pengauditan internal atas pembelian bahan baku s k r … · 2019. 6. 11. · pengauditan internal...
TRANSCRIPT
-
PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU
MAKANAN TERNAK
(Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agatha Fitri Ayu Astuti
NIM: 152114046
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU
MAKANAN TERNAK
(Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agatha Fitri Ayu Astuti
NIM: 152114046
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-
berkasnya.”
Mazmur 126: 5-6
Kupersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus
Bunda Maria
Santa Agatha
Bapakku Agustinus Usdek dan Ibuku Margaretha Widowati
Kakak- Kakakku Satrio Pambudi Atmojo, Reska Diana Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan skripsi dengan judul:
PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU
MAKANAN TERNAK
(Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggl 15 Mei 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Yang membuat pernyataan,
Agatha Fitri Ayu Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agatha Fitri Ayu Astuti
NIM : 152114046
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU
MAKANAN TERNAK
(Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)
Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada
saya selama tetap tercantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenanranya.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Yang menyatakan
Agatha Fitri Ayu Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulisan mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar
dan mengembangkan kepribadian penulis
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan Pembimbing
Akademik yang telah memberikan kesempatan untuk belajar, mengembangkan
kepribadian penulis, dan mendampingi selama proses belajar
4. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA. selaku Pembimbing Skripsi yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama proses belajar
6. Manager Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper Bapak Ir Agus Yulianto yang
telah memberikan izin melakukan penelitian ini dan membantu selama proses
pengambilan data
7. Manager Personalia Koperasi Jasa Usaha Bersama Puspetasari Bapak Sulistyo
Sudibyo NS, S.H yang telah membantu dan membimbing penulis saat
melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
8. Seluruh karyawan di bagian pembelian Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
yang telah membantu dan memberikan informasi kepada penulis saat melakukan
penelitian
9. Bapak Agustinus Usdek Joko Wibowo, Ibu Margaretha Widowati, Kakak Satrio
Pambudi Atmojo dan Reska Diana Putri yang telah memberikan semangat, doa,
dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
10. Emelinda Tiara A.P, Nora Tisa S, Yustina Rostyaningtyas, Marcellina Winny
Floryberta Kusuma Putri, dan Monica Noventya Parcelestri yang telah
memberikan semangat, dukungan dan doa selama proses perkuliahan hingga
penyusunan skripsi
11. Teman- teman kelas B angkatan 15 yang telah memberikan semangat,
kebersamaan dan dukungan selama proses kuliah
12. Teman teman kelas MPAT J yang telah memberikan semangat, dukungan dan
saran.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannnya, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v
HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3 C. Batasan Masalah........................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3 F. Sistematika Penulisan .................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. Industri ........................................................................................ 7 1. Definisi Industri ..................................................................... 7
B. Industri Pabrik Pakan .................................................................. 7 1. Definisi Industri Pakan ........................................................... 7 2. Penggolongan Industri Pakan Ternak .................................... 7
C. Pengauditan ................................................................................. 8 1. Definisi Pengauditan ............................................................. 8 2. Pengelompokan Audit ............................................................ 8
D. Audit Internal ............................................................................... 10 1. Definisi Audit Internal .......................................................... 10 2. Tujuan Audit Internal ............................................................. 11 3. Ruang Lingkup Audit Internal ............................................... 11 4. Pelaksanaan Audit Internal .................................................... 15
E. Pengendalian Internal ................................................................... 19 1. Pengertian Pengendalian Internal ........................................... 19 2. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ....................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
F. Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas ........................................... 21 1. Definisi Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas ....................... 21 2. Indikator Ekonomis, Efisien, dan Efektif ............................... 22
G. Pembelian Bahan Baku ................................................................ 23 1. Definisi Bahan Baku .............................................................. 23 2. Sistem Pembelian ................................................................... 24
H. Audit atas Pembelian Bahan Baku ............................................... 26 I. Kerangka Berpikir Penelitian ....................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 29
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 29 C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 29 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29
1. Observasi ................................................................................ 29 2. Wawancara ............................................................................. 30 3. Red Flags dan Risk Worksheet ............................................... 30 4. Checklist ................................................................................. 31 5. Metode Dokumentasi ............................................................. 31
E. Teknik Analisis Data .................................................................... 31 1. Survei Pendahuluan ................................................................ 32 2. Menyusun Rencana Audit Internal ........................................ 32 3. Melaksanakan Audit Internal ................................................. 35 4. Merangkum Hasil Audit Internal ........................................... 37 5. Melaporkan Hasil Audit Internal ........................................... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM PABRIK MAKANAN TERNAK
NUTRIFEED CEPER ..................................................................... 38
A. Profil Perusahaan ......................................................................... 38 B. Visi Perusahaan ............................................................................ 38 C. Misi Perusahaan ........................................................................... 38 D. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... 38 E. Struktur Organisasi ..................................................................... 40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 44
A. Pelaksanaan Survei Pendahuluan .................................................. 44 B. Perencanaan Audit Internal ........................................................... 47 C. Melaksanakan Audit Internal......................................................... 50 D. Merangkum Hasil Audit Internal ................................................... 81 E. Melaporkan Hasil Audit Internal ................................................... 83
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 92
A. Kesimpulan .................................................................................... 92 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 93 C. Saran .............................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95
LAMPIRAN ................................................................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel Pedoman Penilaian Risiko................................................... 34
Tabel 2. Red Flags dan Risk Worksheet ...................................................... 34
Tabel 3. Program Audit ............................................................................... 35
Tabel 4. Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet ......................... 48
Tabel 5. Program Audit- Organisasi Pembelian Bahan Baku
Makanan Ternak ............................................................................ 51
Tabel 6. Program Audit-Perencanaan Pembelian Bahan Baku
Makanan Ternak ............................................................................ 57
Tabel 7. Program Audit-Pelaksanaan Pembelian Bahan Baku
Makanan Ternak ............................................................................ 62
Tabel 8. Program Audit-Inspeksi dan Penerimaan Bahan Baku
Makanan Ternak ............................................................................ 68
Tabel 9. Program Audit-Pembayaran dan Pelaporan Pembelian
Bahan Baku Makanan Ternak ....................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi ........................................................................ 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
ABSTRAK
PENGAUDITAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU
MAKANAN TERNAK
(Studi Kasus di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)
Agatha Fitri Ayu Astuti
NIM: 152114046
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengauditan internal dengan
menilai keekonomisan, keefisienan dan keefektivitasan pembelian bahan baku
makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper. Jenis penelitian ini
adalah studi kasus.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif berdasarkan prosedur audit internal. Peneliti memperoleh data
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, tabel kombinasi red flags dan
risk worksheet, checklist, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan pembelian bahan baku makanan ternak telah
dilakukan secara cukup ekonomis, sangat efisien, dan efektif. Dalam pelaksanaan
audit internal atas pembelian bahan baku makanan ternak terdapat temuan yang
dilaporkan dalam laporan audit beserta rekomendasi untuk melakukan perbaikan
kelemahan.
Kata kunci: Pengauditan Internal, Pembelian, Bahan Baku, Standard Operating
Procedure, Ekonomis, Efisien, Efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRACT
INTERNAL AUDIT OF PURCHASING RAW MATERIAL FODDER
(A Case Study at Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper)
Agatha Fitri Ayu Astuti
NIM: 152114046
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
The aim of this study was to determine the result of an internal audit process
by assessing the economic, the efficiency, and the effectiveness value of purchasing
raw material fodder at Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper. This research was
a case study.
The data analysis technique that used in this study was descriptive analysis
method based on an internal audit program. The researcher obtained the data using
observation technique, interview, red flags and risk worksheet combained table,
checklist, and documentation.
The results of this internal audit study showed that purchased of raw
material fodder were quite economic, very efficient, and effective. These audit
findings of purchasing raw material fodder have been reported in audit report with
recommendation for improvement.
Keywords: Internal audit, Purchasing, Raw Material, Standard Operating
Procedure, Economic, Efficient, Effective.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahan baku merupakan bagian penting dari proses produksi, karena
proses produksi diawali dengan adanya ketersediaan bahan baku di gudang,
yang selanjutnya akan dilakukan proses produksi untuk menghasilkan barang
jadi. Adanya keterkaitan antara ketersediaan bahan baku dengan kelancaran
proses produksi di suatu pabrik, mendorong kegiatan pembelian bahan baku
dilakukan secara tepat sesuai dengan jenis dan jumlah permintaan dari bagian
produksi. Selain itu, kegiatan pembelian bahan baku juga harus memastikan
bahan baku yang dipesan tidak mengalami keterlambatan dalam penerimaan
bahan baku dan kualitas bahan baku sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan dengan pengorbanan paling sedikit. Hal ini bertujuan untuk
memperlancar proses produksi sehingga jumlah permintaan barang jadi dapat
terpenuhi.
