pengaruh pemberian reward dan punishment...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT
TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VIII SEMESTER 2
PADA MATERI POKOK PANJANG
GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN LUAR LINGKARAN
MTs. HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Lia Aristiyani
(073511058)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
i
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, bahwa skripsi ini tidak
berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini
tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 9 Juni 2011
Deklarator,
Lia Aristiyani
NIM. 073511058
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Lia Aristiyani (NIM. 073511058). Pengaruh Pemberian Reward dan
Punishment Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 pada Materi
Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTs. Hasan Kafrawi
Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Program Strata 1
Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Walisongo, 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang berdesain “posttest-only
control design”. Permasalahan dalan penelitian ini yaitu apakah implementasi model
pembelajaran pemberian reward dan punishment berpengaruh terhadap hasil belajar
matematika materi garis singgung persekutuan luar lingkaran pada peserta didik kelas VIII
MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011?. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh implementasi pemberian reward dan punishment secara
berkelompok maupun individu terhadap hasil belajar matematika materi pokok garis
singgung persekutuan luar lingkaran pada peserta didik kelas VIII MTs Hasan Kafrawi
Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII semester 2 MTs Hasan
Kafrawi Mayong Jepara yang terbagi dalam 4 kelas sebanyak 144 peserta didik. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Terpilih peserta didik kelas VIII-
A sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Pada akhir
pembelajaran kedua kelas diberi tes dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah
diuji validitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitasnya. Metode pengumpulan data
pada penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi dan tes. Data dianalisis dengan uji
perbedaan rata-rata (uji t) pihak kanan. Berdasarkan penelitian diperoleh t = 2,0255
sedangkan nilai t )71)(95,0( = 1,9939. Karena t > t )71)(95,0( maka H 0 ditolak. Artinya rata-rata
hasil belajar matematika yang diajar dengan model pemberian reward dan punishment secara
berkelompok maupun individu lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar matematika yang
diajar dengan pembelajaran langsung dengan metode ekspositori.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa rata-rata
hasil tes kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol sehingga dapat dikatakan
bahwa pemberian reward dan punishment secara berkelompok maupun individu berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika pada materi pokok garis singgung persekutuan luar
lingkaran di kelas VIII MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara, dan disarankan guru dapat terus
mengembangkan pembelajaran dengan pemberian reward dan punishment dan menerapkan
pada pembelajaran materi pokok yang lainnya.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Asma Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.
Penulis panjatkan puji syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, tercurahkan
kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, taufik serta inayahNya sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian
Reward dan Punishment Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2
pada Materi Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTs. Hasan
Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajran 2010/2011”dengan baik.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa risalah islam sehingga dapat menjadi bekal hidup berupa ilmu
pengetahuan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun
materiil dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan rasa hormat yang dalam
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M. Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo.
2. Dr. Suja’i, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
3. Hj. Minhayati saleh, M.Sc, Yulia Romadiastri, S.Si., M. Sc dan Drs.Shodiq, M.Ag.,
selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
ditengah-tengah kesibukannya, beliau selalu memberikan bimbingan sampai penulisan
skripsi ini selesai.
4. Bapak Saminanto, M. Sc. selaku dosen wali yang memotifasi dan memberi arahan
selama kuliah.
5. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika dilingkungan Fakultas tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
6. KH. Tahrir Nawawi, selaku kepala sekolah MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara yang
telah memberikan izin penelitian dan Bpk. Nuryadi, A. Md. selaku guru mapel
matematika kelas VIII yang telah membantu memberikan fasilitas dalam
berlangsungnya penelitian.
viii
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta (Bpk Nuryadi dan Ibu Sarmi) yang telah memberikan
dukungan, baik moril maupun materiil yang tulus dan ikhlas berdoa dalam setiap
langkahperjalanan hidupku.
8. Adik-adikku tercinta (dek Kamal dan dek Robi) yang selalu memotifasi dalam proses
penulisan skripsi ini.
9. Ibu Artiningsih selaku pemilik kost putri BPI F20.
10. Saudara Sehatiku (Jauharotul Fariidah) yang selalu mengulurkan tangan menyambut
tawa dan tangisku, Sahabat-sahabatku tercinta seperjuangan angkatan ’07 (Indri,
C’monk, Arintut, Emy, Cupliz), Nunan, Moyas, Sonia, Yulia dan segenap penghuni kost
Sari dan kost BPI F20 yang telah membantu dengan do’a, materi maupun support.
11. Temen-temen Tadris Matematika 2007 yang telah menjadi motivasi dan tempat bertukar
pikiran dalam penulisan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena itu saran dan pendapat yang konstruktif demi perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini, hanya kepada Allah penulis berdoa, bermanfaat adanya dan
mendapat ridho dari_Nya, amin yarobbal alamin.
Semarang, 9 Juni 2011
Penulis,
Lia Aristiyani
NIM. 073511058
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah..................................................................... 5
D. Penegasan Istilah ......................................................................... 5
E. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teori............................................................................. 8
B. Kerangka Berpikir........................................................................ 40
C. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................... 41
D. Pengajuan Hipotesis ..................................................................... 42
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ......................................................................... 43
B. Metode Penelitian ........................................................................ 43
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 46
D. Teknik Analisis Data.................................................................... 47
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data Hasil Penelitian .................................................... 57
B. Analisis Data ................................................................................ 65
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 74
x
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 75
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 76
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 78
B. Saran ............................................................................................ 78
C. Penutup ........................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Matematika merupakan sebuah ilmu yang memberikan kerangk
aberpikir logis universal pada manusia.Matematika merupakan satual
atbantu yang urgen bagi perkembangan berbagai disiplin ilmu lainnya. Oleh
Karen aitu, tidak berlebihan jika matematika ditempatkan sebagai
mathematics is king as well as good servant.1 Namun dalam praktek
pembelajarannya, matematika dianggap sesuatu yang abstrak, menakutkan
dan tidak mempunyai daya tarik dimata peserta didik. Sehingga hal ini
mengakibatkan rendahnya output peserta didik dalam penguasaan
matematika.2
Pendidikan di sekolah merupakan amanah untuk mengembangkan
sumber daya manusia yang dilakukan secara sistematis, praktis dan
berjenjang. Dalam pelaksanaan mengajar di sekolah, guru mempunyai
peranan yang sangat besar demi tercapainya proses belajar yang baik.
Sehubungan dengan peranan ini, seorang guru dituntut harus mempunyai
kompetensi yang memadai dalam hal pengajaran di sekolah. Kurangnya
kompetensi guru maka menyebabkan pelaksanaan mengajar menjadi kurang
lancar yang mengakibatkan peserta didik tidak senang terhadap pelajarannya
sehingga peserta didik dapat mengalami kesulitan belajar dan prestasi belajar
menurun.
Salah satu tugas utama guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi peserta
didik agar senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat, sebab dengan
iklim pembelajaran yang seperti ini akan berdampak positif dalam
pencapaian prestasi belajar yang optimal. Untuk itu sebaiknya guru
1Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Pusdiklat
Tenaga Keagamaan-Depag, 2007), hlm.1. 2Mutadi, Pendekatan
2
mempunyai kemampuan dalam memilih sekaligus menggunakan metode
yang tepat.
Media belajar merupakan alat bantu yang berguna dalam kegiatan
belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak disampaikan
guru via kata-kata atau kalimat. Keefektifan daya serap peserta didik terhadap
bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu.
Kesulitan peserta didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi
dengan bantuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan
balik yang baik dari peserta didik. Dengan memanfaatkan taktik alat bantu
yang akseptabel, guru dapat menggairahkan belajar peserta didik. Alat bantu
yang akan dibahas dalam skripsi ini meliputi reward dan punishment.
Keampuhan hadiah (reward) sebagai alat bantu pendidikan untuk
mendapatkan umpan balik dari peserta didik akan terasa jika penggunaannya
tepat. Terlalu sering memberikan hadiah tidak dibenarkan, sebab hal itu akan
menjadi kebiasaan yang kurang menguntungkan kegiatan belajar mengajar.
Dikhawatirkan peserta didik giat belajar bila hasil kerjanya mendapatkan
imbalan dari guru. Karena ada hadiah, baru perserta didik mau belajar dengan
giat. Tetapi bila tidak, perserta didik malas belajar. Karena itu, alangkah
bijaksana jika guru tidak memberitahukan terlebih dulu kepada peserta didik
sebelum dia menyelesaikan tugas yangdiberikan dengan baik. Dengan kata
lain memberikan hadiah secara tiba-tiba (spontanitas) kepada peserta didik
yang menunjukkan prestasi kerjanya di akhir kegiatan belajar mengajar.
Dengan begitu, maka peserta didik merasa bangga karen hasil belajarnya
dihargai dalam bentuk materi. Hal itu juga menjadi dorongan bagi peserta
didik lainnya untuk selalu bersaing dalam belajar. Sebagai materi pokok
dalam mata pelajaran matematika yang akan dijadikan tolok ukur untuk
mengukur hasil belajar matematika peserta didik di MTs. Hasan Kafrawi
dalam penulisan skripsi ini adalah materi garis singgung persekutuan luar
lingkaran.
Garis Singgung Lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran
disatu titik. Garis singgung lingkaran membentuk sudut 900
dengan jari-jari
3
yang menghubungkan titik singgung tersebut dengan titik pusat lingkaran.
Dan garis singgung persekutuan luar dua lingkaran yaitu sebuah garis yang
menghitung kedua lingkaran. Pada materi ini peserta didik masih kesulitan
untuk memahaminya sehingga hasil belajarnya masih jauh dibawah KKM, hal
itu dikarenakan materinya yang masih abstrak dan guru kurang mampu
mengkontekstualkan dengan kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan
pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa
merugikan peserta didik. Karena dalam proses belajar mengajar yang
berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan peserta didiklah
yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang
memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi
kepentingan peserta didik dalam belajar. Ketika guru dihadapkan kepada
permasalahan peserta didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapan
dengan permasalahan peserta didik yang bervariasi. Dalam belajar, peserta
didik memepunyai motivasi dan pemahaman yang berbeda-beda. Pada satu
sisi peserta didik memiliki motivasi dan pemahaman yang tinggi, tetapi pada
saat lain peserta didik mempunyai motivasi dan pemahaman yang rendah.
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi
peserta didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru
gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik
dan sistematis. Dengan pemberian reward dan punishment oleh guru kepada
peserta didik sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran diharapkan
akan tercipta lingkungan belajar yang bergairah sehingga hasil belajar peserta
didik dapat meningkat.
Obyek penelitian disini adalah MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara,
MTs. Hasan Kafrawi merupakan sebuah sekolah yang terletak di Desa Pancur
Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Di sekolah ini sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan belajar mengajar kurang terpenuhi sehingga
4
motivasi belajar dari peserta didik masih lemah terutama pada mata pelajaran
Matematika yang dianggap sulit oleh peserta didik. Kurangnya motivasi dari
peserta didik tersebut yang mendorong guru untuk berpikir keras bagaimana
caranya agar dapat membangkitkan motivasi peserta didik yang bersifat
motivator ekstrinsik agar peserta didik lebih menyukai mata pelajaran
matemaika, terutama pada materi pokok panjang garis singgung persekutuan
luar dua lingkaran.
Materi pokok panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
merupakan materi yang cukup sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Hal itu
terbukti bahwa peserta didik di MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara merasa
kesulitan dalam memahami konsep dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Bahkan kesulitan itupun dirasakan peserta didik tidak hanya pada
materi pokok panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran tetapi
diseluruh materi matematika merekapun merasa sulit. Hal itu ditunjukkan dari
hasil nilai ulangan akhir semester dengan rata-rata 32,7 yang masih di bawah
KKM yaitu 55, Penyebab hal tersebut adalah kurangnya motivasi dari peserta
didik dan dari guru, serta peserta didik masih kurang menguasai konsep. Dan
motivasi tersebut dapat ditingkatkan melalui pemberian reward dan
punishment dengan tetap menekankan pada pemahaman konsep. Sehinga
ketika menemukan soal penerapan yang berkaitan dengan materi panjang garis
singgung persekutuan luar lingkaran peserta didik kesulitan dalam
mengerjakannya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti perlu mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 pada Materi Pokok Panjang Garis
Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara
Tahun Pelajaran 2010/2011”
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
5
1. Peserta didik kurang termotivasi dalam belajar.
2. Belum adanya reinforcement dari garu untuk peserta didik.
3. Pesera didik mangalami kesulitan dalam memahami konsep materi
panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang dimiliki penelti, maka penelitian ini
hanya dibatasi dalam:
1. Peserta didik yang menjadi penelitian adalah peserta didik kelas VIII
MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara semester genap tahun pelajaran
2010/2011.
2. Materi garis singgung dibatasi pada panjang garis singgung persekutuan
luar lingkaran.
D. Penegasan Istilah
Penegasan istilah diperlukan untuk menghindari adanya penafsiran
yang berbeda serta mewujudkan pandangan dan pengertian yang
berhubungan dengan judul skripsi yang penulis ajukan.
1. Reward
Reward adalah hadiah atau sesuatu yang diberikan kepada orang
lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata. Hadiah
yang diberikan kepada orang lain bisa berupa saja, tergantung dari
keinginan pemberi.
2. Punishment
Punishment atau hukuman adalah menghadirkan atau
memberikan sebuah situasi yang tidak menyenangkan atau situasi yang
ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah peserta didik menerima pengalaman belajar.
6
4. Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran
Panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran adalah garis
yang memotong dua lingkaran yang saling lepas atau bersinggungan di
luar tepat di satu titik. Titik tersebut dinamakan titik singgung lingkaran.
Garis singgung lingkaran merupakan materi matematika yang
termuat dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diajarkan pada kelas VIII
semester genap. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada sub
materi panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.
Maksud dari judul skripsi “Pengaruh Pemberian Reward dan
Punishment terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 pada
Materi Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTs.
Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011” ini adalah
keberhasilan pemberian reward dan punishment terhadap hasil belajar peserta
didik pada materi pokok panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran. Hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan sesuai dengan yang
diharapkan.
E. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah pemberian reward (hadiah) dan punishment (hukuman) dalam
pembelajaran matematika berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta
didik kelas VIII semester 2 di MTsHasan Kafrawi Mayong Jepara tahun
pelajaran 2010/2011 pada materi pokok panjang garis singgung persekutuan
luar lingkaran?
7
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik
a. Dengan adanya reward dan punishment, maka peserta didik akan lebih
giat dalam belajar.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs. Hasan
Kafrawi pancur Mayong Jepara pada materi pokok panjang garis
singgung persekutuan luar lingkaran.
2. Bagi guru
a. Memberikan variasi kepada guru dalam memberi reward dan
punishment untuk peserta didik.
b. Sebagai alternatif untuk meningkatkan keterampilan yang bervariasi
bagi guru sehingga dapat memperbaiki sistem pembelajaran.
3. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan acuan penelitian.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan hasil belajar
peserta didik.
c. Memberikan masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan
terhadap pembelajaran matematika pada khususnya dan mata pelajaran
lain pada umumnya.
4. Bagi peneliti
a. Memberikan pengalaman mengajar secara langsung;
b. Memberikan wawasan yang luas mengenai kondisi real dalam proses
pembelajaran, sehingga nantinya dapat menjadi tenaga pendidik yang
profesional.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. DESKRIPSI TEORI
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Banyak definisi belajar seperti yang dikutip oleh Herman
Hudoyo, bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam
memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku.1 Begitu juga sebagaimana
yang dikutip oleh Slameto bahwa “Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksidengan
lingkungan”.2 Trianto juga mengutip bahwa Belajar diartikan
sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman
dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau
karakteristik seseorang sejak lahir.3
Dari beberapa definsi belajar yang sudah dikemukakan
seperti dikutip diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses yang dialami oleh individu dalam pengalamannya
yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Salah satu pertanda
bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan
pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
1 Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang:
jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri Malang, 2003) ed. Revisi, hlm. 83 2Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
cet.5, hlm. 2 3Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009 ) cet.11, hlm. 16
9
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah
yang lebih baik.4 Dalam pembelajaran tugas guru yang paling
utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Menurut Djahri
dalam proses pembelajaran prinsip utamanya adalah adanya proses
keterlibatan seluruh atau sebagian besar potensi diri peserta didik
(fisik dan non fisik) dan bermaknaannya bagi diri dan kehidupan
saat ini dan dimasa yang akan datang (life skill).5
Salah satu pengertian pembelajaran seperti yang
dikemukakan oleh Gagne akan lebih memperjelas makna yang
terkandung dalam pembelajaran: “Instruction as a set of external
events design to support the several processes of learning, which
are internal”. Pembelajaran seperangkat peristiwa-peristiwa
eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses
belajar yang sifatnya internal. Lebih lanjut Gagne mengemukakan
suatu definisi pembelajaran yang lebih lengkap:”Instruction is
intended to promote learning, external situation need to be
arraanged to activate, support and maintain the internal
processing that constitutes each learning event”. Pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus
dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan
mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap
peristiwa belajar.
Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah
dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi anatara peserta didik dengan lingkungannnya yang
4Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hal. 287. 5Kunandar, Guru Profesional
10
menghasilkan perubahan perilkau ke arah yang lebih baik dan
harus dilakukan dengan suatu perencanaan yang sistematis.6
b. Aktivitas belajar dan Pembelajaran
Sebagai suatu proses pengaturan, aktivitas belajar mengajar
tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi
sebagai berikut:
1) Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk
anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang
dimaksud dengan aktivitas belajar mengajar itu sadar akan
tujuan, dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat
perhatian. Peserta didik mempunyai tujuan, unsur lainnya
sebagai pengantar dan pendukung.
2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan,
didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar
dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan
interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik
dan relevan.
3) Aktivitas belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan
materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain
sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan.
Sudah barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan
komponen-komponen yang lain, apalagi komponen peserta
didik yang merupakan sentral. Materi harus didesain dan
disiapkan sebelum berlangsungnya aktivitas belajar mengajar.
4) Ditandai dengan aktivitas peserta didik. Sebagai konsekuensi,
bahwa peserta didik merupakan syarat mutlak bagi
berlangsungnya aktivitas belajar mengajar. Aktivitas peserta
didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental,
aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep CBSA(Cara Belajar
6Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010), hlm. 12.
11
Siswa Aktif). Jadi, tidak ada gunanya melakukan aktivitas
belajar mengajar, kalau peserta didik hanya pasif. Karena
peserta didiklah yang belajar maka merekalah yang harus
melakukannya.
5) Dalam aktivitas belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru
harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi, agar
terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai
mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar,
sehingga guru akan merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru
tingkah lakunya oleh peserta didik. Guru (akan lebih baik
bersama peserta didik) sebagai designer akan memimpin
terjadinya interaksi.
6) Dalam aktivitas belajar mengajar membutuhkan disiplin.
Disiplin dalam aktivitas belajar mengajar ini diartikan sebagai
suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut
ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun peserta
didik dengan sadar.
7) Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam sistem kelas (kelompok peserta didik), batas waktu
menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap
tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus
dicapai.
8) Evaluasi. Dari seluruh kegiatan diatas, masalah evaluasi bagian
penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk
mengetahui tecapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah
ditentukan.7
7Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), cet. 3, hlm. 40-41.
12
c. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajar. Hasil
belajar matematika merupakan hasil kegiatan dari belajar
matematika dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sebagai akibat dari suatu pembelajaran yang dilakukan peserta
didik.8 Menurut Bloom yang dikutip oleh Sardiman, ranah belajar
terdiri dari dari tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan
afektif.9
1) Ranah Kognitif (Cognitif Domain), meliputi:
a) Knowledge (pengetahuan dan ingatan), tujuan instruksional
pada level ini menuntut peserta didik untuk mampu
mengingat (recall) informasi yang telah diterima
sebelumnya contoh: peserta didik dapat menyebutkan
kembali rumus matematika yang telah diberikan oleh guru,
peserta didik mampu menyelesaikan masalah-massalah
yang berkaitan dengan matematika.
b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas
contoh), kategori pemahaman dihubungkan dengan
kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi
yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini
peserta didik diharapkan menerjemahkan, atau
menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata
sendiri. Contoh: peserta didik dapat menjelaskan tentang
cara mencari panjang garis singgung persekutuan luar
lingkaran, dan peserta didik dapat mengkaji ulang rumus
garis singgung persekutuan luar lingkaran.
8Hamzah B. UnoJ, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 139 9Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), hlm.
23
13
c) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan), analisis
merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau
elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesis atau
kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk
melihat ada tidaknya kontradiksi. Dalam hal ini peserta
didik diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai
gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut
dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.
Contoh: Peserta didik dapat menganalisa sejauh mana hasil
diskusi mereka tentang materi garis singgung persekutuan
luar lingkaran dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
garis singgung lingkaran dalam kehidupan sehari-hari.
d) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan baru), membentuk bangunan baru sama juga
dengan mencipta, mencipta disini diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola yang lebih menyeluruh.
