gambar 18.37. kelas II Kennedy ruang modifikasi, bidang pemandu dalam ruang modifikasi yang menentukan arah pemasangan.

Arah pemasangan tunggal memungkinkan pada kasus kelas III dimana ruang edentulous dibatasi oleh gigi anterior dan posterior. Bidang pemandu terbentuk pada permukaan proksimal (mesial dan distal) gigi penyangga yang mengatur arah pemasangan (gambar 18.38).

Gambar 18.38. Kelas III Kennedy, bidang pemandu pada gigi penyangga utama yang menentukan arah pemasangan.

Kasus kelas IV biasanya juga mempunyai arah pemasangan tunggal.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Arah Pemasangan

Berikut ini adalah faktor utama yang menentukan arah pemasangan:

- Retensi undercut

- Sangkutan/hambatan

- Estetik

- Bidang pemandu

3

Page 4: path of insertion and guiding plane

- Landasan gigi tiruan

- Daerah konektor minor vertikal

- Titik awal approach arm pada cangkolan bar

Retensi undercut

Ketika model ditempatkan secara horizontal, undercut pada gigi penyangga harus diketahui untuk mendapatkan retensi yang baik. Model dapat dimiringkan hingga kontur tertinggi yang terletak diantara ginggiva dan sepertiga tengah mahkota untuk mendapatkan retensi yang baik. (Gambar 18.39)

Gambar 18.39a. Kontur tertinggi terletak pada sepertiga tengah mahkota. Tidak ideal untuk retensi.

Keuntungan memiliki kontur tertinggi diantara ginggiva dan sepertiga tengah mahkota adalah sebagai berikut:

1. Penempatan cangkolan estetik

2. mengurangi gaya rotasi terhadap gigi penyangga

3. Mengurangi gaya yang mengenai ke gigi penyangga

Memiringkan model akan mengubah arah pemasangan.

Sangkutan

Daerah tertentu didalam mulut dapat menyebabkan adanya sangkutan pada saat insersi. Jika pembedahan tidak dapat dilakukan untuk menghilangkan sangkutan tersebut, maka arah pemasangan gigi tiruan harus diubah.

Berikut ini beberapa contoh struktur rongga mulut yang dapat menghasilkan sangkutan :

Sangkutan dirahang bawah:

- Tori di lingual4

Page 5: path of insertion and guiding plane

- Gigi kodrat yang tersisa miring kearah lingual

- Exotosis tulang

Hambatan di rahang atas:

- Torus palatina

- Exotosis tulang

- Gigi miring kearah bukal

Estetik “ Estetik adalah perasaan senang yang seharusnya diperoleh dari persepsi visual pada sebuah objek”. Untuk memperoleh estetik yang optimal, yaitu dengan mengikuti prosedur sebagai berikut.

- Lengan cangkolan harus disembunyikan. Pemasangan lengan cangkolan pada posisi yang lebih rendah akan membantu untuk menyembunyikan lengan cangkolan. Model harus dimiringkan sehingga kontur tertinggi bergeser pada posisi yang lebih rendah. Hal ini akan mengubah arah pemasangan.

- Antara estetik dan fungsi harus diperoleh keseimbangan.- Gigi artifisial sebaiknya ditempatkan pada posisi yang sama seperti gigi

kodrat.- Pada beberapa kasus kelas IV Kennedy dimana panjang area edentulous

berkurang karena migrasi ke mesial atau inklinasi dari gigi yang tersisa, Bidang pemandu dipersiapkan pada permukaan proximal gigi penyangga untuk menambah panjang rentang daerah edentulous. Hal ini akan menyediakan tempat yang tepat untuk gigi artifisial.

- Pada kasus dengan gigi penyangga yang miring ke mesial pada salah satu sisi dari ruang edentulous akan memiliki undercut yang besar dan tidak estetik dengan penumpukan plak dan debris. Hal ini dapat dikurangi salah satunya dengan memiringkan model ke arah posterior atau mengubah arah insersi atau dengan pengurangan selektif gigi untuk menetapkan bidang pemandu yang tepat sehingga mengurangi undercut (gambar, 18.40).

-Gambar 18.40a : Gigi penyangga miring dengan undercut yang tidak

diinginkan

5

Page 6: path of insertion and guiding plane

-Gambar 18.40b : Dilakukan Enameloplasty untuk menghilangkan

undercut yang tidak diinginkan.

-Gambar 18.40c : Permukaan proximal dari gigi dapat juga dikontur ulang

dengan menggunakan mahkota

Bidang pemandu. Arah pemasangan akan selalu sejajar dengan bidang pemandu. Dengan kata lain, bidang pemandu menentukan arah pemasangan. Landasan proximal pada gigi tiruan sebagian harus dan akan kontak pada bidang pemandu selama insersi. Arah pemasangan multiple dapat dihindari ketika digunakan banyak bidang pemandu. (gambar, 18.41). Penentuan lokasi, perluasan, dan fungsi pada bidang pemandu dibahas secara lengkap pada sesi berikutnya.

