pengaruh model pembelajaran mastery learning …
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM
(BIOLOGI) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
NEGERI 1 MUARO JAMBI
SKRIPSI
DESCHA VINA SARI
NIM. TB.150939
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM
(BIOLOGI) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
NEGERI 1 MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
DESCHA VINA SARI
NIM. TB.150939
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kusembahkan Kepada Tuhan Yang Maha Agung nan Maha
Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir- Mu telah jadikan
aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar
dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal bagiku untuk meraih cita-citaku
Sebagai ungkapan terima kasih, ku persembahkan karya ilmiah ini untuk orang-
orang yang aku sayangi ayahanda Candra dan ibunda ku Ernawati, nenekku,
adikku Muhammad Rezki, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat,
doa, dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan
hingga kau selalu kuat menjalani setiap rintangan,
Semoga ilmu ini akan menjadi amal ibadah dan kesuksesan pada masa yang akan
mendatang,
Amin Ya Rabbal‟Alamin
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam Penulisan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan akademik untuk
mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian
skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu baik secara
moral maupun material sehingga terselesaikannya skripsi ini. untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟adi Asy‟ari, MA,. Ph.D selaku Rektor UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd,I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Biologi dan Bapak Fery
Kurniawan, S.Si, M.Si selaku Sekretaris Prodi Studi Tadris Biologi.
4. Bapak Drs. Alfian, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Reny Safita,
S.Pt, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing saya dalam
pembuatan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal, semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
ABSTRAK
Nama : Descha Vina Sari
Program studi : Tadris Biologi
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam
(Biologi) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro
Jambi
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Pengaruh Mastery Learning
Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan dasain posttest only control desaign.
Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda. Peneliti
menemukan bahwa kemampuan pemahaman konsep materi IPA yang
menggunakan Mastery Learning lebih baik di bandingkan kemampuan
pemahaman konsep yang tidak menerapkan Mastery Learning. Hasil analisis
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep
materi yang menggunakan Mastery Learning diperoleh hasil rata-rata sebesar
76,23. Sedangkan pemahaman konsep materi yang tidak menggunakan Mastery
Learning diperoleh hasil rata-rata sebesar 65,37. Terdapat pengaruh Mastery
Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi dengan thitung lebih
besar dari ttabel yaitu t5%< thitung > t1% sehingga di dapatkan 2,00 < 2,89 > 2,65.
Besar pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu
Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Muaro Jambi yaitu dengan sebeasar 0,8 atau 79% kategori tinggi. Hasil penelitian
ini menyarankan agar Pembelajaran dengan Mastery Learning dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA khususnya pada pokok
bahasan sistem pencernaan pada manusia.
Kata kunci : Mastery Learning (belajar tuntas), Pemahaman Konsep Materi Ilmu
Pengetahuan Alam
ABSTRACT
Name : Descha Vina Sari
Programe study : Tadris Biology
Title : The Effect Of Mastery Learning Model On The Understanding
Of The Concept Of Natural Sciences (Biology) Material At
The State Junior High School (SMP) 1 Muaro Jambi
This study aims to prove the effect of Mastery Learning on the Understanding of
the Concept of Natural Sciences (Biology) Material Class VIII of Muaro Jambi
State Middle School 1 Jambi This research is a quantitative study using the
posttest only control village design. Data collection instruments use multiple
choice tests. Researchers found that the ability to understand the concepts of
science materials that use Mastery Learning is better than the ability to understand
concepts that do not apply Mastery Learning. The analysis shows that there is a
significant difference between the understanding of the concept of material using
Mastery Learning obtained an average of 76.23 results. While understanding the
concept of material that does not use Mastery Learning obtained an average of
65.37 results. There is an influence of Mastery Learning on the Understanding of
the Concept of Natural Sciences (Biology) Class VIII at Muaro Jambi State Junior
High School with a tcount greater than ttable, namely t5% <tcount> t1% so that it
gets 2.00 <2.89> 2, 65 The influence of Mastery Learning on the Understanding
of the Concept of Natural Sciences (Biology) Class VIII at Muaro Jambi 1 State
Junior High School is at 0.8 or 79% high category. The results of this study
suggest that Learning with Mastery Learning can be used as an alternative in
science learning, especially on the subject of the digestive system in humans.
Keywords: Mastery Learning (complete learning), Understanding the Concept of
Natural Sciences Material
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
NOTA DINAS…………………………………………………………….... ii
NOTA DINAS…………………………………………………………….... iii
PENGESAHAN……………………………………………………………. iv
PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………………. v
PERSEMBAHAN………………………………………………………….. vi
MOTTO……………………………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii
ABSTRAK………………………………………………………………….. ix
ABSTRACT……………………………………………………………….... x
DAFTAR ISI………………………………………………………………... xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………... 4
C. Pembatasan Masalah……………………………………………... 5
D. Rumusan Masalah……………………………………………….. 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………….……………...... 6
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik….…………………………………………..... 7
B. Penelitian Yang Relevan………………………………………... 17
C. Kerangka Fikir…….…………………………………………….. 18
D. Hipotesis Penelitian……………………………………………… 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….. 21
B. Pendekatan dan Desain Penelitian……………………………... 21
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel…………………….. 22
1. Populasi…………………………………………………….. 22
2. Teknik Pengambilan Sampel………………………………. 22
D. Variabel – Variabel dan Perlakuan Penelitian………………….. 23
E. Instrumen Penelitian………………………………………….... 24
F. Teknik Analisis Data…………………………………………… 29
G. Hipotesis Statistik………………………………………………. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………… 36
B. Pembahasaan Hasil Penelitian…………………………………. 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………..... 45
B. Saran…………………………………………………………... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VIII A dan VIII B………………………... 22
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen tes pemahaman konsep………………….. 25
Tabel 3.3 Kriteria daya beda…………………………………………….. 29
Tabel 3.4 Pedoman interpretasi nilai cohen‟s…………………………… 34
Tabel 4.1 Analisis soal hasil uji coba……………………………………. 37
Tabel 4.2 Uji normalitas populasi……………………………………….. 37
Tabel 4.3 Uji homogenitas populasi…………………………………….. 38
Tabel 4.4 Uji normalitas pemahaman konsep…………………………… 38
Tabel 4.5 Hasil uji homogenitas pemahaman konsep…………………… 38
Tabel 4.6 Perbedaan pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas
kontrol………………………………………………………....
39
Tabel 4.7 Hasil uji hipotesis…………………...………………………… 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Fikir……………………………………………. 19
Gambar 3.1 Posttest-Only Control Design…………………………….. 22
Gambar 4.1 Rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol…………….. 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen…………………………………… 49
Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol……………………………………….. 107
Lampiran 3 Lembar Validasi RPP…………………………………….. 151
Lampiran 4 Silabus……………………………………………………. 154
Lampiran 5 Uji Normalitas Populasi………………………………..… 171
Lampiran 6 Uji Homogenitas Populasi…………………………...…… 175
Lampiran 7 Soal Posstest……………………………………………… 180
Lampiran 8 Kunci Jawaban…………………………………………… 187
Lampiran 9 Kisi-Kisi Soal……………………………………………. 188
Lampiran 10 Lembar Validasi Soal……………………………………. 190
Lampiran 11 Tabel Validasi Soal……………………………………… 193
Lampiran 12 Reabilitas Soal…………………………………………... 194
Lampiran 13 Tingkat Kesukaran Butir Soal………………………...... 195
Lampiran 14 Daya Pembeda Butir Soal……………………………… 196
Lampiran 15 Uji Normalitas Sampel…………………………………. 197
Lampiran 16 Uji Homogenitas Sampel……………………………….. 200
Lampiran 17 Uji Hipotesis…………………………………………..... 205
Lampiran 18 Tabel Uji Liliefors ……………………………………... 209
Lampiran 19 Tabel Uji Z……………………………………………... 210
Lampiran 20 Tabel Uji F……………………………………………… 211
Lampiran 21 Tabel Uji T……………………………………………… 212
Lampiran 22 Dokumentasi……………………………………………. 214
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak
untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan
berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu
penciptaan di batasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan
umumnya disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. (Syaiful, 2013:1).
Pembelajaran biologi bertujuan untuk memperoleh konsep dan teori, oleh
karena itu siswa perlu dilatih untuk mengamati, mengelompokkan, meneliti, dan
kemudian mengkomunikasikan. Guru harus dapat menggunakan metode yang
tepat agar siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, salah satunya adalah
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Selain merencanakan dan
mengusahakan adanya model pembelajaran yang bervariasi dan memahami cara
penyampaiannya, seorang guru harus dapat mengembangkan kreasi dan
keterampilannya disesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungan siswa.
Biologi merupakan salah satu pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
pada dasarnya sangat menarik dipelajari dan diketahui, karena pada hakikat
biologi memberikan pengetahuan dan informasi mengenai seluk beluk makhluk
hidup baik hewan dan tumbuhan. Tetapi pada umumnya siswa mengalami
kesulitan ketika memahami pokok konsep dasar IPA yang materinya cukup luas
dan bosan ketika guru hanya menerangkan pelajaran biologi dengan
menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung pasif. Keberhasilan
siswa dalam memahami konsep IPA berdampak terhadap hasil belajar yang
dicapainya. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam
memahami konsep biologi adalah Mastery Learning (belajar tuntas).
Keberhasilan proses pembelajaran biologi, sangat dipengaruhi oleh
bagaimana peran guru dan siswa. Mengingat begitu pentingnya peran guru, maka
seorang guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa.
Misalnya dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran. Untuk
melaksanakan tugasnya terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar, apabila
tidak didukung oleh sumber, media, alat peraga dan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan tentu hasilnya tidak akan
memuaskan.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis mencoba menerapkan model
pembelajaran Mastery Learning (belajar tuntas) untuk melatih peserta didik dalam
mencapai kesiapanbelajar, melatih keterampilan peserta didik memahami materi
pelajaran, menguasai materi pelajaran dengan cepat dan mengajak mereka untuk
lebih aktif. Belajar tuntas adalah suatu metode belajar mengajar yang melibatkan
siswa untuk mencapai suatu tingkat penguasaan yang sudah ditentukan pada suatu
unit pelajaran tertentu sebelum melanjutkan keunit pelajaran berikutnya.
Belajar tuntas dapat diartikan juga sebagai penguasaan siswa secara penuh
terhadap seluruh bahan yang dipelajari. Hal ini berlandasan kepada suatu gagasan
bahwa kebanyakan siswa dapat menguasai apa ynag diajarkan disekolah, bila
pengajaran dilakukan terus menerus. Belajar tuntas menciptakan anak didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dalam kelas tidak terjadi anak cerdas
akan mencapai semua tujuan pembelajaran sedang anak didik yang kurang cerdas
mencapai sebagian tujuan pembelajaran atau tidak mencapai sama sekali tujuan
pembelajaran.
Pemahaman merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pembelajaran. Pemahaman merupakan tingkatan lanjutan dalam tujuan pengajaran
ranah kogintif yang lebih tinggi dari mengetahui atau menghafal pembelajaran
IPA hendaknya menghantarkan siswa memahami konsep-konsep IPA dan tidak
hanya membiarkan siswa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi
tanpa memahami informasi tersebut.
Pemahaman konsep adalah cara memahami sesuatu yang sudah terpola
dalam pikirannya yang diakses oleh simbol verbal atau tertulis. Seorang siswa
memahami suatu konsep, apabila konsep tersebut sudah tersimpan dalam
pikirannya. Berdasarkan pola-pola tertentu yang dibutuhkan siswa untuk
ditetapkan dalam pikiran mereka sendiri sebagai ciri dari kesan mental untuk
membuat suatu contoh konsep dan membedakan contoh dari non contoh.
Pemahaman siswa terhadap materi akan rendah karena siswa dituntut untuk
menghapal bukan memahami. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang
menunjukkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam
memahami konsep IPA adalah seringnya guru menggunakan metode ceramah saat
pembelajaran, dan masih seringnya siswa menghapal konsep yang diajarkan guru.
Selain itu kendala yang dihadapi adalah kurangnya minat siswa dalam belajar,
fasilitas yang kurang memadai seperti buku ajar dan alat-alat peraga, kurangnya
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Kegiatan-kegiatan yang
perlu dilaksanakan untuk memudahkan dalam memahami konsep adalah
melaksanakan kegiatan yang menarik seperti kegiatan diluar kelas. Kegiatan ini
dapat berupa kegiatan observasi atau pengamatan dan dapat juga melaksanakan
kegiatan eksperimen atau percobaan sederhana.
Melalui mastery learning (belajar tuntas) peserta didik diharapkan mampu
memahami dari setiap materi yang diajarkan. Bagaimana guru menerapkan model
mastery learning ini didalam pelaksanaan pembelajaran supaya peserta didik
mudah dalam menerima materi pembelajaran dan meningkatkan pemahaman
konsep pada materi pelajaran IPA.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning
Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah yang
diambil oleh penulis sebagai berikut:.
1. Penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa juga
masih jarang digunakan, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang berminat
untuk belajar.
2. Pengajaran yang masih terpusat pada guru, dan teknik pembelajaran yang
kurang efektif, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
3. Pemahaman konsep materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa yang
masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan dapat mencapai sasaran maka perlu adanya
batasan masalah dalam penelitian ini, yatiu:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Mastery Learning (belajar tuntas).
2. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Muaro Jambi.
3. Penelitian ini terkait dengan pemahaman konsep pada materi sistem
pencernaan.
4. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah pemahaman konsep dalam ranah
kognitif yang diperoleh dari hasil tes.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata pelajaran IPA biologi
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang menerapkan model
pembelajaran mastery learning?
2. Berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata pelajaran IPA biologi
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang tidak menerapkan
model pembelajaran mastery learning?
3. Adakah pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran mastery
learning terhadap pemahaman konsep materi IPA biologi pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di jelaskan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata
pelajaran IPA biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang
menerapkan model pembelajaran mastery learning
b. Untuk mengetahui berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata
pelajaran IPA biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang
tidak menerapkan model pembelajaran mastery learning
c. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan penerapan model
pembelajaran mastery learning terhadap pemahaman konsep materi IPA
biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi guru
Memberikan informasi dan wawasan kepada guru mengenai inovasi dalam
pengajaran melalui model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar
siswa dan diterapkan dalam pelajaran IPA.
b. Bagi siswa
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dapat menyelesaikan soal-soal, lebih
memahami pemahaman konsep materi IPA dan mengatasi kesulitan didalam
pelajaran IPA.
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar dan memberi konstribusi
yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran.
d. Bagi penulis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dan
menambah ilmu pengetahuan peneliti dalam dunia pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Mastery Learning (Belajar Tuntas)
Belajar tuntas adalah satu filsafat yang mengatakan bahwa dengan sistem
pengajaran yang tepat semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari
hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan disekolah. Belajar tuntas adalah
proses pembelajaran yang dilakukan dengan sistem dan terstruktur bertujuan
untuk mengadaptasikan pembelajaran pada siswa kelompok besar (pengajaran
klasikal), membantu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada siswa
dan berguna untuk menciptakan kesempatan belajar.
Belajar tuntas merupakan salah satu isu pembelajaran baru yang diperhatikan
dan diterapkan dalam sistem pembelajaran disekolah pada pertengahan abad dua
puluh. Artinya, belajar tuntas adalah suatu metode pembelajaran yang
memfasilitasi siswa untuk mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan pada satu
unit kecil pelajaran (modul). Akan tetapi, ketuntasan belajar itu merupakan syarat
untuk melanjutkan ke unit pelajaran berikutnya. Ketuntasan belajar dimaksud
adalah skor minimum yang harus dicapai siswa pada tes formatif. (Pudyo. 2018,
hlm.3).
Belajar tuntas (Mastery Learning) bilamana dilakukan dalam kondisi yang
tepat dengan semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperolah
hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta
didik memperolah hasil yang maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan
sistematis. Pada dasarnya belajar tuntas akan menciptakan peserta didik memiliki
kemampuan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, mengecilkan
perbedaan antara anak cerdas dengan anak yang tidak cerdas. (Martinis, 2010,
hlm.134).
Belajar tuntas pada dasarnya adalah belajar individual. Setiap siswa diberi
waktu belajar berbeda sesuai dengan kecepatan masing-masing dan di layani
dengan strategi yang sesuai dengan “gaya” belajar masing-masing. Namun siswa
juga diberi kesempatan untuk belajar kelompok secara kooperatif. Oleh karena itu,
semua siswa dapat mencapai tujuan dan menguasai bahan ajar sampai pada
tingkat yang ditentukan. Jika demikian, dapat dilaksanakan bahwa belajar tuntas
merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif. Pada pembelajaran dengan
belajar tuntas, bahan ajar dibagi menjadi unit-unit pelajaran (modul), yang tujuan
pembelajarannya sudah ditentukan.
Walaupun saat ini konsep belajar tuntas juga diterapkan oleh aliran
kognitivisme maupun konstruktrivisme, tetapi asalnya dari para pendukung aliran
behaviorisme. Belajar tuntas adalah suatu upaya belajar dengan penekanan siswa
harus menguasai seluruh bahan ajar. Karena menguasai 100% bahan ajar amat
sukar, maka yang dijadikan ukuran biasanya menguassai 85% tujuan atau
kompetensi yang harus dicapai. Biasanya tiap jenis mata pelajaran menetapkan
tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap tingkat
kesukaran mata pelajaran tersebut. Prosedur umum pembelajaran pada belajar
tuntas:
1. Kegiatan Awal
a. Pada awal pelajaran dilaksanakan dengan tes awal, apersepsi dan penyajian
tujuan pengajaran.
b. Tes awal bertujuan untuk mendiagnosis pengetahuan atau kemampuan awal
siswa sebelum mengikuti pelajaran berikutnya.
c. Apersepsi adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menyiapkan
fisik dan mental siswa dalam menyongsong pelajaran yang akan
berlangsung.
2. Kegiatan inti
Adalah kegiatan utama pembelajaran. Dalam kegiatan inti, siswa dapat
menemukan dan menjelaskan inti dari isi pelajaran.
a. Penyajian materi pelajaran adalah penyajian penjelasan dari unsur-unsur materi
ajar yang berupa fakta, konsep dan prinsip.
b. Latihan pedalaman materi adalah kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk
mengolah informasi pelajaran dengan persepsi yang benar.
c. Tes formatif adalah tes yang dilaksanakan sesudah siswa mengerjakan dan
menyelesaikan tugas dan soal latihan.
d. Pengajaran perbaikan dan pengayaan.
e. Tes sumatif adalah tes untuk memberikan tanda prestasi siswa terhadap tingkat
pencapaian hasil belajar. (Pudyo, 2018, hlm.121).
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Mastery Learning adalah
sebagai berikut:
a. Fase Orientasi
Pada fase orientasi ini disusun kerangka dasar pelajaran, perumusan harapan
apa yang ingin dicapai, penjelasan dan perincian tugas-tugas belajar murid
serta apa yang menjadi tanggung jawab murid.
b. Fase penyajian atau persentase
Guru menjelaskan konsep-konsep baru dan keterampilan melalui demonstrasi
dan dibantu dengan berbagai usaha visual.
c. Fase penstrukturan latihan prakteknya
Guru memperlihatkan pada murid contoh mempratekkan sesuatu antara lain
dengan bantuan visual.
d. Fase praktek terbimbing
Murid-murid diberi kesempatan mempraktekkan dengan caranya sendiri
sementara guru tetap berada disekitar mereka. Guru mempunyai keterampilan
menilai penampilan setiap siswa. Guru berfungsi memonitor keseluruhan
dengan menggunakan teknik menguji, menganjurkan dan meninggalkan.
e. Fase praktek bebas
Fase terakhir ini baru dapat diberikan pada murid apabila murid telah mencapai
85%-95% penguasaan akurasi kemampuan dalam fase keempat, pratek yang
dilakukan murid dalam fase ini adalah praktek yang dilakukan mereka menurut
cara mereka sendiri tanpa bantuan guru dan dengan memperlambat umpan
balik.
