pengaruh pendidikan gizi media kms dinding terhadap
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MEDIA KMS DINDINGTERHADAP PERILAKU GURU PAUD
DI KECAMATAN LUBUK PAKAM
SKRIPSI
GRECYA MAYNISKA BR. SEMBIRING MILALAP01031214024
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV2018
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MEDIA KMS DINDINGTERHADAP PERILAKU GURU PAUD
DI KECAMATAN LUBUK PAKAM
Skripsi diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan
Program Studi Diploma IV di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan
GRECYA MAYNISKA BR. SEMBIRING MILALAP01031214024
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV2018
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul :Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media KMS
Dinding Terhadap Perilaku Guru PAUD Di Kecamatan
Lubuk Pakam.
NamaMahasiswa :Grecya Mayniska Br. Sembiring Milala
NIM : P01031214024
Program Studi : D-IV Reguler
Menyetujui :
Dr.Haripin Togap Sinaga, BSc, MCN
Pembimbing Utama
Erlina Nasution, S.Pd, M.Kes Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Ketua Jurusan
Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
NIP.196403121987031000
Tanggal Lulus : 18 Agustus 2018
iv
ABSTRAK
GRECYA MAYNISKA ‘’(PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MEDIA KMSDINDING TERHADAP PERILAKU GURU PAUD DI KECAMATANLUBUK PAKAM)’’ (DI BAWAH BIMBINGAN HARIPIN TOGAP SINAGA)
Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untukmengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini.Untuk mengetahui pertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap bulansangat diperlukan. Pendidikan gizi dilakukan untuk meningkatkanpengetahuan pada guru PAUD. Salah satu kegiatannya berupa penyuluhandan konsultasi gizi yang merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi yang dilaksanakan untuk menambah dan meningkatkan sikap,pengertian serta perilaku positif penderita dan lingkungannya terhadapupaya peningkatan gizi dan kesehatan.
Tujuan mengetahui pengaruh Pendidikan Gizi menggunakan KMSDinding Terhadap Perubahan Perilaku Gizi Guru PAUD di KecamatanLubuk Pakam.
Penelitian ini dilaksanakan di 13 PAUD yang terdaftar diKecamatan Lubuk Pakam. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1agustus sampai dengan 10 agustus 2018. Jenis penelitian ini adalah QuasyExperimental Study dengan rancangan non randomized one group pre-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru PAUD yangterdaftar di Kecamatan Lubuk Pakam dan sampel adalah populasi yangmemenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 30 orang.
Dari hasil penelitian dari 30 sampel menunjukkan bahwa adaperbedaan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan guru PAUD sebelumdan sesudah diberikan pendidikan gizi dengan media KMS dinding. Darihasil uji Wilcoxon hasil p=0,001 bahwa ada perbedaan pengetahuansebelum dan sesudah diberikan pendidikan gizi. Hasil uji Wilcoxon untuksikap sebelum dan sesudah didapatkan hasil p=0,001 yang berarti adaperbedaan sikap dan tindakan sebelum dan sesudah pemberiann garam.
Kata kunci : KMS Dinding, pendidikan gizi
v
vi
KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, hingga kepada ummatnya di akhir zaman, amin.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana terapan pada program Diploma IV jurusan gizi di
poltekkes kemenkes medan yang dengan judul “Pengaruh PendidikanGizi Dengan Media KMS Dinding Terhadap Perilaku Guru PAUD DiKecamatan Lubuk Pakam”.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan
ini dengan ketulusan hati maka penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Medan.
2. Dr. Haripin T.Sinaga, MCN selaku pembimbing yang telah meluangkan
banyak waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,
nasehat, arahan serta motivasi dalam penulisan skripsi.
3. Ibu Erlina Nasution, S.Pd, M.Kes selaku dosen penguji I yang telah
membimbing penulis dalam menyusun skripsi.
4. Bapak Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes selaku dosen penguji II yang
telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi.
5. Ibu Novriani Tarigan, DCN, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang meluangkan waktu dengan penuh kesabaran senantiasa
membantu dan mengarahkan segala bentuk kegiatan yang berlangsung
semasa perkuliahan dari semester I – VIII.
6. Ayahanda Bapak Bahagia Sembiring dan Ibunda Rasmiah Ginting yang
telah banyak memberikan motivasi dan bantuan baik berupa moral
maupun moril serta cinta kasih dan doa tulus yang tak terhingga
vii
7. Ketiga saudari, kakanda Ika Juita Br. Sembiring, Ella Farida Br.
Sembiring dan Adinda Yuni Sarita Br. Sembiring yang dengan cinta dan
kasih senantiasa memberi motivasi dan dukungan kepada penulis.
8. Ayah Sumarno dan Ibu Nurbaiti Pane selaku orang tua di rantauan yang
dengan penuh ketulusan mendo’akan dan memberi dukungan kepada
penulis.
9. Seluruh dosen dan pegawai Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Medan.
10. Sahabat shafriyana, Ahadi, Audina, Rahma, ajeng, wulan, puel, mida,
yang dengan tulus mendo’akan dan memberi dukungan serta motivasi.
11. Sahabat seperjuangan Fithri, Rizka, Siska, Dewi, Nisak, Imrayani,
Umma, Nisa L, Aulia, Wahyu, Sudana, Roby, Yuni T, Teman satu
bimbingan dan seluruh mahasiswa DIV Reguler Angkatan 2014 yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas
kerjasama, motivasi serta dukungannya semasa kuliah dan selama
proses penulisan skripsi.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat keridhoan dan
kasih sayang kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan
kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya,
hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya kepada kita
semua.
Lubuk Pakam, Agustus 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
1. Tujuan Umum .................................................................. 5
2. Tujuan Kusus................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 6
A. Program Pemantauan Pertumbuhan..................................... 6
1. Pengertian Pertumbuhan ................................................. 6
2. Gangguan pertumbuhan .................................................. 7
3. Tujuan pemantauan pertumbuhan................................... 7
4. Penilaian Pertumbuhan.................................................... 7
B. Kartu menuju Sehat (KMS) ................................................... 9
C. KMS dinding.......................................................................... 9
1. Prosedur pengukuran TB dengan KMS TB/U .................. 10
2. Prosedur pengukuran TB dengan Microtoice................... 11
D. Pendidikan Gizi ..................................................................... 11
E. Pengetahuan ........................................................................ 12
F. Pengertian sikap ................................................................... 14
G. Tindakan ............................................................................... 14
H. Kerangka Teori...................................................................... 15
ix
I. Kerangka Konsep.................................................................. 15
J. Definisi Operasional .............................................................. 16
K. Hipotesis ............................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 18
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 18
B. Jenis dan Rangcangan Penelitian......................................... 18
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 19
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ...................................... 19
E. Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 24
A. Hasil ...................................................................................... 24
B. Pembahasan ......................................................................... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 34
A. Kesimpulan ........................................................................... 34
B. Saran..................................................................................... 34
Daftar Pustaka ................................................................................ 35
Lampiran......................................................................................... 37
x
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Definisi operasional ................................................................. 16
2. Distribusi penduduk kecamatan lubuk pakam ......................... 24
3. Distribusi frekuensi umur guru PAUD ...................................... 25
4. Distribusi frekuensi pendidikan guru PAUD............................. 26
5. Distribusi frekuensi status guru PAUD..................................... 26
6. Distribusi frekuensi lama mengajar menjadi guru PAUD ......... 27
7. Distribusi penghasilan guru PAUD .......................................... 28
8. Gambaran Pre-Test dan Post-Test Pengetahuan Guru PAUD 28
9. Gambaran Pre-Test dan Post-Test Sikap Guru PAUD............ 29
10.Pengaruh Pendidikan Gizi Media KMS Dinding Guru PAUD... 30
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. KMS dinding TB/U ................................................................... 10
2. Cara mengukur KMS dinding................................................... 11
3. Kerangka teori ......................................................................... 15
4. Kerangka Konsep .................................................................... 15
5. Bentuk Rancangan One Group Pre-Post Test......................... 18
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Master tabel............................................................................. 37
2. Pengolahan data ..................................................................... 39
3. Surat Izin Penelitian................................................................. 43
4. Surat Balasan Izin Penelitian................................................... 44
5. Etical clearance ....................................................................... 45
6. Pernyataan Kesedian Menjadi Responden Penelitian............. 46
7. Pernyataan .............................................................................. 47
8. Daftar riwayat hidup................................................................. 48
9. Satuan acara penyuluhan........................................................ 49
10.Modul pendidikan gizi .............................................................. 55
11.Kuesioner penelitian ................................................................ 65
12.Form Observasi ....................................................................... 70
13.Prevalensi Hasil Pengukuran TB anak PAUD ......................... 71
14.Dokumentasi ........................................................................... 71
15.Bukti Bimbingan....................................................................... 73
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangPemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk
mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini.
Untuk mengetahui pertumbuhan tersebut, penimbangan balita setiap
bulan sangat diperlukan (Riskesdas, 2013).
Dalam 6th Report On The World Nutrition Situation lebih jelas lagi
disebutkan bahwa terdapat 6 masalah gizi utama, yaitu anemia, defisiensi
vitamin A, retradasi pertumbuhan (gizi kurang dan stunting), berat badan
lahir rendah (BBLR), gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) serta
situasi keamanan pangan dan gizi. Indonesia termasuk salah satu negara
yang mengalami masalah gizi tersebut. Berdasarkan Global Nutrition
Report tahun 2014, Indonesia merupakan negara dengan urutan ke–17
dari 117 negara yang memiliki masalah gizi kompleks stunting, wasting
dan overweight (Rosha, 2016). Hal ini dibuktikan dengan data Riset
Kesehatan Dasar 2013 yang menunjukkan masih tingginya prevalensi gizi
kurang sebesar 19,6%, stunting sebesar 37,2% dan masalah kegemukan
pada balita sebesar 11,8% (Riskesdas, 2013).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 menyatakan
sebanyak 178 juta anak yang berusia dibawah lima tahun di dunia
mengalami stunting. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan tingginya prevalensi stunting (status gizi pendek) di
Indonesia pada anak balita yaitu sebesar 37,21% (Kemenkes RI, 2013).
Masalah gizi di Sumatera Utara juga tergolong serius. Masalah gizi
kurang (BB/U<-2SD) mencapai 22,39% yang melebihi angka prevalensi
nasional. Keadaan ini juga dipersulit dengan jumlah prevalensi stunting
mencapai 42,49% yang sudah sampai pada level serius (Kemenkes,
2014).
Menurut Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SPN), Pasal 1, butir 14 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
2
anak sejak lahir (0 tahun) sampai usia enam (6 tahun) yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Selain itu juga dalam kurikulum
pembelajaran guru PAUD ada mata kuliah Kesehatan dan Gizi Anak Usia
Dini. Oleh karena itu maka dibutuhkan pendidikan gizi tentang
pemantauan pertumbuhan dengan sasaran guru PAUD.
Pendidikan gizi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pada
guru PAUD. Salah satu kegiatannya berupa penyuluhan dan konsultasi
gizi yang merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi yang
dilaksanakan untuk menambah dan meningkatkan sikap, pengertian serta
perilaku positif penderita dan lingkungannya terhadap upaya peningkatan
gizi dan kesehatan (Supariasa, 2013). Pengetahuan mengenai gizi
menyumbangkan pengaruh yang cukup besar terhadap status gizi
seseorang. Tingkat pengetahuan gizi seseorang akan mempengaruhi
sikap dan perilaku. Kurangnya pengetahuan mengenai gizi akan
mengurangi kemampuan seseorang dalam menerapkan informasi gizi
dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan kata lain, pengetahuan
merupakan komponen dan prasyarat penting terjadinya perubahan sikap
dan perilaku gizi untuk menurunkan masalah gizi (Supariasa, 2014).
Beberapa penelitian tentang edukasi gizi melalui penyuluhan
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap. Penelitian Merdhika et al (2014) menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan penyuluhan tentang ASI eksklusif
terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pada ibu menyusui yang
dilakukan dengan media buku saku. Penelitian Marisa dan Nuryanto
(2014) juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pendidikan
tentang gizi seimbang terhadap pengetahuan dan sikap siswa SDN
dengan media komik gizi seimbang. Penelitian Sofiyana (2013) hasil
penelitian menunjukkan adanya perubahan yang signifikan setelah
dilakukannya konseling gizi terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan
tindakan.
3
Pelaksanaan dilapangan, misalnya di sekolah-sekolah, hasil
pengukuran tinggi badan dan berat badan yang selama ini dilakukan
masih harus dibandingkan dengan tabel standar untuk menyatakan anak
yang diukur mempunyai status gizi tertentu Tinggi badan merupakan
indikator pertumbuhan anak yang terkait dengan pertambahan massa
tulang, otot, dan jaringan ikat lainnya. Tulang sebagai organ utama
penyangga dan penentu tinggi tubuh manusia terdiri atas susunan utama
kalsium, fosfat dan magnesium. Kalsium merupakan unsur utama yang
mempengaruhi tinggi badan anak.
