penerapan metode analytical hierarchy process ahp…
TRANSCRIPT
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)DALAM PEMILIHAN RESTORAN
DI JL. DR. MANSYUR MEDAN
SKRIPSI
DEDI SEPTIAN 120803064
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN RESTORAN
DI JL. DR. MANSYUR MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains
DEDI SEPTIAN 120803064
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process
(AHP)Dalam Pemilihan Restoran di Jl. Dr. Mansyur Medan
Kategori : Skripsi Nama : Dedi Septian Nomor Induk Mahasiswa : 120803064 Program Studi : Sarjana (S1) Matematika Departemen : Matematika Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara
Diluluskan di Medan, 2018
Komisi Pembimbing: Pembimbing 2, Pembimbing 1, Drs. Pengarapen Bangun, M. Si Dra.Normalina Napitupulu, M.sc NIP. 19560815 198503 1 005 NIP. 19631106 198902 2 001 Disetujui oleh: Departemen Matematika FMIPA USU Ketua, Dr. Suyanto, M.Kom NIP. 19590813 198601 1 002
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN RESTORAN
DI JL. DR. MANSYUR MEDAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 2018
DEDI SEPTIAN
120803064
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang baik dengan kasih dan
berkatNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul
Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan
Restoran di Jl Dr. Mansyur Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan
dukungan moral dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis tidak menyerah
dalam penelitian yang dilakukan dan penyusunan skripsi. Penulis menyampaikan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc selaku pembimbing 1 dan bapak
alm. Drs. Pangarapen Bangun, M.Si selaku pembimbing 2 yang telah
membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
2. BapakDrs. Gim Tarigan, M. Si dan Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.
Si selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
3. BapakDr. Suyanto, M.Kom dan BapakDrs. Rosman Siregar, M. Si
selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA-USU
Medan.
4. Bapak Dr. Kerista Sebayang, M. Si selaku Dekan FMIPA USU serta
seluruh civitas akademika di lingkungan FMIPA USU.
5. Orang tua yang tersayang serta saudara dan saudari penulis yang selama
ini memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.
6. Teman-teman mahasiswa matematika stambuk 2012 dan teman-teman
lainnya yang membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENERAPAN METODEANALYTICAL HIERARCH PROCESS(AHP) DALAM PEMILIHAN RESTORAN
DI JL. DR. MANSYUR MEDAN
ABSTRAK
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, pengalaman, pengetahuan, emosi dan rasa untuk dioptimasi dalam suatu proses yang sistematis. Hirarki fungsional dan matriks perbandingan berpasangan merupakan komponen utama dalam struktur AHP. Pada matriks perbandingan berpasangan tersebut akan dicari bobot dari tiap-tiap kriteria dengan cara menormalkan rata-rata geometrik dari pendapat responden. Nilai eigen maksimum dan vektor eigen yang dinormalkan akan diperoleh dari matriks ini. Pada proses menentukan faktor pembobotan hirarki maupun faktor evaluasi, uji konsistensi harus dilakukan (CR < 0,100). Metode AHP dalam penelitian ini digunakan untuk pemilihan prioritas restoran di Jl. Dr. Mansyur Medan. Hasil analisi menggunakan metode AHP menunjukan bahwa restoran Ayam Penyet Surabaya menjadi pilihan prioritas restoran dengan bobot 26,67%.
Kata kunci : Analytical Hierarchy Process (AHP), Nilai eigen, Vektor eigen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
APPLICATION OF ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)ON RESTAURANT PREFERENCE
AT DR. MANSYUR STREET MEDAN
ABSTRACT
Analytical Hierarchy Process (AHP) method is a decision making method which use factor of logic, experience, knowledge, emotion and feeling for optimized in a systematic process. Functional hierarchy and pair-wise comparison matrix is the main component in structure of AHP. In this pair-wise comparison matrix, the weight of each criterion will be sought by normalizing the geometric mean of respondents’ opinion. Maximum eigen values and eigen vector which normalized will be obtained in this matrix. In the process of determining hierarchy weighting factor as well as evaluation factor, there must be a consistency testing (CR < 0,100). AHP method used in this study to election priority of restaurant at Dr. Mansyur Street Medan. AHP analysis results showed that Ayam Penyet Surabaya restaurant is a priority with quality 26,67%.
Keywords : Analytical Hierarchy Process (AHP), Eigen values, Eigen vector
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN i PERNYATAAN ii PENGHARGAAN iii ABSTRAK iv ABSTRACT v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN x BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Batasan Masalah 3 1.4 Tujuan Penelitian 3 1.5 Tinjauan Pustaka 3 1.6 Kontribusi Penelitian 6 1.7 Metodologi Penelitian 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 7 2.1 Analitycal Hierarchy Process (AHP) 7
2.1.1 Pengertian Analitycal Hierarchy Process (AHP) 7 2.1.2 Manfaat Analitycal Hierarchy Process (AHP) 8 2.1.3 Landasan Analitycal Hierarchy Process (AHP) 8 2.1.4 Prinsip-Prinsip Dasar AHP 9 2.1.5 Tahapan Analitycal Hierarchy Process (AHP) 11 2.1.6 Penentuan Prioritas 12 2.1.7 Eigen Value dan Eigen Vektor 15 2.1.8 Uji Konsistensi dan Ratio 19
2.2 Restoran 20 2.2.1 Pengertian Restoran 21
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pemilihan restoran 21
2.3 Penerapan AHP dalam Menentukan Pemilihan Restoran di Jl. DR.Mansyur Medan 27
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 29
3.1Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria 29
3.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga 31 3.3 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan 34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan 36 3.5 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran 39 3.6 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi 41 3.7 Perhitungan Total Rangking/Prioritas Global 44
3.7.1 Faktor Evaluasi Total 44 3.7.2 Total Rangking 45
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 46 4. 1 Kesimpulan 46 4. 2 Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47 LAMPIRAN 49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 1.1 Matriks Perbandingan Berpasangan 5 Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan 12 Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan 13 Tabel 2.3 Matriks Perbandingan Intensitas 14 Tabel 2.4 Nilai Random Indeks 20 Tabel 3.1 Matriks Faktor Pembobotan untuk Semua Kriteria 29 Tabel 3.2 Matriks Faktor Pembobotan untuk Semua Kriteria yang Disederhanakan 30 Tabel 3.3 Matriks Faktor Pembobotan untuk Semua Kriteria yang
Dinormalkan 31 Tabel 3.4 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga 32 Tabel 3.5 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga yang Disederhanakan 32 Tabel 3.6 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga yang
Dinormalkan 34 Tabel 3.7 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan 34 Tabel 3.8 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layananyang
Disederhanakan 35 Tabel 3.9 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan
yang Dinormalkan 36
Tabel 3.10 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan 37 Tabel 3.11 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan yang Disederhanakan 37 Tabel 3.12 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan
yang Dinormalkan 39 Tabel 3.13 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran 39 Tabel 3.14 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran
yang Disederhanakan 40 Tabel 3.15 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran yang
Dinormalkan 41 Tabel 3.16 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi 42 Tabel 3. 17 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi yang Disederhanakan 42 Tabel 3.18 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi yang
Dinormalkan 44 Tabel 3.19 Matriks Hubungan antara Kriteria dan Alternatif
sebelumDiurutkan 44 Tabel 3.20 Matriks Hubungan Antara kriteria dan Alternatif setelah Diurutkan 44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Judul Gambar Halaman
Gambar 1.1 Struktur Hirarki dalam Analitycal Hierarchy Process (AHP) 4Gambar 2.1 Strukur hirarki 9 Gambar 2.2 Struktur Hirarki Penentuan Prioritas Pemilihan Restoran 28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Gambar Judul Gambar Halaman
Lampiran 1 Data Semua Kriteria 48 Lampiran 2 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk
Semua Kriteria 50 Lampiran 3 Data Alternatif untuk Kriteria Harga 52 Lampiran 4 Perhitungan Faktor Pembobotan Evaluasi untuk
Kriteria Harga 56 Lampiran 5 Data Alternatif untuk Kriteria Kualitas Layanan 57 Lampiran 6 Perhitungan Faktor Pembobotan Evaluasi untuk
Kualitas Layanan 61 Lampiran 7 Data Alternatif untuk Kriteria Kualitas Makanan 62 Lampiran 8 Perhitungan Faktor Pembobotan Evaluasi untuk
Kriteria Kualitas Makanan 66 Lampiran 9 Data Alternatif untuk Kriteria Atmosfer Restoran 67 Lampiran 10 Perhitungan Faktor Pembobotan Evaluasi untuk
Kriteria Atmosfer Restoran 70 Lampiran 11 Data Alternatif untuk Kriteria Lokasi 72 Lampiran 12 Perhitungan Faktor Pembobotan Evaluasi untuk
Kriteria Lokasi 76 Lampiran 13 Faktor Evaluasi Total 77 Lampiran 14 Kuesioner 78
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restoran adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menyajikan
hidangankepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan
serta menetapkantarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Restoran
merupakan suatu operasilayanan makanan yang mendatangkan keuntungan
dengan basis utamanya adalah penjualanmakanan dan minuman kepada individu-
individu dan tamu dalam kelompok kecil (Ninemeier, 2006).
Dimasa sekarang, bisnis restoran merupakan suatu bisnis yang menjanjikan,
terutama di daerah perkotaan. Dimana gaya hidup masyarakat yang mengalami
perubahan. Bagi mereka yang sehari-hari sibuk bekerja hampir tidak mempunyai
waktu untuk menyiapkan hidangan keluarga, apalagi harus menyediakan sendiri
jamuan makan untuk acara tertentu. Dengan demikian mereka akan menyerahkan
tanggung jawab penyediaan makanan kepada restoran pilihan mereka. Oleh
karena itu tidak mengherankan jika bidang usaha restoran mengalami
perkembangan yang pesat. Restoran juga tidak hanya sebagai tempat makan,
banyak masyarakat yang menjadikan restoransebagai tempat untuk berkumpul.
Hal itu ditinjau dari gaya hidup masyarakat masa kini yangcenderung senang
bertatap muka, bersantai dan berbincang. Sudah menjadi suatu kebutuhan
masyarakat untuk bersosialisasi, dan mereka membutuhkan sarana untuk
mewujudkan keinginan mereka. Oleh karena itu, dengan adanya
restoraninidimaksudkan untuk merealisasikan kebutuhan masyarakat yaitu sarana
berkumpul.
Secara umum, faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis restoran adalah
kualitas rasa, harga, menu, lokasi yang strategis, kebersihan restoran serta
pelayanan terhadap pelanggan. Apabila faktor tersebut terpenuhi maka pelanggan
akan merasa puas terhadap restoran pilihan pelanggan. Kepuasan pelanggan
adalah sebagai perasaan suka atau tidak seseorang terhadap suatu produk setelah
membandingan prestasi produk tersebut dengan harapannya (Kotler, 2005).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Irawan, 2002) menyatakan bahwa pelanggan yang puas adalah pelanggan yang
berbagi kepuasan dengan produsen atau penyedia jasa. Bahkan, pelanggan yang
puas akan berbagi rasa dan pengalaman dengan pelanggan lain. Oleh karena itu,
baik pelanggan maupun produsen akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan
terjadi.
Kota Medan adalah salah satu kota metropolitan dan tentunya banyak
terdapat restoran seperti di Jl. Dr Mansyur Medan. Kita dapat melihat bahwa
restoran-restoran tersebut banyak dikunjungi oleh mahasiswa Universitas
Sumatera Utara karena lokasinya berdekatan dengan kampus USU. Bagi
mahasiswa restoran tidak hanya sebagai tempat makan saja tetapi sering
dimanfaatkan sebagai tempat berdiskusi, reuni dan mengerjakan tugas kuliah.
Oleh karena itu pemilihan restoran yang tepat merupakan hal yang utama bagi
mahasiswa ataupun masyarakat supaya merasa puas.
Berdasakan uraian diatas, peneliti ingin melihat restoran yang menjadi pilihan
mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang berada di Jl. Dr. Mansyur Medan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Prof.
Thomas Lorie Saaty dari Wharton Business School diawal tahun 1970, yang
digunakan untuk mencari rangking atau urutan prioritas dari berbagai alternatif
dalam pemecahan suatu masalah. Metode AHP merupakan salah satu metode
pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, pengalaman,
pengetahuan, emosi dan rasa untuk dioptimasi dalam suatu proses yang sistematis.
Komponen utama dari metode AHP ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan
input utamanya adalah merupakan persepsi manusia. Artinya masalah tersebut
dipecah dalam kelompok-kelompok yang akan menjadi suatu bentuk hirarki.
Berdasarkan uraian tersebut, pengambilan keputusan dengan metode AHP sangat
tepat untuk memilih restoran terbaik yang berada di Jl. Dr. Mansyur Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka permasalahan dari penelitian ini
adalah
1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengunjung atau konsumen dalam
memilih restoran di Jl. Dr Mansyur Medan.
2. Bagaimana menentukan restoran yang paling diminati di Jl. Dr. Mansyur
Medan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan
persepsi konsumen.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisoner.
2. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan masyarakat yang
yang mengetahui danpernah makan di restoran – restoran yang menjadi
objek penelitian ini.
3. Restoran yang menjadi alternatif dalam penelitian ini adalah restoran
Zam-Zam Hidayah, Ayam Penyet Jakarta, Tri Boy, Joko Solo, dan Ayam
Penyet Surabaya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pemilihanrestoran yang paling
prioritas di Jl. Dr. Mansyur Medan dengan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP).
1.5 Tinjauan pustaka
Menurut Thomas L. Saaty, Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu
model pendukung keputusan yang menguraikan masalah multi faktor atau multi
kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki didefinisikan sebagai suatu
representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi
level di mana multi level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria,
sub kriteria dan alternative. Berikut struktur hirarki yang lengkap (Saaty, 1994).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 1.1 Struktur Hirarki dalam AHP
Kardi Teknomo, Hendro Siswanto dan Sebastianus Ari Yudhanto (2005)
menguraikan tentang penggunaan AHP yang dimulai dengan membuat struktur
hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki
terdapat tujuan utama, kriteria-kriteria, sub kriteria-sub kriteria dan alternatif-
alternatif yang akan dibahas. Perbandingan berpasangan dipergunakan untuk
membentuk hubungan di dalam struktur. Hasil dari perbandingan berpasangan ini
akan membentuk matrik dimana skala rasio diturunkan dalam bentuk eigenvektor
utama atau fungsi-eigen.
Suyatno dkk (2011) dalam tesis mereka yang berjudul Rancang Bangun
Sistem Pendukung Keputusan untuk Pemilihan Gagasan dengan Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) mengatakan bahwa model hirarki dalam
AHP dilakukan pembobotan pada matriks perbandingan berpasangan pada setiap
tingkatannya, yaitu kriteria, dan alternatif. Perbandingan dilakukan berdasarkan
kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen
terhadap elemen lainnya proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level
hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria, misalnya A, kemudian
diambil elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, A3, A4, A5. Maka
susunan elemen- elemen yang dibandingkan tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 1.1Matriks Perbandingan Berpasangan
A1 A2 A3 A4 A5
A1 1
A2 1
A3 1
A4 1
A5 1
Untuk menentukan nilai kepentingan relatif antar elemen digunakan skala
bilangan dari 1 sampai 9. Penilaian ini dilakukan oleh seorang pembuat keputusan
yang ahli dalam bidang persoalan yang sedang dianalisa dan mempunyai
kepentingan terhadapnya. Apabila suatu elemen dibandingkan dengan dirinya
sendiri maka diberi nilai 1. Jika elemen i dibandingkan dengan elemen j
mendapatkan nilai tertentu, maka elemen j dibandingkan dengan elemen i
merupakan kebalikannya.Adapun yang menjadi kelebihan dengan menggunakan
metode AHP adalah yaitu:
1. Struktur yang berbentuk hierarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang
dipillih sampai pada subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhatikan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi
berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil
keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan keluaran analisis sensitivitas
pembuat keputusan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Prof. Dr. Iryanto, M. Si dalam tulisannya mengatakan bahwa
Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode yang banyak digunakan
dalam me-rating (memeringkat) berbagai masalah dan telah menunjukkan hasil
yang mengagumkan. Metode ini menyelesaikan permasalahan dengan memecah
masalah sampai ke bagian yang paling kecil. Metode ini juga memiliki banyak
keistimewaan seperti dapat digunakan tanpa data statistik dan dalam analisisnya
menggunakan preferensi dari ahli. Namun demikian, metode AHP membutuhkan
responden yang benar-benar ahli dalam bidang yang dianalisis.
1.6 Kontribusi Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemilik restoran, penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan
imformasi dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan bisnis.
2. Dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa FMIPA USU atau konsumen
lainnya dalam hal mengambil keputusan pemilihan restoran.
3. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan untuk
mahasiswa, terlebih bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang
lebih luas.
1.7 Metodologi Penelitian
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini adalah:
1. Menentukan kriteria dan alternatif restoran yang berada di Jl. Dr. Mansyur
Medan.
2. Menyusun kuesioner penelitian dan mendistribusikan kepada responden.
3. Mendefenisikan masalah dan membuat struktur hirarki yang diawali
dengan tujuan, dilanjutkan dengan kriteria dan alternatif pilihan restoran.
4. Membentuk matriks perbandingan berpasangan.
5. Menormalkan data.
6. Menghitung nilai eigen vektor dari setiap matriks perbandingan
berpasangan.
7. Menguji konsistensi hirarki.
8. Menentukan alternatif yang paling diminati dari hasil analisa.
9. Membuat kesimpulan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analytical Hierarchy process (AHP)
2.1.1. Pengertian Analytical Hierarchy process (AHP)
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah
multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Menurut
Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah
permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level
pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan
seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang
kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan
tampak lebih terstruktur dan sistematis.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering dihadapkan pada suatu
pemilihan dari berbagai alternatif.Disini diperlukan penentuan prioritas terhadap
pilihan-pilihan yang ada. Dalam menentukan prioritas tersebut, seseorang akan
menggunakan faktor-faktor logika dengan membandingkan pilihan-pilihan
tersebut dibantu dengan kriteria-kriteria yang berhubungan dengan pilihan.
Analogi tersebut telah menggambarkan bagaimana prinsip dari metode AHP.
Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang
menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman, pengetahuan, emosi dan
rasa untuk dioptimasi dalam suatu proses yang sistematis. Metode AHP ini
dikembangkan oleh seorang ahli matematika yaitu Thomas L. Saaty di University
Of Pittsburgh, Amerika Serikat pada tahun 1970-an.Pada dasarnya, metode AHP
adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas suatu
persoalan dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan
keputusan dengan memecah persoalan tersebut ke dalam suatu bagian-bagian serta
menata bagian-bagian tersebut dalam suatu bentuk susunan hirarki, memberi nilai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya variabel dan mensintesis
berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki
prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut.
2.1.2.Manfaat Analytical Hierarchy Process (AHP)
Adapun manfaat dari penggunaan Analytical Hierarchy Process ,antara lain yaitu:
a. Memadukan intuisi pemikiran, perasaan dan penginderaan dalam
menganalisis pengambilan keputusan
b. Memperhitungkan konsistensi dari penilaian yang telah dilakukan dalam
membandingkan faktor-faktor yang ada,
c. Memudahkan pengukuran dalam elemen,
d. Memungkinkan perencanaan ke depan.
2.1.3. Landasan Analytic Hierarchy Process (AHP)
Analytical Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang terdiri :
1. Reciprocal Comparison,yang mengandung arti bahwa matriks perbandingan
berpasangan yang terbentuk harus bersifat berkebalikan. Si pengambil
keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya.
Preferensinya itu sendiri harus memenuhi syarat resiprokal yaitu kalau A lebih
disukai dari B dengan skala x, maka B lebih disukai dari A dengan skala 1/x
2. Homogenity,yang mengandung arti preferensi seseorang harus dapat
dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya
dapat dibandingkan satu sama lain. Kalau aksioma ini tidak dapat dipenuhi
maka elemen-elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogenous dan harus
dibentuk suatu’cluster’ (kelompok elemen-elemen) yang baru.
3. Independenceberarti setiap level mempunyai kaitan walaupun mungkin saja
terjadi hubungan yang tidak sempurna. Ini menunjukkan bahwa pola
ketergantungan atau pengaruh dalam model AHP adalah searah keatas,
Artinya perbandingan antara elemen-elemen dalam satu level dipengaruhi atau
tergantung oleh elemen-elemen dalam level di atasnya.
4. Expectations,artinya untuk tujuan pengambilan keputusan, struktur hirarki
diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka si pengambil
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
keputusan tidak memakai seluruh kriteria dan atau objektif yang tersedia atau
diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap
2.1.4. Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process
Dalam menyelesaikan permasalahan dengan metode AHP ada beberapa prinsip
dasar yang harus dipahami, yaitu :
a. Decomposition adalah memecahkan atau membagi problema yang utuh
menjadi unsur – unsurnya ke bentuk hirarki proses pengambilan keputusan,
dimana setiap unsur atau elemen saling berhubungan. Untuk mendapatkan
hasil yang akurat, pemecahan dilakukan terhadap unsur – unsur sampai
tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan
beberapa tingkatan dari persoalan yang hendak dipecahkan. Struktur
hirarki keputusan tersebut dapat dikategorikan sebagai complete dan
incomplete. Suatu hirarki keputusan disebut complete jika semua elemen
pada suatu tingkat memiliki hubungan terhadap semua elemen yang ada
pada tingkat berikutnya, sementara hirarki keputusan incomplete kebalikan
dari hirarki complete. Bentuk struktur dekomposisi yakni:
- Tingkat pertama : Tujuan keputusan (Goal)
- Tingkat kedua : Kriteria – kriteria
- Tingkat ketiga : Alternatif – alternatif
Gambar 2.1 Struktur Hirarki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Comparative judgement dilakukan dengan penilaian tentang kepentingan
relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan
tingkatan diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP karena akan
berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen – elemennya. Hasil dari
penilaian ini lebih mudah disajikan dalam bentuk matriks pairwise
comparisons yaitu matriks perbandingan berpasangan memuat tingkat
preferensi beberapa alternatif untuk tiap kriteria. Skala preferensi yang
digunakan yaitu skala 1 yang menunjukkan tingkat yang paling rendah
(equal importance) sampai dengan skala 9 yang menujukkan tingkatan
paling tinggi (extreme importance). Agar diperoleh skala yang tepat
dalam membandingkan dua elemen, maka hal yang perlu dilakukan adalah
memberikan pengertian menyeluruh tentang elemen-elemen yang
dibandingkan dan relevansinya terhadap kriteria. Dalam melakukan
penilaian kepentingan relatif terhadap dua elemen berlaku aksioma
recripocal.
c. Synthesis of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen vector method
untuk mendapatkan bobot relatif bagi unsur-unsur pengambilan keputusan.
Pada setiap matriks “pairwise comparison” terdapat local priority. Oleh
karena “pairwise comparison” terdapat pada setiap tingkat, maka untuk
mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa di antara local priority
tersebut. pengurutan elemen-elemen tersebut menurut kepentingan relatif
melalui prosedur sintesa yang dinamakan priority setting.
d. Logical Consistency Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah
bahwa obyek-obyek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan
keseragaman dan relevansinya. Kedua adalah tingkat hubungan antara
obyek-obyek yang didasarkan pada kriteria tertentu, misalnya sama
penting, sedikit lebih penting, jelas lebih penting, mutlak lebih penting.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.5.Tahapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Dalam penerapan metode Analytical Hierarchy Process dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut (Suyatno dkk, 2011)
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama sebagai level
teratas dilanjutkan dengan kriteria-kriteria yang cocok dan menentukan
alternatif. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki
dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).
3. Menyusun dan mendistribusikan kuesioner.
4. Pemindahan tingkat kepentingan verbal ke dalam tingkat kepentingan numerik
untuk dimasukkan kedalam matriks perbandingan berpasangan dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 9.
5. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat
di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil
keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan
elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih
sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari
level di bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya
E1,E2,E3,E4,E5.
6. Merata-ratakan hasil perbandingan berpasangan dengan rata-rata geometric
karena penilaian melibatkan banyak orang (group decision). Untuk
menghitung rata-rata geometrik, nilai harus dikalikan, dan dari hasil ini ditarik
akar pangkat bilangan yang sama dengan jumlah orang yang memberi
penilaian itu. Formula rata-rata geometric adalah
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Dimana G = rata-rata geometric; x1, x2, x3,……,xn= penilaian ke 1,2,3,…,n;
n = banyaknya pilihan
7. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam
matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka
pengambilan data diulangi.
9. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang
merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen
pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan
dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi
setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk
memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap
baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
10. Memeriksa konsistensi hirarki. Rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau
sama dengan 10 % (CR < 0,100) agar menghasilkan keputusan yang
mendekati valid.
2.1.6. Penentuan proiritas
Menentukan susunan prioritas elemen adalah dengan menyusun perbandingan
berpasangan yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh elemen
untuk setiap sub hirarki. Perbandingan tersebut ditransformasikan dalam bentuk
matriks.
Tabel 2.1. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Intensitas Pentingnya
Definisi Penjelasan
1 Equal importance (sama penting) Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama
3 Weak importance of one over another (sedikit lebih penting)
Pengalaman dan pertimbangan sedikit mendukung satu elemen dibanding lainnya
5 Essential or strong importance (lebih penting)
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat mendukung satu elemen atas elemen yang lainnya
7 Demonstrated importance (sangat penting)
Satu elemen dengan kuat didukung dan didominasinya yang terlihat dalam praktek.
9 Extreme importance (mutlak lebih penting)
Satu elemen mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2, 4, 6, 8 Intermediate values (nilai yang berdekatan)
Nilai diantara dua pilihan yang berdekatan
Resiprokal Kebalikan Jika elemen i memiliki salah satu angka diatas ketika dibandingkan elemen j, maka j memiliki kebalikannya ketika dibanding elemen i
Setelah keseluruhan proses perbandingan berpasangan dilakukan, maka bentuk
matriks perbandingan berpasangannya adalah seperti pada Tabel 2.2. Misalkan,
terdapat n objek yang dinotasikan dengan (A1, A2, …, An) yang akan dinilai
berdasarkan pada nilai tingkat kepentingannya antara lain Ai dan Aj
dipresentasikan dalam matriks Pair-wise Comparison. Maka hasil perbandingan
dari elemen-elemen operasi tersebut akan membentuk matriks A berukuran n × n
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Matriks Perbandingan Berpasangan
𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 … 𝐴𝐴𝑛𝑛
A1 a11 a12 … a1n
A2 a21 a22 … a2n
⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮
An an1 an2 … ann
Nilai a11 adalah nilai perbandingan elemen A1 (baris) terhadap A1 (kolom) yang
menyatakan hubungan :
a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1(baris) terhadap kriteria C dibandingkan
dengan A1 (kolom) atau
b. Seberapa jauh dominasi Ai (baris) terhadap Ai (kolom) atau
c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada A1 (baris) dibandingkan dengan
A1 (kolom).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Matriks A𝑛𝑛𝑥𝑥𝑛𝑛 merupakan matriks reciprocal yang diasumsikan terdapat n elemen
yaitu 𝑤𝑤1,𝑤𝑤2 ,…w𝑛𝑛yang akan dinilai secara perbandingan. Nilai perbandingan secara
berpasangan antara 𝑤𝑤𝑖𝑖 , dan 𝑤𝑤𝑗𝑗 ,yang dipresentasikan dalam sebuah matriks 𝑤𝑤𝑖𝑖𝑤𝑤𝑗𝑗
= 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 ,
dengan i, j = 1, 2,…, n, sedangkan 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 merupakan nilai matriks hasil perbandingan
yang mencerminkan nilai kepentingan Ai terhadap Aj bersangkutan sehingga
diperoleh matriks yang dinormalisasi. Untuk i = j, maka 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = 1 (diagonal matriks),
atau apabila antara elemen operasi Ai dengan Aj memiliki tingkat kepentingan
yang sama maka 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1. Data dari matriks perbandingan berpasangan ini
merupakan dasar untuk menyusun vektor prioritas dalam AHP. Bila vektor
pembobotan elemen-elemen operasi dinyatakan dengan W, dengan W =
(𝑤𝑤1,𝑤𝑤2 ,…w𝑛𝑛 ), maka intensitas kepentingan elemen operasi A1 terhadap A2 adalah 𝑤𝑤1 𝑤𝑤2
= 𝑎𝑎12 , sehingga matriks perbandingan berpasangan dapat dinyatakan pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Matriks Perbandingan Intensitas
𝐴𝐴1 𝐴𝐴2 … 𝐴𝐴𝑛𝑛
A1 𝑤𝑤1
𝑤𝑤2
𝑤𝑤1
𝑤𝑤2 … 𝑤𝑤2
𝑤𝑤1
A2 𝑤𝑤2
𝑤𝑤1
𝑤𝑤2
𝑤𝑤2 … 𝑤𝑤2
𝑤𝑤1
⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮
An 𝑤𝑤𝑛𝑛𝑤𝑤1
𝑤𝑤𝑛𝑛𝑤𝑤2
… 𝑤𝑤𝑛𝑛𝑤𝑤𝑛𝑛
Model AHP didasarkan pada matriks perbandingan berpasangan, di mana
elemen- elemen pada matriks tersebut merupakan penilaian (judgement) dari
responden (decisionmaker). Seorang decisionmaker akan memberikan penilaian,
mempersepsikan, ataupun memperkirakan kemungkinan dari suatu hal/peristiwa
yang dihadapi. Matriks tersebut terdapat pada setiap tingkat hirarki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(levelofhierarchy )dari suatu struktur model AHP yang membagi habis suatu
persoalan.
2.1.7. Eigen Value dan Eigen Vector
Untuk melengkapi pembahasan tentang eigen value dan eigen vector maka akan
diberikan definisi – definisi mengenai matriks dan vektor.
1. Matriks
Matriks adalah sekumpulan himpunan objek (bilangan riil atau kompleks,
variabel–variabel) yang disusun secara persegi panjang (yang terdiri dari baris dan
kolom) yang biasanya dibatasi dengan kurung siku atau biasa. Jika sebuah matriks
memiliki m baris dan n kolom maka matriks tersebut berukuran (ordo) m x n.
Matriks dikatakan bujur sangkar (square matrix) jika m = n. Dan skalar–skalarnya
berada di baris ke-i dan kolom ke-j yang disebut (ij) matriks entri.
A =
⎣⎢⎢⎢⎢⎡𝑎𝑎11𝑎𝑎12 … 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 … 𝑎𝑎1𝑛𝑛𝑎𝑎21𝑎𝑎22 …𝑎𝑎2𝑗𝑗 …𝑎𝑎2𝑛𝑛
⋮⋮⋱⋮⋱⋮𝑎𝑎𝑖𝑖1𝑎𝑎𝑖𝑖2 …𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 … 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑛𝑛
⋮⋮⋱⋮⋱⋮𝑎𝑎𝑚𝑚1𝑎𝑎𝑚𝑚2 … 𝑎𝑎𝑚𝑚𝑗𝑗 …𝑎𝑎𝑚𝑚𝑛𝑛 ⎦
⎥⎥⎥⎥⎤
= �𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 �
2. Vektor dari n dimensi
Suatu vektor dengan n dimensi merupakan suatu susunan elemen – elemen yang
teratur berupa angka–angka sebanyak n buah, yang disusun baik menurut baris,
dari kiri ke kanan (disebut vektor baris atau Row Vector dengan ordo 1 x n )
maupun menurut kolom, dari atas ke bawah (disebut vektor kolom atau Colomn
Vector dengan ordo n x 1). Himpunan semua vektor dengan n komponen dengan
entri riil dinotasikan dengan 𝑅𝑅𝑛𝑛 .Untuk vector 𝑢𝑢→ dirumuskan sebagai berikut:
U R
𝑢𝑢→∈ 𝑅𝑅𝑛𝑛
𝑢𝑢→ = �
𝑎𝑎1𝑎𝑎2⋮𝑎𝑎𝑛𝑛
� 𝑅𝑅𝑛𝑛
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Eigen Value dan Eigen Vector
Defenisi:Apabila A adalah matriks bujur sangkar n x n, maka vektor tak nol x di
dalam dinamakan eigen vector dari A jika Ax kelipatan skalar x, yakni:
Apabila A adalah matriks bujur sangkar n x n, maka vektor tak nol x di dalam 𝑅𝑅𝑛𝑛
dinamakan eigen vector dari A jika Ax kelipatan skalar x, yakni
Ax = λx (1)
Skalar λ dinamakan eigen value dari A dan x dikatakan eigen vector yang
bersesuaian dengan λ. Untuk mencapai eigen value dari matriks A yang berukuran
n x
n, maka dapat ditulis pada persamaan berikut:
Ax = λx (2)
Atau secara ekivalen
(λI − A)x = 0 (3)
Agar λ menjadi eigen value, maka harus ada pemecahan tak nol dari persamaan
ini. Akan tetapi, persamaan (3) akan mempunyai pemecahan nol jika dan hanya
jika:
det (𝜆𝜆 I – A)x = 0 (4)
Ini dinamakan persamaan karakteristik A, skalar yang memenuhi persamaan ini
adalah eigen value dari A. Bila diketahui bahwa nilai perbandingan elemen Ai
terhadap elemen Aj adalah aij, maka secara teoritis matriks tersebut berciri positif
berkebalikan, yakni 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = 1𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖
.
Bobot yang dicari dinyatakan dalam vector w = ( 𝑤𝑤1,𝑤𝑤2,𝑤𝑤3, … ,𝑤𝑤𝑛𝑛 ). Nilai
𝑤𝑤𝑛𝑛 menyatakan bobot kriteria A𝑛𝑛 terhadap keseluruhan set kriteria pada subsistem
tersebut.
Jika 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 mewakili derajat kepentingan i terhadap faktor j dan
𝑎𝑎𝑗𝑗𝑗𝑗 menyatakan kepentingan dari faktor j terhadap k, maka agar keputusan
menjadi konsisten, kepentingan i terhadap faktor k harus sama dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 .𝑎𝑎𝑗𝑗𝑗𝑗 atau jika 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 . 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑗𝑗 = 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 untuk semua i, j, k maka matriks tersebut
konsisten.
Untuk suatu matriks konsisten dengan vektor w, maka elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 dapat
ditulis:
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = 𝑤𝑤𝑖𝑖𝑤𝑤𝑗𝑗
; ∀𝑖𝑖, 𝑗𝑗 = 1,2,3, … ,𝑛𝑛
Jadi matriks konsistennya adalah:
aij .𝑎𝑎𝑗𝑗𝑗𝑗 = 𝜔𝜔𝑖𝑖𝜔𝜔𝑗𝑗
. 𝜔𝜔𝑗𝑗
𝜔𝜔𝑗𝑗= 𝜔𝜔𝑖𝑖
𝜔𝜔𝑗𝑗= 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 (5)
Maka untuk matriks perbandingan berpasangan diuraikanmenjadi:
aij = 𝜔𝜔𝑖𝑖𝜔𝜔𝑗𝑗
= 1𝜔𝜔𝑗𝑗
𝜔𝜔𝑖𝑖�= 1
aji (6)
Dari persamaaan dapat dilihat bahwa
aij .𝜔𝜔𝑖𝑖
𝜔𝜔𝑗𝑗= 1; ∀𝑖𝑖, 𝑗𝑗 = 1,2,3, … ,𝑛𝑛
Dengan demikian untuk pair-ise comparison matriks yang konsisten menjadi:
∑ aij .𝑛𝑛𝑗𝑗=1 𝜔𝜔𝑖𝑖𝑗𝑗 . 1
𝜔𝜔𝑖𝑖𝑗𝑗= 𝑛𝑛; ∀𝑖𝑖, 𝑗𝑗 = 1,2,3, … ,𝑛𝑛 (7)
Persamaan di atas ekivalen dengan bentuk persamaan matriks di bawah ini:
𝐴𝐴.𝜔𝜔 = 𝑛𝑛.𝜔𝜔 (8)
Dalam teori matriks, formulasi ini diekspresikan bahwa w adalah eigen vector dari
matriks A dengan nilai eigen n. Perlu diketahui bahwa n merupakan dimensi
matriks itu sendiri. Dalam bentuk persamaan matriks dapat ditulis sebagai berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
⎝
⎜⎜⎜⎛
𝑤𝑤1
𝑤𝑤1
𝑤𝑤1
𝑤𝑤2…
𝑤𝑤1
𝑤𝑤2𝑤𝑤2
𝑤𝑤1
𝑤𝑤2
𝑤𝑤2…
𝑤𝑤2
𝑤𝑤𝑛𝑛… … … …𝑤𝑤𝑛𝑛𝑤𝑤1
𝑤𝑤𝑛𝑛𝑤𝑤2
…𝑤𝑤𝑛𝑛𝑤𝑤𝑛𝑛⎠
⎟⎟⎟⎞
.�
𝑤𝑤1𝑤𝑤2…𝑤𝑤𝑛𝑛
� = 𝑛𝑛 . �
𝑤𝑤1𝑤𝑤2…𝑤𝑤𝑛𝑛
�
Tetapi pada kenyataannya tidak dapat dijamin bahwa:
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗𝑎𝑎𝑗𝑗𝑗𝑗
Salah satu penyebabnya yaitu karena unsur manusia (decision maker) tidak selalu
dapat konsisten mutlak dalam mengekspresikan preferensi terhadap elemen-
elemen yang dibandingkan. Dengan kata lain, bahwa penilaian yang diberikan
untuk setiap elemen persoalan pada suatu level hirarki dapat saja tidak konsisten
(inconsistent).
Jika 𝜆𝜆1, 𝜆𝜆2,…..𝜆𝜆𝑛𝑛adalah bilangan-bilangan yang memenuhi persamaan:
A.X = 𝜆𝜆.𝑋𝑋
Dengan eigen value dari matriks A dan 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = 1 ; ∀𝑖𝑖, 𝑗𝑗 = 1,2,.......n ; maka dapat
ditulis
Σ𝜆𝜆𝑖𝑖 = n
Misalkan jika suatu matriks perbandingan berpasangan bersifat ataupun
memenuhi kaidah konsistensi seperti pada persamaan (6), maka perkalian elemen
matriks sama dengan 1.
A = �𝐴𝐴11 𝐴𝐴12𝐴𝐴21 𝐴𝐴22
� 𝐴𝐴21= 1𝐴𝐴12
Eigen value dari matriks A,
AX – 𝜆𝜆𝑋𝑋 = 0
(A – 𝜆𝜆I) X = 0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
[𝐴𝐴 − 𝜆𝜆𝜆𝜆] = 0
Jadi diuraikan persamaan:
�𝐴𝐴11 𝐴𝐴12𝐴𝐴21 𝐴𝐴22
� – 𝜆𝜆 �1 00 1� = �𝐴𝐴11 𝐴𝐴12
𝐴𝐴21 𝐴𝐴22� - �𝜆𝜆 0
0 𝜆𝜆� = �𝐴𝐴11−𝜆𝜆 𝐴𝐴12𝐴𝐴21 𝐴𝐴22− 𝜆𝜆
� = 0
Hasilnya adalah :
�𝐴𝐴11−𝜆𝜆 𝐴𝐴12𝐴𝐴21 𝐴𝐴22− 𝜆𝜆
� = 0
Dari persamaan diatas jika diuraikan untuk mencari harga eigen value maximum
(λ-max). Untuk elemen matriks 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 =1 bila i = j, maka 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22=...=𝑎𝑎𝑚𝑚𝑛𝑛 = 1
Sehingga diketahui bahwa 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 1. Selanjutnya diperoleh:
𝜆𝜆12 = 1 ; 𝜆𝜆1 = 1, 𝜆𝜆2= 1
Dengan demikian matriks pada persamaan diatas merupakan matriks yang
konsisten, dimana nilai λ-max sama dengan harga dimensi matriksnya. Jadi untuk
n > 2, maka semua harga eigen value-nya sama dengan nol dan hanya ada satu
eigen value yang sama dengan n (konstanta dalam kondisi matriks konsisten).
2.1.8.Uji konsistensi Indeks dan Rasio
Dalam penilaian perbandingan berpasangan sering terjadi ketidakkonsistenan dari
pendapat/ preferensi yang diberikan oleh pengambil keputusan.Konsistensi dari
penilaian berpasangan tersebut dievaluasi dengan menghitung Consistency Ratio
(CR). Thomas Lorie Saaty menetapkan apabila CR ≤ 0,1, maka hasil penilaian
tersebut dikatakan konsisten. Saaty telah membuktikan bahwa Indeks Konsistensi
dari matriks berordo n dapat diperoleh dengan rumus:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
CI = rasio penyimpangan (deviasi) konsistensi
𝜆𝜆𝑚𝑚𝑎𝑎𝑥𝑥 = nilai eigen terbesar dari matriks ordo n
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
n = ordo matriks
Apabila CI bernilai nol, maka pairwise comparison matrix (matriks perbandingan
berpasangan) tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang
telah ditetapkan oleh Thomas Lorie Saaty ditentukan dengan menggunakan Rasio
Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks konsistensi dengan nilai random
indeks (RI) yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National
Laboratory kemudian dikembangkan oleh Wharton School dan diperlihatkan
seperti Table 2.4 . Nilai ini bergantung pada ordo matriks n. Dengan demikian,
Rasio Konsistensi dapat dirumuskan sebagai berikut :
CR = CI𝑅𝑅𝜆𝜆
CR = rasio konsistensi
RI = indeks random
Nilai CI tidak akan berarti bila tidak terdapat acuan untuk menyatakan apakah CI
menunjukkan suatu matriks yang konsisten atau tidak konsisten. Saaty
mendapatkan nilai rata-rata Random Index (RI) seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.4.Tabel Nilai Random Indeks (RI)
Ordo Matriks
(n) 1 2 3 4 5 6 7 8
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 Ordo
Matriks (n)
9 10 11 12 13 14 15
RI 1,45 1,49 1,51 1,54 1,56 1,57 1,59
Bila matriks perbandingan berpasangan dengan nilai CR lebih kecil dari 0,100
maka ketidakkonsistenan pendapat dari decision maker masih dapat diterima jika
tidak maka penilaian perlu diulang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2 Restoran
2.2.1. Pengertian Restoran
Restoranadalah suatu tempat atau bangunanyang diorganisir secara komersil, yang
menyelenggarakan pelayanandengan baik kepada semua konsumennya baik
berupa makanan maupunminuman (Marsun W, 2005). Tujuan
operasionalrestoranadalah untuk mencari keuntungansebagaimana tercantum
dalam definisi Prof. Vanco Christian dariSchool Hotel Administration di Cornell
University. Selain bertujuan bisnis ataumencari keuntungan, membuat puas
parakonsumennya pun merupakantujuan operasionalrestoranyang utama.
Pengertian restoran atau rumah makan menurut KeputusanMenteri
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85tentang
Peraturan usaha Rumah Makan, dalam peraturan ini yangdimaksud dengan
pengusaha Jasa Pangan adalah : “Suatu usaha yangmenyediakan jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secarakomersial”. Sedangkan menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No.304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan
rumah makan maka yangdimaksud rumah makan adalah satu jenis usaha jasa
pangan yangbertempat di sebagian atauseluruh bangunan yang permanen
dilengkapidengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan,penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi umum
ditempat usahanya.Secara umum, restoran merupakan tempat yang dikunjungi
oranguntuk mencari berbagai macam makanan dan minuman.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemilihan
Restoran
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih restoran
yaitu harga, layanan, variasi makanan, kualitas makanan, kebersihan, suasana
restoran, kenyamanan, jam operasional, dan lain lain . Dari sekian banyak faktor
tersebut ada lima faktor penting yang membuat konsumen memutuskan kembali
ke restoran yang sama yaitu harga, kualitas makanan, variasi makanan, lokasi dan
atmosfer restoran (Wei, 2005).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Harga
Dalam Lupiyoadi (2011) strategi penentuan harga (pricing) sangat
signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image
produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan
dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels.
Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten
dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.
Menurut Tjiptono (2012) “harga adalah satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau pengunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan
konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran”.
Anwar (2015) Menyimpulkan harga sebuah produk atau jasa merupakan
faktor penentu dalam permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting
yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika
konsumen merasa cocok dengan harga yang ditawarkan, maka mereka akan
cenderung melakukan pembelian ulang untuk produk yang sama. Dalam teori
ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif,
maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Menurut Kotler & Amstorng (2008), indikator yang digunakan untuk
mengukur harga antara lain:
- Keterjangkauan harga
- Kesesuaian harga dengan kualitas produk
- Daya saing harga
- Kesesuaian harga dengan manfaat produksi
- Harga mempengaruhi daya beli konsumen
b. Kualitas Layanan
Nasution (2004) menyatakan bahwa saat ini semua industri yang bergerak di
bidang jasa harus memperhatikan segi layanan mereka. Layanan yang merupakan
salah satu syarat kesuksesan perusahaan jasa. Kualitas layanan dipandang sebagai
salah satu komponen yang perlu diwujudkan oleh perusahaan karena memiliki
pengaruh untuk mendatangkan konsumen baru dan dapat mengurangi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kemungkinan pelanggan lama untuk berpindah ke perusahaan lain. Dengan
semakin banyaknya pesaing maka akan semakin banyak pilihan bagi konsumen
untuk menjatuhkan pilihan. Hal ini akan semakin membuat sulit untuk
mempertahankan konsumen lama, karenanya kualitas layanan harus ditingkatkan
semaksimel mungkin. Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan.
Menurut Lovelock & Wright (2005) kualitas layanan adalah evaluasi kognitif
jangka panjang pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan. Kualitas
adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat
(Kotler & Keller, 2009). Definisi kualitas layanan dapat diartikan sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen.
Menurut Lovelock dalam Nasution (2004) bahwa kualitas layanan merupakan
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain, ada dua faktor
utama yang mempengaruhi kualitas layanan, yaitu expected service dan percevide
service (Parasuraman, 2004). Apabila jasa yang diterima atau dirasakan “perseved
service” sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan
baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan,
maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya, jika jasa
yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa
dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas layanan tergantung
pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara
konsisten.
c. Kualitas Makanan
Kotler (2001) mengemukakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke dalam pasar dan dapat menarik perhatian, dapat dipilih, dapat
digunakan ataupun dikonsumsi oleh konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen. Kebutuhan utama (primer) konsumen salah satunya adalah
makanan dan minuman. Menurut Mischitelli (2000) mengatakan bahwa jenis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
makanan yang dihidangkan harus memiliki kualitas dan kuantitas yang baik,
mempunyai beragam jenis makanan dan memiliki kebersihan dari produk
tersebut. Mischitelli (2000) menyatakan jenis makanan yang dihidangkan di
restoran tersebut harus memiliki kualitas yang baik karena, jika suatu restoran
menghidangkan makanan yang kurang baik maka akan berpengaruh terhadap
reputasinya sehingga restoran tersebut tidak akan bisa bertahan dalam lingkungan
bisnis kuliner.
Kualitas makanan adalah karakteristik kualitas dari makanan yang dapat
diterima oleh konsumen. Ini termasuk dalam faktor eksternal seperti ukuran,
bentuk, warna, konsistensi, tekstur, dan rasa. Standar kualitas makanan meskipun
sulit untuk didefinisikan dan tidak dapat diukur secara mekanik, masih dapat
dievaluasi lewat nilai nutrisinya, tingkat bahan yang digunakan, rasa dan
penampilan dari produk. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai
pengaplikasian kriteria-kriteria tersebut pada setiap makanan. Beberapa faktor
yang mempengaruhi pendapat masing-masing orang tentang kriteria tersebut
antara lain usia, latar belakang budaya dan sosial, ekonomi, pengalaman masa lalu
yang berkaitan dengan makanan, pendidikan dan pengetahuan ilmiah serta emosi
(Widjaja, 2006).
