penerapan metode pembelajaran instruksi berbasis …digilib.unila.ac.id/27881/3/skripsi tanpa bab...

56
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMK NEGERI 1 RAWA JITU SELATAN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Skripsi) Oleh ARDIKA KUNTADI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 13-Mar-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASISMASALAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XISMK NEGERI 1 RAWA JITU SELATAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

(Skripsi)

OlehARDIKA KUNTADI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASISMASALAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XISMK NEGERI 1 RAWA JITU SELATAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh :Ardika Kuntadi

Mutu pembelajaran tidak terlepas dari minat belajar siswanya, sehingga faktorsiswa yang diperlukan dalam memajukan pembelajaran dalam usahameningkatkan mutu pembelajaran adalah mina belajarnya, oleh sebab itu dalamkeseluruhan pembelajaran di sekolah salah satunya dapat dilihat dari minatbelajarnya. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minatbelajar adalah metode pembelajaran instruksi berbasi masalah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan metodeinstruksi berbasis masalah dapat meningkatkan minat belajar siswa pada matapelajaran sejarah kelas XI di SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan?”. Tujuanpenelitian ini adalah “ untuk mengetahui penerapan metode instruksi berbasismasalah dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarahkelas XI di SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan. Penelitian menggunakan desainpenelitian One shoot case study. Sampel dipilih menggunakan teknik purposivesampling.

Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknikanalisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan lembarobserver pada proses pembelajaran menggunakan metode instruksi berbasismasalah adalah 19 siswa dengan hasil tinggi. Sedangkan data angket yaitu 19 anakyang mendapat skor tinggi di berikan treatmen metode instruksi berbasis masalah.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa penerapan metodepembelajaran instruksi berbasis masalah dapat meningkatkan minat belajar siswapada mata pelajaran sejarah kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan.

Kata kunci : instruksi berbasis masalah, minat belajar sejarah.

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASISMASALAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XISMK NEGERI 1 RAWA JITU SELATAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh

ARDIKA KUNTADI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan SejarahJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin
Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin
Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin
Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

MOTTO

“Harapan Adalah Tiang Penyangga Dunia”

(Pliny The Elder)

Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Hargomulyo Kecamatan Rawa Jitu

Selatan Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 23 Mei 1993,

anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak

Suprapto dengan Ibu saliyem.

Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)

di SD Negeri 1 Hargomulyo pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

di SMP Negeri 1 Sumberejo pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di SMA Muhamadiyah 1 Way Jepara pada tahun 2010. Tahun 2010,

penulis tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

melalui jalur SNMPTN. Tahun 2015 penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) dan Pengalam Lapangan (PPL) di SMP N 1 Batu Brak, Lampung

Barat.

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

Persembahan

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, Sebagai ungkapan terima kasihkupersembahkan lembaran-lembaran sederhana ini untuk orang-orang terkasihku :

Ibuku Saliyem, S.Pd, perempuan luar biasa yang ada dihidupku yang telah

mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang serta tiada henti-

hentinya berdo’a untuk keberhasilan serta kesuksesan anak-anaknya. Semoga

butir-butir air mata dan tetesan keringatmu terwujud sebagai kebahagian dan

keberhasilanku.

Bapakku Suprapto, terima kasih telah menjadi bapak terbaik untuk anak-

anaknya, semoga butir-butir air mata dan tetesan keringatmu terwujud sebagai

kebahagian dan keberhasilanku.

Isteriku Eka Rahmawati dan anakku Mikaela Assyfa terimakasih telah menjadi

orang yang selalu memberi dukungan dan harapan kepadaku.

Adikku tercinta Widiyana Sugi Mulyani dan Arianta Tyas Ilhami yang tak lelah

mendoakanku.

Para pendidikku

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

SANWACANA

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan demi

sebuah harapan dan tanggung jawab untuk mengemban amanah dari orang-orang

yang selalu merindukan keberhasilanku, maka tidak ada kata yang pantas yang

patut penulis ucapkan kecuali ucapan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan sebuah karya tulis ini, yang berjudul “Penerapan Metode

Pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan

Tahun Ajaran 2015/2016” penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,

dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.S,Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

4. Bapak Wakil Dekan Drs. Supriyadi, M.Pd. Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. Selaku pembimbing II dan Ketua Program

Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung terimakasih atas dukungan, masukan dan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Tontowi Amsia, M.Si. Selaku pembimbing akademik (PA) dan

pembimbing I terimakasih atas segala saran, dukungan, dan masukan

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum. Selaku pembahas/penguji

skripsi terimakasih atas dukungan, masukan dan saran dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung, Drs. H. Iskandar Syah, M.H, Drs. H. Maskun, M.H,

Drs. H. Tontowi Amsia, Drs. Wakidi, M.Hum, M. Basri, S.Pd, M.Pd,

M.Si, Drs. Henry Susanto, M.Si, M.Hum, Yustina Sri Ekwandari, S.Pd,

M.Hum dan Suparman Arif S.Pd, M.Pd, Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd,

Bapak Marzius Insani, S.Pd dan Bapak Chery Saputra, S.Pd, M.Pd sebagai

dosen Pendidikan Sejarah FKIP Unila yang telah memberi dukungan

penulis selama menjadi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sejarah.

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

10. Bapak M. Darwanto, S.Pd, selaku kepala SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan

yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitan.

11. Bapak Eko Zuardi Santoso, S.Pd selaku guru bidang studi sejarah SMK

Negeri 1 Rawa Jitu Selatan yang memberi bantuan dan saran dalam

melaksanakan penelitian.