Contoh: Peserta didik dapat menyiapkan materi bahan
pelajaran yang akan didiskusikan dalam penelitian ini
adalah materi pokok garis singgung persekutuan luar
lingkaran
e) Evaluation (menilai),menilai merupakan level ke 5 menurut
revisi Anderson, yang mengharapkan siswa mampu
membuat penilain dan keputusan tentang nilai suatu
gagasan, metode, produk atau benda menggunakan kriteria
tertentu. Jadi evaluasi disini lebih condong ke bentuk
penilaian biasa daripada sistem evaluasi. Contoh: peserta
didik dapat mengoreksi latihan materi pokok garis singgung
14
persekutuan luar lingkaran melalui kunci jawaban soal
latihan.
f) Application (menerapakan), penerapan merupakan
kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan
informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru,
serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh: Peserta didik dapat
mengerjakan tugas pekerjaan rumah yang telah diajarkan
guru di sekolah yang berkaitan dengan materi garis
singgung persekutuan luar lingkaran.10
2) Ranah Psikomotorik (Psycomotor Domain), meliputi:
a) Gross Body Movement (gerakan seluruh badan), gerakan
seluruh badan adalah perilaku seseorang dalam suatu
kegiatan yang memerlukan gerakan fisik secara
menyeluruh. Contoh: peserta didik mampu
mendemonstrasikan bagaimana cara membuat garis
singgung persekutuan yang benar.
b) Coordination Movement (gerakan yang terkoordinasi),
gerakan yang terkoordinasi adalah gerakan yang dihasilkan
dari perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih dari
indera manusia dengan salah satu anggota badan. Contoh:
peserta didik yang sedang berlatih membuat gambar garis
singgung persekutuan dua lingkaran.
c) Nonverbal Communication (komunikasi nonverbal),
komunikasi nonverbal adalah hal-hal yang berkenaan
dengan komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau
isyarat, misalnya: isyarat dengan tangan, anggukan kepala,
ekspresi wajah, dll. Contoh: perilaku pesrta didik yang
10
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Kontruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2008), hlm. 34-36.
15
mengacungkan jarinya ketika dia ingin menjawab
pertanyaan yang guru ajukan.
d) Speech Behavours(kebolehan dalam berbicara), kebolehan
dalam berbicara dalam hal-hal yang berhubungan dengan
koordinasi gerakan tangan atau anggota badan lainnya
dengan ekspresi muka dan kemampuan berbicara.
Contoh: perilaku peserta didik yang sedang
mempresentasikan hasil diskusinya tentang garis singgung
persekutuan lingkaran di depan kelas.
3) Ranah Afektif (affective domain), meliputi:
a) Receiving (sikap menerima), menerima disini adalah
diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku
dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya
(stimulus) tertentu yang menganadung estetika.
Contoh: kemauan seorang pesrta didik untuk mendengarkan
penjelasan guru tentang materi pokok garis singgung
persekutuan lingakaran dengan sunggung-sungguh.
b) Responding (memberikan respon), tanggapan atau jawaban
(responding) mempunyai beberapa pengertian, antara lain:
Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagi
perilaku baru dari sasaran didik (peserta didik) sebagai
manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena
adanya perangsang pada saat ia belajar.
Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku
(behavior psychology) adalah segala perubahan
perilaku organisme ayng terjadi atau yang timbul
karena adanya perangsang dan perubahan tersebut
dapat diamati.
Tanggapan dilihat dari segi adanya kemauan dan
kemampuan untuk bereaksi terhadap suatu kejadian
16
(stimulus) denggan cara berpartisipasi dalam berbagai
bentuk.
Contoh: para peserta didik aktif memperdebatkan masalah
yang diajukan guru mengenai masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan materi pokok garis
singgung persekutuan luar lingkaran.
c) Valuing (menilai), menilai dapat diartikan sebagai:
Pengakuan secara obyektif (jujur) bahwa peserta didik
itu obyek, sistem atau benda tertentu mempunyai kadar
manfaat.
Kemampuan untuk menerima suatu obyek atau
kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa obyek
tersebut mempunyai nilai atau kekuatan, dengan cara
menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku positif
atau negatif.
Contoh: setelah beberapa kali seorang peserta didik gagal
memahami rumus-rumus tertentu dalam matematika, maka
ia memutuskan untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
d) Organization (organisasi), organisasi dapat diartikan
sebagai:
Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun
hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih
nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan.
Kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai,
menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa
suatu nilai itu lebih domain dibanding nilai yang lain
apabila kepadanya diberikan berbagai nilai.
Contoh: seorang peserta didik memutuskan untuk tetap
belajar matematika setiap malam, padahal esok harinya ia
ada ujian mata pelajaran yang lain.
17
e) Characterization (karakterisasi), karakterisasi adalah sikap
dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh
seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya,
sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah telah menjadi
ciri-ciri perilakunya.
Contoh: sejak di Sekolah Lanjutan Atas hingga tamat
Perguruan Tinggi. Siti selalu belajar Matematika siang dan
malam karena ia percaya bahwa dengan belajar keras ia
akan mahir dalam matematika.11
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hampir sebagian besar kegiatan atau perilaku yang
diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil
belajar dapat dilihat dari penguasaan peserta didik akan mata
pelajaran yang ditempuh. Hasil belajar yang dicapai peserta didik
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu: faktor internal dan eksternal.
Faktor internal terdiri dari:
1) Faktor jasmani atau fisiologis dalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini
dibedakan menjadi dua macam.
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif
terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik
yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil
belajar yang maksimal.
b) Keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar
berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia
sangay mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik pula. Dalam proses
11
Martinis Yamin, Paradigma., hlm. 40-43.
18
belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala
informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia,
sehingga manusia dapat menganal dunia luar. Panca indra
yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalh
mata dan telinga.
2) Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan;
a) Kecerdasan/intelegensi peserta didik merupakan faktor
psikologis yang paling penting dalam proses belajar peserta
didik, karena itu menentukankualitas belajar pesrta didik.
Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut mearih sukses
daalm belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
intelegensi individu, semakin sulit individu mencapai
kesuksesan belajar.
b) Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar peserta didik. Motivasilah yang
mendorong peserta didik ingin melakukan kegiatan belajar.
Motivasi juga diartikan sebagai penagruh kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah
perilaku seseorang.
c) Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena
memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika
seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak
bersemangatatau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu,
dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik
lainnya perlu mebangkitkan minat peserta didik agar
tertarik terhadap materi pelajran yang akan dipelajarinya.
d) Sikap peserta didik dalam belajar dapat dipengaruhi oleh
perasaan senag atau tidak senang pada performan guru,
pelajaran, atua lingkungan sekitarnya. Dan untuk
19
mengantisipasi munculnya sikap negatif dalam belajar,
guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
profesional dan bertanggung jawab terhadap profesi yang
dipilihnya.
e) Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah
satu komponen yang diperlukan dalam proses balajar
seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang
yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan
memdukung proses belajarnya sehingga kemungkinan
besar ia akan berhasil.
3) Faktor kelelahan.
Faktor eksternal terdiri dari:
1) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi,
keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor sekolah meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi
guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran
diatas ukuran, kedaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah.
3) Faktor masyarakat, terdiri dari kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, serta bentuk
kehidupan masyarakat.12
e. Teori Belajar
1) Teori Belajar E.L. Thorndike
Sebagaimana hukum pokok dalam belajar yang
dikemukakan oleh Thorndike yaitu Law of Effect (hukum
akibat) akan terjadi jika koneksi antara rangsangan dan stimulus
12
Nana Syaodih S., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet.2, hlm. 170
20
dan diikuti dengan keadaan yang memuaskan maka koneksi itu
menjadi lebih kuat dan sebaliknya.
Setelah Thorndike melakukan percobaan terhadap
manusia ternyata hasilnya berbeda, akhirnya ia merevisi hukum
belajarnya sebagai berikut :
a) Memang latihan tidak selalu menyebabkan perbaikan bila
tidak disertai pengetahuan akan hasil latihan itu.
b) Bila hadiah selalu memperkuat hubungan Stimulus-Respon,
maka hukuman tidak selalu memperlemah hubungan
Stimulus-Respons.13
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian
reward dan punishment sebagai stimulus yang ada di lingkungan
sangat dianjurkan bagi guru untuk menimbulkan respon
sehingga perilaku belajar peserta didik dapat meningkat begitu
juga hasil belajarnya.
2) Teori Belajar Operant Conditioning
Teori ini dikemukakan oleh B.F. Skinner. Ia
membedakan adanya dua macam respons :
a) Respondent respons (reflexive response), yaitu respon yang
ditimbulkan oleh orang perangsang-perangsang tertentu.
Perangsang yang demikian itu, yang disebut cliciting
stimuli, menimbulkan response-response yang secara relatif
tetap, misalnya makanan yang menimbulkan keluarnya air
liur. Pada umumnya, perangsang-perangsang yang demikian
itu mendahului response yang ditimbulkannya.
b) Operant response (instrumental response) yaitu response
yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang-
perangsang tertentu. Perangsang yang demikian itu disebut
reinforcing stimuliatau reinforcer, karena perangsang-
13
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 64-65.
21
perangsang tersebut memperkuat response yang telah
dilakukan oleh organisme. Jadi, perangsang yang demikian
itu mengikuti (dan karenanya memperkuat) sesuatu tingkah
laku tertentu yang telah dilakukan. Jika seoarang anak
belajar (telah melakukan perbuatan), lalu mendapat hadiah,
maka dia akan menjadi lebih giat belajar (responsenya
menjadi lebih intensif/kuat).
Prosedur pembentukan tingkah laku:
Identifikasi hadiah untuk tiap tingkah laku.
Analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen
kecil yang membentuk tingkah laku, komponen itu
disusun dalam urutan yang tepat menuju terbentuknya
tingkah laku.
Mengidentifikasi hadiah untuk masing-masing
komponen secara urut.
Melakukan pembentukan tingkah laku dengan
menggunakan urutan komponen yang telah tersusun jika
komponen pertama telah dilakukan maka hadiah
diberikan, selanjutnya jika komponen kedua dilakukan,
maka hadiah diberikan untuk komponen kedua bukan
untuk komponen yang pertama, begitu selanjutnya.14
Dari teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner diatas
bahwa reward atau hadiah selalu bertujuan untuk menguatkan
tingkah laku, sedangkan punishment atau hukuman bertujuan
untuk menurunkan atau memperlemah tingkah laku. Tingkah
laku yang dimaksud disini adalah perilaku belajar peserta didik,
untuk meningkatkan perilaku belajar peserta didik yang pada
dasarnya adalah peningkatan hasil belajarnya maka reward dan
punishment perlu diberikan pada peserta didik.
14
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, hlm. 69-70.
22
3) Teori Belajar Motivasi
Motivasi atau motif adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.15
Adapun
macam-macam motif menurut para ahli psikologi adalah sebagai
berikut:
a) Woodwoth dan Maquis membagi motif menjadi:
Motif organik seperti: kebutuhan minum, makan, bernafas,
seks, istirahat, dan berbuat.
Motif darurat seperti: menyelamatkan diri, membalas,
memburu, ini timbul karena ada rangsangan dari luar.
Motif obyektif seperti: melakukan eksplorasi, manipulasi,
menaruh minat.
b) Sumadi Suryabrata membagi motif berdasarkan sebabnya
menjadi dua yaitu:
Motif ekstrinsik adalah motif yang berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar.
Motif intrinsik adalah motif yang sudah ada dalam diri
individu.
Motivasi adalah salah satu faktor penting dalam
belajar. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelitian Fyans dan
Maers menurut mereka ada tiga faktor penting yang
mempengaruhi hasil belajar adalah: latar belakang keluarga,
kondisi sekolah, dan motivasi. Dan prediktor terbaik adalah
motivasi.
15
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan., hlm. 7.
23
“Menurut Suciati kontribusi motivasi terhadap hasil
belajar adalah sebesar 36%. Sedangkan menurut Mc.Clelland
pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar adalah 64%.”16
c) Teori Abraham Maslow
Abraham Maslow berpendapat bahwa dalam diri
manusia terdapat dua hal yaitu:
Sesuatu yang positif untuk berkembang,
Kekuatan untuk menolak atau melawan perkembangan itu.
Maslow mengemukakan adanya motif bertingkat
sebagai berikut:
Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
Kebutuhan rasa aman (safety needs)
Kebutuhan memperoleh kasih sayang (needs for belonging
and love)
Kebutuhan memperoleh penghargaan (needs for esteem)
Kebutuhan untuk aktualisasi diri (needs for self
actualization)
Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti (needs to know
and understand)
Kebutuhan estetis (Aesthetic needs)17
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
atau dorongan mengandung arti penting yaitu pada
kesadaran, dengan didukung oleh bukti eksperimental, bahwa
semua itu sangat mungkin merupakan bagian dari hakikat
bawaan biologis kita seperti rasa lapar, seks, atau sakit.
Dengan adanya Reward dan punishment diharapkan mampu
melahirkan motivasi-motivasi atau dorongan dalam diri
16
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, hlm. 58-59. 17
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan., hlm. 85.
24
peserta didik sehingga mereka termotivasi untuk belajar lebih
giat lagi dan hasil belajarnyapun akan semakin meningkat.
4) Teori Pembelajaran
Pembelajaran dengan adanya pemberian reward dan
punishment sangat erat kaitannya dengan Teori Pembelajaran
Perilaku. Prinsip yang paling penting dari teori pembelajaran
perilaku adalah bahwa perilaku berubah sesuai dengan
konsekuensi-konsekuensi langsung dari perilaku tersebut.
Konsekuensi yang menyenangkan akan memperkuat perilaku,
sedangkan konsekuensi-konsekuensi yang tidak menyenangkan
akan memperlemah perilaku. Dengan kata lain konsekuensi-
konsekuensi yang menyenangkan akan meningkatkan frekuensi
seseoarang untuk melakukan perilaku yang serupa.
Konsekuensi yang menyenangkan disebut penguat
(reinforcer), sedangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan
disebut hukuman (punisher). Penggunaan konsekuensi-
konsekuensi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
untuk mengubah perilaku sering disebut pengkondisian operant
(operant conditioning).
Dengan diberikannya penguatan dan hukuman itu, maka
akan terjadi perubahan perilaku. Karena itu, memberikan
konsekuensi penguatan atau hukuman yang sesegera mungkin
akan lebih baik daripada diberikan belakangan dan akan
memberikan pengaruh positif terhadap perilaku selanjutnya. Jadi
pemberian konsekuensi sesegera mungkin dalam proses
pembelajaran itu penting, supaya kesalahan yang sama tidak
dilakukan lagi oleh peserta didik.18
18
Trianto,Mndesain Model Pembelajaran., hlm. 40
25
2. Reward dan Punishment
Penggunaan alat bantu pendidikan tidak hanya berlaku untuk
peserta didik SD/sederajat, tetapi dapat juga dilakukan di tingkat
SMP/sederajat atau SMU. Alat bantu yang akseptabel dapat
dimanfaatkan sebagai yang jitu untuk meningkatkan perhatian peserta
didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Umpan
balik pun terjadi seiring dengan proses belajar peserta didik yang
berkelanjutan, alat bantu pendidikan yang penting dibicarakan pada
bagian ini adalah reward dan punishment.
a. Pengertian Reward dan Punishment
1) Reward (hadiah)
Reward adalah salah satu alat belajar dalam pendidikan.
Sebagai alat, Reward mempunyai arti penting dalam
pembinaan watak anak didik. Reward dimaksudkan disini tentu
saja sebagai suatu cara untuk menyenangkan dan
menggairahkan belajar peserta didik, baik di sekolah maupun
di rumah. Jadi, dalam pemberian reward bukanlah asal
memberikan kepada pesrta didik, tetapi yang terpenting adalah
hasilnya, yaitu terbentuknya kata hati atau kemauan yang keras
peserta didik untuk selalu belajar dimana dan kapan saja.
Pemberian reward tidak dapat dilakukan secara
sembarangan, tetapi harus dilihat kapan dan kepada siapa
reward itu harus diberikan. Pemberian reward sudah pasti
diberikan kepada peserta didik. Hanya saja persoalannya,
peserta didik yang yang bagaimana yang harus mendapatkan
reward. Reward tidak mesti harus diberikan kepada peserta
didik yang terpandai di kelasnya, tetapi juga diberikan kepada
peserta didik yang kurang pandai jika ia telah menunjukkan
prestasi belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan jika
perlu reward juga diberikan kepada semua anak didik dalam
26
satu kelas, bila suatu ketika mereka telah menunjukkan hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian,
pemberian reward bisa diberikan secara individual maupun
kelompok.
Untuk menentukan reward apakah yang baik diberikan
kepada peserta didik, merupakan suatu hal yang sangat sulit.
Karena bila salah, maka reward tidak mampu berperan dengan
baik. Malahan tidak jarang mendatangkan efek negatif pada
anak didik.
2) Punishment (hukuman)
Hukuman adalah salah satu alat belajar yang juga
diperlukan dalam pendidikan. Hukuman diberikan sebagai
akibat dari pelanggaran kejahatan atau kesalahan yang
dilakukan anak didik. Tidak seperti akibat yang ditimbulkan
oleh ganjaran, hukuman mengakibatkan penderitaan atau
kedukaan bagi anak didik yang menerimanya.
Pemberian hukuman tidak bisa sembarangan, ada
peraturan yang mengaturnya. Tidak ada alasan menghukum
seseorang tanpa kesalahan. Jadi, hukuman itu dilaksanakan
karena ada kesalahan. Di sinilah pangkal bertolaknya. Oleh
karena itu, menurut Purwanto hukuman adalah penderitaan
yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang
(orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi pelanggaran,
kejahatan, atau kesalahan.
Jika begitu, sebagai alat pendidikan, maka hukuman
hendaklah senantiasa merupakan jawaban atas suatu
pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik, sedikit banyak
selalu bersifat menyusahkan peserta didik, dan selalu bertujuan
ke arah perbaikan dan untuk kepentingan peserta didik.
27
Setiap hukuman yang dilaksanakan pasti manuai akibat.
Perubahan pada aspek jasmani dan rohani adalah akibat yang
tidak bisa dipungkiri. Disini berlaku hukum kausalitas, yaitu
karena hukuman dilaksanakan atas suatu perbuatan yang
dianggap salah menyebabkan akibat yang lain. Akibat yang
ditimbulkan oleh penerapan hukuman yang sama tidak selalu
menghasilkan akibat yang sama. Tuntutan hukum boleh sama,
tetapi perubahan yang terjadi pada jiwa pasti berbeda. Akibat
pada aspek psikologis inilah yang sukar sekali ditebak, karena
fenomena jiwa peserta didik tidak bisa dipotret secara akurat
dengan lensa panca indra. Bukankah apa yang terimplikasi
dalam sikap dan perilaku peserta didik tidak selalu sejalan
dengan fenomena jiwanya?19
b. Bentuk Reward dan Punishment
1) Bentuk-bentuk Reward
Reward yang dapat diberikan guru bermacam-macam
jenis dan bentuknya. Ada reward dalam bentuk material, ada
pula reward dalam bentuk perbuatan. Sebagai contoh disini di
berikan beberapa macam sikap dan perilaku guru yang dapat
merupakan reward bagi anak didik sebagai berikut:
a) Dalam bentuk Gestural. Guru yang mengangguk-
anggukkan kepala sebagai tanda senang dan membenarkan
sutau sikap, perilaku, atau perbuatan anak didik;
b) Dalam bentuk verbal. Konkretnya bisa dalam bentuk pujian,
kisah/cerita atau nyanyian. Guru memberikan kata-kata
yang menyenangkan berupa pujian kepada anak didik;
c) Dalam bentuk pekerjaan;
d) Dalam bentuk material. Reward dapat berupa benda-benda
yang menyenangkan dan berguan bagi anak-anak. Misalnya
19
Nana Syaodih,Landasan Psikologi Proses Pendidikan., hlm. 196-198
28
pensil, buku tulis, atau yang lain. Tetapi dalam hal ini guru
harus ekstra hati-hati dan bijaksana, sebab bial tidak tepat
menggunakannya, maka akan membiaskan fungsinya yang
semula untuk menggairahkan belajar anak didik berubah
menjadi upah dalam pandangan anak didik;
e) Dalam bentuk kegiatan. Misalnya guru memberikan reward
dalam bentuk tour kependidikan ke tempat-tempat tertentu
kepada semua anak didik dalam satu kelas, yang penting
reward yang diberikan bernilai edukatif.20
2) Bentuk-bentuk Punishment
Macam-macam hukuman itu adalah sebagai berikut ini:
a) Ada pendapat yang membedakan hukuman itu menjadi dua
macam yaitu :
Hukuman preventif yaitu hukuman yang dilakukan
dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi
pelanggaran, sehingga hal itu dilakukan sebelum
pelanggaran itu dilakukan.