Klasifikasi suatu product yang dikemukakan oleh ahli pemasaran, salah
satunya dikemukakan oleh Kotler (2001) membagi produk menjadi beberapa
kriteria, yaitu:
1. Kualitas, dalam hal rasa makanan dan minuman
2. Kuantitas atau porsi
3. Variasi yang di tawarkan
4. Kebersihan makanan dan minuman
5. Cita rasa yang Khas.
d. Atmosfer Restoran
Atmosfer adalah suasana yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasar
sasaran dan sekaligus menciptakan daya tarik menarik konsumen untuk membeli.
Store atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau
mempengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dominan yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan (Evans dan Lisan,
2010).
Walker (2008) untuk merencanakan sebuah restoran harus memiliki konsep
yang berbeda sebagai pembentukan image dari sebuah restoran, konsep dari
restoran juga harus memiliki perencanaan bisnis, lokasi dari restoran, atmosfer
dan juga desain. Walker juga menyampaikan para wirausaha yang ingin
menciptakan sebuah restoran harus menggambarkan sebuah konsep yang
memproyeksikan kesan maupun image dari sebuah restoran, yaitu menciptakan
sesuatu tampilan yang berbeda, unik, serta cita rasa yang berbeda. Bukan hanya
itu saja atmosfer ruangan restoran yang berbeda juga akan menjadi daya tarik para
konsumen.
Menurut Sugiyono (2012) indikator yang di gunakan untuk menilai
lingkungan suatu restoran adalah:
1. Tata letak parkir
- Area parkir yang luas
- Area parkir yang aman
2. Dekorasi restoran yang menarik
- Adanya dekorasi yang menarik perhatian
- Dekorasi yang tidak monoton
3. Suasana restoran
- Temperature udara yang nyaman
- Panas matahari yang masuk ke dalam restoran
4. Kenyamanan restoran
- Musik di dalam restoran
- Kenyamanan dalam waktu yang lama.
e. Lokasi
Suwarman (2004) “Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat
mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk datang dan membeli”.
Tjiptono (2002) menjelaskan Bahwa di dalam pemilihan lokasi diperlukan
pertimbangan-pertimbangan yang cermat meliputi kemudahan (Akses) atau
kemudahan untuk dijangkau dengan sarana trasnportasi umum, (Visibilitas) yang
baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan jelas, lokasi berada pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lalu lintas (Traffic) atau berada pada daerah yang banyak orang berlalu lalang
yang dapat memberikan peluang terjadinya impulse buying, lingkungan sekitar
mendukung barang dan jasa yang di tawar kandang jauh dari lokasi pesaing.
Pertimbangan–pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi menurut
Tjiptono (2002) antara lain:
1. Kemudahan (Akses) atau kemudahan untuk dijangkau dengan sarana
transportasi umum.
2. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan
jelas dari tepi jalan.
3. Lokasi berada pada lalu lintas (Traffic). Di mana ada dua hal yang perlu di
pertimbangkan yaitu :
- Banyaknya orang lalu lalang bisa memberika peluang terjadinya
impulse Buying.
- Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan,
misalnya layanan polisi, pemadm kebakaran atau ambulan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman.
5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di
kemudian hari.
6. Lingkugan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang dan jasa yang
ditawarkan. Misalnya warung makan berdekatan dengan daerah kost,
asrama mahasiswa, atau perkantoran.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi
wartel perlu dipertimbangkan apakah dijalan atu daerah yang sama banyak
pula terdapat wartel lain atu tidak.
8. Peraturan pemerintah, yaitu miasalnya ketentuan yang melarang tempat
reparasi (bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman
penduduk.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3 Penerapan AHP dalam Menentukan pemilihan Restoran di Jl. Dr.
Mansyur Medan
Penerapan AHP dalam menentukan pemilihan restoran dilakukan melalui
langkah-langkah berikut:
a. Menetapkan sasaran studi
b. Membuat kriteria yang sesuai yaitu: harga, kualitas layanan, kualitas
makanan, atmosfer restoran, Lokasi
c. Menetukan objek penelitian atau alternative yaitu: Zam-Zam Hidayah,
Ayam Penyet Jakarta, Tri Boy, Joko Solo, dan Ayam Penyet Surabaya.
d. Menetapkan responden penelitaian dan menyusun kuesioner penelitian
- Sumber data: Data primer berupa pengisian kuesioner perbandingan
antar kriteria dan perbandingan antar alternatif
- Populasi dalam penelitian ini bersifat homogen yaitu populasi
yangunsurnyamemiliki sifat atau keadaan yang sama, sehingga dalam
pengambilan sampel tidakperlu mempersoalkan jumlahnya dengan
jenis populasi tak terbatas yaitu populasiyang tidak diketahui dengan
pasti jumlahnya, misalnya jumlah penduduk di suatunegara dikatakan
tidak pasti jumlahnya karena setiap waktu terus berubahjumlahnya.
Oleh karena itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalahseluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan masyarakat
yang pernah makan di keenam tempat makan yang menjadi objek
dalam penelitian ini.
- Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik nonprobanility sampling
yaitu purposive sampling. Nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota popilasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sedangkan Pusposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008).Sampel yang dipilih
dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan masyarakat yang
pernahberkunjung ke semua tempat makan yang menjadi objek dalam
penelitian ini.Roscoe dalam buku Research Method for Bussiness
(1982) menyatakan bahwa dalam analisis multivariat, jumlah sampel
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
minimal adalah 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Penelitian ini
menggunakan variabel yang dijadikan sebagai indikator kemiripan
tempat makan sehingga jumlah sampel minimal adalah 10 x 6 = 60.
Oleh karena itu, sampel yang diambil dalampenelitian ini adalah
sebanyak 80 orang yang pernah makan di keenam tempat makan
tersebut.
- Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan disekitar USU Medan dan sekitar Jl. Dr.
Mansyur Medan
e. Perhitungan nilai hirarki prioritas pilihan restoran berdasarkan perkalian
bobot kriteria dan masing-masing dari harga, kualitas layanan, kualitas
makanan, atmosfer restoran, Lokasi.
Gambar 2.2 Struktur Hierarki Penentuan Prioritas Pemilihan Restoran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Hasil analisis preferensi gabungan dari 80 responden dengan cara menghitung
rata-rata geometrik untuk setiap perbandingan berpasangan antar keriteria.Berikut
adalah cara menghitung rata-rata geometrik :
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥8080 sedangkan 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗
Untuk 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 𝑎𝑎33 = 𝑎𝑎44 = 𝑎𝑎55 = 1
𝑎𝑎12 = �4 𝑥𝑥 5 𝑥𝑥 14
𝑥𝑥 13
𝑥𝑥 14
𝑥𝑥 15
𝑥𝑥… 𝑥𝑥 𝑥𝑥80 �16� =
80 57
, untuk 𝑎𝑎21 = 14
. Begitu
seterusnya untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama.
Maka matriks perbandingan hasil analisis preferensi gabungan untuk semua
kriteria terdapat pada tabel 3.1 dibawah ini
Tabel 3.1 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Harga Kualitas Layanan
Kualitas Makanan
Atmosfer Restoran Lokasi
Harga 1 5/7 4/9 5/7 1 Kualitas Layanan 1 1/2 1 5/9 1 1 kualitas
Makanan 2 2/7 2 1 2 2 1/9 Atmosfer Restoran 1 4/9 1 4/7 1 1 1/6
Lokasi 1 1 1/2 5/6 1
Menyederhanakan matriks pada tabel 3.2 diawali dengan mengubah bobot yang
sudah diperoleh sebelumnya dari matriks faktor pembobotan (tabel 3.1) menjadi
bilangan desimal yang berguna untuk, agar nilai bobot lebih mudah dinormalkan
di tahap selanjutnya. Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai pada masing-masing
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kolom matriks.
Tabel 3.2 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang
Disederhanakan
Harga Kualitas Layanan
Kualitas Makanan
Atmosfer Restoran lokasi
Harga 1,00 0,71 0,44 0,71 1,00 Kualitas Layanan 1,50 1,00 0,56 1,00 1,00 kualitas Makanan 2,29 2,00 1,00 2,00 2,11 Atmosfer Restoran 1,44 1,00 0,57 1,00 1,17
Lokasi 1,00 1,00 0,50 0,83 1,00 ∑ 7,23 5,71 3,07 5,55 6,28
Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 3.3
dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap
baris.
Dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai elemen = 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑁𝑁𝑎𝑎𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑁𝑁𝑒𝑒𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑒𝑒𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑒𝑒𝑘𝑘𝑖𝑖𝑎𝑎
Untuk elemen 𝑎𝑎11 = 17,3
= 0,14 , dan begitu seterusnya.
Vektor eigen = 𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑎𝑎𝑘𝑘𝑖𝑖𝑠𝑠5
Vektor eigen baris pertama = 0,14+0,13+0,14+0,13+0,165
= 0,1392 , dan begitu
seterusnya. Hasilnya dapat dilihat di lampiran 2.
Menghitung nilai eigen maksimum (λ maksimum) yang didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen.
λmaksimum
= 5,0905
= (7,23 x 0,1392) + (5,71 x 0,1806) + (3,07 x 0,3377) +(5,55 x 0,1854) + (6,28 x 1571)
Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5kriteria), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
= 5,0905−5
5−1 =
0,09054
= 0,0226
Untuk n = 5, RI =1,12 (tabel Saaty), maka :
CR = 𝐶𝐶𝜆𝜆𝑅𝑅𝜆𝜆
= 0,0226
1,12 = 0,0202< 0,100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karena CR< 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada Tabel 3.3 menunjukkan bahwa : kriteria
kualitas makanan merupakan kriteria yang paling penting bagi konsumen atau
pengunjung restoran yang berada di Jl. Dr Mansyur Medan dalam memilih
restoran dengan bobot 0,3377 atau 33,77%, berikutnya adalah kriteria atmosfer
restoran dengan bobot 0,1854 atau 18,54%, berikutnya adalah kriteria kualitas
layanan dengan bobot 0,1806 atau 18,06%, berikutnya adalah kriteria lokasi
dengan bobot 0,1571 atau 15,71 %, dan yang terakhir adalah kriteria harga dengan
bobot 0,1392 atau 13,92 %.
Tabel 3.3 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
yangDinormalkan
Harga Kualitas
Layanan
Kualitas
Makanan
Atmosfer
Restotan
Lokasi Vektor
Eigen
Rangking
Harga 0.24 0.13 0.14 0.13 0.13 0.1392 5
Kualitas
Layanan
0.21 0.18 0.18 0.18 0.18 0.1806 3
Kualitas
Makanan
0.32 0.35 0.33 0.33 0.36 0.3377 1
Atmosfer
Restoran
0.20 0.18 0.19 0.19 0.18 0.1854 2
Lokasi 0.14 0.18 0.16 0.16 0.15 0.1571 4
3.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga
Matriks perbandingan berpasangan pada table 3.4 adalah hasil analisis preferensi
gabungan dari 80 rensponden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk
setiap perbandingan berpasangan antar keriteria.Berikut adalah cara menghitung
rata-rata geometrik :
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥8080 sedangkan 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 𝑎𝑎33 = 𝑎𝑎44 = 𝑎𝑎55 = 1
𝑎𝑎12 = �6 𝑥𝑥 7 𝑥𝑥 4 𝑥𝑥 7 𝑥𝑥 5 𝑥𝑥… 𝑥𝑥 𝑥𝑥80 (3) = 80 89 , untuk 𝑎𝑎21 = 8
9. Begitu seterusnya
untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama.
Maka matriks perbandingan hasil analisis preferensi gabungan untuk kriteria
Infrastruktur terdapat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Zam-Zam Hidayah 1 8/9 5/6 7/9 3/5 APJ 1 1/8 1 1 7/8 1 1/4 1 Tri Boy 1 1/5 1/2 1 3/4 3/5 Joko Solo 1 2/7 4/5 1 1/3 1 5/7 APS 1 2/3 1 1 2/3 1 2/5 1
Menyederhanakan matriks pada tabel 3.5 diawali dengan mengubah bobot yang
sudah diperoleh sebelumnya dari matriks faktor pembobotan (tabel 3.4) menjadi
bilangan desimal yang berguna untuk, agar nilai bobot lebih mudah dinormalkan
di tahap selanjutnya. Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai pada masing-masing
kolom matriks.
Tabel 3.5 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga yang Disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,89 0,83 0,78 0,60 APJ 1,13 1,00 1,88 1,25 1,00
Tri Boy 1,20 0,50 1,00 0,75 0,60 Joko Solo 1,29 0,80 1,33 1,00 0,71
APS 1,67 1,00 1,67 1,40 1,00 ∑ 6,28 4,19 6,71 5,18 3,91
Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 3.6
dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap
baris.
Dengan perhitungan sebagai berikut:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nilai elemen = 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑁𝑁𝑎𝑎𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑁𝑁𝑒𝑒𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑒𝑒𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑒𝑒𝑘𝑘𝑖𝑖𝑎𝑎
Untuk elemen 𝑎𝑎11 = 16,28
= 0,16 , dan begitu seterusnya.
Vektor eigen = 𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑎𝑎𝑘𝑘𝑖𝑖𝑠𝑠5
Vektor eigen baris pertama = 0,16+0,21+0,12+0,15+0,15 5
= 0,1598 , dan begitu
seterusnya. Hasilnya dapat dilihat di lampiran 4.
Menghitung nilai eigen maksimum (λ maksimum) yang didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen.
λmaksimum
= 5,0262
= (6,28 x 0,1598) + (4,19 x 0,2389) + (6,72 x 0,1515) +(5,18 x
0,1940) + (3,91 x 0,2557)
Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
= 5,0262−5
5−1 =
0,02624
= 0,0065
Untuk n = 5, RI = 1,12 (tabel Saaty), maka :
CR = 𝐶𝐶𝜆𝜆𝑅𝑅𝜆𝜆
= 0,00651,1200
= 0,0058< 0,100
Karena CR< 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3.6 dibawah diperoleh urutan prioritas
untuk kriteria harga yaitu APS (Ayam Penyet Surabaya) yang menjadi prioritas
utama dengan nilai bobot 0,2557 atau 25,57%, kemudian Ayam Penyet Jakarta
dengan bobot 0,2389 atau 23,89%, Joko Solo dengan bobot 0,1940 atau 19,40%,
lalu Zam-Zam Hidayah dengan bobot 0,1598 atau 15,98%, kemudian yang
terakhir Tri Boy dengan bobot 0,1515 atau 15,15%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.6 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga yang Dinormalkan
3.3 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan
Matriks perbandingan berpasangan pada table 3.7 adalah hasil analisis preferensi
gabungan dari 80 rensponden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk
setiap perbandingan berpasangan antar keriteria.Berikut adalah cara menghitung
rata-rata geometrik :
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥8080 sedangkan 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗
Untuk 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 𝑎𝑎33 = 𝑎𝑎44 = 𝑎𝑎55 = 1
𝑎𝑎12 = �4 𝑥𝑥 6 𝑥𝑥 5 𝑥𝑥 1 𝑥𝑥 14
𝑥𝑥… 𝑥𝑥 𝑥𝑥80 �16� =
80 23, untuk 𝑎𝑎21 = 1
4. Begitu seterusnya
untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama.
Maka matriks perbandingan hasil analisis preferensi gabungan untuk kriteria
Aksebilitas terdapat pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 2/3 1 2/3 1/2
APJ 1 1/2 1 2 1/3 1 1/3 1 Tri Boy 1 4/9 1 3/5 1/2
Joko Solo 1 1/2 3/4 1 3/4 1 3/4 APS 2 1 2 1/6 1 2/7 1
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy
Joko Solo APS
Vektor Eigen Rangking
Zam-Zam Hidayah 0,16 0,21 0,12 0,15 0,15 0,1598 4 APJ 0,18 0,24 0,28 0,24 0,26 0,2389 2 Tri Boy 0,19 0,12 0,15 0,14 0,15 0,1515 5 Joko Solo 0,20 0,19 0,20 0,19 0,18 0,1940 3 APS 0,27 0,24 0,25 0,27 0,26 0,2557 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menyederhanakan matriks pada tabel 3.8 diawali dengan mengubah bobot yang
sudah diperoleh sebelumnya dari matriks faktor pembobotan (tabel 3.7) menjadi
bilangan desimal yang berguna untuk, agar nilai bobot lebih mudah dinormalkan
di tahap selanjutnya. Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai pada masing-masing
kolom matriks.
Tabel 3.8 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan yang
Disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,67 1,00 0,67 0,50 APJ 1,50 1,00 2,33 1,33 1,00
Tri Boy 1,00 0,44 1,00 0,60 0,50 Joko Solo 1,50 0,75 1,75 1,00 0,75
APS 2,00 1,00 2,17 1,29 1,00 ∑ 7,00 3,86 8,25 4,89 3,75
Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 3.9
dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap
baris.
Dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai elemen = 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑁𝑁𝑎𝑎𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑁𝑁𝑒𝑒𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑒𝑒𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑒𝑒𝑘𝑘𝑖𝑖𝑎𝑎
Untuk elemen 𝑎𝑎11 = 17
= 0,14, dan begitu seterusnya.
Vektor eigen = 𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑎𝑎𝑘𝑘𝑖𝑖𝑠𝑠5
Vektor eigen baris pertama = 0,14+0,17+0,12+0,14+0,13 5
= 0,1413 , dan begitu
seterusnya.Hasilnya dapat dilihat di lampiran 6.
Menghitung nilai eigen maksimum (λ maksimum) yang didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen.
λmaksimum
= 5,0427
= (7,00 x 0,1413) + (3,86 x 0,2591) + (8,25 x 0,1271) +(4,89 x
0,2051) + (3,75 x 0,2674)
Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif), nilai indeks konsistensi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang diperoleh:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
= 5,0427−5
5−1 =
0,04274
= 0,0107
Untuk n = 5, RI = 1,120 (tabel Saaty), maka :
CR = 𝐶𝐶𝜆𝜆𝑅𝑅𝜆𝜆
= 0,01071,1200
= 0,0095< 0,100
Karena CR< 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
` Dari hasil perhitungan pada tabel 3.9 diatas diperoleh urutan prioritas
untuk kriteria kualitas layanan yaitu restoran Ayam Penyet Surabaya menjadi
prioritas pertama konsumen atau pengunjung restoran dengan bobot 0,2674 atau
26,74 %, lalu restoran Ayam Penyet Jakarta dengan bobot 0,2591 atau 25,91%
selanjutnya restoran Joko Solo dengan bobot 0,2051 atau 20,21%, kemudian
restoran Zam-Zam Hidayah dengan bobot 0,1413, dan yang terakhir restoran Tri
Boy dengan bobot 0,1271 atau 12,71%.
Tabel 3.9 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Layanan yang
Dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Vektor Eigen Rangking
Zam-Zam Hidayah 0,14 0,17 0,12 0,14 0,13 0,1413 4 APJ 0,21 0,26 0,28 0,27 0,27 0,2591 2
Tri Boy 0,14 0,12 0,12 0,12 0,13 0,1271 5 Joko Solo 0,21 0,19 0,21 0,20 0,20 0,2051 3
APS 0,29 0,26 0,26 0,26 0,27 0,2674 1
3.4 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan
Matriks perbandingan berpasangan pada table 3.10 adalah hasil analisis preferensi
gabungan dari 80 rensponden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk
setiap perbandingan berpasangan antar keriteria.Berikut adalah cara menghitung
rata-rata geometrik :
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥8080 sedangkan 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 𝑎𝑎33 = 𝑎𝑎44 = 𝑎𝑎55 = 1
𝑎𝑎12 = �17
𝑥𝑥 5 𝑥𝑥 19
𝑥𝑥 5 𝑥𝑥 15
𝑥𝑥… 𝑥𝑥 𝑥𝑥80( 5) =80 12
, untuk 𝑎𝑎21 = 7 . Begitu
seterusnya untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama.
Maka matriks perbandingan hasil analisis preferensi gabungan untuk kriteria
fasilitas terdapat pada tabel 3.10
Tabel 3.10 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 1/2 1 5/8 3/7 APJ 1 8/9 1 2 2/3 1 1/3 1
Tri Boy 1 1/7 2/5 1 1/2 3/8 Joko Solo 1 5/9 2/3 1 7/8 1 ¾
APS 2 2/7 1 2 2/3 1 1/4 1
Menyederhanakan matriks pada tabel 3.11 diawali dengan mengubah bobot yang
sudah diperoleh sebelumnya dari matriks faktor pembobotan (tabel 3.10) menjadi
bilangan desimal yang berguna untuk, agar nilai bobot lebih mudah dinormalkan
di tahap selanjutnya. Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai pada masing-masing
kolom matriks.
Tabel 3.11 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Fasilitas yang Disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,50 1,00 0,63 0,43 APJ 1,89 1,00 2,67 1,33 1,00
Tri Boy 1,14 0,40 1,00 0,50 0,38 Joko Solo 1,56 0,67 1,88 1,00 0,75
APS 2,29 1,00 2,67 1,25 1,00 ∑ 7,87 3,57 9,21 4,71 3,55
Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 3.12
dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap
baris.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai elemen = 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑁𝑁𝑎𝑎𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑁𝑁𝑒𝑒𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑒𝑒𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑒𝑒𝑘𝑘𝑖𝑖𝑎𝑎
Untuk elemen 𝑎𝑎11 = 17,87
= 0,13 , dan begitu seterusnya.
Vektor eigen = 𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑎𝑎𝑘𝑘𝑖𝑖𝑠𝑠5
Vektor eigen baris pertama = 0,13+0,14+0,11+0,13+0,12 5
= 0,1258 , dan begitu
seterusnya. Hasilnya dapat dilihat di lampiran 8.
Menghitung nilai eigen maksimum (λ maksimum) yang didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen.
λmaksimum
= 4,9876
= (7,87 x 0,1258) + (3,57 x 0,2749) + (9,21 x 0,1155) +(4,71 x 0,2023)
+ (3,55 x 0,2814)
Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
= 4,9876−5
5−1 =
−0,01244
= -0,0031
Untuk n = 5, RI = 1,120 (tabel Saaty), maka :
CR = 𝐶𝐶𝜆𝜆𝑅𝑅𝜆𝜆
= −0,00311,1200
= −0,0028< 0,100
Karena CR< 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3.12 diatas diperoleh urutan prioritas
untuk kriteria kualitas makanan yaitu restoran Ayam Penyet Surabaya menjadi
prioritas utama dengan nilai bobot 0,2814 atau 28,14%, kemudian restoran Ayam
Penyet Jakarta dengan bobot 0,2749 atau 27,49 %, lalu restoran Joko Solo dengan
bobot 0,2023 atau 20,23%, kemudian restoran Zam-Zam Hidayah dengan bobot
0,1258 atau 12,58%,dan yang terakhir restoran Tri Boy dengan bobot 0,1155 atau
11,55%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.12 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan yang
Dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Vektor Eigen Rangking
Zam-Zam Hidayah 0,13 0,14 0,11 0,13 0,12 0,1258 4 APJ 0,24 0,28 0,29 0,28 0,28 0,2749 2
Tri Boy 0,15 0,11 0,11 0,11 0,11 0,1155 5 Joko Solo 0,20 0,19 0,20 0,21 0,21 0,2023 3
APS 0,29 0,28 0,29 0,27 0,28 0,2814 1
3.5 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran
Matriks perbandingan berpasangan pada table 3.13 adalah hasil analisis preferensi
gabungan dari 80 responden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk
setiap perbandingan berpasangan antar keriteria.Berikut adalah cara menghitung
rata-rata geometrik :
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥8080 sedangkan 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗
Untuk 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 𝑎𝑎33 = 𝑎𝑎44 = 𝑎𝑎55 = 1
𝑎𝑎12 = � 3 𝑥𝑥 6 𝑥𝑥 18
𝑥𝑥 2 𝑥𝑥 5 𝑥𝑥… 𝑥𝑥 𝑥𝑥80 �17� =
80 12
, untuk 𝑎𝑎21 = 13
. Begitu
seterusnya untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama.