Dalam kegiatan Mastery Learning guru harus mengusahakan upaya supaya
yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik kearah tercapainya penguasaan
penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Usaha memahami bagaimana
bentuk dari karakteristik belajar tuntas dapat diketahui dari beberapa ciri berikut:
a. Setiap tujuan pembelajaran dinyatakan secara jelas dan terukur dan memuat
apa yang harus siswa-siswa lakukan.
b. Tujuan-tujuan pembelajaran harus dikelompokkan.
c. Tujuan pembelajaran harus merupakan pilihan tindakan yang benar-benar dan
mungkin dapat dilakukan, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi akibat
proses pembelajaran benar-benar dapat diukur.
d. Tujuan pembelajaran harus menggambarkan kebermaknaan urutan atau unit.
(Aunurrahman, 2010, hlm.168).
Ciri-ciri Mastery Learning (pembelajaran tuntas) sangat beragam seperti
dijelaskan dibawah ini:
a. Semua siswa harus mencapai tujuan pengajaran.
b. Pengajaran dibagi menjadi unit-unit pelajaran yang masing-masing berisi
kumpulan bahan ajar yang diorganisasikan sedemikian rupa agar tujuan
pengajaran tercapai.
c. Ketuntasan belajar pada suatu unit pelajaran diperlukan untuk dapat
melanjutkan keunit pelajaran berikutnya.
d. Tes belajar tidak untuk memberi tanda prestasi, tetapi digunakan sebagai tes
kemajuan dan diagnostic untuk memberi umpan balik atas kelayakan belajar
siswa.
e. Siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar diberi kesempatan untuk
menempuh pengajaran perbaikan agar dapat menguasai pelajaran.
f. Setiap siswa diberi waktu secukupnya sesuai dengan kecepatan belajar untuk
mencapai ketuntasan.
g. Siswa dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat sesuai
dengan harapan pengajar.
h. Bakat seorang siswa dalam bidang pengajaran dapat diramalkan, baik
tingkatnya maupun waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan tersebut.
Bakat berfungsi sebagai indeks tingkatan belajar siswa dan sebagai suatu
ukuran satuan waktu.
i. Tingkat hasil belajar bergantung pada waktu yang digunakan secara nyata oleh
siswa untuk mempelajari sesuatu dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan
untuk mempelajarinya.
j. Model tingkat belajar yang mana tingkat belajar sama dengan ketentuan
kesempatan belajar, bakat, kualitas dan kemampuan memahami pelajar.
k. Setiap siswa memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan kualitas
pengajaran yang berdiferensiasi pula. (Lif Khoiru Ahmadi, 2011, hlm.107).
Seperti halnya dengan strategi pembelajaran yang lain. Pembelajaran
Mastery Learning atau belajar tuntas juga memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan belajar tuntas diantaranya:
a. Strategi ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang
berpegang pada prinsip perbedaan individual, belajar kelompok.
b. Strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif sebagaimana dilaksanakan
dalam konsep CBSA (cara belajar siswa aktif) yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan masalah sendiri
dengan menemukan dan berkerja sendiri.
c. Dalam strategi ini guru dan siswa diminta berkerja sama secara partisipatif dan
persuasif, baik dalam proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap
siswa lainnya.
d. Strategi ini berorientasi kepada peningkatan produktifitas hasil belajar.
e. Penilaian yang dilakukan terhadap kemajuan belajar siswa mengandung untuk
objekitvitas yang tinggi.
Kelemahan belajar tuntas diantaranya:
a. Para guru umumnya mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan belajar
Mastery Learning (belajar tuntas) karena harus dibuat untuk jangka satu
semester, disamping penyusunan satuan-satuan pelajaran yang lengkap dan
menyeluruh.
b. Strataegi ini sulit dalam pelaksanannya karena melibatkan berbagai kegiatan,
yang berarti menuntut macam-macam kemampuan yang memadai.
c. Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami
hambatan untuk menyelenggarakan strategi ini yang relative lebih sulit dan
masih baru.
d. Strategi ini membutuhkan berbagai fasilitas, perlengkapan, alat, dana dan
waktu yang cukup besar.
e. Untuk melaksanakan strategi ini mengacu kepada penguasaan materi belajar
secara tuntas sehingga menuntut para guru agar menguasai materi tersebut
secara lebih luas, menyeluruh, dan lebih lengkap. Sehingga para guru harus
lebih banyak menggunakan sumber-sumber yang lebih luas. (Lif Khoiru
Ahmadi, 2011, hlm.108).
2. Pemahaman Konsep Materi
Pemahaman berasal dari kata “paham” yang berarti mengerti, menguasai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pemahaman” berarti hal, hasil kerja, dari
memahami atau sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.
Pemahaman (compherension) adalah kemampuan seorang mempertahankan,
membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan,
menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan
memperkirakan. Pemahaman yaitu suatu kemampuan seseorang dalam
mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan
caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
Pemahaman konsep terdiri dari dua kata pokok, yaitu pemahaman dan
konsep. Menurut Sudijono, pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Sedangkan konsep adalah buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang
dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi
prinsip, hukum dan teori (Sagala, 2010).
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan
dapat melihatnya dalam berbagai segi. Seseorang dikatakan memahami apabila ia
dapat memberikan penjelasan dan meniru hal tersebut dengan menggunakan kata-
katanya sendiri. Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari hafalan. Pemahaman
memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Untuk itu
maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dan makna atau
arti dari suatu konsep.
Pemahaman bersangkuan dengan inti dari sesuatu, ialah suatu bentuk
pengertian atau pemahaman yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan, dan dapat menggunakan bahan atau ide yang sedang
dikomunikasikan itu tanpa menghubungkannya dengan yang lain. Sagala
berpendapat, bahwa pemahaman menyangkut kemampuan menangkap makna
suatu konsep dengan kata-kata sendiri. Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga
kategori, yakni penerjemahan, penafsiran dan eksplorasi. (Abdul Majid, 2014,
hlm.5)
Menurut Bloom pemahaman dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Penerjemahan (translasi), yaitu kemampuan untuk memahami suatu ide yang
dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asli yang dikenal sebelumnya.
2. Penafsiran (interpretasi), yaitu penjelasan atau rangkuman atas suatu
komunikasi, misalnya menafsirkan berbagai data social yang direkam, diubah
atau disusun dalam bentuk lain seperti grafik, tabel dan diagram.
3. Eksplorasi, yaitu meluaskan kecendrungan melampaui datanya untuk
mengetahui implikasi, konsekuensi, akibat pengaruh sesuai dengan suatu
fenomena pada awalnya, misalnya membuat pernyataan-pernyataan yang
eksplisit untuk menyikapi kesimpulan-kesimpulan dalam suatu karya sastra.
Indikator pemahaman konsep adalah sebagai berikut:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep.
2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya).
3. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.
4. Memberikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5. Mengembangkan syarat perlu dan cukup suatu konsep.
6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. (Shadiq, 2009,
hlm.13)
Menurut Samatowa, “Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan
pengalaman”. Letak sebuah konsep dalam pembelajaran IPA merupakan bagian
dari produk yang meliputi fakta-fakta IPA. Hal itu sejalan dengan Susanto,
menjelaskan “Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta
IPA”. Selanjutnya Susanto menjelaskan bahwa “Konsep merupakan penghubung
antara fakta-fakta yang ada hubungannya”. Jadi pemahaman konsep IPA
merupakan kemampuan siswa untuk dapat memahami suatu konsep atau fakta dan
menjawabnya dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa mengubah arti dari
konsep yang dimaksudkan. Pemahaman konsep IPA diartikan merupakan proses
pemaparan suatu fakta atau konsep IPA secara rinci, melalui pengamatan dan
percobaan.
Bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu
kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep. Dengan
konsep dimaksud bila sesuatu kita ketahui mempunyai sifat yang terdapat dalam
suatu kelas, kelompok atau kategori yang dinyatakan dengan nama “warna”,
“bentuk”, “ukuran”, dan sebagainya. (S.Nasution,1992, hlm.161).
Konsep mempunyai definisi yang bervariasi didalam literature psikologi dan
pendidikan. Beberapa definisi menekankan pada sifat-sifat umum dari objek dan
peristiwa untuk mengenalnya. Untuk penamaan konsep digunakan sebuah kata.
Konsep dapat terjadi pada tingkat yang berbeda dari keadaan yang umum
kekeadaan yang lebih khusus. Konsep dapat diwakili atau digambarkan dengan
hubungan yang hirarki (Sayibo,1995).
Konsep menunjukkan suatu hubungan antar konsep-konsep yang lebih
sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat asasi tentang mengapa suatu gejala itu bisa terjadi.
Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan
berfikir abstrak. Konsep dapat mengalami perubahan di sesuaikan dengan fakta
atau pengetahuan baru. Sedangkan kegunaan konsep adalah menjelaskan dan
meramalkan. (Syaiful, 2013, hlm.71).
Flavell (1970) menyarankan, bahwa pemahaman terhadap konsep-konsep
dapat dibedakan dalam tujuh dimensi yaitu:
1. Atribut, setiap konsep mempunyai atribut yang berbeda, contoh-contoh konsep
harus mempunyai atribut-atribut yang relevan, termasuk juga atribut-atribut
yang tidak relevan. Contoh: meja harus mempunyai suatu permukaan yang
datar. Atribut-atribut dapat berupa fisik, seperti warna, tinggi, atau bentuk.
2. Struktur, menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu.
Ada tiga macam struktur yang dikenal. Konsep-konsep konjungtif adalah
konsep-konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat-sifat sehingga dapat
memenuhi syarat sebagai contoh konsep. Konsep-konsep disjungtif adalah
konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat-sifat harus ada. konsep-
konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-atribut konsep.
3. Keabstrakan, yaitu konsep-konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep-
konsep itu terdiri dari konsep-konsep lain. Suatu segi tiga dapat dilihat,
sedangkan keinginan adalah lebih abstrak.
4. Keinklusifan, yaitu ditunjukkan pada jumlah contoh-contoh yang terlibat
dalam konsep itu. Bagi seorang anak kecil, konsep kucing ditujukan pada
seekor hewan tertentu yaitu kucing keluarga. Bila anak itu telah mengenal
beberapa kucing lainnya, konsep kucing akan menjadi lebih luas, termasuk
lebih banyak contoh-contoh.
5. Generalitas atau keumuman, yaitu bila diklasifikasikan, konsep-konsep dapat
berbeda dalam posisi superordinate atau subordinatnya. Konsep wortel adalah
subordinat terhadap konsep sayuran. Selanjutnya konsep sayuran subordinat
dari konsep tanaman yang dapat dimakan.
6. Ketepatan, yaitu suatu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan-
aturan untuk membedakan contoh-contoh dari non contoh-non contoh suatu
konsep.
7. Kekuatan (power), yaitu kekuatan suatu konsep oleh sejauh mana orang setuju
bahwa konsep itu penting. (Syaiful, 2013, hlm.72-73).
Pendekatan pembelajaran konsep adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.
Pendekatan pembelajaran ini dapat diterapkan untuk semua umur, dari anak-anak
sampai orang dewasa. Misalnya konsep hewan, tumbuhan, dan lain-lain.
Pendekatan ini lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran lebih di titik
beratkan pada mengenalkan konsep baru, melatih kemampuan berpikir induktif,
dan melatih berpikir analisis. (Hamzah,2007, hlm.10).
Pemahaman konsep memiliki peranan penting dalam proses belajar
mengajar dan merupakan dasar dalam mencapai hasil belajar. Menurut Tjandra &
dkk, konsep merupakan kesimpulan dari suatu pengertian yang terdiri dari dua
atau lebih fakta dengan memiliki ciri-ciri yang sama. Untuk menanamkan suatu
konsep dalam pelajaran, seorang guru perlu mengajarkannya dalam konteks nyata
dengan mengaitkannya terhadap lingkungan sekitar. Hal ini akan mampu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan meningkatkan pemahaman
konsepnya terhadap materi yang diajarkan.
6. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan
atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris „Science’ . Kata „Science’
sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin „Scientia’ , yang berarti saya tahu.
„Science’ terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan social) dan natural science
(ilmu pengetahuan alam). IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan
dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan
terutama atas pengamatan dan diskusi. (Trianto, 2010, hlm.136).
IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi,
didalam perut bumi dan diluar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun
yang tidak dapat diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu
tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati (Kardi,
dkk, 1994: 1).
Hakikat dan tujuan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan
antara lain sebagai berikut:
1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta
yang ada dialam, hubungan saling ketergantungan, dan hubungan antara sains
dan teknologi.
3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan
masalah dan melakukan observasi.
4) Sikap ilmiah, antara lain kritis, sensitive, objektif, jujur terbuka, benar, dan
dapat berkerja sama.
5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analisis induktif dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk menjelaskan berbagai
peristiwa alam.
6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan
keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi. (Trianto, 2010,
hlm.143).
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian oleh I.A. Ari Karini Putri, Kt. Pudjawan, I Wyn. Romi Suditha.
Dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Master Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD 1 Banyuning Kecamatan Buleleng”.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
kritis siswa yang dicapai dengan model pembelajaran master berbeda dengan
siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Secara deskriptif,
kelompok yang belajar menggunakan model pembelajaran Master memiliki skor
rata-rata kemampuan berpikir kritis 51,33 sedangkan kelompok yang belajar
menggunakan model pembelajaran Langsung memiliki skor rata-rata kemampuan
berpikir kritis sebesar 34,86. Hal ini menunjukan kemampuan berpikir kritis
dalam pembelajaran IPA siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran
Master lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan model
pembelajaran Langsung.
2. Penelitian Oleh Nurmawati HarahapDengan Judul “ Penerapan Pendekatan
Belajar Tuntas (Mastery Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika”.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan dengan adanya pembelajaran
dengan pendekatan belajar tuntas dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
berarti hal ini dapat ditunjukan sebagai berikut: peningkatan nilai rata-rata siswa
pada siklus I yaitu sebesar 70,97 dan persentase ketuntasan sebesar 45,16%.
Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata pendekatan belajar
tuntas (mastery learning) siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 77,42
dengan persentase ketuntasan sebesar 61,29%. Namun, peningkatan pada siklus II
ini masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya maka dilajutkan
pada siklus III. Pada siklus III ini nilai rata-rata pendekatan belajar tuntas
(mastery learning) siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 87,42 dengan
persentase ketuntasan sebesar 93,55%.
3. Penelitian oleh Yunita Rahmawati dengan judul “ Penerapan Metode Belajar
Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Pajang III Laweyan Surakarta”.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif
antara peneliti dan guru kelas V SD Negeri Pajang III dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode belajar tuntas (mastery learning)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD Negeri
Pajang III tahun ajaran 2013/ 2014. Keberhasilan ini terbukti dari peningkatan
hasil belajar siswa yang semula sebelum pelaksanaan tindakan memenuhi KKM
sebesar 56,09 %, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang
memenuhi KKM sebesar 65,85 %, dan setelah dilakukan tindakan siklus II siswa
yang memenuhi KKM menjadi sebesar 87,80 %. Selain itu dapat dilihat juga pada
peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 72,92
menjadi 75,73 pada siklus I, dan meningkat menjadi 80,31 pada siklus II.
C. Kerangka Fikir
Pada penelitian ini, kelas eksperimen akan menggunakan model pembelajaran
mastery learning (belajar tuntas) dalam proses pembelajaran yang berlangsung,
sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan menggunakan model
pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) dalam proses pembelajaran.
diharapkan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode biasa untuk
menilai pemahaman konsep materi IPA khususnya pelajaran biologi terhadap
siswa. Berikut ini alur bagan kerangka fiki
Gambar 1.1 Kerangka Fikir
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Menggunakan Model
Pembelajaran Mastery Learning
(Belajar Tuntas)
Menggunakan Metode Ceramah
Analisis
Kesimpulan
Siswa
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian ini telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan
hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
asosiatif yaitu yang menanyakan pengaruh (Sugiyono, 2009, hlm.59).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan Mastery Learning terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Biologi
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitan
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Kel.Muaro Jambi
Kec.Jambi Luar Kota untuk pelajaran IPA kelas VIII. Adapun waktu pelaksanaan
ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020, dan waktu
penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji
secara kuantitatif. Jenis datanya dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan
dianalisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif didasari filsafat
positivisme, aliran filsafat yang fokus kajian pada fenomena objektif. Penelitian
kuantitatif memiliki tahapan dan langkah analisis tersendiri, bahkan telah menjadi
ciri khas penelitian kuantitatif. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian
kuantitatif yang jenis datanya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan
statistik. (Musfiqon, 2012, hlm.59).
Penelitian ini dilakukan dengan cara membentuk kelas eksperimen dan
kontrol secara Cluster Random Sampling. Siswa yang belajar dengan
menggunakan mastery learning sebagai kelas eksperimen (VIII A) dan siswa
belajar yang tidak menggunakan mastery learning sebagai kelas control (VIII B).
(Sugiyono,2017,hlm.117).
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Posttest only Control Design.
Rancangan tersebut seperti berikut:
Gambar 3.1 Postest-Only Control Design
(Sugiyono,2017,hlm.112)
Keterangan:
R : Dua kelas yang masing-masing dipilih secara random (eksperimen dan
kontrol)
X : Perlakuan yang diberikan menggunakan mastery learning .
O2 : Nilai Post-test kelas eksperimen yang diberikan perlakuan.
O4 : Nilai Post-test kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,
tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Populasi merupakan
kelompok besar yang menjadi objek penelitian. Sedangkan menurut Arikunto
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pengertian-pengertian diatas
peneliti menentukan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswa
kelas VIII siswa di SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI. Yang menjadi populasi
terjangkau/sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 1 tahun
ajaran 2019/2020.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa kelas VIII A & VIII B
Sumber: Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi 2018/2019
Kelas Jumlah Siswa
VIII A 30
VIII B 30
Total 60
R x O2
R O4
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Keberadaan sampel mewakili populasi.
Bahkan hasil analisis data yang didapatkan dari sampel penelitian, terutama
populasi target. Oleh karena itu, dalam pengambilan sampel perlu dilakukan
secara cermat dengan teknik yang sesuai agar keberadaaan sampel benar-benar
mewakili populasi. (Riyanto, 2011, hlm.52).
Berdasarkan populasi diatas, Pertama, menentukan siswa SMP NEGERI 1
MUARO JAMBI, sebagai tempat penelitian, kedua, memilih salah satu kelas
sebagai kelas untuk menggunakan model pembelajaran mastery learning (belajar
tuntas). Kelas VIII A berjumlah 30 siswa dengan 16 siswa putri dan 14 siswa
putra, sedangkan pada kelas VIII B berjumlah 30 siswa, dengan 18 siswa putri
dan 12 siswa putra. Di mana Kelas Eksperimen yaitu kelas VIII A dan Kelas
Kontrol yaitu kelas VIII B.
D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian
Menurut Yatim Riyanto, Variabel adalah gejala yang menjadi objek
penelitian. Setiap gejala yang muncul dan dijadikan objek penelitian adalah
variabel penelitian. Variabel ini memiliki makna dan nilai ketika sudah diteliti.
Sebenarnya, variabel itu adalah totalitas objek penelitian. Totalitas disini meliputi
gejala, fenomena dan fakta yang akan diteliti, keseluruhan objek penelitian ini
merupakan wujud variabel dalam penelitian dan sejatinya variabel itu telah
include dalam masalah penelitian. (Riyanto, 2011, hlm.9).
Jenis variabel penelitian cukup beragam, tergantung darimana sudut
pandang peneliti, dilihat dari fungsinya ada variabel bebas, variabel terikat dan
variabel perantara. Dilihat dari sifatnya ada variabel aktif dan variabel atribut. Jika
dilihat dari pengukurannya, ada variabel nominal, interval, ordinal dan rasio.
Peneliti perlu menentukan jenis variabel dalam penelitian.
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (variabel independen) (x) adalah variabel yang di pandang
sebagai penyebab bagi terjadinya perubahan pada variabel terikat. Pada penelitian
ini yang menjadi variabel bebas adalah Mastery Learning.
b. Variabel Terikat (variabel dependen) (y) adalah variabel akibat yang di
pradugaan, atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam eksperimennya
diukur untuk mengetahui efek dari suatu perlakuan. Pada penelitian kali ini yang
menjadi terikatnya adalah Pemahaman Konsep Materi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti,
dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan
tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti, (Sugiyono, 2016, hlm.133).
Adapun instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan
ganda sebanyak 25 soal.
