penggunaan bahasa indonesia

15
Penggunaan Bahasa Indonesia Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan benar yang ke dua-nya memiliki arti, a) Bahasa Yang Baik Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia(Muntijo:2013). Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman ketika berkomunikasi. (Chaerunnisa,2013) Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.

Upload: novandi-ismail

Post on 22-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

penggunaan bi

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Bahasa Indonesia

Penggunaan Bahasa Indonesia

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan

benar yang ke dua-nya memiliki arti,

a) Bahasa Yang Baik

Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia

yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia

yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan

kaidah (tata bahasa) bahasa Indonesia(Muntijo:2013). Penggunaan bahasa

yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada

siapa bahasa tersebut di sampaikan. Dengan kata lain, bahasa yang kita

gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah

pahaman ketika berkomunikasi. (Chaerunnisa,2013)

Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat

komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada

lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.

Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut

sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.

1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit

memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan,

dan upacara pernikahan.

2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada

pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.

3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang

terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam

percakapan di sekolah dan di pasar.

Page 2: Penggunaan Bahasa Indonesia

4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat

digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.

5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki

hubungan yang sangat akrab dan intim.

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku,

baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Ciri-ciri

ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan

pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu

kami sedang ikuti.

2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik

banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak

gampang.

3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku

dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa

baku harus mengikuti aturan ini.

4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini

belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat

dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal

dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/;

/habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.

5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang

mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku

sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau

penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud

aslinya. (Lanin,2010)

Page 3: Penggunaan Bahasa Indonesia

b) Bahasa Yang Benar

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai  dengan kaidah bahasa

baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.

Penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan sebagai

pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasaran dan mengikuti kaidah

yang ditetapkan. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memiliki

beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan

situasi dan kondisi tertentu. Misalnya, pada situasi formal penggunaan

bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama (murtiyasni,2013)

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian

ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti

kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan

benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan

kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa

konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan

kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa

Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti

ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam

pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa

seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang

tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini

mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik

c) Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian

ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti

Page 4: Penggunaan Bahasa Indonesia

kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan

benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan

kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa

konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan

kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa

Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti

ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam

pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa

seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang

tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini

mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa

yang baku Contoh :

Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?

Apa yang kamu lakukan tadi?

Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang

siswa

Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?

Rino : sudah saya kerjakan pak.

Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan

 Rino : Terima kasih Pak

Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial

Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :

Page 5: Penggunaan Bahasa Indonesia

Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan

itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus

dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.

Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan  bahasa

yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam

baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat

ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak

kita memakai bahasa baku seperti ini.

(1)   Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?

(2)   Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang

dan berapa ongkosnya?

Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi

tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian

kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut

akan lebih tepat.

(3)   Berapa nih, Bu, tauge nya?

(4)   Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?

Page 6: Penggunaan Bahasa Indonesia

Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan

EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata popular

dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.

Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai

informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan

cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga

harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki

hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi

penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap

laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata

seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa

yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini

memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar

tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca

d) Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan akibat yang

lebih jauh dari ekspresi diri, Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi

diri kita tidak diterima atau dipahami.Penggunaan bahasa sebagai alat

komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang

lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang

menjadi perhatian utama kita. Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa

merupakan alat untuk merumuskan maksud kita, Dengan komunikasi, kita

dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada

orang lain, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai

oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang

sejaman kita.

Page 7: Penggunaan Bahasa Indonesia

 Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer)

dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh

alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol

bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol  bisa terdengar sama di

telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata

’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa 

Indonesia artinya kandang atau tempat.

Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata

bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik,

intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung

komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu

sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai

serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.

       Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama  bahasa

adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh

seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan

manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring

perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat.

Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan

perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang

dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada

bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering

menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”,

“Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk

Page 8: Penggunaan Bahasa Indonesia

penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat

komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

Contohnya :

Misalnya berupa :

- Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat

bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb). Contoh : bunyi tong tong

tanda bahaya 

Contoh dalam kehidupan sehatri-hari : misalkan seorang satpam perumahan 

berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00

malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa

waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara

satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih

mengerti tanda waktu pergantian tersebut

Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang

memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya

dilakukan. (Pratomo, 2013)

Page 9: Penggunaan Bahasa Indonesia

Daftar Pustaka

Chaerunnisa, Putri. 2013. “Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia”

http://putricehaa.blogspot.com/2013/11/contoh-penggunaan-bahasa-

indonesia.html (diakses November2013)

Page 10: Penggunaan Bahasa Indonesia

Lanin,Ivan 2010. “Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar”

https://ivanlanin.wordpress.com/2010/03/15/bahasa-indonesia-yang-baik-

dan-benar/ (diakses Maret 2010)

Muntijo.2013. “Pengertian Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar”

http://muntijo.wordpress.com/2013/03/27/pengertian-berbahasa-indonesia-

yang-baik-dan-benar/ (diakses maret 2013)

Murtiyasni, Winda.2014. “Pengunaan Bahasa Indonesia Yang Baik”

Universitas Gunadarmma : Depok

http://wmurtiyasni.blogspot.com/2013/10/penggunaan-bahasa-indonesia-

yang-baik.html (diakses 2014)

Pratomo, Hadiyanto. 2013. “Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia”

http://hadiyantopratomo.blogspot.com/2013/10/contoh-penggunaan-bahasa-

indonesia.html