Maka matriks perbandingan hasil analisis preferensi gabungan untuk kriteria
keamanan terdapat pada tabel 3.13
Tabel 3.13 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 1/2 4/5 3/7 2/5 APJ 2 1 3 ¼ 1 7/9 1
Tri Boy 1 1/4 1/3 1 1/2 3/8 Joko Solo 2 2/7 4/7 1 7/8 1 4/5
APS 2 1/2 1 2 5/6 1 1/3 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menyederhanakan matriks pada tabel 3.14 diawali dengan mengubah bobot yang
sudah diperoleh sebelumnya dari matriks faktor pembobotan (tabel 3.13) menjadi
bilangan desimal yang berguna untuk, agar nilai bobot lebih mudah dinormalkan
di tahap selanjutnya. Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai pada masing-masing
kolom matriks.
Tabel 3.14 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran yang
disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,50 0,80 0,43 0,40 APJ 2,00 1,00 3,25 1,78 1,00
Tri Boy 1,25 0,33 1,00 0,50 0,38 Joko Solo 2,29 0,57 1,88 1,00 0,80
APS 2,50 1,00 2,83 1,33 1,00 ∑ 9,04 3,40 9,76 5,04 3,58
Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 3.14
dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap
baris.
Dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai elemen = 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑁𝑁𝑎𝑎𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑁𝑁𝑒𝑒𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑒𝑒𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑒𝑒𝑘𝑘𝑖𝑖𝑎𝑎
Untuk elemen 𝑎𝑎11 = 19,04
= 0,11 , dan begitu seterusnya.
Vektor eigen = 𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑎𝑎𝑘𝑘𝑖𝑖𝑠𝑠5
Vektor eigen baris pertama = 0,11+0,15+0,08+0,09+0,11 5
= 0,1073 , dan begitu
seterusnya.Hasilnya dapat dilihat di lampiran 10.
Menghitung nilai eigen maksimum (λ maksimum) yang didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen.
λmaksimum
= 5,0850
= (9,04 x 0,1073) + (3,40 x 0,2961) + (9,76 x 0,1086) +(5,04 x 0,2070)
+ (3,58 x 0,2810)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
= 5,0850−5
5−1 =
0,08504
= 0,0212
Untuk n = 5, RI = 1,120 (tabel Saaty), maka :
CR = 𝐶𝐶𝜆𝜆𝑅𝑅𝜆𝜆
= 0,02121,1200
= 0,0190< 0,100
Karena CR< 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3.15 diatas diperoleh urutan prioritas
untuk kriteria atmosfer restoran yaitu restoran Ayam Penyet Jakarta menjadi
prioritas utama dengan nilai bobot 0,2961 atau 29,61%, kemudian restoran Ayam
Penyet Surabaya dengan bobot 0,2810 atau 28,10%, restoran Joko Solo dengan
bobot 0,2070 atau 20,70%, restoran Tri Boy dengan bobot 0,1086 atau 10,86%,
dan yang terakhir restoran Zam-Zam Hidayah dengan bobot 0,1073 atau 10,73%.
Tabel 3.15 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran
yangDinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Vektor Eigen Rangking
Zam-Zam Hidayah 0,11 0,15 0,08 0,09 0,11 0,1073 5 APJ 0,22 0,29 0,33 0,35 0,28 0,2961 1
Tri Boy 0,14 0,10 0,10 0,10 0,10 0,1086 4 Joko Solo 0,25 0,17 0,19 0,20 0,22 0,2070 3
APS 0,28 0,29 0,29 0,26 0,28 0,2810 2
3.6 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi
Matriks perbandingan berpasangan pada table 3.16 adalah hasil analisis preferensi
gabungan dari 80 responden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk
setiap perbandingan berpasangan antar keriteria.Berikut adalah cara menghitung
rata-rata geometrik :
G = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥𝑛𝑛𝑛𝑛
Elemen 𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗 = �𝑥𝑥1. 𝑥𝑥2. 𝑥𝑥3 … 𝑥𝑥8080 sedangkan 𝑎𝑎𝑗𝑗𝑖𝑖 = 1
𝑎𝑎𝑖𝑖𝑗𝑗
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk 𝑎𝑎11 = 𝑎𝑎22 = 𝑎𝑎33 = 𝑎𝑎44 = 𝑎𝑎55 = 1
𝑎𝑎12 = � 4 𝑥𝑥 17
𝑥𝑥 4 𝑥𝑥 15
𝑥𝑥 5 𝑥𝑥… 𝑥𝑥 𝑥𝑥80 �17� =
80 23
, untuk 𝑎𝑎21 = 14
. Begitu
seterusnya untuk elemen matriks yang lain menggunakan perhitungan yang sama.
Maka matriks perbandingan hasil analisis preferensi gabungan untuk kriteria
keamanan terdapat pada tabel 3.16
Tabel 3.16 Matrix Faktor Evaluasi kriteria Lokasi
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 2/3 1 8/9 2/3 APJ 1 4/9 1 2 1 1
Tri Boy 1 4/7 1 4/7 1/2 Joko Solo 1 1/9 1 1 4/5 1 3/4
APS 1 1/2 1 2 1 3/7 1
Menyederhanakan matriks pada tabel 3.17 diawali dengan mengubah bobot yang
sudah diperoleh sebelumnya dari matriks faktor pembobotan (tabel 3.16) menjadi
bilangan desimal yang berguna untuk, agar nilai bobot lebih mudah dinormalkan
di tahap selanjutnya. Setelah itu dilakukan penjumlahan nilai pada masing-masing
kolom matriks.
Tabel 3.17 Matrix Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi yang Disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,67 1,00 0,89 0,67
APJ 1,44 1,00 2,00 1,00 1,00 Tri Boy 1,00 0,57 1,00 0,57 0,50
Joko Solo 1,11 1,00 1,80 1,00 0,75 APS 1,50 1,00 2,00 1,43 1,00
∑ 6,06 4,24 7,80 4,89 3,92
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menormalkan matriks dengan membagi nilai masing-masing sel pada Tabel 3.17
dengan jumlah masing-masing kolomnya. Maka, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap
baris.
Dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai elemen = 𝑁𝑁𝑖𝑖𝑁𝑁𝑎𝑎𝑖𝑖 𝑒𝑒𝑁𝑁𝑒𝑒𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑁𝑁𝑘𝑘𝑚𝑚 𝑠𝑠𝑒𝑒𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑖𝑖𝑡𝑡𝑒𝑒𝑘𝑘𝑖𝑖𝑎𝑎
Untuk elemen 𝑎𝑎11 = 16,06
= 0,17 , dan begitu seterusnya.
Vektor eigen = 𝐽𝐽𝑢𝑢𝑚𝑚𝑁𝑁𝑎𝑎 ℎ 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑎𝑎𝑘𝑘𝑖𝑖𝑠𝑠5
Vektor eigen baris pertama = 0,17+0,16+0,13+0,18+0,17 5
= 0,1605 , dan begitu
seterusnya.Hasilnya dapat dilihat di lampiran 12.
Menghitung nilai eigen maksimum (λ maksimum) yang didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen.
λmaksimum
= 5,0625
= (6,06 x 0,1605) + (4,24 x 0,2382) + (7,80 x 0,1345) +(4,89 x 0,2092)
+ (3,92 x 0,2575)
Karena matriks berordo 5 (yakni terdiri dari 5 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh:
CI = 𝜆𝜆max − 𝑛𝑛𝑛𝑛−1
= 5,0625−5
5−1 =
0,06254
= 0,0156
Untuk n = 5, RI = 1,120 (tabel Saaty), maka :
CR = 𝐶𝐶𝜆𝜆𝑅𝑅𝜆𝜆
= 0,01561,1200
= 0,0140< 0,100
Karena CR< 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3.18 diatas diperoleh urutan prioritas
untuk kriteria lokasi yaitu restoran Ayam Penyet Surabaya menjadi prioritas
utama dengan nilai 0,2575 atau 25,75%, kemudian restoran Ayam Penyet Jakarta
dengan bobot 0,2382 atau 23,82%, lalu restoran Joko Solo dengan bobot 0,2092
atau 20,92%, restoran Zam-Zam Hidayah dengan bobot 0,1605 atau 16,05%, dan
restoran Tri Boy dengan bobot 0,1345 atau 13,45%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.18 Matrix Faktor Evaluasi untuk Kriteria Lokasi yang Dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ
Tri Boy
Joko Solo APS
Vektor Eigen Rangking
Zam-Zam Hidayah 0,17 0,16 0,13 0,18 0,17 0,1605 4 APJ 0,24 0,24 0,26 0,20 0,26 0,2382 2
Tri Boy 0,17 0,13 0,13 0,12 0,13 0,1345 5 Joko Solo 0,18 0,24 0,23 0,20 0,19 0,2092 3
APS 0,25 0,24 0,26 0,29 0,26 0,2575 1
3.7 Perhitungan Total Ranking/Prioritas Global
3. 7. 1 Faktor Evaluasi Total
Dari seluruh evaluasi yang dilakukan terhadap semua kriteria dan alternatif pada
pemilihan restoran yaitu harga, kualitas layanan, kualitas makanan, atmosfer
restoran dan lokasi maka diperoleh nilai eigen dari hubungan antara kriteria
dengan alternatif.
Tabel 3.19 Matriks Hubungan antara Kriteria dan Alternatif Sebelum diurutkan
Harga Kualitas Layanan
Kualitas Makanan
Atmosfer Restoran Lokasi
Zam-Zam Hidayah 0,1598 0,1413 0,1258 0,1073 0,1605 APJ 0,2389 0,2591 0,2749 0,2961 0,2382
Tri Boy 0,1515 0,1271 0,1155 0,1086 0,1345 Joko Solo 0,194 0,2051 0,2023 0,207 0,2092
APS 0,2557 0,2674 0,2674 0,281 0,2575
Tabel 3.20 Matriks Hubungan antara Kriteria dan Alternatif Setelah diurutkan
Harga Kualitas Layanan
Kualitas Makanan
Atmosfer Restoran Lokasi
APS 0,2557 0,2674 0,2674 0,281 0,2575 APJ 0,2389 0,2591 0,2749 0,2961 0,2382
Joko Solo 0,194 0,2051 0,2023 0,207 0,2092 Zam-Zam Hidayah 0,1598 0,1413 0,1258 0,1073 0,1605
Tri Boy 0,1515 0,1271 0,1155 0,1086 0,1345
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. 7. 2 Total Rangking
Untuk mendapatkan hasil rating pada pemiliha restoran, maka akan dikalikan
faktor evaluasi (vektor eigen) masing-masing alternatif dengan faktor evaluasi
kriteria sebagai berikut:
0,1598 0,1413 0,1258 0,10730,13920,1354
0,2389 0,2591 0,2749 0,2961 0,1806 0,2652
0,1515 0,1271 0,1155 0,1086x 0,3377 = 0,2036
0,1940 0,2051 0,2023 0,20700,18540,2036
0,2557 0,2674 0,2814 0,28100,15710,2667
Dari hasil perkalian matriks di atas maka diperoleh prioritas pemilihan restoran di
Jl. Dr. Mansyur Medan adalah sebagai berikut:
1. Ayam Penyet Surabaya (APS) (0,2667 atau 26,67%)
2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) (0,2652 atau 26,52%)
3. Joko Solo (0,2036 atau 20,36%)
4. Zam-Zam Hidayah (0,1354 atau 13,54%)
5. Tri Boy (0,1243 atau 12,43%).
Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 13.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan penulis
selama penelitian, penulis mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Restoran yang menjadi prioritas konsumen atau pengunjung dalam
pemilihan restoran di Jl. Dr. Mansyur Medan adalah restoran Ayam
Penyet Surabaya (APS) dengan bobot 0,2667 atau 26,67%, berikutnya
adalah restoran Ayam Penyet Jakarta (APJ) dengan bobot 0,2652 atau
26,52%, berikutnya restoran Joko Solo dengan bobot 0,2036 atau 20,36%,
kemudian restoran Zam-Zam Hidayah dengan bobot 0,1354 atau 13,54%,
dan yang terakhir restoran Tri Boy dengan bobot 0,1243 atau 12,43%.
2. Faktor yang mempengaruhi pengunjung atau konsumen restoran dalam
pemilihan restoran adalah faktor kualitas makanan dengan bobot 0,3377
atau 33,77%, berikutnya faktor atmosfer restoran dengan bobot 0,1854
atau 18,54%, berikutnya faktor kualitas layanan dengan bobot 0,1806
atau 18,06%, berikutnya faktor lokasi dengan bobot 0,1571 atau 15,71 %,
dan yang terakhir faktor harga dengan bobot 0,1392% atau 13,92%.
4.2 Saran
1. Penelitian dengan metode AHP dapat dilakukan dengan menggunakan
software Expert Choice dan 123ahp.com untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
2. Bagi pengusaha restoran sebaikinya lebih memperhatikan kualitas
makanan dan atmosfer restoran yang faktor yang paling mempengaruhi
konsumen dalam pemilihan restoran untuk menjaga eksistensi usaha
tersebut.
3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut baik dari segi responden, jangkauan
yang lebih luas, faktor-faktor lain yang belum diteliti dan metode
penelitian lain yang dapat digunakan untuk meneliti penelitian serupa.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, D. (2016). Mengenal Lebih Dekat Restoran All You Can Eat. Tanggal
akses: 1 April 2018, dari http://www.restofocus.com/2016/03/mengenal-
lebih-dekat-restoran-all-you.html.
Irawan, Handi. (2003). Prinsip – Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: EfekMedia
Komputindo.
Iryanto. 2004. “Studi Penentuan Prioritas dengan Adanya Penambahan Alternatif
pada Analitycal Hierarchy Process”, Medan: Fakultas Matematika danIlmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Kotler, Philip. (2004). Manajemen Pemasaran:Analisis,
Perencanaan,Implementasi, dan Kontrol. Ed XI. Alih bahasa: Hendra Teguh.
Jakarta:PT. Prenhallindo.
Mulyono, S.1996 “ Teori Pengambilan Keputusan”, Jakarta: Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Ninemeier, J. D. And Hayes, D. K. (2006). Restaurant Operations Principles and
Practices. New jersey: Pretince Hall.
Saaty, Thomas L., 2008, “Decision Making With The Analytical Hierarchy
Process”. Int. J. Services Sciences. Volume 1, No. 1, pp. 83-98.
Setiono, Agustinus , “Aplikasi Penetuan Siswa Unggulan Menggunakan Metode
AHP ( SMK ST. Louis 1 Surabaya)”, 2009.
Suyatno, Mustafid dan Sugiarto, Aris. 2011. “Rancang Bangun Sistem Pendukung
Keputusan untuk Pemilihan Gagasan dengan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP)”. [Thesis]. Semarang: Univeristas Diponegoro, Program
Pascasarjana.
Teknomo, K., Siswanto, H. dan Yudhanto, S. 1999. “Penggunaan Metode
Analytical Hierarchy Process dalam Menganalisa Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Moda ke Kampus”. Jurnal Dimensi Teknik Sipil,
Universitas Petra 1(1): hal. 31-39.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1. Data Semua Kriteria