1. Mastery Learning (Belajar Tuntas)
a. Definisi Konseptual
Belajar tuntas adalah suatu pendekatan pendidikan yang berorientasu pada
tujuan pembelajaran, berbasis penguasaan keterampilan dasar, dan pengetahuan
baku yang sempit. Ditinjau dari segi prolehan belajar, kemampuan siswa yang
dpaat dijangkau dengan pembelajaran tuntas hanya terbatas pada kemampuan
kognitif tingkat rendah (ingatan dan pemahaman) atau tingkat berpikir konkret.
b. Definisi Operasional
Pembelajaran dengan belajar tuntas, lebih mengarahkan siswa pada
terpenuhinya target penguasaan isi materi pengetahuan daripada penemuan
pengetahuan serta pengembangan kecakapan kognitif, siap, dan keterampilan
secara lebih luas serta mendalam. Hal ini merupakan salah satu keterbatasan atau
kritik pada pembelajaran dengan belajar tuntas.
2. Pemahaman Konsep
a. Definisi Konseptual
Pemahaman Konsep memiliki definisi beragam, tergantung dari bidang kajian
ilmu masing-masing. Holme, Luxford, dan Brandriet, menyimpulkan definisi
pemahaman konsep dalam konteks IPA berdasarkan pendapat para pakar adalah
kemampuan siswa dalam memahami hubungan konsep satu sama lain sehingga
bisa diterapkan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan konsep baru yang sebagian
besar belum di kenal siswa. Dalam membangun pengetahuan konsep dalam suatu
kegiatan belajar, siswa terlebih dahulu mengidentifikasi masalah dalam
pembelajaran. Sehingga dapat membantu siswa dalam kemampuan menalar untuk
membentuk pemahaman konsep materi IPA.
c. Kisi- kisi Instrumen
Kisi- kisi instrumen pemahaman konsep siswa merupakan pedoman peneliti
dalam membuat butir-butir soal yang akan di berikan kepada subyek penelitian.
Berikut kisi-kisi instrumen tes pemahaman konsep pada table 3.2, yaitu:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen tes pemahaman konsep
Kompetensi
Dasar
Variabel Indicator Butir-butir
soal
Jumlah
Menganalisi
s sistem
pencernaan
pada
manusia dan
memahami
gangguan
yang
berhubungan
dengan
sistem
pencernaan,
serta upaya
menjaga
kesehatan
Pemahama
n Konsep
Materi
Menyatakan
ulang sebuah
konsep
1, 2 2
Mengklasifikas
i objek-objek
menurut sifat-
sifat tertentu
(sesuai dengan
konsepnya)
3, 5,7 3
Memberikan
contoh dan non
contoh dari
konsep
4,6,8,12,13 5
sistem
pencernaan
Memberikan
konsep dalam
berbagai
bentuk
representasi
matematis.
9,10 2
Mengembangk
an syarat perlu
dan cukup
suatu konsep
11,14,25 3
Menggunakan,
memanfaatkan,
dan memilih
prosedur atau
operasi tertentu
15,16,17,18
,19
5
Mengaplikasik
an konsep atau
algoritma
pemecahan
masalah
20,21,22,2
3,24
5
Jumlah 25
3. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang digunakan
untuk mengukur pemahaman konsep belajar pada siswa dengan menggunakan
tipe soal objektif. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan mengukur pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan
inteligensia, kecerdasan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
(Supardi, 2017, hlm.12).
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Subana,
dkk, 2005, hlm.28).
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes
yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan model
pembelajaran mastery learning terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa
pada materi terkait. Tes diberikan setelah dilakukan pembelajaran dengan
pendekatan mastery learning (belajar tuntas).
Rumus perhitungan pada ranah afektif
Nilai Siswa =
× 100
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
keshahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid (Sugiyono, 2014). Untuk
menentukan validitas butir soal tersebut digunakan rumus Korelasi Point biserial
sebagai berikut:
rpbhi = Mp-Mt √
SDt
Keterangan :
Rpbis = Koefisien korelasi point biserial
Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang
dicari korelasinya dengan tes
Mt = Mean skor total ( skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
SDt = Standar deviasi skor total
p = Propoporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal.
q = Proporsi yang menjawab salah terhadap butir soal (Sugiyono,2009).
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi,2010).
Untuk menentukan indeks reliabilitas digunakan rumus Kr -21 yaitu
r11 = (
) (
)
Keterangan :
R11 = Koefisien reabilitas tes
K = Banyaknya butir soal
1 = Bilangan konstan
St2 = Standar Deviasi
= Mean (rerata total skor)
c) Indeks Kesukaran atau proporsi (P)
Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan rumus :
P =
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta test
Menurut Arikunto (2013) klasifikasi taraf kesukaran yaitu:
1) Soal dengan P 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
2) Soal dengan P 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
3) Soal dengan P 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
d) Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan (Suharsimi,2010).
Rumusnya :
D =
PA - PB
Keterangan:
D = Diskriminatory power (angka indeks diskriminasi item)
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Menurut arikunto butir-butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai daya
0,4-0,7 dan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kritea Daya Beda
Indeks daya beda Kriteria
< 0,2 Jelek
0,2 –0,4 Sedang / cukup
0,4 –0,7 Baik
0,7 –1,00 Baik sekali
Bertanda negative Jelek sekali
F. Teknik Analisis Data
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun yang
berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. (Subana,
dkk, 2005, hlm.19).
Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut
membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau
rasionalnya kemudian diambil kesimpulannya ( X – Y ) = selisih X / Y = rasio.
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kunatitatif
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk
analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensi.
1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Liliefors (taraf signifikan 0,05%).
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Mengurutkan daa sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1,X2,X3,...Xn).
b. Menghitung rata-rata nilai skor sample secara keselurahan menggunakan
rata-rata unggul.
c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata
tunggal.
d. Menghitung zi dengan rumus:
Zi =
e. Menentukan nilai tabel z (melihat lampiran tabel z) berdasarkan nilai z ,
dengan mengabaikan nilai negatifnya.
f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
(ditulis dengan simbol f (zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel z
apabila zi negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel z apabila zi positif (+)
g. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk
setiap baris, dan disebut dengan S(z) kemudian dibagii dengan jumlah
number of case (N) sampel.
h. Menentukan nilai L (hitung) = F(Zi) -S(Zi) dan dibandingkan dengan Ltabel (
tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan
sebesar 5% (0,05)
i. Apabila Lhitung < Ltabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal ( Sudjana,2005).
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sampel mempunyai
varians yang homogen atau tidak, yaitu dengan menggunakan Uji Beda
Varians.
Langkah-langkah penghitungannya:
a) Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus:
=
b) Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :
dk pembilang ( untuk varians terbesar)
dk penyebut ( untuk varians terkecil )
kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi ( )
dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika : ,Tidak Homogen
Jika : , Homogen (Riduwan,2013)
3. Hipotesis Statistik
a) Mengetahui Adanya Pengaruh Dengan Uji :
Untuk mengetahui adanya pengaruh Mastery Learning terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi yaitu dengan
menggunakan uji yang menggunakan rumus uji yaitu:
=
Keterangan:
t0 = t-test
M1 = mean variabel X
M2 = mean variabel Y
SEm1-m2 = standar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y
Dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
(1) Mencari mean variabel dengan rumus:
.
(2) Mencari mean variabel dengan rumus:
.
(3) Mencari standar deviasi variable dengan rumus:
√
(4) Mencari standar deviasi variable dengan rumus:
√
(5) Mencari standar error mean variable dengan rumus:
√
(6) Mencari standar error mean variable dengan rumus:
√
(7) Mencari standar error perbedaan mean variable dan variable dengan
rumus:
√
(8) Mencari dengan rumus :
Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap dengan prosedur kerja sebagai
berikut:
(a) Mencari df atau db dengan rumus: ( )
(b) Berdasarkan besarnya tersebut, kita cari harga kritik yang
tercantum dalam Tabel Nilai pada taraf signifikansi dan taraf signifikansi
dengan catatan:
1) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara kedua
variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.
2) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan mean yang
signifikan.
3) Menarik kesimpulan (Anas Sudijono, 2012).
b) Menentukan Besar Pengaruh
Dalam penelitian ini akan dilihat berapa besar pengaruh Mastery Learning
terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi dapat diketahui dengan
menggunakan perhitungan effect size untuk mengetahui besar pengaruhnya.
Effect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada
variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan yang bebas dari pengaruh
besarnya sampel. Perhitungan effect size pada uji t digunakan rumus Cohen’s
sebagai berikut :
Dengan :
d = Cohen’s d effect size (besar pengaruh dalam persen)
t = mean treatment condition (rata-rata kelas sampel)
c = mean control condition (rata-rata kelas sampel)
Splooled = Standart deviation (standar deviasi)
Untuk menghitung Spooled(Sgab) dengan rumus sebagai berikut :
Spooled = √( )
( )
Dengan :
Spooled = Standar Deviasi Gabungan
n1 = Jumlah Siswa Kelas Sampel
n2 = Jumlah Siswa Kelas Sampel
= Standar Deviasi Kelas Sampel
= Standar Deviasi Kelas Sampel
Tabel 3.4
Kriteria Interpretasi nilai Cohen’s
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah di nyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. (Sugiyono, 2008, hlm.96)
Hipotesis di perlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang di uji
dengan data sampel itu dapat di berlakukan untuk populasi atau tidak.
Hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : µ = 0
Ha : µ ≠ 0
Cohen's Standart Effect Size Persentase %
Tinggi 2,0 97,7
1,9 97,1
1,8 96,4
1,7 95,5
1,6 94,5
1,5 93,3
1,4 91,9
1,3 90
1,2 88
1,1 86
1,0 84
0,9 82
0,8 79
Sedang 0,7 76
0,6 73
0,5 69
Rendah 0,4 66
0,3 62
0,2 58
0,1 54
0,0 50
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Mastery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran Mastery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran
Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam
(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
Penelitian ini menggunakan desain Posttest only Control Design. Desain ini
dilakukan dengan cara membentuk kelas eksperimen dan kontrol secara Cluster
Random Sampling. Siswa yang belajar dengan menggunakan mastery learning
sebagai kelas eksperimen (VIII A) dan siswa belajar yang tidak menggunakan
mastery learning sebagai kelas control (VIII B) dengan jumlah masing-masing
siswa 30 orang, serta kelas uji coba yaitu IX. (Sugiyono,2017,hlm.117)
Proses pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13
Batang Hari yang dijadikan subjek peneliti dilaksanakan (2×45 menit) dalam satu
minggu dengan empat kali pertemuan dalam setiap minggunya. Materi pokok
bahasan sistem pencernaan makanan pada manusia yang dipelajari di kelas VIII
berlangsung selama 4 kali pertemuan.. Tes dalam penelitian ini menggunakan
instrumen berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal yang telah divalidasi
pada ahli dan di uji cobakan pada kelas IX.
Proses pembelajaran ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Untuk melihat
pemahaman konsep materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi), didapatkan dengan
menggunakan soal pilihan ganda. Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal yang akan digunakan untuk
pengambilan data tentang pemahaman konsep pada kelas sampel yang akan
diberikan posttest. Analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1
Analisis Soal Hasil Uji Coba
Butir Soal Keterangan
A. Uji validasi
a. Valid
b. Invalid
25 soal
-
B. Reabilitas 0,8047 ≥ 0,3388 (reabilitas)
C. Tingkat Kesukaran
a. Mudah
b. Sedang
14
11
D. Daya Pembeda
a. Jelek sekali
b. Jelek
c. Cukup
d. Baik
-
3
12
10
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat 25 soal yang valid dengan kriteria soal
yang berbeda-beda. Soal tersebut, digunakan sebagai instrumen pengumpulan data
untuk melihat pengaruh Mastery Learning terhadap pemahaman konsep Materi
Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri1 Muaro Jambi.
1. Normalitas Populasi
Uji normalitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang
akan menjadi sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Karena itu,
digunakan data nilai ulangan harian kelas VIII sebagai data awal untuk melihat
normalitas populasi. Berdasarkan uji Liliefors diperoleh hasil normalitas populasi
terlihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Uji Normalitas Populasi
Kelas Jumlah Siswa L0 Ltabel Keterangan
VIII A 30 0,1485 0,161 Normal
VIII B 30 0,1454 0,161 Normal
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 2 kelas memiliki L0 < Ltabel , maka dapat
disimpulkan data kedua kelas berdistribusi normal.
2. Homogenitas Populasi
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan mengggunakan Uji
bartlett. Hasil uji homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel. 4.3 Uji Homogenitas Populasi
Populasi X²hitung X²tabel
IX 3,841
Dari tabel.4.3 dapat dilhat bawah Fhitung = 0,67 dan Ftabel = 3,841,
sehingga Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut
memiliki variansi yang homogen pada taraf kepercayaan 95 % atau 0,05.
3. Analisis Pemahaman Konsep
1. Analisis Pemahaman Konsep
Berdasarkan uji Normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh hasil
yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel. 4.4
Uji Normalitas Pemahaman Konsep
No Statistik Postest
Eksperimen Kontrol
1 30 30
2 76,23 65,37
3 14,05 14,55
4 0,1314 0,1186
5 0,161 0,161
6 Kesimpulan maka kedua sampel penelitian
berdistribusi Normal.
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa hasil untuk kelompok eksperimen
yaitu adalah maka data berdistribusi Normal
dan untuk kelompok kontrol yaitu adalah
maka data berdistribusi Normal.
Berdasarkan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel. 4.5
Hasil Uji Homogenitas Pemahaman Konsep No Statistik Nilai Postest
1
2
3
4 1,84
5 Perbandingan
6 Kesimpulan , maka kedua sampel penelitian
bervariansi Homogen
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa bahwa < atau 1,07 1,84
maka varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah Homogen.
2. Perbedaan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perbedaan pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Perbedaan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Ukuran Penetapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Tertinggi 92 84
2 Terendah 48 40
3 Range 45 45
4 Mean 76,23 65,37
5 Median 84 70
6 Modus 88 80
7 Standar Deviasi 14,05 14,55
8 Standar Error
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen memiliki nilai yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep yang menerapkan Mastery Learning lebih tinggi
dibandingkan dengan pemahaman konsep siswa yang tidak menerapkan Mastery
Learning.
Gambar 4.1 Rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol
3. Uji Hipotesis Pemahaman Konsep
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran
Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam
(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
Pengujian hipotesis dilakukan setelah menentukan normalitas dan homogenitas
dari data pemaham konsep materi IPA pada kelas sampel.
Adapun hipotesis statistiknya adalah:
H0 : µ = 0
Ha : µ ≠ 0
H0 : Tidak terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri1 Muaro Jambi.
Ha : Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
Hasil uji t pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7.
76.23
65.37
58
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol
Rata-rata
Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis
Data
Uji “t”
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean 76,23 65,37
t hitung 2,89
t table 2,00 (taraf signifikan 5%) atau 2,65 (taraf signifikan 1%)
Kesimpulan Terdapat perngaruh yang signifikan
Berdasarkan tabel 4.7 untuk data t hitung > t tabel , maka diperoleh dalam
perhitungan t0 = 2,89 lebih besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5%
ataupun 1% ), maka hipotesis nihil ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan Pengaruh model pembelajaran Mastery Learning terhadap Pemahaman
Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s sebagai
berikut:
1. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :
2. Untuk menghitung ( )
√( )
( )
√( ) ( )
√( ) ( )
√
√
3. Menghitung Effect Size
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya effect size perlakuan yang
diberikan adalah 0,8 dengan persentase 79%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi
pengaruh yang tinggi dan konsisten dari pengaruh Mastery Learning terhadap
Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran
Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam
(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.
Penelitian ini dilakukan dikelas dua kelas yaitu kelas eksperimen (VIII A) dan
kelas kontrol (VIII B). Pada kelas eksperimen terdiri dari 30 siswa diperoleh nilai
terendah , tertinggi dengan rata-rata . Sedangkan kelas kontrol nilai
terendah yaitu 40, tertinggi 84 dengan rata-rata Jika Berdasarkan data
tersebut, didapatkan bahwa pemahaman konsep siswa yang menjadi baik, maka
dapat dinyatakan bahwa Mastery Learning dapat mengubah pemahaman konsep
siswa lebih meningkat..
Untuk melihat apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran
Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam
(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi
dilakukan analisis data dengan menggunakan Uji Hipotesis. Dari hasil
perhitungan diperoleh thitung = 2,89 lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikan
5% ataupun 1%), berarti hipotesis nihil ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat terdapat pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman
Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Muaro Jambi. Dari perhitungan effect size didapat besar
pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi sebesar 0,8 atau
79%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang tinggi dan konsisten
dari pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu
Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Muaro Jambi.
Pembelajaran menggunakan Mastery Learning merupakan pembelajaran
yang mengutamakan usaha guru untuk mengantarkan kegiatan anak didik kearah
tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Strategi
ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada
prinsip perbedaan individual, belajar kelompok. Strategi ini juga membuat siswa
belajar lebih aktif sebagaimana dilaksanakan dalam konsep CBSA yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan
masalah sendiri dengan menemukan dan berkerja sendiri. Dalam strategi ini guru
dan siswa diminta berkerja sama secara partisipatif dan persuasif, baik dalam
proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap siswa lainnya. Mastery
Learning pada penelitian Nurmawati, menunjukkan dengan bahwa dengan adanya
pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas ternyata juga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. (Pudyo, 2018, hlm. 125)
Mastery Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang bertujuan
untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu. Pendekatan
pembelajaran ini dapat diterapkan untuk semua umur, dari anak-anak sampai
orang dewasa. Misalnya konsep hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Pendekatan ini
lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran lebih di titik beratkan pada
mengenalkan pemahaman konsep baru, melatih kemampuan berpikir induktif, dan
melatih berpikir analisis (Hamzah,2007, hlm.10).
Pemahaman konsep bersangkutan dengan inti dari sesuatu, ialah suatu
bentuk pengertian atau pemahaman yang menyebabkan seseorang mengetahui apa
yang sedang dikomunikasikan, dan dapat menggunakan bahan atau ide yang
sedang dikomunikasikan itu tanpa menghubungkannya dengan yang lain (Abdul
Majid, 2014, hlm.5).
Menurut Flavell (1970) dalam, pemahaman terhadap konsep-konsep dapat
dibedakan dalam tujuh dimensi yaitu Atribut, Struktur, Keabstrakan, Keinklusifan,
Generalitas, Ketepatan, Kekuatan (power), Pemahaman konsep memiliki
peranan penting dalam proses belajar mengajar dan merupakan dasar dalam
mencapai hasil belajar. Menurut Tjandra & dkk, konsep merupakan kesimpulan
dari suatu pengertian yang terdiri dari dua atau lebih fakta dengan memiliki ciri-
ciri yang sama. Untuk menanamkan suatu konsep dalam pelajaran, seorang guru
perlu mengajarkannya dalam konteks nyata dengan mengaitkannya terhadap
lingkungan sekitar. Hal ini akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir
kritis siswa dan meningkatkan pemahaman konsepnya terhadap materi yang
diajarkan.
Berbeda dengan pembelajaran langsung peran guru jauh lebih dominan.
Hal ini dikarenakan guru menyampaikan materi secara keseluruhan termasuk
dalam pemberian contoh soal. Untuk menghindari kebosanan siswa dalam belajar
guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Dalam hal ini, peran siswa yang
terlihat hanyalah menerima pelajaran dari apa yang disampaikan oleh guru saja.
Pembelajaran langsung membuat siswa kurang memahami konsep yang diberikan
oleh guru.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai
Pengaruh Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu
Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Muaro Jambi diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Besar skor pemahaman konsep materi yang menerapkan model
pembelajaran Mastery Learning pada materi sistem pencernaan manusia di
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh
hasil rata-rata nilai posttest sebesar 76,23.
2. Besar skor pemahaman konsep materi yang tidak menerapkan model
pembelajaran Mastery Learning pada materi sistem pencernaan manusia di
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh
hasil rata-rata nilai posttest sebesar 65,37.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
Mastery Learning terhadap pemahaman konsep materi IPA (Biologi),
yaitu sebesar 0,8 atau 79% kategori tinggi. Dari hasil perhitungan hipotesis
diperoleh thitung = 2,89 lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikan 5%
ataupun 1%), berarti hipotesis nihil ditolak.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka penulis
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan Mastery Learning dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif dalam pembelajaran IPA.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat melaksanakan penelitian yang serupa
pada materi yang berbeda, mengukur aspek yang lain,seperti berpikir
kritis ,hasil belajar dengan jenjang sekolah yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014). Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI.