Hukuman represif yaituhukuman yang dilakukan
disebabkan oleh pelanggaran, karena dosa yang telah
diperbuat. Jadi hukuman ini dilakukan setelah terjadi
pelanggaran atau kesalahan.
Dalam konteks ilmu mendidik, tidak tepat jika
istilah “preventif” dan “represif” hanya dihubungkan
dengan hukuman. Lebih sesuai jika kedua istilah itu
dipergunakan untuk memberikan sifat terhadap alat-alat
siasat atau alat-alat pendidikan pada umumnya. Dengan
demikian, maka contoh, perintah, larangan, pengawasan,
perjanjian, dan ancaman adalah alat-alat siasat yang
20
Nana Syaodih,Landasan Psikologi Proses Pendidikan., hlm. 193-195
29
preventif, sedangkan reward dan punishment adalah alat
siasat yang represif.
b) William Stern membedakan 3 macam hukuman yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak-anak yang
menerima hukuman itu.
Hukuman asosiatif, umumnya orang yang
mengasosiasikan antara hukuman dan kejahatan atau
pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan oleh
hukuman dengan perbuatan pelanggaran yang
dilakukan. Untuk menyingkirkan perasaan yang tidak
enak akibat hukuman, biasanya orang atau anak
menjauhi perbuatan yang tidak baik atau yang dilarang.
Hukuman logis, hukuman ini digunakan terhadap anak-
anak yang telah agak besar. Dengan hukuman ini anak
mengerti bahwa hukuman itu adalah akibat logis dari
pekerjaan atau perbuatan yang tidak baik. Anak
mengerti bahwa ia mendapat hukuman sebagai akibat
dari kesalahan yang diperbuatnya.
Hukum normatif adalah hukuman yang bermaksud
memperbaiki moral anak-anak. Hukuman ini dilakukan
terhadap pelanggaran-pelanggaran mengenai norma-
norma etika seperti berdusta, mencuri,dan sebagainya.
Jadi hukuman normatif berkaitan erat dengan
pembentukan watak anak-anak.
c. Teori Reward dan Punishment
Tujuan pemberian hukuman bermacam-macam. Itu berarti
ada tujuan tertentu yang ingin dicapai dari pemberian hukuman.
Dalam perspektif paedagogis, hukuman dilaksanakan dengan
tujuan melicinkan jalan tercapainya tujuan pendidikan dan
30
pengajaran. Dari berbagai tujuan itulah pada akhirnya melahirkan
teori-teori hukuman, sebagai berikut:
1) Teori pembalasan
Teori inilah yang tertua. Menurut teori ini, hukuman diadakan
sebagai pembalasan dendam atas kelalaian dan pelanggaran
dan pelanggaran yang telah dilakukan seseorang. Teori ini
seratus persen tidak bisa diterapkan dalam pendidikan. Karena
dalam kamus pendidikan tidak ada istilah pembalas dendam.
Bahkan sifat balas dendam inilah yang hendak dibasmi dan
dijauhkan dari diri anak didik.
2) Teori perbaikan
Menurut teori ini, hukuman dilakukan untuk membasmi
kejahatan atau untuk membetulkan kesalahan. Hukuman jenis
ini dilakukan untuk membuat seseorang jera melakukan
kesalahan yang sama. Karena hukuman ini bersifat paedagogis,
maka penerapannya sangat baik dilakukan dalam pendidikan.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan untuk meluruskan
sikap dan perilaku anak didik sesuai apa yang diharapkan.
3) Teori perlindungan
Menurut teori ini, hukuman dilakukan untuk melindungi
masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Tujuan
dilaksanakannya hukuman ini agar masyarakat dapat
dilindungi dari berbagai kejahatan yang telah dilakukan oleh
pelanggar.
4) Teori ganti rugi menurut teori ini hukuman dilakukan untuk
mengganti kerugian yang telah diderita akibat kejahatan atau
pelanggaran.
5) Teori menakut-nakuti
Menurut teori ini, hukuman dilakukan untuk menimbulkan
emosi negatif dari dalam diri seseorang. Teori ini memang ada
kelemahannya, tetapi masih bisa diterapkan dalam dunia
31
pendidikan. Kelemahannya misalnya, efek jera bagi si
pelanggar hanya didasarkan pada rasa takut. Padahal dalam
pendidikan bukan perasaan takut itu sebagai tujuan.Oleh
karena itu, teori ini masih memerlukan “teori perbaikan”.
Dengan teori perbaikan ini diharapkan anak meninggalkan
perbuatan yang tidak baik bukan karena takut, tetapi atas dasar
keinsyafan, bahwa perbuatannya memang tidak baik.21
Demikianlah persoalan reward dan punishment yang dapat
diuraikan manfaatnya tentu saja guru sendiri yang merasakannya
berdasarkan penerapannya ketika melaksanakan pendidikan
pembelajaran di kelas. Akhirnya jangan memberikan reward jika
tidak ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, karena hal itu
tidak baik dalam pembinaan anak didik untuk menjadi manusia
susila yang cakap.
3. Pembelajaran Matematika dalam Konteks Madrasah Tsanawiyah
Menurut Anton M. Moelioyono, matematika diartikan sebagai
ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan
prosedur operasional yang digunakan daalm penyelesaian masalah
bilangan. Sedangkan R. Soejadi dan Masriyah menarik ciri-ciri yang
sama yaitu matematika adalah memiliki objek kajian yang abatrak,
mendasarkan diri pada kesepakatan-kesepakatan,sepenuhnya
menggunakan pola pikir deduktif, dan dijiwai dengan kebenaran yang
konsistensi.22
Adapun pembelajaran adalah suatu interaksi antara peserta
didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik untuk
mencapai suatu tujuan belajar dengan memanfaatkan beberapa
komponen seperti sarana dan prasarana, strategi atau metode. Menurut
21
Nana Syaodih,Landasan Psikologi Proses Pendidikan, hlm. 199-200 22
Suyitno, A, Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. (Semarang: UNNES,
2004), hlm. 2.
32
Oemar Hamalik “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan
peosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan belajar”.23
Sedangkan menurut Suherman, Pembelajaran merupakan
proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju
kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi
pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi
pembelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu
menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan
siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran sedang
berlangsung. Dengan kata lain pada hakikatnya pembelajaran
merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik
serta antarapeserta didik dalam rangka perubahan sikap.24
Jadi pembelajaran matematika adalah suatu proses atau
kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan
matematika kepada para peserta didiknya, yang di dalamnya
terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta
didik tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik
dengan peserta didik dalam mempelajari matematika tersebut.
a. Tujuan Pembelajaran Matematika di Madrasah Tsanawiyah
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
23
Umar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 57. 24
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2009),
cet.III, hlm. 11.
33
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
b. Ruang Lingkup Matematika
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan
SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Bilangan;
2) Aljabar;
3) Geometri dan Pengukuran; dan
4) Statistika dan Peluang.
c. Garis Singgung Lingkaran
1) Pengertian Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong
lingkaran tepat di satu titik. Titik tersebut dinamakan titik
singgung lingkaran.
Setiap garis singgung lingkaran selalu tegak lurus
terhadap jari-jari (diameter) yang melalui titik singgungnya.
Pada Gambar 2.1 memperlihatkan gambar garis singgung yang
selalu tegak lurus dengan jari-jarinya! Gambar 2.1(a)
34
memperlihatkan bahwa garis g menyinggung lingkaran di titik
A. Garis g tegak lurus jari-jari OA. Dengan kata lain, hanya
terdapat satu buah garis singgung yang melalui satu titik pada
lingkaran. Pada Gambar 2.1(b), titik R terletak di luar
lingkaran. Garis l melalui titik R dan menyinggung lingkaran
di titik P, sehingga garis l tegak lurus jari-jari OP. Garis m
melalui titik R dan menyinggung lingkaran di titik Q, sehingga
garis m tegak lurus jari-jari OQ. Dengan demikian, dapat
dibuat dua buah garis singgung melalui satu titik di luar
lingkaran.
Gambar 2.1: Memperlihatkan Garis Singgung yang
melalui satu titik pada lingkaran dan di luar lingkaran.
(a) (b)
Gambar 2.1
2) Panjang Garis Singgung Lingkaran
Setelah melukis garis singgung lingkaran, sekarang kamu
akan menghitung panjang garis singgung yang ditarik dari sebuah
titik di luar lingkaran. Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.2.
A
g O
P
l
O
Q
R
m
A
rl
l
O
C
B
r
35
Garis AB dan BC adalah garis singgung lingkaran yang
berpusat di titik O. Panjang OA = panjang OC = r = jari-jari
lingkaran. Oleh karena garis singgung selaltu tegak lurus
terhadap jari-jari lingkaran maka panjang garis singgung AB dan
BC dapat dihitung dengan menggunakan teorema Pythagoras.
Perhatikan Δ OAB. Pada Δ OAB berlaku teorema
Pythagoras, yaitu:
OA2 + AB
2 = OB
2
AB2 = OB
2 – OA
2
AB = 𝑂𝐵2 − 𝑂𝐴2
AB = 𝑂𝐵2 − 𝑟2
Pada Δ OCB juga berlaku teorema Pythagoras, yaitu:
OC2 + BC
2 = OB
2
BC2 = OB
2 – OC
2
BC = 𝑂𝐵2 − 𝑂𝐶2
BC = 𝑂𝐵2 − 𝑟2
Ternyata, AB = BC = 𝑶𝑩𝟐 − 𝒓𝟐. Uraian tersebut
menggambarkarn definisi berikut:
Kedua garis singgung yang ditarik dari sebuah titik diluar
lingkaran mempunyai panjang yang sama.
3) Garis Singgung Dua Lingkaran
Pada Gambar 2.3 memperlihatkan garis singgung dua
lingkaran.
A
k
D
n
P
l
m
B
C
A
(a) (b)
36
Gambar 2.3: Dua Lingkaran yang Bersinggungan
Gambar 2.3(a) memperlihatkan dua lingkaran yang
bersinggungan di dalam. Untuk kedudukan seperti ini dapat
dibuat satu buah garis singgung persekutan luar, yaitu k dengan
titik singgung A. Gambar 2.3(b) memperlihatkan dua lingkaran
yang bersinggungan di luar. Dalam kedudukan seperti ini dapat
dibuat satu buah garis singgung persekutuan dalam, yaitu n dan
dua garis singgung persekutuan luar, yaitu l dan m.
4) Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran
Misalnya terdapat dua lingkaran saling lepas dengan
pusat P dan Q serta jari-jari R dan r.
Gambar 2.4
5) Menghitung Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar
pada gambar;
Gambar 2.5
Q
r
P
R T
A
B
D
C E
F
Q
r
P
R
k
S
C B l
l
37
a) Garis AB merupakan garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran yang berpusat di P dan Q.
b) R = AP adalah jari-jari lingkaran yang berpusat di P atau
lingkaran pertama. r = BQ adalah jari-jari lingkaran yang
berpusat di Q atau lingkaran kedua.
c) l adalah panjang garis singgung persekutuan luar AB.
d) K adalah jarak antara kedua titik pusat P dan Q.
e) SQ merupakan translasi dari AB, sehingga panjang AB =
panjang SQ = l. Panjang SP = AP – BQ = R – r.
f) AB sejajar SQ sehingga – BAP = – QSP = 90o (sehadap)
g) Sekarang, perhatikan ΔSPQ. Oleh karena – QSP = 90o
maka bisa menggunakan teorema Pythagoras untuk
mencari panjang SQ.
ΔSPQ siku-siku di S sehingga
PQ2 = SQ
2 + SP
2
SQ2 = PQ
2 – SP
2
l2 = k
2 – (R – r); R > r
l= 𝒌𝟐 − 𝑹 − 𝒓 𝟐
Jadi, panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran adalah:
l= 𝒌𝟐 − 𝑹 − 𝒓 𝟐dengan R > r
Dengan:
l = panjang garis singgung persekutuan luar
k = jarak kedua titik pusat lingkaran
R = jari-jari lingkaran pertama
r = jari-jari lingkaran kedua
Contoh soal:
M adalah pusat lingkaran yang panjang jari-jarinya 8 cm dan N
adalah pusat lingkaran yang panjang jari-jarinya 3 cm. Jarak
38
kedua pusat lingkaran 13 cm. Panjang garis singgung
persekutuan luar kedua lingkaran adalah. . . .
Penyelesaian:
R = 8 cm, r = 3 cm, k = 13 cm.
l = 𝒌𝟐 − 𝑹 − 𝒓 𝟐
= 𝟏𝟑𝟐 − (𝟖 − 𝟑)𝟐
= 𝟏𝟑𝟐 − 𝟓𝟐
= 𝟏𝟔𝟗 − 𝟐𝟓
= 𝟏𝟒𝟒
= 12 cm
Jadi panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran
adalah 12 cm.
4. Implementasi Pemberian Reward dan Punishment
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan
peserta didik. Interaksi yang berniali edukatif dikarenakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru
dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis
dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran.
Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam
kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang
tidak dapat disampaikan guru via kata-kata atau kalimat. Keefektifan
daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit
dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Kesulitan peserta didik
memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan
alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan balik
yang baik dari peserta didik. Dengan memanfaatkan taktik alat bantu
39
yang akseptabel, guru dapat menggairahkan belajar peserta didik. Di
antara alat bantu tersebut adalah reward dan punishment, dengan
tercapainya tujuan pembelajaran maka dapat dikatakan bahwa guru
telah berhasil dalam mengajar.
Pengaruh pemberian reward dalam perilaku peserta didik
tergantung pada berbagai faktor diantaranya reward diberikan ketika
peserta didik telah mampu memecahkan soal-soal yang diberikan oleh
guru, contoh pemberian reward dalam materi ini adalah ketika guru
memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan panjang garis
singgung persekutuan luar lingkaran dalam kehidupan sehari-hari dan
guru mengatakan kepada peserta didik bagi siapa saja yang dapat
menyelesaikan soal-soal matematika tersebut dengan cepat dan benar
maka peserta didik yang dapat menyelesaikan soal-soal tersebut
dengan cepat dan benar boleh pulang lebih dulu. Maka dengan begitu
seluruh peserta didik akan berlomba-lomba untuk dapat menyelesaikan
soal-soal tersebut dengan cepat dan benar. Disini guru tidak hanya
dapat melihat apakah soal-soal tersebut dapat diselesaikan dengan
cepat dan benar, tetapi guru juga dapat melihat kemajuan-kemajuan
yang diperoleh oleh peserta didik pada tahap-tahap menyelasaikan
tugas tersebut.
Selain reward (hadiah) guru juga dapat menggunakan
punishment (hukuman) sebagai media atau alat bantu dalam
pendidikan demi kelancaran kegiatan belajar mengajar. Hukuman
dimaksudkan disini tidak seperti hukuman penjara atau hukuman
potong tangan. Tetapi adalah hukuman yang bersifat mendidik.
Hukuman yang mendidik inilah yang diperlukan dalam pendidikan.
Kesalahan peserta didik yang melanggar disiplin dapat diberikan
hukuman berupa sanksi mencatat bahan pelajaran yang ketinggalan,
atau apa saja yang bersifat mendidik. Dalam materi panjang garis
singgung persekutuan luar lingkaran ini guru dapat memberikan
hukuman pada peserta didik yang tidak patuh pada peraturan yang
40
berlaku ketika proses belajar mengajar di kelas tersebut sedang
berlangsung, dengan cara menyuruh peserta didik yang tidak disiplin
tersebut untuk menjelaskan kembali bahan pelajaran yang baru saja
dijelaskan oleh guru, atau peserta didik yang tidak mengerjakan tugas
atau PR yang diberikan guru diberi hukuman dengan cara peserta didik
tersebut disuruh untuk mengerjakan tugas atau PR yang berkaitan
dengan panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran di papan
tulis kemudian mempresentasikan kepada peserta didik yang lainnya.
Dengan begitu peserta didik yang merasa mendapat hukuman tersebut
sadar atas kesalahan yang ia lakukan dan tentu saja dia tidak akan
mengulangi kembali perbuatannya itu, karena khawatir akan mendapat
hukuman untuk yang kedua kalinya dan tentu akan medapat malu,
karena tidak dapat menjelaskan kembali apa yang sudah diajarkan oleh
guru. Dengan upaya tersebut peserta didik akan berusaha untuk
bersikap disiplin dengan memfokuskan perhatiannya pada bahan
pelajaran yang dijelaskan kembali oleh guru.
B. KERANGKA BERPIKIR
Proses belajar mengajar yang menyenangkan tidak pernah
terlepas dari alat bantu belajar. Bagi peserta didik yang berprestasi
perlu diberikan penghargaan atas prestasinya tersebut, dan bagi peserta
didik yang bermasalah juga perlu diberikan sanksi sebagai akibat dari
perilaku yang dia lakukan. Penghargaan dan sanksi yang dimaksud
adalah reward dan punishment yang bernilai edukatif. Reward dan
punishment yang bernilai dipercaya dapat membantu proses belajar
mengajar agar lebih aktif, selain itu reward dan punishment juga dapat
menambah motivasi belajar peserta didik sehingga berpengaruh juga
terhadap hasil belajarnya.
Namun persoalan pemberian reward dan punishment bukanlah
hal yang mudah kapan waktunya, kepada siapa, dan bagaimana
41
bentuknya. Dengan adanya pemberian reward dan punishment oleh
guru pada peserta didik, maka peserta didik akan lebih serius dan
disiplin dalam belajarnya, sehingga hasil belajarnyapun akan menjadi
lebih baik. Karena peserta didik yang mendapatkan reward akan lebih
termotivasi untuk belajar lebih giat lagi sehingga akan mendapatkan
reward lagi sebagai penghargaan atas prestasi yang telah ia peroleh
begitu juga dengan peserta didik yang bermasalah dengan kedisiplinan
dalam belajar, perlu adanya sanksi tegas bagi mereka sebagai akibat
dari perilaku yamg dia lakukan sehingga dia tahu bahwa perilakunya
itu salah.
Setelah peserta didik tersebut diberi punishment, maka ia tidak
akan melakukan kesalahan yang sama karena punishment dapat
memperlemah tingkah laku seseorang. Misalnya peserta didik suka
membuat keramaian di dalam kelas, karena mendapat hukuman, maka
pada akhirnya dia akan mengubah kelakuannya yang tidak baik itu.
Akan tetapi lebih baik meminimalkan hukuman dan memperbanyak
nasehat dan teladan yang baik. Sebab dengan nasehat dan teladan yang
baik lebih banyak mendatangkan hasil yang baik daripada kegagalan.
C. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni alumni
fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Surakarta tahun 2008 dengan judul “Upaya Peningkatan
Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Pemberian Motivasi
Berprestasi dan Kepuasan Reward pada Siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Susukan”. Ternyata menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar.
Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Dwi Riyani Triastuti
alumni fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Matematika Universitas
Negeri Semarang tahun 2009 dengan judul “Keefektitivan Pembelajaran
42
Matematika dengan Pemberian Reward Melalui Strategi Berwawasan
Snowball Throwing Berbantuan Alat Peraga terhadap Pemahaman Konsep
pada Sub Materi Pokok Volum Limas Segi Empat pada Peserta Didik
Kelas VIII SMP Negeri 6 Temanggung Tahun Pelajaran 2008/2009”. Juga
menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Terdapat perbedaan antara penelitian yang akan peneliti lakukan
dengan dua judul skripsi yang dijadikan sebagai kajian yang relevan yaitu
pada penelitian ini penulis murni melakukan pembelajaran dengan
pemberian reward dan punishment tanpa menggunakan model
pembelajaran, sedangkan pada kajian terdahulu penelitiannya dengan
menggunakan model pembelajaran dan alat peraga.
D. PENGAJUAN HIPOTESIS
Pemberian reward dan punishment berpengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII di MTs. Hasan Kafrawi
Mayong Jepara.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan penelitian jenis
eksperiman.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh pemberian reward dan punishment dalam
upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII pada materi
pokok panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran tahun
pelajaran 2010/2011.
B. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Suharsimi arikunto populasi adalah keseluruhan objek
penelitian.1
Jadi populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil
menghitung maupun hasil mengukur baik kualitatif maupun kuantitatif
dari karakteristik mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.2
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII
MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun pelajaran 2010/2011 yang
terdidri dari 4 kelas, dengan rincian:
Kelas VIII A dengan jumlah 36 peserta didik
Kelas VIII B dengan jumlah 36 peserta didik
Kelas VIII C dengan jumlah 37 peserta didik
Kelas VIII program khusus dengan jumlah 35 peserta didik
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm.130 2Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008), Cet. 1, hlm.241
44
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.3 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.4 Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil
semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi apabila subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau
20%-25% atau lebih.5
Sebelum pengambilan sampel harus dilakukan uji awal terlebih
dulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, dalam penelitian ini
akan diambil sampel sebanyak 3 kelas. Sampel akan diambil dengan
teknik cluster random sampling yaitu dengan memilih secara acak satu
kelas sebagai kelas eksperimen, satu kelas sebagai kelas kontrol, dan
satu kelas lagi sebagai kelas uji coba instrumen. Pengambilan sampel
dikondisikan dengan pertimbangan bahwa peserta didik mendapatkan
materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi
objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan dalam pembagian
kelas tidak ada kelas unggulan. Pada penelitian ini akan digunakan
kelas VIII A sebagai kelaseksperimen, kelas VIII C sebagai kelas
kontrol, dan kelas VIII B sebagai kelas uji coba.
2. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah hasil belajar
Matematika peserta didik kelas VIII MTs. Hasan Kafrawi Mayong
Jepara materi pokok panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran.
Ada dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent).
3Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfa Beta, 2006), Cet. II, hlm. 61
4Suharsimi, prosedur, hlm.131
5Suharsimi, prosedur, hlm.134
45
a. Variabel Bebas (independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.6
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah
pemberianreward dan punishment. Berdasarkan aspek-aspek yang
dapat diteliti melalui proses pembelajaran di kelas, maka dapat ditarik
beberapa indikator pemberian reward dan punishment kepada peserta
didik diantaranya adalah:
Indikator pemberian reward yaitu sebagai berikut:
1) Guru mengucapkan katapintar, bagus, dan seratus,kepada
peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan guru secara lisan dan spontan.
2) Guru memberikan buku kepada peserta didik yang mampu
mengerjakan soal yang diberikan guru di papan tulis.
3) Guru memberikan buku dan pensil kepada peserta didik yang
mampu mengerjakan soal yang diberikan leh guru di papan
tulis kemudian mempresentasikan kepada teman-teman yang
lain dalam satu kelas.
Indikator pemberian punishment yaitu sebagai berikut:
1) Guru memeberikan sanksi tegas kepada peserta didik yang
tidak mengerjakan tugas untuk mengerjakan soal-soal di papan
tulis kemudian mempresentasikan kepada teman-teman satu
kelas.
2) Guru menyuruh peserta didik untuk berdiri di depan kelas
selama 10 menit bagi setiap peserta didik yang terlambat
masuk kelas antara 1 menit sampai 5 menit.
3) Guru menyuruh untuk keluar kelas bagi peserta didik yang
terlambat masuk kelas lebih dari 10 menit.
6Sugiono,statistika., hlm.4
46
b. Variabel Terikat (dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.7 Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar matematika peserta
didik pada materi pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar
Dua Lingkaran kelas VIII MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara tahun
pelajaran 2010/2011. Indikator hasil belajar disini adalah hasil tes
yang dilakukan oleh peneliti.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan cara pengumpulan data
dengan mencatat bahan dokumentasi yang sudah ada dan mempunyai
relevansi dengan tujuan penelitian.8Metode dokumentasi berarti cara
mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
mengenai nama-nama dan nilai awal peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Data yang dijadikan sebagai data awal adalah hasil
belajar matematika semester gasal. Data yang diperoleh dianalisis
untuk menentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Metode Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran
dengan memanfaatkan reward dan punishment di kelas eksperimen.
Pengambilan data diperoleh melalui lembar observasi.
7Sugiono,statistika.
8Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008), hlm. 30.
47
3. Metode Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar penetapan skor. Tes yang diberikan pada peserta didik
dalam penelitian ini berbentuk uraian sehingga dapat diketahui sejauh
mana tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi panjang garis
singgung persekutuan luar lingkaran. Tes berbentuk uraian ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya gambling. Melalui tes ini
akan tampak seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi
panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran. Tes ini diberikan
pada akhir pembelajaran.
Hasil tes inilah yang kemudian akan digunakan sebagai acuan
untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian. Namun, sebelum
soal tes tersebut diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tes tersebut akan diujicobakan pada kelas uji coba untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.
D. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Analisis Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang
akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah
untuk menentukan penggunaan statistik parametrik atau non
parametrik. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh
yaitu nilai ulangan matematika dari materi sebelumnya dapat
digunakan uji Chi-Kuadrat.
Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas:
0H = data berdistribusi normal
1H = data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.
48
2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.
3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.
4) Membuat tabulasi data kedalam interval kelas.
5) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus:
S
xxi iZ ,
di mana S adalah simpangan baku dan x adalah rata-rata sampel.
6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan
menggunakan tabel.
7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva
K
Ei i
2
ii2
E
EO
dengan:
2 = Chi–kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
8) Membandingkan harga Chi–kuadrat dengan tabel Chi–kuadrat
dengan taraf signifikan 5%.
9) Menarik kesimpulan, jika tabel2
hitung2 ,maka data
berdistribusi normal9
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi
bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau
homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang
akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas
dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai
varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam
uji homogenitas adalah sebagai berikut.
9Sudjana, MetodaStatistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Edisi Ke-6, hlm.273.
49
2
2
2
10 : H
2
2
2
11 : H
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus
sebagai berikut.
terkecilVarians
terbesarVariansFhitung
Untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak
maka hitungF dikonsultasikan dengan Ftabel dengan = 5 %
dengan dk pembilang ( 1v ) = banyaknya data terbesar dikurangi
satu dan dk penyebut ( 2v ) = banyaknya data yang terkecil
dikurangi satu. Jika tabelhitung FF maka Ho diterima.10
Berarti
kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau
dikatakan homogen.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk
menguji apakah ada kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai
berikut.
1) Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu:
210 : H (tidak ada perbedaan rata-rata awal kedua
kelas sampel)
211 : H (ada perbedan rata-rata awal kedua kelas
sampel)
2) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak.
3) Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%.
10
Sudjana, MetodaStatistika, hlm. 250.
50
4) Kriteria pengujiannya adalahterima H0 apabila
, di mana diperoleh dari
daftar distribusi Student dengan peluang dan
dk = .221 nn
5) Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:
21
21
11
nns
xxt
dengan
2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan:
1x = rata-rata data kelas eksperimen
2x = rata-rata data kelas kontrol
n1 = banyaknya data kelas eksperimen
n2 = banyaknya data kelas kontrol
s2 = simpangan baku gabungan
6) Menarik kesimpulan yaitu jika tabelhitungtabel ttt , maka
kedua kelas mempunyai rata-rata sama.11
2. Analisis Instrumen Tes
Instrumen yang telah disusun diujicobakan untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. Uji
coba dilakukan pada peserta didik yang pernah mendapatkan materi
tersebut (peserta didik yang termasuk dalam populasi tapi bukan
peserta didik yang menjadi sampel). Tujuannya untuk mengetahui
apakah item-item tersebut telah memenuhi syarat tes yang baik atau
tidak.
11
,Sudjana, MetodaStatistika, hlm. 239.
51
1) Validitas
Validitas atau kesahihan adalah ketepatan mengukur yang
dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang
seharusnya diukur lewat butir item tersebut.12
Jadi suatu instrumen
(soal) dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur
apa yang hendak diukur, rumus yang digunakan untuk menghitung
validitas tes item adalah korelasi product moment.
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr = koefisien korelasi tiap item
N = banyaknya subyek uji coba
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total
2X = jumlah kuadrat skor item
2Y = jumlah kuadrat skor total
XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dibandingkan dengan hasil
r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir
soal dikatakan valid jika tabelhitung rr
2) Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap, artinya apabila tes tersebut
dikenakan pada jumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka
12
Anas Sudjana, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006), hlm.182
52
hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes
pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha
sebagai berikut.13
)1)()1(
(2
2
11
t
b
k
kr
Keterangan:
11r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau soal
2
b : jumlah varians tiap-tiap butir
2
t : varians total
Dengan rumus varians dapat dicari 2 yaitu:
N
N
XX
)( 2
2
2
Dengan :
∑X = jumlah skor item
∑X2
= jumlah kuadrat skor item
N = banyaknya responden
Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r
product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika
r11>rtabel maka item tes yang diuji cobakan reliabel.
3) Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta
didik untuk memepertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus
asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
13
Arikunto,Prosedur Penelitian, hlm.196
53
diluar jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal
dapat digunakan rumus:
Tingkat Kesukaranditetapkan yang maksimumskor
mean
dimana,
Mean tesmengikuti yang siswabanyak
tertentusoalbutir pada tespeserta siswaskor jumlah
Pada penelitian ini untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran
digunakan tolak ukur sebagai berikut.
0,00 – 0,30 soal tergolong sukar.
0,31 – 0,70 soal tergolong sedang.
0,71 – 1,00 soal tergolong mudah
4) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi
dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Teknik yang
digunakan untuk menghitung daya pembeda untuk tes berbentuk
uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata
(mean) yaitu antara mean kelompok atas mean kelompok bawah
untuk tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut.
alSkorMaksim
MLMHDB
)(
Keterangan:
DB : daya beda
MH : rata-rata dari kelompok atas
ML : rata-rata dari kelompok bawah
54
Cara menafsirkan daya beda adalah:
Besarnya DB Klasifikasi
Kurang dari 20,0 Poor (jelek)
40,021,0 Satisfactory (cukup)
70.041,0 Good (baik)
00,171,0 Exellent (baik sekali)
Bertanda negatif Butir soal dibuang
3. Analisis Tahap Akhir
Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka
dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang
digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu
hipotesis diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan rumus
t test dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika varians kedua kelas sama )(2
2
2
1 , rumus yang digunakan
adalah:
H0 : 1 ≤ 2
Ha : 1 >2
dengan:
1 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIII A yang diajar
dengan menggunakan reward dan punishment.
2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIII C yang diajar
tanpa menggunakan reward dan punishment.
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
55
t = dengan:2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
Kriteria pengujian: H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel dengan
221 nndk dan peluang )1( dan H0 diterima untuk harga t
lainnya.14
2) Jika varians kedua kelas berbeda )(2
2
2
1 , rumus yang
digunakan:15
2
2
2
1
2
1
21'
n
s
n
st
xx
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
14
Sudjana,Metoda Statistika., hlm. 239. 15
Sudjana,Metoda Statistika., hlm. 241.
21
21
11
nns
xx
56
2
2s : varians kelompok kontrol
Kriteria pengujian:
0H diterima jika: 21
2211'ww
twtwt
dan
H0 ditolak jika t’ ≥ 21
2211
ww
twtw
.
dengan w1 = , w2 = , t1 = t(1- )( -1), dan t2 = t(1- )( -1)
1
2
1
n
s
2
2
2
n
s 1n
2n
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh data nilai posttest dari
hasil tes setelah dikenai treatment. Untuk kelas eksperimen dikenai treatment
pemberian reward dan punishment. Sedangkan untuk kelas kontrol merupakan
kelas yang tidak dikenai treatment. Data nilai tersebut yang akan dijadikan
barometer untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini. Adapun nilai
posttest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel
di bawah ini
Tabel 1
Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dengan Pemberian reward dan
punishment
NO KODE NILAI NO KODE NILAI
1 E-01 95 19 E-19 49
2 E-02 89 20 E-20 34
3 E-03 98 21 E-21 97
4 E-04 93 22 E-22 98
5 E-05 50 23 E-23 65
6 E-06 50 24 E-24 28
7 E-07 69 25 E-25 43
8 E-08 64 26 E-26 75
9 E-09 88 27 E-27 50
10 E-10 45 28 E-28 66
11 E-11 95 29 E-29 45
12 E-12 65 30 E-30 37
13 E-13 65 31 E-31 19
14 E-14 50 32 E-32 56
15 E-15 99 33 E-33 55
16 E-16 86 34 E-34 52
17 E-17 68 35 E-35 72
18 E-18 94 36 E-36 38
JUMLAH 1363 JUMLAH 979
X = 1363 + 979 = 2342
58
Tabel 2
Data Nilai Posttes Kelas Kontrol Model Pembelajaran Langsung dengan
Metode Ekspositori
NO KODE NILAI NO KODE NILAI
1 C-01 37 20 C-20 99
2 C-02 40 21 C-21 73
3 C-03 45 22 C-22 61
4 C-04 30 23 C-23 45
5 C-05 43 24 C-24 88
6 C-06 25 25 C-25 58
7 C-07 47 26 C-26 73
8 C-08 44 27 C-27 72
9 C-09 12 28 C-28 40
10 C-10 30 29 C-29 87
11 C-11 65 30 C-30 63
12 C-12 20 31 C-31 53
13 C-13 50 32 C-32 76
14 C-14 40 33 C-33 92
15 C-15 45 34 C-34 83
16 C-16 70 35 C-35 47
17 C-17 60 36 C-36 69
18 C-18 45 37 C-37 72
19 C-19 60
JUMLAH 808 JUMLAH 1251
X = 808 + 1251 = 2059
A. ANALISIS DATA
1. Analisis Awal
a. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data tahap awal, digunakan nilai
ulangan tengah semester gasal kelas VIII. Statistik yang digunakan
adalah Chi-Kuadrat.
Hipotesis
0H : Data berdistribusi normal
1H : Data tidak berdistribusi normal
59
Pengujian Hipotesis
k
i i
ii
E
EO
1
2
2 )(
Kriteria Pengujian
0H diterima jika 22
tabelhitung
Berikut hasil perhitungan 2 nilai awal untuk kelas VIII A
sampai VIII C.
TABEL 3
Hasil Perhitungan 2 Nilai Awal
No. Kelas 2
hitung 2
tabel Keterangan
1. VIII A 2,1804 11,0705 Normal
2. VIII B 10,1667 12,5916 Normal
3. VIII C 11,0869 12,5916 Normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa
sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen,
untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian
hipotesis. Uji homogenitas menggunakan uji Bartlet dengan hipotesis
statistiknya sebagai berikut.
Hipotesis
2
2
2
10 : H (data homogen)
2
2
2
11 : H (data tidak homogen)
Kriteria pengujian
0H diterima jika 22
tabelhitung
Tabel 4
Nilai Variansi
Sumber variasi VIII A VIII B VIII C
60
Jumlah 1180 1217 1094
n 36 36 37
X 32,78 33,81 29,57
Varians ( 2S ) 49,49 50,68 61,81
Standar deviasi ( S ) 7,04 7,12 7,86
Tabel 5
Tabel Uji Bartlett
Sampel 1 indk 2
iS Log 2
iS 2log. iSdk
2. iSdk
VIII A 35 49,492 1,695 59,309 1732,222
VIII B 35 50,675 1,705 59,668 1773,639
VIII C 36 61,808 1,791 64,478 2225,081
Jumlah 106 183,454 5730,942
0654,54106
942,5730
)1(
)1( 2
2
i
ii
n
SnS
)1()(log 2
inSB
6895,183
1067329,1
106)0654,54(log
22 log)(10(ln ihitung SdkB
5418,0
236,03,2
)454,18369,183(3,2
Dengan %5 dan 213 dk , diperoleh 991,52 tabel .
Karena 991,55418,0 22 tabelhitung , maka 0H diterima. Artinya
ketiga data homogen.
61
c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah
perbedaan rata-rata kedua sampel signifikan atau tidak. Statistik yang
digunakan adalah uji t dengan hipotesis sebagai berikut.
Hipotesis
21 :Ho (perbedaan rata-rata tidak signifikan)
211 :H (perbedaan rata-rata signifikan).
Karena telah diketahui bahwa kedua sampel homogen
( 21 ), maka statistik t yang digunakan adalah:
21
11
21
nns
xxt
Kriteria Pengujian
0H diterima jika: )
2
11()
2
11(
ttt hitung
Tabel 6
Kesamaan Rata-rata
Sampel ix
2
iS n S
Eksperimen 32,7778 49,4921 36 7,4657
Kontrol 29,5676 61,8078 37
21
11
21
nns
xxt
8368,1
7477,1
2102,3
37
1
36
14657,7
5676,297778,32
62
Dengan %5 dan 7123736 dk diperoleh
9939,1)71;975,0( t . Karena 9939,18368,19939,1 ttt hitung ,
maka tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Analisis Uji Coba
a. Validitas
Soal tes uji coba terdiri dari 10 buah soal uraian, dengan n = 36
dan taraf nyata α = 5% diperoleh 33,0tabelr . Soal dikatakan valid jika
tabelxy rr . Hasil perhitungan validitas soal uraian diperoleh sebagai
berikut.
Tabel 7
Analisis Validitas Butir Soal
No.
Butir
xyr tabelr Perbandingan Keterangan
1 0,76 0,33 tabelxy rr Valid
2 0,51 0,33 tabelxy rr Valid
3 0,82 0,33 tabelxy rr Valid
4 0,69 0,33 tabelxy rr Valid
5 0,70 0,33 tabelxy rr Valid
6 0,75 0,33 tabelxy rr Valid
7 0,82 0,33 tabelxy rr Valid
8 0,74 0,33 tabelxy rr Valid
9 0,63 0,33 tabelxy rr Valid
10 0,59 0,33 tabelxy rr Valid
63
Dengan perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel
diperoleh 10 soal yang valid.
b. Reliabilitas
Dengan menggunakan rumus:
2
2
11 1 1
t
i
k
kr
Diperoleh 5652,011 r . Karena 33,0 0,5652 tabel11 rr maka soal
reliabel.
c. Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang atau mudah. Hasil
perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 8
Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
No.
Butir
Tingkat
Kesukaran
Keterangan
1 0,8778 Mudah
2 0,6472 Sedang
3 0,6222 Sedang
4 0,9333 Mudah
5 0,6639 Sedang
6 0,7389 Mudah
7 0,6778 Sedang
8 0,6222 Sedang
9 0,2528 Sukar
10 0,1833 Sukar
64
d. Daya Pembeda
Hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 9
Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No. Butir Daya Pembeda Keterangan
1 0,5455 Baik
2 0,3091 Cukup
3 0,7273 Baik sekali
4 0,2727 Cukup
5 0,4909 Baik
6 0,5818 Baik
7 0,7182 Baik sekali
8 0,7636 Baik sekali
9 0,4455 Baik
10 0,3000 Cukup
Tabel 10
Hasil Analisis Tes
No.
Butir
Validitas Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Keterangan
1 Valid Mudah Baik Dipakai
2 Valid Sedang Cukup Dipakai
3 Valid Sedang Baik sekali Dipakai
4 Valid Mudah Cukup Dipakai
5 Valid Sedang Baik Dipakai
6 Valid Mudah Baik Dipakai
7 Valid Sedang Baik sekali Dipakai
8 Valid Sedang Baik sekali Dipakai
9 Valid Sukar Baik Dipakai
10 Valid Sukar Cukup Dipakai
65
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh 10 soal yang valid.
Sehingga, yang dipakai di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas Nilai Posttest
(1) Uji normalitas nilai posttes pada kelompok eksperimen
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Ei
EiOik
i
2
1
2 )(
Kriteria yang digunakan diterima Ho = 2
hitung < 2
tabel
Dari data tabel 4.1 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji
T-test. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas sebagai
berikut:
Nilai maksimal = 99
Nilai minimal = 19
Rentang nilai (R) = 99 – 19 = 80
Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log 36 = 6,136 = 6 kelas
Panjang kelas (P) = 80/6 = 13,33 = 13
Tabel 11
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen
No. X
1 95 29,94 896,6698
2 89 23,94 573,3364
3 98 32,94 1085,3364
4 93 27,94 780,8920
5 50 -15,06 226,6698
6 50 -15,06 226,6698
XX 2)( XX
66
7 69 3,94 15,5586
8 64 -1,06 1,1142
9 88 22,94 526,4475
10 45 -20,06 402,2253
11 95 29,94 896,6698
12 65 -0,06 0,0031
13 65 -0,06 0,0031
14 50 -15,06 226,6698
15 99 33,94 1152,2253
16 86 20,94 438,6698
17 68 2,94 8,6698
18 94 28,94 837,7809
19 49 -16,06 257,7809
20 34 -31,06 964,4475
21 97 31,94 1020,4475
22 98 32,94 1085,3364
23 65 -0,06 0,0031
24 28 -37,06 1373,1142
25 43 -22,06 486,4475
26 75 9,94 98,8920
27 50 -15,06 226,6698
28 66 0,94 0,8920
29 45 -20,06 402,2253
30 37 -28,06 787,1142
31 19 -46,06 2121,1142
32 56 -9,06 82,0031
33 55 -10,06 101,1142
34 52 -13,06 170,4475
35 72 6,94 48,2253
36 38 -27,06 732,0031
Jumlah 2342 18253,8889
x =N
x=
36
2342 65,0556
s 2 = 1
)( 2
n
xx =
)136(
89,18253
= 521,54
s = 22,8372
67
Menghitung Z
S
xBkZ
Contoh untuk batas kelas interval (x) = 18,5
04,28372,22
0556,655,18
Z
Selanjutnya dicari peluang untuk Z dari kurva Z (tabel) pada nilai
Z yang sesuai.
Menghitung luas kelas untuk Z yaitu dengan menghitung selisih
antara peluang-peluang Z, kecuali untuk peluang Z bertanda positif
dan negatif dijumlahkan.
