pembahasan dadrs

Download pembahasan DADRS

If you can't read please download the document

Upload: ervinahesti

Post on 19-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PEMBAHASAN

TRANSCRIPT

PEMBAHASAN

ANALISIS

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat (Simatupang, 2004).

Diare dapat diartikan sebagai suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus. Berdasarkan lama waktunya, diare dapat di kelompokkan sebagai berikut (Simadibrata, 2006) :

Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Sedangkan menurut World Gastroenterology Organization Global Guidelines (2007) diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari. Diare akut biasanya sembuh sendiri, lamanya sakit kurang dari 14 hari, dan akan mereda tanpa terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi (Purwo, 2008).Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.

Sedangkan menurut banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit dari tubuh, diare dapat dibagi menjadi :

Diare tanpa dehidrasi

Penderita tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-tanda dehidrasi.

Diare dengan dehidrasi ringan (3%-5%)

Penderita mengalami diare 3 kali atau lebih, kadang-kadang muntah, terasa haus, kencing sudah mulai berkurang, nafsu makan menurun, aktifitas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih normal atau takikardia yang minimum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.

Diare dengan dehidrasi sedang (5%-10%)

Penderita akan mengalami takikardi, kencing yang kurang atau langsung tidak ada, irritabilitas atau lesu, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, turgor kulit berkurang, selaput lendir bibir dan mulut sertakulit tampak kering, air mata berkurang dan masa pengisian kapiler memanjang ( 2 detik) dengan kulit yang dingin yang dingin dan pucat.

Diare dengan dehidrasi berat (10%-15%)

Penderita sudah banyak kehilangan cairan dari tubuh dan biasanya pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi yang melemah, hipotensi dan tekanan nadi yang menyebar, tidak ada penghasilan urin, mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat cekung, tidak ada produksi air mata, tidak mampu minum dan keadaannya mulai apatis, kesadarannya menurun dan juga masa pengisian kapiler sangat memanjang ( 3 detik) dengan kulit yang dingin dan pucat.

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada An. N dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang (DADRS), di ruang Melati, maka selanjutnya akan dibahas kesenjangan antara teori dan prakteknya. Adapun pembahasan meliputi proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi.

Pengkajian

Hasil pengkajian berupa data subjektif dan objektif, pemeriksaan fisik, membaca catatan medik dan catatan keperawatan. Pada tahap pengkajian tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. Tanda dan gejala yang muncul saat pengkajian sesuai dengan manifestasi klinis diare yaitu mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang, sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan wiata, anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat, terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan, perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik, diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

Pada pengkajian tanggal 14 April 2014 pukul 10.00 pada An. N usia 1 tahun 10 bulan, tidak semua tanda dan gejala muncul. Saat pengkajian, ditemukan data bahwa klien sebelumnya masuk UGD tanggal 13 April 2014 pukul 17.40 dengan keluhan rewel, panas dan diare sudah 8 kali. Saat pengkajian hampir semua tanda dan gejala muncul kecuali terjadinya peningkatan frekuensi respirasi, dan penurunan kesadaran. Pada saat pengkajian klien masih terlihat sadar penuh (composmentis), tidak menggunakan alat bantu nafas.

Dalam penatalaksanaan medis sudah dilakukan pemeriksaan darah dan feses. Namun tidak dilakukan pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah, pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal dan pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.

Diagnosa Keperawatan

Didalam teori, terdapat sembilan diagnosa keperawatan yaitu :

Diare b.d faktor psikologis (tingkat stress dan cemas tinggi), faktor situasional ( keracunan, penyalahgunaan laksatif, pemberian makanan melalui selang efek samping obat, kontaminasi, traveling), factor fisiologis (inflamasi, malabsorbsi, proses infeksi, iritas, parasit)Hipertermi b.d peningkatan metabolik, dehidrasi, proses infeksi, medikasiKekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif, kegagalan dalam mekanisme pengaturan.Ansietas orang tua b.d proses penyakit anaknyaDefisiensi pengetahuan tentang penyakit diare b.d kurang informasi, keterbatasan kognisi, tidak familiar dengan sumber informasiResiko kelebihan volume cairan b.d overhidrasiPenurunan cardiac output b.d penurunan suplai cairan/darahPola nafas tidak efektif b.d hiperventilasiIntoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen

Namun pada prakteknya hanya ditemukan lima diagnosa keperawatan yaitu :

Hipertermi b.d. dehidrasi Diare b.d proses infeksi bakteriKekurangan volume cairan b.d. kehilangan volume cairan aktifKetidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake makananDefisiensi pengetahuan orang tua tentang diare b.d kurang informasi

Keempat diagnosa tersebut dapat ditegakkan berdasarkan data yang didapatkan saat pengkajian dan sesuai dengan teori. Diagnosa tentang defisiensi pengetahuan orang tua tentang diare b.d kurang informasi tidak terdapat di teori namun dapat ditegakkan karena data data yang diperoleh saat pengkajian sangat mendukung diagnosa keperawatan tersebut.

Perencanaan Keperawatan

Setelah diagnosa keperawatan dapat ditegakkan, maka perlu penetapan rencana keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut. Kegiatan perencanaan ini meliputi : memprioritaskan masalah, merumuskan tujuan, kriteria hasil, serta tindakan.

Dalam perencanaan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dalam memprioritaskan masalah, merumuskan masalah, merumuskan tujuan, kriteria hasil, serta tindakan. Perumusan tujuan pada asuhan keperawatan berdasarkan pada metode SMART (spesifik, measurable, asureble, reality and time) yaitu secara spesifik dapat diukur maupun diatasi dengan tindakan keperawatan. Perencanaan berpatokan pada NOC untuk menentukan kriteria hasil dan NIC untuk menentukan intervensi.

Implementasi Keperawatan

Dalam tahap implementasi, penulis dapat melaksanakan semua rencana keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Keluarga juga sangat kooperatif dengan perawat walaupun klien terlihat takut kepada perawat, namun setelah BHSP klien mulai terbiasa. Implementasi keperawatan yang telah dilakukan secara garis besar adalah memantau vital sign terutama suhu setiap 4 jam sekali, memonitor warna kulit, menganjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat, meganjurkan keluarga memberikan makanan rendah serat dan tidak asam sedikit demi sedikit tetapi sering, mengajarkan keluarga cara merawat daerah perineal, mengajarkan dan menganjurkan pada keluarga kompres hangat saat suhu klien tinggi, memberikan antipiretik parasetamol, memberikan pengertian dan pendidikan kesehatan kepada orang tua klien tentang diare. Rencana keperawatan pada kelima diagnosa dapat dilaksanakan dalam waktu yang telah tentukan.

Evaluasi (SOAP)

Evaluasi sudah dilaksanakan sesuai dengan teori. Evaluasi dilakukan setiap hari selama tiga hari kelolaan, perdiagnosa untuk mempermudah pemantauan perkembangan kondisi klien. Empat masalah keperawatan meliputi : Hipertermi b.d. dehidrasi, diare b.d proses infeksi bakteri, kekurangan volume cairan b.d. kehilangan volume cairan aktif dan defisiensi pengetahuan orang tua tentang diare b.d kurang informasi dapat teratasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan mencapai kriteria hasil yang telah dibuat. Sedangkan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan intake makanan belum dapat teratasi karena kriteria hasil status nutrisi (Z- score) dalam batas normal dan tidak ada penurunan berat badan belum tercapai, tetapi klien sudah pulang dan memilih berobat jalan.

EVALUASI

Secara garis besar terdapat sedikit kesenjangan antara teori dan praktek dalam melakukan asuhan keperawatan. Pada saat proses pengkajian, hanya beberapa tanda dan gejala saja yang muncul pada klien. Pada pemeriksaan penunjang, tidak dilakukan semua pemeriksaan penunjang secara lengkap namun hanya dilakukan pemeriksaan darah dan feses. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori namun sudah cukup menegakkan diagnosa medis DADRS dan sudah dapat mengetahui etiologi diare yang diderita klien yaitu diare karena bakteri. Selanjutnya pada diagnosa keperawatan, tidak semua diagnosa keperawatan yang terdapat dalam teori muncul, namun hal tersebut sudah sesuai dengan masalah prioritas klien sehingga intervensi yang di berikan tepat sesuai kebutuhan. Saat implementasi klien dan keluarga sangat kooperatif sehingga rencana keperawatan dapat dilakukan sesuai dengan teori. Keempat masalah keperawatan teratasi namun satu masalah keperawatan tentang ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi karena klien pulang dan memilih untuk berobat jalan.