Bandung: CV Di Ponegoro.
Abdul Azis. (2007). Metode dan Model-Model Mengajar (IPS), Bandung :
ALFABETA.
Abdul Mujid. (2014). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Andi Prastowo. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Eges Triwahyuni. (2017), Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui
Pendekatan Discovery Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
SDN Wringinagung 1 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Jurnal
INOVASI, Volume XIX, No.1, hlm. 1-7.
Hamdani,. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
I.A. Ari Karini Putri, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Master Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD 1 Banyuning Kecamatan
Buleleng. hlm.1-10.
Ikhwan Khairu Sadiqin, dkk. (2017). Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP
melalui pembelajaran Problem Solving pada topic perubahan benda-benda di
sekitar kita. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol.3, No.1, hlm.52-62.
Jumanta Hamdayama. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Lif Khoiru Ahmadi, dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP.
Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Martinis Yamin. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: REFERENSI.
Martinis Yamin. (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Pers.
Mukhtar, dkk. (2003). Metode Pembelajaran yang Berhasil.Jakarta: CV Misaka
Galiza.
Musfiqon, (2012). Panduan lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Nurmawati Harahap. (2018). Penerapan Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery
Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pigur, Vol.1,
No.1, hlm. 65-72.
Oemar Hamalik. (2002). Perencanaan Pengajaran berdasarkan pendekatan
sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Pudyo Susanto. (2018). Belajar Tuntas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
S.Nasution. (1992). Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Siti Ulfaeni, dkk. (2017). Pengembangan Media Monergi (Monopoli Energi)
Untuk Menumbuhkan Kemampuan Pemahaman Konsep IPA siswa SD. Jurnal
Profesi Pendidikan Dasar, Vol.4, N0.2, hlm.136-144.
Subana, dkk. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Sukardi, (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Supardi. (2017). Statistik Penelitian Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Persada.
Suyono, dkk. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Syaiful Sagala. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
ALFABETA.
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Nutrisi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 1)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.1 Menjelaskan pengertian Energi dan Nutrisi
3.5.2 Menyebutkan jenis-jenis nutrisi dan fungsi dari jenis-jenis nutrisi
3.5.3 Mengamati berbagai bahan makanan dan melakukan pengujian
kandungan bahan makanan
3.5.4 Melakukan percobaan uji bahan makanan yang mengandung
karbohidrat, gula, lemak dan protein
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian energi
dan Nutrisi
2. Siswa juga dapat mengidentifikasi jenis-jenis nutrisi dan fungsi setiap
jenis nutrisi
3. Setelah melakukan diskusi kelompok dan melakukan percobaan dengan
menggunakan bahan makanan produk kemasan apakah kandungan yang
terdapat pada produk tersebut.
4. Setelah melakukan diskusi siswa dapat menganalisis apa saja makanan
yang terdapat adanya kandungan karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan
protein.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Terdapat enam jenis nutrisi dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein di
butuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan vitamin dan mineral di
butuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Gambar 1. Makanan yang berfungsi sebagai sumber energy
Sumber : Dokumen Kemdikbud
2. Materi Konsep
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja), seperti:
berlari, berjalan, dan lain sebagainya.
Nutrisi (gizi) adalah zat dalam makanan yang di butuhkan organsime
untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan
fungsinya.
Karbohidrat ada tiga jenis yaitu gula, pati dan serat. Gula di sebut
karbohidrat sederhana ditemukan pada buah-buahan, madu dan susu.
Pati di temukan dalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-
bijian. Sedangkan serat di temukan pada makanan seperti roti gandum,
sereal, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Gambar 2. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Berdasarkan struktur kimianya, di kenal lemak jenuh dan lemak tak
jenuh. Lemak tak jenuh berbentuk cair, di temukan dalam biji-
bijian. Sedangkan lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, di
temukan dalam daging, susu, keju. Lemak adalah unit
penyimpanan yang baik untuk energi.
Protein yang kita makan dapat berasal dari hewan (protein hewani)
antara lain, daging, ikan, telur, susu dan keju. Dan protein nabati
(yang berasal dari tumbuhan) adalah kacang kedelai, kacang hijau
dan kacang-kacang lainnya. Protein di butuhkan sebagai penghasil
energy, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak.
Vitamin di butuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada,
dperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa
penyakit. Vitamin di kelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang
karut dalam air (vitamin B dan C), dan vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Gambar 3. Sumber makanan yang mengandung Vitamin
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Tubuh memerlukan 14 jenis mineral seperti posfor, sodium, besi, yodium,
dan seng. Berfungsi dalam proses pembangunan sel. Air sangat di butuhkan
oleh tubuh, yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu
tubuh, pelarut zat gizi-gizi lain dan membantu dalam proses pencernaan.
3. Materi Prinsip
Untuk mendapatkan asupan nutrisi di perlukan makanan yang baik, sehat
dan bergizi. Karena makanan yang baik, sehat dan bergizi akan dapat
membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang terhadap panyakit,
menjaga kebugaran tubuh dan stabilitas emosi serta mendukung terciptanya
kehidupan yang berkualitas. Untuk mendapatkan asupan gizi yang seimbang
maka di perlukan pola makan yang benar.
F. Metode Pembelajaran
1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)
2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab
3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar jenis-jenis nutrisi, dan media nyata seperi bahan-
bahan untuk eksperimen seperti mentega, nasi, sayur
dan buah.
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi (orientation)
Guru Memberikan salam
dan mengucap basmallah
untuk memulai
pembelajaran.
Guru Memeriksa
kehadiran siswa sebagai
sikap disiplin.
Guru mengkondisikan
Siswa menjawab
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
kepada guru.
10
Menit
kelas sebelum memulai
pembelajaran
Apersepsi
Sebelum memulai materi
pelajaran, guru bertanya
kepada siswa “ Apakah
kalian pernah merasakan
lapar ketika sedang
belajar di sekolah?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan
materi pelajaran yang
akan dibahas pada
pertemuan yang
berlangsung
Siswa menyiapkan
diri untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
pengetahuannya
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
yang di sampaikan
oleh guru
Siswa
mendengarkan apa
yang di sampaikan
oleh guru
Siswa
mendengarkan apa
yang di sampaikan
oleh guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Mastery
Learning
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
PENYAJIAN
(Persentation)
Siswa diberi motivasi atau
rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada
topik materi Nutrisi dengan
cara :
Melihat
(tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar
tentang jenis-jenis nutrisi
dan media nyata seperti
sayur, buah dan mentega
Mengamati
Pemberian contoh-
contoh gambar Nutrisi
untuk dapat
dikembangkan siswa,
dari media interaktif,
dsb.
Siswa melihat
gambar yang
ditampilkan guru.
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
guru.
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan oleh
guru
70
Menit
Mendengar
Pemberian materi tentang
energi dan jenis-jenis
nutrisi
Menyimak
Penjelasan pengantar
kegiatan secara garis
besar/global tentang
materi pelajaran
mengenai materi :
Pengertian energi dan
kebutuhan energi pada
manusia
Nutrisi dan jenis-jenis
nutrisi serta
manfaatnya bagi
manusia
untuk melatih rasa
syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Siswa menyimak
materi penjelasan
yang disampaikan
oleh guru
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
LATIHAN
TERSTRUKTUR
(structured practice)
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan
Siswa bertanya
masalah – masalah
yang masih
membuat
siswa/siswi
bingung.
dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar.
Guru Menjawab
Pertanyaan dari Siwa
tentang materi Nutrisi
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
siswa mengumpulkan
informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati
obyek/kejadian
Mengamati dengan
seksama materi Nutrisi
yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar dan
mencoba
menginterpretasikannya.
Wawancara/tanya
jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan
berkaiatan dengan materi
Nutrisi yang telah
disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
Siswa mengamati
objek/kejadian
yang diberikan
oleh guru
Siswa mengajukan
pertanyaan kepada
guru
LATIHAN TERBIMBING
(guided practice)
Siswa dibentuk dalam
beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Setelah menjelaskan
materi guru meminta
siswa untuk membentuk
kelompok sebanyak 5
kelompok.
Setelah di berikan
kesempatan berfikir,
siswa yang sudah duduk
bersama kelompok nya
masing-masing
melakukan percobaan
mengenai kandungan
yang terdapat pada bahan
produk kemasan seperti
roti, dan selanjunya
melakukan percobaan
untuk mengetahui
kandungan lemak pada
makanan
LATIHAN MANDIRI
(independencepractice)
Mengumpulkan
informasi
Siswa duduk
bersama kelompok
masing-masing
untuk melakukan
percobaan
pengujian bahan
makanan.
Siswa berdiskusi
secara bersama –
sama kelompoknya
masing-masing.
Siswa berkerja
sama dalam
melakukan
percobaan menguji
kandungan lemak
Kemudian siswa berkerja
sama dalam melakukan
percobaan secara
berkelompok dan
mendiskusikan hasil yang
di diskusinya.
Mendengarkan siswa
Mempresentasikan
ulang materi
Guru mempersilahkan
setiap perwakilan
kelompok untuk maju ke
depan kelas untuk
menjelaskan dan
menyimpulkan hasil
percobaannya mengenai
percobaan tentang
kandungan yang terdapat
pada bahan makanan
yang telah di uji coba
seperti biskuit dan lain-
lain.
Setelah itu, guru
menambahkan penjelasan
tentang hasil diskusi
mengenai percobaan
untuk mengetahui
pada bahan
makanan
Siswa
mengkomunikasi
kan secara lisan
atau
mempresentasika
n materi dengan
rasa percaya diri
sesuai dengan
pemahamannya
pada percobaan
bahan produk
kemasan seperti
biscuit dan
menguji bahan
makanan yang
mengandung
lemak seperti
minyak sayur dan
mentega.
Siswa
mendengarkan
kandungan yang terdapat
pada makanan.
penjelasan dari
guru dan
menyimak
penjelasan guru.
Penutup Mengajak siswa
bersama-sama
mereview hasil materi
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan
penghargaan lain
yang relevan) kepada
siswa yang aktif
dalam belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
Siswa secara
bersama-sama
menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
10
Menit
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan
Makanan pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 2)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.5 Menjelaskan sistem pencernaan pada manusia
3.5.6 Mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada manusia
3.5.7 Mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian sistem
pencernaan pada manusia
2. Siswa juga dapat mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada
manusia
3. Siswa juga dapat mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan
manusia
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Gravitasi tidak mempengaruhi sistem pencernaan Anda
Panjang seluruh sistem pencernaan adalah sekitar 30 meter
Manusia mengeluarkan 1 liter liur per hari
Perut orang dewasa bisa menampung 4 liter makanan
Gambar 4: Mengkonsumsi makanan
Sumber: Dokumen Kemendikbud
2. Materi Konsep:
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh
Proses pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus
Proses pencernaan secara kimiawi yaitu proses perubahan makanan dari
zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim.
3. Materi Prinsip
Proses pencernaan pada manusisa teragi kedalam 5 bagian yaitu Proses
Pencernaan Injesti, Proses Pencernaan Mekanik, Proses Pencernaan Kimiawi,
Proses Penyerapan dan Proses Penyingkiran/Pembuangan.
Gambar 5: Struktur sistem pencernaan
Sumber : Dream design, 2012
Gambar 6: Skema Sistem pencernaan pada manusia
Sumber : Pustekkom, 2006
Gambar 7: Struktur pencernaan pada manusia
Sumber : Kemdikbud
4. Materi Prosedur
Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ
berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
Gambar 8: Rongga mulut
Sumber : Pustekkom, 2008
Gambar 9: Lambung
Sumber : Pustekkom Depdiknas, 2008
Gambar 10: struktur anatomi usus halus
Sumber : Wikimedia, 2013
F. Metode Pembelajaran
1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)
2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab
3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar tentang organ pencernaan tambahan dan organ
pencernaan utama, alat peraga yang terbuat dari barang
bekas seperti selang dan botol aqua, serta alat peraga
berupa anatomi lambung manusia.
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi (orientation)
Guru Memberikan salam
dan mengucap basmallah
untuk memulai
pembelajaran.
Guru Memeriksa
kehadiran siswa sebagai
sikap disiplin.
Guru mengkondisikan
kelas sebelum memulai
pembelajaran
Apersepsi
Sebelum memulai materi
pelajaran, guru bertanya
kepada siswa “ Apakah
kalian tahu bagaimana
proses makanan masuk
ke dalam mulut? Kira-
kira makanan yang
masuk ke dalam mulut
apa kah di bantu oleh
Siswa menjawab
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
kepada guru.
Siswa menyiapkan
diri untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
pengetahuannya
10
Menit
kelenjar ludah?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan
materi pelajaran yang
akan dibahas pada
pertemuan yang
berlangsung
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
yang di sampaikan
oleh guru
Siswa
mendengarkan apa
yang di sampaikan
oleh guru
Siswa
mendengarkan apa
yang di sampaikan
oleh guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Mastery
Learning
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
PENYAJIAN
(Persentation)
Siswa diberi motivasi atau
70
Menit
rangsangan) rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada
topik materi Struktur dan
fungsi sistem pencernaan
makanan pada manusia
dengan cara :
Melihat
Menayangkan gambar
tentang organ pencernaan
utama dan organ
pencernaan tambahan
beserta fungsinya
Mengamati
Pemberian contoh-contoh
gambar Struktur dan
fungsi sistem pencernaan
makanan pada manusia
dan media alat peraga
seperti gambar blambung
yang terbuat dari barang
bekas dan alat peraga
sistem pencernaan
manusia yang terbuat dari
selang bekas, botol bekas,
karton dan triplek.
Mendengar
Siswa melihat
gambar yang
ditampilkan guru.
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
guru.
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan oleh
guru
Siswa menyimak
materi penjelasan
yang disampaikan
oleh guru
Pemberian materi tentang
Struktur dan fungsi
sistem pencernaan
makanan pada manusia
(organ pencernaan
utama dan organ
pencernaan tambahan)
Menyimak
Penjelasan pengantar
kegiatan secara garis
besar/global tentang
materi pelajaran
mengenai materi :
Organ pencernaan
utama dan fungsinya
Organ pencernaan
tambahan dan fungsinya
untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
LATIHAN
TERSTRUKTUR
(structured practice)
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar.
Guru Menjawab
Pertanyaan dari Siwa
tentang materi Struktur
dan fungsi system
pencernaan makanan
pada manusia
Siswa bertanya
masalah – masalah
yang masih
membuat
siswa/siswi
bingung.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
siswa mengumpulkan
informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang
telah di identifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati
obyek/kejadian
Mengamati dengan
seksama materi Struktur
dan fungsi sistem
pencernaan makanan
pada manusia yang
sedang dipelajari dalam
bentuk gambar dan
mencoba
menginterpretasikannya.
Wawancara/tanya
jawab dengan nara
sumber
Siswa mengamati
objek/kejadian
yang diberikan
oleh guru
Siswa mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Mengajukan pertanyaan
berkaiatan dengan materi
Struktur dan fungsi
sistem pencernaan
makanan pada manusia
dan bagaimana proses
pada sistem pencernaan
yang di mulai dari mulut
sampai anus, yang telah
disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
LATIHAN TERBIMBING
(guided practice)
Siswa dibentuk dalam
beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Guru menjelaskan
bagaimana proses sistem
pencernaan dengan
menggunakan alat peraga
yang terbuat dari barang
bekas dan di peragakan di
depan kelas di bantu oleh
siswa.
Guru menjelaskan
kembali tentang
percobaan pada proses
pencernaan dengan
menggunakan alat peraga
Siswa berdiskusi
secara bersama –
sama kelompok
Siswa mencatat
informasi yang
telah diberikan
oleh guru
Siswa berkerja
sama dalam
melakukan
percobaan menguji
LATIHAN MANDIRI
(independencepractice)
Mendengarkan siswa
Mempresentasikan
ulang materi
Setelah itu, guru
mempersilahkan siswa
untuk mencoba
menggunakan alat peraga
sistem pencernaan dan
menjelaskan bagaimana
proses pencernaan pada
manusia
Kemudian guru
memberikan posstest
kepada siswa dengan
beberapa pertanyaan
mengenai sistem
pencernaan.
kandungan lemak
pada bahan
makanan
Siswa
mengkomunikasi
kan secara lisan
atau
mempresentasika
n materi dengan
rasa percaya diri
sesuai dengan
pemahamannya
pada percobaan
bahan produk
kemasan seperti
biscuit dan
menguji bahan
makanan yang
mengandung
lemak seperti
minyak sayur dan
mentega.
Siswa
mendengarkan
penjelasan dari
guru dan
menyimak
penjelasan guru.
Penutup Mengajak siswa Siswa secara 10
bersama-sama
mereview hasil materi
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan
penghargaan lain
yang relevan) kepada
siswa yang aktif
dalam belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
bersama-sama
menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
Menit
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Gangguan pada Sistem Pencernaan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 3)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.8 Menjelaskan apa saja gangguan pada sistem pencernaan manusia
3.5.9 Mengidentifikasi penyebab, gejala yang terjadi pada gangguan sistem
pencernaan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan apa saja gangguan
yang terjadi pada sistem pencernaan
2. Siswa juga dapat mengidentifikasi penyebab, gejala penyakit yang terjadi
pada sistem pencernaan manusia
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Gangguan Pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada
sistem pencernaan tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Gangguan sistem
pencernaan manusia dapat di alami oleh siapa saja. Mulai dari bayi sampai
dengan orang yang sudah berumur lanjut. Penyebab gangguan sistem
pencernaan manusia bisa beraneka ragam. Mulai dari adanya infeksi oleh
bakteri dalam sistem pencernaan, atau terdapat bagian sistem pencernaan
yang terluka.
2. Materi Konsep:
Obesitas (kegemukan) adalah suatu kondisi tubuh yang memilki
kandungan lemak berlebih, sehingga menimbulkan efek negatif pada
kesehatan. Penyebab obesitas karena mengkonsumsi kalori secara
berlebihan
Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi hingga
menjadi berlubang. Cara mengatasinya ialah dengan menjaga kebersihan
gigi.
Maag (Gastritis) ialah gejala penyakit yang mneyerang lambung di
karenakan terjadi luka pada lambung.
Hepatitis atau biasa juga di sebut dengan penyakit hati atau penyakit
kuning yang di sebabkan oleh virus. Cara mengatasinya ialah tes fungsi
hati dan periksa ke dokter.
Diare yang biasa di alami secara umum di masyarakat. Di sebabkan karena
tidak menjaga kebersihan lingkungan dan makanan, menyebabkan perut
kembang, mual., muntah dan peningkatan jumlah tinja tiap kali buang air
besar.
Konstipasi (sembelit) atau susah buang air besar di karenakan kurang
mengkonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Dengan gejala
pengerasan pada tinja (feses) ketika ingin buang air besar
Gejala kekurangan vitamin dan gejala kekurangan mineral yang juga dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh manusia.
Gambar 11: Gangguan pada sistem pencernaan manusia pada penyakit maag
Sumber : Kemdikbud
3. Materi Prinsip
Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternayat akan
menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan.
Beberpaa penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia ialah diare,
maag, sembelit, obesitas, kekurangan vitamin dan mineral, karies gigi dan
lain sebagainya.
4. Materi Prosedur
Pola makan yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan
yang teratur merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan. Dengan menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin
melakukan olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
F. Metode Pembelajaran
1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)
2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab
3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan
manusia
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi (orientation)
Guru Memberikan salam
dan mengucap basmallah
untuk memulai
pembelajaran.
Guru Memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap
disiplin.
Guru mengkondisikan kelas
sebelum memulai
pembelajaran
Apersepsi
Sebelum memulai materi
pelajaran, guru bertanya
kepada siswa “ Apakah
kalian pernah merasakan
diare? Kira-kira apa yang
Siswa menjawab
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
kepada guru.