a11 a12 a13 a14 a15 a21 a22 a23 a24 a25 a31 a32 a33 a34 a35 a41 a42 a43 a44 a45 a51 a52 a53 a54 a55 kuosioner 1 1 4 1/3 1/3 1/4 1/4 1 1/3 1/3 1/4 3 3 1 5 3 3 3 1/5 1 1/3 4 4 1/3 3 1 kuosioner 2 1 5 1/5 1/5 5 1/5 1 1/7 1/5 1/4 5 7 1 7 7 5 5 7 1 6 1/5 4 1/7 1/6 1 kuosioner 3 1 1/4 1/5 1 1 4 1 1/5 1/3 1 5 5 1 5 5 1 3 1/5 1 1 1 1 1/5 1 1 kuosioner 4 1 1/3 1/3 3 4 3 1 1/3 1/4 1/3 3 3 1 5 5 1/3 4 1/5 1 4 1/4 3 1/5 1/4 1 kuosioner 5 1 1/4 6 1/8 1/6 4 1 1/9 4 1/5 1/6 9 1 1/8 8 8 1/4 8 1 1/5 6 5 1/8 5 1 kuosioner 6 1 1/5 5 3 5 5 1 1/5 6 1/6 1/5 5 1 1/5 1/6 1/3 1/6 5 1 1/5 1/5 6 6 5 1 kuosioner 7 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 1/7 3 1/9 5 7 1 1/5 1/8 5 1/3 5 1 1/8 5 9 8 8 1 kuosioner 8 1 1/3 1/3 1 1 3 1 1/5 3 3 3 5 1 7 7 1 1/3 1/7 1 7 1 1/3 1/7 1/7 1 kuosioner 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1/3 1/3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 kuosioner 10 1 1/4 4 4 1/4 4 1 1/5 6 6 1/4 5 1 6 6 1/4 1/6 1/6 1 6 4 1/6 1/6 1/6 1 kuosioner 11 1 1 1/5 1 1/6 1 1 1 4 4 5 1 1 4 4 1 1/4 1/4 1 1/4 6 1/4 1/4 4 1 kuosioner 12 1 1 1/3 1/3 1/5 1 1 1/5 1/4 1/6 3 5 1 4 5 3 4 1/4 1 1/6 5 6 1/5 6 1 kuosioner 13 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 7 1/3 9 9 1/7 1 9 9 9 3 1/9 1 1/8 9 1/9 1/9 8 1 kuosioner 14 1 1/6 1/7 1/8 1/6 6 1 1 1/3 4 7 1 1 6 6 8 3 1/6 1 7 6 1/4 1/6 1/7 1 kuosioner 15 1 1 1/2 1 1 1 1 1/2 9 9 2 2 1 1 1 1 1/9 1 1 9 1 1/9 1 1/9 1 kuosioner 16 1 1/2 1/3 1 1 2 1 1 1 1/3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1/3 1/3 1 kuosioner 17 1 1 1/4 3 1 1 1 1 3 1/3 4 1 1 5 3 1/3 1/3 1/5 1 1/3 1 3 1/3 3 1 kuosioner 18 1 1/3 1/4 1/3 1/5 3 1 3 1/4 1/4 4 1/3 1 1/5 1/6 3 4 5 1 4 5 4 6 1/4 1 kuosioner 19 1 1/7 1/8 7 8 7 1 1/8 8 8 8 8 1 9 9 1/7 1/8 1/9 1 1/8 1/8 1/8 1/9 8 1 kuosioner 20 1 1/3 5 1/5 4 3 1 1/5 4 7 1/5 5 1 1/4 6 5 1/4 4 1 6 1/4 1/7 1/6 1/6 1 kuosioner 21 1 1/9 1/9 1/9 4 9 1 4 1/5 4 9 1/4 1 5 1/4 9 5 1/5 1 5 1/4 1/4 4 1/5 1 kuosioner 22 1 1/8 1/9 1/8 1/9 8 1 1/8 1/9 1/8 9 8 1 8 1/9 8 9 1/8 1 1/9 9 8 9 9 1 kuosioner 23 1 1/2 1/3 1/4 1/5 2 1 1/2 1/3 1/5 3 2 1 1/4 1/5 4 3 4 1 1/5 5 5 5 5 1 kuosioner 24 1 1 4 1/3 1 1 1 1 7 1/6 1/4 1 1 1 6 3 1/7 1 1 1 1 6 1/6 1 1 kuosioner 25 1 1/7 3 1 1/4 7 1 4 1/4 1 1/3 1/4 1 5 1 1 4 1/5 1 1/5 4 1 1 5 1 kuosioner 26 1 1/4 1 5 1/6 4 1 1/5 5 1/6 1 5 1 5 1/5 1/5 1/5 1/5 1 1/5 6 6 5 5 1 kuosioner 27 1 9 1/9 1 1 1/9 1 1/5 1 1 9 5 1 5 7 1 1 5 1 1 1 1 1/7 1 1 kuosioner 28 1 9 1/9 1 5 1/9 1 1/8 3 1 9 8 1 9 9 1 1/3 1/9 1 1 1/5 1 1/9 1 1 kuosioner 29 1 1/4 5 6 5 4 1 4 5 4 1/5 1/4 1 5 5 1/6 1/5 1/5 1 4 1/5 1/4 1/5 1/4 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kuosioner 30 1 6 5 4 3 1/6 1 1/6 1/7 1/8 1/5 6 1 6 5 1/4 7 1/6 1 1/8 1/3 8 1/5 8 1 kuosioner 31 1 5 1/6 1/5 5 1/5 1 1/7 1/7 5 6 7 1 8 8 5 7 1/8 1 7 1/5 1/5 1/8 1/7 1 kuosioner 32 1 1/5 1/5 1/4 1/4 5 1 1/9 8 8 5 9 1 8 8 4 1/8 1/8 1 7 4 1/8 1/8 1/7 1 kuosioner 33 1 8 1/5 1/8 1 1/8 1 1/5 1/8 1 5 5 1 1/5 7 8 8 5 1 6 1 1 1/7 1/6 1 kuosioner 34 1 1 1/4 1 1/3 1 1 1/4 1/4 1/3 4 4 1 1/2 1/2 1 4 2 1 2 3 3 2 1/2 1 kuosioner 35 1 3 1/3 1/2 1 1/3 1 1/3 1/2 1/2 3 3 1 1/3 3 2 2 3 1 1/3 1 2 1/3 3 1 kuosioner 36 1 5 1/7 1/8 1/5 1/5 1 1 6 1/6 7 1 1 1 7 8 1/6 1 1 6 5 6 1/7 1/6 1 kuosioner 37 1 1/6 3 1/5 7 6 1 1/4 7 1/5 1/3 4 1 1/5 6 5 1/7 5 1 1/8 1/7 5 1/6 8 1 kuosioner 38 1 1/7 1/7 1/7 1 7 1 1 3 1 7 1 1 3 3 7 1/3 1/3 1 1/2 1 1 1/3 2 1 kuosioner 39 1 1/3 1/5 5 1/3 3 1 1/3 3 1/3 5 3 1 3 3 1/5 1/3 1/3 1 1/3 3 3 1/3 1/3 1 kuosioner 40 1 1/3 1/4 1 1 3 1 1/3 1 1 4 3 1 4 2 1 1 1/4 1 1 1 1 1/2 1 1 kuosioner 41 1 3 1/4 1/6 6 1/3 1 4 1/3 1 4 1/4 1 6 1/4 6 3 1/6 1 1/6 1/6 1 4 6 1 kuosioner 42 1 1/2 1/5 1/3 1/3 2 1 1 3 1/3 5 1 1 2 3 3 1/3 1/2 1 1/3 3 3 1/3 3 1 kuosioner 43 1 1/5 1/6 1/5 1/5 5 1 1/3 1/4 1/5 6 3 1 1/4 1/3 5 4 4 1 4 5 5 3 1/4 1 kuosioner 44 1 8 7 6 5 1/8 1 7 6 5 1/7 1/7 1 6 5 1/6 1/6 1/6 1 4 1/5 1/5 1/5 1/4 1 kuosioner 45 1 1/4 1/7 1/9 1 4 1 1/5 1/3 3 7 5 1 5 5 9 3 1/5 1 5 1 1/3 1/5 1/5 1 kuosioner 46 1 1/4 1/3 1/5 1/6 4 1 1/5 1/4 1/4 3 5 1 1/3 1/4 5 4 3 1 6 6 4 4 1/6 1 kuosioner 47 1 1 1/6 1/6 7 1 1 1/5 1/7 1 6 5 1 1/7 6 6 7 7 1 7 1/7 1 1/6 1/7 1 kuosioner 48 1 1/7 1/6 1/8 1/9 7 1 1/2 1/3 1/4 6 2 1 2 4 8 3 1/2 1 1/3 9 4 1/4 3 1 kuosioner 49 1 1/6 1/8 2 4 6 1 1 3 5 8 1 1 3 5 1/2 1/3 1/3 1 2 1/4 1/5 1/5 1/2 1 kuosioner 50 1 1/9 1/7 5 1/5 9 1 3 6 1/5 7 1/3 1 9 1/3 1/5 1/6 1/9 1 1/5 5 5 3 5 1 kuosioner 51 1 3 3 3 3 1/3 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 3 1/3 3 1/3 1 1/3 1/3 3 1/3 3 1 kuosioner 52 1 1 1/2 1/2 1/3 1 1 1/3 1/2 1/3 2 3 1 1/2 2 2 2 2 1 5 3 3 1/2 1/5 1 kuosioner 53 1 1/7 1/7 7 1/7 7 1 1 1 1/7 7 1 1 7 1/7 1/7 1 1/7 1 1/7 7 7 7 7 1 kuosioner 54 1 1/5 1/6 1/2 5 5 1 1 5 5 6 1 1 7 7 2 1/5 1/7 1 1 1/5 1/5 1/7 1 1 kuosioner 55 1 5 1/8 1/6 1 5 1 1/8 1/6 1/4 8 8 1 1/5 5 6 6 5 1 1/7 1 4 1/5 7 1 kuosioner 56 1 4 7 6 6 1/4 1 4 1/5 1/5 1/7 14 1 1/7 1/6 1/6 5 7 1 1/7 1/6 5 6 7 1 kuosioner 57 1 1/5 1/9 1/7 1/7 5 1 1/5 5 5 9 5 1 9 9 7 1/5 1/9 1 5 7 1/5 1/9 1/5 1 kuosioner 58 1 8 9 5 7 1/8 1 9 5 7 1/9 1/9 1 5 7 1/5 1/5 1/5 1 7 1/7 1/7 1/7 1/7 1 kuosioner 59 1 9 1/9 9 9 1/9 1 1/9 1/3 6 9 9 1 7 9 1/9 3 1/7 1 1 1/9 1/6 1/9 1 1 kuosioner 60 1 5 1/8 1/6 1 1/5 1 1/8 1/6 1 8 8 1 1/6 1 6 6 6 1 1 1 1 1 1 1 kuosioner 61 1 1/8 1/9 1/9 8 8 1 1/9 8 8 9 9 1 8 8 9 1/8 1/8 1 1/9 1/8 1/8 1/8 1/9 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kuosioner 62 1 1/6 1/7 1/8 1/8 6 1 1/7 1/7 1/6 7 7 1 6 7 8 7 1/6 1 6 8 6 1/7 1/6 1 kuosioner 63 1 1/8 1/8 1/8 1/8 8 1 8 8 8 8 1/8 1 7 7 8 1/8 1/7 1 9 8 1/8 1/7 1/9 1 kuosioner 64 1 1/9 1/9 1/9 1/7 9 1 1/9 1/9 1/8 9 9 1 1/8 1/7 9 9 8 1 1/6 7 8 7 6 1 kuosioner 65 1 1/7 1/9 1/5 6 7 1 1/9 1/5 7 9 9 1 9 9 5 5 1/9 1 7 1/6 1/7 1/9 1/7 1 kuosioner 66 1 1 1 1/5 5 1 1 1/4 1 2 1 4 1 5 5 5 1 1/5 1 1 1/5 1/2 1/5 1 1 kuosioner 67 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1/7 1 1/7 1 5 1 1 1 1/5 1 kuosioner 68 1 5 5 4 3 1/5 1 5 1/6 1/6 1/5 1/5 1 1/6 1/6 1/4 6 6 1 6 1/3 6 6 1/6 1 kuosioner 69 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 1/3 3 3 1/3 1 3 3 3 3 1/3 1 3 3 1/3 1/3 1/3 1 kuosioner 70 1 6 1/6 1/6 1/6 1/6 1 1/7 1/7 1/7 6 7 1 1/7 5 6 7 7 1 1/7 6 7 1/5 7 1 kuosioner 71 1 1/3 1 1/5 1 3 1 4 1/2 2 1 1/4 1 4 3 5 2 1/4 1 1 1 1/2 1/3 1 1 kuosioner 72 1 1/6 1/7 5 1/5 6 1 1/7 5 6 7 7 1 1/4 4 1/5 1/5 4 1 6 5 1/6 1/4 1/6 1 kuosioner 73 1 6 6 5 5 1/6 1 7 1/8 7 1/6 1/7 1 7 1/6 1/5 8 1/7 1 7 1/5 1/7 6 7 1 kuosioner 74 1 3 1 3 1 1/3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1/3 1/3 1/3 1 1 1 1 1 1 1 kuosioner 75 1 5 4 7 5 1/5 1 5 1/5 1/7 1/4 1/5 1 6 1/5 1/7 5 1/6 1 5 1/5 7 5 1/5 1 kuosioner 76 1 1 1/5 1/5 1/5 1 1 1 1 1 5 1 1 5 5 5 1 1/5 1 6 5 1 1/5 1/6 1 kuosioner 77 1 5 1 7 3 1/5 1 1 1 4 1 1 1 5 5 1 1 1/5 1 7 1/3 1/4 1/5 1/7 1 kuosioner 78 1 8 5 9 2 1/8 1 1 4 9 1/5 1 1 1/9 1 1/9 1/4 9 1 5 1/2 1/9 1 1/5 1 kuosioner 79 1 4 1 1 1 1/4 1 3 1/2 1 1 1/3 1 3 3 1 2 1/3 1 1/4 1 1 1/3 4 1 kuosioner 80 1 1/6 1/6 6 5 6 1 1/5 5 5 6 5 1 6 6 1/6 1/5 1/6 1 1/6 1/5 1/5 1/6 6 1
1,00 0,72 0,44 0,70 0,92 1,44 1,00 0,54 0,93 0,94 2,29 1,93 1,00 1,94 2,12 1,46 1,08 0,56 1,00 1,15 1,09 1,06 0,47 0,84 1,00
Lampiran 2. Perhitungan FaktorPembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki Untuk Semua Kriteria Harga Kualitas Layanan Kualitas Makanan Atmosfer Restoran lokasi
Harga 1 5/7 4/9 5/7 1 Kualitas Layanan 1 ½ 1 5/9 1 1 kualitas Makanan 2 2/7 2 1 2 2 1/9 Atmosfer Restoran 1 4/9 1 4/7 1 1 1/6
Lokasi 1 1 1/2 5/6 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang Disederhanakan
Harga Kualitas Layanan Kualitas Makanan Atmosfer Restoran lokasi
Harga 1,00 0,71 0,44 0,71 1,00
Kualitas Layanan 1,50 1,00 0,56 1,00 1,00
kualitas Makanan 2,29 2,00 1,00 2,00 2,11
Atmosfer Restoran 1,44 1,00 0,57 1,00 1,17
Lokasi 1,00 1,00 0,50 0,83 1,00
∑ 7,23 5,71 3,07 5,55 6,28
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang Dinormalkan
Harga Kualitas Layanan Kualitas Makanan Atmosfer Restoran lokasi Vektor Eigen Rangking %
Harga 0,14 0,13 0,14 0,13 0,16 0,1392 5 13,92%
Kualitas Layanan 0,21 0,18 0,18 0,18 0,16 0,1806 3 18,06%
kualitas Makanan 0,32 0,35 0,33 0,36 0,34 0,3377 1 33,77%
Atmosfer Restoran 0,20 0,18 0,19 0,18 0,19 0,1854 2 18,54%
Lokasi 0,14 0,18 0,16 0,15 0,16 0,1571 4 15,71%
∑
100,00%
Nilai Eigen 1,0065
1,0319
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1,0372
1,0284
0,9864
Nilai Eigen Max 5,0905
Karena matriks berordo 5 (terdiri dari 5 kriteria), nilai indeks konsistensi yang diperoleh: CI = 0,0226 Untuk n=5,RI=1,12 (tabel Saaty), maka diperoleh: CR = 0,0202 Karena CR < 0,1 Prefensi Responden adalah konsisten
Lampiran 3. Data Alternatif untuk Kriteria Harga
a11 a12 a13 a14 a15 a21 a22 a23 a24 a25 a31 a32 a33 a34 a35 a41 a41 a43 a44 a45 a51 a52 a53 a54 a55
Kuosioner 1 1 6 5 ¼ 1/7 1/6 1 7 5 5 1/5 1/7 1 1/4 1/6 4 1/5 4 1 1/6 7 1/5 6 6 1
Kuosioner 2 1 7 4 5 3 1/7 1 7 1 5 1/4 1/7 1 4 1 1/5 1 1/4 1 2 1/3 1/5 1 1/2 1
Kuosioner 3 1 4 7 3 9 1/4 1 9 1/9 1 1/7 1/9 1 1/3 9 1/3 9 3 1 1/9 1/9 1 1/9 9 1
Kuosioner 4 1 7 4 5 3 1/7 1 7 1 5 1/4 1/7 1 2 5 1/5 1 1/2 1 1/5 1/3 1/5 1/5 5 1
Kuosioner 5 1 5 5 1/5 1/5 1/5 1 5 1/5 1/5 1/5 1/5 1 1/5 1/5 5 5 5 1 1/5 5 5 5 5 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 6 1 1/8 1/8 1/8 1/8 8 1 1/7 1/7 1/7 8 7 1 7 7 8 7 1/7 1 7 8 7 1/7 1/7 1
Kuosioner 7 1 3 3 3 3 1/3 1 3 3 1 1/3 1/3 1 1 1/3 1/3 1/3 1 1 1/3 1/3 1 3 3 1
Kuosioner 8 1 1/8 1/7 1/8 1/8 8 1 8 1/8 1/7 7 1/8 1 1/8 1/8 8 8 8 1 8 8 7 8 1/8 1
Kuosioner 9 1 1/5 1/5 1/8 1/7 5 1 5 1/7 1/6 5 1/5 1 1/8 1/8 8 7 8 1 7 7 6 8 1/7 1
Kuosioner 10 1 1/3 1 1 1/3 3 1 4 4 1 1 1/4 1 1/3 1/5 1 1/4 3 1 1/3 3 1 5 3 1
Kuosioner 11 1 7 7 8 8 1/7 1 7 7 7 1/7 1/7 1 1/7 1/7 1/8 1/7 7 1 1/7 1/8 1/7 7 7 1
Kuosioner 12 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 1/3 1/3 3 1/3 1 1/3 1/3 3 3 3 1 3 3 3 3 1/3 1
Kuosioner 13 1 1/3 1/4 1/3 1/3 3 1 1 1 3 4 1 1 3 3 3 1 1/3 1 6 3 1/3 1/3 1/6 1
Kuosioner 14 1 3 3 5 3 1/3 1 3 1 1 1/3 1/3 1 1 1 1/5 1 1 1 1 1/3 1 1 1 1
Kuosioner 15 1 1/7 1/7 1/7 1/7 7 1 1 1 1 7 1 1 1/3 1/3 7 1 3 1 1/4 7 1 3 4 1
Kuosioner 16 1 1/2 2 2 1/3 2 1 3 2 1 1/2 1/3 1 1 1/2 1/2 1/2 1 1 1/2 3 1 2 2 1
Kuosioner 17 1 5 2 5 5 1/5 1 1/6 1/5 1/5 1/2 6 1 6 1/5 1/5 5 1/6 1 1 1/5 5 5 1 1
Kuosioner 18 1 1/7 1/7 1/7 1/7 7 1 1/8 1/8 1/8 7 8 1 1/8 1/8 7 8 8 1 8 7 8 8 1/8 1
Kuosioner 19 1 1/8 1/5 1/8 1/7 8 1 6 1/8 8 5 1/6 1 1/6 6 8 8 6 1 7 7 1/8 1/6 1/7 1
Kuosioner 20 1 1/5 1/6 1/7 1/8 5 1 6 5 4 6 1/6 1 1/8 1/9 7 1/5 8 1 1/6 8 1/4 9 6 1
Kuosioner 21 1 4 4 1 3 1/4 1 6 4 5 1/4 1/6 1 6 6 1 1/4 1/6 1 6 1/3 1/5 1/6 1/6 1
Kuosioner 22 1 9 9 9 9 1/9 1 1/9 9 1 1/9 9 1 9 9 1/9 1/9 1/9 1 1/9 1/9 1 1/9 9 1
Kuosioner 23 1 9 1 9 9 1/9 1 1/9 1/9 9 1 9 1 9 9 1/9 9 1/9 1 1/9 1/9 1/9 1/9 1/9 1
Kuosioner 24 1 1 1 1 1 1 1 1/3 3 1/5 1 3 1 4 1/6 1 1/3 1/4 1 1/6 1 5 6 6 1
Kuosioner 25 1 5 1/5 6 1/5 1/5 1 5 1/5 6 5 1/5 1 1/3 5 1/6 5 3 1 5 5 1/6 1/5 1/5 1
Kuosioner 26 1 1/7 1/7 1/8 1/6 7 1 2 2 2 7 1/2 1 3 1/4 8 1/2 1/3 1 1/5 6 1/2 4 5 1
Kuosioner 27 1 1/8 1/8 1/8 1/9 8 1 1/8 1/8 9 8 8 1 1/8 1/8 8 8 8 1 1/8 9 9 8 8 1
Kuosioner 28 1 2 1 1/9 4 1/2 1 1/3 1/9 1 1 3 1 1/9 1 9 9 9 1 9 1/4 1 1 1/9 1
Kuosioner 29 1 7 1/5 6 1/5 1/7 1 6 1/5 5 5 1/6 1 6 1/6 1/6 5 1/6 1 6 5 1/5 6 1/6 1
Kuosioner 30 1 1/6 1/6 1/8 1/8 6 1 7 1/7 1/8 6 1/7 1 1/7 1/7 8 7 7 1 1/7 8 8 7 7 1
Kuosioner 31 1 1/7 1/7 1/9 1/8 7 1 8 1/9 1/8 7 1/8 1 1/7 1/7 9 9 7 1 1/7 8 8 7 7 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 32 1 1/6 1/5 1/7 1/8 6 1 6 7 1/7 5 1/6 1 1/7 1/8 7 1/7 7 1 1/7 8 7 8 7 1
Kuosioner 33 1 1/4 1/3 3 1/4 4 1 3 3 1 3 1/3 1 3 2 1/3 1/3 1/3 1 1/2 4 1 1/2 2 1
Kuosioner 34 1 1/3 1/4 1/9 1/9 3 1 9 1/9 1/9 4 1/9 1 1/9 1/9 9 9 9 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 35 1 1/2 1/2 1/2 1/2 2 1 9 1 1 2 1/9 1 1/2 1/2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
Kuosioner 36 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 5 1/8 1/9 9 1/5 1 1/9 1/9 9 8 9 1 6 9 9 9 6 1
Kuosioner 37 1 1/9 1 1/3 1/9 9 1 7 9 9 1 1/7 1 1/3 1/9 3 1/9 3 1 9 9 1/9 9 1/9 1
Kuosioner 38 1 1/6 5 5 1/8 6 1 1 2 1 1/5 1 1 1/3 5 1/5 1/2 3 1 1 8 1 1/5 1 1
Kuosioner 39 1 1/8 1/2 1/6 1/8 8 1 8 2 1 2 1/8 1 1/6 1/8 6 1/2 6 1 1 8 1 8 1 1
Kuosioner 40 1 6 6 6 6 1/6 1 4 4 4 1/6 1/4 1 1/3 1/3 1/6 1/4 3 1 1/3 1/6 1/4 3 3 1
Kuosioner 41 1 5 3 5 5 1/5 1 1/5 2 2 1/3 5 1 3 3 1/5 1/2 1/3 1 1 1/5 1/2 1/3 1 1
Kuosioner 42 1 7 7 7 7 1/7 1 1/5 1 1/3 1/7 5 1 5 5 1/7 1 1/5 1 5 1/7 3 1/5 1/5 1
Kuosioner 43 1 6 6 6 6 1/6 1 5 5 5 1/6 1/5 1 4 1/8 1/6 1/5 1/4 1 1/8 1/6 1/5 8 8 1
Kuosioner 44 1 9 9 9 9 1/9 1 5 5 5 1/9 1/5 1 1/7 1/5 1/9 1/5 7 1 1/5 1/9 1/5 5 5 1
Kuosioner 45 1 9 1/6 7 1/2 1/9 1 1/5 6 1/4 6 5 1 8 1/7 1/7 1/6 1/8 1 1/7 2 4 7 7 1
Kuosioner 46 1 3 1/3 3 3 1/3 1 4 4 4 3 1/4 1 3 3 1/3 1/4 1/3 1 4 1/3 1/4 1/3 1/4 1
Kuosioner 47 1 1/3 1/5 1 1 3 1 3 1 1 5 1/3 1 1 1 1 1 1 1 1/3 1 1 1 3 1
Kuosioner 48 1 1/5 5 1/5 5 5 1 5 5 5 1/5 1/5 1 1/5 1/2 5 1/5 5 1 9 1/5 1/5 2 1/9 1
Kuosioner 49 1 1/4 1/3 2 1/4 4 1 3 3 1 3 1/3 1 3 2 1/2 1/3 1/3 1 1/2 4 1 1/2 2 1
Kuosioner 50 1 5 1/3 4 5 1/5 1 1/5 1 1/5 3 5 1 4 4 1/4 1 1/4 1 1/5 1/5 5 1/4 5 1
Kuosioner 51 1 5 4 2 1/4 1/5 1 1/3 2 1/6 1/4 3 1 1 3 1/2 1/2 1 1 1/5 4 6 1/3 5 1
Kuosioner 52 1 6 6 6 6 1/6 1 1/4 1 1 1/6 4 1 4 4 1/6 1 1/4 1 1 1/6 1 1/4 1 1
Kuosioner 53 1 4 3 2 1 1/4 1 7 6 5 1/3 1/7 1 6 5 1/2 1/6 1/6 1 4 1 1/5 1/5 1/4 1
Kuosioner 54 1 1/3 3 2 1 3 1 4 6 7 1/3 1/4 1 1/3 1/4 1/2 1/6 3 1 1 1 1/7 4 1 1
Kuosioner 55 1 5 1/2 5 3 1/5 1 3 1 1 2 1/3 1 1/3 1/4 1/5 1 3 1 1 1/3 1 4 1 1
Kuosioner 56 1 1 1 1 1 1 1 4 1/6 1/8 1 1/4 1 6 1/8 1 6 1/6 1 1 1 8 8 1 1
Kuosioner 57 1 1 2 1/3 1/3 1 1 3 1/2 1/2 1/2 1/3 1 1/2 1/3 3 2 2 1 1/3 3 2 3 3 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 58 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 3 1/3 3 1/3 1 1/3 1/3 3 1/3 3 1 1/3 3 3 3 3 1
Kuosioner 59 1 1/7 1/7 1/7 1/7 7 1 3 3 2 7 1/3 1 1/3 1/3 7 1/3 3 1 1/3 7 1/2 3 3 1
Kuosioner 60 1 1/5 1/3 1/4 1/7 5 1 6 7 5 3 1/6 1 1/6 5 4 1/7 6 1 5 7 1/5 1/5 1/5 1
Kuosioner 61 1 1/6 1/7 1/6 1/5 6 1 1/6 7 8 7 6 1 7 7 6 1/7 1/7 1 1/5 5 1/8 1/7 5 1
Kuosioner 62 1 3 1 1/2 2 1/3 1 1 1 1 1 1 1 1/2 3 2 1 2 1 1 1/2 1 1/3 1 1
Kuosioner 63 1 1/5 1/3 1/7 1/6 5 1 1/3 1/6 1/4 3 3 1 1/5 1/2 7 6 5 1 7 6 4 2 1/7 1
Kuosioner 64 1 1/9 1/9 1/8 1/9 9 1 1/9 1/7 1/9 9 9 1 1/8 1/8 8 7 8 1 1/9 9 9 8 9 1
Kuosioner 65 1 1/8 1/8 1/8 1/9 8 1 8 8 8 8 1/8 1 1/8 1/8 8 1/8 8 1 1/8 9 1/8 8 8 1
Kuosioner 66 1 1/6 6 1/6 1/7 6 1 6 6 1/7 1/6 1/6 1 1/5 1/6 6 1/6 5 1 1/7 7 7 6 7 1
Kuosioner 67 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 7 7 7 9 1/7 1 9 1/9 9 1/7 1/9 1 1/9 9 1/7 9 9 1
Kuosioner 68 1 9 8 8 7 1/9 1 1/7 1/5 1/7 1/8 7 1 6 1/4 1/8 5 1/6 1 1 1/7 7 4 1 1
Kuosioner 69 1 9 1 9 9 1/9 1 1/9 9 1/9 1 9 1 9 9 1/9 1/9 1/9 1 9 1/9 9 1/9 1/9 1
Kuosioner 70 1 8 1/8 1/9 1/9 1/8 1 9 8 9 8 1/9 1 1/8 1/7 9 1/8 8 1 1/9 9 1/9 7 9 1
Kuosioner 71 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 9 9 1/9 9 1/9 1 9 1/9 9 1/9 1/9 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 72 1 1/4 1/4 1/6 1/6 4 1 5 4 3 4 1/5 1 1/6 1/5 6 1/4 6 1 1/6 6 1/3 5 6 1
Kuosioner 73 1 1/7 5 1/4 1/6 7 1 5 1/3 1 1/5 1/5 1 1/2 3 4 3 2 1 1/4 6 1 1/3 4 1
Kuosioner 74 1 1/9 1 1/9 1/9 9 1 5 5 5 1 1/5 1 1/5 1/5 9 1/5 5 1 1 9 1/5 5 1 1
Kuosioner 75 1 1/7 7 7 1/7 7 1 9 9 9 1/7 1/9 1 1/6 1/6 1/7 1/9 6 1 1/6 7 1/9 6 6 1
Kuosioner 76 1 5 4 1/4 1/3 1/5 1 2 2 4 1/4 1/2 1 1/2 1 4 1/2 2 1 3 3 1/4 1 1/3 1
Kuosioner 77 1 3 3 3 3 1/3 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 3 1/3 3 1/3 1 4 1/3 3 1/3 1/4 1