Gambar 18.41a : Karena landasan proximal gigi tiruan dharus meluncur melewati bidang pemandu selama insersi, bidang pemandu multiple sebaiknya dipasang sejajar satu dengan yang lain, untuk menghindari banyaknya arah pemasangan. Pertimbangan batas sadel dengan tiga arah pemasangan diperlihatkan pada diagram. Mempersiapkan bidang pemandu pada satu sisi setidaknya dapat mengurangi satu arah pemasangan yang tidak diinginkan.

6

Page 7: path of insertion and guiding plane

Gambar 18.41b : semua arah pemasangan yang tidak diinginkan dapat dihindari, jika bidang pemandu dibuat pada kedua sisi dari sadel.

Landasan gigi tiruan. Bentuk dan perluasan dari landasan gigi tiruan menentukan arah pemasangan. Jika pada landasan gigi tiruan dengan perluasan ke distal dibuat dengan memperluas bagian anterior pada kedua sisi, maka hal ini cenderung berguna untuk mencengkeram gigi penyangga dan membatasi jumlah arah pemasangan (gambar, 18.42)

Gambar 18.42: Pada landasan gigi tiruan dengan perluasan ke distal, perluasan sayap bukal anterior akan membantu mengatasi banyaknya arah pemasangan.

Daerah konekter minor vertikal. Konektor minor vertikal menghubungkan auxiliary rest ke konektor mayor. Konektor minor ini akan sejajar dengan bidang pemandu pada gigi penyangga. Kita tahu bahwa arah pemasangan harus sejajar dengan bidang pemandu (gambar, 18.43).

Gambar 18.43 : Konektor minor vertikal yang menghubungkan auxiliary rest yang berdekatan dengan bidang pemandu juga membantu untuk mengatasi arah pemasangan yang multiple.

Titik awal approach arm pada cangkolan bar. Cangkolan bar akan dijelaskan secara rinci pada saat membuat desain bagian komponen gigi tiruan sebagian lepasan (gambar, 18.44). Dari gambar, kita akan mengerti bahwa titik awal approach arm berasal dari konekter minor landasan gigi tiruan. Approach arm pada cangkolan kemudian turun kebawah dan melingkar keatas dan berakhir

7

Page 8: path of insertion and guiding plane

dengan bentuk “T” (retentive terminal). Karena approach arm cangkolan bar yang berbentuk loop, dapat menghasilkan sangkutan selama insersi. (gambar, 18.45)

Gambar 18.44a : Approach arm pada roach atau cangkolan bar.

Gambar 18.44b : Gambaran koronal dari Approach arm menunjukan hubungan dengan jaringan lunak.

Gambar 18.45 : Cangkolan bar tidak dapat ditempatkan pada undercut jaringan lunak. Karenanya merubah arah penempatan gigi tiruan dapat menghindari sangkutan tanpa mengurangi retensi. Tanda panah hitam menunjukkani arah pemasangan.

Sebenarnya, cangkolan bar harus dibuat untuk mendapatkan hambatan yang minimal terhadap arah pemasanagan. Tetapi dalam beberapa kasus dimana approach arm tidak dapat dimodifikasi, maka arah pemasangan dapat diubah. Pada waktu arah pemasangan diubah, cangkolan bar tidak akan memberikan retensi dalam arah vertikal, melainkan akan memberikan resistensi pada arah pelepasan yang berlawanan pada arah pemasangan. Faktor lain yang mengontrol arah pemasangan (misalnya bidang pemandu), akan menghasilkan resistensi untuk pergeseran vertikal pada gigi tiruan.

8

Page 9: path of insertion and guiding plane

GUIDING PLANES (BIDANG PEMANDU)

Bidang pemandu adalah dua atau lebih permukaan vertikal yang sejajar pada gigi penyangga yang berfungsi untuk memandu arah pemasangan dan pelepasan dari gigi tiruan lepasan sebagian.

Bidang pemandu disiapkan pada permukaan proksimal dan aksial dari gigi penyangga primer dan sekunder (Gambar 18.46).

Gambar 18.46: Bagian proksimal dari direct retainer seharusnya bersatu dengan bidang pemandu pada gigi penyangga utama

Konektor minor yang menghubungkan auxillary rest dengan konektor mayor harus berada dalam embrasur dan beradaptasi baik dengan gigi yang menyangga auxillary rest. Permukaan konektor minor yang berkontak dengan gigi penyangga sekunder disebut sebagai plat proksimal konektor minor (Gambar 18.47).

Gambar 18.47: tanda panah menunjukkan bidang pemandu (garis biru) yang telah disiapkan pada gigi penyangga sekunder. Bagian proksimal dari konektor

minor vertikal seharusnya bersatu dengan bidang pemandu

Sama halnya dengan badan cangkolan yang terletak sangat dekat dengan permukaan proksimal gigi penyangga. Permukaan badan cangkolan atau retainer langsung disebut sebagai plat proksimal dari retainer langsung. (Gambar 18.48).