Pada penelitian ini diperkenalkan KMS Dinding. KMS ini adalah
hasil pengembangan dari KMS Bubble (Sinaga, 2015). KMS
Dindingkhusus untuk mengukur tinggi badan (TB) anak, terbuat dari
bahan plastik tebal berukuran 200 cm x 150 cm. Pada bagian grafik
terdapat blok-blok pita warna untuk menunjukkan status pertumbuhan dan
dilengkapi dengan nilai atau angka untuk memudahkan menerjemahkan
status pertumbuhan anak. Untuk penggunaannya dapat diletakan pada
dinding bangunan yang rata dan lantai yang datar. Setiap anak yang
diukur TB dapat segera diketahui status gizinya. Penelitian ini akan
memanfaatkan keunggulan KMS Dinding sebagai bahan untuk
mengajarkan guru-guru PAUD tentang cara memantau pertumbuhan
anak, memberikan konseling gizi kepada orang tua, merencanakan
pemberian makanan tambahan(PMT) dan memanfaatkan data
pertumbuhan anak untuk meningkatkan akreditasi sekolah PAUD. Secara
tidak langsung program pemantauan pertumbuhan anak PAUD akan
memenuhi tuntutan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan
PAUD seperti tertuang pada Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (SPN), Pasal 1, butir 14.
Guru disekolah dalam hal ini adalah Pada pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) merupakan salah satu mitra tenaga kesehatan dalam
melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak (Depkes,
2006). Adanya pengetahuan tentang pemantauan pertumbuhan anak dan
bagaimana cara menggunakan Instrumen yang valid dan yang relatif
4
mudah akan mendorong para guru untuk lebih aktif melakukannya dengan
tepat. Namun para guru PAUD di Kecamatan Lubuk Pakam belum
mendapatkan sosialisasi terkait dengan pemantauan pertumbuhan
menggunakan KMS dinding indeks TB/U sehingga program pemantauan
pertumbuhan anak belum dilakukan secara optimal.
Kartu Menuju Sehat (KMS) Dinding TB/U merupakan alat yang
spesifik dikembangkan untuk skrining status gizi anak usia 2-5 tahun.
Anak usia PAUD yaitu usia 2-5 tahun merupakan masa dimana
pertumbuhan anak mengalami stagnan, perubahan pola makan karena
sudah mengenal makanan jajanan namun aktifitasnya tinggi sehingga
rawan mengalami gangguan gizi. Kelompok umur ini sudah jarang datang
ke posyandu untuk menimbang. Padahal mereka tergolong kelompok
rawan gizi khususnya dalam hal pertumbuhan.
Berdasarkan kunjungan awal yang telah dilakukan, pernyataan dari
guru PAUD bahwa pada ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) hanya
terdapat alat pengukur tinggi badan dari meteran kain. Alat tersebut hanya
digunakan pada saat penerimaan siswa baru. dan pernyataan pihiak
kecamatan yang bertugas sebagai penanggung jawab PAUD bahwa
terdapat ruangan UKS dan program kesehatan namun tidak berjalan.
Karenanya pendidik perlu memiliki kemampuan melaksanakan program
pamantauan pertumbuhan anak yang di sesuaikan dengan peraturan
pemerintahan pada UU No. 20 Tahun 2003.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang ‘’Pengaruh Pendidikan Gizi Media KMS Dinding
Terhadap Perilaku Guru PAUD Di Kecamatan Lubuk Pakam’’
B. Perumusan MasalahApakah Terdapat Pengaruh Pendidikan Gizi Media KMS Dinding
Terhadap Perilaku Guru PAUD Di Kecamatan Lubuk Pakam?
5
C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umum
Untuk Mengetahui pengaruh Pendidikan Gizi menggunakan KMS
Dinding Terhadap Perubahan Perilaku Gizi Guru PAUD di Kecamatan
Lubuk Pakam.
2. Tujuan khususa. Menilai pengetahuan Guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan gizi media KMS dinding.
b. Menilai sikap Guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
gizi media KMS dinding.
c. Menilai tindakan Guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan gizi media KMS dinding.
d. Menganalisis perbedaan pengetahuan Guru PAUD, sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan gizi media KMS dinding.
e. Menganalisis perbedaan Sikap Guru PAUD, sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan gizi media KMS dinding.
f. Menganalisis perbedaan Tindakan Guru PAUD, sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan gizi media KMS dinding.
D. Manfaat Penelitian1. Bagi penulis
Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam
menulis karya tulis ilmiah.
2. Bagi sekolahHasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan
kepada kepala sekolah dan guru PAUD tentang pelaksanaan program
pemantauan pertumbuhan Anak PAUD.
3. Bagi institusi pendidikanSebagai referensi tentang program pemantauan pertumbuhan anak
menggunakan KMS dinding indeks TB/U.
6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Program Pemantauan PertumbuhanPemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan
Tumbuh Kembang Anak merupakan acuan bagi tenaga kesehatan yang
bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar/primer, kelompok
profesi, tenaga pendidik, petugas lapangan Keluarga Berencana, petugas
sosial yang terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak, organisasi
profesi dan pemangku kepentingan terkait pertumbuhan, perkembangan,
dan gangguan tumbuh kembang anak (Permenkes, 2014).
Kegiatan pemantauan pertumbuhan bertujuan meningkatkan
kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan anak untuk
memasuki jenjang pendidikan formal (Permenkes, 2014).
1. Pengertian PertumbuhanPertumbuhan adalah perubahan ukuran fisik dari waktu ke waktu.
Ukuran fisik adalah ukuran tubuh manusia baik dari segii fisik, dimensi dan
proporsi tubuh. Pertumbuhan pada balita bukan hanya sekedar
pengukuran antropometri saja. Tetapi lebih dari itu memberikan gambaran
perkembangan anak di usia selanjutnya. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Permenkes,
2014)
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu,
yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh).
(Myers dalam yuliana 2006) mendefinisikan pertumbuhan sebagai
perubahan secara kuantitatif pada aspek fisik, yaitu merupakan proses
pertambahan jumlah dan ukuran sel. Ukuran pertumbuhan anak bisa
7
dilihat dari penambahan berat badan atau tinggi badan atau kedua-
duanya.
2. Gangguan PertumbuhanGangguan pertumbuhan dapat terjadi dalam waktu singkat maupun
waktu cukup lama. Gangguan pertumbuhan dalam waktu singkat (akut)
sering terjadi pada perubahan berat badan sebagai menurunnya nafsu
makan, sakit, atau kurang cukupnya makanan yang dikonsumsi.
Berlangsung dalam waktu lama (kronis) dapat terlihat pada hambatan
pertambahan tinggi badan (Jahari, 2002, dalam Yosnelli, 2008).
Gizi kurang pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali
dengan kenaikan berat badan balita yang tidak cukup. Perubahan berat
badan balita dari waktu ke waktu merupakan petunjuk awal perubahan
status gizi balita. Dalam 6 bulan, bayi yang berat badannya tidak naik 2
kali beresiko mengalami gizi kurang 12,6 kali dibanding balita yang berat
badannya naik terus. Bila frekuensi berat badan tidak naik lebih banyak
resiko akan lebih besar (Depkes, 2005).
3. Tujuan Pemantauan PertumbuhanMenurut Permenkes, 2014, kegiatan pemantauan pertumbuhan
balita bertujuan sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan
kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan formal.
b. Meningkatkan status kesehatan dan gizi, kognitif, mental,dan
psikososial anak.
c. Memberikan stimulasi, deteksi dini, dan intervensi segera pada anak
yang mengalami gangguan pertumbuhan agar dapat dikembalikan
pada jalur normalnya.
4. Penilaian pertumbuhanWorld Health Organization (WHO) merekomendasikan pengukuran
anthropometri pada bayi dan balita menggunakan grafik yang
8
dikembangkan oleh WHO dan Center For Disease Control And Prevention
(CDC). Grafik tersebut menggunakan indicator z-score sebagai standart
deviasi dan rata-rata dan persentil median. Indikator pertumbuhan
digunakan untuk menilai pertumbuhan anak dengan mempertimbangkan
faktor umur dan hasil pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar
lengan atas. Indeks yang umum digunakan untuk menentukan status gizi
bayi dan balita adalah sebagai berikut.
a. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)BB/U menggambarkan BB relatif dibandingkan dengan umur anak.
Umur yang dihitung dalam bulan penuh. Indeks BB/U memberikan
gambaran status gizi kurang (underweight), status gizi buruk (severely
underweight), gizi baik, dan gizi lebih.
b. Panjang atau Tinggi Badan Menurut Umur (PB/U)/(TB/U)Ukuran tinggi badan digunakan pada anak usia >2 tahun dengan
pengukuran dalam keadaan berdiri tegak. Indeks TB/U menggambarkan
status gizi jangka panjang dari beberapa bulan atau beberapa tahun.
Status gizi yang tergambar adalah pendek (stunted) dan sangat pendek
(severely stunted).
c. Berat Badan menurut panjang badan atau Tinggi Badan(BB/PB)/(BB/TB)
BB/TB menggambarkan berat badan berbanding lurus dengan
tinggi badan dan digunakan untuk mengklasifikasikan status gizi kurus
(wasted) dan sangat kurus (severely wasted). BB/TB merupakan indeks
yang sensitif untuk memberikan masalah gizi akut.
d. Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)IMT/U merupakan indikator untuk menilai massa tubuh sehingga
status gizi dapat ditentukan. Indeks ini juga dapat digunakan sebagai
skrining overweight dan obesitas. Grafik IMT/U dan BB/PB atau BB/TB
cenderung menunjukkan hasil yang sama.
9
B. Kartu Menuju Sehat (KMS)David Morley adalah orang yang pertama kali memperkenalkan
penggunaan grafik tumbuh kembang fisik anak sebagai alat untuk
memantau secara longitudinal kecukupan gizi anak. Grafik ini kemudian
dikembangkan oleh pakar kesehatan anak, Jellife dan diberi nama “Road
To Health” dan di Indonesia dikenal dengan KMS (Wijono, 2011).Salah
satu input penting dalam program pemantauan pertumbuhan adalah
tersedianya Kartu Menuju Sehat (KMS). Program promosi pemantauan
pertumbuhan (growth and monitoring promotion) sudah diakui di dunia
sebagai salah satu element penting dalam strategi keberlangsungan hidup
anak dan perawatan kesehatan dasar (Adenike,2010). Dengan
menggunakan KMS, penyimpangan pertumbuhan dan interpretasi
pertumbuhan anak dapat dilakukan dengan mudah akan tetapi kegiatan
ini tergantung pada ketepatan kader atau petugas kesehatan dalam
melakukan penimbangan dan pengisian KMS.
C. KMS DindingKMS Dinding Tinggi Badan (TB) adalah hasil modifikasi dari
sebaran data tinggi anak menurut umur (bulan) yang dipublikasi oleh
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organzation). Besar KMS Dinding
adalah 200cm x 150cm, dimana setiap jarak 15 cm terdapat garis vertikal
yang menunjukkan usia (bulan). Grafik KMS Dinding dipenuhi dengan pita
warna merah, kuning, orange, hijau mudah dan hijau tua. Masing-masing
warna memiliki arti. Merah = Sangat Pendek; Kuning = Pendek, Orange=
Agak Pendek, Hijau Mudah = Normal dan Hijau Tua = Tinggi. Cara
menggunakannya adalah dengan menempelkan ke dinding tembok. Anak
yang diukur diminta untuk berdiri membelakangi kolom umur anak. Lihat
garis datar pada bagian puncak kepala anak, baca angkanya dan
tentukan pita warna. Ide pembuatan KMS Dinding adalah karena tidak
tersedianya KMS panjang/tinggi badan anak dan tingginya prevalensi
pendek pada anak balita. Salah satu alat yang diandalkan untuk
mengukur tinggi badan adalah microtoise, namun pengadaan alat ini
10
belum sampai hingga ke tingkat posyandu mengingat tenaga pengukur
terlatih belum ada, KMS panjang/tinggi badan juga belum tersedia.
Gambar 1. KMS Dinding TB/U
1. Prosedur mengukur TB dengan KMS Dinding TB/U
Pasang KMS pada dinding dan lantai yang datar
Tanya umur anak dan posisikan anak pada kolom umur anak
Minta berdiri membelakangi KMS (seperti pada gambar 2)
Lihat batas atas kepala dan gunakan penggaris segitiga untuk
membaca hasil
Catat hasil pengukuran dengan ketelitian 0,5 cm
Catat warna yang ditunjukkan (merah, kuning, orange atau hijau)
11
Gambar 2. Cara Menggunakan KMS Dinding
2. Prosedur mengukur TB dengan Microtoise
Pasang Microtoise pada dinding dan lantai yang datar
Posisikan anak berdiridengan menghadap ke depan
Kedua kaki rapat dan pandangan ke lurus depan
Lihat batas atas kepala dan baca hasil
Catat hasil pengukuran dengan ketelitian 0,1 cm
Catat angka/hasil yang berada pada garis merah microtoise
D. Pendidikan GiziUpaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku
kesehatan dengan cara persuasi, bujukan , imbauan, ajakan, memberikan
informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang
disebut pendidikan gizi atau promosi kesehatan. Memang dampak yang
timbul dari cara ini terhadap perubahan perilaku masyarakat, akan
memakan waktu lama dibandingkan dengan cara koersi. Namun demikian,
bila perilaku tersebut berhasil diadopsi masyarakat, maka akan langgeng,
bahkan selama hidup dilakukan (Notoadmodjo, 2012).
