pembhsn pembahasan

7
PEREDARAN DARAH TEPI Pembuluh darah vena secara anatomi dari lapisan terdalam tersusun oleh endothelium, tunika intima, otot lingkar dan pada bagian luar tersusun oleh jaringan ikat yang dikelilingi oleh sel lemak. Pembuluh darah vena pada ekstremitas bawah terbagi menjadi 3 subsistem ; (1) subsistem vena permukaan, (2) subsistem vena dalam, dan (3) subsistem penghubung. Vena permukaan terdiri dari vena safena magna dan vena safena parva. Vena safena magna adalah vena terpanjang di tubuh; berjalan dari maleolus di mata kaki, naik ke bagian medial betis dan paha, bermuara ke vena femoralis tepat di bawah selangkangan. Subsistem vena dalam membawa sebagian besar darah dari ekstremitas bawah dan terletak dalam kompartemen otot. Vena-vena dalam menerima aliran dari venula kecil dan pembuluh intramuskular.Sistem vena dalam cenderung berjalan paralel dengan pembuluh arteri tungkai bawah, dan diberi nama yang sama dengan arteria tersebut. Subsistem vena dalam dan permukaan dihubungkan oleh saluran-saluran pembuluh darah yang disebut vena penghubung. Vena penghubung menyusun subsistem penghubung ekstremitas bawah. Aliran vena yang melawan gravitasi melibatkan berbagai faktor yang dikenal sebagai pompa vena. Ada komponen perifer dan sentral dari pompa vena. Pompa vena perifer tergantung pada kompresi saluran vena selama kontraksi otot. Kontraksi otot mendorong aliran untuk maju di dalam sistem vena dalam; katup- katup vena mencegah aliran balik selama relaksasi otot. Selain

Upload: melissa-trixiana

Post on 24-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pembahasan praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: pembhsn pembahasan

PEREDARAN DARAH TEPI

Pembuluh darah vena secara anatomi dari lapisan terdalam tersusun oleh endothelium, tunika

intima, otot lingkar dan pada bagian luar tersusun oleh jaringan ikat yang dikelilingi oleh sel

lemak. Pembuluh darah vena pada ekstremitas bawah terbagi menjadi 3 subsistem ; (1)

subsistem vena permukaan, (2) subsistem vena dalam, dan (3) subsistem penghubung. Vena

permukaan terdiri dari vena safena magna dan vena safena parva. Vena safena magna adalah

vena terpanjang di tubuh; berjalan dari maleolus di mata kaki, naik ke bagian medial betis

dan paha, bermuara ke vena femoralis tepat di bawah selangkangan. Subsistem vena dalam

membawa sebagian besar darah dari ekstremitas bawah dan terletak dalam kompartemen otot.

Vena-vena dalam menerima aliran dari venula kecil dan pembuluh intramuskular.Sistem vena

dalam cenderung berjalan paralel dengan pembuluh arteri tungkai bawah, dan diberi nama

yang sama dengan arteria tersebut. Subsistem vena dalam dan permukaan dihubungkan oleh

saluran-saluran pembuluh darah yang disebut vena penghubung.

Vena penghubung menyusun subsistem penghubung ekstremitas bawah.

Aliran vena yang melawan gravitasi melibatkan berbagai faktor yang dikenal sebagai pompa

vena. Ada komponen perifer dan sentral dari pompa vena. Pompa vena perifer tergantung

pada kompresi saluran vena selama kontraksi otot. Kontraksi otot mendorong aliran untuk

maju di dalam sistem vena dalam; katup-katup vena mencegah aliran balik selama relaksasi

otot. Selain itu sinus-sinus vena yang kecil dan tidak berkatup atau venula yang terletak

didalam otot berfungsi sebagai reservoir darah dan mengosongkan darahnya ke vena-vena

dalam selama kontraksi otot. Kontribusi saluran intramuskular ini terutama penting untuk

arus balik vena. Kekuatan-kekuatan sentral yang memudahkan aliran balik vena termasuk

pengurangan tekanan intrathoraks sewaktu inspirasi dan penurunan tekanan atrium kanan dan