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan ( iE ) yaitu luas kelas
Z dikalikan dengan jumlah responden (n = 36)
Contoh pada interval 19 – 32 0,0557 36 = 2,0
Tabel 12
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi Ei
18,5 -2,04 0,4793
19 – 32 0,0557 2 2,0 0,0000
32,5 -1,43 0,4236
33 – 46 0,1326 6 4,8 0,3151
46,5 -0,81 0,2910
47 – 60 0,2117 8 7,6 0,0188
60,5 -0,20 0,0793
61 – 74 0,2384 8 8,6 0,0395
74,5 0,41 0,1591
75 – 88 0,1894 3 6,8 2,1384
88,5 1,03 0,3485
89 – 102 0,1010 9 3,6 7,9132
102,5 1,64 0,4495
Jumlah 36 X² = 10,4250
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
i
ii
E
EO2
S
XZ
68
iZ = Bilangan Bantu atau Bilangan Standar
P( iZ ) = Nilai iZ pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal
standar dari O s/d Z
iE = frekuensi yang diharapkan
iO = frekuensi hasil pengamatan
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2
hitung = 10,4250
dan 2
tabel = 11,07 dengan dk = 6-1 = 5, %5 . Jadi
22
tabelhitung berarti data yang diperoleh berdistribusi normal.
Jadi nilai posttest pada kelas eksperimen berdistribusi normal.
(2) Uji normalitas nilai posttes pada kelas kontrol
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Ei
EiOik
i
2
1
2 )(
Kriteria yang digunakan diterima Ho = 2
hitung < 2
tabel
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji
T-test. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas sebagai
berikut:
Nilai maksimal = 99
Nilai minimal = 12
Rentang nilai (R) = 99 – 12 = 87
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 37 = 6,175 = 6 kelas
Panjang kelas (P) = 87/6 = 14,5 = 14
69
Tabel 13
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol
No. X
1 37 -17,84 318,19
2 40 -14,84 220,16
3 45 -9,84 96,78
4 30 -24,84 616,92
5 43 -11,84 140,13
6 25 -29,84 890,30
7 47 -7,84 61,43
8 44 -10,84 117,46
9 12 -42,84 1835,08
10 30 -24,84 616,92
11 65 10,16 103,27
12 20 -34,84 1213,67
13 50 -4,84 23,40
14 40 -14,84 220,16
15 45 -9,84 96,78
16 70 15,16 229,89
17 60 5,16 26,65
18 45 -9,84 96,78
19 60 5,16 26,65
20 99 44,16 1950,30
21 73 18,16 329,86
22 61 6,16 37,97
23 45 -9,84 96,78
24 88 33,16 1099,73
25 58 3,16 10,00
26 73 18,16 329,86
27 72 17,16 294,54
28 40 -14,84 220,16
29 87 32,16 1034,40
30 63 8,16 66,62
31 53 -1,84 3,38
32 76 21,16 447,84
33 92 37,16 1381,03
34 73 18,16 329,86
35 47 -7,84 61,43
36 59 4,16 17,32
37 62 7,16 51,30
XX 2)( XX
70
Jumlah 2029 14713,03
x =N
x=
37
2029 54,8378
s 2 = 1
)( 2
n
xx =
)137(
03,14713
= 408,6952
s = 20,2162
Menghitung Z
S
xBkZ
Contoh untuk batas kelas interval (x) = 12 – 0,5 = 11,5
14,22162,20
8378,545,11
Z
Selanjutnya dicari peluang untuk Z dari kurva Z (tabel) pada nilai
Z yang sesuai.
Menghitung luas kelas untuk Z yaitu dengan menghitung selisih
antara peluang-peluang Z, kecuali untuk peluang Z bertanda positif
dan negatif dijumlahkan.
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan ( iE ) yaitu luas kelas
Z dikalikan dengan jumlah responden (n = 37)
Contoh pada interval 12 – 26 0,0646 37 = 2,3902 = 2,4
Tabel 14
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelas Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah iO iE
11,5 -2,14 0,4838
12 – 26 0,0646 3 2,4 0,1556
26,5 -1,40 0,4192
27 – 41 0,1738 6 6,4 0,0288
41,5 -0,66 0,2454
42 – 56 0,2773 10 10,3 0,0066
i
ii
E
EO2
S
XZ
71
56,5 0,08 0,0319
57 – 71 0,2620 9 9,7 0,0497
71,5 0,82 0,2939
72 – 86 0,1479 5 5,5 0,0408
86,5 1,57 0,4418
87 – 101 0,0478 4 1,8 2,8153
101,5 2,31 0,4896
Jumlah 37 2 = 3,0968
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2
hitung = 3,0968
dan 2
tabel = 11,07 dengan dk = 6 – 1= 5 dan %5 . Jadi
22
tabelhitung berarti data yang diperoleh berdistribusi normal.
Jadi nilai posttest kelas kontrol berdistribusi normal.
b.Uji Homogenitas Nilai Posttest
Hipotesis:
(varians homogen)
(minimal ada satu varians yang tidak
sama)
Dengan kriteria pengujian adalah tolak 2
hitung < 2
tabel untuk taraf
nyata %5 dengan dk = k – 1 dan 2
hitung < 2
tabel .
rumus:
22 log110ln ii snBx
dengan
B 1log 2 ins dan 1
12
2
i
ii
n
sns
Data yang digunakan hanya data nilai tes pada tabel 4.1 dan tabel
4.2 dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan sumber data:
72
Tabel 15 Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 2342 2029
N 36 37
x 65,0556 54,8378
Varians (s2) 521,5397 408,69520
Standar deviasi (s) 22,8372 20,2162
Table 16
Tabel Uji Bartlett
Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si
2 dk.Log si
2 dk *
2
is
1 36 0,0278 432,7342 2,6362 94,9040 15578,4324
2 35 0,0286 521,5397 2,7173 95,1051 18253,8889
Jumlah 71 190,0090 33832,3213
5116,476
71
321,33832
)1(
)1( 2
2
i
ii
n
sns
B = (Log s2 ) . (ni – 1)
B = Log 476,5116
. 71
B = (2,6780734 ) . 71
B = 190,14321
2 hitung
=
(Ln 10) { B - (ni-1) log si
2
2 hitung
=
2,3025851
190,14321 - 190,0090
2 hitung
=
0,3089888
73
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh
2
hitung = 0,3089888 dan 2
tabel =3,841 dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 dan
%5 . Jadi 2
hitung < 2
tabel berarti nilai posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang homogen.
2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji Pihak Kanan)
Karena 2
hitungx <2
tabelx maka 2
2
2
1 atau kedua varians sama (homogen).
Maka uji perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus:
Dimana:
Dari data diperoleh:
Tabel 17
Tabel Sumber Data Untuk Uji T
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 2342 2029
N 36 37
x 65,0556 54,8378
Varians (s2) 521,5397 408,6952
Standar deviasi (s) 22,8372 20,2162
2nn
1n1n s
21
2
22
2
11
ss
21 n
1
n
1 s
xx t 21
74
5481,21
3228,464
71
0270,147138889,18253
23736
6952,408).137(5397,521).136(
s
Dengan s = 21,5481 maka:
0255,2
0445,5
2177,10
)2341,0)(5481,21(
2177,10
37
1
36
15481,21
8378,540556,65
t
t
C. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan dengan
pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah nilai kemampuan akhir (nilai posttest). Hal ini dilakukan untuk
mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik
diberi perlakuan, dimana diharapkan bila terjadi perbedaan pada kemampuan
akhir adalah karena adanya pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi
tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan)
dalam pengujian hipotesis sebagai berikut.
H0 = 21 : rata-rata hasil belajar matematika yang diajar dengan
pemberian reward dan punishment secara individu maupun
berkelompok tidak lebih besar atau sama dengan rata-rata
hasil belajar matematika yang diajar dengan pembelajaran
langsung dengan metode ekspositori.
H1 = 21 : rata-rata hasil belajar matematika yang diajar dengan
pemberian reward dan punishment secara individu maupun
75
berkelompok lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar
matematika yang diajar dengan pembelajaran langsung
dengan metode ekspositori.
Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai
berikut.
Tabel 18
Hasil Perhitungan t-test
N x 2s S Dk
hitungt tabelt
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
36
37
65,0556
54,8378
22,8372
20,2162
21,55
36+37-
2=71
2,0255
1,9939
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang
diperoleh untuk kemampuan akhir kelas eksperimen dengan pemberian
reward dan punishment secara individu maupun berkelompok diperoleh rata-
rata 65,0556 dan standar deviasi (SD) adalah 22,8372, sedangkan untuk kelas
kontrol dengan model pembelajaran langsung dengan metode ekspositori
diperoleh rata-rata 54,8378 dan standar deviasi (SD) adalah 20,2162. Dengan
dk = 36 + 37 – 2 = 71 dan taraf nyata 5% maka diperoleh ttabel = 1,9939. Dari
hasil perhitungan t-test thitung = 2,0255. Jadi dibandingkan antara thitung dan ttabel
maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemberian reward
dan punishment dalam meningkatkan hasil belajar Matematika pada materi
pokok garis singgung persekutuan luar lingkaran peserta didik kelas VIII
MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara. Masing-masing kelas diberi perlakuan
berbeda. Kelas eksperimen dikenai pembelajaran dengan pemberian dan
punishment, sedangkan kelas kontrol dikenai pembelajaran reward dengan
metode ceramah.
76
Berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hasil dari
analisis diperoleh 0255,2hitungt dan 9939,1)71)(95.0( t , dengan demikian
)71)(95.0(tthitung . Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik
yang diajar dengan menggunakan reward dan punishment lebih baik daripada
pembelajaran ekspositori. Yang artinya pemberian reward dan punishment
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII pada
materi pokok panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran. Karena itu
guru yang memberikan pelajaran sebaiknya mengadakan variasi dalam
mengajar. Pembelajaran matematika yang menggunakan media yang tepat
dapat memudahkan peserta didik dalam mengingat materi. Guru dapat
mengadakan variasi dengan memberikan pilihan cara belajar yang diinginkan
peserta didik agar lebih memotivasi dan menghindari kejenuhan pada peserta
didik dalam pelaksanaan pembelajaran.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai banyak
keterbatasan-keterbatasan antara lain :
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu
MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara untuk dijadikan tempat penelitian.
Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi
kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang
penulis lakukan.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang
singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit
ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil
penelitian yang penulis lakukan.
77
3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang pembelajaran
dengan pemberian reward dan punishment pada pembelajaran matematika
materi pokok garis singgung persekutuan luar lingkaran pada kompetensi
dasar menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
4. Keterbatasan Variasi Reward dan Punishment
Penelitian ini hanya meneliti pada batas pengaruh pemberian reward
dan punishment saja tidak sampai meneliti pada hasil bervariasinya
reward dan punishment.
Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat
dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis lakukan di
MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara. Meskipun banyak hambatan dan
tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur
bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
78
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Analisis penelitian tentang Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester 2 pada Materi
Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran MTs. Hasan
Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 pada kompetensi dasar
menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Pada skripsi
ini dapat diambil kesimpulan bahwa, hasil belajar matematika pada materi
pokok garis singgung persekutuan luar lingkaran yang menggunakan metode
belajar dengan pemberian reward dan punishment secara berkelompok
maupun individu lebih baik daripada hasil belajar dengan metode belajar
ceramah. Sehingga reward dan punishment berpengaruh dalam peningkatan
hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII MTs Hasan Kafrawi Mayong
Jepara pada materi pokok panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran.
B. Saran-saran
Mengingat pentingnya pendekatan pembelajaran dalam suatu
pembelajaran peneliti mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan
masalah tersebut di atas sebagai berikut:
1. Model pembelajaran dengan pemberian reward dan punishment
diharapkan menjadi alternatif model pembelajaran yang bisa
dikembangkan tidak hanya di MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara.
2. Peserta didik hendaknya berlatih disiplin dan bekerja sama dengan peserta
didik lain yang kemampuannya berbeda ataupun sama agar pembelajaran
dengan pemberian reward dan punishment secara berkelompok dapat
berlangsung dengan lebih baik.
3. Pembelajaran dengan pemberian reward dan punishment melatih peserta
didik untuk disiplin dengan cara elaborasi. Selain itu, peserta didik lebih
termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan
79
kemampuan guru untuk mengelola kelas secara efektif dan efisien
sehingga kondisi kelas menjadi kondusif untuk melaksanakan
pembelajaran.
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian
ini.
C. Penutup
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
petunjuk yang telah diberikan, sehingga penyusunan skripsi yang sederhana
ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Saleh dan Abdul Aziz Abdul Majid, Tarbiyah wa Turuqu Tadris, Jilid
I, Mesir: Darul Ma’arif, 1968.
Anni, Catharina Tri dkk., Psikologi Belajar, Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta:Rineka Cipta.2006.
Daradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1993.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Asy-Syifa’,
1999.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008, Cet. 4.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001.
Hudojo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
Malang: UM Press, 2005.
Mardapi, Djemari, Pola Induk Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis
Kemampuan Dasar SMU, Jakarta: Depdiknas, 2002.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematik, Semarang : Balai
Diklat Keagamaan Semarang, 2007.
Nata, Abuddin (ed.), Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung: Angkasa, 2003.
Nasution, Metode Research, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009, Cet. 11.
Noormandiri, Matematika untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2004.
Poerwadaminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1999.
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remadja Karya, 1986.
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2008.
S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Safaria, Triantoro, Manajemen Emosi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Sambas Ali, Muhiddin & Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang,
1976.
Siagian, Sondang P., Teori Motivasi dan Apliikasinya, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
Siswanto, Matematika Inovatif, Konsep dan Aplikasinya, untuk Kelas X SMA dan
MA, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2005.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009, Cet. 14.
Suherman, Erman, dkk, Strategi Belajar Mengajar Kontemporer, Bandung: UPI,
2003.
Supyani, Konsep dasar Matematika, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009.
Surapranata, Sumarna, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,
Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet.
2.
Suyitno, Amin, dkk, Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I,
Semarang, Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 2001.
, Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di
SMP, Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 2004).
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. LOGOS Wacana Ilmu, 1999.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Jogjakarta: Andi Offset, 1990.
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,
1996.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Garis Singgng Lingkaran yang melalui satu titik pada lingkaran
dan di luar lingkaran .................................................................. 34
Gambar 2.2 : Garis Singgung Lingkaran yang ditarik dari sebuah titik di luar
lingkran ....................................................................................... 35
Gambar 2.3 : Dua Lingkaran yang Bersinggungan ........................................... 36
Gambar 2.4 : Dua Lingakaran yang saling lepas dengan pusat P dan Q .......... 36
Gambar 2.5 : Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran...................... 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Peserta Didik Kelas Uji Coba
Lampiran 2 : Daftar Peserta Didik Kelas Eksperimen
Lampiran 3 : Daftar Peserta Didik Kelas Kontrol
Lampiran 4 : Daftar Nilai Awal Kelas Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 5 : Daftar Nilai Post TestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 6 : Kisi-kisi Soal Uji Coba
Lampiran 7 : Soal uji Coba
Lampiran 8 : Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Uji Coba
Lampiran 9 : Uji Normalitas Nilai Awal kelas Eksperimen
Lampiran 10 : Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol
Lampiran 11 : Analisis Item Soal Uji Coba
Lampiran 12 : Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba
Lampiran 13 : Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba
Lampiran 14 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba
Lampiran 15 : Perhitungan Daya Beda Butir Soal Uji Coba
Lampiran 16 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 1)
Lampiran 17 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pertemuan 2 dan 3)
Lampiran 18 : Surat Keterangan dari Lab Matematika
Lampiran 19 : Piagam PASSKA
Lampiran 20 : Piagam KKN
Lampiran 21 : Surat Keterangan Ko. Kurikuler
Lampiran 22 : Nilai Ko. Kurikuler
Lampiran 23 : Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 24 : Surat Izin Pra Riset
Lampiran 25 : Surat Izin Riset
Lampiran 26 : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 27 : Daftar Riwayat Pendidikan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Tabel Penafsiran Daya Beda ....................................................... 53
Tabel 1 : Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................................ 56
Tabel 2 : Data Nilai Posttest Kelas Kontrol .............................................. 57
Tabel 3 : Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal ............................... 58
Tabel 4 : Nilai Varians Nilai Awal Kelas Uji Coba, Eksperimen,
dan Kontrol ................................................................................. 58
Tabel 5 : Uji Homogenitas BartletNilai Awal Kelas Eksperimen. Uji Coba,
dan Kontrol ................................................................................. 59
Tabel 6 : Daftar Kesamaan Rata-rata Nilai Awal Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol....................................................................... 60
Tabel 7 : Analisis Validitas Butir Soal ...................................................... 61
Tabel 8 : Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ...................................... 62
Tabel 9 : Analisis Daya Pembeda Butir Soal ............................................. 63
Tabel 10 : Hasil Analisis Tes Soal Uji Coba ................................................ 63
Tabel 11 : Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen........................................................................ 64
Tabel 12 : Daftar Frekuensi Nilai Posstest Kelas Eksperimen .................... 66
Tabel 13 : Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Kontrol ............................................................................. 68
Tabel 14 : Daftar Frekuensi Nilai Posstest Kelas Kontrol ........................... 69
Tabel 15 : Sumber Data Uji Homogenitas Nilai Posstest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol............................ ........................................... 71
Tabel 16 : Tabel Uji Bartlett Nilai PosstestKelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .............................................................................. 71
Tabel 17 : Tabel Sumber Data Untuk Uji T Nilai posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ................................................. ..................... 72
Tabel 18 : Hasil Perhitungan t-test Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ......................................................................... .... 74
Lam
pira
n 6
KIS
I-K
ISI S
OA
L T
ES
UJI
CO
BA
Sat
uan
Pen
didi
kan
: MT
s. H
asan
Ka
fraw
i Ma
yon
g S
ub M
ater
i Pok
ok
: Pan
jang
ga
ris s
ingu
ng
per
seku
tua
n lu
ar
dua
lingk
aran
K
elas
/Sem
este
r
: VIII
/2
S
tand
ar K
ompe
tens
i : M
enen
tuka
n un
sur,
ba
gian
ling
kara
n se
rta
ukur
ann
ya
Ban
yak
So
al
: 1
0 A
loka
si W
aktu
: 2 X
40
men
it
K
ompe
tens
i D
asar
M
ater
i K
egia
tan
Pem
bela
jara
n In
dika
tor
No.
Soa
l B
entu
k S
oal
4.4
Men
ghitu
ng
panj
ang
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
dua
lingk
ara
n
Pan
jang
ga
ris
sing
gun
g pe
rsek
utua
n lu
ar d
ua
lingk
aran
Men
entu
kan
pan
jan
g ga
ris
sing
gun
g pe
rsek
utua
n lu
ar
dua
lin
gkar
an
dan
m
enye
lasa
ikan
so
al-
soal
ya
ng
berk
aita
n
deng
an p
anja
ng
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
luar
lin
gkar
an
dala
m
kehi
dupa
n se
har
i-ha
ri.
4.4.
1. M
engg
amba
r ga
ris
sing
gun
g pe
rsek
utua
n lu
ar
dua
lingn
kara
n
4.4.
2.
Men
ghitu
ng
panj
ang
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
lua
r du
a lin
gkar
an
4.4.
3. M
enye
lesa
ikan
so
al-s
oal p
ener
apan
2.a
1, 2
.b, 3
, 4, 5
,6
7, 8
, 9, 1
0
Ura
ian
U
raia
n
Ura
ian
Lampiran 7
SOAL UJI COBA
1. Dua lingkaran panjang jari-jarinya 10 cm dan 2 cm. Jarak kedua titik pusat lingkaran 17 cm. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran!
2. Panjang jari-jari lingkaran dengan pusat A dan B adalah 8 cm dan 3 cm. Jarak titik A dan titik B adalah 13 cm. Sebuah garis singgung persekutuan luar menyinggung lingkaran A di titik P dan lingkaran B di titik Q.
a. Gambarlah keadaan tersebut!
b. Hitunglah panjang garis PQ.
3. Ditentukan dua lingkaran dengan panjang jari-jari 8 cm dan 2 cm. Jarak kedua titik pusatnya 10 cm. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran itu!
4. Ditentukan jarak dua titik pusat lingkaran 20 cm. Panjang garis singgung persekutuan luarnya 16 cm. Panjang jari-jari lingkaran besar 15 cm. Hitunglah panjang jari-jari lingkaran kecil!
5. Panjang jari-jari dua buah lingakaran masing-masing 24 cm dan 4 cm. Panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran 21 cm. Hitunglah jarak kedua titik pusat lingkaran tersebut!
6. Diketahui dua bauh lingkaran dengan panjang jari-jari lingkaran kecilnya 5 cm dan jarak kedua antara kedua pusat lingkaran 26 cm. Jika panjang garis singgung persekutuan luarnya adalah 24 cm. Hitunglah panjang jari-jari lingkaran besarnya!
7.
Pada gambar diatas adalah alat pemintal benang. Panjang jari-jari lingkaran kecil dan lingkaran besar masing-masing 12 cm dan 40 cm, dan jarak kedua pusatnya adalah 90 cm. Hitunglah panjang benang yang menghubungkan A dan B!