12. Teman sekaligus keluarga Kerang (Iban Kurniawan, Ody Iqbal, Andi

Novrianto, Faris Jawir, Sukmew, Kadafi Abdul Rohim, Edi Kurniawan,

Sudiro Harsuno, Deni Satria, Bahtiar Afwan, Land Roma N. S, Andi

Wahyudi, Dwi Santoso, Rendy Ucew, Hayatun Maya, Dinda), Tri Putra

(Enggal Dona Martyn, Aryan Sugara, Agus Mastrianto, M. Nur Rohim, I

Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

Emak (Yohanes Susilo, Bambang Susilo, Rahmat Agung Nugroho, Martin

Reza C. Ari Aulia R. Dani Lapeba, Meliyan Rinja Mustika, Rofik Hidayat,

Taufik Indra, Taufik Siswoyo). Teman-teman seperjuangan angkatan 2010

yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk kekeluargaan

dan kebersamaan selama ini.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Semoga amal ibadah dan ketulusan hati kalian semua mendapat imbalan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2017Penulis,

Ardika KuntadiNPM 1013033024

Page 13: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................. iDAFTAR GAMBAR................................................................................. iiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ivDAFTAR TABEL ..................................................................................... v

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 11.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 41.3. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian .............................. 4

1.3.1. Tujuan Penelitian......................................................................... 41.3.2. Kegunaan Penelitian .................................................................... 41.3.3. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 5

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA2.1. Tinjauan Teoritis .................................................................................. 7

2.1.1. Konsep Metode Pembelajaran .................................................... 72.1.2. Metode Pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah .................... 82.1.3. Konsep Minat Belajar................................................................. 122.1.4. Konsep Pembelajaran Sejarah .................................................... 14

2.2. Kerangka Pikir...................................................................................... 152.3. Paradigma............................................................................................. 17

III. METODE PENELITIAN3.1. Metode Penelitian............................................................................... 183.2. Desain Penelitin...................................................................................... 183.3. Populasi Dan Sampel.......................................................................... 19

3.3.1. Populasi .................................................................................... 193.3.2. Sampel ...................................................................................... 20

3.4. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 213.4.1. Variabel Penelitian ................................................................... 213.4.2. Definisi Operasional................................................................. 22

3.5. Instrumen Penelitian .......................................................................... 223.5.1. Lembar Observer...................................................................... 233.5.2. Angket ...................................................................................... 24

3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 253.6.1. Angket ...................................................................................... 25

Page 14: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

ii

3.6.2. Dokumentasi ............................................................................ 253.6.3. Teknik Observasi ..................................................................... 263.6.4. Teknik Kepustakaan................................................................. 26

3.7. Langkah-langkah Penelitian ............................................................... 263.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................ 27

3.8.1. Uji Validitas ............................................................................. 273.8.2. Uji Realibitas ........................................................................... 28

3.9. Teknis Analisis Data ......................................................................... 293.9.1. Pengkategorian Metode Instruksi Berbasis Masalah dan Minat

Siswa ........................................................................................ 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1. Gambaran Hasil Penelitian ............................................................... 31

4.1.1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Rawa Jitu Seatan.................... 314.2. Pengujian Prasyarat Instrumen .......................................................... 33

4.2.1. Uji Validitas ............................................................................. 334.2.2. Uji Reliabilitas.......................................................................... 34

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian.................................................................. 354.3.1. Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................... 35

4.3.1.1. Pertemuan Pertama ..................................................... 354.3.1.2. Pertemuan Kedua ........................................................ 374.3.1.3. Pertemuan Ketiga ........................................................ 39

4.4. Analisis Data Hasil Penelitian ........................................................... 424.4.1. Data Hasil Pengamatan Metode Pembelajaran Instruksi Berbasis

Masalah ................................................................................... 424.4.1.1. Mengitung Mean Hipotetik.......................................... 424.4.1.2. Menghitung Deviasi Standar Hipotetik ....................... 424.4.1.3. Menentukan Kategori Skor .......................................... 42

4.4.2. Pengkategorian Angket Minat Siswa Metode PembelajaranInstruksi Berbasis Masalah......................................................... 514.4.2.1. Menghitung Mean Hipotetik.......................................... 514.4.2.2. Menghitung deviasi standar hipotetik............................ 524.4.2.3. Menentukan kategori skor ............................................. 52

4.4.3. Perolehan Data Angket............................................................... 534.4.4. Rekapitulasi Perolehan Data Angket Minat Belajar .................. 60

4.5. Pembahasan........................................................................................ 61

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan........................................................................................... 655.2. Saran..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 15: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

iii

Daftar Gambar

HalamanGambar 4.1. Diagram Pengamatan Metode Pembelajaran Instruksi Berbais

Masalah Tahap 1 ................................................................................ 44Gambar 4.2. Diagram Pengamatan Metode Pembelajaran Instruksi Berbais

Masalah Tahap 2 ................................................................................ 46Gambar 4.3. Diagram Pengamatan Metode Pembelajaran Instruksi Berbais

Masalah Tahap 3 ................................................................................ 47

Page 16: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Angket Penelitian Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarahdi SMK Negeri 1 Rawajitu Selatan

Lampiran 2. Lembar Hasil Uji Validitas AngketLampiran 3. Lembar Hasil Uji Realiabilitas AngketLampiran 4. Lembar Rencana Judul Kaji Tindakan/Skripsi MakalahLampiran 5. Lembar Pengesahan Susunan Komisi PembimbingLampiran 6. Lembar Penelitian PendahuluanLampiran 7. Lembar Izin PenelitianLampiran 8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SMK Negeri 1

Rawajitu SelatanLampiran 9. Data Data Sekolah

Page 17: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

v

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Observasi (Pendahuluan) Angket Minat BelajarSiswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas XI (APK 1) SMK Negeri 1 RawaJitu Selatan ............................................................................................ 2

Tabel 2.1. Indikator Kegiatan Metode Pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah . 10Tabel 3.1. Jumlah Populasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan

Pada Tahun Ajaran 2015/2016............................................................... 20Tabel 3.2. Jumlah Anggota Sampel Penelitian kelas XI APK 1 Tahun Ajaran

2015/2016............................................................................................... 21Tabel 3.3. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa................................................. 23Tabel 3.4. Pedoman Penskoran Metode Instruksi Berbasis Masalah...................... 24Tabel 3.5. Kisi-kisi instrumen................................................................................. 24Tabel 3.6. Kriteria Kategori Minat Belajar Siswa................................................... 30Tabel 4.1. Daftar Bidang Keahlian, Program Studi Keahlian dan Paket Keahlian. 32Tabel 4.2. Hasil Analisis Uji Validitas Angket....................................................... 33Tabel 4.3. Nama-Nama Anggota Kelompok Kelas XI APK 1 (Tahap 1)............... 36Tabel 4.4. Nama-Nama Anggota Kelompok Kelas XI APK 1 (Tahap 2)............... 38Tabel 4.5. Nama-Nama Anggota Kelompok Kelas XI APK 1 (Tahap 3)............... 40Tabel 4.6. Pedoman Pembagian Kategori Pada Pengamatan Metode Pembelajaran