Kuosioner 78 1 5 1/5 5 5 1/5 1 1/5 5 5 5 5 1 5 5 1/5 1/5 1/5 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1
Kuosioner 79 1 5 6 7 9 1/5 1 1/6 1/3 1/4 1/6 6 1 1/3 1/3 1/7 3 2 1 5 1/9 4 3 1/5 1
Kuosioner 80 1 3 4 1/5 1/3 1/3 1 3 4 2 1/4 1/3 1 1/3 1/2 5 1/4 3 1 5 3 1/2 2 1/5 1
1,00 0,86 0,82 0,80 0,61 1,16 1,00 1,84 1,22 1,06 1,22 0,54 1,00 0,75 0,61 1,26 0,82 1,32 1,00 0,73 1,63 0,99 1,64 1,36 1,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 4. Perhitungan FaktorPembobotan Evaluasi untuk Kriteria Harga
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Harga
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 8/9 5/6 7/9 3/5
APJ 1 1/8 1 1 7/8 1 1/4 1
Tri Boy 1 1/5 1/2 1 3/4 3/5
Joko Solo 1 2/7 4/5 1 1/3 1 5/7
APS 1 2/3 1 1 2/3 1 2/5 1
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria harga yang disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,89 0,83 0,78 0,60
APJ 1,13 1,00 1,88 1,25 1,00
Tri Boy 1,20 0,50 1,00 0,75 0,60
Joko Solo 1,29 0,80 1,33 1,00 0,71
APS 1,67 1,00 1,67 1,40 1,00
∑ 6,28 4,19 6,71 5,18 3,91 Matriks faktor evaluasi untuk kriteria harga yang dinormalkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Vektor Eigen Rangking %
Zam-Zam Hidayah 0,16 0,21 0,12 0,15 0,15 0,1598 4 15,98%
APJ 0,18 0,24 0,28 0,24 0,26 0,2389 2 23,89%
Tri Boy 0,19 0,12 0,15 0,14 0,15 0,1515 5 15,15%
Joko Solo 0,20 0,19 0,20 0,19 0,18 0,1940 3 19,40%
APS 0,27 0,24 0,25 0,27 0,26 0,2557 1 25,57%
∑
100,00%
Nilai Eigen Max 5,0262
CI 0,0065
CR 0,0058 n=5, RI=1,12 Karena CR < 0,1 Prefensi Responden adalah konsisten
Lampiran 5. Data Alternatif untuk Kriteria Kualitas Layanan
a11 a12 a13 a14 a15 a21 a22 a23 a24 a25 a31 a32 a33 a34 a35 a41 a42 a43 a44 a45 a51 a52 a53 a54 a55
Kuosioner 1 1 4 3 1/4 1/3 1/4 1 4 5 2 1/3 1/4 1 1/4 1/3 4 1/5 4 1 1/3 3 1/2 3 3 1
Kuosioner 2 1 6 3 4 2 1/6 1 4 1 1/2 1/3 1/4 1 5 7 1/4 1 1/5 1 4 1/2 2 1/7 1/4 1
Kuosioner 3 1 5 5 5 5 1/5 1 1/5 5 5 1/5 5 1 5 5 1/5 1/5 1/5 1 5 1/5 1/5 1/5 1/5 1
Kuosioner 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuosioner 5 1 1/4 1 3 2 4 1 3 4 6 1 1/3 1 3 4 1/3 1/4 1/3 1 3 1/2 1/6 1/4 1/3 1
Kuosioner 6 1 1/9 5 5 1/6 9 1 6 6 4 1/5 1/6 1 1/6 1/6 1/5 1/6 6 1 1/6 6 1/4 6 6 1
Kuosioner 7 1 1/5 1 1/3 1/7 5 1 5 1 5 1 1 1 1/5 1 1/5 1/5 3 1 1 7 1 5 1 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 8 1 1/4 5 1/7 3 4 1 1/6 2 1/8 1/5 6 1 1/5 1/4 7 1/2 5 1 1/4 1/3 8 4 4 1
Kuosioner 9 1 1/5 1/6 1/7 1/7 5 1 6 6 5 6 1/6 1 4 1/6 7 1/6 1/4 1 1/7 7 1/5 6 7 1
Kuosioner 10 1 1/9 1/8 1/8 1/9 9 1 1/8 1/7 1/9 8 8 1 8 1/9 8 7 1/8 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 11 1 9 8 1/8 1/9 1/9 1 9 1/7 9 1/8 1/9 1 1/9 1/9 8 7 9 1 1/9 9 1/9 9 9 1
Kuosioner 12 1 1/2 1 1/3 1/2 2 1 3 1 1 1 1/3 1 1/2 1 3 1 2 1 2 2 1 1 1/2 1
Kuosioner 13 1 1/6 7 1/7 1/6 6 1 7 6 5 1/7 1/7 1 1/8 1/7 7 1/6 8 1 1/3 6 1/5 7 3 1
Kuosioner 14 1 1/9 9 9 1/9 9 1 9 9 9 1/9 1/9 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 1/9 9 1/9 9 9 1
Kuosioner 15 1 1/7 8 8 1/7 7 1 5 5 1/7 1/6 1/5 1 1/6 1/6 1/8 1/5 6 1 1/9 7 7 6 1/9 1
Kuosioner 16 1 1/8 1/8 1/8 1/8 8 1 8 8 1/9 8 1/8 1 1/8 1/8 8 1/8 8 1 1/8 8 9 8 8 1
Kuosioner 17 1 1/9 1/8 1/8 1/8 9 1 1/9 1/8 1/9 8 9 1 1/6 1/9 8 8 6 1 1/9 8 9 9 9 1
Kuosioner 18 1 1/4 1/2 1/7 1/5 4 1 1/2 1/3 1/5 2 2 1 1/6 1/4 7 5 6 1 7 5 3 4 1/7 1
Kuosioner 19 1 1/2 3 1 1/3 2 1 1 1 1 1/3 1 1 1 1 1 1 1 1 1/2 3 1 1 2 1
Kuosioner 20 1 1/7 6 5 1/6 7 1 7 7 7 1/6 1/7 1 6 6 1/5 1/7 1/6 1 1/5 6 1/7 1/6 5 1
Kuosioner 21 1 1/6 1/3 1/6 1/4 6 1 1/4 1/5 1/3 3 4 1 1/3 1/3 6 5 3 1 1 4 3 3 1 1
Kuosioner 22 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 3 3 3 1/3 1 1/3 1/3 3 1/3 3 1 1/3 3 1/3 3 3 1
Kuosioner 23 1 1/3 3 3 1/3 3 1 3 3 1/3 1/3 1/3 1 3 1/3 1/3 1/3 1/3 1 1/3 3 3 3 3 1
Kuosioner 24 1 1/3 1 1/2 1/3 3 1 2 1 1/3 1 1/2 1 1/2 1/3 2 1 2 1 1/3 3 3 3 3 1
Kuosioner 25 1 3 3 3 1/5 1/3 1 1/4 2 1 1/3 4 1 3 5 1/3 1/2 1/3 1 1 5 1 1/5 1 1
Kuosioner 26 1 1/3 1/2 1/3 1/5 3 1 2 3 1 2 1/2 1 1 1/2 3 1/3 1 1 3 5 1 2 1/3 1
Kuosioner 27 1 1/5 1/4 1/3 1/5 5 1 1/2 5 6 4 2 1 4 4 3 1/5 1/4 1 4 5 1/6 1/4 1/4 1
Kuosioner 28 1 6 5 4 3 1/6 1 6 5 4 1/5 1/6 1 5 4 1/4 1/5 1/5 1 3 1/3 1/4 1/4 1/4 1
Kuosioner 29 1 1/3 3 1/3 1/3 3 1 3 1 1 3 1 1 1/3 1/3 3 1 3 1 1 3 1 3 1 1
Kuosioner 30 1 6 5 4 5 1/6 1 1/3 2 1/4 1/5 3 1 1/2 3 1/4 1/2 2 1 1 1/5 4 1/3 1 1
Kuosioner 31 1 5 1 1/4 5 1/5 1 5 1 3 1 1/5 1 1/5 1/5 4 1 5 1 1 1/5 1/3 5 1 1
Kuosioner 32 1 1/3 1/2 1/2 1/5 3 1 3 3 2 2 1/3 1 3 1/4 2 1/3 1/3 1 1/4 5 1/2 4 4 1
Kuosioner 33 1 1/9 1/7 7 9 9 1 9 9 9 7 1/9 1 1/8 1/3 1/7 1/9 8 1 5 1/9 1/9 3 1/5 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 34 1 1/2 1 1 1 2 1 1/4 1 1 1 4 1 1/4 1 1 1 4 1 1/2 1 1 1 2 1
Kuosioner 35 1 1/5 4 1/4 1/3 5 1 4 3 1/3 1/4 1/4 1 1/3 1 4 1/3 3 1 1/3 3 3 1 3 1
Kuosioner 36 1 4 6 1/6 1/3 1/6 1 3 1/5 1 1/4 1/3 1 7 1/5 6 5 1/7 1 1/5 3 1 5 5 1
Kuosioner 37 1 9 9 9 9 1/9 1 5 4 6 1/9 1/5 1 1/6 1/4 1/9 1/4 6 1 1/5 1/9 1/6 4 5 1
Kuosioner 38 1 8 8 8 8 1/8 1 6 6 6 1/8 1/6 1 1/4 1/7 1/8 1/6 4 1 1/7 1/8 1/6 7 7 1
Kuosioner 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuosioner 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuosioner 41 1 5 5 5 5 1/5 1 6 6 6 1/5 1/6 1 1/3 1/3 1/5 1/6 3 1 1/4 1/5 1/6 3 4 1
Kuosioner 42 1 1/8 1/3 1/6 1/8 8 1 8 2 1 2 1/8 1 1/6 1/8 6 1/2 6 1 1 8 1 8 1 1
Kuosioner 43 1 1/5 1/5 1/5 1/8 5 1 1 1 1 5 1 1 1/4 1/4 5 1 4 1 1/2 8 1 4 2 1
Kuosioner 44 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 7 7 7 9 1/7 1 1/9 1/9 9 1/7 9 1 7 9 1/7 9 1/7 1
Kuosioner 45 1 1/6 1/6 1/7 1/8 6 1 4 1/7 1/7 6 1/4 1 1/7 1/7 7 7 7 1 4 8 7 7 1/4 1
Kuosioner 46 1 1/2 1/2 1/2 1/2 2 1 9 1/2 1/2 2 1/9 1 1/2 1/2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1
Kuosioner 47 1 1/5 1/4 1/9 1/9 5 1 9 1/9 1/4 4 1/9 1 1/9 1/9 9 9 9 1 1/9 9 4 9 9 1
Kuosioner 48 1 1/3 1/2 1/2 1/5 3 1 3 3 2 2 1/3 1 3 1/4 2 1/3 1/3 1 1/4 5 1/2 4 4 1
Kuosioner 49 1 1/7 1/6 1/7 1/7 7 1 6 6 1/7 6 1/6 1 1/8 1/8 7 1/6 8 1 1/8 8 7 8 8 1
Kuosioner 50 1 1/7 6 1/7 1/7 7 1 8 1/8 9 1/6 1/8 1 1/7 1/7 7 8 7 1 8 7 1/9 7 1/8 1
Kuosioner 51 1 1/6 1/6 1/6 1/6 6 1 7 7 1/8 6 1/7 1 1/7 1/7 6 1/7 7 1 1/7 6 8 7 7 1
Kuosioner 52 1 6 1/5 5 1/2 1/6 1 5 1/4 4 5 1/5 1 5 1/4 1/5 4 1/5 1 5 2 1/4 4 1/5 1
Kuosioner 53 1 1 1/3 1/9 1 1 1 1 1/9 1/2 3 1 1 1/9 1 9 9 9 1 9 1 2 1 1/9 1
Kuosioner 54 1 1/9 1/7 1/7 1/7 9 1 1/6 1/6 1/6 7 6 1 1/6 1/6 7 6 6 1 1/6 7 6 6 6 1
Kuosioner 55 1 1/2 1/2 1 1/3 2 1 9 9 1 2 1/9 1 3 1/3 1 1/9 1/3 1 1/5 3 1 3 5 1
Kuosioner 56 1 5 1/5 1/7 4 1/5 1 5 1/5 1/6 5 1/5 1 5 1/6 7 5 1/5 1 1/5 1/4 6 6 5 1
Kuosioner 57 1 1 1 1/7 1/8 1 1 4 4 5 1 1/4 1 1/4 1/7 7 1/4 4 1 1/7 8 1/5 7 7 1
Kuosioner 58 1 1/3 1 1/5 1/4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 4 1 1 1 1
Kuosioner 59 1 5 1 4 5 1/5 1 1/3 1/2 1 1 3 1 1/2 3 1/4 2 2 1 3 1/5 1 1/3 1/3 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 60 1 5 1 3 1/3 1/5 1 5 1/3 1/3 1 1/5 1 5 5 1/3 3 1/5 1 5 3 3 1/5 1/5 1
Kuosioner 61 1 7 6 5 4 1/7 1 1/6 1/7 1/8 1/6 6 1 4 3 1/5 7 1/4 1 1/7 1/4 8 1/4 7 1
Kuosioner 62 1 1/7 1 1/5 1/8 7 1 6 1 1 1 1/6 1 1/3 1/6 5 1 3 1 5 8 1 6 1/5 1
Kuosioner 63 1 6 1/7 1/7 1/7 1/6 1 1/8 1/8 1/8 7 8 1 1/8 1/8 7 8 8 1 9 7 8 8 1/9 1
Kuosioner 64 1 1/7 1/5 6 5 7 1 7 8 4 5 1/7 1 1/5 1/7 1/6 1/8 5 1 4 1/5 1/4 7 1/4 1
Kuosioner 65 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1/2 1/2 1 1 1/2 1/2 1/2 1 1 1/2 1 1 2 2 1
Kuosioner 66 1 1/5 1/4 1/7 1/6 5 1 4 5 3 4 1/4 1 1/3 1/4 7 1/5 3 1 1/2 6 1/3 4 2 1
Kuosioner 67 1 3 1 1 1 1/3 1 1 3 1 1 1 1 1 5 1 1/3 1 1 1 1 1 1/5 1 1
Kuosioner 68 1 5 3 1 1/2 1/5 1 3 3 3 1/3 1/3 1 1/3 1/3 1 1/3 3 1 3 2 1/3 3 1/3 1
Kuosioner 69 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 1/3 1/3 1 1/3 1 1/3 1/3 3 3 3 1 3 3 3 3 1/3 1
Kuosioner 70 1 7 7 7 7 1/7 1 8 8 8 1/7 1/8 1 1/7 1/7 1/7 1/8 7 1 1/7 1/7 1/8 7 7 1
Kuosioner 71 1 5 1 3 1/3 1/5 1 4 1/3 1 1 1/4 1 4 1/2 1/3 3 1/4 1 1/4 3 1 2 4 1
Kuosioner 72 1 1/5 1/5 1/9 1/8 5 1 5 1/9 1/9 5 1/5 1 1/8 1/8 9 9 8 1 8 8 9 8 1/8 1
Kuosioner 73 1 1/7 1/7 1/8 1/8 7 1 7 1/8 1/7 7 1/7 1 1/8 1/7 8 8 8 1 8 8 7 7 1/8 1
Kuosioner 74 1 1 1 1 1/3 1 1 3 1 1 1 1/3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
Kuosioner 75 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 1/6 1/6 1/6 5 6 1 5 5 5 6 1/5 1 3 5 6 1/5 1/3 1
Kuosioner 76 1 1/5 7 1/5 1/5 5 1 6 1/5 1/5 1/7 1/6 1 1/5 1/5 5 5 5 1 1/5 5 5 5 5 1
Kuosioner 77 1 6 3 2 5 1/6 1 6 7 1 1/3 1/6 1 4 5 1/2 1/7 1/4 1 1 1/5 1 1/5 1 1
Kuosioner 78 1 5 7 1/9 9 1/5 1 7 4 9 1/7 1/7 1 8 4 9 1/4 1/8 1 1/2 1/9 1/9 1/4 2 1
Kuosioner 79 1 5 4 6 2 1/5 1 4 6 1/2 1/4 1/4 1 2 3 1/6 1/6 12 1 3 1/2 2 1/3 1/3 1
Kuosioner 80 1 1/6 1/4 6 6 6 1 6 7 6 4 1/6 1 1/5 1/6 1/6 1/7 5 1 1/7 1/6 1/6 6 7 1
1,00 0,64 0,98 0,66 0,51 1,55 1,00 2,33 1,31 1,02 1,04 0,44 1,00 0,59 0,47 1,47 0,76 1,74 1,00 0,75 1,96 1,00 2,17 1,26 1,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 6. Perhitungan FaktorPembobotan Evaluasi untuk Kualitas Layanan
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Kualitas Layanan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 2/3 1 2/3 1/2
APJ 1 ½ 1 2 1/3 1 1/3 1
Tri Boy 1 4/9 1 3/5 1/2
Joko Solo 1 ½ 3/4 1 3/4 1 3/4
APS 2 1 2 1/6 1 2/7 1
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Kualitas Layanan yang disederhanakan Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,67 1,00 0,67 0,50
APJ 1,50 1,00 2,33 1,33 1,00
Tri Boy 1,00 0,44 1,00 0,60 0,50
Joko Solo 1,50 0,75 1,75 1,00 0,75
APS 2,00 1,00 2,17 1,29 1,00
∑ 7,00 3,86 8,25 4,89 3,75
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Kualitas Layanan yang dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Vektor Eigen Rangking %
Zam-Zam Hidayah 0,14 0,17 0,12 0,14 0,13 0,1413 4 14,13%
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
APJ 0,21 0,26 0,28 0,27 0,27 0,2591 2 25,91%
Tri Boy 0,14 0,12 0,12 0,12 0,13 0,1271 5 12,71%
Joko Solo 0,21 0,19 0,21 0,20 0,20 0,2051 3 20,51%
APS 0,29 0,26 0,26 0,26 0,27 0,2674 1 26,74%
∑
100,00%
Nilai Eigen Max 5,0427 CI 0,0107 CR 0,0095 n=5, RI=1,12
Karena CR < 0,1 Prefensi Responden adalah konsisten
Lampiran 7. Data Alternatif untuk Kriteria Kualitas Makanan
a11 a12 a13 a14 a15 a21 a22 a23 a24 a25 a31 a32 a33 a34 a35 a41 a42 a43 a44 a45 a51 a52 a53 a54 a55
Kuosioner 1 1 1/7 6 5 1/5 7 1 7 5 5 1/6 1/7 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 1/5 5 1/5 5 5 1
Kuosioner 2 1 5 4 6 2 1/5 1 4 6 1/2 ¼ 1/4 1 2 3 1/6 1/6 1/2 1 3 1/2 2 1/3 1/3 1
Kuosioner 3 1 1/9 1/6 1/5 9 9 1 1/2 1/4 9 6 2 1 1/4 1/9 5 4 4 1 1/9 1/9 1/9 9 9 1
Kuosioner 4 1 5 4 7 1 1/5 1 7 3 1/4 ¼ 1/7 1 4 1/5 1/4 1/3 1/4 1 5 1 4 5 1/5 1
Kuosioner 5 1 1/5 6 1/5 1/5 5 1 5 1/5 1/5 1/6 1/5 1 1/5 1/5 5 5 5 1 1/5 5 5 5 5 1
Kuosioner 6 1 8 8 8 1/9 1/8 1 3 3 3 1/8 1/3 1 1/3 1/8 1/8 1/3 3 1 1/6 9 1/3 8 6 1
Kuosioner 7 1 1 1 1 1/3 1 1 3 1 1 1 1/3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 8 1 1/7 1/7 1/8 1/7 7 1 7 1/8 1/7 7 1/7 1 1/7 1/7 8 8 7 1 1/8 7 7 7 8 1
Kuosioner 9 1 1/8 1/5 1/9 1/9 8 1 1/5 1/9 1/8 5 5 1 1/9 1/9 9 9 9 1 8 9 8 9 1/8 1
Kuosioner 10 1 1/5 1/3 1/4 1/4 5 1 5 1 4 3 1/5 1 4 1/3 4 1 1/4 1 1/4 4 1/4 3 4 1
Kuosioner 11 1 7 8 8 8 1/7 1 8 8 8 1/8 1/8 1 8 8 1/8 1/8 1/8 1 1/8 1/8 1/8 1/8 1/8 1
Kuosioner 12 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 1/3 1/3 3 1/3 1 1/3 1/3 3 3 3 1 3 3 3 3 1/3 1
Kuosioner 13 1 1/3 1/3 1/4 1/4 3 1 5 4 4 3 1/5 1 1/3 1/3 4 1/4 3 1 1/2 4 1/4 3 2 1
Kuosioner 14 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1/3 1/3 1 3 3 1/3 1 1/3 1 1 1 1 1/3 1 1
Kuosioner 15 1 1/5 1/4 1/5 1/5 5 1 2 3 4 4 1/2 1 1/2 1/3 5 1/3 2 1 1/3 5 1/4 3 3 1
Kuosioner 16 1 1/2 1 1 1/2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1/2 1 1/2 1 1 1/2 2 1 2 2 1
Kuosioner 17 1 1/8 1 1/7 1/5 8 1 8 7 7 1 1/8 1 1/7 1/5 7 1/7 7 1 1 5 1/7 5 1 1
Kuosioner 18 1 7 1/7 1/7 1/7 1/7 1 1/8 1/8 1/8 7 8 1 1/8 1/8 7 8 8 1 1/8 7 8 8 8 1
Kuosioner 19 1 1/6 1 1/6 1/6 6 1 6 1 8 8 8 1 1 1/8 1 1/6 1/6 1 1 6 1/8 6 1 1
Kuosioner 20 1 7 6 5 4 1/7 1 1/6 1/7 1/8 1/6 6 1 1/5 1/6 1/5 7 5 1 1/6 1/4 8 6 6 1
Kuosioner 21 1 4 3 5 1/4 1/4 1 6 1/4 1/2 1/3 1/6 1 6 1/4 1/5 4 1/6 1 6 4 2 4 1/6 1
Kuosioner 22 1 1/5 1 1/9 1/5 5 1 3 1/9 1 1 1/3 1 1/9 1/4 1 1/3 1 1 9 5 1 4 1/9 1
Kuosioner 23 1 1/9 1 1/9 1/9 9 1 9 9 9 1 1/9 1 1/9 1/9 9 1/9 9 1 3 9 1/9 9 1/3 1
Kuosioner 24 1 7 7 5 1/8 1/7 1 7 6 1/6 1/7 1/5 1 1/6 1/6 1/5 1/6 6 1 1/7 8 6 6 7 1
Kuosioner 25 1 1/6 6 1/7 6 6 1 1/7 7 1/7 1/6 7 1 1/7 6 7 1/7 7 1 1/7 1/6 7 1/6 7 1
Kuosioner 26 1 4 3 5 1/2 1/4 1 3 2 1 1/3 1/3 1 3 1/2 1/5 1/2 1/2 1 1/3 2 1 2 3 1
Kuosioner 27 1 1/9 1/8 1/8 1/7 9 1 1/6 1/6 1/6 8 6 1 1/6 1/5 8 6 6 1 1/6 7 6 5 6 1
Kuosioner 28 1 1 1/2 1/9 1 1 1 1 1/9 1 2 1 1 1/9 1 9 9 9 1 9 1 1 1 1/9 1
Kuosioner 29 1 4 1/4 3 3 1/4 1 4 1/3 3 4 1/4 1 1/3 3 1/3 3 3 1 3 1/3 1/3 1/3 1/3 1
Kuosioner 30 1 1/7 1/7 1/7 1/7 7 1 1/8 8 1/5 7 8 1 6 1/6 7 1/8 1/6 1 7 7 5 6 1/7 1
Kuosioner 31 1 1/8 1/6 1/7 1/8 8 1 7 1/8 7 6 1/7 1 1/7 1/7 7 8 7 1 1/8 8 1/7 7 8 1
Kuosioner 32 1 1/7 1/7 1/8 1/8 7 1 6 6 1/8 7 1/6 1 1/7 1/7 8 1/6 7 1 1/7 8 8 7 7 1
Kuosioner 33 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 5 5 5 5 1/5 1 3 1/3 5 1/5 1/3 1 1/5 5 1/5 3 5 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 34 1 1/9 1/4 1/9 1/9 9 1 9 9 1/9 4 1/9 1 1/9 1/9 9 1/9 9 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 35 1 1/2 1/2 1/2 1/2 2 1 9 1 1 2 1/9 1 1/2 1/2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
Kuosioner 36 1 1/2 2 1/7 1/8 2 1 4 1/7 1/7 1/2 1/4 1 1/7 1/7 7 7 7 1 4 8 7 7 1/4 1
Kuosioner 37 1 1/9 9 1/9 1/5 9 1 5 7 9 1/9 1/5 1 1/9 1/9 9 1/7 9 1 9 5 1/9 9 1/9 1
Kuosioner 38 1 1/6 1/6 1/6 1/6 6 1 3 1 1 6 1/3 1 1/3 1 6 1 3 1 1 6 1 1 1 1
Kuosioner 39 1 1/8 1/2 1/6 1/8 8 1 7 2 1 2 1/7 1 1/7 1/7 6 1/2 7 1 1/3 8 1 7 3 1
Kuosioner 40 1 5 9 8 8 1/5 1 6 5 5 1/9 1/6 1 1/3 1/4 1/8 1/5 3 1 1/4 1/8 1/5 4 4 1
Kuosioner 41 1 1/5 1 1/5 1/5 5 1 3 1 1 1 1/3 1 1/3 1/3 5 1 3 1 1/3 5 1 3 3 1