Pembelian bahan baku yang terlalu besar dan tidak direncanakan akan
berdampak pada jumlah persediaan bahan baku di gudang terlalu banyak yang
justru menyebabkan kerugian, karena perusahaan akan dihadapkan pada risiko
pencurian, biaya penyimpanan yang tinggi, dan penurunan kualitas bahan
baku. Hal ini selaras dengan pernyataan dalam penelitian yang dilakukan
Setriyani,dkk (2016), bahwa keadaan terlalu banyak persediaan (over stock)
ditinjau dari segi finansial atau pembelanjaan merupakan hal yang tidak efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
karena terlalu besarnya barang yang menganggur dan tidak berputar. Oleh
karena itu, meskipun ditinjau dari segi kelancaran proses produksi keadaan
over stock berarti positif tetapi dari segi biaya dapat berarti negatif karena
tingginya biaya yang harus ditanggung untuk penyimpanan dan pemeliharaan.
Selain memiliki kaitan dengan aktivitas produksi, kegiatan pembelian
juga menyangkut aktivitas lainnya, seperti: penerimaan barang, pergudangan,
dan akuntansi (Akmal 2008: 222). Untuk itu dibutuhkan suatu prosedur-
prosedur, kebijakan, dan peraturan yang harus dilakukan pada saat
melaksanakan pembelian bahan baku makanan ternak dan berisi tanggung
jawab dan wewenang masing-masing karyawan. Di dalam prosedur, kebijakan,
dan peraturan terdapat pengendalian internal untuk mengurangi praktik-praktik
yang dapat merugikan perusahaan. Selanjutnya, untuk memberikan jaminan
kegiatan operasional pembelian bahan baku berjalan dengan baik sesuai
dengan prosedur, dibutuhkan pemeriksaan intern atau audit internal.
Pemeriksaan intern atau audit internal bertujuan untuk mengetahui
efisiensi dan efektifitas perusahaan secara keseluruhan dan masing-masing
unitnya dibandingkan dengan standar yang telah diterapkan (Andayani 2008:
7). Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan intern atau audit internal atas
aktivitas pembelian bahan baku makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak
Nutrifeed Ceper untuk mencapai pembelian yang ekonomis, efisien, dan
efektif. Selain itu, dengan adanya pemeriksaan internal dapat mengetahui
risiko-risiko yang ada di bagian pembelian dapat dicegah dan kegiatan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
kegiatan yang tidak diinginkan dapat dihindari untuk selanjutnya dilakukan
tindakan perbaikan-perbaikan di masa mendatang.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini, yaitu bagaimana hasil pengauditan
internal berkaitan dengan ketercapaian tingkat ekonomis, efisien, dan efektif
atas pembelian bahan baku makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak
Nutrifeed Ceper?
C. Batasan Masalah
KJUB Puspetasari memiliki berbagai unit bisnis, diantaranya Unit
Pendinginan Susu (UPS), Pabrik Makanan Ternak (PMT), dan Swalayan
Belanja Ria. Dari berbagai unit bisnis tersebut, penulis melakukan penelitian
di unit bisnis Pabrik Makanan Ternak (PMT) Nutrifeed Ceper pada bagian
pembelian.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengauditan internal
atas pembelian bahan baku makanan ternak di Pabrik Makanan Ternak
Nutrifeed Ceper telah ekonomis, efisien, dan efektif.
E. Manfaat penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
Penelitian ini diharapkan dapat membantu Pabrik Makanan Ternak
(PMT) Nutrifeed Ceper untuk mengetahui hasil audit yang dilakukan di
bagian pembelian. Selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
referensi bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan yang tepat
sehingga tingkat ekonomis, efisien, efektif atas pembelian bahan baku
makanan ternak ditingkatkan dan risiko yang ada dikendalikan dengan
tepat.
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan yang ada di
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan menambah referensi bagi
mahasiswa yang tertarik melakukan penelitian di bidang yang serupa.
3. Penulis
Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang
materi audit internal yang diperoleh selama proses perkuliahan dan
menerapkannya di lapangan. Hal ini secara tidak langsung menambah
pengalaman penulis dalam melakukan pengauditan internal pembelian
bahan baku.
4. Pembaca
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca dalam bidang
pengauditan internal pembelian bahan baku dan menambah referensi
pembelajaran.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dilaporkan dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab I akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka
Bab II akan membahas tentang teori atau pendapat para ahli,
konsep yang berkaitan dengan penelitian, seperti pengertian
industri, pengauditan secara umum, pengauditan internal, dan
pembelian bahan baku. Dalam bab ini juga disertai dengan
kerangka berpikir untuk memecahkan permasalahan penelitian.
BAB III Teknik Analisis Data
BAB III akan membahas teknik analisis data, metode penelitian,
pendekatan penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, tempat
dan waktu penelitian.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
BAB IV akan membahas gambaran umum objek penelitian yang
didalamnya terdapat latar belakang perusahaan berdiri, sejarah
berdiri, visi dan misi, struktur organisasi, tempat dan tanggal
berdiri Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
BAB V akan membahas membahas proses pelakasanaan audit
internal dan menjabarkan hasil audit internal, serta memberikan
rekomendasi dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
BAB VI Penutup
BAB VI akan membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran atas penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Industri
1. Definisi Industri
Berdasarkan UU NO. 3 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2 tentang
Perindustrian menyatakan, Industri adalah seluruh bentuk kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan baku dan/ atau memanfaatkan sumber
daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai
tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
B. Industri Pabrik Pakan
1. Definisi Industri Pabrik Pakan
Menurut Rahayu, dkk (2017: 14), industri pakan merupakan:
“Industri yang bertugas untuk mengolah bahan baku pakan baik
secara manual, mekanis, dan kimia, menjadi pakan (ransum) yang
dapat dikonsumsi ternak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Pakan yang diproduksi oleh industri pakan, selain aman dan
berkualitas untuk ternak, harus juga memenuhi standar keamanan
untuk di konsumsi manusia.”
2. Penggolongan Industri Pakan Ternak
Menurut Rahayu dkk (2017: 14-16), industri pakan ternak dapat
digolongkan berdasarkan pada:
a. Kemampuan Produksi dan Tenaga Kerja
Berdasarkan kemampuan produksinya, industri pakan ternak dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Industri Pakan Besar dengan jumlah produksi > 20 ton/hari
2) Industri Pakan Sedang dengan jumlah produksi 5 - 20 ton/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
3) Industri Pakan Kecil dengan jumlah produksi < 5 ton/hari.
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki, industri pakan
ternak dapat dibagi menjadi:
1) Industri Pakan Besar memiliki jumlah tenaga kerja > 100 orang
2) Industri Pakan Sedang memiliki jumlah tenaga antara 20- 29
orang
3) Industri Pakan Kecil memiliki jumlah tenaga kerja antara 5- 19
orang
C. Pengauditan
1. Definisi Pengauditan
Pengauditan menurut Jusup (2001: 11), adalah
“Suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti
yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan
kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.”
2. Pengelompokan audit
Menurut Agoes (2017: 14-16), ditinjau dari jenis pemeriksaan audit
dibedakan atas:
a. Management Audit (Operational Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi,
efektifitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat
dalam perusahaan, misalnya: fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi
produksi, fungsi penggudangan dan distribusi, fungsi personalia
(sumber daya manusia), fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan.
Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu management audit tidak
seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general (financial)
audit, karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan operasi
perusahaan.
b. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
sudah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh intern perusahaan (manajemen,
dewan komisaris), ataupun pihak eksternal (Pemerintah, Bapepam LK,
Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain- lain). Pemeriksaan
bisa dilakukan baik oleh KAP maupun bagian internal audit.
c. Pemeriksaan Audit (Internal Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,
baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
Pemeriksaan yang dilakukan internal auditor biasanya lebih rinci
dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan oleh KAP.
Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap kewajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
laporan keuangan, karena pihak-pihak di luar perusahaan menganggap
bahwa internal auditor, yang merupakan orang dalam perusahaan, tidak
independen.
Laporan internal auditor berisi temuan pemeriksaan (audit findings)
mengenai penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan
pengendalian internal, beserta saran-saran perbaikannya
(recommendations).
D. Audit Internal
1. Definisi Audit Internal
Pengertian audit internal menurut Institute of Internal Auditors (IIA)
dalam Kurniawan (2012:5), adalah
“Audit internal adalah aktivitas penjaminan yang independen dan
objektif serta jasa konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit intenal akan
membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan
pendekatan yang sistematis dan terjadwal untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, kecukupan
pengendalian dan pengelolaan organisasi.”
Menurut Sawyer yang diterjemahkan Andhariani (2005: 10), audit
internal adalah
“Sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan
auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menentukan apakah; (1) informasi keuangan
dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang
dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3)
peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah
dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-
semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
2. Tujuan Audit Internal
Tujuan pemeriksaaan intern menurut Akmal (2008:13-14), adalah:
“Tujuan pemeriksaan intern membantu organisasi dalam mencapai
tujuannya, dengan melalui pendekatan yang sistematis, disiplin,
untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan
manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan
baik. Pada dasarnya pemeriksaan intern diarahkan untuk membantu
seluruh anggota pimpinan, agar mereka dapat melaksanakan
kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara
hemat, efektif, dan efisien.”
3. Ruang Lingkup Audit Internal
Menurut Tugiman (2006: 41- 49), ruang lingkup audit internal terdiri
dari:
a. Keandalan Informasi
Pemeriksa internal harus meninjau keandalan (reliabilitas dan
integritas) berbagai informasi finansial dan pelaksanaan pekerjaaan
atau operasi serta berbagai cara yang dipergunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan
informasi.
Sistem informasi akan menyediakan data yang dipergunakan untuk
pembuatan keputusan, pengendalian, dan penyesuaian dengan
berbagai persyaratan eksternal. Karena itu, pemeriksa internal harus
menguji sistem informasi tersebut, dan apabila perlu menentukan
apakah:
1) Berbagai catatan, laporan finansial, dan operasional mengandung
informasi yang akurat, dapat dibuktikan keberadaannya, tepat
waktu, lengkap, dan berguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
2) Telah dilakukan pengawasan yang cukup efektif atas
penyimpanan catatan dan laporan.
b. Kesesuaian dengan Kebijaksanaan, Rencana, Prosedur, dan
Peraturan Perundang- Undangan
Pemeriksa internal harus meninjau sistem yang telah ditetapkan
untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai kebijaksanaan,
rencana, prosedur, ketentuan perundang-undangan, dan peraturan
yang dimiliki, akibat yang penting terhadap berbagai pekerjaan atau
operasi dan laporan serta harus menentukan apakah organisasi telah
memenuhi atau melaksanakan hal-hal tersebut.
Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan sistem yang
dibuat dengan tujuan memastikan pemenuhan berbagai persyaratan
seperti kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan peraturan-peraturan
perundang-undangan yang dapat diterapkan. Pemeriksa internal
bertanggung jawab menentukan apakah sistem tersebut telah
mencukupi dan efektif dan apakah berbagai kegiatan yang diperiksa
telah memenuhi persyaratan yang dilakukan.
c. Perlindungan terhadap Harta
Pemeriksa internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang
digunakan untuk melindungi harta dan bila dipandang perlu,
memverifikasi keberadaan dari suatu harta atau aktiva.
1) Pemeriksa internal harus meninjau berbagai cara yang
dipergunakan untuk melindungi harta terhadap berbagai jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
kerugian, seperti kerugian yang diakibatkan oleh pencurian,
kegiatan yang illegal atau tidak pantas.
2) Pada saat memverifikasi keberadaan suatu harta, pemeriksa harus
mempergunakan prosedur pemeriksaan yang sesuai dan tepat.
d. Penggunaan Sumber Daya secara Ekonomis dan Efisien
Pemeriksa internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi
penggunaan sumber daya yang ada:
1) Manajemen bertanggung jawab menetapkan standar operasional
yang dipergunakan untuk mengukur keekonomisan dan efisiensi
penggunaan sumber daya dalam suatu kegiatan. Auditor internal
bertanggung jawab untuk menentukan apakah:
a) Telah ditetapkan suatu standar operasional untuk mengukur
keekonomisan dan efisiensi
b) Standar operasional tersebut telah dipahami dan dipenuhi
c) Berbagai penyimpangan atau deviasi standar operasional
diidentifikasi, dianalisis, dan diberitahukan kepada berbagai
pihak yang betanggung jawab untuk melakukan tindakan
korektif
2) Tindakan korektif telah dilakukan
Pemeriksaan yang berhubungan dengan keekonomisan dan
efisiensi penggunaan sumber daya haruslah mengidentifikasi
berbagai keadaan seperti:
a) Fasilitas-fasilitas yang tidak dipergunakan sepenuhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
b) Pekerjaan yang tidak produktif
c) Berbagai prosedur yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan
pertimbangan biaya, dan terlalu banyak atau terlalu sedikit staf
e. Pencapaian Tujuan
Pemeriksa internal haruslah menilai pekerjaan, operasi, atau
program untuk menilai apakah hasil yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan apakah
pekerjaan, operasi, atau program tersebut telah dilaksanakan dengan
rencana.
1) Manajemen bertanggung jawab menetapkan berbagai tujuan dan
sasaran dari program, pengembangan, dan penerapan prosedur
pengawasan, serta pencapaian hasil pekerjaan yang diinginkan.
Pemeriksa internal harus menilai apakah tujuan dan sasaran
tersebut telah sesuai dengan tujuan organisasi dan apakah hal- hal
tersebut dapat tercapai.
2) Pemeriksa internal dapat memberikan bantuan kepada manajer
yang bertanggung jawab untuk menentukan tujuan, sasaran, dan
sistem, dengan menentukan apakah berbagai asumsi yang
mendasari suatu hal telah sesuai; apakah telah menggunakan
berbagai imformasi yang akurat, terbaru, relevan; apakah telah
dilakukan pengawasan yang sesuai bagi suatu kegiatan atau
program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
4. Pelaksanaan Audit Internal
Menurut Brink’s dalam buku Akmal (2008: 25- 30), terdapat delapan
tahap pemeriksaan operasional diantaranya:
a. Tahap Memahami Risiko Pengendalian dan Risiko Lainnya
Pemeriksa intern harus mengevaluasi risiko-risiko dari kegiatan
yang akan diaudit. Pengevaluasian risiko seperti yang dilakukan
oleh pemeriksa ekstern dalam audit keuangan dapat juga dilakukan
untuk kepentingan pemeriksa intern. Dalam hal ini risiko dibagi
menjadi empat, yaitu:
1) Risiko Bawaan/ Melekat
Risiko yang sudah ada pada aktivitas, operasi, atau bagian
sebelum ada pengendalian manajemen.
2) Risiko Pengendalian
Risiko yang mungkin ada yang tidak dapat ditemukan oleh
adanya sistem pengendalian manajemen.
3) Risiko Deteksi
Risiko tidak terdeteksinya suatu salah saji materiil yang ada.
Besar sampel yang ditetapkan berbanding terbalik dengan besar
risiko deteksi.
4) Risiko Audit yang Dapat Diterima
Kesediaan auditor menerima risiko dari audit yang dilakukannya,
biasanya ditetapkan rendah supaya diperoleh risiko yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
rendah. Dengan demikian akan ditetapkan risiko deteksi yang
lebih rendah pula dan besar sampel yang tinggi.
b. Tahap Survei Pendahuluan
Tahap survei pendahuluan ini adalah tahap di mana tim audit perlu
memahami aktivitas operasi yang akan diaudit. Pemahaman
tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mengidentifikasikan tujuan menyeluruh dari riview yang akan
dilakukan. Tujuan menyeluruh ini dapat ditetapkan oleh
pimpinan unit pemeriksa intern atau pemeriksa senior setelah
mendapat masukan dari pengukuran risiko.
2) Melakukan diskusi dengan pegawai lain yang dapat memberikan
informasi, yaitu staf manajer atau pegawai kunci di luar area yang
akan diriview.