Instruksi Berbasis Masalah .................................................................... 43Tabel 4.7. Tabel Hasil Pengamatan Pertemuan Pertama ........................................ 43Tabel 4.8. Tabel Hasil Pengamatan Pertemuan Kedua ........................................... 45Tabel 4.9. Tabel Hasil Pengamatan Pertemuan Ketiga........................................... 46Tabel 4.10. Pedoman Pembagian Kategori Data Pengamatan Metode Instruksi

Berbasis Masalah ................................................................................. 49Tabel 4.11. Skor Akhir Hasil Pengamatan Metode Pemebelajaran Instruksi

Berbasis Masalah ................................................................................. 50Tabel 4.12. Pedoman Pembagian Kategori Minat Belajar Siswa Pada Metode

Pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah............................................ 53Tabel 4.13. Data Angket Tahap 1 ........................................................................... 53Tabel 4.14. Kategori Minat Siswa Tahap 1............................................................. 55Tabel 4.15. Data Angket Tahap 2 ........................................................................... 56Tabel 4.16. Kategori Minat Siswa Tahap 2............................................................. 58Tabel 4.17. Data Angket Tahap 3 ........................................................................... 58Tabel 4.18. Kategori Minat Siswa Tahap 3............................................................. 60Tabel 4.19. Rekapitulasi Perolehan Data Angket Minat Belajar ............................ 60Tabel 4.20. Hubungan Penerapan Metode Pembelajaran Instruksi Berbasis

Masalah Terhadap Minat Siswa ........................................................... 62

Page 18: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

“Pengajaran sejarah di sekolah bertujuan agar siswa menyadariadanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masingmasyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda terhadapmasa lampau untuk memahami masa kini dan membangunpengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yangakan datang.” (Depdiknas, 2003 dalam Isjoni, 2007:72).

Sayangnya masih banyak anggapan mata pelajaran sejarah yang kurang

menarik. Hal ini dikarenakan pelaksanaan pembelajaran sejarah di sekolah-

sekolah terkesan lebih menekankan pada fakta sejarah saja, seperti pelaku

sejarah, tahun kejadian dan tempat kejadian. Sangat jarang pelaksanaan

pembelajaran sejarah oleh guru yang berusaha mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari. Akibatnya mata pelajaran sejarah hanya dipandang

sebagai sebuah perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Selain itu,

penggunaan metode pembelajaran yang monoton menyebabkan rasa

ketertarikan siswa terhadap pelajaran sejarah menjadi berkurang. Penggunaan

metode ceramah yang tidak divariasikan dianggap sangat kurang melibatkan

siswa dalam aktivitas belajar. Akibatnya siswa cenderung merasa bosan

dalam mengikuti pelajaran sehingga minat belajar siswa terhadap pelajaran

sejarah menjadi rendah.

Page 19: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

2

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMK

Negeri 1 Rawa Jitu Selatan dikelas XI rendahnya minat belajar siswa

terhadap pelajaran sejarah dapat diindikasi melalui angket minat belajar siswa

yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran sejarah. Adapun angket

minat yang digunakan tersebut merujuk pada indikator minat yaitu :

a. Rasa senang,

b. Aktifitas belajar,

c. Kesadaran belajar, dan

d. Perhatian.

Berdasarkan hasil observasi awal tersebut menggunakan angket diketahui

bahwa 2 siswa menunjukan minat tinggi, 11 siswa menunjukan minat sedang

dan 7 siswa menunjukan minat rendah. Maka presentase rata-rata minat siswa

kelas XI dalam mengikuti pelajaran sejarah yaitu 63,15% dari kriteria minat

belajar yang baik yaitu sebanyak 75% siswa. Berikut adalah tabel rekapitulasi

data hasil observasi pendahuluan minat belajar siswa dalam mengikuti

pelajaran sejarah kelas XI di SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan yang

dilakukan oleh peneliti.

Tabel 1.1 Rekapitulasi Hasil Observasi (Pendahuluan) Angket MinatBelajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas XI (APK 1)SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan.

No Jumlah Siswa Persentase (%) Kategori1. 0 0 Sangat Tinggi

2. 2 7,89 Tinggi

3. 11 55,26 Sedang

4. 7 36,48 RendahSumber: Hasil olah Data Peneliti Tahun 2016

Page 20: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

3

Berdasarkan permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan salah satunya

adalah dengan membangkitkan minat belajar siswa melalui penerapan variasi

metode pembelajaran. Hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh Sardiman

bahwa “Penggunaan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar oleh guru

akan mampu mendorong peserta didik lebih aktif, bersemangat dan

menambah minat belajar pada diri peserta didik “ (Sardiman, 2007: 95).

Dari uraian tersebut, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang sesuai

dan diharapkan dapat meningkatkan minat serta mempengaruhi hasil belajar,

salah satunya yaitu dengan metode pembelajaran instruksi berbasis masalah.

Savin dan Baden (dalam Whitcombe, 2013:41) “menyatakan bahwa metode

pembelajaran instruksi berbasis masalah merupakan suatu metode

pembelajaran yang menggunakan masalah atau pemicu untuk merangsang

siswa belajar”. Metode ini melibatkan siswa bekerja kooperatif dalam

kelompok. Karakteristik utamanya adalah siswa fokus pada analisis masalah.

Lebih lanjut Ward dan Stepien (dalam Ngalimun, 2014:89) “menyatakan

bahwa metode pembelajaran instruksi berbasis masalah merupakan salah satu

metode pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif

kepada siswa”. Dengan demikian metode ini dapat menjadikan siswa lebih

aktif dari fisik dan mentalnya selama proses pembelajaran.

Sehingga dengan demikian penerapan metode pembelajaran ini diduga dapat

meningkatkan minat belajar siswa karena mampu meningkatkan keaktifan

siswa baik dari fisik maupun mentalnya pada proses pembelajaran.

Page 21: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

4

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan melakukan penelitian

yang judul “Penerapan Metode Pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah

Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah

Kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :

“Apakah penerapan metode instruksi berbasis masalah dapat meningkatkan

minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI SMK Negeri 1

Rawa Jitu Selatan Tahun Ajaran 2015/2016 ?”