Siswa
menyiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
10
Menit
kalian rasakan jika terkena
penyakit diare?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi
pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan
yang berlangsung
pengetahuannya
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Mastery
Learning
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation PENYAJIAN (Persentation) 70
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Siswa diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi
gangguan pada system
pencernaan manusia dengan
cara :
Melihat
Menayangkan gambar
tentang gangguan-gangguan
yang terjadi pada system
pencernaan manusia seperti
(diare, obesitas, konstipasi,
maag, hepatitis, dan lain-
lain).
Mengamati
Pemberian contoh-contoh
gambar gangguan pada
system pencernaan manusia
yang terbuat dari barang
bekas seperti, styroform,
gambar tentang gangguan
system pencernaan, triplek
dan kardus).
Mendengar
Pemberian materi tentang
gangguan pada system
pencernaan manusia
Menyimak
Siswa melihat
gambar yang
ditampilkan
guru.
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
guru.
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Menit
Penjelasan pengantar
kegiatan secara garis
besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
gangguan pada system
pencernaan manusia
(penyebab, gejala dan
cara mengatasinya)
untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
LATIHAN TERSTRUKTUR
(structured practice)
Guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar.
Guru Menjawab
Pertanyaan dari Siwa
tentang materi gangguan
pada system pencernaan
manusia, apa saja yang
terjadi jika seseorang
Siswa bertanya
masalah –
masalah yang
masih membuat
siswa/siswi
bingung.
terkena penyakit obesitas
dan bagaimana cara
mengatasinya.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
siswa mengumpulkan informasi
yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati
obyek/kejadian
Mengamati dengan
seksama materi gangguan
pada system pencernaan
manusia yang sedang
dipelajari dalam bentuk
gambar dan mencoba
menginterpretasikannya.
Wawancara/tanya jawab
dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan materi
gangguan pada system
pencernaan manusia
(penyebab, gejala dan
cara mengatasinya), yang
telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
LATIHAN TERBIMBING
Siswa
mengamati
objek/kejadian
yang diberikan
oleh guru
Siswa
mengajukan
pertanyaan
kepada guru
(guided practice)
Siswa dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk:
Mendiskusikan
Guru menjelaskan apa saja
gejala yang di alami jika
terjadi penyakit diare,
sembelit dan lain-lain.
LATIHAN MANDIRI
(independencepractice)
Mendengarkan siswa
Mempresentasikan ulang
materi
Setelah itu, guru
mempersilahkan siswa
untuk menjelaskan kembali
gangguan pada system
pencernaan dengan melihat
gambar yang sudah di bawa
oleh guru.
Kemudian guru
memberikan posstest
kepada siswa dengan
beberapa pertanyaan
mengenai sistem
pencernaan.
Siswa mencatat
informasi yang
telah diberikan
oleh guru
Perwakilan
dari siswa
menjelaskan
kembali
mengenai
gangguan yang
terjadi pada
sistem
pencernaan
dan siswa
lainnya satu
mendengarkan
penjelasan dari
temannya.
Siswa
mengerjakan
soal posttest
yang di
berikan oleh
guru.
Penutup Mengajak siswa
bersama-sama
mereview hasil materi
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan penghargaan
lain yang relevan)
kepada siswa yang aktif
dalam belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
Siswa secara
bersama-sama
menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
10
Menit
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Upaya untuk mengatasi atau
menanggulangi gangguan pada Sistem
Pencernaan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 4)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.10 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami
gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta
upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan bagaimana upaya dalam mengatasi dan mencegah
gangguan pada sistem pencernaan manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi bagaimana cara
mengatasi gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Banyak orang kadang-kadang merasakan mulas dan gangguan
pencernaan, terutama setelah makan besar atau banyak. Tetapi sebagian
orang mendapatkan masalah pencernaan lebih sering daripada orang
kebanyakan. Dengan mengkonsumsi makanan yang berserat,
berolahraga secara teratur dan menghindari stress, dan menjaga
kesehatan tubuh.
2. Materi Konsep:
Cara mengatasi penyakit obesitas adalah dengan mengubah gaya
hidup, hindari konsumsi alcohol, berolahraga secara teratur dan
melakukan diet dengan resep dokter
Cara mencegah penyakit karies gigi adalah dengan menggunakan
pasta berflouride, menggosok gigi, dan banyak minum air putih.
Cara mencegah penyakit maag (gastritis) dengan mengkonsumsi obat
maag seperti antasida, mengatur pola makan dan istirahat yang cukup
Penyakit hepatitis dapat di atasi dengan periksa ke dokter, tes fungsi
hati, tes antibody virus dan biopsi hati.
Penyakit Diare dapat di atasi dengan pemberian cairan, pemberian
obat-obatan, menjaga kebersihan makanan, dan tidak sembarangan
mengkonsumsi makanan
Konstipasi dapat di cegah dengan tidak jajan sembarang tempat,
hindari makanan yang banyak mengandung lemak dan gulanya tinggi,
berolahraga, dan mengkonsumsi buah dan sayuran
3. Materi Prinsip
Banyak faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan antara lain
pola makanan yang salah, infeksi bakteri, dan karena adanya kelainan
pada alat pencernaan makanan. Sehingga jika terjadi gangguan pada
pencernaan kita sebaiknya segera di atasi dan di cegah agar tidak
semakin parah.
4. Materi Prosedur
Untuk menghindari masalah gangguan pada pencernaan. Pola makan
yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan yang teratur
merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Dengan menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin melakukan
olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan masih
banyak yang lainnya.
F. Metode Pembelajaran
1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)
2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab
3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan
manusia
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi (orientation)
Guru Memberikan
salam dan mengucap
basmallah untuk
memulai pembelajaran.
Guru Memeriksa
kehadiran siswa sebagai
sikap disiplin.
Siswa
menjawab
salam guru
dan
mengucapka
n basmallah
untuk
memulai
pembelajara
n.
10 Menit
Guru mengkondisikan
kelas sebelum memulai
pembelajaran
Apersepsi
Sebelum memulai
materi pelajaran, guru
bertanya kepada siswa
“ Apa yang kalian
lakukan jika kalian
terkena Diare? “
Motivasi
Memberikan
gambaran tentang
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan
materi pelajaran yang
akan dibahas pada
pertemuan yang
Siswa
memberitahu
kan
kehadirannya
kepada guru.
Siswa
menyiapkan
diri untuk
memulai
pembelajara
n
Siswa
menjawab
pertanyaan
sesuai
dengan
pengetahuan
nya
Siswa
mendengarka
n dengan
baik apa
yang di
berlangsung
sampaikan
oleh guru
Siswa
mendengarka
n apa yang di
sampaikan
oleh guru
Siswa
mendengarka
n apa yang di
sampaikan
oleh guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajara
n
Mastery
Learning
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
PENYAJIAN
(Persentation)
Siswa diberi motivasi atau
rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada
topik materi upaya untuk
mengatasi dan
70 Menit
menanggulangi gangguan
pada sistem pencernaan
manusia dengan cara :
Melihat
Menayangkan gambar
tentang gangguan-
gangguan yang terjadi
pada system pencernaan
manusia seperti (diare,
obesitas, konstipasi,
maag, hepatitis, dan lain-
lain).
Mengamati
Pemberian contoh-contoh
gambar upaya untuk
mengatasi dan
menanggulangi gangguan
pada sistem pencernaan
manusia yang terbuat dari
barang bekas seperti,
styroform, gambar
tentang gangguan sistem
pencernaan, triplek dan
kardus).
Mendengar
Pemberian materi
tentang upaya
untuk mengatasi dan
menanggulangi
Siswa
melihat
gambar
yang
ditampilka
n guru.
Siswa
memperha
tikan
gambar
yang
diberikan
oleh guru.
Siswa
mendenga
rkan
materi
yang
disampaik
an oleh
guru
gangguan pada
sistem pencernaan
manusia
Menyimak
Penjelasan pengantar
kegiatan secara garis
besar/global tentang
materi pelajaran
mengenai materi:
upaya untuk
mengatasi dan
menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
untuk melatih rasa syukur,
kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Siswa
menyimak
materi
penjelasan
yang
disampaik
an oleh
guru
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
LATIHAN
TERSTRUKTUR
(structured practice)
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar.
Guru Menjawab
Pertanyaan dari Siwa
tentang materi upaya
untuk mengatasi dan
menanggulangi gangguan
pada sistem pencernaan
manusiaseperti penyakit
obesitas, diare, maag,
konstipasi dan hepatitis.
Siswa
bertanya
masalah –
masalah
yang
masih
membuat
siswa/siswi
bingung.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
siswa mengumpulkan
informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati
obyek/kejadian
Mengamati dengan
seksama materi upaya
untuk mengatasi dan
menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar
dan mencoba
menginterpretasikannya.
Siswa
mengamati
objek/keja
dian yang
diberikan
oleh guru
Siswa
Wawancara/tanya
jawab dengan nara
sumber
Mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan materi
upaya untuk mengatasi
dan menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada
guru.
LATIHAN TERBIMBING
(guided practice)
Siswa dibentuk dalam
beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Guru menjelaskan
bagaimana cara untuk
mengatasi gangguan
yang terjadi pada sistem
pencernaan manusia.
Guru menunjukkan
gambar dari beberapa
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
dengan media gambar
dan menjelaskan apa saja
cara untuk mencegah dan
mengatasi gangguan
mengajuka
n
pertanyaan
kepada
guru
Siswa
mencatat
informasi
yang telah
diberikan
oleh guru
Siswa
memperhat
ikan dan
menyimak
apa yang
di
perlihatkan
oleh guru.
Siswa
mengerja
kan soal
yang terjadi pada sistem
pencernaan.
LATIHAN MANDIRI
(independence practice)
Mendengarkan siswa
Mempresentasikan
ulang materi
Kemudian guru
memberikan posstest
kepada siswa dengan
beberapa pertanyaan
mengenai gangguan
pada sistem
pencernaan.
Guru membagikan
soal tes dan ulangan
harian tentang system
pencernaan manusia
kepada siswa berupa
soal pilihan ganda.
Setelah waktu yang di
tentukan telah usai,
guru menghimbau
kepada siswa untuk
mengumpulkan tes
pemahaman konsep
siswa.
posttest
yag di
berikan
kepada
siswa
satu-
persatu
secara
menyendi
ri.
Siswa
mengerja
kan soal
tes dan
ulangan
harian
yang di
berikan
guru.
Siswa
mengump
ulkan
hasil
jawaban
yang
telah di
kerjakan
kepada
guru.
Penutup Mengajak siswa Siswa 10 Menit
bersama-sama
menyimpulkan materi
pembelajaran yang
sudah dibahas oleh
guru.
Guru memberikan
motivasi kepada
peserta didik untuk
membiasakan
membaca materi
tentang materi yang
akan di pelajari.
Menutup pelajaran
bersama siswa
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a.
secara
bersama-
sama
menyimpu
lkan
pembelaja
ran.
Siswa
mengucap
kan
hamdallah
(Alhamdul
illah)
secara
bersama-
sama dan
berdo‟a
untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajar
an.
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Nutrisi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 1)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.11 Menjelaskan pengertian Energi dan Nutrisi
3.5.12 Menyebutkan jenis-jenis nutrisi dan fungsi dari jenis-jenis nutrisi
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian energi
dan Nutrisi
2. Siswa juga dapat mengidentifikasi jenis-jenis nutrisi dan fungsi setiap jenis
nutrisi.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Terdapat enam jenis nutrisi dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein di
butuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan vitamin dan mineral di
butuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.
Gambar 1. Makanan yang berfungsi sebagai sumber energy
Sumber : Dokumen Kemdikbud
2. Materi Konsep
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja), seperti:
berlari, berjalan, dan lain sebagainya.
Nutrisi (gizi) adalah zat dalam makanan yang di butuhkan organsime
untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan
fungsinya.
Karbohidrat ada tiga jenis yaitu gula, pati dan serat. Gula di sebut
karbohidrat sederhana ditemukan pada buah-buahan, madu dan susu. Pati
di temukan dalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian.
Sedangkan serat di temukan pada makanan seperti roti gandum, sereal,
kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Gambar 2. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Berdasarkan struktur kimianya, di kenal lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Lemak tak jenuh berbentuk cair, di temukan dalam biji-bijian. Sedangkan
lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, di temukan dalam daging,
susu, keju. Lemak adalah unit penyimpanan yang baik untuk energi.
Protein yang kita makan dapat berasal dari hewan (protein hewani) antara
lain, daging, ikan, telur, susu dan keju. Dan protein nabati (yang berasal dari
tumbuhan) adalah kacang kedelai, kacang hijau dan kacang-kacang lainnya.
Protein di butuhkan sebagai penghasil energy, untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel yang rusak.
Vitamin di butuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada, dperlukan
untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Vitamin di
kelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang karut dalam air (vitamin B
dan C), dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
Gambar 3. Sumber makanan yang mengandung Vitamin
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Tubuh memerlukan 14 jenis mineral seperti posfor, sodium, besi, yodium,
dan seng. Berfungsi dalam prose pembangunan sel. Air sangat di butuhkan
oleh tubuh, yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu
tubuh, pelarut zat gizi-gizi lain dan membantu dalam proses pencernaan.
3. Materi Prinsip
Untuk mendapatkan asupan nutrisi di perlukan makanan yang baik, sehat
dan bergizi. Karena makanan yang baik, sehat dan bergizi akan dapat
membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang terhadap panyakit,
menjaga kebugaran tubuh dan stabilitas emosi serta mendukung terciptanya
kehidupan yang berkualitas. Untuk mendapatkan asupan gizi yang seimbang
maka di perlukan pola makan yang benar.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar jenis-jenis nutrisi
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran
peserta didik
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
Siswa menjawab
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
10
Menit
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Sebelumnya mempelajari
materi sistem pencernaan
pada manusia, guru
memberi pertanyaan
kepada siswa, “Apakah
kalian pernah merasakan
lapar?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi
pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan
yang berlangsung
kepada guru.
Siswa
menyiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
pengetahuannya
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Konvensional
(Metode
Ceramah dan
Diskusi)
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Mengamati
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan
perhatian pada topik
materi Nutrisi dengan
cara mengamati gambar
yang ditayangkan oleh
guru
Peserta didik
memperhatikan dan
menganalisa gambar yang
Siswa
mendengarkan
materi yang di
jelaskan oleh
guru.
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
70
Menit
sedang diamati
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya tentang materi
Nutrisi maupun hal yang
belum dipahami lainnya
berdasarkan gambar yang
telah diamati
Mengeksplor
Guru mengintruksikan
kepada peserta didik
untuk membaca dan
memahami sekilas pokok-
pokok point penting pada
buku pegangan peserta
didik mengenai materi
tentang:
Pengertian Energi
dan kebutuhan
energy pada manusia
Pengertian nutrisi
dan jenis-jenis nutrisi
Peserta didik diminta
untuk mendengarkan
penjelasan guru mengenai
materi dan gambar yang
ditayangkan oeh guru
Guru menjelaskan gambar
dan materi tentang:
guru.
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Pengertian Energi dan
kebutuhan energy pada
manusia
Pengertian nutrisi dan
jenis-jenis nutrisi
Mengkomunikasikan
Peserta didik lain
menyimak dan
memberikan tanggapan
terkait materi Nutrisi
untuk melatih rasa
syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Penutup Mengajak siswa
bersama-sama
mereview hasil materi
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan penghargaan
lain yang relevan)
kepada siswa yang
aktif dalam belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
Siswa secara
bersama-sama
menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
10
Menit
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan
Makanan pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 2)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.13 Menjelaskan sistem pencernaan pada manusia
3.5.14 Mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada manusia
3.5.15 Mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan pada manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian sistem
pencernaan pada manusia
2. Siswa juga dapat mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada
manusia
3. Siswa juga dapat mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan
manusia
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Gravitasi tidak mempengaruhi sistem pencernaan Anda
Panjang seluruh sistem pencernaan adalah sekitar 30 meter
Manusia mengeluarkan 1 liter liur per hari
Perut orang dewasa bisa menampung 4 liter makanan
Gambar 4: Mengkonsumsi makanan
Sumber: Dokumen Kemendikbud
2. Materi Konsep:
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh
Proses pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan
dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus
Proses pencernaan secara kimiawi Yaitu proses perubahan makanan
dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim.
3. Materi Prinsip
Proses pencernaan pada manusisa teragi kedalam 5 bagian yaitu Proses
Pencernaan Injesti, Proses Pencernaan Mekanik, Proses Pencernaan
Kimiawi, Proses Penyerapan dan Proses Penyingkiran/Pembuangan.
Gambar 5: Sistem Pencernaan pada Manusia
Sumber : Dream design, 2012
Gambar 6: Skema Sistem pencernaan pada manusia
Sumber : Pustekkom, 2006
Gambar 7: Struktur pencernaan pada manusia
Sumber : Kemdikbud
4. Materi Prosedur
Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ
berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
Gambar 8: Rongga mulut
Sumber : Pustekkom, 2008
Gambar 9: Lambung
Sumber : Pustekkom Depdiknas, 2008
Gambar 10: stuktur anatomi usus halus
Sumber : Wikimedia, 2013
F. Metode Pembelajaran
1. . Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar tentang organ pencernaan tambahan dan organ
pencernaan utama
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
Siswa menjawab
10 Menit
dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran
peserta didik
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Sebelumnya mempelajari
materi sistem pencernaan
pada manusia, guru
memberi pertanyaan
kepada siswa, “Apakah
kalian tahu bagaimana
proses maskanan masuk
ke dalam pencernaan?
Apakah ketika makanan
masuk ke mulut di bantu
oleh kelenjar ludah?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
kepada guru.
Siswa
menyiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
pengetahuannya
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi
pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan
yang berlangsung
yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Konvensional
(Metode
Ceramah dan
Diskusi)
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Mengamati
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan
perhatian pada topik
materi Struktur dan
Siswa
mendengarkan
materi yang di
jelaskan oleh
guru.
70 Menit
Fungsi sistem organ
pencernaan pada
manusia dengan cara
mengamati gambar yang
ditayangkan oleh guru
Peserta didik
memperhatikan dan
menganalisa gambar yang
sedang diamati
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya tentang materi
Struktur dan Fungsi
sistem organ pencernaan
pada manusia maupun
hal yang belum dipahami
lainnya berdasarkan
gambar yang telah
diamati
Mengeksplor
Guru mengintruksikan
kepada peserta didik
untuk membaca dan
memahami sekilas
pokok-pokok point
penting pada buku
pegangan peserta didik
mengenai materi tentang:
Organ pencernaan utama
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
guru.
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
dan fungsinya
Organ pencernaan
tambahan dan fungsinya
Peserta didik diminta
untuk mendengarkan
penjelasan guru mengenai
materi dan gambar yang
ditayangkan oeh guru
Guru menjelaskan
gambar dan materi
tentang:
Organ pencernaan
utama dan fungsinya
Organ pencernaan
tambahan dan
fungsinya
Mengkomunikasikan
Peserta didik lain
menyimak dan
memberikan tanggapan
terkait materi Struktur
dan Fungsi sistem organ
pencernaan pada
manusia
untuk melatih rasa
syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Penutup Mengajak siswa
bersama-sama
mereview hasil materi
Siswa secara
bersama-sama
menyimpulkan
10 Menit
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan
penghargaan lain yang
relevan) kepada siswa
yang aktif dalam
belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Gangguan pada Sistem Pencernaan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 3)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.16 Menjelaskan apa saja gangguan pada sistem pencernaan manusia
3.5.17 Mengidentifikasi penyebab, gejala yang terjadi pada gangguan sistem
pencernaan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan apa saja gangguan
yang terjadi pada sistem pencernaan
2. Siswa juga dapat mengidentifikasi penyebab, gejala penyakit yang terjadi
pada sistem pencernaan manusia
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Gangguan Pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada
sistem pencernaan tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Gangguan sistem
pencernaan manusia dapat di alami oleh siapa saja. Mulai dari bayi sampai
dengan orang yang sudah berumur lanjut. Penyebab gangguan sistem
pencernaan manusia bisa beraneka ragam. Mulai dari adanya infeksi oleh
bakteri dalam sistem pencernaan, atau terdapat bagian sistem pencernaan
yang terluka.
2. Materi Konsep:
Obesitas (kegemukan) adalah suatu kondisi tubuh yang memilki kandungan
lemak berlebih, sehingga menimbulkan efek negatif pada kesehatan.