8.
Pada gambar di atas , lingkaran depan dan belakang sebuah kompresor dihubungkan dengan tali karet, panjang jari-jari kedua lingkaran tersebut masing-masing 12 cm dan 4 cm. Jarak kedua pusat lingkaran = 32 cm.Hitunglah panjang karet dari titik A sampai titik B!
9. Gambar di bawah menunjukkan gir depan dan belakang sepeda yang dihubungkan dengan rantai. Panjang jari-jari kedua gir tersebut masing-masing 5 cm dan 18 cm, dan jarak kedua pusatnya = 50 cm. Panjang rantai dari A ke B adalah. . . .
10.
Gambar di atas adalah gir depan dan belakang sepeda motor yang dihubungkan dengan rantai. Panjang jari-jari kedua gir tersebut masing-masing 8 cm dan 25 cm. Jarak kedua pusatnya = 70 cm. Hitunglah panjang rantai dari titik C sampai titik D!
Lampiran 8
UJI NORMALITAS NILAI
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
2 =∑χ
Kriteria yang digunakan diterima
Uji normalitas sebagai prasyarat uji
langkah pengujian normalitas sebagai berikut:
Nilaimaksimal
Nilai minimal
Rentangnilai (R)
Banyaknyakelas (
Panjangkelas (P)
Tabel
No.
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10111213
UJI NORMALITAS NILAI AWAL PADA KELOMPOK UJI COBA
Hipotesis:
= Data berdistribusi normal
= Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Ei
EiOik
i
2
1
)( −∑
=
Kriteria yang digunakan diterimaHo =2hitungχ <
2tabelχ
Uji normalitas sebagai prasyarat uji T-test.Adapun langkah
langkah pengujian normalitas sebagai berikut:
Nilaimaksimal = 48
Nilai minimal = 18
Rentangnilai (R) = 48 – 18 = 30
Banyaknyakelas (K) = 1 + 3,3 log 36 =6,136 =7
Panjangkelas (P) = 30/7 = 4,286 = 5
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas
No. X
45
11,1944
35 1,1944 43 9,1944 35 1,1944 20 -13,8056 30 -3,8056 25 -8,8056 35 1,1944 38 4,1944
10 25 -8,8056 11 28 -5,8056 12 30 -3,8056 13 28 -5,8056
UJI COBA
Adapun langkah-
=7kelas
Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Uji Coba
125,3156 1,4267 84,5378 1,4267
190,5934 14,4823 77,5378 1,4267 17,5934 77,5378 33,7045 14,4823 33,7045
14 28 -5,8056 33,7045 15 33 -0,8056 0,6489 16 35 1,1944 1,4267 17 35 1,1944 1,4267 18 25 -8,8056 77,5378 19 30 -3,8056 14,4823 20 38 4,1944 17,5934 21 30 -3,8056 14,4823 22 48 14,1944 201,4823 23 45 11,1944 125,3156 24 28 -5,8056 33,7045 25 33 -0,8056 0,6489 26 37 3,1944 10,2045 27 33 -0,8056 0,6489 28 37 3,1944 10,2045 29 40 6,1944 38,3711 30 43 9,1944 84,5378 31 31 -2,8056 7,8711 32 43 9,1944 84,5378 33 40 6,1944 38,3711 34 40 6,1944 38,3711 35 18 -15,8056 249,8156 36 30 -3,8056 14,4823
Jumlah 1217 1759,1566
x=N
x∑= =
36
121733,8056
s2 = 1
)( 2
−−∑
n
xx =
)136(
1566,1759
−= 50,2616
s =7,0895
Menghitung Z
S
xBkZ
−=
Contohuntuk batas kelasinterval (x) = 17,5
S
XZ
−=
29,20895,7
8056,335,17 −=−=Z
Selanjutnyadicaripeluanguntuk Z darikurva Z (tabel) padanilai Z
yang sesuai.
Menghitungluaskelasuntuk Z
yaitudenganmenghitungselisihantarapeluang-peluang Z,
kecualiuntukpeluang Z bertandapositifdannegatifdijumlahkan.
Untukmenghitungfrekuensi yang diharapkan (iE ) yaituluaskelas Z
dikalikandenganjumlahresponden (n = 36)
Contohpada interval 18 – 22→ 0,0452×36 = 1,6
DaftarNilaiFrekuensiObservasiNilaiKelompokUji Coba
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi Ei
17,5 -2,30 0,4893 18 – 22 0,0452 2 1,6 0,0854
22,5 -1,59 0,4441 23 – 27 0,1308 3 4,7 0,6201
27,5 -0,89 0,3133 28 – 32 0,3847 10 13,8 1,0698
32,5 -0,18 0,0714 33 – 37 0,1271 10 4,6 6,4307
37,5 0,52 0,1985 38 – 42 0,1922 5 6,9 0,5323
42,5 1,23 0,3907 43 – 47 0,0825 5 3,0 1,3875
47,5 1,93 0,4732 48 - 52
0,0227 1 0,0,8 0,0408
52,5 2,64 0,4959
Jumlah 36 X² = 10,1667
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
iZ = Bilangan Bantu atau Bilangan Standar
( )i
ii
E
EO 2−
P( iZ ) = Nilai iZ pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal
standar dari O s/d Z
iE = frekuensi yang diharapkan
iO = frekuensi hasil pengamatan
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2hitungχ = 10,1667 dan
2tabelχ = 12,591 dengan dk = 6-1 = 5, %5=α . Jadi 22
tabelhitung χχ < berarti
data yang diperoleh berdistribusi normal. Jadinilaiawal pada kelas eksperimenberdistribusi normal.
Lampiran 9
Uji Normalitas Awal Kelompok Eksperimen (Kelas VIII-A)
Uji normalitas awal pada kelompok eksperimen
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Ei
EiOik
i
2
1
2 )( −=∑=
χ
Kriteria yang digunakan diterima Ho =2hitungχ < 2
tabelχ
Dari data tabel 4.1 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji
T-test.Adapun langkah-langkah pengujian normalitas sebagai
berikut:
Nilai maksimal = 45
Nilai minimal = 20
Rentang nilai (R) = 45 – 20 = 25
Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log 36 = 6,136 = 6 kelas
Panjang kelas (P) = 25/6 = 4,1666 = 5
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksprimen
No.
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksprimen
No. X
1 35 2,2222 4,9383
2 38 5,2222 27,2716
3 28 -4,7778 22,8272
4 43 10,2222 104,4938
5 33 0,2222 0,0494
6 20 -12,7778 163,2716
7 40 7,2222 52,1605
8 28 -4,7778 22,8272
9 25 -7,7778 60,4938
10 35 2,2222 4,9383
11 33 0,2222 0,0494
12 33 0,2222 0,0494
13 33 0,2222 0,0494
14 30 -2,7778 7,7160
15 45 12,2222 149,3827
16 33 0,2222 0,0494
17 33 0,2222 0,0494
18 35 2,2222 4,9383
19 43 10,2222 104,4938
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksprimen
4,9383
27,2716
22,8272
104,4938
0,0494
163,2716
52,1605
22,8272
60,4938
4,9383
0,0494
0,0494
0,0494
7,7160
149,3827
0,0494
0,0494
4,9383
104,4938
20 40 7,2222 52,1605
21 28 -4,7778 22,8272
22 45 12,2222 149,3827
23 25 -7,7778 60,4938
24 35 2,2222 4,9383
25 25 -7,7778 60,4938
26 33 0,2222 0,0494
27 23 -9,7778 95,6049
28 33 0,2222 0,0494
29 43 10,2222 104,4938
30 33 0,2222 0,0494
31 25 -7,7778 60,4938
32 20 -12,7778 163,2716
33 43 10,2222 104,4938
34 23 -9,7778 95,6049
35 35 2,2222 4,9383
36 28 -4,7778 22,8272
Jumlah 1180 1732,2222
x=N
x∑= =
36
118032,7778
s2 = 1
)( 2
−−∑
n
xx =
)136(
2222,1732
−= 49,4921
s = 7,0351
Menghitung Z
S
xBkZ
−=
Contoh untuk batas kelas interval (x) = 19,5
887,10351,7
7778,325,19 −=−=Z
Selanjutnya dicari peluang untuk Z dari kurva Z (tabel) pada nilai
Z yang sesuai.
Menghitung luas kelas untuk Z yaitu dengan menghitung selisih
antara peluang-peluang Z, kecuali untuk peluang Z bertanda positif
dan negatif dijumlahkan.
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (iE ) yaitu luas kelas
Z dikalikan dengan jumlah responden (n = 36)
Contoh pada interval 20– 24→ 0,00896× 36 = 3,2
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelompok Eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi Ei
19,5 -1,89 0,4706
20 – 24 0,0896 2 3,2 0,4657
24,5 -1,18 0,3810
25 – 29 0,2002 8 7,2 0,0872
29,5 -0,47 0,1808
30 – 34 0,2756 10 9,9 0,0006
S
XZ
−=
( )i
ii
E
EO 2−
34,5 0,24 0,0948
35 – 39 0,2367 6 8,5 0,7460
39,5 0,96 0,3315
40 – 44 0,1210 6 4,4 0,6205
44,5 1,67 0,4525
45 – 49 0,0388 2 1,4 0,2605
49,5 2,38 0,4913
Jumlah 36 X² = 2,1804
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
iZ = Bilangan Bantu atau Bilangan Standar
P( iZ ) = Nilai iZ pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal
standar dari O s/d Z
iE = frekuensi yang diharapkan
iO = frekuensi hasil pengamatan
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2hitungχ = 2,1804
dan 2tabelχ = 11,07 dengan dk = 6-1 = 5, %5=α . Jadi
22tabelhitung χχ < berarti data yang diperoleh berdistribusi normal.
Jadi nilai posttest pada kelas eksperimen berdistribusi normal.
Lampiran 24
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan, Telp/Fax (024) 7601295/7615387
Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D1/TL.00./4498/2010 Semarang, 16 Desember 2010 Lamp : Hal : Surat Pengantar Pra Riset
An : Lia Aristiyani
NIM : 073511058
Kepada Yth:
Kepala MTs. Hasan Kafrawi
Di Jepara Assalamuálaikum Wr.Wb.
Dalam rangka melengkapi bahan-bahan untuk menyusun proposal/skripsi, maka
bersama ini kami hadapkan kepada bapak/ibu/saudara:
Nama : Lia Aristiyani
NIM : 073511058
Jurusan : Tadris Matematika
Keperluan: Mohon bantuan untuk memberikan keterangan tentang:
“Efektivitas Pemberian Reward dan Punishment dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Lingkaran di MTs. Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011”
Demikian atas bantuan bapak/ibu/saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamuálaikum Wr.Wb.
An. Dekan, Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, MA.
NIP. 19680424 199303 1 004
Tembusan:
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Lampiran 10
UJI
Hipótesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
2 =∑χ
Kriteria yang digunakan diterima
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji
T-test.
berikut:
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang nilai (R)
Banyaknya kelas (k)
Panjang kelas (P)
Tabel
No.
UJI NORMALITAS AWAL PADA KELAS KONTROL
Hipótesis:
= Data berdistribusi normal
= Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Ei
EiOik
i
2
1
)( −∑
=
Kriteria yang digunakan diterimaHo =2hitungχ <
2tabelχ
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji
t.Adapun langkah-langkah pengujian normalitas sebagai
berikut:
Nilai maksimal = 44
Nilai minimal = 14
Rentang nilai (R) = 44 – 14 = 30
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 37=6,175 =7
Panjang kelas (P) = 30/7 = 4,2857 = 5
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol
No. X
1 29
2,6757
2 17 -9,3243 3 29 2,6757 4 33 6,6757 5 26 -0,3243 6 35 8,6757 7 25 -1,3243 8 20 -6,3243 9 17 -9,3243 10 32 5,6757 11 14 -12,3243
PADA KELAS KONTROL
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji
n normalitas sebagai
kelas
Kelas Kontrol
7,1592 86,9430 7,1592 44,5646 0,1052 75,2673 1,7538 39,9971 86,9430 32,2133 151,8890
12 20 -6,3243 39,9971 13 20 -6,3243 39,9971 14 30 3,6757 13,5106 15 29 2,6757 7,1592 16 30 3,6757 13,5106 17 29 2,6757 7,1592 18 17 -9,3243 86,9430 19 35 8,6757 75,2673 20 44 17,6757 312,4295 21 20 -6,3243 39,9971 22 30 3,6757 13,5106 23 20 -6,3243 39,9971 24 36 9,6757 93,6187 25 20 -6,3243 39,9971 26 20 -6,3243 39,9971 27 20 -6,3243 39,9971 28 35 8,6757 75,2673 29 35 8,6757 75,2673 30 23 -3,3243 11,0511 31 14 -12,3243 151,8890 32 20 -6,3243 39,9971 33 26 -0,3243 0,1052 34 32 5,6757 32,2133 35 23 -3,3243 11,0511 36 26 -0,3243 0,1052 37 43 16,6757 278,0782
Jumlah 974 2112,1081
x=N
x∑= =
37
97426,3243
s2 = 1
)( 2
−−∑
n
xx =
)137(
1081,2112
− = 58,6697
s =7,6596
Menghitung Z
S
xBkZ
−=
S
XZ
−=
Contoh untuk batas kelasinterval (x) = 14 – 0,5 = 13,5
674,16596,7
3243,265,13 −=−=Z
Selanjutnya dicari peluang untuk Z dari kurva Z (tabel) pada nilai
Z yang sesuai.
Menghitung luas kelas untuk Z yaitu dengan menghitung selisih
antara peluang-peluang Z, kecuali untuk peluang Z bertanda positif
dan negatif dijumlahkan.
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (iE ) yaituluaskelas
Z dikalikan dengan jumlah responden (n = 37)
Contoh pada interval 14 – 18→ 0,1064× 37 = 3,9368 = 3,9
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai Kelas Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah iO iE
13,5 -1,67 0,4525 14 – 18 0,1064 5 3,9 0,2871
18,5 -1,02 0,3461 19 – 22 0,1546 9 5,7 1,8805
22,5 -0,50 0,1915 23 – 27 0,2511 6 9,3 1,1655
27,5 0,15 0,0596 28 – 32 0,2016 9 7,5 0,3183
32,5 0,81 0,2612 33 – 37 0,1667 6 6,2 0,0046
37,5 1,46 0,4279 38 – 42 0,0547 0 2,0 2,0239
42,5 2,11 0,4826 43 - 47 -0,0065 2 -0,22- -20,873
47,5 2,76 O,4971
Jumlah 37 2χ = -15,192
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2hitungχ = -15,1926
dan 2tabelχ = 12,591 dengan dk = 6 – 1= 5 dan %5=α . Jadi
( )i
ii
E
EO 2−
22tabelhitung χχ < berarti data yang diperoleh berdistribusi normal.
Jadi nilai awalkelaskontrolberdistribusi normal.