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku gizi
masyarakat, tampaknya pendekatan edukasi (pendidikan gizi) lebih tepat
dibandingkan dengan pendekatan koersi. dapat disimpulkan bahwa
pendidikan gizi atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi
atau upaya kondusif untuk kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau
12
upaya intervensi yang ditujukan dengan perilaku, agar perilaku tersebut
kondusif untuk kesehatan (pusat promkes, 2014).
E. PengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang tersebut melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan perabaan.sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui penglihatan
dan pendengaran (Notoatmojo, 2012). Pengetahuan juga diperoleh
melalui pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang
lain.
Secara garis besar, pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan diantaranya:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari
sebelumnya, juga diartikan sebagai mengingat kembali (recall). Tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur orang tahu adalah menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
dan menyatakan.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
13
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, dan
mengelompokkan.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintetis menunjuk kepada kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain, kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari
formulasi yang ada. Seperti dapat menyusun, merencanakan,
meringkaskan, dan menyesuaikan.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan kriteria yang
ditentukan atau menggunakan kriteria yang telah ada.
1. Pentingnya Pengetahuan GiziPentingnya pengetahuan gizi terhadap konsumsi didasari atas tiga
hal, yaitu (Departemen gizi dan kesehatan masyarakat FKM UI, 2014):
a. Status gizi yang cukup sangat penting bagi kesehatan
dankesejahteraan.
b. Setiap orang akan memiliki gizi yang cukup, apabila makanan
yangdikonsumsi mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan.
c. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang berguna sehingga
pendudukdapat belajar mengolah dan menkonsumsi pangan dengan
baiksehingga terjadi perbaikan gizi.
2. Tingkat PengetahuanTingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi sikap dan
perilaku yang diambil dalam memilih makanan yang dikonsumsi,
sehinggaakan berpengaruh pada status gizi individu yang bersangkutan.
Akan tetapi tingkat pendidikan belum tentu mempengaruhi pengetahuan
seseorang mengenai Gizi Seimbang. Namun, faktor tingkat pendidikan
seseorang menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami informasi mengenai pengetahuan gizi. Hal ini perlu diketahui
untuk memilih metode penyuluhan apa yang tepat untuk digunakan.
14
Dalam kepentingan gizi keluarga, pendidikan amat diperlukan agar
seseorang lebih tanggap terhadap adanyamasalah gizi di dalam keluarga
dan bisa mengambil tindakan secepanya (Departemen gizi dan kesehatan
masyarakat FKM UI, 2014).
F. Pengertian SikapSikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap akan sangat berguna bagi
seseorang, sebab sikap akan mengarahkan perilaku secara langsung.
(Dewi, 2013). Perasaan positif ataupun negatif sebagai respon seseorang
tehadap suatu objek orang dan lingkungan, sebagai hasil dari
pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan.Sikap sendiri
memiliki empat tingkatan yaitu menerima, merespon, menghargai dan
bertanggung jawab (Notoatmodjo, 2012). Perilaku adalah reaksi
seseorang terhadap suatu stimulus.Pada bidang kesehatan, perilaku
merupakan respon yang berkaitan dengan sakit dan penyakit baik secara
pasif (mengetahui, bersikap, dan persepsi) maupun secara aktif (praktik)
yang dilakukan seseorang sehubungan dengan penyakit yang dimiliki
(Notoatmodjo, 2012).
G.TindakanRespon seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar
dalam dirinya, yang di dasarin dengan adanya pendapat sikap dan berfikir
dalam melakukan sesuatu hal. Perubahan - perubahan perilaku kesehatan
dalam diri seseorang kdapat diketahuai melalui persepsi. Persepsi adalah
pengalaman yang menghasilkan melalui pasca indera. Dalam aspek
biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang
(Notoatmojo 2003 dalam Puspita 2012).
15
H. Kerangka Teori
Gambar 3. Kerangka Teori
Sumber : sativa, 2016
I. Kerangka Konsep
Gambar 4. Kerangka konsep penelitian
meteri pendidikan gizi (pemantauanpertumbuhan KMS Dinding)
Media pendidikan gizi
Tingkat penerimaansiswa sekolah dasar
terhadap media
visual
Audio
Akses informasi gizi
Karakteristik contoh (usia,pendidikan)
Perilaku (pengetahuan,sikap dan Tindakan)
Pemberian informasi
Intervensi melaluipendidikan Gizi tentang
KMS Dinding
Pemantauan pengetahuan,perubahan sikap dan tindakan
melalui pendidikan Gizi
Pre-test post-test
16
J. Variabel Dan Definisi OperasionalTabel 1. Definisi Operasional Variabel
NO Variabel Definisi Operasional Skala
2. Pengetahuanguru PAUDdalammenggunakanKMS dinding
Hasil dari tahu melaluipenglihatan danpendengaran guru PAUDtentang pelaksanaanpemantauan pertumbuhananak PAUD, yang diperolehdengan mengisi kuesionersebelum dan sesudahdiberikan pendidikan gizimenggunakan KMS dinding(3x) yang terdiri dari 10pertanyaan.Jawaban benar diberi skor 3Jawaban salah diberi skor 0Skor tertinggi untukpengetahuan adalah 30 danterendah 0.
Rasio
2 Sikap guruPAUD dalampemantauanpertumbuhananak PAUD
Respon yang melibatkanpikiran, perasaan danperhatian Guru PAUDterhadap pemantauanpertumbuhan anak PAUDyang diperoleh denganmengisi kuesioner sebelumdan sesudah diberikanpendidikan gizi mengunakanKMS dinding yang terdiri dari10 pertanyaan.
Rasio
3. Tindakan guruPAUD dalammenggunakanKMS dinding
Melihat tindakan guruPAUD yang disesuaikandengan pengetahuan yangdi peroleh melaluipendidikan gizi tentangpemantauan pertumbuhananak menggunakan KMSdinding yang dinilai denganform observasi yangdilakukan sebelum dansesudah penyuluhan.
Rasio
4. Pendidikan Gizi Upaya untuk meningkatkankemampuan danpengetahuan guru PAUDtentang pemantauan
Ordinal
17
peetumbuhan anak PAUDdengan media KMS dinding.Pendidikan gizi dilakukansebanyak 3 kali yaitu di awal(hari 1), tengah (hari 2), danakhir penelitian (hari 3)dengan waktu 60 menitsetiap pertemuan. Dilakukandi PAUD Mandiri Plus.
K. HipotesisHa1 : Ada perbedaan tingkat pengetahuan guru PAUD sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan gizi dengan media KMS
dinding.
Ha2 : Ada perbedaan perubahan sikap guru PAUD sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan gizi dengan media KMS
dinding.
Ha3 : Ada perbedaan perubahan tindakan guru PAUD sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan gizi dengan media KMS
dinding.
18
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian telah dilakukan di 13 PAUD yang terdaftar di Kecamatan
Lubuk Pakam, pada tanggal 1 agustus – 10 agustus 2018.
Penelitian dilakukan pada :
1. TK Mandiri Plus
2. TK Dharma Bakti
3. PAUD Azzuriah
4. KB Harapan Bunda
5. KB Al Fathani
6. PAUD Ceria
7. PAUD Intan
8. PAUD Grace Kids
9. PAUD Rumah Hijau
10. PAUD Tunas Baru
11. TK Methodist
12. PAUD Melati
13. PAUD Wulandari
B. Jenis dan Desain PenelitianPenelitian ini merupakan Quasy Experimental study dengan
rancangan non randomized one group pre-post test design dimana subjek
penelitian ini adalah guru-guru sekolah PAUD. Observasi pertama (pre
test) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi
setelah adanya program (Notoatmodjo, 2010). Bentuk rancangan ini
sebagai berikut :
Gambar 5. Bentuk Rancangan One Group Pre-Post Test
Pre test Perlakuan Post test
01 x 02
19
Keterangan :
01 : Pre test, yaitu pengukuran pengetahuan, sikap dan tindakan
sebelum perlakuan
X : Perlakuan, yaitu Pendidikan Gizi Media KMS dinding
02 : Post test, yaitu pengukuran pengetahuan dan sikap dan tindakan
setelah perlakuan
C. Populasi dan Sampel Penelitian1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Guru PAUD yang terdaftar
di Kecamatan Lubuk Pakam.
2. SampelSampel penelitian adalah Guru PAUD yang mengajar di wilayah
sekolah PAUD, sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling di dasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti dengan kriteria inclusi seperti di bawah ini (Chandra,
2008) :
a. PAUD mendidik murid 2-3 tahun
b. Guru minimal lulusan SMA
c. Bersedia menjadi sampel dengan mengisi informed consent
Dari kriteria yang telah di tetapkan maka terdapat 30 orang guru
PAUD yang menjadi sampel pada penelitian ini.
D. Jenis dan Cara Pengumpulan DataJenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder.
1. Data Primermerupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti, yang
terdiri dari :
20
a. Data identitas sampel
Identitas sampel meliputi nama, umur, pendidikan, alamat yang
diperoleh dengan mewawancarai sampel menggunakan alat bantu
kuesioner. Setelah terisi dicek kembali untuk melihat kelengkapan data.
b. Data pengetahuan guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan gizi Media KMS dinding. Data pengetahuan diperoleh dengan
prosedur sebagai berikut :
1) Sampel memperoleh kuesioner yang akan diisi.
2) Menjelaskan cara pengisian kuesioner.
3) Sampel dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di
dalam kuesioner tanpa terkecuali.
4) Setelah selesai dijawab, dikumpulkan kembali kepada peneliti atau
enumerator.
5) Kuesioner yang telah diisi dicek kembali, jangan sampai ada yang tidak
terisi.
6) Pengisian kuesioner pengetahuan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu di
awal dan di akhir pertemuan.
c. Data sikap guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan pendidikan gizi
Media KMS dinding. Data sikap diperoleh dengan prosedur sebagai
berikut :
1) Sampel memperoleh kuesioner yang akan diisi.
2) Menjelaskan cara pengisian kuesioner.
3) Sampel dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di
dalam kuesioner tanpa terkecuali.
4) Setelah selesai dijawab, dikumpulkan kembali kepada peneliti atau
enumerator.
5) Kuesioner yang telah diisi dicek kembali, jangan sampai ada yang tidak
terisi.
6) Pengisian kuesioner sikap dilakukan sebanyak 2 kali yaitu di awal dan
di akhir pertemuan.
21
d. Data tindakan guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
gizi Media KMS dinding. Data tindakan diperoleh menggunakan form
observasi (lampiran 12) dengan prosedur sebagai berikut :
1) Sampel diminta untuk memasang KMS dinding.
2) Sampel diminta untuk memvalidasi KMS dinding.
3) Sampel diminta untuk mengukur TB anak menggunakan KMS dinding.
4) Sampel diminta untuk membaca TB anak pada KMS dinding.
5) Sampel diminta untuk status gizi anak pada KMS dinding.
6) Sampel diminta untuk membaca hasil nilai TB anak pada KMS dinding.
7) Sampel diminta untuk memindahkan hasil KMS dinding ke buku
catatan.
8) Sampel diminta untuk menghitung prevalensi pendek.
9) Peneliti memperhatikan setiap tindakan guru PAUD dan memberikan
penilaian dari hasil pengamatan.
e. Intervensi pendidikan Gizi
Pendidikan gizi dilakukan dengan langkah berikut :
1) Intervensi dilakukan terhadap seluruh sampel terpilih.
2) Dilakukan 3x, awal (hari 1), tengah (hari 2), dan akhir (hari 3), dengan
durasi 60 menit setiap pertemuan.
3) Pendidikan gizi dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang
cara pemantauan pertumbuhan anak menggunakan media KMS
dinding dan memberikan simulasi cara pemasangan sampai tata cara
membaca hasil pada KMS dinding.
4) Metode yang digunakan adalah ceramah, Tanya jawab, simulasi, serta
booklet.
5) Di akhir penelitian juga menggunakan metode demonstrasi
penggunaan media KMS dinding.
f. Media pendidikan menggunakan KMS dinding
KMS Dinding Tinggi Badan (TB) adalah hasil modifikasi dari
sebaran data tinggi anak menurut umur (bulan) yang dipublikasi oleh
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organzation). Besar KMS Dinding
adalah 200cm x 150cm, dimana setiap jarak 15 cm terdapat garis vertikal
22
yang menunjukkan usia (bulan). Grafik KMS Dinding dipenuhi dengan pita
warna merah, kuning, orange, hijau mudah dan hijau tua. Masing-masing
warna memiliki arti. Merah = Sangat Pendek; Kuning = Pendek, Orange=
Agak Pendek, Hijau Mudah = Normal dan Hijau Tua = Tinggi. Cara
menggunakannya adalah dengan menempelkan ke dinding tembok. Anak
yang diukur diminta untuk berdiri membelakangi kolom umur anak dalam
hitungan bulan. Lihat garis datar pada bagian puncak kepala anak, baca
angkanya dan tentukan pita warna.