Penyebab obesitas karena mengkonsumsi kalori secara berlebihan
Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi hingga
menjadi berlubang. Cara mengatasinya ialah dengan menjaga kebersihan gigi.
Maag (Gastritis) ialah gejala penyakit yang mneyerang lambung di
karenakan terjadi luka pada lambung.
Hepatitis atau biasa juga di sebut dengan penyakit hati atau penyakit kuning
yang di sebabkan oleh virus. Cara mengatasinya ialah tes fungsi hati dan
periksa ke dokter.
Diare yang biasa di alami secara umum di masyarakat. Di sebabkan karena
tidak menjaga kebersihan lingkungan dan makanan, menyebabkan perut
kembang, mual., muntah dan peningkatan jumlah tinja tiap kali buang air
besar.
Konstipasi (sembelit) atau susah buang air besar di karenakan kurang
mengkonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Dengan gejala
pengerasan pada tinja (feses) ketika ingin buang air besar
Gejala kekurangan vitamin dan gejala kekurangan mineral yang juga dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh manusia.
Gambar 11: Gangguan pada sistem pencernaan manusia pada penyakit maag
Sumber : Kemdikbud
3. Materi Prinsip
Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternayat akan
menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan.
Beberpaa penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia ialah diare,
maag, sembelit, obesitas, kekurangan vitamin dan mineral, karies gigi dan
lain sebagainya.
4. Materi Prosedur
Pola makan yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan
yang teratur merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan. Dengan menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin
melakukan olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
F. Metode Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan
manusia
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran
peserta didik
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Sebelumnya mempelajari
materi sistem pencernaan
pada manusia, guru
memberi pertanyaan kepada
siswa, “Apakah kalian
pernah merasakan sakit
perut dan diare?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
Siswa menjawab
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
kepada guru.
Siswa
menyiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
pengetahuannya
10 Menit
hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi
pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan
yang berlangsung
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Konvensional
(Metode
Ceramah dan
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Diskusi)
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Mengamati
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan
perhatian pada topik
materi gangguan pada
sistem pencernaan
dengan cara mengamati
gambar yang ditayangkan
oleh guru
Peserta didik
memperhatikan dan
menganalisa gambar
mengenai gangguan yang
terjadi pada sistem
pencernaan manusia
seperti obesitas, diare,
konstipasi, maag dan
lain-lain yang sedang
diamati
Menanya
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya tentang materi
gangguan pada sistem
pencernaan maupun hal
yang belum dipahami
lainnya berdasarkan
gambar yang telah
Siswa
mendengarkan
materi yang di
jelaskan oleh
guru.
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
guru.
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
70 Menit
diamati
Mengeksplor
Guru mengintruksikan
kepada peserta didik
untuk membaca dan
memahami sekilas
pokok-pokok point
penting pada buku
pegangan peserta didik
mengenai materi
gangguan pada sistem
pencernaan
Peserta didik diminta
untuk mendengarkan
penjelasan guru mengenai
materi dan gambar yang
ditayangkan oeh guru
Guru menjelaskan
gambar dan gangguan
pada sistem pencernaan
Mengkomunikasikan
Peserta didik lain
menyimak dan
memberikan tanggapan
terkait materi gangguan
pada sistem pencernaan
untuk melatih rasa
syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Penutup Mengajak siswa Siswa secara 10 Menit
bersama-sama
mereview hasil materi
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan
penghargaan lain yang
relevan) kepada siswa
yang aktif dalam
belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
bersama-sama
menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia
Materi Sub Pokok : Upaya untuk mengatasi atau
menanggulangi gangguan pada Sistem
Pencernaan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 4)
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan
yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan
sistem pencernaan
C. Indikator Pembelajaran
3.5.18 Menjelaskan bagaimana upaya dalam mengatasi dan mencegah
gangguan pada sistem pencernaan manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di
harapkan dapat:
1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi bagaimana cara mengatasi
gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Banyak orang kadang-kadang merasakan mulas dan gangguan pencernaan,
terutama setelah makan besar atau banyak. Tetapi sebagian orang
mendapatkan masalah pencernaan lebih sering daripada orang kebanyakan.
Dengan mengkonsumsi makanan yang berserat, berolahraga secara teratur
dan menghindari stress, dan menjaga kesehatan tubuh.
2. Materi Konsep:
Cara mengatasi penyakit obesitas adalah dengan mengubah gaya hidup,
hindari konsumsi alcohol, berolahraga secara teratur dan melakukan diet
dengan resep dokter
Cara mencegah penyakit karies gigi adalah dengan menggunakan pasta
berflouride, menggosok gigi, dan banyak minum air putih.
Cara mencegah penyakit maag (gastritis) dengan mengkonsumsi obat
maag seperti antasida, mengatur pola makan dan istirahat yang cukup
Penyakit hepatitis dapat di atasi dengan periksa ke dokter, tes fungsi hati,
tes antibody virus dan biopsi hati.
Penyakit Diare dapat di atasi dengan pemberian cairan, pemberian obat-
obatan, menjaga kebersihan makanan, dan tidak sembarangan
mengkonsumsi makanan
Konstipasi dapat di cegah dengan tidak jajan sembarang tempat, hindari
makanan yang banyak mengandung lemak dan gulanya tinggi,
berolahraga, dan mengkonsumsi buah dan sayuran
3. Materi Prinsip
Banyak faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan antara lain pola
makanan yang salah, infeksi bakteri, dan karena adanya kelainan pada alat
pencernaan makanan. Sehingga jika terjadi gangguan pada pencernaan kita
sebaiknya segera di atasi dan di cegah agar tidak semakin parah.
4. Materi Prosedur
Untuk menghindari masalah gangguan pada pencernaan. Pola makan yang
seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan yang teratur
merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan. Dengan
menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin melakukan olahraga dan
mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan masih banyak yang
lainnya.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)
G. Media Pembelajaran
1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan
manusia
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus
3. Sumber :
a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII
b. Internet
c. Lembar kegiatan siswa
d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,
Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran
peserta didik
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Sebelumnya mempelajari
Siswa menjawab
salam guru dan
mengucapkan
basmallah untuk
memulai
pembelajaran.
Siswa
memberitahukan
kehadirannya
kepada guru.
Siswa
10 Menit
materi sistem pencernaan
pada manusia, guru
memberi pertanyaan kepada
siswa, “Bagaimana upaa
dalam mengatasi dan
menanggulangi penyakit
pada sistem pencernaan?”
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-
hari.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi
pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan
yang berlangsung
menyiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran
Siswa menjawab
pertanyaan sesuai
dengan
pengetahuannya
Siswa
mendengarkan
dengan baik apa
yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Siswa
mendengarkan
apa yang di
sampaikan oleh
guru
Kegiatan Inti
Sintak Model
Pembelajaran
Konvensional
(Metode
Ceramah dan
Diskusi)
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Guru Siswa
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
Mengamati
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan
perhatian pada topik
materi upaya untuk
mengatasi atau
menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan dengan cara
mengamati gambar yang
ditayangkan oleh guru
Peserta didik
memperhatikan dan
menganalisa gambar yang
sedang diamati
Menanya
Guru memberikan
Siswa
mendengarkan
materi yang di
jelaskan oleh
guru.
Siswa
memperhatikan
gambar yang
diberikan oleh
guru.
70 Menit
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya tentang materi
upaya untuk mengatasi
atau menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan maupun hal
yang belum dipahami
lainnya berdasarkan
gambar yang telah
diamati
Mengeksplor
Guru mengintruksikan
kepada peserta didik
untuk membaca dan
memahami sekilas
pokok-pokok point
penting pada buku
pegangan peserta didik
mengenai materi tentang:
upaya untuk mengatasi
atau menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan Peserta didik
diminta untuk
mendengarkan penjelasan
guru mengenai materi
dan gambar yang
ditayangkan oeh guru
Guru menjelaskan
gambar dan materi
Siswa
mendengarkan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
tentang, upaya untuk
mengatasi atau
menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan
Mengkomunikasikan
Peserta didik lain
menyimak dan
memberikan tanggapan
terkait materi upaya
untuk mengatasi atau
menanggulangi
gangguan pada sistem
pencernaan
untuk melatih rasa
syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Guru memberi soal
posttest dan ulangan
harian kepada siswa
Guru mengintruksi
kepada siswa
mengumpulkan soal
posttest dan ulangan
harian.
Siswa
menyimak
materi
penjelasan yang
disampaikan
oleh guru
Siswa
mengerjakan
soal tes dan
ulangan harian
tentang sistem
pencernaan
yang di berikan
oleh guru.
Siswa
mengumpulkan
hasil jawaban
dari soal
posttest dan
ulangan harian
yang di berikan
oleh guru.
Penutup Mengajak siswa
bersama-sama
mereview hasil materi
pembelajaran yang
sudah dibahas
Memberikan
penghargaan (berupa
pujian dan
penghargaan lain yang
relevan) kepada siswa
yang aktif dalam
belajar
Menutup pelajaran
dengan bacaan
hamdallah,
mengucapkan salam
dan berdo‟a
Siswa secara
bersama-sama
menyimpulkan
pembelajaran.
Siswa
mengucapkan
hamdallah dan
berdoa untuk
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran.
10 Menit
I. Penilaian Pemahaman Konsep
1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian
Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)
Tes tertulis berupa soal obyektif
2. Lisan dan Tanya jawab
3. Penugasan
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti
Susi, S.Pd Descha Vina Sari
NIP. 196910192003122005 TB. 150939
Kepala Sekolah
SMPN 1 MUARO JAMBI
Syahnuar, S.Pd
NIP. 196206081986021001
Lampiran 3. Lembar Validasi RPP
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI
TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
Judul : Hubungan Mastery Learning Terhadap Pemahaman
Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : Kelas VIII (Ganjil)
Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia
Nama Validator : Devie Novallyan, S.Si, M.Pd
Petunjuk:
Ibu dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi) beberapa aspek yang
terdapat dalam tes hasil belajar biologi siswa pada materi Sistem Pencernaan
Manusia di Kelas VIII BIOLOGI
A. Penilaian cukup dengan memberi tanda ceklis () pada kolom angka yang
sebaris dengan pernyataan yang diberikan. Angka - angka tersebut dapat
ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang 3 = Cukup 5 = Sangat Baik
2 = Kurang 4 = Baik
B. Di bagian akhir Ibu dimohon untuk memberikan saran – saran untuk
perbaikan instrumen tersebut.
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIVALIDASI SKOR
1 2 3 4 5
I Format
Kelengkapan RPP (memuat komponen-komponen
RPP, yaitu identitas, tujuan pembelajaran, materi,
metode, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan
penilaian) .
Penulisan RPP (penomoran, jenis huruf dan ukuran
huruf).
II Kesesuaian Isi
Kesesuaian indikator pembelajaran dengan
kompetensi dasar.
Langkah-langkah pembelajaran dijabarkan dengan
jelas.
Kesesuain alokasi waktu dengan kegiatan yang
dilakukan.
III Kebahasaan
Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa yang digunakan singkat, jelas, dan tidak
menimbulkan pengertian ganda.
Penilaian Umum Tes Kemampuan Pemahaman
Konsep Materi Sistem Pencernaan Manusia
A B C D
Keterangan:
A. Dapat digunakan tanpa revisi
B. Dapat digunakan dengan revisi kecil
C. Dapat digunakan dengan revisi besar
D. Belum dapat digunakan
Jambi, Agustus 2019
Validator,
Devie Novallyan, S.Si, M.Pd
NIP: 198203272006042003
Lampiran 4. Silabus
SILABUS
Mata Pelajaran : IPA
Satuan Pendidikan : SMP/MTS
Kelas / Semester : VIII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kompetensi Inti:
1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Penilaian
3.1 Mengan
alisis
gerak
pada
makhlu
k hidup,
sistem
gerak
pada
manusia
Sistem Gerak
pada Manusia
Struktur
dan fungsi
rangka
Struktur
dan fungsi
sendi
Struktur
3.1.1 Menjelask
an jenis
gerak
pada
makhluk
hidup
berdasark
an
penyebab
nya
Mengamati
struktur
dan fungsi
rangka,
sendi, dan
otot
manusia
Melakukan
percobaan
untuk
8
JP
Buk
u
Pega
ngan
sisw
a,
Buk
u
Pega
ngan
Lisan
Tertuli
s
Penuga
san
Unjuk
Kerja
Produk
Portof
, dan
upaya
menjaga
kesehat
an
sistem
gerak
4.1 Menyaji
kan
karya
tentang
berbaga
i
ganggua
n pada
sistem
gerak,
serta
upaya
menjaga
kesehat
an
sistem
gerak
manusia
dan fungsi
otot
Upaya
menjaga
kesehatan
sistem
gerak
3.1.2 Menjelask
an sistem
gerak
pada
manusia
3.1.3 Menjelask
an upaya
menjaga
kesehatan
sistem
gerak
4.1.1 Menyajik
an hasil
pengamat
an,
struktur
dan
fungsi
ramgka,
sendi, dan
otot
manusia
4.1.2 Menyajik
an hasil
pengamat
an dan
identifika
si tentang
sistem
gerak
manusia
dan
gangguan
mengetahui
struktur
gerak, jenis
dan
perbedaan
serta
mekanisme
kerja
jaringan
otot
Mengidenti
fikasi
gangguan
pada sistem
gerak,
upaya
mencegah
dan cara
mengatasin
ya
Menyajika
n hasil
pengamata
n dan
identifikasi
tentang
sistem
gerak
manusia
dan
gangguan
serta upaya
mengatasin
Gur
u,
Mod
ul/b
ahan
ajar,
inter
net,
Sum
ber
lain
yang
rele
van
olio
serta
upaya
mengatasi
nya
4.1.3 Melakuka
n
percobaan
untuk
mengetah
ui struktur
gerak,
jenis dan
perbedaan
serta
mekanism
e kerja
jaringan
otot.
yadalam
bentuk
tulisan dan
mendiskusi
kannya
dengan
teman
3.2 Mengan
alisis
gerak
lurus,
pengaru
h gaya
terhada
p gerak
berdasar
kan
hukum
Newton
, dan
penerap
annya
Gerak dan
Gaya
Gerak pada
mahluk
hidup
Gerak pada
benda
Hukum
Newton
tentang
gerak
Penerapan
Hukum
Newton
pada gerak
3.2
3.2.1 Menjelask
an tentang
pengertia
n atau
konsep
gerak
pada
mahluk
hidup.
3.2.2 Menjelask
an tentang
Gerak
pada
benda
Melakukan
percobaan
gerak lurus
beraturan
dan gerak
lurus
berubah
beraturan
Melakukan
percobaan
mengukur
kecepatan
dan
percepatan
Melakukan
8 JP Buk
u
Pega
ngan
sisw
a
Teks
Sisw
a,
Buk
u
Pega
ngan
Gur
u,
Lisan
Tertuli
s
Penuga
san
Unjuk
Kerja
Produk
Portof
olio
pada
gerak
benda
dan
gerak
makhlu
k hidup
4.2 Menyaji
kan
hasil
penyeli
dikan
pengaru
h gaya
terhada
p gerak
benda
makhluk
hidup dan
benda
3.2.3 Menganal
isis
hukum
Newton
tentang
gerak
3.2.4 Menganal
isis
Penerapan
Hukum
Newton
pada
gerak
makhluk
hidup dan
benda
3.2.5 Menjelask
an gerak
lurus gaya
terhadap
gerak
berdasark
an hukum
Newton,
dan
penerapan
nya pada
gerak
benda dan
gerak
makhluk
hidup
3.2.6 Menjelask
percobaan
hukum
Newton
dan
menganalis
is
hubungann
ya pada
gerak
makhluk
hidup dan
benda
dalam
kehidupan
sehari-hari
Melaporka
n/
memaparka
n hasil
penyelidika
n pengaruh
gaya
terhadap
gerak
benda
dalam
bentuk
tulisan
Mengamati
dan
mengidenti
fikasi
proses
Mod
ul/b
ahan
ajar,
inter
net,
Sum
ber
lain
yang
rele
van
an
pengaruh
gaya
terhadap
gerak
berdasark
an hukum
Newton,
dan
penerapan
nya pada
gerak
benda dan
gerak
makhluk
hidup.
a.
4.2.1 Melakuka
n
percobaan
gerak
lurus
beraturan
dan gerak
lurus
berubah
beraturan
4.2.2 Melakuka
n
percobaan
mengukur
kecepatan
dan
gerak pada
tumbuhan
dan hewan
untuk
menjelaska
n
penerapann
ya pada
benda,
seperti
pesawat,
kapal
selam
percepata
n
4.2.3 Melakuka
n
percobaan
hukum
Newton
dan
menganali
sis
hubungan
nya pada
gerak
makhluk
hidup dan
benda
dalam
kehidupan
sehari-
hari
3.3 Menjela
skan
konsep
usaha,
pesawat
sederha
na, dan
penerap
annya
dalam
kehidup
an
sehari-
Pesawat
Sederhana
Kerja/Usaha
Jenis pesawat
sederhana
Keuntungan
mekanik
Prinsip
pesawat
sederhana
pada otot dan
rangka
manusia
3.3
3.3.1 Menjelask
an jenis
pesawat
sederhana
yang
terdapat
di sekitar
peserta
didik.
3.3.2 Mendeskr
ipsikan
kegunaan
Mengamati
cara kerja
pesawat
sederhana
secara
langsung/vi
deo
Mengidenti
fikasi jenis
pesawat
sederhana
seperti
katrol, roda
8 JP Buk
u
Pega
ngan
sisw
a
Teks
Sisw
a,
Buk
u
Pega
ngan
Lisan
Tertuli
s
Penuga
san
Unjuk
Kerja
Produk
Portof
olio
hari,
termasu
k kerja
otot
pada
struktur
rangka
manusia
4.3 Menyaji
kan
hasil
penyeli
dikan
atau
pemeca
han
masalah
tentang
manfaat
penggu
naan
pesawat
sederha
na
dalam
kehidup
an
sehari-
hari
pesawat
sederhana
dalam
kehidupan
sehari-
hari.
3.3.3 Menjelask
an prinsip
kerja
pesawat
sederhana
pada otot
dan
rangka
manusia.
4.4
4.4.1 Melakuka
n
Mengama
ti cara
kerja
pesawat
sederhana
secara
langsung/
video
4.4.2 Mengiden
tifikasi
jenis
pesawat
sederhana
seperti
katrol,
berporos,
bidang
miring
Melakukan
percobaan
dan
mengidenti
fikasi
mekanisme
kerja
pesawat
sederhana
serta
hubungann
ya dengan
kerja otot
pada
struktur
rangka
manusia
Melaporka
n/
memaparka
n hasil
penyelidika
n tentang
manfaat
pesawat
sederhana
dalam
kehidupan
sehari-hari
Gur
u,
Mod
ul/b
ahan
ajar,
inter
net,
Sum
ber
lain
yang
rele
van
roda
berporos,
bidang
miring
4.4.3 Melakuka
n
percobaan
dan
mengiden
tifikasi
mekanism
e kerja
pesawat
sederhana
serta
hubungan
nya
dengan
kerja otot
pada
struktur
rangka
manusia
4.4.4 Melapork
an/
memapar
kan hasil
penyelidi
kan
tentang
manfaat
pesawat
sederhana
dalam
kehidupan
sehari-
hari
3.4 Mengan
alisis
keterkai
tan
struktur
jaringan
tumbuh
an dan
fungsin
ya, serta
teknolo
gi yang
terinspir
asi oleh
struktur
tumbuh
an
4.4 Menyaji
kan
karya
dari
hasil
penelus
uran
berbaga
i
sumber
informa
Struktur dan
Fungsi
Tumbuhan
Struktur
dan fungsi
akar,
batang dan
daun
Struktur
dan fungsi
bunga,
buah dan
biji
Struktur
dan fungsi
Jaringan
Teknologi
yang
terinspiras
i oleh
struktur
tumbuhan
3.4.1 Mengam
ati dan
mengide
ntifikasi
struktur
dan
fungsi
tumbuha
n serta
teknologi
yang
terinspira
si oleh
struktur
tumbuha
n
Mendesk
ripsikan
kegunaan
pesawat
sederhan
a dalam
kehidupa
n sehari-
hari.