9

Page 10: path of insertion and guiding plane

Gambar 18.48: Plat proksimal dari direct retainer seharusnya bersatu dengan bidang pemandu dari gigi penyangga utama

Permukaan gigi tempat plat proksimal meluncur disebut bidang pemandu. Sebuah bidang pemandu disebut demikian karena memandu protesa (plat proksimal) selama insersi dan pelepasan (Gambar 18.49).

Gambar 18.49: Bidang pemandu berfungsi untuk memandu penempatan gigi tiruan disepanjang arah pemasangan

Ketika gigi tiruan dipasang pada tempatnya, bidang pemandu dan plat proksimal akan berkontak dengan baik. Kontak ini dapat berada di sepertiga oklusal atau gingiva gigi. Tetapi kontak dengan sepertiga oklusal gigi dekat marginal ridge lebih disukai karena daerah ini bisa dibentuk kembali dengan mudah (Gambar 18.50).

Gambar 18.50a: Bidang pemandu terbatas pada sepertiga oklusal gigi

10

Page 11: path of insertion and guiding plane

Gambar 18.50b: Bidang pemandu yang panjang memerlukan pengurangan gigi yang berlebihan atau pembentukkan ualng (recontouring)

Hubungan ini mencegah aksi gaya-gaya lateral yang destruktif pada gigi. Bidang pemandu memainkan peran penting dalam retensi prostesis.

Struktur

Bidang pemandu tingginya biasanya 2-3mm pada occluso-gingiva yang sejajar dengan arah pemasangan. Bidang pemandu harus datar dan tidak terdapat undercut (Gambar 18,51). Bidang pemandu tidak terjadi secara alami pada gigi penyangga, tetapi harus disiapkan oleh operator selama prosthetic mouth preparation. Bidang pemandu disiapkan dengan mengurangi gigi secara selektif (enameloplasty) atau dengan membentuk pola lilin secara tepat , mahkota atau restorasi cor pada gigi penyangga.

Gambar 18.51: Bentuk ideal dari bidang pemandu

Tipe-tipe Bidang pemandu

Bidang pemandu diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan lokasinya sebagai berikut:

- Bidang pemandu pada gigi penyangga mendukung gigi tiruan parsial dengan dukungan gigi (Gambar 18.52)

11

Page 12: path of insertion and guiding plane

Gambar 18.52: Bidang pemandu untuk gigi pendukung pada gigi tiruan sebagian

- Bidang pemandu pada gigi penyangga yang mendukung landasan gigi tiruan dengan perluasan ke distal sekunder.(Gambar 18.53)

Gambar 18.53: Bidang pemandu untuk landasan gigi tiruan dengan perluasan ke distal

- Bidang pemandu disiapkan pada permukaan lingual gigi penyangga. (Biasanya mereka berdekatan dengan plat proksimal pada konektor minor yang menghubungkan auxiliary rest) (Gambar 18.54).

Gambar 18.54: Bidang pemandu pada gigi penyangga sekunder yang mendukung auxiliary rest

- Bidang pemandu pada gigi penyangga anterior (Gambar 18.55).

Gambar 18.55: bidang pemandu pada gigi penyangga anterior (a) gigi kaninus (b) gigi insisif

12

Page 13: path of insertion and guiding plane

Prosedur untuk persiapan masing-masing bidang pemandu yang disebutkan di atas telah dijelaskan dalam prosthetic mouth preparation yang membentuk fase berikutnya dari perawatan setelah desain.

Keuntungan dari Bidang pemandu pada Gigi Anterior

Bidang pemandu yang disiapkan pada gigi anterior memiliki keuntungan sebagai berikut:

- Menyediakan kesejajaran untuk stabilisasi.- Mengurangi gaya wedging antara gigi dengan gigi tiruan.- Mengurangi ruang antara gigi penyangga dan gigi tiruan.- Peningkatan retensi.- Meningkatkan estetika (ruang antara gigi penyangga dan gigi tiruan

dihindari karena gigi tiruan beradaptasi sepenuhnya pada bidang pemandu).

Fungsi Bidang pemandu

- Meminimalkan wedging stres pada gigi penyangga.- Memudahkan pemakaian dan pelepasan.- Membantu menstabilkan protesa dari tekanan horizontal.- Membantu menstabilkan gigi.- Mengurangi daerah blockout dan menghilangkan ruang antara konektor

minor dan gigi. Karena itu, menambah atau memperbaiki oral hygiene dengan perawatan yang mudah.

- Berperan sebagai retensi indirect dan retensi friksi.

13

Page 14: path of insertion and guiding plane

DAFTAR PUSTAKA

Nallaswamy, Deepak. 2009. Textbook of Prosthodontics. New Dehli: Jaypee. 320-327pp.

14