2. Data Sekunderyaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang di dapatkan
dari pihak kecamatan, yakni meliputi gambaran umum lokasi penelitian
dan data guru PAUD seperti status sekolah, status guru.
E. Pengolahan dan Analisis Data1. Pengolahan dataa. Data identitas sampel yang sudah dikumpulkan diolah secara manual
menggunakan program komputer dengan tahapan sebagai berikut :
1) Memeriksa kelengkapan data
2) Memberikan kode sesuai dengan karakteristik data indentitas
3) Mengentri data ke dalam program computer
4) Data seperti umur, pekerjaan, status guru PAUD, pendidikan terakhir
ditabulasi sesuai kategorinya.
b. Data pengetahuan
1) Kuesioner pengetahuan yang telah dikumpulkan diperiksa kelengkapan
datanya.
2) Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan, setiap pertanyaan diberikan skor 3
untuk jawaban yang benar, dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
3) Setelah penilaian, dihitung rata-rata peningkatan pengetahuan sebelum
dan sesudah dilakukan pendidikan gizi.
23
c. Data sikap
1) Kuesioner sikap yang telah dikumpulkan diperiksa kelengkapan
datanya.
2) Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan, setiap pertanyaan terdapat 3
pilihan yaitu sangat setuju (nilai 3), setuju (nilai 2), tidak setuju (nilai 3).
3) Setelah penilaian, dihitung rata-rata peningkatan sikap sebelum dan
sesudah dilakukan pendidikan gizi.
d. Data tindakan
1) Form observasi yang telah diisi oleh peneliti diperiksa kembali
kelengkapan datanya.
2) Di dalam form observasi terdiri dari 8 kriteria yang akan di nilai. Nilai 1
(sangat kurang), nilai 2 (kurang), nilai 3 (cukup), nilai 4 (sangat cukup).
3) Setelah penilaian, peneliti menganalisis peningkatan tindakan sebelum
dan sesudah dilakukan pendidikan gizi.
e. Data sekunder yang sudah dikumpulkan diolah secara manual
menggunakan program komputer untuk memperoleh data sesuai
dengan kategori data.
2. Analisis dataa. Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran dan karakteristik
setiap variabel yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan
dianalisis berdasarkan persentase.
b. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistic
Uji statistik untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi
menggunakan KMS Dinding terhadap perilaku gizi guru PAUD dianalisis.
Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, diperoleh data tidak berdistribusi
normal, maka menggunakan uji wilcoxon. Bila nilai p < 0.05, maka Ho
ditolak, artinya Ada pengaruh pendidikan gizi menggunakan KMS Dinding
terhadap perilaku gizi guru PAUD. Jika p>0.05, maka Ho diterima, artinya
tidak Ada pengaruh pendidikan gizi menggunakan KMS Dinding terhadap
perilaku guru PAUD.
24
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Gambaran Umum Lokasi Penelitiana. Kondisi Geografis
Kecamatan Lubuk Pakam terletak di Wilayah : 3⁰53’ - 3⁰86’
Lintang Utara 98⁰85’ - 98⁰89’ Bujur Timur 2. Luas Wilayah : 31,19Km2 3.
Letak di Atas Permukaan Laut : 0 s/d 8 meter dar permukaan laut 4.
Batas-batas Wilayah Kecamatan Lubuk Pakam sebagai berikut :
Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kecamatan Beringin
Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau
Sebelah Timur :Berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau
Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa
Jumlah Desa / Kelurahan : 6 / 7, Jumlah Dusun / Lingkungan : 56 / 52,
Jarak Ibukota Kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten : 0 Km
b. Kondisi DemografiJumlah penduduk wilayah Kecamatan Lubuk Pakam sebanyak
94.033 jiwa. Distribusi penduduk yang bermukim di wilayah
Desa/Kelurahan Kecamatan Lubuk Pakam sebagai berikut:
Tabel 2. distribusi penduduk di Kecamatan Lubuk Pakam, Juli 2018NO Desa Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Total1. Paluh Kemiri 1.481 1.598 3.0792. Petapahan 1.144 1.269 2.4133. Tanjung Garbus I 1.879 1.925 3.0844. Pagar Merbau III 2.336 2.293 4.6295. Cemara 4.096 4.039 8.1356.7.
Pasar Melintang 3.639 3.809 7.448Pagar Jati 3.482 3.684 7.166
8. Syahmad 1.935 2.012 3.9479. Lubuk Pakam III 2.345 2.566 4.911
10. Lubuk Pakam I/II 3.771 3.988 7.75911. Lubuk Pakam Pekan 4.644 4.544 9.18812. Bakaran Batu 5.558 5.451 11.00913. Sekip 10.288 10.257 20.545
Lubuk Pakam 46.598 47.435 94.033Sumber : proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035
25
2. Gambaran Karakteristik Guru PAUDa. Umur Guru PAUD
Gambaran umur guru PAUD di Kecamatan Lubuk Pakam
diklasifikasikan menjadi 6 yaitu : 18 – 23 tahun, 24 – 28 tahun, 29 – 33
tahun, 34 – 38 tahun, 39 – 43 tahun dan 44 – 52 tahun. Distribusi
frekuensi umur guru PAUD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Distribusi frekuensi umur guru PAUD di Kecamatan LubukPakam, Juli 2018
Umur guru PAUD n %18 – 23 7 23.324 – 28 4 13.329 – 33 4 13.334 – 38 3 10.039 – 43 2 6.744 – 52 10 33.3Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebanyak 7 (23,3%)
guru PAUD berumur 18 – 23 tahun, 4 (13,3%) guru PAUD berumur 24 –
28 tahun, 4(13,3%) guru PAUD berumur 29 – 33 tahun, 3 (10,0%) guru
PAUD berumur 34 – 38 tahun, 2 (6,7%) guru PAUD berumur 39 – 43
tahun dan 10 (33,3%) guru PAUD berumur 44 – 52 tahun.
Dari 30 sampel, mayoritas Guru PAUD terdapat pada rentan umur
44-52 tahun. Yang artinya bahwa guru PAUD telah matang dalam hal
umur yang diharapkan mampu memberikan perhatian lebih dalam
memantau pertumbuhan anak PAUD.
b. Pendidikan Guru PAUDGambaran pendidikan guru PAUD di Kecamatan Lubuk Pakam
yang diklarifikasikan menjadi 3, yaitu : SLTA/ sederajat, Diploma, Sarjana/
pasca sarjana. Distribusi frekuensi pendidikan Guru PAUD dapat dilihat
pada tabel berikut.
26
Tabel 4. Distribusi frekuensi pendidikan guru PAUD di KecamatanLubuk Pakam, Juli 2018
Pendidikan Guru PAUD n %SLTA/sederajat 16 53.3Diploma 1 3.3sarjana/pasca sarjana 13 43.3Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sebanyak 53,3% (16)
guru PAUD tamat SLTA/sederajat, 3,3% (1) guru PAUD lulusan diploma,
dan sebanyak 43,3% (13) guru PAUD lulusan Sarjana/Pasca sarjana.
Dari 30 sampel guru PAUD, rata-rata pendidikan tertinggi ialah
lulusan SLTA/ sederajat dan hal tersebut telah memenuhi kriteria peneliti
dalam menentukan sampel. Diharapkan guru minimal lulusan SLTA/
sederajat mampu menerima pendidikan gizi yang di sampaikan dan
mampu memantau pertumbuhan anak didik sesuai dengan pelatihan yang
diberikan.
c. Status Guru PAUDGambaran status guru PAUD di Kecamatan Lubuk Pakam yang
diklarifikasikan menjadi 3, yaitu : guru tetap/pegawai, guru tidak
tetap/honorer, dan guru sementara. Distribusi frekuensi status guru PAUD
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Distribusi frekuensi status guru PAUD di Kecamatan LubukPakam, Juli 2018
Status guru PAUD n %guru tetap/pegawai 20 66.7guru tidak tetap/honor 8 26.7guru sementara 2 6.7Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa sebanyak 66,7% (20) guru
PAUD telah menjadi guru tetap/ pegawai, sebanyak 26,7% (8) guru PAUD
27
masih menjadi guru tidak tetap/honor, dan sebanyak 6,7% (2) guru PAUD
masih menjadi guru sementara.
Status guru PAUD dengan rata-rata tertinggi yaitu sebanyak 20
orang guru PAUD telah menjadi pegawai/ guru tetap pada sekolah,
diharapkan dengan status tersebut guru lebih menyadari akan
kewajibannya dalam mendidik dan memantau setiap pertumbuhan anak
didiknya.
d. Lama Mengajar Sebagai Guru PAUDGambaran lama mengajar sebagai guru PAUD di Kecamatan
Lubuk Pakam yang diklarifikasikan menjadi 3, yaitu : kurang dari 1 tahun,
1-3 tahun, lebih dari 3 tahun. Distribusi frekuensi lama mengajar sebagai
guru PAUD dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Distribusi frekuensi lama mengajar menjadi guru PAUD diKecamatan Lubuk Pakam, Juli 2018
Lama mengajar n %kurang dari 1 tahun 6 20.01-3 tahun 6 20.0>3 tahun 18 60.0Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa sebanyak 20% (6) guru
PAUD mengajar kurang dari 1 tahun, sebanyak 20% (6) guru PAUD telah
mengajar selama 1-3 tahun, dan sebanyak 60% (18) guru PAUD telah
mengajar lebih dari 3 tahun.
Lama mengajar sebagai guru PAUD dengan rata-rata tertinggi yaitu
> 3 tahun sebanyak 28 orang dari 30 sampel, yang di harapkan dengan
lamanya mengajar menjadi guru tersebut maka guru memiliki loyalitas
lebih tinggi dalam memantau pertumbuhan anak PAUD yang bertujuan
untuk meningkatkan sumber daya manusia di masa mendatang.
28
e. Penghasilan Guru PAUDGambaran penghasilan guru PAUD di Kecamatan Lubuk Pakam
yang diklarifikasikan menjadi 3, yaitu: <1juta/bulan, 1-2 juta/bulan, dan 2-3
juta/ bulan. Distribusi penghasilan guru PAUD dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 7. Distribusi pengahasilan guru PAUD di Kecamatan LubukPakam, Juli 2018
Penghasilan guru PAUD n %<1 jt /bln 24 80.0
1-2 jt/bln 4 13.3
2-3 jt/bln 2 6.7
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa sebanyak 80% (24)
guru PAUD berpenghasilan <1 juta/ bulan, sebanyak 13,3% (4) guru
PAUD berpenghasilan 1-2 juta/ bulan, dan sebanyak 6,7% (2) guru PAUD
berpenghasilan 2-3 juta/ bulan.
Rata-rata penghasilan terbanyak yaitu <1 juta/ bulan, yang masih
jauh dari jumlah UMR. Mengingat bahwa guru PAUD memiliki tanggung
jawab yang sama dengan guru lainnya selain mendidik anak usia dini dan
memantau pertumbuhan anak.
3. Gambaran Pengetahuan Guru PAUDTabel 8. Gambaran Pre-Test dan Post-Test Pengetahuan Guru PAUD
di Kecamatan Lubuk Pakam, Juli 2018
Variabel Pre-test Post-test Nilai p
Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD
Pengetahuan 8,20±4.45 23,90±2,67 0,001
29
Berdasarkan Tabel 8 diatas, diketahui rata-rata skor pengetahuan
sebelum intervensi sebesar 8,20±4,452 dan sesudah intervensi meningkat
menjadi 23,90±2,670. Perubahan rata-rata skor pengetahuan pada saat
sebelum dan sesudah intervensi disebabkan oleh pengaruh pemberian
pendidikan gizi melalui KMS dinding pada saat sebelum post-test
dilakukan. Hal yang signifikan mempengaruhi perubahan rata-rata skor
pengetahuan adalah mengenai warna pada pita KMS dinding. Tetapi jika
dilihat berdasarkan rincian soal yang diujikan ternyata terdapat beberapa
soal yang nilai rerata pretesnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai post
testnya diantaranya soal tentang pertambahan tinggi badan anak yang
normal dari umur 1-3 tahun dan kebutuhan kalori anak usia 36 – 72
bulan, serta penambahan tinggi badan dari umur 4 tahun ke umur 6 tahun.
4. Gambaran Sikap Guru PAUDTabel 9. Gambaran Pre-Test dan Post-Test Sikap Guru PAUD di
Kecamatan Lubuk Pakam, Juli 2018
Variabel Pre-Test Post-Test Nilai p
Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD
Sikap 19,77± 2,31 26,0 ± 1,74 0,001
Berdasarkan Tabel 9 diatas, diketahui rata-rata skor sikap sebelum
intervensi sebesar 19,77 ± 2,315 dan sesudah intervensi meningkat
menjadi 26,00 ± 1,74. Perubahan rata-rata skor sikap pada saat sebelum
dan sesudah intervensi disebabkan oleh pengaruh pemberian pendidikan
gizi melalui KMS dinding pada saat sebelum post-test dilakukan. Setelah
post-test hal yang mendasari perubahan sikap guru PAUD adalah
mengenai pengadaan KMS Dinding dan pemantauan pertumbuhan pada
anak PAUD. Jika dilihat berdasarkan rincian soal yang diujikan hanya
beberapa soal yang nilai rerata pre-testnya rendah dibandingkan dengan
nilai post-testnya diantaranya soal no 1 dengan pertanyaan Pemantauan
pertumbuhan berat badan anak dilakukan setiap bulan, soal no 2 setiap
30
sekolah PAUD memiliki ruang khusus UKS serta soal no 4 tentang
Sekolah memiliki alat ukur tinggi badan yang akurat.