Kuosioner 42 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 1 1 1 3 1 1 1/3 1/3 3 1 3 1 1 3 1 3 1 1
Kuosioner 43 1 8 8 8 8 1/8 1 4 4 4 1/8 1/4 1 1/5 1/5 1/8 1/4 5 1 1/7 1/8 1/4 5 7 1
Kuosioner 44 1 8 8 8 8 1/8 1 7 6 5 1/8 1/7 1 1/5 1/5 1/8 1/6 5 1 7 1/8 1/5 5 1/7 1
Kuosioner 45 1 4 1/6 8 1/4 1/4 1 6 1/6 4 6 1/6 1 7 1/5 1/8 6 1/7 1 4 4 1/4 5 1/4 1
Kuosioner 46 1 4 4 5 1/4 1/4 1 4 5 2 1/4 1/4 1 1/2 1/3 1/5 1/5 2 1 1/3 4 1/2 3 3 1
Kuosioner 47 1 1/2 1/4 1 1 2 1 1/2 1 1/3 4 2 1 1/2 1/3 1 1 2 1 1 1 3 3 1 1
Kuosioner 48 1 1/9 14 1/7 1/2 9 1 8 5 9 4 1/8 1 1/5 5 7 1/5 5 1 8 2 1/9 1/5 1/8 1
Kuosioner 49 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 5 5 5 5 1/5 1 3 1/3 5 1/5 1/3 1 1/5 5 1/5 3 5 1
Kuosioner 50 1 1/8 1/5 1/5 1/7 8 1 8 5 5 5 1/8 1 1/5 1/5 5 1/5 5 1 7 7 1/5 5 1/7 1
Kuosioner 51 1 4 6 1/5 1/4 1/4 1 1 3 1/6 1/6 1 1 2 9 5 1/3 1/2 1 2 4 6 1/9 1/2 1
Kuosioner 52 1 1/3 3 1/3 1/3 3 1 3 3 3 1/3 1/3 1 1/3 1/3 3 1/3 3 1 1 3 1/3 3 1 1
Kuosioner 53 1 5 4 3 2 1/5 1 2 1 1/2 1/4 1/2 1 1/2 1/3 1/3 1 2 1 1/4 1/2 2 3 4 1
Kuosioner 54 1 1/6 1/5 1/3 1/7 6 1 1/2 1/3 1/4 5 2 1 2 5 3 3 1/2 1 3 7 4 1/5 1/3 1
Kuosioner 55 1 3 1 2 1 1/3 1 1/2 1 1/2 1 2 1 2 2 1/2 1 1/2 1 1 1 2 1/2 1 1
Kuosioner 56 1 1 1 1 1 1 1 3 1/3 1 1 1/3 1 4 1 1 3 1/4 1 3 1 1 1 1/3 1
Kuosioner 57 1 1/2 1 1 1/4 2 1 1/2 1 1/4 1 2 1 1 1/3 1 1 1 1 1/3 4 4 3 3 1
Kuosioner 58 1 1/3 3 3 1/3 3 1 3 3 1/3 1/3 1/3 1 3 1/3 1/3 1/3 1/3 1 1/3 3 3 3 3 1
Kuosioner 59 1 1/7 1/2 1/5 1/5 7 1 7 6 2 2 1/7 1 1/3 1/5 5 1/6 3 1 1/3 5 1/2 5 3 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 60 1 1/4 2 1/3 3 4 1 5 1/5 2 1/2 1/5 1 5 1 3 2 1/5 1 8 1/3 1/2 1 1/8 1
Kuosioner 61 1 1/8 1/7 5 1/5 8 1 7 7 7 7 1/7 1 6 5 1/5 1/7 1/6 1 1/5 5 1/7 1/5 5 1
Kuosioner 62 1 1/2 1 1 1/2 2 1 1 1 1 1 1 1 1/2 1/4 1 1 2 1 1 2 1 4 1 1
Kuosioner 63 1 1/2 1 1/8 1/5 2 1 1/5 1/8 1/4 1 5 1 1/7 1/6 8 8 7 1 8 5 4 6 1/8 1
Kuosioner 64 1 1/9 1/9 1/8 1/8 9 1 1/9 1/8 1/8 9 9 1 1/9 1/8 8 8 9 1 1/9 8 8 8 9 1
Kuosioner 65 1 1/8 1/7 1/7 1/9 8 1 8 8 1/9 7 1/8 1 1/8 1/8 8 1/8 8 1 1/8 9 9 8 8 1
Kuosioner 66 1 1/6 1/6 1/6 1/6 6 1 9 8 7 6 1/9 1 1/6 1/6 6 1/8 6 1 1/6 6 1/7 6 6 1
Kuosioner 67 1 1/9 1/9 9 6 9 1 9 8 8 9 1/9 1 1/9 1/9 1/9 1/8 9 1 1/9 1/6 1/8 9 9 1
Kuosioner 68 1 1/7 1/5 1/6 1/7 7 1 8 7 6 5 1/8 1 1/5 1/6 6 1/7 5 1 8 7 1/6 6 1/8 1
Kuosioner 69 1 1/5 1 1/9 1/5 5 1 5 1/9 1 1 1/5 1 1/9 1/9 9 9 9 1 9 5 1 9 1/9 1
Kuosioner 70 1 1/9 8 1/8 1/9 9 1 8 1/8 9 1/8 1/8 1 1/8 1/8 8 8 8 1 1/9 9 1/9 8 9 1
Kuosioner 71 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 9 1 1/9 9 1 1 8 1/9 9 1 1/8 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 72 1 1 1/2 1 1/6 1 1 1 1/2 1/6 2 1 1 1/3 1/4 1 2 3 1 3 6 6 4 1/3 1
Kuosioner 73 1 5 1/4 1/6 1/7 1/5 1 6 3 1/6 4 1/6 1 1/6 3 6 1/3 6 1 1/6 7 6 1/3 6 1
Kuosioner 74 1 1/9 1 1/5 1/9 9 1 7 1 1 1 1/7 1 1/5 1/5 5 1 5 1 1 9 1 5 1 1
Kuosioner 75 1 3 8 8 3 1/3 1 3 8 8 1/8 1/3 1 1/6 1/6 1/8 1/8 6 1 1/7 1/3 1/8 6 7 1
Kuosioner 76 1 1/5 4 5 3 5 1 4 4 5 1/4 1/4 1 3 4 1/5 1/4 1/3 1 3 1/3 1/5 1/4 1/3 1
Kuosioner 77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuosioner 78 1 1/5 5 5 5 5 1 5 5 5 1/5 1/5 1 5 5 1/5 1/5 1/5 1 6 1/5 1/5 1/5 1/6 1
Kuosioner 79 1 6 7 5 8 1/6 1 3 4 1/3 1/7 1/2 1 5 1/4 1/5 1/4 1/5 1 6 1/8 3 4 1/6 1
Kuosioner 80 1 5 6 4 3 1/5 1 1 2 1/3 1/6 1 1 1/2 1/3 1/4 1/2 2 1 1/3 1/3 3 3 3 1
1,00 0,54 0,93 0,60 0,44 1,87 1,00 2,61 1,34 1,05 1,16 0,42 1,00 0,52 0,38 1,59 0,69 1,84 1,00 0,78 2,27 0,95 2,62 1,22 1,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 8. Perhitungan FaktorPembobotan Evaluasi untuk Kriteria Kualitas Makanan
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Kualitas Makanan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 1/2 1 5/8 3/7 APJ 1 8/9 1 2 2/3 1 1/3 1 Tri Boy 1 1/7 2/5 1 1/2 3/8 Joko Solo 1 5/9 2/3 1 7/8 1 3/4 APS 2 2/7 1 2 2/3 1 1/4 1
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Kualitas Makanan yang disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Zam-Zam Hidayah 1,00 0,50 1,00 0,63 0,43 APJ 1,89 1,00 2,67 1,33 1,00 Tri Boy 1,14 0,40 1,00 0,50 0,38 Joko Solo 1,56 0,67 1,88 1,00 0,75 APS 2,29 1,00 2,67 1,25 1,00 ∑ 7,87 3,57 9,21 4,71 3,55
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Kualitas Makanan yang dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Vektor Eigen Rangking %
Zam-Zam Hidayah 0,13 0,14 0,11 0,13 0,12 0,1258 4 12,58%
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
APJ 0,24 0,28 0,29 0,28 0,28 0,2749 2 27,49% Tri Boy 0,15 0,11 0,11 0,11 0,11 0,1155 5 11,55%
Joko Solo 0,20 0,19 0,20 0,21 0,21 0,2023 3 20,23%
APS 0,29 0,28 0,29 0,27 0,28 0,2814 1 28,14%
∑
100,00%
Nilai Eigen Max 4,9876 CI -0,00311 CR -0,00277 n=5, RI=1,12
Karena nilai CR < 0,10 maka preferensi responden adalah konsisten.
Lampiran 9. Data Alternatif untuk Kriteria Atmosfer Restoran
a11 a12 a13 a14 a15 a21 a22 a23 a24 a25 a31 a32 a33 a34 a35 a41 a42 a43 a44 a45 a51 a52 a53 a54 a55
Kuosioner 1 1 3 4 1/4 1/5 1/3 1 4 5 3 1/4 1/4 1 1/3 1/3 4 1/5 3 1 1/5 5 1/3 3 5 1
Kuosioner 2 1 6 5 1/4 1/3 1/6 1 6 5 1/3 1/5 1/6 1 1/2 3 4 1/5 2 1 1/3 3 3 1/3 3 1
Kuosioner 3 1 1/8 1 1/8 1/8 8 1 6 2 2 1 1/6 1 1/5 1/4 8 1/2 5 1 4 8 1/2 4 1/4 1
Kuosioner 4 1 2 2 2 2 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1 3 3 1/2 1 1/3 1 1 1/2 1 1/3 1 1
Kuosioner 5 1 5 4 5 ¼ 1/5 1 2 3 2 1/4 1/2 1 5 5 1/5 1/3 1/5 1 2 4 1/2 1/5 1/2 1
Kuosioner 6 1 1/8 2 1/7 1/7 8 1 9 5 9 1/2 1/9 1 1/7 1/7 7 1/5 7 1 1/7 7 1/9 7 7 1
Kuosioner 7 1 1/9 1 1/5 1/7 9 1 7 1 1 1 1/7 1 1/5 1/5 5 1 5 1 1 7 1 5 1 1
Kuosioner 8 1 1/4 1/4 1/4 ¼ 4 1 6 6 6 4 1/6 1 1/4 1/4 4 1/6 4 1 3 4 1/6 4 3 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 9 1 1/7 1/5 1/5 1/7 7 1 3 4 4 5 1/3 1 1/2 1/7 5 1/4 2 1 1/6 7 1/4 7 6 1
Kuosioner 10 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 1/9 1/9 1/9 9 9 1 1/9 1/9 9 9 9 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 11 1 1/9 8 1/9 1/8 9 1 9 9 1/8 1/8 1/9 1 1/9 1/9 9 1/9 9 1 1/6 8 8 9 6 1
Kuosioner 12 1 1/9 1 1/9 1/9 9 1 9 9 9 1 1/9 1 1/9 1/4 9 1/9 9 1 9 9 1/9 4 1/9 1
Kuosioner 13 1 1/7 1/8 1/7 1/6 7 1 8 7 7 8 1/8 1 1/6 1/7 7 1/7 6 1 6 6 1/7 7 1/6 1
Kuosioner 14 1 1/8 4 1/4 1/9 8 1 9 9 1/9 1/4 1/9 1 1/5 1/8 4 1/9 5 1 1/6 9 9 8 6 1
Kuosioner 15 1 1/5 1/5 1/4 1/9 5 1 9 7 1 5 1/9 1 1/7 1/7 4 1/7 7 1 1/7 9 1 7 7 1
Kuosioner 16 1 1/8 1/8 1/8 1/8 8 1 8 8 1/8 8 1/8 1 1/9 1/9 8 1/8 9 1 1/8 8 8 9 8 1
Kuosioner 17 1 1/9 1/9 1/8 1/8 9 1 1/9 1/8 1/8 9 9 1 1/9 1/8 8 8 9 1 1/9 8 8 8 9 1
Kuosioner 18 1 1/2 1/4 1/7 1/9 2 1 1/3 1/7 1/9 4 3 1 1/7 1/8 7 7 7 1 1 9 9 8 1 1
Kuosioner 19 1 1/2 1 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1 1/3 1/3 1 1/3 3 1 1/2 1/3 1 3 2 1
Kuosioner 20 1 1/5 1/5 1/6 1/6 5 1 7 7 6 5 1/7 1 6 5 6 1/7 1/6 1 1/7 6 1/6 1/5 7 1
Kuosioner 21 1 1/4 1/4 1/3 1/5 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1/2 5 1 1 2 1
Kuosioner 22 1 1/7 1/2 1/5 1/3 7 1 3 3 6 2 1/3 1 1/3 1/5 5 1/3 3 1 1/3 3 1/6 5 3 1
Kuosioner 23 1 1/3 3 3 1/3 3 1 3 5 1/3 1/3 1/3 1 3 1/3 1/3 1/5 1/3 1 1/3 3 3 3 3 1
Kuosioner 24 1 1/2 1 1/2 1/3 2 1 2 2 1/3 1 1/2 1 1 1/3 2 1/2 1 1 1/3 3 3 3 3 1
Kuosioner 25 1 1/3 2 1/2 1 3 1 5 2 1/2 1/2 1/5 1 2 1/5 2 1/2 1/2 1 1/4 1 2 5 4 1
Kuosioner 26 1 1/4 1/3 1/7 1/3 4 1 2 1/3 2 3 1/2 1 1/2 1 7 3 2 1 3 3 1/2 1 1/3 1
Kuosioner 27 1 6 5 5 3 1/6 1 7 1 1/2 1/5 1/7 1 1/3 1/3 1/5 1 3 1 1/4 1/3 2 3 4 1
Kuosioner 28 1 6 3 1/3 1 1/6 1 6 3 1 1/3 1/6 1 3 1/4 3 1/3 1/3 1 2 1 1 4 1/2 1
Kuosioner 29 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 3 3 3 1/3 1 1/2 1/2 3 1/3 2 1 1 3 1/3 2 1 1
Kuosioner 30 1 6 7 6 5 1/6 1 6 1/4 1/4 1/7 1/6 1 1 2 1/6 4 1 1 1/4 1/5 4 1/2 4 1
Kuosioner 31 1 1/8 1/3 1/6 1/6 8 1 7 4 6 3 1/7 1 1/6 1/5 6 1/4 6 1 5 6 1/6 5 1/5 1
Kuosioner 32 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 5 5 5 5 1/5 1 4 1/5 5 1/5 1/4 1 1/4 5 1/5 5 4 1
Kuosioner 33 1 1/9 1/5 1/5 1/3 9 1 9 5 9 5 1/9 1 1/7 1/2 5 1/5 7 1 6 3 1/9 2 1/6 1
Kuosioner 34 1 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1/5 1 1 4 1 1/2 1 1 1 1 1 14 1 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 35 1 1/4 4 1/4 ¼ 4 1 5 5 2 1/4 1/5 1 1/2 1/3 4 1/5 2 1 1/4 4 1/2 3 4 1
Kuosioner 36 1 6 1/5 8 1/8 1/6 1 7 1/4 3 5 1/7 1 1/8 1/7 1/8 4 1/8 1 6 8 1/3 7 1/6 1
Kuosioner 37 1 8 8 8 8 1/8 1 9 9 9 1/8 1/9 1 1/5 1/5 1/8 1/9 5 1 1/5 1/8 1/9 5 5 1
Kuosioner 38 1 8 8 8 8 1/8 1 8 8 8 1/8 1/8 1 5 5 1/8 1/8 1/5 1 5 1/8 1/8 1/5 1/5 1
Kuosioner 39 1 1 1 1/4 1/5 1 1 3 3 3 1 1/3 1 1/3 1/5 4 1/3 3 1 1/3 5 1/3 5 3 1
Kuosioner 40 1 1 1 1 1 1 1 8 3 3 1 1/3 1 1/3 1/3 1 1/3 3 1 1/3 1 1/3 3 3 1
Kuosioner 41 1 5 5 5 5 1/5 1 6 5 7 1/5 1/6 1 1/3 1/4 1/5 1/5 3 1 1/3 1/5 1/7 4 3 1
Kuosioner 42 1 1/7 1/2 1/6 1/7 7 1 7 2 1/6 2 1/7 1 1/4 1/6 6 1/2 4 1 1/3 7 6 6 3 1
Kuosioner 43 1 3 3 5 7 1/3 1 4 4 4 1/3 1/4 1 1/5 1/6 1/5 1/4 1/5 1 5 1/7 1/4 6 1/5 1
Kuosioner 44 1 1/9 9 1/9 1/5 9 1 5 7 9 1/9 1/5 1 1/9 1/9 9 1/7 9 1 9 5 1/9 9 1/9 1
Kuosioner 45 1 1/5 1 1/9 1/8 5 1 3 1/7 1/6 1 1/3 1 1/8 1/7 9 7 8 1 5 8 6 7 1/5 1
Kuosioner 46 1 1/2 1/2 1/2 ½ 2 1 9 1 1 2 1/9 1 1/2 1/2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
Kuosioner 47 1 1/9 1/4 1/9 1/9 9 1 9 1/9 9 4 1/9 1 1/9 1/9 9 9 9 1 1/9 9 1/9 9 9 1
Kuosioner 48 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 5 5 5 5 1/5 1 4 1/5 5 1/5 1/4 1 1/4 5 1/5 5 4 1
Kuosioner 49 1 1/7 1/6 1/7 1/8 7 1 7 6 1/8 6 1/7 1 6 1/7 7 1/6 1/6 1 1/7 8 8 7 7 1
Kuosioner 50 1 1/8 1/8 1/8 1/8 8 1 6 1/7 7 8 1/6 1 1/7 1/7 8 7 7 1 7 8 1/7 7 1/7 1
Kuosioner 51 1 1/7 1/7 1/7 8 7 1 1/7 9 1/7 7 7 1 6 1/7 7 1/9 1/6 1 7 1/8 7 7 1/7 1
Kuosioner 52 1 3 1/6 3 1/6 1/3 1 4 1/5 4 6 1/4 1 4 1/4 1/3 5 1/4 1 4 6 1/4 4 1/4 1
Kuosioner 53 1 1/2 1 1/9 1 2 1 1 1/9 1 1 1 1 1/9 1 9 9 9 1 9 1 1 1 1/9 1
Kuosioner 54 1 1/9 1/8 1/7 1/6 9 1 1/6 1/6 1/6 8 6 1 1/6 1/7 7 6 6 1 1/7 6 6 7 7 1
Kuosioner 55 1 1 3 3 3 1 1 7 5 1/2 1/3 1/7 1 1 1 1/3 1/5 1 1 4 1/3 2 1 1/4 1
Kuosioner 56 1 1/7 6 8 1/7 7 1 1/6 5 1/7 1/6 6 1 5 1/6 1/8 1/5 1/5 1 1/6 7 7 6 6 1
Kuosioner 57 1 6 5 1 1 1/6 1 1 1 1/6 1/5 1 1 4 1/6 1 1 1/4 1 1 1 6 6 1 1
Kuosioner 58 1 1/9 1 1/9 5 9 1 9 9 9 1 1/9 1 1/9 2 9 1/9 9 1 9 1/5 1/9 1/2 1/9 1
Kuosioner 59 1 1/9 1 1/9 1/9 9 1 9 9 9 1 1/9 1 1/9 1/4 9 1/9 9 1 7 9 1/9 4 1/7 1
Kuosioner 60 1 6 1/4 1/4 ¼ 1/6 1 7 1/4 1/4 4 1/7 1 6 6 4 4 1/6 1 1/9 4 4 1/6 9 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 61 1 1/6 1/7 1/8 1/9 6 1 7 6 5 7 1/7 1 3 2 8 1/6 1/3 1 1/7 9 1/8 1/2 7 1
Kuosioner 62 1 1/8 1/6 1/6 1/5 8 1 6 1 1 6 1/6 1 1/6 1/6 6 1 6 1 1 5 1 6 1 1
Kuosioner 63 1 1 1/7 1/7 1/7 1 1 1/6 1/8 1/8 7 6 1 1/8 1/8 7 8 8 1 1/8 7 8 8 8 1
Kuosioner 64 1 1/9 1/5 1/5 1/6 9 1 8 7 7 5 1/8 1 1/5 1/6 5 1/7 5 1 1 6 1/7 6 1 1
Kuosioner 65 1 1/2 2 1 ½ 2 1 2 1 1 1/2 1/2 1 1 1/2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
Kuosioner 66 1 1/2 1 1/3 ½ 2 1 1 2 1 1 1 1 1/2 1 3 1/2 2 1 2 2 1 1 1/2 1
Kuosioner 67 1 1 3 4 4 1 1 1 4 1 1/3 1 1 3 3 1/4 1/4 1/3 1 1 1/4 1 1/3 1 1
Kuosioner 68 1 1/2 1/4 4 ¼ 2 1 1 1 1/2 4 1 1 1/3 4 1/4 1 3 1 4 4 2 1/4 1/4 1
Kuosioner 69 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 1/3 1/3 3 1/3 1 1/3 1/3 3 3 3 1 3 3 3 3 1/3 1
Kuosioner 70 1 8 8 8 8 1/8 1 7 7 7 1/8 1/7 1 1/5 1/7 1/8 1/7 7 1 1/7 1/8 1/7 7 7 1
Kuosioner 71 1 5 1/3 3 1 1/5 1 4 1/4 1 3 1/4 1 5 1/3 1/3 4 1/5 1 3 1 1 3 1/3 1
Kuosioner 72 1 1/7 1/5 1/9 1/7 7 1 5 1/9 1/8 5 1/5 1 1/9 1/9 9 9 9 1 7 7 8 9 1/7 1
Kuosioner 73 1 1/7 1/3 1/8 1/7 7 1 7 1/8 1/7 3 1/7 1 1/8 1/7 8 8 8 1 8 7 7 7 8 1
Kuosioner 74 1 1 3 1 1/3 1 1 3 3 1 1/3 1/3 1 1 1/3 1 3 1 1 1/3 3 1 3 3 1
Kuosioner 75 1 7 1/5 1/5 1/5 1/7 1 6 5 1/6 5 1/6 1 1/5 1/5 5 1/5 5 1 1/4 5 6 5 4 1
Kuosioner 76 1 1/5 5 1/5 1/5 5 1 5 1/6 1/6 1/5 1/5 1 1/5 1/5 5 6 5 1 1/5 5 6 5 5 1
Kuosioner 77 1 7 3 5 6 1/7 1 5 3 1/4 1/3 1/5 1 4 1/2 1/5 1/3 1/4 1 4 1/6 4 2 1/4 1
Kuosioner 78 1 1/2 1 1/9 5 2 1 1 4 1/9 1 1 1 1/5 5 9 1/4 5 1 1/4 1/5 9 1/5 4 1
Kuosioner 79 1 4 3 1 ¼ 1/4 1 1 3 2 1/3 1 1 2 1/3 1 1/3 1/2 1 3 4 1/2 3 1/3 1
Kuosioner 80 1 1/7 1/5 1/6 1/6 7 1 7 5 5 5 1/7 1 1/5 5 6 1/5 5 1 1/6 6 1/5 1/5 6 1
1,00 0,49 0,77 0,44 0,40 2,04 1,00 3,26 1,75 1,08 1,30 0,31 1,00 0,49 0,37 2,27 0,59 1,86 1,00 0,82 2,48 0,92 2,82 1,33 1,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 10. Perhitungan FaktorPembobotan Evaluasi untuk Kriteria Atmosfer Restoran
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Atmosfer Restoran
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 1/2 4/5 3/7 2/5 APJ 2 1 3 1/4 1 7/9 1 Tri Boy 1 ¼ 1/3 1 1/2 3/8 Joko Solo 2 2/7 4/7 1 7/8 1 4/5 APS 2 ½ 1 2 5/6 1 1/3 1
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Atmosfer Restoran yang disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,50 0,80 0,43 0,40 APJ 2,00 1,00 3,25 1,78 1,00 Tri Boy 1,25 0,33 1,00 0,50 0,38 Joko Solo 2,29 0,57 1,88 1,00 0,80 APS 2,50 1,00 2,83 1,33 1,00 ∑ 9,04 3,40 9,76 5,04 3,58
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Atmosfer Restoran yang dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Vektor Eigen Rangking %
Zam-Zam Hidayah 0,11 0,15 0,08 0,09 0,11 0,1073 5 10,73%
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
APJ 0,22 0,29 0,33 0,35 0,28 0,2961 1 29,61% Tri Boy 0,14 0,10 0,10 0,10 0,10 0,1086 4 10,86%
Joko Solo 0,25 0,17 0,19 0,20 0,22 0,2070 3 20,70%
APS 0,28 0,29 0,29 0,26 0,28 0,2810 2 28,10%
∑
100,00%
Nilai Eigen Max 5,0850 CI 0,0212 CR 0,0190 n=5, RI=1,12
Karena CR < 0,1 Prefensi Responden adalah konsisten
Lampiran 11. Data Alternatif untuk Kriteria Lokasi
a11 a12 a13 a14 a15 a21 a22 a23 a24 a25 a31 a32 a33 a34 a35 a41 a42 a43 a44 a45 a51 a52 a53 a54 a55
Kuosioner 1 1 4 3 2 1/4 1/4 1 1 4 1/3 1/3 1 1 4 1 1/2 1/4 1/4 1 2 4 3 1 1/2 1
Kuosioner 2 1 1/7 5 5 1/5 7 1 5 5 1/5 1/5 1/5 1 1/5 1/5 1/5 1/5 5 1 1/5 5 5 5 5 1
Kuosioner 3 1 4 5 3 1/2 1/4 1 1/3 1/2 4 1/5 3 1 4 4 1/3 2 1/4 1 2 2 1/4 1/4 1/2 1