1.3. Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan agar tercapai hasil seperti

yang diharapkan. Maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui : “ dapat atau tidak penerapan metode instruksi berbasis

masalah meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarah

kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan”.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada peneliti maupun

pada pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian

ini adalah yakni:

Page 22: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

5

Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang

metode pembelajaran instruksi berbasis masalah dalam pembelajaran

sejarah kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan.

Kegunaan Praktis

1. Bagi peneliti, dapat menjadi sarana bagi pengembangan diri,

menambah pengalaman, dan pengetahuan peneliti terkait dengan

penelitian menggunakan metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah serta sebagai refrensi peneliti lain yang melakukan

penelitian sejenis.

2. Bagi guru, dapat menjadi metode pembelajaran alternatif yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran sejarah.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman materi pelajaran

sejarah.

1.3.3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian

yaitu:

Subjek Penelitian : Siswa kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu

Selatan Kecamatan Rawa Jitu Selatan

Tulang Bawang.

Page 23: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

6

Objek Penelitian : Penerapan metode pembelajaran intruksi

berbasis masalah untuk meningkatkan

minat belajar siswa pada mata pelajaran

sejarah.

Tempat Penelitian : SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan.

Waktu Penelitian : Semester genap Tahun Ajaran 2015/2016.

Bidang Ilmu : Pendidikan khususnya mata pelajaran

Sejarah.

Page 24: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

REFERENSI

Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.Hal : 72

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Hal : 116

Sardiman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: RajawaliPers. Hal : 95

Whitcombe, S. W. 2013. Developing Skills Of Problem-Based Learning: WhatAbout Specialist Knowledge. Cardiff University.InternationalJournal of Continuing Education and Ufelong Learni. Diakses darihttp://content.ebscohost.com/pdf29_30/pdf/2013/AXT5/01May13/88839186.pdf?T=P&P=AN&K=88839186&S=R&D=ehh&EbscoContent=dGJyMNXb4kSep7A4y9fwOLCmr0yep7RSsKe4SLKWxWXS&ContentCustomer=dGJyMOzprkixrrFIuePfgeyx44Dt6fIA padaminggu 3 januari 2016 16.28 WIB.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja pressindo.Yogyakarta. Hal : 89

Page 25: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Konsep Metode Pembelajaran

Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh

guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat

metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan

semakin baik. Metode berasal dari kata methodos dalam bahasa Yunani

yang berarti cara atau jalan. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa

“metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan

materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang

bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan

tertentu”. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah

jelas kebenarannya, sedangkan metode bersifat prosedural yaitu

pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat

prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan

melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai

dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses

belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. Menurut Sangidu (2004:

14) metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk memulai

pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah

Page 26: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

8

ditentukan”. Salamun (dalam Sudrajat, 2009:7) menyatakan bahwa

“metode pembelajaran ialah sebuah cara-cara yang berbeda untuk

mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang

berbeda”. Hal itu berarti pemilihan metode pembelajaran harus

disesuaikan dengan kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang

ingin dicapai.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem

dalam menyajikan materi pelajaran. Metode pembelajaran dilakukan

secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk

mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda.

2.1.2. Metode Pembelajaran Instruksi Bebasis Masalah

Metode pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah pertama kali

diperkenalkan pada awal tahun 1970-an di Universitas Mc Master

Fakultas Kedokteran Kanada, sebagai satu upaya menemukan solusi

dalam diagnosis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai situasi

yang ada (Rusman, 2010: 242). Sejak saat itu, metode pembelajaran

Instruksi berbasis masalah banyak digunakan di berbagai bidang ilmu,

salah satunya Sejarah. Dalam pembelajaran ini, siswa dipandang telah

memiliki bekal awal atau pengetahuan dasar untuk mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Arends

(Trianto, 2009: 42) indikator metode instruksi berbasis masalah adalah :

1) Siswa mengerjakan permasalahan autentik2) Pengembangan inkuiri3) Keterampilan berpikir4) Pengembangan kemandirian

Page 27: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

9

Riyanto (2012: 285) menyatakan bahwa “pembelajaran instruksi

berdasarkan masalah adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang

dan dikembangkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

memecahkan masalah”. (Rusman, 2012: 229) mendefinisikan “metode

pembelajaran instruksi berbasis masalah sebagai inovasi dalam

pembelajaran karena kemampuan berpikir siswa dioptimalisasikan

melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa

dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan

kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan”. Boud dan Feletti

juga mengemukakan bahwa “metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah merupakan inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan”

(Rusman, 2012: 2013). Arends (Riyanto, 2012: 287)

mengidentifikasikan 6 keunggulan pembelajaran instruksi berbasis

masalah, yakni:

1) Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiriyang menemukan konsep tersebut,

2) Menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk memecahkanmasalah,

3) Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki pesertadidik sehingga pembelajaran lebih bermakna,

4) Menjadikan peserta didik lebih mandiri dan lebih dewasa,termotivasi, mampu memberi aspirasi dan menerima pendapat oranglain, menanamkan sikap sosial yang positif diantara peserta didik,dan

5) Pengkondisian peserta didik dalam belajar kelompok yang salingberinteraksi, baik dengan guru maupun teman akan memudahkanpeserta didik mencapai ketuntasan belajar.

Tahapan pembelajaran dalam metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah menurut Sani (2014: 153) adalah sebagai berikut:

Page 28: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

10

1) Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa atau siswamengajukan permasalahan yang relevan dengan topik yang akandikaji.

2) Siswa mendiskusikan permasalahan dalam kelompok kecil.3) Siswa atau kelompok membuat perencanaan untuk menganalisis

permasalahan.4) Masing-masing siswa melakukan penelusuran informasi atau

observasi berdasarkan tugas yang telah ditetapkan dalam diskusikelompok.

5) Siswa kembali melakukan diskusi kelompok dan berbagi informasi.6) Kelompok menyajikan analisis permasalahan kepada teman sekelas.7) Anggota kelompok melakukan pengkajian ulang (review) terhadap

proses penyelesaian masalah yang telah dilakukan dan menilaikontribusi dari masing-masing anggota.