5. Gambaran Tindakan Guru PAUDDari 13 sekolah PAUD yang diberikan pendidikan gizi mengenai
Media KMS dinding dan jumlah sampel sebanyak 30 orang guru PAUD
hanya 10 PAUD atau sejumlah 26 guru PAUD yang melaksanakan
kegiatan pemantauan pertumbuhan anak hingga ke pencatatan hasil
pengukuran TB anak, alasan beberapa guru tersebut adalah kurangnya
waktu guru dalam melaksanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan
anak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terjadi peningkatan
pada beberapa poin yang di nilai oleh peneliti seperti pada poin penilaian
pertama yaitu pemsangan KMS, poin ke 3 mengukur anak, pada poin ke 4
membaca TB anak, poin ke 5 menentukan status gizi anak dan poin ke 6
membaca nilai TB anak. Sedangkan untuk beberapa poin seperti poin 7
dan poin 8 yaitu memindahkan hasil ke buku catatan dan menghitung
prevalensi pendek anak penilaian terhadap guru masih rendah dapat di
lihat pada lampiran 12. Dari 10 sekolah PAUD sejumlah 158 anak yang di
ukur tinggi badannya dengan prevalensi anak agak pendek 26,58%,
prevalensi anak pendek 8,86%, prevalensi anak normal 54,43% dan
prevalensi anak tinggi 10,13 % dapat di lihat pada lampiran 13.
6. Pengaruh Pendidikan Gizi Media KMS Dinding Terhadap PerilakuGuru PAUD
Tabel 10. Pengaruh Pendidikan Gizi Media KMS Dinding Guru PAUDdi Kecamatan Lubuk Pakam, Juli 2018
Variabel N p valuePengetahuan Sebelum 30
0,001Pengetahuan Sesudah 30
Sikap Sebelum 300,001
Sikap Sesudah 30
31
Pada Tabel 10 terlihat pengetahuan dan sikap sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan dilakukan uji statistic menggunakan uji
Wilcoxon diperoleh nilai p = 0,001 yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan gizi media KMS dinding. Hal ini sesuai dengan penarikan
kesimpulan uji statistik dengan syarat p < 0,05, maka Ha diterima.
Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi seseorang adalah
kurangnya pengetahuan tentang gizi. Berkurangnya pengetahuan tersebut
juga akan mengurangi kemampuan seseorang untuk menerapkan
informasi gizi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk
meningkatkan pengetahuan seseoarang yaitu dengan cara memberikan
pendidikan gizi sedini mungkin. Pendidikan gizi ini dapat diberikan melalui
penyuluhan, pemberian poster, leaflet atau booklet. Pendidikan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang, dengan adanya peningkatan
pengetahuan maka diharapkan akan terjadi perubahan perilaku yang lebih
baik terhadap gizi dan kesehatan. Program pendidikan kesehatan dan gizi
pada anak sekolah merupakan salah satu cara untuk menerapkan
intervensi kesehatan global secara sederhana dan efektif untuk
memperoleh pendidikan yang labih luas.
Sikap merupakan bentuk dari perilaku seseorang berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya. Untuk mengubah sikap perlu memahami isi
materi dari pendidikan gizi yang dipaparkan. Karena dengan
pengetahuannya ia dapat memutuskan untuk menyetujui atau tidak
menyetujui untuk mengikuti arahan dan bimbingan selama pelatihan.
B. PembahasanPada penelitian ini terdapat pendidikan gizi media KMS dinding
yang diberikan kepada guru PAUD selama 3 hari. Pendidikan gizi media
KMS dinding diberikan dengan kuesioner sebagai pre-test dan post-test,
pemasangan KMS dinding serta simulasi penggunaan KMS dinding. Hasil
pendidikan KMS dinding didapatkan bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil statistik
32
menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan pengetahuan sebelum
dengan sesudah pelatihan KMS Dinding. Untuk sikap guru PAUD juga
terjadi peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan. Untuk
tindakan guru PAUD juga terjadi peningkatan nilai rata-rata tindakan guru
PAUD sebelum dengan sesudah pelatihan. Hasil statistik menunjukkan
ada perbedaan yang signifikan tindakan sebelum dan sesudah pelatihan.
Penelitian ini sejalan dengan Andriani dkk (2017) Ada perbedaan
pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah intervensi melalui
program Mother Smart Grounding (MSG) dalam pencegahan Stunting,
penelitian yang dilakukan Kartikawati menunjukkan adanya perbedaan
yang bermakna pada sikap responden yang diberikan pendidikan
kesehatan dengan kelas ibu balita tentang perawatan balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Sukarasa Kota Bandung. Dalam menentukkan sikap
yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang
peranan penting. Menurut Priyoto, sikap merujuk pada evaluasi individu
terhadap berbagai aspek dunia sosial serta bagaimana evaluasi tersebut
memunculkan rasa suka atau tidak suka individu terhadap isu atau ide
orang lain, kelompok sosial dan objek. Sikap merupakan hasil
pertimbangan untung dan rugi dari perilaku yang dimaksud
Alasan utama yang menyebabkan terjadinya peningkatan sikap
tentang gizi menurut puspita (2012) adalah melalui media pendidikan yang
digunakan dan cara penyampaian materi pendidikan. Media pendidikan
membuat seseorang dapat lebih mengerti inforasi atau materi yang
dianggap rumit menjadi lebih mudah. Dalam hal ini, media pendidikan gizi
yang digunakan adalah media KMS dinding.
Selain itu, untuk mengetahui status gizi anak diperlukan suatu
metode, alat pengukuran yang dapat digunakan oleh guru PAUD dalam
mendeteksi masalah gizi. Alat yang digunakan haruslah mudah dalam
proses penggunaannya. Pengembangan alat pengukuran tinggi badan
(KMS dinding) diharapakan mampu memberikan kontribusi kepada guru
PAUD dalam memantau pertumbuhan tinggi badan anak PAUD.
33
Untuk pendidikan Indonesia, penggunaan bagan pertumbuhan
sederhana di sekolah ini sangat diharapkan karena pada tahun 2014,
jumlah sekolah TK mencapai 75.000, ada 5 juta siswa, di antaranya 80%
(3,5 juta) berusia 4-5 tahun, yang menjadikan pemantauan pertumbuhan
anak sebagai program wajib. Alat sederhana ini semestinya di
pertimbangkan oleh dinas kesehatan provinsi khususnya kementerian
kesehatan karena prevalensi stuntingdi aceh pada tahun 31,6 dan 26,7%
sejak 2015-2016.
Alat tinggi badan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan
oleh PAUD sebagai media pengukur tinggi badan namun untuk
mengefesiensi pekerjaan guru PAUD, maka diperlukan sebuah alat ukur
sederhana, murah, akurat serta mudah dalam penggunaannya sehingga
bisa mengukur tinggi badan dengan baik agar. Alat-alat dibidang
kesehatan yang lebih praktis tentu akan memberikan kemudahan dan
akan menghemat waktu. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada tentu
akan memberikan dampak positif bagi pengguna.
Hasil penelitian juga didapatkan bahwa selama 3 hari melakukan
pelatihan KMS dinding terhadap guru PAUD dan dilakukan pemantauan
pengukuran tinggi badan anak PAUD, hanya sedikit terjadi penurunan
kegiatan pemantauan tinggi badan anak. Diharapkan setiap pengelola
PAUD melakukan pengukuran status gizi secara berkala dalam memantau
status kesehatan dan gizi anak PAUD.
34
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan1. Ada peningkatan pengetahuan Guru PAUD sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan gizi media KMS dinding rata-rata skor
pengetahuan sebelum intervensi sebesar 8,20 ± 4,452 dan sesudah
intervensi meningkat menjadi 23,90 ± 2,670.
2. Ada peningkatan sikap Guru PAUD sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan gizi media KMS dinding rata-rata skor sikap sebelum
intervensi sebesar 19,77 ± 2,315 dan sesudah intervensi meningkat
menjadi 26,00 ± 1,74.
3. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 maka dapat
disimpulkan pada alpha 5% ada perbedaan yang signifikan antara
skor pengetahuan sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Ha
diterima yaitu ada pengaruh pendidikan gizi media KMS dinding
terhadap pengetahuan guru PAUD.
4. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 maka dapat
disimpulkan pada alpha 5% ada perbedaan yang signifikan antara
skor sikap sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Ha diterima
yaitu ada pengaruh pendidikan gizi media KMS dinding terhadap sikap
guru PAUD.
5. Dari hasil observasi yang dilakukan pada 10 sekolah PAUD untuk
melihat tindakan guru PAUD sejumlah 158 anak yang di ukur tinggi
badannya dengan prevalensi anak agak pendek 26,58%, prevalensi
anak pendek 8,86%, prevalensi anak normal 54,43% dan prevalensi
anak tinggi 10,13 %.
B. SaranDiharapkan setiap pengelola PAUD melakukan pengukuran status
gizi secara berkala dalam memantau status kesehatan dan gizi anak
PAUD dalam menciptakan generasi yang sehat dan gemilang.
35
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Kesehatan Depkes RI. 2012
Badan Litbang Kesehatan Depkes RI. 2014
Departemen Kesehatan RI, 2000. Penerapan promosi kesehatan dalamkeluarga. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.35Direktorat Promosi Kesehatan
Depkes. 2003. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Dirjen BinkesmasDirektorat Gizi Masyarakat
Healthy People 2010 Volume II. Department of Health and HumanServices. 2000. Healthy People 2010. 2nd ed. With Understandingand Improving Health and Objectives for Improving Health. 2 vols.Washington, DC: U.S.Government Printing Office.
Hadi. A, Dkk 2018. Efektifitas Pendidikan Gizi Mengunakan Kms DindingIndeks Tb/U Terhadap Tindakan Guru Paud Dalam PemantauanPertumbuhan Anak Usia 4 – 5 Tahun Pada Anak Sekolah Paud.Jurnal AcTion, Volume 3, Nomor 1, Mei 2018
Kemenkes RI. 2014. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat,Cetakan Kedua. Jakarta: Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan.
Khomsan, Ali. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor:Departemen GMSK, Fakultas Pertanian IPB.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.
Pelletier, David, Rukhsana Haider, Nemat Hajeebhoy, NuneMangasaryan, Robert Mwadime and Satyajit Sarkar. 2013. Theprinciples and practices of nutrition advocacy: Evidence, experienceand the way forward for stunting reduction.Maternal and Child Nutrition,9(S2): 83–100.
36
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014Tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, Dan GangguanTumbuh Kembang Anak. Jakarta
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2013. Konseling Gizi. Jakarta: PenebarSwadaya Grup.
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan Depkes RI. 2009
Rosha, Bunga Ch Kencana Sari, Indri Yunita SP, Nurilah Amaliah dan NHUtami. 2016. Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif DalamPerbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor. Buletin PenelitianKesehatan, 127–138.
Sarwono, Solita. 1997. Sosiologi Kesehatan. Gadjah MadaPress.Yogyakarta.
Sinaga, H., Siagian, A., Lubis, Z, Aritonang, E.2015. Using Bubble ScoreChart as the Main Media in Nutrition Education to Improve MothersKnowledge and Child Weight Gain in Deli Serdang Distric, Indonesia.Journal of Biology, Agriculture and Healthcare. Vol. 5. No 6 2015.
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2014. Pendidikan dan Konsultasi Gizi.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional
UNICEF Indonesia. Gizi ibu dan anak. Kajian Gizi Oktober 2012.