Lam
pira
n 11
AN
ALI
SIS
ITE
M S
OA
L U
RA
IAN
MA
TE
RI P
OK
OK
PA
NJA
NG
GA
RI
S S
ING
GU
NG
PE
RS
EK
UT
UA
N L
UA
R L
ING
KA
RA
N
No
Kod
e
No
Soa
l Ju
mla
h 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
1 U
-34
10
10
10
10
9
9 10
9
10
9 49
2
U-2
2
10
10
10
10
8 9
10
9 8
9 48
3
U-3
3
10
10
10
10
9 9
10
10
10
7 49
4
U-2
6
10
1 10
10
9
9 10
9
9 8
40
5 U
-29
10
1
9 10
9
9 10
10
10
8
39
6 U
-1
10
1 10
10
9
9 10
10
10
0
40
7 U
-13
10
10
10
10
9
9 10
10
0
0 49
8
U-1
1
10
10
10
s 9
9 7
9 0
0 39
9
U-1
7
10
10
10
10
9 9
5 10
0
0 49
10
U
-2
10
10
7 10
6
9 5
10
3 0
43
11
U-2
4
8 7
6 10
9
8 9
9 0
3 40
12
U
-7
10
10
7 10
4
9 10
8
4 0
41
13
U-8
10
7
9 10
4
9 9
6 0
4 40
14
U
-3
10
4 8
10
6 6
10
10
0 3
38
15
U-1
8
10
10
8 10
9
9 10
8
0 0
47
16
U-2
7
10
8 7
10
3 8
8 0
3 2
38
17
U-9
10
4
7 10
2
5 4
8 4
0 33
18
U
-23
10
10
7
10
5 10
6
9 0
0 42
19
U
-31
10
5
2 10
7
8 8
0 2
0 34
20
U
-15
10
5
4 10
9
7 5
10
0 0
38
21
U-1
9
10
7 2
10
9 9
10
0 0
0 38
22
U
-30
7
7 5
10
9 8
10
0 0
0 38
23
U
-36
10
6
1 10
8
8 5
5 3
2 35
24
U
-16
10
3
7 7
7 3
8 5
0 0
34
25
U-2
0
10
4 7
4 4
8 4
8 3
1 29
26
U-3
2
10
6 9
10
5 7
7 6
1 2
40
27
U-6
3
8 3
10
7 2
8 3
1 0
31
28
U-2
1
10
3 7
5 5
9 6
5 2
3 30
29
U
-10
8
10
7 10
3
9 3
8 2
2 38
30
U
-28
5
6 2
10
9 2
2 2
2 0
32
31
U-2
5
5 5
3 10
5
7 2
4 3
3 28
32
U
-4
4 2
2 10
9
5 3
3 0
0 27
33
U
-14
10
7
0 10
9
9 2
2 0
0 36
34
U
-12
3
4 3
10
3 0
1 2
1 0
23
35
U-5
3
5 2
10
3 3
5 5
0 0
23
36
U-3
5
10
7 3
10
0 8
2 2
0 0
30
Jum
lah
316
233
224
336
239
266
244
224
91
66
1348
Validitas
r 0,
76
0,51
0,
82
0,69
0,
70
0,75
0,
82
0,74
0,
63
0,59
t tab
el D
enga
n ta
raf s
igni
fikan
si 5
% d
an N
= 5
dip
erol
eh
rtab
el =
0.3
16
Krit
eria
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
V
alid
Daya Pembeda
∑A
10
8 80
10
2 11
0 95
98
96
10
4 60
44
∑B
48
46
22
80
41
34
17
20
11
11
Sm
A =
Sm
B
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
N
A=
NB
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
P27
%(a
tas)
0,98
18
0,72
73
0,92
73
1,00
00
0,86
36
0,89
09
0,87
27
0,94
55
0,54
55
0,40
00
P
27%
(ba
wa
h)
0,43
64
0,41
82
0,20
00
0,72
73
0,37
27
0,30
91
0,15
45
0,18
18
0,10
00
0,10
00
D
P
0,54
55
0,30
91
0,72
73
0,27
27
0,49
09
0,58
18
0,71
82
0,76
36
0,44
55
0,30
00
Krit
eria
B
aik
Cuk
up
Bai
k se
kali
Cuk
up
Bai
k B
aik
Bai
k se
kali
Bai
k se
kali
Bai
k C
ukup
Tingkat Kesukaran
∑X
31
6 23
3 22
4 33
6 23
9 26
6 24
4 22
4 91
66
Sm
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
p 0,
8778
0,
6472
0,
6222
0,
9333
0,
6639
0,
7389
0,
6778
0,
6222
0,
2528
0,
1833
krite
ria
Mud
ah
Sed
ang
Sed
ang
Mud
ah
Sed
ang
Mud
ah
Sed
ang
Sed
ang
Suk
ar
Suk
ar
Reliabelitis n
10
5,
4506
8,63
81
r 11
atau
alp
ha
0,56
52
r tab
el
Den
gan
tara
f si
gnifi
kan
5% d
an N
=
39 d
iper
oleh
rt
abel
=
0,31
6
krite
ria
Rel
iabe
l
Krit
eria
soa
l D
ipak
ai
Dip
akai
9,78
40
1,79
32
6,78
63
7,45
29
9,97
22
12,8
603
Dip
akai
D
ipak
ai
Dip
akai
D
ipak
ai
Dip
akai
D
ipak
ai
11
,415
9 7,
9722
16
7,16
7
Dip
akai
D
ipak
ai
No Kode X
1 U-34 10 2 U-22 10 3 U-33 10 4 U-26 10 5 U-29 10 6 U-1 10 7 U-13 10 8 U-11 10 9 U-17 10
10 U-2 10 11 U-24 8 12 U-7 10 13 U-8 10 14 U-3 10 15 U-18 10 16 U-27 10 17 U-9 10 18 U-23 10 19 U-31 10 20 U-15 10 21 U-19 10 22 U-30 7 23 U-36 10 24 U-16 10 25 U-20 10 26 U-32 10 27 U-6 3 28 U-21 10 29 U-10 8 30 U-28 5 31 U-25 5 32 U-4 4 33 U-14 10 34 U-12 3 35 U-5 3 36 U-35 10
Jumlah 316
Val
idita
s r 0,7639
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.33
Kriteria
VALIDITAS SOAL UJI COBA
BUTIR SOAL NOMOR 1
Y
100 96 9216 100 94 8836 100 94 8836 100 86 7396 100 86 7396 100 79 6241 100 74 5476 100 73 5329 100 73 5329 100 72 5184 64 70 4900 100 69 4761 100 66 4356 100 65 4225 100 63 3969 100 60 3600 100 58 3364 100 58 3364 100 58 3364 100 57 3249 100 56 3136 49 56 3136 100 56 3136 100 54 2916 100 53 2809 100 53 2809 9 52 2704
100 50 2500 64 48 2304 25 47 2209 25 45 2025 16 40 1600 100 39 1521 9 37 1369 9 35 1225
100 30 900 2970 2202 144690
0,7639 Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel =
Valid
XY 960 940 940 860 860 790 740 730 730 720 560 690 660 650 630 600 580 580 580 570 560 392 560 540 530 530 156 500 384 235 225 160 390 111 105 300
20048
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel =
No Kode
1 U-34 2 U-22 3 U-33 4 U-26 5 U-29 6 U-1 7 U-13 8 U-11 9 U-17
10 U-2 11 U-24 12 U-7 13 U-8 14 U-3 15 U-18 16 U-27 17 U-9 18 U-23 19 U-31 20 U-15 21 U-19 22 U-30 23 U-36 24 U-16 25 U-20 26 U-32 27 U-6 28 U-21 29 U-10 30 U-28 31 U-25 32 U-4 33 U-14 34 U-12 35 U-5 36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,5106
rtabel
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 2 X
Y
10 100 96 9216 10 100 94 8836 10 100 94 8836 1 1 86 7396 1 1 86 7396 1 1 79 6241 10 100 74 5476 10 100 73 5329 10 100 73 5329 10 100 72 5184 7 49 70 4900 10 100 69 4761 7 49 66 4356 4 16 65 4225 10 100 63 3969 8 64 60 3600 4 16 58 3364 10 100 58 3364 5 25 58 3364 5 25 57 3249 7 49 56 3136 7 49 56 3136 6 36 56 3136 3 9 54 2916 4 16 53 2809 6 36 53 2809 8 64 52 2704 3 9 50 2500 10 100 48 2304 6 36 47 2209 5 25 45 2025 2 4 40 1600 7 49 39 1521 4 16 37 1369 5 25 35 1225 7 49 30 900
233 1819 2202 144690 0,5106 Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 960 940 940 86 86 79 740 730 730 720 490 690 462 260 630 480 232 580 290 285 392 392 336 162 212 318 416 150 480 282 225 80 273 148 175 210
14661
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,8218
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 3
X
Y
10 100 96
10 100 94
10 100 94
10 100 86
9 81 86
10 100 79
10 100 74
10 100 73
10 100 73
7 49 72
6 36 70
7 49 69
9 81 66
8 64 65
8 64 63
7 49 60
7 49 58
7 49 58
2 4 58
4 16 57
2 4 56
5 25 56
1 1 56
7 49 54
7 49 53
9 81 53
3 9 52
7 49 50
7 49 48
2 4 47
3 9 45
2 4 40
0 0 39
3 9 37
2 4 35
3 9 30
224 1746 2202 144690
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 960
8836 940
8836 940
7396 860
7396 774
6241 790
5476 740
5329 730
5329 730
5184 504
4900 420
4761 483
4356 594
4225 520
3969 504
3600 420
3364 406
3364 406
3364 116
3249 228
3136 112
3136 280
3136 56
2916 378
2809 371
2809 477
2704 156
2500 350
2304 336
2209 94
2025 135
1600 80
1521 0
1369 111
1225 70
900 90
144690 15161
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,6869
rtabel
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 4
X
Y
10 100 96 9216
10 100 94 8836
10 100 94 8836
10 100 86 7396
10 100 86 7396
10 100 79 6241
10 100 74 5476
10 100 73 5329
10 100 73 5329
10 100 72 5184
10 100 70 4900
10 100 69 4761
10 100 66 4356
10 100 65 4225
10 100 63 3969
10 100 60 3600
10 100 58 3364
10 100 58 3364
10 100 58 3364
10 100 57 3249
10 100 56 3136
10 100 56 3136
10 100 56 3136
7 49 54 2916
4 16 53 2809
10 100 53 2809
10 100 52 2704
5 25 50 2500
10 100 48 2304
10 100 47 2209
10 100 45 2025
10 100 40 1600
10 100 39 1521
10 100 37 1369
10 100 35 1225
10 100 30 900
346 3390 2202 144690
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel =
Valid
XY 9216 960
8836 940
8836 940
7396 860
7396 860
6241 790
5476 740
5329 730
5329 730
5184 720
4900 700
4761 690
4356 660
4225 650
3969 630
3600 600
3364 580
3364 580
3364 580
3249 570
3136 560
3136 560
3136 560
2916 378
2809 212
2809 530
2704 520
2500 250
2304 480
2209 470
2025 450
1600 400
1521 390
1369 370
1225 350
900 300
144690 21290
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,7010
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 5
X
Y
9 81 96
8 64 94
9 81 94
9 81 86
9 81 86
9 81 79
9 81 74
9 81 73
9 81 73
6 36 72
9 81 70
4 16 69
4 16 66
6 36 65
9 81 63
3 9 60
2 4 58
5 25 58
7 49 58
9 81 57
9 81 56
9 81 56
8 64 56
7 49 54
4 16 53
5 25 53
7 49 52
5 25 50
3 9 48
9 81 47
5 25 45
9 81 40
9 81 39
3 9 37
3 9 35
0 0 30
239 1831 2202
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 864
8836 752
8836 846
7396 774
7396 774
6241 711
5476 666
5329 657
5329 657
5184 432
4900 630
4761 276
4356 264
4225 390
3969 567
3600 180
3364 116
3364 290
3364 406
3249 513
3136 504
3136 504
3136 448
2916 378
2809 212
2809 265
2704 364
2500 250
2304 144
2209 423
2025 225
1600 360
1521 351
1369 111
1225 105
900 0
144690 15409
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,7451
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 6
X
Y
9 81 96 9216
9 81 94 8836
9 81 94 8836
9 81 86 7396
9 81 86 7396
9 81 79 6241
9 81 74 5476
9 81 73 5329
9 81 73 5329
8 64 72 5184
9 81 70 4900
9 81 69 4761
6 36 66 4356
9 81 65 4225
8 64 63 3969
5 25 60 3600
10 100 58 3364
8 64 58 3364
7 49 58 3364
9 81 57 3249
8 64 56 3136
8 64 56 3136
3 9 56 3136
8 64 54 2916
7 49 53 2809
2 4 53 2809
9 81 52 2704
9 81 50 2500
2 4 48 2304
7 49 47 2209
5 25 45 2025
9 81 40 1600
0 0 39 1521
3 9 37 1369
8 64 35 1225
0 0 30 900
257 2103 2202 144690
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 864
8836 846
8836 846
7396 774
7396 774
6241 711
5476 666
5329 657
5329 657
5184 576
4900 630
4761 621
4356 396
4225 585
3969 504
3600 300
3364 580
3364 464
3364 406
3249 513
3136 448
3136 448
3136 168
2916 432
2809 371
2809 106
2704 468
2500 450
2304 96
2209 329
2025 225
1600 360
1521 0
1369 111
1225 280
900 0
144690 16662
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,8162
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 7
X
Y
10 100 96
10 100 94
10 100 94
10 100 86
10 100 86
10 100 79
7 49 74
5 25 73
5 25 73
9 81 72
10 100 70
9 81 69
10 100 66
10 100 65
8 64 63
4 16 60
6 36 58
8 64 58
5 25 58
10 100 57
10 100 56
5 25 56
8 64 56
4 16 54
7 49 53
8 64 53
6 36 52
3 9 50
2 4 48
2 4 47
3 9 45
2 4 40
1 1 39
5 25 37
2 4 35
0 0 30
234 1880 2202
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 960
8836 940
8836 940
7396 860
7396 860
6241 790
5476 518
5329 365
5329 365
5184 648
4900 700
4761 621
4356 660
4225 650
3969 504
3600 240
3364 348
3364 464
3364 290
3249 570
3136 560
3136 280
3136 448
2916 216
2809 371
2809 424
2704 312
2500 150
2304 96
2209 94
2025 135
1600 80
1521 39
1369 185
1225 70
900 0
144690 15753
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,7368
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 8
X
Y
9 81 96 9216
10 100 94 8836
9 81 94 8836
10 100 86 7396
10 100 86 7396
10 100 79 6241
9 81 74 5476
10 100 73 5329
10 100 73 5329
9 81 72 5184
8 64 70 4900
6 36 69 4761
10 100 66 4356
8 64 65 4225
0 0 63 3969
8 64 60 3600
9 81 58 3364
0 0 58 3364
10 100 58 3364
0 0 57 3249
0 0 56 3136
5 25 56 3136
5 25 56 3136
8 64 54 2916
6 36 53 2809
3 9 53 2809
5 25 52 2704
8 64 50 2500
2 4 48 2304
4 16 47 2209
3 9 45 2025
2 4 40 1600
2 4 39 1521
5 25 37 1369
2 4 35 1225
0 0 30 900
215 1747 2202 144690
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 864
8836 940
8836 846
7396 860
7396 860
6241 790
5476 666
5329 730
5329 730
5184 648
4900 560
4761 414
4356 660
4225 520
3969 0
3600 480
3364 522
3364 0
3364 580
3249 0
3136 0
3136 280
3136 280
2916 432
2809 318
2809 159
2704 260
2500 400
2304 96
2209 188
2025 135
1600 80
1521 78
1369 185
1225 70
900 0
144690 14631
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,6269
rtabel Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 9
X
Y
10 100 96 9216
8 64 94 8836
10 100 94 8836
9 81 86 7396
10 100 86 7396
10 100 79 6241
0 0 74 5476
0 0 73 5329
0 0 73 5329
3 9 72 5184
0 0 70 4900
4 16 69 4761
0 0 66 4356
0 0 65 4225
0 0 63 3969
3 9 60 3600
4 16 58 3364
0 0 58 3364
2 4 58 3364
0 0 57 3249
0 0 56 3136
0 0 56 3136
3 9 56 3136
0 0 54 2916
3 9 53 2809
1 1 53 2809
1 1 52 2704
2 4 50 2500
2 4 48 2304
2 4 47 2209
3 9 45 2025
0 0 40 1600
0 0 39 1521
1 1 37 1369
0 0 35 1225
0 0 30
91 641 2202 144690
Dengan taraf signifikansi 5% dan
diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 960
8836 752
8836 940
7396 774
7396 860
6241 790
5476 0
5329 0
5329 0
5184 216
4900 0
4761 276
4356 0
4225 0
3969 0
3600 180
3364 232
3364 0
3364 116
3249 0
3136 0
3136 0
3136 168
2916 0
2809 159
2809 53
2704 52
2500 100
2304 96
2209 94
2025 135
1600 0
1521 0
1369 37
1225 0
900 0
144690 6990
No Kode
1 U-34
2 U-22
3 U-33
4 U-26
5 U-29
6 U-1
7 U-13
8 U-11
9 U-17
10 U-2
11 U-24
12 U-7
13 U-8
14 U-3
15 U-18
16 U-27
17 U-9
18 U-23
19 U-31
20 U-15
21 U-19
22 U-30
23 U-36
24 U-16
25 U-20
26 U-32
27 U-6
28 U-21
29 U-10
30 U-28
31 U-25
32 U-4
33 U-14
34 U-12
35 U-5
36 U-35
Jumlah
Val
idita
s
r 0,5938
rtabel Dengan taraf diperoleh rtabel = 0.316
Kriteria
BUTIR SOAL NOMOR 10
X
Y
9 81 96
9 81 94
7 49 94
8 64 86
8 64 86
0 0 79
0 0 74
0 0 73
0 0 73
0 0 72
3 9 70
0 0 69
4 16 66
3 9 65
0 0 63
2 4 60
0 0 58
0 0 58
0 0 58
0 0 57
0 0 56
0 0 56
2 4 56
0 0 54
1 1 53
2 4 53
0 0 52
3 9 50
2 4 48
0 0 47
3 9 45
0 0 40
0 0 39
0 0 37
0 0 35
0 0 30
66 408 2202
Dengan taraf signifikansi 5% dan N=36 diperoleh rtabel = 0.316
Valid
XY 9216 864
8836 846
8836 658
7396 688
7396 688
6241 0
5476 0
5329 0
5329 0
5184 0
4900 210
4761 0
4356 264
4225 195
3969 0
3600 120
3364 0
3364 0
3364 0
3249 0
3136 0
3136 0
3136 112
2916 0
2809 53
2809 106
2704 0
2500 150
2304 96
2209 0
2025 135
1600 0
1521 0
1369 0
1225 0
900 0
144690 5185
Lam
pira
n 13
AN
ALI
SIS
VA
LID
ITA
S, D
AY
A P
EM
BE
DA
, TA
RA
F K
ES
UK
AR
AN
DA
N R
ELI
AB
ILIT
AS
BU
TIR
SO
AL
UR
AIA
N
NO
K
OD
E
PE
SE
RT
A
DID
IK
So
al U
raia
n X
tot
Xto
t2
X1
X12
X2
X22
X3
X32
X4
X42
X5
X52
X₆
X62
X₇
X72
X₈
X82
X
9
X10
1
U-1
6 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
10
10
0 9
8
1 9
8
1 1
0 1
00
9
8
1 1
0 1
00
9
81
77
59
29
2
U-1
4 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
10
10
0 8
6
4 9
8
1 1
0 1
00
1
0 1
00
8
64
9
81
77
59
29
3
U-2
8 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
10
10
0 9
8
1 9
8
1 1
0 1
00
9
8
1 1
0 1
00
7
49
77
59
29
4
U-2
0 1
0 1
00
1
1
10
10
0 1
0 1
00
9
81
9
81
10
10
0 1
0
10
0 9
8
1 8
6
4 6
9 4
761
5
U-0
9 1
0 1
00
1
1
9
81
10
10
0 9
8
1 9
8
1 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
8
64
68
46
24
6
U-2
5 1
0 1
00
1
1
10
10
0 1
0 1
00
9
81
9
81
10
10
0 1
0
10
0 1
0 1
00
0
0
69
47
61
7
U-3
5 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
10
10
0 9
8
1 9
8
1 7
4
9 9
8
1 0
0
0
0
7
4 5
476
8
U-0
1 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
10
10
0 9
8
1 9
8
1 5
2
5 1
0 1
00
0
0
0
0
73
53
29
9
U-2
1 1
0 1
00
10
10
0 1
0 1
00
10
10
0 9
8
1 9
8
1 5
2
5 1
0 1
00
0
0
0
0
73
53
29
10
U-2
2 1
0 1
00
10
10
0 7
4
9 1
0 1
00
6
36
8
64
9
81
9
81
3
9
0
0
69
47
61
11
U-2
7 8
6
4 7
4
9 6
3
6 1
0 1
00
9
81
9
81
10
10
0 8
6
4
0
0
3
9
67
44
89
12
U-0
2 1
0 1
00
10
10
0 7
4
9 1
0 1
00
4
16
9
81
9
81
6
36
4
16
0
0
65
42
25
13
U-0
4 1
0 1
00
7
49
9
81
10
10
0 4
1
6 6
3
6 1
0 1
00
10
1
00
0
0
4
16
66
43
56
14
U-0
8 1
0 1
00
4
16
8
64
10
10
0 6
3
6 9
8
1 1
0 1
00
8
64
0
0
3
9
65
42
25
15
U-1
3 1
0 1
00
10
10
0 8
6
4 1
0 1
00
9
81
8
64
8
64
0
0
0
0
0
0
63
39
69
16
U-2
4 1
0 1
00
8
64
7
49
10
10
0 3
9
5
2
5 4
1
6 8
6
4 3
9
2
4
5
5 3
025
17
U-2
6 1
0 1
00
4
16
7
49
10
10
0 2
4
1
0 1
00
6
36
9
81
4
16
0
0
58
33
64
18
U-3
0 1
0 1
00
10
10
0 7
4
9 1
0 1
00
5
25
8
64
8
64
0
0
0
0
0
0
58
33
64
19
U-3
2 1
0 1
00
5
25
2
4
10
10
0 7
4
9 7
4
9 5
2
5 1
0 1
00
2
4
0
0
56
31
36
20
U-0
3 1
0 1
00
5
25
4
16
10
10
0 9
8
1 9
8
1 1
0 1
00
0
0
0
0
0
0
57
32
49
21
U-1
7 1
0 1
00
7
49
2
4
10
10
0 9
8
1 8
6
4 1
0 1
00
0
0
0
0
0
0
56
31
36
22
U-3
1 7
4
9 7
4
9 5
2
5
23
U-3
6 1
0 1
00
6
36
1
1
24
U-3
7 1
0 1
00
3
9
7
49
25
U-0
7 1
0 1
00
4
16
7
49
26
U-0
6 1
0 1
00
6
36
9
81
27
U-3
9 3
9
8
6
4 3
9
28
U-2
9 1
0 1
00
3
9
7
49
29
U-0
5 8
6
4 1
0 1
00
7
49
30
U-1
1 5
2
5 6
3
6 2
4
31
U-3
3 5
2
5 5
2
5 3
9
32
U-1
0 4
1
6 2
4
2
4
33
U-1
9 1
0 1
00
7
49
0
0
34
U-2
3 3
9
4
1
6 3
9
35
U-3
8 3
9
5
2
5 2
4
36
U-1
5 1
0 1
00
7
49
3
9
∑
3
16
29
70
23
3 1
819
2
24
17
46
n
1
0
5,4
506
8,6
381
9,7
840
r 1
1 at
au
alp
ha
0,5
652
kr
iteria
R
elia
bel
10
10
0 9
8
1 8
6
4 5
2
5 5
2
5
10
10
0 8
6
4 3
9
8
6
4 5
2
5
7
49
7
49
8
64
4
16
8
64
4
16
4
16
7
49
7
49
6
36
10
10
0 5
2
5 2
4
8
6
4 3
10
10
0 7
4
9 9
8
1 6
3
6 5
2
5
5
25
5
25
9
81
3
9
8
64
10
10
0 3
9
2
4
2
4
2
10
10
0 9
8
1 7
4
9 2
4
4
1
6
10
10
0 5
2
5 5
2
5 3
9
3
10
10
0 9
8
1 9
8
1 2
4
2
10
10
0 9
8
1 0
0
1
1
2
10
10
0 3
9
3
9
5
2
5 5
2
5
10
10
0 3
9
8
6
4 2
4
2
10
10
0 0
0
0
0
0
0
0
34
6 3
390
2
39
18
31
25
7 2
103
2
34
18
80
21
5 1
747
1,7
932
6,7
863
7,4
529
9,9
722
12
,860
3
25
0
0
0
0
56
31
36
25
3
9
2
4
51
26
01
64
0
0
0
0
54
29
16
36
3
9
1
1
49
24
01
9
1
1
2
4
53
28
09
25
1
1
0
0
51
26
01
64
2
4
3
9
50
25
00
4
2
4
2
4
44
19
36
16
2
4
0
0
45
20
25
9
3
9
3
9
39
15
21
4
0
0
0
0
40
16
00
4
0
0
0
0
39
15
21
25
1
1
0
0
36
12
96
4
0
0
0
0
35
12
25
0
0
0
0
0
30
90
0
17
47
91
64
1 6
6 4
08
20
64
1
243
54
1
1,4
159
7
,97
222
16
7,1
66
7
Lampiran 14
Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
No Kode No Soal (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 U-34 10 10 10 10 9 9 10 9 10 9
2 U-22 10 10 10 10 8 9 10 10 8 9
3 U-33 10 10 10 10 9 9 10 9 10 7
4 U-26 10 1 10 10 9 9 10 10 9 8
5 U-29 10 1 9 10 9 9 10 10 10 8
6 U-1 10 1 10 10 9 9 10 10 10 0
7 U-13 10 10 10 10 9 9 7 9 0 0
8 U-11 10 10 10 10 9 9 5 10 0 0
9 U-17 10 10 10 10 9 9 5 10 0 0
10 U-2 10 10 7 10 6 8 9 9 3 0
11 U-24 8 7 6 10 9 9 10 8 0 3
12 U-7 10 10 7 10 4 9 9 6 4 0
13 U-8 10 7 9 10 4 6 10 10 0 4
14 U-3 10 4 8 10 6 9 10 8 0 3
15 U-18 10 10 8 10 9 8 8 0 0 0
16 U-27 10 8 7 10 3 5 4 8 3 2
17 U-9 10 4 7 10 2 10 6 9 4 0
18 U-23 10 10 7 10 5 8 8 0 0 0
19 U-31 10 5 2 10 7 7 5 10 2 0
20 U-15 10 5 4 10 9 9 10 0 0 0
21 U-19 10 7 2 10 9 8 10 0 0 0
22 U-30 7 7 5 10 9 8 5 5 0 0
23 U-36 10 6 1 10 8 3 8 5 3 2
24 U-16 10 3 7 7 7 8 4 8 0 0
25 U-20 10 4 7 4 4 7 7 6 3 1
26 U-32 10 6 9 10 5 2 8 3 1 2
27 U-6 3 8 3 10 7 9 6 5 1 0
28 U-21 10 3 7 5 5 9 3 8 2 3
29 U-10 8 10 7 10 3 2 2 2 2 2
30 U-28 5 6 2 10 9 7 2 4 2 0
31 U-25 5 5 3 10 5 5 3 3 3 3
32 U-4 4 2 2 10 9 9 2 2 0 0
33 U-14 10 7 0 10 9 0 1 2 0 0
34 U-12 3 4 3 10 3 3 5 5 1 0
35 U-5 3 5 2 10 3 8 2 2 0 0
36 U-35 10 7 3 10 0 0 0 0 0 0
å X 316 233 224 346 239 263 241 223 100 76
Sm 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9
N 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36
p 0,877778 0,64722 0,622222 0,96111 0,66389 0,73056 0,66944 0,61944 0,27778 0,23457
Kriteria Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar
Lam
pira
n 15
Day
a P
embe
da
No
Kod
e
No
Soa
l (X
) 1
2 3
4 5
6
7
8
9
10
KE
LOM
PO
K A
TA
S
1 U
-34
10
10
10
10
9
9
10
9
10
9
2 U
-22
10
10
10
10
8
9
10
10
8
9
3 U
-33
10
10
10
10
9
9
10
9
10
7
4 U
-26
10
1
10
10
9 9
1
0 1
0 9
8
5 U
-29
10
1
9 10
9
9
10
10
10
8
6 U
-1
10
1 10
10
9
9
10
10
10
0
7 U
-13
10
10
10
10
9
9
7
9
0
0
8 U
-11
10
10
10
10
9
9
5
10
0
0
9 U
-17
10
10
10
10
9
9
5
10
0
0
10
U-2
10
10
7
10
6 8
9
9
3
0
11
U-2
4
8 7
6 10
9
9
10
8
0
3
åX
108
80
102
110
95
98
96
10
4 6
0 4
4
Sm
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
N
ata
s 11
11
11
11
11
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
P27
% a
tas
0,98
182 0,
7272
727
0,92
7272
7 1
0,86
3636
364
0,89
091
0,87
2727
3 0,
9454
545
0,54
545
0,4
KE
LOM
PO
K B
AW
AH
26
U-3
6 10
6
9 10
5
2 8
3 1
2 27
U
-6
3 8
3 10
7
9 6
5 1
0 28
U
-21
10
3 7
5 5
9 3
8 2
3 29
U
-10
8
10
7 10
3
2
2
2
2
2
30
U-2
8
5 6
2 10
9
7
2
4
2
0
31
U-2
5
5 5
3 10
5
5
3
3
3
3
32
U-4
4
2 2
10
9 9
2
2
0
0
33
U-1
4
10
7 0
10
9 0
1
2
0
0
34
U-1
2
3 4
3 10
3
3
5
5
1
0
35
U-5
3
5 2
10
3 8
2
2
0
0
36
U-3
5
10
7 3
10
0 0
0
0
0
0
åX
48
46
22
80
41
34
17
20
8
5
Sm
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
N
baw
ah
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
P27
% b
awah
0,
4363
6 0,
4181
818
0,2
0,72
7272
727
0,37
2727
273
0,30
909
0,15
4545
5
0,18
1818
2 0,
0727
3 0,
0454
5
D
(da
ya
pem
beda
) 0,
5454
5 0,
3090
909
0,72
7272
7 0,
2727
2727
3 0,
4909
0909
1 0,
5818
2 0,
7181
818
0,
7636
364
0,47
273
0,35
455
Krit
eria
B
aik
Cuk
up
Bai
k se
kali
Cuk
up
Bai
k B
aik
Bai
k se
kali
Bai
k se
kali
Bai
k C
ukup
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Satuan Pendidikan : MTs. Hasan Kafrawi Mata Pelajaran : Matematika. Kelas/Semester : VIII /II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Menentukanunsur, bagianlingkaransertaukurannya Kompetensi Dasar:Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran Indikator : 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan garis singgung persekutuan 2. Peserta didik dapat menemukan rumus garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran 3. Peserta didik dapat menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran
Pertemuan 2 dan 3: Indikator 1, 2, dan 3 I. Tujuan Pembelajaran: dengan pemberian reward dan punishment peserta didik
diharapkan lebih giat dan disiplin dalam belajar sehingga dapat menguasai konsep materi panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
II. Materi Ajar: Garissinggungpersekutuanluar dualingkaran Garissinggungpersekutuandualingkaranadalahgarissinggungdaridualingkaranitu yang melaluisuatutitik-titikpadalingkaran. Badadualingkaran yang salahsatunyaberada di dalam Lingkaranitu. Keduanyasalingbersinggungan. Dalam Keadaandemikian, dapatdibuatgarissinggungpersekutuan Cyaitugaris AB. Dan titik C merupakantitiksinggung Persekutuan . A
O . P
C QDualingkaran yang salingbersinggungandiluar. Dalamkeadaandemikian, dapatdibuatgaris sing A gung persekutuandalam, yaitugaris PQ, dandua garissinggungpersekutuanluar, yaitu AC dan B BD. D P Garissinggungpersekutuanluardualingkaran A B a ABmerupakangarissinggungpersekutuanluardarilingkaran yang berpusat di PdanQ. Lingkaranbesarberjari-jari��, sedangkanlingkarankecilberjari-jari��. JikagarisABditranslasikansejauh��, maka diperoleh garis CQ. Dengan demikian panjang AB = panjang CQ. PanjangPC =��-��. PQ atauaadalahjarakkeduapusatlingkaran. PadasegitigaPQCberlakudalil Pythagoras (siku-siku di C) ����� � ���� ���� ���� � ����� � ����
� � ������ � ���� KarenaCQ = ABmakapersamaan di atasmenjadi
� � ������ � ����
� ��� � ��� � ����;�� � �� Jadipanjanggarissinggungpersekutuanluardualingkaranadalah
� � ��� � ��� � ����
III. Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi.