3) Mengumpulkan semua data yang berhubungan, misalnya kertas
kerja pemeriksaan dan laporan tahun lalu, gambaran organisasi
dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan pemeriksaan.
4) Memberitahukan rencana review pada lokasi yang akan diriview.
5) Melakukan diskusi dengan manajer yang bertanggung jawab atas
area yang akan diriview.
6) Melakukan diskusi dengan pegawai-pegawai kunci di lokasi.
7) Melakukan pengamatan atas area operasi yang akan diriview
(Walk Through).
8) Melakukan riview atas kebijakan dan prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
c. Tahap Menyusun Rencana Audit Rinci
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan program audit berdasarkan
pada pengukuran risiko dan survei pendahuluan yang telah dilakukan,
serta program audit tahun sebelumnya yang akan menjadi petunjuk
bagi para pemeriksa dalam melakukan pemeriksaanya.
Program audit berisi langkah-langkah pemeriksaan yang harus
dilakukan berupa prosedur-prosedur audit yang mencakup penetapan
besarnya ukuran sampel yang diuji.
d. Tahap Pelaksanaan Audit
Tahap ini adalah tahap para pemeriksa melaksanakan verifikasi
sesuai dengan petunjuk pada audit program. Pelaksanaan verifikasi
dilakukan dengan berbagai cara seperti tanya jawab, pengamatan,
surat konfirmasi, penelusuran, pengujian, pemanfaatan daftar
periksa, dan lain-lain. Tujuannya adalah mengumpulkan bukti-bukti
pemeriksaan yang berkualitas.
e. Tahap Mengevaluasi Audit
Dalam tahap ini bukti-bukti yang telah dikumpulkan dilakukan
analisis, kadang-kadang analisis ini merupakan bagian dari proses
verifikasi. Hasil dari analisis informasi tersebut adalah berupa
ringkasan temuan pendahuluan.
f. Tahap Menyusun Temuan, Simpulan, dan Rekomendasi
Dalam tahap ini dilakukan kegiatan untuk mematangkan temuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
diperoleh, menarik kesimpulan, dan membuat rekomendasi yang
dapat disusun melalui 3 pertanyaan berikut:
1) Seberapa bagus hasil pemeriksaan yang telah dicapai?
2) Mengapa hasilnya seperti ini?
3) Apa yang dapat dilakukan agar lebih baik?
Selanjutnya temuan tersebut dipastikan akan terdiri dari:
1) Kondisi,
2) Kriteria,
3) Sebab,
4) Akibat,
5) Rekomendasi
Jika dalam temuan tidak ditemui salah satu atribut di atas, maka
temuan tersebut turun derajatnya menjadi temuan minor atau hal- hal
yang perlu mendapat perhatian, dengan hasil temuan berupa saran.
g. Tahap Penyelesaian Audit
Dalam tahap ini hasil audit dikomunikasikan dengan manajemen
untuk menentukan apakah hasil audit dapat ditindaklanjuti, dan jika
dapat maka tindak lanjut sebaiknya diusahakan dilakukan sebelum
pemeriksaan meninggalkan pekerjaan lapangan.
h. Tahap Pelaporan
Dalam tahap ini pemeriksa intern menyusun laporan yang akan
disampaikan ke pihak yang berkepentingan, yaitu manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
diatasnya dan manajemen lain yang berkepentingan, dewan komisaris,
dan komite audit.
E. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut AICPA di dalam buku Sawyer terjemahan Andhariani (2005:
57), pengendalian internal adalah
“Rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan
pengukuran-pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk
mengamankan aktiva, memeriksa akurasi, dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong
ketaatan terhadap kebijakan material yang ditetapkan.”
2. Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Sawyer et al., (2003: 66) dalam buku Andayani (2008: 49-50),
mengatakan bahwa terdapat lima komponen pengendalian internal yang
saling berkaitan pada pernyataan COSO (Comitte of Sponsoring
Organization) atau disebut dengan model pengendalian COSO. Kelima
komponen tersebut adalah:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah menggambarkan keseluruhan sikap
organisasi yang mempengaruhi kesadaran dan tindakan personel
organisasi mengenai pengendalian. Berbagai faktor yang membentuk
lingkungan pengendalian dalam suatu organisasi adalah nilai
integritas dan etika, kompetensi, filosofi dan gaya manajemen,
struktur organisasi, pembagian wewenang dan pembebanan tanggung
jawab, kebijakan, praktik sumber daya manusia, kepentingan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
kesejahteraan organisasi, fungsi dewan direksi dan dewan komite,
terutama komite audit.
b. Penentuan Risiko
Penentuan risiko meliputi penentuan risiko di semua aspek organisasi
dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko, serta
pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk memastikan
bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
oleh manajemen. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi tanggung
jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian,
rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, audit internal.
Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi risikonya untuk organisasi
secara keseluruhan, aktivitas pengendalian bisa dibagi menjadi
pengendalian pengolahan informasi, pemisahan tugas yang memadai,
pengendalian fisik aset perusahaan, dan peninjauan atas kinerja.
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan bagian penting dari proses
manajemen. Komunikasi informasi tentang operasi pengendalian
internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen
untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian dan untuk mengelola
operasionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atau
informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan
pengendalian manajemen.
Aktivitas audit tradisional yang berkaitan dengan penentuan efisiensi
dan efektifitas berada pada komponen ketiga, yaitu: aktivitas
pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi pemisahan tugas,
wewenang, dan pertanggung jawaban, otorisasi, pendokumentasian
dan lain lain. Auditor internal memandang pengendalian sebagai
penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan,
mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas
dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai.
Sarana pengendalian meliputi bentuk organisasi, kebijakan, sistem,
prosedur, intruksi, standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran,
jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode, rencana, dan
audit internal.
F. Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas
1. Definisi Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas
Menurut Agoes (2012: 167-168), pengertian ekonomis, efisiensi, dan
efektivitas diuraikan sebagai berikut:
a. Ekonomis
Ekonomis diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
(masukan) secara hati- hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling
murah, tanpa merusak mutu.
b. Efisiensi
Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang
paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki.
c. Efektivitas
Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam
berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan,
baik ditinjau dari kuantitas (volume) hasil kerja, kualitas hasil kerja,
maupun batas waktu yang ditargetkan.
2. Indikator Ekonomis, Efisien, dan Efektif
Menurut Rob Reider (2002) dalam buku Agoes (2012: 168-169),
indikator yang dapat digunakan untuk menilai tingkat ekonomis, efisien,
dan efektif dijabarkan sebagai berikut:
a. Ekonomis
Untuk menentukan tingkat keekonomisan operasi dan alokasi terkait
serta menggunakan sumber daya, reviewer mempertimbangkan:
1) Mengikuti praktik pembelian yang umum
2) Kelebihan staf yang bertugas dalam menjalankan fungsi-
fungsi yang penting
3) Kelebihan persediaan bahan di perusahaan
4) Menggunakan peralatan yang lebih mahal daripada yang
diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
5) Mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak terpakai
b. Efisien
Untuk menentukan metode operasi mencapai tingkat efisien,
reviewer mempertimbangkan:
1) Kecocokkan prosedur manual dan komputerisasi
2) Efisiensi alur kertas kerja
3) Efisiensi sistem dan prosedur kerja
4) Hierarki organisasi dan pola komunikasi
5) Tidak ada duplikasi kegiatan/pekerjaan
6) Tidak ada tahapan yang tidak penting
c. Efektif
Efektif merupakan pencapaian hasil atau manfaat organisasi yang
didasarkan pada sasaran dan tujuan. Reviewer dapat
mempertimbangkan:
1) Keluasan hasil yang ingin dicapai
2) Kecukupan sistem manajemen dalam mengukur efektivitas
3) Sistem perencanaan organisasi agar menjadi pencapaian
sasaran, tujuan, dan rencana
G. Pembelian Bahan Baku
1. Definisi Bahan Baku
Menurut Rahayu dkk (2017: 16), “bahan baku adalah bahan mentah yang
diolah atau tidak diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi
dalam industri.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
2. Sistem Pembelian
Menurut Mulyadi (2005: 275-280), sistem pembelian lokal terdiri
beberapa prosedur diantaranya:
a. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku
Jika persediaan bahan baku yang ada di gudang mencapai jumlah
tingkat minimum pemesanan kembali (reorder point), bagian gudang
kemudian membuat surat permintaan pembelian (Purchase
requisisition) untuk dikirimkan ke bagian pembelian.