Langkah-langkah proses metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah menurut Amir (2010: 24) meliputi:

1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas.2. Merumuskan masalah.3. Menganalisis masalah menata gagasan dan menganalisis secara

sistematis.4. Memformulasikan tujuan pembelajaran.5. Mencari informasi tambahan dari sumber lain (diluar diskusi

kelompok).6. Mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan

membuat laporan untuk kelas

Zainal Aqib (2013: 16) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran

instruksi berbasis masalah telah dikembangkan sebagai sebuah metode

pembelajaran dengan sintaks belajar sebagai berikut.

Tabel 2.1 Indikator Kegiatan Metode Pembelajaran InstruksiBerbasis Masalah

Langkah Indikator Kegiatan Guru1 Memberikan orientasi

permasalahan kepada peserta didikMenyajikanpermasalahan,membahas tujuanpembelajaran,memaparkankebutuhan logistikuntuk pembelajaran,memotivasi peserta

Page 29: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

11

didik untuk terlibataktif

Langkah Indikator Kegiatan Guru2 Mengorganisasikan peserta didik

untuk penyelidikanMembantu pesertadidik dalammendefinisikan danmengorganisasikantugasbelajar/penyelidikanuntuk menyelesaikanpermasalahan

3 Pelaksanaan investigasi Mendorong pesertadidik untukmemperolehinformasi yang tepat,melaksanakanpenyelidikan, danmecari penjelasan

4 Mengembangkan dan menyajikanhasil

Membantu pesertadidik merencanakanproduk yang tepatdan relevan, sepertilaporan dansebagainya untukkeperluanpenyampaian hasil

5 Menganalisis dan mengevaluasiproses penyelidikan

Membantu pesertadidik melakukanrefleksi terhadappenyelidikan danproses yang merekalakukan

Sumber : ( Zainal Aqib, 2013: 16 )

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran instruksi berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran

yang melibatkan siswa dalam pembelajaranya sehingga mereka dapat

menganalisis permasalahan yang diberikan. Terdapat lima langkah

yang dilakukan dalam penerapan pembelajaran ini, yaitu mengorientasi

siswa kepada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,

membimbing penyelidikan secara individu maupun kelompok,

Page 30: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

12

mengembangkan dan menyajikan hasil analisis permasalahan, dan

mengevalusi hasil yang diperoleh.

2.1.3. Konsep Minat Belajar

Menurut Hilgard dalam Slameto (2010: 57) “minat adalah

kecenderungan untukmemberikan perhatian dan menikmati beberapa

aktivitas atau kegiatan”. Menurut Slameto (2010: 180) “minat adalah

suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat itu

sendiri.

Menurut Slameto (Season: 2010) siswa yang berminat dalam belajar

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan danmengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang

diminati.4. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.5. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang

lainnya.6. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Purwanto dalam Zanikhan (2008) mengungkapkan bahwa “minat

sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan

belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya”. Siswa akan malas

belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan

pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga

Page 31: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

13

dapat meningkatkan prestasi belajar. Minat terhadap sesuatu hal tidak

merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi

umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang

mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya

adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi

yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu.

Jadi, minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena

apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat,

siswa tidak akan belajar dengan baik.

Siswa dikatakan berminat dalam belajar jika mempunyai

kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

sesuatu yang dipelajari, adanya rasa suka dan senang terhadap mata

pelajaran, memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan terhadap proses

pembelajaran, adanya rasa keterikatan pada kegiatan-kegiatan

pembelajaran yang dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas

dan kegiatan.

Menurut Arikunto (2010: 180) “minat siswa dalam pembelajaran dapat

diukur dengan menggunakan skala pengukuran minat yang berbentuk

angket atau kuisioner”. Menurut Mardapi (2008: 112) “instrumen minat

bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap

suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan

minat siswa terhadap suatu mata pelajaran. Berikut adalah indikator dari

minat belajar menurut Sugiyono, 2012: 135 :

Page 32: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

14

a. Rasa senang,

b. Aktifitas belajar,

c. Kesadaran belajar, dan

d. Perhatian.

2.1.4. Konsep Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran sejarah memiliki dua konsep kata yang jika didefinisikan

memiliki pengertiannya masing-masing. Pembelajaran menurut Ahmad

Susanto yaitu “bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik”. Dengan

kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar dengan baik” (Ahmad Susanto, 2014: 19).

Berdasarkan pendapat tersebut maka pembelajaran adalah suatu proses

pemberian bantuan belajar oleh guru kepada siswa dalam usaha

mencapai tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Menurut Roeslan

Sejarah ialah:

“Salah satu bidang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidikisecara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat sertakemanusiaan di masa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannyadengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasilpenelitian dan penyelidikan tersebut, untuk akhirnya dijadikanpembendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaansekarang serta arah program masa depan” (Roeslan dalam Hugiono danPoerwanta, 1992: 4).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah

suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa masa

Page 33: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

15

lampau dialami manusia dianalisis kritis dan ditafsirkan guna

pemahaman masa kini dan bekal pengetahuan di masa depan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat diartikan bahwa pembelajaran

sejarah adalah suatu proses bantuan belajar yang diberikan guru kepada

siswa dalam mempelajari ilmu sejarah agar siswa mampu memahami

dan menemukan arti dari proses belajar sejarah. Tujuan dari

pembelajaran sejarah sendiri menurut Depdiknas adalah “agar siswa

menyadari adanya keberagaman hidup pada masing-masing-masyarakat

dan adanya cara pandang yang berbeda terhadap masa lampau untuk

memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman

untuk menghadapai masa yang akan datang” (Depdiknas dalam Isjoni,

2007: 72).

Berdasarkan uraian beberapa diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran sejarah merupakan mata pelajaran penting karena melalui

mata pelajaran sejarah menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai

mengenai proses perubahan kehidupan manusia dengan tujuan

kehidupan manusia yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan

datang.

2.2. Kerangka Pikir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pemebelajaran

instruksi berbasis masalah dalam meningkatkan minat belajar siswa pada

mata pelajaran sejarah kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan, oleh

karenanya indikator metode pemebelajaran instruksi berbasis masalah harus

Page 34: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

16

benar-benar terlaksanakan dan minat belajar pada mata pelajaran sejarah

dapat meningkat. Indikator metode instruksi berbasis masalah adalah sebagai

berikut:

1. Siswa mengerjakan permasalahan autentik

2. Pengembangan inkuiri

3. Keterampilan berpikir

4. Pengembangan kemandirian

Indikator metode pembelajaran instruksi berbasis masalah merupakan faktor

yang menunjang keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran sejarah

dengan metode tersebut. Sedangkan minat belajar secara umum dapat

dipandang sebagai perubahan sikap atau perilaku siswa akibat menjalani

proses belajar dan perubahan siswa tersebut. Minat belajar adalah suatu rasa

lebih suka dan ketertarikan pada suatu pembelajaran atau aktivitas belajar,

tanpa ada yang menyuruh. Berikut adalah indikator dari minat belajar:

a. Rasa senang,

b. Aktifitas belajar,

c. Kesadaran belajar, dan

d. Perhatian.

Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

pembelajaran siswa maka akan meningkatkan minat pembelajaran yang

maksimal. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap dapat

meningkatkan minat belajar siswa adalah metode pembelajaran instruksi

berbasis masalah. Dengan demikian, metode belajar menjadi suatu jalan bagi

Page 35: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

17

siswa untuk menentukan proses pembelajaran yang lebih baik dan efektif

serta menjadi tolak ukur bagi seorang guru agar meningkatkan minat belajar

yang diharapkan, apabila metode pembelajar difasiltasi dengan baik maka

minat belajar siswa juga akan meningkat.

2.3. Paradigma

Keterangan : : Garis dampak

Penerapan Metode Pembelajaran Instruksi Berbasis Masalah DalamPembelajaran Sejarah

Minat Belajar. Indikatornya :

a. Rasa senang,b. Aktifitas belajar,c. Kesadaran belajar, dand. Perhatian.

Page 36: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

REFERENSI

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi Keenam. PT Tarsito. Bandung. Hal : 76

Sangidu. 2004. Metode Penelitian Sastra, Pendekatan Teori, Metode dan Kiat.Yogyakarta : UGM. Hal : 14

Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan ModelPembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Hal : 7

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Rajawali Pers. Jakarta. Hal : 242

Trianto. 2009. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka. Hal : 42

Riyanto. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Hal : 285

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada.Hal : 229

Ibid. Hal : 213

Riyanto. Op Cit. Hal : 287

Amir. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta :Prenada Media Grup. Hal : 24

Zainal Aqib. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran KontekstualBandung : Yrama Widya. Hal : 16

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PTRineka Cipta. Hal : 57

Ibid. Hal : 180

Zanikhan. 2008. Minat Belajar Siswa. Diakses dari: http://zanikhan.multiply.compada senin 4 januari 2016 16.00 WIB.

Page 37: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT Rineka Cipta. Hal : 180

Mardapi. 2008. Tekhnik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta: MitraCendikia Press. Hal : 112

Ahmad Susanto. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal : 19

Hugiono, dan Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : RinekaCipta. Hal : 4

Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.Hal : 72

Page 38: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu

masalah. Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban terhadap persoalan

yang signifikan melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Penelitian

pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan

mengenai proses pendidikan. Menurut Traves (Margono,2000:18) “penelitian

pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan

pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang perhatian pendidikan”.

Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah

laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan

mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, metode penelitian eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan (Sugiyono, 2012: 107).

3.2. Desain Penelitian

Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Pre-

Eksperimental Design dengan tipe One-Shot Case Study. Pada desain ini,

Page 39: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

19

diberikan perlakuan atau Treatment terhadap siswa kemudian dilakukan

pengukuran. Pada desain ini kelas yang akan diteliti adalah kelas XI-1.

Menurut Sugiyono desain tipe ini digambarkan sebagai berikut:

Sumber: (Sugiyono, 2010: 111)

Keterangan:

X : Perlakuan atau TreatmentO : Pengukuran

Pada penelitian kali ini terdiri dari tiga tahap. Penelitian dilakukan dengan

memberikan treatmen berupa metode pembelajaran instruksi berbasis masalah

pada kelas XI APK 1.

3.3. Polulasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono,2000:118).

Populasi menurut Mukhtar (2013:93) adalah keseluruhan orang yang

menjadi sasaran penelitian. Dari keseluruhan populasi ini tentunya

sangat banyak dan luas, maka dibatasi atau diambil sebagiannya saja

dari populasi tersebut yang dikenal dengan nama populasi target.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK

Negeri 1 Rawa jitu Selatan pada tahun pelajaran 2015/2016, seperti

tampak pada tabel berikut ini.

X O

Page 40: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

20

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 RawaJitu Selatan Pada Tahun Ajaran 2015/2016

No. Kelas Jumlah Siswa

Jenis Kelamin

L P

1. XI ATPH 15 11 4

2. XI AP 11 8 3

3. XI TKJ 1 26 15 11

4. XI TKJ 2 26 18 8

5. XI APK1 20 - 20

6. XI APK 2 25 - 25

7. XI MM 1 28 15 13

Jumlah 151 67 84

Sumber :Tata Usaha SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan

Dari tabel diatas, diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas

XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan tahun ajaran 2015/2016 yang

terdistribusi dalam 7 kelas reguler dengan jumlah siswa sebanyak 151

orang siswa. Populasi dalam penelitian ini yang terdiri dari 67 orang

siswa laki-laki dan 84 orang siswa perempuan.

3.3.2. Sampel

“Sampel adalah contoh/bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2012: 118). Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling. “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2012: 124). Sampel yang

Page 41: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

21

dipilih adalah kelas XI APK 1 yang akan digunakan dalam penelitian

dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa.

Tabel 3.2 Jumlah Anggota Sampel Penelitian kelas XI APK 1Tahun Ajaran 2015/2016

No. Kelas

Jumlah Siswa

JumlahLaki-

lakiPerempuan

1. XI APK 1 - 20 20

Jumlah - 20 20

Sumber :Tata Usaha SMK Negeri1Rawa Jitu Selatan

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012: 61). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

penelitian yakni :

1. Variabel bebas (independen) dilambangkan dengan simbol X.

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(dependen)” Sugiyono (2013: 64). variabel bebas dalam penelitian

ini adalah penerapan metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah(X).

Page 42: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

22

2. Variabel terikat (dependen) dilambangkan dengan simbol Y.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas menurut Sugiyono (2013: 65).

Variabel terikat minat belajar (Y).

