draft kms final

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi. Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat Kartu Menuju Sehat di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970- an, sebagai instrumen utama kegiatan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari (1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), menentukan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan; dan (2) menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan. Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama Posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 250 ribu Pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 74.5% (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir, 60.9% diantaraanya ditimbang lebih dari 4 kali. Sebanyak 65% (sekitar 12 juta) balita memiliki KMS. Bentuk dan pengembangan KMS ditentukan oleh beberapa hal pokok, yaitu rujukan atau standar antropometri yang dipakai, tujuan pengembangan KMS serta sasaran pengguna. KMS di Indonesia telah mengalami 3 kali perubahan. KMS yang pertama dikembangkan pada tahun 1974 dengan menggunakan rujukan Harvard. Pada tahun 1990 KMS revisi dengan menggunakan rujukan WHO-NCHS. Pada tahun 2008, KMS 1

Upload: zerri-ilham

Post on 28-Jan-2016

85 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

draft

TRANSCRIPT

Page 1: Draft KMS Final

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi.

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat

Kartu Menuju Sehat di Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai instrumen utama kegiatan pemantauan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari (1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), menentukan status pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan; dan (2) menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan.

Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama Posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 250 ribu Pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 74.5% (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir, 60.9% diantaraanya ditimbang lebih dari 4 kali. Sebanyak 65% (sekitar 12 juta) balita memiliki KMS.

Bentuk dan pengembangan KMS ditentukan oleh beberapa hal pokok, yaitu rujukan atau standar antropometri yang dipakai, tujuan pengembangan KMS serta sasaran pengguna. KMS di Indonesia telah mengalami 3 kali perubahan. KMS yang pertama dikembangkan pada tahun 1974 dengan menggunakan rujukan Harvard. Pada tahun 1990 KMS revisi dengan menggunakan rujukan WHO-NCHS. Pada tahun 2008, KMS balita direvisi berdasarkan Standar Pertumbuhan Anak yang direkomendasikan WHO.

B. Fungsi dan Kegunaan KMS

1. Fungsi KMSFungsi utama KMS adalah sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak sesuai umurnya, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mempunyai risiko gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh baik, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan atau kelebihan gizi.

1

Page 2: Draft KMS Final

Disamping berfungsi sebagai alat memantau pertumbuhan, KMS juga berfungsi sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi, serta pemberian oralit pada awal saat diare.

2. Kegunaan KMS

a. Bagi orang tua balita

Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke Posyandu untuk ditimbang, dan hasil penimbangan dicatat dan dimasukkan dalam KMS. Apabila ada indikasi gangguan pertumbuan (berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.

Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat perlindungan terhadap penyakit, seperti mendapatkan imunisasi tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

b. Bagi petugas kesehatan

KMS dapat digunakan sebagai alat pendidikan kepada para orang tua balita tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif dan pengasuhan anak balita. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya.

Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang harus dan telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas kesehatan juga dapat menggerakkan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan.

c. Bagi kader

KMS digunakan untuk mencatat hasil penimbangan dan pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah kader perlu merujuk ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemerikasaan lebih lanjut.

KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan berikutnya.

2

Pertumbuhan anak pada usia 0-24 bulan sangat cepat dan bila pertumbuhan optimal tidak tercapai akan mempengaruhi pertumbuhan pada usia berikutnya. Oleh karena itu sejak lahir anak harus memiliki KMS dan ditimbang secara teratur setiap bulan.

Page 3: Draft KMS Final

BAB II

PENJELASAN UMUM KMS BALITA

KMS-BALITA 2008 dibedakan antara KMS untuk laki-laki dengan KMS untuk perempuan. KMS untuk anak laki-laki berwarna dasar biru dan terdapat tulisan Untuk Laki-Laki. KMS untuk anak perempuan berwarna dasar merah muda dan terdapat tulisan Untuk Perempuan. KMS terdiri dari 1 lembar (2 halaman) dengan 5 bagian didalamnya.

Halaman 1 terdiri dari 2 bagian sebagai berikut:

Grafik pertumbuhan anak 0 – 24 bulan

Umur anak

Bulan penimbangan

Catatan berat badan anak

KBM (Kenaikan Berat Badan Minimum)

Status Naik/Tidak Naik

Catatan pemberian ASI Eksklusif

Penjelasan istilah Naik/Tidak Naik

Catatan pemberian kapsul vitamin A

Catatan imunisasi

3

Bagian1

Bagian2

Page 4: Draft KMS Final

Halaman 2 terdiri dari 3 bagian sebagai berikut:

- Bagian 3 berisi:

Grafik pertumbuhan anak 25-36 bulan

Umur anak

Bulan penimbangan

Catatan berat badan anak

KBM (Kenaikan Berat Badan Minimum)

Status Naik/Tidak Naik

- Bagian 4 berisi:

Pesan pemberian ASI dan makanan balita

Pesan penanganan diare

Pola perkembangan anak 0 – 59 bulan.

- Bagian 5 berisi:

Lembar judul dan identitas balita.