b. Prosedur Order Pembelian
Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat
permintaan pembelian dari bagian gudang. Untuk pemilihan pemasok,
bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga
(purchase price quotation) kepada para pemasok, yang berisi
permintaan informasi harga dan syarat- syarat pembelian dari masing-
masing pemasok tersebut. Setelah pemasok yang dianggap baik
dipilih, bagian pembelian kemudian membuat surat order pembelian
untuk dikirimkan kepada pemasok yang dipilih.
c. Prosedur Penerimaan Bahan Baku
Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan
surat order yang diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas
menerima barang, mencocokkan kualitas, kuantitas, jenis serta
spesifikasi bahan baku yang diterima dari pemasok dengan tembusan
surat order pembelian. Apabila bahan baku yang diterima telah sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
dengan surat order pembelian, bagian penerimaan membuat laporan
penerimaan barang untuk dikirimkan kepada bagian akuntansi.
d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang
Bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari
pemasok kepada bagian gudang. Bagian gudang menyimpan bahan
baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang diterima dalam
kartu gudang (stock card) pada kolom “masuk”. Kartu gudang ini
digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis
barang gudang. Kartu gudang hanya berisi informasi kuantitas tiap-
tiap jenis barang yang disimpan di gudang dan tidak berisi informasi
mengenai harganya. Catatan dalam kartu gudang ini diawasi dengan
catatan yang diselenggarakan oleh bagian akuntansi yang berupa kartu
persediaan (sebagai rekening pembantu persediaan). Bagian gudang
di samping mencatat mutasi barang gudang dalam kartu gudang, juga
mencatat barang dalam kartu barang (inventory tag), yang
ditempelkan atau digunakan pada tempat penyimpanan masing-
masing jenis barang.
e. Prosedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku
Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian
pembelian memberikan tanda di atas faktur pembelian, sebagai tanda
persetujuan bahwa faktur dapat dibayar karena pemasok telah
memenuhi syarat- syarat pembelian yang ditentukan oleh perusahaan.
Faktur pembelian yang telah ditanda tangani oleh bagian pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi. Dalam transasksi
pembelian bahan baku, bagian akuntansi memeriksa ketelitian
perhitungan dalam faktur pembelian dan mencocokkannya dengan
informasi dalam tembusan surat order pembelian yang diterima dari
bagian pembelian dan laporan penerimaan barang yang diterima dari
bagian penerimaan.
Faktur pembelian, yang dilampiri dengan tembusan surat order
pembelian dan laporan penerimaan barang dicatat oleh bagian
akuntansi dalam jurnal pembelian. Setelah dicatat dalam jurnal
pembelian, faktur pembelian beserta dokumen pendukungnya tersebut
dicatat dalam kartu persediaan. Faktur utang pembelian dan dokumen
pendukungnya kemudian dicatat dalam kartu utang (sebagai rekening
pembantu utang) untuk mencatat timbulnya utang kepada pemasok
yang bersangkutan.
H. Audit atas Pembelian Bahan Baku
Seperti yang dijelaskan pada point diatas bahwa fungsi pembelian
bahan baku memiliki risiko dalam pengelolaannya. Risiko tersebut
diantaranya: pembelian bahan baku yang tidak sesuai dengan standar,
penyimpanan bahan baku terlalu lama yang berdampak menurunya tingkat
ekonomis, efisiensi, dan efektifitas aktivitas operasional. Oleh sebab itu
dibutuhkan audit atas fungsi pembelian bahan baku.
Menurut Bayangkara (2015: 70), audit atas fungsi pembelian bahan
baku melakukan penilaian atas organisasi yang menjalankan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
pengadaan, pedoman yang digunakan dalam menjalankan aktivitasnya,
perencanaan, proses pengadaan, dan penanganan terhadap barang/jasa pada
saat diterima. Audit atas fungsi pembelian bertujuan untuk menilai efektifitas
pembelian bahan baku secara efisien dan ekonomis. Pada audit ini, auditor
menilai ketepatan: 1) penempatan organisasi pengadaan dalam struktur
organisasi perusahaan, 2) luas wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki
fungsi pengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang/jasa secara efektif dan
efisien, 3) kompetensi personalia yang menangani dan bertanggung jawab
terhadap pengadaan barang/jasa, 4) kecukupan prosedur pengadaan dalam
memandu proses pengadaan dalam kerangka tata kelola pengadaan
barang/jasa yang baik (Bayangkara: 2015).
I. Kerangka Berpikir Penelitian
Pembelian bahan baku merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi melalui proses
perencanan, pelaksanaan, penerimaan, pelaporan dan pencatatan. Aktivitas
pembelian juga mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas
pendukungnya seperti penerimaan barang, pergudangan, dan akuntansi.
Sementara besarnya volume pembelian menyangkut masalah investasi dana.
Sehingga kegiatan pembelian merupakan kegiatan yang menjadi perhatian
bagi pihak manajemen dan pemeriksa internal (Akmal 2009: 222).
Oleh sebab itu, dibutuhkan pengendalian untuk aktivitas pembelian
bahan baku. Pengendalian aktivitas pembelian bahan baku makanan ternak di
Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper dituangkan dalam peraturan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
kebijakan, dan job description yang ditaati oleh setiap karyawan saat
melaksanakan pembelian. Pengendalian bertujuan untuk menjaga aktivitas
pembelian dijalankan sesuai dengan tujuan, menghindari kesalahan yang
dilakukan karyawan, dan menekan risiko-risiko ke tingkat yang lebih rendah.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan evaluasi untuk menentukan apakah
pengendalian yang ditetapkan telah dijalankan dengan baik.
Pemeriksaan internal yang dilakukan di kegiatan pembelian bahan
baku makanan ternak dilakukan berdasarkan program audit yang ada di buku
Bayangkara (2015: 78-97) dengan tahapan sesuai dengan tahapan audit
menurut Akmal dengan penyesuaian penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan
penelitian yang meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang
berkaitan dengan situasi dalam sebuah organisasi (Sekaran, diterjemahkan
Kwan Men Yon 2006 :163).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2019,
bertempat di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper yang beralamat di Jalan
Stasiun Ceper No 1, Klepu, Ceper, Klaten, Jawa Tengah.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah manager, supervisor dan staf bagian
pembelian di Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper. Objek penelitian ini
adalah proses pembelian bahan baku makanan ternak yang ada di Pabrik
Makanan Ternak Nutrifeed Ceper.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan lima
teknik pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Menurut Hartono (2017: 89-90), observasi merupakan teknik atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung objek datanya. Pendekatan ini digunakan untuk mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
suatu proses, kondisi, kejadian-kejadian atau perilaku manusia. Pada
penerapannya, observasi ini bertujuan untuk mengamati proses
pembelian bahan baku makanan ternak yang sedang berlangsung di
Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper dan menyesuaikannya dengan
aturan yang berlaku di bagian pembelian.
2. Wawancara
Menurut Bungin (2015:133), wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
valid dari responden mengenai objek yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini, responden yang dipilih adalah supervisor dan staf yang
ada di bagian pembelian. Wawancara dilaksanakan berdasarkan daftar
pertanyaan yang telah peneliti susun sebelumnya.
3. Red Flags dan Risk Worksheet
Menurut Einning dalam Andayani (2008: 75), red flags digunakan
untuk mengetahui sumber-sumber risiko yang terjadi di perusahaan
yang selanjutnya akan dikelompokkan ke dalam tiga tingkat risiko yaitu
risiko rendah, risiko menengah dan risiko tinggi. Peneliti menggunakan
tabel red flags untuk menilai risiko yang ada di bagian pembelian. Risk
worksheet menurut Tampubolon (2005:186), berfungsi untuk
menganalisis suatu risiko yang didalamnya terdapat penambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
atribut, yaitu: kegiatan kontrol dan kelemahan kontrol. Penambahan
dua atribut tersebut akan membantu penulis untuk melaksanakan
program audit.
4. Checklist
Tabel checklist digunakan untuk mengetahui apakah kondisi yang
terjadi di bagian pembelian Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang ada dalam tabel checklist.
Apabila jawaban sesuai dengan pernyataan di dalam tabel, kolom “Ya”
diberi tanda centang (). Apabila tidak sesuai, kolom “Tidak” diberi
tanda centang (). Dalam tabel checklist terdapat kolom program audit
yang dapat disesuaikan dengan proses yang ada di bagian pembelian.
5. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh
dari data sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file
(Suharso 2009: 104). Dalam penelitian ini, metode dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data struktur organisasi, catatan-catatan
perusahaan, dokumen-dokumen yang digunakan untuk melaksanakan
pembelian, dan daftar pemasok.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan proses
pelaksanaan audit internal dengan metode analisis deskriptif. Analisis
deskriptif adalah analisis yang dilakukan dengan memaparkan atau
mendeskripsikan data. Analisis ini digunakan untuk mengambarkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
yang dapat digali dari data secara komprehensif dengan cara mendeskripsikan
data melalui berbagai macam cara (Sugiarto, 2017: 270). Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tahap pelaksanaan audit
internal dari buku Akmal halaman 25-30 dengan penyesuaian penulis yang
terdiri dari:
1. Survei Pendahuluan
Tahap survei pendahuluan dilakukan untuk memahami aktivitas operasi di
bagian pembelian. Survei dilakukan dengan melakukan observasi proses
pembelian bahan baku makanan ternak yang dimulai dari tahap
perencanaan hingga pembayaran bahan baku, melakukan wawancara
dengan supervisor dan staf di bagian pembelian, dan menelusuri dokumen-
dokumen yang digunakan untuk melakukan pembelian bahan baku
makanan ternak. Analisis yang didapatkan dalam tahap ini mencerminkan
kondisi-kondisi yang ada di proses pembelian bahan baku makanan ternak.
2. Menyusun Rencana Audit Internal
Tahap perencanaan audit internal lebih mengutamakan pada pengelolaan
risiko yang didalamnya meliputi penilaian risiko untuk menilai
pengendalian-pengendalian yang dibuat telah ditetapkan dan dijalankan
untuk mengurangi risiko. Perencanaan audit internal selanjutnya dibagi
menjadi beberapa tahap diantaranya:
a. Proses menentukan tujuan, luas, dan periode audit di bagian pembelian
Pada proses ini peneliti akan menyampaikan mengenai tujuan, luas dan
periode audit kepada auditee yang dalam penerapannya dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
dengan supervisor dan staf di bagian pembelian. Tujuan audit mengacu
pada alasan dilakukan audit, luas audit mengacu pada cakupan
pelaksanaan audit, dan periode audit mengacu pada waktu
dilaksanakannya audit. Hasil wawancara yang didapatkan peneliti akan
dianalisis menggunakan analisis deskriptif.
b. Pengelolaan risiko dengan cara mengidentifikasi dan menilai risiko
Proses identifikasi dan penilaian risiko bertujuan untuk menunjukkan
risiko paling tinggi yang memerlukan sikap kehati-hatian saat
melakukan audit. Pada saat melakukan identifkasi dan penialaian risiko,
penulis menggabungkan tabel red flags dengan risk worksheet. Tabel
red flags dibagi menjadi tiga tingkatan risiko diantaranya risko rendah,
risiko menengah, dan risiko tinggi. Pengelompokkan risiko ke dalam
tiga tingkat didasarkan pada analisis dampak dan kemungkinan
terjadinya risiko. Pedoman pengelompokkan risiko dijabarkan dalam
tabel 1. Pedoman Penilaian Risiko di halaman 34.
Tabel risk worksheet digunakan untuk mengetahui kegiatan
pengendalian dan kelemaham pengendalian di bagian pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Tabel 1. Pedoman Penilaian Risiko
Dampak Risiko yang Mungkin
terjadi
Kemungkinan
Terjadinya Risiko
Nilai Risiko
Mengakibatkan organisasi tidak
dapat mencapai semua atau sebagian
besar sasaran dan tujuan dalam
jangka panjang
Hampir pasti Tinggi/high
Mencegah organisasi memenuhi
tujuannya untuk periode tertentu saja
Mungkin Sedang/
Medium
Menyebabkan sedikit ketidak
nyamanan tapi tidak terlalu
berpengaruh pada pencapaian tujuan
Kemungkinannya
kecil
Rendah/
Low
Sumber: Tampubolon (2005: 184)
Di bawah ini merupakan tabel gabungan red flags dan risk worksheet.
Tabel 2. Red Flags dan Risk Worksheet
Tingkat Risiko Penyajian Red
Flags
Kegiatan
Pengendalian
Kelemahan
Pengendalian
Risiko Rendah
Risiko Menengah
Risiko Tinggi
Sumber: Andayani (2008:76) dan Tampubolon (2005:183)
c. Penulisan program audit
Proses ini bertujuan untuk memberikan pedoman dan informasi apa
saja yang dibutuhkan saat melakukan audit. Penulisan program audit
berbentuk tabel yang memuat judul audit, lingkup audit atau luas
area audit, periode waktu dilakukannya audit, otorisasi, dan
pernyataan-pernyataan yang akan dicocokkan dengan kondisi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
bagian pembelian. Program audit akan diterapkan di semua proses
pembelian bahan baku makanan ternak yaitu dari perencanaan,
pelaksanaan pembelian, penyerahan barang, pencatatan,
pembayaran dan pelaporan.
3. Melaksanakan Audit Internal
Pelaksanaan audit internal di bagian pembelian Pabrik Makanan Ternak
Nutrifeed Ceper menggunakan tabel checklist berisi program audit yang
sudah dibuat di bagian sebelumnya. Karena bagian pembelian tidak
memiliki Standard Operating Procedure (SOP), penulis menggunakan
buku Bayangkara (2015) untuk menentukan tabel program audit dengan
menyesuaikan keadaan di bagian pembelian. Di bawah ini tabel program
audit.
Tabel 3: Program Audit
Nama Perusahaan: Periode Audit
Program yang Diaudit:
No Pernyataan Jawaban Komentar
Ya Tidak
1
2
3
Diaudit Oleh Jumlah
Jawaban
Catatan
Ya Tidak
Tanggal:
Sumber: Bayangkara (2015:89)
Selanjutnya, pernyataan-pernyataan di dalam tabel program audit akan di
cocokkan dengan kondisi di bagian pembelian dan menilai apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
pengendalian, peraturan, dan kebijakan yang termuat dalam pernyataan
telah dijalankan dan dapat mencegah risiko.
Apabila responden menjawab “Ya”, diberikan tanda centang di kolom Ya.
Jawaban tersebut menunjukkan bahwa pernyataan dalam tabel checklist
sudah dilaksanakan. Sebaliknya, apabila responden menjawab “Tidak”,
diberikan tanda centang di kolom Tidak. Ini berarti pernyataan dalam tabel
checklist belum dilaksanakan dengan baik.
Penulis menggunakan Skala Guttman untuk menentukan bobot dua
alternatif jawaban Ya dan Tidak di dalam tabel checklist, yang dijabarkan
sebagai berikut:
Jawaban Ya memiliki skala = 1
Jawaban Tidak memiliki skala = 0
Hasil jawaban di program audit akan dianalisis menggunakan perhitungan
presentase yang ada di buku Riduwan (2008:28) untuk menentukan
ketercapaian tingkat ekonomis, efisien, dan efektif yang dijabarkan dengan
metode perhitungan sebagai berikut:
P = 𝑓
𝑛 x 100%
Dimana:
P = Presentase
f = Jumlah jawaban responden
n = total skor jawaban tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Selanjutnya, hasil perhitungan akan dikelompokkan ke dalam lima
kriteria untuk menentukan ketercapaian indikator ekonomis, efisien, dan
efektif. Penulis menggunakan buku Riduwan (2008:62) untuk menentukan
kelompok kriteria ketercapaian indikator ekonomis, efisien, dan efektif
yang dijabarkan sebagai berikut:
90%- 100% = Sangat baik
80%- 89% = Baik
70%-79% = Cukup Baik
60%- 69% = Kurang baik
-
38
BAB IV
GAMBARAN UMUM PABRIK MAKANAN TERNAK NUTRIFEED
CEPER
A. Profil Perusahaan
Nama Unit Usaha : Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
Jenis Kegiatan : Pembuatan makanan ternak
Alamat : Jalan Stasiun Ceper No. 1, Klepu, Ceper, Klaten
Jawa Tengah
B. Visi Perusahaan
Membangun bangsa melalui koperasi
C. Misi Perusahaan
1. Bekerjasama dengan KUD utama
2. Meningkatkan perluasan bisnis di bidang agribisnis
3. Pengembangan sumber daya manusia melalui training atau pelatihan
4. Kerjasama dengan instansi dan lembaga lain
D. Sejarah Singkat Perusahaan
Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper biasa disingkat PMT
Nutrifeed Ceper merupakan salah satu bidang usaha yang dimiliki KJUB
Puspetsari. Bidang usaha tersebut menjadi core business atau usaha inti dari
KJUB Puspetasari yang memproduksi makanan ternak jenis konsentrat
untuk sapi laktasi, sapi potong, dan kambing. Dengan total produksi sebesar
1.700 ton per bulan.