ventrikel kanan setelah ejeksi ventrikel

Pada tungkai, vena dikelilingi oleh otot skeletal dan kontraksi otot tersebut selama aktivitas

akan mengkompresi vena. Selain itu, pulsasi dari arteri di dekatnya juga bisa mengkompresi

vena. Pada posisi berdiri dan tenang (tidak ada aktivitas tambahan), tekanan vena pada ankle

adalah 85-90 mmHg. Timbulnya genangan darah pada vena kaki akan mengurangi

pengembaliannya ke jantung sehingga kardiak outputnya akan  menurun, bahkan bisa

menyebabkan seseorang pingsan. Kontraksi ritmik otot tungkai selama seseorang berdiri akan

Page 2: pembhsn pembahasan

menurunkan tekanan vena menjadi kurang dari 39 mmHg dengan menggerakan darah menuju

jantung. Pada pasien yang mengalami vena varises, pergerakan darah tersebut akan berkurang

karena katupnya tidak kompeten. Meskipun begitu, kontraksi otot tetap akan menghasilkan

pergerakan darah ke jantung karena resistensi vena yang lebih besar yang mengarah ke

jantung adalah kurang dari resistensi pembuluh darah kecil yang jauh dari jantung.

Efek Gravitasi pada Tekanan Vena

a. Pada orang dewasa dalam keadaan tegak, darah di pembuluh-pembuluh yang berjalan

antara jantung dan ekivalen dengan sebuah kolom darah setinggi 1,5 m. Tekanan yang

ditimbulkan oleh kolom darah ini akibat efek gravitasi adalah 90 mmHg. Tekanan yang

terjadi pada darah oleh jantung telah berkurang menjadi sekitar 10 mmHg di vena-vena

tungkai bawah karena hilangnya tekanan akibat pergesekkan di pembuluh-pembuluh

sebelumnya. Tekanan yang ditimbulkan oleh gravitasi (90 mmHg) ditambah tekanan yang

ditimbulkan oleh jantung (10 mmHg) menghasilkan tekanan vena 100 mmHg di pergelangan

kaki. Demikian juga kapiler didaerah ini mendapat pengaruh gravitasi yang sama

b. karena terjadi peningkatan tekanan yang disebabkan oleh efek gravitasi, terjadi

penimbunan darah di vena-vena yang melebar, sehingga aliran balik vena berkurang. Filtrasi

menembus dinding kapiler juga meningkat yang menyebabkan pergelangan kaki dan kaki

membengkak, kecuali apabila tindakan-tindakan kompensasi mampu melawan efek gravitasi

tersebut

Berdiri dan Tekanan Darah Pada posisi berdiri, maka sebanyak 300-500 ml darah pada pembuluh ”capacitance” vena

anggota tubuh bagian bawah dan isi sekuncup mengalami penurunan sampai 40%. Berdiri

dalam jangka waktu yang lama dengan tidak banyak bergerak atau hanya diam akan

menyebabkan kenaikan volume cairan antar jaringan pada tungkai bawah. Selama individu

tersebut bisa bergerak maka kerja pompa otot menjaga tekanan vena pada kaki di bawah 30

mmHg dan alir balik vena cukup (Ganong, 2002). Pada posisi berdiri, pengumpulan darah di

vena lebih banyak.Dengan demikian selisih volume total dan volume darah yang ditampung

dalam vena kecil, berarti volume darah yang kembali ke jantung sedikit, isi sekuncup

Page 3: pembhsn pembahasan

berkurang, curah jantung berkurang, dan kemungkinan tekanan darah akan turun. Jantung

memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah beredar ke seluruh bagian tubuh dan

kembali ke jantung begitu seterusnya. Darah sampai ke kaki, dan untuk kembali ke jantung

harus ada tekanan yang mengalirkannya. Untuk itu perlu adanya kontraksi otot guna

mengalirkan darah ke atas. Pada vena ke bawah dari kepala ke jantung tidak ada katup, pada

vena ke atas dari kaki ke jantung ada katup. Dengan adanya katup, maka darah dapat

mengalir kembali ke jantung. Jika pompa vena tidak bekerja atau bekerja kurang kuat, maka

darah yang kembali ke jantung berkurang, memompanya berkurang, sehingga pembagian