4

Bagian 4

Bagian 3

Bagian 5

Page 5: Draft KMS Final

BAB III

LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS

Langkah-langkah pengisian KMS adalah sebagai berikut;

1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin.KMS Anak Laki-Laki untuk anak laki-laki dan KMS Anak Perempuan untuk anak perempuan.

2. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS.Tuliskan data identitas anak pada halaman 2 bagian 5 identitas anak. Sebagai contoh, catatan data identitas Aida Fitri adalah sebagai berikut.

3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak

5

Tulis bulan lahir anak pada kolom bulan penimbangan di bawah umur 0 bulan.

Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.

Aida lahir pada bulan Februari 2008

Page 6: Draft KMS Final

4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak

a. Letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan.

b. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu

6

Aida dalam penimbangan bulan Juni 2008 umurnya 4 bulan dan berat badannya 6 kg.

Catat hasil penimbangan di bawah kolom bulan penimbangan. Letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan).

Apabila anak tidak diketahui tanggal kelahirannya, tanyakan perkiraan umur anak tersebut.

Contoh:Penimbangan dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2008. Bila Ibu/pengasuh mengatakan anak baru saja berulang tahun yang pertama bulan lalu, berarti umur anak saat ini 13 bulan.

Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya.

Tulis semua kolom

Page 7: Draft KMS Final

Jika bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.

5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak

6. Menentukan status pertumbuhan anak

7

Contoh:

Aida lahir pada bulan Februari 2008 dengan berat badan lahir 3,0 kg. Data berat badannya adalah sebagai berikut: Bulan Maret, berat badan Aida 3,3 kg. Bulan April, berat badan Aida 4,7 kg. Bulan Mei, Aida tidak datang ke

Posyandu. Bulan Juni, berat badan Aida 6,0 kg. Bulan Juli, berat badan Aida 6,6 kg. Bulan Agustus, berat badan Aida 6,6

kg. Bula September, berat badan Aida

Contoh : anak tidak mau makan, demam, batuk, pilek, diare, rewel dst

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak dapat dihubungkan.

Page 8: Draft KMS Final

Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM).

Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut:

7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi8

Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan Aida yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. TIDAK NAIK, karena grafik berat badan Aida memotong garis pertumbuhan dibawahnya dan tidak mencukupi KBM (<800 g)

b. NAIK, karena grafik berat badan Aida memotong garis pertumbuhan diatasnya dan mencukupi KBM (>900 g)

c. NAIK, karena grafik berat badan Aida mengikuti garis pertumbuhannya dan mencukupi KBM (>500 g)

d. TIDAK NAIK, karena grafik berat badan Aida mendatar dan tidak mencukupi KBM (>400 g)

e. TIDAK NAIK, karena grafik berat badan Aida menurun dan tidak mencukupi KBM (<300 g)

Page 9: Draft KMS Final

Tanggal imunisasi diisi oleh petugas kesehatan setiap kali setelah imunisasi diberikan

8. Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A

9. Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif

Beri tanda () bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-).

BAB V

9

Tanggal diisi oleh kader sesuai dengan tanggal dan bulan pemberian kapsul vitamin A oleh kader

Page 10: Draft KMS Final

TINDAK LANJUT HASIL PENIMBANGAN

Tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita adalah sebagai berikut:

1. Berat badan naik (N): Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang

tertera pada KMS secara sederhana Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat tentang

pemberian makan anak sesuai golongan umurnya. Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.

2. Berat badan tidak naik 1 kali (T1) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang

tertera pada KMS secara sederhana Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan

kebiasaan makan anak Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa

menyalahkan ibu. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan

umurnya Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

3. Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau berada di Bawah Garis Merah (BGM) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu dan anjurkan untuk

datang kembali bulan berikutnya. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang

tertera pada KMS secara sederhana Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan

kebiasaan makan anak Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa

menyalahkan ibu. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan

umurnya Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.

4. Risiko gemuk Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan

anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana Tanyakan kepada ibu kebiasaan makan, aktivitas anak. Berikan nasihat sesuai golongan umurnya Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

10

Anak BGM yang dirujuk adalah anak BGM yang ditimbang pertama kali atau anak BGM baru, selanjutnya penilaian mengikuti garis pertumbuhan anak.

Page 11: Draft KMS Final

Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan. Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna. Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara masak yang benar.

Anjuran makan untuk DIARE PERSISTEN

Jika masih mendapat ASI : Berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang dan malam Jika anak mendapat susu selain ASI : - Kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI. - Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe - Jangan diberi susu kental manis - Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan yang sesuai dengan kelompok umur anak

Berikan makanan keluarga 3 X sehari,

sebanyak 1/3 –1/2 porsi makan orang dewasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.

Berikan makanan selingan kaya gizi 2 x sehari diantara waktu makan.

1

Page 12: Draft KMS Final

Dr. Ina Hernawati, MPH

DR. Minarto, MPS

DR. Idrus Jus’at

DR. Abas Basuni Jahari, M.Sc

DR. Siti Muslimatun

DR. Atmarita, MPH

Ir. Siti Zainab, MCN

Zaenal Arifin Tanaya, SKM, M.Kes

Eko Prihastono, SKM, MA

Della Rosa, SKM

Yuni Zahraini, AMG

Yemima Ester, S.Sos

Bowo Setiyanto, S.Sos

TIM PENYUSUN

1