PMT Nutrifeed Ceper memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 54 orang.
Terdiri dari tenaga kerja bagian produksi sebanyak 17 orang, bagian EDP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
(Electronic Data Processing) sebanyak 5 orang, pengadaan sebanyak 2
orang, dan sisanya sebesar 30 orang merupakan tenaga borong.
Pendirian Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper bersaman dengan
pendirian KJUB Puspetasari diawali pada tahun 1979, pada waktu itu
Departemen Koperasi dan Transmigrasi mendapat bantuan dari Pemerintah
Amerika Serikat yang diwakili oleh The Cooperative Leuague of USA
(CLUSA) mendirikan Proyek Manajemen Unit (PMU) dengan nama Proyek
PUSPETA (Pusat Pelayanan Petani).
Tujuan dari PMU-Puspeta adalah untuk memperkuat KUD dan
Koperasi Primer lainnya melalui perkuatan dibidang organisasi, usaha dan
keuangan. PMU-PUSPETA juga difungsikan sebagai laboratorium
Koperasi Sekunder ditingkat Kabupaten.
Tidak lama kemudian setelah PMU- PUSPETA didirikan, Departemen
Koperasi Republlik Indonesia juga mendirikan proyek yang disebut PPK
(Pusat Pelayanan Koperasi) dibanyak Kabupaten terutama di Jawa. Proyek
PPK ini sepenuhnya dibiayai APBN. Khusus untuk Kabupaten Klaten
Proyek PPK digabung dengan PMU Puspeta yang sudah lahir. Oleh karena
itu berganti nama menjadi PMU- PPK PUSPETA.
Selama berstatus PMU, PPK- PUSPETA diizinkan melaksanakan
kegiatan usaha dibidang pertanian dan industri. Kegiatan usaha tersebut
antara lain usaha Pabrik Makanan Ternak yang dikelola di tiga tempat yaitu
Ceper, Magetan, Probolinggo, dan Kantor Pemasaran di Cirebon,
Peternakan Sapi, Pendinginan Susu, Penyaluran Pupuk, Produksi Benih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Unggul Bermutu Tinggi, Tebang Angkut Tebu (TRI dan TRB) dan rempah-
rempah.
Pada November 1988, PPK-Puspeta yang berstatus PMU berakhir dan
berubah menjadi Koperasi Sekunder dengan nama Koperasi Jasa Usaha
Bersama (KJUB Puspetasari) beranggotakan 7 (tujuh) Koperasi Primer
yaitu KUD Karangkono, KUD Kemalang, KUD Manisrenggo, KUD Pedan,
KUD Jatinom, PrimKOPTI Pedan, dan KPRI Ngesti Rahayu. Dalam
perkembangannya, jumlah anggota bertambah satu yaitu KOPKAR
KUSUMA, sehingga anggotanya menjadi 8 (delapan) anggota. Secara resmi
KJUB Puspetasari berdiri pada tanggal 30 November 1988 dengan nomor
badan hukum 11080/BH/V.
E. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PMT Nutrifeed Ceper dijelaskan pada gambar 1
halaman 43. Adapun job description masing- masing departemen di Pabrik
Makanan Ternak Nutrifeed Ceper:
1. Direktur Utama
Direktur utama bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada di
PMT Nutrifeed Ceper. Serta memberikan evaluasi atas kinerja yang
dilakukan oleh karyawan yang berada di bawah komandonya.
2. Direktur Operasional
Direktur Operasional bertanggung jawab untuk mengelola operasional
dan memberikan keputusan- keputusan strategis dalam rangka
meningkatkan kinerja. Serta mengkoordinasikan antar bagian- bagian/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
departemen dalam organisasi, seperti bagian produksi, pengadaan, dan
pemasaran sehingga tujuan strategis organisasi dapat tercapai.
3. Manager Operasional
Manager operasional bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinasi
bagian/departemen pengadaan, produksi, dan pemasaran. Serta
memberikan persetujuan- persetujuan yang berkaitan dengan operasional
organisasi, melakukan pengawasan persediaan, dan pemetaan area
penjualan.
4. Bagian Produksi
Bagian produksi memiliki tugas untuk untuk membuat perencanaan
produksi dalam satu bulan. Mengawasi proses produksi dan memastikan
kualitas produk telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu
bagian produksi bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan produk
5. Bagian Pemasaran/Marketing
Bagian pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang
dihasilkan dari organisai, mengirimkan produk kepada konsumen,
menetapkan target penjualan yang harus dicapai dalam satu periode, dan
merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran.
6. Bagian Pengadaan/ Pembelian Bahan Baku Makanan Ternak
Bagian pengadaan memiliki tugas untuk melaksanakan pembelian,
memilih pemasok potensial, melakukan pendataan pemasok secara
periodik, memastikan bahan baku tersedia secara tepat waktu, memilih
pemasok yang potensial dan memiliki kredibilitas, melakukan evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
pemasok bersama dengan manager dan direktur operasional, dan
mempersiapkan dokumen- dokumen yang digunakan untuk melakukan
pembelian, melakukan negosiasi harga dengan pemasok.
7. Direktur Akuntansi dan Keuangan
Direktur akuntansi dan keuangan bertugas untuk mengawasi dan
mengevaluasi kegiatan pencatatan dan pembayaran transaksi yang
dilakukan organisasi, mengawasi kinerja manager dan staf administrasi
dan keuangan, melakukan koordinasi dengan direktur utama, menetapkan
strategi untuk mencapai target yang sudah ditetapkan, dan pengambil
keputusan akhir di bidang keuangan.
8. Manager Akuntansi dan Keuangan
Manager akuntansi dan keuangan bertugas untuk memastikan seluruh
pencatatan akuntansi yang dilakukan telah sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku, melakukan koordinasi dengan manager operasional,
melakukan pengawasan kinerja staf dan karyawan akuntansi dan
keuangan.
9. Bagian Akuntansi dan Keuangan
Bagian akuntansi bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi
pembayaran dan penerimaan kas, penginputan data ke komputer, membuat
laporan bulanan dan tahunan, menerima bukti transaksi dan
mendokumentasikan bukti-bukti transaksi. Bagian keuangan bertugas
untuk melakukan pembayaran hutang, penerimaan kas, menerima
pelunasan piutang, penghitungan dan pembayaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Struktur Organisasi Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
2
Gambar 1: Struktur Organisasi Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
Sumber: Dokumen Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper
Keterangan:
UUP : Unit Usaha Pembiayaan
UPS : Unit Pendinginan Susu
PMT N : Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed
AKP : Akuntansi, Keuangan, dan Personalia
Direktur
Operasional
Manager
PMT N CEPER
Direktur
AKP
Manager
Keuangan
Bagian
Marketing
Bagian
Produksi Bagian
Pengadaan
Bagian
Akuntansi dan
Keuangan
Manager
UPS
KJUB
PUSPETASARI
Manager
UUP
Manager
Pertokoan
Direktur
Utama
Supervisor
Staf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Survei Pendahuluan
Pelaksanaan survei pendahuluan bertujuan untuk memahami proses
pembelian bahan baku makanan ternak dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
penerimaan dan penyimpanan, hingga pembayaran. Survei pendahuluan
dilakukan dengan menggunakan metode observasi untuk setiap proses
pembelian, wawancara dengan supervisor dan staf yang ada di bagian
pembelian, serta metode dokumentasi untuk menelusuri dokumen dan data
historis seperti: Faktur Pembelian, Purchase Order (PO), dan Daftar Pemasok
yang dimiliki bagian pembelian.
Proses pembelian bahan baku makanan ternak diawali dari permintaan
bahan baku dari bagian formulator. Bagian formulator bertugas membuat
Daftar Kebutuhan Bahan Baku yang akan digunakan untuk produksi selama
satu bulan berdasarkan RAPB (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja).