3.4.1 Menyusu
n rencana
dan
melakuk
Mengamati
dan
mengidenti
fikasi
struktur
dan fungsi
tumbuhan
serta
teknologi
yang
terinspirasi
oleh
struktur
tumbuhan
Menyusun
rencana
dan
melakukan
percobaan
berdasarka
n hasil
pengamata
n terhadap
struktur
dan fungsi
tumbuhan
serta tekno-
logi yang
terinspirasi
8 JP Buk
u
Pega
ngan
sisw
a
Teks
Sisw
a,
Buk
u
Pega
ngan
Gur
u,
Mod
ul/b
ahan
ajar,
inter
net,
Sum
ber
lain
yang
rele
van
Lisan
Tertuli
s
Penuga
san
Unjuk
Kerja
Produk
Portof
olio
si
tentang
teknolo
gi yang
terinspir
asi dari
hasil
pengam
atan
struktur
tumbuh
an
an
percobaa
n
berdasar
kan hasil
pengama
tan
terhadap
struktur
dan
fungsi
tumbuha
n serta
tekno-
logi yang
terinspira
si oleh
struktur
tumbuha
n..
4.5
4.4.1 Melapor
kan/
memapar
kan hasil
kesimpul
an
berdasar
kan
pengama
tan dan
percobaa
nstruktur
oleh
struktur
tumbuhan
Melaporka
n/
memaparka
n hasil
kesimpulan
berdasarka
n
pengamata
n dan
percobaans
truktur
jaringan
Melaporka
n hasil
pengamata
n teknologi
yang
terinspirasi
oleh
struktur
tumbuhan
dan
mendiskusi
kannya
dengan
teman.
jaringan
4.4.2 Melapor
kan hasil
pengama
tan
teknologi
yang
terinspira
si oleh
struktur
tumbuha
n dan
mendisk
usikanny
a dengan
teman.
3.5 Mengan
alisis
sistem
pencern
aan
pada
manusia
dan
memaha
mi
ganggua
n yang
berhubu
ngan
dengan
sistem
pencern
Sistem
Pencernaan
pada manusia
Zat makanan
Uji bahan
makanan
Organ
pencernaan
Enzim
pencernaan
Penyakit
yang
berhubungan
dengan
sistem
pencernaan
3.5
3.5.1 Mengam
ati
berbagai
bahan
makanan
dan
melakuk
an
pengujia
n
kandung
an bahan
makanan
3.5.2 Melakuk
an
percobaa
Mengamati
berbagai
bahan
makanan
dan
melakukan
pengujian
kandungan
bahan
makanan
Melakukan
percobaan
uji bahan
makanan
yang
mengandun
g
8 JP Buk
u
Pega
ngan
sisw
a
Teks
Sisw
a,
Buk
u
Pega
ngan
Gur
u,
Mod
ul/b
Lisan
Tertuli
s
Penuga
san
Unjuk
Kerja
Produk
Portof
olio
aan,
serta
upaya
menjaga
kesehat
an
sistem
pencern
aan
4.5 Menyaji
kan
hasil
penyeli
dikan
tentang
pencern
aan
mekanis
dan
kimiawi
n uji
bahan
makanan
yang
mengand
ung
karbohid
rat, gula,
lemak
dan
protein
3.5.3 Mengide
ntifikasi
organ-
organ
pada
sistem
pencerna
anserta
proses
pencerna
an di
dalam
tubuh..
4.6
4.5.1 Mengum
pulkan
informasi
tentang
penyakit
yang
berhubun
gan
karbohidrat
, gula,
lemak dan
protein
mengidenti
fikasi
organ-
organ pada
sistem
pencernaan
serta proses
pencernaan
di dalam
tubuh
mengumpu
lkan
informasi
tentang
penyakit
yang
berhubung
an dengan
sistem
pencernaan
melakukan
penyelidika
n tentang
pencernaan
mekanis
dan
kimiawi
Menyimpul
kan,
ahan
ajar,
inter
net,
Sum
ber
lain
yang
rele
van
dengan
sistem
pencerna
an
Melapor
kan hasil
pengama
tan
teknologi
yang
terinspira
si oleh
struktur
tumbuha
n dan
mendisk
usikanny
a dengan
teman.
4.5.2 Melakuk
an
penyelidi
kan
tentang
pencerna
an
mekanis
dan
kimiawi
4.5.3 Menyim
pulkan,
melapork
an/mema
melaporka
n/memapar
kan hasil
percobaan
dan
mendiskusi
kannya
dengan
teman
parkan
hasil
percobaa
n dan
mendisk
usikanny
a dengan
teman
3.6 Menjelas
kan
berbagai
zat aditif
dalam
makanan
dan
minuman
, zat
adiktif,
serta
dampakn
ya
terhadap
kesehata
n
4.6 Membua
t karya
tulis
tentang
dampak
penyalah
gunaan
zat aditif
Zat Aditif dan
Zat Adiktif
Jenis zat
aditif (alami
dan buatan)
dalam
makanan
dan
minuman
Jenis zat
adiktif
Pengaruh
zat aditif
dan adiktif
terhadap
kesehatan
4.7
4.7.1 Men
gama
ti
baha
n
maka
nan
di
lingk
unga
n
sekit
ar
yang
meng
andu
ng
zat
aditif
serta
tayan
gan
berit
a
Mengamati
bahan
makanan di
lingkungan
sekitar
yang
mengandun
g zat aditif
serta
tayangan
berita
penyalahgu
naan zat
adiktif
Mengidenti
fikasi zat-
zat aditif
yang
ditambahka
n pada
makanan
dan jenis-
jenis zat
adiktif
serta
8 JP Buk
u
Pega
ngan
sisw
a
Teks
Sisw
a,
Buk
u
Pega
ngan
Gur
u,
Mod
ul/b
ahan
ajar,
inter
net,
Sum
ber
lain
yang
Lisan
Tertuli
s
Penuga
san
Unjuk
Kerja
Produk
Portof
olio
dan zat
adiktif
bagi
kesehata
n
peny
alahg
unaa
n zat
adikt
if
4.7.2 Men
giden
tifika
si
zat-
zat
aditif
yang
dita
mbah
kan
pada
maka
nan
dan
jenis-
jenis
zat
adikt
if
serta
peny
alah-
guna
anny
a
dala
penyalah-
gunaannya
dalam
kehidupan
Menyimpul
kan dan
melaporka
n hasil
identifikasi
jenis-jenis
zat aditif
dan adiktif
serta
penyalahgu
naan-nya
dalam
kehidupan,
serta
mendiskusi
kannya
dengan
teman
rele
van
m
kehid
upan.
4.1
4.6.1 Melakuk
an
percobaa
n tentang
dampak
penyalah
gunaan
zat aditif
dan zat
adiktif
bagi
kesehata
n
4.6.2 Menyim
pulkan
dan
melapor
kan hasil
identifik
asi jenis-
jenis zat
aditif
dan
adiktif
Muaro Jambi, Agustus 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN 1 MUARO JAMBI Guru Mata Pelajaran IPA
Syahnuar, S.Pd Susi, S.Pd
NIP. 196206081986021001 NIP. 196910192003122005
Mahasiswa Peneliti
Descha Vina Sari
TB.150939
Lampiran Ke 5 . Uji Normalitas Populasi
Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2019/2020 siswa kelas VIII SMPN 1
Muaro Jambi
A. Kelas VIII A
1. Mean =
=
= 62,93
2. Median
N = 30
Me = 65
3. Modus (M0)
Modus = 70
4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
NO X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 45 3 135 -17,93 321,48 964,45
2 47 3 141 -15,93 253,76 761,29
3 50 3 150 -12,93 167,18 501,55
4 55 2 110 -7,93 62,88 125,77
5 60 2 120 -2,93 8,58 17,17
6 65 3 195 2,07 4,28 12,85
7 67 3 201 4,07 16,56 49,69
8 70 4 280 7,07 49,98 199,94
9 75 2 150 12,07 145,68 291,37
10 77 2 154 14,07 197,96 395,93
11 80 1 80 17,07 291,38 291,38
12 85 1 85 22,07 487,08 487,08
13 87 1 87 24,07 579,36 579,36
Jumlah 30 1888 44,91 2586,22 4677,87
SD = √
= √
= 12,49
5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (N) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :
No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi)
F(Zi)-
S(Zi)
1 45 3 3 -1,4355 0,4236 0,0764 0,1000 0,0236
2 47 3 6 -1,2754 0,398 0,102 0,2000 0,0980
3 50 3 9 -1,0352 0,3485 0,1515 0,3000 0,1485
4 55 2 11 -0,6349 0,2357 0,2643 0,3667 0,1024
5 60 2 13 -0,2346 0,091 0,409 0,4333 0,0243
6 65 3 16 0,1657 0,0636 0,5636 0,5333 0,0303
7 67 3 19 0,3259 0,1255 0,6255 0,6333 0,0078
8 70 4 23 0,5661 0,2123 0,7123 0,7667 0,0544
9 75 2 25 0,9664 0,3315 0,8315 0,8333 0,0018
10 77 2 27 1,1265 0,3686 0,8686 0,9000 0,0314
11 80 1 28 1,3667 0,4131 0,9131 0,9333 0,0202
12 85 1 29 1,7670 0,4608 0,9608 0,9667 0,0059
13 87 1 30 1,9271 0,4726 0,9726 1,0000 0,0274
Jumlah
7,4512
Mean
62,93
SD
12,49
L(hitung)
0,1485
L(tabel)
0,161
Karena L(Hitung)= 0,1485< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal
B. Kelas VIII B
1. Mean =
=
= 65,83
2. Median
N = 30
Posisi 68,5
3. Modus (M0)
Modus = 70
4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
NO X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 47 3 141 -18,83 354,57 1063,71
2 50 4 200 -15,83 250,59 1002,36
3 52 2 104 -13,83 191,27 382,54
4 57 3 171 -8,83 77,97 233,91
5 67 3 201 1,17 1,37 4,11
6 70 5 350 4,17 17,39 86,94
7 75 2 150 9,17 84,09 168,18
8 77 2 154 11,17 124,77 249,54
9 80 2 160 14,17 200,79 401,58
10 85 2 170 19,17 367,49 734,98
11 87 2 174 21,17 448,17 896,34
Jumlah 30 1975 22,87 2118,458 5224,167
SD = √
= √
= 13,20
5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (N) sampel.
No X Fi Fk Zi
Tabel
Z F(Zi) S(Zi)
F(Zi)-
S(Zi)
1 47 3 3 -1,4265 0,4222 0,0778 0,1000 0,0222
2 50 4 7 -1,1992 0,383 0,117 0,2333 0,1163
3 52 2 9 -1,0477 0,1293 0,3707 0,3000 0,0707
4 57 3 12 -0,6689 0,2454 0,2546 0,4000 0,1454
5 67 3 15 0,0886 0,0319 0,5319 0,5000 0,0319
6 70 5 20 0,3159 0,1217 0,6217 0,6667 0,0450
7 75 2 22 0,6947 0,2549 0,7549 0,7333 0,0216
8 77 2 24 0,8462 0,2995 0,7995 0,8000 0,0005
9 80 2 26 1,0735 0,3577 0,8577 0,8667 0,0090
10 85 2 28 1,4523 0,4265 0,9265 0,9333 0,0068
11 87 2 30 1,6038 0,4452 0,9452 1,0000 0,0548
Jumlah
6,2575
Mean
65,83
SD
13,20
L(hitung)
0,1454 L(tabel)
0,161
Karena L(Hitung)= 0,1454< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal
Lampiran 6. Uji Homogenitas Populasi
Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2019/2020 siswa kelas VIII SMPN 1
Muaro Jambi
A. Sebaran data
Kelas VIII A
Dari data diperoleh:
45 45 45 47 47 47 50 50 50 55
55 60 60 65 65 65 67 67 67 70
70 70 70 75 75 77 77 80 85 87
Kelas VIII B
Dari data diperoleh:
47 47 47 50 50 50 50 52 52 57
57 57 67 67 67 70 70 70 70 70
75 75 77 77 80 80 85 85 87 87
B. Nilai tertinggi dan terendah
Kelas VIII A
Tertinggi = 87
Terendah = 45
Kelas VIII B
Tertinggi = 87
Terendah = 47
C. Rentang
Kelas VIII A
R = H – L + 1
= 87 – 45 + 1 = 43
Kelas VIII B
R = H – L + 1
= 87 – 47 + 1 = 45
D. Banyak kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
K = 1 + 3,3 log (30)
K = 1 + 3,3 ( 1,48)
K = 5,8 = 6 (dibulatkan)
E. Interval
Kelas VIII A
I =
=
= 7,16 = 8
Kelas VIII B
I =
=
= 7,5 = 8
F. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Distribusi Frekuensi Kelas VIII A
Interval F xi xi² fiX fxi²
45-52 9 48,5 2352,25 436,5 21170,25
53-60 4 56,5 3192,25 226 12769
61-68 6 64,5 4160,25 387 24961,5
69-76 6 72,5 5256,25 435 31537,5
77-84 3 80,5 6480,25 241,5 19440,75
85-92 2 88,4 7814,56 176,8 15629,12
Jumlah 30 410,9 29255,81 1902,8 125508,1
Distribusi Frekuensi Kelas VIII B
Interval F xi xi² FiX fxi²
47-54 9 50,5 2550,25 454,5 22952,25
55-62 3 58,5 3422,25 175,5 10266,75
63-70 8 66,5 4422,25 532 35378
71-78 4 74,5 5550,25 298 22201
79-86 4 82,5 6806,25 330 27225
87-94 2 90,5 8190,25 181 16380,5
Jumlah 30 423 30941,5 1971 134403,5
G. Mencari standar deviasi (SD) masing-masing lokal.
√
(
)
√
(
)
√
√
√
(
)
√
(
)
√
√
H. Menentukan varians.
= 160,28
163,58
I. Menentukan log
log = log 160,28 = 2,20
log = log 163,58 = 2,
J. Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada
tabel Uji Bartlet
Populasi Db= (n - 1) Log
db (Log )
VIII A 29 160,28 2,20 63,8
VIII B 29 163,58 2,21 64,09
Jumlah 58 4,41 127,89
K. Menghitung varians gabungan
(
) ( ) (
) ( )
( ) ( )
L. Menghitung log
M. Menghitung nilai ( )
N. Menghitung nilai dengan rumus:
( ) ( ∑( )( ))
( )( )
( )( )
O. Membandingkan dengan
Dengan taraf signifikan dan derajat kebebasan (db) = K – 1 = 2
–1 = 1, maka didapat nilai = 3,841 dengan kriteria:
Jika , tidak homogen.
Jika , homogen.
Ternyata dari perhitungan di atas diperoleh Jika = ini berarti
Jika atau 3,841, maka varians-varians adalah
homogen.
Lampiran 7. Soal Posttest
SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : IPA (BIOLOGI)
Kelas/ Semester : VIII
Sub Bahasan : SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Jumlah Soal : 25 SOAL
Tahun Ajaran : 2019
Waktu : 2 x 45 Menit
Nama : Hari /Tgl :
Kelas : VIII Mata Pelajaran : IPA
Berilah Tanda Silang (X) Pada Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar!
1. Ketika siti membeli makanan di warung, penjualnya membungkus dengan
menggunakan kertas, ternyata pada kertas tampak noda yang membuat kertas jadi
terlihat transparan. Hal ini dapat terjadi karena….
a. Karbohidrat dari makanan bereaksi dengan kertas
b. Lemak dalam makanan tersebut mengubah sifat kertas
c. Kertas tidak cocok untuk pembungkus makanan berprotein tinggi
d. Makanan tersebut sudah kedaluwarsa karena mengubah sifat kertas
2. Berikut ini adalah fungsi lidah:
1) Mengasamkan makanan agar terbebas dari penyakit
2) Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
3) Membantu mengaduk makanan dalam rongga mulut
4) Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
5) Membantu proses menelan makanan
Fungsi lidah di tunjukkan oleh nomor….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 5
d. 3 dan 5
3. Yang dimaksud dengan pencernaan adalah….
a. Penyerapan makanan oleh epitel usus
b. Penyerapan makanan di dalam usus
c. Pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat di serap oleh usus
d. Penghancuran makanan secara mekanik
4. Urutan sistem pencernaan makanan pada manusia adalah….
a. Mulut – kerongkongan - usus halus – lambung – usus besar – anus
b. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus
c. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus 12 jari – anus
d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus
5. Organ- organ pada sistem pencernaan makanan manusia dapat di bedakan menjadi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Barikut ini, organ yang merupakan
saluran pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan adalah….
a. Lambung dan usus halus
b. Pancreas dan hati
c. Lambung dan hati
d. Mulut dan usus halus
6. Seseorang yang hanya mengkonsumsi nasi saja dalam menu makanannya menjadi
tidak sehat, karena….
a. Dalam jumlah banyak, nasi akan merusak sistem pencernaan
b. Nasi tidak mengandung cukup protein dan lemak untuk tubuh
c. Nasi termasuk bahan yang tidak dapat di cerna dengan sempurna
d. Nasi tidak mengandung cukup karbohidrat untuk aktivitas normal tubuh
7 . Bagian yang di tunjuk nomor 4 gambar di bawah ini, adalah…
a. Hati
b. Usus halus
c. Pankreas
d. Usus besar
8. Ketika melakukan uji makanan dengan Biuret, tampak muncul warna ungu pada bahan
makanan. Hal ini menunjukkan….
a. Makanan mengandung lemak
b. Makanan mengandung protein
c. Makanan mengandung cukup air
d. Makanan tidak mengandung karbohidrat
9. Fungsi utama usus halus adalah….
a. Menghancurkan sisa-sisa makanan
b. Penyerapan zat makanan
c. Membusukkan zat sisa pencernaan
d. Mengatur kadar air sisa makanan
10. Andito mengalami gangguan pencernaan dengan gejala sulit buang air besar.
Gangguan yang di alami andito di sebabkan oleh….
a. Kolik
b. Diare
c. Konstipasi
d. Apendisitis
11. Serat makanan tidak ikut di cerna oleh tubuh, tetapi memiliki banyak fungsi kecuali....
a. Menjadikan makanan dapat bertahan lama dalam lambung
b. Membantu feses menjadi lunak sehingga dapat mencegah konstipasi (sembelit)
c. Melindungi tubuh dari bahaya kanker usus
d. Memacu produksi enzim-enzim pencernaan
12. Pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara jenis makanan, kandungan zat, dan
fungsinya adalah….