darah ke sel tubuh pun ikut berkurang. Banyaknya darah yang di keluarkan jantung itu

menimbulkan tekanan, bila berkurang maka tekanannya menurun. Tekanan darah berkurang

akan menentukan kecepatan darah sampai ke bagian tubuh yang dituju. Ketika berdiri darah

yang kembali ke jantung sedikit. Volume jantung berkurang maka darah yang ke luar dan

tekanan menjadi berkurang

Berbaring dan Tekanan Darah Pada posisi berbaring darah dapat kembali ke jantung secara mudah tanpa harus melawan

kekuatan gravitasi. Terlihat bahwa selama kerja pada posisi berdiri, isi sekuncup meningkat

secara linier dan mencapai nilai tertinggi pada 40% -- 60% VO2 maksimal. Pada posisi

berbaring, dalam keadaan istirahat isi sekuncup mendekati nilai maksimal sedangkan pada

kerja terdapat hanya sedikit peningkatan. Nilai pada posisi berbaring dalam keadaan istirahat

hampir sama dengan nilai maksimal yang diperoleh pada waktu kerja dengan posisi berdiri.

Jumlah isi sekuncup pada orang dewasa laki-laki mempunyai variasi antara 70 -- 100 ml.

Makin besar intensitas kerja (melebihi batas 85% dari kapasitas kerja) makin sedikit isi.

sekuncup; hal ini disebabkan memendeknya waktu pengisian diatole akibat frekuensi denyut

jantung yang meningkat (bila mencapai 180/menit maka 1 siklus jantung hanya berlangsung

selama 0,3 detik dan pengisian diastole merupakan bagian dari 0,3 detik tersebut)

GUYTON

PENGARUH TEKANAN GRAVITASI TERHADAP TEKANAN VENA

Di semua bagian air yang terpapar oleh udara, tekanan pada permukaan air adalah sama

dengan tekanan atmosfer, namun tekanan meningkat 1mm Hg untuk setiap penurunan 13,6

Page 4: pembhsn pembahasan

mm dari permukaan. Tekanan ini diakibatkan oleh berat air dank arena itu disebut tekanan

gravitasi atau tekanan hidrostatik.

Tekanan gravitasi juga timbul di sistem vascular manusia akibat berat darah di dalam

pembuluh. Bila seseorang berdiri, tekanan di atrium kanan tetap sekitar 0mm Hg karena

jantung memompa ke dalam arteri setiap kelebihan darah yang berusaha menumpuk di

tempat ini. Akan tetapi pada seorang dewasa yang berdiri diam sama sekali, tekanan di vena

sekitar +90mm Hg akibat berat gravitasi darah di vena antara jantung dan kaki. Tekanan vena

pada ketinggian tubuh lainnya secara proporsional besarnya antara 0 dan 90 mm Hg.

Di vena lengan, tekanan pada titik setinggi tulang rusuk teratas biasanya sekitar +6mm Hg

akibat kompresi vena subklavia sewaktu melewati tulang rusuk tersebut. Tekanan gravitasi di

sepanjang lengan kemudian ditentukan oleh jaraknya dari tulang rusuk ini. Jadi, bila selisih

grvitasi pada titik antara tulang rusuk dan tangan adalah +29mm Hg, tekanan gravitasi ini

ditambah dengan +6mm Hg yang disebabkan kompresi vena ketika melewati tulang rusuk,

sehingga besar total di vena tangan adalah +35mm Hg.

Vena-vena leher pada orang yang berdiri tegak hampir sepenuhnya kolaps sepanjang

perjalanannya ke tengkorak akibat tekanan atmosfer di luar leher. Kolapsnya vena ini

menyebabkan tekanan di vena-vena tersebut nol di sepanjang perjalanannya. Alasan untuk

hal ini adalah bahwa setiap kecederungan tekanan untuk naik di atas nilai tersebut akan

membuka vena dan memungkinkan tekanan turun kembali ke nol akibat aliran darah.

Sebaliknya setiap kecenderungan tekanan untuk turun di bawah nol akan menyebabkan vena

semakin kolaps, yang selanjutnya meningkatkan tahanannya dan mengembalikan tekanan

vena menjadi nol lagi.