Selanjutnya, Daftar Kebutuhan Bahan Baku diserahkan ke bagian pembelian
untuk dilakukan proses pembelian.
Setelah bagian pembelian menerima Daftar Kebutuhan Bahan Baku,
pihak supervisor menghubungi pemasok melalui telepon untuk mengirimkan
sampel bahan baku. Sampel yang diterima akan diserahkan ke bagian
formulator untuk dilakukan penilaian, apakah sampel bahan baku yang
dikirimkan memenuhi standar yang sudah ditentukan. Apabila sampel sesuai
dengan standar yang ditentukan oleh pabrik dan diterima, bagian pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
menghubungi pemasok untuk membicarakan mengenai harga, jumlah bahan
baku yang dipesan, tanggal pengiriman, dan melakukan kesepakatan bahwa
jatuh tempo pembayaran selama 3 minggu. Setelah terjadi kesepakatan antara
kedua belah pihak, supervisor membuat Purchase Order (PO). Purchase Order
(PO) dibuat 3 rangkap, 1 untuk arsip bagian pembelian, 1 untuk internal audit,
1 untuk pemasok yang ditandatangani oleh bagian pembelian, manager,
direktur operasional, internal audit, pimpinan, dan supplier.
Ketika barang sudah datang, bagian quality control mengambil sampel
untuk diperiksa kualitas dan spesifikasi bahan baku yang dikirim apakah sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Setelah hasil pemeriksaaan
menunjukkan barang yang dikirimkan oleh pemasok sesuai dengan standar dan
spesifikasi, bagian quality control membuat dokumen Hasil Pemeriksaan
Bahan Baku Masuk. Selanjutnya, barang akan melewati jembatan timbang
untuk dilakukan penimbangan dan dibuat Surat Bukti Timbang (SBT) sebelum
masuk gudang.
Ketika barang masuk ke dalam gudang, bagian gudang akan menerima
Surat Bukti Timbang dan mencatat barang masuk di Kartu Gudang. Bagian
gudang akan melaporkan barang yang sudah diterima dengan mengeluarkan
dokumen Laporan Penerimaan Barang (LPB) berisi 4 rangkap, 1 untuk bagian
PDE (Process Data Entry), 1 untuk pembukuan, 1 untuk bagian pengadaan, 1
untuk arsip gudang yang ditandatangani oleh kepala gudang, dan kepala
bagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Setelah bagian pembelian menerima Surat Bukti Timbang (SBT) dan
Laporan Penerimaan Barang (LPB) dari bagian gudang, staf pembelian
membuat faktur pembelian. Faktur pembelian dibuat 3 rangkap, 1 untuk
administrasi dan keuangan, 1 untuk arsip pengadaan, 1 untuk administrasi
hutang piutang dan ditandatangani oleh bagian pembelian, internal audit,
direktur operasional, dan direktur AKP (Akuntansi, Keuangan, dan
Personalia). Selanjutnya dibuat Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat
Permohonan Pembayaran Hutang (SPPH) sebanyak 2 rangkap, 1 untuk bagian
pembukuan, 1 untuk arsip. Surat Perintah Pembayaran ditandatangani oleh
direktur utama.
Setelah dokumen pembayaran selesai dibuat dan diotorisasi oleh
pejabat berwenang diantarnya manager, internal audit, direktur operasional,
dan direktur utama, staf pembelian menyerahkan dokumen pembayaran ke
bagian administrasi dan keuangan untuk dilakukan pencatatan ke dalam mesin
komputer oleh bagian akuntansi dan pembayaran dilakukan oleh kasir dengan
nominal pembayaran sebesar nominal yang tercantum di dalam Surat
Permohonan Pembayaran Hutang (SPPH) dan Surat Perintah Pembayaran
(SPP). Pembayaran kepada pemasok dilakukan dengan cara mentransfer ke
rekening pemasok.
Bagian pembelian memiliki dua orang karyawan yang terdiri dari
supervisor dan staf pembelian. Supervisor memiliki tugas untuk melakukan
pembelian dan menghubungi para pemasok. Staf pembelian bertugas untuk
menyiapkan dokumen pembelian, seperti: Purchase Order (PO), Faktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Pembelian, Surat Perintah Pembayaran (SPP), dan Surat Permohonan
Pembayaran Hutang (SPPH) dan membarui daftar pemasok.
B. Perencanaan Audit Internal
Perencanaan audit internal pada pembelian bahan baku makanan ternak
dibagi menjadi tiga tahap yaitu: menentukan tujuan, luas, dan periode audit,
mengidentifikasi dan menilai risiko, serta menyusun program audit. Di bawah
ini penjabaran dari ketiga proses tersebut:
1) Menentukan tujuan, luas, dan periode audit
Audit internal yang dilakukan bertujuan untuk menilai karyawan di
bagian pembelian telah melaksanakan prosedur, kebijakan, hukum, dan
peraturan yang berlaku di bagian pembelian. Luas cakupan audit
dilakukan pada bagian pembelian di salah satu unit usaha KJUB
Puspetasari yaitu Pabrik Makanan Ternak Nutrifeed Ceper selama
periode bulan Februari 2019.
2) Mengidentifikasi dan Menilai Risiko
Proses pengidentifikasian dan penilaian risiko dilakukan untuk
mengetahui risiko-risiko yang terjadi selama proses audit di bagian
pembelian yang meliputi proses perencanaan pembelian, pelaksanaan
pembelian, inspeksi dan penerimaan, serta pembayaran dan pelaporan
pembelian bahan baku makanan ternak.
Hasil identifikasi dan penilaian risiko di bagian pembelian diperoleh
dengan mempertimbangkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko,
yang kemudian akan dikelompokkan dalam tiga tingkat risiko yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
risiko rendah, risiko menengah dan risiko tinggi yang disajikan dalam
tabel gabungan red flags dan risk worksheet. Semakin tinggi tingkat
risiko membutuhkan sikap kehati-hatian yang tinggi saat melakukan
audit.
Tabel gabungan red flags dan risk worksheet disajikan sebagai berikut
Tabel 4. Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet
Tingkat
Risiko
Risiko Kegiatan
Pengendalian
Kelemahan
Pengendalian
Risiko
Rendah
Nomor
dokumen
pembelian
bahan baku
tidak tercetak.
Nomor
dokumen dibuat
langsung
tercetak di setiap
dokumen
pembelian
bahan baku.
Pemberian nomor dilakukan
secara manual karena lebih
mudah dilakukan dan
mudah dihapus apabila
terjadi kesalahan penulisan.
Namun terdapat otorisasi
berjenjang dari pejabat
berwenang untuk menekan
risiko ke tingkat yang
rendah.
Penyimpanan
bahan baku
tidak
dilakukan
dengan tepat.
Sehingga
bahan baku
yang disimpan
mengalami
penyusutan
berat karena
karung robek.
Kepala gudang
melakukan
pengawasan saat
penataan dan
menambah
jumlah palet.
Tenaga borong yang
bertugas untuk menurunkan
barang kurang
memperhatikan penataan
karung yang tepat karena
menghabiskan waktu dan
membutuhkan tempat yang
luas. Oleh sebab itu kepala
gudang perlu melakukan
pengawasan ketika barang
diturunkan.
Risiko
Menengah
Karyawan
bagian
pembelian
tidak memiliki
latar belakang
di bidang yang
sesuai dengan
pekerjaannya.
Menyelenggara-
kan
training/pelatih-
an tentang
proses
pembelian
bahan baku
untuk karyawan
yang ada di
bagian
pembelian
Keterbatasan sumber daya
manusia yang memiliki latar
belakang yang sesuai
dengan pekerjaannya
membuat penempatan
karyawan tidak sesuai
dengan kompetensinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Lanjutan Tabel 4. Tabel Gabungan Red Flags dan Risk Worksheet
3) Menyusun Program Audit
Program audit yang disusun akan digunakan di semua proses pembelian
bahan baku yang terdiri dari lima bagian yaitu: program audit organisasi
pembelian, perencanaan pembelian, pelaksanaan pembelian, inspeksi
dan penerimaan, serta pembayaran dan pelaporan pembelian bahan baku
makanan ternak.
Program audit di organisasi pembelian bahan baku makanan ternak
bertujuan untuk menilai organisasi pembelian telah ditempatkan secara
tepat dalam struktur organisasi. Program audit bagian perencanaan
pembelian ba