37
Lampiran 1. Master Tabel
NO Sam Nama sekolah Alamat statusJumlah
guruJumlahmurid umur Pendidikan Status guru
Lamamengajar pnghsln P1 P2 S1 S2
1A
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 45 SLTA/sederajat
gurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 15 27 20 30
2SM
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 30
sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 12 21 19 25
3NA
DHARMA BAKTI jln. bidan bakaran batu swasta 13 18 22sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun 2-3 jt/bln 3 24 17 23
4NN
DHARMA BAKTI jln. bidan bakaran batu swasta 13 18 22sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun 2-3 jt/bln 0 15 19 26
5N
PAUD AZZURIAH jln. mesjid II gg. impres swasta 2 23 24sarjana/pascasarjana
guru tidaktetap/honor 1-3 tahun <1 jt /bln 6 27 20 26
6EL
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 26 SLTA/sederajat guru sementara 1-3 tahun <1 jt /bln 9 24 18 25
7AD
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 28
sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai 1-3 tahun <1 jt /bln 9 24 22 27
8NN
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 41
sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 15 24 20 25
9NN
PAUD AZZURIAH jln. mesjid II gg. impres swasta 2 23 37 SLTA/sederajatguru tidaktetap/honor 1-3 tahun <1 jt /bln 6 21 19 26
10LL KB HARAPAN
BUNDA LK. I paluh kemiri swasta 3 17 46 SLTA/sederajatguru tidaktetap/honor >3 tahun <1 jt /bln 3 21 18 26
11NS KB HARAPAN
BUNDA LK. I paluh kemiri swasta 3 17 18 SLTA/sederajat guru sementarakurang dari1 tahun <1 jt /bln 6 27 18 27
12H
AL FATHANI jln pelak sekip swasta 3 15 36sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai
kurang dari1 tahun <1 jt /bln 9 27 22 26
13T M
PAUD CERIAjln. kartini no 106 lubukpakam pemerintah 4 20 20 SLTA/sederajat
gurutetap/pegawai
kurang dari1 tahun <1 jt /bln 12 27 21 27
14DP
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 29
sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun 1-2 jt/bln 9 24 19 25
15AS
PAUD INTAN jln diponegoro pemerintah 5 35 46 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 12 21 24 30
16AN
PAUD GRACE KIDS psr. melintang pemerintah 3 28 29sarjana/pascasarjana
guru tidaktetap/honor 1-3 tahun <1 jt /bln 3 24 18 25
17SD
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 36
sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 12 24 22 28
38
18SH
TK MANDIRI PLUSJLN. MH THAMRIN NO31 swasta 7 21 28
sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 6 21 20 25
19CP
PAUD CERIAjln. kartini no 106 lubukpakam pemerintah 4 20 20 SLTA/sederajat
guru tidaktetap/honor
kurang dari1 tahun <1 jt /bln 9 24 20 26
20RT
PAUD GRACE KIDS psr. melintang pemerintah 3 28 41 diplomaguru tidaktetap/honor
kurang dari1 tahun <1 jt /bln 9 24 18 25
21ETW
RUMAH HIJAUjln siantar no 22 dusun Vpagar jati swasta 3 17 20 SLTA/sederajat
guru tidaktetap/honor
kurang dari1 tahun <1 jt /bln 6 24 16 24
22SN
PAUD INTAN jln diponegoro swasta 5 35 51 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 15 27 26 30
23HR
KB TUNAS BARU jln keluarga swasta 4 18 43 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 15 24 21 27
24YL KB HARAPAN
BUNDA LK. I paluh kemiri swasta 3 17 52 SLTA/sederajatguru tidaktetap/honor >3 tahun <1 jt /bln 0 21 17 24
25ES
METHODIST jln. cik ditiro swasta 11 27 23 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun 1-2 jt/bln 9 27 15 25
26EW
METHODIST jln. cik ditiro swasta 11 27 23sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai >3 tahun 1-2 jt/bln 12 24 22 27
27EL
METHODIST jln. cik ditiro swasta 11 27 33 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun 1-2 jt/bln 12 27 22 26
28RO
PAUD MELATI jln siantar pemerintah 6 15 43 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 3 24 20 25
29EN
PAUD MELATI jln siantar pemerintah 6 15 45 SLTA/sederajatgurutetap/pegawai >3 tahun <1 jt /bln 6 24 20 25
30SN
PAUD WULANDARI desa tanjung garbus pemerintah 3 18 45sarjana/pascasarjana
gurutetap/pegawai 1-3 tahun <1 jt /bln 3 24 20 24
39
Lampiran 2
A. Uji Univariat
1. Kategori pendidikan sampel
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SLTA/sederajat 16 53.3 53.3 53.3
Diploma 1 3.3 3.3 56.7
sarjana/pasca sarjana 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
2. Kategori status guru PAUDSTATUS_GURU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid guru tetap/pegawai 20 66.7 66.7 66.7
guru tidak tetap/honor 8 26.7 26.7 93.3
guru sementara 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
3. Kategori lama mengajarLAMA_MENGAJAR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid kurang dari 1 tahun 6 20.0 20.0 20.0
1-3 tahun 6 20.0 20.0 40.0
>3 tahun 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
40
4. Kategori penghasilan
PENGHASILAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <1 jt /bln 24 80.0 80.0 80.0
1-2 jt/bln 4 13.3 13.3 93.3
2-3 jt/bln 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
5. Kategori status pernikahan
STAT_PERNIKAHAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid blm menikah 8 26.7 26.7 26.7
sudah menikah 18 60.0 60.0 86.7
Janda 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
6. Kategori umur
kategori_umur
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 18 – 23 7 23.3 25.0 25.0
24 – 28 4 13.3 14.3 39.3
29 – 33 4 13.3 14.3 53.6
34 – 38 3 10.0 10.7 64.3
39 – 43 4 13.3 14.3 78.6
44 – 52 6 20.0 21.4 100.0
Total 28 93.3 100.0
Missing System 2 6.7
Total 30 100.0
41
B. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PENG_SEB .138 30 .150 .936 30 .072
PENG_SED .282 30 .000 .811 30 .000
SIKAP_SEB .160 30 .049 .964 30 .385
SIKAP_SED .200 30 .004 .881 30 .003
a. Lilliefors Significance Correction
C. Uji bivariate1. pengetahuan
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
PENG_SED - PENG_SEB Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 30b 15.50 465.00
Ties 0c
Total 30
a. PENG_SED < PENG_SEB
b. PENG_SED > PENG_SEB
c. PENG_SED = PENG_SEB
Test Statisticsb
PENG_SED -
PENG_SEB
Z -4.815a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
42
2. Sikap
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
SIKAP_SED - SIKAP_SEB Negative Ranks 0a .00 .00
Positive Ranks 30b 15.50 465.00
Ties 0c
Total 30
a. SIKAP_SED < SIKAP_SEBb. SIKAP_SED > SIKAP_SEBc. SIKAP_SED = SIKAP_SEB
Test Statisticsb
SIKAP_SED -SIKAP_SEB
Z -4.808a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000a. Based on negative ranks.b. Wilcoxon Signed Ranks Test
43
Lampiran 3
SURAT IZIN
44
Lampiran 4
SURAT BALASAN
45
Lampiran 5
EC
46
Lampiran 6
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Dengan Hormat,
Saya Grecya Mayniska Mahasiswa semester VII, Prodi D-IV
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Medan akan mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Pendidikan Gizi Dengan Media KMS Dinding Terhadap
Perilaku Guru PAUD Di Kecamatan Lubuk Pakam”. Tujuan penelitian ini
untuk memberikan informasi kepada Guru PAUD pentingnya pemantauan
pertumbuhan anak PAUD
Saya berharap kesediaannya untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Akan dilakukan pengisian kuisioner. Saya mohon kesediaan
responden menjawab pertanyaan yang diajukan, untuk dapat dipakai
sebagai sumber informasi bagi peneliti. Saya akan menjamin kerahasiaan
identitas dan hanya digunakan untuk penelitian ini.
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Nomor HP :
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya. Atas
perhatian dan kesedian menjadi responden dalam penelitian ini, saya
ucapkan terima kasih.
Lubuk Pakam, 2018
Responden Peneliti
( ) (Grecya Mayniska)
47
Lampiran 7PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Grecya Mayniska Br. Sembiring Milala
NIM : P01031214024
Menyatakan bahwa data penelitian yang terdapat di Skripsi saya adalah
benar saya ambil dan tidak saya bersedia mengikuti ujian ulang (ujian
utama saya batalkan).
Yang membuatpernyataan,
(Grecya Mayniska )
48
Lampiran 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Grecya Mayniska Br. Sembiring Milala
Tempat/ tgl lahir : Berastagi, 13 Mei 1996
Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang
Alamat rumah : Idanogawo, Nias
No Hp/Telp : 082367567335
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 060971
2. SMP Swasta Galih Agung Pesantren DarulArafah Raya
3. SMA Swasta Galih Agung Pesantren DarulArafah Raya
Hobby : Membaca
Motto : Gunakan Masa Sempatmu, Sebelum datangmasa Sempitmu.
49
Lampiran 9SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul Penyuluhan : Pemantauan Pertumbuhan Anak Usia 2 – 4Tahun Menggunakan KMS Dinding Indeks TB/UPada Anak Sekolah PAUD
Waktu : 120 menitHari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2018Sasaran : Guru PAUDTempat : PAUD Mandiri PlusTujuan Umum :Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami cara Pemantauan
Pertumbuhan Anak Usia 2 – 4 Tahun Menggunakan KMS Dinding Indeks
TB/U Pada Anak Sekolah PAUD
Tujuan Khusus :Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi dan
manfaat KMS Dinding (TB/U) Usia 2 – 4 tahun
2. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu menghitung umur
anak dalam bulan
3. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi garis
vertikal dan horizontal grafik KMS Dinding (TB/U) Usia 2 – 4 tahun
4. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi kurva/garis
lengkung pada KMS
5. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terampil menentukan titik
tinggi badan dan membuat grafik pertumbuhan
6. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terampil menginterpretasi
hasil pengukuran
7. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu mengisi form
pertumbuhan
50
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, simulasiMedia : KMS dinding indeks TB/U, modul KMS Dinding, Laptop,LCD
NO. MATERI WAKTU KEGIATAN
1. Pembukaan 5 menit Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dan
cakupan materipenyuluhan
Memberikan pre-test2. Penyajian
materi
Dan
Praktek
penggunaan
KMS Dinding
100 menit Menjelaskan tentangPertumbuhan Anak UsiaDini
Menjelaskan caramenghitung umur anakdalam bulan.
Menjelaskan Jenis KMSDinding
Menjelaskan KomponenKMS Dinding TB/U
Menjelaskan Arti Kurva,Pita Warna dan Nilai
Menjelaskan danmempraktekkan CaraMenggunakan KMSDinding
3. Diskusi 10 menit Tanya jawab tentangmateri yang sudahdiberikan
4. Penutup 5 menit Mengucapkan salam
51
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul Penyuluhan : Pemantauan Pertumbuhan Anak Usia 2 – 4Tahun Menggunakan KMS Dinding Indeks TB/UPada Anak Sekolah PAUD
Waktu : 120 menitHari/Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018Sasaran : Guru PAUDTempat : PAUD Mandiri PlusTujuan Umum :Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami cara Pemantauan
Pertumbuhan Anak Usia 2 – 4 Tahun Menggunakan KMS Dinding Indeks
TB/U Pada Anak Sekolah PAUD
Tujuan Khusus :Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi dan
manfaat KMS Dinding (TB/U) Usia 2 – 4 tahun
2. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu menghitung umur
anak dalam bulan
3. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi garis
vertikal dan horizontal grafik KMS Dinding (TB/U) Usia 2 – 4 tahun
4. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi kurva/garis
lengkung pada KMS
5. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terampil menentukan titik
tinggi badan dan membuat grafik pertumbuhan
6. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terampil menginterpretasi
hasil pengukuran
7. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu mengisi form
pertumbuhan
52
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, simulasiMedia : KMS dinding indeks TB/U, modul KMS Dinding, Laptop,LCD
NO. MATERI WAKTU KEGIATAN
1. Pembukaan 5 menit Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dan
cakupan materipenyuluhan
2. Penyajian
materi
Dan
Praktek
penggunaan
KMS Dinding
100 menit Menjelaskan tentangPertumbuhan Anak UsiaDini
Menjelaskan caramenghitung umur anakdalam bulan.
Menjelaskan Jenis KMSDinding
Menjelaskan KomponenKMS Dinding TB/U
Menjelaskan Arti Kurva,Pita Warna dan Nilai
Menjelaskan danmempraktekkan CaraMenggunakan KMSDinding
3. Diskusi 10 menit Tanya jawab tentangmateri yang sudahdiberikan
4. Penutup 5 menit Menentukan waktu untukpertemuan berikutnya
Mengucapkan salam
53
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul Penyuluhan : Pemantauan Pertumbuhan Anak Usia 2 – 4Tahun Menggunakan KMS Dinding Indeks TB/UPada Anak Sekolah PAUD
Waktu : 120 menitHari/Tanggal : Jum’at, 3 Agustus 2018Sasaran : Guru PAUDTempat : PAUD Mandiri PlusTujuan Umum :Setelah mengikuti pertemuan ini peserta memahami cara Pemantauan
Pertumbuhan Anak Usia 2 – 4 Tahun Menggunakan KMS Dinding Indeks
TB/U Pada Anak Sekolah PAUD
Tujuan Khusus :Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi dan
manfaat KMS Dinding (TB/U) Usia 2 – 4 tahun
2. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu menghitung umur
anak dalam bulan
3. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi garis
vertikal dan horizontal grafik KMS Dinding (TB/U) Usia 2 – 4 tahun
4. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengetahui fungsi kurva/garis
lengkung pada KMS
5. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terampil menentukan titik
tinggi badan dan membuat grafik pertumbuhan
6. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terampil menginterpretasi
hasil pengukuran
7. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu mengisi form
pertumbuhan
54
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, simulasiMedia : KMS dinding indeks TB/U, modul KMS Dinding, Laptop,LCD
NO. MATERI WAKTU KEGIATAN
1. Pembukaan 5 menit Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dan
cakupan materipenyuluhan
2. Penyajian
materi
Dan
Praktek
penggunaan
KMS Dinding
100 menit Menjelaskan tentangPertumbuhan Anak UsiaDini
Menjelaskan caramenghitung umur anakdalam bulan.