3.4.2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan

dan mendeskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel

tersebut bersifat spesifik dan terukur. Definisi operasional dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Metode pembelajaran instruksi berbasis masalah meliputi :

a. Siswa mengerjakan permasalahan autentik

b. Pengembangan inkuiri

c. Keterampilan berpikir

d. Pengembangan kemandirian

2) Minat belajar siswa meliputi :

a. Rasa senang,

b. Aktifitas belajar,

c. Kesadaran belajar, dan

d. Perhatian.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengumpul data yang dibuat sedemikian rupa

sehingga menghasilkan data empiris sebagai mana adanya (Margono, 2000:

Page 43: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

23

155). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observer dan angket. Lembar observer digunakan untuk meneliti indikator

metode pembelajaran instruksi berbasis masalah dan angket untuk meneliti

minat siswa terhadap pelajaran sejarah setelah diberikanya penerapan metode

pembelajaran instruksi berbasis masalah.

3.5.1. Lembar Observer

Lembar observasi digunakan untuk mengamati tentang partisipasi siswa

selama mengikuti proses pembelajaran Sejarah. Hal ini dilakukan

dengan mengamati indikator metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah melalui lembar observasi dengan menggunakan penilian skor

maksimal lima dan skor terendah satu. Setelah data penelitian diperoleh

melalui lembar observasi kemudian dilakukan analisis data.

Tabel 3.3 Lembar Observasi Minat Belajar Siswa

NoNamaSiswa

Indikator Metode Pembelajaran InstruksiBerbasis Masalah

1 2 3 412345

Sumber : Olah data peneliti pada tahun 2016

Keterangan :Indikator 1 : Siswa Mengerjakan Permasalahan AutentikIndikator 2 : Pengembangan InkuiriIndikator 3 : Kesadaran BelajarIndikator 4 : Perhatian

Page 44: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

24

Pedoman penskoran dalam pengamatan metode instruksi berbasis

masalah ini menggunakan skala likert dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Metode Instruksi Berbasis Masalah

No. Indikator Skor

1. Baik Sekali 52 Baik 43 Cukup 34 Kurang 25 Kurang Sekali 1

Sumber : Sugiyono, 2012:135

3.5.2. Angket

Angket yang digunakan berbentuk ceklist dengan skala Likert lima

poin. Menurut Sugiyono “skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang

fenomena sosial yang disebut sebagai variabel penelitian” (Sugiyono,

2012: 134). Dalam penelitian ini skala Likert lima poin pada setiap

alternatif jawaban memiliki bobot sebagai berikut (Sugiyono, 2012:

135):

Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumenNo Indikator Sub indikator No Item Jumlah

Item1 Perasaan

senangBerhubungan dengan perasaansenang/suka siswa terhadap matapelajaran sejarah

1, 2, 3,4, 5

5

2 Perhatian Berhubungan dengan perhatiandan kesungguhan siswa dalammengikuti pelajaran sejarah

6, 7, 8,9, 10

5

3 Aktifitasbelajar

Berhubugan dengan partisipasisiswa dalam pelajaran sejarah

11, 12,13, 14,15

5

Page 45: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

25

No Indikator Sub indikator No Item JumlahItem

4 Kesadaranbelajar

Berhubungan dengan kesadarandan usaha yang dilakukan siswauntuk belajar sejarah

16, 17,18, 19,20

5

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2016

3.6.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.6.1. Angket

Angket dalam penelitian ini merupakan data primer, digunakan untuk

mendapatkan informasi mengenai minat siswa dalam belajar. Angket

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung dan

tertutup dengan bentuk pilihan ganda dengan jawaban yang telah

tersedia dan responden tinggal memilih salah satu jawaban yang

menurut responden tepat. Skala yang digunakan angket penelitian ini

adalah skala Likert lima poin.

3.6.2. Dokumentasi

Menurut Margono (2000:18) “dokumentasi merupakan pengumpulan

data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku

tentang pendapat, teori, dalil dan lain-lain”. Pada penelitian ini,

dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah ada,

seperti data siswa kelas XI SMK Negeri 1 Rawa Jitu selatan Tahun

Ajaran 2015/2016.

Page 46: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

26

3.6.3. Teknik Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

“Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat

atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama

objek yang diselidiki” (Margono, 2000: 159). Observasi ini dilakukan

selama penulis melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Rawa Jitu

Selatan.

3.6.4. Teknik Kepustakaan

Teknik ini diperoleh dengan mengumpulkan data melalui bacaan buku-

buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta mencari

teori-teori yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan agar hasilnya

sesuai dengan teori-teori yang ada dari berbagai referensi.

3.7. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian

seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan sampel.

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam

penelitian.

4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

5. Menyiapkan materi dan instrumen tes penelitian.

6. Melakukan validasi instrumen.

7. Mengujicobakan instrumen.

Page 47: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

27

8. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

9. Melakukan evaluasi minat belajar dengan instrumen

10. Menganalisis data.

11. Membuat laporan.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.8.1. Uji Validitas

Validitas adalah untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam

penelitian dapat mengukur gejala yang seharusnya diukur. Menurut

Sugiyono “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono,

2012: 171).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan menggunakan rumus

product moment yang dikemukakan oleh Pearson:

∑ (∑ )(∑ )∑ (∑ )² ∑ ² (∑ )²(Product Moment Pearson dalam Sugiyono, 2012: 225).

Keterangan :

n : jumlah responden

X : skor variabel (jawaban responden)

Y : skor total dari variabel untuk responden ke-n(Riduwan, 2004: 77)

Page 48: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

28

Menurut Sugiyono (2012: 118) “kriteria pengujian jika korelasi antar

butir dengan skor total adalah minimal 0,3 maka instrumen tersebut

dinyatakan valid, sebaliknya jika korelasi antar butir dengan dengan

skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak

valid. Jika r hitung > r tabel dengan α = 0,5 maka koefisien korelasi

tersebut signifikan”.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah

instrumen. Jadi “realibilitas menunjukan apakah instrumen tersebut

secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu

yang diukur pada waktu yang berlainan” (Misbahuddin dan Iqbal

Hasan,2013:298). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama pula.

Rumus yang digunakan untuk tes objektif adalah menggunakan rumus

Alpha sebagai berikut :

2

2

11 -11-n

nr

t

i

keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

2i : Skor tiap-tiap item

n : Banyaknya butir soal2t : Varians total

Page 49: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

29

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung> rtabel,

maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung< rtabel

maka alat ukur tidak reliabel.