O R
C P Q
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Siswa Waktu
KegiatanAwal
10 menit
1 Mengucapkansalamdanberdoa K 2 Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik K
3 Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan berlangsung
K
4 Apersepsi, denganmengingatpelajaran yang kemarindiajarkan
K
5 Memberikan motivasi dengan mengkontekstualkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
K
6 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran K KegiatanInti Eksplorasi:
7 Guru menjelaskan materi pengertian garis singgung persekutuan luar dua lingkaran serta cara menentukan panjangnya
K
10menit
8
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, kemudian guru memberikan beberapa soal tentang garis singgung persekutuan luar lingkaran kepada peserta didik untuk didiskusikan bersama.
G
Elaborasi:
9 Semua kelompok mendiskusikan soal-soal yang diberikan oleh guru
G 15 menit 10
Guru berkeliling untuk memberi bantuan bagi kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
G
11 Guru menyuruh perwakilan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya
G
Konfirmasi:
12 Wakil masing-masing kelompok maju dan mempresentasikan hasil diskusinya
G 10menit
13 Jika salah satu dari wakil kelompok tidak ada yang G
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII, alat tulis, LKPD.
VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : Pengamatan - Tes Akhir : Tertulis
maju dan mempresentasikan hasil diskusinya maka semua anggota akan mendapatkan punishmentberupa maju dan berdiri didepan kelas selama 5 menit
14
Bagi kelompok yang hasil diskusinya bagus maka diberi reward berupa kalimat pujian yaitu “bagus dan seratus” sedangkan untuk salah satu wakil dari kelompok yang maju mempresentasikan hasil diskusinya akan diberi reward berupa “buku tulis atau pulpen”
G
3 menit
15 Guru mengoreksi hasil presentasi masing-masing kelompok
K 10 menit
Peutup
20 Pesertadidikdipanduoleh guru menyimpulkanmateri yang telahdiajarkan
K 5 menit
21 Evaluasi I 15 menit 21 Guru memberikan PR K
2 menit 12 Mengucapkansalamdanberdoa K
3. Alat Tes: - Tes awal: Apa yang dimaksud dengan garis siggung persekutuan?
- Tes proses:terlampir - Tesakhir:
Perhatikan gambar dibawah ini C D
a. A merupakan titik pusat lingkaranA b. B merupakan titik pusat lingkaran B c. ....... adalah garis singgung persekutuan luar lingkaran A dan lingkaran B,
dengan titik singgung.....dan ..... d. AC tegak lurus CD dan BD....... CD, maka AC........ BD e. EB adalah garis yang ........ CD, maka EB ....... AC f. Segi empat CDBE adalah sebuah persegi panjang, dengan panjang CD
......EB dan panjang EC ......BD g. Untuk menentukan panjang garis CD = EB, dari segitiga siku-siku BEA
maka AE=�� � �� h. Menurut teorema pytagoras
� ��� � �… �� ���������� � � ��� � �… ��
���� � �� ��� � ��� � ���� Karena EB = CD maka :
� � ��… � � �… � Dengan, ......= panjang garis singgung perserkutuan luar dua lingkaran
......= jarak antara kedua titik pusat lingkaran �� = jari-jari lingkaran ....
�� = jari-jari lingkaran.....
E A B
� Pekerjaan Rumah: 1. Diketahuilingkaran A danlingkaran B denganjari-jariberturut-turutadalah
6 cm dan 2 cm. Jikapanjanggarispusat AB adalah 5 cm, hitunglahpanjanggarissinggungpersekutuanluarlingkaranitu.
2. Diketahuijari-jarilingkaran M danlingkaran N berturut-turutadalah 13 cm dan 4 cm. Jikapanjanggarissinggungpersekutuanluardualingkaranadalah 40 cm. Makahitunglahjarakantarakeduapusatlingkaran M danlingkaran N.
Jepara, Maret 2011 Peneliti, (Lia Aristiyani) NIM : 073511058 Mengetahui : Kepala Sekolah Guru Matematika (KH. Tahrir Nawawi ) (Nuryadi, A.Md.)
Lampiran 17 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )
Satuan Pendidikan : MTs. Hasan Kafrawi Mata Pelajaran : Matematika. Kelas/Semester : VIII /II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Menentukanunsur, bagianlingkaransertaukurannya Kompetensi Dasar:Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran Indikator : 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan garis singgung persekutuan 2. Peserta didik dapat menemukan rumus garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran 3. Peserta didik dapat menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dua
lingkaran
Pertemuan 2 dan 3: Indikator 1, 2, dan 3 I. Tujuan Pembelajaran: dengan pemberian reward dan punishment peserta didik
diharapkan lebih giat dan disiplin dalam belajar sehingga dapat menguasai konsep materi panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
II. Materi Ajar: Garissinggungpersekutuanluar dualingkaran Garissinggungpersekutuandualingkaranadalahgarissinggungdaridualingkaranitu yang melaluisuatutitik-titikpadalingkaran. Badadualingkaran yang salahsatunyaberada di dalam Lingkaranitu. Keduanyasalingbersinggungan. Dalam Keadaandemikian, dapatdibuatgarissinggungpersekutuan Cyaitugaris AB. Dan titik C merupakantitiksinggung Persekutuan . A
O . P
C QDualingkaran yang salingbersinggungandiluar. Dalamkeadaandemikian, dapatdibuatgaris sing A gung persekutuandalam, yaitugaris PQ, dandua garissinggungpersekutuanluar, yaitu AC dan B BD. D P Garissinggungpersekutuanluardualingkaran A B a ABmerupakangarissinggungpersekutuanluardarilingkaran yang berpusat di PdanQ. Lingkaranbesarberjari-jari��, sedangkanlingkarankecilberjari-jari��. JikagarisABditranslasikansejauh��, maka diperoleh garis CQ. Dengan demikian panjang AB = panjang CQ. PanjangPC =��-��. PQ atauaadalahjarakkeduapusatlingkaran. PadasegitigaPQCberlakudalil Pythagoras (siku-siku di C) ����� � ���� ���� ���� � ����� � ����
� � ������ � ���� KarenaCQ = ABmakapersamaan di atasmenjadi
� � ������ � ����
� ��� � ��� � ����;�� � �� Jadipanjanggarissinggungpersekutuanluardualingkaranadalah
� � ��� � ��� � ����
III. Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi.
O R
C P Q
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian Siswa Waktu
KegiatanAwal
10 menit
1 Mengucapkansalamdanberdoa K 2 Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik K
3 Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan berlangsung
K
4 Apersepsi, denganmengingatpelajaran yang kemarindiajarkan
K
5 Memberikan motivasi dengan mengkontekstualkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
K
6 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran K KegiatanInti Eksplorasi:
7 Guru menjelaskan materi pengertian garis singgung persekutuan luar dua lingkaran serta cara menentukan panjangnya
K
10menit
8
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, kemudian guru memberikan beberapa soal tentang garis singgung persekutuan luar lingkaran kepada peserta didik untuk didiskusikan bersama.
G
Elaborasi:
9 Semua kelompok mendiskusikan soal-soal yang diberikan oleh guru
G 15 menit 10
Guru berkeliling untuk memberi bantuan bagi kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
G
11 Guru menyuruh perwakilan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil diskusinya
G
Konfirmasi: 12 Wakil masing-masing kelompok maju dan G 10menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal. V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII, alat tulis, LKPD.
VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes: - Tes awal : ada - Tes Proses : ada - Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes: - Tes awal : lisan - Tes Proses : Pengamatan - Tes Akhir : Tertulis
mempresentasikan hasil diskusinya
13
Jika salah satu dari wakil kelompok tidak ada yang maju dan mempresentasikan hasil diskusinya maka semua anggota akan mendapatkan punishmentberupa maju dan berdiri didepan kelas selama 5 menit
G
14
Bagi kelompok yang hasil diskusinya bagus maka diberi reward berupa kalimat pujian yaitu “bagus dan seratus” sedangkan untuk salah satu wakil dari kelompok yang maju mempresentasikan hasil diskusinya akan diberi reward berupa “buku tulis atau pulpen”
G
3 menit
15 Guru mengoreksi hasil presentasi masing-masing kelompok
K 10 menit
Peutup
20 Pesertadidikdipanduoleh guru menyimpulkanmateri yang telahdiajarkan
K 5 menit
21 Evaluasi I 15 menit 21 Guru memberikan PR K
2 menit 12 Mengucapkansalamdanberdoa K
3. Alat Tes: - Tes awal: Apa yang dimaksud dengan garis siggung persekutuan?
- Tes proses:terlampir - Tesakhir:
Perhatikan gambar dibawah ini C D
a. A merupakan titik pusat lingkaranA b. B merupakan titik pusat lingkaran B c. ....... adalah garis singgung persekutuan luar lingkaran A dan lingkaran B,
dengan titik singgung.....dan ..... d. AC tegak lurus CD dan BD....... CD, maka AC........ BD e. EB adalah garis yang ........ CD, maka EB ....... AC f. Segi empat CDBE adalah sebuah persegi panjang, dengan panjang CD
......EB dan panjang EC ......BD g. Untuk menentukan panjang garis CD = EB, dari segitiga siku-siku BEA
maka AE=�� � �� h. Menurut teorema pytagoras
� ��� � �… �� ���������� � � ��� � �… ��
���� � �� ��� � ��� � ���� Karena EB = CD maka :
� � ��… � � �… � Dengan, ......= panjang garis singgung perserkutuan luar dua lingkaran
......= jarak antara kedua titik pusat lingkaran �� = jari-jari lingkaran ....
�� = jari-jari lingkaran.....
E A B
� Pekerjaan Rumah: 1. Diketahuilingkaran A danlingkaran B denganjari-jariberturut-turutadalah
6 cm dan 2 cm. Jikapanjanggarispusat AB adalah 5 cm, hitunglahpanjanggarissinggungpersekutuanluarlingkaranitu.
2. Diketahuijari-jarilingkaran M danlingkaran N berturut-turutadalah 13 cm dan 4 cm. Jikapanjanggarissinggungpersekutuanluardualingkaranadalah 40 cm. Makahitunglahjarakantarakeduapusatlingkaran M danlingkaran N.
Jepara, Maret 2011 Peneliti, (Lia Aristiyani) NIM : 073511058 Mengetahui : Kepala Sekolah Guru Matematika (KH. Tahrir Nawawi ) (Nuryadi, A.Md.)
Lampiran 21
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295, 7615387 Semarang 50185
SURAT KETERANGANNomor: In.06.3/
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menerangkan dengan
sesungguhnya bahwa :
Nama : Lia Aristiyani
Tempat/Tanggal Lahir : Jepara
Nomor Induk Mahasiswa : 0735110
Program/Smt/Tahun : S.1
Jurusan : Tadris Matematika
Alamat : Pancur RT: 043 RW: 009 Mayong Jepara
Adalah benar-benar telah melaksanakaan Kegiatan Ko Kurikuler dan nilai kegiatan
dari masing-masing aspek sebagaimana terlampir. Demikian Surat Keterangan ini dibuat, dan kepada pihak
berkepentingan diharap maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295, 7615387 Semarang 50185
SURAT KETERANGAN Nomor: In.06.3/D3/PP.00.9/2345/2011
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menerangkan dengan
: Lia Aristiyani
: Jepara, 25Februari 1989
073511058
: S.1/VIII/2011
Tadris Matematika
: Pancur RT: 043 RW: 009 Mayong Jepara
benar telah melaksanakaan Kegiatan Ko Kurikuler dan nilai kegiatan masing aspek sebagaimana terlampir.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, dan kepada pihakdiharap maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 03Mei 2011 A.n. Dekan, Pembantu Dekan III, Ridwan, M.Ag. NIP. 19630106 199703 1 001
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295, 7615387 Semarang 50185
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menerangkan dengan
benar telah melaksanakaan Kegiatan Ko Kurikuler dan nilai kegiatan
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, dan kepada pihak-pihak yang
2011
Pembantu Dekan III,
19630106 199703 1 001
Lampiran 22
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295, 7615387 Semarang 50185
TRANSKIP KO KURIKULER
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
No Nama
1 Aspek Keagamaan dan Kebangsaan
2 Aspek Penalaran dan Idealisme
3 Aspek Kepemimpinan dan Loyalitas
4 Aspek Pemenuhan Bakat dan Minat
5 Aspek Pengabdian pada Masyarakat
Jumlah
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295, 7615387 Semarang 50185
TRANSKIP KO KURIKULER
: LIA ARISTIYANI
: 073511058
Kegiatan Jumlah Nilai
Aspek Keagamaan dan Kebangsaan 22
Aspek Penalaran dan Idealisme 74
Aspek Kepemimpinan dan Loyalitas 17
Aspek Pemenuhan Bakat dan Minat 16
Aspek Pengabdian pada Masyarakat 5
134
Semarang, 03 Mei A.n. Dekan, Pembantu Dekan III, Ridwan, M.Ag. NIP. 19630106 199703 1 001
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295, 7615387 Semarang 50185
TRANSKIP KO KURIKULER
Keterangan
2011
Pembantu Dekan III,
19630106 199703 1 001
Lampiran 23
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/ Fax (024)7601295, 7615987
No : In 06.3/J 4/PP.00.9/3858/2010 Semarang, 27 Oktober 2010
Lamp : -
Hal : Penunjukan Pembimbing Skripsi Kepada Yth.:
1. Hj. Minhayati Shaleh, S.Si., M.Sc
2. Drs. Shodiq, M.Ag
Berdasarkan hasil pembahasan usulan judul penelitian di jurusan Tadris, maka Fakultas
Tarbiyah menyetujui judul skripsi mahasiswa
Nama : Lia Aristiyani
NIM : 073511058
Judul :EFEKTIFITAS PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT
DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II PADA MATERI
POKOK PANJANG GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN LUAR
LINGKARAN MTs. HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dan menunjuk
Ibu : Hj. Minhayati Shaleh, S.Si., M.Sc., sebagai Pembimbing I (bidang
materi)
Bapak :Drs. Shodiq, M.Ag., sebagai Pembimbing II (Bidang metodologi)
Demikian dan atas kerja sama yang diberikan kami ucapkan terima kasih
An. Dekan
Ketua Jurusan Tadris,
Drs.H. Abdul Wahid, M.Ag
NIP. 19691114 199403 1 003
Tembusan: 1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (sebagai laporan ) 2. Mahasiswa peserta didik yang bersangkutan 3. Arsip
RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama : Lia Aristiyani
Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 25 Februari 1989
Alamat : Pancur RT: 043 RW: 009 Mayong Jepara
Pendidikan : - MI Miftahul Ulum Pancur I, lulus tahun 2001
- MTs Hasan Kafrawi Pancur, lulus tahun 2004
- MA NU Banat Kudus, lulus tahun 2007
Demikian riwayat singkat pendidikan penulis dan dibuat dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 09 Juni2011
Penulis
Lia Aristiyani
NIM. 073511058