Menjelaskan Jenis KMSDinding
Menjelaskan KomponenKMS Dinding TB/U
Menjelaskan Arti Kurva,Pita Warna dan Nilai
Menjelaskan danmempraktekkan CaraMenggunakan KMSDinding
3. Diskusi 10 menit Tanya jawab tentangmateri yang sudahdiberikan
4. Penutup 5 menit Menentukan waktu untukpertemuan berikutnya
Mengucapkan salam
55
Lampiran 10
Nama Guru :
Disajikan Pada Pelatihan Penggunaan KMS Dinding Untuk AnakPAUD Bagi Guru-Guru PAUD Di Kecamatan Lubuk Pakam
Penulis : Dr. Haripin Togap Sinaga, BSc, MCN.
56
I. PengantarIbu-ibu yang mempunyai Balita dan yang sering membawa anaknya
ke Posyandu pasti pernah melihat Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS
adalah kartu yang berisikan grafik pertumbuhan berat badan yang
digunakan untuk memantau pertumbuhan anak. Saat ini masih banyak ibu
yang belum memahami fungsi dan grafik dan pita-pita warna yang
terdapat pada KMS. Kebanyakan ibu hanya datang menimbang anak
kemudian pulang tanpa mendapat penjelasan tentang status pertumbuhan
anak dari kader atau petugas kesehatan.
KMS adalah kartu yang berisikan grafik pertumbuhan anak mulai
dari usia 0 hingga 5 tahun dan catatan kesehatan seperti imunisasi,
pemberian kapsul vitamin A, tahapan makanan anak dan perkembangan
anak. Manfaat KMS adalah ;
1. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi
badan anak. Jika pertumbuhan anak tidak sesuai dengan pertambahan
umur, maka dapat segera dilakukan tindakan pencegahan.
2. Sebagai alat pendidikan bagi orang tua. Orang tua dapat menggunakan
KMS sebagai alat untuk berkonsultasi dengan petugas kesehatan dan
mempelajari grafik pertumbuhan anak.
3. Sebagai dokumentasi keluarga jika pada suau saat anak besar, KMS
anak dapat diperlihatkan kepada anak untuk menunjukkan usaha yang
ibu/bapak lakukan untuk menjaga kesehatan anak.
Mengukur tinggi badan anak seharusnya sudah menjadi program
rutin, namun sayangnya di Posyandu hampir tidak pernah dilakukan
pengukuran panjang/tinggi badan. Bahkan anak umur diatas 2 tahun
sudah jarang datang ke Posyandu. Umumnya anak umur diatas 2 tahun
sudah masuk sekolah PAUD. Oleh karena itu kegiatan pelatihan
penggunaan KMS Dinding ini ditujukan khusus kepada guru-guru sekolah
PAUD dengan harapan sekolah PAUD melakukan kegiatan pemantauan
pertumbuhan anak secara rutin dan datanya dilaporkan kepada
Puskesmas. Selanjutnya Puskesmas melakukan kegiatan rutin di sekolah
PAUD seperti penyuluhan gizi seperti makanan sehat dan bergizi,
57
penyuluhan tentang pola hidup sehat dan bersih untuk mencegah anak
dari penyakit infeksi dan kurang gizi.
Modul pelatihan ini terdiri dari 5 (Lima) topik :
1) Pertumbuhan Anak Usia Dini
2) Jenis KMS Dinding
3) Komponen KMS Dinding TB/U
4) Arti Kurva, Pita Warna dan Nilai
5) Cara Menggunakan KMS Dinding
Pelajaran 1 : Pertumbuhan AnakTarget :1. Peserta mengerti cara memantau pertumbuhan anak.
2. Peserta memahami masa percepatan pertumbuhan anak.
Umunya ada 2 cara memantau pertumbuhan anak yaitu :
1. Menimbang berat badan setiap bulan.
2. Mengukur panjang atau tinggi badan anak setiap bulan.Alat yang digunakan untuk menimbang adalah timbangan dacin atau
timbangan digital.
Sedangkan untuk mengukur panjang badan adalah papan panjang
badan sedangkan alat untuk tinggi badan adalah microtoise yang
ditempel pada dinding tembok atau papan.
Kecepatan pertumbuhan anak umur 1-3 tahun lebih cepat dibanding
anak umur 3-6 tahun. Kecepatan pertumbuhan anak umur 3-6 tahun
relatif stabil. Pertambahan panjang/tinggi badan anak umur 1 hingga 3
tahun dapat mencapai 40 cm, sedangkan dari 3 tahun ke 6 tahun hanya
sekitar 15 cm. Maka pengukuran tinggi badan anak PAUD sejak usia 2
tahun penting dilakukan.
Penambahan kebutuhan zat gizi anak pada usia 3-6 tahun juga tidak
terlalu banyak dibanding usia 1-3 tahun. Nafsu makan anak usia 3-6 tahun
meningkat tetapi pada saat yang sama sering ditemukan masalah
kesukaan/selera makanan.
58
Pelajaran 2. Jenis KMS DindingTarget :1. Peserta mengenal jenis KMS Dinding
2. Peserta dapat menyebutkan perbedaan masing-masing KMS Dinding
Ada 3 (tiga) macam KMS DINDING , yaitu ;
1) KMS DINDING UNTUK ANAK UMUR 24-36 BULAN
2) KMS DINDING UNTUK ANAK UMUR 36-48 BULAN
3) KMS DINDING UNTUK ANAK UMUR 48-60 BULAN
Penampilan ketiga jenis KMS adalah sama, yang membedakan adalah
fungsinya.
KMS umur 24-36 bulan digunakan untuk anak yang berusia 24
bulan hingga 36 bulan.
KMS umur 36-48 bulan digunakan untuk anak yang berusia 36
bulan hingga 48 bulan.
KMS umur 48-60 bulan digunakan untuk anak yang berusia 48
bulan hingga 60 bulan.
Kemungkinan dalam prakteknya mengukur anak umur 24-36 bulan
sedikit lebih sulit dibanding anak usia 36-60 bulan, maka diperlukan
kesabaran dan ketelitian ketika memposisikan anak berdiri di depan KMS
agar hasilnya akurat.
Pelajaran 3. Komponen KMS DindingTarget :1. Peserta mengetahui komponen yang terdapat pada KMS Dinding
2. Peserta memahami arti dari setiap komponen
KMS dinding memiliki beberapa komponen:
1. Gambar wajah anak-anak senyum ceria
2. Gambar Balon warna warni
3. Logo anak sedang merangkak hingga berdiri berusaha menggapai
angka 10
4. Motto: Anak Sehat Bertambah Umur Bertambah Tinggi Badan
59
5. Pita warna Merah, Kuning, Orange, Hijau Mudah dan Hijau Tua
6. Grafik garis vertikal menunjukkan ukuran tinggi badan mulai dari angka
40-130 cm
7. Grafik garis horizontal menunjukkan umur anak dalam bulan
8. Penjelasan cara menggunakan KMS Dinding
Pelajaran 4 : Arti Kurva, Pita warna dan NilaiTarget :1. Peserta memahami arti kurva/garis lengkung
2. Peserta memahami arti pita warna/warni : Merah, Kuning, Orange,
Hijau Mudah/Tua
3. Peserta memahami arti dari Nilai/Angka 5,6,7,8,9 dan 10
Garis kurva :Secara umum arti garis kurva pada KMS adalah menunjukan garis
pertumbuhan anak yang seharusnya. Jika pertumbuhan dibawah garis
kurva berarti petumbuhan anak terganggu.
Pada KMS Dinding garis kurna terlihat sebagai pembatas pita-pita warna.
Ada 2 warna garis kurva : Garis warna BIRU dan PINK :
Warna biru untuk ambang batas anak laki-laki dan pink untuk anak
perempuan
Pita warna :Pita warna adalah untuk nenentukan status pertumbuhan anak. Ada 5
warna pita warna; Merah, Kuning, Orange, Hijau Mudah dan Hijau Tua
Merah = Sangat Pendek Hijau Mudah = NormalKuning = Pendek Hijau Tua = TinggiOrange = Agak Pendek
Fungsi Angka/Nilai 5, 6, 7, 8, 9 dan 10Fungsi Nilai 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 adalah untuk memudahkan
menerjemahkan hasil ukuran tinggi badan. Angka atau Nilai tersebut
diibaratkan seperti nilai raport sekolah. Jika hasil ujian mendapat nilai 5
biasanya diberi tinta warna merah artinya bahaya atau jelek. Sedangkan
60
nilai 9 dan 10 artinya baik atau mmuaskan. Dalam pengukuran tinggi
badan menggunakan KMS Dinding juga diberikan Nilai yang artinya:
Nilai 5 berada pada pita warna merah bagian paling bawah KMS.
Artinya TB Anak Sangat Pendek
Nilai 6 berada pada pita warna Kuning, artinya TB Pendek
Nilai 7 berada pada pita warna Orange, artinya TB Agak Pendek
Nilai 8 dan 9 berada pada warna hijau muda, artinya TB anak
Normal
Nilai 10 berada pada warna hijau tua, artinya TB anak Tinggi.
Pelajaran 5. Cara Menggunakan KMS DindingDalam menggunakan KMS Dinding, yang perlu dipahami adalah cara
memasang dan memposisikan anak berdiri di depan KMS. Kemudian cara
membaca hasil dan menentukan status gizinya.
A. CARA MEMASANG KMS DINDING1. CARI BAGIAN DINDING DAN LANTAI YANG RATA/DATAR
DENGAN LEBAR 1,5 X 2,0 METER
2. BUKA LEMBARAN KMS DINDING (MINTA BANTUAN 3 ORANG),
KEMUDIAN TEMPELKAN KMS KE DINDING MENGGUNAKAN
PAKU MULAI DARI BAGIAN BAWAH KE BAGIAN ATAS.
3. POSISIKAN BAGIAN BAWAH KMS (GARIS HITAM=0 CM) TEPAT
MENYENTUH LANTAI DASAR KEMUDIAN SEJAJARKAN KEEMPAT
SISINYA
4. RATAKAN LEMBARAN KMS MULAI DARI BAWAH KE ATAS
DENGAN CARA MENARIK KEEMPAT SISI KMS. LENGKETKAN
BAGIAN KIRI KANAN ATAS DENGAN CARA MEMAKU. PASTIKAN
POSISI KMS RATA DAN TIDAK BERKERUT.
5. UNTUK MEMASTIKAN POSISI KMS DINDING SUDAH BENAR,
GUNAKAN METERAN KAIN UNTUK MENGUKUR TINGGI MULAI
DARI LANTAI(0 CM) DIBAWAH HINGGA KE GRAFIK PALING ATAS
(ANGKA 130 CM). PASTIKAN BAHWA SETIAP GARIS (PER 10 CM)
PADA METERAN KAIN SAMA DENGAN KMS DINDING.
6. SETELAH RAPI DAN RATA, KMS SIAP UNTUK DIGUNAKAN
Jan
61
B. CARA MEMPOSISIKAN ANAK1. TANYAKAN TANGGAL LAHIR DAN TENTUKAN UMUR ANAK
DALAM BULAN
2. POSISIKAN ANAK BERDIRI MENGHADAP KEDEPAN TEPAT PADA
KOLOM UMUR
3. BADAN RAPAT KE DINIDNG, POSISI TANGAN BERSIAP, KAKI
RAPAT, PANDANGAN KEDEPAN DAN KEPALA RAPAT
MENEMPEL KE DINDING
4. AMBIL PENGGARIS SEGI TIGA, LETAKKAN SEKITAR 10 CM
DIATAS KEPALA, KEMUDIAN TURUNKAN PENGGARIS SECARA
PERLAHAN HINGGA TEPAT DIATAS KEPALA ANAK
C. CARA MEMBACA HASIL KMS DINDING1. BACA HASILNYA DENGAN CARA MENENTUKAN TITIK/SUDUT
PADAGARIS HORIZONTAL KMS DINDING
2. INGAT...! TINGKAT KETELITIAN KMS DINDING ADALAH 5 MM.
PERTEMUAN BULATAN-BULATAN BERNILAI 0,5 CM, SEHINGGA
HASIL YANG DICATAT SEPERTI 87,0 / 88,5 / 99,0 /99,5
62
D. CARA MENENTUKAN STATUS GIZIUNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI CUKUP MELIHAT PITA WARNA
PITA WARNA MERAH = SANGAT PENDEK
PITA WARNA KUNING = PENDEK
PITA WARNA ORANGE = AGAK PENDEK
PITA WARNA HIJAUMUDAH = NORMAL
PITAWARNA HIJAU TUA = TINGGI
48 49 50Umur (bln)
Kurva /garis lengkung
Titik diantara bulatanNilai 0,5 cm
Titik tepat pada bulatanNilai 1,0 cm
63
NiIai INTERPRETASI HASIL
PENGUKURAN
SARAN BAGIORANG TUA
SARAN BAGI GURU
5 TinggiBadan anaktergolongSANGATPENDEK
Berikan anak makanlebih sering dan lebihbanyak makan daribiasa terutamamakanan yangmengandung zat giziprotein dan mineralseperti ikan, telur,susu, daging, tempe,tahu, kacang2 an dansayur dan buah2an.Jaga kebersihananak baik kebersihantubuh maupunmakanan.Batasi aktifitas anakdengan menambahwaktu jam istirahattidur siang. Jika anaksakit segra diobatijangan dilama-lamakan
Pantau aktifitas anak,jika agak sedikit lambanberi motivasi danciptakan cara agar anakmenjadi lebih aktif.Frekwensi pemberianmakanan tambahandisekolah lebih seringdan lebih banyak.