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

indeks r11 sebagai berikut :

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggiAntara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggiAntara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukupAntara 0,200 sampai dengan 0,399 : kurangAntara 0,000 sampai dengan 0,100 : sangat rendah(Arikunto,2011: 109)

Berdasarkan kriteria di atas apabila reliabilitas berada diantara 0,599 s.d

1,000 maka kriteria instrumen tinggi dan sangat tinggi sehingga sudah

layak digunakan untuk mengumpulkan data.

3.9. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian kuantitatif ini

adalah teknik analisis Statistik Deskriptif. Teknik analisis data ini digunakan

untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan minat belajar siswa

menggunakanmetode instruksi berbasis masalah. Adapun statistik yang

digunakan dala penelitian imi adalah :

3.9.1. Pengkategorian Metode Instruksi Berbasis Masalah dan MinatSiswa

3.9.1.1. Menghitung mean hipotetik

μ = 12 ( + )∑Keterangan:µ : Rerata Hipotetik

Page 50: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

30

Imax : Skor Maksimal ItemImin : Skor Minimal Item∑k : Jumlah Item

3.9.1.2. Menghitung deviasi standar hipotetik

= 16 ( + )Keterangan :

: Deviasi standar Hipotetik: Skor Maksimal Subjek: Skor Minimal Subjek

3.9.1.3. Menentukan kategori skorKategori tinggiX < (µ-1. )

Kategori sedang(µ-1. ) ≥ X < (µ+1. )

Kategori RendahX ≥ (µ+1. )

Tabel 3.6 Kriteria kategori minat belajar siswa.No Pedoman Kategori1 X ≥ (µ+1. ) Tinggi2 (µ-1. ) ≥ X < (µ+1. ) Sedang3 X < (µ-1. ) Rendah

(Sumber: Arikunto, 2010: 28)

Page 51: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

REFERENSI

Margono 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal : 18

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D.Alfabetha : Bandung. Hal : 107

Ibid. Hal : 111

Margono. Op Cit. Hal : 118

Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group.Hal : 93

Sugiyono. Op Cit. Hal : 118

Sugiyono. Op Cit. Hal : 124

Sugiyono. Op Cit. Hal : 61

Sugiyono. Op Cit. Hal : 64

Sugiyono. Op Cit. Hal : 65

Sugiyono. Op Cit. Hal : 135

Margono. Op Cit. Hal : 155

Sugiyono. Op Cit. Hal : 134

Sugiyono. Op Cit. Hal : 135

Margono. Op Cit. Hal : 18

Margono. Op Cit. Hal : 159

Sugiyono. Op Cit. Hal : 171

Sugiyono. Op Cit. Hal : 225

Page 52: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

Sugiyono. Op Cit. Hal : 118

Misbahuddin, dan Hasan. 2013..Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta : Bumi aksara. Hal : 298 Suharsimi Arikunto. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,Jakarta. Hal : 251

Ibid. Hal : 28

Page 53: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan lembar observer pada proses

pembelajaran menggunakan metode instruksi berbasis masalah menunjukan

skor 87 dengan hasil “tinggi” indeks 80 – 100. Selanjutnya hasil dari

pemberian angket minat belajar setelah di berikanya metode pembelajaran

instruksi berbasis masalah diketahui bahwa kategori minat belajar rendah

yaitu tidak ada kategori rendah pada perolehan data angket, selanjutnya

kategori minat belajar sedang yaitu terdapat 1 anak dengan perolehan minat

belajar sedang, selanjutnya pada kategori minat belajar tinggi terdapat 19

anak dengan perolehan minat belajar tinggi.

Berdasarkan data penelitian diatas penerapan metode pembelajaran instruksi

berbasis masalah dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran sejarah di SMK Negeri 1 Rawa Jitu Selatan.

Page 54: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

66

5.2. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Bagi guru, sebaiknya penerapan metode pembelajaran instruksi berbasis

masalah ini dapat menjadi salah satu metode yang digunakan di SMK

Negeri 1 Rawa Jitu Selatan, dikhususkan pada mata pelajaran sejarah.

2. Bagi siswa, penerapan metode pembelajaran instruksi berbasis

masalahakan membantu pemahaman proses penyampaian informasi dan

dapat maksimal sebuah pencapaian tujuan pembelajaran jika siswa ikut

serta berperan aktif dikelas.

Page 55: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual Bandung :Yrama Widya

Amir. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Prenada MediaGrup

Anwar, dan Hendra Harmi. 2011. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung:Alfabeta.

Arikunto.1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PTRineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Bumi Aksara

A.M. Sardiman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Pers

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hugiono, dan Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : Rineka Cipta.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Koestoro, Budi dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Surabaya :Yayasan Kampusina.

Mardapi. 2008. Tekhnik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta: Mitra CendikiaPress.

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Misbahuddin, dan Hasan. 2013..Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta : Bumiaksara.

Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja pressindo. Yogyakarta

Riyanto. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Rajawali Pers. Jakarta.

Page 56: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTRUKSI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27881/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Wayan Chandra, Ridho Wilian, Okta Dharma Yudha) dan Keluarga Kantin

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada

Sangidu. 2004. Metode Penelitian Sastra, Pendekatan Teori, Metode dan Kiat. Yogyakarta:UGM.

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi Keenam. PT Tarsito. Bandung.

Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran.Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT RinekaCipta.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Alfabetha: Bandung

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : KencanaPrenada Media Group.

Trianto. 2009. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Whitcombe, S. W. 2013. Developing Skills Of Problem-Based Learning: What AboutSpecialist Knowledge. Cardiff University.International Journal of ContinuingEducation and Ufelong Learni. Diakses darihttp://content.ebscohost.com/pdf29_30/pdf/2013/AXT5/01May13/88839186.pdf?T=P&P=AN&K=88839186&S=R&D=ehh&EbscoContent=dGJyMNXb4kSep7A4y9fwOLCmr0yep7RSsKe4SLKWxWXS&ContentCustomer=dGJyMOzprkixrrFIuePfgeyx44Dt6fIA pada minggu 3 januari 2016 16.28 WIB.

Zanikhan. 2008. Minat Belajar Siswa. Diakses dari: http://zanikhan.multiply.com pada senin4 januari 2016 16.00 WIB.