Jenis
Makanan
Kandungan
Zat
Fungsi
A. Susu Glukosa Menjaga keseimbangan tubuh
B. Tempe Karbohidrat Sumber energy
C. Sayuran Vitamin Sumber energy
D. Ikan Protein Pertumbuhan dan
perkembangan
13. Seorang anak harus menjalani operasi untuk pemotongan pada umbai cacingnya di
karenakan terjadi peradangan yang di sebabkan oleh infeksi bakteri. Gangguan
pencernaan yang di tandai dengan pada peradangan pada umbai cacing di sebut….
a. Kolik
b. Konstipasi
c. Gastritis
d. Apendiksitis
14. Berikut merupakan fungsi Escherichia coli di usus besar yaitu….
a. Mencerna zat makanan
b. Mengatur kadar air di usus besar
c. Membusukkan sisa makanan dan menghasilkan vitamin K
d. Membantu mengasamkan makanan
15. Apabila kita sedang makan, sebaiknya jangan banyak bicara agar tidak tersedak.
Tersedak dapat terjadi karena….
a. Makanan tidak dapat terkunyah sampai halus
b. Makanan di telan lebih cepat
c. Makanana kurang di kunyah
d. Ada sedikit makanan yang masuk ke tenggorokkan
16. Proses pengubahan senyawa organic yang terdapat dalam bahan makanan dari bentuk
yang kompleks menjadi molukel yang lebih sederhana dengan bantuan enzim-enzim
pencernaan adalah proses pencernaan secara….
a. Mekanik
b. Kimiawi
c. Biologi
d. Anatomi
17. Jenis makanan di bawah ini menunjukkan reaksi positif terhadap larutan lugol yaitu….
a. Roti
b. Telur
c. Sayuran
d. Susu
18. Berikut ini yang termasuk zat pembangun adalah….
a. Air
b. Lemak
c. Karbohidrat
d. Protein
19. Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung cabe. Sara mengalami gangguan
pencernaan berupa rasa nyeri pada perut. Gangguan yang di alami Sara di sebabkan
oleh….
a. Konstipasi
b. Apendistitis
c. Kolik
d. Maag
20. Cara untuk menjaga agar tubuh selalu sehat, maka kita perlu memperhatikan makanan
yang kita konsumsi, di bawah ini syarat-syarat makanan yang baik, kecuali ….
a. Muudah di cerna
b. Mudah di dapat
c. Cukup air
d. Cukup protein
21. Proses pencernaan yang terjadi di rongga mulut dapat berlangsung secara kimiawi
dengan menggunakan enzim ptialin sebagai katalisator. Zat yang di cerna oleh enzim
tersebut adalah….
a. Vitamin
b. Protein
c. Lemak
d. Karbohidrat
22. Perhatikan zat-zat makanan berikut ini
1. Karbohidrat 4. Vitamin
2. Protein 5. Mineral
3. Lemak 6. Air
Zat makanan yang merupakan sumber energy adalah….
a. 1, 2, 4
b. 2, 3, 5
c. 1 dan 3
d. 1 dan 5
23. Di bawah ini adalah fungsi dari usus besar, kecuali….
a. Menyerap air dari makanan
b. Mencerna hidrat arang menjadi disakarida
c. Tempat mengasamkan makanan
d. Tempat tinggal bakteri colli
24. Berikut adalah gejala-gejala gangguan pada sistem pencernaan
(1) Tinja keras karena penyerapan yang berlebihan
(2) Peradangan pada selaput dinding rongga perut
(3) Infeksi umbai cacing
(4) Rasa nyeri karena salah makan
(5) Luka pada dinding usus
Gangguan yang di sebut perintonitis dan kolik di tunjukkan oleh nomor….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
25. Dika sering mengeluh kesakitan di perut, setelah di periksa dokter ternyata dia
mengalami peradangan dinding lambung yang di sebabkan oleh infeksi
mikroorganisme tertentu atau kelebihan asam lambung. Gangguan pencernaan yang di
alami dika adalah….
a. Diare
b. Konstipasi
c. Gastritis
d. Kolik
Lampiran 8. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. C
4. D
5. A
6. B
7. B
8. D
9. B
10. C
11. A
12. D
13. D
14. C
15. D
16. B
17. A
18. D
19. C
20. B
21. D
22. C
23. B
24. D
25. C
Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal
KISI KISI INSTRUMEN
KISI KISI TES PEMAHAMAN KONSEP
Kelas : VIII
Semester : Satu (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Materi : Sistem Pencernaan Manusia
Kompetensi
Dasar
Variabel Indicator Butir-butir
soal
Jumlah
Menganalisi
s sistem
pencernaan
pada
manusia dan
memahami
gangguan
yang
berhubungan
dengan
sistem
pencernaan,
serta upaya
menjaga
kesehatan
sistem
pencernaan
Pemahama
n Konsep
Materi
Menyatakan
ulang sebuah
konsep pada
materi sistem
pencernaan
manusia
1, 2 2
Mengklasifikas
i objek-objek
menurut sifat-
sifat tertentu
(sesuai dengan
konsepnya)
3, 5,7 3
Memberikan
contoh dan non
contoh dari
konsep
4,6,8,12,13 5
Memberikan
konsep dalam
berbagai
bentuk
representasi
matematis.
9,10 2
Mengembangk
an syarat perlu
dan cukup
suatu konsep
11,14,25 3
Menggunakan,
memanfaatkan,
dan memilih
prosedur atau
operasi tertentu
15,16,17,18
,19
5
Mengaplikasik
an konsep atau
algoritma
pemecahan
masalah
20,21,22,2
3,24
5
Jumlah 25
Lampiran 10. Lembar Validasi Soal
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI
TERHADAP VALIDASI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
Judul :Hubungan Mastery Learning Terhadap Pemahaman
Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
Mata Pelajarran : Biologi
Kelas / Semester : Kelas VIII (Ganjil)
Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia
Nama Validator : Nanang Nofriadi, M.Pd
Petunjuk:
A. Bapak dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi) beberapa aspek
yang terdapat dalam tes penguasaan konsep Materi Sistem Pencernaan Manusia.
B. Penilaian cukup dengan memberi tanda ceklis () pada kolom angka yang
sebaris dengan pernyataan yang diberikan. Angka - angka tersebut dapat
ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang 3 = Cukup 5 = Sangat Baik
2 = Kurang 4 = Baik
C. Di bagian akhir Bapak dimohon untuk memberikan saran – saran untuk
perbaikan instrumen tersebut.
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIVALIDASI SKOR
1 2 3 4 5
I Kesesuaan Teknik Penilaian
1. Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan
indikator dan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian butir instrumen dengan indikator dan
tujuan pembelajaran
II Kelengkapan Instrumen
1. Ketersediaan kunci jawaban
III Kesesuaian Isi
1. Kesesuaian pertanyaan dengan materi
2. Kesesuaian kunci jawaban dengan pertanyaan soal
IV Konstruksi Soal
1. ketepatan pilihan bentuk soal dengan KD
2. kesesuaian pertanyaan dengan tingkat kognitif
peserta didik
V Kebahasaan
1. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia
2. Kejelasan penulisan bahasa soal
3. kemudahan memahami bahasa yang digunakan
Penilaian Umum Tes Pemahaman Konsep
Materi Sistem Pencernaan Manusia
A B C D
Keterangan:
E. Dapat digunakan tanpa revisi
F. Dapat digunakan dengan revisi kecil
G. Dapat digunakan dengan revisi besar
H. Belum dapat digunakan
Jambi, Agustus 2019
Mengetahui
Validator,
Nanang Nofriadi. M.Pd
NIDN: 2006118801
Lampiran 11. Tabel Validasi Soal
Lampiran 12. Reliabilitas Soal
Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Lampiran 14. Daya pembeda butir soal
Lampiran 15. Uji Normalitas Sampel
C. Kelas Eksperimen
6. Mean =
=
= 76,23
7. Median
N = 30
Me = 84
8. Modus (M0)
Modus = 88
9. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
NO X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 48 1 48 -28,23 796,93 796,93
2 52 2 104 -24,23 587,09 1174,19
3 56 2 112 -20,23 409,25 818,51
4 60 2 120 -16,23 263,41 526,83
5 69 3 207 -7,23 52,27 156,82
6 72 4 288 -4,23 17,89 71,57
7 84 5 420 7,77 60,37 301,86
8 88 6 528 11,77 138,53 831,20
9 92 5 460 15,77 248,69 1243,46
Jumlah 30 2287 -65,07 2574,46 5921,37
SD = √
= √
= 14,05
10. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (N) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :
No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi) F(Zi)-
S(Zi)
1 48 1 1 -2,00925 0,4772 0,0228 0,0333 0,0105
2 52 2 3 -1,72456 0,4573 0,0427 0,1000 0,0573
3 56 2 5 -1,43986 0,4236 0,0764 0,1667 0,0903
4 60 2 7 -1,15516 0,3749 0,1251 0,2333 0,1082
5 69 3 10 -0,51459 0,195 0,305 0,3333 0,0283
6 72 4 14 -0,30107 0,1179 0,3821 0,4667 0,0846
7 84 5 19 0,553025 0,2088 0,7088 0,6333 0,0755
8 88 6 25 0,837722 0,2967 0,7967 0,8333 0,0366
9 92 5 30 1,12242 0,3686 0,8686 1,0000 0,1314
Jumlah
3,3282
Mean
76,23
SD
14,05
L(hitung)
0,1314
L(tabel)
0,161
Karena L(Hitung)= 0,1314< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal
D. Kelas Kontrol
6. Mean =
=
= 65,37
7. Median
N = 30
Posisi 70
8. Modus (M0)
Modus = 80
9. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
NO X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 40 2 80 -25,33 641,61 1283,22
2 44 2 88 -21,33 454,97 909,94
3 48 3 144 -17,33 300,33 900,99
4 52 2 104 -13,33 177,69 355,38
5 56 2 112 -9,33 87,05 174,10
6 64 3 192 -1,33 1,77 5,31
7 68 1 68 2,67 7,13 7,13
8 72 3 216 6,67 44,49 133,47
9 76 4 304 10,67 113,85 455,40
10 80 5 400 14,67 215,21 1076,04
11 84 3 252 18,67 348,57 1045,71
Jumlah 30 1960 -34,63 2392,66 6346,67
SD = √
= √
= 14,55
10. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (N) sampel.
No X Fi Fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi) F(Zi)-
S(Zi)
1 40 2 2 -1,74209 0,4591 0,0409 0,067 0,0258
2 44 2 4 -1,46699 0,4279 0,0721 0,133 0,0612
3 48 3 7 -1,19188 0,383 0,117 0,233 0,1163
4 52 2 9 -0,91678 0,3186 0,1814 0,300 0,1186
5 56 2 11 -0,64168 0,2389 0,2611 0,367 0,1056
6 64 3 14 -0,09147 0,0359 0,4641 0,467 0,0026
7 68 1 15 0,183631 0,0714 0,5714 0,500 0,0714
8 72 3 18 0,458735 0,1736 0,6736 0,600 0,0736
9 76 4 22 0,733838 0,2673 0,7673 0,733 0,0340
10 80 5 27 1,008941 0,3413 0,8413 0,900 0,0587
11 84 3 30 1,284044 0,3997 0,8997 1,000 0,1003
Jumlah
4,8899
Mean
65,33
SD
14,54
L(hitung)
0,1186
L(tabel)
0,161
Karena L(Hitung)= 0,1186< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal
Lampiran 16. Uji Homogenitas Sampel
A. Sebaran data
Nilai Kelas Eksperimen
Dari data diperoleh:
48 52 52 56 56 60 60 69 69 69
72 72 72 72 84 84 84 84 84 88
88 88 88 88 88 92 92 92 92 92
Nilai Kelas Kontrol
Dari data diperoleh:
40 40 44 44 48 48 48 52 52 56
56 64 64 64 68 72 72 72 76 76
76 76 80 80 80 80 80 84 84 84
B. Nilai tertinggi dan terendah
Kelas Eksperimen
Tertinggi = 92
Terendah = 48
Kelas Kontrol
Tertinggi = 84
Terendah = 40
C. Rentang
Kelas Eksperimen
R = H – L + 1
= 92 – 48 + 1 = 45
Kelas Kontrol
R = H – L + 1
= 92 – 55 + 1 = 45
D. Banyak kelas
K = 1 + 3,3 log (n)
K = 1 + 3,3 log (18)
K = 1 + 3,3 ( 1,26)
K = 5,56 = 6 (dibulatkan)
E. Interval
Kelas Eksperimen
I =
=
= 7,5 = 8
Kelas Kontrol
I =
=
= 7,5= 8
Kelas Eksperimen
Dari data diperoleh :
No X F (x-x) (x-x)²
1 48 1 -28,23 796,9329
2 56 1 -20,23 409,2529
3 52 1 -24,23 587,0929
4 56 1 -20,23 409,2529
5 52 1 -24,23 587,0929
6 60 1 -16,23 263,4129
7 88 1 11,77 138,5329
8 69 1 -7,23 52,2729
9 92 1 15,77 248,6929
10 69 1 -7,23 52,2729
11 72 1 -4,23 17,8929
12 88 1 11,77 138,5329
13 84 1 7,77 60,3729
14 72 1 -4,23 17,8929
15 84 1 7,77 60,3729
16 84 1 7,77 60,3729
17 72 1 -4,23 17,8929
18 84 1 7,77 60,3729
19 84 1 7,77 60,3729
20 60 1 -16,23 263,4129
21 88 1 11,77 138,5329
22 72 1 -4,23 17,8929
23 88 1 11,77 138,5329
24 92 1 15,77 248,6929
25 88 1 11,77 138,5329
26 92 1 15,77 248,6929
27 88 1 11,77 138,5329
28 92 1 15,77 248,6929
29 69 1 -7,23 52,2729
30 92 1 15,77 248,6929
Jumlah 2287 30
5921,367
Rata-Rata
76,23
Kelas Kontrol
Dari data diperoleh:
No X F (x-x) (x-x)²
1 44 1 -21,33 454,9689
2 40 1 -25,33 641,6089
3 40 1 -25,33 641,6089
4 44 1 -21,33 454,9689
5 48 1 -17,33 300,3289
6 76 1 10,67 113,8489
7 48 1 -17,33 300,3289
8 52 1 -13,33 177,6889
9 64 1 -1,33 1,7689
10 56 1 -9,33 87,0489
11 56 1 -9,33 87,0489
12 64 1 -1,33 1,7689
13 52 1 -13,33 177,6889
14 64 1 -1,33 1,7689
15 72 1 6,67 44,4889
16 72 1 6,67 44,4889
17 68 1 2,67 7,1289
18 72 1 6,67 44,4889
19 76 1 10,67 113,8489
20 80 1 14,67 215,2089
21 48 1 -17,33 300,3289
22 76 1 10,67 113,8489
23 80 1 14,67 215,2089
24 76 1 10,67 113,8489
25 80 1 14,67 215,2089
26 84 1 18,67 348,5689
27 80 1 14,67 215,2089
28 84 1 18,67 348,5689
29 80 1 14,67 215,2089
30 84 1 18,67 348,5689
Jumlah 1960 30
6346,667
Rata-rata
65,33
F. Mencari Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
√
√
√
Kelas Kontrol
√
√
√
G. Mencari standar error mean variabel
Kelas Eksperimen
√ =
√
√
Kelas Kontrol
√ =
√
√
Kelas Eksperimen
S2 = ( )
=
Kelas Kontrol
S2 = ( )
=
1. Fhitung =
2. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Dengan rumus :
dk = n - 1 = 30- 1 = 29 (untuk varians terbesar)
dk = n -1 = 30 - 1 = 29 ( unruk varians terkecil)
Taraf signifikan (α) = 0,05, maka diperoleh Ftabel = 1,84
3. Kriteria Pengujian
Jika : Fhitung ≥ Ftabel tidak homogen
Jika : Fhitung < Ftabel homogen
Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,07 < 1,84 maka varians – varians adalah
homogen.
Lampiran 17. Uji Hipotesis
Uji-t
X Y X Y (X-X)² (Y-Y)²
48 44 -28,23 -21,33 796,9329 454,9689
56 40 -20,23 -25,33 409,2529 641,6089
52 40 -24,23 -25,33 587,0929 641,6089
56 44 -20,23 -21,33 409,2529 454,9689
52 48 -24,23 -17,33 587,0929 300,3289
60 76 -16,23 10,67 263,4129 113,8489
88 48 11,77 -17,33 138,5329 300,3289
69 52 -7,23 -13,33 52,2729 177,6889
92 64 15,77 -1,33 248,6929 1,7689
69 56 -7,23 -9,33 52,2729 87,0489
72 56 -4,23 -9,33 17,8929 87,0489
88 64 11,77 -1,33 138,5329 1,7689
84 52 7,77 -13,33 60,3729 177,6889
72 64 -4,23 -1,33 17,8929 1,7689
84 72 7,77 6,67 60,3729 44,4889
84 72 7,77 6,67 60,3729 44,4889
72 68 -4,23 2,67 17,8929 7,1289
84 72 7,77 6,67 60,3729 44,4889
84 76 7,77 10,67 60,3729 113,8489
60 80 -16,23 14,67 263,4129 215,2089
88 48 11,77 -17,33 138,5329 300,3289
72 76 -4,23 10,67 17,8929 113,8489
88 80 11,77 14,67 138,5329 215,2089
92 76 15,77 10,67 248,6929 113,8489
88 80 11,77 14,67 138,5329 215,2089
92 84 15,77 18,67 248,6929 348,5689
88 80 11,77 14,67 138,5329 215,2089
92 84 15,77 18,67 248,6929 348,5689
69 80 -7,23 14,67 52,2729 215,2089
92 84 15,77 18,67 248,6929 348,5689
∑ = 2287 ∑Y= 1960 ∑= 0,1 ∑=0,1 ∑=5921,367 ∑=6346,667
1. Menghitung mean variable X
Mx =
=
2. Menghitung mean variable Y
My =
=
3. Mencari standar deviasi skor variable X dengan rumus:
SDx = √
SDx = √
SDx = 14,05
4. Mencari standar deviasi skor variable Y dengan rumus:
SDy = √
SDy = √
SDy =
5. Mencari standar error mean variable X, dengan rumus:
SEMx =
√
SEMx =
√
SEMx = 2,61
6. Mencari standar error mean variable Y, dengan rumus:
SEMy =
√
SEMy =
√
SEMy = 2,70
7. Mencari standar error perbedaan antara mean variable X dan mean
variable Y, dengan rumus :
SEMx – My = √
SEMx – My = √
SEMx – My = √
SEMx – My = 3,76
8. Mencari t0 atau “tt” , dengan rumus
t0 =
=
=
= 2,89
9. Mencari interpretasi terhadap t0 atau “ttest”
Df atau db = (N1 + N2 -2)
= 30 + 30 -2 = 58
Didapati tt 5% = 2,00 dan 1% = 2,65
5% < t0 > 1%
2,00 < 2,89 > 2,65
Karena t0 atau ttest yang diperoleh dalam perhitungan t0 = 2,89 lebih
besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5% ataupun 1% ), maka
dari kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan Hipotesis Nihil ditolak,
sedangkan Hipotesis Alternatif diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y dengan kata lain terdapat terdapat pengaruh Mastery Learning
terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s
sebagai berikut:
4. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :
5. Untuk menghitung ( )
√( )
( )
√( ) ( )
√( ) ( )
√
√
6. Menghitung Effect Size
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya effect size
perlakuan yang diberikan adalah 0,8 dengan persentase 79%. Hasil ini
menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang tinggi dan konsisten dari
pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu
Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Muaro Jambi.
Lampiran 18. Tabel Uji Lilieforz
Lampiran 19. Tabel Uji Z
Lampiran 20. Tabel Uji F
Lampiran 21. Tabel Uji T
Lanjutan Lampiran Tabel T
Lampiran 22. Dokumentasi
DOKUMENTASI
A. Kelas Eksperimen (VIII A)
Gambar 1. Suasana kelas VIII A pada proses pembelajaran
Gambar 2. Siswa dan Guru berdo‟a bersama sebelum memulai pelajaran
Gambar 3. Guru menjelaskan materi tentang nutrisi
Gambar 4. Siswa duduk berkelompok
Gambar 5. Siswa melakukan praktikum tentang nutrisi
Gambar 6. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok
Gambar 7. Guru memperagakan alat peraga kepada siswa pada materi proses
sistem pencernaan pada manusia
Gambar 8. Siswa melakukan percobaan dengan alat peraga tentang proses pada
sistem pencernaan manusia
Gambar 9. Siswa menyimpulkan pelajaran
Gambar 10. Guru dan Siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran pada materi
sistem pencernaan manusia
Gambar 11. Guru memberikan soal posstest kepada siswa
Gambar 12. Siswa mengerjakan soal posttes
KELAS KONTROL (VIII B)
Gambar 13. Guru mencatat materi yang akan di jelaskan
Gambar 14. Guru menjelaskan materi
Gambar 15. Siswa mencatat materi yang di sampaikan oleh Guru
Gambar 16. Siswa menyimpulkan materi pelajaran
Gambar 17. Guru Memberikan Soal posstest kepada siswa
Gambar 18. Siswa mengerjakan Soal Postest yang di berikan oleh Guru
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Descha Vina Sari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Jambi, 11 Desember 1996
Alamat Asal : Simpang Sungai Duren, RT.02, RW. 01
Agama : Islam
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 082397952941
Pengalaman – Pengalaman Pendidikan Formal
1. TK Dharma Wanita Simp.Sei Duren : Tahun Tamat 2002
2. SDN 73/IX Simpang Sungai Duren : Tahun Tamat 2008
3. SMP N 1 Muaro Jambi : Tahun Tamat 2011
4. SMA N 1 Muaro Jambi : Tahun Tamat 2014
5. S1 Jurusan Tadris Biologi FTK UIN STS JAMBI : Tahun Tamat ...
Pengalaman Organisasi : -
Motto Hidup :
“Hidup hanya sekali, Hiduplah yang berarti”
Jambi, 02 Oktober 2019
Penulis
Descha Vina Sari
NIM. TB. 150939