6 TinggiBadan anaktergolongPENDEK
Berikan anak makanlebih sering dan lebihbanyak makan daribiasa terutamamakanan yangmengandung zat giziprotein dan mineralseperti ikan, telur,susu, daging dantempe, tahu kacang2an, sayur danbuah2anJaga kebersihananak baik kebersihantubuh maupunmakanan. Batasiaktifitas anak denganmenambah waktuistirahat tidur siang
Pantau aktifitas anak,jika agak sedikit lambanberi motivasi danciptakan cara agar anakmenjadi lebih aktif.Frekwensi pemberianmakanan tambahandisekolah lebih seringdan lebih banyak.
64
7 TinggiBadan anak
sudahtergolong
AGAKPENDEK
tapi menujuNORMAL
Tingkatkan frekwensimakan anak terutamayang mengandungmineral dan protein.Jaga kebersihananak baik kebersihantubuh maupunmakanan.Batasi aktifitas anakdengan menambahwaktu istirahat tidursiang
Pantau aktifitas anak,jika agak sedikit lambanberi motivasi danciptakan cara agar anakmenjadi lebih aktif.Frekwensi pemberianmakanan tambahandisekolah lebih seringdan lebih banyak.
8
Dan
9
TinggiBadan anaktergolongNORMAL
Pertahankan caramengasuh anak danmemberi makananak. Hindari darimakan sembaranganapalagi makananjajanan.
Jika Guru melihat sianak memiliki kebiasaanbaik dalam hal belajardan konsumsi makanandan jarang membelimakanan jajanan,jadikan dia sebagaicontoh bagi anak yanglain
10Tinggi
Badan anaktergolong
TINGGI
Pertahankan caramengasuh anak danmemberi makananak. Hindari darimakan sembaranganapalagi makananjajanan.
Jika Guru melihat sianak memiliki kebiasaanbaik dalam hal belajardan konsumsi makanandan jarang membelimakanan jajananjadikan dia sebagaicontoh bagi anak yanglain
65
Lampiran 11
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA KMS DINDINGTERHADAP PERILAKU GURU PAUD
DI KECAMATAN LUBUK PAKAM
Tanggal wawancara :………………… NO. Responden :
I. Identitas sekolah PAUD :
1. Status sekolah dan ketenagaan
Nama Sekolah PAUD : Tahun Berdiri :
Status Sekolah : Swasta / Pemerintah
Nama Kepala Sekolah :
Jumlah Guru : Total Jumlah Murid : orang
rincian : Kelas A : Kelas B : Kelas C :
2. Kelengkapan Administrasi
1. Apakah tersedia struktur organisasi : Ya Tidak
2. Apakah tersedia data tanggal lahir : Ya Tidak
3. Apakah tersedia data orang tua murid : Ya Tidak
II. Karakteristik Responden (Guru PAUD)
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. Pendidikan terakhir
a. SLTA/sederajat
b. Diploma
c. Sarjana/Pasca Sarjana
66
4. Status guru
a. Guru tetap/pegawai
b. Guru tidak tetap/honor
c. Guru sementara/diperbantukan
5. Lamanya menjadi guru PAUD
a. Kurang dari 1 tahun
b. 1-3 tahun
c. > 3 tahun
6. Penghasilan per bulan
a. < Rp. 1 juta/bln
b. Rp. 1-2 jt/bln
c. Rp. 2-3 jt/bln
d. > Rp. 3 jt/bln
7. Status perkawinan
a. Belum menikah
b. Sudah menikah ( jumlah anak : orang)
c. Janda
III. Program UKS dari Puskesmas/Dinkes
1. Apakah guru PAUD pernah mengikuti program pelatihan tentang
UKS ? ……………………………………………………………….
2. Apakah ada program usaha kesehatan sekolah (UKS) yang
dilakukan oleh Puskesmas ?
a. Ya (Sebutkan kegiatan dan
frewensi/Tahun)_____________________________
b. Tidak
3. Apakah puskesmas pernah melakukan penyuluhan gizi pada anak
PAUD?
a. Ya ( tentang apa_______________________
b. Tidak pernah
4. Apakah puskesmas pernah melakukan bimbingan tehnis program
UKS ?
67
a. Ya (jenisnya___________________
b. Tidak
5. Apakah ada laporan tentang program UKS PAUD dilaporkan ke
Puskesmas ?
a. Ada ( jenis laporan/frekuensi______________)
b. Tidak ada
IV. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Guru Paud
1.Pengetahuan
1. apakah alat yang di gunakan untuk mengukur tinggi badan anak ?
a. Papan panjang badan
b. microtoise
c. Tidak Tahu
2. Pada kelompok umur berapa terjadi pertambahan tinggi badan
yang cepat ?
a. 1-3 tahun
b. 3-6 tahun
c. 5-6 tahun
3. Berapa senti meter pertambahan tinggi badan anak yang normal
dari umur 1 thn ke 3 thn ?
a. < 20 cm
b. b. 20-30 cm
c. c. 40 cm
4. Berapa senti meter pertambahan tinggi badan anak
dari umur 4 tahun ke umur 6 tahun ?
a. Sekitar 10 cm
b. b. 10-20 cm
c. c. > 20 cm
5. ada berapa jenis KMS dinding ?
a. Ada 3 jenis
b. Hanya 1 jenis
c. Tidak tahu
68
6. Apa arti pita2 warna / warni yang terdapat pada KMS ?
a. Menunjukkan status gizi
b. Menunjukkan pertumbuhan yang seharusnya
c. Tidak Tahu
7. Apa arti pita warna merah ?
a. Pertumbuhan anak dalam keadaan bahaya
b. Pertumbuhan anak tidak normal/sangat pendek
c. Tidak Tahu
8. Apa arti pita warna kuning ?
a. Pertumbuhan anak dalam keadaan hati-hati
b. Pertumbuhan anak tidak normal/ pendek
c. Tidak Tahu
9. Apa artinya jika jika pertambahan tinggi badan tidak sesuai
dengan pertambahan umurnya ?
a. Anak kurang gizi
b. b. Anak gagal tumbuh
c. c. Tidak Tahu
10. berapakah kebutuhan kalori anak usia 36-72 bulan?
a. 1550 kkal
b. 200 kkal
c. 2000 kkal
69
2. Sikap ( jawab dengan setuju atau tidak setuju )
Pernyataan Sikap SANGATSETUJU
TIDAKSETUJU
SETUJU
1. Pemantauan pertumbuhan tinggi
badan anak dilakukan setiap bulan
2. Setiap sekolah PAUD memiliki
ruangan khusus UKS
3. Setiap sekolah PAUD memiliki guru
UKS terlatih
4. Sekolah memiliki alat ukur Tinggi
Badan yang akurat
5. Sekolah melaporkan hasil
pengukuran TB ke Puskesmas
setiap bulan
6. sekolah mampu melakukan
pemantauan pertumbuhan anak
secara mandiri tanpa bantuan
petugas kesehatan
7. sekolah mengadakan pemberian
makanan tambahan
8. anak wajib membawa bekal ke
sekolah
9. sebaiknya bekal yang di bawa ke
sekolah dalam bentuk snack
10.anak berhak mendapatkan pola asuh
yang baik melalui pemantauan
pertumbuhan.
70
Lampiran 123. FORM OBSERVASI (Evaluasi ketrampilan Guru PAUD)
NO NAMAGURU
NAMA SEKOLAH PemasanganKMS
ValidasiKMS
Mengukuranak
Membaca TBanak
St. gizianak
Membacanilai
Memindahkan hasilke buku catatan
Menghitungprevalensi pendek
Total
1 A TK MANDIRI PLUS 3 2 2 2 3 2 3 2 192 SM TK MANDIRI PLUS 3 3 2 2 3 3 3 2 213 NA DHARMA BAKTI 2 2 3 3 2 3 2 2 194 NN DHARMA BAKTI 3 2 2 2 2 2 2 2 175 N PAUD AZZURIAH 2 2 2 2 2 2 2 2 166 EL TK MANDIRI PLUS 3 3 3 3 2 3 3 3 237 AD TK MANDIRI PLUS 2 3 3 3 3 3 3 3 238 NN TK MANDIRI PLUS 3 2 2 2 2 3 2 2 189 NN PAUD AZZURIAH 2 2 2 2 2 2 2 2 16
10 LL KB HARAPAN BUNDA 3 3 2 2 2 2 2 2 1811 NS KB HARAPAN BUNDA 3 3 3 3 2 2 2 2 2012 H AL FATHANI - - - - - - - - -13 T M PAUD CERIA 3 3 2 2 2 3 3 1 1914 DP TK MANDIRI PLUS 3 2 2 2 2 2 2 1 1615 AS PAUD INTAN 2 2 3 3 3 3 3 2 2116 AN PAUD GRACE KIDS - - - - - - - - -17 SD TK MANDIRI PLUS 4 3 4 2 2 3 3 3 2418 SH TK MANDIRI PLUS 3 3 3 3 2 3 3 3 2319 CP PAUD CERIA 3 2 3 3 3 2 1 1 1820 RT PAUD GRACE KIDS - - - - - - - - -21 ETW RUMAH HIJAU 3 3 3 3 3 3 3 4 2522 SN PAUD INTAN 2 2 1 1 2 3 2 3 1623 HR KB TUNAS BARU - - - - - - - - -24 YL KB HARAPAN BUNDA 2 2 1 1 2 3 3 2 1625 ES METHODIST 2 2 2 2 3 2 2 2 1726 EW METHODIST 3 3 3 3 3 1 2 1 1927 EL METHODIST 2 2 3 3 3 3 3 1 2028 RO PAUD MELATI 3 3 2 2 3 3 3 3 2229 EN PAUD MELATI 3 3 3 3 2 2 1 1 1830 SN PAUD WULANDARI 2 2 3 3 3 2 3 1 19
Keterangan : (1) sangat kurang, (2) kurang, (3) cukup, (4) sangat cukup.
71
Lampiran 13
Prevalensi Hasil Pengukuran TB anak PAUD
No Nama Sekolah JumlahMurid
Agakpendek Pendek Normal Tinggi
n % n % n % n %
1 TK mandiri plus 21 3 14.29 0 0.00 13 61.90 5 23.81
2 Dharma bakti 17 4 23.53 0 0.00 11 64.71 2 11.76
3 PAUD azzuriah 11 1 9.09 0 0.00 9 81.82 1 9.09
4 KB Harapan Bunda 19 13 68.42 1 5.26 5 26.32 0 0.00
5 PAUD ceria 14 2 14.29 3 21.43 7 50.00 2 14.29
6 PAUD intan 31 12 38.71 9 29.03 10 32.26 0 0.00
7 Methodist 6 1 16.67 1 16.67 1 16.67 3 50.00
8 PAUD melati 12 2 16.67 0 0.00 10 83.33 0 0.00
9 PAUD wulandari 16 4 25.00 0 0.00 12 75.00 0 0.00
10 PAUD rumah hijau 11 0 0.00 0 0.00 8 72.73 3 27.27
Total 158 42 26.58 14 8.86 86 54.43 16 10.13
72
Lampiran 14
Dokumentasi
73
Lampiran 15
BUKTI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Grecya Mayniska Br. Sembiring Milala
NIM : P01031214024
Judul : Pengaruh Pendidikan Gizi Media KMS Dinding TerhadapPerilaku Guru PAUD Di Kecamatan Lubuk Pakam.
No Tanggal Judul dan TopikBimbingan
T. TanganMahasiswa
T. TanganPembimbing
1 28/9/2017Membicarakan topikpenelitian dan membacajurnal
2 29/9/2017 Menentukan topikpenelitian
3 29/9/2017Masalah penelitian danmenentukan variabelpenelitian
4 2/10/2017 Menulis latar belakang
5 9/10/2017 Diskusi BAB I
6 10/10/2017 Revisi BAB I
7 12/10/2017 Diskusi BAB II
8 17/10/2017 Revisi BAB II
9 19/10/2017 Diskusi BAB III danLampiran
10 24/10/2017 Revisi BAB III danLampiran
11 1/11/2017 Diskusi Kuesioner
12 14/11/2017 Seminar Proposal
13 15/11/2017 Revisi Proposal
74
14 20/11/2017 Revisi Proposal
15 9/04/2018 Revisi Proposal
16 13/06/2018 Fix Proposal
17 10 /08/2018 Data Selesai diteliti
18 11/08/2018 Pengolahan data danpembuatan master tabel
19 12/08/2018 Fix master tabel
20 13/08/2018 Perapian Bab III dan mulaipenulisan Bab IV dan V
21 14/08/2018 Penulisan Bab IV
22 15/08/2018 Penulisan Bab V danmenyusun lampiran
23 16/08/2018 Pengecekan ulang skripsi
24 17/08/2018 Pendaftaran siding hasil
25 18/08/2018 Sidang hasil skripsi
26 24/08/2018 Revisi skripsi
27 05/09/2018 Revisi skripsi
28 06/09/2018 Revisi skripsi
29 10/09/2018 Revisi skripsi
30 17/09/2018 Fix skripsi