Kuosioner 4 1 1/5 4 3 6 5 1 ¼ 3 5 1/4 4 1 1/3 1/4 1/3 1/3 3 1 2 1/6 1/5 4 1/2 1
Kuosioner 5 1 5 4 3 2 1/5 1 1/5 1/4 1/2 1/4 5 1 4 3 1/3 4 1/4 1 3 1/2 2 1/3 1/3 1
Kuosioner 6 1 2 2 2 2 1/2 1 ½ 1/2 1/2 1/2 2 1 3 3 1/2 2 1/3 1 3 1/2 2 1/3 1/3 1
Kuosioner 7 1 7 7 4 5 1/7 1 2 3 4 1/7 1/2 1 1/5 5 1/4 1/3 5 1 3 1/5 1/4 1/5 1/3 1
Kuosioner 8 1 8 8 8 8 1/8 1 8 8 8 1/8 1/8 1 1/7 1/8 1/8 1/8 7 1 1/8 1/8 1/8 8 8 1
Kuosioner 9 1 1/9 1 1/5 1/5 9 1 7 1 1 1 1/7 1 1/5 1/7 5 1 5 1 1 5 1 7 1 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 10 1 8 8 8 8 1/8 1 7 7 7 1/8 1/7 1 6 6 1/8 1/7 1/6 1 5 1/8 1/7 1/6 1/5 1
Kuosioner 11 1 1 2 4 1/2 1 1 1/6 1/7 1/7 1/2 6 1 1/4 1/6 1/4 7 4 1 1/7 2 7 6 7 1
Kuosioner 12 1 1/8 1/8 1/9 1/9 8 1 1/5 1/9 1/9 8 5 1 1/6 1/9 9 9 6 1 1/9 9 9 9 9 1
Kuosioner 13 1 1/8 1/7 8 1/7 8 1 8 1/9 1/5 7 1/8 1 1/6 8 1/8 9 6 1 1/8 7 5 1/8 8 1
Kuosioner 14 1 8 8 8 8 1/8 1 7 7 7 1/8 1/7 1 1/3 1/7 1/8 1/7 7 1 1/6 1/8 1/7 7 6 1
Kuosioner 15 1 3 3 3 3 1/3 1 3 3 3 1/3 1/3 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 3 1/3 1/3 3 1/3 1
Kuosioner 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuosioner 17 1 1/4 1/6 1/7 1/7 4 1 5 4 4 6 1/5 1 1/3 1/4 7 1/4 3 1 1/4 6 1/4 4 4 1
Kuosioner 18 1 1/6 1/7 1/6 1/7 6 1 ½ 1 1 7 2 1 1/2 1/3 6 1 2 1 1 7 1 3 1 1
Kuosioner 19 1 1/7 1/6 1/7 1/9 7 1 6 6 6 6 1/6 1 1/7 1/7 7 1/6 7 1 1/5 9 1/6 7 5 1
Kuosioner 20 1 1/9 1 1/5 1/9 9 1 9 1 1 1 1/9 1 1/9 1/9 5 1 9 1 1 9 1 9 1 1
Kuosioner 21 1 1 1 1 1 1 1 3 1/9 1/8 1 1/3 1 1/9 1/9 1 9 9 1 9 1 8 9 1/9 1
Kuosioner 22 1 1/2 1/2 1/2 1/2 2 1 9 1 1 2 1/9 1 1/2 1/2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
Kuosioner 23 1 1/9 1/9 1/9 1/9 9 1 9 1/9 1/9 9 9 1 1/9 1/9 9 9 9 1 9 9 9 9 1/9 1
Kuosioner 24 1 1/5 1/3 1/3 1/5 5 1 5 5 5 3 1/5 1 4 4 3 1/5 1/4 1 1/3 5 1/5 1/4 3 1
Kuosioner 25 1 1/7 1/6 1/7 1/8 7 1 7 6 1/7 6 1/7 1 1/6 1/8 7 1/6 6 1 1/8 8 7 8 8 1
Kuosioner 26 1 1/8 1/7 1/7 1/7 8 1 6 1/7 1/7 7 1/6 1 1/7 1/7 7 7 7 1 1/7 7 7 7 7 1
Kuosioner 27 1 1/6 1/6 1/6 1/6 6 1 1/6 1/6 6 6 6 1 1/6 6 6 6 6 1 1/6 6 1/6 1/6 6 1
Kuosioner 28 1 1/9 1/3 1/9 9 9 1 9 1/9 9 3 1/9 1 1/9 1 9 9 9 1 9 1/9 1/9 1 1/9 1
Kuosioner 29 1 1/7 1/5 1/5 1/7 7 1 7 6 1/7 5 1/7 1 1/6 1/7 5 1/6 6 1 1/6 7 1/4 7 6 1
Kuosioner 30 1 1/9 1/7 6 1/9 9 1 9 9 9 7 1/9 1 7 1/7 1/6 1/9 1/7 1 1/8 9 1/9 7 8 1
Kuosioner 31 1 1/6 7 7 1/6 6 1 6 6 6 1/7 1/6 1 5 1/7 1/7 1/6 1/5 1 1/7 6 1/6 7 7 1
Kuosioner 32 1 1/8 1/7 1/8 1/8 8 1 8 1/8 1/9 7 1/8 1 1/9 1/8 8 8 9 1 1/9 8 9 8 9 1
Kuosioner 33 1 1/9 1/9 1/8 1/8 9 1 1/9 1/9 1/8 9 9 1 1/7 1/9 8 9 7 1 1/9 8 8 9 9 1
Kuosioner 34 1 1/3 1 1/6 1/8 3 1 ½ 1/5 1/7 1 2 1 1/4 1/7 6 5 4 1 1 8 7 7 1 1
Kuosioner 35 1 4 3 2 3 1/4 1 1 1 1 1/3 1 1 5 4 1/2 1 1/5 1 4 1/3 1 1/4 1/4 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 36 1 1/7 1/7 6 1/6 7 1 7 6 7 7 1/7 1 5 6 1/6 1/6 1/5 1 1/5 6 1/7 1/6 5 1
Kuosioner 37 1 1/4 6 1/7 1/6 4 1 2 3 3 1/6 1/2 1 1 1/5 7 1/3 1 1 1/4 6 1/3 5 4 1
Kuosioner 38 1 1/7 1/2 1/3 1/5 7 1 8 5 5 2 1/8 1 1/2 1/5 3 1/5 2 1 1/3 5 1/5 5 3 1
Kuosioner 39 1 1/3 3 3 1/3 3 1 5 5 1/3 1/3 1/5 1 3 1/5 1/3 1/5 1/3 1 1/5 3 3 5 5 1
Kuosioner 40 1 2 1 1 1/3 1/2 1 2 1 1/2 1 1/2 1 1 1/2 1 1 1 1 1/2 3 2 2 2 1
Kuosioner 41 1 2 1 2 1/4 1/2 1 1 2 1/4 1 1 1 1 1 1/2 1/2 1 1 1/5 4 4 1 5 1
Kuosioner 42 1 3 1 1/3 1 1/3 1 3 1 1 1 1/3 1 1 1/3 3 1 1 1 2 1 1 3 1/2 1
Kuosioner 43 1 1/6 1/5 1/2 1/3 6 1 3 2 1 5 1/3 1 1 1 2 1/2 1 1 1 3 1 1 1 1
Kuosioner 44 1 6 1/4 2 1/2 1/6 1 3 1/3 1 4 1/3 1 2 1/7 1/2 3 1/2 1 2 2 1 7 1/2 1
Kuosioner 45 1 3 3 3 3 1/3 1 2 2 2 1/3 1/2 1 1 1 1/3 1/2 1 1 1/2 1/3 1/2 1 2 1
Kuosioner 46 1 1/4 1/3 1/2 1/4 4 1 ½ 6 5 3 2 1 1/4 1/2 1 1/6 4 1 1 3 1/5 2 1/3 1
Kuosioner 47 1 1/7 6 5 1 7 1 5 7 1 1/6 1/5 1 1/5 1/5 1/5 1/7 5 1 1 1 1 5 1 1
Kuosioner 48 1 1/5 1/3 1/3 1/5 5 1 5 5 5 3 1/5 1 4 4 3 1/5 1/4 1 1/3 5 1/5 1/4 3 1
Kuosioner 49 1 1/9 1/5 1/5 1/2 9 1 9 5 9 5 1/9 1 1/5 5 5 1/5 5 1 5 2 1/9 1/5 1/5 1
Kuosioner 50 1 1/2 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1/3 1 1/5 1/4 1 1 5 1
Kuosioner 51 1 4 4 4 3 1/4 1 3 4 4 1/4 1/3 1 1/3 1/5 1/4 1/4 3 1 1/5 1/3 1/4 5 5 1
Kuosioner 52 1 5 1/7 7 1/7 1/5 1 1/5 1/6 1/3 7 5 1 6 1/7 1/7 6 1/6 1 4 7 3 7 1/4 1
Kuosioner 53 1 9 9 9 9 1/9 1 5 5 5 1/9 1/5 1 1/5 1/5 1/9 1/5 5 1 1/5 1/9 1/5 5 5 1
Kuosioner 54 1 4 4 1/4 3 1/4 1 5 1/4 3 1/4 1/5 1 1/4 4 4 4 4 1 3 1/3 1/3 1/4 1/3 1
Kuosioner 55 1 1 1 1/9 1/2 1 1 1 1/9 1 1 1 1 1/9 1 9 9 9 1 9 2 1 1 1/9 1
Kuosioner 56 1 1/9 1/8 1/8 1/8 9 1 1/7 1/7 1/7 8 7 1 1/7 1/7 8 7 7 1 1/7 8 7 7 7 1
Kuosioner 57 1 3 1/3 1 6 1/3 1 2 5 1/4 3 1/2 1 1 1/3 1 1/5 1 1 1/3 1/6 4 3 3 1
Kuosioner 58 1 1 1/7 5 1 1 1 1/3 4 1/5 7 3 1 7 1/7 1/5 1/4 1/7 1 1/7 1 5 7 7 1
Kuosioner 59 1 1 5 6 1 1 1 1/5 1 1 1/5 5 1 6 5 1/6 1 1/6 1 5 1 1 1/5 1/5 1
Kuosioner 60 1 9 9 9 1/9 1/9 1 1/9 1 1/9 1/9 9 1 9 9 1/9 1 1/9 1 9 9 9 1/9 1/9 1
Kuosioner 61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuosioner 62 1 1/5 4 4 4 5 1 6 6 6 1/4 1/6 1 6 6 1/4 1/6 1/6 1 6 1/4 1/6 1/6 1/6 1
Kuosioner 63 1 5 4 3 2 1/5 1 1/6 1/7 1/8 1/4 6 1 1/6 1/7 1/3 7 6 1 1/7 1/2 8 7 7 1
Kuosioner 64 1 1/6 1/6 1/5 1/5 6 1 7 8 6 6 1/7 1 1/5 1/5 5 1/8 5 1 1 5 1/6 5 1 1
Kuosioner 65 1 6 1/8 1/8 1/8 1/6 1 1/6 1/8 1/8 8 6 1 1/7 1/7 8 8 7 1 8 8 8 7 1/8 1
Kuosioner 66 1 1/7 6 1/5 1/5 7 1 6 1/3 4 1/6 1/6 1 1/4 1/4 5 3 4 1 1/5 5 1/4 4 5 1
Kuosioner 67 1 2 1/2 2 2 1/2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1 1 1
Kuosioner 68 1 1/2 1 1/3 1/2 2 1 1 2 1 1 1 1 1/2 1 3 1/2 2 1 2 2 1 1 1/2 1
Kuosioner 69 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1/3 1 3 1 1 1 1/3 1 1 1 1 1 1 1
Kuosioner 70 1 4 4 4 4 1/4 1 1/3 1/3 1/4 1/4 3 1 1/3 1/4 1/4 3 3 1 1/3 1/4 4 4 3 1
Kuosioner 71 1 1/3 1/3 1/3 1/3 3 1 1/3 1/3 1/3 3 3 1 1/3 3 3 3 3 1 3 3 3 1/3 1/3 1
Kuosioner 72 1 8 8 8 8 1/8 1 7 7 7 1/8 1/7 1 1/7 1/7 1/8 1/7 7 1 1/7 1/8 1/7 7 7 1
Kuosioner 73 1 9 9 9 9 1/9 1 5 3 1 1/9 1/5 1 1/3 1/5 1/9 1/3 3 1 1/4 1/9 1 5 4 1
Kuosioner 74 1 1/5 5 1/9 1/9 5 1 5 1/8 1/9 9 8 1 1/8 1/8 9 8 8 1 8 9 9 8 1/8 1
Kuosioner 75 1 1/7 6 1/8 1/7 7 1 7 1/8 1/7 1/6 1/7 1 1/8 1/7 8 8 8 1 8 7 7 7 8 1
Kuosioner 76 1 3 1 3 3 1/3 1 3 3 1/3 1 1/3 1 1 1/3 1/3 1/3 1 1 1/3 1/3 3 3 3 1
Kuosioner 77 1 8 7 7 7 1/8 1 1/5 1/5 1/5 1/7 5 1 1/2 1/2 1/7 5 2 1 1 1/7 5 2 1 1
Kuosioner 78 1 1/5 5 1/5 1/5 5 1 5 1/5 1/5 1/5 1/5 1 1/5 1/5 5 5 5 1 1/5 5 5 5 5 1
Kuosioner 79 1 6 4 1/4 4 1/6 1 7 7 3 1/4 1/7 1 7 1/6 4 1/7 1/7 1 6 1/4 1/3 6 1/6 1
Kuosioner 80 1 1/7 1/2 1/8 6 7 1 8 1/3 1 2 1/8 1 1/7 9 8 3 7 1 1/4 1/6 1 1/9 4 1
1,00 0,71 1,04 0,90 0,64 1,42 1,00 1,91 1,09 0,93 1,01 0,58 1,00 0,58 0,50 1,10 0,92 1,74 1,00 0,74 1,56 1,03 1,99 1,41 1,00
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 12. Perhitungan FaktorPembobotan Evaluasi untuk Kriteria Lokasi
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Lokasi
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1 2/3 1 8/9 2/3 APJ 1 4/9 1 2 1 1 Tri Boy 1 4/7 1 4/7 1/2 Joko Solo 1 1/9 1 1 4/5 1 3/4 APS 1 1/2 1 2 1 3/7 1
Matriks faktor evaluasi untuk kriteria Lokasi yang disederhanakan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS
Zam-Zam Hidayah 1,00 0,67 1,00 0,89 0,67 APJ 1,44 1,00 2,00 1,00 1,00 Tri Boy 1,00 0,57 1,00 0,57 0,50 Joko Solo 1,11 1,00 1,80 1,00 0,75 APS 1,50 1,00 2,00 1,43 1,00 ∑ 6,06 4,24 7,80 4,89 3,92
Matriks faktor evaluasi untuk Lokasi yang dinormalkan
Zam-Zam Hidayah APJ Tri Boy Joko Solo APS Vektor Eigen Rangking %
Zam-Zam Hidayah 0,17 0,16 0,13 0,18 0,17 0,1605 4 16,05%
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
APJ 0,24 0,24 0,26 0,20 0,26 0,2382 2 23,82% Tri Boy 0,17 0,13 0,13 0,12 0,13 0,1345 5 13,45%
Joko Solo 0,18 0,24 0,23 0,20 0,19 0,2092 3 20,92%
APS 0,25 0,24 0,26 0,29 0,26 0,2575 1 25,75%
∑
100,00%
Nilai Eigen Max 5,0625
CI 0,0156 CR 0,0140 n=5, RI=1,12
Karena CR < 0,1 Prefensi Responden adalah konsisten.
Lampiran 13.Faktor Evaluasi Total
Pertama cari dulu dengan vektor eigen asli lalu rangking dengan urutan yang sebenarnya lalu ganti elemennya
Harga Kualitas Layanan Kualitas Makanan Atmosfer Restoran Lokasi
Zam-Zam Hidayah 0,1598 0,1413 0,1258 0,1073 0,1605
APJ 0,2389 0,2591 0,2749 0,2961 0,2382
Tri Boy 0,1515 0,1271 0,1155 0,1086 0,1345
Joko Solo 0,194 0,2051 0,2023 0,207 0,2092
APS 0,2557 0,2674 0,2674 0,281 0,2575
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Total rangking
0,1598 0,1413 0,1258 0,1073 0,1605
0,1392 0,2389 0,2591 0,2749 0,2961 0,2382 0,1806 0,1515 0,1271 0,1155 0,1086 0,1345 x 0,3377 0,194 0,2051 0,2023 0,207 0,2092
0,1854
0,2557 0,2674 0,2674 0,281 0,2575
0,1571
Dari perhitungan pada masing-masing alternatif tersebut diperoleh :
% Rangking
Zam-Zam Hidayah 0,1354 13,54% 4
APJ 0,2652 26,52% 2
Tri Boy 0,1243 12,43% 5
Joko Solo 0,2036 20,36% 3
APS 0,2667 26,67% 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Survei Pemilihan Restoran di Jl. Dr. Mansyur Medan
Oleh : Dedi Septian MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KUISIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis Kelamin : Pekerjaan :
Petunjuk pengisian : Berikan tanda ceklist (√ ) pada kolom skala sebelah kiri atau pada kolom skala sebelah kanan yang dibandingkan sesuai pendapat anda. Keterangan nilai : 1 : kedua pilihan sama penting 3 : pilihan kiri sedikit lebih penting dari pilihan kanan 5 : pilihan kiri lebih penting dari pilihan kanan 7 : pilihan kiri sangat lebih penting dari pilhan kanan 9 : pilihan kiri mutlak lebih penting dari pilihan kanan Dan jika ragu-ragu pada dua nilai, maka ambil nilai tengah. Misalkan anda ragu-ragu antara nilai 3 atau 5 maka pilih skala 4 dan seterusnya. Contoh :
Skala kepentingan dalam memilih restoran sebagai tempat makan.
No. Kriteria Skala Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Harga √ Kualitas Layanan
Jika anda memberi tanda (√ ) pada skala sebelah kiri, maka artinya adalah dalam memilih retoran,harga(5) lebih penting dari pada kualitas layanan.
No. Kriteria Skala Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Harga √ Kualitas Layanan
Jika anda memberi tanda (√ ) pada skala sebelah kanan, maka artinya adalah dalam memilih restoran,kualitas Layanan(4) lebih penting dari pada harga..
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perbandingan antar kriteria Kriteria yang dibandingkan : 1. Harga 2. Kualitas Layanan 3. Kualitas Makanan 4. Atmosfer Restoran 5. Lokasi
No. Kriteria Skala Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Harga Kualitas Layanan
2. Harga Kualitas Makanan
3. Harga Atmosfer Restoran
4. Harga Lokasi
No. Kriteria Skala Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Kualitas Layanan Kualitas
Makanan
2. Kualitas Layanan Atmosfer
Restoran
3. Kualitas Layanan Lokasi
No. Kriteria Skala Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Kualitas Makanan Atmosfer
Restoran
2. Kualitas Makanan Lokasi
No. Kriteria Skala Kriteria 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Atmosfer Restoran Lokasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Perbandingan antar alternatif restoran Alternatif restoran yang dibandingkan : 1. Zam-Zam Hidayah 2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) 3. Tri Boy 4. Joko Solo 5. Ayam Penyet Surabaya Dalam hal kriteria Harga:
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Jakarta (APJ)
2. Zam-Zam Hidayah Tri Boy
3. Zam-Zam Hidayah Joko Solo
4. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Tri Boy
2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Joko Solo
3. Ayam Penyet Jakarta (APJ)
Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Tri Boy Joko Solo
2. Tri Boy Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Joko Solo Ayam Penyet
Surabaya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam hal kriteria Kualitas Layanan :
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Jakarta (APJ)
2. Zam-Zam Hidayah Tri Boy
3. Zam-Zam Hidayah Joko Solo
4. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Tri Boy
2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Joko Solo
3. Ayam Penyet Jakarta (APJ)
Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Tri Boy Joko Solo
2. Tri Boy Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Joko Solo Ayam Penyet
Surabaya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam hal kriteria Kualitas Makanan :
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Jakarta (APJ)
2. Zam-Zam Hidayah Tri Boy
3. Zam-Zam Hidayah Joko Solo
4. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Tri Boy
2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Joko Solo
3. Ayam Penyet Jakarta (APJ)
Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Tri Boy Joko Solo
2. Tri Boy Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Joko Solo Ayam Penyet
Surabaya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam hal kriteria Atmosfer Restoran :
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Jakarta (APJ)
2. Zam-Zam Hidayah Tri Boy
3. Zam-Zam Hidayah Joko Solo
4. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Tri Boy
2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Joko Solo
3. Ayam Penyet Jakarta (APJ)
Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Tri Boy Joko Solo
2. Tri Boy Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Joko Solo Ayam Penyet
Surabaya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam hal kriteria Lokasi :
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Jakarta (APJ)
2. Zam-Zam Hidayah Tri Boy
3. Zam-Zam Hidayah Joko Solo
4. Zam-Zam Hidayah Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Tri Boy
2. Ayam Penyet Jakarta (APJ) Joko Solo
3. Ayam Penyet Jakarta (APJ)
Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Tri Boy Joko Solo
2. Tri Boy Ayam Penyet
Surabaya
No. Alternatif Skala Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Joko Solo Ayam Penyet
Surabaya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA